PROPOSAL
Cicilia Putri
NIM: 20210071
MEDAN
2022/2023
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala kasih dan karunia-NYA sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Ada pun judul skripsi ini adalah : “ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA
PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA”
1. Ibu Evi Novalin Bako, M.Si selaku Ketua STIE IBMI Medan.
2. Ibu Maya ,S.Pd.,M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dan memberikan bimbingan serta arahan dalam
menyelesaikan proposal ini
Semoga ketulusan dan kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti selama
ini menjadi berkat bagi kita semua. Peneliti menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini. Namun, hal tersebut
2
telah diusahakan semaksimal mungkin kesempurnaanya sesuai dengan batas
kemampuan yang ada. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dimasa yang
akan datang. Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih.
Peneliti
Cicilia Putri
Nim 20210071
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………….…………..……..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………...….…4
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………6
DAFTAR GAMBAR……………………………………...…………………...….7
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………...……..8
1.1. Latar
Belakang………………………………………………………………..8
1.2. Identifikasi Masalah…………………………………………………...
…….14
1.3. Perumusan Masalah……..…………………………………….………..
…….14
1.4. Tujuan
Penelitian…………………………………………………………….14
1.5. Manfaat
Penelitian…………………………………………………………...14
1.6. Batasan Penelitian………………………………………………………..
….15
4
2.1.1.2 Jenis-jenis Laporan Keuangan……………….…………
17
2.1.1.3 Tujuan Laporan Keuangan……………………..….…...18
2.1.2. Analisis Laporan Keuangan…………………………...………..18
2.1.2.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan……………….18
2.1.2.2 Tujuan dan Manfaat Laporan Keuangan………………19
2.1.2.3 Metode Analisis Laporan Keuangan…………………20
2.1.3. Kinerja Keuangan…………….…………………………………
20
2.1.3.1 Pengertian Kinerja
Keuangan………………………….20
2.1.3.2 Tujuan Kinerja
Keuangan……………………………...21
2.1.3.3 Pengukuran Kinerja Keuangan…………………….
…..22
2.1.4. Rasio Keuangan…………………………………………………
24
2.1.4.1 Pengertian Rasio Keuangan……………………………
24
2.1.4.2 Jenis-jenis Rasio Keuangan……………………………
25
2.1.4.3 Kelebihan dan kekurangan Rasio Keuangan……………
34
2.2. Penelitian
Terdahulu………………………………………………………....35
2.3. Kerangka Pikir…………………………………………………………...
…..41
5
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian……………………….
………........................43
3.1.1. Waktu Penelitian………..…………….
……………………………….43
3.1.2. Tempat Penelitian……………….
…………….....................................43
3.2. Jenis Penelitian…………………….……….
……………………………….43
3.3. Jenis dan Sumber Data………….
………………….......................................44
3.3.1 Jenis Data…..
……………………………...............................................44
3.3.2 Sumber Data……………………………................................................44
Sumber Data
DAFTAR PUSTAKA
6
DAFTAR TABEL
Nomor Judul
Halaman
7
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul
Halaman
8
BAB I
PENDAHULUAN
9
Melihat potensi sumberdaya alam Indonesia yang melimpah menyebabkan
pemerintah Indonesia mengambil kebijakan larangan ekspor mineral,
batubara, dan nikel. Alasan utama pemerintah Indonesia dalam mengambil
kebijakan larangan ekspor nikel yaitu perkembangan teknologi smelter di
Indonesia berpeluang memicu naiknya kebutuhan nikel domestik dan
kebijakan larangan ekspor nikel dipandang mampu mengembangkan industri
hilir dalam negeri berkaitan dengan komoditas nikel. Sedangkan kebijakan
larangan ekspor batubara adalah untuk menghindari krisis energi dan risiko
inflasi seperti yang dialami oleh sejumlah negara. Uni Eropa adalah salah satu
pihak yang tidak setuju dengan kebijakan ini sampai menggugat Indonesia ke
WTO (World Trade Organization), hal ini karena Uni Eropa yang sudah
melakukan hilirisasi terlebih dahulu dalam sektor baja tidak memiliki pasokan
mentah bijih nikel di Indonesia.
Dampak dari kebijakan pemerintah Indonesia terhadap negara Uni Eropa
terkait larangan ekspor energi dan tambang (mineral dan metal) akan
berdampak negatif terhadap pasar dan domestik Uni Eropa. Sedangkan
dampak yang ditimbulkan pelarangan ekspor mineral dan metal terhadap
negara Indonesia adalah beresiko penurunan pajak negara dari perusahaan dan
bea keluar sehingga hilirasi industri mineral dan metal harus dapat menutup
kerugian tersebut. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah memberikan
insentif untuk menarik investor. Insentif dapat berupa tax holiday atau cuti
pajak bagi investor, yakni pengurangan pajak penghasilah (PPh) badan dalam
jangka waktu tertentu. Selain itu, dukungan pemerintah dalam bentuk
kemudahan perizinan untuk mempersingkat pengurusan perizinan investasi
juga dapat meminimalkan kerugian dari berkurangnya ekspor.
Adapun beberapa investor asing telah menunjukkan minatnya untuk
berinvestasi di Indonesia yaitu Perusahaan asal Tiongkok, GEM Co, dan
perusahaan raksasa baterai Cina yaitu CATL. Pertambangan batubara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu tempat untuk
berinvestasi. Kegiatan pertambangan pada dasarnya merupakan proses
mengubah sumberdaya alam menjadi modal sosial dan modal ekonomi yang
10
nyata bagi negara. Produk yang dihasilkan dari kegiatan tambang Indonesia
adalah minyak bumi dan gas, batubara, pasir besih, bijih timah, bijih nikel,
bijih bauksit, bijih tembaga, bijih emas, perak dan bijih mangan.
Para investor menginvestasikan dananya di suatu perusahaan untuk
memaksimalkan kekayaan yang didapat dari dividen dan capital gain. Dividen
adalah imbalan atau pendapatan yang diperoleh investor atas perusahaan
tempat menanamkan modalnya. Capital gain (keuntungan modal) adalah
jumlah keuntungan seorang investor saat menjual kembali aset investasinya.
Manajemen berusaha memaksimalkan kesejahteraan investor dengan
membuat kebijakan dividen yang mengakibatkan laba ditahan (Yendrawati
dan Dahilami, 2006). Kebijakan dividen adalah salah satu keputusan yang
diambil perusahaan berkaitan dengan dividen, untuk menentukan apakah laba
akan dibagi ke pemegang saham atau investor. Berdasarkan catatan bisnis,
terdapat beberapa emiten tambang yang melakukan pembagian dividen tahun
buku 2021 yaitu PT. Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT. Bukit Asam Tbk
(PTBA), dan PT. Bayan ResourceTbk, (BYAN). ANTM memutuskan
pembagian dividen sebesar Rp 930,87 miliiar atau 50% dari laba bersih tahun
2021. Nilai ini lebih besar dari tahun 2020 yaitu 402 milyar. PTBA
membagikan dividen senilai Rp 7,91 triliun atau 100% dari laba tahun 2021.
PTBA membagikan dividen Rp 835 miliar atau 35% dari laba bersih tahun
2020, saat itu laba bersih mencapai Rp 2,4 triliun. Sedangkan BYAN 4 akan
menyebar dividen sebesar Rp 14,6 triliun. Laba bersih BYAN melonjak 75%
pada tahun 2021 sebesar US$ 1,21 milar, dari semula US$ 328,73 juta di
tahun 2020.
Investor dalam menanamkan modalnya akan mempertimbangkan dengan
sebaik-baiknya perusahaan mana yang akan menjadi tempat menanamkan
modalnya. Salah satu sumber informasi yang dapat digunakan investor untuk
menilai kinerja keuangan suatu perusahaan sebelum menanamkan modalnya
adalah dengan melihat laporan keuangan yang dipublikasikan di pasar modal.
Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan
Pada suatu periode yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
11
perusahaan tersebut Sujaweni (2019:1) Sedangkan menurut Raymiond
Budiman (2020) laporan keuangan adalah dokumen yang menggambarkan
posisi keuangan dan kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu,
laporan keuangan berfungsi sebagai alat pemberi informasi yang
menghubungkan antara suatu perusahaan dengan pihak yang memiliki
kepentingan, serta dapat memberikan informasi tentang kondisi kesehatan
perusahaan.
Laporan keuangan tersebut dapat digunakan untuk mengukur kinerja
keuangan serta dapat digunakan untuk memperoleh informasi kinerja
keuangan suatu perusahaan apakah kinerja keuangan suatu perusahaan
tersebut meningkat dari tahun ketahun atau semakin buruk, atau apakah
kinerja perusahaan tersebut lebih baik atau buruk dibandingkan kinerja
perusahaan sejenisnya. Informasi yang didapat pada laporan keuangan
perusahaan tersebut belum seutuhnya dapat digunakan secara langsung, tetapi
diperlukan analisis lanjutan terhadap laporan keuangan tersebut, sampai dapat
memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai kinerja keuangan
perusahaan. Salah satu indikator yang menjadi gambaran kinerja keuangan
adalah analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan salah
satu bentuk yang dapat digunakan untuk menilai kinerja suatu perusahaan
apakah dalam kondisi baik atau tidak. Analisis laporan keuangan
membutuhkan sedikitnya dua tahun terakhir dari berjalannya suatu perusahaan
agar dapat dibandingkan. Untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan
apakah dalam keadaan baik atau tidak, dapat menggunakan berbagai analisis
laporan keuangan salah satunya dengan menggunakan alat ukur yaitu analisis
rasio keuangan. Analisis rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan
kinerja perusahaan dalam bentuk angka-angka keuangan dengan perusahaan
sejenis atau dengan angka-angka periode sebelumnya,atau dengan angka
anggaran (kasmir,2019). Dengan menggunakan analisis rasio keuangan, maka
kondisi kinerja keuangan perusahaan dapat diketahui. Secara umum rasio
keuangan dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis diantaranya rasio
likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas.
12
Analisis rasio keuangan sangat penting untuk diketahui karena
berhubungan dengan kinerja perusahaan, apakah kinerja tersebut berjalan
secara efisien dan efektif, sehingga dapat diketahui akan mencapai target yang
telah ditetapkan atau sebaliknya. Dan juga untuk mengetahui kinerja pada
perusahaan tambang batubara apakah terus meningkat dan konsisten dalam
peranannya terhadap peningkatan produktivitas dan investasi.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan
yaitu rasio likuiditas. Rasio likuiditas digunakan untuk mengetahui tingkat
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang
sudah jatuh tempo. Pada penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah
Current ratio. Fungsi Current Ratio untuk memberikan informasi mengenai
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan. Namun tinggi atau
rendahnya Current Ratio menunjukkan bahwa manajemen tersebut
menggunakan aktiva lancar secara efektif dan efisien sehingga menghasilkan
keuntungan (Hanafi dan Halim, 2014:75)
Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka panjangnya. Rasio
solvabilitas dihitung dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar suatu
perusahaan dibiayai oleh hutangnya. Pada penelitian ini rasio solvabilitas yang
digunakan adalah rasio Debt to Asset Ratio (DER). Rasio Debt to Asset Ratio
adalah rasio yang digunakan untuk menghitung utang dan ekuitas”. Rasio
yang menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi utang-
utang kepada pihak luar (Shara,2018:34).
Rasio aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
efektivitas penggunaan asset dengan melihat tingkat aktivitas asset. Rasio
aktivitas diukur dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan
sumberdaya yang dimiliki perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Adapun
rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio perputaran
total aktiva (Total Asset Turnover). Rasio Total Asset Turnover merupakan
perbandingan antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana
13
rasio ini menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu
periode tertentu (Syamsudin dan Azizah,2018:20).
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengkur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat
penjualan asset dan modal saham tertentu. Rasio profitabilitas diukur dengan
tujuan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memperoleh
keuntungan. Dalam hal ini rasio keuangan yang digunakan adalah Return on
Asset (ROA). Return on Assets (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk
menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. Rasio ini menggambarkan ukuran yang lebih baik atas
profitabilitas yang dimiliki perusahaan karena menunjukkan tingkat efisiensi
manajemen perusahaan dalam mengel
Tabel 1.1 Perusahaan Tambang Batubara Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia
14
16 PT. Golden Eagle Energy Tbk SMMT 01 Desember 2007
17 PT. TBS Energi Utama Tbk TOBA 06 Juli 2012
18 PT. Garda Tujuh Buana Tbk GTBO 09 Juli 2009
19 PT. Petrosea Tbk PTRO 21 Mei 1990
(Sumber: www.idx.co.id, yang diolah pada 05 Januari 2023)
15
1.3. Perumusan Masalah
1. Bagi Peneliti :
Manfaat penelitian ini yaitu dapat digunakan untuk menambah
wawasan mengenai kinerja keuangan perusahaan tambang batubara yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui analisis rasio keuangan.
2. Bagi Akademik :
Bagi Akademisi, penelitian ini dapat memberi pengetahuan
mengenai kondisi keuangan dan kinerja keuangan perusahaan tambang
batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2018 sampai
2022.
3. Bagi Pihak Lain :
Manfaat penelitian ini yaitu dapat menjadi sumber informasi atau
referensi serta bahan masukan bagi pihak investor dalam pengambilan
keputusan sebelum menanamkan modalnya di perusahaan tambang
batubara.
16
Batasan masalahnya dalam penelitian ini memfokuskan pada kinerja
keuangan perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia melalui analisis rasio keuangan bedasarkan CR, DER, TOTA, dan
ROA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
17
adalah merupakan kondisi terkini. Kondisi terkini adalah keadaan keuangan
perusahaan pada tanggal tertentu (untuk neraca) dan periode tertentu (untuk
laporan laba rugi). Biasanya laporan keuangan dibuat per periode, misalnya
tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal perusahaan. Sementara
itu, untuk laporan lebih luas dilakukan satu tahun sekali. Di samping itu,
dengan adanya laporan keuangan, dapat diketahui posisi perusahaan terkini
setelah laporan keuangan tersebut dianalisis sedangkan menurut Sutrisno
(2012: 9) laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang
meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan laba rugi. Laporan
keuangan disusun dengan maksud untuk menyediakan informasi keuangan
suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan
pertimbangan di dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan pendapat tentang pengertian laporan keuangan, maka dapat
disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang
menghasilkan dua laporan utama yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi.
Dari proses akuntasi tersebut akan memberikan informasi mengenai kondisi
keuangan suatu perusahaan, informasi tersebut akan digunakan oleh pihak
yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan, baik pihak dari luar
maupun dari dalam perusahaan.
18
sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar jumlah
biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.
3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis
modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan
perubahan modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di
perusahaan.
4. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek
yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap kas.
19
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi
terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam
suatu periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan
8. Informasi keuangan lainnya
20
2.1.2.2. Tujuan dan Manfaat Analisis Laporan Keuangan
Menurut Kasmir (2019: 68), secara umum tujuan dan manfaat laporan
keuangan yaitu:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode
tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang pelu
dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembandingan dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.
21
e. Persentase dalam total aktiva maupun pasiva dalam beberapa
periode
2. Analisis Trend adalah analisis yang menunjukkan kemajuan keuangan
perusahaan yang dinyatakan dalam persentase adalah suatu metode
atau teknik analisis untuk mengetahui kecenderungan keuangan
perusahaan naik atau turun, dengan demikian dapat diketahui
perubahan mana yang cukup penting untuk dianalisis lebih lanjut.
3. Analisis Common size, adalah analisis yang disusun dengan
menghitung tiap–tiap rekening dalam laporan laba rugi dan neraca
menjadi proporsi dari total penjualan (untuk laporan laba rugi) atau
dari total aktiva (untuk neraca).
22
ditetapkan. Dengan menerapkan aturan-aturan pelaksanaan keuangan dengan baik
akan memberikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan.
23
sasaran dan kinerja yang telah ditentukan sebelumnya secara periodik.
Pengukuran kinerja keuangan digunakan perusahaan dalam perbaikan kegiatan
operasionalnya untuk dapat bersaing dengan perusahaan lainnya.
Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian secara kritis
dengan review data, menghitung, mengukur dan memberikan solusi terhadap
keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut Jumingan (2018:242),
kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diniladengan menggunakan beberapa
alat analisis, salah satunya berdasarkan tekniknya yang dibedakan menjadi
delapan jenis yaitu:
1. Analisis perbandingan laporan keuangan
Merupakan teknik analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan
dua periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah
maupun dalam persentase.
2. Analisis Trend (tendensi posisi)
Merupakan teknik analisis untuk mengetahui tendensi keadaan keuangan
apakah menunjukkan kenaikan atau penurunan.
24
7. Analisis perubahan laba kotor
Merupakan metode analisis untuk memastikan posisi laba serta penyebab
teradinya perubahan laba. laba.
8. Analisis Break Even
Merupakan metode analisis yang dikenal sebagai analisis titik impas yang
digunakan untuk memastikan jumlah penjualan yang diperlukan untuk
menghindari kerugian bisnis
Namun didalam penelitian ini, pengukuran kinerja keuangan
difokuskan dengan menggunakan rasio keuangan sebagai alat ukur untuk
mengukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio keuangan yang digunakan
yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas, dan rasio
profitabilitas. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan akan
menghasilkan suatu informasi yang bermanfaat bagi perusahaan berupa:
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam
suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan
pelaksanaan kegiatan.
2. Selain digunakan untuk menilai kinerja organisasi secara
keseluruhan, maka pengukuran kinerja keuangan juga dapat
digunakan untuk menilai kontribusi suatu bagian dalam pencapaian
tujuan perusahaan secara menyeluruh.
3. Dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan strategi masa
depan perusahaan yang akan datang
4. Dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pembuatan keputusan dan
kegiatan organisasi pada umumnya dan divisi pada khususnya
5. Sebagai dasar untuk menetukan kebijakan penanaman modal agar
dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan
25
Dalam mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan dapat dilihat dari
laporan keuangannya. Laporan keuangan akan memberikan informasi
mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan apakah dalam keadaan baik
atau tidak, salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk
mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan apakah dalam keadaan baik
atau tidak adalah dengan menggunakan metode analisis rasio keuangan.
Analisis rasio keuangan dimulai dari laporan keuangan dasar berupa
neraca, perhitungan laba dan rugi, serta laporan arus kas perusahaan.
Rasio keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk menganalisis
dan mengukur kinerja perusahaan dengan menggunakan data-data
keuangan perusahaan tersebut. Data keuangan dapat diperoleh dari laporan
keuangan seperti laporan laba rugi, laporan neraca, laporan arus kas, dan
laporan lainnya.
Analisis rasio keuangan digunakan oleh pihak manajemen perusahaan
untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan. Sedangkan analisis
rasio keuangan digunakan para investor untuk menilai kondisi
keuangannya apakah dalam keadaan baik atau tidak sebelum melakukan
investasi di perusahaan tersebut. Suatu perusahaan dikatakan baik apabila
memiliki indikator-indikator rasio likuiditas yang lancar, profitabilitas
yang tinggi, solvabilitas yang tinggi, dan rasio aktivitas yang tinggi.
Analisis rasio merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan pos-pos yang ada dalam satu laporan keuangan atau pos-pos
antara laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba rugi Kasmir
(2019: 72). Sedangkan Menurut Hery (2018), analisis rasio keuangan
adalah “analisis yang dilakukan dengan membandingkan berbagai
bilangan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan”.
Berdasarkan pendapat tentang pengertian rasio keuangan maka dapat
disimpulkan bahwa rasio keuangan adalah rasio yang bermanfaat untuk
membandingkan angka yang terdapat dalam laporan keuangan. Hasil dari
analisis laporan keuangan akan digunakan untuk menilai kinerja keuangan
perusahaan dalam periode tertentu, selain itu hasil analisis rasio keuangan
26
digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola
sumberdaya yang dimiliki perusahaan.
27
Tabel 2.1 Indikator Current Ratio
Current Ratio (%) Indikator
0 - 99 Tidak Baik
100-200 Baik
>200 Sangat Baik
(sumber: Harahap, 2002)
28
sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar utang-utang
jangka pendeknya. Rumus untuk mencari rasio kas atau cash ratio
yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
2. Rasio Solvabilitas
Menurut Kasmir (2019:53) rasio solvabilitas atau leverage ratio
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aset
perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang
yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan asetnya. Dalam arti
luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik
jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan
(dilikuidasi).
29
Tabel 2.2 Indikator Debt to Asset Ratio
Debt to Asset Ratio (%) Indikator
0-50 Sangat Baik
60-100 Baik
>100 Sangat Buruk
(sumber: Harahap, 2002)
30
untuk mencari Long Term Debt to Equity Ratio dapat digunakan
sebagai berikut:
LTDtER = Long Term : Debt Equity x 100%
31
(sumber: Sutrisno, 2012)
b. Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turnover)
Fixed Assets Turnover menurut Kasmir (2019: 186) merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang
ditanamkan dalam aset tetap berputar dalam satu periode. Atau
dengan kata lain, untuk mengukur apakah perusahaan sudah
menggunakan kapasitas aset tetap sepenuhnya atau belum. Untuk
mencari rasio ini, caranya adalah membandingkan antara penjualan
bersih dengan aset tetap dalam suatu periode. Rumus untuk
mencari Fixed Assets Turnover yang dapat digunakan adalah
sebagai berikut:
32
dalam sediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode. Dapat
diartikan pula bahwa perputaran sediaan merupakan rasio yang
menunjukkan berapa kali jumlah barang sediaan diganti dalam satu
tahun. Rumus untuk mencari Inventory Turnover yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:
Inventory Turnover = Penjualan : Persediaan
4. Rasio Profabilitas
Menurut Kasmir (2019: 198) rasio profitabilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi. Jenis-jenis rasio profitabiltas yaitu
Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return on Investment, Return
on Equity, Dan Return on Asset.
33
Menurut Kasmir (2019: 202) margin laba bersih merupakan
ukuran keuntungan dengan membandingkan antara laba setelah
bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini
menunjukkan pendapatan bersih perusahaan atas penjualan.
Rumus untuk mencari margin laba bersih adalah sebagai
berikut:
Net Profit Margin = Earning After Interest and Tax (EAIT)
: Sales × 100%
Atau
Net Profit Margin = Laba Bersih : Penjualan × 100%
34
Menurut Kasmir (2019: 203) hasil pengembalian investasi atau
lebih dikenal dengan nama return on Assets (ROA) merupakan
rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aset yang
digunakan dalam perusahaan. Rasio ini menggambarkan
ukuran yang lebih baik atas profitabilitas yang dimiliki
perusahaan karena menunjukkan tingkat efisiensi manajemen
perusahaan dalam mengelola aktiva untuk memperoleh laba
atau pendapatan. Semakin tinggi nilai rasio ini, berati
perusahaan semakin mampu mendayagunakan aset dengan baik
untuk memperoleh keuntungan serta semakin baik pula
pandangan investor terhadap perusahaan tersebut. Hal ini akan
memberikan dampak baik bagi pasar dimana minat beli
terhadap saham perusahaan juga mengalami peningkatan.
Rasio ini dikatakan baik apabila memiliki nilai diatas 5,98%.
Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini
yaitu:
𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 × 100%
35
membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan
modal kerja rata-rata. Rumus untuk mencari Perputaran Modal
Kerja yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
Perputaran Modal Kerja = Penjualan bersih : Modal Kerja
36
c. Adanya manipulasi data, artinya dalam penyusunan data, pihak
penyusun tidak jujur dalam memasukkan angka-angka ke dalam
laporan keuangan yang mereka buat. Akibatnya hasil perhitungan
rasio keuangan tidak memberikan hasil yang sesungguhnya
d. Perlakuan pengeluaran untuk biaya-biaya antara satu perusahaan
dengan perusahaan lainnya berbeda.
37
dan setiap perusahaan memiliki trend
kenaikan ratusan persen DER tiap
tahunnya mullai tahun 2016 sampai
2020.pada rasio Total Asset Turnover
PT. Wijaya Karya Beton Tbk
memilikirasio yang sangat tinggi dimana
pada tahun 2020 memiliki rasio
sebebasar 8,2% lebih besar dari
perusahaan lain
2 Juliati (2020) Analisis Laporan Rasio likuiditas dari perhitungan
Keuangan Untuk Current ratio dan quick ratio
Mengukur Kinerja menunjukkan bahwa kinerja perusahaan
Keuanagn Perusahaan perusahaan sudah memuaskan. Rasio
Pada PT. Gresik Cipta solvabilitas dari perhitungan rasio Debt
Sejahtera Cabang to Total Asset Ratio menunjukkan
Makassar tingkat kinerja dari tahun 2016 sampai
2018 masih dalam keadaan baik karena
mampu menjamin hutang jangka
panjangnya dengan aktiva lancar yang
dimiliki. Tetapi untuk perhittungan rasio
Debt Equity Ratio menunjukkan angka
rasio yang cukup tinggi dimana jumlah
utang lebih tinggi dari modal sendiri, hal
ini menyebabkan perusahaan
mengeluarkan beban yang cukup tinggi.
Rasio aktivitas, dari perhitungan rasio
Total Asset Turn Over dari tahun 2016
sampai 2018 dapat disimpulkan bahwa
kinerja dari rasio Total Assets Turn
Over belum tergolong cukup baik dalam
memanfaatkan aktivanya.
38
3 Rochman, Powenary. Analisis laporan keuangan Rasio likuiditas perusahaan berada
Jurnal Ekonomi dalam menilai knerja dalam keadaan baik, hal ini dapat dilihat
Manajemen Sistem keuangan PT. Harum dari masing-masing rasio yang pada
Informasi (2020) Energi Periode 2014-2019 dasarnya mengalami kenaikan. Rasio
solvabilitas perusahaan berada pada
posisi kurang baik, dilihat dari capital
structure yang terus meningkat. Rasio
aktivitas perusahan dikatakan baik, hal
ini dilihat pada masingmasing rasio
aktivitas yang menunjukkan adanya
peningkatan dari tahun ke tahun. Rasio
profitabilitas perusahaan dalam posisi
yang kurang baik, hal ini dapat dilihat
pada rasio profitabilitas yang sering
mengalami penurunan karena laba yang
dihasilkan perusahaan yang kian
menurun dari tahun ke tahun.
4 Tri Puji Astuti, Analisis laporan keuangan : Melalui analisis rasio likuiditas, dalam
Mohammad Taufiq. dalam rangka menilai lima tahun terakhir (2014 -2018) dalam
Jurnal Grenomika kinerja perusahaan PT. keadaan baik karena mampu melunasi
(2020) Telekomunikasi Indonesia hutang jangka pendeknya. Dari analisis
Tbk (Periode 2014 -2018) rasio solvabilitas, dalam lima tahun
terakhir (2014 -2018) perusahaan berada
dalam situasi yang buruk karena potensi
perusahaan dalam melunasi hutang
jangka panjangnya yang relatif rendah.
Hal ini karena perusahaan memiliki
hutang jangka panjang yang cukup
besar, dan asset yang dimiliki tidak
cukup untuk melunasi hutang dan biaya
operasionalnya. Karena nilai rasio
39
aktivitas menunjukkan penrunan. Dari
perhitungan rasio profitabilitas dengan
menurut margin laba kotor dan margin
laba bersih perusahaan perlu
meningkatkan penjualan danmenekan
biaya sehingga perusahaan dapat
menghsilkan keuntungan yang lebih
besar
5 Mastiur Sandora Analisis laporan keuangan : Kinerja keuangan perusahaan pada
Manurung. Jurnal untuk menilai kinerja periode 2013-2017 berdasarkan analisis
Ilmiah Manajemen dan keuangan PT. Austindo rasio likuiditas dengan menggunakan
Bisnis (2020) Nusantara Jaya Tbk yang rasio lancar dan rasio cepat dapat
terdaftar di Bursa Efek disimpulkan bahwa keadaan perusahaan
Indonesia Periode Tahun dalam keadaan liquid, dimana
2013-2017 perusahaan mampu memenuhi
kewajiban hutang jangka pendeknya
yang jatuh tempo. Kinerja keuangan
perusahaan pada periode 2013 -2017
berdasarkan analisis rasio solvabilitas
dengan mengnakan rasio hutang dan
rasio hutang dengan ekuitas perusahaan
dalam keadaan solvable, dimana
perusahaan mampu memenuhi
kewajibannya, baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Kinerja
keuangan perusahaan pada periode 2013
-2017 berdasarkan analisisi rasio
aktivitas dengan menggunakan rasio
total asset turnover dan rasio fixed asset
turnover dimana perusahan dapat
melakukan penjualan dalam
40
memperoleh laba melalui perputaran
total asset yang dimiliki kinerja /operasi
perusahaan berjalan dengan baik
sehingga dapat menghasilkan laba
perusahaan.
6 Muhammad Amri Analisis laporan keuangan Kinerja perusahaan PT. Incipta
(2018) untuk menilai kinerja Indonesia berdasarkan perhitungan
keuangan pada PT. Incipta analisis rasio likuiditas dapat dikatakan
Indonesia kurang baik karena perusahaan akan
mengalami kesulitan dalam melunasi
huutang lancarnya. Kinerja perusahaan
PT. Incipta Indonesia berdasarkan
perhitungan analisis rasio solvabilitas
cukup baik karena setiap tahunnya
mengalami peningkatan, hal ini
disebabkan karena rendahnya belanja
perusahaan yang bersumber dari
pinjaman. Kinerja perusahaan PT.
Incipta Indonesia berdasarkan
perhitungan analisis rasio aktivitas
cukup sehat karena mengalami
peningkatan setiap tahunnya. Kinerja
perusahaan PT. Incipta Indonesia
berdasarkan perhitungan analisis rasio
profitabilitas cukup baik dimana setiap
tahunnya mengalami peningkatan
karena laba yang dimiliki perusahaan
dari seriap asset.
7 Ramliady z Syam Analisis kinerja keuangan Analisis rasio likuiditas yang terdiri dari
(2018) perusahaan manufaktur rasio lancar memperlihatka n bahwa PT.
yang terdaftar di Bursa Kalbe Farma Tbk mempunyai kinerja
41
Efek Indonesia keuangan yang terbaik. Analisis
solvabilita syang terdiri dari rasio
hutang terhadap modal memperlihatka n
bahwa PT. Kalbe Farma Tk mempunyai
kinerja keuangan yang terbaik. Analisis
rasio profitabilitas yang terdiri dari
return on asset (ROA) dan return on
equity (ROE) memperlihatka n bahwa
PT. Unilever Indonesia Tbk mempunyai
kinerjakeuang an yang terbaik
8 Anton Trianton. Jurnal Analisis laporan keuangan Dilihat dari rasio likuiditasnya, dilihat
masa ilmiah ekonomi sebagai alat untuk menilai dari current ratio (rasio lancar) pada
global masa kini (2017) kinerja keuangan tahun 2014 yang persentasenya sebesar
perusahaan pada PT. 207,11% kondisi keuangannya dapat
Bukit Asam (Persero) dikatakan baik karena diatas rata-rata
TBK Tanjung Enim industri, sedangkan pada tahun 2015 dan
2016 masih dibawah rata-rata industry
yang menunjukkan perusahaan kurang
baik. Sedangkan Quick Ratio (rasio
cepat) pada tahun 2014 sebesar 178,
25% sedangkan pada tahun 2015 dan
2016 masih dibawah rata-rata industry
yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan kuran baik.
9 Meutia Dewi. Jurnal Analisis rasio keuangan Tingkat likuiditas PT. Smartfren
penelitian ekonomi untuk mengukur kinerja Telecom, Tbk yang dikur ddengan
akuntansi (2017 keuangan PT. Smartfren menggunakan current ratio tahu 2007-
Telecom, TBK. 2016 menunjukkan kondisi yang kurang
baik karena berada dibawah standar
industry aitu 200%. Tingkat solvabilitas
PT. Smartfren Telecom, Tbk. Yang
42
diukur menggunakan debt ratio
menunjukkan kondisi yang kurang baik
karena pada tahun 2007- 2016 berada
diatas 35%. Tingkat profitabilitas PT.
Smartfren Telecom, Tbk yang diukur
menggunakan Return on Investment
menunjukkan kondisi yang kurang baik
karena pada tahun 2007- 2016 berada
dibawah 30%
10 Melisa Olivia Tanor, Rasio likuiditas (Loan Hasil likuiditas pada Loan Deposit
Harijanto Sebijono, dan Deposit Ratio), Ratio (LDR) sesuai dengan standar BI,
Stanley Kho solvabilitas (Capital hasil pertahun yang dihasilkan oleh
Walandouw. Jurnal Adequacy Ratio) Bank Artha Graha ada penngkatan rasio
EMBA (2015) profitabilitas (Assets yang dikarenakan bertambahnya
(ROA), Return on Equity permintaan kredit sementara dana yang
(ROE), dan BOPO), diterima tidak banyak yang bertambah
dibandingkan kredit. Hasil rasio
solvabilitas pada Capital Adequacy
Ratio (CAR) mampu menyesuaikan
dengan standar BI. Hasil pertahun yang
dihasilkan Bank Artha Graha tahun
2012 mengalami kenaikan yang lebih
dibandingkan pada tahun 2011 dan 2010
ini dikarenakan bertambahnya ATMR
yang dimiliki dibandingkan modal yang
tersedia. Hasil profitabilitas pada Return
on Assets (ROA), Return on Equity
(ROE), dan BOPO Bank Artha Graha
mampu memenuhi standar BI dan
mencapai standar baik.
43
2.3. Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2019:60) kerangka berpikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai
faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Adapun
variabel-variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi disiplin
kerja, beban kerja, kepuasan kerja dan kinerja pegawai.
Kerangka pikir ini dibuat untuk memberikan gambaran mengenai
analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan
tambang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari kerangka pikir
ini dapat dijelaskan bahwa laporan keuangan dengan menggunakan
rasio keuangan yang terdiri dari empat rasio yaitu rasio likuiditas (CR),
rasio solvabilitas (DAR), rasio aktivitas (TATO), dan rasio
profitabilitas (ROA). Rasio keuangan digunakan untuk mengukur
kinerja keuangan perusahaan pada akhir tahun, sehingga dapat
mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaan mengalami
peningkatan atau penurunan.
Berdasarkan penjelasan diatas, maka kerangka pikir yang dapat
digambarkan dalam penelitian ini adalah:
Gambar 2.1.
Skema Kerangka Pemiikiran
Kinerja Keuangan
44
Rasio Keuangan
BAB III
METODE PENELITIAN
45
dari tahun 2018-2022 yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pengambilan data dilakukan dua minggu yakni
dari akhir Juni sampai awal Juli. Pengambilan waktu
penelitia ini di dasarkan pada pertimbangan bahwa interval
waktu tersebut penulis sudah bisa mengatur waktu kuliah
sehingga bias membagi waktu untuk memfokuskan
penelitian dan penulisan skripsi.
46
diperoleh dari perusahaan tambang batubara yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2018-2022.
3.4.1. Populasi
Menurut Handayani (2020), Populasi adalah Totalitas dari
setiap elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri yang
sama, bisa berupa individu dari suatu kelompok,perisitiwa,
atau sesuatu yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian
ini adalah 19 perusahaan pertambangan yang terdaftar di
BEI.
47
2 PT. Akbar Indo Makmur Tbk AIMS 20 Juli 2001
3 PT. Atlas Resources Tbk ARII 08 November 2018
4 PT. Borneo Olah Sarana Sukses Tbk BOSS 15 Febuari 2018
5 PT. Baramulti Suksessarana Tbk BSSR 08 November 2012
6 PT. Bumi Resources Tbk BUMI 30 Juli 1990
7 PT. Bayan Resources Tbk BYAN 12 Agustus 2008
8 PT. Dian Swastika Sentosa Tbk DSSA 10 Desember 2009
9 PT. Golden Energy Tbk GEMS 17 November 2011
10 PT. Harum Energy Tbk HRUM 06 Oktober 2010
11 PT. Indika Energy Tbk INDY 11 Juni 2008
12 PT. Indo Tambangraya Megah Tbk ITMG 18 Desember 2007
13 PT. Resource Alam Indonesia Tbk KKGI 01 Juli 1991
14 PT. Mitrabara Adiperdana Tbk MBAP 10 Juli 2014
15 PT. Bukit Asam Tbk PTBA 23 Desember 2003
16 PT. Golden Eagle Energy Tbk SMMT 01 Desember 2007
17 PT. TBS Energi Utama Tbk TOBA 06 Juli 2012
18 PT. Garda Tujuh Buana Tbk GTBO 09 Juli 2009
19 PT. Petrosea Tbk PTRO 21 Mei 1990
(sumber: www.idx.co.id, diolah pada 2 Juli 2023)
3.4.2. Sampel
Menurut Arikunto (2019,hlm 109) “Sampel adalah
Sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.” Sampel
diambil dengan metode purposive sampling, yaitu teknik
pengambilan sampel dengan kriteria tertentu. Kriteria
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah :
a. Perusahaan sektor pertambangan yaitu tambang
batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
b. Perusahaan telah mempublikasikan laporan keuangan
tahunan untuk tahun 2018-2022
48
c. Perusahaan yang memiliki nilai rata-rata pendapatan
tertinggi diatas Rp 100 miliar.
49
(Sumber: www.idx.co,id data diolah)
Keterangan : Warna : Kuning : Memenuhi Kriteria
Warna Hitam : Tidak Memenuhi Kriteria
50
3.6. Definisi Operasional Variabel
Operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap
tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau
konsep menguji kesempurnaan. Adapun operasional variabel
dalam penelitian ini yaitu:
1. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan adalah hasil yang menunjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode
tertentu (Kasmir, 2019).
2. Kinerja Keuangan Perusahaan
kinerja keuangan perusahan adalah suatu gambaran tentang
kondisi keuangan suatu perusahaan yang diukur dengan
menggunakn alat-alat rasio keuangan sehingga memberikan
informasi mengenai kondisi baik atau tidaknya keadaan
keuangan perusahaan.
3. Rasio keuangan
Rasio keuangan adalah suatu alat yang digunakan untuk
menganalisis dan mengukur kinerja perusahaan dengan
menggunakan data-data keuangan perusahaan tersebut
4. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio
modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan
melihat aktiva lancar perusahaan relative terhadap hutang
lancar (Kasmir 2019: 130)
5. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas atau leverage ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan
dibiayai dengan utang (Kasmir. 2019:53)
6. Rasio aktivitas
51
Rasio aktivitas atau activity ratio merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam
menggunakan aset yang dimilikinya. (Kasmir.2019:174)
7. Rasio profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga
memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu
perusahaan (Kasmir,2019:198)
2. Rasio Solvabilitas
52
Rasio solvabilitas yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjangnya adalah debt to asset ratio.
Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.
Dengan kata lain, seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh
utang atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh
terhadap pengelolaan asset (Kasmir 2019:158). Rumus DAR
yaitu:
𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑏𝑡 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔): 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎) × 100%
3. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur kemampuan perusahaan sejauh mana dalam
menggunakan asset yang dimiliki adalah rasio perputaran total
aktiva (Total Asset Turnover). Perputaran Total Aset (Total
Assets Turnover) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perputaran semua aset yang dimiliki perusahaan dan
mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap
rupiah aset (Kasmir 2019:187). Apabila rasio ini memiliki nilai
diatas 2 berarti penjualan bersihnya melebihi ratarata total aset
pada tahun tersebut yang menggambarkan bahwa kinerja yang
baik.Rumus TATO yaitu:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠set 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
× 100 %
4. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
adalah Return on Asset. Hasil pengembalian investasi atau
53
lebih dikenal dengan nama return on Assets (ROA) merupakan
rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aset yang
digunakan dalam perusahaan (Kasmir 2019:203). Adapun
rumus ROA yaitu:
𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ : 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴s𝑠𝑒𝑡 × 100%
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, T. P., & Taufiq, M. (2020). Analisis Laporan Keuangan Dalam Rangka
Menilai Kinerja Perusahan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Periode
2014-2018). Greenomika, 2020, 2.2: 89-104.
Christina Vania Winona. 2022. “Industri Nikel Indonesia Pasca Sengketa dagang
54
DenganUniEropa”,https://cwts.ugm.ac.id/2022/11/03/industri-nikel-
indonesia-pascasengketa-perdagangan-dengan-uni-eropa/, diakses pada 04
Januari 2023 pukul 11.00
Yendrawati & Dahilami. (2006). Pengaruh Insider Ownership Dan Risiko Pasar
Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat
di Bursa Efek Indonesia. In Jurnal Keuangan dan Perbankan.
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi pertama,
Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Perssindo
55
Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung.
JurnalMediasi 2 (2): 110-135
56