Anda di halaman 1dari 36

PROFIL DESA DAN KELURAHAN

DESA PANDANLANDUNG
KECAMATAN WAGIR
KABUPATEN MALANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT setelah melalui proses penggalian gagasan
sampai musyawarah dalam rangka menyusun rencana strategis Desa
Pandanlandung, Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari sebagian Pemerintahan
Desa Pandanlandung, perwakilan lembaga kemasyarakatan, lembaga masyarakat,
tokoh masyarakat, dan perwakilan perempuan, telah berhasil menyusun Dokumen
Profil Desa Pandanlandung.

Profil Desa adalah bagian dari program perencanaan seluruh warga


masyarakat Desa Pandanlandung yang menginginkan perubahan yang lebih baik di
segala bidang. Masa depan akan terlihat jika dimulai dengan perencanaan yang
matang dan disertai kerja keras dan usaha untuk mewujudkannya. Dokumen ini
mungkin masih kurang sempurna karena keterbatasan informasi dari dokumen
terdahulu yang kurang lengkap, meskipun demikian dokumen ini sudah cukup
mewakili aspirasi dari seluruh lapisan masyarakat. Ucapan terima kasih kami
sampaikan kepada semua pihak yang membantu sehingga Pokja dapat
menyelesaikan penyusunan Dokumen Profil Desa ini.

Harapan kami, semoga dokumen ini bisa menjadi tolok ukur pembangunan di
Desa Pandanlandung Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, dan semoga seluruh
rencana pembangunan bisa terealisasi dan kemajuan demi kemajuan bisa terukur di
Desa Pandanlandung Kecamatan Wagir ini.

Pandanlandung , 31 Juli 2020


BAB I
PROFIL DESA

1.1. Kondisi Desa


1.1.1 Kondisi dan Ciri Geologis Wilayah
Secara geografis topografi ketinggian Desa Pandanlandung adalah
berupa daratan sedang yaitu sekitar 558 m di atas permukaan air laut.
Berdasarkan data BPS Kabupaten Malang tahun 2020, selama tahun 2020 curah
hujan di Desa Pandanlandung rata-rata mencapai 2.050 mm/tahun. Curah hujan
terbanyak terjadi pada bulan Desember hingga mencapai 405,04 mm yang
merupakan curah hujan tertinggi selama kurun waktu 2019-2020.
Secara administratif, Desa Pandanlandung salah satu dari 12 desa
diwilayah Kecamatan Wagir yang berbatasan dengan Kota Malang. Desa
Pandanlandung terletak di wilayah Kecamatan Wagir Kabupaten Malang dengan
posisi dibatasi oleh wilayah desa-desa tetangga dengan batas desa sebagai
berikut :

Sebelah Utara : Kelurahan Bandulan Kec. Sukun Kota Malang


Sebelah Timur : Kel. Mulyorejo Kec. Sukun Kota Malang
Sebelah Selatan : Kel. Mulyorejo Kec. Sukun Kota Malang,
Desa Jedong Kec. Wagir Kab. Malang
Sebelah Barat : Desa Kalisongo Kec. Dau Kabupaten Malang

Jarak tempuh Desa Pandanlandung ke ibu kota kecamatan adalah 5 km,


yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit. Sedangkan jarak tempuh
ke ibu kota Kabupaten adalah 16 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar
60 menit.
Luas wilayah Desa Pandanlandung adalah 404,760 Ha. Luas lahan yang
ada terbagi ke dalam beberapa peruntukan, yang dapat dikelompokkan seperti
untuk fasilitas umum, pemukiman, perkantoran, sekolahan, jalan, kuburan,
pertanian, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lain-lain.
Terbagi menurut penggunaanya antara lain :
Pemukiman Umum : 136 Ha
Perkantoran : 0,200 Ha
Sekolahan : 1,200 Ha
Jalan Desa : 3,5 Km (17,250 Ha)
Sawah : 42,00 Ha
Ladang / Tegalan : 271,500 Ha
Perkebunan : 45 Ha
Fasun dan Fasos : 4,5 Ha
Kuburan : 2 Ha

1.1.2 Sejarah Desa Pandanlandung


A. Asal Usul Desa
Desa Pandanlandung berdiri pada tanggal 3 Suro dalam penanggalan
jawa bertepatan dengan tahun 1830 Masehi. Pada tahun itu di Jawa Tengah
terjadi peristiwa bersejarah Pangeran Diponegoro tertangkap Belanda. Maka
praktis perjuangan dari Pangeran Diponegoro terhenti. Banyak pengikut atau
laskar yang ikut berjuang dengan Pangeran Diponegoro melarikan diri
menghindar dari kejaran pasukan Belanda. Pelarian para pengikut Pangeran
Diponegoro ini kehutan-hutan di Jawa Tengah, bahkan ada yang sampai ke
Jawa Timur.
Tercatat dalam sejarah bahwa ada tiga pengikut Pangeran
Diponegoro dalam pelariannya sampai di Malang Jawa Timur. Antara lain :
Raden Sujono yang merupakan pengikut setia dari Pangeran Diponegoro
dalam pelariannya sampai hutan daerah Gunung Kawi dan hingga akhir
hayatnya dimakamkan disana.
Mbah ”Tenggolo Aji Soko”(Mbah Joungjiet), juga pengawal setia
dari Pangeran Diponegoro dalam pelariannya sampai di kawasan hutan yang
beliau babat dan diolah, yang sekarang menjadi Desa Pandanlandung. Satu
lagi pengikut setia dari Pangeran Diponegoro Mbah Bungkuk dalam
pelariannya sampai di Singosari Malang (Pesantren Bungkuk).
Diantara ketiga orang tersebut Mbah ” Tenggolo Aji Soko” (Mbah
Joungjiet) yang tertua, dan makamnya berada di Desa Pandanlandung
Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, hingga sekarang masyarakat Desa
Pandanlandung mengakui bahwa beliau adalah pendiri Desa Pandanlandung.
B. Sejarah Tokoh Pemimpin Desa Pandanlandung
Sejarah Tokoh Pemimpin Desa Pandanlandung dimulai pada zaman
penjajahan Belanda, Desa Pandanlandung pertama kali dipimpin seorang
Demang setingkat Petinggi / Kepala Desa, berikut nama-nama Kepala Desa
yang pernah memimpin Desa Pandanlandung:
1. R.M TENGGOLO AJI SOKO/MBAH JOUNGJIET (1830-1900): DEMANG
2. LASIRAH (1900-1925) : PETINGGI
3. TAHIR (1925-1938) : PETINGGI
4. RUPI’AH (1938-1940) : PETINGGI
5. MARDANI (1940-1966) : PETINGGI
6. BASTAM NOTO BASUKI (1966-1990) : PETINGGI
7. PRANOTO SUMODIHARJO (1990-1998) : KEPALA DESA
8. SHARMIDI WIJAYA (1998-2013) : KEPALA DESA
9. WIROSO HADI (2013-Sekarang) : KEPALA DESA

1.1.3 Demografis/ Kependudukan


Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2020, jumlah
penduduk Desa Pandanlandung adalah 9.281 jiwa, dengan rincian 4.641 laki-laki
dan 4.640 perempuan. Jumlah penduduk demikian ini tergabung dalam 3.283 KK.
Agar dapat mendeskripsikan dengan lebih lengkap tentang informasi keadaan
kependudukan di Desa Pandanlandung maka perlu diidentifikasi jumlah penduduk
dengan menitikberatkan pada klasifikasi usia. Untuk memperoleh informasi ini
maka perlulah dibuat tabel sebagai berikut:
Tabel 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Prosentase
1 0-5 1197 orang 12,9%
2 6-10 965 orang 10,4%
3 11-15 878 orang 9,5%
4 16-20 796 orang 8,6%
5 21-25 893 orang 9,6%
6 26-30 626 orang 6,7%
7 30-35 632 orang 6,8%
8 36-40 691 orang 7,4%
9 41-45 681 orang 7,3%
10 46-50 479 orang 5,1%
11 51-55 544 orang 5,9%
12 56-60 852 orang 9,2%
13 >60 527 orang 5,7%
Jumlah Total 9.761 orang 100%

Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-
49 tahun Desa Pandanlandung sekitar 4.475 atau hampir 45%. Hal ini
merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Pandanlandung cukup tinggi. Dari jumlah
2.283 KK di atas, sejumlah 110 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 961 KK
tercatat Keluarga Sejahtera I, 074 KK tercatat Keluarga Sejahtera II, 101
KK tercatat Keluarga Sejahtera III dan 30 KK sebagai sejahtera III plus.

A. Pendidikan
Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan
tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat
perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi
maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada
gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan
dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan membantu program
pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan.
Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir
atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih
maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang
menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Pandanlandung

Tabel 2
Tamatan Sekolah Masyarakat
No Keterangan Jumlah Prosentase

1 Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas -


2 Tidak Tamat SD 30 0,43%
3 Tamat Sekolah SD 1.815 25,7%
4 Tamat Sekolah SMP 1.765 25%
5 Tamat Sekolah SMA 2.769 39,3%
6 Tamat Sekolah PT/ Akademi 675 9,6%
Jumlah Total 7.054 100%

Rentetan data kualitatif di atas menunjukan bahwa mayoritas


penduduk Desa Pandanlandung hanya mampu menyelesaikan sekolah
di jenjang pendidikan sampai dengan SMA. Dalam hal kesediaan
sumber daya manusia (SDM) yang memadai dan mumpuni, keadaan ini
merupakan tantangan tersendiri. Sebab ilmu pengetahuan setara
dengan kekuasaan yang akan berimplikasi pada penciptaan kebaikan
kehidupan.
Rendahnya kualitas pendidikan di Desa Pandanlandung , tidak
terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada,
di samping tentu masalah ekonomi dan pandangan hidup masyarakat.
Sarana pendidikan di Desa Pandanlandung baru tersedia di level
pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara akses ke
pendidikan menengah ke atas berada di tempat lain yang relatif jauh.
Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan
rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Pandanlandung yaitu
melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata
juga belum tersedia dengan baik di Desa Pandanlandung. Bahkan
beberapa lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada
malah gulung tikar. Mungkin dorongnan dari pemerintah dan
masyarakat lemah. Inilah yang menjadi pekerjaan dasar pemerintahan
Desa Pandanlandung sekarang ini. Tempat Pendidikan Formal dan non
formal di Desa Pandanlandung antara lain :
1. Sekolah Dasar Negeri ( SDN ) : 3 Buah
2. Taman Kanak-kanak ( TK ) : 3 Buah
3. PAUD : 2 Buah
4. TPA / TPQ : 15 Buah
5. Madrasah Diniyah : 2 Buah

B. Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan
aset yang amat penting bagi masa depan bangsa secara umum.
Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dan
mentalnya. Salah satu cara untuk mengukur status kesehatan
masyarakat adalah mencermati banyaknya masyarakat yang terserang
penyakit. Laporan warga menunjukkan adanya gejala masyarakat yang
terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan oleh
infeksi pernapasan akut bagian atas, penyakit sistem otot dan jaringan
pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan
yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup
berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya
disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang
sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat Desa
Pandanlandung secara umum.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait
keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif
tahun 2020 di Desa Pandanlandung berjumlah lumayan banyak yaitu
1.479 orang. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio
dan DPT-1 berjumlah 358 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif
tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup
tersedianya fasilitas kesehatan berupa sebuah Polindes di Desa
Pandanlandung. Maka wajar jika ketersediaan fasilitas kesehatan yang
relatif lengkap ini berdampak pada kualitas kelahiran bagi bayi lahir.
Dari 113 kasus bayi lahir pada tahun 2020.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita.
Dalam hal ini, dari jumlah 683 balita di tahun 2020, kiranya yang perlu
ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Pandanlandung ke
depan lebih baik. Tingkat Kesehatan masyarakat Desa Pandanlandung
cukup baik, sedang sarana dan Prasarana kesehatan di Desa
pandanlandung antara lain :
1. Polindes : 1 Buah
2. Tempat Pos Yandu : 5 Buah
3. Bidan / Mantri : 1 Orang
4. Perawat : 1 Orang
5. Kader Kesehatan : 12 Orang
6. Dukun Beranak : -

C. Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa
Pandanlandung dapat teridentifikasi ke dalam beberap sektor yaitu
pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data
yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 276
orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 414 orang, yang bekerja
di sektor industri 2.102 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 2.120
orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata
pencaharian berjumlah 4.912 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah
penduduk berdasarkan mata pencaharian.

Tabel 3
Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya

No Macam Pekerjaan Jumlah Prosentase


1 Pertanian 276 orang 5,6%
2 Jasa/ Perdagangan
1. Jasa Pemerintahan 135 orang 2,7%
2. Jasa Perdagangan 43 orang 0,88%
3. Jasa Angkutan 38 orang 0,77%
4. Jasa Ketrampilan 199 orang 4,1%
5. Jasa lainnya 13 orang 0,26%
3 Sektor Industri 2.122 orang 43,2%
4 Sektor lain 1.966 orang 40%
Jumlah 4.912 orang 100%

Dengan melihat data di atas maka angka pengangg


uran di Desa Pandanlandung masih cukup tinggi. Berdasarkan
data lain dinyatakan bahwa jumlah penduduk usia 15-55 yang belum
bekerja berjumlah 275 orang dari jumlah angkatan kerja sekitar 1.615
orang. Angka-angka inilah yang merupakan kisaran angka
pengangguran di Desa Pandanlandung.

1.1.4 Keadaan Sosial


Dengan adanya perubahan dinamika politik dan sistem politik di
Indonesia yang lebih demokratis, memberikan pengaruh kepada
masyarakat untuk menerapkan suatu mekanisme politik yang dipandang
lebih demokratis. Dalam konteks politik lokal Desa Pandanlandung, hal ini
tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan-pemilihan lain
(pilleg, pilpres, pilkada, dan pilgub) yang juga melibatkan warga
masyarakat desa secara umum. Khusus untuk pemilihan kepala desa
Pandanlandung, sebagaimana tradisi kepala desa di Jawa, biasanya para
peserta (kandidat) nya adalah mereka yang secara trah memiliki hubungan
dengan elit kepala desa yang lama. Hal ini tidak terlepas dari anggapan
masyarakat banyak di desa-desa bahwa jabatan kepala desa adalah
jabatan garis tangan keluarga-keluarga tersebut. Fenomena inilah yang
biasa disebut pulung –dalam tradisi jawa- bagi keluarga-keluarga
tersebut.
Jabatan kepala desa merupakan jabatan yang tidak serta merta dapat
diwariskan kepada anak cucu. Mereka dipilih karena kecerdasan, etos
kerja, kejujuran dan kedekatannya dengan warga desa. Kepala desa bisa
diganti sebelum masa jabatannya habis, jika ia melanggar peraturan
maupun norma-norma yang berlaku. Begitu pula ia bisa diganti jika ia
berhalangan tetap. Karena demikian, maka setiap orang yang memiliki dan
memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan dalam perundangan dan
peraturan yang berlaku, bisa mengajukan diri untuk mendaftar menjadi
kandidat kepala desa. Fenomena ini juga terjadi pada pemilihan desa
Pandanlandung pada tahun 2017. Pada pilihan kepala desa ini partisipasi
masyarakat sangat tinggi, yakni hampir 78%. Tercatat ada dua kandidat
kepala desa pada waktu itu yang mengikuti pemilihan kepala desa. Pilihan
kepala Desa bagi warga masyarakat Desa Pandanlandung seperti acara
perayaan desa.Masyarakat juga dilibatkan dalam pemilihan Gubernur Jawa
Timur secara langsung. Walaupun tingkat partisipasinya lebih rendah dari
pada pilihan kepala Desa, namun hampir 70% daftar pemilih tetap,
memberikan hak pilihnya. Ini adalah progress demokrasi yang cukup
signifikan di desa Pandanlandung.
Setelah proses-proses politik selesai, situasi desa kembali berjalan
normal. Hiruk pikuk warga dalam pesta demokrasi desa berakhir dengan
kembalinya kehidupan sebagaimana awal mulanya. Masyarakat tidak terus
menerus terjebak dalam sekat-sekat kelompok pilihannya. Hal ini ditandai
dengan kehidupan yang penuh tolong menolong maupun gotong royong.
Walaupun pola kepemimpinan ada di Kepala Desa namun mekanisme
pengambilan keputusan selalu ada pelibatan masyarakat baik lewat
lembaga resmi desa seperti Badan Perwakilan Desa maupun lewat
masyarakat langsung. Dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan
di Wilayah Desa Pandanlandung mengedepankan pola kepemimpinan yang
demokratis. Berdasarkan deskripsi beberapa fakta di atas, dapat dipahami
bahwa Desa Pandanlandung mempunyai dinamika politik lokal yang bagus.
Hal ini terlihat baik dari segi pola kepemimpinan, mekanisme pemilihan
kepemimpinan, sampai dengan partisipasi masyarakat dalam menerapkan
sistem politik demokratis ke dalam kehidupan politik lokal. Tetapi terhadap
minat politik daerah dan nasional terlihat masih kurang antusias. Hal ini
dapat dimengerti dikarenakan dinamika politik nasional dalam kehidupan
keseharian masyarakat Desa Pandanlandung kurang mempunyai greget,
terutama yang berkaitan dengan permasalahan, kebutuhan dan
kepentingan masyarakat secara langsung.
Berkaitan dengan letaknya yang berada diperbatasan Jawa Timur dan
Jawa Tengah suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa
Pandanlandung. Dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya
sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar
dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya slamatan
desa rebut ancak setiap tanggal 3 suro dalam penanggalan jawa di desa
Pandanlandung (hari jadi desa Pandanlandung), nyadran, slametan
(bare’an), tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan
sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa. Dengan semakin terbukanya
masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat
respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru
dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama
masyarakat Desa Pandanlandung. Dalam rangka merespon tradisi lama ini
telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan
budaya di Desa Pandanlandung.Tentunya hal ini membutuhkan kearifan
tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi
adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan
kerawanan dan konflik sosial.
A. Bidang Keagamaan :
Kegiatan keagamaan masyarakat Desa Pandanlandung, hingga
saat ini cukup berhasil, terbukti adanya kebersamaan yang sehat antar
pemeluk agama. Di tiap-tiap lingkungan, terdapat kegiatan keagamaan
antara lain : Tahlil, Yasinan, Kebaktian, Pengajian, Majlis Ta’lim yang
diselenggarakan secara rutin baik mingguan dan bulanan.
Sarana dan Prasarana tempat ibadah di Desa Pandanlandung
sebagai berikut :
1. Masjid : 9 Buah
2. Mushollah / Langgar : 9 Buah
3. Ponpes : 2 Buah

Jumlah Kelompok kegiatan keagamaan :


1. Kelompok Tahlil : 27 Kelompok
2. Kelompok Majlis Ta’lim : 2 Kelompok
3. Kelompok Yasinan : 3 Kelompok
4. Kelompok Sholawatan : 7 Kelompok
5. Kelompok Terbang / Hadrah : 12 Kelompok
6. TPQ (Taman Pendidikan Qur’an) : 15 Kelompok
7. Kebaktian : 1 Kelompok

B. Bidang Kepemudaan :
Kegiatan Pemuda di Desa Pandanlandung, sampai saat ini cukup dinamis
dan terarah, terbukti banyak organisasi kepemudaan baik dalam bentuk
keagamaan, Olah Raga, Kesenian, maupun Sosial. Antara lain :

1. Kegiatan Terbang Jidor dan Hadrah.


2. Sepak Bola / Sekolah Sepak Bola ( SSB )
3. Bulu Tangkis
4. Bola Voly
5. Jaranan
6. Ulo-uloan
7. Pencak Silat
8. Dll.
C. Kewanitaan :
Kegiatan ibu-ibu di Desa Pandanlandung tertampung dalam kegiatan
PKK secara aktif memberikan andil dalam Pembangunan Desa
Pandanlandung.

Adapun kegiatan yang selama ini telah dilaksanakan diantaranya :


1. Pembinaan Anak dan Remaja
2. Pemberian Makanan Tambahan
3. Posyandu
4. PMT AS
5. Penanaman Obat Keluarga
6. Penanaman Tanaman Boga
7. Pelatihan Ketrampilan
8. Kesenian
9. Olah Raga ( Senam Kesegaran Jasmani )
10. Arisan

D. Bidang Sosial :
Pelaksanaan kegiatan Pemerintah Desa Pandanlandung dalam
kegiatan sosial telah menyalurkan bantuan sembako dari Pemerintah kepada
masyarakat Prasejahtera.

Pendistribusian sembako tersebut sesuai dengan kondisi Desa secara


merata.

Adapun kegiatan sosial masyarakat Desa Pandanlandung diantaranya


:

1. Penyaluran sembako raskin dari Pemerintah tiap bulan


2. Penyaluran dan pemberian sembako gratis dari Pihak swasta
3. Kerja Bhakti dan Gotong Royong
4. Penyaluran dan pemberian Beasiswa bagi anak yang tidak
mampu dari Swasta
5. Zakat Fitrah
6. Kurban
7. GNOT (Yayasan Amal Bhakti Sosial Sholawat Nariyah)

E. Bencana Alam dan Sosial


Dalam catatan sejarah, selama ini belum pernah terjadi bencana
alam dan sosial yang cukup berarti di Desa Pandanlandung. Isu-isu
terkait tema ini, seperti kemiskinan dan bencana alam, tidak sampai
pada titik kronis yang membahayakan masyarakat dan sosial.

1.1.5 Keadaan Ekonomi


Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat Desa
Pandanlandung ditandai dengan munculnya berbagai kegiatan usaha
ekonomi produktif. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya home industri yang
sangat potensial dikembangkan.
Kegiatan home industri masyarakat sangat menunjang untuk
menambah penghasilan keluarga, salah satu contoh home industri sepatu
kulit, kripik singkong, tempe, konveksi, mebeler, pembuatan profil interior
(gypsun) gravier, sanitair dan yang lainnya.
Disamping itu, Desa Pandanlandung merupakan daerah industri, desa
yang di dalamnya berdiri 20 pabrik/perusahan besar dan sedang.
Pabrik/perusahaan ini memiliki jenis usaha yang bermacam-macam,
misalnya garmen, pupuk organic, pabrik rokok, pabrik eternity/asbes,
pabrik minuman, dll.

1.2 Kondisi Pemerintahan Desa


Agar pemerintah desa dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya
maka diperlukan kantor desa yang layak untuk melayani keperluan surat
menyurat masayarakat. Kondisi yang ada dikantor Pemerintah Desa
Pandanlandung kurang layak untuk pelayanan kepada masyarakat
mengingat letak geografis Desa Pandalandung yang berdekatan dengan
wilayah Kota Malang. Untuk mengarah kepada sistem pelayanan
administrasi dan manajemen secara prima dalam pelayanan satu atap
diperlukan komputer yang memadai.

1.2.1 Pembagian Wilayah Desa


Wilayah desa terbagi dalam 3 Dusun dengan 7 Rukun Warga
(RW) dan 38 Rukun Tetangga (RT) yang meliputi :

NO NAMA DUSUN JUMLAH RW JUMLAH RT


1 Dusun Krajan 3 19
2 Dusun Santren 2 7
3 Dusun Pandan Selatan 1 5
4 Dusun Sigromilir 1 7

1.2.2 Struktur Pemerintahan


Keberadaan Rukun Tetangga (RT) sebagai bagian dari satuan
wilayah pemerintahan Desa Pandanlandung memiliki fungsi yang
sangat berarti terhadap pelayanan kepentingan masyarakat wilayah
tersebut, terutama terkait hubungannya dengan pemerintahan pada
level di atasnya. Dari kumpulan Rukun Tetangga inilah sebuah Rukun
Warga (RW) terbentuk.
Wilayah Desa Pandanlandung terbagi di dalam 7 Rukun Warga
(RW) yang tergabung di dalam 4 Dusun yaitu: Dusun Krajan, Dusun
Santren, Dusun Pandan Selatan, Dusun Sigromilir, yang masing-
masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi
sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada
aparat ini.
Sebagai sebuah desa, sudah tentu struktur kepemimpinan Desa
Pandanlandung tidak bisa lepas dari strukur administratif
pemerintahan pada level di atasnya. Hal ini dapat dilihat dalam bagan
berikut ini:

Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa Pandanlandung

Kepala Desa

Sekretaris Desa

Kaur Kaur Kaur

KASI KASI KASI

KEPALA KEPALA KEPALA KEPALA


DUSUN DUSUN DUSUN DUSUN
Jumlah Perangkat Desa/Kelurahan 13 Orang

NAMA : WIROSO HADI


JABATAN: KEPALA DESA
ALAMAT : JL. MASJID RT.007 RW.002

NAMA : ACHMAD BAGUIS SADEWA


JABATAN: SEKRETARIS DESA
ALAMAT : JL. GUNUNG JATI RT.019 RW.005

NAMA : NOVIA RAHAYU


JABATAN : KAUR TU
ALAMAT : JL.KALIJOGO RT.006 RW.002

NAMA : ANNISA NURUL IMANI


JABATAN : KAUR KEUANGAN
ALAMAT : JL. SEKOLAHAN RT.013 RW.003

NAMA : DONI ANDRIAWAN


JABATAN : KAUR PERENCANAAN
ALAMAT : JL. GAPURO RT.018 RW.004
NAMA : YESI NILAMSARI
JABATAN : KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN
ALAMAT : JL.KALIJOGO RT.015 RW.003

NAMA : RINO EKANANDA


JABATAN : KEPALA SEKSI
KESEJAHTERAAN SOSIAL
ALAMAT : JL. SIMPANG GAPURO RT. 015
RW.003

NAMA : MOH. IKHSAN


JABATAN : KEPALA SEKSI PELAYANAN
ALAMAT : JL. GAPURO RT.016 RW.004:

NAMA : CAHYA DWI ANANTA


JABATAN : STAF TU
ALAMAT : JL. GUNUNG JATI RT.019
RW.005
NAMA : NUR HAYATI
JABATAN : STAF PERENCANAAN
ALAMAT : JL. RAYA PANDANLANDUNG
RT.009 RW.002

NAMA : UNTUNG WIJOYO


JABATAN : STAF PELAYANAN
ALAMAT : PANDANLANDUNG

Jumlah Dusun di Desa/Kelurahan 4 (empat)

NAMA : HENDRI KUSTOMO S.E.


JABATAN : KEPALA DUSUN KRAJAN
ALAMAT : JL. GAPURO RT.017 RW.004

NAMA : SASI ALAMI


JABATAN : KEPALA DUSUN SANTREN
ALAMAT : JL. SIMPANG GAPURO RT.015
RW.003

NAMA : SUPARDI
JABATAN : KEPALA DUSUN PANDAN
SELATAN
ALAMAT : PANDANLANDUNG
NAMA : YUNI YUNANI
JABATAN : KEPALA DUSUN SIGROMILIR
ALAMAT : PERUM LPK III

B. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA


Jumlah Anggota BPD 9 Orang
B.1. Ketua BPD
Nama HARINTO, SE
Jenis Kelamin Laki-laki
B.2. Wakil Ketua BPD
Nama STEPHANUS AGUS
Jenis Kelamin Laki-laki
B.3. Sekretaris BPD
Nama NENCY UCIK
Jenis Kelamin Perempuan
B.4. Bendahara BPD
Nama HARIATI
Jenis Kelamin Perempuan
B.5. Anggota BPD
1. Nama BUDI SANTOSO
Jenis Kelamin Laki-laki
2. Nama TRI YUGO
Jenis Kelamin Laki-laki
3. Nama R HARTONO
Jenis Kelamin Laki-laki
4. Nama HADI SUPRITYANTO
Jenis Kelamin Laki-laki
5. Nama IFAN FADILLA
Jenis Kelamin Laki-laki
C. LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
C.1. Ketua LPMD
Nama
Jenis Kelamin
C.3. Sekretaris LPMD
Nama
Jenis Kelamin
C.4. Bendahara LPMD
Nama
Jenis Kelamin
C.5. Anggota LPMD
1. Nama
2. Nama
3. Nama
4. Nama
5. Nama
6. Nama
7. Nama
8. Nama
9. Nama
10. Nama
11. Nama
12. Nama
13. Nama
14. Nama
15. Nama
16. Nama
17. Nama
18. Nama

III.2. LEMBAGA KEMASYARAKATAN


A. Rukun Tetangga (RT) Nama
RT.001 SLAMET
RT.002 KHOIRUL ARIF
RT.003 SUYANTO
RT.004 ARIF SISWANTO
RT.005 MIFTAHUL MUNIR
RT.006 SUJONO
RT.007 SISWONO
RT.008 WIYONO
RT.009 WAHYUDI KRISTANTO
RT.010 DEDIK WAHYUDI
RT.011 ANTOK KUSMIN
RT.012 AGUS RIONO
RT.013 MULYADI
RT.014 SUGIANTO
RT.015 SUKOYO
RT.016 NUR SANTO
RT.017 BUDIONO
RT.018 SUYANTO
RT.019 MUJIADI
RT.020 SOLIKIN
RT.021 DJOKO ADI PURWANTO
RT.022 SUDIRO
RT.023 SUGENG HARIADI
RT.024 SUWIONO
RT.025 WIJANG DWI UTOYO
RT.026 SUJIONO
RT.027 VIKTORIANUS DURUN
RT.028 DAVID
RT.029 MISAK SUWADI
RT.030 MOH. SARIFUDIN
RT.031 ENDRO MURTI JEKTI WORO
RT.032 IRWAN SUGIANTO
RT.033 TRI NUFI SUDARWANTO
RT.034 YOSEP
RT.035 NYOTO SUPARDI
RT.036 SUGIMIN PEI
RT.037 KUN SUBEKTI
RT.038 DJOKO SANTOSO

B. Rukun Warga (RW) Nama


RW.001 YOHANES
RW.002 BAMBANG SAMPURNO
RW.003 SUDARMADI
RW.004 ERWIN RUDIANSAH
RW.005 MARIANTO
RW.006 SUPRAYITNO
RW.007 SUYANTO

Tabel 4
Nama-nama Linmas Desa Pandanlandung
JENIS
No NAMA JABATAN KELAMIN PEKERJAAN
1 SOLIKIN LINMAS Laki-Laki SWASTA
2 BUAMIN LINMAS Laki-Laki SWASTA
3 SUHARTO LINMAS Laki-Laki SWASTA
4 (Danton) LINMAS Laki-Laki SWASTA
SUWANDI
5 HARI LINMAS Laki-Laki SWASTA
6 JUARI LINMAS Laki-Laki SWASTA
7 SURIPTO LINMAS Laki-Laki SWASTA
8 NURALI LINMAS Laki-Laki SWASTA
9 SURATNO LINMAS Laki-Laki SWASTA
10 SUWIYONO LINMAS Laki-Laki SWASTA
11 SAERI LINMAS Laki-Laki SWASTA
12 SUMARDI LINMAS Laki-Laki SWASTA
13 SUJONO LINMAS Laki-Laki SWASTA
14 IMAM LINMAS Laki-Laki SWASTA
15 SUPATMAN LINMAS Laki-Laki SWASTA
16 RIYAMAN LINMAS Laki-Laki SWASTA
17 WARDI LINMAS Laki-Laki SWASTA
18 SUNARIYADI LINMAS Laki-Laki SWASTA
19 TASEMIN LINMAS Laki-Laki SWASTA
20 PITOYO LINMAS Laki-Laki SWASTA
21 HARIONO LINMAS Laki-Laki SWASTA
22 SUHARI LINMAS Laki-Laki SWASTA
23 SUYANTO LINMAS Laki-Laki SWASTA
24 BASUKI LINMAS Laki-Laki SWASTA
RACHMAT
25 SIYAMTO LINMAS Laki-Laki SWASTA
26 SUNGADI LINMAS Laki-Laki SWASTA
27 ROCHIM LINMAS Laki-Laki SWASTA
28 JULAINI LINMAS Laki-Laki SWASTA
29 YANURI LINMAS Laki-Laki SWASTA
30 ABD. HAMID LINMAS Laki-Laki SWASTA
(Kasatgas)

Secara umum pelayanan pemerintahan desa Pandanlandung


kepada masyarakat sangat memuaskan. Beberapa warga menyatakan
bahwa pelayanan umum seperti pembuatan kartu tanda penduduk
(KTP) dapat dikerjakan dengan cepat. Begitu pula untuk pengurusan
surat-surat penting lainnya seperti akte kenal lahir dan akte kematian,
sehingga secara umum masyarakat merasa terlayani secara baik.

Peta Sosial Desa


Kalender Musim
PANCAROBA KEMARAU PENGHUJAN
MASALAH
KEGIATAN
MRT APR MEI JUNI JULI AGS SPT OKT NOV DES JAN FEB
KEADAAN

Ternak
** **
kekurangan ** ***
* *
makanan
Demam
Berdarah: ** ** ** **
positif, * * * *
suspect
Suspect
** ** ** **
Cikungunya
* * * *
h
Ispa,
demam, flu, ** ** ** ** ** ** **
batuk

BAB II
POTENSI DAN MASALAH
2.1 Potensi
2.1.1 Potensi Sumber Daya Alam
Desa Pandanlandung merupakan desa yang terletak berdempetan
dengan kota Malang. Kondisi ini menunjukkah bahwa desa Pandanlandung
telah bergeser dari daerah pertanian menjadi daerah industry dan
pemukiman. Jumlah penduduk yang berkerja dalam bidang pertanian
berangsur surut hanya berjumlah 276 orang saja, sementara yang bekerja di
bidang industry mencapai 2.122 orang. Jumlah perusahaan besar dan
menengah mencapai 20 unit. Cukup sulit membendung desa Pandanlandung
menjadi daerah industry dan perumahan dan mempertahankan sebagai
daerah pertanian. Maka potensi utama desa Pandanlandung cenderung pada
daerah industry dan perumahan.
Meski begitu sember daya alam lain tidak bisa ditinggalkan, seperti:
1. Lahan Pertanian yang masih bisa ditingkatkan produktifitasnya apabila
ditunjang dengan pengelolaan yang menggunakan teknologi modern.
2. Lahan pekarangan masih belum digunakan secara maksimal sehingga
dibiarkan kosong.
3. Wilayah yang merupakan perkampungan sehingga sangat potensial
untuk beternak, namun belum banyak yang menyentuh.

2.1.2 Sumber Daya Manusia


Potensi Sumber Daya Manusia yang ada di Desa Pandanlandung juga
menjadi modal utama pembangunan. Tingkat pendidikan yang makin
meningkat dapat berkontribusi dalam proses pembangunan di desa
Pandanlandung, namun potensi ini belum maksimal peranannya.
Kepadatan penduduk yang mencapai hamper 10.000 jiwa merupakan
potensi tersendiri yang dapat diarahkan dalam kapasitas produktif. Demikian
halnya sebagai sasaran pasar, dan keswadayaan, merupakan potensi besar
yang dapat dimaksimalkan.
Selain potensi diatas banyak juga potensi sumber daya manusia yang
lainnya, yang diantaranya :
1. Adanya Sarjana lulusan perguruan tinggi dari berbagai lulusan.
2. Sumber daya Usia produktif baik laki-laki maupun perempuan.
3. Adanya kader kesehatan posyandu di setiap RW yang bisa menunjang
tarap kesehatan warga dan mengurangi resiko kematian disaat
melahirkan.
4. Unsur kelembagaan yang sudah lengkap mulai dari Perangkat Desa,
BPD, LPM, PKK, Posyandu, linmas.

2.2. Masalah
Seiring dengan perkembangannya yang semakin pesat, di Desa
Pandanlandung juga masih terdapat beberapa permasalahan yang harus
segera ditangani. Ada beberapa gambaran permasalahan yang dihadapai di
Desa Pandanlandung dan perlu penanganan segera berdasarkan Penjaringan
masalah yang dilakukan disetiap dusun diantaranya sebagai berikut :

A. Bidang Pendidikan

• Sekolah Minggu di RW 06 masih menggunakan rumah warga;


• Taman Pendidikan Al-Qur’an yang menyebar di desa
Pandanlandung mencapai 14 unit dengan maslah perkembangan
TPQ kurang terukur, tenaga pengajar masih bersiwat sosial, dan
tidak penuh waktu, alat bantu pembelajaran kurang memadahi;
• Belum dibentuk kelompok bersama yang menggunakan IT/internet
sebagai basis kegiatan, terutama di RW 07;
• Kelompok belajar yang ada di RT 13 RW 03 Keluaran tidak
maksimal, ruang masih milik pribadi;
• Taman bacaan di RW 07 TEMPAT KURANG MEMADAI (Masih
menggunakan ruang posyandu);
• Belum ada bimbingan untuk kegiatan belajar mandiri bagi lulusan
sekolah SD, SMP yang ingin melanjutkan dengan metode kejar
paket;
• Desa belum memiliki Pos Paud. Pendidikan Paud juga dibutuhkan di
RW 07, RW 06;
• Dibutuhkan Penyelenggaraan Pendidikan tingkat SLTP di desa
Pandanlandung;

B. Bidang Kesehatan
• Di RW 05 Kesehatan anak belum terpantau dan terselenggara
dengan baik;
• Tidak memiliki transpotasi (ambulan) untuk Pertolongan pada orang
sakit dan kecelakaan kurang cepat;
• Pelayanan Polindes kurang maksimal karena keterbatasan tenaga;
• Kegiatan posyandu di RW 03, 04 dan 05 masih numpang rumah
warga;
• Gedung posyandu di RW 07 dan 05 kurang memenuhi syarat, dan
peralatannya kurang memadai;
• Penjajagan kerjasama dengan perusahaan untuk pendirian Polindes
di RW 07 belum berjalan;
C. Sarana Air Bersih
• Di RW 4 dan 5 kualitas air buruk (karatan dan berbau), diduga
dekat sungai dan pemukiman penduduk padat;
• Penggunaan air yang dikelola bersama di RT 24 kerap terganggu
karena pompa sering rusak & kesulitan memperbaiki/kurang
anggaran;
D. Bidang Sosial
• RTM masih cukup tinggi;
• Data RTM yang disahkan pemerintah belum sinkron dengan
keadaan di lapangan;
• Terdapat rumah penduduk yang tidak layak huni di setiap RT
• RW 03 dan 04 belum memiliki tenda, kursi, dan peralatan untuk
takziah;
E. Bidang Lingkungan Hidup
• Sampah belum dikelola, terjadi pembuangan sampah ke selokan
dan sungai;
• Dibutuhkan penghijauan di RW 01, 02, 03, dan 07;
F. Bidang Pemerintahan dan Kelembagaan
• Kegiatan seluruh tingkatan PKK kurang maksimal, koordinasi tingkat
desa kurang, butuh penguatan kapasitas kelembagaan PKK mulai
tingkat RT sampai desa;
• Selain di RW 6 setruktur kepengurusan dan program RT dan RW
tidak tertata dengan baik, belum memiliki Tata Tertib;
• Belum semua RT dan RW memiliki wadah Karang Taruna di tingkat
RT dan RW;
• Penjagaan kampung kurang;
• Belum ada jalinan kerjasama yang permanen dengan perusahaan-
perusahaan yang ada di Pandanlandung;
• Efisiensi dan efektivitas pemerintahan dusun Krajan kurang
(membawahi 5 RW);
• Penduduknya di RT 33 terlalu padat;
• BELUM ADA PERALIHAN status perumahan RW 07;
• Jumlah penduduk di RW 07 kurang akurat;
• Pengurusan proses alih pengelolaan Air Minum dari pengembang, di
RW 07 karena tidak mendapatkan bagi hasil;
• Perangkat Desa Belum menjalankan tupoksinya, Pola Kerja masih
serabutan;
• Belum memiliki data base desa karena belum ada perangkat khusus
yang menangani data base, tidak memiliki mikenaisme manajemen
data base, dan operator tidak ada;
• Kepengurusan LPMD belum berfungsi dengan baik;
• Linmas belum memiliki agenda kegiatan terencana, seragam tidak
lengkap, perlengkapan lain (HT, Pos jaga, dll) belum ada;
• Gedung RW 07 tidak representative untuk kegiatan social dan
ekonomi;
• Gedung Kantor Desa Tidak representative untuk kantor
pemerintahan desa, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan (PKK,
LPMD, dll);
• Sarana mebeler dan IT (computer) di kantor desa kurang
mencukupi;
• Selain RW 07 tiap RW belum memiliki gedung pertemuan (balai
RW);

G. Bidang Kesenian
• 16 kelompok kesenian di Pandanlandung belum dibina secara
maksimal, perlengkapan tidak merata setiap kelompok;
H. Bidang Olah Raga
• Desa belum memiliki lapangan sepak bola;
• SSB dan club sepak bola di RW 01, 02, dan 05 membutuhkan
pembinaan;
• Club bola voli di RW 01 perlu pembinaan;
• Kelompok senam ibu-ibu di RW 03 membutuhkan peralatan sound
system;
• RW 04 membutuhkan peralatan olah raga tenis meja;

I. Bidang Keagamaan
• Kegiatannya rutin di Musolah dan Masjid Kurang berkembang;
• Musolah Al Amin atap bocor;
• Pembangunan Masjid di RW 03 dan 04 belum selesai;
J. Bidang Pertanian
• Di RW 01 dan O5 ternak kekurangan makanan pada waktu
kemarau;
• Irigasi di RW 05 kurang memadai;

K. Bidang Pekerjaan Umum


• Di RT 30 RW 6 tebing sungai tergerus air harus dibangun
plengsengan, dan cek dam;
• RW 01 dan 05 bagian barat membutuhkan pembangunan
jembatan;
• Jembatan penghubung dengan makam di RW 03 kondisinya tidak
layak/rusak;
• Drainase di RW 1= 5 ruas, RW 2= 6 ruas, RW 3= 5 ruas, RW 5= 1
ruas, RW 6 = 1 ruas, RW 7= 4 ruas, kapasitasnya kecil dan air
selokan meluber ketika hujan deras;
• Drainase di gang di wilayah RW 02, 03, dan 04 meluap karena
kapasitasnya tidak mencukupi;
• Gang kecil di RW 1=11 gang, RW 2=7 gang, RW 3= 6 gang, RW 4
= 6 gang, RW 5 = 7 gang, RW 6 = 1 ruas, RW 7 = 5 ruas, banyak
yang rusak dan ada yang belum dibangun/masih tanah;
• Jalan poros di RW 01 dan 04 sudah mulai rusak;
• RW 06 belum ada pagar pembatas yang mengancam kemanan
wilayah;
• RW 06, RW 03, belum ada pos kamling;
• Di RW 06 bantalan bak sampah rusak;
• Jalan gelap di RT 1, 2, 3, dan 10;
• RW 05 membutuhkan bak sampah dan kendaraan pengangkut;
• Perlu penataan sarana olahraga di RW 06 di atas tanah fasum;
• RW 06 dan 07 membutuhkan pengeras sura sebagai alat
komunikasi warga;
• Gapuro di RT 04 RW 01 perlu diperbaiki;
• Joglo punden di RW 05 konsdisinya rusak berat;
• Tembok/TPT di SDN 1 kotor ditumbuhi rumput;
• Polindes di RW 02 kotor dan airnya tercemar;
• Drainase di RT 05 dan o4 perlu ditutup;

L. Bidang Koperasi/Perdagangan/Industri
• Usaha simpan pinjam di setiap RT (PKK RT) rata-rata kekurangan
modal dan dikelola kurang professional;
• Koperasi simpan pinjam milik RW 06 kekurangan modal;
• Koperasi Wanita di RW 05 tidak meiliki kantor;
• Belum ada kerjasama ekonomi dengan perusahaan-perusahaan
yang ada di Pandanlandung;
• RW 07 membutuhkan pusat belanja tradisional;
• Bank sampah di RW 07 tidak berkembang;
• Usaha kue kering kelompok ibu-ibu pengelolaannya membutuhkan
pembinaan, dan belum memiliki tempat kusus;
• RW 05 membutuhkan pembinaan bagi tenaga muda yang
menguasai teknik mesin;
• Di RW 02 ada tenaga terlatih tapi tidak memiliki bidang usaha,
• Di RW 02 ada warga yang membutuhkan bantuan peralatan
pengelolaan ayam goring;
• Usaha kripik singkong dan talas warga di RW 02 membutuhkan
pengembangan pemasaran;
• Usaha perdagangan kecil dan ternak lele di RW 07 kurang
berkembang karena modal;
• RW 07 membutuhkan pelatihan pengelolaan ikan air tawar.

BAB III
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Pandanlandung tahun


2013-2019 ini adalah sebagai kerangka acuan pembangunan 6 (enam) tahun ke
depan serta sebagai alat untuk mengukur kinerja pemerintah desa dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, pengelolaan pembangunan dan pelayanan kepada
masyarakat. Selain itu juga dapat dipakai sebagai alat untuk mengantisipasi
perkembangan tuntutan masyarakat, sebagai pedoman tindakan dalam kurun waktu
enam tahun ke depan, sebagai alat bagi pemanfaatan dana secara efektif dan
efisien, sebagai alat untuk mewujudkan visi dan misi desa, dan sebagai sarana untuk
menjaga kesinambungan pembangunan dan pengembangan desa.

3.1. VISI DAN MISI


3.1.1. Visi
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa
depan yang diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa.
Penyusunan visi Desa Pandanlandung ini dilakukan dengan pendekatan
partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di Desa
Pandanlandung seperti Pemerintah Desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh
agama, lembaga kemasyarakatan desa dan masyarakat desa pada umumnya.
Maka berdasarkan pertimbangan diatas visi Desa Pandanlandung adalah:

“Terwujudnya masyarakat desa yang mandiri, aman-tenteram,


makmur, religius, dan berkesetaraan, yang didukung oleh sarana
prasarana yang memadai dan aparatur pemerintahan yang berdaya
guna.”

3.1.2. Misi
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat
sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi
desa tersebut. Visi berada di atas misi, sehingga visi kemudian dijabarkan ke
dalam misi agar dapat dioperasionalkan/ dikerjakan. Sebagaimana
penyusunan visi, penyusunannya misi juga menggunakan pendekatan
partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Pandanlandung,
sebagaimana proses yang dilakukan, maka misi Desa Pandanlandung adalah :
1. Meningkatkan dan normalisasi sarana prasarana, serta membangun sarana
prasarana yang belum ada, di segala bidang;
2. Meningkatkan hasil perekonomian dan pendapatan masyarakat;
3. Meningkatkan sumber daya manusia di segala bidang;
4. Meningkatkan tarap kesehatan masyarakat;
5. Menyelenggarakan urusan pemerintahan secara profesional, tertib
administrasi, tertib keuangan dengan prinsip keterbukaan dan akuntabel;
6. Meningkatkan kehidupan dan kerukunan antar umat beragama;
7. Meningkatkan kesadaran hukum dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat.

3.2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


3.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
A. Umum
Dalam rangka melaksanakan strategi pembangunan daerah untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan sesuai dengan Visi, Misi Desa
Pandanlandung, maka diperlukan arah kebijakan pembangunan desa yang
akan dilaksanakan. Arah kebijakan pembangunan Desa Pandanlandung
diarahkan pada terwujudnya masyarakat desa yang mandiri, makmur, agamis
dan berkeadilan, yang didukung oleh sarana prasarana yang memadai dan
aparatur pemerintahan yang handal. Guna mewujudkan hal tersebut,
kebijakan pemerintah Desa Pandanlandung adalah lebih banyak memberikan
“kail” daripada “ikan”, dan selanjutnya diutamakan lebih banyak lagi
memberikan “cara membuat kail”. Untuk mencapai hal tersebut, maka fokus
kebijakan pembangunan Desa Pandanlandung enam tahun mendatang
diutamakan pada tiga bidang yaitu :
1. Pembangunan Wilayah
Bidang pembangunan wilayah meliputi: pekerjaan umum,
sarana pendidikan, sarana pemerintahan, sarana keagamaan,
bidang olah raga, sumber daya air, dan bidang penerangan.

2. Sosial Budaya
Bidang sosial budaya meliputi: bidang pendidikan, kesehatan,
sosial, pemerintahan-kelembagaan, lingkungan hidup, kesenian,
dan bidang keagamaan.
3. Ekonomi
Bidang ekonomi meliputi: Bidang perdagangan, koperasi,
industry, jasa, pertanian, dan bidang peternakan/perikanan.

Dan selanjutnya disesuaikan dengan potensi yang ada di Desa


Pandanlandung.

BAB IV
PENUTUP

4.2 KAIDAH
Profil Desa Pandanlandung yang telah disusun ini hendaknya dapat
dilaksanakan oleh segenap pemangku kepentingan, terutama unsur
pemerintah maupun unsur non pemerintah, secara konsisten, jujur,
transparan, partisipatif, dan penuh tanggung jawab dan komitmen. Oleh
karena itu, perlu kiranya untuk merumuskan beberapa kaidah terkait profil
Desa Pandanlandun sebagai berikut:

1. Seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) berkewajiban untuk


melaksanakan program-program Desa dengan sebaik-baiknya;
2. Seluruh rencana kegiatan di desa Pandanlandung berpedoman pada
RPJMDesa;
3. Dalam rangka meningkatkan efektivitas berkewajiban untuk melakukan
monitoring dan evaluasi.
4.3 PENUTUP

Demikian profil Desa Pandanlandung ini dibuat untuk menjadi


pedoman dalam pelaksanaan kebijakan pembangunan di Desa
Pandanlandung Kecamatan Wagir Kabupaten Malang dalam bidang
pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan.
Dengan disusunnya profil desa ini, diharapkan program kegiatan
pembangunan di Desa Pandanlandung Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
akan terwujud berdasarkan prioritas kebutuhan masyarakat yang kesemuanya
bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat.

Kabupaten Malang, 31 Juli 2020


Pandanlandung
Kecamatan Wagir

WIROSO HADI
Kepala Desa

Anda mungkin juga menyukai