Desa Lamahu adalah desa hasil mekaran dari Desa Bumela, pada tahun 1994
atas pertimbangan kelayakan untuk memekarkan satu wilayah maka atas tekad
bersama masyarakat yang terdiri dari empat dusun yakni Dusun Iloheluma Dusun
Sipatana Dusun Lamahu Dusun Mosoroe bersepakat untuk memekarkan wilayah ini
yang zaman itu dikenal Bumela I dan setelah melalui perembukan dan pertimbangan
yang matang disebutlah desa mekaran ini dengan sebutan Desa Lamahu.
Desa Lamahu terletak dibagian timur atau bagian pintu gerbang desa yang ada
orang Gorontalo yang telah berhasil diluar daerah. Lamahu memiliki makna yakni
nama ini adalah cerminan kehidupan dari masyarakat orang Gorontalo yang selalu
Penduduk desa Lamahu terdiri dari dua suku bangsa yakni suku Gorontalo
dan suku Jawa Tondano. Jawa Tondano merupakan suku Asimilasi dari keturunan
Jawa dan Tondana serta mayoritas penduduk adalah suku bangsa Gorontalo.
Secara Geografis dan secara administratif Desa Lamahu merupakan salah satu
dari sekian Desa yang ada di Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo, dan memiliki
1. Dusun Iloheluma
2. Dusun Sipatana
3. Dusun Mosuroe
4. Dusun Mosigute
5. Dusun Ampel
6. Dusun Polohungo
air laut. Posisi Desa Lamahu yang terletak pada bagian Barat Kabupaten Gorontalo
yaitu :
Lahan merupakan sumber daya yang di butuhkan oleh penduduk dalam suatu
wilayah di mana penduduk dapat berkumpul dan hidup bersama, dan mereka dapat
alam Desa Lamahu yang tersebar di 6 (enam) dusun ini cocok untuk ditanami
berbagai macam tanaman pangan, karena kondisi daerahnya perbukitan dan
petani dan buruh tani. Selain itu dengan wilayah yang luas serta di dukung oleh
kondisi tanah yang subur menjadi faktor penentu untuk dapat meningkatkan produksi
jagung, kacang tanah, sayur-sayuran dan tanaman tahunan lainnya, meskipun dengan
kondisi lingkungan seperti ini namun kehidupan masyarakat Lamahu masih tergolong
Di sektor pertanian inilah yang dapat memajukan Desa Lamahu menjadi salah
satu desa yang unggul dan yang kaya akan jenis tanaman dikarenakan lahan pertanian
di desa tersebut dapat dikategorikan lahan yang subur. Dengan keberagaman jenis
tanaman dan lahan yang cukup luas untuk bercocok tanam sehingga pemerintah
setempat memberikan bantuan berupa pupuk dan bibit tanaman dengan harapan agar
dapat meningkatkan hasil produksi tanaman masyarakat Desa Lamahu yang lebih
baik.
perkembangan daerah. Oleh karena itu peningkatan kualitas penduduk sangat penting
adalah masyarakatnya bersuku asli Gorontalo, untuk lebih jelasnya dapat di lihat
dalam beberapa uraian jumlah penduduk maupun beberapa tabel yang peneliti
Jumlah penduduk Desa Lamahu pada tahun 2016 sebanyak 1.567 jiwa dengan jumlah
kepala keluarga 416 KK. Data jumlah penduduk Desa Lamahu dalam kurung waktu
satu tahun terakhir yakni pada tahun 2016 dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Berdasarkan data penduduk yang ada di Desa Lamahu keadaan penduduk ini
kelahiran, kematian, dan ada juga adanya migrasi. Namun migrasi penduduk yang
tinggal dan menetap di Lamahu yang bisa menambah lagi jumlah penuduk yang ada
di Desa Lamahu.
dan dapat di jadikan sebagai acuan untuk mengetahui perkembangan penduduk setiap
tahun. Masyarakat yang menempati wilayah ini lebih dominan perempuan namun
perbandingan ini bukanlah tolak ukur dalam pembangunan dan perkembangan desa,
meskipun masih ada sebagian masyarakat yang masih tinggal dan hidup di atas
pegunungan. Dan jumlah penduduk ini menjadi salah satu penunjang keberhasilan
Data penduduk Desa Lamahu berdasarkan umur adalah 1.567 jiwa. Dapat di
lihat mulai dari umur 4 tahun sampai 75 tahun ke atas. Penduduk Desa Lamahu
dalam kurung waktu satu tahun terakhir yakni tahun 2016 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Data penduduk Desa Lamahu menjadi dasar bagi pemerintah desa untuk
angkatan kerja (usia kerja) atau non angkatan kerja atau lapangan kerja termasuk usia
berdsarkan jenis kelamin dengan jumlah laki-laki dan perempuan pada usia 15-24
tahun terhitung besar jumlahnya. Hal ini merupkan modal berharga bagi pengadaan
tenaga produktif dan SDM untuk menciptakan kemajuan-kemajuan yang lebih baik
lagi serta sebagai bentuk munculnya generasi-generasi penerus yang lebih berkulitas
sehingga Desa Lamahu akan menjadi lebih baik lagi di tahun yang akan datang.
penduduk dilihat mulai dari tamat SD sampai tamat S1. Data jumlah penduduk Desa
Lamahu dalam kurung waktu satu tahun terakhir yakni tahun 2016 dapat dilihat dari
penduduk keseluruhan yang ada di Desa Lamahu pendidikannya masih sangat minim
pendidikan yang rendah ini menyebabkan mereka hanya memilih untuk bekerja
sebagai petani saja tanpa berpikir untuk memiliki usaha lain mereka hanya berpikir
untuk tetap hidup dan tanpa mereka sadari bahwa pendidikan sangatlah penting bagi
setiap kehidupan manusia. Selain jarak, sarana dan prasarana pendidikan yang jauh
salah satu faktor penyebab tingkat pendidikan masyarakat Lamahu masih rendah
yaitu kurangnya ekonomi atau kemauan dan motivasi dari masyarakat. Dan karena
yang lebih memilih bekerja membantu orang tua mereka di ladang di bandingkan
bersekolah. Dengan minimnya pendidikan yang ada di Desa Lamahu keadaan ini
daya manusia yang dibutuhkan dalam suatu pembangunan maka salah satu cara untuk
pendidikan agar tercapainya suatu kesejahteraan dan cita-cita masyarakat dalam suatu
wilayah tertentu.
ketersediaan sumber daya alam atau potensi lokal yang di miliki oleh suatu wilayah
itu sendiri.
untuk di jadikan wilayah pertanian dan perkebunan karena memiliki luas lahan
perkebunan 91,5 Ha dan pertanian 123 Ha dan juga memiliki sumber daya alam yang
cukup yang bisa di manfatkan oleh masyarakat setempat, Desa Lamahu juga terletak
di jalan Trans Sulawesi sehingga lebih mudah untuk mengakses hasil alam ke pasar-
pasar tradisional.
lihat dari jenis pekerjaannya. Data jumlah penduduk Desa Lamahu dalam kurung
waktu satu tahun terakhir yakni tahun 2016 dapat dilihat dari tabel di bawah ini :
Tabel 4.4 Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Jika di lihat dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa mata pencaharian
penduduk Desa Lamahu berdasarkan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan di
ketahui masyarakat sebagian besar bermata pencaharian pada sektor pertanian. Dalam
miliki oleh setiap orang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti masyarakat
Lamahu yang bermayoritas sebagai petani dan buruh tani hal ini di sebabkan karena
sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani dan juga minimnya
tingkat pendidikan yang di miliki oleh setiap individu menyebabkan masyarakat tidak
punya keahlian dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi petani dan buruh
tani dalam wilayah tersebut, dan pertanian merupakan salah satu mata pencaharian
hidupnya yang bertujuan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik. Karena dari
letak geografis adanya potensi kesuburan tanah yang mendukung dalam bercocok
tanam maka Desa Lamahu merupakan tempat yang strategis bagi masyarakat
desa setempat memanfaatkan sumber daya alam menjadi mata pencaharian mereka
untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang pada akhirnya dapat meningkatkan tingkat
masyarakat.
Bidang ekonomi merupakan salah satu upaya srategis yang dapat mendorong
suatu daerah sebagai basis penguatan daya saing. Dengan melalui tingkat pendidikan
Agama merupakan salah satu bentuk kepercayaan yang di anut oleh setiap
masyarakat yang ada dalam suatu daerah. Demi meningkatkan keimanan serta
ketakwaan manusia terhadap sang pencipta. Dan agama merupakan unsur yang sangat
menentukan dalam pembentukan watak dan moral yang lebih baik dalam setiap diri
individu atau kelompok masyarakat maupun bagi suatu bangsa. Selain itu dalam
bermasyarakat, yang pada dasarnya manusia tidak bisa di lepaskan dari naungan
agama sebab tanpa adanya identitas dalam beragama dapat di katakan tidak ada arah
kerjakannya. Sejak dulu agama merupakan agama yang di anggap paling bermoral
Berdasarkan data penduduk masyarakat Desa Lamahu sebanyak 1.567 jiwa dengan
jumlah kepala keluarga 416 KK keseluruhan warga masyarakat Desa Lamahu adalah
Dari data penduduk berdasarkan Etnis di Desa Lamahu dalam kurung waktu
satu tahun terakhir yakni tahun 2016 dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Etnis/Suku Jumlah
Gorontalo 1.547 Orang
Jawa Tonadano 20 Orang
Buton -
Sunda -
Jumlah 1.567 Orang
lihat dari segi etnis maka masyarakat yang ada di wilayah ini sebagian besar di
dominasi oleh masyarakat suku Gorontalo, meskipun dalam wilayah ini masyarakat
Jawa Tondano lebih sedikit dari pada masyarakat Gorontalo namun ke dua suku ini
hidup tentram dan saling berdampingan satu sama lain karena etnis bukanlah suatu
yang dapat di jadikan tolak ukur dalam suatu wilayah yang di tempati oleh
masyarakat.
4.2 Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Budaya merupakan suatu pola hidup atau cara hidup yang berkembang dan di
miliki bersama oleh sekelompok orang dan di wariskan dari generasi ke generasi.
Selain itu juga budaya merupakan sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat
budaya maupun apa yang terdapat dalam budaya itu sendiri pada saat sekarang ini
tentu tidak dapat di bendung, kecuali semua komponen dalam hal ini pemerintah dan
masyarakat setiap tahun dalam bidang pertanian agar nantinya setiap bercocok tanam
akan menghasilkan dampak yang lebih baik bagi kehidupan pribadi maupun
dahulu melihat dan menentukan hari yang baik untuk memulai penanaman, karena
penentuan hari baik sangat penting di lakukan dan di tentukan oleh masyarakat
Dulahu mopiyohu merupakan suatu kearifan lokal sebagai ciri khas yang ada
pada masyarakat Desa Lamahu yaitu di mana masyarakat masih menggunakan tradisi
dulahu mopiyohu untuk penentuan hari baik dalam melakukan segala aktivitas seperti
lain sebagainya. Dan masyarakat juga masih menggunakan tradisi ini sebagai sumber-
Padahal tradisi ini merupakan suatu adat istiadat, identitas dan corak masyarakat pada
suatu wilayah yang harus di kuasai dan dipertahankan karena tradisi ini ada sejak
zaman dahulu yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita yang selama puluhan
tahun bahkan ratusan tahun lalu yang menjadi panutan bagi masyarakat Gorontalo
khususnya pada masyarakat Desa Lamahu. Berikut Hasil wawancara dengan salah
1
Hasil Wawancara dengan Bapak Samsudin Ibrahim tanggal 23 September 2017
Maksud dari bapak Samsudin ini dulahu mopiyohu itu adalah hari yang baik,
semua hari itu sebenarnya hari baik tapi dalam bidang pertanian ada hari-hari yang
tertentu dalam bercocok tanam. Karna dalam bertani tidak sembarang bercocok tanam
sedangkan melihat hari baik tetap saja ada yang terjadi.
Berdasarkan penjelasan di atas bahwa manusia dalam menjalani kehidupan
semua akan berjalan sesuai rencana tanpa ada hambatan-hambatan yang akan
mempengaruhinya akan tetapi sebenarnya semua hari itu baik. Namun pada bidang
pertanian hari baik itu ada waktu-waktu yang tertentu yang telah di tentukan terlebih
dahulu oleh orang-orang yang telah mendahului kita. Melihat atau menentukan hari
baik ada ketentuan-ketentuan yang harus di ketahui terlebih dahulu seperti melihat
kondisi dari posisi bintang dan bulan, seperi pada bulan september ini masyarakat
banyak yang bercocok tanam ada waktu yang telah di tentukan yaitu pada tanggal 23
di atas kepala tanggal 16 September waktu pagi, lepas di atas kepala tanggal 23
September. Dari tanggal 23-24-25-30 September baik menanam padi, jagung, bawang
Yang di maksud oleh bapak Salim Kila dulahu mopiyohu bukan tradisi yang di
lakukan oleh pemerintah desa, tradisi ini memang sudah turun temurun di lakukan
oleh masyarakat. Karna tradisi ini suatu kebudayaan yang ada pada masyarakat.
atau kebiasaan yang turun temurun dari nenek moyang, yang masih di jalankan dalam
perubahan. Tradisi merupakan suatu bagian dari masyarakat tradisional yang tidak
pernah bisa di tinggalkan, dan sebagai wujud dan bagian dari unsur kebudayaan
dalam masyarakat. Maka tradisi dulahu mopiyohu bukan salah satu trdisi yang di
lakukan oleh pemerintah desa melainkan tradisi yang sudah di lakukan sejak zaman
kearifan lokal merupakan sesuatu yang berhubungan dengan budaya tertentu (budaya
lokal) dan mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tertentu serta memiliki nilai-
nilai tradisi atau ciri lokalitas yang mempunyai daya guna untuk mewujudkan
sikap dan perilaku manusia yang telah berproses dalam waktu yang lama yang
2
Hasil Wawancara dengan Bapak Salim Kila tanggal 19 September 2017
mencerminkan cara hidup suatu masyarakat tentu tradisi ini harus tetap di
pertahankan dan di lestarikan agar tidak mudah bergeser dengan adanya perubahan
dulahu mopiyohu dapat di katakan sebagai budaya atau tradisi yang sudah berakar
sosialnya selalu berdasarkan atau berpedoman pada nilai-nilai atau budaya yang ada
satu petani yang sedang bercocok tanam yaitu dengan ibu marlin jambura.
Berdasarkan hasil di atas bahwa beliau tidak mengerti tentang bagaiman tata
cara adanya tradisi dulahu mopiyohu akan tetapi para petani juga membutuhkan hari
baik agar tanaman tidak di serang oleh hama dan lain sebagainya.
3
Hasil wawancra dengan Ibu Marlin Jambura tanggal 23 September 2017
Penjelasan di atas dapat di mengerti bahwa dengan adanya perubahan dan
perkembangan zaman, saat ini lebih banyak generasi penerus yang kurang memahami
dan mengerti tentang tata cara bagaimana dulahu mopiyohu itu, masyarakat Desa
Lamahu lebih bermayoritas sebagai petani dari anak-anak yang putus sekolah
maupun orang tua bekerja sebagai petani jagung untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari. Sehingga dalam bercocok tanam masyarakat mengandalkan hari baik agar hasil
memuaskan seperti yang kita inginkan, akan tetapi tidak selamanya hari baik akan
memberikan hasil yang baik, hari baik juga akan memberikan dampak pada
kehidupan sehari-hari masyarakat. Jika masyarakat mengerti dengan adanya hari baik
itu, maka baik dan buruknya dari dulahu mopiyohu tergantung pada diri sendiri.
Dampak positif dari hari baik itu sendiri yaitu setiap panen petani akan
kerugian atau mengalami gagal panen. Dampak yang di rasakan oleh salah satu petani
di atas bahwa beliau lebih merasakan dampak positif dari pada dampak negatif
walaupun hasil pendapatan dari panen tersebut sealu berubah-ubah, namun hasil dari
panen selalu memuaskan semua tergantung pada induvidu itu sendiri bagaimana cara
agar hasil panen selalu memuaskan, jika ingin hasil panen memuaskan meskipun
tidak menggunakan hari baik maka lahan tersebut harus di bersihkan dari rumput-
tanaman, selain lahan tanaman juga harus di beri pupuk yang secukupnya agar
Menurut penjelasan di atas bahwa beliau percaya adanya dulahu mopiyohu atau
hari baik karna semua hari itu baik, hari yang telah di tentukan oleh Allah.
di lestarikan agar tidak luntur dan mudah di lupakan oleh generasi penerus, seperti
kata pak sarman karim bahwa beliau masih mempercayai dulahu mopiyohu ini dalam
bidang pertanian, sikap seperti ini seharusnya tetap di pertahankan oleh masyarakat
agar tradisi atau budaya yang ada tidak menghilang atau memudar.
merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang
bermunculan di dalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri,
4
Hasil wawancara dengan bapak sarman Karim tanggal 20 September 2017
baik dalam bentuk atau berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup,
Tradisi dulahu mopiyohu ini merupakan kekayaan budaya yang di miliki oleh
menentukan hasil apa yang akan di lakukan di berbagai bidang kehidupan seperti
lagi. Namun pemakaian dulahu mopiyohu ini tidak selamanya menjadi penentu
suksesnya panen pada bidang pertanian ada faktor lain yang menyebabkan
masyarakat gagal panen meskipun sudah menanam di hari yang di anggap baik.
Seperti di sebabkan oleh hama, tikus, babi dan masih banyak lagi. Dengan banyaknya
masyarakat yang gagal panen meskipun telah menanam di hari yang baik
Berikut ini hasil wawancara dengan salah satu masyarakat yakni dengan kepala
“ Kalau ulo penentuan hari baik atau dulahu mopiyohu bagini ini torang
kepala desa atau aparat desa itu tidak jaga ba tentukan yang bagitu karena
yang bagitu itu dorang sandiri yang moba tentukan terserah dorang moba
tanam kapan waktu yang gaga.”5
Hasil wawancara dengan Bapak Risan Pakaya S.Hi tgl 19 September 2017
Yang telah di ungkapkan oleh informan di atas, dalam penentuaan hari baik
atau dulahu mopiyohu kepala desa maupun aparat desa setempat tidak ikut
5
Hasil wawancara dengan Bapak Risan Pakaya S.Hi tanggal 19 September 2017
menentukan melainkan masyarakat itu sendiri yang akan menetukan sesuai keinginan
sendiri kapan hari yang baik bagi mereka yang akan memulai bercocok tanam.
Berdasarkan hasil di atas menunjukan bahwa dalam bercocok tanam atau pada
saat panen pemerintah desa secara garis besar tidak di ikut sertakan dalam penentuan
hari baik atau dulahu mopiyohu pada bidang pertanian. Salah satu peran pemerintah
dalam penentuan hari baik hal ini di tentukan oleh masyarakat itu sendiri karena
penetapan waktu tersebut. Masyarakat Desa Lamahu mempercayai adanya hari baik
namun tidak semua masyarakat yang ada di Desa Lamahu berpatokan atau
bergantung pada hari baik. Sebab, jika pada saat musim bercocok tanam hujan turun
lebih awal dari sebelum tanggal yang telah di tetapkan pada bulan itu maka sebagian
besar masyarakat sudah memulai penanaman tanpa berfikir dampak yang akan terjadi
yang terpenting lahan sudah bersih dan siap di tanami maka masyarakat sudah tidak
Sesuai dengan peredaran bumi pada tiap-tiap tahun waktu yang akan di
tentukan itu terdapat pada bulan yang sama seperti pada tahun-tahun lalu namun
hanya berbeda pada tanggal dan hari yang di inginkan oleh individu tersebut kapan
waktu luang bagi mereka saat memulai bercocok tanam dan tergantung hujan turun.
Dalam penentuan hari baik ini hanya orang-orang yang mengerti tentang hari baik itu
Edi Ibrahim
Berdasarkan hasil di atas bahwa dulahu mopiyohu tidak hanya di gunakan dalam
bidang pertanian saja, dulahu mopiyohu juga di butuhkan pada saat pembangunan
rumah dan pembelian barang-barang berharga.
Dari penjelasan di atas bahwa penentuan hari baik dalam bidang pertanian
merupakan tradisi yang sudah turun temurun dari nenek moyang yang di laksanakn
setiap tahun pada bulan-bulan yang tertentu pada saat bercocok tanam. Tradisi ini
bukanlah suatu kewajiban yang harus di lakukan akan tetapi tradisi ini di laksanakan
dulahu mopiyohu merupakan hal yang akan memberikan dampak yang lebih baik
6
Hasil wawancara dengan Bapak Edi Ibrahim tanggal 20 September 2017
pada kehidupan sehari-hari dan pada aktivitas pertanian bagi masyarakat yang masih
Selain itu juga dulahu mopiyohu bukan hanya di gunakan pada bidang pertanian
menginginkan yang baik yang akan terjadi, akan tetapi hari baik juga bisa di gunakan
pada hal-hal lain seperti dalam pembangunan rumah agar nantinya yang tinggal di
rumah tersebut tidak akan mengalami kesulitan dan agar tetap sehat terus, dan hari
baik juga bisa di gunakan pada saat membeli barang-barang berharga seperti motor
agar barang-barang yang di beli tidak mendatangkan kerugian bagi pemilik tersebut,
Pada umumnya masyarakat selalu mengalami perubahan, tidak ada yang tidak
mengalami perubahan. Sebab suatu masyarakat adalah suatu sistem yang selalu
bergerak dan tidak menetap atau diam walaupun dalam taraf kecil sekali pun
masyarakat akan selalu melakukan suatu perubahan yang besar yang mampu
memberikan pengaruh besar bagi aktivitas atau perilaku manusia. Perubahan dapat
mencakup aspek perilaku dan pola pikir individu, sedangkan aspek yang luas dapat
sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan berinteraksi
dalam kehidupan masyarakat. Setiap manusia dalam masa hidupnya akan mengalami
perubahan, perubahan tersebut merupakan akibat dari adanya interaksi antar manusia
dan antar kelompok. Akibatnya, di antara mereka terjadi proses saling mempengaruhi
yang menyebabkn perubahan sosial. Hal ini berarti perubahan sosial tidak bisa kita
hindari, kemajuan teknologi yang amat pesat telah membawa berbagai macam
pengaruh, baik dari dalam maupun dari luar pengaruh kemajuan teknologi begitu
Perubahan sosial dalam masyarakat yang bisa di artikan sebagai suatu gerak
yang di lakukan oleh setiap orang atau kelompok ketika berinteraksi dengan orang
lain dalam hal ini lebih spesifik pada masyarakat petani dalam lingkungan kerjanya.
Dengan adanya hari baik kehidupan masyarakat dalam bidang pertanian akan
mengalami perubahan.
hari baik pada bidang pertanian di Desa Lamahu Kecamatan Bilato Kabupaten
Gorontalo). Berikut ini akan di jelaskan tanggapan informan dalam penelitian yang
berkaitan dengan hal-hal tersebut dapat di sajikan oleh peneliti dalam bagian laporan
pegunungan dan perbukitan sehingga penduduk yang ada di desa ini mayoritasnya
sebagai petani, selain kondisi tofografi yang berada di areal pegunungan membuat
mereka harus lebih aktif dalam berbagai hal untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungn alam di desa itu. Tanaman yang banyak di tanam oleh masyarakat adalah
jagung, dan hanya sebagian kecil yang menjalankan pola tanaman cabe rawit dan
kacang tanah. Jagung ini merupakan tanaman pilihan utama karena jagung dapat di
jadikan konsumsi sehari-hari sebagai pengganti beras juga dapat di jual dengan
mudah untuk menghasilkan uang guna untuk mempertahankan hidup di daerah itu.
Sehingga masyarakat Desa Lamahu dalam bertani masih memerlukan adanya hari
baik atau yang biasa mereka sebut dengan dulahu mopiyohu pada saat bercocok
tanam agar tanaman yang di tanam akan memberikan hasil yang memuaskan seperti
mewawancarai salah satu masyarakat yang sebagai petani jagung yaitu Ibu Nita
Laiya.
memiliki pendidikan atau pengalaman kerja sehingga mereka bekerja sebagai petani.
mopiyohu, karena generasi penerus sudah lahir pada masa yang telah mengalami
tradisi yang ada saat itu, meskipun generasi penerus saat ini sudah hidup di zaman
yang serba modern seharusnya tradisi dulahu mopiyohu ini tetap di jaga dan di
pertahankan oleh generas-generasi penerus agar tradisi ini terus berkembang dan
tidak luntur dengan seiring berjalannya waktu, karena tradisi ini merupakan tradisi
yang turun temurun di lakukan oleh masyarakat pada saat bercocok tanam.
sadari secara perlahan tradisi dulahu mopiyohu dalam pertanian telah mengalami
perubahan dan pergeseran pada tahap-tahap pelaksnaan hari baik dalam bercocok
tanam. Faktor lain yang mendorong terjadinya perubahan adalah faktor pendidikan
dan teknologi di mana terjadi pola pikir yang semakin kompleks mengikuti
7
Hasil wawancara dengan Ibu Nita Laiya tanggal 16 september 2017
perkembangan zaman sehingga kadangkala cenderung untuk melupakan budaya
sendiri.
bukan hanya mempengaruhi perubahan yang terjadi pada penentuan hari baik di
bidang pertanian namun terjadi pula pada pola pikir atau perilaku masyarakat.
merupakan suatu hal yang yang wajar dan akan terus berkembang sepanjang manusia
tidak hanya semata-mata berarti suatu kemajuan, namun dapat pula berarti
kemunduran.
Selain wawancara dengan ibu Nita Laiya peneliti juga mewawancarai Ibu
Rabia Huwowongo
terjadi perubahan pada bidang pertanian, masyarakat yang dulunya menggunakan alat
alat yang modern seperti alat traktor. Perubahan zaman ini pula bukan hanya terjadi
pada alat-alat pertanian tetapi terjadi pula pada kepercayaan masyarakat pada dulahu
mopiyohu pada penentuan hari baik untuk bercocok tanam. Masyarakat yang dulunya
sangat mempercayai bahkan harus melihat dulahu mopiyohu ini dalam bercocok
tanam namun sekarang ini sudah ada pergeseran seperti yang dikatakan oleh Ibu
Rabia Huwoyongo bahwa dulahu mopiyohu ini tidak harus di lakukan oleh
masyarakat karena faktor cuaca yang menjadi salah satu faktor terpenting pula dalam
bertani jika hujan turun lebih awal sebelum waktu hari baik itu tiba banyak
masyarakat yang sudah mulai bercocok tanam. Sekarang ini cuaca menjadi lebih
hari baik, karena banyak masyarakat yang lebih percaya berhasil tidaknya panen
8
Hasil wawancara dengan Ibu Rabia Huwoyongo tanggal 16 September 2017
Seperti di ketahui seringnya terjadi gagal panen di berbagai daerah di
Gorontalo khususnya di Desa Lamahu terjadi karena musim kemarau, selain itu curah
hujan yang tinggi di suatu daerah seperti banjir dapat menjadi salah satu gagal panen.
Jika panen gagal banyak petani yang mengalami kerugian bahkan bagi petani yang
dapat berupa kemajuan atau kemunduran, luas atau terbatas, cepat atau lambatnya.
Sebagai suatu sistem, masyarakat terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi
dan secara abstrak masyarakat yang terdiri dari pranata social, struktur social, sistem
konkret sub sistem yang lain baik langsung atau tidak langsung. Keberadaan sub-sub
sistem ini saling memperkokoh satu sama lain karena setiap sub sistem dengan
atau lambat perubahan akan mempengaruhi pola hidup masyarakat baik itu perubahan
Berikut wawancara dengan Jafar Tupi selaku generasi penerus yang bekerja
sebagai petani namun tidak lagi mempercayai adanya penentuan hari baik.
Gmbr 8. Wawancara dengan Jafar Tupi tgl 22 September 2017
Menurut kita kalau somo mulai ba tanam so tidak moba lia lagi hari baik bagitu,
yang penting kalau so ciri ujan deng kalau so bersih lahan somo ba tanam, Cuma
orang-orang tua yang jaga ba pake yang bagitu kalau kita tidak tau deng tidak
mangarti olo soalnya kita masih muda jadi tidak tau yang bagitu-bagitu.
Dari hasil wawancara di atas sangat jelas bahwa dulahu mopiyohu ini hanya di
percayai oleh orang yang sudah lebih tua, remaja yang saat ini seharusnya dapat
melestarikan tradisi tersebut agar penentuan hari baik ini tetap ada di berbagai
sekarang tidak peduli dengan tradisi tersebut karena menurut pendapat mereka
kepercayaan terhadap dulahu mopiyohu ini hanya merupakan mitos yang di buat oleh
orang-orang terdahulu. Remaja sekarang lebih melihat kenyataan yang ada bahwa
sukses tidaknya suatu yang di kerjakan tergantung usaha dan kerja keras bukan di
9
Hasil wawancara dengan Saudara Jafar Tupi tanggal 22 September 2017
karena kepercayaan-kepercayaan yang di buat oleh masyarakat seperti penentuan hari
baik pada pertanian, bagi remaja sekarang bukan hari baik yang menentukan
pikir masyarakat terutama remaja saat ini. Remaja seharusnya dapat mempertahankan
warisan atau tradisi yang ada namun kenyataannya mereka tidak mau melestariknnya
bahkn tidak mempercayai lagi tradisi tersebut hal ini mengakibatkan lunturnya suatu
tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu bahkan seiring dengan berjalannya waktu
akan hilang. Selain itu Henslin, 2007; Horton dan Hunt, 1992; Soekanto, 2000) yang
di kutip dalam Djazifah (2012:9-10) : Perubahan sosial yang tidak di kehendaki atau
masyarakat. Seperti kita lihat pada generasi penerus saat ini telah banyak mengalami
perubahan baik itu perubahan yang di kehendaki atau perubahan yang tidak di
kehendaki.
menggunakan hari baik atau dulahu mopiyohu sedangkan yang terjadi saat ini dapat
di lihat pada saudara jafar tupi karena saat ini beliau tidak lagi berpatokan pada hari
baik itu, pada saat ini beliau bercocok tanam pada hari Na’as (lowanga) tepatnya pada
tanggal 22 September 2017 seharusnya tanggal yang baik untuk bercocok tanam pada
bulan September ini jatuh pada tanggal 23 September 2017. Hal ini telah menjadi
salah satu perubahan atau pergeseran dulahu mopiyohu yang terjadi pada generasi
Dulahu mopiyohu adalah hari-hari baik yang biasa di tentukan oleh seseorang
dalam melakukan segala aktifitas agar setiap aktifitas tersebut berjalan lancar tanpa
ada hambatan apapun. Dulahu mopiyohu merupakan salah satu kearifan lokal yang di
percayai oleh masyarakat Desa Lamahu yang telah ada sejak zaman dalahu yang di
wariskan oleh nenek moyang meskipun saat ini hanya sebagian generasi penerus yang
Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian utama bagi masyarakat Desa
Lamahu. Sehingga dulahu mopiyohu merupakan patokan bagi masyarakat pada saat
bercocok tanam, agar dapat memberikan hasil yang baik untuk meningkatkan
masyarakat. Dulahu mopiyohu tidak hanya digunakan dalam bidang pertanian saja,
akan tetapi dulahu mopiyohu bisa digunakan dalam pembangunan rumah, pernikahan,
di pilih atau di percayai oleh masyarakat dalam bidang pertanian dapat di lihat pada
1. Januari / Butu Maluo terbit di kaki langit timur tgl : 8 Januari waktu
petang.
Januari.
2. Februari / Tadata tepat di atas kepala (Totau) tgl 10 Februari, lepas di
Musim tanam dari tgl 8 s/d 10, 11, 12, 23, s/d 29.
4. April Maluo tepat diatas kepala : tgl 8 April lepas diatas kepala
tgl : 23 April
tgl : 23 April
5. Mei / Butu Tadata terbit dikaki langit timur tgl : 10 Mei lepas dikaki
Pagi Lo
Tadata langit timur tgl : 23 Mei
6. Juni / Musim Otoluwa terbit dikaki langit timur tgl : 16 Juni lepas dikaki
Hujan Butu
Pagi Lo langit timur tgl : 23 Juni
Otoluwa
Pahi terbit dikaki langit timur tgl : 16 Juni waktu petang
bawang 83 hari tgl 1-5 Juni tanam milu / bawang, tgl 28-
7. Agustus / Tadata tepat diatas kepala tgl : 10 Agustus waktu pagi lepas
Musim
Panas diatas kepala tgl : 23 Agustus waktu petang
baik di tanam.
Jika ada hujan pahi baik menanam padi lading umur 6-5
9. Oktober / Maluo tepat di atas kepala tgl : 8 Oktober waktu pagi lepas
Tauwa
di atas kepala tgl : 16 Oktober
10. November / Tanam kelapa baik apabila 17 hari bulan di langit di tanam
Butu Petang
Lo Tadata pagi
Bulu yang tumbuh bulan ini banyak tapi kecil, pisang juga
pagi.
11. Desember / Otoluwa terbit di kaki langit timur tgl : 16 Desember waktu
Butu Lo
Tadata petang lepas di kaki langit timur tgl : 23 Desember
ukuran 21⁄₃ X
2 1/3 meter.
untuk di jadikan wilayah pertanian dan perkebunan karena memiliki luas lahan
perkebunan 91,5 Ha dan pertanian 123 Ha dan juga memiliki sumber daya alam yang
cukup yang bisa di manfatkan oleh masyarakat setempat, lingkungan alam Desa
wilayah ini bermayoritas sebagai petani. Pertanian merupakan salah satu mata
pencaharian bagi masyarakat yang ada di Desa Lamahu, sehingga pada saat bercocok
bercocok tanam akan menghasilkan dampak yang lebih baik bagi kehidupan
masyarakat, dalam pertanian tidak semua bulan dan hari yang baik di gunakan oleh
masyarakat untuk bercocok tanam. Selain penjelasan diatas tentang dulahu mopiyohu
dalam bidang pertanian lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 3 tentang simbol-
Desa Lamahu
dorongan dari luar sehingga masyarakat secara sadar atau pun tidak akan mengikuti
lingkungan fisik, alam, dan sistem sosial yang saling mempengaruhi unsur-unsur lain
dalam struktur masyarakat yang terjadi secara perlahan, suatu perubahan bergantung
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup yang disebabkan baik
idiologi, maupun adanya difusi dan akulturasi budaya dan perubahan-perubahan baru
dalam masyarakat Soekanto, (dalam Samsudin 1990: 97). Beberapa kondisi primer
perubahan yaitu:
4.4.1 Teknologi
Teknologi merupakan salah satu alat canggih yang di gunakan oleh masyarakat
dalam bidang pertanian contohnya mesin pemangkas dan tangki semprot yang akan
alat teknologi ini dapat merubah pola pikir masyarakat seperti dalam hal bercocok
tanam yang zaman dulu pada saat bercocok tanam masyarakat masih menggunakan
perubahan pola pikir sehingga masyarakat dalam bercocok tanam tergantung dengan
Selain wawancara dengan saudara Jafar Tupi peneliti juga mewawancarai bapak
Nurdin Patamani.
Menurut bapak Ismail Owango pada saat bercocok tanam beliau sudah
menggukan alat teknologi seperti mesin pemangkas agar supaya pekerjaan cepat
selesai, jika lahan sudah bersih maka sudah siap bercocok tanam tidak perlu
menunda-nunda waktu lagi dan tidak perlu melihat hari-hari yang baik yang penting
sudah ada hujan.
teknolgi yang saat ini dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat sehingga dapat
merubah kebiasaan atau budaya yang ada di masyarakat seperti halnya dulahu
masyarakat dengan mudah dan cepat mengelola hasil pertanian dan tidak menunggu
waktu yang lama lagi untuk bercocok tanam. Masyarakat Desa Lamahu saat ini telah
menggunakan teknologi sebagai alat bantu dalam melakukan aktifitas pada bidang
Alam merupakan salah satu panutan bagi masyarakat untuk melihat dan
Desa Lamahu selain bergantung pada tradisi dulahu mopiyohu, kondisi alam juga
dalam bidang pertanian karena faktor akan alam menetukan segala sesuatu yang akan
“kita kadang tidak ba pake hari baik soalnya biar ba pake hari gaga tapi kalau
tidak ada ujan tidak mungkin moba tanam, begitu juga sebaliknya kalau depe hari
tidak gaga tapi curah hujan baik tetap kita moba tanam.”
Menurut hasil di atas bahwa beliau terkadang tidak menggunakan hari baik pada
saat bercocok tanam karena jika pada musim kemarau tidak mungkin akan bercocok
tanam, begitu pula sebaliknya jika pada saat bercocok tanam pada saat hari yang tidak
baik namun curah hujan cukup baik maka akan tetap melakukan penanaman.
Dari hasil wawancara di atas dapat di ketahui bahwa kondisi alam khususnya
faktor cuaca menjadi faktor yang sangat penting dalam menentukan hari baik pada
sendiri. Dulahu mopiyohu tidak lagi menjadi patokan bagi bagi masyarakat di Desa
Lamahu dalam bidang pertanian karena tradisi tersebut sudah mengalami perubahan
dengan seiring perkembangan zaman, ssai ini masyarakat yang mempercayai duluhu
mopiyohu sebagian besar adalah hanya orang-orang tua atau masyarakat yang lahir di
zaman sebelum merambah ke modern. Sedangkan generasi penerus saat ini sudah
berkurang mempercayai dulahu mopiyohu sehingga tradisi ini sudah mulai
mengalami pergeseran.
Obat hama merupakan salah satu pendukung yang di gunakan oleh masyarakat,
pembersihan lahan agar tidak ada gangguan hewan yang dapat merusak tanaman.
Sedangkan pupuk adalah material yang di tambahkan pada media tanam atau tanaman
pupuk sebagai salah satu penyubur tanaman agar tanaman dapat tumbuh, berkembang
dan menghasilkan sesuai dengan di harapkan oleh masyarakat. Selain itu adapun
“wonu wau adebo hemo milohu dulahu mopiyohu karna momilohe dulahu
mopiyohu boti untuk mencegah asali jamo gagal panen, tapi openu jamomilohu
dulahe gaga yang penting woluwo wunema ugaga, mali mo gaga olo hasili lo panen.
Selain wunemo woluwo olo pupuk uhepomake supaya mali suburu gaga pilomulo”
Menurut bapak Andi Patamani Bahwa Beliau kadang-kadang masih
menggunakan hari baik pada bidang pertanian karena hari baik itu untuk mencegah
gagal panen, tapi sekarang bir tidak menggukan dulahu mopiyohu yang penting sudah
ada obat hama yang baik maka kan baik pula hasil panen. Selain obat hama ada pula
pupuk yang di gunakan untuk menyuburkan tanaman.
faktor yang mempengaruhi perubahan pada masyarakat petani di Desa Lamahu dalam
Seperti kata bapak Andi Patmani dulahu mopiyohu itu di gunakan agar masyarakat
terhindar dari gagal panen. Namun kenyataan yang terjadi pada saat ini masyrkat tidk
perlu takut lagi jika menghdpi gagal panen karena hal tersebut dapt di atasi dengan
dengan adanya obat-obatan/pupuk yang sudh beredar di klangn msyarakat, serta obat
dan pupuk ini dapat menjaga kualitas hasil pertanian. Bahkan saat ini obat
hama/pupuk sudah di berikan secara gratis oleh pemerintah setempat kepada para
petani. Dengan adanya obat hama/pupuk masyarakat dapat mengatasi gagal panen,
masyarakat saat ini sudah mulai berkurang menggunkan dulahu mopiyohu dalam
bercocok tanam karena menurut mereka jika terjadi sesuatu pada tanaman yang di
tersebut.