Anda di halaman 1dari 113

UNIVERSITAS

PENDIDI
KAN
GANESHA

RENSTRA
T
AHUN 201
7-2021

RENCANASTRATEGI S
LEMBAGAPENELI TI
AN
DAN PENGABDI AN KEPADAMASYARAKAT
UNIVERSIT
ASPENDI DI
KAN GANESHA
TAHUN 2017-2021

LEMBAGAPENELI
TIANDANPENGABDIANKEPADAMASYARAKAT
UNI
VERSI
TASPENDIDI
KANGANESHA
201
6
PRAKATA

Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan tinggi


diharapkan dapat menghasilkan peningkatan pendapatan, kesehatan dan
pendidikan masyarakat dalam upaya meningkatkan daya saing bangsa. Oleh
karena itu, penelitian dan pengabdian kepada msayarakat perguruan tinggi harus
mengacu pada isu global (Masyarakat Ekonomi Asean), isu nasional (poros
maritim, pembangunan desa, desa perbatasan, lima komoditas swasembada,
reformasi budaya), isu wilayah (membangun desa mandiri), rencana
pembangunan jangka menengah (RPJM) pemerintah daerah, dan bidang unggulan
perguruan tinggi.
Melihat perkembangan di atas, serta menyikapi pengintegrasian Lembaga
Penelitian (LP) dan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat (LPM) menjadi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), dipandang
perlu untuk melakukan penyusunan rencana strategis LPPM 2017-2021. Renstra
LPPM UNDIKSHA ini disusun oleh suatu tim penyusun yang dibentuk melalui
Surat Keputusan Rektor No. 526/UN.48/LL/2016. Renstra ini diharapkan dapat
mendorong penelitian agar berorientasi pada pengabdian masyarakat, serta
mendorong pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian.
Dengan demikian akan terjadi peningkatan relevansi hasil penelitian perguruan
tinggi dengan kebutuhan masyarakat. Agar terwujud relevansi tersebut, LPPM
Undiksha berupaya melakukan penguatan dan pengembangan pusat-pusat kajian
dan pusat-pusat layanan, sera membentuk kelompok keilmuan dosen.
Renstra LPPM Undiksha memuat empat aspek penting, yaitu 1) landasan
pengembangan LPPM, 2) garis besar rensta LPPM, 3) program, kegiatan dan
indikator kinerja, dan 4) pola pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Renstra
LPPM Undiksha ini telah dikaji oleh tim ahli yang dibentuk melalui Surat
Keputusan Rektor No. 526/UN.48/LL/2016. Setelah dilakukan pembahasan di
tingkat pimpinan dan senat Undiksha, renstra LPPM Undiksha secara resmi
menjadi pedoman dalam penyelenggaraan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat Undiksha untuk lima tahun ke depan (2017-2021).
LPPM Undiksha mengucapkan terimakasih dan memberikan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada: 1) tim penyusun yang telah bekerja keras yang
telah menyusun renstra LPPM Undiksha, 2) tim ahli yang telah memberikan
koreksi terhadap draf renstra LPPM Undiksha, dan 3) segenap pimpinan dan senat
Undiksha yang telah memberi masukan berharga terhadap renstra LPPM
Undiksha. Semoga renstra LPPM Undiksha dapat mengarahkan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat di Undiksha agar mampu mengantisipasi isu-isu
global, isu nasional, isu wilayah, dan RPJM pemerintah daerah.

Singaraja, 21 Oktober 2016


ketua LPPM UNDIKSHA,

Prof. Dr. I Nengah Suandi, M.Hum.


NIP. 195612311983031022

ii
SAMBUTAN REKTOR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
perkenanNYA Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Penelitian dan Pengabdian
pada Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) tahun
2017-2021 dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Saya menyambut dengan
sangat gembira penerbitan Renstra LPPM Undiksha tahun 2017-2021 yang akan
menjadi acuan pengembangan bidang peneltian dan pengabdian pada masyarakat
di Undiksha. Kualitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat diharapkan
semakin meningkat, demikian pula keterlibatan staf dalam penelitian dan
pengabdian pada masyarakat diharapkan semakin banyak.
Isu global (Masyarakat Ekonomi Asean), isu nasional (poros maritim,
pembangunan desa, desa perbatasan, lima komoditas swasembada, reformasi
budaya), isu wilayah (membangun desa mandiri), rencana pembangunan jangka
menengah (RPJM) pemerintah daerah, dan bidang unggulan perguruan tinggi
sudah semestinya menjadi kajian utama penelitian dan pengabdian pada
masyarakat di Undiksha. Penelitian sudah harus berorientasi pada pengabdian
pada masyarakat, dan sebaliknya pengabdian pada masyarakat sudah harus
berbasis hasil penelitian. Dengan demikian peran Undiksha dalam pembangunan
nasional, atau paling tidak regional akan semakin tampak.
Penelitian dan pengabdian pada masyarakat Undiksha ke depan
diharapkan lebih memberi penekanan kepada bidang-bidang unggulan Undiksha.
Dengan demikian, penelitian dan pengabdian pada masyarakat Undiksha dapat
menghasilkan produk-produk khas yang mencirikan keberadaan Undiksha. Upaya
tersebut selain dapat meningkatkan kontribusi nyata Undiksha terhadap
pembangunan bangsa, sekaligus dapat meningkatkan citra Undiksha di
masyarakat. Kondisi seperti ini memberi peluang kepada staf Undiksha untuk
lebih banyak berperan dalam kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat
karena kepercayaan masyarakat terhadap Undiksha akan seakin meningkat.
Terimakasih yang sebesar-besarnya saya ucapkan kepada tim penyusun
yang telah bersusah-payah menyelesaikan renstra ini. Demikian pula kepada tim
ahli yang telah mencermati draf renstra ini, saya mengucapkan terimakasih yang
tidak terhingga. Terima kasih juga saya ucapkan kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam penyusunan renstra ini yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
Saya yakin pengabdian yang dilakukan akan mendapatkan pahala yang seimbang
dari Tuhan Yang Maha Esa. Harapan saya, semoga renstra LPPM Undiksha tahun
2017-2021 benar-benar memberikan manfaat bagi kita semua dalam
melaksanakan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Singaraja, 21 Oktober 2016


Rektor,

Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.


NIP. 195910101986031003

iii
DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN REKTOR ……………………………………… i


PRAKATA ………………………………………………………………. ii
SAMBUTAN REKTOR ………………………………………………… iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….. ix
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. x

BAGIAN I RENCANA STRATEGIS PENELITIAN ………………… 1

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 2


1.1 Rasional …………………………………………………………… 2
1.2 Masa Berlaku ……………………………………………………… 5
1.3 Metode Penyusunan ……………………………………………… 5
1.4 Kebhinekaan Intelektual, Mitra Kerja, Program, dan Sumber
Biaya ……………………………………………………………….. 7
1.5 Landasan Hukum ………………………………………………… 8

BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN LPPM UNDIKSHA ……… 10


2.1 Visi dan Misi LPPM Undiksha ................................................ 10
2.1.1 Visi ……………………………………………………………… 10
2.1.2 Misi ………………………………………………………… ....... 10
2.2 Analisis Kondisi Saat Ini ………………………………………….. 11
2.2.1 Riwayat Perkembangan UNDIKSHA ……………………………. 11
2.3 Capaian Rencana yang Sudah Ada …………………………… ........ 13
2.3.1 Publikasi Ilmiah …………………………………………………. 13
2.3.2 Produk HKI ……………………………………………………… 14
2.3.3 Kontribusi Solusi terhadap Permasalahan Nyata ………………... 15
2.4 Peran Unit Kerja ………………………………………………….. 16
2.5 Potensi di Bidang Penelitian …………………………………… 16
2.5.1 Sumber Daya Manusia …………………………………………… 16
2.5.2 Sarana dan Prasarana ……………………………………………... 17
2.5.3 Organisasi Manajemen …………………………………………… 19
2.5.4 Analisis SWOT …………………………………………………… 23

BAB III GARIS BESAR RENSTRA …………………………………… 32


3.1 Tujuan …………………………………………………………….. 32
3.2 Sasaran …………………………………………………………….. 32
3.3 Strategi Kebijakan …………………………………………………... 33
3.3.1 Strategi Pengembangan Unit Kerja ……………………………… 33
3.3.2 Formulasi Strategi Pengembangan ………………………………. 35

BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA ... 39


4.1 Program Bidang Penelitian ………………………………………… 39
4.2 Program Pengembangan Pusat-pusat Kajian ……………………. 41
4.3 Program Pengembangan Jurnal Ilmiah LPPM ……………………… 42

iv
4.4 Program Pengembangan Sistem Administrasi ……………………… 42

BAB V POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN


DESIMINASI …………………………..………………………………… 44
5.1 Pelaksanaan ……………………………………………………… 44
5.2 Estimasi Kebutuhan Dana dan Rencana Sumber Dana ………... 45
5.3 Pemantauan ………………………………………………………. 45
5.4 Evaluasi …………………………………………………………… 46
5.5 Desiminasi Hasil Penelitian ……………………………………… 46
5.6 Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual .................................... 47
5.7 Pemanfaatan dan Komersialisasi Hasil Penelitian ………………. 47

BAB VI PENUTUP ………………………………………………………. 48

BAGIAN II RENCANA STRATEGIS PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT …………………………………………………………. 50

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………… 51


1.1 Rasional ……………………………………………………………. 51
1.2 Masa Berlaku ……………………………………………………… 54
1.3 Metode Penyusunan ……………………………………………… 54
1.4 Kebhinekaan Intelektual, Mitra Kerja, Program, dan Sumber
Biaya ………………………………………………………………. 55
1.5 Landasan Hukum ………………………………………………… 56

BAB II LANDASAN PENGEMBANGAN LPPM UNDIKSHA ……... 58


2.1 Visi dan Misi LPPM Undiksha ............................................... 58
2.1.1 Visi ……………………………………………………………… 58
2.1.2 Misi …………………………………………………………........ 58
2.2 Analisis Kondisi Saat Ini ………………………………………….. 59
2.2.1 Riwayat Perkembangan UNDIKSHA …………………………… 59
2.3 Capaian Rencana yang Sudah Ada ……………………………....... 61
2.3.1 Publikasi Ilmiah …………………………………………………. 61
2.3.2 Produk HKI ……………………………………………………… 61
2.3.3 Kontribusi Solusi terhadap Permasalahan Nyata ……………….. 62
2.4 Peran Unit Kerja …………………………………………………. 63
2.6 Potensi di Bidang Penelitian …………………………………... 65
2.5.1 Sumber Daya Manusia ………………………………………….. 65
2.5.2 Sarana dan Prasarana …………………………………………… 65
2.5.3 Organisasi Manajemen ………………………………………….. 66
2.5.4 Analisis SWOT ………………………………………………….. 70

BAB III GARIS BESAR RENSTRA ………………………………… 79


3.1 Tujuan …………………………………………………………... 79
3.2 Sasaran …………………………………………………………… 79
3.3 Strategi Kebijakan …………………………………………………. 80
3.3.1 Strategi Pengembangan Unit Kerja …………………………… 80
3.3.2 Formulasi Strategi Pengembangan ……………………………… 82

v
BAB IV PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA .. 87
4.1 Program Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat ………………… 87
4.2 Program Pengembangan Pusat-pusat Layanan …………………. 88
4.3 Program Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ……………… 88
4.4 Program Pengembangan Jurnal Ilmiah LPPM ………………………. 89
4.5 Program Pengembangan Sistem Administrasi ……………………... 90

BAB V POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN


DESIMINASI …………………………………………………………… 92
5.1 Pelaksanaan ……………………………………………………… 92
5.2 Estimasi Kebutuhan Dana dan Rencana Sumber Dana ……….. 93
5.3 Pemantauan ……………………………………………………… 93
5.4 Evaluasi ………………………………………………………….. 94
5.5 Desiminasi Hasil Pengabdian ……………………………………. 94
5.6 Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual ................................... 95
5.7 Pemanfaatan dan Komersialisasi Hasil Pengabdian ……………. 95

BAB VI PENUTUP ……………………………………………………… 96

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.2.1 Artikel Ilmiah, Karya Seni atau Buku yang Dihasilkan Selama
Tiga Tahun Terakhir ………………………………………….. 14
Tabel 1.2.2 Karya Dosen dan atau Mahasiswa Undiksha yang telah
Memperoleh Paten/Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI)
Selama Tiga Tahun Terakhir ………………………………….. 14
Tabel 1.2.3 Total Penelitian yang Dilakukan oleh Dosen Tetap Selama
Tiga Tahun Terakhir …………………………………………. 16
Tabel 1.2.4 Data Dosen Tetap Undiksha …………………………………... 17
Tabel 1.2.5 Data Pustakawan dan Tenaga Fungsional Lainnya ………… 17
Tabel 1.2.6 Analisis SWOT Terhadap Pengembangan Penelitian di
Undiksha …………………………………………………….. 23
Tabel 1.4.1 Indikator Kinerja Utama Penelitian (IKUP) ………………... 39
Tabel 1.4.2 Indikator Sasaran Bidang Pengembangan Pusat-pusat
Kajian Tahun 2017-2021 ……………………………….. 41
Tabel 1.4.3 Indikator Capaian Program Bidang Pengembangan Jurnal
Ilmiah Tahun 2017-2021 …………………………………… 42
Tabel 1.4.4 Indikator Capaian Sasaran Bidang Sistem Administrasi Tahun
2017-2021 ……………………………………………………. 43
Tabel 1.4.5 Indikator Umum LPPM dan Capaian Tahun
2017- 2021 ………………………………………………. 43
Tabel 1.5.1 Jadwal Pengelolaan Kegiatan Penelitian ……………………… 44
Tabel 2.2.1 Artikel Ilmiah, Karya Seni atau Buku yang Dihasilkan Selama
Tiga Tahun Terakhir …………………………………………. 61
Tabel 2.2.2 Karya Dosen dan atau Mahasiswa Undiksha yang telah
Memperoleh Paten/Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI)
Selama Tiga Tahun Terakhir ………………………………… 62
Tabel 2.2.3 Total Pengabdian Kepada Masyarakat yang Dilakukan oleh
Dosen Tetap Selama Tiga Tahun …………………………… 63
Tabel 2.2.4 Data Dosen Tetap Undiksha ………………………………… 64
Tabel 2.2.5 Data Pustakawan dan Tenaga Fungsional Lainnya ………… 65
Tabel 2.2.6 Analisis SWOT Terhadap Pengembangan Pengabdian kepada
Masyarakat di Undiksha ...................................................... 70
Tabel 2.4.1 Indikator Program Bidang Pengabdian Kepada
Masyarakat Tahun 2017-2021 ……………………………….. 87
Tabel 2.4.2 Indikator Sasaran Bidang Pengembangan Pusat-pusat
Layanan Tahun 2017-2021 ………………........................ 88
Tabel 2.4.3 Indikator Capaian Sasaran Bidang Pengembangan KKN
Tahun 2017 – 2021 ……………………………………………. 89
Tabel 2.4.4 Indikator Capaian Program Bidang Pengembangan
Jurnal Ilmiah Tahun 2017-2021 ……………………………. 89
Tabel 2.4.5 Tabel II.4.6 Indikator Capaian Sasaran Bidang Sistem
Administrasi Tahun 2017-2021 ……………………………….. 90
Tabel 2.4.6 Indikator Umum LPPM dan Capaian Tahun
2017-2021 ………………………………………….......... 91

vii
Tabel 2.5.1 Jadwal Pengelolaan Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat …………………………………………………..… 92

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1.1 Metode Pengembangan Rencana Strategis ………………. 6


Gambar 1.2.1 Struktur Organisasi terkait Manajemen Penelitian ............ 22
Gambar 1.2.2 Diagram Analisis SWOT ………………………………… 25
Gambar 1.3.1 Peta Strategi Pengembangan Unit Kerja Penelitian …… 35
Gambar 1.3.2 Strategi Pengelolaan dan Pendanaan Penelitian ............ 36
Gambar 1.3.3 Pelaksanaan Penelitian ................................................ 38
Gambar 2.1.1 Metode Pengembangan Rencana Strategis …………….. 55
Gambar 2.2.1 Struktur Organisasi terkait Manajemen Pengabdian
Kepada Masyarakat ...................................................... 69
Gambar 2.2.2 Diagram Analisis SWOT ………………………………… 72
Gambar 2.3.1 Peta Strategi Pengembangan Unit Kerja Pengabdian
Kepada Masyarakat ………………………………………. 82
Gambar 2.3.2 Strategi Pengelolaan dan Pendanaan Pengabdian Kepada
Masyarakat .................................................................. 83
Gambar 2.3.3 Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat ................. 86

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Rektor tentang Tim Penyusun


Rencana Strategis Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas Pendidikan Ganesha …… 98

x
BAGIAN I
RENCANA STRATEGIS
PENELITIAN

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasional
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20
ayat (2) menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Pada
prinsipnya, fungsi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dilakukan
secara profesional oleh setiap perguruan tinggi dengan prinsip akuntabilitas,
jaminan mutu, dan transparansi. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) merupakan
lembaga terdepan dalam pengembangan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat di Undiksha. Lembaga ini dituntut untuk berperan aktif dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa melalui kegiatan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat. Semua itu merupakan sumbangsih
Undiksha dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat di tingkat daerah,
wilayah, nasional, dan dunia.
Undiksha sebelumnya merupakan lembaga pendidikan tenaga
kependidikan (LPTK) tetapi sudah mengemban mandat perluasan untuk
mengelola bidang-bidang non kependidikan. Saat ini, kajian utama Undiksha
masih dalam bidang pendidikan disertai bidang-bidang lainnya yang mendukung
bidang kajian utama tersebut. Pengkajian dilakukan secara komprehensif untuk
semua disiplin ilmu yang diemban menuju arah pengembangan Undiksha sebagai
pusat pengembangan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
berkualitas, berdaya saing tinggi, berbudaya serta humanis berlandaskan Tri Hita
Karana. Oleh karena itu, ditetapkan bidang kependidikan baik pendidikan
formal, non formal, dan informal sebagai bidang riset unggulan Undiksha, yang
meliputi lima tema sebagai berikut.
1) Pendidikan Nilai dan Karakter.
2) Pengembangan Metodologi dan Perangkat Pendidikan/Pembelajaran.
3) Model Pelatihan dan Pendidikan Kecakapan Hidup.
4) Pola Asuh dalam Keluarga.
5) Sains dan Teknologi.
Selain menuju bidang unggulan di atas, pengembangan Undiksha juga
memperhatikan: 1) isu global, seperti Masyarakat Ekonomi Asean; 2) isu
2
nasional, seperti Poros Maritim, Pembangunan Desa, Desa Perbatasan, Lima
Komoditas Swasembada (Beras, Jagung, Kedele, Gula dan Sapi), dan Reformasi
Budaya; 3) isu wilayah, yakni Membangun Desa Mandiri; serta 4) Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Daerah (PEMDA).
Mengacu pada isu-isu di atas, dalam renstra LPPM Undiksha ini juga
ditetapkan beberapa bidang lain sebagai bidang riset unggulan Undiksha seperti
berikut ini.
1) Penanggulangan/Pengentasan Kemiskinan.
2) Mitigasi dan Manajemen Bencana.
3) Keragaman Pangan, Kesehatan, dan Pengobatan Alternatif.
4) Konflik dan Harmoni Sosial.
5) Teknologi Informasi dan Komunikasi.
6) Hubungan Bahasa, Seni dan Budaya/Industri Kreatif.
7) Pembangunan Manusia dan Daya Saing Bangsa.
8) Sumber Daya Hayati Kelautan.
9) Perubahan Iklim.
10) Energi Baru dan Terbarukan.

LPPM dalam mengelola penelitian berdasarkan standar yang telah ditetapkan


oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Riset Teknologi
dan Pendidikan Tinggi, yakni standar hasil, standar isi, standar proses, standar penilaian,
standar pelaksana, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, serta standar
pendanaan dan pembiayaaan.
1) Standar Hasil. Hasil penelitian harus memenuhi kaidah ilmiah
universal, didokumentasikan, didesimenasikan melalui forum ilmiah
di tingkat nasional dan internasional, serta dapat dipertanggung-
jawabkan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dari
hasil penelitian yang sesuai dengan kaidah ilmiah dan harus mampu
menciptakan inovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2) Standar Isi. Kegiatan penelitian harus berdampak positif pada
pembangunan masyarakat, bangsa dan negara di berbagai sektor.
3) Standar Proses. K egiatan penelitian direncanakan, dilakukan,
dikendalikan, dan ditingkatkan sesuai dengan sistem peningkatan mutu
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan.
4) Standar Penilaian. Kegiatan penelitian mulai dari perencanaan,
3
kemudian pelaksanaan, dan pelaporan dievaluasi oleh tim yang
dibentuk sesuai peraturan yang berlaku.
5) Standar Pelaksana. Kegiatan penelitian dilakukan oleh staf yang
kompeten di bidangnya.
6) Standar Sarana dan Prasarana. Kegiatan penelitian didukung oleh
sarana daan prasarana yang mampu menghasilkan temuan ilmiah dan
solusi masalah di masyarakat.
7) Standar Pengelolaan. Kegiatan penelitian dapat dilakukan secara
mandiri atau berkelompok, namun dalam pelaksanaannya tetap
harus melembaga.
8) Standar Pendanaan dan Pembiayaan. Kegiatan penelitian dilakukan
melalui mekanisme hibah blok dan kompetisi yang didasarkan pada
prinsip otonomi dan akuntabilitas.

Untuk menjamin fungsi LPPM dalam bidang penelitian sesuai dengan


delapan standar di atas, telah dibentuk sepuluh pusat kajian dan satu pusat HKI
yang mengemban tugas seperti berikut.
1) Menentukan arah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penelitian
pengabdian kepada masyarakat.
3) Mengkoordinasikan penelitian ilmu pengetahuan, teknologi dan atau
seni.
4) Mengkoordinasikan penelitian untuk mengembangkan konsepsi
pembangunan nasional, wilayah dan atau daerah melalui kerjasama
antar perguruan tinggi dan atau badan lain, baik di dalam dan di luar
negeri.
5) Melakukan kegiatan penyebarluasan hasil penelitian melalui publikasi
ilmiah.
6) Melaksanakan inventarisasi dan pendataan semua aktifitas
pelaksanaan penelitian.
7) Mengkoordinasikan, memantau dan menilai pelaksanaan kegiatan
pengkajian dan pengembangan penelitian yang diselenggarakan oleh
pusat-pusat di bawah koordinasinya.
8) Menghimpun para peneliti dalam kluster lintas disiplin ilmu.
9) Melakukan koordinasi dengan fakultas dan atau jurusan guna
menjamin relevansi antara kegiatan penelitian dengan kegiatan
4
pendidikan.
10) Mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
11) Melakukan koordinasi aktif dengan inkubator bisnis.

Fungsi penelitian dilakukan secara profesional oleh setiap perguruan


tinggi dengan prinsip akuntabilitas, jaminan mutu, dan transparansi. Ukuran
profesionalisme dan kesiapan PT dapat dilakukan berdasarkan: (1) rasio jumlah
penelitian dengan jumlah guru besar dan jumlah doktor; (2) jumlah penelitian
yang telah mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HKI); (3) jumlah penelitian
yang telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional dan intemasional, (4)
jumlah penelitian yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat luas, dan (5) jumlah
penelitian yang telah dikompilasi untuk dijadikan buku ajar sebagai bahan
pengayaan bahan kuliah mahasiswa. Untuk menjamin hal tersebut, perlu disusun
Rencana Strategis (Renstra) LPPM dalam bidang penelitian yang cermat dan
dinamis untuk kegiatan penelitian untuk masa lima tahun ke depan (2017-
2021). Renstra tersebut akan menjadi pedoman perencanaan penelitian yang akurat
disertai dengan pelaksanaan dan monitoring yang akuntabel agar tercapai sasaran
yang kongkrit. Berpedoman pada renstra tersebut, di bidang penelitian LPPM
Undiksha harus mampu: 1) menghasilkan penelitian sesuai prioritas nasional,
wilayah, dan daerah, serta unggulan penguruan tinggi; 2) meningkatkan
kualitas dan kuantitas karya ilmiah dosen di dalam jurnal nasinal dan
internasional; 3) meningkatkan perolehan HKI secara nasional maupun
internasional; 4) menciptakan inovasi teknologi dan melakukan alih teknologi,
dan 5) melakukan pengentasan masyarakat tersisih.

1.2 Masa Berlaku


Renstra LPPM yang disusun tahun 2016 ini akan berlaku selama kurun
waktu lima tahun (2016-2021). Selama kurun waktu itu, semua kebijakan
Undiksha terkait dengan program penelitian harus mengacu kepada renstra LPPM
tahun 2017-2021.

1.3 Metode Penyusunan


Rencana Strategis Strategis LPPM Undiksha Bidang Penelitian Tahun 2016-2021
disusun dengan dengan melibatkan seluruh stakeholder Undiksha dengan
mengadopsi kerangka kerja yang dikembangkan oleh Ward dan Peppard (2002)
seperti tampak pada Gambar 1.1.1 di bawah ini. Kerangka kerja Ward dan
5
Peppard sebetulnya disusun untuk pengembangan rencana bisinis sistem informasi
(SI) atau teknologi informasi (TI). Pada kesempatan ini kerangka kerja Ward dan
Peppard diadopsi untuk pengembangan rencana strategis LPPM.

Tahap Awal

Identifikasi Masalah (Survey,


Studi Literatur)

Pengumpulan Data (Wawancara,


Observasi, Studi Dokumen)

Tahap Analisis

 Analisis Situasi Internal  Analisis Strategi Internal


(SWOT) (Studi Dokumen,
 Analisis Situasi Eksternal Wawancara, Observasi)
(SWOT)  Analisis Strategi Eksternal
(Trend, Benchmarking)

Tahap Hasil

Program dan Strategi


Kegiatan Pelaksanaan Manajemen

Validasi Melalui
Rencana Focus Group
Strategis Discussion (FGD)

Gambar 1.1.1 Metode Pengembangan Rencana Strategis (Diadaptasi dari


Kerangka Kerja Ward dan Peppard)

6
1.4 Kebhinekaan Intelektual, Mitra Kerja, Program, dan Sumber Biaya
Dosen peneliti yang dimiliki Undiksha memiliki kompetensi yang
bervariasi, namun masih berada dalam rumpun-rumpun yang dapat memayungi
kebijakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang diharapkan. Oleh karena
itu, LPPM undiksha membentuk kelompok keilmuan, baik di internal fakultas
maupun lintas fakultas. Kelompok keilmuan di internal fakultas akan
dikoordinasikan oleh dekan bersama jajarannya, sedangkan kelompok keilmuan
lintas fakultas akan dikoordinasikan oleh LPPM. Kelompok keimuan tersebut
akan menjadi acuan penentuan mitra kerja serta program-program penelitian dan
pengabdian masyarakat yang akan dilakukan. Mitra kerja LPPM adalah perguruan
tinggi (baik di dalam negeri maupun di luar negeri), pemerintah daerah, serta
dunia usaha dan industri.
Sumber dana penelitian berasal dari internal Undiksha (dari DIPA
Undiksha) dan dari eksternal Undiksha, seperti pemerintah pusat (Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi), pemerintah daerah melalui program
kerja sama atau kemitraan, serta dunia usaha dan industri melalui program
kerjasama atau kemitraan. Beberapa tahun terakhir ini, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan melalui Dit. Litabmas Dikti telah melakukan uji coba
desentralisasi penelitian pada beberapa perguruan tinggi yang dianggap mampu
secara mandiri melakukan penelitian. Desentralisasi penelitian itu tetap djalankan
oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui DRPM.
Desentralisasi penelitian adalah pelimpahan sebagian wewenang kepada
perguruan tinggi untuk mengelola penelitian yang didanai oleh Dit. Litabmas
Dikti atau DRPM sekarang. Desentralisasi penelitian mempunyai tujuan
sebagai berikut.
1) Mengembangkan penelitian unggulan (bertaraf intemasional, nasional, dan
regional/antar- wilayah di Indonesia) di perguruan tinggi.
2) Mengembangkan quality insurance penelitian di perguruan tinggi.
3) Menjalin kemitraan dengan pihak pengguna (industri, pemda, dan
masyarakat).
4) Meningkatkan mutu dan jumlah publikasi ilmiah yang bertaraf nasional dan
intemasional.

7
5) Meningkatkan inovasi dan invensi dari penelitian berupa Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) dan atau aplikasi paten yang berujung pada komersialisasi
hasil penelitian.
6) Mewujudkan keunggulan penelitian di perguruan tinggi.
7) Meningkatkan daya saing perguruan tinggi di bidang penelitian.
8) Meningkatkan angka partisipasi dosen dalam melaksanakan penelitian.
9) Meningkatkan kapasitas pengelolaan penelitian di perguruan tinggi.

1.5 Landasan Hukum


Penyusunan Renstra LPPM Undiksha Bidang Penelitian Tahun 2017-2021
didasarkan kepada landasan hukum seperti berikut.
1) Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, Ayat 5 bahwa pemerintah
memajukan IPTEK dengan menjunjung tinggi nilai agama, persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia.
2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
3) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang
Sistem Nasional Penelitian, pengembangan dan Penerapan IPTEK.
4) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
5) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
6) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
7) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
8) Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
9) Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025,
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
11) Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja

8
Universitas Pendidikan Ganesha.
12) Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
505/KMK.05/2015 tentang penetapan Undiksha sebagai Badan
Layanan Umum (BLU).
13) Rencana Strategis Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015 – 2020.
14) Keputusan Rapat Senat Undiksha 15 Februari 2012 mengenai Bidang Riset
Unggulan Undiksha.
15) Dokumen Kebijakan Bidang Akademik Undiksha.

9
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN LPPM UNDIKSHA

2.1 Visi dan Misi LPPM Undiksha


2.1.1 Visi
Visi Undiksha adalah menjadi Perguruan Tinggi pusat pengembangan
pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang berbudaya dan
humanis berlandaskan Tri Hita Karana, serta menghasilkan tenaga kependidikan
dan nonkependidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Mengacu pada
visi Undiksha, LPPM memiliki visi: menjadi pusat pengembangan dan
penerapan IPTEK yang unggul dan berkarakter.

2.1.2 Misi
1) Mengembangkan penelitian berorientasi pada perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi secara global dengan berlandaskan pada
budaya lokal.
2) Meningkatkan kualitas penelitian untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
3) Meningkatkan relevansi penelitian untuk memenuhi kebutuhan dunia
usaha dan industri serta kebutuhan masyarakat pada umumnya.
4) Mengembangkan penelitian-penelitian unggulan untuk
meningkatkan peran Undiksha dalam hal penelitian, pengabdian
kepada masyarakat dan publikasi bertaraf internasional.
5) Meningkatkan perolehan HKI (Hak Kekayaan Intelektual).
6) Mendorong Industrialisasi pedesaan melalui pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna.
7) Meningkatkan kualitas dan jati diri sumberdaya manusia calon
pimpinan masyarakat yang berwawasan jauh ke depan, memiliki sikap
kewirausahaan yang kompetitif dan unggul dalam memasuki maupun
menciptakan pasar kerja.
8) Memberdayakan masyarakat dengan mengangkatnya dari

10
keterbelakangan, mengentaskannya dari kemiskinan, meningkatkan
kemampuan sebagai subyek pembangunan melalui proses
pengembangan metode ilmiah.

2.2 Analisis Kondisi Saat Ini


2.2.1 Riwayat Perkembangan UNDIKSHA
Riwayat Undiksha cukup panjang, berawal dari pendirian Kursus B1
Perniagaan dan B1 Bahasa Indonesia Tahun 1955 di Singaraja, yang selanjutnya
berkembang menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) cabang
Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya pada Tahun 1960. Tahun 1962 FKIP
cabang Universitas Airlangga diintegrasikan ke Universitas Udayana (UNUD)
yang baru berdiri. Kebijakan pemerintah pusat membentuk IKIP pada Tahun
1963 berimplikasi pada pengintegrasian FKIP UNUD ke IKIP Malang. Hal ini
tidak berlangsung lama karena Tahun 1968 IKP Malang cabang Singaraja kembali
diintegrasikan ke UNUD menjadi dua fakultas, yakni Fakultas Keguruan (FKg)
dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). FKg dan FKIP UNUD kembali dilebur
menjadi FKIP UNUD tahun 1983. Perubahan besar terjadi Tahun 1993 saat FKIP
UNUD menjadi lembaga mandiri dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) Singaraja. STKIP Singaraja berubah status menjadi
IKIP Negeri Singaraja Tahun 2001 dan akhirnya menjadi Universitas Pendidikan
Ganesha (Undiksha) yang dikukuhkan dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia N0. 11 Tahun 2006, tanggal 11 Februari 2006. Sesuai dengan
Organisasi Tata Kerja (OTK) dan draf Statuta Undiksha tahun 2016, Undiksha
saat ini memiliki program pascasarjana dan tujuh fakultas, yakni:
a. Fakultas Ilmu Pendidikan,
b. Fakultas Bahasa dan Seni,
c. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA),
d. Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial,
e. Fakultas Teknik dan Kejuruan,
f. Fakultas Olah Raga dan Kesehatan, dan
g. Fakultas Ekonomi.

11
Tujuh fakultas menaungi 39 jurusan sedangkan program pascasarjana
menaungi 11 program studi jenjang Magister (S2) dan 3 program studi jenjang
Doktor (S3). Terkait dengan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, OTK dan draf Statuta Undiksha tahun 2016 mengintegrasikan
Lembaga Penelitian dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat menjadi
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). LPPM
membawahkan dua pusat, yakni Pusat Penelitian dan Pusat Pengabdian kepada
Masyarakat. Dalam operasionalnya, kegiatan penelitian yang bersifat
monodisiplin dapat dikelola dan dilaksanakan oleh setiap jurusan tetapi tetap
berkomunikasi dengan LPPM dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan
monitoring. Di lain sisi, penelitian yang bersifat interdisiplin memerlukan wadah
untuk koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan dan monitoring, sehingga
dilakukan oleh LPPM. Fungsi koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
monitoring penelitian dilaksanakan oleh Pusat-pusat Kajian di bawah bendera
Pusat Penelitian.
Saat ini, Pusat Penelitian Undiksha menaungi 10 Pusat kajian, yaitu:
1) Pusat Kajian Nilai dan Karakter,
2) Pusat Kajian Metodologi dan Perangkat Pendidikan/Pembelajaran,
3) Pusat Kajian Model Pendidikan dan Pelatihan Kecakapan Hidup,
4) Pusat Kajian Pendidikan Formal dan Informal,
5) Pusat Kajian Pemberdayaan Masyarakat,
6) Pusat Kajian Bahasa dan Kesusasteraan,
7) Pusat Kajian Budaya,
8) Pusat Kajian Sains dan Teknologi,
9) Pusat Kajian Perempuan dan Perlindungan Anak, serta
10) Pusat Kajian Politik, Hukum, dan Pemerintahan.

Pusat-pusat kajian diarahkan untuk mendukung pelaksanaan penelitian


Undiksha dalam mencapai dua sasaran. Pertama, penelitian yang dilakukan
bersifat relevan dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi penyelesaian
permasalahan yang sedang dihadapi masyarakat, sekolah, dan pemerintah.
Kedua, penelitian mampu memberikan kontribusi orisinal dan berkualitas tinggi

12
bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Sejak tahun 2011, berdasarkan hasil penelitian terhadap kinerja
penelitiannya, semua perguruan tinggi di Indonesia dikelompokkan menjadi lima
kluster, yaitu: (1) Perguruan Tinggi Kluster Mandiri, (2) Perguruan Tinggi
Kluster Utama, (3) Perguruan Tinggi Kluster Madya, (4) Perguruan Tinggi
Kluster Binaan DRPM (sebelumnya Dit.Litabmas), dan (5) Kluster Politeknik.
Berdasarkan hasil pemetaan kinerja penelitian perguruan tinggi tersebut,
Undiksha masuk pada perguruan tinggi kluster madya. Posisi kluster madya yang
diterima Undiksha berimplikasi pada penggunaan alokasi anggaran desentralisasi
yang diterima Undiksha, yakni 35% digunakan untuk penelitian unggulan
Undiksha dan 65% untuk penelitian kompetitif multitahun.

2.3 Capaian Rencana yang Sudah Ada


Sampai dengan tahun 2016 secara kontinyu terjadi peningkatan dalam
kuantitas dan kualitas luaran penelitian yang dilaksanakan oleh para peneliti
Undiksha, baik yang didanai melalui hibah kompetitif tingkat nasional maupun
tingkat internal Undiksha.

2.3.1 Publikasi Ilmiah


Publikasi hasil penelitian menunjukkan kecenderungan yang semakin baik
dari tahun ke tahun. Jika jumlah publikasi makalah ilmiah dalam jurnal
internasional dipakai sebagai acuan, maka dapat dikatakan sudah terjadi
peningkatan yang signifikan. Untuk tiga tahun terakhir ini, staf dosen Undiksha
sudah menghasilkan beberapa karya ilmiah yang dipublikasikan di beberapa
jurnal, baik nasional maupun internasional. Karya ilmiah yang dihasilkan dosen
Undiksha pada tiga tahun terakhir adalah seperti tercantum pada Tabel 1.2.1.

13
Tabel 1.2.1 Artikel Ilmiah, Karya Seni atau Buku yang Dihasilkan Selama
Tiga Tahun Terakhir.

Jumlah Judul
Jenis Karya TOTAL
No. 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Jurnal Ilmiah terakreditasi DIKTI 4 14 6 24
2 Jurnal Ilmiah internasional 5 18 21 44
3 Buku tingkat nasional 17 114 62 193
4 Buku tingkat internasional 0 0 0 0
5 Karya seni tingkat nasional 0 0 0 0
6 Karya seni tingkat internasional 0 0 0 0
7 Karya sastra tingkat nasional 0 0 0 0
8 Karya sastra tingkat internasional 0 0 0 0

Total 26 146 89 261

2.3.2 Produk HKI


Staf dosen Undiksha juga sudah menghasilkan paten/HKI dari hasil
penelitian mereka. Produk HKI yang dihasilkan staf Undikshauntuk tiga tahun
terakhir sebanyak empat buah dengan rincian seperti tercantum pada Tabel 1.2.2.

Tabel 1.2.2 Karya Dosen dan atau Mahasiswa Undiksha yang telah
Memperoleh Paten/Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Selama Tiga
Tahun Terakhir

Bentuk
Nasional/
No. Jenis Karya Penghargaan
Internasional
Paten HKI
(1) (2) (3) (4) (6)
1 Proses Pengolahan Air Limbah Tekstil √ Nasional
Menggunakan Biofilm Konsorsium
Bakteri yang ditempatkan dalam
Reaktor Sederhana Semianaerob (Dr. I
Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si.)

14
Bentuk
Nasional/
No. Jenis Karya Penghargaan
Internasional
Paten HKI
(1) (2) (3) (4) (6)
2 Elektroda Biosensor untuk √ Nasional
Penentuan Gliserida Menggunakan
Enzim Lipase Termostabil (Dr. I
Nyoman Tika, M.Si.)
3 Enzim Lipase Termostabil dari Bakteri √ Nasional
Termofilik Isolat Banyuwedang (Dr. I
Nyoman Tika, M.Si.)
4 Nanokomposit Silika - Karbon √ Nasional
sebagai Penguat Kayu Sintetik dari
Serat Lignoselulosa Berbahan
Biomassa Tropis Kaya Silikon
(Dr.rer.nat. I Wayan Karyasa, S.Pd.,
M.Sc.)

2.3.3 Kontribusi Solusi terhadap Permasalahan Nyata


Beberapa ukuran yang dapat menjadi indikator bahwa penelitian di
Undiksha telah menjadi solusi bagi permasalahan nyata adalah dengan
meningkatnya jumlah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dari tahun ke
tahun. Penelitian yang dilakukan mayoritas sudah berorientasi ke penerapan
dalam wujud pengabdian kepada masyarakat sebagai solusi permasalahan nyata di
berbagai bidang. Sebaliknya, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
mayoritas (80%) sudah berbasis hasil penelitian, sehingga memiliki pijakan ilmiah
yang kuat untuk diterapkan di dunia usaha dan industri atau di masyarakat umum.
Pada tiga tahun terakhir, total penelitian yang telah dilakukan adalah seperti
tercantum pada Tabel 1.2.3.

15
Tabel 1.2.3 Total Penelitian yang Dilakukan oleh Dosen Tetap Selama
Tiga Tahun Terakhir

Jumlah Judul
No. Sumber Pembiayaan Penelitian TOTAL
2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pembiayaan sendiri oleh peneliti 2 3 2 7
2 PT/ yayasan yang bersangkutan 202 263 292 757
3 Kemdiknas/ Kementerian lain terkait 92 62 69 223
4 Institusi dalam negeri di luar 1 1 3 5
Kemdiksnas/Kementerian lain terkait
5 Insitusi luar negeri 0 0 0 0

Total 297 329 366 992

2.4 Peran Unit Kerja


Menurut OTK Undiksha tahun 2016, LPPM Undiksha adalah unsur
penyelenggara penelitian yang membina dan mengkoordinasikan pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan penelitian dan pengkajian.
LPPM Undiksha mengkoordinasikan, memantau, dan menilai: 1) kegiatan
penelitian yang diselenggarakan oleh pusat-pusat kajian, fakultas/program
pascasarjana, serta unit-unit di bawahnya; dan 2) kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh pusat layanan, fakultas/program pascasarjana,
serta unit-unit di bawahnya. Pusat Kajian merupakan unsur pelaksana kegiatan
penelitian yang bersifat multi/antarbidang, sedangkan Pusat Layanan merupakan
unsur pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat
multi/antarbidang.

2.5 Potensi di Bidang Penelitian


2.5.1 Sumber Daya Manusia
Dari sisi sumber daya manusia, Undiksha memiliki cukup banyak tenaga
peneliti yang terdiri dosen, tenaga fungsional lainnya, seperti pustakawan, pranata

16
komputer, dan laboran. Dosen peneliti yang ada sampai tahun 2016 sebanyak 460
orang dengan rincian seperti tampak pada Tabel 1.2.4.

Tabel 1.2.4 Data Dosen Tetap Undiksha


Gelar Akademik
No. Pendidikan Guru Lektor Tenaga Total
Lektor Asisten
Besar Kepala Pengajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 S-3/Sp-2 44 52 20 4 0 120
2 S-2/Sp-1 0 99 124 47 60 330
Profesi/ 0 0 3 7 0 10
3
S-1/D-4*
Total 44 151 147 58 60 460

Selain oleh dosen, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga dilakukan
oleh tenaga fungsional lainnya, seperti pustakawan, pranata komputer, dan
laboran. Data pustakawan, pranata komputer, dan laboran Undiksha sampai
dengan tahun 2016 adalah seperti tampak pada Tabel 1.2.5.

Tabel 1.2.5 Data Pustakawan dan Tenaga Fungsional Lainnya.

Jumlah Pustakawan dan Tenaga Fungsional


Jenis Tenaga
No. Lainnya dengan Pendidikan Terakhir Jumlah
Kependidikan
S-3 S-2 S-1 D-4 D-3 D-2 D-1 SMA/SMK

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Pustakawan - - 23 - - 1 - 1 25
2 Laboran/Teknisi/
Analis/Operator/ - 2 8 - 1 - - 4 15
Programer
Total - 2 31 0 1 2 0 5 40

17
2.5.2 Sarana dan Prasarana
2.5.2.1 Laboratorium
Terdapat laboratorium pendidikan yang dapat difungsikan dalam riset
antara lain yang terdapat di Fakultas MIPA (Laboratorium Fisika, Laboratorium
Kimia, Laboratorium Instrument analisis kimia, Laboratorium Komputer,
Laboratorium Biologi, Hutan Kampus); di Fakultas Fakultas Teknik dan Kejuruan
(Laboratorium Jaringan Komputer, Laboratorium Komputer Desain,
Laboratorium Robotik, Laboratorium Elektro, Laboratorium Mesin); di Fakultas
Ekonomi (Laboratorium Perpajakan, Laboratorium Komputer); di Fakultas Imu
Pendidikan (Laboratorim Teknologi Pendidikan, Laboratorium Bimbigan dan
Konseling), Fakultas Bahasa dan Seni (Laboratorium Bahasa Inggris, Bahasa
Jepang, dan Bahasa Bali; Laboratorium Seni Rupa; Laboratorium Desain Grafis),
dan laboratorium pendidikan (sekolah Laboratorium) untuk penelitian yang
terkait dengan pengembangan metodologi dan perangkat pembelajaran.

2.5.2.2 Perpustakaan dan Akses Jurnal Internasional


Undiksha memiliki perpustakaan di tingkat pusat dan ruang baca di
tingkat fakultas, program pascasarjana, dan jurusan-jurusan. Perpustakaan
Undiksha memiliki koleksi buku tercetak (hardcopy) yang melingkupi semua
bidang dan kompetensi yang relevan dengan volume yang cukup dan terus
bertambah. Selain itu, Perpustakaan Undiksha juga memiliki koleksi buku dan
karya ilmiah lainnya dalam bentuk digital (softcopy) yang dapat diakses secara
online. Perpustakaan Undiksha juga berlangganan jurnal internasional secara
elektronik pada: (http://perpus.undiksha.ac.id/2011/06/10/daftar-e-journal-yang-
dilanggan-tahun 2011). Semua sumber tersebut memberikan bahan kajian literatur
dan referensi yang sangat memadai bagi kegiatan penelitian di Undiksha.
Perpustakaan Undiksha juga menyediakan akses elektronik untuk masyarakat luas
ke jurnal terbitan unit-unit di lingkungan Undiksha, serta buku tugas akhir,
skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian melalui alamat situs web:
http://www.undiksha.ac.id).

18
2.5.2.3 Internet dan Intranet
Undiksha dilengkapi jaringan intranet yang memungkinkan terlaksananya
kegiatan akademik secara elektronik. Pada saat ini, Sistem Informasi Manajemen
Akademik (SIMAk) telah dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kegiatan
akademik. Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
(SIMPPM) sudah dikembangkan dan terintegrasi dengan Sistem Informasi
Manajmene Kepegawaian (SIMPEG) dan SIMAk. Dengan demikian kinerja
dosen dan tenatag fungsional lainnya dapat dipantau secara online (daring).
Jaringan intranet Undiksha terhubung ke internet dengan kapasitas total 160 mbps
sehingga memungkinkan sivitas akademika untuk mengakses informasi yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan penelitian dengan mudah dan lancar.

2.5.3 Organisasi Manajemen


OTK dan draf Statuta Undiksha 2016 menyebutkan bahwa organisasi
manajemen penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Undiksha
dikoordinasikan oleh LPPM yang dipimpin oleh Ketua LPPM dibantu Sekretaris.
Dalam operasionalnya, Ketua LPPM dibantu oleh Ketua Pusat Penelitian (yang
membawahkan Ketua dan Sekretaris Pusat-pusat Kajian) dan Ketua Pusat
Pengabdian kepada Masyarakat (yang membawahkan Ketua dan Sekretaris Pusat-
pusat Layanan). Peran masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Ketua LPPM bertugas membantu rektor mengkordinasikan riset dan
pengabdian kepada asyarakat bidang unggulan maupun non-unggulan dalam
mengelola, mengkoordinasi, mengendalikan, serta mengembangkan norma
dan kebijakan di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
ditetapkan Undiksha.
2) Ketua Pusat Penelitian bertugas sebagai berikut.
a) Mengkoordinasikan penelitian multidisiplin.
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan program penelitian oleh pusat-pusat
kajian sesuai dengan kompetensi masing-masing.
c) Mengkoordinasikan pusat-pusat kajian dalam mengembangkan jejaring
kerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri sesuai dengan
kompetensi masing-masing.

19
d) Menyediakan serta mengembangkan sarana yang dibutuhkan pusat-pusat
kajian untuk pelaksanaan dan pengembangan program penelitian sesuai
kompetensi masing-masing.
3) Ketua Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat bertugas sebagai berikut.
a) Mengkoordinasikan pengabdian kepada masyarakat yang multidisiplin.
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat
oleh pusat-pusat layanan sesuai dengan kompetensi masing-masing.
c) Mengkoordinasikan pusat-pusat layanan dalam mengembangkan jejaring
kerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri sesuai dengan
kompetensi masing-masing.
d) Menyediakan serta mengembangkan sarana yang dibutuhkan pusat-pusat
layanan untuk pelaksanaan dan pengembangan program pengabdian
kepada masyarakat sesuai kompetensi masing-masing.

Dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat


di Undiksha, laboratorium/studio di lingkungan Undiksha diharapkan menjadi
ujung tombak dengan membentuk kelompok-kelompok riset dan merumuskan
serta melaksanakan peta jalan penelitian di laboratorium/studio dan kelompok
riset masing-masing. Di samping itu, mahasiswa pascasarjana juga diharapkan
mengambil peran besar dalam melaksanakan penelitian pada tingkat state-of-the-
art. Dari pemikiran tersebut, peran fakultas dan jurusan sangat besar karena secara
operasional laboratorium/studio dikelola di bawah fakultas dan jurusan. Peran
Program Pascasarjana dan Program Studi di bawahnya juga amat besar dalam
mengkoordinasikan penelitian oleh masiswa S2 dan S3. Oleh karena itu,
diperlukan koordinasi yang baik antara organisasi manajemen penelitian dengan
pihak fakultas/jurusan/laboratorium dan program pascasarjana. Dalam hal ini,
peran setiap unit adalah sebagai berikut.

1) Program Pascasarjana
Program pascasarjana berperan sebagai pengelola dan pelaksana
penjaminan mutu program pendidikan pada tingkat magister (S2) dan tingkat
doktor (S3).

20
2) Fakultas
Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung yang
mengkoordinasikan penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan akademik,
vokasi, dan/atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau seni. Fakultas dipimpin oleh seorang dekan yang dalam kaitan dengan
manajemen penelitian bertugas mengkoordinasikan penyelenggaraan kebijakan
pimpinan Undiksha dalam bidang sumber daya untuk melaksanakan tridharma
perguruan tinggi di lingkungan fakultas, serta sistem manajemen, penjaminan dan
pengendalian mutu penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.

3) Jurusan
Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung pada seluruh jenjang
program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau
seni. Dalam kaitan dengan manajemen penelitian, jurusan berfungsi sebagai
perencana dan pengelola Tridharma Perguruan Tinggi dan kerja sama dalam
sebagian dan atau salah satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau
seni, sebagai koordinator dalam mengintegrasikan kegiatan program studi
berkaitan dengan penyelenggaraan Tridharma dan kerja sama, serta sebagai
pengelola dan pemberdaya laboratorium/studio.

4) Laboratorium/Studio
Laboratorium/studio merupakan perangkat penunjang pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi dan mempunyai tugas melakukan kegiatan penelitian
dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu sebagai
penunjang pelaksanaan tugas pokok jurusan sesuai dengan ketentuan bidang yang
bersangkutan. Kepala laboratorium/studio memiliki tugas merencanakan,
mengembangkan, menyelenggarakan, dan mengendalikan kegiatan Tridharma
sesuai fungsinya.
Struktur organisasi terkait manajemen penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat berdasarkan OTK dan draft Statuta Undiksha 2016 ditunjukkan pada
gambar berikut.

21
REKTOR
WR 1 WR 2 WR 3 WR 4

PROGRAM
FAKULTAS
PASCASARJANA LPPM
PROGRAM STUDI JURUSAN

PUSAT
PUSAT PENGABDIAN
PENELITIAN KEPADA
MASYARAKAT

PUSAT-PUSAT PUSAT-PUSAT
KAJIAN LAYANAN

Gambar 1.2.1 Struktur Organisasi terkait Manajemen Penelitian dan


Pengabdian kepada Masyarakat

Berdasarkan draf Statuta Undiksha 2016, Undiksha wajib melaksanakan


penelitian yang terkait dengan kajian teoretik kependidikan, penelitian terapan
tentang pengembangan metodologi dan perangkat pembelajaran; serta
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan penerapan
metodologi dan perangkat pembelajaran. Kegiatan penelitian yang berkaitan
dengan satu bidang ilmu dilaksanakan oleh laboratorium dan dikoordinasikan oleh
jurusan, sedangkan kegiatan penelitian yang bersifat lintas fakultas/jurusan
dikoordinasikan oleh pusat penelitian. Demikian pula halnya dengan pengabdian
kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan
dengan satu bidang ilmu dilaksanakan oleh oleh jurusan, sedangkan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang bersifat lintas fakultas/jurusan
dikoordinasikan oleh pusat pengabdian kepada masyarakat.

22
2.5.4 Analisis SWOT
Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui kondisi sekarang (existing)
dari penelitian Undiksha dan berbagai tantangan serta peluang yang dapat diambil
Undiksha untuk peningkatan kinerja penelitian. Secara ringkas, analisis SWOT
terhadap pengembangan penelitian di Undiksha ditunjukkan pada Tabel 1.2.6
berikut.
Tabel 1.2.6 Analisis SWOT Terhadap Pengembangan Penelitian di
Undiksha
Faktor Internal
Strength Weaknesses
1) Populasi dosen peneliti cukup besar 1) Proporsi dosen bergelar doktor.
dengan diversitas kompetensi yang 2) Proporsi dosen menduduki jabatan
cukup tinggi. fungsional guru besar.
2) Proporsi dosen aktif meneliti cukup 3) Terbatasnya program studi pada
tinggi. program pascasarjana, khususnya
3) Populasi mahasiswa program S3.
pascasarjana cukup besar. 4) Budaya meneliti dosen di
4) Fasilitas laboratorium mendukung lingkungan Undiksha belum merata
pelaksanaan penelitian dan sehingga produktivitas dan kualitas
pengabdian kepada masyarakat. penelitian dan pengabdian kepada
5) Sudah ada kerjasama dalam/luar masyarakat belum optimal.
negeri 5) Peraihan HAKI mayoritas masih
6) Memiliki Visi Misi dan Tujuan yang dalam proses invensi, belum
jelas. sertifikat HAKI.
7) Memiliki struktur organisasi dengan 6) Promosi hasil penelitian dan
dengan uraian kerja yang jelas. pengabdian masyarakat masih
8) Didukung oleh 10 Pusat Kajian dan 7 kurang.
Pusat Layanan. 7) Kapasitas TIK (teknologi Informasi
9) Memiliki Unit Kerja yang menangani dan komputerisasi) belum
HKI. memadai.
10) Iklim kompetisi akademis serta 8) Dana operasional Pusat Kajian dan
produktivitas penelitian cukup tinggi. Pusat Layanan masih terbatas.
9) Kemampuan menggalang
dana masih terbatas.

23
Opportunities Threats
1) Meningkatnya berbagai macam 1) Persaingan dengan perguruan tinggi
tawaran hibah /dana penelitian dan yang lebih maju.
pengabdian. 2) Promosi dan pencitraan yang
2) Pemanfaatan berbagai sumber yang agresif dari perguruan tinggi
tersedia di internet. pesaing.
3) Adanya pengakuan dalam wujud 3) Tuntutan pemeringkatan perguruan
standarisasi, akreditasi, dan tinggi di level Dunia, seperti THES
sertifikasi dan Webometric terutama dari
4) Tersedia hibah dari pemerintah bidang penelitian dan pengabdian.
kabupaten/kota dan provinsi yang 4) Tuntutan kualitas dan relevansi
cukup besar. hasil penelitian dan pengabdian
5) Tersedia berbagai media publikasi yang tinggi.
dengan berbagai tingkatan 5) Tuntutan kualitas publikasi yang
(Regional- Nasional-Internasional). semakin tinggi.
6) Kerjasama dan kolaborasi dengan 6) Tuntutan tata kelola lembaga yang
industri, pemerintah, universitas luar baik.
negeri, dan insititusi luar negeri.
Faktor Eksternal

Peluang (opportunity) yang ada harus ditangkap dan ancaman (threat)


yang ada harus disikapi dengan memanfaatkan kekuatan (strength) yang dimiliki
serta dengan menutup kelemahan (weakness) yang ada. Strategi yang diterapkan
dapat digambarkan seperti tampak pada deskripsi diagram berikut.

S–O W–O
1) Peningkatan kapabilitas peraihan 1) Peningkatan produktivitas serta
HKI dan atau PATEN. kualitas penelitian dan pengabdian.
2) Pembangunan kemitraan dan 2) Peningkatan publikasi ilmiah.
kolaborasi yang efektif. 3) Pemenuhan kelengkapan sarana
3) Peningkatan variasi program- prasarana Pusat Kajian LPPM.
program penelitian dan pengabdian. 4) Integrasi dan peningkatan sinergi
4) Peningkatan keterpaduan antara pendidikan, penelitian dan
program-program penelitian dengan pengabdian
program-program pengabdian. 5) Peningkatan koordinasi dan sinergi
5) Peningkatan level program-program antara LPPM dan fakultas.
penelitian dan pengabdian. 6) Peningkatan Perencanaan dan
6) Pencitraan program-program Pengaggaran LPPM dengan
penelitian dan pengabdian. berpegang pada Road Map.
7) Peningkatan alokasi pengganggaran
dana penelitian dan pengabdian.

24
T–S T–W
1) Peningkatan mutu penelitian dan 1) Peningkatan kemampuan peneliti
publikasi internasional untuk (SDM) dalam rangka menunjang THES
menunjang peringkat berdasarkan dan webometric.
THES dan webometric. 2) Peningkatan kesadaran etika dan
2) Mengupayakan sertifikasi ISO 2008 budaya organisasi LPPM.
3) Peningkatan upaya pencitraan 3) Peningkatan kompetensi staf dalam
(branding) melalui peningkatan rangkan peningkatan kualitas layanan
kualitas dan kekhasan produk seta LPPM untuk kepuasan pelanggan.
kualitas.

Gambar 1.2.2: Diagram Analisis SWOT

Kekuatan (Strengths)
1) Populasi dosen yang cukup memadai sebagai sumber daya manusia
pelaku penelitian. Pada saat ini Undiksha memiliki 460 orang tenaga dosen
peneliti dengan diversitas kompetensi yang tinggi tersebar dalam 53
jurusan/program studi merupakan modal sumber daya manusia yang sangat
potensial sebagai pelaksana kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat. Diversitas kompetensi akademik dan penelitian yang cukup besar
di bidang IPTEKS. Kegiatan penelitian di Undiksha dikembangkan pada
diversitas kompetensi yang terkait dengan pengembangan ilmu pendidikan, di
samping pengembangan penelitian pada kompetensi nonkependidikan, yang
dilaksanakan oleh program pascasarjana bersama tujuh fakultas, yaitu:
Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Fakultas Teknik
dan Kejuruan, Fakultas Olah Raga dan Kesehatan, dan Fakultas Ekonomi.
Program Pascasarjana melingkupi 11 Program Studi S2 dan 3 Program Studi
S3. Sementara itu, tujuh fakultas yang ada melingkupi 39 jurusan. Dalam
beberapa tahun ke depan ditargetkan terbentuknya beberapa fakultas baru yang
akan semakin memperkuat diversitas kompetensi akademik dan penelitian di
Undiksha. Penelitian yang bermodalkan diversitas kompetensi kependidikan
dan nonkependidikan ini memungkinkan tercapainya solusi permasalahan yang
komprehensif dan integral dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang
keilmuan, dan diharapkan memberikan peluang semakin besar pada Undiksha
25
dalam mengakomodasi penyelesaian bagi beragam persoalan nyata di tengah
masyarakat.
2) Proporsi dosen yang aktif melaksanakan penelitian. Dosen Undiksha yang
melaksanakan atau terlibat di dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat tiga tahun terakhir rata-rata mencapai 71,98% dari seluruh dosen
Undiksha. Hal ini merupakan modal dasar untuk pengembangan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat selanjutnya.
3) Populasi mahasiswa program pascasarjana cukup besar. Saat ini mahasiswa
Program Pascasarjana ada 321 orang, yang terdiri dari 293 mahasiswa S2 dan
28 mahasiswa S3.
4) Fasilitas laboratorium sudah memadai. Undiksha memiliki 16 laboratorium
yang dikelola oleh jurusan-jurusan, serta empat laboratorium yang dikelola unit
kerja, seperti Unit Bimbingan Konseling, Perpustakaan, Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi, dan Pusat Layanan Bahasa. Selain itu, Undiksha
juga memiliki laboratorium pendidikan yaitu Sekolah Laboratorium (jenjang
TK, SD, SMP, dan SMA) sebagai tempat uji coba perangkat pendukung
pembelajaran. Ketersediaan laboratorium penunjang bagi penelitian dalam
berbagai bidang ilmu merupakan modal yang sangat penting bagi Undiksha
dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
5) Kerja sama dalam dan luar negeri. Sampai tahun 2016, Undiksha tercatat telah
memiliki 13 nota kerja sama akademik dengan perguruan tinggi di dalam dan
di luar negeri, serta 18 buah dengan pemda dan sekolah. Melalui kegiatan
kerja sama akademik tersebut dapat dirintis kerja sama penelitian. Beberapa
jenis penelitian dilakukan kerja sama dengan Pemda di Bali, Hibah
Pascasarjana, RUT, Penelitian Dasar, Hibah Bersaing, Dosen Muda, Kajian
Wanita, Hibah Pekerti.
6) Undiksha sudah memiliki Visi, Misi, dan Tujuan yang jelas.
7) LPPM Undiksha sudah memiliki struktur organisasi dengan uraian kerja yang
jelas. Dalam operasionalnya, LPPM Undiksha didukung oleh 10 Pusat Kajian
dan 7 Pusat Layanan.
8) Undiksha sudah memiliki Unit Kerja yang menangani HAKI. Staf dosen yang
memiliki inovasi yang layak untuk mendapatkan paten atau HAKI, maka staf

26
dosen bersangkutan cukup menyerahkan pengurusan patenatau HAKI ke Unit
Kerja yang menangani HAKI.
9) Iklim kompetisi akademis serta produktivitas penelitian cukup tinggi. Staf
dosen Undiksha sudah terbiasa dengan iklim persaingan yang ketat namun
sehat dalam memperebutkan hibah-hibah penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.

Kelemahan (Weaknesses)
1) Proporsi dosen yang bergelar S3
2) Proporsi dosen bergelar S3 masih relatif kecil, hanya 26,09% atau 120 dari
dari total 460 orang dosen Undiksha sesuai dengan data bulan Oktober 2016.
Hal ini menjadi kendala bagi pengembangan kegiatan penelitian. Pada masa
mendatang, Undiksha perlu menyusun perencanaan yang lebih baik dalam
pengembangan sumber daya manusia yang terintegrasi dengan rencana
strategis penelitian dan pengabdian kepada masyarakat hingga 10-15 tahun
ke depan.
3) Proporsi dosen yang menduduki jabatan fungsional Guru Besar masih relatif
kecil, hanya 9,13% atau 42 dari total 460 orang dosen Undiksha sesuai
dengan data bulan Oktober 2016. Hal ini menjadi kendala bagi
pengembangan kegiatan penelitian. Undiksha perlu menyusun perencanaan
yang lebih baik dalam pengembangan sumber daya manusia yang terintegrasi
dengan rencana strategis penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
hingga 10-15 tahun ke depan.
4) Budaya meneliti dosen di lingkungan Undiksha belum merata sehingga
produktivitas dan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
belum optimal. Pada fakultas/jurusan tertentu banyak dosen mendapatkan
hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat baik dari dana pusat,
perogram kerja sama, atau penelitian desentralisasi, atau dari danan
mandiri.dari pusat, sementara pada fakultas/jurusan yang lain sangat sedikit
dosen fakultas/jurusan yang melakukan penelitian atau pengabdian kepada
masyarakat.
5) Proporsi dosen yang aktif menulis publikasi ilmiah internasional. Sejak tahun

27
2011 sampai tahun 2015, publikasi makalah dalam jurnal internasional yang
ditulis oleh dosen Undiksha baru mencapai 15 makalah. Jika dibandingkan
dengan jumlah dosen seluruhnya, yakni 460 orang, maka angka tersebut
relatif masih kecil.
6) Peraihan HAKI mayoritas masih dalam proses invensi, belum sertifikat
HAKI.
7) Promosi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat masih kurang.
8) Kapasitas TIK (teknologi Informasi dan komputerisasi) belum memadai
9) Dana operasional Pusat Kajian dan Pusat Layanan masih terbatas. Sampai
tahun 2016 ini dana pusat kajian dan pusat layanan baru berasal dari dana
DIPA.
10) Kemampuan menggalang dana masih terbatas.

Peluang (Opportunities)
1) Meningkatnya berbagai macam tawaran hibah/dana penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Setiap tahun Undiksha menyediakan dana
internal dan mendapatkan dana penelitian dari Kemenristek (yang
sebelumnya Kemendiknas) dan instansi lainnya. Sejak tahun 2011 total dana
penelitian dari sumber-sumber tersebut lebih dari Rp 3,5 milyar per tahun.
Data hasil penelitian dalam 5 tahun terakhir memberikan gambaran bahwa
penelitian dengan tema kependidikan dan pembelajaran serta humaniora telah
dilakukan sebanyak 80%; dan tema dalam bidang non-kependidikan hanya
mencapai 20%, yang menyangkut ilmu dasar dan ilmu terapan. Jenis dan
bidang garapan penelitian pada tema pendidikan dan pembelajaran
menyangkut pengembangan bahan ajar, pengembangan model dan strategi
pembelajaran, pengembangan media pembelajaran, pengembangan model-
model asesmen dan evaluasi pembelajaran, serta penelitian kuasi eksperimen
dengan sub-subtema pembelajaran inovatif, pembelajaran berbasis ICT,
pembelajaran berbasis kearifan lokal (local knowledge, local technology,
local attitude), pembelajaran bilingual, dan penelitian kebijakan pendidikan.
Penelitian bidang humaniora didominasi oleh sub-subtema sosial antropologi,
kebudayaan, kebahasaan, kesastraan, dan kesenian. Sedangkan tema-tema

28
penelitian bidang Sains dasar dan teknologi terapan paling banyak mengkaji
tentang kimia bahan alam dan pemanfaatannya untuk teknologi tepat guna,di
samping juga mengkaji tentang pengembangan dan/atau pemanfaatan ICT
dalam industri kreatif dan pembelajaran, serta pengembangan perangkat
lunak dan keras.
2) Pemanfaatan berbagai sumber yang tersedia di internet. Perpustakaan
Undiksha saat ini telah berlangganan secara elektronik beberapa jurnal
internasional. Jurnal-jurnal tersebut dapat diakses langsung oleh para civitas
Undiksha. Ketersediaan akses ke jurnal bagi sivitas akademika Undiksha
memberikan dua manfaat. Pertama, menyediakan literatur sebagai bahan
kajian dan referensi untuk penelitian. Kedua, memberikan saluran bagi
diseminasi hasil penelitian para dosen Undiksha ke masyarakat ilmiah yang
sebidang di tingkat nasional dan internasional.
3) Adanya pengakuan dalam wujud standarisasi, akreditasi, dan sertifikasi.
LPPM boleh mengajukan akreditasi sertifikasi ke Kemenristek atau
mendapatkan akreditasi sertifikasi dari lembaga lain, seperti ISO.
4) Tersedia hibah dari pemerintah kabupaten/kota dan provinsi yang cukup
besar. Sejak beberapa tahun yang lalu beberapa pemerintah di Bali sudah
menyiapkan dana penelitian dan pengabdian kepada LPPM Undiksha dalam
bingkai kerja sama. Peluang berpartisipasi dalam Jaringan Balitbang Daerah
dan Jarlit Diknas.
5) Dengan penetapan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2007,
tentang pedoman penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di
lingkungan departemen dalam negeri dan pemerintahan daerah, maka setiap
pemerintah daerah tingkat I dan II wajib membentuk Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah (Balitbangda). Lebih lanjut, Permen Dagri tersebut
juga mengatur koordinasi dan komunikasi antar-Balitbang dan Balitbangda
yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan dan penyampaian hasil-hasil
penelitian dan pengembangan. Dalam rangka itu, Kementerian Dalam Negeri
dan Kementerian Riset dan Teknologi secara terpisah telah merintis
terbentuknya satu forum komunikasi antarlitbang atau forum antarpeneliti
dan antarlitbang, dan begitu pula dengan terbentuknya jaringan penelitian

29
(Jarlit) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memungkinkan
Undiksha berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusinya secara
langsung melalui kegiatan kerja sama penelitian dengan Balitbangda, baik di
tingkat provinsi Bali, maupun di tingkat kabupaten/kota, dan sangat mungkin
diperluas untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian bersama-sama
pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia bagian
timur melalui perguruan tinggi mitra.
6) Tersedia hibah dari pemerintah kabupaten/kota dan provinsi yang cukup.
7) Tersedia berbagai Media publikasi dengan berbagai tingkatan (Regional-
Nasional-Internasional).
8) Kerjasama dan kolaborasi dengan industri, pemerintah, universitas luar
negeri, dan insititusi luar negeri. Hubungan antara Undiksha dengan
perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia bagian timur, di antaranya
melalui forum BKS Intim memberikan peluang bagi Undiksha untuk
berpartisipasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan yang terkait
dengan pembangunan wilayah Indonesia bagian timur. Di samping
memberikan peluang implementasi hasil riset dalam lingkup wilayah yang
lebih besar, kesempatan ini juga memungkinkan Undiksha melakukan
pengembangan di dalam lingkup bidang IPTEK yang lebih luas.

Ancaman (Threats)
1) Persaingan dengan perguruan tinggi yang lebih maju. Persaingan
memperebutkan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat untuk
dana dari Kemenristek atau intansi lainnya terbuka lebar. Oleh karena itu,
perguruan-perguruan tinggi yang lebih maju akan menjadi batu sandungan
dalam persaingan memperebutkan dana penelitian dan pengabdian kepada
masarakat.
2) Promosi dan pencitraan yang agresif dari perguruan tinggi pesaing. Tidak
jarang perguruan tinggi pesaing melakukan promosi dan pencitraan secara
agresif untuk memperoleh pengakuan dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah, atau dunia usaha dan industri.
3) Tuntutan pemeringkatan perguruan tinggi di level Dunia, seperti THES dan

30
Webometric terutama dari bidang penelitian dan pengabdian. Sektor
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat merupakan komponen penting
adalam upaya meningkatkan level Undiksa di level Dunia, seperti yang
difasilitasi THES dan Webometric.
4) Tuntutan kualitas dan relevansi hasil penelitian dan pengabdian yang tinggi.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha dan industri senantiasa
menuntut kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang
semakin tinggi, sesuai dengan perkembangan IPTEK.
5) Tuntutan kualitas publikasi yang semakin tinggi. Kualitas publikasi yang
dituntut oleh lembaga pemberi dana penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat semakin tinggi. Saat ini publikasi penelitian dituntut pada jurnal
internasional dan terindeks.
6) Tuntutan tata kelola lembaga yang baik. Undiksha adalah universitas yang
memangku perluasan mandat dengan mandat utama adalah bidang kajian
kependidikan. Dalam kaitan dengan hal tersebut, salah satu tantangan
terbesar yang dihadapi Undiksha di bidang penelitian adalah adanya
persaingan global. Untuk dapat memberikan kontribusi yang signifikan,
orisinal, dan unggul, peneliti Undiksha harus mampu bersaing dengan
kelompok-kelompok riset yang bekerja di bidang yang sama di tingkat
nasional maupun internasional. Persaingan ini cukup berat karena kelompok
riset di universitas yang lebih maju biasanya didukung oleh fasilitas dan dana
yang besar, dan itu cukup menentukan dalam mendapatkan dana penelitian
dari pemerintah. Persaingan di bidang pendidikan (khususnya Pascasarjana)
juga memiliki pengaruh penting terhadap penelitian. Kualitas masukan
(mahasiswa baru) program pascasarjana yang tinggi akan sangat mendukung
pengembangan penelitian di Undiksha. Perolehan mahasiswa yang
berkualitas perlu diperjuangkan dalam konteks persaingan program
pendidikan, dan itu merupakan salah satu kunci penting untuk menumbuhkan
daya tarik bagi para calon mahasiswa S3, S2, dan S1 terhadap Undiksha.
Semua itu memerlukan tata kelola lembaga yang baik.

31
BAB III
GARIS BESAR RENSTRA

3.1 Tujuan
LPPM merupakan salah satu organ institusi Undiksha yang menangani
bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, tujuan
LPPM harus mengacup pada tujuan Undiksha secara umum. Dalam bidang
penelitian LPPM memiliki beberapa tujuan yang mencerminkan tujuan Undiksha
dalam bidang penelitian, seperti berikut ini.
1) Mengembangkan manajemen penelitian dalam struktur organisasi
Universitas yang otonom dan manajemen yang sehat.
2) Mengembangkan kualitas dan kuantitas penelitian untuk mendukung
pencapaian visi yang mampu melintas wilayah nasional, meningkatkan
atmosfir akademik dan program internasionalisasi, serta daya saing nasional.
3) Meningkatkan Penelitian yang diarahkan kepada pengembangan,
pemanfaatan, penuntasan permasalahan, terutama yang berkaitan dengan
pengembangan sumberdaya manusia, sumber daya alam, sumberdaya hayati
dan kelautan, teknologi, budaya, sosial kemasyarakatan dan kesehatan.
4) Memberikan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat untuk
meningkatkan relevansi pendidikan dan penelitian.
5) Menyiapkan pemimpin bangsa melalui latihan kepemimpinan (leadership)
dalam interpreneurship dan mengkolaborasikanya dengan potensi yang ada
di masyarakat.

3.2 Sasaran
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang
kelembagaan, diperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi
yang harus dicapai pada tahun 2021.Sasaran strategis LPPM Undiksha dalam
bidang penelitian adalah seperti berikut.
1) Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen senior bergelar doktor sebagai
pengembang kelompok peneliti.
2) Mengembangkan pusat pusat penelitian bertaraf internasional berbasis

32
kearifan lokal baik di tingkat Universitas maupun Fakultas.
3) Meningkatkan jumlah perolehan HKI.
4) Meningkatkan kerjasama penelitian dengan lembaga nasional dan
internasional.
5) Meningkatkan publikasi nasional dan internasional.
6) Mengembangkan jurnal elektronik internasional dalam website internasional
dan website Undiksha.
7) Meningkatkan budaya meneliti dan penulisan jurnal malalui hibah kompetisi.
8) Meningkatkan relevansi penelitian dengan kualitas pembelajaran dan ke-
butuhan masyarakat.
9) Revitalisasi peran koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat dengan pusat-pusat penelitian khususnya tingkat fakultas.
10) Meningkatkan kapasitas dosen dalam penelitian dan penulisan karya ilmiah
internasional.
11) Mengembangkan penelitian lintas disiplin.

3.3 Strategi Kebijakan


3.3.1 Strategi Pengembangan Unit Kerja
Tujuan dan sasaran yang telah dijelaskan di atas tidak mungkin dapat
dicapai jika LPPM Undiksha tidak mengembangkan dan melaksanakan strategi
dan kebijakan yang memadai, sistemik, komprehensif, terpercaya, dan
bertanggungjawab. Untuk ini, desentralisasi kewenangan dan inovasi manajemen
penelitian di tingkat institusi haruslah dipandang sebagai satu proses sistemik di
mana semua unsur input, proses, dan output dikenali, diorganisasikan,
disinergikan, dan diberdayakan agar secara bersama-sama satu langkah berupaya
mencapai tujuan-tujuan program yang telah ditetapkan. Strategi dan kebijakan
meliputi aspek input, proses, dan output.
Pada aspek input, kebijakan pengembangan dan pelaksanaan program
penelitian institusi dalam rangka mendukung Undiksha sebagai universitas
berorientasi pada kualitas riset yang bermutu; memerlukan dukungan faktor-faktor
input yang meliputi: input kualitas SDM (pengembangan kebijakan, penanggung
jawab dan pengarah, manajemen pelaksanaan, dosen peneliti, reviewer, pemonitor

33
dan evaluator internal dan eksternal, staf pegawai, unit jaminan mutu); input
kebijakan akademik institusi; input kualitas dukungan fasilitas dan sarana
(laboratorium dengan manual, SOP, peralatan, dan bahannya; sekolah dan
masyarakat sebagai laboratorium; sumber pustaka dan sumber-sumber informasi
lainnya yang up to date) dan sumber-sumber dana yang memadai; input kualitas
lingkungan yang kondusif (iklim budaya akademik yang tinggi). Seluruh
komponen input ini haruslah dievaluasi keberadaan dan kualitasnya agar dapat
diambil kebijakan strategis untuk peningkatan kuantitas dan kualitas dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pelaksanaan program.
Pada aspek proses, terdapat tiga komponen proses yang harus
dipertimbangkan, yaitu: kualitas proses inovasi manajemen pelaksanaan program
(entri data, penyusunan dan sosialisasi pedoman, review proposal, seleksi,
penetapan, administrasi proyek dan keuangan, monitoring dan evaluasi, pelaporan
dan pertanggungjawaban, diseminasi hasil, dan tindak lanjut); kualitas proses
penelitiannya sendiri, dan kualitas proses kerja sama yang dijalin (dengan sekolah,
masyarakat, dunia usaha dan industri, penyandang dana nonpemerintah,
pemerintah daerah, dan stakeholders lainnya yang terkait) yang akan mendukung
pelaksanaan program.
Pada aspek output, kebijakan strategis haruslah dapat menjamin standar
mutu output program penelitian Undiksha sesuai dengan tujuan dan indikator
kinerja program dengan kebijakan sistem kendali mutu output yang terpercaya
dan dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa indikator kinerja output penelitian
yang perlu dipertimbangkan antara lain: validitas; kualitas; relevansi; serta
kontribusi dan manfaatnya pada pencapaian academic excellence, economic value,
dan social impact. Hubungan ketiga faktor (input, proses, dan output program) di
atas dapat digambarkan dalam diagram alur peta strategi dan kebijakan
pengembangan unit kerja penelitian sebagai tertera berikut.

34
INPUT PROSES OUTPUT

Kualitas SDM
Manajemen
Input
Program
Kebijakan Sahih Relevan
Bermutu
Proses
Bermanfaat
Fasilitas, Penelitian
Sarana.

Proses Kerja
Lingkungan
Sama
Akademik

Gambar 1.3.1 Peta Strategi Pengembangan Unit Kerja Penelitian

3.3.2 Formulasi Strategi Pengembangan


Rumusan bidang unggulan digunakan dalam menentukan topik penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang akan menjadi konsentrasi dan didanai
secara top-down dari Kemenristek dan/atau internal Undiksha. Dengan demikian
diharapkan dapat diperoleh hasil penelitian yang komprehensif untuk bidang-
bidang unggulan. Dukungan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya
dan fasilitas penelitian memadai yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
diharapkan memberikan luaran berupa publikasi ilmiah, produk HKI, dan
teknologi yang bersifat terapan. Pencapaian luaran ini bersifat mengikat dan
tercantum sebagai bagian dari tugas yang harus dipenuhi oleh penerima dana
penelitian dalam surat perjanjian pelaksanaan penelitian antara Undiksha dengan
dosen sebagai peneliti.

35
Gambar 1.3.2 Strategi Pengelolaan dan Pendanaan Penelitian

Sebagai implementasi dari bidang riset unggulan baik yang berbasis


pendidikan maupun non-kependidikan yang dilaksanakan secara top-down,
disusun tiga kawasan (strands) penelitian, seperti berikut.
1) Riset unggulan yang berbasis pada konsepsi teoretik. Riset unggulan yang
berbasis pada konsepsi teoretik pada bidang pendidikan adalah riset yang
mengkaji pengembangan keilmuan dari Ilmu Pendidikan dan analisis konsep
Ilmu Pendidikan yang terkait dengan makro pedagogik. Sementara itu, riset
unggulan yang berbasis pada konsepsi teoretik pada bidang sains adalah riset
yang yang mengkaji pengembangan serta analisis konsep yang terkait dengan
ilmu-ilmu dasar.
2) Riset unggulan yang berbasis pada pengembangan. Pada bidang pendidikan
diarahkan pada pengembangan metodologi dan perangkat pembelajaran yang
terkait dengan khasanah mikro pedagogi. Di lain sisi, pada bidang sains
bertumpu pada eksperimentasi dimensi-dimensi teknologi dari sains
bersangkutan.
3) Riset unggulan yang berbasis kebijakan. Riset berbasis kebijakan pada bidang
pendidikan diarahkan pada implementasi metodologi dan perangkat
pendidikan dan pembelajaran yang bermuara pada aksiologi keilmuan Ilmu
Pendidikan. Sementara itu, riset berbasis kebijakan pada bidang sains dan
teknologi, bermuara pada implemantasi teknologi dari sains tersebut demi
kesejahteraan masyarakat.

36
Tiga kawasan penelitian tersebut dirancang untuk dapat mengakomodasi
secara fleksibel kebutuhan penelitian sesuai dengan karakteristik atau tahapan dari
sebuah tema atau topik dalam bidang unggulan. Dalam pelaksanaannya yang
terkait dengan dana, maka riset unggulan dapat didanai minimal 75 juta rupiah per
judul per tahun dari dana desentralisasi penelitian. Untuk dana DIPA Undiksha,
alokasi dana yang disediakan untuk penelitian belum memadai. Walaupun
demikian, untuk tetap mendukung tema-tema unggulan, riset unggulan dengan
dana DIPA Undiksha dapat didanai minimal 40 juta rupiah per judul per tahun.
Demikian pula penelitian yang memerlukan kerja sama dengan perguruan
tinggi lain, baik dalam maupun luar negeri, jika dibutuhkan dapat diakomodasi
oleh tiga kawasan tersebut. Ketentuan dan persyaratan penelitian ini diatur
tersendiri yang disiapkan oleh LPPM Undiksha. Selanjutnya untuk rriset non-
unggulan bersifat bottom-up dengan dana kompetitif dilaksanakan sesuai
ketetapan pihak pemberi dana. Khusus untuk penelitian bottom-up dengan dana
internal Undiksha, skema pendanaan dan pelaksanaan diatur secara terpisah dalam
suatu panduan yang disiapkan oleh Lembaga Penelitian.
Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal, perlu ada satu mekanisme
penjaminan mutu penelitian. Sistem penjaminan mutu penelitian yang akan
diterapkan di Undiksha mengacu kepada SPMPPT (Sistem Penjaminan Mutu
Penelitian Perguruan Tinggi) yang ditetapkan oleh Kemenristek dan pada
pelaksanaannya akan mengacu pada penjabaran baku mutu penelitian yang telah
disusun oleh Undiksha. Setiap kegiatan penelitian akan mengalami evaluasi
selama pelaksanaannya sebanyak tiga kali, yaitu sejak pada tahap proposal, tahap
kemajuan (di pertengahan masa penelitian), dan laporan akhir. Di samping itu,
evaluasi juga akan dilakukan pada tahun berikutnya untuk memonitor
perkembangan pencapaian luaran dari program penelitian tersebut, khususnya
yang berbentuk publikasi ilmiah dan produk HKI yang biasanya memerlukan
waktu beberapa lama untuk realisasi. Untuk melaksanakan evaluasi, maka
dibentuk suatu Tim Monev Internal yang bertugas merancang dan melaksanakan
program evaluasi tahunan untuk kegiatan penelitian di Undiksha.
Gambar 1.3.3 mengilustrasikan pelaksanaan program penelitian
pengabdian kepada masyarakat di Undiksha. LPPM bertugas mengkoordinasi

37
penelitian yang bersifat multi dan interdisiplin dan menjadi unggulan Undiksha.
Jurusan, laboratorium dan kelompok-kelompok riset, baik yang terbentuk di
dalam sebuah jurusan/laboratorium, atau antarjurusan/ laboratorium, berperan
sebagai ujung tombak pelaksana penelitian. Program Pascasarjana sebagai
pengelola program studi tingkat S-3 dan S-2 yang mewadahi mahasiswa
Pascasarjana sebagai pendukung penelitian tingkat lanjut.
Setiap jurusan/laboratorium/kelompok riset sesuai dengan bidang keahlian
dan minatnya dapat membentuk kelompok riset di dalam laboratorium tersebut
atau bekerja sama dengan laboratorium lain sehingga membentuk satu kelompok
riset interdisiplin. Selanjutnya setiap jurusan/laboratorium dan/atau kelompok
riset menetapkan payung dan peta jalan penelitian yang menjadi rencana program
penelitian jangka panjang selama 4-5 tahun bagi laboratorium/kelompok riset
tersebut. Sebagian atau seluruh peta jalan tersebut dapat mengacu pada kluster
bidang riset Undiksha, baik yang unggulan maupun yang bukan, atau pada bidang
minat dan kompetensi khusus laboratorium/kelompok tersebut yang belum
terakomodasi dalam kluster-kluster riset Undiksha.

Gambar 1.3.3 Pelaksanaan Penelitian

38
BAB IV
PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA

4.1 Program Bidang Penelitian


Hasil-hasil penelitian diharapkan terus meningkat kualitasnya sehingga
dapat dipublikasikan di jurnal bereputasi dan memiliki keunggulan yang dapat
menjadi ciri khas penelitian Undiksha. Penelitian berpotensi paten dan HKI
dikembangkan dan difasilitasi di dalam proses aplikasinya. Untuk mempercepat
peningkatan kualitas penelitian ditetapkan sasaran berikut.
1) Meningkatkan jumlah penelitian unggulan dengan tingkat kompetisi
tinggi.
2) Meningkatkan jumlah publikasi hasil riset di jurnal nasional terakreditasi dan
jurnal internasional bereputasi.
3) Meningkatkan jumlah penelitian unggulan Undiksha berciri kearifan lokal.
4) Meningkatkan jumlah penelitian kolaborasi dengan institusi lain baik di dalam
maupun di luar negeri.
5) Meningkatkan perolehan HKI dan paten dari hasil riset.
6) Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian.
7) Pengembangan Jurnal Ilmiah LPPM.
8) Meningkatkan layanan administrasi penelitian melalui sistem layanan
administrasi berbasis TIK.

Indikator capaian kinerja bidang penelitian adalah seperti tercantum


pada Tabel I.4.1 berikut.

Tabel 1.4.1 Indikator Kinerja Utama Penelitian (IKUP)


No Jenis Indikator Capaian(per tahun)
Luaran 2017 2018 2019 2020 2021
Internasional 20 24 28 34 40
Nasional
30 35 42 50 60
1 Publikasi Ilmiah Terakreditasi
Lokal 65 70 76 83 92
Sebagai Internasional 35 40 46 53 62
pemakalah dalam Nasional 150 200 250 300 350
2 pertemuan ilmiah Lokal 250 300 350 400 450

39
No Jenis Indikator Capaian(per tahun)
Luaran 2017 2018 2019 2020 2021
Sebagai Internasional 2 3 5 8 12
pembicara
utama Nasional 10 15 20 26 34
(Keynote
Speaker)
3
dalam Lokal 20 30 40 50 60
pertemuan
lmiah
4 Visiting Lecturer Internasional 3 5 7 10 13
Paten 4 4 6 8 10
Paten sederhana 4 4 5 6 7
Hak cipta 1 2 2 3 3
Merek dagang 1 1 1 2 2
Rahasia dagang
Desain produk
Hak Atas 1 2 2 2 3
Industry
5 Kekayaan Indikasi
Intelektual (HKI) geografis - - - - -
Perlindungan
varietas - - - - -
tanaman
Perlindungan
topografi sirkuit - - - - -
terpadu
6 Teknologi Tepat Guna 10 12 18 23 28
7 Model/Prototype/Desain/Karya
15 20 28 38 45
seni/Rekayasa Sosial
Buku Ajar
22 25 30 35 42
8 Buku (ISBN)
Monograf 10 12 14 16 20
Buku
6 8 12 16 20
Referensi
9 Laporan penelitian yang tidak
258 300 360 430 520
Dipublikasikan
Jumlah Dana Regional 25 30 40 50 70
10 Kerjasama Nasional 230 280 335 398 420
Penelitian (dalam Internasional 5 8 14 20 30
juta rupiah)
Angka partisipasi dosen dalam
11 penelitian * 0,55 0,62 0,70 0,80 0,90
* Jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian dibagi total dosen tetap.

40
Indeks kinerja utama penelitian (IKUP) ditetapkan untuk
memberikan gambaran yang terukur target- target yang akan dicapai tiap
tahun untuk mendorong kinerja LPPM Undiksha. Peneliti diwajibkan untuk
menyatakan secara tertulis kesanggupan untuk memberikan luaran
penelitian sesuai kekhasan penelitian yang dilakukan. Skim- skim penelitian
yang dikembangkan juga diorientasikan untuk pencapaian IKUP.

4.2 Program Pengembangan Pusat-pusat Kajian


Kegiatan dalam pengembangan Pusat-pusat Kajian yang diprogramkan
adalah seperti berikut.
1) Mengembangkan penelitian unggulan yang berorientasi pengabdian
pada masyarakat berbasis.
2) Merintis penelitian kolaborasi kelembagaan dengan institusi dalam dan
luar negeri.
3) Mengaktifkan kelompok peneliti melalui integrasi program
penelitian antar disiplin ilmu sehingga luaran berdayaguna.
4) Meningkatkan profesionalitas peneliti.

Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran bidang pengembangan


Pusat Kajian disajikan pada Tabel 1.4.2.

Tabel 1.4.2 Indikator Sasaran Bidang Pengembangan Pusat-pusat


Kajian Tahun 2017-2021

Kondisi Capaian Tahun


Indikator Awal 2017 2018 2019 2020 2021
(2016)
Jumlah penelitian unggulan
1 2 2 3 3 4
Pusat.
Jumlah penelitian kolaborasi
1 2 2 3 4 5
Pusat.
Jumlah mitra 2 3 4 5 5 6
Rerata jumlah anggota aktif
1 2 2 3 4 4
kelompok studi di setiap Pusat.
Jumlah kegiatan pelatihan yang
1 2 3 3 4 4
dikelola Pusat tiap tahun.

41
4.3 Program Pengembangan Jurnal Ilmiah LPPM
Program kegiatan terkait dengan pengembangan jurnal ilmiah adalah
seperti berikut.
1. Meningkatkan kualitas jurnal-jurnal yang dikelola LPPM.
2. Meningkatkan jumlah artikel berkualitas dari hasil penelitian.

Indikator untuk mengukur pencapaian program bidang pengembangan


jurnal ilmiah yang dikelola LPPM disajikan pada Tabel 1.4.3.

Tabel 1 .4.3 Indikator Capaian Program Bidang


Pengembangan Jurnal Ilmiah Tahun 2017-2021

Kondisi Capaian Tahun


Indikator Awal 2017 2018 2019 2020 2021
2016
Rasio ketersediaan artikel pada 1:1,2 1:1,4 1:1,8 1:1,4 1:2,2 1:2,5
jurnal diterbitkan LPPM
Undiksha di setiap penerbitan
Jumlah jurnal terakreditasi 0 1 1 2 2 3

4.4 Program Pengembangan Sistem Administrasi


Ada dua program yang dicanangkan terkait pengembangan sistem
administrasi.
1) Meningkatkan layanan administrasi penelitian.
2) Mengembangkan sistem layanan berbasis TIK.

Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran bidang sistem admisistrasi


disajikan pada Tabel 1.4.4.

42
Tabel 1.4.4. Indikator Capaian Sasaran Bidang Sistem Administrasi
Tahun 2017-2021

Capaian Tahun
Indikator Kondisi
Awal 2017 2018 2019 2020 2021
2016
Perolehan sertifikat ISO 9001: 0 0 1 1 2 2
2008 untuk layanan bidang
penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
Jumlah jenis layanan pada 3 4 5 5 6 6
sistem berbasis TIK

Sasaran umum LPPM Udiksha adalah: 1) peningkatan kualitas penelitian


bertaraf internasional; 2) membangun sistem manajemen penelitian yang
transparan dan akuntabel, 3) meningkatkan kapasitas pusat-pusat kajian, dan 4)
meningkatkan kontribusi Undiksha pada pembangunan masyarakat.

Indikator pencapaian sasaran umum LPPM Undiksha adalah sebagai


berikut.
1) Perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk layanan bidang penelitian.
2) Jumlah penelitian unggulan yang sesuai dengan roadmap penelitian
pusat-pusat kajian.

Indikator capaian sasaran yang telah ditetapkan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1.4.5 Indikator Umum LPPM dan Capaian Tahun 2017- 2021.
Capaian Tahun
Indikator Kondisi 2017 2018 2019 2020 2021
Awal
(2016)
Diterimanya sertifikat ISO 0 0 1 1 2 2
Penelitian unggulan sesuai 2 3 4 5 5 6
roadmap Pusat Kajian

43
BAB V
POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN,
EVALUASI, DAN DESIMINASI

5.1 Pelaksanaan
Rencana strategis LPPM diimplementasikan sebagai bagian dari rencana
strategis Undiksha secara keseluruhan dan menjadi landasan bagi perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan desiminasi kegiatan penelitian. Dalam
implementasinya, kegiatan penelitian dikoordinasikan oleh Ketua LPPM bersama
dengan Ketua Pusat Penelitian, serta melibatkan ketua-ketua pusat kajian.
Pengelolaan kegiatan penelitian dievaluasi setiap tahun untuk dapat mencapai
target yang diinginkan sesuai renstra. Demikian pula rencana program penelitian
tahunan dievaluasi setiap tahun berdasarkan ketercapaian program pada tahun
tersebut serta perkembangan kebutuhan penelitian dan perkembangan IPTEK.
Dengan demikian kegiatan penelitian dapat beradaptasi secara luwes sesuai
dengan kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu dan teknologi terkini.
Secara umum jadwal kegiatan penelitian tiap tahun ditunjukkan pada Tabel I.5.1.
Tabel 1.5.1 Jadwal Pengelolaan Kegiatan Penelitian

Bulan
Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
Revisi proposal dan √ √ √
Penadatanganan
Kontrak
Pelaksanaan penelitian √ √ √ √ √ √ √
Evaluasi kemajuan √
Evaluasi laporan akhir √ √
Evaluasi luaran √
Penyusunan proposal √ √ √
penelitian (untuk
penelitian tahun
berikutnya)
Evaluasi proposal √ √ √
penelitian (untuk
penelitian tahun
berikutnya)

44
5.2 Estimasi Kebutuhan Dana dan Rencana Sumber Dana
Estimasi dana didasarkan pada kegiatan penelitian di setiap bidang setiap
tahun. Dengan memanfaatkan skema yang telah disediakan, maka setiap topik
penelitian dapat didanai sampai Rp 100 juta maksimum dengan pengusulan
anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan real dalam kegiatan penelitian.
Dengan mengacu pada peta jalan penelitian untuk setiap bidang riset, baik
unggulan maupun nonunggulan, maka dapat diestimasi dana penelitian yang
dibutuhkan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, antara dana penelitian unggulan
dan nonunggulan digunakan sumber dana yang berbeda. Penelitian unggulan
didanai dari:
1) dana penelitian terdesentralisasi dari DRPM Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
2) dana internal Undiksha, dan
3) kerja sama dengan industri atau lembaga pemerintah/swasta dalam dan luar
negeri.

Selanjutnya, penelitian nonunggulan didanai secara kompetitif dari:


1) dana penelitian terdesentralisasi dari DRPM Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
2) dana penelitian terpusat dari dari DRPM, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
3) dana internal Undiksha, dan
4) kerja sama dengan industri atau lembaga pemerintah/swasta dalam dan luar
negeri.

5.3 Pemantauan
Pemantauan (monitoring) pelaksanaan penelitian dilakukan oleh tim
internal dan tim eksternal undiksha. Pemantauan internal dilakukan oleh tim dari
kalangan Undiksha sendiri yang dibentuk oleh rektor Undiksha dan ditetapkan
dalam wujud surat keputusan rektor. Pemantauan internal dikoordinasikan oleh
LPPM. Pemantauan eksternal dilakukan oleh tim yang ditugaskan dari DRPM .

45
5.4 Evaluasi
Evaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
dilaksanakan beberapa kali, mulai dari tahap awal (penyiapan proposal) sampai
dengan tahap akhir (pelaporan dan desiminasi hasil). Pelaksanaan evaluasi
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam tiap tahapan adalah sebagai
berikut.
1) Tahap I adalah evaluasi aspek input, yang berupa evaluasi proposal penelitian
dengan tujuan mempersiapkan kerangka kerja, rumusan permasalahan dan
tujuan, metodologi, rencana pendanaan, dan tim peneliti untuk menghasilkan
luaran sebaik mungkin. Hasil evaluasi dijadikan dasar sebagai revisi
perencanaan penelitian.
2) Tahap II adalah evaluasi aspek proses, yang berupa pemantauan dan evaluasi
kemajuan yang dilaksanakan di pertengahan jangka waktu penelitian dengan
tujuan untuk mengevaluasi kemajuan, mengidentifikasi kendala, dan mencari
solusi agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan baik. Evaluasi
kemajuan didasarkan pada laporan kemajuan dan presentasi atau wawancara.
3) Tahap III adalah evaluasi aspek out put yang berupa evaluasi laporan akhir
terhadap seluruh substansi penelitian (sesuai dengan rancangan usulan) yang
diselesaikan dalam tahun tersebut. Evaluasi dilaksanakan terhadap
ketercapaian tujuan penelitian dan luaran yang telah dihasilkan sampai pada
akhir tahun.
4) Tahap IV adalah evaluasi aspek out come dilaksanakan pada tahun
berikutnya untuk mengevaluasi publikasi jurnal, pendaftaran produk HKI,
penerapan teknologi, dan bentuk luaran lainnya yang dihasilkan dari
penelitian yang diselesaikan pada tahun sebelumnya.

5.5 Diseminasi Hasil Penelitian


Diseminasi hasil penelitian melalui publikasi makalah ilmiah menjadi
kewajiban bagi para peneliti. Setiap penelitian hendaknya menghasilkan minimal
satu makalah pada terbitan ilmiah berkala nasional yang terakreditasi, sedangkan
setiap penelitian unggulan yang telah berlangsung selama dua tahun atau lebih
diharapkan menghasilkan minimal satu makalah pada terbitan ilmiah berkala

46
internasional. Untuk menunjang tercapainya sasaran tersebut, maka dilaksanakan
workshop penulisan makalah minimal setahun sekali. Disediakan juga insentif
bagi penerbitan makalah pada terbitan ilmiah berkala internasional atau konferensi
internasional, serta insentif penerbitan terbitan ilmiah berkala untuk unit-unit di
lingkungan Undiksha.

5.6 Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual


Diharapkan dari setiap judul penelitian terapan dihasilkan satu penemuan
untuk dipatenkan atau produk perangkat lunak untuk didaftarkan hak cipta. Untuk
mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan workshop penulisan deskripsi paten
minimal sekali setahun dan disediakan insentif pendaftaran paten tiap tahun.
Proses sosialisasi, workshop, dan pendaftaran HKI untuk hasil penelitian
dilaksanakan di bawah koordinasi Ketua LPPM. Mekanisme pendaftaran HKI
oleh Undiksha, termasuk untuk produk teknologi yang melibatkan pihak-pihak di
luar Undiksha, serta pembagian royalti diatur di dalam panduan tersendiri dan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Unit HKI.

5.7 Pemanfaatan dan Komersialisasi Hasil Penelitian


Agar hasil penelitian dapat benar-benar termanfaatkan, maka proses promosi dan
komersialisasi teknologi hasil penelitian dilaksanakan secara terpadu di bawah
koordinasi Ketua LPPM.

47
BAB VI
PENUTUP

Penelitian merupakan satu tugas pokok dalam tridarma perguruan tinggi


yang diemban Undiksha. Penelitian dilaksanakan untuk memberikan kontribusi
dan manfaat kepada proses pembelajaran, pengembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat. LPPM sebagai
lembaga pelaksana bidang penelitian di Undiksha mengembangkan kebijakan
umum yang arahnya ditujukan pada tiga hal pokok, yaitu: merealisasikan
paradigma pemberdayaan sumber daya, mengembangkan secara bertahap
kapabilitas civitas akademika di bidang penelitian dan mengembangkan payung
penelitian sesuai dengan potensi pusat-pusat kajian dan kelompok-kelompok
keilmuan.
Rencana strategis LPPM Undiksha tahun 2016 diharapkan dapat menjadi
pemandu kegiatan penelitian di Undiksha dalam rentang waktu 2017-2021.
Dengan demikian, dalam jangka menengah dan jangka panjang, penelitian di
Undiksha dapat diimplementasikan dengan baik. Kondisi capaian yang ditetapkan
diharapkan sudah mulai tampak pada masa lima tahun mendatang. Kondisi capain
tersebut diharapkan dapat menjadi acuap perencanaan penelitian di Undiksha
untuk 10 tahun mendatang. Demi keberlanjutan program penelitian di Undiksha,
ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, perlu diupayakan peningkatan
pemerolehan dana penelitian dari pemerintah daerah, dunia usaha dan industri,
mitra kerjasama internasional, dan instansi lain yang relevan. Dengan demikian,
program-program yang dicanangkan pada renstra LPPM Undiksha tahun 2016
dapat terlaksana dengan baik. Kedua, perlu dilakukan pembinaan iklim akademik
yang lebih intensif, khususnya dalam pelaksanaan penelitian. Kompetensi staf
perlu ditingkatkan agar mampu bersaing memperebutkan hibah peneltian yang
lebih berkualitas. Selain itu, perlu dibina komepetensi untuk mempublikasikan
artikel di jurnal yang menjadi rujukan, serta kompetensi untuk mendapatkan paten
atau HKI.
Rencana strategis LPPM Undiksha diharapkan mampu meningkatkan
status LPPM Undiksha yang sekarang ini berada pada level madya. Pada akhir

48
masa berlaku rencana strategis sekarang, yakni tahun 2021, LPPM Undiksha
diharapkan sudah berada pada level utama. Dengan demikian, lebih banyak hal
yang dapat dilakukan, sehingga peluang untuk meningkatkan diri menjadi lebih
terbuka. Evaluasi rencana strategis LPPM Undiksha perlu dilakukan secara
periodik untuk menjamin kesinambungan perencanaan dan pelaksanaan
penelitian. Evaluasi periodik juga diperlukan dalam upaya memelihara relevansi
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Undiksha terhadap permasalahan
nyata yang dihadapi masyarakat dan kecenderungan perkembangan IPTEK di
masa depan.

49
BAGIAN II
RENCANA STRATEGIS
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT

50
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasional
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20
ayat (2) menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Pada
prinsipnya, fungsi pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara profesional
oleh setiap perguruan tinggi dengan prinsip akuntabilitas, jaminan mutu, dan
transparansi. Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (LPPM)
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) merupakan lembaga terdepan
dalam pengembangan pengabdian kepada masyarakat di Undiksha. Lembaga
ini dituntut untuk berperan aktif dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing bangsa
melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Semua itu merupakan
sumbangsih Undiksha dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat di tingkat
daerah, wilayah, nasional, dan dunia.

Undiksha sebelumnya merupakan lembaga pendidikan tenaga


kependidikan (LPTK) tetapi sudah mengemban mandat perluasan untuk
mengelola bidang-bidang non kependidikan. Saat ini, kajian utama Undiksha
masih dalam bidang pendidikan disertai bidang-bidang lainnya yang mendukung
bidang kajian utama tersebut. Pengkajian dilakukan secara komprehensif untuk
semua disiplin ilmu yang diemban menuju arah pengembangan Undiksha sebagai
pusat pengembangan pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang
berkualitas, berdaya saing tinggi, berbudaya serta humanis berlandaskan Tri Hita
Karana. Oleh karena itu, Undiksha menjadikan bidang kependidikan, baik
pendidikan formal, non-formal, maupun informal sebagai bidang unggulan.
Pengembangan Undiksha juga memperhatikan beberapa isu penting
yakni: 1) isu global, seperti Masyarakat Ekonomi Asean; 2) isu nasional, seperti
Poros Maritim, Pembangunan Desa, Desa Perbatasan, Lima Komoditas
Swasembada (Beras, Jagung, Kedele, Gula dan Sapi), dan Reformasi Budaya; 3)
isu wilayah, yakni Membangun Desa Mandiri; serta 4) Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) Pemerintah Daerah (PEMDA), baik pemerintah
kabupaten/kota setempat maupun pemerintah provinsi.
51
Mempertimbangkan hal-hal di atas, Undiksha mencanangkan beberapa
bidang unggulan dalam program pengabdian kepada masyarakat yang dapat
dirumuskan menjadi beberapa tema, seperti diuraikan berikut ini.
1) Pengembangan Sumber Daya.
2) Penerapan IPTEKS.
3) Pengembangan Wilayah dan Dampak Lingkungan.
4) Kewirausahaan dan Konsultasi Bisnis.
5) Pengembangan Pendidikan Sekolah.
6) Pengembangan Pendidikan Non Formal.

LPPM dalam mengelola Pengabdian kepada masyarakat berdasarkan standar


yang telah ditetapkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yakni standar hasil, standar isi, standar proses,
standar penilaian, standar pelaksana, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
serta standar pendanaan dan pembiayaaan.
1) Standar Hasil. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dari
hasil penelitian yang sesuai dengan kaidah ilmiah dan harus mampu
menciptakan inovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
memenuhi kebutuhan masyarakat.
2) Standar Isi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat harus berdampak
positif pada pembangunan masyarakat, bangsa dan negara di berbagai sektor.
3) Standar Proses. K egiatan pengabdian kepada masayarakat direncanakan,
dilakukan, dikendalikan, dan ditingkatkan sesuai dengan sistem peningkatan
mutu pengabdian kepada masyarakat yang berkelanjutan.
4) Standar Penilaian. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat mulai dari
perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan pelaporan dievaluasi oleh tim
yang dibentuk sesuai peraturan yang berlaku.
5) Standar Pelaksana. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan
oleh staf yang kompeten di bidangnya.
6) Standar Sarana dan Prasarana. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
didukung oleh sarana daan prasarana yang mampu menghasilkan temuan
ilmiah dan solusi masalah di masyarakat.

52
7) Standar Pengelolaan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat
dilakukan secara mandiri atau berkelompok, namun dalam
pelaksanaannya tetap harus melembaga.
8) Standar Pendanaan dan Pembiayaan. Kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dilakukan melalui mekanisme hibah blok dan kompetisi yang
didasarkan pada prinsip otonomi dan akuntabilitas.

Untuk menjamin fungsi LPPM di bidang pengabdian kepada masyarakat


sesuai dengan delapan standar di atas, telah dibentuk tujuh pusat layanan dan
satu pusat HKI yang mengemban tugas seperti berikut.
1) Menentukan arah pengabdian kepada masyarakat.
2) Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat.
3) Mengkoordinasikan penerapan hasil-hasil penelitian ilmu
pengetahuan, teknologi dan atau seni tertentu untuk menunjang
pembangunan.
4) Mengkoordinasikan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
untuk mengembangkan konsepsi pembangunan nasional, wilayah dan
atau daerah melalui kerjasama antar perguruan tinggi dan atau badan
lain, baik di dalam dan di luar negeri.
5) Melaksanakan inventarisasi dan pendataan semua aktifitas
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakats.
6) Melakukan koordinasi dengan fakultas dan atau jurusan guna
menjamin relevansi antara kegiatan pengabdian kepada masyarakat
dengan kegiatan pendidikan.
7) Mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan.
8) Melakukan koordinasi aktif dengan inkubator bisnis.

Fungsi pengabdian kepada masyarakat dilakukan secara profesional oleh


setiap perguruan tinggi dengan prinsip akuntabilitas, jaminan mutu, dan
transparansi. Ukuran profesionalisme dan kesiapan PT dapat dilakukan
berdasarkan: (1) rasio jumlah pengabdian kepada masyarakat dengan jumlah

53
guru besar dan jumlah doktor; (2) jumlah penelitian yang telah mendapatkan Hak
Kekayaan Intelektual (HKI); (3) jumlah pengabdian kepada masyarakat yang
telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah nasional dan intemasional, (4) jumlah
pengabdian kepada masyarakat yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat luas,
dan (5) jumlah penelitian dan pengabdian kepada yang telah dikompilasi untuk
dijadikan buku ajar sebagai bahan pengayaan bahan kuliah mahasiswa. Untuk
menjamin hal tersebut, perlu disusun Rencana Strategis (Renstra) LPPM yang
cermat dan dinamis untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat untuk masa lima tahun ke depan (2017-2021). Renstra tersebut akan
menjadi pedoman perencanaan pengabdian kepada masyarakat yang akurat
disertai dengan pelaksanaan dan monitoring yang akuntabel agar tercapai sasaran
yang kongkrit. Berpedoman pada renstra tersebut LPPM Undiksha harus mampu:
1) menghasilkan penelitian sesuai prioritas nasional, wilayah, dan daerah, serta
unggulan penguruan tinggi; 2) meningkatkan kualitas dan kuantitas karya
ilmiah dosen di dalam jurnal internasional; 3) meningkatkan perolehan HKI
secara nasional maupun internasional; 4) menciptakan inovasi teknologi dan
melakukan alih teknologi, dan 5) melakukan pengentasan masyarakat tersisih.

1.2 Masa Berlaku


Renstra LPPM yang disusun tahun 2016 ini akan berlaku selama kurun
waktu lima tahun (2017-2021). Selama kurun waktu itu, semua kebijakan
Undiksha terkait dengan program pengabdian kepada masyarakat harus mengacu
kepada renstra LPPM tahun 2017-2021.

1.3 Metode Penyusunan


Rencana Strategis Strategis LPPM Undiksha Tahun 2017-2021 disusun dengan
dengan melibatkan seluruh stakeholder Undiksha dengan mengadopsi kerangka
kerja yang dikembangkan oleh Ward dan Peppard (2002) seperti tampak pada
Gambar 2.1.1 di bawah ini. Kerangka kerja Ward dan Peppard sebetulnya disusun
untuk pengembangan rencana bisinis sistem informasi (SI) atau teknologi
informasi (TI). Pada kesempatan ini kerangka kerja Ward dan Peppard diadopsi
untuk pengembangan rencana strategis LPPM.

54
Tahap Awal

Identifikasi Masalah (Survey,


Studi Literatur)

Pengumpulan Data (Wawancara,


Observasi, Studi Dokumen)

Tahap Analisis

 Analisis Situasi Internal  Analisis Strategi Internal


(SWOT) (Studi Dokumen,
 Analisis Situasi Eksternal Wawancara, Observasi)
(SWOT)  Analisis Strategi Eksternal
(Trend, Benchmarking)

Tahap Hasil

Program dan Strategi


Kegiatan Pelaksanaan Manajemen

Validasi Melalui
Rencana Focus Group
Strategis Discussion (FGD)

Gambar 2.1.1 Metode Pengembangan Rencana Strategis (Diadaptasi dari


Kerangka Kerja Ward dan Peppard)

1.4 Kebhinekaan Intelektual, Mitra Kerja, Program, dan Sumber Biaya


Dosen peneliti yang dimiliki Undiksha memiliki kompetensi yang
bervariasi, namun masih berada dalam rumpun-rumpun yang dapat memayungi
kebijakan penelitian dan pengabdian masyarakat yang diharapkan. Oleh karena
itu, LPPM undiksha membentuk kelompok keilmuan, baik di internal fakultas
55
maupun lintas fakultas. Kelompok keilmuan di internal fakultas akan
dikoordinasikan oleh dekan bersama jajarannya, sedangkan kelompok keilmuan
lintas fakultas akan dikoordinasikan oleh LPPM. Kelompok keimuan tersebut
akan menjadi acuan penentuan mitra kerja serta program-program penelitian dan
pengabdian masyarakat yang akan dilakukan. Mitra kerja LPPM adalah perguruan
tinggi (baik di dalam negeri maupun di luar negeri), pemerintah daerah, serta
dunia usaha dan industri.
Sumber dana pengabdian kepada masyarakat berasal dari internal
Undiksha (dari DIPA Undiksha) dan dari eksternal Undiksha, seperti pemerintah
pusat (Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi), pemerintah daerah
melalui program kerja sama atau kemitraan, serta dunia usaha dan industri
melalui program kerjasama atau kemitraan.

1.5 Landasasan Hukum


Penyusunan Renstra LPPM Undiksha 2016-2021 didasarkan kepada
landasan hukum seperti berikut.
1) Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 31, Ayat 5 bahwa pemerintah
memajukan IPTEK dengan menjunjung tinggi nilai agama, persatuan
bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia.
2) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
3) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang
Sistem Nasional Penelitian, pengembangan dan Penerapan IPTEK.
4) Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
5) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.
6) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
7) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
8) Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
9) Peraturan Presiden No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan

56
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025,
10) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
11) Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Universitas Pendidikan Ganesha.
12) Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
505/KMK.05/2015 tentang penetapan Undiksha sebagai Badan
Layanan Umum (BLU).
13) Rencana Strategis Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015 – 2020.
14) Keputusan Rapat Senat Undiksha 15 Februari 2012 mengenai Bidang Riset
Unggulan Undiksha.
15) Dokumen Kebijakan Bidang Akademik Undiksha.

57
BAB II
LANDASAN PENGEMBANGAN LPPM UNDIKSHA

2.1 Visi dan Misi LPPM Undiksha


2.1.1 Visi
Visi Undiksha adalah menjadi Perguruan Tinggi pusat pengembangan
pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang berbudaya dan
humanis berlandaskan Tri Hita Karana, serta menghasilkan tenaga kependidikan
dan nonkependidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Mengacu pada
visi Undiksha, LPPM memiliki visi: menjadi pusat pengembangan dan
penerapan IPTEK yang unggul dan berkarakter.

2.1.2 Misi
1) Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
secara global dengan berlandaskan pada budaya lokal.
2) Meningkatkan kualitas pengabdian kepada masyarakat untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
3) Meningkatkan relevansi pengabdian kepada masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan dunia usaha dan industri serta kebutuhan
masyarakat pada umumnya.
4) Mengembangkan penelitian-penelitian unggulan untuk
meningkatkan peran Undiksha dalam hal penelitian, pengabdian
kepada masyarakat dan publikasi bertaraf internasional.
5) Meningkatkan perolehan HKI (Hak Kekayaan Intelektual).
6) Mendorong Industrialisasi pedesaan melalui pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna.
7) Meningkatkan kualitas dan jati diri sumberdaya manusia calon
pimpinan masyarakat yang berwawasan jauh ke depan, memiliki sikap
kewirausahaan yang kompetitif dan unggul dalam memasuki maupun
menciptakan pasar kerja.

58
8) Memberdayakan masyarakat dengan mengangkatnya dari
keterbelakangan, mengentaskannya dari kemiskinan, meningkatkan
kemampuan sebagai subyek pembangunan melalui proses
pengembangan metode ilmiah.

2.2 Analisis Kondisi Saat Ini


2.2.1 Riwayat Perkembangan Undiksha
Riwayat Undiksha cukup panjang, berawal dari pendirian Kursus B1
Perniagaan dan B1 Bahasa Indonesia Tahun 1955 di Singaraja, yang selanjutnya
berkembang menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) cabang
Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya pada Tahun 1960. Tahun 1962 FKIP
cabang Universitas Airlangga diintegrasikan ke Universitas Udayana (UNUD)
yang baru berdiri. Kebijakan pemerintah pusat membentuk IKIP pada Tahun
1963 berimplikasi pada pengintegrasian FKIP UNUD ke IKIP Malang. Hal ini
tidak berlangsung lama karena Tahun 1968 IKP Malang cabang Singaraja kembali
diintegrasikan ke UNUD menjadi dua fakultas, yakni Fakultas Keguruan (FKg)
dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP). FKg dan FKIP UNUD kembali dilebur
menjadi FKIP UNUD tahun 1983. Perubahan besar terjadi Tahun 1993 saat FKIP
UNUD menjadi lembaga mandiri dengan nama Sekolah Tinggi Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (STKIP) Singaraja. STKIP Singaraja berubah status menjadi
IKIP Negeri Singaraja Tahun 2001 dan akhirnya menjadi Universitas Pendidikan
Ganesha (Undiksha) yang dikukuhkan dengan Peraturan Presiden Republik
Indonesia N0. 11 Tahun 2006, tanggal 11 Februari 2006. Sesuai dengan
Organisasi Tata Kerja (OTK) dan draf Statuta Undiksha tahun 2016, Undiksha
saat ini memiliki program pascasarjana dan tujuh fakultas, yakni:
a. Fakultas Ilmu Pendidikan,
b. Fakultas Bahasa dan Seni,
c. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA),
d. Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial,
e. Fakultas Teknik dan Kejuruan,
f. Fakultas Olah Raga dan Kesehatan, dan
g. Fakultas Ekonomi.

59
Tujuh fakultas menaungi 39 jurusan sedangkan program pascasarjana
menaungi 11 program studi jenjang Magister (S2) dan 3 program studi jenjang
Doktor (S3). Terkait dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, OTK dan
draf Statuta Undiksha tahun 2016 mengintegrasikan Lembaga Penelitian dan
Lembaga Pengabdian kepada masyarakat menjadi Lembaga pengabdian kepada
masyarakat (LPPM). LPPM membawahkan dua pusat, yakni Pusat Penelitian dan
Pusat Pengabdian kepada masyarakat. Dalam operasionalnya, kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang bersifat monodisiplin dapat dikelola dan
dilaksanakan oleh setiap jurusan tetapi tetap berkomunikasi dengan LPPM dalam
hal perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring. Di lain sisi, pengabdian kepada
masyarakat yang bersifat interdisiplin memerlukan wadah untuk koordinasi dalam
perencanaan, pelaksanaan dan monitoring, sehingga dilakukan oleh LPPM.
Fungsi koordinasi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan oleh Pusat-pusat Layanan di bawah
bendera Pusat Pengabdian kepada masyarakat.
Saat ini, Pusat Penelitian Undiksha menaungi 7 Pusat Layanan, yaitu:
1) Pusat Layanan Pengembangan Sumber Daya,
2) Pusat Layanan Penerapan IPTEKS,
3) Pusat Layanan Pengembangan wilayah dan Dampak Lingkungan,
4) Pusat Layanan Kuliah Kerja Nyata (KKN),
5) Pusat Layanan Kewirausahaan dan Konsultasi Bisnis,
6) Pusat Layanan Pengembangan Pendidikan Sekolah, dan
7) Pusat Layanan Pengembangan Pendidikan Non Formal.

Pusat-pusat layanan diarahkan untuk mendukung pelaksanaan pengabdian


kepada masayarakat di Undiksha dalam mencapai dua sasaran. Pertama,
pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang
relevan dan dapat memberikan kontribusi nyata bagi penyelesaian permasalahan
yang sedang dihadapi masyarakat, sekolah, dan pemerintah. Kedua, pengabdian
kepada masyarakat mampu memberdayakan masyarakat serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

60
2.3 Capaian Rencana yang Sudah Ada
Sampai dengan tahun 2016 secara kontinyu terjadi peningkatan dalam
kuantitas dan kualitas luaran penelitian yang dilaksanakan oleh para peneliti
Undiksha, baik yang didanai melalui hibah kompetitif tingkat nasional maupun
tingkat internal Undiksha.

2.3.1 Publikasi Ilmiah


Publikasi ilmiah menunjukkan kecenderungan yang semakin baik dari
tahun ke tahun. Jika jumlah publikasi makalah ilmiah dalam jurnal internasional
dipakai sebagai acuan, maka dapat dikatakan sudah terjadi peningkatan yang
signifikan. Untuk tiga tahun terakhir ini, staf dosen Undiksha sudah menghasilkan
beberapa karya ilmiah yang dipublikasikan di beberapa jurnal, baik nasional
maupun internasional. Karya ilmiah yang dihasilkan dosen Undiksha pada tiga
tahun terakhir adalah seperti tercantum pada Tabel 2.2.1.

Tabel 2.2.1 Artikel Ilmiah, Karya Seni atau Buku yang Dihasilkan Selama
Tiga Tahun Terakhir.

Jumlah Judul
Jenis Karya TOTAL
No. 2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Jurnal Ilmiah terakreditasi DIKTI 4 14 6 24
2 Jurnal Ilmiah internasional 5 18 21 44
3 Buku tingkat nasional 17 114 62 193
4 Buku tingkat internasional 0 0 0 0
5 Karya seni tingkat nasional 0 0 0 0
6 Karya seni tingkat internasional 0 0 0 0
7 Karya sastra tingkat nasional 0 0 0 0
8 Karya sastra tingkat internasional 0 0 0 0

Total 26 146 89 261

2.3.2 Produk HKI


Staf dosen Undiksha juga sudah menghasilkan paten/HKI dari hasil
61
penelitian mereka. Produk HKI yang dihasilkan staf Undikshauntuk tiga tahun
terakhir sebanyak empat buah dengan rincian seperti tercantum pada Tabel 2.2.2.

Tabel 2.2.2 Karya Dosen dan atau Mahasiswa Undiksha yang telah
Memperoleh Paten/Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Selama Tiga
Tahun Terakhir

Bentuk
Nasional/
No. Jenis Karya Penghargaan
Internasional
Paten HKI
(1) (2) (3) (4) (6)
1 Proses Pengolahan Air Limbah Tekstil √ Nasional
Menggunakan Biofilm Konsorsium
Bakteri yang ditempatkan dalam
Reaktor Sederhana Semianaerob (Dr. I
Dewa Ketut Sastrawidana, M.Si.)
2 Elektroda Biosensor untuk √ Nasional
Penentuan Gliserida Menggunakan
Enzim Lipase Termostabil (Dr. I
Nyoman Tika, M.Si.)
3 Enzim Lipase Termostabil dari √ Nasional
Bakteri Termofilik Isolat
Banyuwedang (Dr. I Nyoman Tika,
M.Si.)
4 Nanokomposit Silika - Karbon √ Nasional
sebagai Penguat Kayu Sintetik dari
Serat Lignoselulosa Berbahan
Biomassa Tropis Kaya Silikon
(Dr.rer.nat. I Wayan Karyasa, S.Pd.,
M.Sc.)

2.3.3 Kontribusi Solusi terhadap Permasalahan Nyata


Beberapa ukuran yang dapat menjadi indikator bahwa penelitian di
Undiksha telah menjadi solusi bagi permasalahan nyata adalah dengan
62
meningkatnya jumlah pengabdian kepada masyarakat dari tahun ke tahun.
Penelitian yang dilakukan mayoritas sudah berorientasi ke penerapan dalam
wujud pengabdian kepada masyarakat sebagai solusi permasalahan nyata di
berbagai bidang. Sebaliknya, pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan
mayoritas (80%) sudah berbasis hasil penelitian, sehingga memiliki pijakan ilmiah
yang kuat untuk diterapkan di dunia usaha dan industri atau di masyarakat umum.
Pada tiga tahun terakhir, total pengabdian kepada masyarakat yang telah
dilakukan pada rentang waktu tiga tahun terakhir adalah seperti tercantum pada
Tabel 2.2.3.

Tabel 2.2.3 Total Pengabdian kepada masyarakat yang Dilakukan oleh


Dosen Tetap Selama Tiga Tahun.

Jumlah Judul
No. Sumber Pembiayaan Pengabdian TOTAL
2014 2015 2016
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Pembiayaan sendiri oleh 0 0 0 0
pelaksana P2M
2 PT/ yayasan yang bersangkutan 72 92 123 287
3 Kemdiknas/ Kementerian lain 20 32 28 80
terkait
4 Institusi dalam negeri di luar 5 2 2 9
Kemdiksnas/ Kementerian lain
terkait
5 Insitusi luar negeri 0 0 0 0

Total 97 126 153 376

2.4 Peran Unit Kerja


Menurut OTK Undiksha tahun 2016, LPPM Undiksha adalah unsur
penyelenggara penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang membina dan
mengkoordinasikan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui
kegiatan penelitian dan pengkajian. LPPM Undiksha mengkoordinasikan,
63
memantau, dan menilai: 1) kegiatan penelitian yang diselenggarakan oleh pusat-
pusat kajian, fakultas/program pascasarjana, serta unit-unit di bawahnya; dan 2)
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh pusat layanan,
fakultas/program pascasarjana, serta unit-unit di bawahnya. Pusat Kajian
merupakan unsur pelaksana kegiatan penelitian yang bersifat multi/antarbidang,
sedangkan Pusat Layanan merupakan unsur pelaksana kegiatan pengabdian
kepada masyarakat yang bersifat multi/antarbidang.

2.5 Potensi di Bidang Pengabdian kepada masyarakat


2.5.1 Sumber Daya Manusia
Dari sisi sumber daya manusia, Undiksha memiliki cukup banyak tenaga
peneliti yang terdiri dosen, tenaga fungsional lainnya, seperti pustakawan, pranata
komputer, dan laboran. Dosen peneliti yang ada sampai tahun 2016 sebanyak 460
orang dengan rincian seperti tampak pada Tabel 2.2.4.

Tabel 2.2.4 Data Dosen Tetap Undiksha

Gelar Akademik
No. Pendidikan Guru Lektor Tenaga Total
Lektor Asisten
Besar Kepala Pengajar
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 S-3/Sp-2 44 52 20 4 0 120
2 S-2/Sp-1 0 99 124 47 60 330
Profesi/ 0 0 3 7 0 10
3
S-1/D-4*
Total 44 151 147 58 60 460

Selain oleh dosen, pengabdian kepada masyarakat juga dilakukan oleh tenaga
fungsional lainnya, seperti pustakawan, pranata komputer, dan laboran. Data
pustakawan, pranata komputer, dan laboran Undiksha sampai dengan tahun 2016
adalah seperti tampak pada Tabel 2.2.5.

64
Tabel 2.2.5 Data Pustakawan dan Tenaga Fungsional Lainnya.

Jumlah Pustakawan dan Tenaga Fungsional


Lainnya dengan Pendidikan Terakhir
Jenis Tenaga
No. S-3 S-2 S-1 D-4 D-3 D-2 D-1 SMA Jumlah
Kependidikan
/
SMK
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
1 Pustakawan - - 23 - - 1 - 1 25
2 Laboran/Teknisi/
Analis/Operator/ - 2 8 - 1 - - 4 15
Programer
Total - 2 31 0 1 2 0 5 40

2.5.2 Sarana dan Prasarana


2.5.2.1 Laboratorium
Terdapat laboratorium pendidikan yang dapat difungsikan dalam riset
antara lain yang terdapat di Fakultas MIPA (Laboratorium Fisika, Laboratorium
Kimia, Laboratorium Instrument analisis kimia, Laboratorium Komputer,
Laboratorium Biologi, Hutan Kampus); di Fakultas Fakultas Teknik dan Kejuruan
(Laboratorium Jaringan Komputer, Laboratorium Komputer Desain,
Laboratorium Robotik, Laboratorium Elektro, Laboratorium Mesin); di Fakultas
Ekonomi (Laboratorium Perpajakan, Laboratorium Komputer); di Fakultas Imu
Pendidikan (Laboratorim Teknologi Pendidikan, Laboratorium Bimbigan dan
Konseling), Fakultas Bahasa dan Seni (Laboratorium Bahasa Inggris, Bahasa
Jepang, dan Bahasa Bali; Laboratorium Seni Rupa; Laboratorium Desain Grafis),
dan laboratorium pendidikan (sekolah Laboratorium) untuk penelitian yang
terkait dengan pengembangan metodologi dan perangkat pembelajaran.

2.5.2.2 Perpustakaan dan Akses Jurnal Internasional


Undiksha memiliki perpustakaan di tingkat pusat dan ruang baca di
tingkat fakultas, program pascasarjana, dan jurusan-jurusan. Perpustakaan
Undiksha memiliki koleksi buku tercetak (hardcopy) yang melingkupi semua
65
bidang dan kompetensi yang relevan dengan volume yang cukup dan terus
bertambah. Selain itu, Perpustakaan Undiksha juga memiliki koleksi buku dan
karya ilmiah lainnya dalam bentuk digital (softcopy) yang dapat diakses secara
online. Perpustakaan Undiksha juga berlangganan jurnal internasional secara
elektronik pada: http://perpus.undiksha.ac.id/2011/06/10/daftar-e-journal-yang-
dilanggan-tahun 2016. Semua sumber tersebut memberikan bahan kajian literatur
dan referensi yang sangat memadai bagi kegiatan penelitian di Undiksha.
Perpustakaan Undiksha juga menyediakan akses elektronik bagi masyarakat luas
ke jurnal terbitan unit-unit di dalam lingkungan Undiksha, serta buku tugas akhir,
tesis, disertasi, dan laporan penelitian pada alamat: http://undiksha.ac.id.

2.5.2.3 Internet dan Intranet


Undiksha dilengkapi jaringan intranet yang memungkinkan terlaksananya
kegiatan akademik secara elektronik. Pada saat ini, Sistem Informasi Manajemen
Akademik (SIMAk) telah dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kegiatan
akademik. Sistem Informasi pengabdian kepada masyarakat (SIMPPM) sudah
dikembangkan dan terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajmene
Kepegawaian (SIMPEG) dan SIMAk. Dengan demikian kinerja dosen dan tenatag
fungsional lainnya dapat dipantau secara online (daring). Jaringan intranet
Undiksha terhubung ke internet dengan kapasitas total 160 mbps sehingga
memungkinkan sivitas akademika untuk mengakses informasi yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan penelitian dengan mudah dan lancar.

2.5.3 Organisasi Manajemen


OTK dan draf Statuta Undiksha 2016 menyebutkan bahwa organisasi
manajemen pengabdian kepada masyarakat di Undiksha dikoordinasikan oleh
LPPM yang dipimpin oleh Ketua LPPM dibantu Sekretaris. Dalam
operasionalnya, Ketua LPPM dibantu oleh Ketua Pusat Penelitian (yang
membawahkan Ketua dan Sekretaris Pusat-pusat Kajian) dan Ketua Pusat
Pengabdian kepada masyarakat (yang membawahkan Ketua dan Sekretaris Pusat-
pusat Layanan). Secara garis besar, peranan masing-masing adalah sebagai
berikut.

66
1) Ketua LPPM bertugas membantu rektor mengkordinasikan riset dan
pengabdian kepada asyarakat bidang unggulan maupun non-unggulan dalam
mengelola, mengkoordinasi, mengendalikan, serta mengembangkan norma
dan kebijakan di bidang pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan
Undiksha.
2) Ketua Pusat Penelitian bertugas sebagai berikut.
a) Mengkoordinasikan penelitian multidisiplin.
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan program penelitian oleh pusat-pusat
kajian sesuai dengan kompetensi masing-masing.
c) Mengkoordinasikan pusat-pusat kajian dalam mengembangkan jejaring
kerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri sesuai dengan
kompetensi masing-masing.
d) Menyediakan serta mengembangkan sarana yang dibutuhkan pusat-pusat
kajian untuk pelaksanaan dan pengembangan program penelitian sesuai
kompetensi masing-masing.
3) Ketua Pusat Pengabdian Kepada masyarakat bertugas sebagai berikut.
a) Mengkoordinasikan pengabdian kepada masyarakat yang multidisiplin.
b) Mengkoordinasikan pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat
oleh pusat-pusat layanan sesuai dengan kompetensi masing-masing.
c) Mengkoordinasikan pusat-pusat layanan dalam mengembangkan jejaring
kerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri sesuai dengan
kompetensi masing-masing.
d) Menyediakan serta mengembangkan sarana yang dibutuhkan pusat-pusat
layanan untuk pelaksanaan dan pengembangan program pengabdian
kepada masyarakat sesuai kompetensi masing-masing.

Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Undiksha,


laboratorium/studio di lingkungan Undiksha diharapkan menjadi ujung tombak
dengan membentuk kelompok-kelompok riset dan merumuskan serta
melaksanakan peta jalan penelitian di laboratorium/studio dan kelompok riset
masing-masing. Di samping itu, mahasiswa pascasarjana juga diharapkan
mengambil peran besar dalam melaksanakan penelitian pada tingkat state-of-the-

67
art. Dari pemikiran tersebut, peran fakultas dan jurusan sangat besar karena secara
operasional laboratorium/studio dikelola di bawah fakultas dan jurusan. Peran
Program Pascasarjana dan Program Studi di bawahnya juga amat besar dalam
mengkoordinasikan penelitian oleh masiswa S2 dan S3. Oleh karena itu,
diperlukan koordinasi yang baik antara organisasi manajemen penelitian dengan
pihak fakultas/jurusan/laboratorium dan program pascasarjana. Dalam hal ini,
peran setiap unit adalah sebagai berikut.

1) Program Pascasarjana
Program pascasarjana berperan sebagai pengelola dan pelaksana
penjaminan mutu program pendidikan tingkat S2 dan S3.

2) Fakultas
Fakultas adalah himpunan sumber daya pendukung yang
mengkoordinasikan penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan akademik,
vokasi, dan/atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi
dan/atau seni. Fakultas dipimpin oleh seorang dekan yang dalam kaitan dengan
manajemen penelitian bertugas mengkoordinasikan penyelenggaraan kebijakan
pimpinan Undiksha dalam bidang sumber daya untuk melaksanakan tridharma
perguruan tinggi di lingkungan fakultas, serta sistem manajemen, penjaminan dan
pengendalian mutu penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi.

3) Jurusan
Jurusan adalah himpunan sumber daya pendukung pada seluruh jenjang
program studi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan atau
seni. Dalam kaitan dengan manajemen penelitian, jurusan berfungsi sebagai
perencana dan pengelola Tridharma Perguruan Tinggi dan kerja sama dalam
sebagian dan atau salah satu cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau
seni, sebagai koordinator dalam mengintegrasikan kegiatan program studi
berkaitan dengan penyelenggaraan Tridharma dan kerja sama, serta sebagai
pengelola dan pemberdaya laboratorium/studio.

68
4) Laboratorium/Studio
Laboratorium/studio merupakan perangkat penunjang pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi dan mempunyai tugas melakukan kegiatan penelitian
dalam cabang ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian tertentu sebagai
penunjang pelaksanaan tugas pokok jurusan/program studi sesuai dengan
ketentuan bidang yang bersangkutan. Kepala laboratorium/studio bertugas
merencanakan, mengembangkan, menyelenggarakan, dan mengendalikan
kegiatan Tridharma sesuai fungsinya. Struktur organisasi terkait manajemen
pengabdian kepada masyarakat berdasarkan OTK dan draft Statuta Undiksha
2016 ditunjukkan pada gambar berikut.

REKTOR
WR 1 WR 2 WR 3 WR 4

PROGRAM
FAKULTAS
PASCASARJANA LPPM
PROGRAM STUDI JURUSAN

PUSAT
PUSAT PENGABDIAN
PENELITIAN KEPADA
MASYARAKAT

PUSAT-PUSAT PUSAT-PUSAT
KAJIAN LAYANAN

Gambar 2.2.1 Struktur Organisasi terkait Manajemen Pengabdian Kepada


Masyarakat

69
Berdasarkan draf Statuta Undiksha 2016, Undiksha wajib melaksanakan
penelitian yang terkait dengan kajian teoretik kependidikan, penelitian terapan
tentang pengembangan metodologi dan perangkat pembelajaran; serta
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat terkait dengan penerapan
metodologi dan perangkat pembelajaran. Kegiatan penelitian yang berkaitan
dengan satu bidang ilmu dilaksanakan oleh laboratorium dan dikoordinasikan oleh
jurusan, sedangkan kegiatan penelitian yang bersifat lintas fakultas/jurusan
dikoordinasikan oleh pusat penelitian. Demikian pula halnya dengan pengabdian
kepada masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang berkaitan
dengan satu bidang ilmu dilaksanakan oleh oleh jurusan, sedangkan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat yang bersifat lintas fakultas/jurusan
dikoordinasikan oleh pusat pengabdian kepada masyarakat.

2.5.4 Analisis SWOT


Analisis SWOT dilakukan untuk mengetahui kondisi sekarang (existing)
pengabdian kepada masyarakat Undiksha dan berbagai tantangan serta peluang
yang dapat diambil Undiksha untuk peningkatan kinerja pengabdian kepada
masyarakat. Secara ringkas, analisis SWOT terhadap pengembangan pengabdian
kepada masyarakat di Undiksha ditunjukkan pada Tabel 2.2.6 berikut.

Tabel 2.2.6 Analisis SWOT Terhadap Pengembangan Pengabdian


kepada Masyarakat di Undiksha
Faktor Internal
Strength Weaknesses
1) Populasi dosen peneliti cukup besar 1) Proporsi dosen bergelar doktor.
dengan diversitas kompetensi yang 2) Proporsi dosen menduduki jabatan
cukup tinggi. fungsional guru besar.
2) Proporsi dosen aktif meneliti cukup 3) Terbatasnya program studi pada
tinggi. program pascasarjana, khususnya S3.
3) Populasi mahasiswa program 4) Budaya meneliti dosen di lingkungan
pascasarjana cukup besar. Undiksha belum merata sehingga
4) Fasilitas laboratorium mendukung produktivitas dan kualitas penelitian
pelaksanaan penelitian dan pengabdian dan pengabdian kepada masyarakat
kepada masyarakat. belum optimal.
5) Sudah ada kerjasama dalam/luar negeri 5) Peraihan HAKI mayoritas masih
6) Sudah memiliki Visi Misi dan Tujuan dalam proses invensi, belum
yang jelas. sertifikat HAKI.
7) Sudah memiliki struktur organisasi 6) Promosi hasil penelitian dan

70
dengan dengan uraian kerja yang jelas. pengabdian masyarakat masih
8) Didukung oleh 10 Pusat Kajian dan 7 kurang.
Pusat Layanan. 7) Kapasitas TIK (teknologi Informasi
9) Memiliki Unit Kerja yang menangani dan komputerisasi) belum memadai.
HKI. 8) Dana operasional Pusat Kajian dan
10) Iklim kompetisi akademis serta Pusat Layanan masih terbatas.
produktivitas penelitian cukup tinggi. 9) Kemampuan menggalang
dana masih terbatas.
Opportunities Threats
1) Meningkatnya berbagai macam 1) Persaingan dengan perguruan tinggi
tawaran hibah /dana penelitian dan yang lebih maju.
pengabdian. 2) Promosi dan pencitraan yang agresif
2) Pemanfaatan berbagai sumber yang dari perguruan tinggi pesaing.
tersedia di internet. 3) Tuntutan pemeringkatan perguruan
3) Adanya pengakuan dalam wujud tinggi di level Dunia, seperti THES
standarisasi, akreditasi, dan sertifikasi dan Webometric terutama dari
4) Tersedia hibah dari pemerintah bidang penelitian dan pengabdian.
kabupaten/kota dan provinsi yang 4) Tuntutan kualitas dan relevansi hasil
cukup besar. penelitian dan pengabdian yang
5) Tersedia berbagai media publikasi tinggi.
dengan berbagai tingkatan (Regional- 5) Tuntutan kualitas publikasi yang
Nasional-Internasional). semakin tinggi.
6) Kerjasama dan kolaborasi dengan 6) Tuntutan tata kelola lembaga yang
industri, pemerintah, universitas luar baik.
negeri, dan insititusi luar negeri.
Faktor Eksternal

Peluang (opportunity) yang ada harus ditangkap dan ancaman (threat)


yang ada harus disikapi dengan memanfaatkan kekuatan (strength) yang dimiliki
serta dengan menutup kelemahan (weakness) yang ada. Strategi yang diterapkan
dapat digambarkan seperti tampak pada deskripsi berikut.

S–O W–O
1) Peningkatan kapabilitas peraihan 1) Peningkatan produktivitas serta kualitas
HKI dan atau PATEN. penelitian dan pengabdian.
2) Pembangunan kemitraan dan 2) Peningkatan publikasi ilmiah.
kolaborasi yang efektif. 3) Pemenuhan kelengkapan sarana
3) Peningkatan variasi program- prasarana Pusat Kajian LPPM.
program penelitian dan pengabdian. 4) Integrasi dan peningkatan sinergi
4) Peningkatan keterpaduan antara pendidikan, penelitian dan pengabdian
program-program penelitian dengan 5) Peningkatan koordinasi dan sinergi
program-program pengabdian.
antara LPPM dan fakultas.
5) Peningkatan level program-program
penelitian dan pengabdian. 6) Peningkatan Perencanaan dan
6) Pencitraan program-program Pengaggaran LPPM dengan berpegang
penelitian dan pengabdian. pada Road Map.
7) Peningkatan alokasi pengganggaran dana
penelitian dan pengabdian.
71
T-S T–W
1) Peningkatan mutu penelitian dan 1) Peningkatan kemampuan peneliti (SDM)
publikasi internasional untuk dalam rangka menunjang THES dan
menunjang peringkat berdasarkan webometric.
THES dan webometric. 2) Peningkatan kesadaran etika dan budaya
2) Mengupayakan sertifikasi ISO 2008 organisasi LPPM.
3) Peningkatan upaya pencitraan 3) Peningkatan kompetensi staf dalam
(branding) melalui peningkatan rangkan peningkatan kualitas layanan
kualitas dan kekhasan produk seta LPPM untuk kepuasan pelanggan.
kualitas.

Gambar 2.2.2: Diagram Analisis SWOT

Kekuatan (Strengths)
1) Populasi dosen yang cukup memadai sebagai sumber daya manusia
pelaku penelitian. Pada saat ini Undiksha memiliki 460 orang tenaga dosen
peneliti dengan diversitas kompetensi yang tinggi tersebar dalam 53
jurusan/program studi merupakan modal sumber daya manusia yang sangat
potensial sebagai pelaksana kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Diversitas kompetensi akademik dan penelitian yang cukup besar di bidang
IPTEKS. Kegiatan penelitian di Undiksha dikembangkan pada diversitas
kompetensi yang terkait dengan pengembangan ilmu pendidikan, di samping
pengembangan penelitian pada kompetensi nonkependidikan, yang
dilaksanakan oleh program pascasarjana bersama tujuh fakultas, yaitu:
Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Fakultas Teknik
dan Kejuruan, Fakultas Olah Raga dan Kesehatan, dan Fakultas Ekonomi.
Program Pascasarjana melingkupi 11 Program Studi S2 dan 3 Program Studi
S3. Sementara itu, tujuh fakultas yang ada melingkupi 39 jurusan. Dalam
beberapa tahun ke depan ditargetkan terbentuknya beberapa fakultas baru yang
akan semakin memperkuat diversitas kompetensi akademik dan penelitian di
Undiksha. Penelitian yang bermodalkan diversitas kompetensi kependidikan
dan nonkependidikan ini memungkinkan tercapainya solusi permasalahan yang
komprehensif dan integral dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang
keilmuan, dan diharapkan memberikan peluang semakin besar pada Undiksha

72
dalam mengakomodasi penyelesaian beragam persoalan nyata di masyarakat.
2) Proporsi dosen yang aktif melaksanakan penelitian. Dosen Undiksha yang
melaksanakan atau terlibat di dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat tiga tahun terakhir rata-rata mencapai 71,98% dari seluruh dosen
Undiksha. Hal ini merupakan modal dasar untuk pengembangan pengabdian
kepada masyarakat selanjutnya.
3) Populasi mahasiswa program pascasarjana cukup besar. Saat ini mahasiswa
Program Pascasarjana ada 321 orang, yang terdiri dari 293 mahasiswa S2 dan
28 mahasiswa S3.
4) Fasilitas laboratorium sudah memadai. Undiksha memiliki 16 laboratorium
yang dikelola oleh jurusan-jurusan, serta empat laboratorium yang dikelola unit
kerja, seperti Unit Bimbingan Konseling, Perpustakaan, Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi, dan Pusat Layanan Bahasa. Selain itu, Undiksha
juga memiliki laboratorium pendidikan yaitu Sekolah Laboratorium (jenjang
TK, SD, SMP, dan SMA) sebagai tempat uji coba perangkat pendukung
pembelajaran. Ketersediaan laboratorium penunjang bagi penelitian dalam
berbagai bidang ilmu merupakan modal yang sangat penting bagi Undiksha
dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
5) Kerja sama dalam dan luar negeri. Sampai tahun 2016, Undiksha tercatat telah
memiliki 13 nota kerja sama akademik dengan perguruan tinggi di dalam dan
di luar negeri, serta 18 buah dengan pemda dan sekolah. Melalui kegiatan
kerja sama akademik tersebut dapat dirintis kerja sama penelitian. Beberapa
jenis penelitian dilakukan kerja sama dengan Pemda di Bali, Hibah
Pascasarjana, RUT, Penelitian Dasar, Hibah Bersaing, Dosen Muda, Kajian
Wanita, Hibah Pekerti.
6) Undiksha sudah memiliki Visi, Misi, dan Tujuan yang jelas.
7) LPPM Undiksha sudah memiliki struktur organisasi dengan uraian kerja yang
jelas. Dalam operasionalnya, LPPM Undiksha didukung oleh 10 Pusat Kajian
dan 7 Pusat Layanan.
8) Undiksha sudah memiliki Unit Kerja yang menangani HAKI. Staf dosen yang
memiliki inovasi yang layak untuk mendapatkan paten atau HAKI, maka staf
dosen bersangkutan cukup menyerahkan pengurusan patenatau HAKI ke Unit

73
Kerja yang menangani HAKI.
9) Iklim kompetisi akademis serta produktivitas penelitian cukup tinggi. Staf
dosen Undiksha sudah terbiasa dengan iklim persaingan yang ketat namun
sehat dalam memperebutkan hibah-hibah pengabdian kepada masyarakat.

Kelemahan (Weaknesses)
1) Proporsi dosen yang bergelar S3
2) Proporsi dosen bergelar S3 masih relatif kecil, hanya 26,09% atau 120 dari
total 460 orang dosen Undiksha sesuai dengan data bulan Oktober 2016. Hal
ini menjadi kendala bagi pengembangan kegiatan penelitian. Pada masa
mendatang, Undiksha perlu menyusun perencanaan yang lebih baik dalam
pengembangan sumber daya manusia yang terintegrasi dengan rencana
strategis pengabdian kepada masyarakat hingga 10-15 tahun ke depan.
3) Proporsi dosen yang menduduki jabatan fungsional Guru Besar masih relatif
kecil, hanya 9,13% atau 42 dari total 460 orang dosen Undiksha sesuai
dengan data bulan Oktober 2016. Hal ini menjadi kendala bagi
pengembangan kegiatan penelitian. Undiksha perlu menyusun perencanaan
yang lebih baik dalam pengembangan sumber daya manusia yang terintegrasi
dengan rencana strategis pengabdian kepada masyarakat hingga 10-15 tahun
ke depan.
4) Budaya meneliti dosen di lingkungan Undiksha belum merata sehingga
produktivitas dan kualitas pengabdian kepada masyarakat belum optimal.
Pada fakultas/jurusan tertentu banyak dosen mendapatkan hibah pengabdian
kepada masyarakat baik dari dana pusat, perogram kerja sama, atau penelitian
desentralisasi, atau dari danan mandiri.dari pusat, sementara pada
fakultas/jurusan yang lain sangat sedikit dosen fakultas/jurusan yang
melakukan penelitian atau pengabdian kepada masyarakat.
5) Proporsi dosen yang aktif menulis publikasi ilmiah internasional. Sejak tahun
2011 sampai tahun 2015, publikasi makalah dalam jurnal internasional yang
ditulis oleh dosen Undiksha baru mencapai 15 makalah. Jika dibandingkan
dengan jumlah dosen seluruhnya, yakni 439 orang, maka angka tersebut
relatif masih kecil.

74
6) Peraihan HAKI mayoritas masih dalam proses invensi, belum sertifikat
HAKI.
7) Promosi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat masih kurang.
8) Kapasitas TIK (teknologi Informasi dan komputerisasi) belum memadai.
9) Dana operasional Pusat Kajian dan Pusat Layanan masih terbatas. Sampai
tahun 2016 ini dana pusat kajian dan pusat layanan baru berasal dari dana
DIPA.
10) Kemampuan menggalang dana masih terbatas.

Peluang (Opportunities)
1) Meningkatnya berbagai macam tawaran hibah/dana pengabdian kepada
masyarakat. Setiap tahun Undiksha menyediakan dana internal dan
mendapatkan dana penelitian dari Kemenristek (yang sebelumnya
Kemendiknas) dan instansi lainnya. Sejak tahun 2011 total dana penelitian
dari sumber-sumber tersebut lebih dari Rp 3,5 milyar per tahun. Data hasil
penelitian dalam 5 tahun terakhir memberikan gambaran bahwa penelitian
dengan tema kependidikan dan pembelajaran serta humaniora telah dilakukan
sebanyak 80%; dan tema dalam bidang non-kependidikan hanya mencapai
20%, yang menyangkut ilmu dasar dan ilmu terapan. Jenis dan bidang
garapan penelitian pada tema pendidikan dan pembelajaran menyangkut
pengembangan bahan ajar, pengembangan model dan strategi pembelajaran,
pengembangan media pembelajaran, pengembangan model-model asesmen
dan evaluasi pembelajaran, serta penelitian kuasi eksperimen dengan sub-
subtema pembelajaran inovatif, pembelajaran berbasis ICT, pembelajaran
berbasis kearifan lokal (local knowledge, local technology, local attitude),
pembelajaran bilingual, dan penelitian kebijakan pendidikan. Penelitian
bidang humaniora didominasi oleh sub-subtema sosial antropologi,
kebudayaan, kebahasaan, kesastraan, dan kesenian. Sedangkan tema-tema
penelitian bidang Sains dasar dan teknologi terapan paling banyak mengkaji
tentang kimia bahan alam dan pemanfaatannya untuk teknologi tepat guna,di
samping juga mengkaji tentang pengembangan dan/atau pemanfaatan ICT
dalam industri kreatif dan pembelajaran, serta pengembangan perangkat

75
lunak dan keras.
2) Pemanfaatan berbagai sumber yang tersedia di internet. Perpustakaan
Undiksha saat ini telah berlangganan secara elektronik beberapa jurnal
internasional. Jurnal-jurnal tersebut dapat diakses langsung oleh para civitas
Undiksha. Ketersediaan akses ke jurnal bagi sivitas akademika Undiksha
memberikan dua manfaat. Pertama, menyediakan literatur sebagai bahan
kajian dan referensi untuk penelitian. Kedua, memberikan saluran bagi
diseminasi hasil penelitian para dosen Undiksha ke masyarakat ilmiah yang
sebidang di tingkat nasional dan internasional.
3) Adanya pengakuan dalam wujud standarisasi, akreditasi, dan sertifikasi.
LPPM boleh mengajukan akreditasi sertifikasi ke Kemenristek atau
mendapatkan akreditasi sertifikasi dari lembaga lain, seperti ISO.
4) Tersedia hibah dari pemerintah kabupaten/kota dan provinsi yang cukup
besar. Sejak beberapa tahun yang lalu beberapa pemerintah di Bali sudah
menyiapkan dana penelitian dan pengabdian kepada LPPM Undiksha dalam
bingkai kerja sama. Peluang berpartisipasi dalam Jaringan Balitbang Daerah
dan Jarlit Diknas.
5) Dengan penetapan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2007,
tentang pedoman penyelenggaraan penelitian dan pengembangan di
lingkungan departemen dalam negeri dan pemerintahan daerah, maka setiap
pemerintah daerah tingkat I dan II wajib membentuk Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah (Balitbangda). Lebih lanjut, Permen Dagri tersebut
juga mengatur koordinasi dan komunikasi antar-Balitbang dan Balitbangda
yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan dan penyampaian hasil-hasil
penelitian dan pengembangan. Dalam rangka itu, Kementerian Dalam Negeri
dan Kementerian Riset dan Teknologi secara terpisah telah merintis
terbentuknya satu forum komunikasi antarlitbang atau forum antarpeneliti
dan antarlitbang, dan begitu pula dengan terbentuknya jaringan penelitian
(Jarlit) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memungkinkan
Undiksha berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusinya secara langsung
melalui kegiatan kerja sama penelitian dengan Balitbangda, baik di tingkat
provinsi Bali, maupun di tingkat kabupaten/kota, dan sangat mungkin

76
diperluas untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian bersama-sama
pemerintah daerah provinsi maupun kabupaten/kota di Indonesia bagian
timur melalui perguruan tinggi mitra.
6) Tersedia hibah dari pemerintah kabupaten/kota dan provinsi yang cukup.
7) Tersedia berbagai Media publikasi dengan berbagai tingkatan (Regional-
Nasional-Internasional).
8) Kerjasama dan kolaborasi dengan industri, pemerintah, universitas luar
negeri, dan insititusi luar negeri. Hubungan antara Undiksha dengan
perguruan tinggi-perguruan tinggi di Indonesia bagian timur, di antaranya
melalui forum BKS Intim memberikan peluang bagi Undiksha untuk
berpartisipasi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan yang terkait
dengan pembangunan wilayah Indonesia bagian timur. Di samping
memberikan peluang implementasi hasil riset dalam lingkup wilayah yang
lebih besar, kesempatan ini juga memungkinkan Undiksha melakukan
pengembangan di dalam lingkup bidang IPTEK yang lebih luas.

Ancaman (Threats)
1) Persaingan dengan perguruan tinggi yang lebih maju. Persaingan
memperebutkan hibah pengabdian kepada masyarakat untuk dana dari
Kemenristek atau intansi lainnya terbuka lebar. Oleh karena itu, perguruan-
perguruan tinggi yang lebih maju akan menjadi batu sandungan dalam
persaingan memperebutkan dana penelitian dan pengabdian kepada
masarakat.
2) Promosi dan pencitraan yang agresif dari perguruan tinggi pesaing. Tidak
jarang perguruan tinggi pesaing melakukan promosi dan pencitraan secara
agresif untuk memperoleh pengakuan dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah, atau dunia usaha dan industri.
3) Tuntutan pemeringkatan perguruan tinggi di level Dunia, seperti THES dan
Webometric terutama dari bidang penelitian dan pengabdian. Sektor
pengabdian kepada masyarakat merupakan komponen penting adalam upaya
meningkatkan level Undiksa di level Dunia, seperti yang difasilitasi THES
dan Webometric.

77
4) Tuntutan kualitas dan relevansi hasil penelitian dan pengabdian yang tinggi.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan dunia usaha dan industri senantiasa
menuntut kualitas pengabdian kepada masyarakat yang semakin tinggi,
sesuai dengan perkembangan IPTEK.
5) Tuntutan kualitas publikasi yang semakin tinggi. Kualitas publikasi yang
dituntut oleh lembaga pemberi dana pengabdian kepada masyarakat semakin
tinggi. Saat ini publikasi penelitian dituntut pada jurnal internasional dan
terindeks.
6) Tuntutan tata kelola lembaga yang baik. Undiksha adalah universitas yang
memangku perluasan mandat dengan mandat utama adalah bidang kajian
kependidikan. Dalam kaitan dengan hal tersebut, salah satu tantangan
terbesar yang dihadapi Undiksha di bidang penelitian adalah adanya
persaingan global. Untuk dapat memberikan kontribusi yang signifikan,
orisinal, dan unggul, peneliti Undiksha harus mampu bersaing dengan
kelompok-kelompok riset yang bekerja di bidang yang sama di tingkat
nasional maupun internasional. Persaingan ini cukup berat karena kelompok
riset di universitas yang lebih maju biasanya didukung oleh fasilitas dan dana
yang besar, dan itu cukup menentukan dalam mendapatkan dana penelitian
dari pemerintah. Persaingan di bidang pendidikan (khususnya Pascasarjana)
juga memiliki pengaruh penting terhadap penelitian. Kualitas masukan
(mahasiswa baru) program pascasarjana yang tinggi akan sangat mendukung
pengembangan penelitian di Undiksha. Perolehan mahasiswa yang
berkualitas perlu diperjuangkan dalam konteks persaingan program
pendidikan, dan itu merupakan salah satu kunci penting untuk menumbuhkan
daya tarik bagi para calon mahasiswa S3, S2, dan S1 terhadap Undiksha.
Semua itu memerlukan tata kelola lembaga yang baik.

78
BAB III
GARIS BESAR RENSTRA

3.1 Tujuan
LPPM merupakan salah satu organ institusi Undiksha yang
bertanggungjawab terhadap bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Oleh karena itu, tujuan LPPM harus mengacup pada tujuan Undiksha secara
umum. Dalam bidang pengabdian pada masyarakat, LPPM memiliki beberapa
tujuan yang mencerminkan tujuan Undiksha dalam bidang pengabdian kepada
masyarakat, seperti berikut ini.
1) Mengembangkan manajemen pengabdian pada masyarakat dalam struktur
organisasi Universitas yang otonom dan manajemen yang sehat.
2) Mengembangkan kualitas dan kuantitas pengabdian pada masyarakat
untuk mendukung pencapaian visi yang mampu melintas wilayah nasional,
meningkatkan atmosfir akademik dan program internasionalisasi, serta daya
saing nasional.
3) Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengabdian pada masyarakat yang
diarahkan kepada pengembangan, pemanfaatan, penuntasan permasalahan,
terutama yang berkaitan dengan pengembangan sumberdaya manusia, sumber
daya alam, sumberdaya hayati dan kelautan, teknologi, budaya, sosial
kemasyarakatan dan kesehatan.
4) Memberikan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat untuk
meningkatkan relevansi pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada
Masyarakat.
5) Menyiapkan pimpinan bangsa melalui latihan kepemimpinan (leardership)
dalam kewirausahaan (interpreneurship) dan mengkolaborasikannya dengan
potensi yang ada di masyarakat.

3.2 Sasaran
Untuk keperluan pengukuran ketercapaian tujuan strategis bidang
kelembagaan, diperlukan sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi

79
yang harus dicapai pada tahun 2021. Dalam bidang pengabdian kepada
masyarakat, sasaran yang ingin dicapai LPPM Undiksha adalah sebagai
berikut.
1) Pemberdayaan Guru Besar dan Dosen sebagai pengembang kelompok
pengabdian kepada masyarakat.
2) Mengembangkan pusat-pusat pelayanan pengembangan bertaraf inter-
nasional berbasis kearifan lokal yang mampu memenuhi dan memberikan
solusi masalah yang dibutuhkan masyarakat baik di tingkat Universitas
maupun Fakultas.
3) Meningkatkan jumlah perolehan HKI.
4) Meningkatkan kerja sama dengan lembaga mitra baik nasional dan
internasional.
5) Meningkatkan publikasi nasional dan internasional yang bereputasi.
6) Mengembangkan jurnal elektronik internasional dalam website internasional
dan website Undiksha.
7) Meningkatkan budaya kompetensi pengabdian berdasarkan hasil penelitian.
8) Meningkatkan relevansi pengabdian dengan kualitas pembelajaran dan
kebutuhan masyarakat.
9) Revitalisasi peran koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat dengan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat khususnya tingkat fakultas.
10) Meningkatkan kapasitas dosen dalam kegiatan pengabdian dan
penulisan karya ilmiah nasional dan internasional.
11) Mendorong inovasi teknologi untuk mendukung pembangunan
ekonomi dan pembangunan masyarakat di semua strata dan di berbagai
sektor.

3.3 Strategi Kebijakan


3.3.1 Strategi Pengembangan Unit Kerja
Tujuan dan sasaran yang telah dijelaskan di atas tidak mungkin dapat
dicapai jika LPPM Undiksha tidak mengembangkan dan melaksanakan strategi
dan kebijakan yang memadai, sistemik, komprehensif, terpercaya, dan

80
bertanggungjawab. Untuk ini, desentralisasi kewenangan dan inovasi manajemen
pengabdian pada masyarakat di tingkat institusi haruslah dipandang sebagai satu
proses sistemik di mana semua unsur input, proses, dan output dikenali,
diorganisasikan, disinergikan, dan diberdayakan agar secara bersama-sama satu
langkah berupaya mencapai tujuan-tujuan program yang telah ditetapkan. Strategi
dan kebijakan meliputi aspek input, proses, dan output.
Pada aspek input, kebijakan pengembangan dan pelaksanaan program
pengabdian pada masyarakat institusi dalam rangka mendukung Undiksha sebagai
universitas berorientasi pada kualitas pengabdian pada masyarakat yang bermutu;
memerlukan dukungan faktor-faktor input yang meliputi: input kualitas SDM
(pengembangan kebijakan, penanggung jawab dan pengarah, manajemen
pelaksanaan, dosen peneliti, reviewer, pemonitor dan evaluator internal dan
eksternal, staf pegawai, unit jaminan mutu); input kebijakan akademik institusi;
input kualitas dukungan fasilitas dan sarana (laboratorium dengan manual, SOP,
peralatan, dan bahannya; sekolah dan masyarakat sebagai laboratorium; sumber
pustaka dan sumber-sumber informasi lainnya yang up to date) dan sumber-
sumber dana yang memadai; input kualitas lingkungan yang kondusif (iklim
budaya akademik yang tinggi). Seluruh komponen input ini haruslah dievaluasi
keberadaan dan kualitasnya agar dapat diambil kebijakan strategis untuk
peningkatan kuantitas dan kualitas dalam rangka mendukung pencapaian tujuan
pelaksanaan program.
Pada aspek proses, terdapat tiga komponen proses yang harus
dipertimbangkan, yaitu: kualitas proses inovasi manajemen pelaksanaan program
(entri data, penyusunan dan sosialisasi pedoman, review proposal, seleksi,
penetapan, administrasi proyek dan keuangan, monitoring dan evaluasi, pelaporan
dan pertanggungjawaban, diseminasi hasil, dan tindak lanjut); kualitas proses
pengabdian pada masyarakatnya sendiri, dan kualitas proses kerja sama yang
dijalin (dengan sekolah, masyarakat, dunia usaha dan industri, penyandang dana
nonpemerintah, pemerintah daerah, dan stakeholders lainnya yang terkait) yang
akan mendukung pelaksanaan program.
Pada aspek output, kebijakan strategis haruslah dapat menjamin standar
mutu output program pengabdian pada masyarakat Undiksha sesuai dengan tujuan

81
dan indikator kinerja program dengan kebijakan sistem kendali mutu output yang
terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Beberapa indikator kinerja output
pengabdian pada masyarakat yang perlu dipertimbangkan antara lain: validitas;
kualitas; relevansi; serta kontribusi dan manfaatnya pada pencapaian academic
excellence, economic value, dan social impact. Hubungan ketiga faktor (input,
proses, dan output program) di atas dapat digambarkan dalam diagram alur peta
strategi dan kebijakan pengembangan unit kerja pengabdian pada masyarakat
sebagai tertera berikut.

INPUT PROSES OUTPUT

Kualitas SDM
Manajemen
Input
Program
Kebijakan Sahih Relevan
Proses Bermutu
Pengabdian pada Bermanfaat
Fasilitas, Masyarakat
Sarana.

Proses Kerja
Lingkungan
Sama
Akademik

Gambar 2.3.1 Peta Strategi Pengembangan Unit Kerja Pengabdian Kepada


Masyarakat

3.3.2 Formulasi Strategi Pengembangan


Rumusan bidang unggulan digunakan dalam menentukan topik penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat yang akan menjadi konsentrasi dan didanai
secara top-down dari Kemenristek dan/atau internal Undiksha. Dengan demikian
diharapkan dapat diperoleh hasil penelitian yang komprehensif untuk bidang-
bidang unggulan. Dukungan sumber daya manusia yang kompeten di bidangnya
dan fasilitas penelitian memadai yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin
diharapkan memberikan luaran berupa publikasi ilmiah, produk HKI, dan
teknologi yang bersifat terapan. Pencapaian luaran ini bersifat mengikat dan
tercantum sebagai bagian dari tugas yang harus dipenuhi oleh penerima dana

82
penelitian dalam surat perjanjian pelaksanaan penelitian antara Undiksha dengan
dosen sebagai peneliti.

Gambar 2.3.2 Strategi Pengelolaan dan Pendanaan Pengabdian Kepada


Masyarakat

Bidang unggulan pengabdian pada masyarakat Undiksha merupakan


implementasi dari bidang riset unggulan baik yang berbasis pendidikan maupun
non-kependidikan yang dilaksanakan secara top-down, serta disusun tiga kawasan
(strands) penelitian, seperti berikut.
1) Riset unggulan yang berbasis pada konsepsi teoretik. Riset unggulan yang
berbasis pada konsepsi teoretik pada bidang pendidikan adalah riset yang
mengkaji pengembangan keilmuan dari Ilmu Pendidikan dan analisis konsep
Ilmu Pendidikan yang terkait dengan makro pedagogik. Sementara itu, riset
unggulan yang berbasis pada konsepsi teoretik pada bidang sains adalah riset
yang yang mengkaji pengembangan serta analisis konsep yang terkait dengan
ilmu-ilmu dasar.
2) Riset unggulan yang berbasis pada pengembangan. Pada bidang pendidikan
diarahkan pada pengembangan metodologi dan perangkat pembelajaran yang
terkait dengan khasanah mikro pedagogi. Di lain sisi, pada bidang sains
bertumpu pada eksperimentasi dimensi-dimensi teknologi dari sains
bersangkutan.
3) Riset unggulan yang berbasis kebijakan. Riset berbasis kebijakan pada bidang
pendidikan diarahkan pada implementasi metodologi dan perangkat

83
pendidikan dan pembelajaran yang bermuara pada aksiologi keilmuan Ilmu
Pendidikan. Sementara itu, riset berbasis kebijakan pada bidang sains dan
teknologi, bermuara pada implemantasi teknologi dari sains tersebut demi
kesejahteraan masyarakat.
Tiga kawasan penelitian tersebut dirancang untuk dapat mengakomodasi
secara fleksibel kebutuhan pengabdian pada masyarakat berbasis penelitian sesuai
dengan karakteristik dari sebuah tema atau topik dalam bidang unggulan. Dalam
pelaksanaannya yang terkait dengan dana, untuk pengabdian pada masyarakat
unggulan baru tersedia dana dari DIPA. alokasi dana yang disediakan dari DIPA
untuk pengabdian pada masyarakat belum memadai. Walaupun demikian, untuk
tetap mendukung tema-tema unggulan, pengabdian pada masyarakat unggulan
dengan dana DIPA Undiksha dapat didanai minimal 40 juta rupiah per judul per
tahun.
Demikian pula pengabdian pada masyarakat yang memerlukan kerja sama
dengan perguruan tinggi atau institusi lain, baik dalam maupun luar negeri, jika
dibutuhkan dapat diakomodasi oleh tiga kawasan tersebut. Ketentuan dan
persyaratan pengabdian pada masyarakat ini diatur tersendiri yang disiapkan oleh
LPPM Undiksha. Selanjutnya untuk pengabdian pada masyarakat non-unggulan
bersifat bottom-up dengan dana kompetitif dilaksanakan sesuai ketetapan pihak
pemberi dana. Khusus untuk pengabdian pada masyarakat bottom-up dengan dana
internal Undiksha, skema pendanaan dan pelaksanaan diatur secara terpisah dalam
suatu panduan yang disiapkan oleh LPPM.
Untuk dapat mencapai hasil yang maksimal, perlu ada satu mekanisme
penjaminan mutu pengabdian pada masyarakat. Sistem penjaminan mutu
pengabdian pada masyarakat yang akan diterapkan di Undiksha mengacu kepada
SPMPPT (Sistem Penjaminan Mutu Penelitian Perguruan Tinggi) yang ditetapkan
oleh Kemenristek dan pada pelaksanaannya akan mengacu pada penjabaran baku
mutu pengabdian pada masyarakat yang telah disusun oleh Undiksha. Setiap
kegiatan pengabdian pada masyarakat akan mengalami evaluasi selama
pelaksanaannya sebanyak tiga kali, yaitu sejak pada tahap proposal, tahap
kemajuan (di pertengahan masa penelitian), dan laporan akhir. Di samping itu,
evaluasi juga akan dilakukan pada tahun berikutnya untuk memonitor

84
perkembangan pencapaian luaran dari program pengabdian pada masyarakat
tersebut, khususnya yang berbentuk publikasi ilmiah dan produk HKI yang
biasanya memerlukan waktu beberapa lama untuk realisasi. Untuk melaksanakan
evaluasi, dibentuk suatu Tim Monev Internal yang bertugas merancang dan
melaksanakan program evaluasi tahunan untuk kegiatan pengabdian pada
masyarakat di Undiksha.
Gambar 3.3 mengilustrasikan pelaksanaan program pengabdian pada
masyarakat di Undiksha. LPPM bertugas mengkoordinasi pengabdian pada
masyarakat yang bersifat multi dan interdisiplin dan menjadi unggulan Undiksha.
Jurusan, laboratorium dan kelompok-kelompok pengabdian pada masyarakat, baik
yang terbentuk di dalam sebuah jurusan/laboratorium, atau antar-jurusan/
laboratorium, berperan sebagai ujung tombak pelaksana pengabdian pada
masyarakat. Program Pascasarjana sebagai pengelola program studi tingkat S-2
dan S-3 yang mewadahi mahasiswa Pascasarjana menjadi pendukung pengabdian
pada masyarakat tingkat lanjut.
Setiap jurusan/laboratorium/kelompok riset sesuai dengan bidang keahlian
dan minatnya dapat membentuk kelompok pengabdian pada masyarakat di dalam
laboratorium tersebut atau bekerja sama dengan laboratorium lain sehingga
membentuk satu kelompok pengabdian pada masyarakat interdisiplin. Selanjutnya
setiap jurusan/laboratorium dan/atau kelompok pengabdian pada masyarakat
menetapkan payung dan peta jalan pengabdian pada masyarakat yang menjadi
rencana program pengabdian pada masyarakat jangka panjang selama 4-5 tahun
bagi laboratorium/kelompok pengabdian pada masyarakat tersebut. Sebagian atau
seluruh peta jalan tersebut dapat mengacu pada kluster bidang pengabdian pada
masyarakat Undiksha, baik yang unggulan maupun yang bukan, atau pada bidang
minat dan kompetensi khusus laboratorium/kelompok tersebut yang belum
terakomodasi dalam kluster-kluster pengabdian pada masyarakat Undiksha.

85
Gambar 2.3.3 Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat

86
BAB IV
PROGRAM, KEGIATAN, DAN INDIKATOR KINERJA

4.1 Program Bidang Pengabdian kepada Masyarakat


Program pengabdian pada masyarakat yang dikembangkan LPPM
adalah meningkatkan kontribusi Undiksha pembangunan masyarakat dan
pencapaian Millennium Development Goals(MDGs) dan Human Development
Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Sasaran bidang
pengabdian kepada masyarakat adalah sebagai berikut.
1) Meningkatkan jumlah pengabdian kepada masyarakat dengan
tingkat kompetisi tinggi.
2) Meningkatkan jumlah desa binaan.
3) Meningkatkan jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis riset
4) Meningkatkan jumlah mitra baik institusi pemerintah maupun swasta dalam
program pemberdayaan masyarakat.
Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran bidang pengabdian kepada
masyarakat adalah seperti tercantum pada tabel Tabel 2.4.1 berikut ini.

Tabel 2.4.1: Indikator Program Bidang Pengabdian pada Masyarakat


Tahun 2017-2021

Indikator Kondisi Capaian Tahun


Awal 2017 2018 2019 2020 2021
Jumlah kegiatan pengabdian
(2
kepada masyarakat berbasis 40 45 50 60 70 85
0
riset
1
Rasio kegiatan pengabdian
6)
kepada masyarakat terhadap 1: 4 1: 4 1:3 1: 3 1:2 1:2
jumlah dosen
Jumlah mitra 5 8 12 17 23 30

87
4.2 Program Pengembangan Pusat-pusat Pusat-pusat Layanan
Kegiatan dalam pengembangan Pusat-pusat Layanan yang diprogramkan
adalah seperti berikut.
1) Mengembangkan pengabdian pada masyarakat unggulan berbasis riset.
2) Merintis pengabdian pada masyarakat kolaborasi kelembagaan dengan
institusi dalam dan luar negeri.
3) Mengaktifkan kelompok pengabdi melalui integrasi program
pengabdian antar disiplin ilmu sehingga luaran berdayaguna.
4) Meningkatkan profesionalitas pengabdi.

Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran bidang pengabdian pada


masyarakat disajikan pada Tabel 2.4.2.

Tabel 2.4.2 Indikator Sasaran Bidang Pengembangan Pusat-pusat


Layanan Tahun 2017-2021

Kondisi Capaian Tahun


Indikator Awal 2017 2018 2019 2020 2021
(2016)
Jumlah pengabdian unggulan 1 2 2 3 3 4
pusat.
Jumlah pengabdian kolaborasi 1 2 2 3 4 5
pusat.
Jumlah mitra 2 3 4 5 5 6
Rerata jumlah anggota aktif
kelompok pengabdian studi di
setiap pusat.
Jumlah kegiatan pelatihan yang 1 2 3 3 4 4
dikelola pusat tiap tahun.

4.3 Program Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (KKN)


Kegiatan program pengembangan KKN adalah seperti berikut.
1) Peningkatan jumlah Desa Binaan di Bali.

88
2) Peningkatan keterlibatan mahasiswa dalam program KKN PPM.
3) Pengembangan program KKN Alternatif.

Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran bidang pengembangan KKN


disajikan pada Tabel 2.4.3.

Tabel 2.4.3 Indikator Capaian Sasaran Bidang Pengembangan KKN


Tahun 2017 – 2021

Indikator Kondisi Capaian Tahun


Awal 2017 2018 2019 2020 2021
(2016)
KKN Desa Binaan 0 2 3 4 5 5
KKN PPM 1 2 2 3 3 4
KKN Alternatif 0 1 1 2 2 3

4.4 Program Pengembangan Jurnal Ilmiah LPPM


Program kegiatan terkait dengan pengembangan jurnal ilmiah adalah
seperti berikut.
1. Meningkatkan kualitas jurnal-jurnal yang dikelola LPPM.
2. Meningkatkan jumlah artikel berkualitas dari hasil pengabdian pada
masyarakat.

Indikator untuk mengukur pencapaian program bidang pengembangan


jurnal ilmiah yang dikelola LPPM disajikan pada Tabel 2.4.4.

Tabel 2.4.4 Indikator Capaian Program Bidang Pengembangan


Jurnal Ilmiah Tahun 2017-2021

Kondisi Capaian Tahun


Indikator Awal 2017 2018 2019 2020 2021
2016
Rasio ketersediaan artikel pada 1:1,2 1:1,4 1:1,8 1:1,4 1:2,2 1:2,5
jurnal diterbitkan LPPM
Undiksha di setiap penerbitan
Jumlah jurnal terakreditasi 0 1 1 2 2 3

89
4.5 Program Pengembangan Sistem Administrasi
Ada dua program yang dicanangkan terkait pengembangan sistem
administrasi.
1) Meningkatkan layanan administrasi pengabdian pada masyarakat.
2) Mengembangkan sistem layanan berbasis TIK.

Indikator untuk mengukur pencapaian sasaran bidang sistem admisistrasi


disajikan pada Tabel 2.4.5.

Tabel 2.4.5 Indikator Capaian Sasaran Bidang Sistem Administrasi


Tahun 2017-2021

Capaian Tahun
Indikator Kondisi
Awal 2017 2018 2019 2020 2021
2016
Perolehan sertifikat ISO 9001: 0 0 1 1 2 2
2008 untuk layanan bidang
penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat
Jumlah jenis layanan pada 3 4 5 5 6 6
sistem berbasis TIK

Sasaran umum LPPM Udiksha adalah: 1) peningkatan kualitas penelitian


bertaraf internasional; 2) membangun sistem manajemen penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang transparan dan akuntabel, 3)
meningkatkan kapasitas pusat-pusat kajian dan pusat-pusat layanan, dan 4)
meningkatkan kontribusi Undiksha pada pembangunan masyarakat.

Indikator pencapaian sasaran umum LPPM Undiksha adalah sebagai


berikut.

90
1) Perolehan sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk layanan bidang pengabdian
pada masyarakat.
2) Jumlah pengabdian unggulan yang sesuai dengan roadmap pusat-pusat
layanan.
3) Peningkatan IPM pada desa binaan.

Indikator capaian sasaran yang telah ditetapkan disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.4.6 Indikator Umum LPPM dan Capaian Tahun 2017-2021

Capaian Tahun
Indikator Kondisi 2017 2018 2019 2020 2021
Awal
(2016)
Diterimanya sertifikat ISO 0 0 1 1 2 2
Peningkatan IPM desa binaan 0,3 0,3 0,38 0,42 0,48 0,5

91
BAB V
POLA PELAKSANAAN, PEMANTAUAN,
EVALUASI, DAN DESIMINASI

5.1 Pelaksanaan
Rencana strategis LPPM diimplementasikan sebagai bagian dari rencana
strategis Undiksha secara keseluruhan dan menjadi landasan bagi perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan desiminasi kegiatan pengabdian pada masyarakat.
Dalam implementasinya, kegiatan pengabdian pada masyarakat dikoordinasikan
oleh Ketua LPPM bersama dengan Ketua Pusat Pengabdian pada Masyarakat,
serta melibatkan ketua-ketua pusat layanan. Pengelolaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dievaluasi setiap tahun untuk dapat mencapai target yang
diinginkan sesuai renstra. Demikian pula rencana program pengabdian pada
masyarakat tahunan dievaluasi setiap tahun berdasarkan ketercapaian program
pada tahun tersebut serta perkembangan kebutuhan pengabdian pada masyarakat,
serta perkembangan IPTEK. Dengan demikian kegiatan pengabdian pada
masyarakat dapat beradaptasi secara luwes sesuai dengan kebutuhan masyarakat
serta perkembangan ilmu dan teknologi terkini. Secara umum penjadwalan
kegiatan pengabdian pada masyarakat tiap tahun ditunjukkan pada Tabel 2.5.1.

Tabel 2.5.1 Jadwal Pengelolaan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat

Bulan
Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
Revisi proposal dan √ √ √
Penadatanganan
Kontrak
Pelaksanaan √ √ √ √ √ √ √
pengabdian
Evaluasi kemajuan √
Evaluasi laporan akhir √ √
Evaluasi luaran √
Penyusunan proposal √ √ √
pengabdian (untuk
pengabdian tahun
berikutnya)

92
Bulan
Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
Evaluasi proposal √ √ √
pengabdian (untuk
pengabdian tahun
berikutnya)

5.2 Estimasi Kebutuhan Dana dan Rencana Sumber Dana


Estimasi dana didasarkan pada kegiatan pengabdian di setiap bidang setiap
tahun. Dengan memanfaatkan skema yang telah disediakan, setiap topik
pengabdian dapat didanai sampai Rp 100 juta maksimum dengan pengusulan
anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan real dalam kegiatan pengabdian.
Dengan mengacu pada peta jalan pengabdian untuk setiap bidang pengabdian,
baik unggulan maupun nonunggulan, dapat diestimasi dana pengabdian yang
dibutuhkan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, antara dana pengabdian
unggulan dan nonunggulan digunakan sumber dana yang berbeda. Pengabdian
unggulan didanai dari:
1) dana internal Undiksha, dan
2) kerja sama dengan industri atau lembaga pemerintah/swasta dalam dan luar
negeri.

Selanjutnya, penelitian nonunggulan didanai secara kompetitif dari:


1) dana pengabdian terpusat dari dari DRPM, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,
2) dana internal Undiksha, dan
3) kerja sama dengan industri atau lembaga pemerintah/swasta dalam dan luar
negeri.

5.3 Pemantauan
Pemantauan (monitoring) pelaksanaan pengabdian pada masyarakat
dilakukan oleh tim internal dan tim eksternal Undiksha. Pemantauan internal
dilakukan oleh tim dari kalangan Undiksha sendiri yang dibentuk oleh rektor
Undiksha dan ditetapkan dalam wujud surat keputusan rektor. Pemantauan

93
internal dikoordinasikan oleh LPPM. Pemantauan eksternal dilakukan oleh tim
yang ditugaskan dari DRPM .

5.4 Evaluasi
Evaluasi kegiatan pengabdian pada masyarakat dilaksanakan beberapa kali,
mulai dari tahap awal (penyiapan proposal) sampai dengan tahap akhir (pelaporan
dan desiminasi hasil). Pelaksanaan evaluasi pengabdian pada masyarakat dalam
tiap tahapan adalah sebagai berikut.
1) Tahap I adalah evaluasi aspek input, yang berupa evaluasi proposal
pengabdian dengan tujuan mempersiapkan kerangka kerja, rumusan
permasalahan dan tujuan, metodologi, rencana pendanaan, dan tim
pengabdian untuk menghasilkan luaran sebaik mungkin. Hasil evaluasi
dijadikan dasar sebagai revisi perencanaan pengabdian.
2) Tahap II adalah evaluasi aspek proses, yang berupa pemantauan dan evaluasi
kemajuan yang dilaksanakan di pertengahan jangka waktu pengabdian dengan
tujuan untuk mengevaluasi kemajuan, mengidentifikasi kendala, dan mencari
solusi agar pengabdian dapat berjalan dengan lancar dan baik. Evaluasi
kemajuan didasarkan pada laporan kemajuan dan presentasi atau wawancara.
3) Tahap III adalah evaluasi aspek out put yang berupa evaluasi laporan akhir
terhadap seluruh substansi pengabdian (sesuai dengan rancangan usulan) yang
diselesaikan dalam tahun tersebut. Evaluasi dilaksanakan terhadap
ketercapaian tujuan pengabdian dan luaran yang telah dihasilkan sampai pada
akhir tahun.
4) Tahap IV adalah evaluasi aspek out come dilaksanakan pada tahun
berikutnya untuk mengevaluasi publikasi jurnal, pendaftaran produk HKI,
penerapan teknologi, dan bentuk luaran lainnya yang dihasilkan dari
pengabdian yang diselesaikan pada tahun sebelumnya.

5.5 Diseminasi Hasil Pengabdian


Diseminasi hasil pengabdian melalui publikasi makalah ilmiah menjadi
kewajiban bagi para pengabdi. Setiap pengabdian hendaknya menghasilkan
minimal satu makalah pada terbitan ilmiah berkala nasional yang terakreditasi,

94
sedangkan setiap pengabdian unggulan yang telah berlangsung selama dua tahun
atau lebih diharapkan menghasilkan minimal satu makalah pada terbitan ilmiah
berkala internasional yang berpeutasi. Untuk menunjang tercapainya sasaran
tersebut, maka dilaksanakan workshop penulisan makalah minimal setahun sekali.
Disediakan juga insentif bagi penerbitan makalah pada terbitan ilmiah berkala
internasional atau konferensi internasional, serta insentif penerbitan terbitan
ilmiah berkala untuk unit-unit di lingkungan Undiksha.

5.6 Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual


Diharapkan dari setiap judul pengabdian terapan dihasilkan satu penemuan
untuk dipatenkan atau produk perangkat lunak untuk didaftarkan hak cipta. Untuk
mencapai tujuan tersebut, dilaksanakan workshop penulisan deskripsi paten
minimal sekali setahun dan disediakan insentif pendaftaran paten tiap tahun.
Proses sosialisasi, workshop, dan pendaftaran HKI untuk hasil pengabdian
dilaksanakan di bawah koordinasi Ketua LPPM. Mekanisme pendaftaran HKI
oleh Undiksha, termasuk untuk produk teknologi yang melibatkan pihak-pihak di
luar Undiksha, serta pembagian royalti diatur di dalam panduan tersendiri dan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Unit HKI.

5.7 Pemanfaatan dan Komersialisasi Hasil Pengabdian


Agar hasil pengabdian dapat benar-benar termanfaatkan, proses promosi
dan komersialisasi teknologi hasil pengabdian dilaksanakan secara terpadu di
bawah koordinasi Ketua LPPM.

95
BAB VI
PENUTUP

Pengabdian pada masyarakat merupakan satu tugas pokok dalam tridarma


perguruan tinggi yang diemban Undiksha. Pengabdian pada masyarakat
dilaksanakan sebagai perwujudan kontribusi kepakaran, kegiatan pemanfaatan
hasil pendidikan, dan atau pengabdian dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi,
dan atau seni, dalam upaya memenuhi permintaan dan atau memprakarsai
peningkatan mutu kehidupan bangsa. LPPM sebagai lembaga pelaksana bidang
pengabdian kepada masyarakat di Undiksha mengembangkan kebijakan umum
yang arahnya ditujukan pada tiga hal pokok, yaitu: merealisasikan paradigma
pemberdayaan sumber daya, mengembangkan secara bertahap kapabilitas civitas
akademika di bidang pengabdian kepada masyarakat, dan mengembangkan
payung pengabdian pada masyarakat sesuai dengan potensi pusat-pusat layanan
dan kelompok-kelompok keilmuan.
Rencana strategis LPPM Undiksha tahun 2016 diharapkan dapat menjadi
pemandu kegiatan pengabdian pada masyarakat di Undiksha dalam rentang waktu
2017-2021. Dengan demikian, dalam jangka menengah dan jangka panjang,
pengabdian pada masyarakat di Undiksha dapat diimplementasikan dengan baik.
Kondisi capaian yang ditetapkan diharapkan sudah mulai tampak pada masa lima
tahun mendatang. Kondisi capain tersebut diharapkan dapat menjadi acuan
perencanaan pengabdian dan pengabdian kepada masyarakat di Undiksha untuk
10 tahun mendatang. Demi keberlanjutan program pengabdian pada masyarakat di
Undiksha, ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, perlu diupayakan
peningkatan pemerolehan dana pengabdian pada masyarakat dari pemerintah
daerah, dunia usaha dan industri, mitra kerjasama internasional, dan instansi lain
yang relevan. Dengan demikian, program-program yang dicanangkan pada renstra
LPPM Undiksha tahun 2016 dapat terlaksana dengan baik. Kedua, perlu
dilakukan pembinaan iklim akademik yang lebih intensif, khususnya dalam
pelaksanaan pengabdian pada masyarakat. Kompetensi staf perlu ditingkatkan
agar mampu bersaing memperebutkan hibah pengabdian yang lebih berkualitas.

96
Selain itu, perlu dibina komepetensi untuk mempublikasikan artikel di jurnal yang
menjadi rujukan, serta kompetensi untuk mendapatkan paten atau HKI.
Rencana strategis LPPM Undiksha diharapkan mampu meningkatkan
status LPPM Undiksha yang sekarang ini berada pada level madya. Pada akhir
masa berlaku rencana strategis sekarang, yakni tahun 2021, LPPM Undiksha
diharapkan sudah berada pada level utama. Dengan demikian, lebih banyak hal
yang dapat dilakukan, sehingga peluang untuk meningkatkan diri menjadi lebih
terbuka. Evaluasi rencana strategis LPPM Undiksha perlu dilakukan secara
periodik untuk menjamin kesinambungan perencanaan dan pelaksanaan
pengabdian pada masyarakat. Evaluasi periodik juga diperlukan dalam upaya
memelihara relevansi pengabdian pada masyarakat Undiksha terhadap
permasalahan nyata yang dihadapi masyarakat dan kecenderungan perkembangan
IPTEK di masa depan.

97
LEMBAGAPENELI TIANDANPENGABDI ANKEPADAMASYARAKAT
UNIVERSI
TASPENDI DI
KAN GANESHA
Jal
anUdayana(KampusT engah)Singar
aja-
Bal
i81
116
Tel
p.(
0362)22928Fax.(
0362)22928
websi
te:www. l
ppm.undiks
ha.ac.
i
d

Anda mungkin juga menyukai