Secara geografis Desa Sekarpuro terletak didaratan tinggi, desa ini terdiri
dari daratan sedang yaitu 800 m diatas permukaan air laut. Berdasarkan BPS
Kabupaten Malang curah hujan tahun 2015 di Desa Sekarpuro rata-rata mencapai
Pakis, Kabupaten Malang dengan posisi dibatasi oleh wilayah Desa sebelah Utara
Jarak tempuh Desa Sekarpuro ke Ibu kota kecamatan adalah 5 km, yang
dapat di tempuh dengan waktu 15 menit, sedangkan jarak tempuh ke Ibu Kota
Tabel 4.1
Ciri Geologis Wilayah Desa Sekarpuro
No Jenis penggunaan tanah Luas tanah Presentase
1 Sawah 70 ha 35%
2 Pemukiman 115 ha 55%
3 Tempat kas desa 5 ha 2,5%
4 Lain-lain 10,02 ha 7,5%
Total 200,02 ha 100%
dengan jumlah penduduk 12.826 yng terdiri dari 6.045 jiwa penduduk laki-laki
53
54
dan 6.811 jiwa penduduk perempuan. Potensi Desa Sekarpuro cukup besar, baik
maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia
berbagai aspek yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan mata
berupa hutan belantara dan didalam hutan belantara itu tumbuh dua pohon
datanglah seseorang yang bernama mba Piteng yaitu orang yang tidak bisa melihat
(buta) dan melakukan babat alas, Bersama keluarga, kerabatnya, dan memberi
atau pendesaan.
Mba Piteng dan kerabat adalah Trah Mojopahit yang ada pada saat itu
sangat peduli dalam syiar agama islam dan peduli terhadap tatanan sosial
kemasyarakatan. Berdasarkan tulisan yang ada pada makam Mba Piteng, tertulis
meninggal tanggal 7 juli 1616. Desa Sekarpuro sebelum tahun 1990 mempunyai 4
dan Dukuh Sekaran, sekarang Desa Sekarpuro mempunyai 6 (enam) Dukuh yaitu
4.1.3 Demografi
Desa Sekarpuro terletak pada wilayah barat jalur alternatif transportasi barat,
memiliki potensi yang cukup strategis dengan luas wilayah 200,02 Ha yang
Tabel 4.2
Daftar Nama Dusun
Nama Dusun Jumlah RW dan RT
Dusun Ngadipuro Lor Jumlah RW ada 3 yang terdiri dari 11
RT
Dusun Wiyagan Jumlah RW ada 1 yang terdiri dari 4
RT
Dusun Sekaran Jumlah RW ada 2 yang terdiri dari 5
RT
Dusun Gempol Jumlah RW ada 2 yang terdiri dari 6
RT
Dusun Penjara’an Jumlah RW ada 1 yang terdiri dari 2
RT
Dusun Sawojajar II A Jumlah RW ada 4 yang terdiri dari 27
RT
Dusun Sawojajar II B Jumlah RW ada 4 yang terdiri dari 28
RT
dengan jumlah penduduk 12.856 jiwa terdiri dari 6.045 jiwa penduduk laki-laki
dan 6.811 jiwa penduduk perempuan. Potensi Desa Sekarpuro cukup besar, baik
maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia
berbagai aspek yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan mata
golongan umur di Desa Sekarpuro dapat dilihat pada tabel berikut ini:
57
Tabel 4.3
Jumlah penduduk berdasarkan umur
Golongan umur Laki-laki Perempuan Jumlah
0 Bln - 12 Bln 38 54 92
12 Bln - 5 Thn 168 208 376
6 Thn - 10 Thn 297 317 614
11 Thn - 15 Thn 245 267 512
16 Thn - 20 Thn 393 419 812
21 Thn - 25 Thn 269 285 554
26 Thn - 30 Thn 237 249 486
31 Thn - 35 Thn 198 228 426
36 Thn - 40 Thn 187 191 378
41 Thn - 45 Thn 172 192 245
46 Thn - 55 Thn 126 135 261
56 tahun keatas 106 124 230
Jumlah 6.045 6.811 12.856
Sumber: Data Sekunder
b) Jumlah penduduk menurut agama
Tabel 4.4
Jumlah penduduk berdasarkan agama
Agama Jumlah Orang
Islam 12.785 Orang
Kristen 65 orang
Hindu 6 Orang
SMA/SMK dekat dengan pemukiman warga, akan tetapi kalau dilihat dari
Tabel 4.5
Presentase Penduduk Berdasarkan Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase
penduduk
1 Buta huruf 264 orang 4%
2 Tidak tamat 702 orang 10%
3 Tamat SD/sederajat 1.772 orang 27%
4 Tamat SLTP/Sederajat 1.752 orang 27%
5 Tamat SLTP/Sederajat 1.360 orang 21%
6 Tamat D1, D2, D3 118 oransg 4%
7 Sarjana /S1 430 orang 6%
8 Lulus S2 50 orang 1%
Jumlah 6.448 orang 100%
Sumber: Data Sekunder
d) Jumlah penduduk menurut mata pencaharian
Tabel 4.6
Presentase jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No Mata Pencaharian Jumlah penduduk Presentase
1 Petani 430 orang 26%
2 Pegawai Negeri 22 orang 1,3%
3 Peternak 25 orang 1,5%
Pengrajin 40 orang 2,4%
5 TNI/POLRI 300 orang 18%
6 Pensiunan 21 orang 1,3%
7 Pedagang 150 orang 9%
8 Lain-lain 650 orang 39%
Jumlah 1.638 orang 100%
Sumber: Data Sekunder
59
perencanaan pembangunan daerah kabupaten Malang. Oleh karena itu hal yang
perdagangan.
upaya untuk mencari peluang lain yang bisa menunjang peningkatan tarif
remaja masjid, karang taruna, kelompok pengajian, PKK, posyandu dan kelompok
arisan yang merupakan aset Desa yang bermanfaat untuk dijadikan media
Tabel 4.7
Jumlah Kesejahteraan Warga
No Uraian Jumlah
1 Jumlah Kepala Keluarga 5.211 kk
2 Jumlah Penduduk Miskin 916 kk
3 Jumlah Penduduk Sedang 3.875 kk
4 Jumlah Penduduk Kaya 420 kk
60
Tabel 4.8
Presentase Pengangguran
No Uraian Jumlah Presentase
1 Jumlah penduduk usia 19-55 tahun yang 950 orang 10%
belum/tidak bekerja
2 Jumlah angkatan kerja usia 19-55 tahun 9.400 orang 90%
Total 10.350 orang 100%
Sumber: Data Sekunder yang Diolah
Tabel 4.9
Jumlah fasilitas pendidikan dan kesehatan
No Jenis fasilitas Jumla Jenis fasilitas Jumlah
pendidikan h kesehatan
1 Gedung TK/RA 4 Polindes 1
2 Gedung SD/MI 3 Posyandu 12
3 Gedung SLTP - Taman Posyandu -
4 Gedung SLTA - - -
budaya. Faktor pendukung yang lain adalah letak geografis Desa yang cukup
strategis dan merupakan jalur transportasi yang berada dalam jalur provinsi
Surabaya.
a. Pendapatan asli Desa terdiri dari hasil kekayaan Desa, hasil swadaya dan
partisipasi, hasil gotong royong dan lain-lain pendapatan asli Desa yang
sah;
b. Bagi hasil pajak daerah kabupaten paling sedikit 10% untuk Desa dari
c. Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima
oleh kabupaten untuk Desa paling sedikit 10% yang pembagiannya untuk
daerah sebagaimana yang di maksud pada ayat (1) huruf d di salurkan melalui
kas Desa.
3) Sumber pendapatan Desa yang telah di miliki dan dikelola Oleh Desa tidak
Islam juga memiliki kepatuhan adat istiadat dan tradisi keagamaan. Oleh
berdampak pada perubahan sosial, ekonomi dan budaya yang seimbang agar
keputusan pembangunan yang rasional dan adil serta semakin sadar akan hak
sendiri, dan mampu mengelola berbagai potensi sumber daya yang ada dalam
pembangunan.
63
proses pembangunan.
Desa terdapat tiga kategori kelembagaan desa yang memiliki peranan dalam tata
kelola Desa, yaitu: pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa dan lembaga
masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan di negeri ini. Pemerintah Desa atau
yang disebut dengan nama lain adalah kepala Desa dan perangkat Desa sebagai
64
pemerintahan Desa. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk Desa bersangkutan
mufakat. Anggota BPD terdiri ketua rukun warga, pemangku adat, golongan
profesi, pemuka agama dan tokoh atau pemuka masyarakat lainnya. BPD
Kasi Pelayanan
tentang responden yang diteliti. Selanjutnya peneliti akan menganalisis data yang
telah terkumpul, data yang telah dikumpulkan tersebut berupa hasil jawaban
perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan
Tabel 4.10
Presentase Kuesioner yang disebar
Keterangan Jumlah Presentase
Kuesioner yang disebar 89 100%
Kuesioner yang dijadikan data penelitian 89 100%
Sumber: data primer yang diolah
a. Profil responden berdasarkan Jenis Kelamin
66
berikut:
Tabel 4.11
Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Keterangan Jumlah Presentase
Laki-laki 48 53,94%
Wanita 41 46,06%
Total 89 100%
Sumber: data primer yang diolah
laki-laki.
Tabel 4.12
Presentase Responden Berdasarkan Umur
Keterangan Jumlah Persentase
20-30 tahun 28 31,46%
31-40 tahun 30 33,71%
41-50 tahun 16 17,98%
Lainnya/atas 50 15 16,85%
Total 89 100%
Sumber: data primer yang diolah
67
40 tahun.
Tabel 4.13
Presentase Responden Berdasarkan pendidikan
Keterangan Jumlah Presentase
SLTA 29 32,58%
Sarjana 8 8,99%
Diploma 2 2,25%
Magister - -
Lain-lain 50 56,18%
Total 89 100%
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.13 diatas dapat dilihat bahwa responden
Tabel 4.14
Presentase Responden Berdasarkan Pekerjaan
Keterangan Jumlah Presentase
Swasta 33 37,08%
PNS 8 8,99%
Kontrak 20 22,47%
Lain-lain 28 31,46%
Total 89 100%
Sumber: data primer yang diolah
berikut:
Tabel 4.15
Presentase Responden Berdasarkan Pengetahuan Pajak
Keterangan Jumlah Presentase
Kursus 10 11,23%
Pelatihan 19 21,35%
Penyuluhan 47 52.81%
Belajar sendiri 13 14,61%
Total 89 100%
Sumber: Data Primer Yang Diolah
Dalam penelitian uji validitas dan reliabilitas butir instrument ini, data
versi 20.
a) Uji Validitas
item dengan skor total, dengan taraf signifikan (α ) 5% dengan mean 89.
pertanyaan dinyatakan valid apabila r hitung > r tabel Sedangkan jika r hitung <
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas
dinyatakan valid karena seluruh butir pernyataan memiliki nilai dari r hitung
¿ r tabel .
b) Uji Reliabilitas
Tabel 4.17
Hasil Uji Reabilitas
Variabel Cronbach’s Alpa Keterangan
Kesadaran wajib pajak 0,535 Reliabel
Pengetahuan perpajakan 0,601 Reliabel
Kepatuhan wajib pajak 0,338 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah
Dari Tabel 4.17 diatas dapat diketahui bahwa nilai dari variabel
1) Uji Normalitas
probality plot. Dari normal probality plot terlihat bahwa titik-titik data
Gambar 4.2
Grafik Normal Probability Plot
simetris tidak menceng ke kiri dan ke kanan dan penyebaran data berada di
2) Uji Heterokedatisitas
yang diprediksi. Jika pada grafik tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah sumbu 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak
Gambar 4.3
Grafik Scatterplot
3) Uji Multikolinieritas
74
penelitian ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor)
Tabel 4.18
Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel VIF Tolerance Keterangan
Kesadaran Tidak Terjadi
Wajib Pajak 1,248 0,108 Multikolinieritas
( X ¿ ¿1)¿
Pengetahuan Tidak Terjadi
Perpajakan 1,248 0,108 Multikolinieritas
(X ¿ ¿2)¿
Sumber: data primer yang diolah
Dari hasil Tabel 4.18 diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance
variabel X 1 sebesar 0,108 dan variabel X 2 sebesar 0,108 lebih besar dari (¿
sebesar 1,248 dan variabel X 2 sebesar 1,248 lebih kecil dari (¿) 10,0.
komputer SPSS versi 20. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari 89 responden.
Hasil analisis yang dilakukan diperoleh koefisien regresi, nilai t hitung dan tingkat
Tabel 4.19
Regresi Linier Berganda
Coefficients(a)
Keterangan:
Y = kepatuhan wajib pajak
a = konstanta
= kesadaran wajib pajak
76
= pengetahuan perpajakan
ε = eror
1) Nilai konstanta sebesar 0,272. Artinya jika variabel kesadaran wajib pajak
wajib pajak masih ada kepatuhan dalam membayar pajak bumi dan
2) Koefisien sebesar 0,471 atau 47%, artinya varibel kesadaran wajib pajak (
sebesar 0,471 atau 47,1%. Maka dapat disimpulkan bahwa jika kesadaran
wajib pajak meningkat sebesar satu satuan maka, kepatuhan wajib pajak
sebesar 0,570 atau 57%. Maka dapat disimpulkan bahwa jika pengetahuan
Tabel 4.20
77
mununjukkan sebesar 0, 493 atau 49,3%. Bahwa kepatuhan wajib pajak (Y)
50,7% (hasil dari 100% - 49,3% = 50,7%) dipengaruhi oleh variabel lainnya.
individual lain sebesar 50,7% yang dapat dijelaskan oleh variabel lain yang
2. Uji t
Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom signifikansi. Jika
probabilitas nilai t atau signifikansi < 0.05, maka dapat dikatakan bahwa
parsial. Namun jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat
bebas terhadap variabel terikat. Nilai uji t dapat dilihat pada Tabel 4.21.
Tabel 4.21
Hasil Uji t
78
Coefficientsa
Berdasarkan tabel 4.21 dapat dijelaskan Hasil uji t tersebut sebagai berikut:
signifikansi 0.000 < 0.05 atau lebih besar dari 0,05. Nilai t hitung 4.696.
signifikansi 0.000 < 0.05 atau lebih besar dari 0,05. Nilai t hitung 4.931.
3. Uji F
Apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka modelnya layak untuk
digunakan.
Tabel 4.22
Hasi Uji F
ANOVAa
Model Sum of Df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 186.551 2 93.276 41.817 .000b
1Residual 191.831 86 2.231
Total 378.382 88
Sumber: data primer yang diolah
Hasil uji F hitung pada Tabel 4.22 sebesar 41,817. berdasarkan F tabel
1=3-1=2dan df2 = n-k =89-2 = 87. Maka F tabel (df1) dan (df2) sebesar
3,10. Sehingga F hitung sebesar 41,817¿F tabel sebesar 3,10 dengan tingkat
terhadap variabel dependen (Y). berdasarkan hasil analisis, maka dpat dapat
Pajak (Y).
kepatuhan wajib pajak didapatkan sebesar 0,000 ¿ 0,10 yang artinya bahwa
variabel kesadaran wajib pajak secara parsial memiliki pengaruh yang positif
Square yang diperoleh sebesar 0,493 atau 49,3% artinya kepatuhan wajib
sisa sebesar 50,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak analisis dalam
benar dan sukarela, sedangkan kepatuhan wajib pajak ialah ketaatan tunjuk
pajak menjadi rendah akibat wajib pajak memiliki kendala dalam faktor
oleh Dewi dan Merkusiwati (2018) menemukan bahwa kesadaran wajib pajak
yang dilakukan serta objek penelitian. Jika pada penelitian yang terdahulu
objek adalah kantor pelayanan pajak pratama dan pasar Timur dan dilakukan
Pajak (Y).
0,493 atau 49,3% artinya kepatuhan wajib pajak (Y) dipengaruhi oleh
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak analisis dalam uji hipotesis ini.
kepatuhan wajib pajak. Hal ini dikarenakan tingkat pendidikan wajib pajak di
tata cara perpajakan, sistem perpajakan dan fungsi perpajakan tidak dapat
yang dilakukan serta objek penelitian. Jika pada penelitian yang terdahulu
objeknya adalah Kota Cilacap dan dilakukan pada tahun 2018, sedangkan
(Y).
terhadap kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak bumi dan bangunan.
terhadap kepatuhan wajib pajak didapatkan sebesar 0,000 ¿ 0,10 yang artinya
bahwa variabel kesadaran wajib pajak secara parsial memiliki pengaruh yang
kepatuhan wajib pajak (Y) dipengaruhi oleh variabel kesadaran wajib pajak (
X 1 ), sedangkan sisa sebesar 50,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
analisis dalam uji hipotesis ini. Kesadaran wajib pajak adalah suatu kondisi
yang terbagi atas kepatuhan formal dan material. Berdasarkan hasil penelitian
kepatuhan wajib pajak. Dilihat dari nilai koefisien determinasi R Square yang
diperoleh sebesar 0,493 atau 49,3% artinya kepatuhan wajib pajak (Y)
sebesar 50,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak analisis dalam uji
dilakukan oleh Dewi dan Merkusiwati (2018) dan Adi (2018) yang
adalah tahun penelitian yang dilakukan serta objek penelitian. Jika pada
pelayanan pajak pratama dan pasar Timur dilakukan pada tahun 2018,