Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang atas berkah dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘Perencanaan Tata
Ruang Provinsi”

Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada kedua orangtua dan berbagai pihak yang membantu terkait dalam
penulisan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk para pembaca agar dapat memperluas pengetahuan
tentang “Perencanaan Tata Ruang Provinsi”. Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dari makalah ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat
kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan.

                                                                                     Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... i

DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2

A. Perencanaan Tata Ruang Provinsi................................................................................ 2

B. Fungsi dan Pemanfaatan RTRW Provinsi.................................................................... 2

C. Muatan RTRW Provinsi...............................................................................................3

BAB III PENUTUP............................................................................................................... 9

A. Kesimpulan................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki 34 provinsi. Setiap provinsi harus memiliki perencanaan tata
ruang guna mengharmonisasikan, menyeimbangkan dan menyerasikan dalam berbagai
bidang kehidupan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2009, rencana
tata ruang Wilayah (RTRW) Provinsi diartikan sebagai rencana tata ruang yang bersifat
umum dari wilayah provinsi, yang merupakan penjabaran dari RTRWN, dan yang berisi
tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah provinsi, rencana struktur ruang
wilayah provinsi, rencana pola ruang wilayah provinsi, penetapan kawasan strategis
provinsi, arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi, dan arahan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah provinsi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan acuan dari Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi ?
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi dan manfaat RTRW Provinsi ?
3. Bagaimana muatan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Tata Ruang Provinsi


Rencana umum tata ruang provinsi adalah rencana kebijakan operasional dari RTRW
Nasional yang berisi strategi pengembangan wilayah provinsi, melalui optimal
pengembangan sumber daya, sinkronisasi pengembangan sector, koordinasi lintas
wilayah kabupaten/kota, dan sector, serta pembagian peran dan fungsi kabupaten/kota di
dalam pengembangan wilayah secara keseluruhan.
Penyusunan rencana tata ruang wilayah provinsi mengacu pada hal-hal berikut.
1) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
2) Pedoman Penata Ruang.
3) Rencana Pembangunan jangka panjang daerah.

Jangka waktu rencana tata ruang wilayah provinsi adalah 20 tahun dan dapat ditinjau
1 (satu) kali dalam 5 tahun.

B. Fungsi dan pemanfaatan RTRW Provinsi


1) Fungsi RTRW Provinsi
Fungsi RTRW Provinsi adalah sebagai berikut.
a) Acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
b) Acuan dalam pemanfaatan ruang/pengembangan wilayah provinsi.
c) Acuan untuk mewujudkan keseimbangan pembangunan dalam wilayah provinsi.
d) Acuan lokasi investasi dalam wilayah provinsi yang dilakukan pemerintah,
masyarakat, dan swasta.
e) Pedoman untuk menyusun rencana tata ruang kawasan strategis provinsi.
f) Dasar pengendalian pemanfaatan ruang dalam penataan/pengembangan wilayah
provinsi yang meliputi indikasi arahan peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan
insentif, dan disinsentif, serta arahan sanksi.
g) Acuan dalam administrasi pertanahan.

2) Manfaat RTRW Provinsi


Manfaat RTRW Provinsi adalah sebagai Berikut :
2
a) Mewujudkan keterpaduan pembangunan dalam wilayah provinsi.
b) Mewujudkan keserasian pembangunan wilayah provinsi dengan wilayah
sekitarnya.
c) Menjamin terwujudnya tata ruang wilayah provinsi yang berkualitas.

C. Muatan RTRW Provinsi


1) Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi
a) Tujuan Penataan Ruang Wilayah Provinsi
Tujuan penataan ruang wilayah provinsi merupakan arahan perwujudan ruang
wilayah yang akan datang. Tujuan penataan ruang wilayah provinsi adalah
sebagai berikut.
(1) Sebagai dasar untuk memformulasi kebijakan dan strategi penataan wilayah
provinsi.
(2) Memberikan arahan bagi penyusunan indikasi program dalam RTRW
provinsi.
(3) Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian penetapan ruang wilayah
provinsi.
b) Kebijakan Penetapan Ruang Wilayah Provinsi
Kebijakan penetapan ruang wilayah provinsi merupakan arahan tindakan
yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah provinsi.
Kebijakan penataan ruang wilayah provinsi adalah sebagai berikut.
(1) Sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah
provinsi.
(2) Sebagai dasar untuk memformulasikan struktur dan pola ruang wilayah
provinsi.
(3) Memberikan arahan bagi penyusun indikasi program utama dalam RTRW
provinsi.
(4) Sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah provinsi.
c) Strategi Penataan Ruang Wilayah Provinsi
Strategi penataan ruang wilayah provinsi merupakan penjabaran masing-
masing kebijakan penataan ruang wilayah provinsi kedalam langkah-langkah

3
operasional untuk mencapai tujuan penataan ruang. Strategi penataan ruang
wilayah provinsi memiliki fungsi sebagai berikut.
(1) Sebagai arahan untuk meyusun struktur ruang, rencana pola ruang, dan
penetapan kawasan strategi provinsi.
(2) Memberikan arahan bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW
Provinsi.
(3) Sebagai arahan dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang
wilayah provinsi.

2) Rencana Struktur Ruang Wilayah Provinsi


Rencana struktur ruang wilayah provinsi merupakan rencana kerangka tata
ruang wilayah provinsi yang dibangun oleh konstelasi pusat-pusat kegiatan (sistem
Perkotaan) yang hierarki satu sama lain dan dihubungkan oleh sistem jaringan
prasarana wilayah provinsi terutama jaringan transportasi. Pusat-pusat kegiatan pada
wilayah provinsi merupakan pusat pertumbuhan wilayah provinsi yang dapat adalah
sebagai berikut.
a) Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di wilayah provinsi.
b) Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) di wilayah provinsi.
c) Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di wilayah provinsi.
d) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang ditetapkan oleh pemerintah dan provinsi.

Fungsi rencana struktur wilayah provinsi adalah sebagai berikut :

a) Sebagai pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah provinsi memberikan layanan


bagi wilayah kabupaten dan wilayah kota yang berada diwilayah provinsi.
Contohnya ibukota provinsi.
b) Sebagai arahan peletakan sistem jaringan prasarana wilayah antarwilayah
kabupaten/kota yang juga menunjang keterkaitan pusat kabupaten kota
antarwilayah provinsi.

Struktur wilayah provinsi menyangkut sistem jaringan yang membentuk ruang, yaitu
sebagai berikut.

a) Sistem jaringan utama yang merupakan sistem jaringan transportasi adalah


sebagai berikut :
4
(1) Sistem jaringan transportasi darat terdiri atas jaringan jalan (termasuk terminal
A dan B) diwilayah provinsi, jaringan Kereta Api (KA) termasuk stasioan
diwilayah provinsi, jaringan sungai, danau, dan penyebrangan termasuk
pelabuhan diwilayah provinsi.
(2) Sistem jaringan transportasi laut yang terdiri atas pelabuhan internasional,
nasional, regional, dan local serta pelabuhan khusus.
(3) Sistem jaringan transportasi udara yang terdiri atas Bandar udara pusat
penyebaran primer, sekunder, tersier, serta Bandar udara khusus. Juga
termasuk ruang udara penerbangan yang ditetapkan sebagai operasi
penerbangan dan jalur udara penerbangan.
b) Sistem prasarana wilayah lainnya
Sistem prasarana wilayah lainnya adalah sebgai berikut.
(1) Rencana pengembangan sistem jaringan energy/kelistrikan yang terdiri atas
pembangkit listrik diwilayah provinsi, pipa minyak, dan gas bumi diwilayah
provinsi, serta prasarana listrik, seperti Saluran Udara TeganganUltran Tinggi
(SUTUT), Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), dan Saluran
Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dalam wilayah provinsi.
(2) Rencana sistem jaringan telekomunikasi, seperti jaringan terrestrial dan
jaringan satelit.
(3) Rencana sistem jaringan sumber daya air, yaitu sebagai berikut.
(a) Jaringan sumber daya air lintas Negara dan lintas provinsi untuk
mendukung air baku pertanian, terdiri atas jaringan primer lintas
kabupaten, dan jaringan air baku untuk pertanian yang bersifat strategis
dalam wilayah provinsi.
(b) Jaringan sumber daya air untuk kebutuhan air baku industry yang
mendukung kawasan industry strategis/nasional dalam wilayah provinsi.
(c) Jaringan baku untuk kebutuhan air minum mulai dari Intake sampai ke
lokasi pengolahan yang mendukung kawasan perkotaan diwilayah
provinsi.
(d) Sistem pengendalian banjir diwilayah/lintas wilayah provinsi.

3) Rencana Pola Ruang Wilayah Provinsi

5
Rencana pola ruang wilayah provinsi merupakan rencana distribusi
peruntukan ruang dalam wilayah provinsi yang meliputi rencana peruntukan ruang
untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan fungsi budi daya.
a) Fungsi rencana pola ruang wilayah provinsi.
Rencana pola ruang wilayah provinsi berfungsi sebagai berikut :
(1) Sebagai alokasi ruang untuk kawasan budi daya bagi berbagai kegiatan social
ekonomi dan kawasan lindung bagi pelestarian lingkungan dalam wilayah
provinsi.
(2) Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang.
(3) Sebagai dasar penyuusunan indikasi program utama jangka menengah lima
tahunan untuk dua puluh tahun.
(4) Sebagai dasar pemberian izin pemanfaatan ruang skala besar pada wilayah
provinsi.
b) Pola klasifikasi ruang wilayah provinsi
(1) Kawasan lindung adalah sebagai berikut.
(a) Kawasan hutang lindung.
(b) Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya,
meliputi kawasan bergambut dan kawasan resapan air.
(c) Kawasan perlindungan setempat, meliputi sempadan pantai, sempadan
sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan sekitar mata air, serta
kawasan lindung spiritual dan kearifan local.
(d) Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan cagar budaya diwilayah
provinsi.
(e) Kawasan rawan bencana.
(f) Kawasan lindung geologi.
(g) Kawasan lindung, lainnya seperti cagar biosfer dan kawasan pengungsian
satwa.
(2) Kawasan budidaya adalah sebagai berikut.
(a) Kawasan peruntukan hutan produksi.
(b) Kawasan hutan rakyat.
(c) Kawasan peruntukan petani.
(d) Kawasan peruntukan perkebunan.
(e) Kawasan peruntukan perikanan.
6
(f) Kawasan peruntukan pertambangan.
(g) Kawasan peruntukan industry
(h) Kawasan peruntukan pariwisata.
(i) Kawasan peruntukan pemukiman.
(j) Kawasan peruntukan budi daya lainnya, seperti pembangkit tenaga listrik,
dan instalasi militer.

4) Penetapan Kawasan Strategis Wilayah Provinsi


Kawasan strategis provinsi merupakan bagian wilayah provinsi yang penataan
ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup
provinsi, baik dibidang ekonomi, social, budaya, dan/lingkungan. Fungsi kawasan
strategis provinsi adalah sebagai berikut :
a) Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam
rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.
b) Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan social ekonomi masyarakat dan
kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah provinsi yang dinilai mempunyai
pengaruh yang sangat penting terhadap wilayah provinsi yang bersangkutan.
c) Sebagai dasar penyusunan rencana tata ruang kawasan strategis provinsi.

5) Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi


Arahan pemanfatan ruang wilayah provinsi merupakan upaya perwujudan
rencana tata ruang yang dijabarkan kedalam indikasi program utama
penataan/pengembangan provinsi dalam jangka waktu perencanaan 5 tahun sampai
akhir tahun perencanaan (20 tahun).
Usulan program pertama yang dalam indikasi program utama sekurang-
kurangnya mencakup hal-hal berikut.
a) Perwujudan rencana struktur ruang provinsi yaitu sebagai berikut.
(1) Perwujudan pusat kegiatan (PKN, PKSN, PKW, dan PKL), dalam wilayah
provinsi.
(2) Perwujudan sistem prasarana nasional dan wilayah dalam wilayah provinsi
yang mencakup sistem-sistem berikut.
(a) Sistem jaringan prasarana transportasi (darat, laut/air, dan udara).
(b) Sistem jaringan prasarana sumber daya air.
7
(c) Sistem jaringan prasarana energy.
(d) Sistem jaringan prasarana telekomunikasi.
b) Perwujudan rencana pola ruang wilayah provinsi, yaitu sebagai berikut.
(1) Perwujudan kawasan lindung nasional nasional dan provinsi.
(2) Perwujudan kawasan budi daya provinsi.
c) Perwujudan kawasan-kawasan strategis provinsi.

6) Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi


Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah provinsi adalah arahan yang
diperuntukkan sebagai alat penertiban penataan ruang, meliputi indikasi arahan
peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan insentif, dan disinsentif, serta arahan sanksi
dalam rangka perwujudan rencana tata ruang wilayah provinsi.

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rencana umum tata ruang provinsi adalah rencana kebijakan operasional dari RTRW
Nasional yang berisi strategi pengembangan wilayah provinsi, melalui optimal
pengembangan sumber daya, sinkronisasi pengembangan sector, koordinasi lintas
wilayah kabupaten/kota, dan sector, serta pembagian peran dan fungsi kabupaten/kota di
dalam pengembangan wilayah secara keseluruhan.
Indonesia memiliki 34 provinsi. Setiap provinsi harus memiliki perencanaan tata
ruang guna mengharmonisasikan, menyeimbangkan dan menyerasikan dalam berbagai
bidang kehidupan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2009, rencana
tata ruang Wilayah (RTRW) Provinsi diartikan sebagai rencana tata ruang yang bersifat
umum dari wilayah provinsi, yang merupakan penjabaran dari RTRWN, dan yang berisi
tujuan, kebijakan, strategi penataan ruang wilayah provinsi, rencana struktur ruang
wilayah provinsi, rencana pola ruang wilayah provinsi, penetapan kawasan strategis
provinsi, arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi, dan arahan pengendalian
pemanfaatan ruang wilayah provinsi.

9
DAFTAR PUSTAKA

Perencanaan Tata Ruang Provinsi Pabudu Tika-Amin-Endang Puji Rahayu Jelajah Dunia Geografi
SMA/MA Kelas XII Kelompok Peminatan IPS Bailmu

10

Anda mungkin juga menyukai