BAB II
PROFIL DESA
Lintang Selatan dan 110°10'-111°40' Bujur Timur. Topografi ketinggian desa ini
adalah berupa daratan sedang yaitu sekitar 668 m di atas permukaan air laut.
Berdasarkan data BPS kabupaten Malang tahun 2004, selama tahun 2004
curah hujan di Desa Simojayan rata-rata mencapai 2.400 mm. Curah hujan
yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 60 menit. Sedangkan jarak tempuh
ke ibu kota kabupaten adalah 30 km, yang dapat ditempuh dengan waktu
sekitar 2 jam.
Luas Wilayah Desa Simojayan adalah 737 Ha. Luas lahan yang ada
dan lain-lain.
Luas lahan yang diperuntukkan untuk Pertanian adalah 225.260 Ha. Luas
lahan untuk ladang tegalan dan perkebunan adalah 382.820 Ha. Luas lahan
untuk Hutan Produksi adalah 0 Ha. Sedangkan luas lahan untuk fasilitas
umum adalah sebagai berikut: untuk perkantoran 5.07 Ha, sekolah 1.500 Ha,
berupa lahan tanah hitam yang sangat cocok sebagai lahan pertanian dan
sebagai berikut: sangat subur 351,820 Ha, subur 264,350 Ha, sedang 90.090
Ha, tidak subur/ kritis 0.800 Ha. Hal ini memungkinkan tanaman padi untuk
dapat panen dengan menghasilkan 4.5 ton/ ha. Tanaman jenis palawija juga
kacang tanah, kacang panjang, jagung, dan ubi kayu, ubi jalar, serta tanaman
buah seperti mangga, pepaya, melon dan pisang juga mampu menjadi sumber
pemasukan (income) yang cukup handal bagi penduduk desa ini. Untuk
Kondisi alam yang demikian ini telah mengantarkan sektor pertanian secara
yaitu Rp 10.511.000 atau hampir 45% dari Produk Domestik Desa Bruto
Jenis tanah Desa Simojayan ini bagus sebagai lahan pemukiman dan
kuat akan beresiko pecah dan bisa membahayakan jiwa penduduk. Dari 5048
buah rumah yang ada, hanya sekitar 1306 buah rumah saja yang terbuat dari
untuk membangun jalan dari bahan-bahan yang relatif bertahan lama menjadi
pilihan utama.
penduduk Desa Simojayan adalah 5048 jiwa, dengan rincian 2526 laki-laki dan
2522 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 1324 KK.
Tabel 4
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia
20-49 tahun Desa Simojayan sekitar 3.295 atau hampir 45%. Hal ini
tercatat Keluarga Sejahtera III dan 3 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK
A. Pendidikan
menerima informasi yang lebih maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini
Simojayan.
Tabel 5
Tamatan Sekolah Masyarakat
wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber
daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan
Desa Simojayan baru tersedia di level pendidikan dasar 9 tahun (SD dan
pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum
dan pelatihan yang pernah ada malah gulung tikar. Mungkin dorongnan dari
B. Kesehatan
C. Mata Pencaharian
bekerja disektor jasa berjumlah 305 orang, yang bekerja di sektor industri 123
orang, dan bekerja di sektor lain-lain 1.125 orang. Dengan demikian jumlah
Tabel 6
Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya
Madu masih cukup tinggi. Berdasarkan data lain dinyatakan bahwa jumlah
penduduk usia 15-55 yang belum bekerja berjumlah 391 orang dari jumlah
angkatan kerja sekitar 692 orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran
D. Struktur Pemerintahan
tidak bisa lepas dari strukur administratif pemerintahan pada level di atasnya.
Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa Simojayan
BPD Kepala
Desa
Sekretaris
Desa
Tabel 1
Nama Pejabat Pemerintah Desa Simojayan
No Nama Jabatan
Tabel 2
Nama Badan Permusyawaratan Desa Simojayan
No Nama Jabatan
1 PAIMAN Ketua
2 KACUNG HARIANTO Sekretaris
3 SUPARNO Bendahara
4 PURNOMO Anggota
5 EKO RUBIANTO Anggota
6 SUNARI Anggota
21
Tabel 3
Nama-nama LPMD Desa Simojayan
No Nama Jabatan
1 JONI Ketua
2 SOEGIRI Sekretaris
3 SUKIRNO Bendahara
4 IKE KURNIAWATI Anggota
5 LANTIP PURNOMO Anggota
6 SUBANDI Anggota
pelayanan umum dapat dikerjakan dengan cepat dalam waktu 24 jam. Begitu
Dalam konteks politik lokal Desa Simojayan, hal ini tergambar dalam pemilihan
kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain (pilleg, pilpres, pilkada, dan pilgub)
kepala desa di Jawa, biasanya para peserta (kandidat) nya adalah mereka
22
yang secara trah memiliki hubungan dengan elit kepala desa yang lama. Hal
Fenomena inilah yang biasa disebut pulung –dalam tradisi jawa- bagi
keluarga-keluarga tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat
diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilh karena kecerdasan, etos kerja,
kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa diganti
norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia berhalangan tetap.
berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi kandidat kepala desa.
Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa Simojayan pada tahun 2000.
Pada pilihan kepala desa ini partisipasi masyarakat sangat tinggi, yakni hampir
95%. Tercatat ada dua kandidat kepala desa pada waktu itu yang mengikuti
pemilihan kepala desa. Pilihan kepala Desa bagi warga masyarakat Desa
normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan
Desa Simojayan mempunyai dinamika politik lokal yang bagus. Hal ini terlihat
daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini dapat dimengerti
secara langsung.
budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Bulan Madu. Dalam hal
budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/
Islam, masih adanya budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya,
hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini
menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru
ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan
sosial.
Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana alam dan
sosial yang cukup berarti di Desa Simojayan. Isu-isu terkait tema ini, seperti
kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai pada titik kronis yang