“TERMOMETER SEDERHANA”
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran Fisika
A. Latar belakang
Saat ini kehidupan manusia akan barang elektronik berkembang secara pesat, berbagai
peralatan elektronika sebagian digunakan untuk keperluan secara benar sesuai dengan
fungsinya, sedangkan sebagian lagi digunakan sebagai trend model saja.
Barang – barang elektronika yang cepat berkembang salah satu diantaranya adalah
peralatan pengukuran. Peralatan pengukuran muncul dengan berbagai macam kelebihan
baik itu menyangkut kenyamanan, kemudahan dalam mengoperasikannya, kemudahan
kalibrasi dan keakuratan dari alat tersebut. Pengukuran suhu merupakan hal penting yang
tanpa kita sadari sering dilakukan. Karena dari pengukuran suhu bias ,didapatkan suatu
keadaan yang bisa membuat nyaman. Sebagai contoh, jika kita menuangkan air panas,
otomatis kita harus memegang gelas, kita ingin tetap panas atau didinginkan baru kita
gunakan. Dari keadaan tersebut, tanpa sadar kita telah melakukan pengukuran suhu.
Kalor adalah suatu bentuk energi yang dapat berpindah dari suhu tinggi ke suhu yang
lebih rendah. Secara umum untuk mendeteksi adanya kalor yang dimiliki oleh suatu benda
yaitu dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suhunya tinggi maka kalor yang
dikandung oleh benda juga tinggi, begitu juga sebaliknya jika suhunya rendah maka kalor
yang dikandung sedikit.
Pada permulaan abad 19 orang percaya bahwa kalor merupakan suatu zat yang dapat
mengalir zat ini dinamakan kalorik dan terdapat dalam benda apapun. Kalorik dapat
berpidah ketika benda bersuhu tinggi bersentuhan dengan benda yang bersuhu rendah.
Namun konsep kalor ini tidak didukung oleh experiment. Benjamin Thomson (1753)
adalah orang pertama yang menolak konsep kalorik. Ia melakukan experiment ketika
sedang memimpin pembuatan meriam untuk jerman , ia mendapati bahwa panas yang
timbul karena gesekan antara alat bor dengan meriam sebanding dengan kerja yang
dilakukan oleh alat bor .
B. Teori
a. Botol plastic
b. Sedotan kecil
c. Alcohol 70%
d. Plastisin/malam
e. Sedotan
f. Karton
g. Isolasi
h. Gunting
2. Cara pembuatan :
Step 1
Isilah botol plastic dengan alcohol 70% hingga penuh dan campurkan dengan
pewarna makanan (sebaiknya merah )
Step 2
Gulungkan plastisin di sisi sedotan sehingga di dapat salah satu ujung sedotan
lebih panjang dari sisi lainnya, berhati-hatilah jangan sampai sedotan jadi gepeng
dan tersumbat.
Step 3
Letakkan sedotan yang tadi di gulung dengan plastisin dimulut botol, usahakan
tidak ada atau air keluar masuk dari sisi sedotan, dan satu-satunya tempat air
keluar adalah sedotan itu sendiri.
Step 4
Masukkan botol ke dalam air hangat dan lihatlah apakah thermometer bekerja,
jika air naik maka thermometer berhasil.
Step 5
Buatlah skala-skala 1-10 cm di karton dan tempelkan dengan isolasi di sedotan
thermometer anda, dan skala tersebut tidak untuk mengetahui suhu dalam Celsius
atau Fahrenheit namun skala tersebut hanya untuk mengetahui kenaikan atau
penurunan suhu.
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan inti
1. Setelah siswa diberikan pengarahan cara kerja termometer sederhana ini, masing-
masing kelompok diharuskan segera fokus terhadap apa yang akan diamati seperti,
menganalisis pengaruh kalor terhadap suatu zat.
2. Kemudian setiap kelompok mulai menganalisis bagaimana cara kerja termometer
sederhana tersebut, hingga mendapatkan kesimpulan apa yang terjadi dengan alat
tersebut setelah d uji coba melalui mengukur suhu suatu benda.
3. Mencari dan mendiskusikan hasil dari percobaan demonstrasi alat tersebut sesuai
kelompoknya masing-masing dan sesuai yang mereka amati. Dengan cara
menjelaskan definisi dari kalor,suhu dan pengaruh kalor terhadap suatu zat, atau
dengan persamaan matematis. Setiap siswa diminta aktif dalam mengemukakan
pendapat dan hasil dari kesimpulan yang telah di amati sesuai kelompoknya masing-
masing
4. Mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas
Selanjutnya, perwakilan dari setiap kelompok minimal satu atau dua orang
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Setiap kelompok diberi
waktu maksimal 5 menit.Hasil presentasi ini juga termasuk kedalam aspek penilaian
kelompok dan individu.
5. Guru menjelaskan ulang materi
Setelah siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, guru menjelaskan ulang
materi tersebut sebelum beralih ke presentasi berikutnya. Akan tetapi jika materi satu
kelompok dengan kelompok berikutnya sangat berkaitan, maka guru
memepersilahkan presentasi selanjutnya terlebih dahulu kemudian guru menjelaskan
materi sekaligus. Guru menjelaskan ulang materi dengan sejelas-jelasnya agat tidak
terjadi miskonsepsi.
Kegiatan penutup
1. Guru menyampaikan penilaian keseluruhan dari kegiatan, baik dari segi kekurangan
maupun kelebihannya, serta mengumumkan kelompok yang terbaik dalam mengikuti
demonstrasi tersebut agar memotivasi siswa.
2. Melakukan evaluasi
Setelah semua perwakilan kelompok selesai memepresentasikan hasil kerjanya,
lakukan evaluasi untuk mengecek pemahaman siswa terhadap materi yang diajarka.
Evaluasi ini berupa free test dan menjadi aspek penilaian individu.
3. Jika kegiatan tidak sesuai dalam satu kali pertemuan, maka kegiatan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya dengan menngatur waktu seefisien mungkin.