3.1 Hubungan Pemerintah Desa Dan BPD Dalam Membangun Desa Di Desa
Dusun Krajan, Dusun Begelenan, Dusun Curah Keting dan Dusun Sukorejo.
Selatan dan 113 515‟ 36” Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini adalah
berupa daratan sedang yaitu sekitar 49 m diatas permukaan laut. Jarak tempuh
Desa Karangsono ke ibu kota kecamatan adalah 5 km, yang dapat ditempuh
dengan waktu sekitar 10 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota kabupaten
adalah 25 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 45 menit dan ibu kota
b. Luas wilayah
Luas Wilayah Desa Karangsono adalah 757.6 Ha. Luas lahan terbagi ke dalam
31
Buku Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Desa karangsono
Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember Tahun 2018-2023, hlm. 15
35
pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain. Luas lahan yang
Luas lahan untuk ladang tegalan dan perkebunan adalah 48.4 Ha.
3. Olahraga 1 Ha
perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang seimbang agar dapat meningkatkan
kualitas hidup masyarakat desa menjadi lebih baik. Untuk itu dalam suatu desa
pasti memiliki sarana prasarana yang digunakan untuk kepentingan warga desa
dalam kehidupan bermasyarakat. Dan berikut uraian sarana dan prasarana yang
1. Prasarana Kesehatan
Posyandu : 9 unit
Polindes : 1 unit
2. Prasarana Pendidikan
TK/PAUD : 5 unit
32
Ibid hlm 16
36
SD/MI : 5 unit
SLTP/MTs : 1 unit
SLTA/MA : 1 unit
TPA/TPQ : 6 unit
d. Potensi
Karangsono adalah 8493 jiwa, dengan rincian 4.078 laki-laki dan 4.415
Keluarga.
33
Ibid hlm 17-18
37
5 20 – 24 308 341 649 7.64 %
13 60 – 64 40 43 83 0.98 %
14 65 – 69 26 33 59 0.69 %
15 70 – 74 35 40 75 0.88 %
16 75 + 19 21 40 0.47 %
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun.
Desa Karangsono sekitar 45,78 atau hampir 48%. Hal ini merupakan modal
38
jumlah 2.221 KK di atas, sejumlah 698 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 515
tercatat Keluarga Sejahtera III dan 489 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK
miskin, maka lebih 50% KK Desa Karangsono adalah keluarga miskin. Dan 97
wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya
manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan
39
tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang akan
terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu masalah
Karangsono baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP),
relatif jauh.
No
40
masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk
usia 15-55 yang belum bekerja berjumlah 4.726 orang dari jumlah angkatan kerja
3 Supiyati Sekretaris PR
34
Lampiran peraturan desa karangsono
35
Keputusan bupati jember nomor 188.45/42/ktun/1.12/2020 hlm 3
41
4 Sunarto Anggota LK
8 Kholaifi Anggota LK
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama BPD. Hubungan antara
Pemerintah Desa dan BPD diatur juga dalam Bab VII Peraturan Desa Undang-
Pasal 69
(1) Jenis peraturan di Desa terdiri atas Peraturan Desa, peraturan bersama Kepala
Desa, dan peraturan Kepala Desa.
(2) Peraturan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang bertentangan dengan
kepentingan umum dan/atau ketentuan peraturan perundangundangan yang lebih
tinggi.
(3) Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati
bersama Badan Permusyawaratan Desa.
(4) Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa,
pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah Desa harus mendapatkan evaluasi
dari Bupati/Walikota sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa.
42
Tabel APBDes Realisasi Tahun 2020
Desa Karangsono Kecamatan Bangsalsari Kabupaten Jember (sumber: Laporan
APBDes Desa Karangsono0
Pendapatan uraian realisasi
desa
Rp. 270.000.000;00
Rp. 671.138.000;00
Rp. 1.120.483.828;00
Rp. 99.437.000;00
Rp. 0
pemerintah
Rp. 892.415.000;00
Rp. 880.433.820;00
masyarakat desa
43
Rp. 110.660.000;00
masyarakat
Rp. 12.000.000;00
bencana desa
Rp. 265.550.000;00
transparansi sesuai dengan apa yang ada di Undang-Undang No 6 Tahun 2014 dan
diawasi oleh BPD. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut
2014 Pasal 1 Ayat 10). BAB VIII bagian ke 1 dalam Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2014 tentang Desa menjelaskan bahwa Keuangan Desa adalah semua hak
dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa
uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
Hak dan kewajiban sebagaimana dimaksud pada Pasal 71 Ayat (1) menimbulkan
Bangsalsari kabupaten Jember dalam menjalankan semua program desa BPD dan
pembangunan di berbagai bidang yang sudah disepakati bersama dan yang akan
44
dilaksanakan agar program desa berjalan dengan baik. Meskipun kadang ada
mufakat.36 Sebagaimana hasil wawancara dari kepala desa Karangsono dan ketua
desa Karangsono selalu melakukan sinergi antara kepala desa dengan ketua dan
anggota BPD desa Karangsono: Sebagaimana juga telah diatur dalam bagian
Saya sebagai BPD sangat terbantu dengan adanya pasal ini sebagai payung hukum
desa tidak sepihak dalam membuat kebijakan dan kami selalu menjadi mitra
Ayat (2) Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. penataan Desa;
b. perencanaan Desa;
c. kerja sama Desa;
d. rencana investasi yang masuk ke Desa;
e. pembentukan BUM Desa;
f. penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan
g. kejadian luar biasa.
36
Wawancara dengan Kepala Desa Karangsono Bapak Moh Ahrul Fatah pada tangga l 5 April
2021 pukul 10,30 wib diBalai Desa Karangsono
37
Wawancara dengan Bapak Nur Hadi Ketua BPD Karangsono pada tanggal 5 april 2021 pukul
12.30 diBalai Desa Karangsono
45
Selain bermitra antara Kepala Desa dan BPD, juga saling berperan dalam
telah diterima oleh BPD dan kepala desa maka akan diakomodasikan atau di
tampung oleh kepala desa dan BPD akan untuk diselesaikan masalah tersebut
sekecil apapun itu aspirasinya. Fungsi Kepala Desa dan BPD dalam pembangunan
Desa. Penulis mengemukakan argumentasi sesuai dengan apa analisa data yang
ada, Hubungan Pemerintah Desa dan BPD Desa Karangsono telah mengalami
peningkatan hubungan yang cukup baik yang bersifat kemitraan, konsultatif, dan
pihak, pemerintah desa dan BPD untuk konsisten menjalankan fungsi, tugas dan
46
(2) Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
(3) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. Angka
(4) Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis
BPD dalam menetapkan peraturan desa bersama dengan Kepala Desa yaitu
dimulai dari Tahap perancangan, perumusan, dan penyusunan peraturan desa telah
dilaksanakan dengan baik dan juga melibatkan partisipasi masyarakat, dan fungsi
pemerintah desa sudah cukup baik, baik terkait dengan pengawasan peraturan
3.2 Faktor apa saja yang menjadi kendala pemerintah desa dan badan
Faktor yang menjadi kendala di desa Suak Putat dalam hubungan Pemerintah desa
kecenderungan terjadinya dominasi BPD dan juga kepala desa tanpa harus
47
2. Ketentuan perundang-undangan yang mengatur tentang fungsi dan
yang diartikan bahwa anggota BPD dalam hal ini kedua instrumen, kepala
diforum.
3. Wujud konkrit akibat hubungan yang tidak harmonis antara kepala desa dan
menunjukkan adanya ketergantungan yang begitu besar dari Kepala Desa atas
persetujuan yang diberikan oleh BPD. Dimana BPD hanya berupa lembaga
4. Dan juga terdapat faktor yang menyebabkan Kepala Desa dan BPD sering
konflik, diantaranya adalah adanya sikap dan perilaku khususnya Kepala Desa
kendala politis dan juga komunikasi antara Kepala Desa dan BPD kurang baik
48
sering terjadi miskomunikasi jika tidak dijelaskan secara Detail, SDM dari
Sedangkan faktor-faktor yang menjadi Kendala Pemerintah Desa dan BPD dalam
38
Wawancara dengan Sekretaris Desa dan BPD karangsono pada tangal 06 April 2021
39
Wawancara dengan Kepala Desa Karangsono pada tanggal 06 April 2021
49
“ Kurangnya harmonisnya BPD dan Kepala Desa, cenderung melihatkan dominasi
antara BPD dan Kepala Desa, Juga SDM dari BPD yang masih rendah terjadi
karena adanya persepsi yang salah dan terjadi menyimpang akan ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Misalnya rumusan kebijakan yang
telah disepakati ditingkat atas perangkat desa dan kepala desa yaitu musrembang,
kemudian dibawah ke rapat tahunan di tingkat Desa Karangsono Kecamatan
Bangsalsari Kabupaen Jember. Pada saat diajalankan musyawarah tersebut
perencanaan atau perumusan kebijakan terkadang hampir setiap musrebang terjadi
perbedaan pendapat antara BPD dan Pemerintah Desa yang berujung BPD tidak
mendukung program kerja desa. Disebabkan itu semua adalah adnya faktor
kurangnya pengetahuan dan pengalaman mengenai tugas dan fungsi yang dimiliki
anggota BPD Desa Karangsono, dan yang sempat memanas antara pemerintah
desa dan BPD adalah sering terjadi intrik politik (perbedaan dukungan pemlihan),
kemudian sering terjadi pengelompokkan-pengelompokkan perbedaan pendapat,
antara ketua dan anggota internal BPD sendiri dan kepala desa menjadi penengah
dalam penyelesaian internal BPD dengan melakukan mediasi terhadap
permasalahan hal tersebut”
50