RENCANA PENELITIAN
Oleh
JENISA SUARNINGSY
C1G118054
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
ii
Oleh
Jenisa Suarningsy
C1G118054
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2021
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui:
Mengetahui:
Ketua Jurusan
Sosial Ekonomi Pertanian, Ketua Program Studi Agribisnis,
Dr. Ir. Halimatus Sa’diyah, M.Sc. Dr. Ir. Abdullah Usman, M. Agr. Sc.
NIP. 196301101990012001 NIP. 19610927198803 1 001
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan penyusunan rencana penelitian
yang berjudul “Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Jagung
Hibrida di Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa” Sholawat dan
salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi yang mulia Muhammad
SAW , keluarga, sahabat dan para pengikutnya.
Penyusunan rencana penelitian ini dapat diselesaikan tidak lepas dari
berbagai pihak yang telah memberikan dorongan atau bantuan secara langsung
maupun tidak langsung. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Ir. Wuryantoro, M.Agr.Bus., selaku Dosen Pembimbing Utama;
2. Bapak Ir.Nurtaji Wathoni, MP., selaku Dosen Pembimbing Pendamping;
3. Ibu Dr. Ir. Halimatus Sa’diyah, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi
Fakultas Pertanian Universitas Mataram;
4. Bapak Dr. Ir. Abdullah Usman, M.Agr.Sc. selaku Ketua Program Studi
Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram;
5. Kedua orang tua tercinta MD. Susanto dan Salmah serta keluarga besar yang
selalu memberi dukungan dan motivasi serta do’a dan kesehatan bagi penulis.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAAN ………………………………………… iii
KATA PENGANTAR iv
…………………………………………………...
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. vi
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… vii
I. PENDAHULUAN………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………….. 1
1.2. Perumusan Masalah …………………………………………... 5
1.3. Tujuan Penelitian ……………………………………………... 5
1.4. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 5
II. TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………... 6
2.1. Usahatani ……………………………………………………... 6
2.2. Mengenal Tanaman Jagung …………………………………... 6
2.3. Tinjauan Tentang Jagung Hibrida ………………………..….. 7
2.3.1. Pemilihan Benih ………... ………………………………. 7
2.3.2. Budidaya Jagung ………………………………………… 7
2.4. Manfaat Tanaman Jagung ……………………………………. 8
2.5. Input Usahatani ……………………………………………..... 9
2.5.1. Lahan ……………………………………………………. 9
2.5.2. Tenaga Kerja …………………………………………….. 9
2.5.3. Modal ……………………………………………………. 10
2.5.4. Manajemen ……………………………………………… 10
2.6. Biaya Penerimaan …………………………………………….. 10
2.7. Penerimaan …………………………………………………… 11
2.8. Pendapatan Usahatani ………………………………………… 12
vi
Halaman
DAFTAR TABEL
Tabel: Halaman
1.1. Luas Panen, Hasil Per Hektar dan Produksi Jagung Kabupaten
Sumbawa 2020 ……………………………………………….. 2
1.2. Luas Tanam, Panen dan Produktivitas Jagung Kecamatan
Moyo Hilir 2020 …………………………………………… 3
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar: Halaman
2.1. Bagan Kerangka Pendekatan Masalah ………………………... 15
3.1. Bagan Penetuan Sampel ………………………………………. 18
1
I. PENDAHULUAN
jagung di NTB tersebar hampir di seluruh kabupaten dan kota. Hal ini
dikarenakan jagung merupakan komoditi pangan penting ke dua setelah padi
dilihat dari luas pertanaman dan jumlah produksi pertahun.
Kabupaten Sumbawa merupakan satu wilayah kabupaten di NTB yang
terdiri dari 24 wilayah kecamatan, 8 Kelurahan dan 157 Desa. Kabupaten
Sumbawa memilki potensi jagung terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat,
dimana pada tahun 2020, luas panen jagung di Kabupaten Sumbawa adalah
89.409,10 ha dan produksi 564887,95 ton dengan tingkat produktivitas sebesar
6,32 ton/ha (Lampiran 1). Data potensi jagung yang tersebar di seluruh wilayah
kecamatan di Kabupaten Sumbawa, Tahun 2020 disajikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Luas Tanam, Panen dan Produktivitas Jagung di Kabupaten Sumbawa,
Tahun 2020.
Luas Produksi Produktivitas
No. Nama Desa
Panen (ton ) (kw/ha)
1. Sumbawa 1.242 8.322,97 6,70
2. Unter Iwes 2.689 17,877,12 6,65
3. Labuan Sumbawa 1.699 11588,37 6,82
4. Utan 5.681 34.351,45 6,05
5. Rhee 2.329 14.153,56 6,08
6. Alas 704 4.238,43 6,02
7. Buer 1.262 7.389,81 5,86
8. Alas Barat 3.102 18.857,83 6,08
9. Moyo Hilir 6.082 36.795,01 6,05
10. Moyo Utara 2.788 16.371,31 5,87
11. Moyo Hulu 1.593 10.448,12 6,56
12. Ropang 55 367,72 6,69
13. Lantung 0 0 0,00
14. Lenangguar 1.107 7.020,49 6,34
15. Lunyuk 24.704 159.398,24 6,45
16. Orong Telu 655 4.221,41 6,44
17. Lape 1.326 7.942,41 5,99
18. Lopok 2.863 16.671,21 5,82
19. Plampang 8.794 57.163,99 6,50
20. Maronge 2.000 13.525,21 6,76
21. Labangka 11.187 71.114,81 6,36
22. Empang 4.968 31.329,26 6,31
23. Tarano 2.473 15.085,46 6,10
24. Batu Lanteh 106 653,16 6,16
89.409 564.887,57 6,32
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, Tahun 2021.
3
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 produksi jagung di
Kabupaten Sumbawa mencapai 564.887,57 (ton) dengan luas panen 89409 (ha).
Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa merupakan salah satu wilayah
kecamatan yang potensial untuk pengembangan jagung yang menduduki posisi
keempat terluas di Kabupaten Sumbawa dengan luas panen 6.082 ha dan produksi
sebesar 36.795,01 ton pada tahun 2020.
Tabel 1.2. Luas Tanam, Panen dan Produktivitas Jagung di Kecamtan Moyo
Hilir, Tahun 2020.
Jumlah
Luas Produksi Produktivitas
No. Nama Desa Kelompok
Panen (ton ) (kw/ha)
Tani
1. Moyo 214 1.498 7,00 6
2. Serading 630 4.788 7,60 16
3. Kakiang 314 2.229,4 7,10 26
4. Ngeru 755 5.285 7,00 27
5. Berare 38 266 7,00 4
6. Poto 441 3.087 7,00 15
7. Olat Rawa 618 4.017 6,50 17
8. Batu Bangka 796 5.492,4 6,90 32
9. Moyo Mekar 63 415,8 6,60 3
10. Labuhan Ijuk 240 1.512 6,30 13
Jumlah 4.109 28.590,6 6,96 159
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa luas panen jagung di Kecamatan Moyo
Hilir pada tahun 2020 yaitu 4.109 ha dengan total produksi sebanyak 283.590,6
ton produktivitas jagung di Kecamatan Moyo Hilir Sebesar 6,96 kw/ha adapun
jumlah kelompok tani sebanyak yang tersebar di 10 desa yaitu sebanyak 159
kelompok tani. Dari 10 desa yang ada di Kecamatan Moyo Hilir luas panen
tertinggi adalah Desa Batu Bangka dengan luas panen 796 ha dengan total
produksi 5.492,4 ton. Adapun tingkat produktivitas jagung di Desa Batu Bangka
yaitu 6,90 kw/ha dan jumlah kelompok tani di Desa Batu Bangka sebanyak 32
kelompok tani. Jumlah kelompok tani ini pun dari 10 desa di Kecamatan Moyo
Hilir, Desa Batu Bangka memiliki jumlah kelompok tani yang paling banyak yaitu
32 kelompok tani.
4
2.1. Usahatani
Jenis hibrida varietas bisi dan pioneer, umumnya sudah bersertifikat. Setiap
provinsi sudah tersedia benih jagung jenis unggul ini. Biasanya benih sudah
dibubuhi fungisida yang befungsi untuk melindungi tanaman dari berbagai
penyakit (Budiman, 2011)
a. Syarat Tumbuh
Tanah gembur, aerasi baik (tanah mempunyai satu porositas yang tinggi,
sehingga tanah mempunyai sirkulasi udara yang bagus. Pada tanah yang pH
rendah (asam) disarankan menggunakan kapur, untuk meningkatkan derajat
keasaman tanah. Bila drainase tinggi, jagung disarankan dibuat guludan
(Budiman, 2011) .
c. Jarak Tanaman
Bagi tanah yang berjenis tanah becek, disarankan dibuat guludan. Dengan
membuat guludan dimaksud untuk menghindari tanah becek, sehingga aerasi
tanah jelek. Jarak antar guludan ¾ m sedangkan jarak di dalam baris 20-25 cm
(Budiman,2011).
8
d. Pemupukan
Pemupukan penting karena jagung jenis unggul membutuhkan banyak nitrogen
minimal 300 kg. urea diberikan saat tanam 1/3 dan sisanya diberikan setelah
umur tanaman 1 bulan. Disamping itu diberikan pupuk SP36/TSP 200-250 kg
dan KCL 75-100 kg diberikan pada saat tanam. Pemberian pupuk dianjurkan
tidak dicampur, dimana jarak dengan larikan kira-kira 7 cm dan kedalaman 7
cm (Budiman, 2011).
e. Pemeliharaan
Penyiang ada umur 4 minggu setelah tanam, setelah itu baru diberikan pupuk.
Catatan bagi para petani, jangan sampai pupuk diberikan sebelum penyiangan
karena akan diserap oleh rumput yang belum disiangi (Budiman, 2011).
g. Panen
Untuk jagung yang dikonsumsi sebagai jagung rebus dapat dipanen sekitar 65-
70 hari. Untuk jenis jagung tertentu seperti baby corn/ jagung sayur dapat di
panen pada 45-50 hari. Sedangkan untu jagung kering dapat dipanen sekitar 90
hari (Budiman,2011).
2.5.1. Lahan
kerja dalam usahatani dibagi atas kerja manusia, tenga ternak dan tenaga mesin.
Berikut merupakan kegiatan yang membutuhkan tenaga kerja manusia di dalam
usahatani, meliputi:
1. Pengolahan lahan
2. Pengadaan saprodi
3. Penanaman
4. Persemaian
5. Peliharaan, meliputi pemupukan, penyiangan, pemangkasan, pengairan.
6. Panen
7. Pengangkutan hasil
8. Penjualan hasil
2.5.3. Modal
Menurut Soeri (2018) modal dari segi ekonomi merupakan salah satu
faktor produksi yang berasal dari kekayaan seseorang yang digunakan untuk
menghasilkan pedapatan bagi pemiliknya.
2.5.4. Manajemen
2.7. Penerimaan
TRi = Yi . Pyi
Keterangan:
TR = Total Penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Py = Harga Y
12
Kriteria yang digunakan dalam perhitungan Analisis Revenue Cost Ratio (R/C)
adalah:
1. Apabila R/C > 1 artinya usahatani tersebut menguntungkan.
2. Apabila R/C = 1 artinya usahatani tersebut impas (tidak untung dan tidak rugi).
3. Apabila R/C < 1 artinya usahatani tersebut rugi
13
biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap meliputi sewa lahan, penyusutan alat
dan modal, sedangkan biaya variabel meliputi biaya benih, pupuk, pestisida atau
obat-obatan dan tenaga kerja. Besarnya masing-masing komponen biaya tersebut
dipengaruhi oleh jumlah input yang dilakukan dan tingkat harga masing-masing
input yang pada akhirnya secara bersama-sama akan mempengaruhi besarnya
biaya produksi per proses produksi.
Adapun output yang diperoleh dari usahatani jagung tersebut dikalikan
harga per kilogram sehingga akan memperoleh total penerimaan. Dari komponen
biaya dan penerimaan diperoleh pendapatan bersih dari usahatani. Salah satu cara
untuk menilai sejauh mana manfaat yang diperoleh dari pengorbanan atau biaya
yang telah dikeluarkan dapat digunakan analisis revenue cost ratio (R/C).
Produksi Hambata
n
Outpu
Input
t
Biaya
Biaya Variabel
Tetap Jumlah Produksi Harga Output
(VC)
(FC)
Pendapatan
Kelayakan
Usahatani
13. Hambatan adalah masalah yang dihadapi petani baik dalam proses produksi
sampai pemasaran hasil panen.
anggota (50 orang) dan Pelita Jaya III jumlah anggota (60 orang).
Poktan Ai Batu 50
= x 30 = 9
Kelit 161
60
Poktan Pelita Jaya III = x 30 = 11
161
Penentuan lokasi penelitian dan jumlah responden lebih jelas dapat dilihat pada
Gambar 3.1.
Kecamatan Moyo Hilir
Desa Serading
n = 10 n =9 n = 11
Keterangan:
N = Jumlah populasi
n = jumlah sampel
30 responden
19
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat
atau gambar, misalnya meliputi tingkat pendidikan, jenis kelamin, hambatan
dalam proses penjualan hasil produksi jagung dan lain-lain. Sedangkan data
kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka, misalnya meliputi
biaya dan pendapatan petani.
Sumber data terdiri atas dua sumber yaitu data primer, data primer
merupakan data yang diperoleh dari responden melalui wawancara langsung
dengan pedoman pada daftar pertanyaan dan data sekunder yaitu data yang
diperoleh dari dinas/instansi/lembaga lain yang ada kaitanya dengan penelitian ini,
yaitu dinas pertanian Kabupaten Sumbawa, balai penyuluhan pertanian (BPP)
kecamatan Moyo Hilir. Sedangkan periode waktu data yang dikumpulkan yaitu
pada musim tanam jagung periode 2020.
TC = FC + VC
Keterangan:
TC = Total biaya
TFC = Biaya tetap
TVC = Biaya variabel
3.7.2. Penerimaan
TRi = Yi . Pyi
Keterangan:
TR = Total Penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani
Py = Harga produksi
R/C ratio adalah perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya
(Suratiyah, 2015). Dinyatakan dalam rumus sebagai berikut :
22
Penerimaan Total
R/C¿
Biaya Total
Keterangan :
Revenue = Besarnya penerimaan yang diperoleh (Rp)
Cost = Besarnya biaya yang dikeluarkan (Rp)
Kriteria yang digunakan dalam perhitungan Analisis Revenue Cost Ratio (R/C)
adalah:
1. Apabila R/C > 1 artinya usahatani tersebut menguntungkan.
2. Apabila R/C = 1 artinya usahatani tersebut impas (tidak untung dan tidak
rugi).
3. Apabila R/C < 1 artinya usahatani tersebut rugi.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Bertanam Jagung. Nuansa Aulia.
Bandung.
Wanda, F. F. A (2015). Analisis pendapatan Usaha Tani Jeruk Siam (Studi Kasus
Di Desa Padang Pengrapat Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser). J.
Administrasi Bisnis,3 (3),600-611.
Zaman, dkk. (2020). Ilmu Usahatani. Yayasan Kita Menulis. Medan.
25
LAMPIRAN
26
Lampiran 3. Luas Tanam, Panen dan Produktivitas Jagung Masa Tanam I 2020
Kecamtan Moyo Hilir, Tahun 2020.
Jumlah
Luas Produksi Produktivitas
No. Nama Desa Kelompok
Panen (ton ) (kw/ha)
Tani
1. Moyo 214 14,980.00 7,00 6
2. Serading 630 47,880.00 7,60 16
3. Kakiang 314 22,294.00 7,10 26
4. Ngeru 755 52,850.00 7,00 27
5. Berare 38 2,660.00 7,00 4
6. Poto 441 30,870.00 7,00 15
7. Olat Rawa 618 40,170.00 6,50 17
8. Batu Bangka 796 54,924.00 6,90 32
9. Moyo Mekar 63 4,158.00 6,60 3
10. Labuhan Ijuk 240 15,120.00 6,30 13
Jumlah 4109 283,521.00 69,00 159
Lampiran 4. Luas Tanam, Panen dan Produktivitas Jagung Masa Tanam II 2020
Kecamtan Moyo Hilir, Tahun 2020.
Jumlah
Luas Produksi Produktivitas
No. Nama Desa Kelompok
Panen (ton ) (kw/ha)
Tani
1. Moyo 50 3.250,00 6,50 4
2. Serading 534 37.380,00 7,00 17
3. Kakiang 115 7.015,00 6,10 12
4. Ngeru 122 7.930,00 6,50 10
5. Berare 15 1.050,00 7,00 3
6. Poto 5 340,00 6,80 1
7. Olat Rawa 166 9.296,00 5,60 15
8. Batu Bangka 237 13.035,00 5,50 17
9. Moyo Mekar 2 108,00 5,40 1
10. Labuhan Ijuk 0 0,00 0,00 0
Jumlah 1246 78.082,67 62,67 80
Sumber : Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Moyo Hilir, Tahun 2021.
28
Lampiran 5. Nama Desa, Jumlah Kelompok Tani, Jumlah Anggota dan Luas
Lahan Petani Kecamtan Moyo Hilir, Tahun 2020.
Jumlah Jumlah
No Nama Desa Luas (ha)
Kelompok Tani anggota
1 Berare 27 1.064 725,62
2 Olat Rawa 50 1.025 828,14
3 Moyo Mekar 12 325 240
4 Serading 79 2.302 1579
5 Moyo 27 663 562,15
6 Ngeru 35 1.031 787.05
7 Batu Bangka 74 1.702 841,07
8 Poto 48 1.130 766,9
9 Kakiang 62 1.973 1374,82
10 Labuhan Ijuk 14 389 47
Identitas Responden
1. Nama responden : ………………………………………………………...
2. Umur : ………………………………………………………...
3. Pendidikan formal : ………………………………………………………*)
*) a. Tidak pernah sekolah
b. Tidak tamat SD
c. Tamat SD
d. SLTP
e. SLTA
f. Lainnya : …………………………………….
4. Pekerjaan utama : ………………………………………………………...
5. Pekerjaan sampingan : ………………………………………………………...
6. Jumlah anggota klg. : … Orang (bekerja : … orang; tidak bekerja: ... orang)
7. Susunan anggota klg. :
Anggota Umur Pendidikan Pekerjaan
No. L/P
Keluarga (th) Formal Utama Sampingan
Informasi penting:
1. Apakah petani mengetahui informasi tentang adanya sumber modal atau
pelayanan kredit usahatani di lembaga-lembaga perekonomian desa (seperti
KUD, BRI Unit Desa, atau lembaga ekonomi lainnya?
a. Bila mengetahui, dari mana informasinya : ……………………………….
b. Bila tidak tahu, mengapa : …………………………………………………
2. Bila petani mengetahui informasi adanya pelayanan kredit usahatani tersebut,
tetapi tidak memanfaatkannya, maka alasannya adalah:
a. Modal sendiri telah memadai
b. Prosedurnya relatif sulit dirasakan petani
c. Informasinya tidak jelas
d. Rasa kekhawatiran tidak dapat mengembalikan pinjaman
e. Alasan lainnya : ……………………………………………………………
4
*) Penggunaan tenaga kerja baik dalam keluarga maupun luar keluarga pada MT. I
dirinci pada Tabel 3 menurut musim tanam masing-masing.
**) Penggunaan alat-alat pertanian menurut jenisnya dirinci pada Tabel 4.
5
Tabel 3. Penggunaan Tenaga Kerja Dalam Keluarga dan Luar Keluarga Dalam
Berbagai Aktivitas Usahatani Jagung
Tenaga Kerja Dalam
Tenaga Kerja Luar Keluarga Upah/ Total Nilai
Keluarga
No. Jenis Kegiatan hari Fisik TK TK
JTK HK JK/Hr JTK HK JK/Hr
(Rp/hr) (HKO) (Rp)
L P A L P A L P A L P A L P A L P A
Total 1
Keterangan:
JTK = jumlah tenaga kerja L = laki-laki (dewasa)
HK = hari kerja P = perempuan (dewasa)
JK/Hr = jam kerja per hari A = anak-anak
Catatan :
Catatan:
Apabila terdapat alat atau bahan yang dibeli untuk tanaman tertentu pada
musim tanam tertentu (seperti bambu, tali, karung) perlu dicatat mengenai
jumlah yang digunakan, harga satuan, serta besarnya pengeluaran untuk
membeli alat/bahan tersebut. Jika sewa (hand-tractor): ongkos sewa =
Rp …………….…../ha
Alokasi Produksi
Tabel 5. Alokasi Produksi Yang Diperoleh
Jumlah Persen
No. Alokasi Produksi (ku) (%)
1. Dijual ……… ……..
2. Dikonsumsi ……… ……..
3. Untuk benih ……… ……..
4. Upah natura ……… ……..
5. Sumbangan ……… ……..
6. …………….. ……… ……..
7. …………….. ……… ……..
Jumlah ……… ……..
7
1. Di antara saarana produksi di bawah ini, jenis sarana produksi manakah yang
sulit diperoleh?:
a. Benih (benih : ……………, alasan : ….………………………………….)
b. Pupuk (pupuk : ……………, alasan : …………………..………………...)
c. Pestisida (…………………, alasan : ……………………………………..)
2. Bagaimana cara mendapatkan sarana produksi?
a. Diatur secara kolektif oleh kelompok
b. Perorangan
c. Lainnya : ………………………………….
Bila diatur kelompok adakah perbedaan harga dengan membeli sendiri?
(Ada/Tidak)
Bila membeli sendiri, tempat pembelian sarana produksi di:
a. Pasar terdekat (jarak : …………. km, transport : Rp ………………..)
b. Kios saprodi (jarak : …………. km, transport : Rp ………………..)
c. KUD (jarak : …………. km, transport : Rp ………………..)
d. Lainnya ……….. (jarak : …………. km, transport : Rp ………………..)
3. Apakah saran Bapak terutama untuk mempermudah dalam memperoleh sarana
produksi? (………………………...…………………………………..)
Aspek Budidaya
1. Jagung: varietas: …………………………
2. Jumlah benih:……………….kg/ha
3. Jarak tanam: ………x………cm
4. Cara penanaman: ……………………………….……jumlah benih per lubang
=………………biji.
5. Cara pemupukan:
a) Pemupukan Dasar: yaitu pupuk: ………………jumlah =………….kg
b) Pemupukan I : Sebelum tanam, adalah pupuk: ……………………….
c) Pemupukan II : umur tanaman ……………hst
d) Pemupukan III : umur tanaman ……………hst
6. Penyemprotan hama/penyakit dilakukan: ………………….kali
7. Hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman jagung di lokasi
penelitian adalah: ……………………………………………………………...
8. Panen dilakukan setelah tanaman jagung berumur: …………….bulan/hari
8
Aspek Pemasaran
1. Dari produksi yang diperoleh, penjualan hasil dilakukan pada saat:
Produksi dijual dalam bentuk atau pada saat:
a. Tongkol basah atau segar, harga (= Rp ………………….../ku)
b. Tongkol kering, harga (= Rp ………………….../ku)
c. Tongkol pipilan, harga (= Rp ………………….../ku)
Alasan menjual dalam bentuk tersebut : ………………………………….
2. Untuk 1 kw (100 kg) jagung tongkol (sebelum dipipil), jika dipipil dapat
diperoleh =………kg jagung pipilan.
Aspek Kelembagaan
2. Apakah KUD yang ada melayani petani dalam pemasaran hasil? (Ya/Tidak)
Jika (Tidak), mengapa? : ……………………………………………………...
Jika (Ya), mungkin untuk produk tertentu, sebutkan : ………………………..