LINGKUNGAN”
No : 12
Disusun oleh,
HEPTYNA OKTAVIA
NIS: 4852
Disetujui,
Pembimbing,
i
HALAMAN MOTTO
"Jangan pergi mengikuti kemana jalan akan berujung. Buat jalanmu sendiri dan
tinggalkanlah jejak." - Ralph Waldo Emerson
“Kamu tidak harus menjadi hebat untuk memulai, tetapi kamu harus mulai untuk
menjadi hebat.” – Zig Ziglar
"Percayalah pada dirimu sendiri dan ketahuilah bahwa ada sesuatu di dalam
dirimu yang lebih besar daripada rintangan apapun."
(Christian D. Larson)
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Pengembangan
Potensi Wilayah dan Kesehatan Lingkungan" dengan baik dan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Geografi. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan tentang
pengembangan potensi wilayah dan kesehatan lingkungan bagi para pembaca .
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Heri selaku guru Mata
Pelajaran Geografi .
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Heptyna Oktavia
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
wilayah
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengembangan wilayah merupakan upaya menyatukan secara
harmonis sumberdaya alam, manusia dan teknologi dengan
memperhitungkan daya tampung dan lingkungan itu sendiri . Konsep
pengembangan wilayah dimaksud untuk memperkecil kesenjangan dan
ketimpangan kesejahteraan anatar wilayah. Peran kebijakan
pengembangan wilayah adalah untuk menghubungkan kegiatan yang
terpisah-pisah sehingga diharapkan akan tercapai tujuan pembangunan
nasional secara keseluruhan. Pembangunan wilayah sangat diperlukan
untuk kelanjutan hidup manusia. Sehingga perlu keterkaitan antara
Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia sebagai subjek dan objek
dalam pembangunan wilayah. Dan berhasil tidaknya pembangunan
bergantung pada kualitas penduduk dalam mengelola potensi sumber daya
alam. Sumber daya alam yang melimpah merupakan modal besar dalam
pembangunan apabila diiringi oleh manusia yang berkualitas. Apabila
sumber daya alam yang melimpah tetapi kualitas sumber daya alamnya
rendah merupakan hambatan dalam pembangunan bahkan dapat
menimbulkan masalah baru, seperti kerusakan alam, bencana alam,
kelangkaan bahan pangan dan lainnya. Sebagai upaya memanfaatkan
potensi sumber daya manusia dalam pembangunan potensi wilayah dapat
menggunakan penginderaan jauh, SIG, dan peta.
Selain itu pemanfaatan lahan membutuhkan kajian yang mendalam
sebagai bahan pertimbangan pembangunan wilayah. Tujuannya adalah
untuk menentukan lahan yang sesuai dengan peruntukannya dengan
penginderaan jauh dapat membantu untuk perencanaan tersebut dan
hasilnya dapat digunakan sebagai pertimbangan pembangunan
pengembangan wilayah kajian tata guna lahan juga dapat memanfaatkan
SIG melalui SIG tata guna lahan dapat dibuat pemodelan perencanaan
zonafikasi lahan sehingga hasilnya digunakan perencanaan pembangunan.
Selain itu kesehatan lingkungan juga penting untuk merencanakan
pembanguna untuk pengembangan wilayah.
Masalah kesehatan lingkungan yang berkaitan dengan kesehatan
masyarakat tampak sangat beragam. Kebanyakan masyarakat belum
1
mengetahui bahwa banyak sekali masalah-masalah lingkungan di sekitar
mereka yang berakibat buruk terhadap kesehatan dan keberlangsungan
hidup secara keseluruhan. Perlu adanya peningkatan derajat kesehatan bagi
masyarakat, diselenggarakannya upaya kesehatan yang terpadu dan
menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan masyarakat. Dan berbagai
perubahan komponen lingkungan hidup manusia yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan pada masyarakat. Ada dua faktor yang menyebabkan
gangguan kesehatan lingkungan yaitu faktor manusia dan alam. SIG
sebagai alat yang dapat memperlihatkan masalah kesehatan masyarakat
terutama masalah kesehatan yang berbasis wilayah atau area, melalui
kemampuan analisis keruangan perencanaan dan intervensi masalah
kesehatan. Kenampakan ruangan kesehatan lingkungan suatu wilayah
dapat ditampilkan berupa peta sehingga segala tindakan dalam
pengambilan kebijakan dapat diambil dengan tepat. Selain menggunakan
SIG untuk mengetahui kesehatan masyarakat, harus diadakan penyuluhan
dari dinas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, bidan, maupun dari
mantri.
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan kegiatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan dimana
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin
hidup sehat dengan mengetahui cara dan apa yang bisadilakukan secara
individu maupun berkelompok. Maka dari itu perlu dilakukan penyuluhan
kesehatan di sekolah, masyarakat agar semua orang tahu betapa
pentingnya menjaga kesehatan lingkungan. Penyuluhan kesehatan dapat
dilakukan dengan berbagai metode. Secara garis besar metode dibagi
menjadi dua, yaitu metode didaktif dan metode sokratik. Metode didaktif
yaitu metode yang dilakukan secara satu arah
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana jaringan transportasi sebagai penopang pengembangan
potensi wilayah?
2. Bagaimana SDA dan SDM sebagai pengembangan wilayah?
3. Bagaimana potensi wilayah untuk tata guna lahan ?
4. Bagaimana kesehatan lingkungan?
2
C. Tujuan
a. Mengetahui jaringan transportasi untuk penopang pengembangan
wilayah
b. Mengetahui SDA dan SDM untuk pengembangan potensi wilayah
c. Mengetahui potensi wilayah tata guna lahan
d. Mengetahui kesehatan lingkungan
D. Manfaat Penulisan
1. Untuk Mengetahui jaringan transportasi untuk penopang
pengembangan wilayah
2. Untuk Mengetahui SDA dan SDM untuk pengembangan potensi
wilayah
3. Untuk mengetahui potensi wilayah tata guna lahan
4. Untuk mengetahui kesehatan lingkungan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
untuk keperluan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan di suatu wilayah.
Sementara transportasi adalah suatu usaha untuk memindahkan, menggerakkan,
mengangkut atau mengalikan orang ataupun barang dari suatu tempat ke tempat
lain dimana di tempat lain objek tersebut lebih berguna atau dapat berguna untuk
tujuan tertentu.
Transportasi memiliki fungsi dan manfaat penting yang terbagi menjadi beberapa
bagian titik fungsi transportasi dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu untuk
melancarkan perpindahan barang dari manusia, dan menunjang pembangunan
wilayah. Transportasi juga memberikan kontribusi yang besar sebagai
penghubung antara wilayah satu dengan wilayah lainnya dalam rangka
mendorong pembangunan wilayah tertinggal .
5
berdampak pada terganggunya perekonomian. Semakin berkembang dan
meningkatnya pertumbuhan penduduk menuntut adanya pemenuhan fasilitas yang
mendukung Setiap kegiatan , tidak terkecuali penyediaan transportasi yang efisien
dan efektif baik darat, udara, maupun laut. Salah satu upaya untuk mengkaji dan
mengembangkan jaringan transportasi adalah dengan menggunakan peta,
penginderaan jauh, dan sistem geografis.
Peta yang digunakan dalam kajian transportasi adalah peta tematik. Peta tematik
merupakan Peta yang menggambarkan tema tertentu. Penggunaan peta dalam
kegiatan transportasi dinilai sangat penting karena kegiatan transportasi berkaitan
dengan data-data spasial.
6
itu, yang perlu diperhatikan dalam pengembangan jaringan transportasi adalah
bagaimana kondisi makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Misalnya dalam
pembangunan jalan tol, pasti membutuhkan lahan, sedangkan lahan yang tersedia
hanya hutan atau pertanian. Dalam kajian transportasi laut maupun udara
bergantung pada kondisi iklim (angin, kelembaban udara, curah hujan).
Pemantauan cuaca dapat dilakukan dengan satelit NOAA. Satelit NOAA
memberikan informasi mengenai kondisi dan dapat memperkirakan cuaca yang
akan datang titik Dengan demikian pengembangan jaringan transportasi baik
darat, laut dan udara dapat dilakukan dengan bantuan penginderaan jauh.
Kementerian Perhubungan selaku Departemen yang mengelola jaringan
transportasi telah menggunakan teknologi penginderaan jauh ini untuk mengelola
jaringan transportasi di Indonesia. Tidak dapat dipungkiri sangat besar
manfaatnya penginderaan jauh bagi kehidupan manusia. Melalui penginderaan
jauh, informasi berkaitan dengan jaringan transportasi dapat diperoleh secara
cepat dan tepat. Perolehan data spasial yang cepat dan tepat dapat dijadikan
sebagai dasar pengambilan kebijakan pengembangan potensi wilayah yang ada.
7
Lebih dari 80% informasi dari SIG digunakan untuk mengelola jaringan
transportasi, fasilitas pelabuhan, bandara, dan sebagainya. SIG dapat
dimanfaatkan untuk menentukan suatu lokasi yang ideal. Hal ini tersebut menjadi
perhatian penting untuk memutuskan suatu desain pembangunan. Suatu
pembangunan membutuhkan keputusan yang akurat dan cepat. Misalnya kita
dapat mengetahui lokasi distribusi barang, memantau aktivitasnya, dan
mengumpulkan sumber daya secara optimal.
Begitu besar manfaat SIG dalam pengembangan jaringan transportasi. Kita pun
juga dapat memanfaatkan Sig untuk kajian transportasi dalam pengembangan
potensi wilayah. SIG memberikan efektivitas dan efisiensi dalam mengolah data
spasial. Kaitanya dengan jaringan transportasi SIG dapat dimanfaatkan untuk
memodelkan pembangunan jalur transportasi darat, menentukan jalur pelayaran,
penerbangan, penentuan terminal ,dan sebagainya.Demikian tersedianya data
spasi jaringan transportasi, pengembangan potensi wilayah dapat dilakukan secara
maksimal.
8
yang dapat mengamati, menganalisa, dan menyajikan serta membuat pemodelan
keputusan sehingga eksistensi sumber daya alam tetap terjaga. Penginderaan jauh
merupakan salah satu teknologi terintegrasi yang dapat memodelkan
permasalahan sumber daya alam kaitannya dengan menjaga eksistensi dan dapat
dimanfaatkan dengan tepat.
Secara umum manfaat penginderaan jauh dalam bidang sumber daya alam
sebagai berikut.
a. Pemetaan sebaran sumber daya alam.
b. Sebagai sumber data kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh
banyak hal.
c. Sumber data pemetaan potensi sumber daya alam.
d. Pemantauan sebaran sumber daya alam titik e perencanaan
pembangunan.
Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh di Indonesia di semua bidang telah
mengalami perkembangan yang pesat terutama di bidang sumber daya alam. Hal
ini dapat dijumpai ketika mengunjungi situs Kementerian Pertanian, Kementerian
Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kehutanan, dan berbagai lembaga lainnya
kamu akan menemukan link penginderaan jauh.Link tersebut bertujuan untuk
memberi informasi kepada masyarakat luas, bahwa pengawasan sumber daya
alam, pengambilan kebijakan, dan sebagainya disuatu wilayah. Melalui
penginderaan jauh, pemerintah selaku yang mengambil kebijakan dan menentukan
arah pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam tersebut, berdasarkan
kondisi masyarakat, sebaran, potensi dan cadangan. Selain itu masyarakat juga
dapat menentukan pengolahan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
2. Sistem informasi geografis untuk sumber daya alam dan pengembangan potensi
wilayah
Inventarisasi sumber daya alam berarti pendataan kekayaan sumber daya alam
sehingga diperoleh informasi jumlah dan sebarannya dalam waktu tertentu.
Tujuan utama inventarisasi sumber daya alam adalah untuk mengetahui sebaran,
jumlah, pola masalah yang ada, degradasi lahan dan sebagainya sehingga dapat
9
digunakan sebagai acuan dalam pengelolaannya. Sumber daya alam di Indonesia
tersebar dan jumlahnya sangat banyak.
10
Kawasan potensial merupakan kawasan yang memiliki potensi tertentu yang
dapat dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kawasan kritis
merupakan suatu kawasan yang telah mengalami kerusakan lingkungan parah
karena faktor alam maupun manusia. Pemanfaatan sistem informasi geografis
dalam pemantauan kawasan potensial dan kritis dapat membuat pemodelan luas
lahan yang dapat dikembangkan, pemetaan lahan kritis, upaya penanggulangan
dan sebagainya. Misalnya, pada tahun 2015 di provinsi Riau terjadi kebakaran
hutan yang berdampak buruk terhadap sektor ekonomi, sosial, kesehatan, maupun
lingkungan. Penggunaan SIG dapat memberikan kita informasi geografis kawasan
potensial yang telah kritis, dampak, dan cara mencegahnya.
11
Inventarisasi sumber daya alam merupakan dasar yang baik dalam mengelola
kekayaan sumber daya alam. Kendala yang sering terjadi di dalam inventarisasi
sumber daya alam di Indonesia adalah luasnya cakupan yang diinventarisasi.
Tersedianya informasi mengenai sumber daya alam dapat membantu upaya
peningkatan pengelolaan sumber daya alam yang baik. Permasalahan-
permasalahan yang mungkin terjadi di lingkungan dapat dihindari. Informasi yang
dibutuhkan untuk pengembangan inventarisasi sumber daya alam adalah data
spasial.
Inventarisasi sumber daya alam dengan menggunakan SIG merupakan sistem
yang digunakan untuk mengelola informasi sumber daya alam yang sebelumnya
informasi tersebut diperoleh dari perekaman penginderaan jauh. SIG menyediakan
berbagai fasilitas manipulasi dan pengolahan data.
Kegiatan inventarisasi sumber daya alam yang harus memperhatikan beberapa
hal hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan inventarisasi sumber daya alam
adalah sebagai berikut
a. Kemampuan SDM
Sumber daya manusia menentukan keberhasilan dan tingkat detailnya
inventarisasi. Kemampuan SDM yang berkualitas mampu menyediakan data
dengan akurasi yang tepat.
b. Ketersediaan data
Tidak setiap daerah tersedia informasi berupa citra penginderaan jauh, data hasil
penelitian, dan data statistik .Daerah dengan data yang tersedia akan memudahkan
dalam mengolahnya. Berbeda halnya dengan tidak tersedia data. Maka sebelum
mengolah harus mengumpulkan data terlebih dahulu dan tentunya akan menilai
biaya, tenaga dan waktu.
c.kondisi lapangan
Kondisi lapangan yang sulit dijangkau dapat memanfaatkan penginderaan jauh
sebagai sumber data tunggal. Apabila daerah tersebut memungkinkan dijangkau
maka perut serta tambahan seperti data terestrial.
12
Sumber daya alam yang ada di Indonesia memiliki peran ganda yaitu sebagai
penopang perekonomian nasional dan kehidupan masyarakat. Karena
pemanfaatan sumber daya alam yang mengedepankan pola produksi yang
agresif,eksploitatif, dan ekspansif tanpa memperhatikan prinsip pembangunan
berkelanjutan dan lestari menyebabkan kualitas lingkungan semakin menurun.
Lalu, bagaimana pengelolaan sumber daya alam yang sesuai dengan potensi
wilayah dan bermanfaat bagi penduduk tanpa merubah kualitas lingkungan?
Salah satu solusi yang dapat diterapkan dalam pengelolaan sumber daya alam
adalah melalui pemetaan. Pemetaan sumber daya alam di Indonesia yang paling
lengkap dibuat sekitar tahun 1980-an sebagai alat pendukung transmigrasi.
Melalui peta yang dibuat secara detail, kita dapat memperoleh informasi dalam
hal inventarisasi pengelolaan, evaluasi, dan pemanfaatan sumber daya alam.
Peta tersebut sampai saat ini juga masih dapat digunakan, tetapi informasi yang
ada sudah mengalami perubahan, sehingga diperlukan informasi data terbaru dan
akurat. Data yang disajikan pada peta sumber daya alam membantu pemerintah,
masyarakat, maupun stake holder dalam merencanakan ,mengambil keputusan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi sumber daya alam berdasarkan aspek
keuangan wilayah. Selain itu berdasarkan peta sumber daya alam kita dapat
mengetahui besarnya potensi sumber daya alam di suatu wilayah, besarnya yang
dapat dimanfaatkan, dan cadangan pada wilayah dan waktu tertentu.
13
Sumber daya manusia merupakan subjek dan objek dalam pembangunan
wilayah. Berhasil atau tidaknya pembangunan bergantung pada kualitas penduduk
dalam mengelola potensi sumber daya alam. Sumber daya alam yang melimpah
merupakan modal besar dalam pembangunan apabila diiringi oleh manusia yang
berkualitas. Apabila sumber daya alam melimpah, tetapi kualitas sumber daya
alamnya rendah merupakan hambatan dalam pembangunan bahkan dapat
menimbulkan permasalahan baru, seperti kerusakan alam, bencana alam,
kelangkaan bahan pangan, dan lainnya. Sebagai upaya memanfaatkan potensi
sumber daya manusia dalam pengembangan potensi wilayah dapat menggunakan
penginderaan jauh, SIG, dan peta.
14
Kepadatan Penduduk = (Jumlah orang per keluarga) × Jumlah unit rumah
15
Perkembangan suatu wilayah dipengaruhi oleh 4 aspek, yaitu ekonomi, sosial
budaya, fisik, dan lingkungan. Berkaitan dengan sosial budaya permasalahan yang
dihadapi dalam pembangunan saat ini adalah sebaran dan kepadatan penduduk di
setiap wilayah Indonesia yang tidak merata dan proporsional. Misalnya lebih dari
50% penduduk tinggal di Pulau Jawa yang luasnya tidak lebih dari 6% luas
Indonesia. Sementara di Kalimantan, Sulawesi, Maluku Papua, dan Nusa
Tenggara perbandingan penduduk dengan luas dan sangat besar.
Hal ini tentu saja tidak sebanding dengan pengelolaan dan pemanfaatan potensi
alam yang ada di masing-masing wilayah. Jumlah penduduk di Pulau Jawa besar
tentu membutuhkan sumber daya alam yang besar pula. Apabila separuh
penduduk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya alam, maka lama
kelamaan potensi yang ada akan habis. Sementara di pulau-pulau lainnya karena
keterbatasan penduduk menyebabkan pengembangan potensi wilayah menjadi
tidak optimal. Penyebaran penduduk yang tidak merata juga menyebabkan
pertumbuhan ekonomi dan pengembangan hanya terkonsentrasi pada wilayah
perkotaan saja, sehingga wilayah lain akan tertinggal.
Pengembangan wilayah pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari penduduk titik
kajian kependudukan dalam pengembangan wilayah memiliki tujuan, diantaranya
sebagai berikut.
6. Mengetahui kuantitas dan kualitas penduduk berdasarkan sosial ekonomi.
7. Mengetahui pertumbuhan penduduk pada masa lampau dan sekarang, serta
penyebarannya dalam suatu waktu dan wilayah tertentu.
8. Mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk
dengan berbagai aspek.
9. Memproyeksikan pertumbuhan penduduk dan konsekuensi serta
pengaruhnya terhadap pengembangan wilayah.
Permasalahan yang demikian, apabila dibiarkan terus-menerus akan menimbulkan
permasalahan baru. Salah satu upaya mengatasi permasalahan tersebut adalah
dengan mematahkan permasalahan kependudukan di Indonesia. Indonesia
merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia. Kepadatan
dan sebaran penduduk tiap wilayah provinsi atau kabupaten berbeda-beda yang
ditentukan berdasarkan jumlah dan luas wilayah. Menyajikan data kependudukan
dengan peta memberikan informasi penduduk secara spasial. Melalui peta, data
penduduk dapat dilihat pola sebenarnya, sehingga dapat dianalisis penyebab dan
keterkaitan antarruang.
Potensi sumber daya manusia diklasifikasikan menjadi tiga. Pengklasifikasian
potensi sumber daya manusia berdasarkan rasoio ketergantungan penduduk.
16
Pengklasifikasian penduduk berdasarkan wilayah administrasi provinsi. Melalui
peta mungkin pembaca akan mudah menerima informasi yang ditampilkan
dibandingkan dengan membaca tabel maupun grafik. Peta dapat dijadikan dasar
dalam menentukan kebijakan yang tepat dalam upaya meningkatkan sumber daya
manusia. Kebijakan yang diambil tentunya harus berdasarkan potensi yang ada di
setiap wilayah provinsi maupun kabupaten baik potensi sumber daya alam
maupun manusia.
17
memenuhi kebutuhan pangan. Contoh lain adalah pembukaan lahan pertanian
pada daerah yang memiliki lereng curam atau sangat curam. Hal ini akan
berpotensi pada bencana longsor. Penggunaan lahan yang sesuai dengan daya
dukungannya akan mendapatkan hasil yang baik.
18
belum terganggu dan sudah terganggu akan terlihat jelas. Data yang diperoleh dari
monitoring tersebut dapat membantu dalam menentukan laju kerusakan hutan,
pola kerusakan cadangan karbon, produksi oksigen, dan cara penanggulangannya.
c. Lahan Permukiman
Kajian permukiman merupakan kenampakan objek di permukaan bumi yang
rumit dengan berbagai karakteristik tersendiri. Hal ini dikarenakan pertumbuhan,
perkembangan dan kebutuhan akan permukiman yang cenderung terus meningkat
tanpa terkendali. Di dalam kajian permukiman diperlukan penginderaan jauh
dengan resolusi spasial dan spektral tinggi sehingga diperoleh data secara detail.
Dengan menggunakan citra atau foto udara dapat diketahui informasi distribusi,
kepadatan permukiman, permukiman kumuh, permukiman di desa atau di kota,
sehingga mampu dijadikan acuan dalam pengembangan dan pembangunan
permukiman selanjutnya.
Kajian permukiman dapat menggunakan citra Ikonos. Citra ikonos memiliki
resolusi spasial 3,2 M. Dengan resolusi yang tinggi tersebut memungkinkan data
yang diperoleh detail. Semakin tinggi resolusi spasial data yang timbul semakin
rinci. Selain citra ikonos, dapat pula dengan citra Pankromatik, hal ini didasarkan
pada film pankromatik peka terhadap panjang gelombang 0,36 mikrometer hingga
0,72 mikrometer dan memiliki kepekaan yang hampir sama dengan kepekaan
mata manusia, sehingga kesan ronanya sama dengan kesan mata yang melihat
objek aslinya dalam (Colwell dalam Suharini, 2007:28).
d. Pertambangan
Citra penginderaan jauh dengan resolusi spasial yang tinggi seperti Landsat atau
Ikonos dapat memberikan gambaran mengenai wilayah pertambangan dengan
jelas. Kawasan pertambangan pada citra tampak perubahan kondisi lingkungan
fisik, seperti perubahan topografi, tutupan lahan, bentuk muka bumi, dan
perubahan fungsi lahan lainnya. Adapun manfaat penginderaan jauh di bidang
pertambangan diantaranya adalah untuk inventarisasi potensi tambang, pemetaan
tutupan lahan, perencanaan site plan lokasi tambang, monitoring perubahan lahan,
monitor reklamasi lahan, dan sebagainya.
Berdasarkan citra tersebut tampak perluasan area pertambangan. Bertambahnya
area pertambangan menimbulkan konsekuensi terhadap hilangnya tutupan lahan,
rusaknya lingkungan, terganggunya sistem tata air, dan sebagainya. Melalui citra
tersebut, pengambil kebijakan juga dapat menentukan arah pembangunan melalui
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah. Wilayah pertambangan harus dikelola
19
secara berkelanjutan. Pengelolaannya juga dapat di monitoring melalui citra. Bagi
pertambangan yang tidak sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan dapat
dikenai sanksi administrasi, pidana, maupun denda.
20
d. Sebagai sarana dan masukan dalam pemodelan perencanaan
pemanfaatan lahan atau evaluasi.
e. Dapat digunakan sebagai acuan pembangunan fisik lahan dan
pengembangan sosial.
Gangguan kesehatan lingkungan dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor
manusia dan alam. Kesehatan lingkungan dipengaruhi oleh faktor alam misalnya
bencana alam. Kejadian ini tentu membutuhkan perlakuan khusus yang berbeda
dengan faktor manusia. Misalnya gempa bumi, banjir ,tanah longsor, tsunami dan
sebagainya. Apabila penanganan tidak maksimal dapat mengganggu kesehatan
masyarakat dikarenakan tidak tersedianya air bersih ,bahan baku makanan tidak
tercukupi, tidak tersedianya sandang yang layak, dan sebagainya.
21
permukiman, sebaran permukiman, pola dan luas ruang terbuka hijau, kerusakan
bangunan, dan tingkat aksesibilitas. Masing-masing karakter tersebut dapat
direkam dengan penginderaan jauh dengan resolusi spasial tinggi.
22
Menurut Sunaryo (2007: 26) SIG sebagai alat yang dapat memperlihatkan
masalah kesehatan masyarakat, terutama masalah kesehatan yang berbasis
wilayah atau area, melalui kemampuan analisis keruangan perencanaan dan
intervensi masalah kesehatan menjadi lebih spesifik dan berdasar pada wilayah
sasaran.
Kenampakan keruangan kesehatan lingkungan suatu wilayah dapat ditampilkan
berupa peta, sehingga setelah tindakan dalam pengambilan kebijakan dapat
diambil dengan tepat. Manfaat sistem informasi geografis untuk kajian kesehatan
diantaranya sebagai berikut.
a. Memberikan gambaran daerah kejadian kesehatan.
b. Penanggulangan sebaran penyakit.
c. Pemetaan pola sebaran penyakit.
d. Analisis kondisi kesehatan di suatu daerah.
e. Analisis dan pemantauan kesehatan masyarakat.
f. Pemetaan tenaga medis dan kebutuhannya.
g. Evaluasi dan pengamatan sumber daya kesehatan.
h. Analisis kebutuhan obat-obatan, dan sebagainya.
a. Data Fisik
Sumber data fisik berkaitan dengan bentang alam lingkungan.
1) Iklim.
2) Tanah.
3) Topografi.
4) Hidrologi, dan sebagainya.
23
b. Data Sosial
Sumber data sosial berkaitan dengan kondisi masyarakat misalnya sebagai
berikut.
1) Jumlah penduduk.
2) Berperan penduduk.
3) Kondisi permukiman.
4) Kondisi sanitasi.
5) Fasilitas umum.
a. Peta dapat digunakan sebagai alat monitoring masalah kesehatan yang ada
di masyarakat. Pemetaan dilakukan pada kelompok masyarakat dan
cakupan wilayahnya berdasarkan status kesehatan, kebutuhan masyarakat,
jumlah penderita, dan lainnya.
b. Peta digunakan untuk mengidentifikasi masalah dan resiko kesehatan di
masyarakat. Permasalahan kesehatan yang ada di setiap daerah berbeda-
beda termasuk faktor penyebab kualitas kesehatan masyarakat. Melalui
pemetaan, pengambil kebijakan dan masyarakat dapat menentukan arah
penanganan dan peningkatan kualitas kesehatan.
c. Memberikan informasi, mendidik, dan memberdayakan masyarakat
mengenai isu-isu kesehatan lingkungan. Peta menyajikan informasi
tentang kelompok masyarakat yang memiliki pengetahuan kurang
24
berdasarkan daerah tertentu. Pada masyarakat yang pengetahuannya
kurang dapat dilakukan sosialisasi kesehatan lingkungan.
d. Pemetaan kesehatan lingkungan juga dapat untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah berdasarkan luasan tertentu. Kelompok masyarakat
dipetakan dengan kriteria tertentu, misalnya risiko penyakit malaria di
desa A sangat tinggi, risiko penyakit demam berdarah di desa B sedang,
dan risiko penyakit muntaber di desa C tinggi. Berdasarkan permasalahan
tersebut, dapat memberdayakan kader-kader yang dapat mendukung
penyuluhan dalam mengurangi risiko penyakit.
e. Peta kesehatan lingkungan dapat menggambarkan jangkauan pelayanan
kesehatan (puskesmas, rumah sakit, dokter umum, bidan, dan mantri)
terhadap penduduk, kebutuhan minimum di suatu wilayah, jumlah
penduduk yang dapat dilayani, dan sebagainya.
25
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengembangan potensi wilayah sangat penting karena upaya untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan penduduk karena
dapat meningkatkan pendapatan penduduk, pemerataan pembangunan,
meningkatkan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan produktivitas
wilayah daerah. Untuk merencanakan pembangunan juga harus
memperhatikan kesehatan wilayah itu sendiri, karena kesehatan
lingkungan wilayah karena kesehatan lingkungan berpengaruh terhadap
pengembang potensi wilayah.
B. SARAN
Demikian yang saya dapat penulis paparkan dari materi pengembangan
potensi wilayah dan kesehatan lingkungan . Penulis tahu bahwa tulisan ini
jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail
dalam menjelaskan makalah diatas dengan jelas. Oleh karena itu mohon
untuk memberi saran yang membangun agar penulis dapat lebih baik lagi
untuk kedepannya. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua
dan menjadi tambahan wawasan kita semua.
26
DAFTAR PUSTAKA
https://money.kompas.com/
https://123dok.com/
https://jht.politala.ac.id/index.php/jht/article/download/12/12
http://journal2.um.ac.id/index.php/jpg/article/view/6680
https://www.researchgate.net/publication/
345810712_PENGEMBANGAN_POTENSI_WILAYAH_DI_INDONESIA_SEB
AGAI_NEGARA_MARITIM
https://repository.penerbitwidina.com/publications/553370/kesehatan-lingkungan
https://prospeku.com/artikel/tata-guna-lahan---2978
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/29/130000269/potensi-sumber-
daya-manusia-dan-upaya-pemanfaatannya
https://www.ruangguru.com/blog/manfaat-sig-di-dalam-potensi-wilayah
https://www.ruangguru.com/blog/manfaat-sig-dalam-bidang-kesehatan-
lingkungan
https://www.zenius.net/blog/sumber-daya-alam-indonesia
27
LAMPIRAN
28
• Transportasi darat dilihat dari citra
29
• Kondisi Kebakaran Hutan Lahan dan Kekuatan Sumber Daya dalam Penanganan
Bencana Asap Per 2 November 2015
30
• Kawasan Konservasi Provinsi Papua Barat
31
• Kajian Permukiman dengan citra Ikonos
32