Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..................................................................................................................2
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................................2
BAB II....................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
2.1 Pengertian Promosi Kesehatan......................................................................................3
2.2 Alat Bantu Promosi Kesehatan......................................................................................4
2.3 Metode Promosi Kesehatan pada Penyuluhan..............................................................5
2.4 Media Promosi Kesehatan.............................................................................................6
2.5 Tujuan Media Promosi Kesehatan................................................................................7
2.6 Dasar Pertimbangan Pemilihan Media..........................................................................7
BAB III...................................................................................................................................8
MEDIA PROMOSI KESEHATAN (MEDIA PAPAN).....................................................8
3.1 Pengertian Promosi Kesehatan......................................................................................8
3.2 Fungsi dan Manfaat.......................................................................................................8
3.3 Ciri- Ciri Billboard........................................................................................................9
3.4 Jenis Billboard...............................................................................................................9
3.5 Kelebihan dan Kelemahan Billboard.....................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
7. Geometrics
Geometerics merupakan jenis billboard yang menggunakan ilusi 3-d sehingga
memberikan kesan tiga dimensi walaupun gambar tersebut dibuat diatas bidang
datar.
8. Prismatext
Prismatext merupakan jenis billboard dimana didalam satu billboard terdapat 3
(tiga) iklan yang berbeda dan iklan tersebut akan berganti disetiap beberapa detik.
Namun didalam jenis billboard ini hanya terdiri dari satu iklan produk saja.
9. Neonsign
Neonsign merupakan jenis billboard
yang dibuat dari lampu TL yang dapat
berbentuk gambar atau tulisan.
10. Backlite dan Frontlite
Backlite Dan Frontlite merupakan jenis billboard yang biasanya dipasang secara
vertikal di pinggir jalan atau jalan tol. Pada saat ini, kita dapat dengan sangat mudah
untuk menjumpai berbagai jenis bollboard terutama di kota besar. Secara umun,
bentuk billboard dapat terbagi menjadi 2 (dua) yaitu berbentuk horizontal dan
vertikal.
Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran aktif dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan UU No. 36
Tahun 2009 Pasal 1 ayat 6 yang menyatakan bahwa “Tenaga kesehatan adalah setiap
orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”.
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan oleh individu sesuai dengan
status sosialnya. Peran menggambarkan otoritas seseorang yang diatur dalam sebuah
aturan yang jelas. Sebagai tenaga kesehatan, perawat memiliki sejumlah peran di dalam
menjalankan tugasnya sesuai dengan hak dan kewenangannya. Peran utama dari
perawat adalah sebagai pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti :
1. Pelaksana layanan keperawatan (care provider). Perawat memberikan layanan
berupa asuhan keperawatan secara langsung kepada klien baik individu, keluarga
maupun komunitas sesuai dengan kewenangannya. Dalamperannya sebagai care
provider, perawat bertugas untuk :
a. Memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien
b. Melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan seimbang
c. memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan lainnya
d. berusaha mengembalikan kesehatan klien
2. Pengelola (Manager). Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam
mengelola layanan keperawatan disemua tatanan layanan kesehatan baik dirumah
sakit, puskesmas dan sebagainya maupun tatanan pendidikan yang berada dalam
tanggungjawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan. Dalam fungsi
perawat sebagai manager berarti perawat melakukan fungsi manajemen keperawtan
yaitu planning, organizing, actuating, staffing, directing dan controlling.
a. Perencana (planning).seorang manajer keperawatan harus mampu
menetapkan pekerjaan yang akan dilaksanaka untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Fungsi perencana meliputi, mengenali masalah,
menetapkan dan mengkhususkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek,
mengembangkan tujuan dan terakhir menguraikan bagaimana tujuan dan
sasaran tersebut dapat dicapai.
b. Pengorganisasian (Organizing). Fungsi ini meliputi proses mengatur dan
mengalokasikan suatu pekerjaan, wewenang serta sumber daya keperawatan
sehingga tujuan keperawatan dapat tercapai
c. Gerak aksi (actuating) mencakup kegiatan yang dilakukan oleh seorang
manajer keperawatan untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam unsur perencanaan dan pengorganisasian agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
d. Pengelolaan staf (staffing) mencakup memperoleh, menempatkan dan
mempertahankan anggota atau staf pada posisi yang dibutuhkan dalam
pekerjaan keperawatan
e. Pengarahan (directing) mencakup mampu memberikan arahan kepada staf
sehingga mereka menjadi perawat yang berpengetahuan dan mampu bekerja
secara efektif guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan
f. Pengendali (controlling) mencakup kelanjutan tugas untuk melihat apakah
kegiatan yang dilaksanakan oleh staf telah berjalan dengan baik.
3. Pendidik dalam keperawatan (educator). Perawat berperan mendidik individu,
keluarga dan masyarakat serta tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya.
Perawat bertugas untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada klien
sebagaiupaya menciptakan perilaku individu atau masyarakat yang kondusif bagi
kesehatan. Untuk dapat melaksanakan perannya sebagaipendidik, ada beberapa
kemampuan yang harus dimiliki seorang perawat antara lain wawasan ilmu
pengetahuan yang luas, kemampuan berkomunikasi, pemahaman psikologis dan
kemampuan menjadi model atau contoh dalam perilaku profesional.
4. Peneliti (researcher) Mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan
metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu
asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan (Asmadi, 2008).
4.2 Peran perawat dalam tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat
kerja dan tempat umum
Promosi kesehatan adalah upaya memberdayakan perorangan, kelompok, dan
masyarakat agar memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui
peningkatan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan serta mengembangkan iklim
yang mendukung, dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat sesuai dengan factor
budaya setempat.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan sangat erat kaitannya dengan
lingkungan sarana kesehatan semisal rumah sakit, puskesmas, dan posyandu. Di
lingkungan rumah sakit perawat selain berhadapan dengan pasien yang dirawat juga
berinteraksi dengan anggota keluarga yang memerlukan informasi mendalam yang
berkenaan dengan status kesehatan. Upaya promosi kesehatan dalam hal ini pendidikan
kesehatan sangat bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan pasien dan
keluarga. Hal yang dapat dilakukan pada lingkungan rumah sakit adalah melakukan
penyuluhan baik secara massal ataupun individu di rumah sakit. Kegiatan pendidikan
kesehatan maupun penyuluhan dilakukan di sisi pasien serta keluarga secara khusus
mengenai suatu penyakit dan upaya penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi.
Perawat di puskesmas sebagai tenaga kesehatan, minimal dapat berperan sebagai
pemberi pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan, pendidik atau penyuluh
kesehatan, penemu kasus, penghubung dan coordinator, pelaksana konseling
keperawatan dan model peran. Dua peran perawat kesehatan komunitas yaitu sebagai
pendidik dan penyuluh kesehatan serta pelaksana konseling keperawatan kepada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat merupakan bagian dari ruang lingkup
promosi kesehatan. (Efendi,Makhfudi, 2009)
Di lingkungan Puskesmas upaya promosi kesehatan lebih ditekankan daripada di
rumah sakit. Sebagai contoh perawat di komunitas menyikapi dan menindaklanjuti
perilaku masayarakat bantaran sungai yang selalu melakukan BAB di sungai sehingga
mengotori dan mencemari sungai yang menjadi sumber air bersih keperluan
masyarakat setempat. Perawat beranggapan bahwa suatu masalah kesehatan sebagai
contoh diare. Diare yang terjadi akibat tercemarnya sumber air bersih tidak akan tuntas
apabila hanya mengobati pasien di rumah sakit tanpa memotong atau menyingkirkan
penyebab utamanya. Penyebab utamanya yaitu pencemaran serta pengkontaminasian
sumber air sungai yang menyebabkan keadaan diare pada masayarakat setempat.
Di lingkungan posyandu baik posyandu balita maupun lansia sama halnya
dengan program yang ada di puskesmas yaitu upaya promosi kesehatan seperti
penyuluhan dan upaya preventif seperti pemberian imunisasi pada balita serta
pemeriksaan kesehatan secara berkala pada lansia yang berada di wilayah lingkungan
posyandu.
Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik dalam upaya promosi
kesehatan tidak kalah besarnya. Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun selalu
ada dimasukkan pengajaran tentang simulasi pendidikan baik setting individu,
kelompok bahkan komunitas pada tahap pendidikan akademik. Di keadaan nyata
mahasiswa serta dosen keperawatan sering kali melakukan kegiatan pengabdian
masyarakat yang umumnya juga menggambarkan upaya promosi kesehatan seperti
pendidikan kesehatan pada kelompok tertentu dan penyuluhan pada masayarakat
umum.
Di lingkungan kerja peran perawat sangat diharapkan karena keterbatasan
pengetahuan yang dimiliki para pekerja, misalkan upaya promosi kesehatan dalam
tatanan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3). Lingkungan pabrik yang umumnya
mempunyai paparan terhadap debu, polusi serta risiko adanya cidera sangat penting
bagi perawat dalam memberikan pemahaman baik dengan cara pendidikan kesehatan
maupun penyuluhan mengenai pemakaian Alat Pelindung Diri (APD). APD yang
mereka pakai diharapkan dapat melingdungi dari segala risiko yang mungkin terjadi
pada para pekerja.
Di tempat umum peran perawat tidak kalah penting dalam upaya promosi
kesehatan karena disana masyarakat sering berkumpul, bercengkrama bahkan
melakukan aktivitas. Beberapa contoh tempat umum antara lain Pasar, Halte Bus,
Terminal, Stasiun, Pelabuhan bahkan Bandara yang semuanya sangat diharapkan tidak
terdapat kegiatan ataupun perilaku yang merugikan bahkan membahayakan orang lain.
Merokok di tempat umum sebagai contoh sangat dilarang karena dapat menyebabkan
polusi udara. Peran perawat untuk mensosialisasikan peraturan tentang pelarangan
kegiatan merokok di tempat umum merupakan salah satu upaya dalam promosi
kesehatan.
a. Perencanaan
Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut :
1. Pengkajian yang dimaksud untuk mendapatkan informasi tentang besaran
masalah dan penyebabnya, potensi yang dapat didayagunakan dalam pemecahan
masalah.
2. Menggalang komitmen dan dukungan dari lintas program dan sektor dalam
pelaksanaan integrasi melalui pertemuan lintas program dan sektor terkait dalam
promosi kesehatan.
3. Menyusun perencanaan integrasi promosi kesehatan dan program kesehatan
b. Penggerakan pelaksanaan
1. Melaksanakan integrasi promosi kesehatan dalam program kesehatan di
kabupaten/kota sesuai rencana yang telah disepakati bersama.
2. Melaksanakan pertemuan koordinasi lintas program dan sektor secara berkala
untuk menyelaraskan kegiatan.
c. Pengawasan, pengendalian dan penilaian
Pengawasan, pengendalian dan penilaian dilakukan disetiap tahap fungsi
manajemen.
1. Pengawasan untuk melihat apakah kegiatan dilaksanakan sesuai rencana yang
telah ditetapkan.
2. Pengendalian dilakukan agar kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan
arah dan tujuan, mengantisipasi masalah/ hambatan yang mungkin terjadi.
3. Penilaian dilakukan untuk melihat keberhasilan pelaksanaan integrasi `pada
akhir kegiatan.
4. Mendokumentasikan kegiatan integrasi, untuk bahan pembelajaran perbaikan
program integrasi mendatang.
5. Memberikan umpan balik kepada lintas program dan sektor terkait untuk
perbaika kegiatan integrasi selanjutnya.
Kegiatan integrasi promosi kesehatan
Kegiatan yang dilakukan dalam berbagai tatanan rumah tangga, bina suasana dan
advokasi yang meliputi :
a. Integrasi promosi kesehatan dengan program KIA dan Anak
b. Integrasi promosi kesehatan dengan program gizi masyarakat
c. Integrasi promosi kesehatan dengan program lingkungan sehat
d. Integrasi promosi kesehatan dengan program jaminan pemeliharaan kesehatan
( JPK ).
e. Integrasi promosi kesehatan dengan program pencegahan dan penanggulangan
penyakit tidak menular (P2PTM).
(Pusat promosi kesehatan departemen kesehatan RI, tahun 2006)
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Promosi kesehatan adalah proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat
untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan
kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan yang sehat.
Promosi mencakup aspek perilaku, yaitu upaya untuk memotivasi, mendorong dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimiliki masyarakat agar mereka mampu
memelihara dan meningkatkan kesehatannya.
5.2 Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya kita sebagai perawat
dapat memahami tentang promosi kesehatan, media promosi kesehatan serta peran
perawat dalam promosi kesehatan dalam rangka memajukan kesehatan masyarakat serta
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat , dan dengan promosi kesehatan yaitu
melalui penyuluhan kesehatan atau pendidikan kesehatan kita sebagai perawat dapat
mencegah berbagai penyakit. kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan
untuk kesempurnaan makalah ini.