Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

STATISTIK KESEHATAN

Disusun Oleh :
1. Widianingsih (N1A119034)
2. Riliyanda (N1A119035)
3. Siska Septiani (N1A119038)
4. Thorik Doefendra (N1A119117)
5. Nur Fazila (N1A119119)
6. Petty Elsa Paulina Sitorus (N1A119124)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kesehatan Kerja”. Shalawat serta salam kita sanjungkan
kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benderang seperti saat ini.

Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Selain itu, Makalah ini di susun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang kesehatan kerja dan penjelasan-penjelasan yang terkandung
didalamnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan karena kemampuan kami sebagai penulis yang masih terbatas.
Untuk itu, kritik dan saran daru pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah ini pada saat mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah
ilmu pengetahan bagi pembaca. Akhir kata kami sampaikan terima kasih dan semoga
Allah senantiasa meridhai segala urusan kita. Aamiin.

Jambi, 29 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DARTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 3


2.1. Pengerrtian, Tujuan, Peran, Fungsi dan Ruang Lingkup
Statistik................................................................................... 3
2.1.1. Pengertian Statistik..................................................... 3
2.1.2. Tujuan Statistik........................................................... 3
2.1.3. Peran Statistik............................................................. 4
2.1.4. Fungsi Statistik........................................................... 5
2.1.5. Ruang Lingkup Statistik............................................. 5
2.2. Kegunaan Statistik dalam Kesehatan...................................... 5
2.3. Penerapan Statistik Kesehatan dan Aplikasinya..................... 6
2.3.1 Penerapan Statistik..................................................... 6
2.3.2. Pemanfaatan Statistik di bidang kesehatan................. 7
2.3.3 Aplikasi Statistik dalam Bidang Kesehatan. ............... 8
2.4. Hubungan Statistik dengan Penelitian.................................... 9
2.5. Pengolahan dan Analisis Data................................................ 9
2.5.1 Pengolahan Data.......................................................... 9
2.5.2. Analisis dan Jenis Data............................................... 13
2.5.3. Prosedur atau Jenis Analisis Data.............................. 15
2.6. Pengolahan Data..................................................................... 16
2.7. Ukuran-kuran Statistik............................................................ 20

ii
BAB III PENUTUP .................................................................................... 24

3.1. Kesimpulan ............................................................................ 24


3.2 Saran........................................................................................ 24

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
pengembangan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian,
analisa data, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat
diperhitungkan secara numerik. Ilmu statistik memegang peranan penting
dalam penelitian, baik dalam penyusunan model, perumusan hipotesa dalam
pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data, penyusunan design
penelitian, serta penentuan sampel dan analisis data.
Ilmu statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam
mengklasifikasika data serta dalam menyajikan data secara lebih mudah.
Statistik telah menyajikan suatu ukuran yang dapat dimengerti secara lebih
mudah. Statistik dapat menyajikan suatu ukuran yang mensifatkan populasi
ataupun menyatakan variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik
tentang kecendenrungan tengah-tengah dan variabel.
Statistik erat kaitannya dengan pemerintahan,industri, rumah sakit, dan
sebagainya. Statistik sebagai perencanaan dan penyusunan program yang
didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain berasal dari sesuatu yang
benar-benar ada atau nyata. Seiring dengan perkembangan zaman, statistik
tidak hanya menyangkut unsur-unsur negara saja, tetapi sudah mencakup
semua aspek kehidupan, termasuk juga aspek kesehatan. Statistik kesehatan
adalah cabang dari statistik yang berurusan dengan cara pengumpulan,
kompilasi, pengolahan, dan interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan
dengan sehat dan sakit, kelahiran dan kematian dan faktor yang berhubungan
dengan faktor populasi manusia.
Dalam statistik kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan
dievaluasi melalui data yang berdasarkan pada fakta, serta diharapkan seluruh
kegiatan pengolahakan data akan menghasilkan informasi yang berbobot
untuk melakukan perbaikan dalam rangka membantu mengambil keputusan
yang tepat.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya,yaitu:
1 Apa definisi,tujuan,peran,fungsi dan ruang lingkup statistik
kesehatan ?
2 Apa guna statistik kesehatan ?
3 Bagaimana penerapan statistik kesehatan dan aplikasinya?
4 Bagaimana hubungan statistik dengan penelitian?
5 Bagaimanakah pengolahan dan analisis data kesehatan ?
6 Bagaimana sumber data dan penyajian data kesehatan ?
7 Seperti apa ukuran-ukuran pada statistik kesehatan ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa definisi,tujuan,peran,fungsi dan ruang lingkup statistik
kesehatan
2. Mengetahui apa guna statistik kesehatan
3. Mengetahui bagaimana penerapan statistik kesehatan dan aplikasinya
4. Dapat mengetahui Bagaimana hubungan statistik dengan penelitian
5. Mengetahui Bagaimanakah pengolahan dan analisis data kesehatan
6. Dapat mengetahui Bagaimana sumber data dan penyajian data kesehatan
7. Mengetahui Seperti apa ukuran-ukuran pada statistik kesehatan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Tujuan, Peran, Fungsi dan Ruang Lingkup Statistik


2.1.1 Pengertian Statistik
Statistik beraal dari kata statistica (Italia). Asal katanya “status”
artinya keadaan. Menurut Dr. C.A Vorjin Stuart, ilmu statistic adalah suatu
ilmu pengetahuan yang mempelajari cara membukukan kejadian-kejadian
yang berhubungan dengan massa, secara teratur. Secara etimologi, statistik
berasal dari bahasa romawi states, yang berarti negara, negarawan.
Diartikan demikian karena statistik pada waktu itu banyak digunakan
untuk urusan negara, seperti biaya pajak dan jumlah penduduk.
Secara umum, arti statistik di bedakan menjadi dua bagian besar,
yaitu arti statistik secara sempit dan arti statistik secara luas. Arti statistik
secara sempit merupakan ukuran, sebagai wakil dari kumpulan fakta
mengenai sesuatu hal. Sedangkan dalam arti luas, statistik merupakan ilmu
yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisis
data, termasuk cara pengambilan kesimpulan dengan memperhitungkan
unsur ketidakpastian berdasarkan konsep probabilitas. Statistik kesehatan
merupakan aplikasi metode statistik terhadap masalah-masalah di bidang
kesehatan. Jadi statistik keshatan bukan merupakan ilmu dasar (basic
science), tetapi lebih tepat disebut sebagai ilmu terapan (applied science).
Sebagai contoh apabila ingin membuktikan keampuhan obat A dengan
obat B, kita memerlukan metode statistik.
2.1.2. Tujuan Statistik
1. Untuk membuat deskripsi atau menjelaskan tentang data poluasi
yang sedang diselidiki
2. Menjawab masalah yang ada dalam masyarakat
3. Membuktikan suatu dugaan yang belum pernah terjadi melalui
penelitian

3
4. Membantu seseorang di dalam pengembangan daya kritik dalam
suatu kegiatan pengambilan keputusan dengan menggunakan cara-
cara kuantitatif.

2.1.3 Peran Statistik


1. Peran Statitik dalam Bidang Kesehatan
a) Memberikan gambaran tentang keadaan kesehatan masyarakat
b) Membantu dalam mendiagnosa penyakit dalam masyarakat
c) Mengadakan penelitian masalah kesehatan yang belum diketahui
atau menguji kebenerana suatu masalah kesehatan
d) Membuat perencanaan program kesehatan
e) Menentukan kebutuhan-kebutuhan dalam lapangan kesehatan
yang sudah ada atau belum dipenuhi
f) Mengevaluasi suatu program kesehatan yang berkaitan dengan
tingkat keberhasilan, proses program, maupun tingkat pelayanan
kesehatan yang dilakukan untuk masyarakat.
2. Peran Statistik dalam Bidang Pertanian
a) Memperkirakan dan mengukur kadar efektif pemberian pupuk
kepada suatu objek atau jenis tanaman tertentu
b) Untuk menentukan estimasi jarak tanam suatu jenis tanaman
atau ``objek tanaman tertentu untuk kepentingan perolehan hasil
pertanian `yang maksimal
c) Untuk menentukan kebijaksanaan biaya produksi pada tanaman
agar lebih efisien
d) Menentukan target pemasaran hasil pertanian
3. Peranan Statistik dalam Bidang Penelitian
a). Menghitung besaran sampel
b). Menguji validitas dan reliabilitas instrumen
c). Teknik untuk menyajikan data antara lain tabel dan grafik
d). Alat untuk menganalisi data
4. Peranan Statistik dalam Bidang Manajemen
a). Perencanaan dalam penentuan strategi jitu di pasar pada
manajemen keuangan

4
b). Fungsi metode analisis Regresi berganda untuk mengetahaui
besar pengaruh suatu variable

2.1.4 Fungsi Statistik


1. Sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan
menyimpulkan hasil.
2. Dapat meringkas hasil penelitian dalam bentuk yang sederhana dan
mudah dipahami
3. Memberikan gambaran mengenai suatu peramalan untuk waktu yang
akan datang
4. Memberikan dasar untuk melakukan interpretasi dan menarik
kesimpulan
5. Dapat menguji atau menganalisis faktor kasual dan perbedaan dari
sejumlah faktor yang kompleks dan rumit

2.1.5 Ruang Lingkup Statistik


Ruang lingkup dari statistik meliputi statistik deskritif dan statistik
inferensial.
 Statistik deksritif /deduktif , merupakan metode dan prosedur statistik
yang dipakai hanya berbatas pada pengumpulan, penyajian, dan analisa
data dalam bentuk narasi, tabulasi, atau daigram, serta perhitungan
presentase, nilai rata-rata, standar eviasi dan lain-lain dari data sampel,
tanpa perlu adanya peramalan dan pembuktian statistik terhadap grup
data yang lebih luas atau populasi.
 Statistik interferensial/induktif , merupakan metode dan prosedur
statistik yang dipakai seperti halnya pada statistik deskriptif, juga
disertai dengan pembuktian secara statistik bahwa data sampel yang
sedang diteliti ini, apakah betul-betul berasal dan sudah mewakili ciri-
ciri grup data yang lebih luas atau populasi, dengan cara melakukan
estimasi, tes hipotesis dan prediksi terhadap paameter populasi.

2.2 Guna Statistik Kesehatan

5
Adapun guna statistik kesehatan yaitu :
1. Mengukur peristiwa-peristiwa penting (vital event) yang terjadi dalam
masyarakat
2. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah-
masalah kesehatan yang terdapat pada berbagai kelompok masyarakat
3. Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa mendatang
4. Evaluasi tentang perjalanan kebersihan dan kegagalan dari suatu
program kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang dilaksanakan
5. Keperluan research terhadap masalah kesehatan keluarga
berencana dan lingkungan hidup.
6. Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan
7. Keperluan publikasi ilmiah dari media massa

2.3 Penerapan Statistik Kesehatan dan Aplikasinya


2.3.1 Penerapan Statistik
Manfaat dan peranan statistik adalah membantu para pengelola dan
pelaksana program kesehatan khususanya dalam mengambil keputusan yang
selanjutnya dipakai dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berbagai
kegiatan yang dilakukan.
1. Statistik sebagai bahan perencanaan
Statistik seperti telah dijelaskan adalah pengetahuan yang berhubungan
dengan pengumpulan data, pengolahan penganalisisan, penyajian dan
penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan berdasarkan data dan
kegiatan analisis yang dilakukan. Dengan kata lain, setiap data yang
dibutuhkan adalah data yang dapat dipercaya dan tepat waktu. Melalui data
yang dapat dipercaya dan tepat waktu diharapkan seluruh kegiatan
pengolahan data akan menghasilkan informasi  untuk mengambil suatu
keputusan yang tepat. Kemungkinan-kemungkinan penyimpangan yang
telah dicoba untuk dieliminasi sekecil mungkin melalui berbagai metode
yang dikembangkan dalam statistik, akan sangat membantu dalam setiap
kegiatan perencanaan program.

2. Statistik sebagai bahan monitoring

6
Dalam arti sempit statistik adalah data ringkasan berbentuk angka, maka
hal ini sangat membantu di dalam suatu kegiatan monitoring. Oleh karena
secara umum yang dilakukan dalam kegiatan monitoring adalah
memonitor seluruh kekuatan dan kelemahan program yang menyangkut
berbagai variable yang berbentuk data ringkasan. Misalnya: jumlah bayi
yang ditimbang, jumlah penduduk, jumlah peserta KB, jumlah balita yang
diimunisasi, dan  lain sebagainya.
3. Statistik sebagai bahan evaluasi
Dengan mengetahui berbagai data yang dapat dipercaya maka selanjutnya
kita dapat menganalisis dan memutuskan yang baik dan yang buruk. Selain
itu melalui berbagai data yang ada kita dapat membandingkan dan
selanjutnya membuat suatu generalisasi dari sampel yang kecil kepada
populasi.
2.3.2 Pemanfaatan Statistik di bidang kesehatan
a. Mengukur derajat kesehatan masyarakat
Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan dari masyarakat,
akibat akses terhadap pelayanan kesehatan, minimnya dana yang
dialokasikan untuk menunjang program kesehatan, beberapa penyakit
menular yang dapat menjadi ancaman utama bagi masyarakat,
terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang profesional, dan lain
sebagainya.
b. Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah
Dalam fungsi ini suatu usaha kemajuan kesehatan dapat diketahui, salah
satu contoh yaitu Revitalisasi Posyandu yang dikembangkan di Jabar.
Dalam usaha kesehatan itu dituangkan revitalisasi posyandu menjadi
beberapa program, seperti pembangunan 500 bangunan posyandu se-
Jabar. Seperti BKB yang tengah digulirkan BKKBN dan Pos PAUD
merupakan segelintir aktivitas yang dapat anak rasakan keuntungannya di
posyandu.
c. Mengevaluasi program kesehatan
Dalam fungsi ini suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.

7
Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan,
identifikasi kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan,
menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi
untuk kelanjutan aktivitas program
d.    Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah
Dalam fungsi ini dapat diambil contoh perbandingkan kesehatan antara
kota dengan desa, fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam fasilitas
umum yang tersedia, disamping juga dalam karakteristik penduduk serta
terhadap pelayanan kesehatannya berdasarkan data yangdiperoleh
a. Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker (pembuat kebijakan,-red)
untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Dari berbagai data yang
diperoleh suatu riwayat timbulnya penyakit dalam suatu lingkungan dapat
diketahui, dari data tersebut akan dapat diketahui bagaimana
cara penyembuhannya dan pencegahannya.
f.     Menentukan prioritas masalah kesehatan
Dalam fungsi ini dapat menindak lanjuti suatu analisa situasi dari berbagai
masalah kesehatan yang diidentifikasi yaitu beberapa masalah kesehatan
yang mendesak untuk diatasi.

2.3.3 Aplikasi Statistik dalam Bidang Kesehatan


Berikut ini adalah aplikasi statistik  dalam bidang kesehatan:
1) Mengukur peristiwa-peristiwa yang penting atau vital event yang
terjadi dalam masyarakat.
2) Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetagui masalah
kesehatan yang terdapat dalam berbagai kelompok masyarakat.
3) Membandingkan status kesehatan masyarakat di suatu tempat dengan
tempat lain atau status kesehatan masyarakat sekarang dengan masa
lampau.
4) Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa yang akan datang.
5) Evaluasi tentang perjalanan,keberhasilan,dan kegagalan dari suatu
program kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang di jalankan.
6) Keperluan etimasi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan serta menentukan secara pasti target pencapaian tujuan.

8
7) Keperluan penelitian terhadap masalah kesehatan,keluarga
berencana,dan lingkungan hidup.
8) Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan.
9) Keperluan publikasi ilmiah di media massa.

2.4 Hubungan Statistik dengan Penelitian


Setelah mengetahui proses dari penelitian secara umum, kita dapat
membayangkan kira-kira pada bagian apa statistika dibutuhkan. Secara
umum statistika dibutuhkan atau berhubungan dalam empat tahap penelitian
yakni:
a) Penentuan sampel.
Statistik diperlukan untuk menghiung berapa jumlah sampel yang
diperlukan agar merepresentasikan populasi.
b) Mengumpulkan data.
Dalam pengumpulan data diperlukan suatu instrumen yang valid dan
reliabel. Statistik berperan dalam menguji apalah instrumen yang
digunakan sudah valid dan reliabel
c) Menyajikan data.
Dalam menyajikan data yang begitu banyak, diperlukan suatu teknik agar
data tersebut lebih interaktif dan mudah dipahami oleh orang awam,
misalnya dengan dibikin tabel atau diagram.
d) Analisis data.
Tentu saja kegunaan utama statistik adalah untuk analisis data dalam
menguji hipotesis. Dalam hal ini ada beberapa teknik yang digunakan,
seperti regresi, anova, SEM, dll.

2.5 Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan


2.5.1 Pengolahan Data
Pengolahan data adalah bagian dari rangkaian kegiatan penelitian setelah
pengumpulan data. Pada tahap ini data mentah/raw data yang telah
dikumpulkan diolah atau dianalisis sehingga menjadi informasi yang
digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pengolahan data

9
menggunakan teknik statistik dilakukan berdasarkan jenis variabel/data
kategorik maupun numerik dapat dilakukan denga dua cara yaitu :
1. Secara manual dengan tangan menggunakan bantuan alat kalkulator.
2. Menggunakan komputer dengan aplikasi pengolahan data seperti Ms
Excel, SPSS, Epi info, SAS Data Mining, Oracle data Mining dan lain
sebagainya. Pengolahan data dalam penelitian kualititatif dapat
menggunakan aplikasi MAXQDA.
Pengolahan Data Kuesioner Terbuka
Langkah – langkah pengolahan data untuk kuesioner terbuka adalah :
1. Penyusunan data
Pada tahan ini peneliti memperhatikan apakah data yang diperlukan dan
yang sudah dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian dan untuk
menguji hipotesis sudah lengkap. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan data antara lain:
1. Memilih dan memasukan data yang diperlukan saja sesuai dengan
tujuan penelitian
2. Memilih data yang objektif
3. Bila data yang dibutuhkan diperoleh dari teknik wawancara atau angket,
maka harus dibedakan antara informasi yang dibutuhkan dengan kesan
responden.
2. Klasifikasi data
Pada tahan ini peneliti melakukan pengelompokan data sesuai dengan
kategori yang dibuat dalam definisi operasional sesuai dengan
pertimbangan peneliti sendiri berdasarkan teori maupun penelitian
sebelumnya.
Contoh :
a) Hipotesis penelitian:
Ada hubungan pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu dengan
kehadiran ibu dan bayi/balita di Posyandu.
b) Klasifikasi Data:
Perilaku ibu ke posyandu (Ya/Tidak), Pengetahuan ibu tentang
manfaat posyandu (Baik, cukup dan kurang).

10
3. Analisis data
Analisis data dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan bantuan
perangkat lunak komputer tergantung kemampuan peneliti dan kesulitan
dalam pengolahan data. Bantuan perangkat lunak komputer paling sering
digunakan karena sangat membantu peneliti mengolah data dan
menghemat waktu. Hal yang harus duperhatikan adalah komputer tidak
dapat memahami esensi penelitian kita, jadi peneliti harus secara benar
dan teliti melakukan pengolahan data dengan baik dan benar mulai dari
tahapan awal hingga akhir.
Pengolahan Data secara Manual
Pengolahan data secara manual sudah jarang digunakan, tetapi
tetap digunakan pada keadaan dimana analisis data dengan bantuan
perangkat lunak komputer tidak bisa digunakan misalnya tidak
memiliki software tersebut, listrik mati dan tidak bisa menyalakan
komputer di desa terpencil dan lain sebagainya.

Tahapan analisis data secara manual adalah sebagai berikut:

(1) Editing / Penyuntingan data : data yang sudah diperoleh melalui


wawancara dengan kuesioner atau alat ukur maupun teknik
pengambilan data lainnya disunting apakah lengkap dan dapat
menjawab pertanyaan penelitian dan atau memenuhi syarat untuk
menguji hipotesis. Jika tidak lengkap, maka peneliti harus turun ke
lapangan lagi dan melakukan pendataan ulang agar datanya lengkap.
(2) Coding/membuat lembaran kode (coding sheet) atau kartu kode
(coding sheet): lembaran atau kartu kode berupa format yang terdiri
dari table yang dibuat sesuai dengan data yang diambil dari alat ukur
yang digunakan. Contoh lembaran kode dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

Pengolahan Data dengan Komputer


Pengolahan data menggunakan perangkat lunak komputer biasanya terdiri
dari beberapa tahap antara lain:
1. Editing

11
Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian
formulir atau alat ukur penelitian yang kita gunakan. Adapun yang
dilakukan pada tahap editing adalah mengecek:
(1) Apakah semua pertanyaan / pernyataan telah terisi secara lengkap.
(2) Apakah tulisannya cukup jelas terbaca
(3) Apakah jawaban yang ditulis relevan dengan pertanyaan yang
diberikan
(4) Apakah jawaban responden konsisten antar pertanyaan. Misalnya
pertanyaan usia dengan jumlah anak; usia reponden 18 tahun, dan
jawaban jumlah anak 10 anak, jawaban tersebut tidak rasional dan
tidak konsisten.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan merubah data dalam bentuk huruf menjadi
data dalam bentuk angka/bilangan. Sebagai contoh misalnya: data
pendidikan yang dibagi menurut tingkat pendidikan SD-PT, kemudian
di coding menjadi angka seperti angka 1=SD, 2=SLTP, 3=SLTA, 4=PT.
Bentuk coding yang lain sesuai dengan pembagian tingkat pendidikan
menurut UU misalnya: 1=Pendidikan Dasar (SD-SLTP), 2=Pendidikan
Menengah (SLTA), 3=Pendidikan Tinggi (D1-D4, S1-S3).
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan coding adalah
konsistensi dalam menentukan kategori, misalnya angka terendah untuk
hal yang kurang baik, angka lebih tinggi untuk hal yang baik. Contohnya
variabel Pendidikan yang paling baik adalah dapat bersekolah setinggi
mungkin, karena dengan menuntut ilmu pada tingkat pendidikan yang
lebih tinggi memungkinkan seseorang lebih produktif, lebih bijaksana,
mempunyai wawasan yang luas, pola pikir yang sistematik dan sistemik
dan jejaring yang luas dan lain sebagainya, yang diperlukan pada era
teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini. Jadi coding yang
dibuat adalah 1=Pendidikan dasar, 2=Pendidikan Menengah dan
3=Pendidikan Tinggi. Contoh lain untuk variable anemia adalah
1=Anemia positif (Hb < 10g%) dan 2=Tidak Anemia (Hb ³ 10gr%).
3. Entry

12
Pada tahap ini semua data yang telah di edit/sunting dan di coding atau
semua data yang sudah lengkap dimasukan kedalam aplikasi komputer.
Walaupun menggunakan program komputer, peneliti harus paham benar
dengan penelitiannya karena program tersebut tidak memahami substansi
yang diteliti, sehingga bisa saja hasilnya diperoleh, tetapi tidak sesuai
dengan substansi yang ada. Misalnya hasil anaisis data yang didapatkan
dengan bantuan perangkat lunak komputer: ada hubungan antara jenis
kelamin dengan pemberian ASI Eksklusif, padahal yang memberikan ASI
hanya ibu-ibu menyusui.
4. Processing
Langkah berikutnya adalah memproses data tersebut agar data yang sudah
di entry dianalisis, agar dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
penelitian, dan membuktikan apakah hipotesis yang sudah dirumuskan
terbukti benar atau ditolak dari hasil analisis tersebut. Aplikasi komputer
yang paling sering digunakan adalah program SPSS dibandingkan dengan
aplikasi statistik lainnya. Langkah-langkah tersebut dapat dibaca pada
manual dalam modul atau buku ajar yang tersedia dari berbagai sumber.
5. Cleaning

Cleaning data atau pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan


kembali data yang sudah dientri apakah sudah betul atau ada kesalahan
pada saat memasukan data/entry data. Misalnya untuk variable Pendidikan
hanya ada 3 (tiga) kategori yaitu 1=Pendidikan Dasar (SD-SLTP),
2=Pendidikan Menengah (SLTA), 3=Pendidikan Tinggi (D1-D4, S1-S3),
tetapi setelah dicek ada kategori 4 (empat).

2.5.2 Analisis dan Jenis Data


Pada analisis data, data mentah atau raw data yang telah diperoleh melalui
wawancara, observasi dan metode pengumpulan data lainnya diolah untuk
memperoleh informasi sesuai denga pertanyaan dan tujuan penelitian.
Sebelum melakukan pengolahan data, maka jenis data harus diketahui
terlebih dahulu, sehingga analisis data secara statistik dapat dilakukan

13
dengan benar, menggunakan uji statistik yang tepat dan berbagai prosedur
lainnya untuk memperoleh hasil analisis data yang akurat.
Data adalah kumpulan huruf atau kata, kalimat atau angka-angka yang
dikumpulkan melalui proses pengumpulan data. Data tersebut merupakan
sifat dan karakteristik dari variabel yang diteliti.Variabel merupakan
karakteristik yang nilai datanya bervariasi dari suatu pengukuran ke
pengukuran berikutnya.Berdasarkan skala ukur, variabel terbagi menjadi
empat jenis yaitu Nominal, Ordinal, Interval dan Ratio (NOIR) yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Nominal
Variabel hanya dapat membedakan nilai data, tidak ada tingkat nilai data
tersebut. Contohnya jenis kelamin = laki-laki dan Perempuan, tidak ada
tingkatan laki-laki lebih baik dari perempuan (kesetaraan gender), contoh
lain adalah agama = Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu,
tidak ada tingkatan agama tertentu lebih baik dari agama lainnya.
b. Ordinal
Variabel yang mempunyai perbedaan nilai data dan tingkatan data (lebih
tinggi atau rendah), tetapi belum diketahui besar perbedaan nilai antar
keduanya. Contohnya tingkat pendidikan (SD, SLTP, SLTA, PT).
Pendidikan SD lebih rendah tingkat pengetahuannya dibandingkan dengan
tingkat Pendidikan Tinggi. Namun demikian, kita tidak dapat mengetahui
secara pasti besar perbedaan pengetahuan seseorang dengan latar belakang
pendidikan SD dibandingkan dengan seorang yang berpendidikan dari
SLTP, SLTA dan PT.
c. Interval
Variabel interval dapat dibedakan, mempunyai tingkatan, dan besar
perbedaan tingkat/jarak nilai variabel sudah diketahui, sedangkan kelipatan
suatu nilai terhadap nilai lainnya tidak dapat diketahui. Contoh variabel
suhu, misalnya benda A suhu 40°C dan benda B suhu 10°C. Benda A lebih
panas dari benda B dan beda panas antara benda A dan benda B adalah
30°C, namun kita tidak bisa mengatakan bahwa benda A panasnya 4 kali
lipat dari benda B. Jadi ini berarti bahwa variabel suhu tidak ada

14
kelipatannya. Selanjutnya suatu benda jika suhunya 0°C, ini tidak berarti
bahwa benda tersebut tidak mempunya panas, yang artinya variabel suhu
tidak memiliki nilai nol mutlak.
d. Rasio
Merupakan variabel yang paling tinggi skalanya, mempunyai perbedaan,
tingkatan, ada jarak dan juga kelipatan serta nilai nol mutlak. Contohnya
variabel Berat Badan. Rensponden A mempunyai berat badan (BB) 30 kg,
responden B mempunyai BB 60 kg. Jadi dapat dikatakan responden B
mempunyai BB lebih berat dari responden A, renponden B memiliki BB 2
kali lebih berat dengan selisih berat badan 30 kg. Berat 0 kg berarti tidak
mempunyai berat sama sekali sehingga ada nol mutlak.
Sedangkan untuk kepentingan analisis statistik, data/variabel terbagi
menjadi dua jenis data yaitu data kategorik dan data numerik yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a). Data Kategorik
Data kategorik atau disebut juga data kualitatif merupakan data yang sudah
dikelompokan atau diklasifikasi. Ciri data kategorik berupa kata-kata.
Contoh: Variabel jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan,
variabel agama terdiri dari Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan
Konghucu, serta variabel lainnya.
b). Data Numerik
Data numerik disebut juga data kuantitatif yang merupakan hasil dari
perhitungan dan pengukuran. Ciri data kuantitatif adalah berbentuk angka.
Data numerik dibagi menjadi data diskrit dan kontinyu. 
Data/Variabel kategorik pada umumnya terdiri dari variabel dengan skala
ukur nominal dan ordinal, sedangkan data/variabel numerik terdiri dari variabel
dengan skala ukur interval dan rasio. Apakah data numerik dapat diubah
menjadi data kategorik? Tentu saja bisa yaitu dengan melakukan
pengelompokan atau diklasifikasi sesuai dengan acuan atau penelitian
sebelumnya. Contohnya: tekanan darah yang awalnya merupakan data numerik
(kontinyu) dirubah menjadi data kategorik yang dikelompokan menjadi dua
yaitu 1=hipertensi dan 2=tidak hipertensi. Pengelompokan ini berpatokan

15
pada cut of point sesuai dengan teori yang ada, misalnya TD sistole > 130
mmHg dan diastole > 90 mmHg digolongkan hipertensi, atau dengan melihat
kenaikan tekanan dari Sistole 30mmHg dan diastole 15 mmHg dari TD normal
seseorang.

2.5.3 Prosedur atau Jenis Analisis Data


Prosedur atau tahap analisis data penelitian terbagi menjadi tiga tahap
yaitu analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. Analisis data
yang dilakukan juga tergantung dari jenis penelitian, jenis sampel, jenis
data/variable dan asumsi kenormalan distribusi suatu data. Dibawah ini akan
dijelaskan masing-masing tahapan tesebut diatas.
 Analisis Univariat
Analisis univariat digunakan pada penelitian diskriptif dan analitik. Analisis
univariat bertujuan untuk menjelaskan karakteristik setiap variabel penelitian.
Analisis univariat dilakukan menurut jenis data baik kategorik maupun
numerik. Untuk data kategorik dapat berupa distribusi frekuensi : presentase
dari setiap variabel yang diteliti.
 Data Kategorik
Pada data kategorik, hasil akhir berupa distribusi frekuensi dengan ukuran
persentase atau proporsi.
Contoh:
a. Desa A: Wanita Usia Subur yang menggunakan KB hormonal 50% dan
Non-hormonal 50%
b. Desa B : Wanita Usia Subur yang menggunakan KB hormonal 90% dan
Non-hormonal 10%
Pada Desa A, penggunaan KB bervariasi, sedangkan pada desa B, hanya 10%
yang menggunakan KB non hormonal.

2.6. Sumber Data dan Penyajian Data


Salah satu pertimbangan dalam memilih masalah penelitian adalah
ketersediaan sumber data. Penelitian kuantitatif lebih bersifat explanation
(menerangkan, menjeleskan), karena itu bersifat to learn about the people
(masyarakat objek), sedangkan penelitian kualitatif lebih bersifat understanding

16
(memahami) terhadap fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about
the people (masyarakat sebagaisubyek).Yang dimaksud sumber data dalam
penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila penelitian
menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data disebut responden, yaitu orang yang meresponatau menjawab
pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti
menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak
atau proses tertentu. Contohnya penelitian yang mengamati tumbuhnya jagung,
simber ddatanya adalah jagung, sedangkan objek penelitiannya adalah
pertumbuhan jagung. Jadi yang dimaksud sumber data dari uraian diatas adalah
subyek penelitian dimana data menempel. Sumber data dapat berupa benda,
gerak, manusia, tempat dan sebagainyaSedangkan sumber data dalam PSBK
adalah merupakan data yang diperoleh yang berkaitan dengan penelitian sosial
budaya keagamaan itu sendiri baik dengan metode kuisioner maupun observasi.
Ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan
kekayaan data yang diperoleh. jenis sumber data terutama alam penelitian
kualitatif dapat diklasifikassikan sebagai berikut:
1. Narasumber (informan)
Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebut”Responden”, yaitu orang
yang memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau
ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisis nara
sumber sangat penting, bukan skedar memberi respon, melainkan juga sebagai
pemilik informasi. Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan
informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang
diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya
penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
2. Peristiwa Atau Aktivitas
Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap
peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari
peristiwa atau kejadian ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu
terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.

17
Denganmengamati sebuah peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat melakukan
cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.
3. Tempat Atau Lokasi
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan
penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi tentang
kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber
lokasi peristiwa atau aktivitasyang dilakukan bisadigali lewat sumber
lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun tempat maupun
lingkungnnya.
4.Dokumen atau Arsip
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen
tertulis seperti arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda
peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.
Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data-data informasi yang
biasanya berupa kata-kata maupun bilangan yang tersusun dengan garis pembatas
PENYAJIAN DATA
1. Tabel Data Tunggal
Tabel Nama siswa dan Nilai Statistik Jurusan TI Kampus Teknokrat

2. Tabel Data Berkelompok


Jarak Tempuh Siswa ke Sekolah (dalam kilo meter)

18
 
 

CONTOH 4 “DIAGRAM LINGKARAN”


Banyak siswa di Kecamatan X menurut tingkat sekolah pada tahun 2006 adalah
sebagai berikut. SD sebanyak 10.000 siswa, SMP sebanyak 7.500 siswa, SMA
sebanyak 5.000 siswa, dan SMK sebanyak 2.500 siswa.
Buatlah diagram lingkaran dari data tersebut.
Jawab:
Perbandingan banyak siswa SD, SMP, SMA, dan SMK adalah
10.000 : 7.500 : 5.000 : 2.500 = 4 : 3 : 2 : 1.
Jumlah perbandingan = 4 + 3 + 2 + 1 = 10.
Ukuran sudut pusat juring dari setiap kategori adalah sebagai berikut.

Jika kamu ingin mengetahui persentase dari setiap kategori, caranya sebagai
berikut.

19
Dengan menggunakan ukuran sudut pusat yang diperoleh dan berdasarkan
presentase, diagram lingkaran yang dihasilkan tampak pada Gambar berikut.

Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom.
Baris dan kolom ini berfungsi untuk menunjukkan data terkait keduanya.
Dimana titik temu antara baris dan kolom adalah data yang dimaksud.
Grafik adalah gambaran dinamika data yang ada (bisa naik, turun, atau
naik turun. Awal yang harus kita lakukan dalam membaca data pada grafik
adalah dengan melihat judul grafik kemudian baru melihat data yang ada.
Ada banyak macam grafik diantaranya adalah grafik batang dan grafik
garis.
Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih memntingkan
hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak
atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih mementingkan
dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini dapat berupa diagram
lingkaran ataupun diagram batang

2.7. Ukuran-Ukuran Statistik


Purata (rate) adalah ukuran umum yang sering digunakan dalam analisis
statistik, khususnya statistik kesehatan. Rate adalah suatu jumlah kejadian
dihubungkan dengan populasi yang bersangkutan.

20
Jumlah kejadian (Kasus)

Rate (Purate) =___________________________________ X 1000

Populasi yang beresiko

Rate yang dihitung dari total populasi didalam suatu area sebagai
denominator (penyebut) disebut rate crude atau angka kasar (purata kasar).
Sedangkan rate yang dihitung dari kelompok atau segmen tertentu disebut
specific rate atau angka spesifik (purata spesifik)

Angka kasar yang sering digunakan dalam kesehatan masyarakat :

1. Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)

Jumlah kelahiran hidup yang dilaporkan selama 1 tahun

______________________________________________ X 1000

Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut

2. Crude Death Rate (Angka Kematian Kasar)

Jumlah kematian yang dilaporkan selama 1 tahun

_____________________________________________ X 1000

Jumlah penduduk pada pertengahan tahun tersebut

3. Natural Increase Rate (Pertamabahan Penduduk Secara Alamiah)

Jumlah kelahiran dikurangi jumlah kematian

_____________________________________ X 1000

Jumlah penduduk pada pertengahan tahun

Specific Rate yang sering digunakan masyarakat

Berkaitan dengan bayi dan anak :

1. Infant Mortality Rate (Angka Kematian Bayi)

Jumlah bayi mati dibawah umur 1 tahun

21
__________________________________ X 1000

Jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun

2. Neonatal Mortality Rate ( Angka Kematian Neonatal)

Jumlah bayi dibawah 1 bulan

_________________________________ X 1000

Jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun

3. Post Neonatal Mortality Rate (Angka Kematian Pasca Neonatal)

Jumlah anak mati umur 1 bulan – 1 tahun

____________________________________ X 1000

Jumlah kelahiran hidup selama 1 tahun

Berkaitan dengan Kehamilan dan Kelahiran

1. Still Birth Rate (Angka Lahir Mati)

Jumlah bayi lahir mati pada umur kehamilan cukup

____________________________________________X 1000

Jumlah bayi lahir hidup dan lahir mati

2. Perinatal Mortality Rate (Angka Kematian Perinatal)

Jumlah bayi lahir hidup dan mati dibawah 1 tahun

_____________________________________________ X 1000

Jumlah bayi hidup dan mati

3. Mortality Maternal Ibu Rate (Angka Kematian)

Jumlah kematian ibu karena kehamilan, kelahiran

___________________________________________ X 1000

22
Jumlah lahir hidup dan mati

4. Fertility Rate (Angka Kesuburan)

Jumlah kelahiran dalam 1 tahun

_______________________________ X 1000

Jumlah wanita berunur 15 ̶ 49 tahun

Umum

1. Age Specific Death Rate (Angka Kematian Berdasarkan Kelompok Umur)

Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu

____________________________________________ X 100

Jumlah populasi pada kelompok umur tertentu

2. Sex Specific Death Rate (Angka Kematian Berdasarkan Jenis Kelamin)

Jumlah kematian pada golongan seks tertentu

__________________________________________ X 1000

Jumlah populasi pada golongan seks tertentu

23
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Statistika kesehatan merupakan salah satu wadah untuk dapat


memonitoring suatu status perbaikan kesehatan di suatu wilayah tertentu, program
perbaikan kesehatan masyarakat juga dapat menentukan prioritas masalah
kesehatan masyarakat tersebut.

Dari berbagai tinjauan di atas, dapatkah kami simpulkan data statistik kesehatan
yang terkait dengan masalah kesehatan saat sedang menyelesaikan masalah atau
keberhasilan program guna menganalisa membahas dan menganalisa
perkembangannya. Menganalisis ini dapat dilihat antar waktu dan
tempat. Mempunyai tujuan menjawab pertanyaan yang ada di masyarakat dengan
membuktikan dugaan yang belum terjadi dengan penelitian.

3.2. Saran

Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih dalam memberi contoh studi kasus dan
lebih detail dalam menjelaskan tentang statistik kesehatan dengan sumber-sumber
yang lebih banyak lagi.

24
DAFTAR PUSTAKA

Irianto, Koes. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabeta.

Budiman, Candra. 2002. Pengantar Statistik Kesehatan. Jakarta: EGC.

Fadhli, Muhammad dan Rusydi Ananda. 2018. Statistik Pendidikan.


Medan: C.V Widya Puspita.

https://www.semestapsikometrika.com/2017/08/peranan-statistik-dalam-
penelit. Diakses pada 1 November pukul 14.00

http://www.academia.edu/29936058/MAKALAH_STATISTIK_KESEHA
TAN. Diakses pada 31 November pukul 20.05

25

Anda mungkin juga menyukai