STATISTIK KESEHATAN
Disusun Oleh :
1. Widianingsih (N1A119034)
2. Riliyanda (N1A119035)
3. Siska Septiani (N1A119038)
4. Thorik Doefendra (N1A119117)
5. Nur Fazila (N1A119119)
6. Petty Elsa Paulina Sitorus (N1A119124)
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis bisa menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kesehatan Kerja”. Shalawat serta salam kita sanjungkan
kepada Nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benderang seperti saat ini.
Adapun makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Dasar Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Selain itu, Makalah ini di susun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang kesehatan kerja dan penjelasan-penjelasan yang terkandung
didalamnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan karena kemampuan kami sebagai penulis yang masih terbatas.
Untuk itu, kritik dan saran daru pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan
makalah ini pada saat mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat untuk menambah
ilmu pengetahan bagi pembaca. Akhir kata kami sampaikan terima kasih dan semoga
Allah senantiasa meridhai segala urusan kita. Aamiin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DARTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 2
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 2
ii
BAB III PENUTUP .................................................................................... 24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Statistik secara umum dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang
pengembangan dan aplikasi metode pengumpulan, pengolahan, penyajian,
analisa data, sehingga kesalahan dalam pengambilan keputusan dapat
diperhitungkan secara numerik. Ilmu statistik memegang peranan penting
dalam penelitian, baik dalam penyusunan model, perumusan hipotesa dalam
pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data, penyusunan design
penelitian, serta penentuan sampel dan analisis data.
Ilmu statistik telah memberikan teknik-teknik sederhana dalam
mengklasifikasika data serta dalam menyajikan data secara lebih mudah.
Statistik telah menyajikan suatu ukuran yang dapat dimengerti secara lebih
mudah. Statistik dapat menyajikan suatu ukuran yang mensifatkan populasi
ataupun menyatakan variasinya, dan memberikan gambaran yang lebih baik
tentang kecendenrungan tengah-tengah dan variabel.
Statistik erat kaitannya dengan pemerintahan,industri, rumah sakit, dan
sebagainya. Statistik sebagai perencanaan dan penyusunan program yang
didasari atas fakta di lapangan, dengan kata lain berasal dari sesuatu yang
benar-benar ada atau nyata. Seiring dengan perkembangan zaman, statistik
tidak hanya menyangkut unsur-unsur negara saja, tetapi sudah mencakup
semua aspek kehidupan, termasuk juga aspek kesehatan. Statistik kesehatan
adalah cabang dari statistik yang berurusan dengan cara pengumpulan,
kompilasi, pengolahan, dan interpretasi fakta-fakta numerik sehubungan
dengan sehat dan sakit, kelahiran dan kematian dan faktor yang berhubungan
dengan faktor populasi manusia.
Dalam statistik kesehatan ini suatu permasalahan dapat dimonitoring dan
dievaluasi melalui data yang berdasarkan pada fakta, serta diharapkan seluruh
kegiatan pengolahakan data akan menghasilkan informasi yang berbobot
untuk melakukan perbaikan dalam rangka membantu mengambil keputusan
yang tepat.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya,yaitu:
1 Apa definisi,tujuan,peran,fungsi dan ruang lingkup statistik
kesehatan ?
2 Apa guna statistik kesehatan ?
3 Bagaimana penerapan statistik kesehatan dan aplikasinya?
4 Bagaimana hubungan statistik dengan penelitian?
5 Bagaimanakah pengolahan dan analisis data kesehatan ?
6 Bagaimana sumber data dan penyajian data kesehatan ?
7 Seperti apa ukuran-ukuran pada statistik kesehatan ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa definisi,tujuan,peran,fungsi dan ruang lingkup statistik
kesehatan
2. Mengetahui apa guna statistik kesehatan
3. Mengetahui bagaimana penerapan statistik kesehatan dan aplikasinya
4. Dapat mengetahui Bagaimana hubungan statistik dengan penelitian
5. Mengetahui Bagaimanakah pengolahan dan analisis data kesehatan
6. Dapat mengetahui Bagaimana sumber data dan penyajian data kesehatan
7. Mengetahui Seperti apa ukuran-ukuran pada statistik kesehatan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Membantu seseorang di dalam pengembangan daya kritik dalam
suatu kegiatan pengambilan keputusan dengan menggunakan cara-
cara kuantitatif.
4
b). Fungsi metode analisis Regresi berganda untuk mengetahaui
besar pengaruh suatu variable
5
Adapun guna statistik kesehatan yaitu :
1. Mengukur peristiwa-peristiwa penting (vital event) yang terjadi dalam
masyarakat
2. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah-
masalah kesehatan yang terdapat pada berbagai kelompok masyarakat
3. Meramalkan status kesehatan masyarakat di masa mendatang
4. Evaluasi tentang perjalanan kebersihan dan kegagalan dari suatu
program kesehatan atau pelayanan kesehatan yang sedang dilaksanakan
5. Keperluan research terhadap masalah kesehatan keluarga
berencana dan lingkungan hidup.
6. Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan
7. Keperluan publikasi ilmiah dari media massa
6
Dalam arti sempit statistik adalah data ringkasan berbentuk angka, maka
hal ini sangat membantu di dalam suatu kegiatan monitoring. Oleh karena
secara umum yang dilakukan dalam kegiatan monitoring adalah
memonitor seluruh kekuatan dan kelemahan program yang menyangkut
berbagai variable yang berbentuk data ringkasan. Misalnya: jumlah bayi
yang ditimbang, jumlah penduduk, jumlah peserta KB, jumlah balita yang
diimunisasi, dan lain sebagainya.
3. Statistik sebagai bahan evaluasi
Dengan mengetahui berbagai data yang dapat dipercaya maka selanjutnya
kita dapat menganalisis dan memutuskan yang baik dan yang buruk. Selain
itu melalui berbagai data yang ada kita dapat membandingkan dan
selanjutnya membuat suatu generalisasi dari sampel yang kecil kepada
populasi.
2.3.2 Pemanfaatan Statistik di bidang kesehatan
a. Mengukur derajat kesehatan masyarakat
Guna mengukur tinggi rendahnya derajat kesehatan dari masyarakat,
akibat akses terhadap pelayanan kesehatan, minimnya dana yang
dialokasikan untuk menunjang program kesehatan, beberapa penyakit
menular yang dapat menjadi ancaman utama bagi masyarakat,
terbatasnya jumlah tenaga kesehatan yang profesional, dan lain
sebagainya.
b. Memonitor kemajuan status kesehatan di suatu daerah
Dalam fungsi ini suatu usaha kemajuan kesehatan dapat diketahui, salah
satu contoh yaitu Revitalisasi Posyandu yang dikembangkan di Jabar.
Dalam usaha kesehatan itu dituangkan revitalisasi posyandu menjadi
beberapa program, seperti pembangunan 500 bangunan posyandu se-
Jabar. Seperti BKB yang tengah digulirkan BKKBN dan Pos PAUD
merupakan segelintir aktivitas yang dapat anak rasakan keuntungannya di
posyandu.
c. Mengevaluasi program kesehatan
Dalam fungsi ini suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.
7
Proses tersebut mencakup kegiatan-kegiatan memformulasikan tujuan,
identifikasi kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan,
menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan dan rekomendasi
untuk kelanjutan aktivitas program
d. Membandingkan status kesehatan di berbagai daerah
Dalam fungsi ini dapat diambil contoh perbandingkan kesehatan antara
kota dengan desa, fenomena ini dapat dimengerti yaitu dalam fasilitas
umum yang tersedia, disamping juga dalam karakteristik penduduk serta
terhadap pelayanan kesehatannya berdasarkan data yangdiperoleh
a. Memotivasi tenaga kesehatan dan policy maker (pembuat kebijakan,-red)
untuk menyelesaikan masalah kesehatan. Dari berbagai data yang
diperoleh suatu riwayat timbulnya penyakit dalam suatu lingkungan dapat
diketahui, dari data tersebut akan dapat diketahui bagaimana
cara penyembuhannya dan pencegahannya.
f. Menentukan prioritas masalah kesehatan
Dalam fungsi ini dapat menindak lanjuti suatu analisa situasi dari berbagai
masalah kesehatan yang diidentifikasi yaitu beberapa masalah kesehatan
yang mendesak untuk diatasi.
8
7) Keperluan penelitian terhadap masalah kesehatan,keluarga
berencana,dan lingkungan hidup.
8) Perencanaan dan sistem administrasi kesehatan.
9) Keperluan publikasi ilmiah di media massa.
9
menggunakan teknik statistik dilakukan berdasarkan jenis variabel/data
kategorik maupun numerik dapat dilakukan denga dua cara yaitu :
1. Secara manual dengan tangan menggunakan bantuan alat kalkulator.
2. Menggunakan komputer dengan aplikasi pengolahan data seperti Ms
Excel, SPSS, Epi info, SAS Data Mining, Oracle data Mining dan lain
sebagainya. Pengolahan data dalam penelitian kualititatif dapat
menggunakan aplikasi MAXQDA.
Pengolahan Data Kuesioner Terbuka
Langkah – langkah pengolahan data untuk kuesioner terbuka adalah :
1. Penyusunan data
Pada tahan ini peneliti memperhatikan apakah data yang diperlukan dan
yang sudah dikumpulkan sesuai dengan tujuan penelitian dan untuk
menguji hipotesis sudah lengkap. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan data antara lain:
1. Memilih dan memasukan data yang diperlukan saja sesuai dengan
tujuan penelitian
2. Memilih data yang objektif
3. Bila data yang dibutuhkan diperoleh dari teknik wawancara atau angket,
maka harus dibedakan antara informasi yang dibutuhkan dengan kesan
responden.
2. Klasifikasi data
Pada tahan ini peneliti melakukan pengelompokan data sesuai dengan
kategori yang dibuat dalam definisi operasional sesuai dengan
pertimbangan peneliti sendiri berdasarkan teori maupun penelitian
sebelumnya.
Contoh :
a) Hipotesis penelitian:
Ada hubungan pengetahuan ibu tentang manfaat posyandu dengan
kehadiran ibu dan bayi/balita di Posyandu.
b) Klasifikasi Data:
Perilaku ibu ke posyandu (Ya/Tidak), Pengetahuan ibu tentang
manfaat posyandu (Baik, cukup dan kurang).
10
3. Analisis data
Analisis data dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan bantuan
perangkat lunak komputer tergantung kemampuan peneliti dan kesulitan
dalam pengolahan data. Bantuan perangkat lunak komputer paling sering
digunakan karena sangat membantu peneliti mengolah data dan
menghemat waktu. Hal yang harus duperhatikan adalah komputer tidak
dapat memahami esensi penelitian kita, jadi peneliti harus secara benar
dan teliti melakukan pengolahan data dengan baik dan benar mulai dari
tahapan awal hingga akhir.
Pengolahan Data secara Manual
Pengolahan data secara manual sudah jarang digunakan, tetapi
tetap digunakan pada keadaan dimana analisis data dengan bantuan
perangkat lunak komputer tidak bisa digunakan misalnya tidak
memiliki software tersebut, listrik mati dan tidak bisa menyalakan
komputer di desa terpencil dan lain sebagainya.
11
Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian
formulir atau alat ukur penelitian yang kita gunakan. Adapun yang
dilakukan pada tahap editing adalah mengecek:
(1) Apakah semua pertanyaan / pernyataan telah terisi secara lengkap.
(2) Apakah tulisannya cukup jelas terbaca
(3) Apakah jawaban yang ditulis relevan dengan pertanyaan yang
diberikan
(4) Apakah jawaban responden konsisten antar pertanyaan. Misalnya
pertanyaan usia dengan jumlah anak; usia reponden 18 tahun, dan
jawaban jumlah anak 10 anak, jawaban tersebut tidak rasional dan
tidak konsisten.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan merubah data dalam bentuk huruf menjadi
data dalam bentuk angka/bilangan. Sebagai contoh misalnya: data
pendidikan yang dibagi menurut tingkat pendidikan SD-PT, kemudian
di coding menjadi angka seperti angka 1=SD, 2=SLTP, 3=SLTA, 4=PT.
Bentuk coding yang lain sesuai dengan pembagian tingkat pendidikan
menurut UU misalnya: 1=Pendidikan Dasar (SD-SLTP), 2=Pendidikan
Menengah (SLTA), 3=Pendidikan Tinggi (D1-D4, S1-S3).
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam melakukan coding adalah
konsistensi dalam menentukan kategori, misalnya angka terendah untuk
hal yang kurang baik, angka lebih tinggi untuk hal yang baik. Contohnya
variabel Pendidikan yang paling baik adalah dapat bersekolah setinggi
mungkin, karena dengan menuntut ilmu pada tingkat pendidikan yang
lebih tinggi memungkinkan seseorang lebih produktif, lebih bijaksana,
mempunyai wawasan yang luas, pola pikir yang sistematik dan sistemik
dan jejaring yang luas dan lain sebagainya, yang diperlukan pada era
teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini. Jadi coding yang
dibuat adalah 1=Pendidikan dasar, 2=Pendidikan Menengah dan
3=Pendidikan Tinggi. Contoh lain untuk variable anemia adalah
1=Anemia positif (Hb < 10g%) dan 2=Tidak Anemia (Hb ³ 10gr%).
3. Entry
12
Pada tahap ini semua data yang telah di edit/sunting dan di coding atau
semua data yang sudah lengkap dimasukan kedalam aplikasi komputer.
Walaupun menggunakan program komputer, peneliti harus paham benar
dengan penelitiannya karena program tersebut tidak memahami substansi
yang diteliti, sehingga bisa saja hasilnya diperoleh, tetapi tidak sesuai
dengan substansi yang ada. Misalnya hasil anaisis data yang didapatkan
dengan bantuan perangkat lunak komputer: ada hubungan antara jenis
kelamin dengan pemberian ASI Eksklusif, padahal yang memberikan ASI
hanya ibu-ibu menyusui.
4. Processing
Langkah berikutnya adalah memproses data tersebut agar data yang sudah
di entry dianalisis, agar dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan
penelitian, dan membuktikan apakah hipotesis yang sudah dirumuskan
terbukti benar atau ditolak dari hasil analisis tersebut. Aplikasi komputer
yang paling sering digunakan adalah program SPSS dibandingkan dengan
aplikasi statistik lainnya. Langkah-langkah tersebut dapat dibaca pada
manual dalam modul atau buku ajar yang tersedia dari berbagai sumber.
5. Cleaning
13
dengan benar, menggunakan uji statistik yang tepat dan berbagai prosedur
lainnya untuk memperoleh hasil analisis data yang akurat.
Data adalah kumpulan huruf atau kata, kalimat atau angka-angka yang
dikumpulkan melalui proses pengumpulan data. Data tersebut merupakan
sifat dan karakteristik dari variabel yang diteliti.Variabel merupakan
karakteristik yang nilai datanya bervariasi dari suatu pengukuran ke
pengukuran berikutnya.Berdasarkan skala ukur, variabel terbagi menjadi
empat jenis yaitu Nominal, Ordinal, Interval dan Ratio (NOIR) yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Nominal
Variabel hanya dapat membedakan nilai data, tidak ada tingkat nilai data
tersebut. Contohnya jenis kelamin = laki-laki dan Perempuan, tidak ada
tingkatan laki-laki lebih baik dari perempuan (kesetaraan gender), contoh
lain adalah agama = Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha, Konghucu,
tidak ada tingkatan agama tertentu lebih baik dari agama lainnya.
b. Ordinal
Variabel yang mempunyai perbedaan nilai data dan tingkatan data (lebih
tinggi atau rendah), tetapi belum diketahui besar perbedaan nilai antar
keduanya. Contohnya tingkat pendidikan (SD, SLTP, SLTA, PT).
Pendidikan SD lebih rendah tingkat pengetahuannya dibandingkan dengan
tingkat Pendidikan Tinggi. Namun demikian, kita tidak dapat mengetahui
secara pasti besar perbedaan pengetahuan seseorang dengan latar belakang
pendidikan SD dibandingkan dengan seorang yang berpendidikan dari
SLTP, SLTA dan PT.
c. Interval
Variabel interval dapat dibedakan, mempunyai tingkatan, dan besar
perbedaan tingkat/jarak nilai variabel sudah diketahui, sedangkan kelipatan
suatu nilai terhadap nilai lainnya tidak dapat diketahui. Contoh variabel
suhu, misalnya benda A suhu 40°C dan benda B suhu 10°C. Benda A lebih
panas dari benda B dan beda panas antara benda A dan benda B adalah
30°C, namun kita tidak bisa mengatakan bahwa benda A panasnya 4 kali
lipat dari benda B. Jadi ini berarti bahwa variabel suhu tidak ada
14
kelipatannya. Selanjutnya suatu benda jika suhunya 0°C, ini tidak berarti
bahwa benda tersebut tidak mempunya panas, yang artinya variabel suhu
tidak memiliki nilai nol mutlak.
d. Rasio
Merupakan variabel yang paling tinggi skalanya, mempunyai perbedaan,
tingkatan, ada jarak dan juga kelipatan serta nilai nol mutlak. Contohnya
variabel Berat Badan. Rensponden A mempunyai berat badan (BB) 30 kg,
responden B mempunyai BB 60 kg. Jadi dapat dikatakan responden B
mempunyai BB lebih berat dari responden A, renponden B memiliki BB 2
kali lebih berat dengan selisih berat badan 30 kg. Berat 0 kg berarti tidak
mempunyai berat sama sekali sehingga ada nol mutlak.
Sedangkan untuk kepentingan analisis statistik, data/variabel terbagi
menjadi dua jenis data yaitu data kategorik dan data numerik yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a). Data Kategorik
Data kategorik atau disebut juga data kualitatif merupakan data yang sudah
dikelompokan atau diklasifikasi. Ciri data kategorik berupa kata-kata.
Contoh: Variabel jenis kelamin terdiri dari laki-laki dan perempuan,
variabel agama terdiri dari Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan
Konghucu, serta variabel lainnya.
b). Data Numerik
Data numerik disebut juga data kuantitatif yang merupakan hasil dari
perhitungan dan pengukuran. Ciri data kuantitatif adalah berbentuk angka.
Data numerik dibagi menjadi data diskrit dan kontinyu.
Data/Variabel kategorik pada umumnya terdiri dari variabel dengan skala
ukur nominal dan ordinal, sedangkan data/variabel numerik terdiri dari variabel
dengan skala ukur interval dan rasio. Apakah data numerik dapat diubah
menjadi data kategorik? Tentu saja bisa yaitu dengan melakukan
pengelompokan atau diklasifikasi sesuai dengan acuan atau penelitian
sebelumnya. Contohnya: tekanan darah yang awalnya merupakan data numerik
(kontinyu) dirubah menjadi data kategorik yang dikelompokan menjadi dua
yaitu 1=hipertensi dan 2=tidak hipertensi. Pengelompokan ini berpatokan
15
pada cut of point sesuai dengan teori yang ada, misalnya TD sistole > 130
mmHg dan diastole > 90 mmHg digolongkan hipertensi, atau dengan melihat
kenaikan tekanan dari Sistole 30mmHg dan diastole 15 mmHg dari TD normal
seseorang.
16
(memahami) terhadap fonemena atau gejala sosial, karena bersifat to learn about
the people (masyarakat sebagaisubyek).Yang dimaksud sumber data dalam
penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh. Apabila penelitian
menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data disebut responden, yaitu orang yang meresponatau menjawab
pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan. Apabila peneliti
menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak
atau proses tertentu. Contohnya penelitian yang mengamati tumbuhnya jagung,
simber ddatanya adalah jagung, sedangkan objek penelitiannya adalah
pertumbuhan jagung. Jadi yang dimaksud sumber data dari uraian diatas adalah
subyek penelitian dimana data menempel. Sumber data dapat berupa benda,
gerak, manusia, tempat dan sebagainyaSedangkan sumber data dalam PSBK
adalah merupakan data yang diperoleh yang berkaitan dengan penelitian sosial
budaya keagamaan itu sendiri baik dengan metode kuisioner maupun observasi.
Ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan
kekayaan data yang diperoleh. jenis sumber data terutama alam penelitian
kualitatif dapat diklasifikassikan sebagai berikut:
1. Narasumber (informan)
Dalam penelitian kuantitatif sumber data ini disebut”Responden”, yaitu orang
yang memberikan “Respon” atau tanggapan terhadap apa yang diminta atau
ditentukan oleh peneliti. Sedangkan pada penelitian kualitatif posisis nara
sumber sangat penting, bukan skedar memberi respon, melainkan juga sebagai
pemilik informasi. Karena itu, ia disebut informan (orang yang memberikan
informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subyek yang
diteliti. Karena ia juga aktor atau pelaku yang ikut melakukan berhasil tidaknya
penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.
2. Peristiwa Atau Aktivitas
Data atau informasi juga dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap
peristiwa atau aktivitas yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Dari
peristiwa atau kejadian ini, peneliti bisa mengetahui proses bagaimana sesuatu
terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung.
17
Denganmengamati sebuah peristiwa atau aktivitas, peneliti dapat melakukan
cross check terhadap informasi verbal yang diberikan oleh subyek yang diteliti.
3. Tempat Atau Lokasi
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan
penelitian juga merupakan salah satu jenis sumber data. Informasi tentang
kondisi dari lokasi peristiwa atau aktivitas dilakukan bisa digali lewat sumber
lokasi peristiwa atau aktivitasyang dilakukan bisadigali lewat sumber
lokasinya, baik yang merupakan tempat maupun tempat maupun
lingkungnnya.
4.Dokumen atau Arsip
Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu
peristiwa atau aktivitas tertentu. Ia bisa merupakan rekaman atau dokumen
tertulis seperti arsip data base surat-surat rekaman gambar benda-benda
peninggalan yang berkaitan dengan suatu peristiwa.
Tabel adalah daftar yang berisi ikhtisar sejumlah data-data informasi yang
biasanya berupa kata-kata maupun bilangan yang tersusun dengan garis pembatas
PENYAJIAN DATA
1. Tabel Data Tunggal
Tabel Nama siswa dan Nilai Statistik Jurusan TI Kampus Teknokrat
18
Jika kamu ingin mengetahui persentase dari setiap kategori, caranya sebagai
berikut.
19
Dengan menggunakan ukuran sudut pusat yang diperoleh dan berdasarkan
presentase, diagram lingkaran yang dihasilkan tampak pada Gambar berikut.
Tabel adalah kumpulan data yang disusun berdasarkan baris dan kolom.
Baris dan kolom ini berfungsi untuk menunjukkan data terkait keduanya.
Dimana titik temu antara baris dan kolom adalah data yang dimaksud.
Grafik adalah gambaran dinamika data yang ada (bisa naik, turun, atau
naik turun. Awal yang harus kita lakukan dalam membaca data pada grafik
adalah dengan melihat judul grafik kemudian baru melihat data yang ada.
Ada banyak macam grafik diantaranya adalah grafik batang dan grafik
garis.
Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih memntingkan
hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data sedikit ke banyak
atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih mementingkan
dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini dapat berupa diagram
lingkaran ataupun diagram batang
20
Jumlah kejadian (Kasus)
Rate yang dihitung dari total populasi didalam suatu area sebagai
denominator (penyebut) disebut rate crude atau angka kasar (purata kasar).
Sedangkan rate yang dihitung dari kelompok atau segmen tertentu disebut
specific rate atau angka spesifik (purata spesifik)
______________________________________________ X 1000
_____________________________________________ X 1000
_____________________________________ X 1000
21
__________________________________ X 1000
_________________________________ X 1000
____________________________________ X 1000
____________________________________________X 1000
_____________________________________________ X 1000
___________________________________________ X 1000
22
Jumlah lahir hidup dan mati
_______________________________ X 1000
Umum
____________________________________________ X 100
__________________________________________ X 1000
23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari berbagai tinjauan di atas, dapatkah kami simpulkan data statistik kesehatan
yang terkait dengan masalah kesehatan saat sedang menyelesaikan masalah atau
keberhasilan program guna menganalisa membahas dan menganalisa
perkembangannya. Menganalisis ini dapat dilihat antar waktu dan
tempat. Mempunyai tujuan menjawab pertanyaan yang ada di masyarakat dengan
membuktikan dugaan yang belum terjadi dengan penelitian.
3.2. Saran
Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih dalam memberi contoh studi kasus dan
lebih detail dalam menjelaskan tentang statistik kesehatan dengan sumber-sumber
yang lebih banyak lagi.
24
DAFTAR PUSTAKA
https://www.semestapsikometrika.com/2017/08/peranan-statistik-dalam-
penelit. Diakses pada 1 November pukul 14.00
http://www.academia.edu/29936058/MAKALAH_STATISTIK_KESEHA
TAN. Diakses pada 31 November pukul 20.05
25