Anda di halaman 1dari 31

i

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

TEKNOLOGI DISTRIBUTED WATER HEATER-COOLER UNTUK


MENINGKATKAN EFISIENSI PEMANENAN CACING TANAH
(LUMBRICUS SP) UNTUK PETERNAK CACING TANAH

BIDANG KEGIATAN:

PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:

Rizka Ramadhani Maisyarah (150322603704/2015)


Yetti Aprilia Utami (150321601373/2015)
Juarendra Ramadhani (150322607038/2015)
Raka Bimantara (160321605098/2016)
David Anggara Putra (150534601579/2015)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2017

i
ii

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii


DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ................................................................. 2
1.5 Manfaat ........................................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 3
2.1 Kondisi Umum Lingkungan................................................................ 3
2.1.1 CV RAJ Organik ........................................................................ 3
2.1.2 Cacing dan Habitatnya ............................................................... 3
2.2 Bantuan Teknologi yang Akan Diterapkan ......................................... 3
2.2.1 Teknologi Distributed Water Heater-Cooler.................................... 3
2.3 Aspek Bantuan Teknologi pada Perbaikan Proses Produksi .............. 5
BAB 3 METODOLOGI PELAKSANAAN ................................................. 6
3.1 Tahap Persiapan .................................................................................. 6
3.2 Tahap Pelaksanaan .............................................................................. 6
3.2.1 Pembuatan Perangkat Alat ......................................................... 6
3.2.2 Pengujian Alat ............................................................................ 7
3.2.3 Analisis dan Revisi..................................................................... 8
3.3 Tahap Pelaporan .................................................................................. 8
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .............................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ..................... 11

Lmapiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan. ................................................. 18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ........ 22

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan .............................................. 24

Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra ..................................... 25

Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan............... 26

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja............................................... 28

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingginya permintaan pasar terhadap cacing tanah, menjadikan usaha
budidaya cacing tanah salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ekonomi di
Indonesia. Kota Malang, tidak luput pula dari maraknya peternak cacing tanah.
Kota Malang yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas pegunungan, memiliki
udara sejuk dengan suhu rata-rata 22,7oC-25,1 oC serta kelembaban udara 72% serta
curah hujan rata-rata 1.883 milimeter per tahun (Ditjen Cipta Karya, 2003). Kondisi
tersebut menjadi salah satu faktor pendukung yang dimanfaatkan oleh peternak
cacing dalam pengembangan budidaya cacing tanah. Namun sayangnya, produksi
cacing tanah masih terkendala pada proses pemanenan. Hal tersebut dikarenakan
kebanyakan peternak cacing masih menggunakan teknologi manual dalam
pemanenan, yang mana hal ini membutuhkan cukup banyak tenaga kerja dan
memakan banyak waktu.
Di sisi lain, cacing tanah (Lumbricus sp) merupakan hewan tidak bertulang
belakang (invertebrata) yang memiliki sifat takut terhadap sinar matahari, detergen,
air kapur, suhu yang terlalu panas dan terlalu dingin. Sampai saat ini, cacing tanah
masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Padahal keberadaannya
memberikan banyak manfaat baik untuk manusia, hewan, tumbuhan dan
lingkungan. Di luar negeri seperti Australia, Kanada, China dan negara di Asia
Tenggara lainya, telah lama memanfaatkan cacing tanah ini sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sebagaimana yang tertulis dalam
catatan pengobatan tradisional Cina, cacing tanah sejak lama digunakan sebagai
ramuan untuk menurunkan deman dan memperlancar peredaran darah (Cooper dan
Yamaguchi, 2002). Kopmann (2000) juga menyebutkan bahwa masyarakat Bali
menggunakan tepung cacing tanah sebagai obat demam, rematik, diabetes, dan
antikolesterol. Di samping sebagai obat, berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Palungkun (1999) diketahui bahwa cacing tanah memiliki
kandungan gizi tinggi berupa protein, serat kasar, kalsium (Ca) fosfor (P) dan lemak
dengan kadar rendah. Manfaat lain yang nyata dapat dirasakan dengan adanya
cacing tanah adalah cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai dekomposer, bahan
pakan ternak dan bahan baku kosmetik (Palungkun, 2010).
Didasarkan atas kondisi peternak cacing dan sifat-sifat cacing tanah, maka
Tim Pengusul PKM-T ini bermaksud untuk merancang teknologi pemanen cacing
bernama teknologi Distributed Water Heater-Cooler untuk meningkatkan efisiensi
pemanenan cacing tanah (Lumbricus sp) untuk peternak cacing tanah, dimana kami
menggandeng CV RAJ Organik untuk dijadikan mitra. CV RAJ Organik bergerak
di bidang usaha budidaya cacing tanah di kota Malang. Produksi cacing tanah CV
RAJ Organik ini mencapai 1-2 ton per hari (Organik, 2016). Teknologi yang kami
rancang ini didesain khusus menggunakan pipa-pipa alumunium yang disalah satu
ujungnya terdapat pompa, sedangkan di ujung yang lain dihubungkan panci berisi
2

air panas. Dengan menggunakan microcontroller AT Mega 16, air panas dengan
suhu tertentu akan mengalir melalui pipa-pipa tersebut secara otomatis saat proses
panen tiba. Hal tersebut dimaksudkan agar suhu panas dapat merangsang cacing
tanah untuk bergerak ke tempat yang lebih dingin dengan sendirinya. Sehingga
dengan teknologi ini, peternak cacing tanah mampu memanen cacing tanah dengan
efektif dan efisien.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah proposal
ini sebegai berikut:
1. Bagaimana rancang bangunteknologi Distributed Water Heater-
Coolersebagai inovasi alat pemanen cacing tanah dengan efektif dan efisien?
2. Bagaimana peningkatan efektifitas teknologi Distributed Water Heater-
Coolersebagai inovasi alat pemanen cacing tanah dengan efektif dan efisien
untuk peternak cacing tanah?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, penulis ingin mencapai tujuan sebagai
berikut
1. Untuk merancang bangun teknologi Distributed Water Heater-Cooler sebagai
inovasi alat pemanen cacing tanah dengan efektif dan efisien.
2. Untuk mengetahui tingkat keefektifan teknologi Distributed Water Heater-
Cooler sebagai inovasi alat pemanen cacing tanah dengan efektif dan efisien
untuk peternak cacing tanah.
1.4 Luaran yang diharapkan
Luaran yangdiharapkan oleh penulis dalam proposal ini adalah sebagai berikut.
1. Menghasilkan perangkat teknologi Distributed Water Heater-Cooler yang
mampu meningkatkan efisiensi pemanenan cacing tanah para peternak.
2. Menghasilkan teknologi Distributed Water Heater-Cooler yang mampu
mengatasi masalah peternak dalam proses panen cacing tanah.
3. Hak paten atas rancangan sistem teknologi Distributed Water Heater-Cooler
ini.
1.5 Manfaat
1. Bagi peternak budidaya cacing tanah, teknologi Distributed Water Heater-
Cooler dapat dimanfaatkan sebagai alat pemanen cacing tanah dengan efektif
dan efisien sehingga meningkatkan produksi cacing tanah.
2. Bagi masyarakat, proposal PKM-T ini dapat menambah wawasan akan peluang
usaha di bidang budidaya cacing.
3. Bagi peneliti lain, proposal PKM-T ini dapat menjadi rujukan dalam
pengembangan penelitian yang terkait.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Umum Lingkungan


2.1.1 Cacing dan Habitatnya
Cacing tanah jenis Lumbricus sp. memiliki keunggulan yang cukup
banyak. Cacing tanah ini memiliki tingkat produktivitas yang cepat dengan
kemampuan dekomposisi sampah-sampah organik yang baik serta
pemeliharaan yang mudah (Syekhfani, 2013). Untuk pertumbuhan yang baik,
cacing tanah memerlukan tanah yang sedikit asam sampai netral atau pH
sekitar 6-7,2 , dan tidak terkena sinar matahari langsung. Kelembapan yang
optimal dibutuhkan 15-30%, dengan suhu sekitar 15-25 derajat C. (Rukhmana,
1999) Suhu yang lebih tinggi dari 25 derajat C masih baik asal ada naungan
yang cukup dan kelembapan optimal. Cacing sangat peka terhadap makanan-
makanan yang berbau tajam, dan juga bahan-bahan kimia seperti sabun dan
obat-obatan dapat membunuh cacing. Dikarenakan bahan-bahan kimia tersebut
akan menyebabkan lapisan luar cacing tidak mendapatkan cukup kelembapan
dan mati.

2.1.2 CV RAJ Organik


CV RAJ Organik memiliki usaha yang bergerak pada budidaya cacing
kalung (Lumbricus sp) dengan sistem bisnis terintegrasi di bidang pertanian,
peternakan, dan perikanan. Produksi CV RAJ Organik berupa cacing kering,
cacing tepung, akpuls cacing, teh cacing, pupuk organik super ‘Kascing’, dan
lain sebagainya. (Organik, 2016). Untuk memanen cacing tiap harinya, CV
RAJ Organik masih menggunakan cara manual. Teknologi pemanenannya
dilakukan dengan cara meletakkan segumpalan media berisi cacing di atas
plastik. Dengan memanfaatkan sifat alami cacing, cacing akan bergerak dengan
sendirinya menuju dasar media, lalu media dibalik sehingga didapat cacing
yang sudah berkumpul. Setiap gumpalan media menghasilkan 10-20 ons
cacing. Dengan menggunakan teknologi manual ini CV RAJ dapat
menghasilkan 1-2 ton cacing lumbricus siap kirim perharinya, dimana rata-rata
harga jual cacing Rp 50.000,00 per kilonya. Namun hasil pemanenan tersebut
berbanding lurus dengan tenaga kerja yang ada, yang mana hal ini menjadi
kendala produksi di CV RAJ Organik.

2.2 Bantuan Teknologi yang Akan Diterapkan


2.2.1 Teknologi Distributed Water Heater-Cooler
Berdasarkan kendala yang dialami CV RAJ Organik, tim pengusul
PKM-T ini berniat membuat alat untuk mempermudah proses pemanenan
cacing, dengan Teknologi Distributed Water Heater-Cooler. Dengan mesin
pemanen cacing otomatis ini, dibutuhkan beberapa komponen utama yaitu
4

a. Pipa Alumunium
Pipa Alumunium, banyak dijual di pasaran dan cukup mudah didapatkan.
Pada Teknologi Distributed Water Heater-Cooler, digunakan pipa
alumunium 1/8” dengan harga Rp 20.000,00/meter. Alumunium adalah
logam yang berwarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai
massa jenis 2,7 gr cm –3, kalor jenis 900J/KgoC, dan konduktivitas termal 200
J/msoC. Sifat-sifat yang dimilki aluminium antara lain ringan, tahan korosi
dan tidak beracun. Pipa alumunium digunakan untuk mengalirkan air panas
yang akan memanaskan tanah-tanah yang menjadi media perkembangbiakan
cacing.

b. Pompa Air Akuarium


Pompa air akuarium mudah didapatkan dan sering kali digunakan untuk
mengalirkan air pada akuarium. Pada Teknologi Distributed Water Heater-
Cooler, digunakan pompa akuarium dengan harga Rp 160.000,00 yang
berfungsi untuk memompa air yang melewati pipa sehingga dapat kembali
dipanaskan dalam panci pemanas.

c. Kompor dan LPG


Kompor dan LPG cukup mudah didapatkan, dan sering digunakan sehari-
hari. Kompor dan LPG digunakan untuk memanaskan air di dalam panci,
hingga tercapai suhu sesuai dengan yang diinginkan. Teknik penyalaannya
dengan cara mengalirkan gas LPG melalui selang, lalu CDI memercikan
bunga api ke busi sehingga Kompor menyala.

d. CDI, Koil, dan Busi


CDI atau Capacitor Discharge Ignition adalah sistem pengapian pada
mesin pembakaran, yang digunakan untuk menghasilkan tengangan tinggi ke
koil pengapian sehingga dengan output tegangan tinggi koil akan
menghasilkan spark atau bunga api di busi. Dengan demikian, kompor akan
menyala dan mulai memanaskan air. CDI, Koil, dan Busi mudah dijumpai di
tempat-tempat onderdil motor.

e. Sensor suhu IC LM 35
Sensor suhu IC LM 35 merupakan chip IC produksi Natioanal
Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek
atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik. Penggunaan sensor suhu ini
digunakan pada tiap-tiap sisi pipa Alumunium, sehingga suhu pipa
alumunium dapat divariasi.

f. Solenoid Valve
5

Solenoid valve adalah katup yang digerakan oleh energi listrik,


mempunyai kumparan sebagai penggeraknya yang berfungsi untuk
menggerakan plunger yang dapat digerakan oleh arus AC maupun DC.
Teknologi Distributed Water Heater-Cooler menggunakan 2 jenis Solenoid
Valve, yaitu pada sistem pneumatik yang digunakan untuk mengatur katup
pada selang LPG, dan sistem fluida Heater-Cooler yang digunakan untuk
mengatur katup pada pipa alumunium.

g. Sel Peltier
Sel Peltier digunakan untuk mendinginkan air di dalam panci, saat
memvariasi besar suhunya. Saat sel Peltier dilewati arus, maka alat ini akan
memindahkan panas dari satu sisi ke sisi lain, sehingga akan terdapat sisi yang
panas dan yang dingin. Umumnya perbedaan panas yang dihasilkan antar sisi
sekitar 40°C - 70°C.

h. Microcontroller Mega 16 (AT Mega16)


Microcontroller adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu
serpih (chip). Pada Teknologi Distributed Water Heater-Cooler digunakan
mikrokontroler Atmega16, yang bisa memisahkan memori program dari
memori data, sehingga pengaksesan program dan data dapat dilakukan secara
bersamaan (concurrent). Microcontroller ini memiliki I/O 32 pin dan ADC
sebanyak 8 saluran.

2.3 Aspek Bantuan Teknologi pada Perbaikan Proses Produksi


Teknologi Distributed Water Heater-Cooler sangat efektif menggantikan
teknologi pemanenan manual. Teknologi ini didukung oleh microcontroller
berdaya rendah, namun sangat mampu mengendalikan besaran-besaran fisik yang
diinginkan. Dengan dikendalikan oleh microcontroller, alat ini mampu menggiring
cacing ke wadah pemanenan cacing secara otomatis. Dengan teknologi ini,
diharapkan mampu mengurangi tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memanen
cacing, mempercepat proses pemanenan, sehingga menambah keuntungan produksi
dari CV RAJ Organik.
6

BAB 3
METODE PELAKSANAAN

Alur pelaksanaan PKM-T ini terdiri atas 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap pelaporan. Gambar alur pelaksanaan PKM-T dapat dilihat
pada Gambar 1.

STUDI

PENDESAINAN RANCANGAN PERSIAPAN

SURVEI HARGA DAN PEMBELIAN

PEMBUATAN PERANGKAT

PENGUJIAN ALAT PELAKSANAA

ANALISIS DAN REVISI

PELAPORAN PELAPORAN
Gambar 1. Alur Pelaksanaan
3.1 Tahap Persiapan PKM-T
Tahap persiapan terdiri atas kegiatan studi literatur, pendesainan rancangan
alat serta survei harga dan pembelian alat dan bahan. Studi literatur dilakukan untuk
menambah serta memperkuat wawasan dalam pengembangan ide atau gagasan.
Literatur yang digunakan berupa buku dan jurnal nasional maupun internasional.
Selanjutnya mendesain rancangan alat dengan mempertimbangkan keefektifan alat
dengan dana yang ada sehingga tercipta alat yang dapat membantu masalah
pemanenan cacing CV RAJ Organik. Setelah desain terselesaikan, dilakukan survei
harga yang dilanjutkan pembelian alat dan bahan yang dibutuhkan. Kuantitas dan
kualitas menjadi pertimbangan dalam pembelian alat dan bahan.
3.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri atas pembuatan perangkat, pengujian serta
analisis dan revisi terhadap alat yang dijabarkan sebagai berikut.
3.2.1 Pembuatan Perangkat Alat
Proses pembuatan Teknologi Distributed Water Heater-Coolerini, diawali
dengan menyusun pipa alumunium menjadi 6 rangkaian. 6 rangkaian ini terbagi
menjadi dua, yaitu 3 rangkaian untuk di dasar media dan 3 rangkaian di atas media.
Pada kedua ujung pipa aluminium di setiap rangkaian, dihubungkan dengan panci
yang telah dilengkapi oleh sel peltier. Panci ini digunakan sebagai tempat untuk
memanaskan air dengan menggunakan kompor. Sedangkan adanya sel peltier
digunakan untuk mengatur suhu air sesuai keinginan. Salah satu ujung pipa
7

alumunium juga dilengkapi dengan pompa akuarium yang selanjutnya


dihubungkan dengan katup Solenoid valve. Katup ini akan membuka dan menutup
secara otomatis. Selanjutnya, sensor LM35 dipasang di tanah di dekat pipa. Sensor
LM35 digunakan untuk mengirimkan signal ke microcontroller untuk mengintruksi
kapan alat bekerja atau berhenti.
Setelah itu, dilanjutkan dengan pembuatan wadah pemanenan cacing.
Wadah ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian satu digunakan sebagai tempat
pengembangbiakan cacing sedangkan bagian dua digunakan sebagai tempat
pemanenan cacing. Media tanah hanya terdapat pada bagian satu. Bagian-bagian
ini memiliki lubang kecil dan dihubungkan dengan pipa yang dilengkapi dengan sel
peltier. Sehingga cacing tanah bergerak melewati lubang-lubang kecil dan pipa
yang telah dibuat. Gambaran detail teknologi dijelaskan pada Lampiran 6.
3.2.2 Pengujian Alat
Pengujian alat dimaksudkan untuk memastikan bahwa kinerja masing-
masing sistem dari hasil pembuatan perangkat dapat berfungsi sesuai dengan yang
diharapkan. Sistem kerja alat dijelaskan melalui Gambar 2.
Start

Sensor Suhu

ATMega16

Y >30o
Y >22o
A A
TIDAK
TIDAK
Solenoid valveGas
Solenoid valveGas dan
Sel Peltier dan Pipa Fluida
Fluida Tertutup Terbuka
CDI
Selenoid valve
Kompor Padam dan
Fluida Terbuka Coil
Air Tidak Mengalir
PemantikMenyal
Air a
Mengalir Kompor
Menyala
Suhu Air Dalam Panci Naik
Sesuai dengan yang Ditetapkan
Suhu Pipa yang
Diinginkan Air Mengalir ke
Pipa
Gambar 2. Flow Chart Sistem Kerja
3.2.3 Analisis dan Revisi
Alat
8

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap alat yang diuji. Berdasarkan uji
keefektifan alat, dapat diketahui bahwa hasil pemanenan menggunakan Teknologi
Distributed Water Heater-Cooler lebih efisien dibandingkan dengan teknologi
manual yang digunakan CV RAJ Organik sebelumnya. Perbandingannya dapat
diuraikan sebagai berikut.
Teknologi manual dalam pemanenan cacing tanah (Lumbricus sp) sangat
bergantung dengan tenaga manusia. 5 tenaga manusia diperlukan untuk
menghasilkan 3 – 4 kwintal cacing tanah dalam jangka waktu 8 jam sehari. Oleh
karena itu diperlukan sekitar 25 tenaga manusia untuk menghasilkan 1 – 2 ton
cacing tanah untuk mencapai target budidaya harian. Gaji setiap tenaga manusia
sejumlah Rp 40.000,-/hari. Sehingga diperlukan sejumlah Rp 1.000.000,- per hari
atau setara Rp 30.000.000,- per bulan untuk menggaji tenaga kerja tersebut.
Berkurangnya tenaga kerja mengakibatkan berkurangnya hasil panen budidaya
cacing tanah dan tidak tercapainya target budidaya yang diinginkan.
Sedangkan dengan menggunakan Teknologi Distributed Water Heater-
Cooler, hanyak diperlukan seorang tenaga kerja manusia untuk mengontrol kerja
alat. Karena segala proses pemanenan telah diatur oleh sistem dari alat itu sendiri.
Pemanenan menggunakan alat ini hanya memerlukan waktu selama 3 jam untuk
menghasilkan cacing tanah sejumlah 1 – 2 ton per hari. Selain itu, biaya yang
dikeluarkan lebih hemat yaitu sebesar Ro 12.500.000,- untuk pembuatan dan
perawatan alat tersebut. Alat tersebut selanjutnya bisa digunakan selama proses
budidaya berlangsung. Selanjutnya,dikeluarkan biaya tidak lebih dari Rp 250,-
perharinya untuk distributed water heater coller yang menggunakan sumber 12V,
1,1 A.
Revisi terhadap alat perlu dilakukan untuk penyempurnaan Teknologi
Distributed Water Heater-Cooler. Sehingga teknologi ini diharapkan mampu
meningkatkan efisiensi proses pemanenan cacing tanah di CV RAJ Organik secara
maksimal. Selain itu, teknologi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
secara luas dan memiliki hak paten.

3.3 Tahap Pelaporan


Tahap pelaporan meliputi kegiatan penyusunan dan penyerahanlaporan.
Penyusunan laporan didasarkan dari hasil pengamatan yang dimulai dari tahap
persiapan sampai tahap pelaksanaan yang terakhir yaitu analisis dan revisi.
Pelaporan ini bertujuan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan PKM-T ini.

BAB 4
9

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya

1. Bahan Habis Pakai Rp 10.895.000,-

2. Peralatan Penunjang Rp430.000,-

3. Lain-lain Rp 825.000,-

4. Transportasi Rp 350.000,-

Jumlah Rp 12.500.000,-

4.2 Jadwal Kegiatan


No Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. T.
Persiapan
Studi
Literatur
Pendesainan
Rancangan
Alat
Survei Harga
Dan
Pembelian
Bahan
2. T.
Pelaksanaan
. Pembuatan
Perangkat
Pengujian
Analisis Dan
Revisi
3. T.
Pelaporan
Pengamatan
dan
Penyusunan
Laporan
Penyerahan
Laporan
10

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, E.L. dan Yamaguchi, N. 2002. Complementary and alternative


Approaches to Biomedicine. New York : Plenum Publisher.
Kopmann, U. 2000. Indonesia : Substrate From Earthworm (Lumbricus Rubellus)
With Amazing Properties, (Online),
(http://www.bpi.de/internet/bpikooperationsboerse/2000/073-e.htm),
diakses 13 Oktober 2017.
Lingga, Andy Tri Agil. Pengertian tentang CDI, (Online),
(https://www.scribd.com/doc/99086859/makalah-Pengertian-CDI), diakses
10 Oktober 2017.
Malang, Ditjen Kota. 2003. Profil Kabupaten/Kota, (Online),
(http://ciptakarya.pu.go.id/profil/profil/barat/jatim/malang.pdf), diakses 10
Oktober 2017.
Nasution, Fachrurozi. 2011. Perancangan Telemetri Suhu Ruang berbasis
MikrokontrolerATMega, (Online),
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28677/4/Chapter%20II.pd
f), diakses 12 Oktober 2016.
Organik, Raj. 2016. Profil Perusahaan, (Online), (http://rajorganik.com/profil-
perusahaan/), diakses 19 Oktober 2016.
Palungkun, R. 1999. Sukses Beternak Cacing Tanah (Lumbricusrubellus). Jakarta:
Penebar Swadaya.
Palungkun, R. 2010. Usaha Ternak Cacing Tanah Lumbricus rubellus. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Rukmana, Rahmat. 1999. Budidaya Cacing Tanah. Yogyakarta: Kanisius
Santosa, Nurhadi Budi. 2014. Mengenal Thermo-Electric (Peltier), (Online),
(http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/listrik
-electro/1292-mengenal-thermo-electric-peltier), diakses 15 Oktober 2017
Suprianto. 2015. Pengertian dan Prinsip Kerja Solenoid Valve, (Online),
(http://blog.unnes.ac.id/antosupri/pengertian-dan-prinsip-kerja-solenoid-
valve/), diakses 11 Oktober 2017.
Syekhfani. 2013. Budidaya Cacing Tanah, (Online),
(http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/02/BUDIDAYA-
CACING-TANAH-Ind2.pdf), diakses 19 Oktober 2017
11

Lampiran 1. KetuaPelaksana, AnggotadanDosenPembimbing

Biodata Ketua Pelaksana


A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Rizka Ramadhani Maisyarah


2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi S1 Fisika
4. NIM 150322603704
5. Tempat Tanggal lahir Malang, 16 Januari 1997
6. Alamat email rizkaramadhani626@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 0838 3466 0224
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 1 SMAN 1
Senggrong 2 Malang Malang
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Tempat dan Waktu
Ilmiah/ Seminar Presentasi
1.
D. Prestasi 10 Tahun Terakhir ( dari permerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.
3.
Semua data saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-T.

Malang, 20 Oktober 2017


Pengusul,

(Rizka Ramadhani Maisyarah)


12

Anggota 1
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Yetti apriia Utami


2. Jenis Kelamin P
3. Program Studi S1 Pendidikan Fisika
4. NIM 150321601373
5. Tempat Tanggal lahir Madiun, 26 April 1997
6. Alamat email apriliayetti@yahoo.com
7. Nomor Telepon/HP 0857 9179 6648
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Klecorejo SMPN 1 SMAN 2
2 Mejayan Mejayan
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Tempat dan Waktu
Ilmiah/ Seminar Presentasi
1.
D. Prestasi 10 Tahun Terakhir ( dari permerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.
3.
Semua data saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-T.

Malang, 20 Oktober 2017


Pengusul,

(Yetti Aprilia Utami)


13

Anggota 2
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Juarendra Ramadhani


2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi S1 Fisika
4. NIM 150321604038
5. Tempat Tanggal lahir Tulungagung, 29 Januari 1997
6. Alamat email jrjuarendra@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 0896 0621 0449
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 18 SMPN 4 SMAN 1
Pemencut Denpasar Ngadiluwih
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Tempat dan Waktu
Ilmiah/ Seminar Presentasi
1.
D. Prestasi 10 Tahun Terakhir ( dari permerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.
3.
Semua data saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-T.

Malang, 20 Oktober 2017

(Juarendra Ramadhani)
14

Anggota 3
A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Raka Bimantara


2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi S1 Fisika
4. NIM 160321605098
5. Tempat Tanggal lahir Malang, 1 Januari 1997
6. Alamat email rakabim@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 0823 3290 6088
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN SMPN 5 SMAN 5
Bululawang 01 Malang Malang
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Tempat dan Waktu
Ilmiah/ Seminar Presentasi
1.
D. Prestasi 10 Tahun Terakhir ( dari permerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.
3.
Semua data saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-T.

Malang, 20 Oktober 2017


Pengusul,

(Raka Bimantara)
15

Anggota 4
A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap David Anggara Putra


2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi S1 Pendidikan Teknik Elektro
4 NIM 150534601579
5 Tempat Tanggal Lahir Ponorogo, 08 Juni 1996
6 Email davidanggaragara@gmail.com
7 No. Tlp/HP 0812 3119 8027
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SMKN 1
SDN 1 Bajang MTsN Jetis
Jenangan
Mlarak Ponorogo Ponorogo
Ponorogo

Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Tempat dan Waktu
Ilmiah/ Seminar Presentasi
1.
D. Prestasi 10 Tahun Terakhir ( dari permerintah, asosiasi atau institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
2.
3.
Semua data saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-T.

Malang, 20 Oktober 2017


Pengusul,

(David Anggara Putra)


16

BIODATA DOSEN PEMBIMBING

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Samsul Hidayat, S.Si., M.T.
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi Teknik Elektro-Telekomunikasi
Multimedia
4. NIDN 0027036902
5. Tempat Tanggal lahir Trenggalek, 27 Maret 1969
6. Alamat email samsulhdy@yahoo.com
7. Nomor Telepon/HP 0813 3441 1599

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Institusi Universitas Institute Teknologi Sepuluh
Brawijaya Malang November Surabaya
Jurusan Fisika Teknik Elektro-
Telekomunikasi Multimedia
Tahun Masuk-Lulus 1996 2001

C. Pemakalah Seminar Internasional/Nasional


No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Ilmiah / Seminar Tempat
1 The 3rd International Rancang Bangun Prototipr 2013, UM
Conference on Pengukur Distribusi Fluida
Theoretical and Applied Menggunakan Sensor
Physics 2013 and Tekanan MPX5100D dan
Simposium Fisika Modul nRF905
Nasional XXVI
2 The 3rd International Prototype Design of Laser 2013, UM
Conference on and GPS Guidance System
Theoretical and Applied with Microcontroller Based
Physics 2013 and for Unmanned Agriculture
Simposium Fisika Machines
Nasional XXVI
3 Seminar dan Lokakarya Pengembangan Rangkaian 2014,
Nasional Fisika 2014 Diskrit Sebagai Alternatid UNESA
Komunikasi I2C Melalui
Jalur Catu Daya untuk
Akuisi Data Jarak Jauh
4 International The Analysis of Electrical 2015, UM
Conference on Electrical Properties in Soybean Seed
Engineering, Variety Using Color Sensor
17

Informatics, and Its


Education 2015
5 Seminar Nasional Fisika Diode Zener Tester 45 V 2016, UM
2016 dengan Resolusi 0,05 V

D. Prestasi 10 Tahun Terakhir ( dari permerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1

Semua data saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-T
Malang, 20 Oktober 2017
Pendamping

Samsul Hidayat, S.Si., M.T.


18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Bahan Habis Pakai

Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Untuk mengalirkan
Pipa
air panas/air dingin
Alumunium 24 buah 10.000 240.000
dalam wadah ternak
1/8 dim
cacing
Menyambungkan
Sambungan antara ujung satu
24 buah 5.000 120.000
pipa pipa dengan ujung
pipa yang lain
Mendinginkan air
Sel Partier didalam panci 24 buah 55.000 1.320.000
sebagai variasi suhu
Mensensing,
menyikapi dan
Sensor suhu
mengendalikan 24 buah 25.000 600.000
LM 35
variabel yang akan
dikontrol
Mikrokontroler Mensensing suhu
5 buah 125.000 625.000
ATmega 16 habitat cacing
Menghasilkan energi
percikan bunga api
Busi yang akan digunakan 6 buah 20.000 120.000
sebagai sumber
pemanas air
Menghasilkan
CDI tegangan tinggi ke 3 buah 450.000 1.350.000
koil pengapian
Menghasilkan spark
Koil 3 buah 80.000 1.200.000
bunga api yang akan
Penghantar arus
listrik pada setiap
Kabel komponen yang 5m 10.000 50.000
membutuhkan tenaga
listrik
Mengendalikan
Solenoid valve
aliran LPJ ke 5 buah 200.000 1.000.000
untuk gas
kompor
19

Mengendalikan
Solenoid valve
aliran air panas dan 5 buah 300.000 1.500.000
tahan air panas
air dingin
Mengubah tegangan
listrik yang besar
menjadi tegangan
Adaptor 2 buah 250.000 500.000
listrik lebih kecil (
arus AC ke arus DC
)

Penghubung antara
PCB komponen 1 ke 1 buah 100.000 100.000
komponen lainnya

Melarutkan atau
Feri Klorida meghilangkan proses
10 bungkus 6000 60.000
(FeCl3) 55gr oksidasi/pengkaratan
pada PCB
Kertas Art Menggambar pada
10 lembar 5000 50.000
Paper 100 gr PCB

Kayu balok Membuat kerangka


10 buah 30.000 300.000
meranti 4x12 alat pemanen cacing

Panci Menampung air


Alumunium / panas/dingin yang
10 buah 37.000 370.000
kaleng akan disalurkan pada
alumunium 18” pipa
Menampung hasil
Wadah besar 8 buah 25.000 200.000
cacing siap panen
Menyalurkan aliran
Selang 8 buah 45.000 360.000
gas oleh tabung gas
Memompa air dari
Pompa
panci panas ke 8 buah 100.000 800.000
aquarium
selang
Merapatkan
Clamp 1/8 sambungan pada
10 buah 3.000 30.000
inchi pipa dan selang pada
tabung gas
SUBTOTAL (Rp) 10.895.000

2. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp )
20

Melunakkan timah
putih dan mencabut IC
atau komponen
Solder 1 buah 100.000 100.000
elekronik kecil lain
yang melekat pada
impek
Mematri komponen
elektronik berbentuk
Timah Patri 2 rol 45.000 90.000
seperti kawat atau
terminal
Membuat lubang,
Mata Bor merapikan tepi lubang
2 buah 30.000 60.000
0,8 mm dari hasil pengeboran
sesuai kebutuhan

Membuat lubang,
Mata Bor merapikan tepi lubang
2 buah 30.000 60.000
1,0 mm dari hasil pengeboran
sesuai kebutuhan
Membuat lubang,
merapikan tepi lubang
Mata Bor
dari hasil 2 buah 30.000 60.000
3,0 mm
pengeboransesuai
kebutuhan
Membuat lubang,
Mata Bor merapikan tepi lubang
2 buah 30.000 60.000
8,0 mm dari hasil pengeboran
sesuai kebutuhan
SUBTOTAL (Rp) 430.000

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Survey tempat,
pembelian alat
dan bahan serta
Pra Kegiatan 5 orang - 150.000
perjalanan
menuju CV RAJ
Organik
Perjalanan
menuju CV RAJ
Pelaksanaan Organik, Lab,
5 orang - 200.000
Kegiatan dan pembelian
peralatan
tambahan
21

SUBTOTAL (Rp) 350.000

4. Lain-Lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp )
(Rp)
Sewa Lab Mengerjakan, 2 bulan 300.000 600.000
merancang bangun
microcontroller
berbasis AtMega
16
Gaji tenaga Memberikan biaya 1 orang 80.000 80.000
harian kerja harian
karyawan CV RAJ
Organik
Konsumsi Sebagai asupan 3x sehari 15.000 45.000
tenaga kerja tenaga selama
harian karyawan
membantu dalam
proses pengerjaan
Penggandaan Keperluan 200 lembar 500 100.000
dan Jilid pengumpulan,
lampiran,arsip dan
keperluan lain
SUBTOTAL (Rp) 825.000
Total (Keseluruhan) 12.500.000
22

Lampiran 3 : Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu Jam/Minggu
1. Rizka S1 Fisika Fisika 28 jam/ 1. Mendampingi anggota
Ramadhani minggu dalam melakukan
Maisyarah evaluasi ide-ide.
2. Mendampingi anggota
dalam melakukan
perumusan masalah.
3. Melakukan studi
literatur bersama
anggota.
4. Melakukan konsultasi
kepada dosen
pembimbing
5. Melakukan kontrol
terhadap pelaksanaan
gagasan atau ide.

2. Juarendra S1 Fisika Fisika 28 jam/ 1. Melakukan evaluasi ide


Ramadhani minggu secara mandiri.
2. Melakukan studi
literatur bersama ketua.
3. Melakukan konsultasi
bersama ketua kepada
dosen pembimbing.
4. Melaksanakan gagasan
atau ide sesuai dengan
tahap pelaksanaan.

3. Raka S1 Fisika Fisika 28 jam/ 1. Melakukan evaluasi ide


Bimantara minggu secara mandiri.
2. Melakukan studi literatur
bersama ketua.
3. Melakukan konsultasi
bersama ketua kepada
dosen pembimbing.
4. Melaksanakan gagasan
atau ide sesuai dengan
tahap pelaksanaan.

4. David Anggara S1 Teknik 28 jam/ 1. Melakukan evaluasi ide


Putra Pendidikan Elektro minggu secara mandiri.
Teknik 2. Melakukan studi literatur
Elektro bersama ketua.
23

3. Melakukan konsultasi
bersama ketua kepada
dosen pembimbing.
4. Melaksanakan gagasan
atau ide sesuai dengan
tahap pelaksanaan.

5. Yetti Aprilia S1 Fisika 28 jam/ 1. Melakukan evaluasi ide


Utami Pendidikan minggu secara mandiri.
Fisika 2. Melakukan studi
literature bersama ketua.
3. Melakukan konsultasi
bersama ketua kepada
dosen pembimbing.
4. Melaksanakan gagasan
atau ide sesuai dengan
tahap pelaksanaan.
24 24
25
25
26

Lampiran 6. GambaranTeknologi yang akanDiterapkembangkan

Suhu Tinggi

Suhu Rendah

Gambar 3. Rangka Bangun Alat

Komponen utama dari alat ini adalah sensor suhu LM38 yang akan
mengirimkan sinyal ke microcontroller yang megatur kerja kompor,selenoid valve,
pompa aquarium dan sel peltier . Selain itu terdapat komponen pendukung seperti
panci, pipa aluminium dan gas elpiji.

Sensor suhu LM35 memngirimkan sinyal ke microcontroller ATMega16,


ketika suhu tanah dibawah 30º C maka ATMega16 membuka katub solenoid
valve(gas) sekaligus menghidupkan cdi dan coil sehingga terjadi percikan api yang
menyalakan kompor. Kompor akan memanaskan air sampai ke suhu yang
diinginkan. Selain dengan kompor, air tersebut juga dipanaskan oleh sel peltier
yang langsung dikontrol dengan microcontroller .Ketika suhu air sudah mencapai
suhu yang akan diinginkan, katub solenoid valve(air) akan membuka dan pompa
akan mengalirkan air ke pipa. Setiap rangkaian tersebut dibuat agar air yang
dipanaskan memiliki suhu yang berbeda-beda, semakin menjauhi lubang ke
penampungan maka suhu air akan semakin panas. Hal ini disesuaikan dengan sifat
cacing yang peka akan rangsangan suhu. Dengan disusun seperti itu, maka cacing
akan bergerak kearah tempat yang memiliki suhu paling rendah. Lalu cacing akan
masuk ke dalam saluran dan keluar memisahhkan diri dari media menuju wadah
27

penampungan. Ketika suhu diatas 30ºC maka ATMega16 akan menutup semua
katup solenoid valve shingga tidak ada aliran gas maupun air.

Sel peltier selain membantu pemanasan juga akan melakukan pendinginan


pada air. Sehingga tanah dapat didinginkan secara cepat sesuai dengan keinginan
kitaSel peltier ini juga diletakan pada wadah penampungan untuk menarik cacing
agar mendekati suhu rendah dari sel peltier tersebut.
28

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Anda mungkin juga menyukai