Potensi fisik dan nonfisik desa tersebut merupakan faktor penunjang peranan desa sebagai hinterland,
yaitu daerah penghasil bahan-bahan pokok bagi masyarakat kota. Potensi fisik dan nonfisik antar desa
berlainan satu sama lain, hal ini dikarenakan:
1. Perbedaan lingkungan geografis, seperti luas wilayah, jenis tanah, tingkat kesuburan, sumber daya
alam, dan penggunaan lahan.
2. Perbedaan kondisi demografi, meliputi jumlah, kepadatan, serta persebaran penduduk.
CONTOH POTENSI DESA TIDAK LENGKAP
A. Perangkat Desa
1. Kepala Desa : ………………………………………./HP. …………..
2. Sekretaris Desa : ………………………………………./HP. …………..
3. Alamat : ……………………………………………………………
B. Potensi Desa
Desa Ambit merupakan salah satu desa agraria di Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang. Pertanian
merupakan potensi di daerah ini yang bisa dikelola dan diberdayakan. Sebagian besar masyarakat
Ambit bermatapencaharian sebagai petani (pemilik sawah ataupun buruh tani) dengan ujung tombak
pertaniannya sendiri adalah padi, jagung, dan kacang tanah.
Metode penanamannya sendiri adalah tanam silang. Pada musim hujan, para petani di Desa Ambit
menanam jagung dan kacang di lahan yang sama. Hingga pada saatnya panen, jagung dan kacang
dipanen secara gotong-royong. Adanya kelompok tani di Desa Ambit, memudahkan koordinasi antar
warga yang akan memanen lahan jagung dan kacangnya dikarenakan pemanenan bisa dilakukan
secara gotong royong. Setalah jagung dan kacang tanah dipanen, lahan dibersihkan dan mulai
disiapkan lahan tersebut untuk menanam padi. Sumber daya alam berupa sawah dan kebun yang luas
merupakan ciri khas dari wajah Desa Ambit. Apabila hal itu tidak dimanfaatkan dengan baik,
kemungkinan terburuk yang akan terjadi adalah hilangnya identitas desa dan kesejahteraan
masyarakat pun akan rendah.
Secara kondisi demografi, potensi yang dimiliki Desa Ambit yang lainnya adalah tingginya persentase
angka usia produktif. Tercatat pada Sensus Penduduk Tahun 2011, penduduk yang berusia antara 20-
45 tahun memiliki persentase yang cukup tinggi, yaitu 46,14%. Besarnya angka usia produktif
menandakan tingginya SDM yang bisa diberdayakan untuk kesejahteraan desa.
Kelembagaan desa pun berjalan dengan baik, seperti BPD, Gapoktan, LPM, PKK, Linmas, Posyandu,
Kelompok Tani, DKM, RW/WT, dan Kelompok Arisan. Hal itu bisa dilihat dari aktifnya lembaga-lembaga
tersebut hadir di rapat desa.
Di bawah ini adalah data tabel potensi fisik maupun non-fisik yang dimiliki desa: