UJI NORMALITAS
DAN
UJI HOMOGINITAS
Oleh H. Asep Hidayat, Drs., M.Pd.
Dosen Tetap pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Langlangbuana
1
Uji Normalitas dan Homoginitas
A. Data Fiktif
B. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel yang diambil betul-
betul berasal dari populasi yang sama. Dengan kata lain, apa yang kita ambil sebagai
sampel, merupakan representasi dari populasi. Uji normalitas dilakukan terhadap setiap
1
2
2
Oi Ei 2
Ei
Di mana:
2 20,95(k 3)
C. Uji Homoginitas
Uji homoginitas dilakukan untuk mengetahui bahwa dua buah variabel yang
S 2
F b
Sk 2
Di mana:
FF n 1
0,05( 1 )
n2 2
Varians merupakan kuadrat dari simpangan baku (S); yang dihitung menggunakan
X 2
X
n n
X
2
i X i
2
i
n
1. Untuk data tunggal: S i 1
atau i 1
n 1 n 1
Dimana:
X i
b. X i 1
n
Rumus ini dipakai untuk data tunggal, atau data dalam jumlah kecil, misalnya
30 data. Rumus ini digunakan tanpa perlu membuat daftar distribusi frekuensi.
f X 2
f X
n n
fX
2
i i X i i
2
i i
n
2. Untuk data yang dikelompokkan S i 1
atau i 1
n 1 n 1
Dimana:
n n
fi X i fX i i
b. X i 1
atau i 1
f i n
Rumus ini digunakan untuk data kelompok atau jumlah data besar, misalnya
Catatan:
k 1 3,3 log n
Di mana:
n= jumlah data.
r
p
k
Di mana:
r= rentang
k= banyak kelas
D. Contoh Perhitungan
VARIABEL
STATISTIK DESKRIPTIF
X Y
Minimal 30 29
Maksimal 42 38
Range (Maksimal – Minimal) 12 9
Y, banyak kelas antara 5 dan 6 kelas interval. Dalam hal ini diambil banyak
VARIABEL R k p Keterangan
Panjang kelas ada
12 diantara 2 dan 3.
X 12 5 p 2,4
5 Dalam hal ini diambil
3.
Panjang kelas ada
9 diantara dan 2.
Y 9 5 p 1,8
5 Dalam hal ini diambil
2.
panjang kelas berupa desimal atau bilangan bulat bergantung pada pencatatan
6
data. Dalam contoh ini, pencatatan data dalam bilangan bulat, dengan demikian
a) Bilangan awal ini sama dengan atau lebih kecil dari skor terkecil, yaitu 30
b) Tidak lebih kecil dari skor terkecil dikurangi panjang kelas, yaitu 30-3= 27
hingga mencapai jumlah banyak kelas. Untuk variabel X: 30, 33, 36, 39, 42;
a) Variabel X
b) Variabel Y
berikut.
a) Variabel X
INTERVAL _ _ _
f Xi fi X i ( xi x ) ( xi x ) 2 f i ( xi x ) 2
KELAS
30 – 32 3 31 93 -6 36 108
33 – 35 8 34 272 -3 9 72
36 – 38 8 37 296 0 0 0
39 – 41 8 40 320 3 9 72
42 - 44 3 43 129 6 36 108
30 1110 360
1.110
X 37
30
360
S 3,52; dan S2 12,39
30 1
8
b) Variabel Y
INTERVAL _ _ _
f Xi fi X i ( xi x ) ( xi x ) 2 f i ( xi x ) 2
KELAS
29 – 30 5 29,5 147,5 -3,73 13,91 69,55
31 – 32 9 31,5 283,5 -1.73 2,99 26,91
33 – 34 5 33,5 167,5 0,27 0,07 0,35
35 – 36 7 35,5 248,5 2,27 5,15 36,05
37 – 38 4 37,5 150 4,27 18,23 72,92
30 997 205,78
997
X 33,23
30
205,78
S 2,66; dan S2 7,08
30 1
(Oi Ei ) 2
INTERVAL Oi Batas Kelas z li Ei
Ei
Dengan 02,95(2) 5,99 , maka 2<5,99; hal ini menunjukkan bahwa distribusi
(Oi Ei ) 2
INTERVAL Oi Batas Kelas z li Ei
Ei
30 0,7146 30 1,76
Dengan 02,952 5,99 , maka 2<5,99; hal ini menunjukkan bahwa distribusi
12,39
Dari hasil perhitungan statistik deskriptif di atas, dapat dihitung F 1,75 . Dengan
7,08
FF
0,05(29 )2,41
, maka F<2,41; hal ini menunjukkan bahwa dua varians homogin.
29