OLEH:
I R S A L. M
105 92 597 04
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... v
ABSTRAK.............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL........................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................. x
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
1 Kuesioner .............................................. 62
Makassar.
ini, namun berkat petunjuk dari Prof. Dr. Syafiuddin, M.Si dan Amruddin,
S.Pt, M.Pd, semuanya dapat teratasi. Atas jasa yang kami terima, kami
kepada :
2. Ir. Muh Arifin Fattah, M.Si, selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Pertanian
Unismuh Makassar.
Kabupaten Jeneponto.
Jeneponto
6. Kepada Ayahanda dan Ibunda beserta seluruh saudara atas
Penulis
RIWAYAT HIDUP
1
kimia lainnya yang berbahaya bagi kesehatan dengan dosis yang
lingkungan.
lingkungan.
2
Jerami padi adalah limbah pertanian yang cukup tersedia
manusia.
3
konsumen hasil pertanian untuk mendapatkan produk hasil pertanian
Konsep usaha tani yang lestari dan ramah lingkungan yang mampu
108 ha, dimana hasil produksi mencapai 167 ton per tahunnya.
4
diusahakan dengan baik oleh petani dalam meningkatkan taraf hidup
(Arachis hypogaea L )?
hypogaea L.)
5
1.4. Kegunaan Penelitian
sebagai berikut :
ini.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
pertanian.
7
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pertanian.
hanya sedikit orang yang bisa bertahan hidup dengan sumber daya
8
Petani bisa saja mencari pendapatan yang tinggi dengan
harga yang bisa dicapai oleh masyarakat kota. Pilihan harus terus
air tanah akibat penggunaan air irigasi yang berlebihan. Petani bisa
hasil yang memuaskan dalam jangka pendek tetapi jangka pendek ini
dalam keadaan awal (seperti saat ini). Arti sebenarnya dari kata
9
berkesinambungan adalah kemampuan mempertahankan suatu
10
manusia dan pada saat yang bersamaan dapat mempertahankan
untuk gandum.
tak dapat diperbaharui seperti minyak bumi dan posfat dalam tingkat
negara-negara berkembang.
11
Namun demikian pemanfaatan input buatan yang berlebihan
dikeluarkan.
maupun di masyarakat.
12
e. Luwes yang berarti bahwa masyarakat perdesaan mampu
datang.
setempat/tradisional.
13
negatif yang ditimbulkan bagi lingkungan maupun sosial serta
berikut:
ditentukan sebelumnya.
14
Pada dasarnya strategi disusun untuk membentuk respon
15
yang makin meningkat, membuat organisasi menghadapi situasi sulit
yang berkepanjangan.
strategis
16
g. Merumuskan strategi untuk mengelola isue-isue
2006)
A. Syarat Tumbuh
polong.
17
B. Pembibitan
benar.
C. Pengolahan Tanah
Hal yang terpenting tanah itu dapat menyerap air dengan baik
dipanen. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu kacang tanah itu
D. Penanaman
18
Sebelum benih ditanam perlu diperhatikan mengenai alat yang
benih.
E. Pemupukan
kedelai. Kebutuhan kacang tanah dalam negeri cukup besar, dari 634
19
ribu ton menjadi 807,3 ribu ton (meningkat 4,4 %) per tahun
tanah sawah 0,6 – 1,2 ton ha-1, sedang lahan kering 1,2 – 1,8 ton
Nama lain dari kacang tanah adalah kacang una, suuk, kacang
groundnut
tahun 1863 Holle memasukkan Kacang Tanah dari Inggris dan pada
20
terutama dipanen bijinya yang kaya protein dan lemak. Biji ini dapat
10% pasaran minyak masak dunia pada tahun 2003 menurut FAO.
perusahaan dalam kondisi saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis
21
Situasi. Model paling populer untuk menganalisa siatuasi adalah
analisis Swot.
Peluang
Kelemahan Kekuatan
Ancaman
22
Kudran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman,
Diversifikasi.
23
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
ancaman.
Faktor Eksternal
24
2.6 Kerangka Pikir
25
A. Analisis IFAS
Lingkungan Internal
(Kekuatan – Kelemahan)
Pertanian Berkelanjutan
STRATEGI
pada tanaman Kacang
Menuju pertanian
Tanah Desa Ta’bingjai Berkelanjutan
Kecamatan Bontoramba Desa Ta’bingjai
Kabupaten Jeneponto Kecamatan Bontoramba
Kabupaten Jeneponto
B. Analisis EFAS
Lingkungan Eksternal
(Peluang – Ancaman)
26
III. METODE PENELITIAN
tanah
orang.
27
a. Angket (Questionnaire)
b. Pengamatan (Observation)
c. Dokumentasi
28
pembahasan. Analisis ini dilaksanakan pada logika yang dapat
29
IFAS STRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
EFAS
sebesar-besarnya.
yang ada.
30
Dengan pendekatan model analisis SWOT ini, penulis berusaha
berikut :
31
dan biasanya memiliki periode perencanaan lebih dari satu
tahun.
ditetapkan sebelumnya.
32
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH
adalah iklim tropis yang terbagi atas dua musim tertentu dan terjadi dalam
33
4.3. Keadaan Penduduk
dari pria sebanyak 1.392 jiwa dan wanita 1.489 jiwa. Untuk mengetahui
34
4.3.2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
4. Pedagang 30 2.00
5. Pertukangang 16 1.06
6. Swasta 10 0.67
dari lahan sawah dan lahan kering yaitu lahan perkebunan sawah tadah
35
hujan. Untuk lebih jelasnya mengenai lahan dan luasnya dapat dilihat
pada Tabel 3 .
sawah tadah hujan (68,29%) yakni seluas 280 ha . Hal ini sejalan dengan
130 hektar.
36
Tabel 4. Sarana dan Prasarana di Desa Ta’bingjai Kecamatan
Bontoramba Kabupaten Jeneponto 2010
3. SD Unit 1
4. SMAN Unit 1
5. Mesjid Unit 5
6. Pustu Unit 1
7. Posyandu Unit 2
9. TK Unit 1
37
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang lebih besar dari petani yang lebih tua. Yang muda cenderung
38
Bontoramba Kabupaten Jeneponto, 2010 bahwa petani tersebut masih
pola pikir petani. Petani yang memiliki pengetahuan yang lebih tinggi akan
lebih cepat menyerap inovasi dan perubahan teknologi. Hal ini dapat
dilihat dari perilaku usaha tani. Petani yang berpendidikan lebih tinggi,
pertanian.
39
5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga
besar tanggungan keluarga tersebut. Keluarga petani terdiri dari petani itu
sendiri sebagai kepala keluarga, istri, anak dan tanggungan lainnya yang
yang ada di Desa Ta’bingjai menggunakan tenaga kerja yang berasal dari
Tabel 7 .
1–2 11 44.00
3–4 7 28.00
5-6 7 28.00
Jumlah 25 100.00
Sumber: Data primer setelah diolah, 2010
pertumbuhan pertanian. Sektor pertanian saat ini dan masa akan datang
40
masih merupakan sektor andalan dalam pembangunan ekonomi. Untuk
yang maju dan tangguh, mampu meningkatkan hasil dan mutu produksi,
menjadi masukan energi, modal dan tenaga kerja dari luar yang relaif
dalam kondisi standart yang jauh berbeda dari keadaan yang lazim
41
KCL secara berimbang. Namun demikian pemakaian pupuk alami seperti
produk dan pendapatan petani sendiri serta daya dukung lingkungan yang
berdampak pada perubahan sifat fisik dan kimiawi lahan pertanian serta
pencemaran lingkungan.
42
Upaya untuk mengurangi pemakaian pestisida yang telah
Akibat adanya kondisi iklim yang tidak menentu akhir-akhir ini serta
1. Aspek Teknis
2. Aspek Sosial
di lapangan.
43
3. Aspek Politis
A. Kekuatan (Strengths)
adalah :
1. Motivasi petani
2. Permintaan pasar
44
Makassar maupun di Jawa membutuhkan kacang tanah dalam
negeri.
yang besar maka harga jual lebih mahal dan ini merupakan
45
Pemerintah setempat mendukung dengan mengadakan Sekolah
berkelanjutan.
B. Kelemahan (Weaknesses)
sebagai berikut :
Kabupaten Jeneponto.
2. Sistim pemasaran
46
3. Tingkat pemilikan lahan
A. Peluang (Opportunities)
lain adalah :
kacang tanah.
47
2. Perkembangan teknologi
135.000/botol.
B. Ancaman (Threats)
1. Perubahan iklim
48
berpengaruh terhadap kelangsungan usaha tani bebas pestisida
oleh petani.
2. Kebijakan pemerintah
berkelanjutan.
arachidis
4. Bencana alam
49
5.3.3 Pembahasan
Jeneponto
0,20 (sangat kuat), 0,15 (di atas rata-rata), 0,10 (rata-rata) dan
50
sampai dengan 4 (sangat baik), sedangkan variabel yang bersifat
pada Tabel 8 :
Strenghts (kekuatan)
- Motivasi petani 0,20 4 0,80
- Permintaan pasar 0,15 4 0,60
- Harga jual mahal 0,10 4 0,40
- Jumlah petugas penyuluh 0,10 3 0,30
- Dukungan pembinaan pemerintah 0,05 3 0,15
51
mempunyai kekuatan lebih baik dibandingkan kelemahan-kelemahan
yang ada.
Opportunities (Peluang/O)
- Pemanfaatan limbah pertanian
0,20 4 0,80
- Perkembangan tehnologi
0,15 4 0,60
- Harga pestisida dan pupuk buatan
0,15 4 0,60
- Kesadaran masyarakat pada produk
ramah lingkungan
0,05 3 0,15
Sub total 0,55 2,15
Threaths (Ancaman/T)
- Perubahan iklim
0,20 2 0,40
- Kebijakan pemerintah
0,15 2 0,30
- Ledakan hama dan penyakit
0,05 1 0,05
- Bencana alam
0,05 1 0,05
Sub total 0,45 0,80
untuk faktor-faktor peluang (O) nilai skornya adalah 2,15 dan faktor-faktor
ancaman (T) nilai skornya 0,80. Hal ini berarti bahwa dalam rangka
52
menuju pembangunan berkelanjutan masih ada peluang mengingat mulai
berikut :
53
b. Matrik SWOT
54
c. Pengambilan keputusan
IFAS
EFAS Strengths (S) Weaknesses (W)
strategi SO yang mempunyai skor tertinggi yaitu 4,95. Strategi ini diambill
atas dasar hasil analisis matrik SWOT yaitu strategi SO yaitu strategi yang
55
• Peningkatan/perluasan pertanian bebas pestisida
lingkungan
bebas pestisida
berkelanjutan
56
b. Bidang Sarana, Prasarana dan Usaha Pertanian
dan pengairan
pestisida
buatan.
57
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran-saran
58
DAFTAR PUSTAKA
59
Umar, Husein, 2006. Strategic Management ini Action. Gramedia Pustaka.
Jakarta.
60
KUISIONER PENELITIAN
A. IDENTIFIKASI RESPONDEN
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Tanggungan Keluarga :
Pengalaman Usahatani :
No Pernyataan Keterangan
1 Motivasi petani dalam menerapkan • Harga kacang kacang
pertanian berkelanjutan pada tanaman tanah dapat memberikan
kacang tanah keuntungan bagi petani
• Pemerintah memberikan
bantuan berupa benih dan
pupuk
61
9 Pemanfaatan limbah pertanian • Limbah pertanian
misalnya jerami, kotoran
ternak dan lain-lain dapat
dimanfaatkan sebagai
pupuk organik untuk
tanaman kacang tanah.
10 Bahan baku pengganti pestisida • Berupa bahan organik
11 Tenaga kerja yang terlibat dalam usaha • Jumlah tenaga kerja yang
tani terlibat cukup tinggi
12 Perkembangan teknologi di masa depan • Perkembangan semakin
untuk pertanian berkelanjutan baik apabila dikelola
dengan benar dan
sistematis
13 Modal pengembangan usaha tani • kacang tanah berkisar Rp.
1.250.000 sampai dengan
Rp. 1.500.000 per musim
tanam.
14 Harga pestisida dan pupuk buatan • Harga pestisida dan
pupuk buatan cukup tinggi
15 Kesadaran masyarakat pada produk • Sampai saat masyaraat
ramah lingkungan masih awan terhadap
produk ramah lingkungan
17 Perubahan iklim yang tidak menentu • Kemarau yang panjang
maupun musim
penghujan yang panjang
sangat berpengaruh
terhadap kelangsungan
usaha tani Kacang tanah
17 Kebijakan pemerintah yang memberikan • Kebijakan ini sangat
subsidi terhadap pupuk dan pestisida menguntungkan bagi
petani
18 Ledakan hama dan penyakit • Hama utama antara lain
wereng Empoasca,
penggerek daun
Stomopteryx
subscevivella, ulat jengkal
Plusia chalcites, ulat
grayak Spodoptera litura6
19 Bagaimana dengan bencana alam • banjir akan mengurangi
kualitas dan kuantitas
unsur hara tanah
sehingga kesuburannya
berkurang dan
selanjutnya kualitas dan
kuantitas kacang tanah
yang dihasilkan juga tidak
baik.
62
Lampiran 2 Identitas Responden
63
Lampiran 3 Identifikasi Nilai Bobot
nilai dari 1,00 (paling penting) sampai dengan 0,00 (tidak penting),
2. 0,10 = rata-rata
64
Pertanyaan Peluang (Oppurtunity Nilai Bobot
65
Gambar 2 Lokasi pertanaman Kacang Tanah
66
Gambar 4 Proses Pemanenan Kacang Tanah
67