Anda di halaman 1dari 13

PROFIL DESA

2.1. Kondisi Desa


Secara geografis Desa Sumberkerto adalah berupa Pegunungan yaitu
sekitar 470 m di atas permukaan air laut.
Secara administratif, Desa Sumberkerto terletak di wilayah Kecamatan
Pagak Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa
tetangga.
- Di sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pagak
- Di sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sempol
- Di sisi Selatan berbatasan dengan Desa Pandanrejo
- Di sisi timur berbatasan dengan Desa Pringgondani Kecamatan Bantur
Jarak tempuh Desa Sumberkerto ke ibu kota kecamatan adalah 6 km, yang
dapat ditempuh dengan waktu sekitar 60 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu
kota kabupaten adalah 54 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 6
jam.

Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah


Luas Wilayah Desa Sumberkerto adalah 1.092.500 Ha. Luas lahan yang
ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti
untuk fasilitas umum, pemukiman, pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi
dan lain-lain.
- Luas lahan yang diperuntukkan untuk pemukiman adalah 99,80 Ha.
- Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 12 Ha.
- Luas lahan untuk ladang tegalan dan perkebunan adalah 781,1 Ha.

Sedangkan luas lahan untuk fasilitas umum adalah sebagai berikut :


- Perkantoran 1.320 Ha.
- Sekolah 4.160 Ha.
- Olahraga 0,22 Ha.
- Tempat pemakaman umum 4 Ha.
- Jalan Desa 189,9 Ha
Wilayah Desa Sumberkerto secara umum mempunyai ciri geologis
berupa lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan
perkebunan. Secara prosentase kesuburan tanah Desa Sumberkerto
terpetakan sebagai berikut :
- Subur 163,88 Ha.
- Sedang 600,88 Ha.
- Tidak subur/ kritis 327,75 Ha.
Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk dapat panen dengan menghasilkan
0.6 ton/ ha. Tanaman jenis palawija juga cocok ditanam di sini.
Berdasarkan data yang masuk tanaman palawija seperti kedelai, kacang
tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman buah
seperti mangga, pepaya, melon dan pisang juga mampu menjadi sumber
pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk desa ini. Untuk
tanaman perkebunan, jenis tanaman tebu merupakan tanaman handalan.
Kondisi alam yang demikian ini telah mengantarkan sektor pertanian secara
umum menjadi penyumbang Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) terbesar
yaitu Rp 3.216.000.000 atau hampir 73,78 % dari Produk Domestik Desa Bruto
(PDDB) Desa yang secara total mencapai Rp. 4.359.080.000.
Sedangkan keberadaan testur tanah hitam yang lembek dan bergerak
juga mengakibatkan jalan-jalan cepat rusak. Karenannya, pilihan teknologi
untuk membangun jalan dari bahan-bahan yang relatif bertahan lama menjadi
pilihan utama.

2.1.1 Sejarah Desa


Berdasarkan cerita dari Pinisepuh pada masa terdahulu sebelum
terwujudnya Desa, masih berupa hutan belantara sedang yang
membabat pertama tidak di ketahui karena sudah terwujud perkebunan
kopi yang dinamakan Perkebunan SUMBERKOTES dan peninggalan
bekas perkebunan sampai sekarang masih ada dan Rakyat banyak yang
mengetahui. Berhubung perkembangan Perkebunan tersebut makin
lama makin mundur karena kekurangan modal akhirnya ditinggalkan
dan tanah-tanah tersebut menjadi bongkor atau menjadi hutan kembali.
Pada tahun 1862 datanglah seorang Kyai bernama Wongso dari
Ponorogo dengan pengikutnya yang membabat (Bedah krawang)makin
lama pengikutnya makin banyak sehingga setelah terwujudnya Desa
yang pertama iyalah Desa Sumberwader.
Sedang Kepala Desa nya belum ada asal mulanya disebut Desa
Sumberwader karena ada sumber yang besar dan banyak ikan
wadernya. Adapun pemerintahanya di pimpin oleh Kepala Desa
Gampingan sedang Desa tersebut dipimpin oleh seorang Kamituwo.
Pada tahun 1910 oleh Pemerintah Penjajah Belanda di adakan
pemecahan Desa sendiri di namakan Desa Sumberkerto yang mejadi
Kepala Desa TRISNOPAWIRO.

2.1.2. Sejarah Tokoh/Pemimpin Desa Sumberkerto


Pada jaman kolonial Belanda dengan penguasanya Ratu Yulianan
Helmina desa Sumberkerto dipimpin oleh seorang petinggi / lurah yang
secara berurutan sebagai berikut:
1. Bapak Trisnopawiro : tahun 1910. S/d 1914
2. Bapak Martodiharjo : tahun 1914. S/d 1947
3. Bapak Marsikan : tahun 1947. S/d 1948
4. Bapak Darmorejo : tahun 1948. S/d 1959
5. Bapak Donoraharjo : tahun 1960. S/d 1974
6. Bapak H.A.Damanhuri : tahun 1975, S/d 1999
7. Bapak Achmad Rido’i : tahun 2000 , S/d 2014
8. Ir.Hosen : tahun 2014, S/d Sekarang
2.1.3 Demografis/ Kependudukan
Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2014, jumlah
penduduk Desa Sumberkerto adalah 4.446 jiwa, dengan rincian 2.161 laki-laki
dan 2.284 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 1.215
KK.
Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi
keadaan kependudukan di Desa Sumberkerto maka perlu diidentifikasi jumlah
penduduk dengan menitikberatkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh
informasi ini maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Prosentase

1 0-4 351 orang 6,80 %


2 5-9 315 orang 8,24 %
3 10 - 14 337 orang 9,80 %
4 15 - 19 363 orang 8,38 %
5 20 - 24 486 orang 8,66 %
6 25 - 29 457 orang 10,61 %
7 30 - 34 452 orang 9,60 %
8 35 - 39 336 orang 7,57 %
9 40 - 44 353 orang 6,96 %
10 45 - 49 235 orang 5,18 %
11 50 - 54 237 orang 5,32 %
12 55 - 58 249 orang 5,66 %
13 > 59 275 orang 7,22 %
Jumlah Total 4.446 orang 100 %

Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-
49 tahun Desa Sumberkerto sekitar 2.220 jiwa atau hampir 48,57%. Hal ini
merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Sumberkerto termasuk tinggi. Dari jumlah
1.215 KK di atas, sejumlah 205 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 352 KK
tercatat Keluarga Sejahtera I, 202 KK tercatat Keluarga Sejahtera II, 325 KK
tercatat Keluarga Sejahtera III dan 4 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK
golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan
miskin, maka lebih 72,67% KK Desa Sumberkerto adalah keluarga miskin.

A. Pendidikan
Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat perekonomian pada
khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak
tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong
tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru. Dengan
sendirinya akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan
pengangguran dan kemiskinan. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam
sistematika berpikir atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi
yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang
menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Sumberkerto.
Tabel 2
Tamatan Sekolah Masyarakat

No Keterangan Jumlah Prosentase

1 Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas 323 orang 11,44 %


2 Tidak Tamat SD 156 orang 3,63 %
3 Belum Sekolah 385 orang 8,64 %
4 Belum Tamat SD 441 orang 10,06 %
5 Belum Tamat SMP 92 orang 1,36 %
6 Belum Tamat SMA 7 orang 0,15 %
7 Tamat Sekolah SD 2.651 orang 58,21 %
8 Tamat Sekolah SMP 316 orang 4,73 %
9 Tamat Sekolah SMA 65 orang 1,66 %
10 Tamat Sekolah PT/ Akademi 10 orang 0,12 %
Jumlah Total 4.446 orang 100 %

Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk


Desa Sumberkerto hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan
wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya
manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan
tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara dengan kekuasaan yang
akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan kehidupan.
Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Sumberkerto, tidak terlepas dari
terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di samping tentu
masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat. Sarana pendidikan di
Desa Sumberkerto baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan
SMP), sementara akses ke pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain
yang relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan
rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Sumberkerto yaitu melalui
pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum
tersedia dengan baik di Desa Sumberkerto. Bahkan beberapa lembaga binbel
dan pelatihan yang pernah ada malah gulung tikar. Mungkin dorongnan dari
pemerintah dan masyarakat lemah. Inilah yang menjadi pekerjaan dasar
pemerintahan Desa Sumberkerto sekarang ini.
B. Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan aset yang
amat penting bagi masa depan bangsa secara umum. Masyarakat yang
produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dam mentalnya. Salah satu cara
untuk mengukur status kesehatan masyarakat adalah mencermati banyaknya
masyarakat yang terserang penyakit. Laporan warga menunjukkan adanya
gejala masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain
disebabkan oleh infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem
otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan
kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup
berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan
perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu
mengurangi daya produktifitas masyarakat Desa Sumberkerto secara umum.
Sedangkan data orang cacat mental dan fisik juga cukup lumayan tinggi
jumlahnya. Tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 1 orang, tuna wicara
1 orang, tuna rungu 12 orang, tuna netra 5 orang, dan lumpuh 7 orang. Data ini
menunjukkan masih rendahnya kualitas hidup sehat di Desa Sumberkerto.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait keikutsertaan
masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif tahun 2014 di Desa
Sumberkerto berjumlah lumayan banyak yaitu 1.400 orang. Sedangkan jumlah
bayi yang diimunisasikan dengan Polio dan DPT-1 berjumlah 82 bayi. Tingkat
partisipasi demikian ini relatif tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan
mengingat cukup tersedianya fasilitas kesehatan berupa sebuah Puskesmas,
dan Polindes di Desa Sumberkerto Maka wajar jika ketersediaan fasilitas
kesehatan yang relatif lengkap ini berdampak pada kualitas kelahiran bagi bayi
lahir. Dari 76 kasus bayi lahir pada tahun 2014, hanya 0 bayi yang tidak
tertolong.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita. Dalam hal
ini, dari jumlah 351 balita di tahun 2014, masih terdapat 4 balita bergizi buruk,
3 balita bergizi kurang dan lainnya sedang dan baik. Hal inilah kiranya yang
perlu ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Sumberkerto ke
depan lebih baik.

2.1.4 Keadaan Sosial


Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di
Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada masyarakat
untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis.
Dalam konteks politik lokal Desa Sumberkerto, hal ini tergambar dalam
pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pilkada, dan
pilgub) yang juga melibatkan warga masyarakat desa secara umum.
Khusus untuk pemilihan kepala desa Sumberkerto, sebagaimana tradisi
kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka
yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini
tidak terlepas dari anggapan masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan
kepala desa adalah jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut.
Fenomena inilah yang biasa disebut pulung –dalam tradisi jawa- bagi
keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat
diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja,
kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti
sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan maupun norma-
norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan memenuhi
syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan peraturan yang
berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa.
Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa Sumberkerto pada tahun 2007
Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir
89 %. Tercatat ada 2 kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti
pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa
Sumberkerto seperti acara perayaan desa.
Pada bulan Juli dan Nopember 2008 ini masyarakat juga dilibatkan
dalam pemilihan Gubernur Jawa Timur putaran I dan II secara langsung.
Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari pada pilihan kepala Desa,
namun hampir 71 % daftar pemilih tetap, memberikan hak pilihnya. Ini adalah
proggres demokrasi yang cukup signifikan di desa Sumberkerto.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan
normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan
kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus
menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai
dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme
pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat lembaga
resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat masyarakat
langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di Wilayah Desa
Sumberkerto mengedepankan pola kepemimpinan yang demokratis.
Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami bahwa
Desa Sumberkerto mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat
baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan kepemimpinan,
sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik
demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap minat politik
daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti
dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan keseharian masyarakat
Desa Sumberkerto kurang mempunyai greget, terutama yang berkaitan dengan
permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung.
Berkaitan dengan letaknya yang berada Jawa Timur suasana budaya
masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Sumberkerto. Dalam hal kegiatan
agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan
sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih
adanya budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang
semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa.
Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-
hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini
menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru
bersama masyarakat Desa Sumberkerto. Dalam rangka merespon tradisi lama
ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan
budaya di Desa Sumberkerto. Tentunya hal ini membutuhkan kearifan
tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi
adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan
dan konflik sosial.

Bencana Alam dan Sosial


Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan
sosial yang cukup berarti di Desa Sumberkerto. Isu-isu terkait tema ini, seperti
kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang
membahayakan masyarakat dan sosial.
2.1.5 Keadaan Ekonomi
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Sumberkerto.
dapat teridentifikasi ke dalam beberap sektor yaitu pertanian,
jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada,
masyarakat yang bekerja di sektor pertanian dan petani ternak berjumlah 1.604
orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 237 orang, yang bekerja di sektor
industri 18 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 109 orang. Dengan demikian
jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 1.861 orang.
Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Tabel 3
Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya

No Macam Pekerjaan Jumlah Prosentase

1 Pertanian/ petani ternak 1.604 orang 93,17 %


2 Jasa/ Perdagangan
1. Jasa Pemerintahan 17 orang 0,79 %
2. Jasa Perdagangan 93 orang 4,33 %
3. Jasa Angkutan 18 orang 0,83 %
4. Jasa Ketrampilan - orang 0,00 %
5. Jasa lainnya 109 orang 0,05 %
3 Sektor Industri 18 orang 0,83 %
4 Sektor lain / TNI AL 2 orang 0,00 %
Jumlah 1.861 orang 100 %

Dengan melihat data di atas maka angka pengangguran di Desa Sumberkerto


masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk
usia 15-55 yang belum bekerja berjumlah 1.048 orang. Angka-angka inilah
yang merupakan kisaran angka pengangguran di Desa Sumberkerto.

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa


2.2.1 Pembagian Wilayah Desa
Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan wilayah
pemerintahan Desa Sumberkerto memiliki fungsi yang sangat berarti terhadap
pelayanan kepentingan masyarakat wilayah tersebut, terutama terkait
hubungannya dengan pemerintahan pada level di atasnya. Dari kumpulan
Rukun Tetangga inilah sebuah Padukuhan (Rukun Warga; RW) terbentuk
Wilayah Desa Sumberkerto terbagi di dalam 6 Rukun Warga (RW) yang
tergabung di dalam 3 Dusun yaitu :
1. Dusun Sumberwader
2. Dusun Krajan
3. Dusun Kaligading
yang masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun
menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada
aparat ini.

2.2.2 Struktur Organisasi Desa


Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa Sumberkerto
tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya.
Hal ini dapat dilihat dalam bagan berikut ini:
Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa Sumberkerto

BPD Kepala
Desa

Sekretaris
Desa

Staf Urusan Staf Urusan Staf Urusan


Pemerintahan Umum Keuangan

Seksi Modin
Pembangunan

Kasun Kasun Kasun Kasun

Tabel 1
Nama Pejabat Pemerintah Desa Sumberkerto

No Nama Jabatan

1 Ir.HOSEN Kepala Desa


2 - Sekretaris Desa
3 - Staf Urusan Pemerintahan
4 SIWANTO Staf Urusan Keuangan
5 SULIANTO Staf Urusan Umum
6 TUTIONO Seksi Pembangunan
7 JARI Kamituwo
8 BEDRI Kamituwo
9 MANSUR Kamituwo
10 MARSU’IN Kepetengan
11 H.HOTIP Kebayan
12 H.SYAMSUL Modin
Tabel 2
Nama Badan Permusyawaratan Desa Sumberkerto

No Nama Jabatan

1 MOH. LUTHFILLAH Ketua


2 FAUZI Sekretaris
3 MAS’UDI Bendahara
4 SRI Anggota
5 AHMAD QOYUM Anggota

Tabel 3
Nama-nama LPMD Desa Sumberkerto

No Nama Jabatan

1 MARIDAN Ketua
2 MUAHMMAD TOHIR Sekretaris
3 MAS’UDI S.Pdi Bendahara

Tabel 4
Pengurus Karangtaruna Desa Sumberkerto

No Nama Jabatan
1 TAUFIK Ketua
2 SOBRI Sekretaris
3 HARIANTO Bendahara
4 SUPRIANTO Anggota
5 RIADI Anggota
6 HAKIM Anggota
7 HERMAN Anggota
8 ICHWANTO Anggota
Tabel 5

Tim Penggerak PKK Desa Sumberkerto

No Nama Jabatan
1 WINARA ENDANG.ST Ketua
2 SUTRIANI Spd Sekretaris
3 MARTINI Bendahara
4 HOLILAH Anggota
5 FATIMAH Anggota
6 SITI MAISAROH Anggota
7 KULSUM Anggota
8 YANTI Anggota
9 SUMIMAH Anggota
10 SOLIKA Anggota

Secara umum pelayanan pemerintahan desa Sumberkerto kepada


masyarakat sangat memuaskan. Beberapa warga menyatakan bahwa
pelayanan umum seperti pembuatan kartu tanda penduduk (KTP) dapat
dikerjakan dengan cepat dalam waktu 24 jam. Begitu pula untuk pengurusan
surat-surat penting lainnya seperti akte kenal lahir dan akte kematian,
sehingga secara umum masyarakat merasa terlayani secara baik.

Anda mungkin juga menyukai