Anda di halaman 1dari 3

Nama : Alfira Nurhuwaida Ahmad

NIM : 200210302015

Resume Makalah

White Australia Policy ialah suatu kebijakan pemerintah dalam menyikapi besarnya imigran
yang masuk ke Australia. Kebijakan ini dicoba dengan metode memberlakukan pembatasan
terhadap imigran yang hendak masuk ke Australia, sangat utama buat para imigran kulit
bercorak. Mula mulanya kebijakan ini ditujukan kepada para imigran dari Cina yang jumlahnya
sangat besar.Kesimpulannya secara lambat- laun kebijakan ini berlaku guna segala masyarakat
ras kulit bercorak. Perihal ini diakibatkan oleh terdapatnya pandangan hidup kalau warga ras
kulit putih dikira superior ataupun istimewa dibanding dengan ras kulit bercorak dan terlebih lagi
tidak mengakui keberadaan ras Aborigin sebagai penduduk Asli Australia. Kebijakan White
Australia Policy ini mempunyai suatu instrumen yang dinamakan“ Dictation test” yang wajib
dilalui oleh imigran. Uji ini ialah suatu uji tulis wawancara buat mengetes para imigran atas
keahlian mereka memakai bahasa di salah satu negeri Eropa( Jupp dalam Poetrie, 2013: 3).

Kebijakan Australia Putih atau White Australia Policy merupakan kebijakan imigran yang
sifatnya rasis. Sebenarnya rasisme di Australia dimulai dengan adanya penyiksaan terhadap
orang – orang pribumi Aborigin yang dibunuh dengan ditembak dan diracun. Pelaksanaan
Kebijakan Australis Putih merupakan manifestasi dan upaya nasional untuk menjaga institusi
dan karakter Inggris, sebuah masyarakat putih yang harus mempertahankan keadaan rasial
mereka semurni mungkin agar mereka tetap mendapat pengakuan sebagai bangsa barat. White
Australia Policy didasarkan pada keadaan rasial. Keinginan untuk terciptanya homogenitas rasial
tercermin dalam sikap yang tidak toleran terhadap kulit berwarna dan perasaan bahwa pada
hakekatnya kulit berwarna lebih rendah dari kulit putih.

Kebijakan Australia Putih atau disebut juga “Kebijakan Batasan Imigrasi” dijadikan sebuah
dasar program imigrasi. Kebijakan ini muncul dari adanya ketakutan akan persaingan antara
imigran warna kulit berwarna dari warna kulit putih. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa warga
kulit putih khawatir akan penguasaan warga Asia atas diri mereka, karena orang Asia terkenal
dengan kerja kerasnya. Kekhawatiran warga kulit putih ini lebih didasarkan pada image yang
sudah terlanjur melekat dalam diri mereka bahwa masyarakat kulit putih mempunyai kedudukan
yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat kulit berwarna. Oleh karena itu Kebijakan
Australia Putih ini mendapat dukungan dari seluruh warga kulit putih Australia.

Penerapan White Australia Policy

Kebijakan White Australia Policy ini mempunyai suatu instrumen yang dinamakan“
Dictation test” yang wajib dilalui sang para imigran. Pengecekan ini artinya suatu uji tulis dan
wawancara guna mengetes para imigran atas keahlian mereka menggunakan bahasa pada salah
satu negeri Eropa( Jupp. 1991: 48). wacana ini jelas nampak jika yang dikehendaki oleh
pemerintah Australia buat masuk dalam wilayah mereka merupakan orang- orang yang berasal
dari Eropa, dan secara otomatis mengeliminasi orang- orang non- Eropa. Kebijakan ini
mempunyai sebagian iktikad, mula- mula tentang ini dimaksudkan agar generasi Eropa bisa
senantiasa tumbuh di wilayah Australia tanpa dirusak terdapatnya perkembangan ras non- Eropa.
kedua, imigran kulit bercorak hendak menyebabkan minimnya lapangan pekerjaan buat
masyarakat kalangan buruh kulit putih. White Australia Policy kesimpulannya jadi suatu
pandangan hidup yang rasis.

Kebijakan White Australia Policy diberlakukan di masa yang diketahui selaku demam emas
ataupun“ gold rush” di mana ditemui banyak emas di bumi Australia pada tahun 1851. Emas yg
melimpah ruah ini mengundang banyak imigran baik asal Eropa ataupun non- Eropa serupa Asia
guna berpindah ke tanah Australia. Persebaran informasi menimpa demam emas ini
menghasilkan jumlah pendatang bertambah. intinya imigran mulai berdatangan di abad ke 19
kala para pemerintahan Australia menyewa para imigran Asia untuk dipekerjakan( labour
movement) pada perkebunan serta peternakan( London, 1970: 7). tentang ini tingkatkan jumlah
imigran Asia paling utama Tiongkok secara besar - besaran. dan bagi Barnard Marjorie( 1976)
pada bukunya“ History of Australia” Bila“ Immigrant Act” di tahun 1855 mendeskripsikan mula
dari kemunculan peraturan yang bertabiat rasis. Yang pada saai itu timbulnya kebencian serta
keirian penambang emas kulit putih terhadap penambang Tiongkok yang mengakibatkan
kekerasan di Sungai Buckland di Victoria, serta di Dataran Lambing New South Wales.

Dampak Kebijakan White Australia Policy

Dengan adanya kebijakan ini, membuat penduduk Australia menjadi beragam didasarkan
pada etnisnya atau Multikultural . Namun, penduduk kulit putih atau ras Eropa tetap yang
menjadi dominan. Tujuan pemerintah dalam membangun kesuksesan Australia selaku negeri
dengan budaya yang bermacam- macam, menerima serta terbuka terhadap segala kategori warga,
bersatu lewat masa depan bersama serta komitmen buat bangsa Australia, lembaga– lembaga
serta nilai– nilai demokrasi, dan penegakan hukum. Dengan menghilangkan batasan– batasan ras
agama yang sudah lama jadi momok di Australia. Visi ini tercermin dalam 4 prinsip yang
mendasari kebijakan multicultural antara lain

 Tanggung Jawab
 Menghormati tiap orang
 Keadilan bagi setiap orang
 Manfaat bagi semua

Anda mungkin juga menyukai