Anda di halaman 1dari 2

1

PERMASALAHAN DALAM PENERAPAN TATA RUANG WILAYAH

Padahakekatnya tata ruang merupakan sarana pengoptimalan pemanfaatan ruang yang


berguna untuk pemanfaatan ruang baik sebagai wadah,lokasi maupun sebagai sumber daya alam.
Dalam penerapan tata ruang wilayah, ada berbagai permasalahan yang terjadi yaitu :

1. Masalah pembiayaan dan tenaga ahli. Pembiayaan dan kualitas tenaga ahli yang rendah
akan berpengaruh terhadap mutu produk dokumen rencana tata ruang wilayah
2. Masalah keterbaruan pangkalan data (data base) yang dimanfaatkan untuk analisis
kesesuaian lahan dalam penentuan berbagai kawasan berupa data fisik, lingkungan, social
budaya dan ekonomi. Data ini diperoleh dari data primer, data sekunder dan data hasil
analisis. Pembaharuan data-data ini membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar ,
hal ini sering dijadikan alasan untuk menggunakan data lama, sehingga rencana tata ruang
wilayah sering tidak sesuai dengan kebutuhan.
3. Masalah konflik kepentingan. Konflik kepentingan antara konsep pelestarian hidup dan
pembangunan ekonomi merupakan permasalahan yang sering terjadi dalam perencanaan
tata ruang. Salah satu tujuan penataan ruang adalah pelestarian lingkungan hidup agar
dapat diterapkan secara berkelanjutan , hal ini tidak dapat diterapkan jika nilai- nilai
ekonomi lebih dikedepankan. Misalnya pembangunan komplek perdagangan, permukiman
memungkinkan terjadinya pelanggaran terhadap ruang terbuka hijau.
4. Masalah ekonomi. Harga tanah di Kawasan budi daya dan hutan lindung umunya lebih
murah dari pada dikawasan budi daya non pertanaian seperti perumahan, perdagangan dan
industry, hal ini mendorong masyarakat untuk mengubah lahan pertanian dan Kawasan
lindung menjadi Kawasan permukiman, perdagangan dan jasa.
5. Masalah social budaya, masalah ini terjadi diwilayah – wilayah yang memiliki fungsi
social budaya yang tinggi ketika wilayah akan dialih fungsikan ke fungsi-fungsi yang lain,
seperti fungsi ekonomi, pengalihan ini dapat membawa pergeseran budaya. Misalnya
budaya agraris yang mengedepankan gotong royong tergantikan budaya kota yang
cenderug individualistis.
6. Masalah pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk yang meningkat akan berpengaruh
terhadap ketersediaan lahan untuk permukiman danfungsi yang lain, akibatnya ada
2

pemanfaataan ruang yang tidak sesuai dengan peruntukannya, missal, tumbuhnya


pemukiman kumuh.
7. Masalah keamanan. Tumpang tindih peruntukan lahan yang secara lingkungan dapat
menimbulkan dampak negative penggunaan dan pemanfaatannya berakibat keamanan dan
kenyamanan warga terganggu.
8. Masalah institusi, mencakup masalah kemampuan tehnis dan manajemen tata ruang yang
masih terbatas, penggunaan sumber-sumber dana yang tidak efektif dan efisien
perencanaan program tidak tepat dan tidak sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

TUGAS
1. Salinlah materi tersebut dalam buku catatan.
2. Jika anda sebagai kepala daerah, dan berhadapan dengan salah satu atau beberapa
permasalahan seperti tersebut diatas apa yang akan anda lakukan, agar semua dapat
berjalan sebagai mana mestinya tata ruang tetap dapat dilakukan tanpa menimbulkan
gesekan atau permasalahan yang baru. Silakan dibuat laporan.

Anda mungkin juga menyukai