Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

INTERAKSI WILAYAH DESA


DAN KOTA

DISUSUN OLEH ;
1. M. YANUAR S.
2. DICKY ARDIAN H.
3. PURNOMO BAKTI
4. FIFAN CAHYO

KELAS XII – IPS 1

SMA NEGERI 1 MANTUP


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
MAKALAH
INTERAKSI WILAYAH DESA
DAN KOTA

DISUSUN OLEH ;
1. M. YANUAR S.
2. DICKY ARDIAN H.
3. PURNOMO BAKTI
4. FIFAN CAHYO

KELAS XII – IPS 1

SMA NEGERI 1 MANTUP


TAHUN PELAJARAN 2019/2020
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah tugas mata
kuliah Lokasi dan Pola Ruang yang berjudul “Interaksi Spasial Antara Desa dan
Kota” dengan tepat waktu. Selama proses penulisan makalah ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari pihak-pihak lain sehingga makalah ini dapat terselesaikan
secara optimal. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat secara luas
dalam menambah wawasan tentang analisa lokasi dan keruangan. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat di harapkan. Terima Kasih.

Mantup, 13 November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................... i


Kata Pengantar.................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................. iii

Bab I Pendahuluan.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1

Bab II Pembahasan.............................................................................................. 2
A. Identifikasi............................................................................................... 2
B. Desa........................................................................................................ 2
C. Kota........................................................................................................ 3
D. Interaksi Desa Dan Kota......................................................................... 4

Bab III Penutup................................................................................................... 10


A. Kesimpulan........................................................................................... 10
B. Saran....................................................................................................... 10

Daftar Pustaka..................................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULIAN

A. Latar Belakang
Apabila kita bebrbicara mengenai terjadinya kontak atau hubungan antara
dua wilayah atau lebih dan eari hasil kontak itu timbul siatukenyataan yang baru
dalam wujud tertentu, maka apa yang sedang atau yang telah terjadi itu dapat di
artikan sebagai interaksi.
Interkasi ini dapat dilihat sebagai suatu proses social, proses ekonomi,
proses budaya ataupun proses politik dan sejenisnya yang lambat atataupun
cepat dapt menimbulkan suatu realita atau kenyataan.
Interaksi antara desa dan kota dapat terjadi karena berbagai faktor atau
unsur yang ada dalam desa, dalam kota dan di antara desa dan kota. Kemajuan
masyarakat desa, perluasan jaringan jalan desa-kota, integrasi atau pengaruh
kota terhadap desa, kebutuhan timbal-balik desa-kota telah mengacu interaksi
desa-kota secara bertahap dan efektif.dengan adanya kemajuan-kemajuan
dibidang perhubungan damn lalu lintas antar daerah, mak sifat isolasi
desaberangsur-angsur berkurang. Desa-desa yang dekat dengan kota telah
banyak mendapat pengaruh kota, sehingga persentase penduduk desa yang
bertani berkurang dan baralih diri dengan pekerjaan yang nonagraris.
Interaksi yang timbul antara desa dan kota itu telah menimbulkan
beberapa gejala sosial, eknomi, budaya, dan politik di desa, di kota dan
disepanjang jalur hubungan antara desa-kota. Beberapa aspek mengenai
kehidupan keluarga, pendidikan keluarga, pemukiman desa dan kota, lingkungan
pedesaan dan kota, mata pencaharian warga desa dan kota menunuukkan corak
yang berbeda. Berbagai keserasian dan juga berbagai kesenjangan timbul.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan interaksi?
2. Apakah yang dimaksud dengan kota dan desa?
3. Bagaimana Interaksi desa dan kota?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Interaksi
1. Definisi Interaksi
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan
saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat
menimbulkan suatu proses interaksi sosial.
Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial
adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons
antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok” (p. 22).
Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004),
“Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu
proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan
pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial” (p. 50).
Berdasarkan definisi di atas maka, penulis dapat menyimpulkan
bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang
saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu,
antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.

B. Desa
1. Definisi Desa
Menurut Soetardjo Kartohadikoesoemo istilah desa dapat diartikan
ke dalam tiga istilah yaitu desa, dusun, dan desi yang semuanya berasal dari
suku kata swa desi. Istilah ini sama maknanya dengan negara, negeri,
nagari yang berasal dari kata nagaram. Istilah ini berasal dari kata sanskrit
yang berarti tanah air, tanah asal, atau tanah kelahiran. Berikut ini
merupakan beberapa pengertian desa dari beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut.
Jadi Desa yaitu suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk sebagai kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan
masyarakat dan hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah
langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2
2. Fungsi Desa
Sebuah desa memiliki fungsi penentu bagi kota yang berada di
daerahnya, antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai sumber bahan mentah bagi kota.
b. Sebagai sumber tenaga kerja bagi kota.
c. Desa sebagai mitra pembangunan wilayah kota
d. Sebagai daerah penyokong atau penyuplai kebutuhan masyarakat kota.
Desa sebagai pendukung pemekaran daerah kota.

C. Kota
1. Pengertian Kota
Menurut Prof. Drs. R. Bintarto Kota adalah suatu sistem jaringan
kehidupan manusia dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial
ekonomi yang heterogen, dan corak kehidupan yang materialistik.
Menurut Max Weeber kota adalah apabila penghuni setempat dapat
memenuhi sebagian kebutuhan ekonominya di pasar local. Ciri-ciri
masyarakat kota:
a. Kehidupan keagamaan berkurang bi;a dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan desa. Kegiatan-kegiatan keagamaan hanya berada di
tampat-tempat peribadatan. Kehidupan kota berada dalam lingkungan
ekonomi, perdagangan.
b. Masyarakat kota umumna dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus
bergantung pada orang lain. Yang terpenting adalah manusia Indivdu.di
kota kehisupan keluargasering sulit disatukan, itu di karenakan
memiliki kepentingan yang berbeda.
c. Pembagian kerja di wilayah kota juga lebih tegas dan mempunyai
batas-batas yang nyata.
d. Kemungkinan untuk menndapatkan pekerjaan lebih banyak di proleh
oleh masyarakat kot daripada desa.
e. Jalan pikiranbiasanya rasional, menyebabkan interaksi-interaksi yang
lebih di dasarkan pada factor kepentingan pribadi
f. Waktu sangat di perhatik
g. perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota
biasanya terbuka dengan menerima pengaruh dari luar. Hal ini
menimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan golongan

3
muda. Oleh karena itu golongan muda belum sepenuhny
kepribadiannya terbentuk.

2. Fungsi Kota
a. Kota sebagai pusat kebudayaan
Kota yang berfungsi sebagai pusat kebudayaan mempunyai potensi
budaya yang lebih dominan dibandingkan dengan potensi yang lain.
b. Kota sebagai pusat perdagangan
Secara umum setiap kota memiliki pusat perdagangan. Namun tidak
semua kota mempunyai aktivitas yang dominan dibidang perdagangan.
Kota-kota perdagangan yang besar biasanya merupakan kota pelabuhan.
c. Kota sebagai pusat industri
Kota disebut juga sebagai pusat industri apabila kegiatan industri di
kota tersebut lebih dominan dibandingkan kegiatan-kegiatan lainnya.
Umumnya kegiatan industri suatu kota terdiri atas berbagai macam
jenis.
d. Kota sebagai pusat pemerintahan
Kota pusat pemerintahan dapat berkembang secara cepat karena
peranannya mengatur sistem pemerintahan. Kota pusat pemerintahan
umumnya memiliki hubungan yang luas dengan kota-kota yang lainnya.
e. Kota sebagai pusat rekreasi dan kesehatan
Kota dapat berfungsi sebagai pusat rekreasi dan kesehatan apabila kota
tersebut mampu menarik pendatang, baik untuk tujuan rekreasi maupun
penyembuhan.

D. Interaksi Desa dan Kota


Interaksi wilayah (Spatial Interaction) adalah hubungan timbal balik yang
saling mempengaruhi antara dua wilayah atau lebih, yang  dapat melahirkan
gejala, kenampakkan  dan permasalahan baru,  secara langsung maupun tidak
langsung, sebagai contoh antara kota dan desa.  Dari definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai
berikut :
1. Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih
2. Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu :
a. Pergerakan  manusia (Mobilitas Penduduk)

4
b. Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK,
kondisi suatu wilayah
c. Pergerakan  materi / benda, misalnya distribusi  bahan pangan,
pakaian, bahan bangunan dan sebagainya
d. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan
permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh :
- kota menjadi sasaran urbanisasi
- terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda
Interkasi desa – kota adalah proses hubungan yang bersifat timbal balik
antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari
pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang didengar
atau surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala baru, baik berupa fisik
maupun non fisik.
1. Faktor-faktor Inetrakasi Desa Dan Kota
Faktor Interaksi Desa - Kota
Menurut Edward Ulman ada 3 faktor penyebab interaksi antarwilayah, yaitu :
a. Region Complementary (wilayah yang saling melengkapi)
Wilayah yang memiliki potensi sumber daya yang berbeda-beda
baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Perbedaan sumber daya kota
dan desa menyebabkan timbulnya interaksi. Jadi ada kebutuhan saling
melengkapi atau komplementaritas. Ini didorong oleh permintaan dan
penawaran. Perancis berdagang anggur dengan Belanda karena Belanda
merupakan konsumennya. Relasi komplementaritas hanya terjadi jika
tawaran bermanfaat bagi pihak yang minta. Manfaatnya ditentukan oleh
banyak hal seperti : budaya, pengetahuan, teknik, kondisi kehidupan dan
sebagainya. Semakin besar komplementaritas, semakin besar arus
komoditas.
Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Perkotaan :
1) Terpenuhinya sumber daya alam sebagai bahan mentah/bahan baku
industri.
2) Terpenuhinya kebutuhan pokok yang dihasilkan pedesaan.
3) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan bagi
perkotaan.
4) Tersedianya tempat pemasaran hasil industri.
Manfaat Interaksi Desa-Kota bagi Pedesaan :

5
1) Terpenuhinya barang-barang yang tidak ada di desa
2) Masuknya pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari
kota ke pedesaan.
3) Membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian.
b. Intervening Opportunity (kesempatan untuk berintervensi)
Adalah adanya kesempatan untuk timbulnya interaksi
antarwilayah dan dapat memenuhi kebutuhan sumber daya wilayah
tersebut. Jadi, semakin besar intervening opportunity, semakin kecil arus
komoditas.
c. Spatial Transfer Ability (kemudahan pemindahan dalam ruang)
Kemudahan pemindahan dalam ruang baik berupa barang, jasa,
manusia maupun informasi. Proses pemindahan dari kota ke desa atau
sebaliknya dipengaruhi antara lain :
1) Jarak mutlak maupun jarak relatif antarwilayah
2) Biaya transportasi dari satu tempat ke tempat yang lain
3) Kelancaran transportasi antarwilayah
Jadi, semakin mudah transfer abilitas, semakin besar arus
komoditas.

2. Bentuk interaksi desa – kota :


a. Kerjasama antar penduduk
b. Penyesuaian terhadap lingkungan
c. Persaingan fasilitas hidup
d. Asimilasi.
Interaksi antara desa – kota melahirkan suatu perkembangan baru
bagi desa maupun bagi kota. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan
potensi yang dimiliki desa maupun kota, dan adanya persamaan kepentingan.

3. Timbal-Balik Interaksi Kota da Desa


Kota selalu mempunyai hubungan erat dengan wilayah sekitarnya.
Penduduk kota yang terdiri dari pedagang, pegawai pemerintah dan swasta,
tukang-tukang, seniman, guru dan sebagainya, hidup dari hasil pertanian
yang dihasilkan oleh para petani di pedesaan. Penduduk kota sangat
tergantung secara ekonomis terhadap penduduk pedesaan. Demikian pula
sebaliknya, penduduk desa mempunyai ketergantungan terhadap perkotaan

6
terutama menyangkut sandang, pangan, dan barang jadi. Timbulnya pasar
bias menjadi ajang pertukaran kebutuhan antara penduduk desa dan kota.
Menurut Daldjoeni, majunya komunikasi dan transportasi
menjadikan pengaruh kota  terhadap wilayah sekitarnya semakin kuat. Paul
Harrison menyatakan hubungana antara kota dan desa di dunia ketiga mirip
sekali dengan hubungan antara yang kay dan miskin. Pedesaan
menghasilkan bahan-bahan yang serba murah di banding dengan barang
yang ada di kota. Pedesaan tidak memiliki system organisasi dan koordinasi
yyang mampu memaksa pihak kota untuk membayaar hasinya dengan harga
yang alebih tinggi. Selanjutnya kota merupakan perpaduan antara pihak
penguasa dan para pegawainya untuk memajukan kota.

4. Dampak Interaksi Desa dengan Kota


Interaksi desa dan kota dapat menimbulkan dampak yang
mengntungkan atau merugikan:
a. Di tinjau dari aspek ekonomi, dampak interaksi desa dan kota anatara lain
sebagai berikut:
1) Memmperlancar hubungan desa dan kota.
2) Meningkatkan volume perdagangan antara desa dan kota.
3) Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa.
4) Menimbulkan kawasan perdagangan sebagai tempat untuk
melakukan kegiatan jual bali.
5) Meningkatkan pendapatan penduduk desa dan kota.
b. Di tinjau dari aspek social.
1) Terjadi mobilitas antara ke duanya,
2) Terjadi saling ketergantungan antara desa dan kota, khususnya
dalam bidang pasokan bahan mentah.
c. Ditinjau dari aspek budaya,
1) Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat desa.
2) Terjadinya tingkah laku, khususnya masyarakat pedesaan.
3) Meningkatkan sumber daya budaya yang dapat menari wisatawan.
Interaksi antara dua wilayah akan melahirkan gejala baru yang
meliputi aspek ekonomi, sosial, maupun budaya. Gejala tersebut dapat
memberikan dampak  bersifat menguntungkan (positif) atau merugikan
(negatif ) bagi kedua wilayah. Demikian pula halnya gejala interaksi antara

7
dua desa dan kota. Di bawah ini kalian akan melihat tabel dampak interaksi
desa – kota. 
Tabel Dampak Interaksi Desa - Kota  
Dampak
No Positif Negatif
wilayah
       Meningkatnya Cakrawala
       Terjadinya penetrasi
pengetahuan penduduk desa kebudayaan dari kota ke desa yang
1 Desa tidak sesuai dengan tradisi
masyarakat pedesaan.

       Masuknya teknologi tepat


       Terjadinya perubahan tata guna
guna ke desa meningkatkanlahan yang dapat menimbulkan
produksi lahan dan berdampakkerusakkan lingkungan
meningkatnya pendapatan
masyarakat
       Terjadi perubahan tata guna        Terjadinya kekurangan tenaga
lahan yang menguntungkan potensial di desa karena banyak
yang berurbanisasi
       Terjadi perkembangan sarana       Kemungkinan banyaknya orang
– prasarana transportasi yang kembali ke desa akan
penghubung desa dengan kota, menyebabkan semakin padatnya
sehingga desa tidak lagi terisolir desa
·    Terbentuknya lapangan kerja
alternatif di luar sektor pertanian
       Masuknya barang – barang
produksi industri yang terjadi
tidak ada
2 Kota        Kemajuan bidang transportasi       Munculnya daerah-daerah
yang menghubungkan desa  kumuh (slums area) akibat dari
dengan kota makin banyaknya pendatang.
       Menyebabkan terpenuhinya        Tata ruang kota menjadi tidak
kebutuhan bahan baku bagi ideal sebagai tata ruang kota yang
proses produksi dan tenaga kerja dinamis
       Tersalurnya hasil–hasil        Masuknya orang dari berbagai
produksi di wilayah pedesaan daerah dan budaya, sangat
potensial bagi munculnya konflik
antar etnis
       Masuknya penduduk dari
berbagai daerah dan budaya

8
melahirkan proses akulturasi
antara berbagai kebudayaan
tersebut.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Desa adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia
dengan lingkungannya. Hasil dari perpaduan itu ialah suatu ujud atau
kenampakan di muka bumi yang di timbulkan oleh unsure-unsur fisiografi,
social, ekonomi, politik, dan cultural yang saling berinteraksi antar unsure
tersebut dan juga dalam hubungannya dengan daerah-daerah lain.
Kota dapat diartikan sebagai suatu system jaringan kehidupan manusia
yang di tandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan di warnai dengan
strata social-ekonomi yang hiterogen dan coraknya materialistis, atau dapat pula
diartikan sebagai bentang budaya yang di timbulkan oleh unsure-unsur alami
dan nonalami dengan gejala-gejala pemusatan penduduk yang cukup besar dan
corak kehidupan yang bersifat heterogen dan materialistic di bandingkan dengan
daerah belakannya.
Interaksi merupakan suatu proses yang sifatnya timbal-balik dan
mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan
melalui kontak langsung, melalui berita yang didengar atau melalui surat kabar.

B. Saran
Mengadakan suatu interaksi atau berhubungan dengan pihak lain tidak
selamanya merupakan suatu hal yang negatif, banyak yang bisa didapat dengan
bergaul pada pihak lain apalagi pada sesuatu yang beragam. Pasti akan
menimbulkan sesuatu yang baru. Namun meski demikian juga tidak selamanya
interaksi berbuah indah, banyak hasil dari interaksi merupakan suatu yang
negatif seperti yang terdapat pada interaksi antara desa dan kota. Namun hal
tersebut tidak semestinya menjadi suatu ketakutan untuk bertindak, mengingat
segala sesuatu pasti memiliki resiko. Disini yang terpenting adalah bagaimana
caranya supaya resiko yang didapat seminimalisir mungkin supaya yang dapat
dirasakan adalah hal yang baik-baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Daldjoeni, N.1982. Seluk Beluk masyarakat Kota.Bandung. Penerbit Alumni


Beretha, I Nyoman.1981. Masyarakat Desa dan Pembangunan Desa. Jakarta Timur.
Ghalia Indonesia.
M, Idianto. 2004. Sosiologi SMA. Jakarta. Erlangga.
Hestiyanto, Yusman. 2005. Geografi SMA. Jakarta. Yudhistira

11

Anda mungkin juga menyukai