Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

WISATA BERBASIS MASYARAKAT


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah DASAR ILMU GIZI Yang
Diampuh Oleh Bapak Dr. Sunarto Kadir, S.KM., M.Kes

Disusun :
Kelompok 1
Ikhsan Anugrah Nento (811418051)
Mutiara Patricia Ladimo (811418178)
Mifta Hulzana Yunus (811418127)
Clara Nurul A. Iyabu (811418039)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur mari kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena
rahmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang berisi tentang Wisata
Berbasis Masyarakat. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Kuliner
Bergizi Berbasis Budaya.
Saya berterimah kasih kepada teman-teman yang membantu untuk
mencari literatur diperpustakaan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
sebelum waktu pengumpulan, untuk itu saya memohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Saya menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman saya
tentang materi iniuntuk itu meminta kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Harapan saya, semoga makalah ini membawa maanfaat bagi kita,
setidaknya untuk sekedar membuka cakrawala berfikir kita tentang pengenalan
mengenai Wisata berbasis Masyarakat.

Gorontalo, Januari 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................2
1.4 Manfaat.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Vitamin...........................................................................................3
2.2 Jenis-jenis Vitamin............................................................................................4
2.3 Fungsi Dan Sumber Dari Vitamin....................................................................8
2.4 Akibat Kekurangan Dan Akibat Kelebihan Vitamin......................................20
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................31
3.2 Saran................................................................................................................32
DAFTARPUSTAKA.............................................................................................33

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Bab
1 Pasal 1 dinyatakan bahwa wisata adalah : Kegiatan perjalanan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk
tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik
wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.
Community Based Tourism (Pariwisata Berbasis Masyarakat) adalah konsep
yang menekankan kepada pemberdayaan komunitas untuk menjadi lebih
memahami nilai-nilai asset yang mereka miliki seperti kebudayaan adat istiadat,
masakan kuliner, dan gaya hidup. Dalam konteks pembangunan wisata, komunitas
tersebut haruslah secara mandiri melakukan mobilisasi aset dan nilai tersebut
menjadi daya tarik utama bagi pengalaman berwisata wisatawan. Melalui
konsep Community Based Tourism, setiap individu dalam komunitas diarahkan
untuk menjadi bagian dalam rantai ekonomi pariwisata, untuk itu para individu
diberi keterampilan untuk mengembangkan small business.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah yang dibahas pada makala ini adalah :
a. Apa pengertian wisata dan pariwisata?
b. Apa perbedaan wisata dan pariwisata?
c. Apa saja jenis-jenis wisata di Indonesia?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian wisata dan pariwisata.
b. Untuk mengetahui perbedaan wisata dan pariwisata.
c. Untuk mengetahui jenis-jenis wisata di Indonesia.
1.4 Manfaat
Dapat menambah pengetahuan kita lebih dalam lagi tentang wisata yang
ada di Indosnesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wisata dan Pariwisata
2.1.1 Pengertian Wisata
Menurut Fandeli (2001), wisata adalah perjalanan atau sebagai dari
kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata.
Pengertian wisata megandung empat unsur, yaitu kegiatan
perjalanan; dilakukan secara sukarela; bersifat sementara; perjalanan itu
seleruhnya atau sebagian bertujuan untuk menikmati obyek dan daya tarik
wisata. Wisata juga pasti memiliki fasilitas wisata. Fasilitas wisata
merupakan sarana yang bertujuan untuk melayani dan mempermudah
kegiatan atau aktivitas pengunjung/wisatawan yang dilakukannya untuk
mendapat pengalaman rekreasi, Marpaung (2002).
Wisata memiliki karakteristik - karakteristik antara lain :
a. Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku
wisata akan kembali ke tempat asalnya.
b. Melibatkan komponen - komponen wisata, misalnya sarana
transportasi, akomodasi, restoran, objek wisata, toko
cinderamata dan lain-lain.
c. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan
atraksi wisata.
d. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan
kesenangan.
e. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan
keberadaannya dapat memberikan kontribusi pendapatan bagi
masyarakat atau daerah yang dikunjungi (Suyitno, 2001).
Wisata berdasarkan jenis-jenisnya dapat dibagi kedalam dua kategori,
yaitu:

2
A. Wisata Alam, yang terdiri dari:
1. Wisata pantai (Marine tourism), merupakan kegiatan wisata
yang ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang,
memancing, menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk
sarana dan prasarana akomodasi, makan dan minum.
2. Wisata Etnik (Etnik tourism), merupakan perjalanan untuk
mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat
yang dianggap menarik.
3. Wisata Cagar Alam (Ecotourism), merupakan wisata yang
banyak dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam,
Kesegaran hawa di pegunungan, keajaiban hidup binatang
(margasatwa) yang langka, serta tumbuh-tumbuhan yang jarang
terdapat di tempat-tempat lain.
4. Wisata Buru, merupakan wisata yang dilakukan di negri-negri
yang memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang
dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh berbagai agen
atau biro perjalanan.
5. Wisata Agro, merupakan jenis wisata yang mengorganisasikan
perjalanan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, dan ladang
pembibitan di mana wisata rombongan dapat mengadakan
kunjungan peninjauan untuk tujuan studi maupun menikmati
segarnya tanaman di sekitarnya.
b. Wisata Sosial-Budaya, yang terdiri dari:
1. Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata ini
termasuk golongan budaya, monumen nasional, gedung
bersejarah, kota, desa, bangunan-bangunan keagamaan, serta
tempat-tempat bersejarah lainnya seperti bekas pertempuran
(battle fields) yang merupakan daya tarik wisata utama di
banyak negara.
2. Museum dan fasilitas budaya lainnya, merupakan wisata yang
berhubungan dengan aspek alam dan kebudayaan di suatu

3
kawasan atau daerah tertentu. Museum dapat dikembangkan
berdasarkan pada temanya, anatara lain museum arkeologi,
sejarah, entologi, sejarah alam, seni dan kerajinan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, industri, ataupun dengan tema
khusus lainnya.

2.1.2 Pengertian Pariwisata


Menurut H.Kodhyat (1983:4) pariwisata adalah perjalanan dari satu
tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan
maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian
dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya,
alam dan ilmu.
Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan
perjalanan yang dilakukan secara sukarela dan bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata, termasuk pengusahaan objek dan
daya tarik wisata, serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (UU
RI No. 9 Tahun 1990).
Suwantoro (2004) mendefinisikan istilah pariwisata, yaitu suatu
perubahan tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya
karena suatu alesan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang
menghasilkan upah.
2.2 Perbedaan wisata dan Pariwisata
Wisata adalah bepergian secara bersama sama dengan tujuan untuk
bersenang senang, menambah pengetahuan,dll. Sedangkan pariwisata atau
turisme adalah perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan
juga persiapan yang di lakukan untuk aktivitas.
Karakteristik pariwisata sebagai industri jasa berbeda dengan produk
industri atau jasa lainnya. Karakteristik sebagai berikut :
1. Intangible (tak wujud), yaitu orang tidak dapat melihat bentuk jasa
pariwisata Indonesia seperti apa? sebelum wisatawan merasakan atau
membelinya, atau datang sendiri kedaerah tujuan pariwisata,

4
2. Sulit diatur standar kualitasnya, dalam jasa terjadi hubungan langsung
antara pemberian dan penggunaan jasa,
3. Simultan antara proses produksi dan konsumsi, apa baru diproduksi
apabila memang sudah dibeli oleh pengguna jasa. Terjadi proses yang
bersamaan antara proses produksi dan konsumsi,
4. Tidak dapat disimpan sebagai persediaan, misalnya kamar hotel yang
kosong seminggu yang lalu akan hilang dan tidak dapat dijual pada hari
ini atau hari berikutnya
5. Tidak dapat dimiliki, karena tidak terwujud, maka tidak ada suatu yang
kemudian dimiliki oleh seorang yang telah membeli jasa tersebut.
Untuk mewujudkan jasa tersebut wisatawan membeli cenderamata
sebagai kenang-kenangan kalau ia pernah pergi atau terkesan dengan
daerah tujuan wisata tersebut.
2.3 Jenis-jenis wisata di Indonesia
Suatu daerah untuk menjadi DTW (Daerah Tujuan Wisata) yang baik harus
dikembangkan 3 (tiga) hal agar daerah itu menarik untuk dikunjungi, yaitu :
a. Adanya something to see
Maksudnya adalah sesuatu yang menarik untuk dilihat.
b. Adanya something to buy
Maksudnya adalah sesuatu yang menarik dan khas untuk dibeli.
c. Adanya something to do
Maksudnya adalah sesuatu aktivitas yang dapat dilakukan di tempat
itu.
2.3.1 Wisata yang berada di Indonesia
Wisata di Jogja adalah salah satu lokasi wisata yang banyak
digemari. Baik turis dalam negeri ataupun luar negri. Jika Bali, Lombok,
dan daerah lain kaya dengan panorama yang indah yang memukau
wisatawan, maka Jogja adalah daerah wisata budaya yang memiliki
panorama alam yang tidak kalah indah dengan Bali. Banyak Pantai yang
bisa anda nikmati di Jogja, selain itu disepanjang jalan di daerah Jogja
sekarang sangat kaya dengan aksen aksen budaya yang kental dan

5
membuat banyak orang tertarik untuk mengunjunginya. Namun banyak
orang mengira bahwa lokasi wisata di yang tersedia hanya itu itu saja,
padahal tidak. Masih banyak lokasi wisata di Jogja yang anti mainstem.
Selain wisata alam, di Jogja anda juga bisa menikmati wisata lainnya
seperti wisata edukasi, wisata budaya dan juga wisata kuliner.
a. Wisata edukasi watu lumbung
Tempat wisata ini didirikan tidak hanya bagi mereka yang ingin
menikmati wisata alam tapi juga bagi mereka yang ingin belajar nilai
nilai moral seperti kesederhaanaan, mandiri dan cinta alam serta masih
banyak lagi. Di tempat wisata ini ada program penanaman tanaman
dengan polybag, program pelayanan sesama pengunjung, program
mencuci piring bekas makan sendiri dan masih banyak program yang
akan membuat kita belajar lebih manusiawi, mencintai diri, sesama dan
juga pencipta.
b. Wisata kuliner ungkrungan
Wisata kuliner unik ini adalah wisata kuliner yang unik dan menarik.
Salah satu wisata kuliner yang ada di Jogja adalah Moelih Ndeso dan
Ungkrungan. Cukup ekstrim bagi mereka yang menyukai tantangan
dalam hal makan dan minuman. Ungkrungan adalah salah satu menu
makanan di Gunung kidul yang menyajikan ulat jati goreng sebagai
teman dari sepiring nasi.
Memakan serangga adalah suatu bentuk cara bertahan dari
masyarakat Gunungkidul. Musim panceklik yang menyebabkan sulitnya
mendapat karbohidrat dan juga protein membuat masyarakat
Gunungkidul memutar otak dan memanfaatkan alam yang ada
disekitarnya. Misalnya dengan konsumsi tiwul dan gatot sebagai sumber
karbohhidrat dan memasak serangga seperti belalang dan ulat jati untuk
dijadikan sumber protein. Tidak dikira bahwa kebiasaan yang muncul
karena keterbatasan ini bisa menjadi sebuah ciri khas yang dicari orang
pada zaman modern. Jika anda penasaran, anda bisa mencobanya sambil
menikmati Pantai Pantai Gunungkidul yang menawan.

6
c. Wisata budaya di Jogjakarta
Jogja memang terkenal sebagai kota budaya, banyak sekali
pertunjukan mengenai seni yang diselenggarakan di Jogja. Mulai dari
seni klasik seperti pertunjukan wayang kulit, seni macanegara seperti
“Jazz Mben Senen” dan juga seni percampuran seperti Ramayana Ballet.
Pertunjukan pertunjukan seni yang lengkap tersebut hanya bisa anda
nikmati di Jogjakarta.
Selain pertunjukan seni ada juga lokasi lokasi budaya yang sarat
akan sejarah yang bisa anda nikmati di Jogja. Diantaraya adalah Kraton
Jogja. Museum Affandi, Museum Sonobudoyo dan masih banyak lagi. 
Jika anda masih kurang puas dengan wisata di Jogja berbau seni dan
budaya di Jogja yang telah disebutkan diatas, masih ada wisata budaya
lain seperti pertunjukan sendratari dan juga gamelan yang merupakan
wisata di Jogja asli Indonesia.

d. Bukit Layang Gorontalo


Obyek wisata di gorontalo yang pertama yaitu bukit layang yang
berlokasi di Kelurahan Siendeng Kecamatan Hulonthalangi, Gorontalo.
Objek wisata ini menyuguhkan wisata alam perbukitan yang begitu
memanjakan mata.

e. Masjid Walima Emas Gorontalo


Wisata religi masjid walima emas ini berlokasi di Desa Bongo Kec
Batuda pantai, Gorontalo. Masjid ini berlokasi di perbukitan dan
mempunyai view langsung ke laut sehingga pemandangan yang terlihat
dari masjid ini pun sangat indah.

f. Wisata Pulau Cinta

Wisata pantai pulau cinta yang berlokasi di Pulau Cinta. Kab.


Boalemo, Gorontalo. Tidak hanya menyuguhkan wisata pantai disini
anda juga dapat menyewa penginapan yang romantis. Pulau ini sangat
cocok di jadikan sebagai tempat honeymoon.

7
g. Pantai Kurenai Gorontalo
Wisata pantai di gorontalo selanjutnya adalah pantai kurenai yang
berlokasi tidak jauh dari pusat kota gorontalo. Tempat ini menjadi
favorit tujuan wisata karena berada tidak jauh dari pusat kota dan
mempunyai pemandangan yang indah.

h. Danau Limboto Gorontalo


Danau limboto yang berlokasi di Kecamatan Limboto Gorontalo.
Bagi anda fotografer, wisata ini menyajikan banyak objek yang sangat
menarik untuk melengkapi koleksi foto pribadi anda. Secara kasat mata
karakter danau ini mirip dengan waduk wadaslintang di wonososbo.

i. Taman Wisata Laut Olele

Taman wisata laut olele yang berlokasi di desa olele kecamatan


kabila bone gorontalo. tempat ini menyuguhkan wisata air laut dan juga
pantai.

j. Pulau Saronde Gorontalo

Pulau saronde yang berlokasi di daerah gorontalo utara. sama sperti


halnya pulau cinta, pulau ini selain menyuguhkan pemandangan pantai
juga terdapat penginapan yang menarik dan cocok sebagai tempat unutk
honeymoon.

k. Benteng Otanaha
Benteng yang berada di atas puncak bukit ini menawarkan panorama
Gorontalo 360 derajat. Meski hanya menyisakan dinding dasar, benteng
ini masih terkesan kokoh. Untuk mencapai bangunan benteng di atas
bukit kamu perlu mendaki setidaknya 351 anak tangga dengan
kemiringan 60 derajat. Di puncaknya kamu bisa menikmati
pemandangan Teluk Tomini serta Danau Limboto yang mempesona.

8
l. Pemandian Air Panas Lombongo

Berlokasi sekitar 17 km dari Kota Gorontalo, kamu bisa merilekskan


badanmu di pemandian air panas Lombongo. Sebenarnya, di sini
terdapat dua kolam alami dengan air panas dan air dingin. Kolam air
panasnya dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Jika tidak ingin berendam, kamu bisa berjalan-jalan di sekitar area
pemandian yang sejuk dan asri. Pemandiannya dikelilingi pemandangan
dengan suasana pedesaan yang sangat indah juga bakal bikin kamu betah
berlama-lama di sini.

m. Desa Terapung Suku Bajo, Desa Torosiaje

Meski lokasinya cukup jauh dari pusat Kota Gorontalo, sekitar 7 jam
perjalanan darat. Namun desa tradisional Torosiaje ini sayang untuk
dilewatkan begitu saja. Desa ini memiliki keistimewaan berada terapung
di atas pantai. Rumah-rumahnya dibuat dengan sederhana dari material
kayu. Desa ini banyak didominasi oleh suku Bajo yang masih
mempertahankan nilai-nilai kearifan suku Bajo khususnya ketika melaut.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Fandeli (2001), wisata adalah perjalanan atau sebagai dari
kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata. Wisata berdasarkan jenis-jenisnya
dapat dibagi kedalam dua kategori, yaitu: wisata alam, Wisata Sosial-
Budaya. Menurut H.Kodhyat (1983:4) pariwisata adalah perjalanan dari
satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan
maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian
dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya,
alam dan ilmu.
Perbedaan wisata dan Pariwisata adalah Wisata yaitu bepergian
secara bersama sama dengan tujuan untuk bersenang senang, menambah
pengetahuan,dll. Sedangkan pariwisata atau turisme adalah perjalanan
yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan dan juga persiapan yang di
lakukan untuk aktivitas.
Jenis-jenis wisata di Indonesia yaitu wisata yang berada di Jogja
Wisata di Jogja adalah salah satu lokasi wisata yang banyak digemari.
Baik turis dalam negeri ataupun luar negri. Jika Bali, Lombok, dan daerah
lain kaya dengan panorama yang indah yang memukau wisatawan, maka
Jogja adalah daerah wisata budaya yang memiliki panorama alam yang
tidak kalah indah dengan Bali. Macam-macam wisata di Jogja wisata
edukasi watu lumbung, Wisata kuliner ungkrungan, Wisata budaya di

10
Jogjakarta, Bukit Layang Gorontalo, Masjid Walima Emas Gorontalo,
Wisata Pulau Cinta, Pantai Kurenai Gorontalo, Danau Limboto Gorontalo,
Taman Wisata Laut Olele, Pulau Saronde Gorontalo, Benteng Otanaha,
Pemandian Air Panas Lombongo, Desa Terapung Suku Bajo, Desa
Torosiaje.

3.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang diambil diatas,
maka saran yang peneliti berikan dalam penelitian ini adalah :
a. Intensitas sosialisasi dan pelatihan mengenai kepariwisataan perlu
ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat yang sadar akan
pentingnya pariwisata dan memiliki kemampuan untuk melihat serta
mengelola potensi wisata ekonomi di daerahnya
b. Walaupun jumlah wisatawan tiap tahun selalu meningkat, namun
bagian promosi perlu mengadakan program promosi yang lebih
inovatif dan kreatif, seperti menyelenggarakan suatu paket wisata,
serta meningkatkan promosi melalui internet terutama promosi obyek
wisata minat khusus yang memiliki keunggulan komparatif lebih tinggi

11
\

DAFTAR PUSTAKA

Fandeli. C, 2001. Dasar-Dasar Manajemen Kepariwisataan Alam. Yogyakarta:


Liberty.
Kodhyat, H. 1983. Sejarah Pariwisata dan Perkembangannya di Indonesia.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Marpaung, Happy. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung : Alfabeta.
Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Kanisius.
Suwantoro, Gamal. 2004. Dasar – Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.
Undang-Undang Republik Indonesia. 1990. Tentang Kepariwisataan. Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai