BANK INDONESIA
Analisis Menggunakan Teori Proses Pengembangan Organisasi
dari McLean dan Cumming & Worley
(Tahun 2006 dan 2009)
Oleh :
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI SARJANA (S1) ADMINISTRASI PUBLIK
JATINANGOR – SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur tak lupa dipanjatkan kepada Allah Swt atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, do’a, dan bimbingan
dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih dan rasa hormat
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, M.T., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran.
2. Bapak Dr. Drs. Slamet Usman Ismanto, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas
Padjadjaran.
3. Bapak Dr. Dedi Sukarno, S.IP., M.Si. selaku dosen Mata Kuliah Pengembangan
Organisasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (FISIP), Universitas Padjadjaran.
4. Bapak Imanudin Kudus, S.IP., M.Si. selaku dosen Mata Kuliah Pengembangan
Organisasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (FISIP), Universitas Padjadjaran.
i
5. Ibu Dr. Candradewini, S.IP., M.Si. selaku dosen Mata Kuliah Pengembangan
Organisasi Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik (FISIP), Universitas Padjadjaran.
6. Berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 .......................................................................................................... 11
Gambar 2 ........................................................................................................... 18
Gambar 3 ........................................................................................................... 20
v
BAB I
PENDAHULUAN
a) Transparency,
b) kondisional,
c) akuntabilitas,
d) persamaan hak,
1
e) partisipatif, dan
f) hak dan kewajiban yang seimbang.
Seorang pemimpin harus dapat bersikap cepat tanggap dan tepat dalam
mengambil keputusan agar organisasi dapat bertahan dan terus berkembang
secara berkelanjutan.
Salah satu organisasi publik itu adalah Bank Indonesia (BI). Bank
Indonesia bertujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
Bank Indonesia (BI) mempunyai peranan yang penting dalam menjalankan
perekonomian Indonesia yang berkaitan dengan kebijakan fiskal dan moneter.
Begitu rumit dan sulitnya peran Bank Indonesia (BI) yang mengharuskan
mempunyai karyawan atau pegawai yang kompeten sehingga dapat
menjalankan tugas organisasi dengan sangat baik. Dalam proses rekruitmen
pegawai, Bank Indonesia (BI) mempunyai tahapan yang cukup ketat dalam
pelaksanaannya. Selain itu, pegawai atau karyawan Bank Indonesia yang baru
masuk menjadi staf dan pegawai atau karyawan yang mendapat promosi
jabatan, Bank Indonesia (BI) mempunyai proses pelatihan dan pendidikan
tersendiri. Pelatihan dan Pendidikan itu yang akan meningkatkan
pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Bank Indonesia (BI) menjadi
3
lebih baik, yang nantinya di akhir pelatihan dan Pendidikan akan mendapatkan
sertifikat sebagai bukti dan penilaian pelatihan dan Pendidikan.
4
a. Untuk mengetahui perkembangan Bank Indonesia (BI) berdasarkan
sejarah.
b. Untuk mengetahui proses pengembangan organisasi Bank
Indonesia (BI) menurut Teori McLean dan Cumming & Worley.
1.3.2 Manfaat
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan
pembaca.
b. Bermanfaat sebagai referensi penulis-penulis lain dalam melakukan
penelitiannya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
7
4) Revolusi di Bidang Teknologi
7) Faktor Geopolitik
8) Persaingan
9) Pelestarian Lingkungan
8
Faktor internal lainnya yang mempengaruhi kehidupan
organisasi, menurut Glen H. Varney (dalam Dr. Meita
Istianda, S.I.P., M.Si., 2015, p. 24) adalah:
a. Ditinjau dari organisasi secara keseluruhan,
perubahan terjadi karena :
- iklim dan kultur organisasi
- gaya dan strategi kepemimpinan
- hubungan dengan lingkungan
- pola komunikasi atau proses saling mempengaruhi
- struktur organisasi
- cara pengorganisasian pekerjaan
- mekanisme pengendalian
9
- lokasi pekerjaan atau tanggung jawab
- kekuasaan dan wewenang
- praktek dan prosedur komunikasi
- tingkat saling percaya
- citra diri sendiri dan citra orang lain terhadap citra
sendiri
- pengendalian
Menurut Cumming dan Worley (dalam Annisa Sista Nandasari dan Imas
Qurhothul Ainiyah, 2016, p. 2), pengembangan organisasi dianggap sebagai
suatu perubahan yang direncanakan, dimana proses dalam melakukan
perubahan tersebut saling terkait satu sama lainnya. Hal tersebut sejalan
dengan yang disebutkan oleh McLean (dalam Annisa Sista Nandasari dan Imas
Qurhothul Ainiyah, 2016, p. 2) bahwa model perubahan terencana Action-
Research Model (ARM) yang telah dimodifikasi menjadi Organization
Development Process (ODP). Dalam Organization Development Process terdiri
dari 8 proses, sebagai berikut :
1) Entry (masuk)
2) Start-up (permulaan)
3) Assessment and Feedback (pengukuran dan umpan balik)
4) Action plan (perencanaan)
5) Implementation (intervention) (implementasi)
6) Evaluation (evaluasi)
7) Adoption (adopsi)
8) Separation (pemisahan)
10
Gambar 1. Proses Pengembangan Organisasi menurut McLean (Sumber :
(dalam Ahmad Azmy, 2015, p. 223)
11
Dalam pembahasna kali ini, mengombinasikan antara fase atau proses
atau tahapan tradisional pengembangan organisasi atau Organization
Development (OD) yang dikemukakan oleh McLean dan Cumming dan Worley
menjadi 4 (empat) tahapan (dalam Annisa Sista Nandasari dan Imas Qurhothul
Ainiyah, 2016, p. 3), sebagai berikut :
1) Diagnosa
Pada tahap pertama yaitu diagnosa mencakup pemahaman terhadpa
masalah yang ada dalam organisasi atau masalah yang dihadapi oleh
organisasi.
2) Intervensi
Pada tahap kedua yaitu intervensi mencakup tahapan implementasi
intervensi Organization Development (OD). Intervensi pengembangan
organisasi dibagi menjadi 4 (empat) yaitu intervensi human process,
intervensi structure dan technology, intervensi human resources
management, dan intervensi strategic.
3) Evaluasi
Pada tahap ketiga yaitu tahap evaluasi, tahap evaluasi merupakan tahapan
kegiatan mengevaluasi dampak yang diberikan dari intervensi
pengembangan organisasi yang telah diimplementasikan.
4) Adopsi
Tahap terakhir yaitu tahap adopsi, dalam tahap adopsi dimana organisasi
tersebut menggunakan perubahan yang telah direncanakan secara
berkelanjutan. Terdapat Three-Step Change Model menurut Lewin yang
terdiri dari unfreeze, move, dan refreeze.
12
BAB III
PEMBAHASAN
14
Saat undang-undang baru yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun
1999 tentang Bank Indonesia (BI) dinyatakan diberlakukan pada
tanggal 17 Mei 1999, hal tersebut merupakan babak baru dalam
sejarah Bank Indonesia (BI) selaku Bank Sentral yang kedudukannya
independent. UU tersebut memberikan kedudukan dan status kepada
Bank Indonesia sebagai Lembaga negara yang independent dan tidak
ada campur tangan atau terbebas dari campur tangan pemerintah atau
pihak lain.
15
3.1.2 Visi, Misi, dan Nilai Strategis Bank Indonesia (BI)
3.1.2.1 Visi
Menjadi bank sentral yang berkontribusi secara nyata
terhadap perekonomian Indonesia dan terbaik diantara
negara emerging markets.
3.1.2.2 Misi
1) Mencapai dan memelihara stabilitas nilai Rupiah melalui
efektivitas kebijakan moneter dan bauran kebijakan Bank
Indonesia.
2) Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui
efektivitas kebijakan makroprudensial Bank Indonesia dan
sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa
Keuangan.
3) Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan digital
melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran Bank
Indonesia dan sinergi dengan kebijakan Pemerintah serta
mitra strategis lain.
4) Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui sinergi
bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal
dan reformasi struktural pemerintah serta kebijakan mitra
strategis lain.
5) Memperkuat efektivitas kebijakan Bank Indonesia dan
pembiayaan ekonomi, termasuk infrastruktur, melalui
akselerasi pendalaman pasar keuangan.
6) Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di
tingkat nasional hingga di tingkat daerah.
7) Memperkuat peran internasional, organisasi, sumber daya
manusia, tata kelola dan sistem informasi Bank Indonesia.
16
3.1.2.3 Nilai Strategis
Nilai-nilai strategis Bank Indonesia adalah:
1) Kejujuran dan integritas (trust and integrity)
2) Profesionalisme (professionalism)
3) Keunggulan (excellence)
4) Mengutamakan kepentingan umum (public interest)
5) Koordinasi dan kerja sama tim (coordination and
teamwork) yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama
(religi).
17
3.1.3.2 Tiga Pilar
Demi mencapai tujuan tunggal tersebut, Bank Indonesia
(BI) mempunyai 3 (tiga) pilar yang berartir 3 (tiga) bidang
tugasnya. Pilar yang pertama adalah menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter. Pilar kedua adalah
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Pilar
ketiga adalah mengatur dan mengawasi perbankan di
Indonesia. Ketiganya perlu diintegrasi agar tujuan mencapai
dan memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Berikut tugas dan fungsi Bank Indonesia
yang telah dituangkan dalam bentuk gambar berisi tiga pilar.
18
3.1.4 Status dan Kedudukan Bank Indonesia (BI)
19
3.1.5 Struktur Organisasi Bank Indonesia (BI)
20
UU No. 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas
UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
(BI)
2004
21
3.1.6.3 UU RI No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan
Sistem Nilai Tukar
22
(BI). Secara keseluruhan, outcome yang ingin dicapai oleh Bank
Indonesia (BI) adalah memperkuat efektivitas kebijakan dan
memperkuat tata kelola yang tidak terlepas dari kinerja Sumber Daya
Manusia (SDM) itu sendiri.
24
karyawan atau pegawainya guna meningkatkan kompetensi yang
dimilikinya.
Tahun 2019 terdapat 120 pegawai Bank Indonesia (BI) dari kantor
pusat dan kantor perwakilan Bank Indonesia yang mengikuti Program
Pengembangan Staf (PPS). Program tersebut di selenggarakan selama 6
minggu. Setelah menjalankan program tersebut, peserta akan
mendapatkan sertifikat Integrated Leadership and Managerial – level
1, Data Collection Survey (untuk peserta job family Moneter-Market,
SSK, dan Corporate Enabler), serta Cash Management for Central
Bank (untuk peserta job family SP PUR khusus kasir).
26
c. Sekolah Pimpinan Utama Bank Indonesia (SESTABI) bagi pegawai
promosi dari Asisten Direktur ke tingkat Deputi Direktur, kemudian
yang terakhir
d. Sekolah Pimpinan Tinggi Bank Indonesia (SESPIBI) bagi pegawai
promosi dari Deputi Direktur ke tingkat Direktur
27
d. Kegiatan Study Visit
Pada kegiatan study visit bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman karyawan atau pegawai mengenai kondisi yang riil
terkait tantangan pengembangan perekonomian Indonesia baik
makro / mikro.
28
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
29
8) Pada tahap diagnosa dapat diambil kesimpulan bahwa Bank Indonesia (BI)
mempunyai suatu permasalahan dalam Sumber Daya Manusia (SDM).
Permasalahan tersebut muncul akibat tuntutan yang ada dalam pekerjaan.
9) Pada tahap intervensi, Bank Indonesia (BI) mempunyai beberapa alternatif
dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), antara lain pelatihan,
Pendidikan, dan workshop atau seminar.
10) Pada tahap evaluasi, Bank Indonesia (BI) tidak menjelaskan bagaimana
evaluasi dijalankan.
11) Pada tahap adopsi, Bank Indonesia (BI) mengadopsi atau
mengimplementasikan kembali kegiatan-kegiatan pada tahun sebelumnya
guna pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) supaya menjadi
pegawai atau karyawan yang berkompeten.
4.2 Saran
1) Tetap melanjutkan pelatihan, Pendidikan, dan seminar atau workshop
tersebut guna meningkatkan kompetensi atau potensi yang dimiliki
pegawai atau karyawan Bank Indonesia (BI).
2) Pelatihan, Pendidikan, dan seminar atau workshop dilakukan sesuai
dengan tujuan dan sasarannya.
3) Evaluasi untuk Pelatihan, Pendidikan, dan seminar atau workshop harus
tetap dilakukan secara berkala atau bertahap guna mengetahui sudah
seberapa jauh outcome yang telah dicapai.
4) Harus tetap mengkomunikasikan jika ada sesuatu yang memang kurang
atau tidak dipahami.
5) Melakukan penelitian atau survey kepada karyawan atau pegawai selaku
Sumber Daya Manusia (SDM) guna mengetahui permasalahan-
permasalahan yang terjadi.
30
6) Melakukan penelitian atau survey tentang pemimpin atau manajer kepada
karyawan atau pegawai selaku Sumber Daya Manusia (SDM) guna
mengetahui bagaimana seorang pemimpin atau manajer menjabat.
31
DAFTAR PUSTAKA
BI Institute. (2019, Maret 14). Bank Indonesia - Bank Sentral Republik Indonesia.
Diambil kembali dari Kegiatan:
https://www.bi.go.id/id/institute/kegiatan/tematik/Pages/SESPI-BI.aspx
32
33