Anda di halaman 1dari 47

RINGKASAN

PUBLIK
PT. ARARA ABADI
Jl. Teuku Umar No. 51 Pekanbaru

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dalam rangka untuk mengetahui gambaran suatu perusahaan sangat


diperlukan informasi yang dijabarkan dalam Ringkasan Publik. Informasi PT.
Arara Abadi yang memuat sejarah berdirinya perusahaan, kepengurusan
(organisasi), deskripsi areal, kegiatan operasional yang dilakukan seperti
perencanaan, sistem silvikultur, pembibitan, penyiapan lahan, penanaman,
perlindungan dan pengamanan hutan, pemanenan, serta tata usaha kayu.
Selain kegiatan diatas PT. Arara Abadi telah melakukan pengelolaan dan
pematauan lingkungan yang meliputi kawasan lindung, areal kawasan produksi
tidak efektif dan areal kawasan produksi efektif. PT. Arara Abadi juga sangat
peduli terhadap sosial masyarakat disekitar perusahaan. Komitmen ini dituangkan
dalam bentuk kebijakan pembangun sosial masyarakat dengan konsep
membangun dan mengembangkan pola kemitraan.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam penyusunan Ringkasan Publik ini, kami mengucapkan terimakasih. Semoga
Ringkasan Publik ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi yang
memerlukannya.

Perawang, Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1. Profil Perusahaan ................................................................. 1
1.2. Visi dan Misi Perusahaan ..................................................... 1
1.3. Kebijakan-kebijakan yang dimiliki Perusahaan ................... 2
1.3.1. Kebijakan Konversi Hutan APP ............................. 2
1.3.2. Kebijakan Kelestarian Lingkungan ........................ 3
1.3.3. Kebijakan Kelestarian Produksi ............................. 4
1.3.4. Kebijakan Kelestarian Sosial ................................. 4
1.3.5. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja ....................................................................... 5
1.3.6. Kebijakan Tentang Prinsip-prinsip Dasar
Pekerja .................................................................... 6
1.3.7. Kebijakan Penggunaan Pestisida ........................... 7
1.3.8. Kebijakan Kebakaran hutan dan Lahan ................. 8
1.3.9. Kebijakan Benturan Kepentingan .......................... 8

BAB II. KONDISI UMUM UMH ............................................................... 10


2.1. Gambaran Umum PT. Arara Abadi…. ................................. 10
2.2. Keanekaragaman Flora dan Fauna ....................................... 10
2.3. Tata Ruang ........................................................................... 16
2.4. Penentuan Jenis Tanaman .................................................... 16
2.5. Sistem Silvikultur ................................................................. 17
2.6. Kondisi Sosial Ekonomi ....................................................... 17

BAB III. KEGIATAN PENGELOLAAN HUTAN LESTARI .................. 19


3.1 Aspek Produksi..................................................................... 19
3.1.1. Perencanaan ............................................................... 19
3.1.2. Penataan Batas ............................................................ 19
3.1.3. Pembukaan Wilayah Hutan/ Sarana dan
Prasarana .............................................................................. 20
3.1.4. Pembibitan .................................................................. 21
3.1.5. Penyiapan Lahan ........................................................ 21
3.1.6. Penanaman.................................................................. 21
3.1.7. Pemeliharaan Tanaman .............................................. 22
3.1.8. Perlindungan dan pengamanan Hutan ........................ 23
3.1.8.1. Hama Penyakit Tanaman............................... 23
3.1.8.2. Kebakaran Hutan dan Lahan ......................... 24
3.1.8.3. Perburuan Satwa Liar .................................... 24
3.1.8.4. Penebangan Kayu alam Tanpa Izin ............... 25

ii
3.1.9.5. Tekanan Terhadap Lahan .............................. 25
3.1.9. Pemanenan.................................................................. 26
3.2. Aspek Ekologi ...................................................................... 27
3.2.1. Bentuk Pengelolaan Lingkungan................................ 27
3.2.1.1. Areal Kawasan Lindung ........................ 27
3.2.1.2. Areal Tidak Efektif Produksi ................. 30
3.2.1.3. Areal Efektif Produksi ........................... 30
3.3. Aspek Sosial ......................................................................... 31
3.3.1. Pengembangan Sosial Masyarakat ............................. 31
3.3.2. Program Pemberdayaan Mayarakat ............................ 31
3.3.3. Ketenagakerjaan ......................................................... 32

BAB IV. MONITORING DAN EVALUASI TAHUN 2021....................... 33


4.1. Aspek Produksi..................................................................... 33
4.2. Aspek Ekologi ...................................................................... 33
4.3. Aspek Sosial ......................................................................... 36

BAB V. RENCANA KELOLA TAHUN 2022 ........................................... 37


5.1. Aspek Produksi..................................................................... 37
5.2. Aspek Ekologi ...................................................................... 37
5.3. Aspek Sosial ......................................................................... 40
5.3.1. Potensi dan Kondisi Desa ........................................... 40
5.3.2. Rencana Pemberdayaan Masyarakat .......................... 40

BAB VI. PENUTUP ....................................................................................... 43

iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Identitas Perusahaan
Identitas Perusahaan PT Arara Abadi sebagaimana diuraikan pada table 1 berikut;
Tabel 1. Identitas Perusahaan PT Arara Abadi

Nama Unit Manajemen PT. Arara Abadi


Alamat Unit Manajemen Kantor Pusat : Wisma Indah Kiat. Gedung A, Jl. Raya
Serpong KM. 8 Tangerang Selatan. Telp 021-5312 000 ;
Fax : 021 - 5312 0362
Kantor Cabang : Jl. Teuku Umar No.51 Pekanbaru
28141 Telp. 0761-858888 Fax. 0761-24071
Nomor SK Konsesi SK definitif yaitu SK Menteri Kehutanan Nomor :
743/Kpts-II/1996 tanggal 25 November 1996 jo
SK.703/Menhut-II/2013 tanggal tanggal 21 Oktober 2013
tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor
743/Kpts-II/1996, tanggal 25 Nopember 1996.
SK Tata Batas Konsesi SK.406/Menlhk/Setjen/PLA.2/7/2021 tanggal 21 Juli
2021 tentang penetapan batas areal kerja izin usaha
pemanfaatan hasil hutan kayu pada Hutan Tanaman
Industri dalam hutan tanaman pada hutan produksi
(sekarang perizinan berusaha pemanfaatan hutan untuk
kegiatan pemanfaatan hutan tanaman industri) atas nama
PT Arara Abadi seluas 296.373,94 Ha di Kabupaten Siak,
Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten
Rokan Hilir, Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri
Hilir, Kota Dumai dan Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Luas 296.373,94 Ha
Akta Pendirian Perusahaan No. 213 Notaris Raden Soeratman (09 Agustus 1974)
Akta Perubahan Terakhir No. 02 Notaris Desman, SH, M.Kn (01 Agustus 2017)
SK Perubahan RKU Tahun Telah dilakukan Perubahan RKUPH tahun 2021 dengan
2021 SK no. 7725/MenLHK-PHPL/UHP/HPL.1/12/2021 yang
disetujui oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
pada tanggal 1 Desember 2021.

1.2. Visi dan Misi Perusahaan


PT. Arara Abadi berada dibawah manajemen Sinarmas Forestry memiliki
komitmen yang kuat dalam rangka pengelolaan hutan tanaman secara lestari.
Komitmen ini terlihat dari Visi, Misi dan Kebijakan Perusahaan seperti
disampaikan dibawah ini.

1
• Visi
Menjadi Perusahaan Kehutanan kelas dunia yang mempraktekkan pengelolaan
hutan lestari, dengan mengembangkan hubungan sosial yang harmonis, layak
secara ekonomi dan ramah lingkungan.

• Misi
Mengelola dan mengembangkan sumberdaya hutan secara profesional guna
meningkatkan manfaat bagi para pemangku-kepentingan, dengan cara :
1. Mengembangkan hutan tanaman industri yang lestari dan berkualitas tinggi
sebagai sumber bahan bakupulp, dengan harga terbaik dan rendah resiko.
2. Menyediakan lapangan kerja dan kesempatan usaha bagi masyarakat dan
industri terkait, yang dapat meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat
sekitar.
3. Melindungi areal hutan yang mempunyai nilai konservasi dan meningkatkan
kelestarian lingkungan hutan.
4. Menghasilkan keuntungan yang memadai, untuk ikut berkontribusi dalam
penerimaan pajak Negara.

1.3. Kebijakan-kebijakan yang dimiliki Perusahaan


1.3.1. Kebijakan Konservasi Hutan APP
Kebijakan Komitmen 1: APP dan seluruh pemasoknya hanya akan
mengembangkan area yang bukan merupakan hutan, sesuai dengan hasil
identifikasi dalam penilaian NKT dan SKT secara independen.

Kebijakan Komitmen 2: APP akan mendukung strategi dan target Pemerintah


Indonesia untuk pembangunan rendah emisi dan penurunan emisi gas rumah kaca.
Hal ini akan dicapai dengan memastikan bahwa lahan gambut berhutan dilindungi
sebagai bagian dari komitmen APP untuk melindungi hutan dengan Nilai
Konservasi Tinggi dan Stok Karbon Tinggi, serta menerapkan pengelolaan praktik
terbaik untuk mengurangi dan menghindari emisi gas rumah kaca dalam lanskap
lahan gambut.

2
Kebijakan Komitmen 3: APP akan menerapkan prinsip-prinsip berikut:
menyampaikan informasi kepada dan memperoleh Persetujuan atas Dasar
Informasi Awal Tanpa Paksaan (Padiatapa/FPIC) dari masyarakat lokal maupun
adat; Penanganan keluhan yang bertanggung jawab; Penyelesaian Konflik yang
Bertanggung jawab; dialog yang terbuka dan konstruktif dengan para pemangku
kepentingan lokal, nasional dan internasional; program pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat; penghormatan terhadap hak asasi manusia; mengakui
dan menghormati hak-hak karyawannya; kepatuhan terhadap hukum, prinsip dan
kriteria sertifikasi bertaraf internasional yang relevan.

Kebijakan Komitmen 4: APP mengambil bahan baku serat kayu dari seluruh
dunia dan saat ini APP mengembangkan prosedur untuk memastikan bahwa
pasokan ini mendukung pengelolaan hutan yang bertanggung jawab.

1.3.2. Kebijakan Kelestarian Lingkungan


PT Arara Abadi menyadari dan memahami bahwa aspek lingkungan merupakan
komponen penting dalam mendorong usaha yang lestari. Oleh karena itu, PT
Arara Abadi berkomitmen menjalankan kebijakan lingkungan sebagai berikut:

1) Melakukan perlindungan lingkungan dengan mematuhi perundang-undangan


dan peraturan lingkungan serta persyaratan lingkungan lainnya yang berlaku.
2) Melakukan pemantauan kinerja lingkungan secara terus menerus.
3) Melakukan perlindungan lingkungan termasuk pencegahan pencemaran
lingkungan.
4) Meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya.
5) Meningkatkan kesadaran lingkungan pada semua karyawan melalui
pendidikan dan pelatihan secara terus menerus dan memberikan informasi
mengenai lingkungan kepada masyarakat dan pemerintah.
6) Memelihara kesiapsiagaan dan tanggap terhadap situasi darurat.
7) Meningkatkan partisipasi dan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat
setempat melalui program-program pembinaan masyarakat desa hutan.
8) Mendukung kelestarian ekosistem pada kawasan lindung di areal konsesi
perusahaan.

3
9) Mendukung pelestarian satwa langka yang dilindungi dan terancam punah
seperti gajah dan harimau sumatera sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
10) Mendukung kelestarian ekosistem lansekap Hutan Kerumutan, Giam Siak
Kecil, Danau Besar Pulau Bawah dan lansekap Tesso-Nilo.
11) Memelihara dan meningkatkan nilai konservasi pada kawasan yang
teridentifikasi sebagai HCV dan HCS sesuai prinsip kehati-hatian.
12) Melakukan pengendalian spesies eksotik infasif yang terdapat di areal
Kawasan Lindung.

1.3.3. Kebijakan Kelestarian Produksi


1) Mematuhi semua peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang
relevan di tingkat lokal dan nasional, termasuk berbagai konvensi
internasional yang sudah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.
2) Membangun kemantapan kawasan yang didasarkan pada sistem zonasi yang
menjamin keberlangsungan fungsi produksi, lingkungan dan sosial.
3) Membangun hutan tanaman industri yang didukung oleh sistem silvikultur
yang tepat dan perlindungan hutan yang efektif untuk mencapai produktifitas
lahan.
4) Pengaturan hasil didasarkan pada daur produktif dan etat (luas dan volume).
5) Menerapkan sistem pemanenan yang efektif, ramah lingkungan dan prinsip
keterlacakan bahan baku kayu.
6) Menghasilkan bibit siap tanam yang berasal dari material genetik yang
unggul dan bebas Genetically Modified Organism (GMO) sesuai dengan
perencanaan.

1.3.4. Kebijakan Kelestarian Sosial


1) Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang
relevan di tingkat lokal dan nasional, termasuk berbagai konvensi
internasional yang sudah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.
2) Mengakui dan menghormati hak-hak masyarakat lokal dan masyarakat adat
(indigenous people) di dalam dan sekitar wilayah konsesi, dengan

4
menerapkan asas keterbukaan, kesetaraan dan keadilan dalam proses
pengambilan keputusan.
3) Melaksanakan program-program pemberdayaan masyarakat baik masyarakat
adat maupun masyarakat lokal yang didesain secara terbuka dan partisipatif
bersama para pihak penerima manfaat (beneficiaries groups).
4) Mengambil langkah-langkah strategis dalam memberdayakan tenaga kerja
lokal.
5) Menyelesaikan konflik dan keluhan secara bertanggung jawab dan tanpa
kekerasan.
6) Bekerjasama secara aktif dan konstruktif dengan semua pemangku
kepentingan ditingkat lokal, nasional dan internasional yang berkaitan dengan
opeasional perusahaan.
7) Menerapkan prinsip-prinsip Free Prior Informed Consent (FPIC) dalam
pengambilan keputusan terhadap hak-hak masyarakat adat/lokal.

1.3.5. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Sebagai perusahaan Hutan Tanaman Industri yang memiliki visi menjadi
perusahaan kehutanan kelas dunia, yang menghasilkan dan menyediakan bahan
baku kayu secara berkelanjutan dengan memperhatikan aspek Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3). Kami berkomitmen untuk :
1) Menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk mencegah kecelakaan
kerja dan penyakit akibat kerja bagi seluruh karyawan dan orang lain
ditempat kerja.
2) Menetapkan program dan sasaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
3) Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang terkait
dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
4) Menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3).
5) Memelihara dan meningkatkan system manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) secara berkelanjutan.

5
6) Melibatkan seluruh karyawan dan pihak lain dalam konsultasi dan partisipasi
untuk penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan
perusahaan.
Perusahaan memastikan bahwa kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dikomunikasikan, dipahami, dijalankan oleh seluruh pihak yang bekerja untuk dan
atas nama perusahaan.

1.3.6. Kebijakan Prinsip-Prinsip Dasar Tenaga Kerja


1) Mematuhi seluruh peraturan perundangan dan persyaratan lainnya yang
relevan di tingkat lokal dan nasional, termasuk berbagai konvensi
internasional yang telah diratifikasi oleh Pemerintah Republik Indonesia.
2) Dalam keadaan dan kondisi apapun untuk tidak melakukan, menggunakan
atau dengan cara lain memanfaatkan segala bentuk kerja paksa atau wajib
kerja dalam bentuk apapun terhadap pekerjanya di seluruh aktivitas bisnisnya
sesuai dengan Konvensi ILO No. 29 tentang Kerja Paksa dan Konvensi ILO
No. 105 tentang Penghapusan Kerja Paksa.
3) Mengakui, menghormati dan merealisasikan hak-hak pekerja termasuk
memberikan hak kebebasan dalam berserikat dan perundingan bersama sesuai
dengan Konvensi ILO No. 87 tentang Kebebasan Berserikat dan Konvensi
ILO No. 98 tentang Hak Berorganisasi dan Melakukan Perundingan Bersama.
4) Menjamin perlakuan yang adil dan setara dan tidak melakukan diskriminasi
antara pekerja laki-laki dan wanita termasuk dalam proses perekrutan,
pemberian upah, pekerjaan dan jabatan dengan cara menerapkan standar yang
sama tentang perlakuan yang adil dan setara sesuai dengan Konvensi ILO No.
100 tentang Pemberian Upah yang Sama Bagi Pekerja Pria dan Wanita dan
Konvensi ILO No. 111 tentang Diskriminasi dalam Pekerjaan dan Jabatan.
5) Tidak menggunakan tenaga kerja anak-anak di bawah umur dan menghindari
serta tidak melakukan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak sesuai
usia minimal yang telah dituangkan dalam Konvensi ILO No. 138 tentang
Usia Minimal dan Konvensi ILO No. 182 tentang Penghapusan Bentuk-
Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak.

6
6) Mengakui, menghormati dan merealisasikan hak-hak pekerja seperti
mendapatkan akomodasi yang layak dan berhak untuk menyampaikan
keluhan sesuai dengan aturan yang berlaku.
7) Membayar upah/gaji tidak di bawah standar upah minimum yang telah
ditetapkan dan diatur sesuai undang-undang, peraturan pengupahan dan
daerah setempat dan perjanjian bersama termasuk yang terkait dengan kerja
lembur.
8) Melakukan perekrutan tenaga kerja yang legal dan sah secara hukum dan
sesuai dengan hubungan ketenagakerjaan (kontrak kerja) yang diakui dan
ditetapkan melalui undang-undang.
9) Memastikan bahwa jam kerja dan hari istirahat sesuai dengan semua undang-
undang yang berlaku terkait jam kerja reguler, dan jam lembur termasuk
istirahat, waktu istirahat dan setiap pekerjaan lembur harus bersifat sukarela
dan dikompensasi sesuai aturan perundangan yang berlaku.
10) Menyediakan fasilitas bagi karyawan sesuai dengan yang tertuang dalam
perjanjian kerja bersama.
11) Menentang keras segala bentuk perbuatan yang mengarah pada perbuatan
pelecehan seksual dan kekerasan dalam bentuk apapun.
12) Menentang segala bentuk penyalahgunaan wewenang.

1.3.7. Kebijakan Penggunaan Pestisida


Sejalan dengan pengelolaan hutan lestari, maka salah satu aspek yang penting
adalah Unit Manajemen (UM) hutan tidak diperbolehkan menggunakan dan
menyimpan jenis-jenis pestisida dilarang menurut peraturan pemerintah dan
standar sertifikasi (FSC, PEFC/IFCC dan lain-lain) , terkait hal tersebut, maka :
1) Tidak boleh melakukan pembelian jenis-jenis pestisida kategori dilarang
menurut peraturan pemerintah dan standar sertifikasi (FSC, PEFC/IFCC dan
lain-lain),
2) Tidak boleh menggunakan dan menyimpan jenis-jenis pestisida kategori
dilarang menurut peraturan pemerintah dan standar sertifikasi (FSC,
PEFC/IFCC dan lain-lain),

7
3) Melakukan monitoring untuk memastikan penggunaan dan penyimpanan
pestisida sesuai dengan prosedur.
4) Menerapkan pengendalian hama dan penyakit terpadu (Integrated pest and
diseases management).

1.3.8. Kebijakan Pencegahan Kebakaran Lahan dan Hutan


Dalam menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan hutan secara lestari, kami
menetapkan kebijakan pencegahan kebakaran lahan dan hutan sebagai berikut:
1) Mematuhi semua peraturan perundangan yang terkait pencegahan kebakaran
lahan dan hutan.
2) Konsisten terhadap pembukaan lahan tanpa bakar dalam semua tahapan
kegiatan pembangunan hutan tanaman.
3) Melakukan perlindungan areal konsesi perusahaan dari bahaya kebakaran
untuk memastikan keberlanjutan usaha dalam jangka panjang dan
kelestarian sumber daya alam.
4) Secara terus menerus meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dan
peralatan untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan.
5) Secara aktif melibatkan semua karyawan, mitra kerja serta masyarakat di
sekitar konsesi perusahaan untuk terus menerus melakukan pencegahan
kebakaran lahan dan hutan.

1.3.9. Kebijakan Benturan Kepentingan


PT. Arara Abadi berkomitmen untuk menjalankan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance secara konsisten dan berkesinambungan, maka dalam
memastikan indepensi, perilaku profesional dan integritas serta menghindari
terjadinya benturan kepentingan perusahaan dengan kepentingan pribadi, sehingga
dapat menyulitkan karyawan dalam menjalankan tugasnya dan atau menimbulkan
hal yang merugikan sperusahaan. Untuk mencapai hal tersebut, PT. Arara Abadi
berkomitmen untuk menghindari hal-hal sebagai berikut :
a. Hadiah dan hiburan (Gift and Enternaiment), adalah situasi dimana
karyawan menerima baik secara langsung maupun tidak langsung, memberi
atau menjanjikan gratifikasi atau pemberian hadiah/ cindera mata/ jamuan

8
atau hiburan dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukan dan/
atau jabatan di dalam perusahaan sehingga dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan dan/ atau menyebabkan karyawan tersebut melakukan suatu
tindakan yang menguntungkan pihak pemberi atau perusahaan manapun
untuk kepentingan pribadi karyawan.
b. Self-Dealing, adalah situasi dimana karyawan memiliki, mengelola dan/ atau
mengendalikan organisasi/ perusahaan lain dan kemudian menggunakan
kedudukan dan/ atau jabatannya di dalam perusahaan untuk melakukan
transaksi dengan perusahaan demi kepentingan/ keuntungan pribadi karyawan
itu sendiri, keluarga atau organisasi/ golongan/ perusahaan lain.
c. Kepentingan Pribadi/ Keluarga/ Kerabat/ Golongan Tertentu, adalah
situasi dimana karyawan tidak bersikap profesional/ dan diskriminatif serta
memberikan akses khusus terhadap pembeli, penyedia barang/ jasa,
kontraktor, broker dan/ atau pihak-pihak lain manapun untuk kepentingan
dan/ atau perusahaan yang dikendalikan oleh kerabat/ keluarga/ golongan
tertentu.
d. Hubungan Kekeluargaan, adalah situasi dimana karyawan memiliki
anggota keluarga (first tier) yang juga bekerja untuk Perusahaan dan/ atau
memiliki anggota keluarga yang memiliki perusahaan atau bekerja untuk
perusahaan yang memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan dan/ atau
memiliki anggota keluarga yang memilki perusahaan atau bekerja di
perusahaan competitor atau LSM/ NGO.
e. Company Assets Abusement, adalah situasi dimana karyawan menggunakan
asset jabatan atau perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga atau
golongan.
f. Confidentiality Abusement, adalah situasi dimana karyawan menggunakan
informasi rahasia jabatan dan/ atau informasi rahasia yang diperoleh melalui
perusahaan untuk keuntungan pribadi/ golongan serta memungkinkan orang
lain mendapatkan keuntungan dari informasi rahasia tersebut.

9
BAB II. KONDISI UMUM
2.1. Gambaran Umum PT. Arara Abadi
Gambaran letak areal kerja berdasarkan astronomis, administrasi
pemerintah dan kelompok hutan secara rinci disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Gambaran letak areal konsesi PT Arara Abadi
Kelompok
No. Distrik Astronomis Administrasi Pemerintahan
Hutan
1 Minas 101° 07’ - 101° 42’ BT - Kab. Siak (Kec. Minas, Sungai Siak
00° 34’ - 00° 56’ LU Mandau, Kandis, Tualang, dan
Koto Gasib)
- Kab. Kampar (Kec. Tapung
dan Tapung Hilir)
- Kota Pekanbaru (Kec. Rumbai
Pesisir)
2 Sorek 101° 58’ - 102° 23’ BT - Kab. Pelalawan (Kec. Bunut, Kampar
00° 00’ - 00°23’ LU Bandar Pelalawan dan
Kerumutan)
3 Siak 102° 04’ - 102° 18’ BT - Kab. Siak (Kec. Pusako, Sungai Siak –
00° 43’ - 01° 09’ LU Apit, Mempura dan Dayun) Rawa
4 Nilo 101° 47’ - 101° 58’ BT - Kab. Pelalawan (Kec. Pagkalan Kampar
00° 08’ - 00° 16’ LU Kura, Ukui dan Langgam)
5 Duri I 101° 37’ - 101° 48’ BT - Kab. Siak (Kec. Sungai Siak Kecil
00° 54’ - 01° 05’ LU Mandau dan Siak)
- Kab. Bengkalis (Kec. Pinggir)
6 Duri II 101° 17’ - 101° 30’ BT - Kab. Bengkalis (Kec. Pinggir) Siak – Siak
01° 06’ - 01° 20’ LU Kecil
7 Duri III 100° 42’ - 101° 31’ BT - Kab. Bengkalis (Kec. Bukit Siak Kecil
01° 25’ - 01° 39’ LU Batu) - Rokan
- Kab. Rokan Hilir (Kec. Tanah
Putih)
- Kota Dumai (Bukit Kapur)
8 Merawang 102°38’ - 102° 54’ BT - Kab. Pelalawan (Kec. Teluk Kampar -
00° 06’ - 00° 13’ LU Meranti) Kateman
- Kab. Indragiri Hilir (Kec.
Gaung)

2.2. Keanekaragaman Flora dan Fauna


Jenis-jenis flora dan fauna yang ada di areal PT Arara Abadi adalah
sebagaimana disajikan pada Tabel 4. berikut.

10
Tabel 4. Jenis Flora dilindungi PT Arara Abadi
Nama
No. Nama Latin Status PP Pengelolaan
Lokal
1 Arang- Diospyros sp PP SK Mentan - Penandaan
arang No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
PP No. 106 - Penandaan
2 Anggrek Orchidaceae PP
thn 2018 - Larangan pengambilan jenis
3 Balam Palaquium - - Penandaan
hitam burckii - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
4 Bintangur Callophylum sp PP SK Mentan - Penandaan
No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
5 Durian Durio carinatus PP SK Mentan - Penandaan
No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
6 Empening Lithocarpus sp. EN - - Penandaan
- Larangan penebangan atau pengambilan kayu
7 Gaharu Aquilaria VU - - Penandaan
malaccensis - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
8 Gaharu Aquilaria VU - - Penandaan
microcarpa - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
9 Jelutung Dyera costulata PP SK Mentan - Penandaan
No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
10 Kantong Nepentes App.II PP No. 106 - Larangan pengambilan jenis
Semar ampullaria thn 2018
11 Kantong Nepentes App.II PP No. 106 - Larangan pengambilan jenis
Semar mirabilis thn 2018
12 Keruing Dipterocarpus PP SK Mentan - Penandaan
caudatus. No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
13 Keruing Dipterocarpus CR SK Mentan - Penandaan
cf. rigidus No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
14 Keruing Dipterocarpus EN SK Mentan - Penandaan
bulu crinitus No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
15 Keruing Dipterocarpus CR SK Mentan - Penandaan
elongatus No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
16 Keruing Dipterocarpus CR SK Mentan - Penandaan
gracilis No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
17 Kamper Dryobalanops CR - - Penandaan
aromatica - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
18 Kulim Scorodocarpus PP SK Mentan - Penandaan
borneensis No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
19 Kuras Dryobalanops Ende - - Penandaan
oblongifolia mic - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
20 Meranti Shorea CR - - Penandaan
rambai acuminata - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
21 Meranti Shorea EN - - Penandaan
sabut bracteolata - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
22 Meranti Shorea cf EN - - Penandaan
dasyphylla - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
23 Meranti Shorea cf. CR - - Penandaan
hopeifolia - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
24 Meranti Shorea CR - - Penandaan
paya platycarpa - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
25 Meranti Shorea conica CR - - Penandaan
- Larangan penebangan atau pengambilan kayu
26 Meranti Shorea CR - - Penandaan
rawa hemsleyana - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
27 Meranti Shorea leprosula EN - - Penandaan
- Larangan penebangan atau pengambilan kayu
28 Meranti Shorea CR - - Penandaan

11
Nama
No. Nama Latin Status PP Pengelolaan
Lokal
inappendiculata - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
29 Meranti Shorea uliginosa EN - - Penandaan
buaya - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
30 Meranti Shorea ovata EN - - Penandaan
- Larangan penebangan atau pengambilan kayu
31 Meranti Shorea EN - - Penandaan
bunga parvifolia - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
32 Meranti Shorea EN - - Penandaan
lilin teymanniana - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
33 Merawan Hopea CR - - Penandaan
mengarawan - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
34 Mersawa Anisoptera cf CR - - Penandaan
curtisii - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
35 Mersawa Anisoptera cf. EN - - Penandaan
Durian laevis - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
36 Mersawa Anisoptera EN - - Penandaan
Paya marginata - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
37 Palem Cyrtostachys - - Larangan pengambilan jenis
merah renda
38 Ramin Gonystylus VU SK Menhut - Penandaan
bancanus No. 127 - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
Tahun 2001
39 Ramin Gonystylus VU SK Menhut - Penandaan
bukit macrophyllus No. 127 - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
Tahun 2001
40 Rasak Vatica stafpfiana EN - - Penandaan
- Larangan penebangan atau pengambilan kayu
41 Resak Vatica lowii EN - - Penandaan
- Larangan penebangan atau pengambilan kayu
42 Seminai/ Ganua - - Penandaan
Bengku motleyana - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
43 Suntai Palaquium PP SK Mentan - Penandaan
walsurifolium No. 54 thn - Larangan penebangan atau pengambilan kayu
1972
44 Sindur Sindora sp. VU - - Penandaan
- Larangan penebangan atau pengambilan kayu
45 Tembalun Parashorea CR - - Penandaan
aptera - Larangan penebangan atau pengambilan kayu

Areal kawasan lindung PT Arara Abadi terdapat cukup banyak satwa liar
dan beberapa di antaranya adalah jenis dilindungi, seperti : Harimau sumatera,
Siamang, Beruang, Beruang Madu, Rusa, Monyet Ekor Panjang, Rangkong,
Burung Enggang, Elang Hutan, Elang Rawa, Raja Udang, Srigunting, Ular Cobra,
Labi-labi. Daftar Fauna terlampir sebagai berikut di Tabel 5.
Tabel 5. Jenis Fauna yang dilindungi di PT. Arara Abadi
Mamalia

No Nama Nama Latin IUCN CITES Peraturan Pemerintah

Berang-berang
1 Aonyx cinerea VU II -
cakar kecil
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
2 Musang air Cynogale benneti I
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.

12
Mamalia

No Nama Nama Latin IUCN CITES Peraturan Pemerintah

UU No. 5 thn 1990, SK Mentan


No. 327 thn 1972, SK Menhut
Elephas maximus
3 Gajah Sumatera CR I No. 301 thn 1991, SK Menhut
Sumatrae
No. 882 thn 1992, PP No. 106
thn 2018.
UU No. 5 thn 1990, SK Mentan
No. 327 thn 1972, SK Menhut
4 Beruang Madu Helarctos malayanus VU I No. 301 thn 1991, SK Menhut
No. 882 thn 1992, PP No. 106
thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
5 Owa / Ungko Hylobates agilis EN I
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
Monyet Ekor
6 Macaca fascicularis LC II -
panjang
7 Beruk Macaca nemestrina VU II -
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
8 Kijang Muntiacus muntjak LC
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
UU No. 5 thn 1990, SK Mentan
No. 327 thn 1972, SK Menhut
Macan/Harimau
9 Neofelis nebulosa VU I No. 301 thn 1991, SK Menhut
Dahan
No. 882 thn 1992, PP No. 106
thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
Malu-malu / SK Menhut No. 301 thn 1991,
10 Nycticebus coucang VU I
kukang SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
UU No. 5 thn 1990, SK Mentan
No. 327 thn 1972, SK Menhut
Panthera tigris
11 Harimau Sumatera CR I No. 301 thn 1991, SK Menhut
Sumatrae
No. 882 thn 1992, PP No. 106
thn 2018.
12 Kucing Emas Asia Pardofelis temminckii NT II -
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
13 Lutung Presbytis melalophos EN II
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
Prionailurus SK Menhut No. 301 thn 1991,
14 Kucing hutan LC II
bengalensis SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
15 Kelelawar besar Pteropus vampirus II -
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
16 Tupai besar Ratufa afinis VU II
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
17 Rusa Sambar Cervus unicolor VU
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
18 Babi berjenggot Sus barbatus VU -
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
19 Tapir Tapirus indicus EN I
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
20 Kancil, Pelanduk Tragulus javanicus LC
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
21 Napu Tragulus napu LC
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.

13
Mamalia

No Nama Nama Latin IUCN CITES Peraturan Pemerintah

SK Mentan No. 247 thn 1979,


Cynocephalus
22 Kubung LC - SK Menhut No. 301 thn 1991,
veriegatus
SK Menhut No. 882 thn 1992
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
23 Landak Hystrix brachyura VU II
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
UU No. 5 thn 1990, SK Mentan
No. 327 thn 1972, SK Menhut
Hylobates
24 Siamang EN I No. 301 thn 1991, SK Menhut
syndactilus
No. 882 thn 1992, PP No. 106
thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
25 Bajing terbang Petaurista elegant LC II
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
26 Macan akar Felis viverina VU II
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
27 Pukang / Kuskus Phalanger sp VU -
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
28 Trenggiling Manis javanica VU II
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
Prionailurus SK Menhut No. 301 thn 1991,
29 Kucing dampak EN II
planiceps SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
Hylobates SK Menhut No. 301 thn 1991,
30 Siamang EN I
syndactylus SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
Aves

No Nama Nama Latin IUCN CITES PP

UU No. 5 thn 1990, SK Mentan


No. 247 thn 1979, SK Menhut No.
1 Bangau Storm Ciconia stormi EN I
301 thn 1991, SK Menhut No. 882
thn 1992, PP No. 106 thn 2018
PP No. 106 thn 2018, UU No.
5 thn 1990, SK Mentan No. 247
2 Bangau Tong-tong Leptoptilos javanicus VU I thn 1979, SK Menhut No. 301
thn 1991, SK Menhut No. 882
thn 1992, PP No. 106 thn 2018.
Gray slaty Mulleripicus
3 VU -
woodpecker pulverulentus
Pink-necked green
4 Treron vernans VU -
pigeon
Aceros corrugates,
Aceros undulates,
Anorrhinus galeritus,
Enggang, Rangkong Anthracoceros
5 (semua jenis dari albirostris, NT II PP No. 106 thn 2018.
famili Bucerotidae.) Anthracoceros
malayanus, Buceros
bicornis, Buceros
rhinoceros, dll
6 Crimson sunbird Aethopyga siparaja II

14
Aves

No Nama Nama Latin IUCN CITES PP

7 Burung Elang dan Elanus caeruleus, LC II PP No. 106 thn 2018.


Alap-alap (semua Haliastur indus, &
jenis dari famili Ictinaetus malayensis, NT
Accipitridae Spizaetus cirrhatus,
dan Falconidae) Spilornis cheela,
Microhierax
fringillarius, Pernis
ptilorhynchus
Beo Nias / SK Menhut No. 301 thn 1991,
8 Gracula religiosa LC II
Tiong emas PP No. 106 thn 2018.
Raja Udang
Halcyon chloris,
9 (semua jenis dari VU PP No. 106 thn 2018.
Alcedo meninting
famili Alcedinidae)
PP No. 106 thn 2018,
UU No. 5 thn 1990,
10 Mentok Rimba Cairina Sculata EN I SK Mentan No. 247 thn 1979,
SK Menhut No. 301 thn 1991,
SK Menhut No. 882 thn 1992
11 Luntur Harpactes diardii NT II -
12 Luntur Kasumba Harpactes kasumba NT II -
Ketupa ketupu, Ninox
13 Burung hantu scutulata, Otus lempiji, II -
Tyto alba
14 Serindit Loriculus galgulus II -
15 Betet pipi merah Psittacula longicauda NT II -
Anthreptes malacensis,
Burung madu,
Anthreptes simplex,
Jantingan, Klaces
16 Arachnothera LC - PP No. 106 thn 2018.
(semua jenis dari
flavigaster,
famili Nectariniidae)
Arachnothera juliae
17 Kuau Raja Argusianus argus NT II PP No. 106 thn 2018.
18 Ayam hutan Gallus gallus LC - PP No. 106 thn 2018.
Burung Kuntul
19 (semua jenis dari Egretta garzetta LC - PP No. 106 thn 2018.
genus Egretta)
SK Mentan No. 247 thn 1979,
Srigunting SK Menhut No. 301 thn 1991,
20 Fregeta andrewsi LC -
SK Menhut No. 882 thn 1992,
PP No. 106 thn 2018.
SK Mentan No. 247 thn 1979,
Bangau Susu /
SK Menhut No. 301 thn 1991,
21 Bluwok / Mycteria cinerea EN I
SK Menhut No. 882 thn 1992,
Walangkada
PP No. 106 thn 2018.
Reptilia
No Nama Nama Latin IUCN CITES Peraturan Pemerintah
1 Kura-kura daun Notochelis platynota VU II -
2 Ular Phyton Phyton curtus LC II -
3 Biawak Varanus salvator LC II -
4 Labi-labi / Bulus Amyda cartiliginea VU II -
5 Buaya muara Crocodylus porosus LC II -
6 Kura-kura gading Orlitia borneensis EN II -
7 Buaya Senyulong Tomistoma schlegelli VU I -
8 Ular Phyton Phython molurus VU I -
9 Ular Kobra Naja sumatrana LC II -
10 Ular King Kobra Ophiophagus hannah VU II -
Keterangan
- Sumber : Asia Pacific Consulting Solutions (APCS), 2014. HCV Assessment Report PT. Arara Abadi. Riau – Indonesia
- IUCN : VU = Vulnerable; EN = Endangered; CR = Critically Endangered; LC = Least Concern
- I / II = Appendix CITES

15
2.3. Tata Ruang
Sesuai dengan dokumen Perubahan RKUPH PT Arara Abadi dengan
nomor SK.7725/Menlhk-PHPL/UHP/HPL.1/11/2021 tanggal 1 Desember 2021
terdapat Perubahan Penataan Areal Kerja sesuai dengan PermenLHK Nomor 8
Tahun 2021 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan,
serta Pemanfaatan Hutan di Hutan Lindung dan Hutan Produksi. Adapun
Penataan Areal Kerja PT. Arara Abadi sesuai dengan dokumen Perubahan
RKUPH yaitu seperti yang ditunjukan pada Tabel 6.
Tabel 6. Rencana Penataan Areal Kerja PT. Arara Abadi
Luas
No Penataan Areal Kerja Keterangan
Ha %
A Kawasan Lindung 39.667,25 13,38 Puncak kubah gambut
seluas 2.262,16 Hektar,
1 Sempadan Sungai 19.558,06 6,6
terdiri dari :
2 Buffer Zone Hutan Konservasi 5.214,12 1,76 a. Buffer Zone 179,89 ha
3 Kawasan Pelestarian Plasma 767,86 0,26 b. KPSL 20,82 ha
c. Sempadan Sungai 3,50 ha
Nutfah
d. Eks tanaman pokok
4 Kawasan Perlindungan Satwa Liar 12.069,26 4,07 2.057,95 ha
5 Areal Puncak Kubah Gambut 2.057,95 0,69
B Areal Budidaya 256.706,69 86,62
1 Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu 245.731,42 82,91
Budidaya (Hutan Tanaman)
2 Sarana Prasarana 10.975,27 3,71
Total 296.373,94 100
Sumber : SK Perubahan RKUPH tahun 2021, periode 2017-2026

2.4. Penentuan Jenis Tanaman


Berdasarkan kondisi biofisik lahan/ areal kerja, PT. Arara Abadi terbagi
dalam dua jenis sebaran tanah, yaitu tanah mineral dan tanah rawa gambut.
Mengacu pada hasil riset yang telah dilakukan oleh R&D PT. Arara Abadi,
perusahaan untuk melakukan pengembangan jenis Eucalyptus sp di areal tanah
mineral dan jenis Acacia sp di tanah rawa gambut. Pemilihan kedua jenis tanaman
tersebut karena faktor tingginya tingkat resistensi terhadap hama dan penyakit dan
mempunyai riap, serta rendemen pulp lebih tinggi.

16
Gambar 1. Eucalyptus sp & Acacia sp

2.5. Sistem Silvikultur


Dengan mempertimbangkan kondisi biofisik dan sosial areal kerja dan
mengacu peraturan, maka sistem silvikultur yang diterapkan adalah Tebang Habis
dengan Permudaan Buatan (THPB). Tahapan kegiatan dengan silvikultur THPB
disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7. Sistem Silvikultur Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB)
Riap Jarak Tanam Daur Potensi
No Jenis Tanaman Keterangan
(M3/Ha/Thn) (m x m) (Tahun) (M3/Ha/Daur)
1 Acacia crassicarpa 37,58 3x2 4 150,33 Bonita V
2 Eucalypus sp. 28,94 3 x 2,5 4 115,77 Bonita V
Sumber : Dokumen Perubahan RKUPH Periode 2017 – 2026 PT Arara Abadi

2.6. Kondisi Sosial Ekonomi


Mengingat bahwa masih terdapat kelompok masyarakat yang tergantung
pada hutan, maka sasaran bina desa hutan adalah masyarakat yang memiliki
ketergantungan yang tinggi terhadap hutan. Demikian juga kegiatan-kegiatannya
diarahkan pada bentuk-bentuk kegiatan yang cocok dengan kelompok masyarakat
tertentu, yang dirumuskan dalam dokumen studi diagnostik. Prinsip-prinsip dasar
dalam penyusunan rencana kegiatan PMDH adalah sebagai berikut :
1) Sinkronisasi; pemaduan kegiatan PMDH dengan kegiatan lainnya yang
diselenggarakan oleh pihak lain
2) Koordinasi (kerjasama dan konsolidasi), baik dengan internal perusahaan
maupun dengan pihak lainnya
3) Partisipatif; memberikan kesempatan yang luas kepada setiap pihak,
khususnya masyarakat binaan untuk aktif dalam pengambilan keputusan
dan pelaksanaan

17
4) Orientasi kebutuhan dan kontinuitas, termasuk melaksanakan evaluasi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, sebagai upaya pemecahan
masalah yang dialami oleh masyarakat sekitar.
Beberapa kegiatan pembinaan masyarakat yang telah dilaksanakan
diantaranya adalah pelatihan ketrampilan pemuda, pelayanan kesehatan
masyarakat bekerjasama dengan Puskesmas setempat, pembinaan mental spiritual
masyarakat bekerjasama dengan juru da’wah dan ulama setempat, penyuluhan
masalah lingkungan, partisipasi pembangunan sarana-prasarana desa, seperti
jalan, tempat ibadah, bangunan sekolah dan lain-lain.
Dalam pembangunan hutan tanaman yang lokasinya tidak bisa dipisahkan
dengan pemukiman masyarakat yang ada di sekitarnya, perusahaan juga telah
merencanakan dan merealisasikan program pembinaan masyarakat desa yang
diperuntukkan bagi desa-desa sekitar areal perusahaan. Program pembinaan
masyarakat tersebut diantaranya berupa upaya-upaya peningkatan pendapatan
melalui penyediaan lapangan kerja, penyediaan sarana dan prasarana sosial serta
penciptaan kesadaran dan perilaku positif bagi masyarakat yang bermukim di
sekitar areal perusahaan.

18
BAB III. KEGIATAN PENGELOLAAN
HUTAN LESTARI
Kegiatan pengelolaan hutan lestari PT. Arara Abadi dilakukan dengan
memperhatikan kaidah-kaidah pengelolaan hutan lestari yang memperhatikan
aspek produksi, aspek ekologi, dan aspek sosial. Pengelolaan lestari ini tidak lepas
dari kebijakan perusahaan yang menerapkan sistem pengelolaan hutan yang ramah
lingkungan dan dapat diterima oleh masyarakat.

3.1. Aspek Produksi


3.1.1. Perencanaan
Sebagai dasar kegiatan operasional, PT. Arara Abadi telah menyusun
Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hutan (RKUPH) yang menjadi acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja Tahunan Pemanfaatan Hutan (RKTPH) perusahaan.
RKTPH selanjutnya menjadi dasar legal di dalam melaksanakan seluruh kegiatan
operasional hutan tanaman, khususnya kegiatan penebangan (harvesting),
pembibitan (Nursery) dan penanaman (plantation).

3.1.2. Penataan Batas


Perusahaan telah melakukan tata batas temu gelang dan telah memperoleh
penetapan batas yang di sajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Rencana dan Realisasi Penataan Batas Areal Kerja PT. Arara Abadi

Sumber : Perubahan RKUPH Tahun 2021, Periode 2017-2026

19
3.1.3. Pembukaan Wilayah Hutan/ Sarana dan Prasarana
Pembukaan wilayah hutan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
oleh PT. Arara Abadi yang meliputi penyediaan prasarana jaringan jalan, base
camp, dan prasarana lainnya untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Pada areal gambut, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk membangun suatu
manajemen tata air, sehingga ketinggian air di lahan gambut dapat diatur dan
disesuaikan kebutuhan pertumbuhan tanaman. Rencana PWH pada masa
pengusahaan hutan berikutnya adalah pemeliharaan jalan dan kanal yang sudah
ada.
Tabel 9. Daftar Kegiatan PWH PT Arara Abadi

No Kegiatan Spesifikasi Rencana Realisasi


1 Service Kanal Primer 154 Km 104 Km
Sekunder 1.440 Km 1.155 Km
2 Service Jalan Jalan Utama 422,85 Km 422,85 Km
Jalan Cabang 843,40 Km 843,40 Km
3 Perawatan Bangunan Air 14 Unit 6 Unit

Dan untuk mendukung kegiatan sehari-hari, berikut terlampir sarana dan


prasarana yang sudah dibangun untuk Distrik Minas, Duri 1, Duri 2, Duri 3, Siak,
Sorek, Nilo dan Merawang.
Tabel 10. Daftar Sarana dan Prasarana PT Arara Abadi Tahun 2021
Jumlah
Jenis
Minas Duri 1 Duri 2 Duri 3 Siak Nilo Sorek Merawang
Mess Pimpinan 2 3 1 1 6 1 3 1
Mess Tamu 2 3 3 1 6 1 15 1
Instalasi Listrik 3 1 1 2 2 1 1 1
Pos P3K 1 1 1 1 1 1 1 1
Mesjid 2 1 1 1 1 1 1 1
Fasilitas Olahraga 6 4 2 2 3 3 2 1
Camp Baja Ringan 2 4 1 5 1 6 2
Tower Air 4 19 5 13 1 1 12 2
Mess Karyawan 150 115 45 81 80 66 90 54
Kantor 3 3 2 2 2 2 3 4
Gudang 8 9 5 3 6 4 4 5
Kantin 2 1 1 2 1 1 1
Mobil Ambulance 1 1 1 1 1
WTP 2 1 1 1 1 1 1 1
Pos Security 12 5 5 4 3 3 4 2

20
3.1.4. Pembibitan
Pengadaan bibit dilakukan di persemaian induk (permanent nursery), yang
berada di dalam lingkup distrik PT. Arara Abadi. Persemaian ini di dukung
dengan pengadaan terminal-terminal bibit masing-masing blok penanaman.
Jumlah kebutuhan bibit dipengaruhi oleh jarak tanam, luas areal yang akan
ditanami.
Tabel 11. Rencana dan Realisasi Pengadaan Bibit PT. Arara Abadi
RKT Rencana Realisasi Persentase
2021 89.105.978 99.115.640 111%
2022/ Februari 90.095.041 14.526.879 16,12%
*Data per Februari 2022

3.1.5. Penyiapan Lahan


Berdasarkan Standard Operating Procedure dalam kegiatan penyiapan
lahan mempunyai 2 tujuan, yaitu untuk mempersiapkan lahan yang akan ditanami
agar bersih dari pohon dan/atau tanaman pengganggu. Kegiatan awal penyiapan
lahan berupa pembersihan lahan dari pohon, semak belukar, gulma, dan vegetasi
lainnya yang tumbuh di areal tanaman. Kegiatan penyiapan lahan HTI PT. Arara
Abadi menerapkan prinsip Penyiapan Lahan Tanpa Bakar (PLTB).

3.1.6. Penanaman
Berdasarkan hasil penelitian Research and Development PT. Arara Abadi,
jenis yang paling cocok dan direkomendasikan untuk dikembangkan di areal tanah
gambut adalah Acacia crassicarpa, dan di areal tanah mineral adalah Eucalyptus
sp. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan untuk
menanam jenis lain apabila suatu saat nanti ditemukan jenis yang lebih unggul.
Penanaman dilakukan pada petak yang telah diukur dan dipetakan dengan GPS.
Tabel 12. Rencana dan Realisasi Penanaman PT. Arara Abadi

RKT RENCANA REALISASI PERSENTASI


2021 52.643,50 44.998,80 85,48%
2022/ Feb 53.114,60 5.492,10 10,34%
*Data per Februari 2022

21
3.1.7. Pemeliharaan Tanaman
Kegiatan pemeliharaan tanaman mengacu pada Standard Operating
Procedure meliputi kegiatan pemupukan, penyulaman, pemangkasan cabang
(singling), dan penyiangan (weeding). Jadwal pelaksanaan pemeliharaan tanaman
(luas dan waktunya) mengikuti jadwal penanaman dan jadwal teknis silvikultur
HTI. Data pemakaian pupuk dan pestisida dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Rekap Pemakaian Pestisida, Herbisida dan Pupuk serta Limbah Masuk
PT Arara Abadi Tahun 2021

No Jenis Material Satuan Total

Pestisida & Herbisida


1 Glyposat L 3.446.633,49
2 Kixor gr 36.542.730,35
3 Miracle ml 73.149.368,40
4 Starane ml 13.730.657,00
5 Tar L 126.051,70
Pupuk
1 NPK Kg 13.601.188,47
2 TSP Kg 6.200.040,16
3 PTA-12 Kg 4.350.195,17
4 Borrate Kg 475.162,76
5 KCL Kg 496.780,44
BBM & Oli
1 Solar L 10.381.857,00
2 Pertalite L 310.137,00
3 Oli L 2.337,00
4 Avtur L 5.185,00
LB3 yang masuk
1 Oli Bekas Ton 0,936200
2 Jerigen Ton 14,118291
3 Botol kemasan B3 Ton 4,256710
4 Karung bekas pupuk Ton 62,615238
5 Kemasan oli 2T Ton 0,015000
6 Kaleng Teer Ton 0,147172
7 Botol Pestisida Miracle Ton 0,447960
8 Botol Pestisida Kixor Ton 0,099460
9 Botol Strane Ton 0,085890

22
10 Filter Bekas Ton 0,151000
11 Limbah Terkontaminasi (Tooner Bekas) Ton 0,031500
12 Lampu Ton 0,007188
13 Kemasan Bekas Grease Ton 0,001000
14 Botol Tinta Trinter Ton 0,000100
15 Hose Bekas Ton 0,024000
16 Kaleng Bekas Cat Ton 0,001000
17 Limbah Klinik Ton 0,002000
18 Kemasan Pestisida Ton 0,001740
19 Filter Udara Ton 0,000680

3.1.8. Perlindungan dan Pengamanan Hutan


3.1.8.1. Hama dan Penyakit Tanaman
Sampai dengan saat ini di areal kerja belum pernah terjadi serangan hama
dan penyakit tanaman pada tingkat serangan sangat berat atau serangan meluas.
Adapun jenis serangan hama, penyakit dan gulma yang dominan di areal kerja
adalah :
• Hama, terdiri dari ulat daun, belalang, penghisap pucuk, penggerek batang,
rayap dan tikus.
• Penyakit, terdiri dari bercak daun (Pestolatia sp.), karat daun (Uromyces sp.),
embun jelaga (Meliola sp.), embun tepung (Oidium sp.), dan busuk akar
(Ganoderma sp.).
• Gulma, terdiri dari alang-alang (Imperata cylindrica), rumput teki (Cyperus
rotundus), sembung rambat (Mikania michranta), senduduk (Melastoma
malabathricum), dan daun pakis-pakisan.

Dalam upaya pengendalian populasi hama dan penyakit ditegakan,


operasional plantation akan mengkombinasikan metode-metode pengendalian
yang ada secara kompatibel, yaitu penggunaan lahan tanam yang terseleksi dari
kontaminasi hama dan penyakit serta memiliki pertumbuhan yang baik,
pengendalian secara silvikultur (pengaturan jarak tanam, pemupukan, sanitasi
areal/penyiangan), penggunaan agensia hayati (cendawan Trichoderma sp.,
Glyocladium sp., Tunera) dan aplikasi pestisida sebagai langkah/alternatif
terakhir.

23
3.1.8.2. Kebakaran Hutan dan Lahan
Potensi bahaya kebakaran hutan di areal kerja tergolong besar. Hal ini
disebabkan oleh faktor iklim, kondisi lahan, dan faktor sosial. Dari segi sosial,
masyarakat yang sebagian diantaranya masih menerapkan sistem pembakaran
untuk membersihkan lahan pada musim kemarau juga membawa potensi
kebakaran. Potensi ini menjadi lebih besar lagi karena terdapat bagian areal hutan
tanaman yang berbatasan langsung dengan lahan masyarakat, dimana sebagain
besar masyarakat membuka lahan dengan cara dibakar. Sebagai bentuk antisipasi
dini terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan, di distrik dibentuk Satuan Tugas
Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan (Satgasdamkarhutla), pemasangan
papan indeks bahaya kebakaran dan pembangunan menara api. Papan peringatan
dan menara api tersebut dipasang pada tempat-tempat yang strategis sehingga
dapat menjadi informasi kondisi kerawanan bahaya kebakaran bagi setiap orang,
baik karyawan perusahaan maupun masyarakat sekitar hutan.

Gambar 2. Tim RPK patroli & Menara Pemantau Api

3.1.8.3. Perburuan Satwa Liar


Di areal kerja terdapat beberapa jenis satwa liar yang potensial untuk
diburu oleh masyarakat. Perburuan yang terjadi pada umumnya dilatarbelakangi
oleh kebutuhan untuk dikonsumsi sendiri dan untuk dijual kepada pihak lain.
Namun demikian intensitas perburuan ini masih dalam skala kecil karena
dilakukan secara tradisional.

24
3.1.8.4. Penebangan Kayu Alam Tanpa Ijin
Potensi penebangan kayu alam tanpa ijin (illegal logging) di dalam areal
kerja sangat tinggi. Hal ini karena kemudahan dijangkau (aksesibilitas tinggi) dan
potensi kayu log yang masih cukup tinggi. Illegal logging terjadi pada areal-areal
yang diplot sebagai kawasan lindung dan areal tanaman unggulan setempat yang
dibina oleh perusahaan.

3.1.8.5. Tekanan terhadap Lahan


Di areal PT. Arara Abadi masih terdapat hutan bekas tebangan yang
lokasinya relatif mudah dijangkau. Kondisi tersebut menyebabkan tingginya
potensi penebangan kayu alam secara liar (illegal logging), serta perambahan areal
untuk pembangunan kebun kelapa sawit. Permasalahan utama yang di hadapi oleh
PT. Arara Abadi adalah terkait dengan perambahan areal hutan. Kegiatan
perambahan sudah mengarah pada areal yang di alokasikan sebagai tanaman
pokok. Tingginya tingkat perambahan hutan adalah didukung dengan aksesibiltas
dan kondisi infrastruktur jalan yang baik, serta banyaknya warga pendatang dari
daerah lain di luar Propinsi Riau untuk membuka kebun kelapa sawit. Untuk
mengantisipasi tingginya tingkat perambahan areal di PT. Arara Abadi, pihak
perusahahaan melakukan langkah – langkah antisipasi sebagai berikut :
1) Pembentukan Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan
(Satgasdamkarhutla).
Kemampuan satgas ini ditingkatkan dengan program pelatihan yang
dilaksanakan secara rutin. Satgas ini didukung dengan berbagai peralatan,
seperti truk pemadam kebakaran, helikopter, seragam, dan peralatan lainnya.
2) Peningkatan Sumber Daya Manusia
Menyiapkan tenaga terampil dalam bidang pemadaman kebakaran hutan,
melalui diklat khusus bekerja sama dengan lembaga pemerintah yang terkait.
Materi diklat bisa berupa pemahaman peraturan perundang-undangan yang
berlaku, teknik patroli, teknik hidup di alam bebas, cara-cara penggunaan
peralatan pemadam kebakaran, teknik komunikasi, serta beberapa tindakan/
cara lainnya.

25
3) Melakukan patroli dan penjagaan.
Patroli rutin pada seluruh bagian areal kerja dalam skala harian. Patroli
betujuan untuk mencegah/menanggulangi kemungkinan terjadinya gangguan
pencurian hasil hutan, perambahan areal hutan, dan kebakaran hutan.
Disamping itu, di pos penjagaan hutan dilakukan penjagaan selama 24 jam
sehari.
4) Pembuatan dan pemasangan rambu-rambu pencegahan kebakaran.
Pembuatan dan pemasangan rambu pencegahan kebakaran dipasang pada
tempat-tempat yang rawan sumber api dan rawan kebakaran. Selain itu
dipasang juga pada tempat-tempat yang strategis yang sering dilalui oleh
masyarakat.
5) Pendekatan sosial
Memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar hutan untuk turut bekerja
di perusahaan. Para peladang berpindah bahkan di prioritaskan untuk dibina
dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan.
6) Pembuatan papan larangan.
Pemasangan papan larangan yang berisi keterangan peruntukan areal,
larangan menebang/merusak pohon, dan berburu satwa liar.

3.1.9. Pemanenan
Pemanenan dilakukan sesuai dengan RKT yang berdasarkan perencanaan
jangka panjang (RKU) untuk menjamin kelestarian hasil (sustainable yield).
Pemanenan dilakukan dengan menggunakan prinsip RIL (Reduce Impact
Logging) atau pemanenan yang ramah lingkungan.

Tabel 7. Rencana dan Realisasi Produksi Hutan Tanaman PT. Arara Abadi
Rencana Realisasi Persentase
RKT
Tebangan Produksi Tebangan Produksi Tebangan Produksi

2021 46.576,30 5.638.592,80 44.756,90 5.317.129,08 96,09% 94,30%

2022/Feb 48.073,90 5.987.812,65 6.450,30 799,776,79 13,42% 13,36%

*Data Per Februari 2022

26
3.2. Aspek Ekologi
Perhatian terhadap aspek lingkungan secara umum berangkat dari
kesadaran perusahaan bahwa kegiatan pembangunan hutan tanaman menimbulkan
suatu perubahan rona lingkungan awal dari suatu areal dan menimbulkan dampak
penting (potensial) baik yang bersifat positif maupun negatif. Terhadap dampak
negatif dilakukan pemantauan dan pengelolaan agar dapat ditanggulangi dan
dikendalikan semaksimal mungkin. Sementara itu dampak positifnya harus
ditingkatkan. Adanya dampak penting tersebut pada tahap awal diketahui dari
hasil kajian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) yang telah disusun
oleh PT. Arara Abadi.
Dasar kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan adalah Dokumen
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (SK Komisi Pusat AMDAL No. 208/DJ-
VI/AMDAL/1996 tanggal 26 September 1996), Dokumen Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL), dan Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
Rencana ini sifatnya dinamis dan dilakukan review sesuai dengan perkembangan
kegiatan operasional.

3.2.1. Bentuk Pengelolaan Lingkungan


Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di HTI PT. Arara Abadi
dilaksanakan pada 3 kelompok areal, yaitu :
3.2.1.1. Areal Kawasan Lindung
Sesuai SK Perubahan RKUPH tahun 2021, Kawasan lindung yang
terdapat di areal PT. Arara Abadi mengalami perubahan dan dibagi dalam
beberapa fungsi, yaitu sebagai Sempadan Sungai, Buffer zone, Kawasan
Pelestarian Plasma Nutfah (KPPN), Kawasan Perlindungan Satwa Liar (KPSL)
dan Areal Puncak Kubah Gambut. Total areal PT. Arara Abadi yang di alokasikan
sebagai areal kawasan lindung seluas 39.667,25 Ha.
Kegiatan pengelolaan kawasan lindung yang telah dilakukan adalah
pemasangan batas, pemasangan papan peringatan, pengayaan atau penanaman
untuk kegiatan rehabilitasi, inventarisasi dan identifikasi flora dan fauna, serta
kegiatan patroli pengamanan kawasan lindung.

27
Gambar 3. Kegiatan Pengelolaan Kawasan Lindung PT. Arara Abadi

Areal kawasan lindung yang berada di PT. Arara Abadi terbagi menjadi 2
tipe hutan, yaitu tipe hutan rawa gambut, dan hutan dataran rendah. Kedua tipe
hutan tersebut memiliki tingkat kenekaragaman hayati yang tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh internal PT. Arara Abadi
menunjukah bahwa pada areal kawasan lindung hutan dataran rendah
teridentifikasi jenis tumbuhan yang relatif mempunyai kelimpahan yang cukup
baik, seperti : Bintangur (Calophyllum soulattri), Jelutung (Dyera costulata),
Kempas (Koompasia malaccensis), Arang-arang (Diospyros oblongus), Kulim
(Scorodocarpus borneensis), dan keruing (Dipterocarpus indicus). Sedangkan
untuk hutan rawa gambut, teridentifikasi jenis tumbuhan dengan tingkat
kelimpahan relatif baik, seperti : Meranti bunga (Shorea teysmanniana), Suntai
(Palaquium burkii), Punak (Tetramerista glabra), dan Ramin (Gonystylus
bancanus).
Selain dengan banyaknya kelimpahan dari jenis tumbuhan, di areal
kawasan lindung PT. Arara Abadi juga ditemukan satwa liar yang berada dalam
status dilindungi, baik dalam CITES, IUCN, maupun peraturan nasional.

- Penilaian Nilai Konservasi Tinggi ( NKT)


Penilaian NKT di areal PT. Arara Abadi sudah dilakukan pada tahun 2014 oleh
APCS Konsultan. Dari hasil identifikasi di lapangan dapat diketahui nilai-nilai

28
konservasi yang terdapat atau tidak ada padakawasan-kawasan hutan yang ada di
dalam UM, yaitu :
Tabel 10. Penilaian NKT PT. Arara Abadi
Tidak
NKT Komponen Ada
Ada

NKT 1. Kawasan yang mempunyai 1.1. Kawasan Lindung √


tingkat keanekaragaman hayati
yang penting 1.2. Spesies Dilindungi dan hampir √
punah
1.3. Kawasan habitat spesies terancam √
dan dilindungi
1.4. Konsentrasi Temporal Penting √

NKT 2. Kawasan bentang alam yang 2.1. Bentangan hutan √


penting bagi dinamika ekologi
secara alami 2.2. Kawasan alam yang berisi dua atau √
lebih ekosistem
2.3. Kawasan yang berisi populasi yang √
mampu bertahan hidup

NKT 3. Kawasan yang mempunyai Kawasan hutan yang merupakan tipe


ekosistem langka atau terancam √
utama ekosistem yang representatif
punah

NKT 4. Kawasan yang menyediakan 4.1. kawasan untuk penyedia air dan √
jasa-jasa lingkungan alami pengendal banjir dan erosi
4.2. Kawasan yang penting untuk √
pencegah erosi dan sedimentasi
4.3. Kawasan hutan yang berfungsi
sebagai sekat alam untuk mencegah √
kebakaran

NKT 5. Kawasan hutan yang sangat


penting untuk memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat √
lokal (misalnya ; subsisten,
kesehatan)

NKT 6. Kawasan hutan yang sangat


penting untuk identitas budaya
tradisi masyarakat lokal √
(kawasan budaya, ekologi,
ekonomi dan agama bagi
masyarakat lokal)

- Pengelolaan Kawasan Lindung/Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi


Berdasarkan komitmen perusahaan terhadap lingkungan, terdapat beberapa
kegiatan pengelolaan dan pemantauan Kawasan Lindung yang sudah dilakukan
oleh PT. Arara Abadi diantaranya yaitu :

29
Gambar 4. Pengelolaan Kawasan Lindung

3.2.1.2. Areal Tidak Efektif Untuk Produksi


Merupakan kawasan produksi yang dialokasikan sebagai areal sarana
prasarana dan kebun benih. Pengelolaan dan pemantauan yang dilakukan berupa :
▪ Penggunaan pupuk dan pestisida sesuai dengan rekomendasi hasil penelitian
an peraturan pemerintah
▪ Pemantauan kualitas air dan penggunaan zat kimia secara terkendali di
bagian nursery
▪ Perawatan kanal secara tertutup untuk mengurangi terlepasnya bahan
organik
▪ Kegiatan perawatan jalan untuk sarana transportasi di areal tanah mineral
▪ Pemantauan kualitas air sungai

3.2.1.3. Areal Efektif Untuk Produksi


Merupakan kawasan produksi yang dialokasikan sebagai areal budidaya.
Pada areal efektif untuk produksi dilakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan
seperti pemberian pupuk sesuai rekomendasi, penebangan sesuai dengan blok
RKTPH berjalan, persiapan lahan dengan tidak membakar sisa tebangan,
pemasangan pal untuk batas petak, pemantauan sifat fisik-kimia tanah ,monitoring
hama-penyakit tanaman, pengamatan/pengukuran PUP, dan pengendalian

30
kebakaran lahan.Secara umum sasaran/kegiatan yang telah dikelola dan dipantau
pada masing-masing areal dapat dilihat pada Tabel 11 berikut :
Tabel 11. Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan PT. Arara Abadi
Sasaran/Kegiatan
No. Kawasan
Pengelolaan Pemantauan

1. Kawasan Pihak perusahaan melakukan kegiatan Pemantauan vegetasi dan


Lindung patroli rutin di aral kawasan lindung, satwa liar, dan Rapid
melakukan kegiatan rehabilitasi areal Assessment kawasan
kawasan lindung yang rusak, Konservasi di PT. Arara
melakukan kegiatan tata batas kawasan Abadi, baik yang dilakukan
lindung, dan penyuluhan kepada oleh pihak internal maupun
masyarakat eksternal perusahaan

2. Areal Tidak Melakukan kegiatan pemanenen Melakukan kegiatan


Efektif Untuk dengan system micro planning, pemantauan debit sungai,
Produksi pengaturan rotasi tanam, melakukan kualitas air sungai, dan
penggunaan pupuk dan pestisida sesuai pemantauan kualitas air
dengan rekomendasi hasil penelitian. nursery.

3. Areal Efektif Melakukan kegiatan penebangan Melakukan kegiatan


Untuk dengan metode micro planning, pematauan debit sungai,
Produksi persiapan lahan tanpa bakar, perubahan kimia tanah, dan
melakukan kegiatan terasiring untuk pemantauan perubahan sifat
mencegah dampak erosi, melakukan fisik tanah.
kegiatan pemupukan sesuai dengan
standard yang telah di tetapkan, serta
melakukan penanaman bekas jalan
sarad, TPN, dan TPK.

Sumber : Laporan Hasil Pemantauan Pelaksanaan RKL – RPL PT. Arara Abadi

3.3. Aspek Sosial


3.3.1. Kebijakan Pembangunan Sosial Masyarakat
Kegiatan pengelolaan hutan yang lestari hanya akan terwujud jika
didukung tiga pilar kelestarian yaitu : kelestarian produksi, yang berarti bahwa
perusahaan harus dapat memetik profit ekonomi dalam kegiatannya; kelestarian
lingkungan atau ekologi serta kelestarian sosial.

3.3.2. Program Pemberdayaan Masyarakat


Dalam pembangunan hutan tanaman yang lokasinya tidak bisa dipisahkan
dengan pemukiman masyarakat yang ada di sekitarnya, perusahaan juga telah
merencanakan dan merealisasikan program pembinaan masyarakat desa yang
diperuntukkan bagi desa-desa sekitar areal perusahaan. Program pembinaan

31
masyarakat tersebut diantaranya berupa upaya-upaya peningkatan pendapatan
melalui penyediaan lapangan kerja dan berusaha, penyediaan sarana dan prasarana
sosial serta penciptaan kesadaran dan perilaku positif bagi masyarakat yang
bermukim di sekitar areal perusahaan.

3.3.3. Ketenagakerjaan
Menurut laporan dari bagian HRD PT. Arara Abadi, tenaga kerja PT.
Arara Abadi sampai saat ini per Januari 2022 memiliki tenaga kerja sebanyak
1.410 orang yang berasal dari Riau dan dari luar Riau. Tenaga kerja tersebut
menduduki berbagai macam posisi dan jabatan sesuai dengan kualifikasi yang
ditentukan perusahaan.
Tabel 12. Daftar Tenaga kerja PT. Arara Abadi per Januari 2022
Tenagakerja Jumlah (orang)

• Jumlah total 1410


• Perincian
1. Laki-laki 1283
2. Perempuan 127
• Asal Tenaga Kerja
1. Riau 1094
2. Luar Riau 316
Sumber: Data HR PT. Arara Abadi/ Januari 2022

32
BAB IV. MONITORING DAN
EVALUASI 2021

Upaya monitoring kegiatan perusahaan dilakukan dengan membuat


pelaporan maupun dokumentasi agar apa yang dilakukan dapat terekam dengan
baik. Sehingga kinerja perusahaan menjadi terkontrol dengan baik pula. Adapun
monitoring dan evaluasi dilakukan pada masing-masing aspek.

4.1. Aspek Produksi


Tabel 12. Monitoring dan evaluasi Aspek produksi tahun 2021

No Parameter Rencana Realisasi Persentase

1 Tanam (Ha) 52.643,50 44.998,80 85,48%


2 Tebang (Ha) 46.576,30 44.756,90 96,09%
3 Produksi (M3) 5.638.592,80 5.317.129,08 94,30%
Survey Permanen Sample Plot
4 Jumlah Plot 411 411 100%
Luas (Ha) 6.165.2 6.165.2 100%

4.2. Aspek Ekologi


Monitoring dan evaluasi pengelolaan lingkungan PT. Arara Abadi berjalan
sesuai dengan rencana, meliputi Pengelolaan Kawasan Dilindungi, Vegetasi dan
satwa dilindungi, pengelolaan tanah dan air, serta perlindungan hutan.

33
Tabel 13. Monev Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Tahun 2021
Tahun 2021
NO KEGIATAN LOKASI MONEV
Rencana Realisasi

A KAWASAN LINDUNG / Areal HCVF


Pelaksanaan Tata Batas Kawasan Lindung dilaksanakan di kawasan
Pemasangan dan Perawatan Tata PKG, DPSL, Buffer
1 276,1 KM 276,1 KM lindung Puncak Kubah Gambut, KPSL, Buffer Zone dan Sempadan
Batas Kawasan Lindung/Areal HCVF Zone dan S. Sungai
Sungai.
Desa tempatan, Sosialisasi Kawasan Lindung dengan tujuan agar masyarakat mengetahui
2 Sosialisasi Masyarakat 8 distrik 8 distrik
Camp lokasi-kawasan lindung yang berada di PT. Arara Abadi
Kegiatan pemantauan biodiversity dilakukan setiap satu tahun sekali,
Semua Jenis untuk mengetahui dinamika pertumbuhan tanaman dan keberadaan satwa
3 Pemantauan Biodiversity 8 distrik 8 distrik
Kawasan Lindung liar untuk areal kawasan lindung, sedangkan diareal tanaman pokok
dilakukan berdasarkan kelas umur
Kegiatan pemantauan areal HCS dilakukan setiap satu tahun sekali,
4 Pemantauan areal HCS Areal HCS 8 distrik 8 distrik untuk menghetahui dinamika pertumbuhan tanaman yang berada pada
strata Belukar Tua (BT) dan Hutan Kerapatan (HK)
Kegiatan rehabilitasi dilakukan di Distrik Minas RSK, Nilo dan Sorek
5 Rehabilitasi Kawasan Lindung 64 Ha 41,4 Ha dengan jenis Tanaman Ramin, Shorea Balangeran dan Geronggang,
Kelat di Kawasan Lindung .
a Vegetasi dilindungi
Sosialisasi vegetasi dilindungi dilakukan dengan tujuan agar masyarakat
Desa tempatan,
1 Sosialisasi 8 distrik 8 distrik mengetahui jenis-jenis vegetasidilindungi di PT. Arara Abadi melalui
Camp
sosialisasi terpadu RKT 2021 .
b Satwa dilindungi
Pemasangan Plang Lintasan Harimau sumatra dipasang di Tanaman
Pemasangan papan informasi satwa Tanaman Pokok dan
1 32 pc 24pc Pokok karena informasi insidentil pergerakan Harimau berada dalam
dilindungi, dan larangan berburu Kawasan Lindung
kawasan Tanaman Pokok
Sosialisasi satwa dilindungi dilakukan dengan tujuan agar masyarakat
Desa tempatan,
2 Sosialisasi 8 distrik 8 distrik mengetahui jenis-jenis satwa dilindungi di PT. Arara Abadi melalui
Camp
sosialisasi terpadu RKT 2021 .
B Tanah dan Air
Dilakukan dengan pengamatan harian melalui peilscale dan di evaluasi
1 Pengaturan water level dan water table Zona tata air Harian Harian
oleh w/m
Pemantauan fisik tanah dan 1 x dalam Pemantauan sifat fisik tanah dan Pengambilan sample tanah sudah
2 Tanaman Pokok 1x
Pengambilan sample tanah. setahun dilakukan, dimana pengambilan sample tanah dilakukan setiap satu tahun

34
sekali. Dan dilakukan analisis di Laboratorium Tanah
Pengukuran debit air dan pengambilan 2 x dalam Pengukuran debit dan pengambilan sample air dilakukan setiap 6 bulan
3 Inlet dan Outlet 2x
sample air setahun sekali atau dua kali dalam setahun. Pada inlet dan outlet sungai dan kanal
Dilakukan dengan pengamatan bulanan melalui Piezometer dan di
4 Pengukuran Water Table (WT) Tanaman Pokok 12x Mingguan
evaluasi oleh w/m
Dilakukan dengan pengamatan harian melalui peilscale dan di evaluasi
5 Pengukuran Water Level (WL) Tanaman Pokok Mingguan Mingguan
oleh w/m
Setiap Pengukuran subsidensi gambut dilakukan setiap bulan dilokasi tanaman
6 Pemantaun/pengukuran subsidensi Tanaman Pokok 12 x
Bulan pokok sebanyak 4 patok subsiden
Setiap
7 Pemantauan Erosi Tanaman Pokok 12 x Pengukuran erosi metode Cattpict dilakukan setiap bulan
Bulan
Dilakukan pengontrolan dan pelaporan tiap bulan untuk pengeluaran dan
Setiap pengembalian B3, untuk pencampuran sudah dibuatkan tempat khusus
8 Penanganan limbah B3 Gudang B3 12 x
Bulan pencampuran pestisida di Gudang logistik dan untuk pencampuran
dilapangan dilakukan sosialisasi ke kontraktor tentang LB3
Kantor, Camp
9 Sosialisasi B3 8x 12 x Sosialisasi TK Kontraktor rutin dilakukan
kontraktor
Kantor, Camp Pencatatan temperatur dan kelembaban dilakukan setiap hari, dimana
10 Pencatatan Temperatur & Kelembaban Harian Harian
kontraktor data ini salahsatunya dgunakan untuk penentuan FDI (Fire Danger Index)
Kantor, Camp Pencatatan curah dilakukan setiap hari, dimana data ini salahsatunya
11 Pengukuran curah hujan Harian Harian
kontraktor dgunakan untuk penentuan FDI (Fire Danger Index)
C Pengamanan dan perlindungan hutan
Patroli dilakukan oleh security bersama karyawan tiap hari sesuai dengan
1 Patroli Seluruh konsesi 12 x 12 x
zona untuk patroli
2 Pelatihan Kebakaran Hutan Kantor 2x 2x Pelatihan lebih difokuskan pada cara penanggulangan kebakaran .

35
4.3. Aspek Sosial
Monitoring ini didasarkan pada parameter pengelolaan sosial seperti
kesejahteraan, pendidikan, sosial ekonomi, dan budaya. Berdasarkan tabel berikut,
ditunjukkan rencana dan realisasi program pembinaan masyarakat desa hutan
selama tahun 2021.
Tabel 14. Rencana dan realisasi program CD-CSR Tahun 2021
Rencana Kegiatan Realisasi Kegiatan
NO JENIS KEGIATAN Tahun 2021 Tahun 2021 Keterangan
Qty Satuan Qty Satuan
1 2 3 4 6 7 9
I Aspek ketersediaan mekanisme dan implementasi
pendistribusian insentif yang efektif serta pembagian
biaya dan manfaat yang adil antara para pihak :

- Fasilitas Penunjang Pendidikan 13 Paket 6 Paket Sekolah disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Bantuan dan Subsidi Pendidikan Paket 1 Paket
- Pelatihan Masyarakat 2 Paket Paket
- Honor Guru 5 Paket 4 Paket Guru disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Beasiswa/Mahasiswa 3 Paket 3 Paket Mahasiswa yang tidak mampu & berprestasi

- Peraktek Kerja Lapangan Siswa/Mahasiswa 3 Paket 4 Paket SMK dan Universitas (UR, UIR, UIN)
Jumlah
II Aspek ketersediaan mekanisme dan implementasi
partisipasi masyarakat setempat yang aktifitas
ekonominya berbasis hutan.
- Usaha Penyiraman Jalan 12 Kali 12 Kali Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Usaha KSO Truk 12 Kali 12 Kali Pembardayaan Masyarakat tempatan

- Pemberdayaan tenaga lokal di BPPM 8 Orang 8 Orang Masyarakat disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Usaha Koperasi/Transportasi 12 Kali 12 Kali Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Program Tanaman Kehidupan 6 Paket 5 Paket Pembayaran Fee bagi hasil kerjasama program Kemitraan

- Perawatan/Pembangunan Kebun Karet Paket Paket


Jumlah -

III Aspek ketersediaan mekanisme dan implementasi


peningkatan ekonomi masyarakat setempat

- Usaha Pertanian 30 Paket 7 Paket Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)

- Usaha Perikanan 15 Paket Paket


- Usaha Perternakan 30 Paket 22 Paket Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)

- Wirausaha 16 Paket 8 Paket Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)


- Usaha Berbasis Keterampilan Paket Paket
- Tenaga Pendamping Program DMPA 3 Orang 1 Orang Honor Pendamping Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)
Jumlah -

Aspek ketersediaan mekanisme dan implementasi solusi


IV
konflik social :

1 Kegiatan Sosial Budaya

- Pelayanan Kesehatan 6 Paket Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Sosial Kemasyarakatan 32 Paket 30 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Santunan Anak Yatim 240 Orang Orang Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Kepemudaan, Olah Raga, HUT RI 31 Paket 14 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Bazar Minyak Goreng


2 Kegiatan Keagamaan

- Sarana / Peralatan Ibadah 12 Paket 14 Paket Rumah Ibadah disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Hewan Qurban 12 Ekor 6 Ekor Rumah Ibadah disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Ceramah Agama dan MTQ 10 Paket 7 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Hari Raya Keagamaan 10 Paket 2 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- BBM untuk Penerangan Mesjid 875 Liter Liter Mesjid disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Wakaf Alquran
3 Infrastruktur

- Pembangunan/Perbaikan Jalan, Parit 15 Paket 22 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Pembangunan Prasarana Desa 4 Paket 15 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Penerangan Rumah Warga/Desa 6 Kali Kali Desa Pulau Muda


Jumlah

36
BAB V. RENCANA KELOLA TAHUN
2022

5.1. Aspek Produksi


Rencana kelola produksi berdasarkan rencana RKT tahunan PT. Arara
Abadi dengan periode waktu pada bulan Januari - Desember. Berikut disajikan
rencana kelola aspek produksi untuk tahun 2022.

Tabel 15.Rencana Pengelolaan aspek produksi tahun 2022


PT. Arara Abadi
No Parameter Rencana
1 Tanam (Ha) 53.114,60
2 Tebang (Ha) 48.073,90
3 Produksi (M3) 5.987.812,65
Survey Permanen Sample Plot (PSP)
4 Jumlah Plot 341
Luas (Ha) 6.628,93

5.2. Aspek Ekologi


Berdasarkan hasil studi AMDAL dan HCV telah diketahui dampak-
dampak yang akan timbul dari kegiatan Hutan tanaman Industri di PT. Arara
Abadi dan di dalamnya mencakup rencana pengelolaan lingkungan dan rencana
pemantauan lingkungan.Penyusunan dan pelaksanaan RO merupakan bentuk
komitmen dan dukungan perusahaan terhadap fungsi-fungsi ekologi, seperti ;

(1) perlindungan terhadap flora dan fauna dilindungi;


(2) konservasi tanah dan air; dan
(3) menjaga keutuhan wilayah melalui pengamanan dan perlindungan hutan.

Berikut disajikan rencana kelola aspek ekologi untuk tahun 2022:

37
Tabel 16. Rencana Pengelolaan dan pemantauan Lingkungan Tahun 2022 PT. Arara Abadi
Volume Tahun 2022
No. Kegiatan Pengelolaan Lokasi PIC Keterangan
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
A Kawasan Lindung dan Areal HCVF
Pemasangan dan Perawatan
Kawasan Tata Batas areal HCVF dengan
1 Tata Batas Kawasan 190 Km EO, PS
Lindung menggunakan signplate ukuran 40 x 25 cm
Lindung/areal HCVF
Desa Sosialisasi dilakukan melalui penyuluhan
2 Sosialisasi Masyarakat tempatan, 8x Humas, FP, PS,EO bersamaan degan sosiaisasi terpadu RKT
camp 2022
Kawasan
3 Rehabilitasi Kawasan Lindung 22 Ha EO, PS Penanaman dengan jenis lokal
Lindung
Pengendalian dan Penanganan Kawasan
4 36 Ha
Spesies Invasif Lindung
a. Vegetasi dilindungi

Kawasan 1x per Penandaan dilakukan sesuai hasil


1 Penandaan pohon dilindungi PS,EO
Lindung distrik identifikasi flora tahunan

Kawasan
2 Perbanyakan / koleksi jenis 2x PS,EO -
Lindung
Dilakukan pada saat terjadi perusakan
Kawasan
3 Perawatan papan larangan 76 pc FP, PS,EO plang oleh oknum dan binatang liar di
Lindung
areal sempadan sungai Pamai dan KPPN
Desa
1x per Sosialisasi berbarengan dengan sosialisasi
4 Sosialisasi tempatan, Humas, FP, PS,EO
distrik kawasan lindung,
camp
b. Satwa dilindungi
Pemasangan papan informasi
KPPN, DPSL dan Sama dengan pemasangan plang
1 satwa dilindungi, dan larangan 76 pc FP, PS,EO
S. Sungai kawasan lindung
berburu
Desa
1x per Sosialisasi berbarengan dengan sosialisasi
2 Sosialisasi tempatan, Humas, FP, PS,EO
distrik kawasan lindung
camp
B Tanah dan Air

Pengaturan water level dan Muka air kanal harus tetap dijaga agar
1 Zona tata air Harian WM, PS, EO
perawatan bangunan air tanaman tidak kekeringan atau kebanjiran

Penggunaan pupuk, herbisida & Aplikasi herbisida / pestisida sesuai hasil


2 Nursery Harian Plantation, EO
pestisida sesuai rekomendasi riset

3 Penanganan limbah B3 Gudang B3 2 x/ Distrik EO Limbah B3 ditangani sesuai jenisnya,


Kantor distrik,
1x per
4 Sosialisasi B3 camp EO Dilakukan 1 x setahun
distrik
kontraktor
C. Pengamanan dan Perlindungan Hutan
Patroli dilakukan secara rutin, direkap 1 x
1 Patroli Seluruh konsesi 12 x Security, FP, PS, EO
sebulan

2 Pelatihan Kebakaran Hutan Kantor & Desa 16 x FP, EO Dilakukan 2 x setahun

38
Volume Tahun 2022
No Kegiatan Pemantauan Lokasi PIC Keterangan
Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
A Kawasan Lindung dan areal HCVF

Pemantauan flora dan fauna,


1 identifikasi flora dan fauna Seluruh konsesi 1.062 Plot PS, EO Pemantauan dilakukan 1 x setahun
dilindungi

Pemantauan areal High Carbon 40 plot BT


2 Areal HCS EO Pemantauan dilakukan 1 x setahun
stock 52 plot HK
Pencatatan jenis satwa liar dan
Pengawas
3 Monitoring Insidentil Seluruh konsesi Harian vegetasi dilindungi, Direkap 1 x
lapangan, EO
sebulan
B Tanah dan Air
Dilakukan 1x setahun, Untuk
Pemantauan fisik tanah dan 1 x,
1 Tanaman Pokok WM, EO pengujian fisik dan kimia tanah,
Pengambilan sample tanah.
25 lokasi sample diuji di laboratorium
Dilakukan pengujian insitu & eksitu
Pengambilan sample air Efluen 1
2 2 x Lokasi WM, EO (laboratorium).
permukaan
Efluen 2 Untuk lokasi kanal efluen
Efluen 1 Dilakukan bersamaan dengan
3 Pengukuran debit air 2 x Lokasi WM, EO
Efluen 2 pengambilan sample air
4 Pengukuran Water Table (WT) Tanaman Pokok 12 x WM, EO Direkap 1 x sebulan
5 Pengukuran Water Level (WL) Tanaman Pokok Mingguan WM, EO Direkap 1 x sebulan
6 Pemantauan subsiden Tanaman Pokok 12 x WM, EO Pemantauan 2 x setahun
Pemantauan untuk metode Catctphit
7 Pemantauan Erosi Tanaman Pokok 12 x EO
12 x setahun
8 Pengukuran curah hujan Kantor distrik Harian FP, EO Direkap 1 x sebulan
Pencatatan Temperatur &
9 Kantor distrik Harian FP, EO Direkap 1 x sebulan
Kelembaban
10 Pemantaun limbah B3 Gudang B3 12 x EO Direkap 1 x sebulan
C. Pengamanan dan Perlindungan Hutan
Security, FP, PS,
1 Patroli hutan Seluruh konsesi 12 x Patroli dilakukan secara rutin
EO
Monitoring hama dan penyakit Tanaman pokok &
2 Harian Plantation, EO Direkap 1 x sebulan
tanaman nursery
Security, FP, PS,
3 Monitoring rawan kebakaran Seluruh konsesi Harian Direkap 1 x sebulan
EO

39
5.3. Aspek Sosial
5.3.1. Potensi dan Kondisi Desa
Secara umum desa-desa yang ada didalam dan sekitar operasional
perusahaan memiliki potensi untuk dikembangkan terutama pada sektor pertanian,
perkebunan dan hutan tanaman industri. Sumber penghasilan masyarakat desa
berasal dari pertanian, perikanan, nelayan dan pengambilan hasil hutan. Komoditi
yang banyak dibudidayakan masyarakat adalah tanaman padi, hortikultura dan
tanaman perkebunan (karet dan sawit). Masyarakat tempatan lebih tertarik pada
tanaman karet karena telah dikenal dan dikembangkan secara turun temurun.
Sedangkan tanaman sawit lebih banyak dikembangkan oleh masyarakat
pendatang.

5.3.2. Rencana Pemberdayaan Masyarakat


a. Program Training Centre dan Pertanian Terpadu
Untuk menunjang peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat
dibidang pertanian, telah dibangun gedung Balai Pelatihan dan Pengembangan
Masyarakat (BPPM) di Desa Pinang Sebatang Barat yang dilengkapi dengan
sarana pendukung seperti ruang training, pendopo, mess dan areal pembibitan dan
lahan percobaan dengan luas keseluruhan ±20 ha. Balai Pelatihan dan
Pengembangan Masyarakat ini menjadi tempat pelatihan pertanian bagi
masyarakat sekitar HTI dan kalangan pelajar/Perguruan Tinggi.

b. Pengembangan Sentra Hortikultura dan Peternakan


Untuk peningkatan pendapatan masyarakat dan secara bertahap
memotivasi minat masyarakat untuk bertani, maka perusahaan akan
mengembangkan sentra-sentra produksi (pertanian, perikanan dan peternakan)
didesa-desa sekitar konsesi sesuai dengan potensi yang ada.

c. Bidang Pendidikan
Perusahaan akan memberikan bantuan subsidi pendidikan dan tambahan
honor guru khususnya untuk guru honorer yang mengabdi di desa-desa sekitar
hutan tanaman. Serta juga pemberian bantuan beasiswa untuk anak-anak yang

40
kurang mampu tetapi berprestasi.Peningkatan kwalitas SDM menjadi sasaran
utama perusahaan dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan pengentasan
kebodohan dan keterbelakangan masyarakat desa sekitar operasional perusahaan.
d. Pembinanaan Sosial dan Budaya
e. Kegiatan Keagamaan
f. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur meliputi pengadaan sarana-prasarana desa dan
pembangunan/perbaikan jalan, aspalisasi, jembatan, kanal, tapak bangunan dan
lapangan bola kaki dengan menggunakan alat berat. Pengadaan sarana prasarana
meliputi pembangunan kantor desa dan peralatannya, dan lain sebagainya.

41
Tabel 17. Rencana Pengelolaan Aspek Sosial Tahun 2022
N
JENIS KEGIATAN Qty Satuan Keterangan
O
1 2 3 4 6

Aspek ketersediaan mekanisme dan


I implementasi pendistribusian insentif yang
efektif serta pembagian biaya dan manfaat
yang adil antara para pihak :

- Fasilitas Penunjang Pendidikan 14 Paket Sekolah disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Bantuan dan Subsidi Pendidikan 6 Paket
- Pelatihan Masyarakat 3 Paket Siswa/Mahasiswa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Honor Guru 8 Paket Guru disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Beasiswa/Mahasiswa 4 Paket Mahasiswa yang tidak mampu & berprestasi


- Peraktek Kerja Lapangan Siswa/Mahasiswa 3 Paket SMK dan Universitas (UR, UIR, UIN)

Jumlah

Aspek ketersediaan mekanisme dan


II implementasi partisipasi masyarakat
setempat yang aktifitas ekonominya
berbasis hutan.
- Usaha Penyiraman Jalan 12 Kali Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Usaha KSO Truk 12 Kali Pembardayaan Masyarakat tempatan

- Usaha Koperasi/Transportasi 12 Kali Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan


- Program Tanaman Kehidupan 5 Paket Pembayaran Fee bagi hasil kerjasama program Kemitraan
- Perawatan/Pembangunan Kebun Karet Paket
Jumlah

Aspek ketersediaan mekanisme dan


III implementasi peningkatan ekonomi
masyarakat setempat

- Usaha Pertanian 21 Paket Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)

- Usaha Perikanan Paket


- Usaha Perternakan 36 Paket Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)

- Wirausaha 18 Paket Program Desa Makmur Peduli Api (DMPA)

- Usaha Berbasis Keterampilan Paket


Honor Pendamping Program Desa Makmur Peduli Api
- Tenaga Pendamping Program DMPA 1 Orang (DMPA)

Jumlah

Aspek ketersediaan mekanisme dan


IV
implementasi solusi konflik social :

1 Kegiatan Sosial Budaya


- Pelayanan Kesehatan 4 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Sosial Kemasyarakatan 29 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan


- Santunan Anak Yatim 225 Orang Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Kepemudaan, Olah Raga, HUT RI 33 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
- Bazar Minyak Goreng
2 Kegiatan Keagamaan

- Sarana / Peralatan Ibadah 17 Paket Rumah Ibadah disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Hewan Qurban 17 Ekor Rumah Ibadah disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Ceramah Agama dan MTQ 6 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Hari Raya Keagamaan 5 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- BBM untuk Penerangan Mesjid Liter Mesjid disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Wakaf Alquran
3 Infrastruktur

- Pembangunan/Perbaikan Jalan, Parit 15 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan

- Pembangunan Prasarana Desa 5 Paket Desa-desa disekitar dan diluar operasional Perusahaan
Jumlah

42
BAB VI. PENUTUP

Ringkasan Pengelolaan Hutan PT. Arara Abadi disusun dan


didistribusikan ke distrik dan diunggah diwebsite APP https://www.sustainability-
dashboard.com/in/riau-supplier-management.com agar para pihak dapat
mengetahui dan memperoleh informasi tentang Pengelolaan Hutan yang ada pada
wilayah PT. Arara Abadi menurut aspek Produksi, aspek Lingkungan, dan aspek
Sosial.
Ringkasan Pengelolaan Hutan PT. Arara Abadi disusun berdasarkan hasil
kerja yang dilaksanakan oleh PT. Arara Abadi pada tahun 2021 dan rencana
kegiatan tahun 2022. Kami menyadari masih banyak hal yang harus dan perlu
diperbaiki dalam Pengelolaan Hutan yang ada di PT. Arara Abadi, oleh karena itu
kami sangat berharap adanya saran/masukan dari para pihak sehingga kami dapat
mengelola hutan menuju Lestari Produksi, Lingkungan, dan Sosial secara
seimbang.

43

Anda mungkin juga menyukai