Anda di halaman 1dari 6

Judul buku : The Days with You terkadang luka itu

indah
Pengarang : Puji Eka Lestari
Penerbit : BERLIAN
Kota terbit : Yogjakarta
Tahun terbit : Februari 2014
Tebal buku : 300 halaman
ISBN : 978-602-7695-38-2

Rena adalah gadis remaja berusia 17 tahun yang terpaksa hidup sendiri karena
telah ditinggal mati keluarganya. Kejadian paling mengerikan dalam hidup Rena terjadi
pada saat pulang dari acara wisuda Ana, kakak Rena. Padahal, keluarga Mahendra
berencana akan berlibur ke Swiss setelah menghadiri wisuda Ana. Rencana liburan
keluarga tersebut pun harus pupus karena Ayah, Ibu, Abi, dan Ana langsung meninggal
di tempat kecelakaan. Namun, untuk memulihkan goncangan jiwa ditinggal oleh empat
orang tersayang, Rena memutuskan untuk tetap pergi ke Swiss seorang diri.
Di Swiss, Rena bertemu dengan Adam, teman Ana sejak SMP. Memang, rencana
berlibur ke Swiss keluarga Mahendra akan dipandu atau ditemani oleh Adam. Gelagat
aneh pun dirasakan Adam sejak kedatangan Rena. Kebohongan keluarga Mahendra
yang akan menyusul setelah kedatangan Rena diketahui oleh Adam hingga Rena
menceritakan kejadian yang telah dialaminya. Meskipun kaget dengan kabar yang
diberikan Rena, tetapi Adam tidak lantas kecewa. Adam dengan setia menemani Rena
keliling Swiss mulai dari menuju sungai, Pegunungan Alpen, menikmati cokelat khas
Swiss, hingga menikmati keheningan kota di bukit. Keduanya pun menikmati
kebersamaan jalan-jalan tersebut.
Tanpa sadar, buih-buih cinta datang menyergap Rena dan Adam. Namun, di saat
keduanya sedang menikmati perasaan yang baru datang tersebut Rena tanpa sengaja
menemukan foto Ana dan beberapa tulisan Adam tentang Ana. Hal tersebut ditemukan
saat Rena sedang membantu Mabel, ibu Adam, membersihkan kamar Adam. Perasaan
yang awalnya bersemi langsung gugur kembali akhirnya Rena tahu bahwa ternyata
Adam menyukai Ana sejak SMP. Bahkan, hati Rena semakin kacau mengingat Ana juga
pernah mengatakan bahwa ia suka dengan orang yang memberikan tissue kepadanya
dan dari tulisan yang ditemukan Rena diketahui bahwa orang tersebut adalah Adam.
Konflik pun muncul antara Rena dan Adam. Rena terus mengungkit perasaan
Adam terhadap Ana. Hal tersebut tentu saja membangkitkan amarah Adam. Padahal,
setelah mengetahui Ana telah tiada dan menemani jalan-jalan Rena keliling Swiss, posisi
Ana di hati Adam telah digantikan oleh Rena. Hal tersebut belakangan baru diketahui
oleh Rena di bukit kejujuran setelah Adam memberikan tulisan yang telah dibuatnya.
Kesulitan mengungkapkan perasaan adalah salah satu faktor yang menghambat
hubungan keduanya. Namun, hambatan tersebut segera diperbaiki oleh Adam yang
langsung mengungkapkan perasaannya dan menanyakan kejelasan hubungan diantara
keduanya. Rena pun tidak lantas menjawab pertanyaan Adam. Bahkan, ketika Rena
kembali ke Indonesia untuk memperbaiki kehidupannya yang sempat ditinggalkannya
selama 30 hari juga belum menjawab pertanyaan Adam tersebut. Akhirnya, pertanyaan
Adam baru terjawab setelah Rena kembali lagi ke Swiss untuk memberikan undangan
wisuda kepada Max dan Mabel, orang tua Adam sebagai pengganti orang tua Rena.
Identifikasi Isi Novel :

Alur : Campuran

Penokohan :
- Rena : Tokoh utama
- Adam : Teman SMP Ana
- Ana : Kakak Rena
- Abi : Kakak tertua Rena
- Ayah : Ayah Rena
- Ibu : Ibu Rena
- Max : Ayah Adam
- Mabel : Ibu Adam

Kekurangan :
- Banyaknya kata yang tidak memiliki spasi
- Penyebab kecelakaan kurang jelas
- Ada kata yang sulit dimengerti
- Endingnya kurang terselesaikan dan kurang memuaskan

Kelebihan :
- Cerita yang sederhana dengan gaya pembawaan yang santai dan ringan
sehingga memudahkan pembaca
- Kalimat berbahasa Jerman memiliki penjelasan sehingga pembaca
mengetahui arti kalimat tersebut
- Penggambaran suasana tempat begitu detail dan jelas

Amanat :
- Jangan salah paham terhadap suatu perbuatan, karena belum tentu itu adalah
perbuatan yang jelek
- Ikhlaskan hal yang sudah menjadi ketetapan Yang Maha Kuasa
- Jangan berlarut larut dalam kesedihan
- Hadapi semua cobaan dan melanjutkan kehidupan yang lebih baik
Judul Buku : Ayah

Pengarang : Andrea Hirata

Penerbit : PT Bentang Pustaka

Tahun terbit : Agustus 2015 (Cetakan kelima)

Tebal buku : 412 hal

ISBN : 139-786-022-911-02-9

Novel ini menceritakan riwayat hidup Sabari, seorang pemuda yang sangat sabar
sebagaimana namanya, yang menjalani hidup yang miris di Belantik, sebuah kampung
kecil di Belitung. Sabari diceritakan jatuh cinta sejak SMP pada seorang gadis bernama
Lena. Walau gadis itu tak pernah memedulikannya, Sabari tak pernah menyerah. Ia
kerap memajang kertas berisi puisinya untuk Lena di majalah dinding sekolahnya.
Sesekali, gadis itu membalas, juga lewat mading.
Singkat cerita, ketika sudah dewasa pun, Sabari tetap tak bisa melupakan Lena.
Suatu hari, ia mendengar kabar bahwa Lena hamil di luar nikah. Saat itu Sabari bekerja
di pabrik batako milik Markoni, ayah Lena. Sabari pun mau saja ketika diminta menikahi
Lena, demi menyelamatkan nama baik Markoni yang kurang akur dengan Lena itu.

Menikah dengan Lena bukan berarti membuat hubungan antara Sabari dan Lena
membaik. Lena tetap membenci Sabari dan merasa malu memiliki Sabari sebagai
suaminya. Bahkan Sabari bisa menghitung dengan jari tangannya seberapa sering Lena
pulang ke rumah untuk menghabiskan malam di rumah mereka.
Bulan demi bulan dilampaui, dan tibalah hari yang paling ditunggu-tunggu Sabari
dan Lena, yaitu hari kelahiran bayi laki-laki kecil dari rahim Lena. Hati Sabari tidak
karuan melihat anaknya terlahir ke dunia dengan lancar. Dan hari-hari Sabari pun
semakin berwarna sejak kehadiran malaikat kecilnya.
Anak lelaki itu kemudian diberi nama Zorro oleh Sabari. Pasalnya, bocah itu ketika
diberi boneka Zorro tak mau melepasnya. Sabari sangat menyayangi Zorro. Dia ingin
memeluknya sepanjang waktu, terpesona melihat makhluk kecil yang sangat indah itu
dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Tiap malam, Sabari susah susah tidur
lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan dia lakukan bersama anaknya
jika besar nanti. Tetapi sebuah kemalangan kembali menerpa hidup indahnya bersama
Zzorro. Kemalangan yang membuatnya menjadi gila. Kemalangan yang meruntuhkan
semua mimpi dan angannya, yang sempat menghancurkan hidupnya.
Identifikasi Isi Novel :

Alur : Campuran

Penokohan :
- Sabari : Tokoh utama
- Marlena : Kekasih Sabari.
- Zorro, alias amiru : Anak Sabari dan Marlena.
- Markoni : Ayah Marlena.
- Insyafi : Ayah Sabari.
- Tamat, ukun, tahurun : Sahabat Sabari.
- Zuraida : Sahabat Marlena.
- Izmi : yang diam-diam terinspirasi oleh Sabari.
- Manikam, jon, amirza : Para mantan suami Marlena.
- Bu norma : Guru Bahasa Indonesia Sabari

Kekurangan :
- penjelasan yang berliku liku sehingga membingungkan

Kelebihan :
- Kata yang digunakan dalam novel ini tidak berbelit-belit, pembaca akan
dengan mudah memahaminya
- Banyak puisi yang bagus

Amanat :
- Bahwa kasih sayang seorang ayah tak kalah besar dari kasih sayang seorang
ibu terhadap anaknya. Bahwa cinta itu bukan hanya kata-kata, atau indahnya
puisi, namun cinta itu butuh tindakan dan kesungguhan untuk
mendapatkannya.
- Yang namanya sahabat tidak akan meninggalkan kita saat kita sedang di
bawah (kesulitan)
- Kata kata mencerminkan watak orang yang mengucapkannya

Anda mungkin juga menyukai