Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM DESA TANGGUH BENCANA (DESTANA)

TAHUN 2018

PROFIL DESA MABULUGO


KECAMATAN KAPONTORI KABUPATEN
BUTON
PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Disusun Oleh:
ZUBAIR
FASILITATOR DESA TANGGUH BENCANA KABUPATEN BUTON TAHUN 2018
A. PENDAHULUAN

Seiring dengan dimulainya pelaksanaa kegiatan Desa Tangguh Bencana (Destana) di


Kabupaten Buton yang mana dua lokasinya yakni Desa Mabulugo dan Desa Wakalambe
Kecamatan Kapontori, maka dengan ini dilakukan penyusunan profil Desa Wakalambe
yang didalamnya memuat data-data dasar untuk dijadikan bahan dalam analisa-analisa
dan menjadi pertimbangan pengambilan keputusan. Tujuan dari penyusunan profil ini
adalah: 1. Masyarakat memahami rencana dan tujuan pelaksanaan kegiatan Destana; 2.
Membangun pemahaman bersama antara masyarakat dan fasilitator tentang kondisi-
kondisi geografis, demografis, dinamika kerentanan-kapasitas baik fisik/infrastruktur,
alam/lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi masyarakat, sebaran dan potensi
ancaman, serta peran dan pengaruh para pihak; 3. Mengumpulkan dan menyusun data
dasar untuk dikembangkan dan dipergunakan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan
Destana.

Adapun pendekatan yang digunakan dalam penyusunan profil ini adalah partisipatif yakni
pendekatan yang menempatkan masyarakat sebagai pelaksana aktif dari setiap tahap
kegiatan dan pemberdayaan yakni pendekatan yang menegaskan bahwa masyarakat
harus memperoleh manfaat berupa peningkatan pengetahuan dan kemampuan dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan. Sedangkan metode yang digunakan dalam pengumpulan
datanya adalah observasi, pengumpulan data sekunder dan Participatory Rural Appraisal
guna mengumpulkan data primer.

Profil desa sasaran Destana ini disajikan dalam beberapa bagian yakni: Pengantar,
Kondisi Geografis (di dalamnya memuat informasi mengenai letak, luas wilayah, bentang
alam dan dukung lingkungan), Kependudukan, Kondisi Sosial-Budaya-Politik, Kondisi
Ekonomi, Layanan Kesehatan, Sarana dan Prasarana Pendidikan dan Kebijakan
Pembangunan Pemerintah Desa.
B. KONDISI GEOGRAFIS

B.1 Letak
Desa Wakalambe adalah salah satu desa yang masuk dalam wilayah administrasi
Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton. Desa ini terletak pada jalan poros yang
menghubungan Kota Baubau dengan Kecamatan Kapontori Kabupaten Buton. Jarak
pusat pemerintahan Desa Wakalambe ke ibukota Kecamatan Kapontori adalah 15,9 km.
Sedangkan jarak ke Ibukota Kabupaten Buton adalah 81 km. Kemudian jarak masing-
masing ke Pelabuhan Umum adalah ± 32 km. Sedangkan jarak ke Bandar Udara terdekat
adalah 35 km.

Desa Wakalambe berbatasan dengan Selat Buton dan Desa Boneatiro di Sebelah Utara,
dengan Desa Lambusango di Sebelah Timur, dengan Kecamatan Pasarwajo di Sebelah
Selatan dan dengan Desa Mabulugo di Sebelah Barat.

B.2 Luas Wilayah


Menurut data dari profil resmi Desa Wakalambe, luas desa ini adalah sekitaar 2.500 Ha
yang terbagi ke dalam beberapa pemanfaatan yakni untuk sawah, pemukiman,
perkebunan, fasilitas umum dan hutan. Kemudian secara administratif pemerintahan,
Desa Wakalambe terbagi menjadi tiga dusun yakni Dusun Lakasopi, Dusun Warida dan
Dusun Wakalambe. Kemudian masing-masing dusun tersebut terdiri dari dua RT.
B.3 Bentang Alam
Bentang alam Desa Wakalambe terdiri dari laut, dataran dan perbukitan. Wilayah
dataran desa umumnya dimanfaatkan untuk pemukiman penduduk dan lahan pertanian
sawah. Sedangkan wilayah perbukitan umumnya dimanfaatkan untuk hutan. Desa ini
juga memiliki Daerah Aliran Sungai yang berada di tengah-tengah desa dan melalui
kawasan pertanian sawah.

B.4 Daya Dukung Lingkungan


Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dokumen RPJM Desa Wakalambe, diketahui
bahwa di Desa Wakalambe terdapat tiga musim utama yakni musim hujan yang
berlangsung dari Bulan Desember – Bulan Maret, musim kemarau yang berlangsung dari
Bulan September – Bulan November dan musim pancaroba yang berlangsung dari Bulan
April – Bulan Agustus. Perbedaan keadaan musim yang berlangsung sepanjang tahun ini
kemudian mempengaruhi jenis kegiatan dan kondisi yang timbul di masayarakat. Pada
Musim Hujan, masyarakat Desa Wakalambe melakukan kegiatan bercocok tanam dengan
aktivitas terbanyak yakni pada Bulan Januari dan Februari yang kemudian dilakukan
pemanenan pada Bulan April dan Mei. Selain membawa berkah untuk kegiatan bercocok
tanam, musim hujan di Desa Wakalambe juga membawa dampak negatif dengan
terjadinya banjir yang menggenangi sawah masyarakat serta munculnya beberapa
penyakit seperti penyakit malaria, penyakit diare dan penyakit campak. Kemudian pada
musim kemarau, terjadi kekurangan pakan ternak yang berlangsung sejak Bulan
November hingga awal musim hujan yakni Bulan Desember dan Bulan Januari. Selain itu
pada musim kemarau, Desa Wakalambe juga mengalami kekurangan air khususnya Bulan
September dan Bulan Oktober.

C. KEPENDUDUKAN

Jumlah penduduk Desa Wakalambe sampai Bulan April Tahun 2017 adalah 1.010 jiwa
dengan jumlah kepala keluarga adalah sebanyak 265 KK dengan etnis mayoritas adalah
etnis buton yang mencakup hampir seluruh penduduk desa. Dari total 1.010 jiwa
tersebut terdapat 500 jiwa laki-laki dan 510 jiwa perempuan. Dilihat dari segi umur,
paling banyak adalah penduduk yang berusia 18-56 tahun dengan jumlah 561 jiwa,
menyusul penduduk dengan usia 7-18 tahun sebanyak 250 jiwa, kemudian penduduk
usia 0-6 tahun 119 jiwa dan paling sedikit adalah penduduk berusia 56 tahun ke atas
sebanyak 80 jiwa. Jika dilihat pada struktur mata pencaharian, paling banyak adalah
menjadi petani dengan jumlah 205 orang disusul oleh PNS sebanyak 36 orang,
pengusaha kecil menengah 13 orang, peternak
12 orang, karyawan perusahaan swasta 10 orang, pedagang keliling 5 orang, montir 4
orang, pengusaha besar 3 orang, anggota Polri 2 orang, Pensiunan 2 orang dan TNI 1
orang. Dilihat dari tingkat pendidikan, paling banyak adalah tamatan SD/sederajat
sebanyak 141 orang, disusul oleh kelompok yang tidak pernah sekolah dan tidak tamat
SD sebanyak 102 orang, kemudian tamatan SMP/sederajat sebanyak 98 orang, tamatan
SMA/sederajat 62 orang, tamatan S1 30 orang, tamatan D3 17 orang, tamatan D2 4
orang, dan terakhir adalah tamatan D1 sebanyak 3 orang.

D. KONDISI SOSIAL, BUDAYA DAN POLITIK

Berdasarkan informasi dari Dokumen Profil Desa, mayoritas penduduk Desa Wakalambe
berasal dari etnis Buton dengan mata pencaharian utama adalah petani khususnya
petani sawah. Kemudian berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Desa, diketahui
penduduk Desa Wakalambe merupakan hasil penyebaran penduduk dari Desa Kolowa
Kabupaten Buton Tengah yang berada di daratan Pulau Muna bagian selatan sehingga
kebudayaan yang umum berkembang adalah kebudayaan etnis buton dengan bahasa
yang umum digunakan oleh masyarakat adalah Bahasa Pancana. Kemudian agama yang
umum dianut oleh penduduk Desa Wakalambe adalah Agama Islam dengan jumlah
penganut sebanyak
1.006 orang. Selain itu ada juga penganut agama selain Islam yakni penganut Agaram
Kristen sebanyak 4 orang.

Lembaga-lembaga yang hidup dan aktif di Desa Wakalambe terdiri dari beberapa
kelompok yakni lembaga pemerintahan, lembaga kemasyarakatan, lembaga ekonomi,
lembaga pendidikan dan lembaga keamanan. Lembaga pemerintahan yang terdapat di
Desa Wakalambe diantaranya yakni Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa
yang keduanya berstatus aktif. Kemudian lembaga kemasyarakatan yang ada di Desa
Wakalambe yakni Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD), Lembaga Ketahanan
Masyarakat Desa (LKMD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Lembaga
PKK, Lembaga Karang Taruna, Kelompok Tani/Nelayan dan Majelis Ta’lim yang
kesemuanya dibentuk melalui Peraturan Desa Wakalambe dan statusnya semua aktif
melaksanakan kegiatan.

Selanjutnya lembaga adat di Desa Wakalambe telah ada meski tidak diformalkan melalui
peraturan desa, namun telah hidup dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa
Wakalambe. Unsur lembaga adat yang ada yakni pemangku dan kepengurusan adat.
Lembaga adat ini mengurusi hal-hal yang berkenaan dengan berbagai acara penting
masyarakat yang berkenaan dengan adat-istiadat masyarakat desa seperti upacara
perkawinan, upacara kelahiran, upacara kematian, upacara saat bercocok tanam dan
upacara dalam pembangunan rumah.

Jenis lembaga terakhir yang tercatat ada dan beraktivitas di Desa Wakalambe adalah
lembaga keamanan. Lembaga-lembaga keamanan yang ada di Desa Wakalambe yakni
lembaga hansip dengan jumlah anggota 4 orang, lembaga Babinsa TNI 1 orang dan
Lembaga Bhabinkamtibmas Polri 1 orang
E. KONDISI EKONOMI

Kondisi perekonomian masyarakat di Desa Wakalambe bisa dikatakan cukup baik dimana
dari 265 KK, hanya terdapat 50 KK yang masuk kategori keluarga prasejahtera.
Sementara lainnya masuk dalam kelompok keluarga sejahtera yang terbagi ke dalam 4
kategori yakni keluarga sejahtera I 65 KK, keluarga sejahtera II 108 KK, keluarga
sejahtera III 25 KK dan keluarga sejahtera III plus 17 KK. Membaiknya tingkat
kesejahteraan masyarakat ini mungkin dipengaruhi oleh aktivitas dari penduduk usia
kerja (usia 18-56) yang totalnya
622 orang dari total 1.010 jiwa penduduk desa. Dari 622 orang tersebut, ada 280 orang
yang bekerja dan 216 orang yang menjadi ibu rumah tangga. Ini berarti hanya 126 orang
yang tidak bekerja. Dari jumlah penduduk usia produktif yang bekerja tersebut, tersebar
ke berbagai mata pencaharian seperti dengan yang paling banyak adalah sebagai petani,
PNS, pengusaha kecil menengah, peternak, karyawan perusahaan swasta, pedagang
keliling, montir, pengusaha besar, anggota Polri, Pensiunan dan TNI.

Jika ditinjau dari komoditi sumber daya alam, maka tanaman padi dan palawija
merupakan tanaman yang paling banyak diusahakan oleh masyarakat yang mencapai 50
Ha, tanaman jambu mete 20 Ha, tanaman kelapa 5 Ha. Selain itu, masyarakat Desa
Wakalambe diketahui juga memanfaatkan hasil hutan yang ada di sekitar desanya
berupa kayu rata-rata 10 m3/tahun, madu lebah 12 ltr/tahun dan rotan 10 ton/tahun.
Kemudian dari subsektor peternakan, di Desa Wakalambe hidup 20 ekor sapi dan 470
ekor ayam kampung, produksi telur sebanyak 500 kg/tahun dan madu sebanyak 100
liter/tahun. Selain itu, di Desa Wakalambe juga terdapat potensi bahan galian yang
sudah dimanfaatkan yakni batu kali, batu gunung, pasir, pasir batu dan tanah liat.

Selanjutnya kelembagaan ekonomi yang ada di Desa Wakalambe yakni 1 unit rumah
makan, 1 orang pemiliki usaha angkutan desa, 17 unit kios sembako, 14 unit pengecer
gas dan BBM, 2 unit usaha air minum isi ulang, 3 unit usaha tukang kayu, 5 unit usaha
tukang batu, 1 unit usaha penjahitan, 2 unit usaha tukang cukur, 1 unit usaha reparasi
elektronik dan 3 unit usaha tukang pijat. Sedangkan lembaga Bumdes dan koperasi yang
merupakan lembaga perekonomian yang cocok dengan masyarakat pedesaan belum ada
di Desa Wakalambe.

F. LAYANAN KESEHATAN

Kegiatan pelayanan kesehatan di Desa Wakalambe dilakukan melalui beberapa


prasarana dan sarana kesehatan yang tersedia di desa yakni 1 unit Puskesmas Pembantu
(Pustu), 3 unit Posyandu, 1 unit Balai Kesehatan Ibu dan anak, 1 orang paramedis, 1
orang bidan, 2 orang perawat dan 2 orang dukun persalinan terlatih. Selain itu, di desa
tetangga yakni di Desa Barangka, terdapat 1 unit Puskesmas yang dilayani oleh dokter
umum dan bertugas
setiap hari. Dengan tersedianya sarana dan prasarana kesehatan tersebut, banyak warga
Desa Wakalambe yang melakukan pemeriksaan kesehatan di sarana prasarana
kesehatan resmi jika membutuhkan. Selain itu, pelayanan kesehatan bagi bagi ibu hamil
dan balita sudah dapat dijangkau oleh sarana-prasarana kesehatan di Desa Wakalambe
sendiri. Data profil desa menunjukan bahwa dari 9 orang ibu hamil sampai April 2017,
semuanya telah melakukan pemeriksaan kesehatan di Posyandu dan Puskesmas meski di
sisi lain, mereka juga memeriksakannya ke dukun terlatih. Begitupun jumlah bayi yang
lahir ada 18 anak yang semuanya lahir dalam keadaan hidup. Selanjutnya yang berkaitan
dengan Keluarga Berencana(KB), dari 80 pasanga usia subur (PUS) di Desa Wakalambe,
sudah ada 57 yang menjadi akseptor KB dan 23 yang tidak menggunakan metode KB.
Selain pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif, pelayanan kesehatan yang bersifat
persuasif dan preventif juga sudah dilaksanakan di Desa Wakalambe. Hal ini terlihat dari
jumlah kader-kader kesehatan yang membantu melakukan penyuluhan kesehatan yakni
kader Posyandu aktif berjumlah 12 orang, kader bina keluarga balita aktif 6 orang dan
pengurus dasa wisma aktif sebanyak 6 orang. Selanjutnya bentuk pelayanan kesehatan
yang bersifat preventif terlihat dari dilaksanakannya kegiatan pemberantasan sarang
nyamuk secara rutin, akses air bersih warga yang sudah mencapai 222 KK melalui
sambungan air kran dan keluarga yang memiliki WC yang sehat 150 KK dari 265 KK yang
ada di Desa Wakalambe. Selain itu juga terdapat MCK Umum sebanyak 1 unit di masing-
masing RT. Kemudian pola makan warga desa juga bisa dikatakan baik, dimana dalam
dokumen profil desa memperlihatkan bahwa tidak ada warga yang hanya mampu makan
1 atau 2 kali sehari. Umumnya makan 3 kali atau lebih dalam sehari. Selanjutnya
berkenaan dengan kesehatan dan gizi balita, dari bayi yang telah lahir sebelumnya dari
usia 2 bulan sampai usia 9 bulan semuanya telah mendapatkan imunisasi yang meliputi
DPT-1, BCG, Polio-1, DPT-2, Polio-2, DPT-3, Polio-3 dan campak. Kemudian juga keadaan
gizi balita di Desa Wakalambe umumnya baik dimana dari 86 orang balita, ada 78 balita
bergizi baik, 1 balita bergizi kurang, 2 balita bergizi lebih dan hanya 1 orang bergizi buruk.

G. SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Masukkan data sarana dan prasarana pendidikan dari profil resmi desa/kelurahan

Di Desa Wakalambe saat ini terdapat 100 orang penduduk yang berusia 7-15 tahun dan
keseluruhannya sedang menjalani pendidikan pada lembaga pendidikan baik pendidikan
formal maupun non formal. Capaian 100% wajib belajar 9 tahun tersebut dimungkinkan
karena tersedianya sarana-prasarana pendidikan yang memadai di Desa Wakalambe.
Sarana pendidikan yang tersedia di Desa Wakalambe yakni 3 orang Guru TK dan
kelompok
bermain anak, 22 orang Guru SD dan sederajat, 43 orang Guru SLTP dan sederajat dan 34
orang Guru SLTA dan sederajat. Adapun prasarana pendidikan yang tersedia guna
memfasilitasi proses pendidikan yang ada di Desa Wakalambe yakni lembaga pendidikan
formal dan lembaga pendidikan non formal. Adapun lembaga pendidikan formal yang
ada yakni 1 unit TK dengan jumlah murid 25 orang, 2 unit SD dengan jumlah murid 185
orang,
2 unit SMP dengan jumlah murid 394 orang, 2 unit SMA dengan jumlah murid 335 orang
dan 1 unit Tsanawiyah dengan jumlah murid 121 orang. Kemudian lembaga pendidikan
non formal yang ada di Desa Wakalambe yakni 1 unit tempat belajar beladiri dengan
jumlah murid 30 orang dan 1 unit lembaga pendidikan luar sekolah yang melaksanakan
kegiatan Pendidikan Paket C, Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) dan Penddikan
Keaksaraan dengan jumlah peserta belajar yang belum diketahui jumlahnya.

H. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA

H.1 Perencanaan Pembangunan


Uraikan secara garis besar tentang kebijakan pemerintah desa tertuang dalam 1)
RPJMDes, 2) RKPDes, 3) RAPBDes. Dan bagaimana hubungan antar ketiga dokumen
tersebut.
Dengan maksud untuk melaksanakan dan memaksimalkan pembangunan dalam skala
desa dan pelaksanaanya sesuai dengan daftar skala prioritas pembangunan desa, maka
perlu dibuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa atau yang disingkat dengan
RPJMDes. RPJMDes kemudian akan menjadi rencana strategis desa untuk mencapai
tujuan dan cita-cita desa dalam satu periode pemerintahan Kepala Desa terpilih.
Dokumen ini akan menjadi dokumen perencanaan untuk periode enam tahun yang
memuat arah kebijakan pembangunan desa dan program kerja disertai dengan rencana
kegiatan pembangunan tahunan dalam kurun waktu enam tahun dalam kerangka
pendanaan yang bersifat indikatif. Karena sifat dari program kerja dan pendanaannya
yang termuat dalam RPJMDes masih bersifat indikatif maka diperlukan perincian
program dan pendanaan yang bersakala satu tahun. Olehnya itu, maka disusun RKPDes
dan APBDes sebagai bentuk perincian program dan pendanaan program yang akan
dilaksanakan dalam kurun waktu satu tahun yang disusun setiap tahun anggaran dengan
memperhatikan beberapa hal selain daripada RPJMDes yakni: hasil evaluasi pelaksanaan
pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa dan atau hal-hal yang
karena keadaan darurat atau bencana alam.

1. Program dan Kegiatan Pemerintah Desa Wakalambe dalam RPJMDes Wakalambe

Dalam Dokumen RPJMDes Wakalambe tertuang Program dan Kegiatan Indikatif yang
akan dilaksanakan oleh pemerintah Desa Wakalambe dalam kurun waktu 2017-2022
yakni:
1.1. Bidang Pemerintahan Desa
a. Pembangunan dan pengadaan saran dan prasarana pemerintahan desa
b. Pembangunan sarana dan prasarana kantor desa
c. Kegiatan lainnya sesuai kondisi desa

1.2. Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa


a. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan
desa antara lain:
1) Jalan pemukiman;
2) Jalan desa antar pemukiman ke wilayah pertanian, perkebunan dan
peternakan;
3) Lingkungan pemukiman masyarakat desa;
4) Infrastruktur desa lainnya sesuai kondisi desa.
b. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan
antara lain:
1) Pelayanan kesehatan desa seperti Posyandu;
2) Promosi hidup bersih dan kesehatan lingkungan;
3) Sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi desa;
c. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan dan kebudayaan antara lain:
1) Pembangunan gedung TPQ;
2) Pengadaan sarana dan prasarana Pendidikan Anak Usia Dini/TK;
3) Pengembangan dan pembinaan sanggar seni.
4) Sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi desa;
d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan
pemeliharan sarana dan prasarana ekonomi desa antara lain:
1) Pembentukan dan pengembangan BUM Desa;
2) Penguatan permodalan BUM Desa;
3) Pembibitan tanaman pangan, perkebunan dan hortikultura;
4) Penggilingan padi;
5) Pengadaan pupuk keompok tani;
6) Lumbung desa;
7) Sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi desa.

1.3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan


a. Pembinaan lembaga kemasyarakatan;
b. Pembinaan kerukunan umat beragama;
c. Pengadaan sarana dan prasarana olah raga;
d. Pembinaan lembaga adat;
e. Pembinaan dan pemberian instentif/honorarium bagi pelayan kemasyarakatan;
f. Kegiatan lain sesuai kondisi desa.
1.4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat
a. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;
b. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan bagi kepala desa, perangkat desa dan
badan permusayaratan desa;
c. Pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan kebudayaan;
d. Pengeloaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat;
e. Pengelolaan sarana dan prasarana lingkungan;
f. Pengelolaan usaha ekonomi produktif serta pengelolaan sarana dan prasarana
ekonomi.

2. Program dan Kegiatan Pemerintah Desa Wakalambe dalam RKP Desa Wakalambe
Tahun 2017

Dalam dokumen RKP Desa Wakalambe Tahun 2017, program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada tahun 2017 yakni:

2.1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa


a.
2.2. Bidang Pembangunan Desa
2.3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
2.4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat

H.2 Potensi Keberlanjutan Destana


Uraikan kemungkinan atau peluang (potensi) pelaksnaan kegiatan-kegiatan lanjutan
Destana menggunakan sumberdaya/dana desa dengan mengacu pada kebijakan-
kebijakan pemerintah desa sebagaimana tertuan dalam ketiga dokumen tersebut di
atas.

Anda mungkin juga menyukai