PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Praktek kerja lapangan merupakan suatu kegiatan kerja mahasiswa yang
ditempatkan pada suatu tempat yang berkaiatan dengan bidang ilmu yang
ditempuhnya dalam waktu tertentu. Selain itu, praktek kerja lapangan yang dilakukan
dapat membantu mahasiswa agar lebih memahami bidang studi yang di tekuninya dan
mendapatkan gambaran nyata pengimplementasian ilmunya di dunia industri.
Mahasiswa akan belajar mengatasi kesenjangan antara teori yang didapatkan di
bangku kuliah dengan permasalahan di lapangan sebenarnya.
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang beralamatkan di Jl Nglungge No.
02 Sidowayah, polanharjo, Klaten. Bersebelahan tepat dengan Kantor Kepala Balai
Desa. Tiap masing masing desa yang memiliki BUMDes memiliki nama masing
masing yang berbeda. BUMDes Sinergi adalah nama dari badan usaha yang didirikan
oleh Desa Sidowayah supaya badan ini dapat berjalan sesuai dengan nama dan
harapan dari kesepakatan warga desa bersama.
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Pasal
213 ayat (1) yang berbunyi Desa dapat mendirikan badan usaha milik desa sesuai
dengan kebutuhan dan potensi desa dan sesuai denga PP No. 72 Tahun 2005 tentang
Desa: Pasal 78 yang berbunyi 1) dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan
desa, pemerintah desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan
kebutuhan dan potensi Desa. 2) Pembentukan Badan Usaha Milik Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Desa berpedoman pada
peraturan perundang-undangan. 3) bentuk badan usaha milik desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus berbadan hukum.
Setelah pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) diharapkan mahasiswa
diharapkan memperoleh pengalaman di dunia kerja dan dapat diterapkan. Pencapaian
tujuan PKL yang pada akhirnya mengacu pada pembentukan profesionalisme
mahasiswa yang dapat diaplikasikan oleh lulusan S1 Hospitality di STIPRAM
Yogyakarta dan mampu menerapkan ketrampilan yang dimiliki yang telah diterima
oleh mahasiswa. Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) juga berupaya
meningkatkan kemampuan mahasiswa dengan melaksanakan pelatihan atau job
oriented di Badan Usaha Milik Desa Sidowayah, sehingga bisa mewujudkan misi
2
Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) yang dapat menyiapkan tenaga
siap pakai dan dunia pendidikan yang terlaksana dengan baik.
2. Penulis telah melakukan observasi ke objek wisata yang telah dikelola oleh
BUMDes. Seperti Objek wisata Umbul Manten dan Kampung Dolanan
Sidowayah.
3
4. Serta menambah kedisiplinan dan etos kerja dalam bekerja di bidang objek
pariwisata.
Badan Usaha Milik Desa atau biasa disingkat BUMDes adalah organisasi
yang telah didirikan oleh pemerintah untuk meningkatkan serta mengelola sumber
daya yang ada pada desa di tiap masing masing daerah supaya pendapatan yang
mereka miliki dapat berkembang dengan memberikan modal yang telah pemerintah
berikan kepada desa tersebut. Dalam hal ini Pemerintah bermaksud supaya potensi
seperti sektor peternakan, sawah, berkebun dan pariwisata dapat berkembang, namun,
dalam hal ini penulis hanya mengambil di sektor yang berhubungan dengan
pariwisata, dimana PKL ini dilakukan pada semester lima di BUMDes Sidowayah
selama tiga bulan terhitung dari bulan 1 Juli 2016 hingga 31 September 2016.
Jam kerja BUMDes dari hari Senin hingga Jumat dimulai sejak pukul 08.00
hinga pukul 15.00 dengan setiap hari dimulai melakukan doa pagi untuk memulai
aktifitas dengan menggunakan pakaian bebas namun rapi setiap penulis berada di
kantor tersebut. sedangkan untuk hari Sabtu kantor libur. Untuk bulan puasa jam kerja
Senin hingga Kamis dimulai pada pukul 08.00 hingga pukul 14.00 WIB. Penulis
ditempatkan di Bidang Pengawasan Objek Wisata.
4
objek wisata Umbul Manten dan Kampung Dolanan Sidowayah dalam waktu 5 tahun
kedepan. Penulis juga menggunakan metode pengamatan secara langsung dan
wawancara langsung kepada anggota BUMDes yang bersangkutan mengenai objek
wisata yang dikelola sendiri di Desa Sidowayah selama kegiatan magang sedang
berlangsung.
E. Sistematika Laporan
BAB II
5
PEMBAHASAN
Badan Usaha Milik Desa Sinergi adalah badan usaha yang dibuat oleh
pemerintah desa, supaya desa tersebut dapat mengelola dan menghasilkan sumber
pendapatan yang dapat berguna untuk kesejahteraan masyarakat desa dengan
memanfaatkan potensi yang ada pada desa tersebut. potensi yang dimaksud ialah
potensi yang terbidang pada peternakan, persawahan, perkebunan, kegiatan logistik,
maupun kegiatan pariwisata yang dapat dikembangkan. Dan kata Sinergi adalah
Motto dari Badan Usaha Milik Desa di desa Sidowayah, dimana penulis menempati
magang.
BUMDes sendiri terbangun atas inisiatif warga desa yang menganut asas
mandiri dengan membangun suatu lembaga ekonomi modal usaha. Yang berarti
modal usaha yang terbentuk adalah berasal dari masyarakat desa tersebut. meskipun
demikian tidak menutup kemungkinan jika BUMDes juga melakukan sebuah
pinjaman ke pemerintah dan pihak lain untuk lebih memajukan perekonomian desa
ini. Pinjaman yang dimaksud adalah pinjaman yang dapat menguntungkan kedua
belah pihak dimana hal ini dinamakan sistem bagi hasil.
Hal ini sesuai dengan PP No. 72 Tahun 2005 tentang Desa: Pasal 78 diatas
bahwa desa dapat mendirikan sebuah badan usaha sesuai dengan kebutuhan dan
potensi desa. Serta sesuai dengan Pasal 79 yang dimana permodalan dapat berasal
dari Pemerintah Desa, Tabungan Masyarakat, Bantuan Pemerintah, Pemerintah
Provinsi, PemKab, Pinjaman dan/atau Penyertaan pihak lain atau kerja sama bagi
hasil atas dasar saling menguntungkan.
Untuk menjalankan sebuah organisasi yang bersifat komersil dan berbadan
hukum, BUMDes Sinergi memiliki sebuah visi dan misi yang dimana menjadi sebuah
6
acuan untuk mereka terus berkembang dan terus maju dalam memanfaatkan potensi
yang mereka miiliki. Adapun visi dan misi mereka yaitu :
1. Memajukan dan memakmurkan desa dengan dana yang telah diberi oleh
pemerintah, maupun kerjasama dalam sistem saling menguntungkan
7
B. Potensi Desa Sidowayah
Dalam memajukan sebuah desa, desa akan sulit jika desa itu berjalan sendiri
tanpa adanya faktor pendukung atau penguat yang dapat mendampingi desa tersebut.
BUMDes, ialah program yang dibuat pemerintah supaya tiap tiap desa di seluruh
Indonesia dapat berjalan dan masyarakat desa dapat semakin berdaya dalam
menciptakan sesuatu yang dapat diperjual-belikan sehingga masyarakat dan desa
menjadi semakin makmur, ditambah lagi dengan telah berjalannya persaingan MEA
yang telah di setujui oleh negara negara ASEAN beberapa pekan lalu, masyarakat
desa diharapkan mampu bersaing dengan orang MEA. Dengan adanya bantuan
tambahan program PNPM yang telah dibuat Pemerintah, pemerintah semakin yakin
akan perkembangan desa yang semakin makmur, demikian pula supaya desa tidak
semakin tertinggal.
Desa Sidowayah, Kec. Polanharjo adalah desa yang penulis ambil dalam
kegiatan job oriented kampus. Selama 3 bulan berada di sana, penulis mendapatkan
begitu banyak pelajaran yang dapat penulis pelajari untuk kedepan. Dalam
pengembangan ekonomi sebuah desa tentulah yang pertama dilihat untuk dilakukan
sebuah pemanfaatan ekonomi adalah potensi apa yang dimiliki oleh Desa Sidowayah
itu sendiri. Desa tersebut memiliki beberapa potensi yang bisa dikatakan menjanjikan
untuk kemajuan desa tersebut. Potensi tersebut antara lain :
Potensi desa yang dimiliki oleh desa ini dalam segi pemberdayaan
masyarakat, juga cukup menjanjikan untuk menggerakan perekonomian desa dan
masyarakat, Petani melon, pabrik kamli, pembuatan keripik jamur, keripik belut,
pertanian sayur dan buah, pengusaha beras, peternak unggas, perikanan,
8
B. Segi Wisata
Dengan memiliki ketiga potensi diatas, Desa Sidowayah ini telah maju lebih
berkembang daripada sebelumnya, dengan adanya bantuan pemerintah pusat, warga
desa Kampung Sidowayah telah sadar dan mampu memanfaatkan dana yang telah
diturunkan oleh pemerintah tersebut. Dengan begitu, desa Sidowayah tidak akan
tertinggal oleh desa desa lain yang telah memiliki BUMDes pula, layaknya
BUMDes Ponggok.
Dalam mengelola potensi yang ada pada desa tersebut, pengelolaan dilakukan
oleh 4 bagian bidang kerja yakni yang terdiri dari :
SEKRETARIS :
KOOR LAPANGAN :
Edi
KETUA : Sony
Imron
BENDAHARA :
Sigit
Dibawah kepemimpinan oleh Pak Imron, kemajuan telah semakin berkembang dalam
memegang BUMDes, yang dibantu oleh Sekretaris Pak Edi dan bendahara Pak Sigid.
Dengan adanya Bapak Sony sebagai pemegang tanggung jawab koor lapangan wisata
Umbul Manten, pendapatan yang didapat adalah tergantung dari para wisatawan yang
berkunjung ke Umbul Manten. Dalam kesehariannya, penulis diberi tanggung jawab
oleh Pak Sony, untuk membukukan hasil pendapatan dalam harian setiap hari.
9
Keuntungan yang didapat bisa dikatakan kurang memuaskan untuk hari hari biasa,
namun untuk hari hari besar pendapatan yang diperoleh begitu besar. Dari
pendapatan inilah yang dapat menggerakkan perekonomian warga daerah yang
akhirnya masyarakat dapat mengembangkan usaha bisnis mereka sendiri.
10
D.1 Kampung Dolanan
Selama kurang lebih satu bulan, karang taruna dan masyarakat di Desa
Sidowayah bergotong royong untuk menciptakan nuansa riang untuk anak
anak bermain. Mereka membuat beragam permainan mendidik dan permainan
yang cukup asik untuk dilakukan oleh anak anak kecil yang dibuat khusus
untuk anak seumuran Play Group (PG), Taman Kanak ( TK ) dan untuk anak
Sekolah Dasar ( SD ), permainan tersebut dibuat dengan unsur kekompakkan
tim, dan sebuah permainan yang menggunakan pemikiran dan kerja sama
untuk memecahkan rintangan permainan yang diberikan. Permainan yang
penulis maksud ialah, permainan seperti permainan tradisional yakni, gobak
sodor, bakiak, egrang, lompat tali, kelereng, dakon, holahoop, ular naga, patok
lele dan lain sebagainya
11
dibentuk, pasalnya tidak semua anak berani melewati rintangan ini, ada pula
yang menangis, adapula mereka yang ingin terus mencoba hingga berulang
kali. Keamanan dari permainan ini sangat aman untuk dimainkan, karena tiap
permainan langsung dijaga oleh fasilitator yang membimbing, sehingga
kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir.
Jika kita kaitkan tempat wisata ini dengan unsur 4A yang telah penulis
pelajari, tempat ini telah memenuhi kriteria yang harus dipenuhi, berikut data
penulis :
1. Attraction
12
2. Amenities
3. Accessibility
4. Ancillary
Selain 4A diatas, penulis juga meneliti mengenai tujuan yang didapat oleh wisatawan
pada saat wisatawan berkunjung ke Kampung Dolanan Sidowayah, yakni :
Something to see
Sesuatu yang dapat dilihat daripada tempat ini adalah, wisatawan
dapat menikmati pemandangan desa dengan cirri khas yakni pematangan
13
sawah yang cukup luas. Serta rumah rumah khas Jawa yang sekarang ini
sudah jarang ada di kota kota besar.
Something to do
Sesuatu yang dapat dilakukan oleh wisatawan disini adalah bermain
tubing, outbound, membajak sawah dengan petani menggunakan kerbau dan
melakukan susur sungai yang ada di desa ini, karena sungai disini cukup
jernih sehingga, para wisatawan dibolehkan untuk mencoba susur sungai di
desa ini.
Something to buy
Sesuatu yang dapat wisatawan beli disini adalah membeli jasa
fasilitator untuk menemani dan menjaga para wisatawan selama kegiatan
mereka berlangsung. Selain itu wisatawan juga dapat mencicipi kuliner yang
khas pada desa tersebut, yakni pecel dengan bahan utama sayur cenil, yakni
sayuran yang ada di kota Klaten.
Something to know
Sesuatu yang didapat jika wisatawan bermain disini adalah, mereka
akan belajar mengenai kerja sama, kekompakkan dan arti kebersamaan jika
wisatawan membooking outbound di tempat ini.
Obyek wisata Umbul Manten adalah obyek wisata air yang berlokasi
di Dusun Janti, Kelurahan Janti, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten,
Jawa Tengah. Umbul yang berati mata air ini banyak ditemukan di Klaten.
Salah satu yang terkenal di sosial media adalah Umbul Manten, dengan
nuansa alam mata air yang langsung keluar dari sumbernya sehingga Umbul
Manten ini lebih alami dan lebih menyatu dengan alam.
14
didalam air terdapat akar akar pohon yang cukup besar layaknya akar pohon
di Kalimantan.
15
Itulah asal usul mengapa sumber mata air tersebut dinamakan dengan
nama Umbul Manten.
Amenities
Fasilitas yang disediakan di tempat ini juga telah ada untuk para
wisatawan yang datang pada tempat ini. Fasilitas yang telah disediakan antara
lain, toilet umum sebanyak 2 buah, lahan parkir yang cukup luas, rest area,
tempat ibadah berupa masjid yang terletak 200 meter dari lokasi wisata, serta
warung makan juga telah tersedia dengan memanfaatkan masyarakat sekitar
sebagai penjual warung.
Attraction
Accesibility
16
mencapai tempat ini. Selain itu, Daya tarik ini juga telah terbaca oleh google
maps sehingga dengan mudah wisatawan mencari arah untuk dapat
menjangkau lokasi ini.
Ancillary
Saat penulis bertugas di Sidowayah, penulis juga mengaitkan mengenai tujuan yang
akan didapat pada saat wisatawan berkunjung ke daya tarik ini, yakni :
Something to see
Sesuatu yang dapat dilihat daripada tempat ini adalah, wisatawan
dapat menikmati pemandangan sawah cenil yang cukup luas dan jarang
ditemui di beberapa tempat di daya tarik wisata lain. Selain itu akar pohon
Ipik yang terkesan spooky yang dimana para pengunjung dapat menjadikan
obyek tersebut menjadi sebuah spot hunting foto dapat pengunjung temui
yang tidak ditemukan di tempat Umbul Umbul lain.
Something to do
Sesuatu yang dapat dilakukan oleh wisatawan disini adalah bermain
air dan mencoba terapi ikan, anak anak kecil bermain di dalam air dan
berenang ditepian kolam. Bagi para orang tua yang membawa anak, jangan
pernah lepas pandangan orang tua terhadap anak mereka masing masing,
karena selama terjadinya kecelakaan di sana, pengelola Umbul Manten tidak
bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan tersebut, namun pengelola
hanya membantu untuk pertolongan pertama ( P3K ) pada luka ringan, dan
pemanggilan ambulan terdekat untuk luka berat.
Something to buy
Sesuatu yang dapat wisatawan beli disini adalah pecel dengan bahan
utama sayur cenil, yakni sayuran yang ada di kota Klaten. Selain makanan
khas, di tempat ini jika sedang ramai pengunjung, wisatawan dapat membeli
17
water resistance untuk gadget dapat berselfie di dalam air, dan juga kacamata
renang untuk melihat bawah air dengan jelas.
Something to know
Tak hanya untuk berenang, layaknya umbul Ponggok, tempat ini juga
dijadikan para pengunjung untuk berfoto di bawah air. Kebanyakan dari
mereka, mereka membawa peralatan sendiri dengan izin dari tim pengelola
untuk dijadikan sebuah property foto bawah air. Tak hanya itu, umbul Manten
juga dijadikan tempat foto pre-wedding oleh para pengantin yang memang
merencanakan berfoto dalam air dengan latar belakang akar spooky dan
beningnya air umbul.
18
BAB III
A. Kesimpulan
BUMDes adalah program pemerintah yang dilakukan pada tiap tiap desa
dengan modal pemberian dana dari pemerintah dan harus dikelola secara baik dan
matang oleh desa. Peluang pemanfaatan inilah yang harus dikerjakan oleh masyarakat
desa supaya desa tersebut dapat menaikkan tingkat perekonomian di desa tersebut.
Tentu saja dalam mengemban tugasnya, BUMDes tidak dapat berjalan sendiri.
Dibutuhkan sumber daya manusia yang produktif dan keuletan yang gigih supaya
program program terencana BUMDes dapat dilaksanakan. Dengan dibentuknya
sebuah struktur organisasi dan ke-sinergi-an antara BUMDes dengan masyarakat
Sidowayah, BUMDes telah merasakan perkembangan baik dalam perkembangan
financial juga perkembangan sumber produksi. Dimana pada awal BUMDes berdiri
hanyalah sektor pertanian dan sektor wisata umbul Manten saja yang mereka kelola,
sekarang telah merambah ke masyarakat bahwa mayoritas masyarakat desa tersebut
telah memiliki usaha produksi perekonomian baik berupa pangan maupun pertanian
yang dimana masyarakat juga bekerja sama dengan pihak BUMDes sebagai penyalur
penjualan masyarakat desa tersebut. Dalam hal ini penulis melihat bahwa Motto yang
dibuat oleh BUMDes yakni Sinergi telah benar benar tercipta dalam sebuah etos
kerja di masyarakat.
B. Saran
Selama penulis berkegiatan magang di Desa Sidowayah tepatnya di
BUMDes, terdapat beberapa saran yang perlu secara cepat ditanggapi oleh tim
pengelola BUMDes. Yang pertama adalah, siapkan tempat sampah dan jalan keluar
mengenai limbah yang dihasilkan dari tempat wisata umbul Manten, pasalnya di
19
tempat tersebut penulis mendengar bahwasannya tempat tersebut masih belum ada
hasil yang baik untuk mengenai tempat pembuangan akhir sampah pada umbul
Manten. Yang kedua, buatlah sebuah website khusus untuk desa Sidowayah dimana
website tersebut mencakup sebuah informasi mengenai potensi desa Sidowayah,
tempat wisata yang ada pada Sidowayah, luas daerah desa Sidowayah, Visi dan Misi
BUMDes, luas pertanian, Hasil pertanian per panen, Fasilitas yang ada pada pertanian
dan cakupan cakupan lain mengenai Desa Sidowayah, WiFi yang memadai juga
diperlukan untuk dapat mengakses saran kedua dari penulis. Yang ketiga, buatlah
sebuah pertemuan dengan warga terkait untuk memberitahukan mengenai pendapatan
selama bulanan dan belanja apa saja yang telah terpakai supaya masyarakat
mengetahui alur apa saja yang telah BUMDes perbuat, sehingga dapat meminimalisir
jika terjadinya sebuah miss-communication
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
22