BIDANG KEGIATAN:
Diusulkan oleh:
i
ii
ii
iii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingginya permintaan pasar terhadap cacing tanah, menjadikan usaha
budidaya cacing tanah salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ekonomi di
Indonesia. Kota Malang, tidak luput pula dari maraknya peternak cacing tanah.
Kota Malang yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas pegunungan, memiliki
udara sejuk dengan suhu rata-rata 22,7oC-25,1 oC serta kelembaban udara 72% serta
curah hujan rata-rata 1.883 milimeter per tahun (Ditjen Cipta Karya, 2003). Kondisi
tersebut menjadi salah satu faktor pendukung yang dimanfaatkan oleh peternak
cacing dalam pengembangan budidaya cacing tanah. Namun sayangnya, produksi
cacing tanah masih terkendala pada proses pemanenan. Hal tersebut dikarenakan
kebanyakan peternak cacing masih menggunakan teknologi manual dalam
pemanenan, yang mana hal ini membutuhkan cukup banyak tenaga kerja dan
memakan banyak waktu.
Di sisi lain, cacing tanah (Lumbricus sp) merupakan hewan tidak bertulang
belakang (invertebrata) yang memiliki sifat takut terhadap sinar matahari, detergen,
air kapur, suhu yang terlalu panas dan terlalu dingin. Sampai saat ini, cacing tanah
masih dipandang sebelah mata oleh banyak orang. Padahal keberadaannya
memberikan banyak manfaat baik untuk manusia, hewan, tumbuhan dan
lingkungan. Di luar negeri seperti Australia, Kanada, China dan negara di Asia
Tenggara lainya, telah lama memanfaatkan cacing tanah ini sebagai obat untuk
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sebagaimana yang tertulis dalam
catatan pengobatan tradisional Cina, cacing tanah sejak lama digunakan sebagai
ramuan untuk menurunkan deman dan memperlancar peredaran darah (Cooper dan
Yamaguchi, 2002). Kopmann (2000) juga menyebutkan bahwa masyarakat Bali
menggunakan tepung cacing tanah sebagai obat demam, rematik, diabetes, dan
antikolesterol. Di samping sebagai obat, berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Palungkun (1999) diketahui bahwa cacing tanah memiliki
kandungan gizi tinggi berupa protein, serat kasar, kalsium (Ca) fosfor (P) dan lemak
dengan kadar rendah. Manfaat lain yang nyata dapat dirasakan dengan adanya
cacing tanah adalah cacing tanah dapat dimanfaatkan sebagai dekomposer, bahan
pakan ternak dan bahan baku kosmetik (Palungkun, 2010).
Didasarkan atas kondisi peternak cacing dan sifat-sifat cacing tanah, maka
Tim Pengusul PKM-T ini bermaksud untuk merancang teknologi pemanen cacing
bernama teknologi Distributed Water Heater-Cooler untuk meningkatkan efisiensi
pemanenan cacing tanah (Lumbricus sp) untuk peternak cacing tanah, dimana kami
menggandeng CV RAJ Organik untuk dijadikan mitra. CV RAJ Organik bergerak
di bidang usaha budidaya cacing tanah di kota Malang. Produksi cacing tanah CV
RAJ Organik ini mencapai 1-2 ton per hari (Organik, 2016). Teknologi yang kami
rancang ini didesain khusus menggunakan pipa-pipa alumunium yang disalah satu
ujungnya terdapat pompa, sedangkan di ujung yang lain dihubungkan panci berisi
2
air panas. Dengan menggunakan microcontroller AT Mega 16, air panas dengan
suhu tertentu akan mengalir melalui pipa-pipa tersebut secara otomatis saat proses
panen tiba. Hal tersebut dimaksudkan agar suhu panas dapat merangsang cacing
tanah untuk bergerak ke tempat yang lebih dingin dengan sendirinya. Sehingga
dengan teknologi ini, peternak cacing tanah mampu memanen cacing tanah dengan
efektif dan efisien.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah proposal
ini sebegai berikut:
1. Bagaimana rancang bangunteknologi Distributed Water Heater-
Coolersebagai inovasi alat pemanen cacing tanah dengan efektif dan efisien?
2. Bagaimana peningkatan efektifitas teknologi Distributed Water Heater-
Coolersebagai inovasi alat pemanen cacing tanah dengan efektif dan efisien
untuk peternak cacing tanah?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, penulis ingin mencapai tujuan sebagai
berikut
1. Untuk merancang bangun teknologi Distributed Water Heater-Cooler sebagai
inovasi alat pemanen cacing tanah dengan efektif dan efisien.
2. Untuk mengetahui tingkat keefektifan teknologi Distributed Water Heater-
Cooler sebagai inovasi alat pemanen cacing tanah dengan efektif dan efisien
untuk peternak cacing tanah.
1.4 Luaran yang diharapkan
Luaran yangdiharapkan oleh penulis dalam proposal ini adalah sebagai berikut.
1. Menghasilkan perangkat teknologi Distributed Water Heater-Cooler yang
mampu meningkatkan efisiensi pemanenan cacing tanah para peternak.
2. Menghasilkan teknologi Distributed Water Heater-Cooler yang mampu
mengatasi masalah peternak dalam proses panen cacing tanah.
3. Hak paten atas rancangan sistem teknologi Distributed Water Heater-Cooler
ini.
1.5 Manfaat
1. Bagi peternak budidaya cacing tanah, teknologi Distributed Water Heater-
Cooler dapat dimanfaatkan sebagai alat pemanen cacing tanah dengan efektif
dan efisien sehingga meningkatkan produksi cacing tanah.
2. Bagi masyarakat, proposal PKM-T ini dapat menambah wawasan akan peluang
usaha di bidang budidaya cacing.
3. Bagi peneliti lain, proposal PKM-T ini dapat menjadi rujukan dalam
pengembangan penelitian yang terkait.
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pipa Alumunium
Pipa Alumunium, banyak dijual di pasaran dan cukup mudah didapatkan.
Pada Teknologi Distributed Water Heater-Cooler, digunakan pipa
alumunium 1/8” dengan harga Rp 20.000,00/meter. Alumunium adalah
logam yang berwarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai
massa jenis 2,7 gr cm –3, kalor jenis 900J/KgoC, dan konduktivitas termal 200
J/msoC. Sifat-sifat yang dimilki aluminium antara lain ringan, tahan korosi
dan tidak beracun. Pipa alumunium digunakan untuk mengalirkan air panas
yang akan memanaskan tanah-tanah yang menjadi media perkembangbiakan
cacing.
e. Sensor suhu IC LM 35
Sensor suhu IC LM 35 merupakan chip IC produksi Natioanal
Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek
atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik. Penggunaan sensor suhu ini
digunakan pada tiap-tiap sisi pipa Alumunium, sehingga suhu pipa
alumunium dapat divariasi.
f. Solenoid Valve
5
g. Sel Peltier
Sel Peltier digunakan untuk mendinginkan air di dalam panci, saat
memvariasi besar suhunya. Saat sel Peltier dilewati arus, maka alat ini akan
memindahkan panas dari satu sisi ke sisi lain, sehingga akan terdapat sisi yang
panas dan yang dingin. Umumnya perbedaan panas yang dihasilkan antar sisi
sekitar 40°C - 70°C.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
Alur pelaksanaan PKM-T ini terdiri atas 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan dan tahap pelaporan. Gambar alur pelaksanaan PKM-T dapat dilihat
pada Gambar 1.
STUDI
PEMBUATAN PERANGKAT
PELAPORAN PELAPORAN
Gambar 1. Alur Pelaksanaan
3.1 Tahap Persiapan PKM-T
Tahap persiapan terdiri atas kegiatan studi literatur, pendesainan rancangan
alat serta survei harga dan pembelian alat dan bahan. Studi literatur dilakukan untuk
menambah serta memperkuat wawasan dalam pengembangan ide atau gagasan.
Literatur yang digunakan berupa buku dan jurnal nasional maupun internasional.
Selanjutnya mendesain rancangan alat dengan mempertimbangkan keefektifan alat
dengan dana yang ada sehingga tercipta alat yang dapat membantu masalah
pemanenan cacing CV RAJ Organik. Setelah desain terselesaikan, dilakukan survei
harga yang dilanjutkan pembelian alat dan bahan yang dibutuhkan. Kuantitas dan
kualitas menjadi pertimbangan dalam pembelian alat dan bahan.
3.2 Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan terdiri atas pembuatan perangkat, pengujian serta
analisis dan revisi terhadap alat yang dijabarkan sebagai berikut.
3.2.1 Pembuatan Perangkat Alat
Proses pembuatan Teknologi Distributed Water Heater-Coolerini, diawali
dengan menyusun pipa alumunium menjadi 6 rangkaian. 6 rangkaian ini terbagi
menjadi dua, yaitu 3 rangkaian untuk di dasar media dan 3 rangkaian di atas media.
Pada kedua ujung pipa aluminium di setiap rangkaian, dihubungkan dengan panci
yang telah dilengkapi oleh sel peltier. Panci ini digunakan sebagai tempat untuk
memanaskan air dengan menggunakan kompor. Sedangkan adanya sel peltier
digunakan untuk mengatur suhu air sesuai keinginan. Salah satu ujung pipa
7
Sensor Suhu
ATMega16
Y >30o
Y >22o
A A
TIDAK
TIDAK
Solenoid valveGas
Solenoid valveGas dan
Sel Peltier dan Pipa Fluida
Fluida Tertutup Terbuka
CDI
Selenoid valve
Kompor Padam dan
Fluida Terbuka Coil
Air Tidak Mengalir
PemantikMenyal
Air a
Mengalir Kompor
Menyala
Suhu Air Dalam Panci Naik
Sesuai dengan yang Ditetapkan
Suhu Pipa yang
Diinginkan Air Mengalir ke
Pipa
Gambar 2. Flow Chart Sistem Kerja
3.2.3 Analisis dan Revisi
Alat
8
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap alat yang diuji. Berdasarkan uji
keefektifan alat, dapat diketahui bahwa hasil pemanenan menggunakan Teknologi
Distributed Water Heater-Cooler lebih efisien dibandingkan dengan teknologi
manual yang digunakan CV RAJ Organik sebelumnya. Perbandingannya dapat
diuraikan sebagai berikut.
Teknologi manual dalam pemanenan cacing tanah (Lumbricus sp) sangat
bergantung dengan tenaga manusia. 5 tenaga manusia diperlukan untuk
menghasilkan 3 – 4 kwintal cacing tanah dalam jangka waktu 8 jam sehari. Oleh
karena itu diperlukan sekitar 25 tenaga manusia untuk menghasilkan 1 – 2 ton
cacing tanah untuk mencapai target budidaya harian. Gaji setiap tenaga manusia
sejumlah Rp 40.000,-/hari. Sehingga diperlukan sejumlah Rp 1.000.000,- per hari
atau setara Rp 30.000.000,- per bulan untuk menggaji tenaga kerja tersebut.
Berkurangnya tenaga kerja mengakibatkan berkurangnya hasil panen budidaya
cacing tanah dan tidak tercapainya target budidaya yang diinginkan.
Sedangkan dengan menggunakan Teknologi Distributed Water Heater-
Cooler, hanyak diperlukan seorang tenaga kerja manusia untuk mengontrol kerja
alat. Karena segala proses pemanenan telah diatur oleh sistem dari alat itu sendiri.
Pemanenan menggunakan alat ini hanya memerlukan waktu selama 3 jam untuk
menghasilkan cacing tanah sejumlah 1 – 2 ton per hari. Selain itu, biaya yang
dikeluarkan lebih hemat yaitu sebesar Ro 12.500.000,- untuk pembuatan dan
perawatan alat tersebut. Alat tersebut selanjutnya bisa digunakan selama proses
budidaya berlangsung. Selanjutnya,dikeluarkan biaya tidak lebih dari Rp 250,-
perharinya untuk distributed water heater coller yang menggunakan sumber 12V,
1,1 A.
Revisi terhadap alat perlu dilakukan untuk penyempurnaan Teknologi
Distributed Water Heater-Cooler. Sehingga teknologi ini diharapkan mampu
meningkatkan efisiensi proses pemanenan cacing tanah di CV RAJ Organik secara
maksimal. Selain itu, teknologi ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat
secara luas dan memiliki hak paten.
BAB 4
9
3. Lain-lain Rp 825.000,-
4. Transportasi Rp 350.000,-
Jumlah Rp 12.500.000,-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. T.
Persiapan
Studi
Literatur
Pendesainan
Rancangan
Alat
Survei Harga
Dan
Pembelian
Bahan
2. T.
Pelaksanaan
. Pembuatan
Perangkat
Pengujian
Analisis Dan
Revisi
3. T.
Pelaporan
Pengamatan
dan
Penyusunan
Laporan
Penyerahan
Laporan
10
DAFTAR PUSTAKA
Anggota 1
A. Identitas Diri
Anggota 2
A. Identitas Diri
(Juarendra Ramadhani)
14
Anggota 3
A. Identitas Diri
(Raka Bimantara)
15
Anggota 4
A. Identitas Diri
Jurusan IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Samsul Hidayat, S.Si., M.T.
2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi Teknik Elektro-Telekomunikasi
Multimedia
4. NIDN 0027036902
5. Tempat Tanggal lahir Trenggalek, 27 Maret 1969
6. Alamat email samsulhdy@yahoo.com
7. Nomor Telepon/HP 0813 3441 1599
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2
Nama Institusi Universitas Institute Teknologi Sepuluh
Brawijaya Malang November Surabaya
Jurusan Fisika Teknik Elektro-
Telekomunikasi Multimedia
Tahun Masuk-Lulus 1996 2001
Semua data saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-T
Malang, 20 Oktober 2017
Pendamping
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Untuk mengalirkan
Pipa
air panas/air dingin
Alumunium 24 buah 10.000 240.000
dalam wadah ternak
1/8 dim
cacing
Menyambungkan
Sambungan antara ujung satu
24 buah 5.000 120.000
pipa pipa dengan ujung
pipa yang lain
Mendinginkan air
Sel Partier didalam panci 24 buah 55.000 1.320.000
sebagai variasi suhu
Mensensing,
menyikapi dan
Sensor suhu
mengendalikan 24 buah 25.000 600.000
LM 35
variabel yang akan
dikontrol
Mikrokontroler Mensensing suhu
5 buah 125.000 625.000
ATmega 16 habitat cacing
Menghasilkan energi
percikan bunga api
Busi yang akan digunakan 6 buah 20.000 120.000
sebagai sumber
pemanas air
Menghasilkan
CDI tegangan tinggi ke 3 buah 450.000 1.350.000
koil pengapian
Menghasilkan spark
Koil 3 buah 80.000 1.200.000
bunga api yang akan
Penghantar arus
listrik pada setiap
Kabel komponen yang 5m 10.000 50.000
membutuhkan tenaga
listrik
Mengendalikan
Solenoid valve
aliran LPJ ke 5 buah 200.000 1.000.000
untuk gas
kompor
19
Mengendalikan
Solenoid valve
aliran air panas dan 5 buah 300.000 1.500.000
tahan air panas
air dingin
Mengubah tegangan
listrik yang besar
menjadi tegangan
Adaptor 2 buah 250.000 500.000
listrik lebih kecil (
arus AC ke arus DC
)
Penghubung antara
PCB komponen 1 ke 1 buah 100.000 100.000
komponen lainnya
Melarutkan atau
Feri Klorida meghilangkan proses
10 bungkus 6000 60.000
(FeCl3) 55gr oksidasi/pengkaratan
pada PCB
Kertas Art Menggambar pada
10 lembar 5000 50.000
Paper 100 gr PCB
2. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp )
20
Melunakkan timah
putih dan mencabut IC
atau komponen
Solder 1 buah 100.000 100.000
elekronik kecil lain
yang melekat pada
impek
Mematri komponen
elektronik berbentuk
Timah Patri 2 rol 45.000 90.000
seperti kawat atau
terminal
Membuat lubang,
Mata Bor merapikan tepi lubang
2 buah 30.000 60.000
0,8 mm dari hasil pengeboran
sesuai kebutuhan
Membuat lubang,
Mata Bor merapikan tepi lubang
2 buah 30.000 60.000
1,0 mm dari hasil pengeboran
sesuai kebutuhan
Membuat lubang,
merapikan tepi lubang
Mata Bor
dari hasil 2 buah 30.000 60.000
3,0 mm
pengeboransesuai
kebutuhan
Membuat lubang,
Mata Bor merapikan tepi lubang
2 buah 30.000 60.000
8,0 mm dari hasil pengeboran
sesuai kebutuhan
SUBTOTAL (Rp) 430.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Survey tempat,
pembelian alat
dan bahan serta
Pra Kegiatan 5 orang - 150.000
perjalanan
menuju CV RAJ
Organik
Perjalanan
menuju CV RAJ
Pelaksanaan Organik, Lab,
5 orang - 200.000
Kegiatan dan pembelian
peralatan
tambahan
21
4. Lain-Lain
Material Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Pemakaian Satuan (Rp )
(Rp)
Sewa Lab Mengerjakan, 2 bulan 300.000 600.000
merancang bangun
microcontroller
berbasis AtMega
16
Gaji tenaga Memberikan biaya 1 orang 80.000 80.000
harian kerja harian
karyawan CV RAJ
Organik
Konsumsi Sebagai asupan 3x sehari 15.000 45.000
tenaga kerja tenaga selama
harian karyawan
membantu dalam
proses pengerjaan
Penggandaan Keperluan 200 lembar 500 100.000
dan Jilid pengumpulan,
lampiran,arsip dan
keperluan lain
SUBTOTAL (Rp) 825.000
Total (Keseluruhan) 12.500.000
22
3. Melakukan konsultasi
bersama ketua kepada
dosen pembimbing.
4. Melaksanakan gagasan
atau ide sesuai dengan
tahap pelaksanaan.
Suhu Tinggi
Suhu Rendah
Komponen utama dari alat ini adalah sensor suhu LM38 yang akan
mengirimkan sinyal ke microcontroller yang megatur kerja kompor,selenoid valve,
pompa aquarium dan sel peltier . Selain itu terdapat komponen pendukung seperti
panci, pipa aluminium dan gas elpiji.
penampungan. Ketika suhu diatas 30ºC maka ATMega16 akan menutup semua
katup solenoid valve shingga tidak ada aliran gas maupun air.