PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
RAUDATUL JANNAH
NIM. 1801015026
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Kartanegara
NIM : 1801015026
Menyetujui, Mengetahui,
Pembimbing Skripsi Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi
Dr. Rahcmad Budi Suharto, S.H., S.E., M.Si Dr. H. Adi Wijaya, SE., M.Si
NIP. 19801108 200501 1 001 NIP. 19600606 198803 1 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... iiv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 7
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Luas Wilayah Desa Transmigrasi ........................................................... 5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 29
Tabel 3.1 Skala Pengukuran .................................................................................. 40
Tabel 3.2 Skoring Nilai Responden ...................................................................... 43
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................. 34
v
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ......................................................................... 46
vi
BAB I
PENDAHULUAN
bisa terjadi kapan saja. Ditemukan bahwa distribusi penduduk di permukaan bumi
penduduk hidup dalam kelompok pada suatu wilayah dengan banyak sumber daya
kehidupan.
Sejalan dengan waktu, hal itu berkembang sehingga pada kehidupan modern,
dimana pusat-pusat sumber daya dan fasilitas hidup selalu menjadi prioritas pilihan
tempat tinggal sehingga hal ini menyebabkan tiap kota di negara berkembang dan
negara yang maju mempunyai pola keruangan yang tidak sama. Perbedaan ini
disebabkan adanya berbagai unsur dan faktor lain seperti luas daerah, topografi,
penduduk selalu memilih tempat tinggal yang relatif baik, tanah yang subur, air
yang cukup serta iklim yang cocok. Faktor yang lain adalah faktor hiologis dan
1
2
Jaya sangat bermanfaat untuk pertanian, tetapi pulau tersebut belum berkembang
padahal memiliki lahan yang sangat luas. Mengatasi kesenjangan itu, surplus petani
tidak bertanah di Pulau Jawa dan surplus petani tidak bertanah di luar Jawa.
Partisipasi dalam program ini bersifat sukarela, artinya calon yang ingin mengikuti
kesehatan fisik dan mental, ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
pengalaman bertani. Pada tempat tujuan nanti, para transmigran akan diberikan
masalah kepadatan penduduk, khususnya di Pulau Jawa. Hal ini karena ditinjau dari
rendah yang tidak memiliki cukup lahan untuk mengembangkan pertanian mereka.
yang lebih baik dibandingkan dengan tempat tinggal di daerah asalnya. Namun
pada kenyataannya kesuksesan yang diharapkan tidak selalu bertahan lama ataupun
tidak sesuai dengan yang diinginkan. Semua yang terjadi memiliki tantangan yang
pendatang dengan sistem budaya ke wilayah lain dengan kondisi fisik dan sosial
Pada zaman orde baru, transmigrasi dilaksanakan sebagai salah satu langkah
Untuk saat ini dasar hukum yang digunakan UU RI No. 28/2009 Tentang Perubahan
hanya sekedar memindahkan orang dari satu tempat ke tempat yang lain, tapi juga
memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada. Terdapat banyaknya persoalan
dan masyarakat asal di daerah tersebut. Oleh karena itu, sebelum diadakannya
program transmigrasi, mereka akan diberikan wawasan agar tidak terjadi bentrokan
peran dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang tersedia. Jika para
diharapkan pula adanya kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak,
diantaranya agar dengan melihat sistem pertanian yang dilakukan oleh masyarakat
Kabupaten Kutai kartanegara tepatnya di 8 desa yaitu; Desa Kota Bangun I, Kota
Bangun II, Kota Bangun III, Sumber Sari, Sari Nadi, Sukabumi, Wonosari dan
Bangun menjadi tempat tujuan transmigrasi dari Pulau Jawa karena wilayahnya
mudah dijangkau dan merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah
Kota Bangun berada pada posisi antara 116°27' BT – 116°46' BT dan 0°07' LS –
0°36' LS dengan luas 897,9 km2. Mempunyai iklim tropis basah dengan rata-rata
curah hujan per bulannya 184,417 mm dan rata-rata hari hujan berkisar 15 hari per
bulan di tahun 2016. Sehingga terlihat dari segi potensi wilayahnya mempunyai
tanah yang subur memungkinkan untuk pertanian dan perkebunan, karena adanya
Secara garis besar program transmigrasi ini terdapat di 8 Desa yang masing-
masing mempunyai luas wilayah dan jumlah kepala keluarga sebagai berikut:
Kota Bangun Kabupaten Kutai kartanegara. Melihat dari data di atas, Desa Kota
Bangun III menjadi desa yang paling banyak jumlah transmigrasinya. Desa ini
dilaksanakan di Desa Kota Bangun III pada tahun 2010 dengan jumlah 593 KK
peningkatan ekonomi.
6
Desa Kota Bangun III yang bermata pencarian dari hasil pertanian dan
mereka. Hal ini tentunya membuka peluang usaha untuk masyarakat setempat
wilayah yang seharusnya dibahas lebih detail agar terdapat kajian yang lebih baik.
Kutai Kartanegara.”
7
berikut:
langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
transmigrasi.
8
2. Manfaat Praktis
transmigrasi.
c. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh peneliti lain
KAJIAN PUSTAKA
memindahkan orang dari daerah yang padat ke daerah yang jarang penduduknya
kawasan Negara ini dianggap berat sebelah, ada daerah yang terlalu padat
penduduknya dan ada yang terlalu jarang, sehingga kehidupan penduduk dan
transmigrasi tidak hanya memindahkan petani dari pulau Jawa yang terlalu padat,
kepentingan petani-petani dari pulau Jawa yang kekurangan tanah, juga untuk
9
10
Transmigrasi ada dua bentuk yang pertama adalah transmigrasi umum dan
swakarsa ditanggung oleh transmigran yang bersangkutan, atau oleh pihak lain,
penduduk. Tetapi, tanah tetap menjadi tanggungan pemerintah. Apabila ada orang
pemerintah sama sekali, dan melalui prosedur perpindahan biasa, maka proses ini
baik di bidang ekologi, sosial, ekonomi, dan kesehatan yang dapat menyebabkan
kerentanan bagi transmigran. Sumber daya lahan transmigrasi yang ada umumnya
Setempat (TPS) memiliki latar belakang budaya yang beraneka ragam, sehingga
kebiasaan bertani di daerahnya masing-masing dan terkadang hal ini tidak sesuai
dengan kondisi jenis lahan dan karakteristik fisika-kimia tanahnya. Latar belakang
pekerjaan pun akan mempengaruhi cara transmigran dalam mengelola lahan secara
transmigran harus beradaptasi baik dalam hal kegiatan bidang pertanian agar dapat
bertahan hidup dan memperoleh pendapatan yang layak, hal ini dikarenakan
11
tetapi terdapat juga transmigran yang tidak memiliki keahlian dalam bidang
pertanian akan mencari pekerjaan lainnya selain di bidang pertanian. (Balai Besar
kesenjangan jumlah penduduk antara satu wilayah dengan wilayah lain yang
berdampak pada sektor ekonomi dan penghidupan rakyat. Pada 1951, secara
seperti tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Sosial untuk memakmurkan dan
daerah lain. Selain itu dijabarkan pula tugas dari Jawatan Transmigrasi sebagai
daerah lain;
ekonomi rakyat. Meskipun demikian, aspek-aspek lain tentu tidak dapat diabaikan
terutama terkait dengan alasan politik dan keamanan. (Manay, 2016). Salah satu
tugas pokok program Transmigrasi yang dominan adalah pemanfaatan sumber daya
alam yang tersedia dan penyebaran potensi sumber daya manusia yang terkait
memenuhi kebutuhan itu sendiri, sekaligus menjadi pasar produksi dari luar
interaksi dengan masyarakat setempat. Aliran barang dan jasa dari wilayah
meliputi:
yang seimbang, yang dikaitkan dengan kegiatan usaha yang sesuai dengan
transmigrasi terdiri dari program pokok dan program penunjang, dan masing-
masing mempunyai program ikutan lain yaitu program pokok dan program-
daerah transmigrasi.
transmigran.
e. Mendorong penggunaan alat dan mesin pertanian yang sesuai dengan usaha
politik daerah. Ketidakstabilan politik akan sangat merugikan daerah dalam jangka
diperlukan, namun tentulah harus disadari juga bahwa konteks lingkungan sosial
pengaruh yang sangat besar terhadap program transmigrasi. Hal ini terjadi karena
di era otonomi daerah terjadi perubahan yang sangat mendasar dalam sistem
sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip administrasi publik, khususnya prinsip
kesatuan perintah dan jenjang hirarkhi. Ada banyak anggapan bahwa Kabupaten
dan Kota tidak memiliki hubungan hirarkhi dengan Provinsi, ini merupakan
anggapan yang keliru dan merusak sistem tata pemerintahan. Meskipun di dalam
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 memang sudah ada penegasan tentang
sebagian pakar yang menyatakan bahwa Undang Undang tersebut kembali merubah
Kabupaten atau Kota kurang tertata dengan baik. Akibatnya timbul penolakan
permukiman transmigrasi.
transmigrasi.
masyarakat setempat, baik dalam hal kultur budaya dan tradisinya, maupun
8. Ada banyak permukiman transmigrasi yang tidak layak huni, tidak layak usaha
tercantum dalam pokok yang mengatur mengenai program transmigran, antara lain:
daya alam dan sumber daya manusia, kesatuan dan persatuan nasional,
sosial ekonominya lemah yang sebagian besar dan mereka terdiri dari petani
padat.
pembangunan daerah, pemerataan sumber daya alam dan sumber daya manusia
nasional. Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa yang menjadi tujuan
Katingan, 2019)
atau orang yang hidup bersama, masyarakat disebut dengan “society” artinya adalah
interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan, berasal dari kata latin
socius yang berarti (kawan). Istilah masyarakat berasal dari kata bahasa Arab
Konsep tentang masyarakat pasti sering kita dengar, seperti : masyarakat desa
dan masyarakat kota. Meskipun secara mudah dapat diartikan bahwa masyarakat
itu berarti warga namun pada dasarnya konsep masyarakat itu sendiri sangatlah
masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari
sekumpulan manusia yang hidup bersama, bercampur untuk waktu yang cukup
lama, mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan dan mereka
1. Hidup Berkelompok
2. Melahirkan Kebudayaan
pikiran dan pengalaman bersama agar terbentuk suatu rumusan yang dapat
3. Mengalami Perubahan
4. Berinteraksi
5. Terdapat Kepemimpinan
wewenang tertinggi untuk mengayomi keluarganya. Istri dan anak patuh kepada
ayah atau suaminya. Hal itu menunjukkan bahwa dalam masyarakat, ada peran
6. Stratifikasi Sosial
atas kasta.
wilayah, interaksi dan konflik antar penduduk tidak dapat dihindari. Pertukaran
antar warga dapat meningkatkan kerja sama dan rasa persatuan. Namun, konflik
Peningkatan berasal dari kata tingkat, yang berarti lapis atau lapisan dari
keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga
(Adi S, 2007:46)
jasa di suatu negara pada periode tertentu. Peningkatan ekonomi merupakan suatu
terjadi pada suatu negara. Hal ini akan menunjukan seberapa jauh kegiatan
ini berarti peningkatan itu perlu dipastikan terjadi sektor-sektor dimana penduduk
miskin bekerja yaitu sektor pertanian atau sektor yang padat karya. Adapun secara
manfaat peningkatan yang mungkin didapatkan dari sektor modern seperti jasa
perkembangan penduduk. Adam Smith yang melopori teori klasik ini berasumsi
bahwa pada masa itu lahan belum bersifat langka, modal belum ada yang
perkembangan penduduk, maka waktu itu belum berlaku konsep the law of
diminishing return seperti apa yang ditemukan oleh David Ricardo pada periode
selanjutnya. Karena menurut teori ini penduduk dianggap sebagai faktor pendorong
peningkatan ekonomi, maka semboyan banyak anak banyak rejeki berlaku artinya
semakin banyak anak semakin banyak tenaga kerja yang bisa dilibatkan untuk
imbalan atas faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat tersebut. Seiring
bertambah begitu juga dengan produksi nasional, namun setelah jaman keemasan
sementara jumlah lahan tidak bertambah yang menyebabkan lahan terasa semakin
sempit. Setiap pekerja baru akan mendapatkan lahan yang semakin kecil untuk
digarap. Menurunnya rasio antara lahan yang digarap dengan jumlah pekerja yang
mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur,
4. Faktor sumber daya alam, sebagian besar Negara berkembang bertumpu kepada
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya
hingga penempatan mereka dan berbagai bantuan fasilitas bagi transmigran agar
wahana bagi penduduk untuk melakukan mobilitas, baik secara horizontal (gerak
memenuhi kebutuhan sumber daya manusia dalam mengolah sumber daya di pulau
lain seperti perkebunan dan pertanian. Sebagai petunjuk, sumber daya manusia
memiliki potensi dan tidak merugikan daerah, tetapi cenderung tersedia semaksimal
transmigran dan penduduk lokal, namun juga berhasil memajukan wilayah tujuan
transmigrasi. Hal ini disebabkan karena kedatangan suku Jawa yang sebagai
aspek ekonomi dan juga politik kemungkinan besar terjadi pula di daerah yang
penelitian lain, baik dalam bentuk jurnal maupun skripsi. Adapun penelitiannya
sebagai berikut:
Penelitian oleh Sri Rum Giyarsih (2015) dengan judul penelitian “Dampak
melihat hal itulah untuk mengetahui tingkat kesejahteraan dan faktor yang
menjadi buruh serabutan dan kebun karet yang mereka miliki belum memiliki hasil
Hanya sebesar 10% sedangkan 90% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
Desa Passeloreng Kabupaten Wajo. Dimana transmigrasi (X) bernilai tetap, maka
transmigrasi bernilai 0,10 dan signifikan 0,041 lebih kecil dari 0.05 artinya
menjadi meningkat, hal ini disebabkan oleh faktor sumber daya manusia, faktor
Penelitian oleh Ghina Ulfa Saefurrahman dkk (2020) dengan judul penelitian
tenaga kerja yang banyak terserap terdapat pada sektor jasa-jasa dibandingkan
dengan tenaga kerja di sektor industri pengolahan. Selain itu faktor lain yang
dikarenakan oleh adanya penggunaan teknologi di zaman yang modern saat ini. Hal
ini selaras dengan perspektif ekonomi Islam bahwasannya Islam tidak melarang
kemajuan teknologi. Islam juga melihat bahwa faktor teknologi sangat penting
masyarakat (Y) bernilai 3,760. Sedangkan pada variabel transmigrasi (X) bernilai
0,410 dengan nilai probabilitas signifikan 0,003 < 0,05. Karena nilai signifikansi
kurang dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa transmigrasi berpengaruh positif
Nama Alat
Judul Variabel Hasil Penelitian
Peneliti Analisis
Dimana transmigrasi
(X) bernilai tetap,
maka peningkatan
ekonomi masyarakat
(Y) bernilai 52,582.
Sedangkan pada
variabel transmigrasi
bernilai 0,10 dan
signifikan 0,041 lebih
kecil dari 0.05 artinya
kedatangan
transmigran ke Desa
Passeloreng membuat
pendapatan warga
lokal menjadi
meningkat, hal ini
disebabkan oleh faktor
sumber daya manusia,
faktor ilmu
pengetahuan dan
teknologi dan faktor
tradisi.
Ghina Ulfa Pengaruh Tenaga Regresi Hasil analisis data
Saefur- Penyerapan Kerja dan Linier menunjukkan bahwa
rahman dkk Tenaga Kerja Pertum- Sederhana tidak adanya pengaruh
(2020) Terhadap buhan secara signifikan dari
Pertumbuhan Ekonomi variabel penyerapan
Ekonomi tenaga kerja di
Pada Sektor Kabupaten Lampung
Industri Selatan terhadap
Pengolahan variabel pertumbuhan
ekonomi pada sektor
industri. Di Kabupaten
Lampung Selatan
pada industri
pengolahan belum
banya menyerap
tenaga kerja yang
banyak terserap
terdapat pada sektor
jasa-jasa dibandingkan
dengan tenaga kerja di
sektor industri
pengolahan. Selain itu
faktor lain yang
menyebabkan tidak
32
berpengaruhnya
tenaga kerja di
industri pengolahan
dikarenakan oleh
adanya penggunaan
teknologi di zaman
yang modern saat ini.
Hal ini selaras dengan
perspektif ekonomi
Islam bahwasannya
Islam tidak melarang
konsep tentang
perubahan teknologi
bahkan dalam
kenyataanya Islam
mendukung kemajuan
teknologi. Islam juga
melihat bahwa faktor
teknologi sangat
penting dalam
pertumbuhan ekonomi
Ayuni Pengaruh Transmig- Regresi Hasil analisis data
(2020) Transmigrasi rasi dan Linier menunjukkan bahwa
Terhadap Kesejahtera- Sederhana transmigrasi
Kesejahtera- an Ekonomi berpengaruh terhadap
an Ekonomi kesejahteraan. Dimana
Masyarakat diperoleh nilai
di Kabupaten konstanta sebesar
Luwu 3.760 yang artinya
Makmur jika transmigrasi (X)
bernilai tetap, maka
kesejahteraan
ekonomi masyarakat
(Y) bernilai 3,760.
Sedangkan pada
variabel transmigrasi
(X) bernilai 0,410
dengan nilai
probabilitas signifikan
0,003 < 0,05. Karena
nilai signifikansi
kurang dari 0,05.
Maka dapat
disimpulkan bahwa
transmigrasi
berpengaruh positif
33
dan signifikan
terhadap kesejahteraan
ekonomi warga lokal
di Desa Buangin
Kabupaten Luwu
Timur.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijabarkan dengan jelas,
masalah makro ekonomi jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya
kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat.
akan dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian yang sebenarnya. Ada variabel
yang direncanakan masuk dalam penelitian ini, yaitu transmigrasi. Maka dapat
dengan masalah yang akan diteliti, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
Kartanegara.
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu :
1. Transmigrasi (X) dalam penelitian ini adalah perpindahan penduduk dari Pulau
Jawa ke Desa Kota Bangun III Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai
Kartanegara.
yang menyebabkan peningkatan jumlah produksi barang dan jasa di Desa Kota
periode tertentu.
atau membedah berbagai fenomena alam dan sosial dalam masyarakat secara
(pengukuran).
35
36
adanya atau timbulnya perubahan variabel dependen, disebut juga variabel yang
yang dipengaruhi atau dikenal juga sebagai variabel yang menjadi akibat karena
(X) dan variabel dependen (variabel terikat) yaitu peningkatan ekonomi (Y).
Penelitian ini dilakukan di Desa Kota Bangun III Kecamatan Kota Bangun
ekonomi masyarakat di Desa Kota Bangun III Kecamatan Kota Bangun Kabupaten
1. Jumlah transmigrasi penduduk yang terjadi di Desa Kota Bangun III Kecamatan
2. Jumlah peningkatan ekonomi yang terjadi di Desa Kota Bangun III Kecamatan
penduduk yang terjadi di Desa Kota Bangun III Kecamatan Kota Bangun
Kabupaten Kutai Kartanegara. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah data primer diperoleh dari para penduduk yang bertransmigrasi menjadi
objek penelitian serta data lainnya yang terkait dalam penelitian ini.
Populasi adalah masyarakat setempat dan transmigrasi yang ada di Desa Kota
Bangun III Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara yang terdiri atas
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari populasi itu. Apa yang di pelajari
dari sampel itu, kesimpulannya akan diperlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
Teknik sampel yang digunakan pada peneliti ini teknik porposive sampling,
dijadikan sampel. Supaya sampel yang diambil dari penelitian ini dapat mewakili
populasi, maka ditentukan jumlah sampel yang akan diambil dari populasi yang
menghitung dengan menggunakan rumus dari slovin dalam Widodo (2017: 69)
yaitu:
38
𝑵
n = {𝟏+𝑵 (𝒆)𝟐 }
Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N = Jumlah Populasi
sebesar:
𝑵
n = {𝟏+𝑵 (𝒆)𝟐 }
𝟓𝟗𝟑
n = {𝟏+𝟓𝟗𝟑 (𝟎,𝟏)𝟐 }
𝟓𝟗𝟑
n = {𝟏+𝟓𝟗𝟑 (𝟎,𝟎𝟏)}
𝟓𝟗𝟑
n = {𝟏+𝟓,𝟗𝟑}
n = 86
Jadi, mengacu pada perhitungan di atas bahwa jumlah sampel yang akan
Dalam penelitian ini data dibutuhkan berupa data primer. Data primer
sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan
perkiraan.
Dalam analisis ini, digunakan metode analisis regresi linier sederhana, yaitu
menganalisis data-data dan hal yang berhubungan dengan variabel. Data dalam
penelitian ini berbentuk angka-angka atau serta menganalisis masalah yang sedang
diteliti berdasarkan data-data yang diperoleh. Dengan kata lain merupakan suatu
(X) dengan satu variabel tak bebas/response (Y) maka digunakan adalah peralatan
statistik, yaitu regresi linier sederhana. Menurut Sugiyono (2014: 270) regresi
sederhana adalah:
Y = a + bX
Keterangan:
dalam penelitian ini untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi 86 orang
responden di Desa Kota Bangun III Kecamatan Kota Bangun yang menjadi variabel
ekonomi).
yang lebih sederhana dengan memberikan skor atau nilai-nilai ke dalam 5 jenjang
dengan variabel dependen. Dari uji t diambil satu keputusan. Dasar pengambilan
keputusannya yaitu:
a. Apabila nilai thitung > ttabel, dan nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05
dependen.
b. Apabila nilai thitung < ttabel, dan nilai signifikannya lebih besar dari 0,05
variabel dependen.
a. Uji Validitas
Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak
yaitu SPSS for Windows, dan jika suatu alat ukur berupa program computer
yaitu signifikan antar skor item terhadap skor totalnya maka dikatakan alat skor
tersebut adalah valid atau membandingkan hasil data dengan tabel yaitu jika data
b. Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran
tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dan suatu variabel
dikatakan reliabel jika memberi nilai crombch’s Alpa lebih besar dari 0,60.
2. Uji Normalitas
Uji nomalitas merupakan salah satu pengujian untuk menguji apakah data-data
yang telah digunakan telah terdistribusi secara normal pengujian normalitas data
diantaranya.
Hasil analisis regresi dapat digunakan pula untuk melakukan uji hipotesis yang
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Tingkat Pemukiman
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Dengan Meningkatnya
pemukiman tidak akan
mempengaruhi peningkatan
ekonomi masyarakat lokal
2 Tingkat kesuburan tanah yang
tidak menguntungkan
3 Padatnya penduduk
mengakibatkan lahan pekerjaan
semakin sempit
4 Pengaruh transmigrasi terhadap
tingkat pemukiman sangat
berpengaruh pada peningkatan
ekonomi
5 Meningkatnya pemukiman tidak
akan mempengaruhi peningkatan
ekonomi masyarakat lokal
2. Tingkat Daerah
Seperti apa tingkat daerah dalam proses perubahan sikap atau tata laku
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Adanya kepemilikan lahan sangat
membantu dalam proses
peningkatan ekonomi
2 Kurangnya keterampilan
membuat masyarakat dan
transmigrasi susah menapat
pekerjaan
3 Hasil olahan produktif dapat
meningkatkan perekonomian
masyarakat
4 Tingkat kesuburan tanah yang
tidak menguntungkan
5 Banyaknya penduduk yang
kurang berkualitas mengakibatkan
banyak pengangguran
3. Tingkat Nasional
Seperti apa pencapaian pada tingkat persebaran penduduk dan tenaga kerja
dalam tingkat nasional di Desa Kota Bangun III Kecamatan Kota Bangun
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Persebaran penduduk dan tenaga
kerja yang seimbang
2 Kegiatan usaha sesuai dengan
potensi daerah
3 Penyebaran pembangunan
kawasan yang seimbang dalam
tingkat nasional
4 Program pemerintah yang
mengedepankan kesejahteraan
dengan membuka lapangan
pekerjaan
5 Adanya transmigrasi ada
keuntungan bagi Masyarakat lokal
mendapat ketenagakerjaan
48
ekonomi di Desa Kota Bangun III Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai
Kartanegara?
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Sumber daya manusia selaku
subjek dalam proses
pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi
2 Sumber daya manusia merupakan
faktor terpenting dalam proses
pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi
3 Sumber daya manusia yang
berkualitas, tangguh tidak
berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi
4 Rasa malas dan ketergantungan
diri pada orang lain membuat
Masyarakat Desa Kota Bangun III
5 Padatnya penduduk
mengakibatkan tingkat
pengangguran semakin banyak
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Teknologi yang canggi sama
sekali tidak berpengaruh pada
tingkat pembangunan di Desa
Kota Bangun III
2 Pengetahuan dan teknologi tidak
mempengaruhi tingkat
pembangunan di Desa Kota
Bangun III
3 Tingginya pendidikan
mempengaruhi tingkat
pembangunan di Desa Kota
Bangun III
4 Pendidikan mempengaruhi tingkat
pembangunan di Desa Kota
Bangun III
5 Penggunaan teknologi tidak
berkaitan dengan tingkat
pembangunan
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Meningkatkan partisipasi
masyarakat baik itu masyarakat
transmigrasi maupun masyarakat
setempat dalam mengawasi dan
menjaga kelestarian lingkungan
2 Melakukan reboisasi atau
penanaman kembali hutan yang
telah rusak
3 Bersama-sama masyarakat
setempat dan transmigrasi untuk
melakukan upaya menjaga
kelestarian lingkungan
4 Adanya usaha-usaha kelompok
tani
5 Diperlukan adanya suatu wadah
atau organisasi yang mampu
mengoptimalkan sumber daya
alam dan sumber daya manusia