Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

DAYA DUKUNG PERTUMBUHAN WILAYAH

DISUSUN OLEH :

CHELSEA CALLISTA ORTIZ

XII IPS 1

MATA PELAJARAN GEOGRAFI

SMA NEGERI 3 CIBINONG

Jl. Perumahan bogor asri, Nanggewer, Cibinong, Bogor, Jawa Barat 16912

Tahun Pelajaran 2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam naskah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 6 September 2021

Chelsea Callista Ortiz

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................4

1.3 Tujuan Masalah..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

2.1 Pengertian Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah...................................................5

2.2 Penentuan Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah...................................................5

2.3 Teori-Teori Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah.................................................6

2.3.1 Teori Gravitasi..................................................................................................6

2.3.2 Teori Titik Henti/Balik....................................................................................7

2.3.3 Teori Grafik/Konektivitas...............................................................................8

2.3.4 Teori Potensi Penduduk...................................................................................9

2.4 Contoh Soal & Pembahasan Teori-Teori................................................................9

2.4.1 Teori Gravitasi..................................................................................................9

2.4.2 Teori Titik Henti/Balik..................................................................................10

2.4.3 Teori Grafik/Konektivitas.............................................................................11

2.4.4 Teori Potensi Penduduk.................................................................................11

BAB III PENUTUPAN.....................................................................................................12

3.3 Kesimpulan..............................................................................................................12

DAFTAR PUSAKA....................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan Wilayah Merupakan suatu proses dinamika perkembangan suatu wilayah.
Pertumbuhan wilayah ini dapat di lihat dalam berbagai aspek seperti tingkat pertumbuhan
dan perkembangan fisik wilayah maupun sosial budaya yang ditunjukan oleh
kemajuan,penambahan atau peningkatkan sarana dan prasarana di berbagai bidang
kehidupan. Dalam pengembangan suatu wilayah diperlukan teori-teori yang dapat
dijadikan sebagai dasar dan acuan dalam pengembangan wilayah.

Teori pertumbuhan wilayah merupakan teori-teori yang menjelaskan bagaimana


wilayah tersebut akan kembang. Faktor-faktor yang membuat wilayah berkembang,dan
bagaimana proses pengembangan nya.

1.2 Rumusan Masalah


2.1 Pengertian Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah ?
2.2 Jelaskan Penentuan Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah ?
2.3 Sebutkan dan jelaskan Teori-Teori Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah ?
2.4 Contoh Soal dan Pembahasan teori-teori ?

1.3 Tujuan Masalah


 Untuk mengetahui pengertian Daya Dukung Prtumbuhan Wilayah
 Untuk mengetahui teori-teori Daya Dukung Perumbuhan Wilayah
 Untuk Memahami cara mengerjakan soal teori-teori Daya Dukung Pertumbuhan
Wilayah

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah


Daya dukung wilayah (carrying capacity) adalah daya tampung maksimum lingkungan
untuk diberdayakan oleh manusia. Dengan kata lain populasi yang dapat didukung dengan
tak terbatas oleh suatu ekosistem tanpa merusak ekosistem itu. Daya dukung juga dapat
didefinisikan sebagai tingkat maksimal hasil sumber daya terhadap beban maksimum yang
dapat didukung dengan tak terbatas tanpa semakin merusak produktivitas wilayah tersebut
sebagai bagian integritas fungsional ekosistems yang relevan.

Fungsi beban manusia tidak hanya pada jumlah populasi akan tetapi juga konsumsi
perkapita serta lebih jauh lagi adalah faktor berkembangnya perdagangan dan industri
secara cepat. Satu hal yang perlu dicatat, bahwa adanya inovasi teknologi tidak
meningkatkan daya dukung wilayah akan tetapi berperan dalam meningkatkan efisiensi
penggunaan sumber daya alam.

Analisis daya dukung (carrying capacity ratio) merupakan suatu alat perencanaan
pembangunan yang memberikan gambaran hubungan antara penduduk, penggunaan lahan
dan lingkungan. Dari semua hal tersebut, analisis daya dukung dapat memberikan informasi
yang diperlukan dalam menilai tingkat kemampuan lahan dalam mendukung segala aktifitas
manusia yang ada di wilayah yang bersangkutan. Informasi yang diperoleh dari hasil
analisis daya dukung secara umum akan menyangkut masalah kemampuan (daya dukung)
yang dimiliki oleh suatu daerah dalam mendukung proses pembangunan dan pengembangan
daerah itu, dengan melihat perbandingan antara jumlah lahan yang dimiliki dan jumlah
penduduk yang ada. Produktivitas lahan, komposisi penggunaan lahan, permintaan per
kapita, dan harga produk agrikultur, semua dipertimbangkan untuk mempengaruhi daya
dukung dan digunakan sebagai parameter masukan model tersebut.

2.2 Penentuan Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah


Penentuan daya dukung untuk pertumbuhan dapat di artikan sebaai suatu upaya untuk
menentukan wilayah pengaruh dari suatu pusat pertumbuhan terhadap wilayah-wilayah

5
lain di sekitar. Identifikasi untuk menentukan daya dukung pertumbuhan dapat dilakukan
berbagai cara,anatara lain dengan menggunakan Teori Gravitasi,Teori Titik
Henti/Balik,Teori Potensi Penduduk dan Teori Grafik.

2.3 Teori-Teori Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah


Batas wilayah pertumbuhan diasumsikan sebagai batas pengaruh wilayah pusat
pertumbuhan terhadap wilayah sekitarnya. Untuk mengetahui batas pengaruh dapat
dilakukan dengan menggunakan :
A. Teori Gravitasi
B. Teori Titik Henti/Balik
C. Teori Grafik/Konektivitas
D. Teori Potensi Penduduk

2.3.1 Teori Gravitasi


Teori ini awal mulanya perkembangan segi keilmuan,Teori Gravitasi diterapkan dalam
lingkup kajian ilmu fisika yang dikemukan oleh Sir Isaac (1642-1727) seorang ilmuan
berkembangan Inggris. Bunyi dari hukum Newton secaralengkap mengenai Gravitasi
adalah sebagai berikut "gaya gravitasi antara dua benda berbanding lurus
dengan massa masing-masing benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
antara keduanya". Pernyataan Hukum Newton dapat dirumuskan sebagai berikut :

6
Secara geografi,teori ini dapat dipergunakan untuk menganalisis besarnya interaksi
antarwilayah secara kuantitatif. Besarnya kekuatan interaksi dapat di wujudkan daklam
bentuk besarnya perpindahan atau transportasi dan komunikasi antar dua wilayah.

2.3.2 Teori Titik Henti/Balik 


Teori Titik Henti (Breaking Point Theory) merupakan hasil modifikasi dari Model
Gravitasi Reilly. Teori ini memberikan gambaran tentang perkiraan posisi garis batas yang
memisahkan wilayah-wilayah perdagangan dari dua kota atau wilayah yang berbeda
jumlah dan komposisi penduduknya. Teori Titik Henti juga dapat digunakan dalam
memperkirakan penempatan lokasi industri atau pusat pelayanan masyarakat. Penempatan
dilakukan di antara dua wilayah yang berbeda jumlah penduduknya agar terjangkau oleh
penduduk setiap wilayah.

Menurut teori ini jarak titik henti (titik pisah) dari lokasi pusat perdagangan (atau
pelayanan sosial lainnya) yang lebih kecil ukurannya adalah berbanding lurus dengan jarak
antara kedua pusat perdagangan. Namun, berbanding terbalik dengan satu ditambah akar
kuadrat jumlah penduduk dari kota atau wilayah yang penduduknya lebih besar dibagi
jumlah penduduk kota yang lebih sedikit penduduknya. Formulasi Teori Titik Henti adalah
sebagai berikut.

7
Teori ini digunakan untuk:
 Menentukan lokasi suatu unit usaha ekonomi (pasar, SPBU, shopping center)

 Menentukan lokasi sarana kesehatan (rumah sakit, klinik)

 Menentukan lokasi sarana pendidikan (sekolah, kampus, pusdiklat)

Teori ini dapat digunakan jika memenuhi beberapa syarat yaitu:


 Keadaan ekonomi penduduk relatif sama

 Topografi wilayah datar

 Sarana prasarana transportasi memadai

 Daya beli masyarakat sama

2.3.3 Teori Grafik/Konektivitas


Salah satu faktor yang mendukung kekuatan dan intensitas interaksi antarwilayah
adalah kondisi prasarana transportasi yang menghubungkan suatu wilayah dengan wilayah
lain di sekitarnya. Jumlah dan kualitas prasarana jalan, baik jalan raya, jalur udara, maupun
laut, tentunya sangat memperlancar laju dan pergerakan distribusi manusia, barang, dan
jasa antarwilayah. Anda tentu sependapat bahwa antara satu wilayah dan wilayah lain
senantiasa dihubungkan oleh jalur-jalur transportasi sehingga membentuk pola jaringan
transportasi. Tingkat kompleksitas jaringan yang menghubungkan berbagai wilayah
merupakan salah satu indikasi kuatnya arus interaksi.

Sebagai contoh, dua wilayah yang dihubung kan dengan satu jalur jalan tentunya
memiliki kemungkinan hubungan penduduknya jauh lebih kecil dibandingkan dengan dua
wilayah yang memiliki jalur transportasi yang lebih banyak.

8
Untuk menganalisis potensi kekuatan interaksi antarwilayah ditinjau dari struktur jaringan
jalan sebagai prasarana transportasi, K.J. Kansky mengembangkan Teori Grafik dengan
membandingkan jumlah kota atau daerah yang memiliki banyak rute jalan sebagai sarana

penghubung kota-kota tersebut. Menurut Kansky, kekuatan interaksi ditentukan dengan


Indeks Konektivitas. Semakin tinggi nilai indeks, semakin banyak jaringan jalan yang
menghubungkan kota-kota atau wilayah yang sedang dikaji. Hal ini tentunya berpengaruh
terhadap potensi pergerakan manusia, barang, dan jasa karena prasarana jalan sangat
memperlancar tingkat mobilitas antarwilayah. Untuk menghitung indeks konektivitas ini
digunakan rumus sebagai berikut.

2.3.4 Teori Potensi Penduduk

W.J. Reilly mengemukakan bahwa kekuatan interaksi dua atau lebih suatu wilayah
dapat diukur dengan memperhatikan jumlah penduduk dari setiap wilayah dan jarak
mutlak di antara kedua tempat tersebut. Secara matematis, Reilly menunjukannya
dengan rumus sebagai berikut :

9
2.4 Contoh Soal & Pembahasan Teori-Teori

2.4.1 Teori Gravitasi


Perhatikan gambar. Manakah interaksi yang lebih kuat antara interaksi Kota A-B,
dibanding dengan interaksi Kota A-C apabila jumlah penduduk A sebesar 3.000, jumlah
penduduk B sebesar 2.000 dan jumlah penduduk kota adalah 1.000.

Jawaban:
Kita harus membandingkan kekuatan interaksi antara Kota A-B dengan kekuatan interkasi
A-C.
Kekuatan interaksi A-B adalah
I = 3.000 x 2.000
          (4) ²
   = 375.000
Sedangkan kekuatan interaksi antara A-C adalah
I = 3.000 x 1.000
         (2) ²
   = 750.000
Perbandingan interaksi A-B dengan A-C adalah 375.000 : 750.000 = 1 : 2
Maka kekuatan interaksi lebih besar terjadi antara kota A dengan Kota C yang jaraknya
lebih besar dibandingkan dengan interaksi kota A dengan kota B, meskipun secara jumlah
penduduk lebih besar.

2.4.2 Teori Titik Henti/Balik


Suatu sekolah akan didirikan di antara desa A dengan desa B yang jaraknya 18 km.
Desa A mempunyai penduduk 114 jiwa, sementara pada desa B berpenduduk 456 jiwa.
Lokasi yang paling tepat untuk mendirikan sekolah yaitu?

10
Jawaban:

Dilihat dari keterangan yang ada di atas, maka diperoleh beberapa informasi seperti
berikut:

 Jarak antara Desa A dengan Desa B: dAB = 45 km.


 Jumlah penduduk yang ada di Desa A: PA = 114 jiwa.
 Serta jumlah penduduk yang ada di Desa B: PB = 456 jiwa.

Menentukan lokasi yang paling tepat untuk mendirikan sekolah (DAB) yaitu:

Sehingga, dapat kita ketahui bahwa lokasi yang paling tepat untuk mendirikan sekolah
ialah DAB = 15 km dari arah Desa A.

2.4.3 Teori Grafik/Konektivitas

11
2.4.4 Teori Potensi Penduduk

BAB III

PENUTUPAN

3.3 Kesimpulan
Hasil analisis menunjukkan beberapa kemungkinan potensi daya dukung yang dapat
mempengaruhi perubahan peningkatan pertumbuhan industri didalam suatu wilayah.
Dimana potensi tersebut, yakni : ketersediaan daya dukung sumber daya manusia, daya
dukung lahan peruntukkan industri, daya dukung aksessibilitas jalan arteri primer, dan
aksessibilitas jalan kolektor primer. Selain itu, kemungkinan terdapat faktor diluar daya
dukung wilayah, seperti faktor kebijakan pemerintah dan faktor dukungan dari lingkungan
sosial masyarakat setempat.

12
DAFTAR PUSAKA

Daya Dukung Pertumbuhan Wilayah. (2018, Agustus 25).

Kekuatan Hubungan Interaksi Antarwilayah. (2019, Oktober 12).

Alazharedutrip. (2018, April 17). Teori Interaksi Menurut Teori Gravitasi.

Husnayaini, H. (2020, Oktober 12). Teori Gravitasi Menghitung Besar Interaksi. Daya
Dukung Pertumbuhan Wilayah.

K, A. D. (2019). Laporan Teori Pertumbuhan Wilayah. 08 Oct 2019.

Madjid, A. Z. (2014). Analisis Daya Dukung Wilayah Dalam Pengembangan Industri


Besar Dan Sedang. Studi Kasus Seluruh Kecamatan di Kabupaten Sidoarjo, 22.

Rejadi, K. (2021). Pusat Pertumbuhan.

Respati. (2015, November). Konsep Wilayah dan Teori Interaksi.

Tiyas. (2021, Juni 13). Teori Titik Henti.

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai