astronomis Kabupaten Tebo berada pada 0051’32” sampai dengan 1054’50” dan
diantara 101048’57” sampai dengan 102049’17” bujur timur. Daerah ini beriklim
tropis, dimana 84,96% daerahnya berada pada ketinggian < 99m dari permukaan.
berikut :
dari 107 desa dengan 5 kelurahan. Kecamatan Rimbo Bujang merupakan salah
dengan ketinggian 50 meter sampai dengan 100 meter di atas permukaan air laut,
terletak antara 1,18 sampai dengan 1,35 Lintang Selatan dan antara 102,32 sampai
ilir; Selatan – Kabupaten Bungo; Barat – Kecamatan Rimbo ulu. Luas wilayah
Kecamatan Rimbo Bujang adalah 406,92 Km2 atau 6,60% dari luas Kabupaten
Tebo. Kecamatan Rimbo Bujang terdiri dari 7 desa 1 kelurahan yang merupakan
desa unit transmigrasi. Dalam penelitian ini yang menjadi daerah penelitian adalah
Kecamatan Rimbo Bujang terletak antara 1,18 sampai dengan 1,35 Lintang
Selatan dan antara 102,32 sampai 102,37 Bujur Timur. Luas wilayah Kecamatan
Rimbo Bujang adalah 406,92 km2 atau 6,60 % dari luas Kabupaten Tebo. Jarak
Bujang :
Kecamatan rimbo bujang ada 8 desa yaitu, Rimbo Mulyo (52,37 km2), Sapta
Mulia (33,78 km2), Pematang Sapat (75,24 km2), Tegal Arum (47,46 km2), Tirta
Kencana (54,81 km2), Purwo Harjo (55,31 km2), Perintis (49,58 km2), dan
berperan penting dalam mengelola sumberdaya yang dimiliki suatu daerah. Rimbo
Bujang adalah kecamatan yang yang paling maju di Wilayah Kabupaten Tebo,
dengan jumah penduduk paling tinggi, dan tingkat pendidikan yang tinggi pula.
Rimbo Bujang menjadi tempat percontohan Eks Lokasi Transmigrasi yang
berhasil. Tahun 2009 Rimbo Bujang mulai menampakkan jati dirinya di dunia
kelurahan 8 desa yaitu: Desa Perintis, Kelurahan Wirotho Agung, Desa Rimbo
Mulyo, Desa Purwoharjo, Desa Tegal Arum, Desa Tirta Kencana, Desa Sapta
Mulia dan Desa Pematang Sapat. Berikut kepadatan Desa di Kecamatan Rimbo
Desa maupun kelurahan di Rimbo Bujang juga dikenal dengan sebutan unit-
unit, unit 1 untuk Desa Perintis, unit 2 untuk Kelurahan Wirotho Agung, unit 3
untuk Desa Rimbo Mulyo, unit 4 untuk Desa Purwoharjo, unit 5 untuk Desa Tegal
Arum, unit 6 untuk Desa Tirta Kencana, sementara unit 7 untuk Desa Sapta
Mulia. Penduduk Kecamatan Rimbo Bujang tahun 2019 tercatat sebanyak 66.830
jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 35.096 jiwa dan penduduk perempuan
Prinsipnya mata pencaharian ada dua macam yaitu mata pencaharian utama dan
Kabupaten Tebo memegang perana yang cukup besar dengan kontribusi sebesar
Sektor pertanian ini juga diperlukan untuk penyediaan pangan dan bahan baku
terlepas dari pendidikan formal maupun non-formal. Gedung kesehatan yang ada
134 buah mesjid, 248 buah mushola dan 5 gereja yang dapat digunakan
Kecamatan Rimbo Bujang terdiri dari gedung TK 22, gedung SD 39, gedung SMP
12, gedung SMA/SMK 12, gedung RA 23, gedung MI 9, gedung MTS 12, dan
Bujang :
Tabel 5. Banyak Sekolah Umum Menurut Jenis per Desa di Kecamatan
Rimbo Bujang Tahun 2016/2017
Pada tahun 2011 masa kepemimpinan camat Suparna, S.E. dan ketua TP
PKK Siti Nariyah, S.Pd.I, kecamatan Rimbo Bujang telah meraih berbagai macam
meraih peringkat I lomba Desa, Juara I lomba kinerja TP PKK Kecamatan Rimbo
poco, Juara I.
spiritual untuk melakukan kegiatan produksi. Umur produktif akan lebih efektif
kemampuan kerja dari manusia sangat tergantung pada tingkat umur. Umur yang
lebih muda atau tua cenderung menuju pada kondisi yang belum atau sudah tidak
umur dan paling banyak yaitu petani yang berumur 31 – 40 tahun. Hal ini
kebanyakan yang berusia produktif, karena pada dasarnya jenis pekerjaan sebagai
produktivitas.
yaitu tenaga kerja, agar dapat bekerja dengan produktif karena memiliki kualitas
dinamis dan aktif dalam mencari informasi yang berhubungan dengan teknologi
maupun pasar. Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan dari responden dapat
SMA yaitu sebanyak 20 jiwa dengan presentase 33.3 %. Hal ini menandakan
orang atau 13.3 %. Tamatan SMP sebanyak 14 orang dan tamatan sarjana
sebanyak 7 orang.
produksi kelapa sawit dan seluruh biaya yang dikeluarkan dalam sekali periode
usaha tani kelapa sawit. Penerimaan usahatani kelapa sawit merupakan perkalian
antara jumlah produksi kelapa sawit yang diperoleh dengan harga produksi kelapa
sawit. Pendapatan petani kelapa sawit pola swadaya kecamatan Rimbo yang
diteliti yaitu sebanyak 60 responden. Berikut pendapatan off farm petani kelapa
sawit pola swadaya di Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Provinsi Jambi:
Tabel 7. Pendapatan Petani Usahatani Kelapa Sawit, Tahun 2019
Pendapatan On Farm
No Luas Produksi Harga Rata- Penerimaan Total Biaya Pendapatan
Sampe Panen (Kg) Rata Per (Rp) (Rp) (Rp)
l (ha) Tahun
(Rp/Kg)
1 5 90000 1.277 114937500 22.285.500 92.652.000
2 3 52800 1.277 67430000 14.394.917 53.035.083
3 4 71800 1.277 91694583 19.120.519 72.574.064
4 2.5 43876 1.277 56033308 11.437.500 44.595.808
5 2 35900 1.277 45847292 8.690.000 37.157.292
6 3.25 58500 1.277 74709375 14.747.500 59.961.875
7 3 52650 1.277 67238438 18.584.792 48.653.646
8 2.5 43925 1.277 56095885 14.245.153 41.850.732
9 4 70400 1.277 89906667 21.510.722 68.395.945
10 5 89000 1.277 113660417 26.258.750 87.401.667
11 6 107550 1.277 137350313 26.616.250 110.734.063
12 7 123550 1.277 157783646 34.255.917 123.527.729
13 2 35120 1.277 44851167 9.560.000 35.291.167
14 2.5 44125 1.277 56351302 11.762.500 44.588.802
15 2.25 39937 1.277 51002877 10.462.500 40.540.377
16 3 52980 1.277 67659875 14.569.667 53.090.208
17 4.5 80100 1.277 102294375 21.344.417 80.949.958
18 2 35700 1.277 45591875 10.575.000 35.016.875
19 2.5 45000 1.277 57468750 10.937.500 46.531.250
20 6 107940 1.277 137848375 26.595.833 111.252.542
21 5 87550 1.277 111808646 30.724.583 81.084.063
22 4 70800 1.277 90417500 18.416.542 72.000.958
23 4.5 78930 1.277 100800188 21.944.000 78.856.188
24 13 228670 1.277 292030646 68.234.917 223.795.729
25 13 228800 1.277 292196667 59.625.500 232.571.167
26 5 87950 1.277 112319479 26.248.019 86.071.460
27 11 195800 1.277 250052917 53.312.667 196.740.250
28 7.25 128687 1.277 164344023 32.636.750 131.707.273
29 13 230100 1.277 293856875 61.460.167 232.396.708
30 5 89750 1.277 114618229 22.306.042 92.312.187
31 3 53700 1.277 68579375 16.301.403 52.277.972
32 6.25 111250 1.277 142075521 28.366.972 113.708.549
33 5 89250 1.277 113979688 28.205.000 85.774.688
34 7.5 132750 1.277 169532813 34.592.500 134.940.313
35 8 141600 1.277 180835000 39.582.000 141.253.000
36 9 157860 1.277 201600375 43.615.000 157.985.375
37 7 122920 1.277 156979083 34.275.000 122.704.083
38 4 70360 1.277 89855583 18.830.000 71.025.583
39 2 35140 1.277 44876708 9.868.750 35.007.958
40 2 35320 1.277 45106583 9.150.000 35.956.583
41 3 53475 1.277 68292031 13.125.000 55.167.031
42 2 35800 1.277 45719583 9.130.000 36.589.583
43 4 72000 1.277 91950000 17.845.833 74.104.167
44 3 54000 1.277 68962500 16.083.000 52.879.500
45 3.5 62475 1.277 79785781 21.927.500 57.858.281
46 5.25 93975 1.277 120013906 24.707.750 95.306.156
47 15.5 275900 1.277 352347292 73.381.500 278.965.792
48 3.5 62160 1.277 79383500 16.827.500 62.556.000
49 2.5 43825 1.277 55968177 15.292.500 40.675.677
50 5 89250 1.277 113979688 25.740.167 88.239.521
51 2.5 45000 1.277 57468750 10.937.500 46.531.250
52 2.5 44937 1.277 57388294 11.187.500 46.200.794
53 4 70480 1.277 90008833 18.951.042 71.057.791
54 4 70600 1.277 90162083 19.963.903 70.198.180
55 10.5 184590 1.277 235736813 50.673.222 185.063.591
56 9 161100 1.277 205738125 47.955.750 157.782.375
57 7.5 135000 1.277 172406250 38.943.750 133.462.500
58 10 180000 1.277 229875000 44.790.000 185.085.000
59 8 142000 1.277 181345833 36.160.000 145.185.833
60 15.25 267027 1.277 341015731 75.519.083 265.496.648
Jlh 327 5801634 76625 7409170089 1594793249 5814376840
Rata- 5.45 96693.9 1277.08333 123486168.2 26579887.4 96906280.6
Rata
Sumber : Analisis Data Primer, Tahun 2020
pola swadya paling tinggi di kecamatan Rimbo Bujang tahun 2019 yaitu sebesar
275900 kg dan yang terendah sebesar 35900 kg. Harga rata-rata Buah Tandan
Segar kelapa sawit tahun 2019 adalah Rp 1.277 / kg, sehingga didapatkan
Rp 45.847.292.
Biaya usaha tani kelapa sawit adalah segala biaya yang dikeluarkan selama
pengusaha) dan upah tenaga keluarga sendiri. Biaya mengusahakan yaitu biaya
alat-alat luar ditambah dengan upah tenaga keluarga sendiri, yang diperhitungkan
berdasarkan upah yang dibayarkan kepada tenaga luar. Biaya menghasilkan yaitu
dalam usahatani.
Biaya usaha tani kelapa sawit pola swadaya yang diperhitungkan adalah
biaya penyusutan alat, biaya penggunaan pupuk, biaya tenaga kerja dalam
keluarga maupun biaya tenaga kerja luar keluarga dan biaya lainnya. Rata - rata
total biaya usaha tani kelapa sawit pola swadaya di kecamatan Rimbo Bujang
perbulan yang sangat tinggi dikarenakan oleh luas panen yang berbeda, umur
tanaman, jumlah pupuk yang digunakan serta tenaga kerja yang digunakan.
usahatani adalah perkalian antara produksi yang peroleh dengan harga jual.
Berikut total pendapatan petani kelapa sawit di kecamatan Rimbo Bujang, yaitu
jumlah keseluruhan pendapatan off farm, on farm, dan non farm petani kelapa
sawit :
pendapatan off farm, pendapatan on farm, dan pendapatan non farm. Pendapatan
off farm merupakan pendapatan yang diperoleh dari kegiatan luar usahatani tetapi
tangga dari kegiatan buruh tani biasanya terdapat pada usahatani yang berbasis
lahan. Pendapatan on farm adalah pendapatan yang diperoleh dari kegiatan usaha
tani yang sedang di lakukan atau pendapatan dari usahatani kelapa sawit pola
swadaya. Serta pendapatan non farm adalah pendapatan rumah tangga petani yang
96.906.281, sedangkan jumlah pendapatan off farm petani kelapa sawit pola
swadaya kecamatan Rimbo Bujang berasal dari dua usahatani, yaitu usahatani
pisang dan usahatani karet yakni sebesar Rp 310.788.666 dengan rata-rata sebesar
kelapa sawit pola swadaya kecamatan Rimbo Bujang berasal dari tiga macam
Pendapatan total petani yang tertinggi sebesar Rp 346.501.792 serta yang terendah
pendapatan off farm, dan pendapatan non farm yang didapatkan juga berbeda-
beda. Hal itu disebabkan oleh petani yang sebagian hanya menghasilkan
pendapatan dari kelapa sawit sedangkan sebagian lagi menghasilkan pendapatan
pendapatan rumah tangga petani kelapa sawit. Besar Indeks Gini yaang
sedang berkisar antara 0.36 - 0.49 dan yang mengalami ketidakmerataan rendah
kelompok penduduk yang berpendapatan rendah. Berikut hasil analisis gini ratio
Tabel 9. Hasil Analisis Gini Ratio Pendapatan On Farm Petani Kelapa Sawit
Pola Swadaya Kecamatan Rimbo Bujang
Kelompok %
Pendapatan Pendapatan
Pendapata Kumulatif Yi + Yi - 1 fi (Yi + Yi - 1)
On Farm Kumulatif
n Penduduk
40% rendah 1.130.409.689 19.44163098 19.44163098 19.441631 0.077766524
40% sedang 2.281.645.683 39.24144832 58.6830793 78.1247103 0.312498841
20% tinggi 2.402.321.468 41.3169207 100 178.12471 0.356249421
Jumlah 5.814.376.840 100 0.746514786
Gini Ratio 0.253485214
Sumber : Analisis Data Primer, Tahun 2020
0.25 yang artinya pendapatan petani kelapa sawit pola swadaya kecamatan Rimbo
yang digunakan petani tidak mengalami perbedaan yang sangat jauh, hal itu
terlihat dari rata-rata luas panen kelapa sawit pola swadaya di kecamatan Rimbo
Bujang sebesar 5.45 ha, dan juga rata – rata petani disana menggunakan pupuk.
petani Kelapa Sawit Pola PIR di Desa Mekar jaya Kecamatan Kampar Kiri
Total pendapatan petani adalah pendapatan yang didapat petani dari hasil
pendapatan on farm, pendapatan off farm, dan pendapatan non farm. Distribusi
total pendapatan petani kelapa sawit pola swadya kecamatan Rimbo Bujang
pendapatan rumah tangga petani kelapa sawit. Berikut hasil analisis distribusi total
Tabel 10. Hasil Analisis Gini Ratio Total Pendapatan Petani Kelapa Sawit
Pola Swadaya Kecamatan Rimbo Bujang
Kelompok %
Total Pendapatan
Pendapata Kumulatif Yi + Yi - 1 fi (Yi + Yi - 1)
Pendapatan Kumulatif
n Penduduk
3.72650878 3.72650878
40% rendah 1.307.431.187 4 3.726508784 4 0.01490604
7.50552330 14.9585408
40% sedang 2.633.283.809 6 11.23203209 7 0.05983416
88.7679679 114.958540
20% tinggi 31.143.898.051 1 100 9 0.22991708
Jumlah 35.084.613.047 100 0.30465728
Gini Ratio 0.69534272
Sumber : Analisis Data Primer, Tahun 2020
Tabel 10 diatas menunjukan bahwa gini ratio yang didapat sebesar 0.69
yang artinya pendapatan petani kelapa sawit pola swadaya kecamatan Rimbo
diantara total pendapatan petani, hal itu disebabkan penghasilan petani yang
kelapa sawit serta sebagian lagi menghasilkan pendapatan dari usahatani lain di
luar usaha tani kelapa sawit dan pendapatan non farm atau di luar usahatani.
Kecamatan Rimbo Bujang adalah kecamatan yang terdiri dari 8 desa yaitu,
Rimbo Mulyo (52,37 km2), Sapta Mulia (33,78 km2), Pematang Sapat (75,24
km2), Tegal Arum (47,46 km2), Tirta Kencana (54,81 km2), Purwo Harjo (55,31
km2), Perintis (49,58 km2), dan Wirotho Agung (38,37 km2). Kecamatan ini
berada di Kabupaten Tebo Provinsi Jambi. Rimbo Bujang adalah kecamatan yang
yang paling maju di Wilayah Kabupaten Tebo, dengan jumah penduduk paling
Kelompok umur yang paling produktif pada usahatani kelapa sawit pola
swadaya di kecamatan Rimbo Bujang adalah kelompok umur yang berkisar antara
31-40 tahun sebanyak 25 orang atau sekitar 41,7%. Distribusi responden
responden yang tamat SMA yaitu sebanyak 20 jiwa dengan presentase 33.3 %,
walaupun masih ada petani yang tamat SD dan juga yang belum tamat SD.
Keadaan yang menunjukan petani masih ada yang belum tamat SD artinya
kecamatan Rimbo Bujang didapat gini ratio yang sebesar 0.25 yang artinya
pendapatan on farm yang dihasilkan petani tidak mengalami selisih yang sangat
jauh antara yang satu dengan yang lain. Untuk distribusi total pendapatan
dihasilkan gini ratio sebesar 0.69 yang artinya pendapatan petani kelapa sawit
Ketidakmerataan tinggi ini terjadi karena adanya perbedaan jauh total pendapatan
petani antara yang satu dengan yang lainnya. Hal itu disebabkan oleh perbedaan
pendapatan on farm, pendapatan off farm, dan pendapatan non farm yang
dihasilkan petani usahatani kelapa sawit pola swadaya kecamatan Rimbo Bujang.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka
1. Kelompok umur yang paling produktif pada usahatani kelapa sawit pola
antara 31-40 tahun sebanyak 25 orang atau sekitar 41,7%, sedangkan tingkat
pendidikan yang paling banyak adalah yang tamat SMA yaitu sebanyak 20
3. Distribusi pendapatan petani kelapa sawit pola swadaya didapatkan gini ratio
sebesar 0.25 yang artinya pendapatan petani kelapa sawit pola swadaya
untuk distribusi total pendapatan dihasilkan gini ratio sebesar 0.69 yang
5.2. Saran
kemajuan usahatani kelapa sawit pola swadaya kecamatan Rimbo Bujang adalah :
1. Petani diharapkan menggunakan pupuk secara efisien serta tidak hanya
mengharapkan pendapatan dari usaha tani kelapa sawit saja, tetapi juga
mengahasilkan dari usaha tani lain untuk meningkatkan pendapatan yang lebih
tinggi.
Bujang.