Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH GEOGRAFI

PENGARUH PUSAT PERTUMBUHAN


TERHADAP PEMUSATAN PENDUDUK DAN
PERSEBARAN SDA

Disusun oleh :
1. Dharma Ajie Maulana
2. Athallah Fadil
3. Rizal Bestian
4. Deska Nadia
5. Monica Putri
6. Levyani Claudia. P
7. Ratri Sugiarti

Kelas ......................

Guru Pembimbing:
Suherman, S.Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMAN 02 MUKOMUKO
TA. 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan
karunia–Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Pengaruh Pusat Pertumbuhan
Terhadap Pemusatan Penduduk dan Persebaran SDA” ini dengan baik, sesuai petunjuk dari
Guru Pembimbing.

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan
umumnya bagi para pembaca semua untuk menambah wawasan tentang pembangunan
berkelanjutan dalam pelajaran Geografi.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Guru Pembimbing dan semua
pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Ipuh, September 2019


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

PENGARUH PUSAT PERTUMBUHAN TERHADAP PEMUSATAN PENDUDUK


DAN PERSEBARAN SDA

A. Pengaruh Adanya Pusat Pertumbuhan ........................................................................


B. Teori Pusat Pertumbuhan ...........................................................................................
1. Teori Polarisasi Ekonomi .................................................................................
2. Teori Kutub Pertumbuhan ................................................................................
3. Teori Tempat Sentral ........................................................................................
C. Fungsi Pusat Pertumbuhan .........................................................................................
D. Pengaruh Pusat Pertumbuhan terhadap Perubahan Lingkungan ................................
E. Kaitan Wilayah Pusat Pertumbuhan dan Pengaruh Pusat Pertumbuhan ....................
1. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Pemusatan dan
Persebaran Sumber Daya..................................................................................
2. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Perkembangan
Ekonomi ...........................................................................................
3. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan di Bidang Sosial dan
Lingkungan Hidup ...........................................................................................
F. Pusat Pertumbuhan di Wilayah Indonesia ..................................................................
G. Langkah-langkah pengembangan wilayah secara multidisipliner ..............................
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya wilayah pusat pertumbuhan ..............

DAFTAR PUSTAKA
PENGARUH PUSAT PERTUMBUHAN TERHADAP PEMUSATAN PENDUDUK
DAN PERSEBARAN SDA

A. Pengaruh Adanya Pusat Pertumbuhan

Pusat pertumbuhan dapat terbentuk di suatu wilayah. Terbentuknya pusat pertumbuhan


dapat terjadi secara alami atau dengan perencanaan. Istilah pertumbuhan dalam geografi yang
dimaksud, yaitu pertumbuhan pembangunan, baik pembangunan fisik wilayah maupun
pembangunan sosial budaya.
Dalam kerangka pendekatan perwakilan, Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa
wilayah pembangunan. Setiap wilayah pembangunan mempunyai sebuah kota yang menjadi
pusat pertumbuhan yang disebut juga kutub pertumbuhan (growth pole).

B. Teori Pusat Pertumbuhan

Teori pusat pertumbuhan dikemukakan oleh Boudeville. Menurut Boudeville (ahli


ekonomi Prancis), pusat pertumbuhan adalah sekumpulan fenomena geografis dari semua
kegiatan yang ada di permukaan Bumi. Suatu kota atau wilayah kota yang mempunyai
industri populasi yang kompleks, dapat dikatakan sebagai pusat pertumbuhan. Industri
populasi merupakan industri yang mempunyai pengaruh yang besar (baik langsung maupun
tidak langsung) terhadap kegiatan lainnya.
Beberapa teori mengenai pusat pertumbuhan atau perkembangan wilayah berikut:

1. Teori Polarisasi Ekonomi

Teori polarisasi ekonomi dikemukakan oleh Gunar Myrdal. Menurut Myrdal,


setiap daerah mempunyai pusat pertumbuhan yang menjadi daya tarik bagi tenaga
buruh dari pinggiran. Pusat pertumbuhan tersebut juga mempunyai daya tarik terhadap
tenaga terampil, modal, dan barang-barang dagangan yang menunjang pertumbuhan
suatu lokasi. Demikian terus-menerus akan terjadi pertumbuhan yang makin lama
makin pesat atau akan terjadi polarisasi pertumbuhan ekonomi (polarization of
economic growth).

Teori polarisasi ekonomi Myrdal ini menggunakan konsep pusat-pinggiran


(coreperiphery). Konsep pusat-pinggiran merugikan daerah pinggiran, sehingga perlu
diatasi dengan membatasi migrasi (urbanisasi), mencegah keluarnya modal dari daerah
pinggiran, membangun daerah pinggiran, dan membangun wilayah pedesaan.

2. Teori Kutub Pertumbuhan

Konsep kutub pertumbuhan (growth pole concept) dikemukakan oleh Perroux,


seorang ahli ekonomi Prancis (1950). Menurut Perroux, kutub pertumbuhan adalah
pusat-pusat dalam arti keruangan yang abstrak, sebagai tempat memancarnya
kekuatankekuatan sentrifugal dan tertariknya kekuatan-kekuatan sentripetal.
Pembangunan tidak terjadi secara serentak, melainkan muncul di tempat-tempat
tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda. Kutub pertumbuhan bukanlah
kota atau wilayah, melainkan suatu kegiatan ekonomi yang dinamis. Hubungan
kekuatan ekonomi yang dinamis tercipta di dalam dan di antara sektor-sektor ekonomi.
Contoh: Industri baja di suatu daerah akan menimbulkan kekuatan sentripetal, yaitu
menarik kegiatan-kegiatan yang langsung berhubungan dengan pembuatan baja, baik
pada penyediaan bahan mentah maupun pasar. Industri tersebut juga menimbulkan
kekuatan sentrifugal, yaitu rangsangan timbulnya kegiatan baru yang tidak
berhubungan langsung dengan industri baja.

3. Teori Tempat Sentral

Teori tempat sentral dikemukakan oleh Walter Christaller (1933), seorang ahli
geografi dari Jerman. Teori ini didasarkan pada lokasi dan pola persebaran permukiman
dalam ruang. Dalam suatu ruang kadang ditemukan persebaran pola permukiman desa
dan kota yang berbeda ukuran luasnya.
Teori pusat pertumbuhan dari Christaller ini diperkuat oleh pendapat August
Losch (1945) seorang ahli ekonomi Jerman. Keduanya berkesimpulan, bahwa cara
yang baik untuk menyediakan pelayanan berdasarkan aspek keruangan dengan
menempatkan aktivitas yang dimaksud pada hierarki permukiman yang luasnya
meningkat dan lokasinya ada pada simpul-simpul jaringan heksagonal.
Lokasi ini terdapat pada tempat sentral yang memungkinkan partisipasi manusia
dengan jumlah maksimum, baik mereka yang terlibat dalam aktivitas pelayanan
maupun yang menjadi konsumen dari barang-barang yang dihasilkannya. Tempat-
tempat tersebut diasumsikan sebagai titik simpul dari suatu bentuk geometrik
berdiagonal yang memiliki pengaruh terhadap daerah di sekitarnya. Hubungan antara
suatu tempat sentral dengan tempat sentral yang lain di sekitarnya membentuk jaringan
sarang lebah.

C. Fungsi Pusat Pertumbuhan

Bagian-bagian dari wilayah di permukaan bumi itu tidak tumbuh bersama-sama secara
teratur, tetapi disengaja atau tidak disengaja ada bagian-bagian yang tumbuh dan maju atau
berkembang lebih cepat dari bagian lain. Cepatnya pertumbuhan di tempat ini dapat menjadi
pendorong bagi bagian lain yang tingkat pertumbuhannya kurang cepat.

Secara umum fungsi pusat pertumbuhan, yaitu sebagai berikut.


1. Memudahkan koordinasi dan pembinaan.
2. Melihat perkembangan wilayah maju atau mundur.
3. Meratakan pembangunan di seluruh wilayah.

Pengaruh kemajuan pusat pertumbuhan tersebut akan terlihat seperti berikut:


1. Menyebabkan akulturasi dan asimilasi nilai budaya akibat mobilitas penduduk,
baik yang melalui migrasi maupun pertambahan alami dari berbagai latar
belakang budaya
2. Membuka arus informasi dan komunikasi yang akan mempercepat pertumbuhan
daerah tersebut
3. Membuka lapangan pekerjaan yang banyak dan luas sehingga meningkatkan taraf
hidup masyarakat dan status sosial mereka
D. Pengaruh Pusat Pertumbuhan terhadap Perubahan Lingkungan

Pusat pertumbuhan berpengaruh terhadap hal-hal berikut :

1. Pemusatan dan persebaran sumber daya alam, pengaruhnya terhadap hal berikut:
a) Pusat sumber daya alam dan sumber daya manusia.
b) Daerah untuk mengoptimalisasikan eksploitasi sumber daya yang ada di
daerah.
c) Wilayah untuk mengkoordinasikan sumber daya yang tersebar di sekitar-nya.
d) Sebagai inti pengembangan sumber daya yang ada di daerah sekitarnya.
2. Perkembangan ekonomi, pengaruhnya terhadap hal berikut:
a) Perkembangan ekonomi di daerah sekitarnya.
b) Meningkatkan pendapatan per kapita penduduk di daerah sekitar.
c) Memunculkan berbagai fasilitas ekonomi, seperti pabrik, bank, bursa saham,
dan gudang.
d) Memunculkan berbagai lapangan pekerjaan.
3. Perubahan sosial budaya masyarakat, pengaruhnya terhadap hal berikut.
a) Terjadinya akulturasi dan asimilasi berbagai budaya dalam masyarakat.
b) Menyebabkan pergeseran nilai masyarakat dan paguyuban menjadi
patembayan.
c) Menyebabkan pertumbuhan penduduk meningkat secara pesat.

E. Kaitan Wilayah Pusat Pertumbuhan dan Pengaruh Pusat Pertumbuhan

1. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Pemusatan dan


Persebaran Sumber Daya

Kemunculan pusat pertumbuhan akan menarik jumlah tenaga kerja yang banyak,
dapat dilihat dari arus mobilitas dan migrasi penduduk dari desa ke kota maupun
antarprovinsi. Arus migrasi penduduk dari pedesaan menuju kota besar maupun
kota kecil di Indonesia, menunjukkan angka yang terus meningkat sejalan dengan
pesatnya pertumbuhan kota.

2. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan Terhadap Perkembangan


Ekonomi

Terjadinya peluang kerja di berbagai sektor yang relatif terbuka dan adanya
gerakan arus barang agar membawa dampak terjadinya peluang kerja di berbagai
sektor yang relatif terbuka. Adanya gerakan arus barang agar membawa dampak
terhadap alat transportasi, perhubungan, perdagangan, perkantoran, jasa, dan lain-
lainnya.

Contoh: Meningkatkan kebutuhan masyarakat terhadap fasilitas transportasi


seperti mobil telah memacu tumbuhnya pemasaran alat-alat transportasi dan
sarana perbekalan. Bertambah padatnya jumlah penduduk wilayah tersebut
maupun pertambahan alami akan memacu tumbuhnya sarana-sarana dan fasilitas
pemukiman, pemasaran, hiburan, kesehatan, dan lain-lain. Sektor-sektor ekonomi
yang bersifat nonformal pun dapat ditempuh dan berkembang dengan pesat
seiring bertambahnya penduduk dan meningkatnya pendapatan masyarakat.
Misalnya, munculnya rumah- rumah kos dan kontrakan, perbengkelan, dan
perdagangan kaki lima.

3. Pengaruh Pusat-pusat Wilayah Pertumbuhan di Bidang Sosial dan


Lingkungan Hidup

Semakin maraknya kemajuan pusat-pusat pertumbuhan akan mempengaruhi


kondisi sosial dan lingkungan hidup masyarakat. Pengaruh kemajuan pusat
pertumbuhan adalah sebagai berikut :

- Terbukanya lapangan pekerjaan yang banyak dan luas akan meningkatkan


taraf hidup masyarakat secara otonomi sehingga status sosial mereka akan
lebih baik.
- Melatih masyarakat untuk mengatur waktu, disiplin, bersikap hemat, dan
menyeleksi mana kebutuhan primer dan sekunder supaya tidak terpengaruh
oleh tuntutan barang dan jasa yang berlebihan.
- Akan memotivasi masyarakat untuk saling berlomba memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan kesiapan untuk menghadapi perubahan sosial budaya.
- Akibat mobilitas penduduk baik melalui migrasi maupun pertambahan alami
dari berbagai latar belakang budaya, akan terjadi akulturasi dan asimilasi
nilai budaya.
- Terbukanya arus informasi dan komunikasi akan mempercepat laju
pertumbuhan daerah tersebut.
- Makin banyaknya penduduk yang datang akan berpengaruh terhadap keadaan
lingkungan hidup di sekitarnya antara lain pemukiman, sanitasi, keamanan,
lalu lintas, dan pencemaran.

F. Pusat Pertumbuhan di Wilayah Indonesia

Pengembangan wilayah merupakan upaya yang sengaja dilakukan untuk mencapai


kemajuan daerah tersebut. Pembangunan wilayah Indonesia adalah serangkaian upaya untuk
mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagi sumber daya, merekatkan dan
menyeimbangkan pembangunan nasional secara kesatuan wilayah indonesia, meningkatkan
keserasian antarwilayah, keterpaduan antarsektor pembangunan nasional melalui proses
penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

G. Langkah-langkah pengembangan wilayah secara multidisipliner, yaitu:


1. Meningkatkan efektivitas pembuatan sarana vital.
2. Memberikan perhatian bagi daerah tertinggal dengan mengucurkan sejumlah dana
ekstra untuk pengembangan wilayah.
3. Melakukan pertukaran pelajar antara wilayah Indonesia barat, tengah, dan timur.
4. Melakukan pertukaran guru dan kepala sekolah antara kawasan Tndonesia barat,
tengah, dan timur.
5. Melakukan rolling (pertukaran jabatan) aparatur negara di seluruh Indonesia.
H. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya wilayah pusat pertumbuhan antara
lain sebagai berikut :

1. Faktor alam: pegunungan, dataran tinggi, dataran rendah, cuaca, iklim, rawa-
rawa, dan kesuburan tanah.
2. Faktor ekonomi: perbedaan kebutuhan antara tempat yang satu dengan yang lain.
3. Faktor industri: kebutuhan tenaga kerja, tempat tinggal, dan peralatan rumah.
4. Faktor sosial: pendidikan, pendapatan, dan kesehatan.
5. Faktor lalu lintas: jenis transport, kondisi jalan, dan fasilitas lalu lintas.
DAFTAR PUSTAKA

http://anen9.blogspot.com/2016/03/pengaruh-pusat-pertumbuhan-terhadap.html

https://www.skokul.com/2949/pengaruh-adanya-pusat-pertumbuhan/

https://sobatmateri.com/wilayah-pusat-pertumbuhan-serta-pengaruhnya-di-bidang-sosial-dan-
lingkungan-hidup/

Anda mungkin juga menyukai