DESA PANDANLANDUNG
KECAMATAN WAGIR
KABUPATEN MALANG
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT setelah melalui proses penggalian gagasan
sampai musyawarah dalam rangka menyusun rencana strategis Desa
Pandanlandung, Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari sebagian Pemerintahan
Desa Pandanlandung, perwakilan lembaga kemasyarakatan, lembaga masyarakat,
tokoh masyarakat, dan perwakilan perempuan, telah berhasil menyusun Dokumen
Profil Desa Pandanlandung.
Harapan kami, semoga dokumen ini bisa menjadi tolok ukur pembangunan di
Desa Pandanlandung Kecamatan Wagir Kabupaten Malang, dan semoga seluruh
rencana pembangunan bisa terealisasi dan kemajuan demi kemajuan bisa terukur di
Desa Pandanlandung Kecamatan Wagir ini.
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-
49 tahun Desa Pandanlandung sekitar 4.475 atau hampir 45%. Hal ini
merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM.
Tingkat kemiskinan di Desa Pandanlandung cukup tinggi. Dari jumlah
2.283 KK di atas, sejumlah 110 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera, 961 KK
tercatat Keluarga Sejahtera I, 074 KK tercatat Keluarga Sejahtera II, 101
KK tercatat Keluarga Sejahtera III dan 30 KK sebagai sejahtera III plus.
A. Pendidikan
Eksistensi pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan
tingkat kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan tingkat
perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi
maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada
gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan
dan lapangan kerja baru. Dengan sendirinya akan membantu program
pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan.
Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistematika berpikir
atau pola pikir individu, selain mudah menerima informasi yang lebih
maju dan tidak gagap teknologi. Di bawah ini adalah tabel yang
menunjukkan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa Pandanlandung
Tabel 2
Tamatan Sekolah Masyarakat
No Keterangan Jumlah Prosentase
B. Kesehatan
Masalah kesehatan adalah hak setiap orang dan merupakan
aset yang amat penting bagi masa depan bangsa secara umum.
Masyarakat yang produktif adalah masyarakat yang sehat fisik dan
mentalnya. Salah satu cara untuk mengukur status kesehatan
masyarakat adalah mencermati banyaknya masyarakat yang terserang
penyakit. Laporan warga menunjukkan adanya gejala masyarakat yang
terserang penyakit relatif tinggi, yang antara lain disebabkan oleh
infeksi pernapasan akut bagian atas, penyakit sistem otot dan jaringan
pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan
yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup
berat dan berdurasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya
disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang
sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat Desa
Pandanlandung secara umum.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah terkait
keikutsertaan masyarakat dalam KB. Terkait hal ini peserta KB aktif
tahun 2020 di Desa Pandanlandung berjumlah lumayan banyak yaitu
1.479 orang. Sedangkan jumlah bayi yang diimunisasikan dengan Polio
dan DPT-1 berjumlah 358 bayi. Tingkat partisipasi demikian ini relatif
tinggi walaupun masih bisa dimaksimalkan mengingat cukup
tersedianya fasilitas kesehatan berupa sebuah Polindes di Desa
Pandanlandung. Maka wajar jika ketersediaan fasilitas kesehatan yang
relatif lengkap ini berdampak pada kualitas kelahiran bagi bayi lahir.
Dari 113 kasus bayi lahir pada tahun 2020.
Hal yang perlu juga dipaparkan di sini adalah kualitas balita.
Dalam hal ini, dari jumlah 683 balita di tahun 2020, kiranya yang perlu
ditingkatkan perhatiannya agar kualitas balita Desa Pandanlandung ke
depan lebih baik. Tingkat Kesehatan masyarakat Desa Pandanlandung
cukup baik, sedang sarana dan Prasarana kesehatan di Desa
pandanlandung antara lain :
1. Polindes : 1 Buah
2. Tempat Pos Yandu : 5 Buah
3. Bidan / Mantri : 1 Orang
4. Perawat : 1 Orang
5. Kader Kesehatan : 12 Orang
6. Dukun Beranak : -
C. Mata Pencaharian
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa
Pandanlandung dapat teridentifikasi ke dalam beberap sektor yaitu
pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data
yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 276
orang, yang bekerja disektor jasa berjumlah 414 orang, yang bekerja
di sektor industri 2.102 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 2.120
orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata
pencaharian berjumlah 4.912 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah
penduduk berdasarkan mata pencaharian.
Tabel 3
Macam-macam Pekerjaan dan Jumlahnya
B. Bidang Kepemudaan :
Kegiatan Pemuda di Desa Pandanlandung, sampai saat ini cukup dinamis
dan terarah, terbukti banyak organisasi kepemudaan baik dalam bentuk
keagamaan, Olah Raga, Kesenian, maupun Sosial. Antara lain :
D. Bidang Sosial :
Pelaksanaan kegiatan Pemerintah Desa Pandanlandung dalam
kegiatan sosial telah menyalurkan bantuan sembako dari Pemerintah kepada
masyarakat Prasejahtera.
Bagan I
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah
Desa Pandanlandung
Kepala Desa
Sekretaris Desa
NAMA : SUPARDI
JABATAN : KEPALA DUSUN PANDAN
SELATAN
ALAMAT : PANDANLANDUNG
NAMA : YUNI YUNANI
JABATAN : KEPALA DUSUN SIGROMILIR
ALAMAT : PERUM LPK III
Tabel 4
Nama-nama Linmas Desa Pandanlandung
JENIS
No NAMA JABATAN KELAMIN PEKERJAAN
1 SOLIKIN LINMAS Laki-Laki SWASTA
2 BUAMIN LINMAS Laki-Laki SWASTA
3 SUHARTO LINMAS Laki-Laki SWASTA
4 (Danton) LINMAS Laki-Laki SWASTA
SUWANDI
5 HARI LINMAS Laki-Laki SWASTA
6 JUARI LINMAS Laki-Laki SWASTA
7 SURIPTO LINMAS Laki-Laki SWASTA
8 NURALI LINMAS Laki-Laki SWASTA
9 SURATNO LINMAS Laki-Laki SWASTA
10 SUWIYONO LINMAS Laki-Laki SWASTA
11 SAERI LINMAS Laki-Laki SWASTA
12 SUMARDI LINMAS Laki-Laki SWASTA
13 SUJONO LINMAS Laki-Laki SWASTA
14 IMAM LINMAS Laki-Laki SWASTA
15 SUPATMAN LINMAS Laki-Laki SWASTA
16 RIYAMAN LINMAS Laki-Laki SWASTA
17 WARDI LINMAS Laki-Laki SWASTA
18 SUNARIYADI LINMAS Laki-Laki SWASTA
19 TASEMIN LINMAS Laki-Laki SWASTA
20 PITOYO LINMAS Laki-Laki SWASTA
21 HARIONO LINMAS Laki-Laki SWASTA
22 SUHARI LINMAS Laki-Laki SWASTA
23 SUYANTO LINMAS Laki-Laki SWASTA
24 BASUKI LINMAS Laki-Laki SWASTA
RACHMAT
25 SIYAMTO LINMAS Laki-Laki SWASTA
26 SUNGADI LINMAS Laki-Laki SWASTA
27 ROCHIM LINMAS Laki-Laki SWASTA
28 JULAINI LINMAS Laki-Laki SWASTA
29 YANURI LINMAS Laki-Laki SWASTA
30 ABD. HAMID LINMAS Laki-Laki SWASTA
(Kasatgas)
Ternak
** **
kekurangan ** ***
* *
makanan
Demam
Berdarah: ** ** ** **
positif, * * * *
suspect
Suspect
** ** ** **
Cikungunya
* * * *
h
Ispa,
demam, flu, ** ** ** ** ** ** **
batuk
BAB II
POTENSI DAN MASALAH
2.1 Potensi
2.1.1 Potensi Sumber Daya Alam
Desa Pandanlandung merupakan desa yang terletak berdempetan
dengan kota Malang. Kondisi ini menunjukkah bahwa desa Pandanlandung
telah bergeser dari daerah pertanian menjadi daerah industry dan
pemukiman. Jumlah penduduk yang berkerja dalam bidang pertanian
berangsur surut hanya berjumlah 276 orang saja, sementara yang bekerja di
bidang industry mencapai 2.122 orang. Jumlah perusahaan besar dan
menengah mencapai 20 unit. Cukup sulit membendung desa Pandanlandung
menjadi daerah industry dan perumahan dan mempertahankan sebagai
daerah pertanian. Maka potensi utama desa Pandanlandung cenderung pada
daerah industry dan perumahan.
Meski begitu sember daya alam lain tidak bisa ditinggalkan, seperti:
1. Lahan Pertanian yang masih bisa ditingkatkan produktifitasnya apabila
ditunjang dengan pengelolaan yang menggunakan teknologi modern.
2. Lahan pekarangan masih belum digunakan secara maksimal sehingga
dibiarkan kosong.
3. Wilayah yang merupakan perkampungan sehingga sangat potensial
untuk beternak, namun belum banyak yang menyentuh.
2.2. Masalah
Seiring dengan perkembangannya yang semakin pesat, di Desa
Pandanlandung juga masih terdapat beberapa permasalahan yang harus
segera ditangani. Ada beberapa gambaran permasalahan yang dihadapai di
Desa Pandanlandung dan perlu penanganan segera berdasarkan Penjaringan
masalah yang dilakukan disetiap dusun diantaranya sebagai berikut :
A. Bidang Pendidikan
B. Bidang Kesehatan
• Di RW 05 Kesehatan anak belum terpantau dan terselenggara
dengan baik;
• Tidak memiliki transpotasi (ambulan) untuk Pertolongan pada orang
sakit dan kecelakaan kurang cepat;
• Pelayanan Polindes kurang maksimal karena keterbatasan tenaga;
• Kegiatan posyandu di RW 03, 04 dan 05 masih numpang rumah
warga;
• Gedung posyandu di RW 07 dan 05 kurang memenuhi syarat, dan
peralatannya kurang memadai;
• Penjajagan kerjasama dengan perusahaan untuk pendirian Polindes
di RW 07 belum berjalan;
C. Sarana Air Bersih
• Di RW 4 dan 5 kualitas air buruk (karatan dan berbau), diduga
dekat sungai dan pemukiman penduduk padat;
• Penggunaan air yang dikelola bersama di RT 24 kerap terganggu
karena pompa sering rusak & kesulitan memperbaiki/kurang
anggaran;
D. Bidang Sosial
• RTM masih cukup tinggi;
• Data RTM yang disahkan pemerintah belum sinkron dengan
keadaan di lapangan;
• Terdapat rumah penduduk yang tidak layak huni di setiap RT
• RW 03 dan 04 belum memiliki tenda, kursi, dan peralatan untuk
takziah;
E. Bidang Lingkungan Hidup
• Sampah belum dikelola, terjadi pembuangan sampah ke selokan
dan sungai;
• Dibutuhkan penghijauan di RW 01, 02, 03, dan 07;
F. Bidang Pemerintahan dan Kelembagaan
• Kegiatan seluruh tingkatan PKK kurang maksimal, koordinasi tingkat
desa kurang, butuh penguatan kapasitas kelembagaan PKK mulai
tingkat RT sampai desa;
• Selain di RW 6 setruktur kepengurusan dan program RT dan RW
tidak tertata dengan baik, belum memiliki Tata Tertib;
• Belum semua RT dan RW memiliki wadah Karang Taruna di tingkat
RT dan RW;
• Penjagaan kampung kurang;
• Belum ada jalinan kerjasama yang permanen dengan perusahaan-
perusahaan yang ada di Pandanlandung;
• Efisiensi dan efektivitas pemerintahan dusun Krajan kurang
(membawahi 5 RW);
• Penduduknya di RT 33 terlalu padat;
• BELUM ADA PERALIHAN status perumahan RW 07;
• Jumlah penduduk di RW 07 kurang akurat;
• Pengurusan proses alih pengelolaan Air Minum dari pengembang, di
RW 07 karena tidak mendapatkan bagi hasil;
• Perangkat Desa Belum menjalankan tupoksinya, Pola Kerja masih
serabutan;
• Belum memiliki data base desa karena belum ada perangkat khusus
yang menangani data base, tidak memiliki mikenaisme manajemen
data base, dan operator tidak ada;
• Kepengurusan LPMD belum berfungsi dengan baik;
• Linmas belum memiliki agenda kegiatan terencana, seragam tidak
lengkap, perlengkapan lain (HT, Pos jaga, dll) belum ada;
• Gedung RW 07 tidak representative untuk kegiatan social dan
ekonomi;
• Gedung Kantor Desa Tidak representative untuk kantor
pemerintahan desa, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan (PKK,
LPMD, dll);
• Sarana mebeler dan IT (computer) di kantor desa kurang
mencukupi;
• Selain RW 07 tiap RW belum memiliki gedung pertemuan (balai
RW);
G. Bidang Kesenian
• 16 kelompok kesenian di Pandanlandung belum dibina secara
maksimal, perlengkapan tidak merata setiap kelompok;
H. Bidang Olah Raga
• Desa belum memiliki lapangan sepak bola;
• SSB dan club sepak bola di RW 01, 02, dan 05 membutuhkan
pembinaan;
• Club bola voli di RW 01 perlu pembinaan;
• Kelompok senam ibu-ibu di RW 03 membutuhkan peralatan sound
system;
• RW 04 membutuhkan peralatan olah raga tenis meja;
I. Bidang Keagamaan
• Kegiatannya rutin di Musolah dan Masjid Kurang berkembang;
• Musolah Al Amin atap bocor;
• Pembangunan Masjid di RW 03 dan 04 belum selesai;
J. Bidang Pertanian
• Di RW 01 dan O5 ternak kekurangan makanan pada waktu
kemarau;
• Irigasi di RW 05 kurang memadai;
L. Bidang Koperasi/Perdagangan/Industri
• Usaha simpan pinjam di setiap RT (PKK RT) rata-rata kekurangan
modal dan dikelola kurang professional;
• Koperasi simpan pinjam milik RW 06 kekurangan modal;
• Koperasi Wanita di RW 05 tidak meiliki kantor;
• Belum ada kerjasama ekonomi dengan perusahaan-perusahaan
yang ada di Pandanlandung;
• RW 07 membutuhkan pusat belanja tradisional;
• Bank sampah di RW 07 tidak berkembang;
• Usaha kue kering kelompok ibu-ibu pengelolaannya membutuhkan
pembinaan, dan belum memiliki tempat kusus;
• RW 05 membutuhkan pembinaan bagi tenaga muda yang
menguasai teknik mesin;
• Di RW 02 ada tenaga terlatih tapi tidak memiliki bidang usaha,
• Di RW 02 ada warga yang membutuhkan bantuan peralatan
pengelolaan ayam goring;
• Usaha kripik singkong dan talas warga di RW 02 membutuhkan
pengembangan pemasaran;
• Usaha perdagangan kecil dan ternak lele di RW 07 kurang
berkembang karena modal;
• RW 07 membutuhkan pelatihan pengelolaan ikan air tawar.
BAB III
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
3.1.2. Misi
Selain penyusunan visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat
sesuatu pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi
desa tersebut. Visi berada di atas misi, sehingga visi kemudian dijabarkan ke
dalam misi agar dapat dioperasionalkan/ dikerjakan. Sebagaimana
penyusunan visi, penyusunannya misi juga menggunakan pendekatan
partisipatif dan pertimbangan potensi dan kebutuhan Desa Pandanlandung,
sebagaimana proses yang dilakukan, maka misi Desa Pandanlandung adalah :
1. Meningkatkan dan normalisasi sarana prasarana, serta membangun sarana
prasarana yang belum ada, di segala bidang;
2. Meningkatkan hasil perekonomian dan pendapatan masyarakat;
3. Meningkatkan sumber daya manusia di segala bidang;
4. Meningkatkan tarap kesehatan masyarakat;
5. Menyelenggarakan urusan pemerintahan secara profesional, tertib
administrasi, tertib keuangan dengan prinsip keterbukaan dan akuntabel;
6. Meningkatkan kehidupan dan kerukunan antar umat beragama;
7. Meningkatkan kesadaran hukum dan norma-norma yang berlaku di
masyarakat.
2. Sosial Budaya
Bidang sosial budaya meliputi: bidang pendidikan, kesehatan,
sosial, pemerintahan-kelembagaan, lingkungan hidup, kesenian,
dan bidang keagamaan.
3. Ekonomi
Bidang ekonomi meliputi: Bidang perdagangan, koperasi,
industry, jasa, pertanian, dan bidang peternakan/perikanan.
BAB IV
PENUTUP
4.2 KAIDAH
Profil Desa Pandanlandung yang telah disusun ini hendaknya dapat
dilaksanakan oleh segenap pemangku kepentingan, terutama unsur
pemerintah maupun unsur non pemerintah, secara konsisten, jujur,
transparan, partisipatif, dan penuh tanggung jawab dan komitmen. Oleh
karena itu, perlu kiranya untuk merumuskan beberapa kaidah terkait profil
Desa Pandanlandun sebagai berikut:
WIROSO HADI
Kepala Desa