Oleh:
Purwono
NIM P2A02001
ii
STRATEGI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MODEL
CIRCULAR ECONOMY SKALA RUMAH TANGGA DI
WILAYAH PERKOTAAN PURWOKERTO
Purwono
NIM P2C018002
Pembimbng I Pembimbing II
Prof. Wiwiek Rabiatul Adawiyah, M.Sc., Ph.D Dr. Edy Suyanto, ,M.Si.
NIP. 19701229 200312 2 001 NIP. 196007211987021001
Mengetahui:
Wakil Direktur Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
iii
PRAKATA
Bismillahirrahomanirrohim.
Penulis.
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA ……………………………………………………………… iv
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. vi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… vii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. viii
I. PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………. 1
1.2. Perumusan Masalah ………………………………………………. 4
1.3. Tujuan Penelitian …………………………………………………. 5
1.4. Manfaat Penelitian ………………………………………………… 5
1.5. Kebaharuan (Novelty) ……………………………………………… 6
II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………… 6
2.1. Pengertian Sampah ………………………………………………… 6
2.2. Pengelolaan Sampah ……………………………………………….. 7
2.3. Strategi Pengelolaan Sampah ………………………………………. 9
2.4. Circular Economy ………………………………………………….. 11
III. METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan dan Metode ……………………………………………. 14
3.2. Lokasi Penelitian …………………………………………………… 14
3.3. Parameter dan Ruang Lingkup ……………………………………... 15
3.4. Sumber Data ………………………………………………………... 16
3.5. Pengumpulan Data …………………………………………………. 17
3.5.1. Observasi …………………………………………………… 17
3.5.2. Wawancara ………………………………………………… 18
3.5.3. Focus Group Discussion (FGD) …………………………… 19
3.6. Teknik Analisis Data ……………………………………………….. 20
3.6.1. Condensation Data …………………………………………. 20
3.6.2. Data Display ………………………………………………. 20
3.6.3. Conclusion Drawing/Verification ………………………….. 21
3.6.4. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunites, Threat). 21
Daftar Pustaka 23
iv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1. Komposisi Sampah Kabupaten Banyumas Tahun 2019 ……….. 3
1.2. Penelitian Terdahulu …………………………………………….. 5
3.1. Parameter dan Ruang Lingkup penelitian …………..................... 15
3.2. Matrix IFAS dan EFAS ………………………………………… 21
vi
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
I. PENDAHULUAN
1
Gambar . 1 Persentase Timbulan Sampah Per Hari Kota Purwokerto
Dibandingkan dengan Kecamatan Lainnya di Kabupaten
Banyumas. Sumber (DLH, 2020).
2
Sampah merupakan hasil sampaing dari suatu kegiatan atau usaha , dapat
menjadi sumber energi, menjadi kompos, pupuk, ataupun bahan baku industri yang
kesemuanya diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemanfaatan
sumber daya alam yang diperoleh dijadikan produk, digunakan dan setelah itu sisa atau
menjadi limbah/sampah. Paradigma guna dimanfaatkan lalu menjadi limbah
merupakan konsep linier. Pemanfatan sampah untuk dijadikan bahan baku daur ulang
atau digunakan kembali merupakan kegiatan melingkar atau lebih dikenal dengan
kegiatan circular economy atau kegiatan ekonomi melingkar (MacArthur, 2013).
Sampah di Purwokerto semakin bertambah dan berkembang sesuai dengan
perkembangan atau kemajuan Kota Purwokerto. Komposisi sampah yang dihasilkan di
wilayah Banyumas termasuk perkotaan Purwokerto diketahui pada tabel 1.1.
3
Circular economy telah muncul sebagai salah satu solusi potensial untuk
mengurangi tekanan pada lingkungan dikarenakan tingginya limbah (sampah) dan
disisi lain mendapatkan nilai ekonomi dari pengelolaan sampah (Velenturf and Purnell,
2021).
45
model circulra economy
dengan analisis SWOT
- Lokasi Penelitian
6
(Studi Kasus: pengelolaan bank
Keberlanjutan Bank sampah
Sampah Tanjung) - Perbedaan : Penelitian
terdahulu menggunakan
metode kualitatif studi
kasus. Sedangkan
penelitian ini lebih
kepada merumuskan
strategi penerapan model
circular economy dalam
pengelolaan sampah
skala rumah tangga
dengan metode analisis
SWOT
- Lokasi penelitian
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari dari manusia atau alam yang berbentuk
padat (Damanhuri, 2019), sdangkan menurut Tchobanoglous (2020) sampah
merupakan limbah yang timbul dari aktivitas manusia dan hewan sebagai materi yang
dibuang atau tidak diinginkan. Menurut UU No. 18 Tahun 2008 sampah dibagi menjadi
tiga yaitu, sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah rumah tangga dan sampah
spesifik (Damanhuri, 2019).
Definisi masing-masing sampah menurut Damanhuri (2019), sampah rumah
tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan rumah tangga selain tinja dan sampah
spesifik. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari
kawasan komersil, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum
serta fasilitas lainnya yang komposisinya sama dengan sampah rumah tangga. Sampah
spesifik adalah sampah yang mengandung bahan berbahaya beracun, mengandung
limbah berbahaya beracun, akibat adanya bencana, puing bongkaran bangunan, sampah
yang belum bisa diolah dengan teknologi yang ada dan sampah yang timbul tidak
secara periodik.
8
pengumpulan, pewadahan, pengangkutan dan proses akhir pengelolaan sampah (Sidik
2020).
Sedangkan pengelolaan sampah versi Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, terdapat 2 (dua) kelompok utama
dalam hal pengelolaan sampah yaitu pengurangan sampah (waste minimization) dan
penanganan sampah (waste handling). Tujuan pengelolaan sampah adalah untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah
sebagai sumber daya. Menurut (Damanhuri, 2019) pengelolaan persampahan
mempunyai tujuan yang sangat mendasar, yaitu :
1. Menciptakan estetika lingkungan.
2. Meningkatkan kesehatan msyarakat dan lingkungan.
3. Melindungi sumber daya alam (khususnya air).
4. Melindungi fasilitas sosial ekonomi.
5. Menunjang pembangunan sector strategis lainnya.
Kebijakan dan strategi pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis
sampah rumah tangga telah diatur melalui Perarturan Presiden RI (Perpres) Nomor 97
Tahun 2017, dimana Indonesia dapat menargetkan penanganan sampah sebesar 70 %
dan 30% pengurangan sampah (Sidik, 2020). Kebiajakan dan strategi pengelolaan
sampah nasional telah diadopsi dan diturunkan ketingkat daerah dengan Peraturan
Bupati Banyumas Nomor 45 Tahun 2018 (DLH, 2020).
Pengelolaan sampah harus dilakukan secara komprehensif dan terpadu dari
hulu ke hilir agar memberikan manfaat secara ekonomi, sehat bagi masyarakat, dan
aman bagi lingkungan, serta dapat mengubah perilaku masyarakat. Selain itu,
pengelolaan sampah juga membutuhkan adanya kepastian hukum, kejelasan tanggung
jawab dan pembagian kewenangan selain untuk peran masyarakat dan dunia usaha
dalam pengelolaan sampah dapat mendukung secara system pengelolaan sampah.
Kebijakan Strategi Nasional Pengembangan Pengelolaan Persampahan diuraikan
bahwa penanganan dan pengurangan sampah berbasis rumah tangga dengan
menerapkan 3R: Reduce. Reuse, dan Recycle. maka dapat disimpulkan bahwa
9
penanganan dan pengelolaan sampah tidak cukup didukung oleh teknologi, sarana dan
prasarana serta dana yang memadai, tetapi yang lebih penting adalah partisipasi seluruh
komponen masyarakat secara langsung atau tidak langsung, baik secara kelompok
maupun individu. Persoalan sampah bisa berkurang jika pemerintah bersinergi dengan
masyarakat serta memberikan porsi yang semakin meningkat untuk berperan serta aktif
dalam pengelolaan sampah (Dermawan, Lahming, and S. Mandra, 2018).
Upaya pengelolaan sampah di Kabupaten Banyumas telah dilakukan oleh
berbagai stakeholder dengan berbagai model dan inovasi pengelolaan sampah
dinataranya, pengelolaan sampah berbasis masyarakat, penggelolaan sampah dengan
pendekatan bank sampah, pengelolaan bebrbasis TPS 3R maupun pengelolaan sampah
dengan sistem “hanggar” yang digunakan di Kabupaten Banyumas (Tristanti, 2020).
10
sebagai polusi karena akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah atau disebarkan
dengan cara yang mencemari lingkungan kita (Sauvé, Bernard, and Sloan, 2016).
Ekonomi sirkular bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang dihasilkan
di dunia, mengubahnya menjadi sumber daya. Konsep indikator ekonomi melingkar
diperkenalkan mengevaluasi peningkatan yang diperoleh terkait efisiensi dalam hal
pengurangan, penggunaan kembali, dan daur ulang limbah yang dihasilkan di kampus
Universitas Lome (Togo). Indikator tersebut menunjukkan bahwa 59,5% limbah yang
dihasilkan di kampus pada tahun 2018 dapat dimasukkan ke dalam paradigma ekonomi
sirkuler melalui pengomposan, dan 27,0% dari energi yang dikonsumsi dapat diganti
dengan energi bersih yang diperoleh dari biogas. Seluruh pecahan plastik dapat
dimasukkan ke dalam paradigma ekonomi melingkar oleh menggunakan kembali botol
plastik dan sisanya dijual di pelabuhan kota. Dengan demikian, penghasilan yang
didapat bisa berkisar dari 15,5 / hari pada tahun 2018 hingga 34,5 / hari pada tahun
2027. Untuk ban bekas, 1,5% kebutuhan karet untuk mengaspal di seluruh jalan
kampus bisa tergantikan oleh limbah yang dihasilkan oleh ban saat ini ada disana.
Alhasil, indikator pengelolaan sampah di kampus bisa terkendali berkat hal tersebut,
dan ini bisa menjadi model untuk negara lainnya (Salguero-Puerta et al., 2019).
Pengelolaan sampah saat ini dilakukan dengan urutan sebagai berikut:
produksi, presentasi, pengumpulan, transportasi, dan perawatan. semua limbah harus
digunakan kembali, dan untuk itu, ekonomi sirkuler bertujuan untuk meminimalisir
eliminasi. Gambar 2, menunjukkan transisi dari linier ke model ekonomi melingkar
(Salguero-Puerta et al. 2019).
Analisis implemntasi pengelolaan sampah model berbasis circular economy
akarnya adalah praktik pengelolaan sampah dengan 3 R , reduce , reuse , recycle atau
pembatasan, guna ulang dan daur ulang (Sidik, 2020). Praktik circular economy secara
general yaitu restorasi dan regenerasi, restosi lebih kepada upaya daur ulang sedangkan
regenerasi lebih pada aspek pembatasan penggunaan sumber daya material dan guna
ulang suatu produk setelah tidak digunakan (Morseletto, 2020). Pembatasan regenerasi
dalam konsep circular economy lebih ditekanankan kepada produsen atau manufactur
(MacArthur, 2013).
11
Gambar 2. Model circular economy (Salguero-Puerta et al., 2019).
12
III. METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
13
3.3. Parameter dan Rauang lingkup
Penentuan parameter dan ruang lingkup dalam penelitian ini bertujuan untuk
membatasi permasalahan sehingga fokus pada tujuan. Parameter dan ruang lingkup
tercantum pada tabel 3.1.
Tabel. 3.1. Parameter dan Ruang Lingkup Penelitian
No. Tujuan Penelitian Ruang Lingkup Parameter / Indikator Metode
1. Pengelolaan Kondisi Adanya pemanfaatan -Observasi
sampah circular pengelolaan sampah (reuse) dan -Wawancara
economy di sampah skala daur ulang sampah
Purwokerto rumah tangga (recycle)
saat ini di
Purwokerto
2. Strategi Rumusan Faktor-faktor internal -Dokumentasi
pengelolaan strategi dan eksternal yang -Wawancara
sampah berbasis pengolahan mempengaruhi -FGD
circular economy sampah pengelolaan sampah -SWOT
berbasis berbasis circular
circular economy
economy skala
rumah tangga
Data dalam penelitian ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
adalah segala informasi, fakta dan realitas yang terkait atau relevan dengan penelitian,
kaitan/relenvansinya sangat jelas, bahkan sangat langsung. Data sekunder adalah segala
informasi, fakta dan realitas yang juga terkait atau relevan dengan penelitian, namun
tidak secara langsung, atau tidak begitu jelas relevansinya (Sugiyono, 2013).
Teknik penentuan sumber data menggunakan teknik nonprobality sampling
yaitu purposive sampling. Purposive sampling adalah pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan (Sugiyono, 2013).
Sumber data adalah sumber yang memberikan informasi, fakta dan Gambaran
peristiwa yang diinginkan dalam penelitian. Sumber data dibagi lagi menjadi tiga, yaitu
: sasaran utama, sasaran pendukung, sasaran validitas.
14
3.4.1. Sasaran Utama
Sasaran utama adalah Kepala Keluarga atau Ibu Rumah Tangga yang
melakukan pengolahan sampah di sumber atau di rumahnya.
3.4.2. Sasaran Pendukung
Sasaran pendukung adalah Fasilitator Kelurahan dan Ketua Keleompok
Swadaya Masyarakat (KSM) pengelola sampah di lokasi.
3.4.3. Sasaran Validitas
Sasaran validitas adalah Kabid Pengelolaan Persampahan pada Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas
3.5.1. Observasi
Observasi dipahami sebagai pengamatan langsung terhadap
kondisi obyek, untuk mengetahui kebenarannya, situasi, kondisi, konteks,
ruang, serta maknanya dalam upaya pengumpulan data suatu penelitian.
Observasi dilakukan secara bebas dan terstruktur (Sugiyono 2013).
Observasi untuk mengetahui kegiatan pengelolaan sampah yang
dilakukan oleh masyarakat (Rumah Tangga) dengan cara datang dan
melakukan pengamatan langsung. Penentuan sampel rumah tangga yang
dijadikan obyek observasi mengguanakan purposive sampling. Purposive
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2013).
15
3.5.2. Wawancara
16
3.5.3. Dokumentasi
Dokumen adalah catatan , tulisan, gambar atau karya-karya monumental.
Dokumen yang berbentuk gambar dapat berupa foto, gambar hidup
(video), sektsa dan lain-lain (Sugiyono, 2013). Peneliti menggunakan foto
sebagai salah satu metode pengumpulan data.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sisitematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkannya, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilah mana data yang terkait dengan tujuan penelitian dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami (Sugiyono, 2013).
Peneliti menggunakan analisis data interaktif Miles and Huberman. Analisis
data ini dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, sehingga datanya jenuh (Miles and Huberman, 2014). Aktivitas dalam analisis
data interaktif yaitu data condensation, data display dan conclusion
drawing/verification.
3.6.1. Data Condesation (Kondensasi Data)
Kondensasi data adalah proses memilih, memfokuskan,
menyederhanakan, membuat abstraksi data dari catatan lapangan,
interview, transkrip, berbagai dokumen dan bahan empiris lainnya, dengan
menggunakan kondensasi data , data akan menjadi lebih kuat.
3.6.2. Data Display (Penyajian Data)
Penyajian dapat disajikan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubuungan
antar kategori, flowchart dan sejenisnya, yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dengan teks yang bersifat naratif. Selain teks ,
bagan data dapat disajikan berupa gambar foto.
3.6.3. Conclusing Drawing/Verification (Penarikan Kesimpulan/Verifikasi)
Kesimpulan awal pada penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali kelapangan mengumpulkan data, maka
kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
17
18
3.6.4. Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threat)
19
Tabel 3.2. Matriks IFAS dan EFAS
IFAS Strenght (S) Weakness (W)
Menentukan 2-10 faktor Menentukan 2-10 faktor
EFAS
kekuatan internal kelemahan internal
Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
Menentukan 2-10 Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi
faktor peluang menggunakan kekuatan yang meminimalkan
eksternal untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
Threat (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
Menentukan 2-10 Menciptakan strategi yang Menciptakan strategi yang
faktor ancaman menggunakan kekuatan meminimalkan kelemahan
eksternal untuk menghindari dan menghindari ancaman
ancaman
20
Daftar Pustaka
Afiyanti, Yati. 2008. “(FGD) Sebagai Metode Pengumulan Data Penelitian Kualitatif.”
Jurnal Keperawatan Indonesia 12(1):58–62.
Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. 2019. Pengelolaan Sampah Terpadu. II. Bandung:
ITB Press.
Darmastuti, Shanti, Intan Putri Cahyani, Afrimadona Afrimadona, and Syarif Ali.
2021. “Pendekatan Circular Economy Dalam Pengelolaan Sampah Plastik Di
Karang Taruna Desa Baros, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang.” Indonesian
Journal of Society Engagement 1(2):1–18. doi: 10.33753/ijse.v1i2.13.
Dermawan, Dermawan, Lahming Lahming, and Moh. Ahsan S. Mandra. 2018. “Kajian
Strategi Pengelolaan Sampah.” UNM Environmental Journals 1(3):86. doi:
10.26858/uej.v1i3.8074.
Hermawan, Sapto, Waluyo Waluyo, Rahayu Subekti, Wida Astuti, Purwono SR, Wasis
Sugandha, Pius Triwahyudi, and Asianto Nugroho. 2020. “Peningkatan
Pemahaman Masyarakat Desa Daleman Terkait Penatakelolaan Sampah Berbasis
Circular Economy.” Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada
Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) 3:607–15. doi:
10.37695/pkmcsr.v3i0.918.
Iqbal, M., and T. Suheri. 2019. “Identifikasi Penerapan Konsep Zero Waste Dan
Circular Economy Dalam Pengelolaan Sampah Di Kampung Kota Kampung
Cibunut, Kelurahan Kebon Pisang, Kota Bandung.” Jurnal Wilayah Dan Kota
06(02):12–20.
Miles, Matthew B. 2014. Qualitative Data Analysis A Methodes Sourcebook. 3rd ed.
edited by L. Barrett. New Delhi: SAGE Puublications.
Morseletto, Piero. 2020. “Restorative and Regenerative: Exploring the Concepts in the
Circular Economy.” Journal of Industrial Ecology 24(4):763–73. doi:
10.1111/jiec.12987.
Nyumba, Tobias O., Kerrie Wilson, Christina J. Derrick, and Nibedita Mukherjee.
2018. “The Use of Focus Group Discussion Methodology : Insights from Two
Decades of Application in Conservation.” 2018(July 2017):20–32. doi:
10.1111/2041-210X.12860.
Purwanti, Indah. 2021. “Konsep Dan Implementasi Ekonomi Sirkular Dalam Program
Baik Sampah (Studi Kasus: Keberlanjutan Bank Sampah Tanjung).” AmaNU:
Manajemen Dan Ekonomi 4(1):83–92.
Rangkuti, Freddy. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis Swot. 22nd ed.
Jakarta: Kompas Gramedia.
Sauvé, Sébastien, Sophie Bernard, and Pamela Sloan. 2016. “Environmental Sciences,
Sustainable Development and Circular Economy: Alternative Concepts for Trans-
Disciplinary Research.” Environmental Development 17:48–56. doi:
10.1016/j.envdev.2015.09.002.
Sidik, Ujang Solihin dan Teddy Setya Mahendra. 2020. Peningkatan Kapasitas
Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Sampah Melalui Implementasi
Pengurangan Dan Penanganan Sampah. Jakarta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. 19th ed.
Bandung: CV. ALFABETA.
21
Velenturf, Anne P. M., and Phil Purnell. 2021. “Principles for a Sustainable Circular
Economy.” Sustainable Production and Consumption 27:1437–57. doi:
10.1016/j.spc.2021.02.018.
22
LAMPIRAN : Pedoman Wawancara
1. Apakah di tempat Bapak / Ibu (di rumah) telah melakukan pengelolaan sampah ?
2. Jika , iya Pengelolaan sampah seperti apa yang dilakukan Bapak / Ibu di rumah ?
3. Bagaiamana alur atau urutan pengelolaan sampah yang dilakukan di rumah Bapak
/ Ibu ?
4. Apakah dalam melakukan pengelolaan sampah Bapak / Ibu bekerjasama dengan
pihak lain, jika iya sebutkan pihak lainnya ?
5. Bagaiamanakah bentuk kerjasama nya dengan pihak lain ?
6. Jika Bapak / Ibu melakukan pengelolaan sampahnya dari rumah , darimanakah
pengetahuan tentang pengelolaan sampah itu didapat.
7. Apakah pengelolaan sampah yang Bapak / Ibu lakukan telah efektif dan efesien,
jika iya kenapa dan jika tidak apa penyebabnya ?
7. Jika Bapak / Ibu tidak melakukan pengelolaan sampah di rumahnya , apa yang
menyebabkan Bapak / Ibu tidak melakukan pengeloolaan sampah ?
23
Pedoman Wawancara untuk Sasaran Validasi
24