I. PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ................................................................. 1
1.2. Urgensi Penelitian ................................................................. 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 7
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Page ii
DAFTAR TABEL
Page iii
DAFTAR GAMBAR
Page iv
I. PENDAHULUAN
perihal dampak dari sektor pertambangan memang sampai saat ini masih menjadi
domain yang tidak pernah selesai dibahas dalam berbagai diskusi maupun riset-
riset ilmiah. Hal demikian disebabkan oleh adanya dampak yang ditimbulkan dari
peluang besar terhadap investasi dan penyerapan tenaga kerja. Di sisi lain, sektor
pertambangan juga memiliki dampak negatif yang cukup besar terutama aktivitas
hingga dampak terhadap kesehatan masyarakat, dampak limbah beracun juga turut
merusak ekosistem pertanian khususnya pasokan air dari hulu ke hilir yang
Page 1
menjadi aspek penting irigasi dan ketahanan vegetasi serta daerah aliran sungai.
Sektor pertanian ini adalah sektor tradisional masyarakat sekitar tambang yang
karena daya dukungnya rusak, maka para petani, peternak, pengebun dan lain-lain
lambat laut merambah hutan dan membuka tambang secara tidak bertanggung
pekerja tambang yang umumnya tanpa izin. Dampak negatif dan eksploitasi buruh
ini yang kemudian sering melahirkan ‘ketakutan’ pada sebagian masyarakat lokal,
berbagai pihak terutama masyarakat lokal dan NGOs (Kitula, 2006; Owen and
Camp, 2013; Idris (2013); Nelli Setiana dan Sofyan Syahnur, 2018; Böhling K.
positif yang dihasilkan dari sektor tersebut. Hal ini kemudian menuai banyak
Page 2
pengambilan keputusan baik oleh Pemda, para pemangku amanah, perusahaan dan
bahwa dampak dari penambangan emas rakyat adalah rusaknya sebagian bentang
alam dan lingkungan serta menurunnya nilai tatanan sosial pada sebagian
masyarakat utamanya dalam bidang moral dan kebersamaan. Disamping itu studi
lingkungan dalam jangka panjang berupa perubahan bentang alam, tanah longsor
dan erosi, serta pencemaran air dalam lokasi pertambangan. Selanjutnya, studi
terjadinya kerusakan struktur tanah dan struktur air atau berubahnya aliran sungai.
sekitar wilayah pertambangan. Dampak positif tersebut antara lain berupa bantuan
merambah pelbagai jenis usaha baru, seperti warung kopi, warung nasi, toko-toko,
bengkel, kios bensin/solar, dan warung bakso. Dari sini tampak bahwa usaha
Page 3
penambangan emas menjadi batu loncatan untuk memperbaiki kesejahteraan.
kontra. Sikap kontra muncul akibat adanya penolakan dari masyarakat terhadap
beberapa desa yang terletak di Kabupaten Bone Bolango yang kondisi lokasinya
hampir sama dengan kondisi wilayah yang ada di Pohuwato, dan telah
lagi, hingga menelan korban jiwa dan kerugian materil. Walau PT GSM praktis
belum beroperasi tetapi trauma warisan usaha tambang masa lalu masih menjadi
stigma masyarakat terutama terkait pencemaran air yang berdampak pada sawah
da lahan tani sebagai ladang usaha tradisional masyarakat sudah sangat akut
pencemarannya. Hasil tani menjadi tidak layak bahkan Dinas Lingkungan Hidup
Pohuwato menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu beberapa ekor sapi
Page 4
menghasilkan limbah yang mengandung zat-zat kimia beracun dan berbahaya
dampak positif maupun negatif. Studi terkait dampak dari aktivitas sektor
masyarakat masih sangat minim dikaji dan dianalisis. Oleh karena minimnya
studi-studi terkait topik tersebut, maka hal demikian yang menjadi urgensi
emas rakyat diantaranya: Studi Hatu (2016), dimana study ini mengambil lokasi di
Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Timur. Hasil studi ini menunjukkan bahwa
pasan, kemudian setelah ada tambang kehidupan mereka menjadi lebih sejahtera.
Page 5
Secara substansial, yang membedakan studi ini dengan studi sebelumnya adalah
research position dimana penelitian ini akan lebih difokuskan pada realitas
ekonomi pertambangan. Pada konteks ini, penting untuk diketahui lebih jauh
masyarakat, dimana hanya segelintir orang saja (penambang besar) yang meraup
keuntungan besar dari hasil ekonomi tambang. Jika realitas demikian yang terjadi,
terhadap sebagian masyarakat. Kondisi ini bisa saja memicu terjadinya konflik
Page 6
1.2. Urgensi Penelitian
AMDAL
dan Ekonomi,
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan baseline study
AMDAL perusahaan dan secara khusus mengkaji masalah kondisi sosial ekonomi
berkecukupan, aspirasi dan harapannya. Kajian atau penelitian ini dilakukan untuk
dalam masyarakat, agar dapat dirumuskan bersama strategi apa yang harus
penelitian ini adalah untuk mendapatkan potret kondisi masyarakat terdampak dan
Page 7
menggali aspirasi mereka terutama pada kalangan penambang tradisional dan
Page 8
II. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 1/2 (satu setengah) bulan, dimulai pada
Pohuwato Provinsi Gorontalo. Salah satu alasan pemilihan lokasi ini adalah
tradisional.
Metode kualitatif digunakan karena ada realitas empiris yang perlu digali di
lapangan, sehingga dengan pendekatan ini, terasa ada dorongan yang kuat untuk
'mendekati' subyek yang hendak diteliti dengan cara menjadi bagian dari dunia itu.
Disamping itu, karakteristik dari penelitian kualitatif memiliki sifat alamiah; data
bersifat deskriptif; analisis data dengan induktif; dan makna sangat penting dalam
penelitian kualitatif. Bryman (2004); Bogdan dan Biklen (1982). Untuk menekan
sebenarnya jawaban mereka sama dimensinya. Hal ini dipengaruhi oleh kultur dan
Page 9
budaya serta tradisi setempat. Hal-hal yang merancu misalnya tabu, pamali,
psikolog alumni UGM dalam salah satau Expert Sharing Session di Kominfo
yang berdampak pada Croc Brain atau survival brain masyarakat. Contohnya
diberitakan 6000 pekerja Cina membanjiri tambang nikel di Morowali. Berita ini
pekerjaan, pendapatan serta para pekerja migran dari Cina ini akan merusak
maupun pola hidup. Bagi kalangan yang lebih rasional yang menggunakan fungsi
Neo Cortex brain, mereka menggunakan data bukan fear. Berhadapan dengan
kelompok masyarakat yang “ketakutan” ini tidak bisa dengan cara rasional atau
data. Menurut Wirjosoetomo kita harus yakin kan saja kelompok rasional yang
penambang tanpa izin, umumnya mereka adalah croc brainer dan hampir tidak
pernah mendapatkan sense of sufficiency atau adequacy atau rasa cukup karena
mereka merasa hidupnya miskin, serba kekurangan dan oleh karenanya demi
survival mereka tidak sungkan untuk melakukan apapun walau itu merupakan
Page 10
semakin sulit dipengaruhi untuk berusaha dengan layak dan taat ketentuan. Jadi
Dari analisa diatas, barangkali bisa ditafsirkan bahwa yang benar adalah yang
diam. Nah yang diam ini mendapat stigma yang membiarkan. Pendapat ini dapat
dijadikan acuan bagi perusahaan untuk membuat protokol dan taktik komunikasi
akademiknya untuk urun rembug dan urun saran menangani masalah sosial ini
Pohuwato.
dan penelusuran dokumen. Selanjutnya Jenis data berupa data primer dan data
sekunder.
Page 11
Tabel 2.1. Metode Pengumpulan dan Jenis Data
Page 12
Dokumen yang Menelaah dan Memperoleh
berhubungan dengan menganalisis gambaran tentang
masalah yang dikaji realitas yang diskursus seputar
diantaranya: Data berhubungan aktivitas
BPS, Laporan dengan pertambangan;
penelitian, Jurnal, permasalahan Memperoleh
Berita-berita online, dalam dokumen- informasi tentang
Sekunder dan data lainnya dokumen yang fenomena yang
yang tersedia. ada. terjadi di lapangan
melalui
pemberitaan
media lokal;
Memperoleh
gambaran data
statistic terkait
kondisi sosial
ekonomi
masyarakat.
mengetahui
sebaran etnik
dominan di lokasi
studi.
Memperoleh
gambaran terkait
kebijakan
pemerintah
terhadap aktivitas
pertambangan.
Page 13
a. Wawancara
tersebut.
wawancara.
8) Informan kunci adalah tokoh masyarakat yang paham jelas tentang kajian
Page 14
c. Profil responden
· Penambang tradisional
· Penambang besar
· Bupati
· Ketua DPRD
· Kapolres
· Dinas-dinas LH, Indag, BKPM, Kesehatan, ESDM, dll
· Badan-badan litbang, Bappeda, KSDA, BPKH
· Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Nahdlatul Ulama
· Camat Buntulia
· Gakum Kehutanan
· Staf GSM
· KUD
· Gorontalo Pos
d. Usia responden 25-55 tahun
e. Gender responden kebanyakan pria (wawancara) dan wanita (observasi)
f. Lokasi wawancara di kecamatan Buntulia dan kantor-kantor pemerintah
di Marissa serta kantor PETS di Marissa
Page 15
2 Informan Manfaat dari hadirnya tambang terhadap kesejahteraan
Pendukung keluarga
Masalah yang sering dihadapi selama berprofesi baik
sebagai penambang, pedagang di lokasi tambang,
kijang (ojek), dan profesi lainnya.
g. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan adalah salah satu alat penting untuk pengumpulan data dalam
2) Mengidentifikasi siapa atau apa yang akan diamati pada tempat tersebut
di lapangan.
Analisis data kualitatif dilakukan dengan cara bekerja dengan data, melakukan
yang penting dan apa yang dapat ditelusuri, dan selanjutnya memusatkan apa yang
dapat diceritakan kepada orang lain. Proses analisis data kualitatif dibagi dalam
Page 16
catatan lapangan, kemudian diberi kode agar sumber datanya dapat ditelusuri; 2)
dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan
(Moleong, 2007).
transkrip hasil wawancara agar dapat dipetakan data-data yang sesuai dengan
permasalahan di lapangan;
Kedua, oleh karena data yang diperoleh dari lapangan kemungkinan besar
dan melakukan koding data lapangan agar peneliti dapat membuat klasifikasi
mana data yang masih perlu untuk diklarifikasi dan ditelusuri di lapangan dan
mana data yang sudah tidak perlu diklarifikasi lagi. Proses ini dilakukan hingga
pada tahap dimana data telah dilakukan pembenahan berulang hingga semua data
data, dimana data-data lapangan dibuatkan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
Page 17
2.5. Kalender Kegiatan Lapangan
1 2 3 4 1 2 3 4
Pre-Fieldwork
Pengamatan (observasi)
Wawancara
Diagnosis
Penelitian ini diawali dengan diskusi rencana riset yang dilaksanakan pada
awal bulan Juni. Selanjutnya, pada minggu ketiga bulan Mei juga dilakukan
diskusi disain riset dan persiapan instrumen penelitian yang nantinya akan dibawa
kedua dan minggu ketiga. Tahap selanjutnya dilakukan diskusi hasil temuan
Page 18
lapangan dan perumusan outline laporan yang dilakukan pada minggu keempat
bulan Juni. Di bulan Juli, tahap berikut adalah tabulasi hasil dari kuesioner,
transkrip wawancara dan observasi serta dokumentasi foto dan video.. Kemudian
Hasil Kajian yang dilakukan pada minggu kedua bulan Juli 2022. Selanjutnya
Jika diperlukan revisi atau penajaman maka minggu ketiga bulan Juli 2021 dapat
Page 19
III. HASIL PENELITIAN
Sejarah Pohuwato
yang jaraknya 160 km dari pusat kota Provinsi Gorontalo, dikenal dengan daerah
yang lahan sawahnya lebih besar dibandingkan dengan wilayah lainnya yang ada
selatan berbatasan dengan Teluk Tomini dan di sebelah barat berbatasan dengan
Kab. Parigi Moutong (Sulawesi Tengah) dan Kabupaten Buol Sulawesi Tengah.
Page 20
Luas wilayah Kabupaten Pohuwato adalah 4.244,31 Km2 atau
36,77 % dari total luas Provinsi Gorontalo. Kecamatan dengan area terluas
penduduknya pada tahun 2021 (kondisi bulan oktober) adalah 146.43 jiwa
Atinggola.
ke atas yaitu Linula, Lipu (kerajaan) dan Pohala’a (serikat kerajaan). Pada
Page 21
masyarakat sendiri-sendiri; merupakan kesatuan terhadap dunia luar, lahir
bertambah dan berkembang dalam jumlah yang lebih besar, maka laihe-
suatu Linula4.
kerajaan yang disebut Buato Totalu dan Bantayo poboide. Buatalo Totolo
terdiri atas
mensejahterakan rakyatnya.
1Ngalaa adalah istilah yang digunakan untuk satu keluarga yang masih serumpun,
biasanya masih rumpun kelurga yang masih satu garis keturunan.
2Laihe adalah tempat tinggal yang dihuni oleh keluarga besar suku Gorontalo.
3Lembao adalah sebutan bagi masyarakat yang keluar dari ngalaa atau keluarga besar.
4 Linula adalah sebutan bagi masyarakat lembao.
Page 22
2. Buatalo Sara, dikepalai oleh Kadhi, yang bertugas melakukan Upacara
Agama.
melaksanakan
3. Wali-wali (bangsawan)
mengenal mata uang, tetapi tukar menukar benda (barter) yang didasarkan
beberapa kerjasama:
bersama
pernikahan.
Page 23
3. Himbungan, beberapa orang bersatu membuka areal perkebunan,
dinikmati bersama.
suatu lipu (negeri), yang dipimpin oleh Olongia lo lipu. Olongia Lolipu
mutlak. Ia dipilih oleh Bantayo Poboide5 dan dapat dipecat oleh Bantayo
Poboide.
5Banthayo poboidu adalah tempat raja-raja gorontalo dalam memutuskan suatu masalah
pemerintahan
Page 24
nasional. Oleh sebab itu arah ekonomi daerah dapat dirumuskan berdasarkan arah
sebagaimana telah disajikan pada bab II. Disana nampak bahwa pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Pohuwato membaik ditahun 2021 yakni tumbuh sebesar 2,20
persen dibanding tahun 2020 yang terkontraksi diangka -0,18 persen. Hal ini
menjadi pertanda secara bertahap ekonomi daerah mulai pulih walaupun masih
terus dengan pandemic covid 19 hingga tahun 2022 ini. Pertumbuhan yang positif
tahun 2021 kecuali 2 yang tumbuh negative yakni pertama pengadaan air,
pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, kedua real estate. Selanjutnya hal
positif juga terjadi pada indeks pembangunan manusia (IPM) karena mengalami
peningkatan dari 65,37 tahun 2020 menjadi 65,80 tahun 2021. Salah satu dimensi
yang berkontribusi dalam peningkatan ini adalah sektor ekonomi. Kemudian hal
yang sama juga terjadi pada pengangguran yang tahun 2020 berada pada angka
3,1 persen, pada tahun 2021 turun menjadi 2,45 persen. Namun tidak demikian
hampir semua aktivitas ekonomi, tahun 2021 naik menjadi 18,08 persen dimana
pohuwato berdasarkan target RPJMD untuk tahun 2023 adalah sebagaimana pada
tabel 3.3.
Page 25
Tabel 3.1.
Perkembangan, Target dan Proyeksi Ekonomi KabupatenPohuwato
Target Proyeksi
No Uraian 2020 2021
2022 2023
Pertumbuhan Ekonomi
1 (%) -0,18 2,20 3,7 5,3 – 5,9
2 Kemiskinan (%) 17,62 18,08 17,01 16,75-16,50
3 IPM 65,37 65,80 66,25 66,33-66,73
4 Pengangguran (%) 3,1 2,45 2,85 2,80 – 2,50
Sumber : RPJMD dan LKPJ tahun 2021
Pada tabel 3.1 nampak bahwa arah kebijakan ekonomi Kabupaten Pohuwato
diproyeksi membaik pada tahun 2023. Tentu hal ini akan terwujud jika tantangan
yakni :
sehingga masih menghawatirkan terjadi lagi karena sifat virus yang terus
bereflikasi
tahunan dan hortikultura akibat unsur hara tanah yang terus menipis.
3. Perubahan iklim yang akan berdampak pada kegagalan pertaniaan dan krisis
air bersih
Pahuwato
Page 26
6. Meningkatnya pengangguran dan kemiskinan
Terkait dengan tantangan tersebut, maka upaya yang akan dilakukan dalam
infastruktur penunjang
hidup (life skills), teknologi tepat guna, produktivitas kerja dan keterampilan
dan pembiayaan yang harus dikelola secara efektif, efisien, transparan, tertib,
Page 27
berlaku untuk kemanfaatan bagi kepentingan masyarakat. Dalam hal pengelolaan
ini akan menjelaskan terkait proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan tahun
2023.
2022 dengan bertumpu dan DAK dan DAU. Upaya peningkatan PAD akan terus
Page 28
2.533.990.978 Hasil
pengelolaankekaya 3.800.000.000
2.200.994.050 3.800.000.000
andaerah yang
dipisahkan
52.980.823.477 Lain – lain 36.533.574.26 49.356.853.28 42.501.601.80
PAD yang sah 5 8 5
PENDAPATAN TRANSFER - 804.350.112.0 819.912.575.4 794.733.802.0
LRA 53 00 00
723.282.363.4 660.126.413.0
641.578.017.274
24 00
11.930.995. Bagi Hasil Pajak 10.592.402.00
6.947.340.461 7.628.649.000
048 - LRA 0
Bagi Hasil
1.997.106.0 BukanPajak/Su
1.190.623.339 1.628.508.000
47 mberDayaAlam
- LRA
Dana 481.613.630.0
480.667.451 487.482.122.0 480.943.263.0
AlokasiUmum 00
.199 00 00
(DAU) - LRA
Dana 109.244.756.0
146.982.464 227.662.277.6 169.925.993.0
AlokasiKhusus 00
.980 24 00
(DAK) - LRA
120.170.204.4 132.407.778.0
132.407.777.000
12 00
Dana 80.311.683.00
132.407.777 120.170.204.4 132.407.778.0
Penyesuaian - 0
.000 12 00
LRA
27.433.742.93 27.378.384.40
30.364.317.779
5 0
30.364.317. PendapatanBagi 27.433.742.93 27.378.384.40 27.953.484.00
Page 29
779 Hasil Pajak - 5 0 0
LRA
0 3.068.455.600 0
BantuanKeuang
andariPemerinta
0 h Daerah 3.068.455.600 0 0
ProvinsiLainnya
- LRA
LAIN-LAIN PENDAPATAN 22.165.584.98 28.548.190.64 15.507.734.42
DAERAH YANG SAH - LRA 8 6 1
31.037.768.47 28.548.190.64 15.507.734.42
22.165.584.988
7 6 1
Sumber: BKD Pohuwato, 2022
Tabel 3.3
Proyeksi/ Target Pendapatan Daerah Kabupaten Pohuwato
Tahun Anggaran 2023
No. Uraian Proyeksi/ Target Tahun
2023
PENDAPATAN DAERAH 1.036.712.452.407,29
1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 79.795.479.130,13
1.1 Pajak Daerah 12.102.683.643,38
1.2 Retribusi Daerah 10.079.720.028,00
1.3 Hasil Pengelolaan Kekayaan 4.062.712.500,00
Daerah yang Dipisahkan
1.4. Lain-lain PAD yang Sah 53.550.362.959,00
2 Pendapatan Transfer 945.812.509.067,16
2.1 Pendapatan Transfer Pemerintah 775.709.212.262,00
Pusat
2.2 Bagi Hasil Pajak 11.120.723.349,75
2.3 Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber 2.399.110.560,00
Page 30
Daya Alam
2.4 Dana Alokasi Umum (DAU) 583.688.800.170,00
2.5 Dana Alokasi Khusus (DAK) 178.500.578.182,50
2.6 Pendapatan Transfer Pemerintah 133.389.178.492,50
Pusat - Lainnya
2.7 Dana Penyesuaian 133.389.178.492,50
2.8 Pendapatan Transfer Pemerintah 25.609.654.102,41
Daerah Lainnya
2.9 Pendapatan Bagi Hasil Pajak 25.609.654.102,41
3 Lain-lain Pendapatan Daerah 11.104.464.210,00
yang Sah
3.1 Pendapatan Hibah 11.104.464.210,00
Sumber : RPJMD Pohuwato, 2021-2026
pendapatan daerah. Hal ini demi memperhitungkan apakah APBD tahun 2023
dilakukan dengan mengacu pada realisasi dan target belanja tahun 2022
Tabel 3.4
Realiasi dan Target Belanja Kabupaten Pohuwato 2020 - 2022
No. Uraian 2020 2021 Target 2022
JumlahBelanja 1.001.909.247.401,35 894.564.825.426,07 971.859.49.840,00
1 Belanja 653.015.295.841,09 591.601.856.991,00 626.827.413.895,00
Operasi
1.1 Belanja 326.837.467.138,80 323.054.838.734,00 339.607.228.395,00
Pegawai
1.2 Belanja 265.655.312.258,29 246.509.500.413,00 264.963.783.256,00
Barang dan
Jasa
Page 31
1.3 Belanja Hibah 48.471.545.244,00 22.037.517.844,00 22.256.402.244,00
1.4 Belanja 12.050.971.200,00 0 0
Bantuan
Sosial
2 Belanja Modal 186.159.904.880,26 163.285.434.682,07 204.846.248.926,00
2.1 Belanja Modal 2.583.000.000,00 1.794.239.480,00 5.250.000.000,00
Tanah
2.2 Belanja Modal 70.768.931.900,60 30.305.230.646,00 22.279.112.805,00
Peralatan dan
Mesin
2.3 Belanja Modal 80.320.723.327,00 38.530.618.305,07 14.487.206.120,00
Gedung dan
Bangunan
2.4 Belanja Modal 29.573.994.605,26 92.114.814.951,00 159.517.989.001,00
Jalan, Irigasi
dan Jaringan
2.5 Belanja Modal 2.913.255.047,40 540.531.300,00 3.311.941.000,00
Aset Tetap
Lainnya
3 Belanja Tak 16.765.859.300,00 1.146.011.500,00 4.122.100.000,00
Terduga
4 Belanja 145.968.187.380,00 138.531.522.253,00 136.063.487.019,00
Transfer
4.1 Belanja Bagi 1.861.148.780,00 1.772.130.471,00 1.911.044.019,00
Hasil
Pendapatan
4.2 Belanja Bagi 1.114.376.080,00 1.058.629.825,00 1.114.376.079,00
Hasil Pajak
Daerah
4.3 Belanja Bagi 746.772.700,00 713.500.646,00 796.667.940,00
Hasil
Pendapatan
4.4 Belanja 144.107.038.600,00 136.759.391.782,00 134.152.443.000,00
Bantuan
Keuangan
4.5 Belanja 144.107.038.600,00 136.759.391.782,00 134.152.443.000,00
Bantuan
Keuangan ke
Desa
4.6 Belanja 0 0 0
Bantuan
Keuangan
Lainnya
Sumber : BKD Pohuwato,2022
Page 32
Tabel 3.5
Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Pohuwato Tahun Anggaran 2022-2024
No. Uraian Proyeksi/ Target Tahun 2023
Belanja 866.500.527.936,46
1 Belanja Operasi 651.616.631.950,00
1.1 Belanja Pegawai 352.012.978.537,50
1.2 Belanja Barang dan Jasa 261.228.397.762,50
1.3 Belanja Hibah 35.750.255.650,00
1.4 Belanja Bantuan Sosial 2.625.000.000,00
2 Belanja Modal 204.493.411.049,46
2.1 Belanja Modal Tanah 8.100.000.000,00
2.2 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 41.743.432.762,50
Page 33
3.6 Proyeksi Pembiayaan Daerah
Pembiayaan Daerah merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
sejumlah uang atau menerima manfaat yang bernilai uang dari pihak lain sehingga
terdiri atas: Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tahun anggaran sebelumnya dan
dari pinjaman daerah dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pendanaan APBD
Kabupaten Pohuwato antara lain diarahkan untuk penyertaan modal dalam rangka
dan pembayaran cicilan pokok hutang yang jatuh tempo atas Pinjaman Daerah
PEN Tahun 2021. Adapun perkembangan Pembiayaan daerah tahun 2020 – 2022
Tabel 3.6
Realisasi Pembiayaan Kabupaten Pohuwato Tahun Anggaran 2021
Uraian 2020 2021 2022
PENERIMAAN 12.777.229.758,95 118.782.315.534,15 96.661.434.001
Page 34
PEMBIAYAAN
Sisa Lebih Perhitungan 12.777.229.758,95 11.843.975.866,15 52.830.716.999
Anggaran Tahun
Sebelumnya
Penghematan Belanja 12.777.229.758,95 11.843.975.866,15
Sisa Dana Akibat Tidak 0,00 52.830.716.999
Tercapainya Capaian
Target Kinerja dan Sisa
Dana Pengeluaran
Pembiayaan
Penerimaan Pinjaman 0 106.938.339.668,00 45.830.717.002
Daerah
Pinjaman Daerah dari 0 106.938.339.668,00 45.830.717.002
Lembaga Keuangan
Bukan Bank (LKBB)
PENGELUARAN 0 282.622.755,00 2.455.762.585
PEMBIAYAAN
Pembayaran Cicilan 0 282.622.755,00 2.455.762.585
Pokok Utang yang Jatuh
Tempo
Pembayaran Pinjaman 0 282.622.755,00 2.455.762.585
dari Lembaga Keuangan
Bukan Bank (LKBB)
PEMBIAYAAN 12.777.229.758,95 118.499.692.779,15 96.205.671.416
NETTO
SISA LEBIH/ 0 74.707.271.292,97 0
KURANG
PEMBIAYAAN
TAHUN BERKENAN
Sumber : BKD Pohuwato, 2021
Page 35
IV. DISKUSI
sudah menyebar dalam ruang otonomi daerah yang berbeda yaitu melalui
pemekaran beberapa kabupaten dan kota yang dulunya hanya dikenal sebagai
Kabupaten yang menjadi bagian dari Provinsi Gorontalo. Sebagai daerah yang
identik dengan daerah mosaik yang tingkat relasi sosialnya cukup kondusif, aman,
dan harmonis dalam segala hal karena masih memegang teguh adat budaya yang
ada.
modal sosial dari kearifan lokal yang berlatar belakang etnisitas yang masing-
masing terikat satu sama lain. Sementara modal sosial masyarakat Pohuwato yang
majemuk dapat dipersatukan melalui integrasi adat melalui Lembaga Adat yang
berasal dari pohuwato dan sekitarnya yang dikaitkan dengan perilaku masyarakat
yang hidup bersama dan toleran. Keharmonisan yang terbangun dalam masyarakat
merupakan modal sosial yang dimiliki oleh masyarakat berupa niat baik, simpati
persahabatan, hubungan sosial antar individu dan keluarga yang dapat mengatasi
Page 36
kekeluargaan. Berikut adalah pola penyelesaian masalah yang terjadi di
taat dan tunduk kepada orang-orang yang dianggap tua, baik itu para tokoh adat,
tokoh masyarakat, pemimpin agama, tokoh adat maupun para pemimpin formal
baik pejabat birokrat maupun politik. Interaksi sosial masyarakat secara umum
ragam kaum minoritas etnis pendatang yang sebagian besar telah berbaur dengan
masyarakat lokal.
besar pada degradasi lingkungan dan adanya bahaya penggunaan zat kimia yang
memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Kalaupun ada profesi lain yang bisa
Page 37
penambang, penghasilan dari aktivitas tambang sangat menjanjikan dibanding
aktivitas ekonomi lainnya, sehingga hal demikian yang membuat sebagian besar
mengetahui dan sadar akan hal itu, namun desakan ekonomi yang begitu kuat
dilematis akibat keberadaan tambang. Namun, jika dilihat secara umum dan utuh,
ketika diperhadapkan dengan kondisi tersebut, tidak sedikit masyarakat yang tetap
Sejalan dengan hal di atas, studi Chang (2012) tentang dampak ekonomi
adanya desakan kebutuhan hidup rakyat kecil dan perolehan izin pemerintah
Page 38
seorang penambang emas tanpa izin ditangkap dan diproses secara hukum.
Meskipun dengan kondisi dilematis dan tidak adanya kenyamanan kerja, para
kemudian menyebabkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan bencana
alam lainnya.
Pada konteks lingkungan, memang bukan hal yang baru lagi, dimana sektor
bencana alam, kecelakaan kerja, maupun dampak negatif lainnya, tetap saja tidak
memberi efek jera kepada masyarakat penambang. Tidak adanya efek jera karena
Page 39
sektor pertambangan menjadi tumpuan ekonomi masyarakat, terutama dalam
kebisingan, degradasi hutan, alih fungsi lahan, hingga terjadinya konflik lahan,
diketahui bahwa sempat juga terjadi ketegangan perihal perebutan lahan di lokasi
tambang, namun tidak sampai pada konflik terbuka sebagaimana terjadi di banyak
kemudian pada saat mereka melakukan aktivitas pengeboran di dalam, tak sengaja
kondisi demikian ada kelompok penambang yang tidak mau mengalah, dan tetap
Page 40
penambang jika tidak diselesaikan secara musyawarah. Merujuk pada hasil studi
lapangan, diketahui bahwa untuk saat ini, ketegangan antar kelompok penambang
masih dapat diminimalisir, hanya saja yang paling sulit dibendung adalah masalah
pribadi dari luar yang belum diselesaikan sehingga menimbulkan dendam. Jadi,
ketika bertemu di area pertambangan bisa saja hanya masalah kecil bisa
pencaharian utama masyarakat. Di sisi lain, untuk lapangan pekerjaan saat ini
ijazah sarjana, atau pekerja skill yang bersertifikat atau setidaknya dari sekolah
Para penambang hanya mengandalkan tenaga mereka (low skill labor) untuk bisa
bertahan hidup, serta memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, dan itu hanya bisa
sebagaimana dijelaskan di atas, namun jika bukan dari hasil tambang, mereka
Page 41
kendaraan, pakaian, dan membangun/memperbaiki rumah. Sedangkan aktivitas
berbahaya sangat minim dialami di sektor pertanian, namun dari segi ekonomi,
sektor pertanian yakni seringkali diperhadapkan dengan ketidak jelasan harga jual
kemudian cuaca yang tidak menentu, akses permodalan bagi petani yang sangat
sulit didapatkan, biaya perawatan tanaman yang cukup besar, lamanya menunggu
hasil panen sehingga harus berurusan dengan tengkulak, dan masih banyak lagi
Hal ini yang membuat masyarakat lebih memilih untuk menjadi buruh di sektor
Page 42
hasil, dapat dipastikan hasil tersebut bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Hasil studi menunjukkan, bahwa hampir seluruh bangunan rumah dan kendaraan
dilakukan, maka apa tawaran lapangan pekerjaan dari pemerintah dan perusahaan
membuat para penambang tidak mau meninggalkan profesi yang mereka geluti
sejak tahun 1980-an, sehingga dengan alasan apa pun mereka tetap
Page 43
penertiban terhadap anak-anak sekolah yang sudah mulai tergiur dengan aktivitas
pertambangan, atau penertiban lainnya yang ada di area tambang. Hanya saja
dari bangunan rumah dan kendaraan yang digunakan. Secara simbolik, profesi
sebagai penambang (buruh) atau bos (pemilik modal) dapat diidentifikasi dari
bangunan rumah, jenis bisnis yang dikelola, maupun kendaraan yang digunakan.
Seorang bos (pemilik modal) pasti kendaraan yang digunakan memiliki harganya
Sedangkan untuk penambang (buruh) dapat dilihat dari bangunan rumah beton
ada juga yang membangun rumah yang lebih besar lagi jika hasilnya besar.
bulan ke depan. Ironisnya, pendapatan dari hasil tambang tidak bertahan lama,
sebab hanya sedikit yang berpikir untuk mengelola uang hasil tambang untuk
investasi jangka panjang, sebab sebagian penambang beranggapan jika uang hasil
tambang tersebut habis, masih bisa didapatkan lagi. Para penambang berpikir
Page 44
bahwa emas di tambang tidak akan habis, sehingga mereka masih bisa mencari
petani di sektor pertanian, maka perlu adanya solusi yang dapat memudahkan
Taluduyunu, puluhan hektar lahan pertanian saat ini menjadi lahan “tidur” atau
tidak digarap oleh pemiliknya. Hal ini juga karena disebabkan oleh permasalahan
dan BUMDes perlu digerakkan dan dikelola dengan baik, guna menjawab
oleh masyarakat.
ketimpangan sosial dan ekonomi antar desa di Kecamatan Buntulia. Sebab, jika
Page 45
Desa Taluduyunu dan buntulia merupakan desa yang memiliki sumberdaya alam
2008; Aziza, 2011; Dahuri, R., Nugroho,I., 2012; Bagus Takwin, dkk., 2017).
Sejalan dengan hal itu, hasil studi lapangan menunjukkan, bahwa realitas
Buntulia.
Page 46
desa di Kecamatan Buntulia. Terutama pemerataan pembangunan dan
desa. Kondisi ini dapat kita temui ketika memasuki salah satu desa yang berada
dekat dengan kawasan pertambangan emas rakyat, yakni Desa Taluduyunu dan
hulawa.
Pada konteks ini, selayaknya, manfaat dari keberadaan sektor pertambangan dapat
Berbeda dengan realitas yang terjadi di Desa Taluduyunu dan hulawa, dimana dari
semua desa yang ada di Kecamatan Buntulia, Desa ini secara geografis
sangat jauh berbeda dengan desa-desa yang secara geografis berada jauh dari
kawasan pertambangan.
Realitas di atas diperkuat dengan hasil studi lapangan, bahwa kondisi pemukiman
beberapa desa lainnya di Kecamatan Buntulia. Jika dikaji dari aspek mata
Desa ini adalah desa pertama yang mendapatkan manfaat sosial ekonomi dari
Page 47
dimana desa-desa yang jauh dari area pertambangan memperlihatkan kondisi
Desa taluduyunu dan hulawa masih mengandalkan bantuan rumah layak huni dari
informasi bahwa saat ini pemerintah desa sedang menunggu tambahan bantuan
rumah layak huni dari pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Berbeda dengan
beberapa desa lainnya di Kecamatan buntulia seperti Desa buntulia dimana terkait
Bahkan, jika dilihat dari kondisi bangunan rumah, sebagian besar kondisi rumah
masyarakat yang ada di desa-desa tersebut terlihat sangat layak. Secara simbolik,
adalah soal pembagian upah. Menurut informasi dari penambang, perihal upah
tergantung pada pemilik modal/bos. Model pembagian dari setiap bos berbeda-
beda, kadang ada yang pembagiannya bagus, maksudnya sesuai dengan beban
kerja para penambang, kadang juga ada pembagian yang tidak sesuai, artinya
menerima upah yang menurut para buruh kurang sesuai dengan beban kerja dan
Page 48
tambang) dan pemotongan biaya perawatan alat-alat yang digunakan untuk
disebabkan oleh harga barang yang dikonsumsi di lokasi tambang sebesar 3 (tiga)
kali lipat dengan harga normal di pasaran, misalnya beras. Harga normal beras di
pasaran berkisar sekitar Rp. 450.000 hingga Rp. 500.000 per 50 kg. Berbeda
dengan harga ketika dilakukan pemotongan, dimana harga beras ketika dilakukan
pemotongan naik menjadi Rp. 1.000.000 hingga Rp. 1.500.000 per 50 kg. Bukan
hanya beras, namun semua item yang dikonsumsi oleh penambang selama di
Memang, perihal biaya ini ditanggulangi oleh pemilik modal/bos, akan tetapi,
perihal harga yang cukup tinggi membuat pemotongan ongkos pada saat
pembagian hasil juga cukup besar, sehingga sisa dari pemotongan ongkos ketika
dibagi ke kelompok penambang cenderung kecil. Belum lagi jika pemilik modal
memotong beberapa persen untuk keperluan lainnya. Hanya dari salah satu item
logistik saja keuntungan yang didapatkan pemilik modal sudah cukup besar,
apalagi ditambah dengan item lainnya seperti rempah-rempah, garam, kopi, gula,
dan kebutuhan dapur lainnya. Dapat dibayangkan jika waktu yang disepakati
akan membutuhkan beras tidak hanya 50 kg, namun lebih dari itu tergantung
jumlah kelompok dan waktu menambang yang ditentukan. Begitu pun halnya
Jika dikalkulasi secara matematika, dapat dipastikan, hanya dari keuntungan biaya
Page 49
bagaimana dengan kebutuhan lainnya di luar dari logistik. Dengan besarnya
ongkos yang dikeluarkan untuk konsumsi dan kebutuhan lainnya selama berada di
lokasi tambang, tentu akan berdampak pada besarnya nilai yang akan dipotong
untuk biaya pembelian karung, dimana karung merupakan salah satu kebutuhan
lubang tambang. Tentunya, jumlah karung yang akan digunakan cukup banyak.
Harga karung di lokasi tambang berkisar sekitar Rp. 8000 hingga Rp. 10.000,
sedangkan harga normal di pasaran hanya sekitar Rp.1500 hingga Rp. 2000.
yang didapatkan oleh pemilik modal hanya dari karung saja sudah cukup besar.
Beberapa penambang menjelaskan bahwa ada juga pemilik modal/bos yang model
biaya disesuaikan dengan hasil emas yang didapat, jika hasilnya sedikit kadang
pemilik modal tidak lagi mengambil bagian besar pada saat pembagian hasil.
Biasaya penambang akan bertahan lama bekerja menjadi buruh pada pemilik
modal/bos seperti ini. Dari beberapa penambang yang peneliti wawancarai, salah
satu permasalahan yang mereka keluhkan yakni soal pembagian hasil, namun para
Page 50
Terlepas dari persoalan ketimpangan sosial antar desa, yang menjadi salah satu
buruh dan pemilik modal yang terkesan timpang. Jika ditinjau dari beban kerja
dan resiko, selayaknya para penambang mendapatkan upah yang sesuai dengan
resiko yang dihadapi, bahkan mereka harus mengorbankan waktu, tenaga, serta
nyawa menjadi taruhan. Persoalan ini sesungguhnya telah lama terjadi di sektor
kepentingan.
Page 51
V. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berangkat dari hasil temuan lapangan, ada beberapa hal yang dapat ditarik
kesimpulan, diantaranya:
belum secara merata di semua desa, salah satunya yang belum secara
di Buntulia?
4. Ketimpangan sosial antar desa masih terlihat jelas, dimana dari 9 (sembilan)
desa yang ada di Kecamatan Suwawa Timur, Desa Tulabolo Timur dan Desa
Page 52
Tulabolo Barat masih merupakan desa tertinggal dibanding desa-desa lainnya.
tambang. Bahkan, para pemilik modal lebih didominasi oleh masyarakat dari
desa-desa lain di Kecamatan Suwawa Timur. Sekali lagi kenapa di lokasi lain?
dengan pemilik modal. Hal ini dapat dilihat dari pembagian hasil, dimana ada
terkait penyerobotan kerusakan lahan hutan yang dilindungi di satu sisi masih
lemah, namun disisi lain setiap tindakan hukum yang diambil tidak berefek
ada pilihan yang lebih baik selain menambang secara ilegal dan juga karena
Page 53
7. Sejak wabah Covid-19 merebak dua tahun lalu, Pendapatan Asli Daerah
tersebut. Ditemukan fakta bahwa PAD khususnya dari restitusi atau pungutan
8. Jalan desa terutama yang menuju dan dari desa Hulawa, dan Buntulia ke
daerah pertambangan sudah lama rusak parah dan belum terlihat usaha Pemda
memperbaikinya
termasuk beberapa waktu yang lalu beberapa ekor ternak mati akibat minum
perusahaan tidak dapat diterima karena kelayakan dan higienis standar tidak
tidak pasti dan kurangnya modal serta akses kepada pasar mereka terpaksa
Page 54
harus menambang dan mereka ini dikoordinir oleh para penambang besar
termasuk cukong2.
12. Kerusakan lingkungan hidup yang sangat meresahkan dan menjadi catatan
13. Pemadaman listrik yang masih sering terjadi serta konektivitas internet yang
15. Hasil analisa laboratorium pasca tes darah dan urin sampel belum diterima
Prodia.
Page 55
1. Penegakan hukum. Wacana menindak pelanggaran hukum
kepada pemasok dan distributor solar dan sianida ilegal dibahas oleh task
UHF, pos-pos jaga serta sarana untuk para ranger termasuk honorarium
yang layak.
ulang namun tidak dapat dipenuhi karena standar higienis air minum
mengeluh karena jalan umum rusak parah dan tidak ada tanda-tanda
Page 56
logam berat ex tambang ditanggulangi. Saran agar perusahaan
acceptable.
kegiatan jurnalistiknya.
Page 57
sendiri. Namun bagi kalangan croc brainer suara mereka ini
negatif dan bukan tidak mungkin akan anarkis. LSM tandingan Friends
Page 58
membuka layanan jasa charter kendaraan baik terjadwal maupun non
terjadwal.
berupa hutan lindung atau cagar alam ini akan membawa dampak
dan pejabat teknis dari pusat dan provinsi meninjau lokasi bandara di
lokasi bulan Juni 2022 yang lalu, baru nampak jalan penghubung ke
ekonomi sekitar.
Page 59
13. Jasa binatu. Perusahaan dapat bekerjasama dengan BUMdes, Dinas
menyerap jasa binatu. Untuk sementara tidak perlu usaha dry cleaning
bekerjasama dengan BUMdes dan fakultas gizi dan tata boga UNG prodi
Page 60
17. Membangun SMK Pertambangan dan Lingkungan. Dalam
anak mereka untuk dapat bekerja pada usaha tambang dan turunannya
menyediakan dua puluh desa iklim merupakan salah satu peluang bagi
proposal. Desa Iklim ini juga dapat berperan sebagai wadah menampung
modal, sulit dan mahalnya harga obat-obatan, pupuk, dan bibit, serta
Page 61
kendala pada persoalan pemasaran, dan investasi usaha mikro maka
dengan cara semua keperluan para pemilik modal yang dibutuhkan untuk
Page 62
ini juga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
Page 63
VI. DAFTAR PUSTAKA
Bogdan, Robert C. and Sari Knop Biklen, “Qualitative Reseach for Eduication”.
(London: Allyn & Bacon, Inc, 1982)
Dondo S.M, Kiyai B, Dan Palar N. 2021. Dampak Sosial Pengelolaan Tambang
Emas Di Desa Bakan Kabupaten Bolaang Mongondow. JAP, 7(101), hlm.
63-72.
Page 64