PENDAHULUAN
1
belum mampu dan terampil berkomunikasi verbal. Hal ini terlihat dari penilaian
praktik komunikasi verbal dan tertulis yang belum maksimal. Menyikapi
fenomena ini, penulis tertarik mendesain pembelajaran dengan membimbing
siswa dalam membuat video praktik komunikasi kantor secara amatir,
menonton, selanjutnya mendiskusikannya.
B. Permasalahan
Penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan sebagai
berikut:
1. Kompetensi komunikasi perkantoran siswa masih rendah.
2. Umumnya siswa memiliki handphone yang memiliki fasilitas kamera, dan
kecenderungan siswa merekam gambar dalam bentuk video.
3. Nilai presentasi uji kompetensi ujian nasional yang masih belum maksimal,
dan masih perlu ditingkatkan.
Berdasarkan identifikasi tersebut dirumuskan permasalahan yaitu,
“Bagaimana meningkatkan aktivitas belajar, dan hasil belajar siswa pada Mata
Diklat Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi (MKDK) di kelas X
Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran melalui media video amatir
kreatif siswa?”
2
diskusi hasil video, sehingga siswa dapat menemukan kelemahan-
kelemahan dalam komunikasi, kemudian mempernaikinya.
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Sebagai bentuk kreativitas dan inovasi di bidang pendidikan khususnya
mata-mata diklat produktif Administrasi Perkantoran, sehingga proses
pembelajaran ke depan dapat berlangsung menarik dan menyenangkan
serta berdampak pada peningkatan motivasi, dan hasil belajar siswa.
b. Sebagai masukan bagi semua guru mata diklat produktif
Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi, untuk memperkaya
model pembelajaran praktik yang mengeksplorasi kompetensi siswa
sehingga mampu melakukan hal yang bersifat kreatif dan inovatif.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui apakah praktik pembelajaran Mengaplikasikan
Keterampilan Dasar Komunikasi dengan media video kreatif yang
digarap siswa sendiri dapat meningkatkan aktivitas belajar, dan hasil
belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran
Tahun Ajaran 2014/2015 di SMK Istiqlal Delitua.
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Siswa
a. Memberikan pengalaman belajar praktik komunikasi yang menyenangkan
dan menumbuhkembangkan pendidikan karakter dalam mendesain skenario
praktik komunikasi kantor dan mendiskusikannya.
2. Bagi Guru
3
Dapat mengembangkan strategi pembelajaran, dengan metode yang inovatif
dan menyenangkan.
3. Bagi Sekolah
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
merekam gambar.
Actuating 1. Melaksanakan Bulan November Implementasi
(Penggerakan) program kerja secara 2014 s.d. sekarang pendidikan karakter
efektif dan efisien (2016) sangat terlihat
dengan menerapkan
seperti kerjasama,
rumusan program
mandiri,
yang telah disusun.
bertanggungjawab,
2. Melibatkan guru mata
demokratis,
diklat dan evaluasi
perkembangan komunikatif, dan
kemampuan bersahabat.
komunikasi kantor
bagi siswa.
Controlling Melakukan penilaian dan Bulan November Hasil video dan
(Pengawasan) analisis perkembangan 2014 s.d. sekarang kegiatan komunikasi
kemampuan/kompetensi (2016) kantor yang digarap
komunikasi siswa
siswa diberi
komentar, kemudian
didiskusikan,
sehingga kegiatan
komunikasi
berikutnya lebih
baik.
6
7
B. Hambatan-Hambatan yang Harus Diatasi
8
Hasil yang dicapai pada Komponen Siswa dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Siswa lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar
b. Kemampuan komunikasi siswa semakin lebih baik dengan
diterapkannya model pembelajaran role playing yang
didokumentasikan dalam bentuk video amatir.
c. Nilai teori dan praktik Mata Diklat Mengaplikasikan Keterampilan
Dasar Komunikasi (MKDK) mengalami peningkatan.
d. Keterampilan berkomunikasi siswa dalam standar operasional bekerja
di kantor.
e. Nilai unjuk kerja presentasi pada Ujian Nasional bidang Uji
Kompetensi mengalami peningkatan.
Peningkatan nilai teori dan praktik komunikasi kantor dapat
dilihat pada nilai rata-rata rapor kelas X dan nilai rata-rata presentasi
Uji Kompetensi seperti yang tertera pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2 Peningkatan Nilai Rata-rata Rapor Mata Diklat MKDK
TAHUN AJARAN NILAI RATA-RATA NILAI RATA-RATA
RAPOR KELAS X PRESENTASI UJI
KOMPETENSI
2012-2013 82,50 85,00
2013-2014 89,00 90,00
2014-2015 89,50 90,65
Sumber : Data SMK Istiqlal Delitua (diolah)
9
bahkan bila Allah mengizinkan menjadi yang terbaik di tingkat
Nasional.
c. Guru-guru mata diklat produktif semakin kreatif dalam memilih model
pembelajaran dengan memanfaatkan fasilitas komunikasi pribadi siswa
sebagai media pembelajaran yang efektif.
3. Hasil yang dicapai pada Komponen Sekolah :
10
b. Ruang mini office sering dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran
nonpraktik oleh guru mata diklat lain, sehingga penataan ruang kurang
rapi.
c. Teman-teman guru mata diklat produktif Administrasi Perkantoran
belum memaksimalkan pemberdayaan ruang mini office, misalnya
dengan memanfaatkan ruang mini office untuk kegiatan belajar
mengajar yang lebih berkualitas.
F. Faktor-Faktor Pendukung
Dalam mengembangkan media dan mempertajam model pembelajaran
kepada siswa, perlu dihimpun faktor-faktor yang menjadi kekuatan rencana
dan implementasinya. Penulis mengorganisasi dan mengaktualisasinya dengan
faktor-faktor di bawah ini:
1. Adanya ruangan yang selama ini belum dimaksimalisasi penggunaannya
dapat digunakan untuk mini office.
2. Adanya dukungan moril dan materil dari Kepala Sekolah dan Pembantu
Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana.
3. Adanya dukungan anggaran pembelian bahan, peralatan, dan penggandaan
worksheets (lembaran kerja).
4. Adanya kreativitas dan inovasi guru mata diklat dalam mengembangkan
media dan model pembelajaran. Kemauan kuat dari guru-guru untuk
melakukan perubahan perbaikan pembelajaran sehingga lebih berkualitas
sangat dibutuhkan sebagai upaya pendukung.
5. Adanya kesempatan bagi siswa mengasah kompetensi keahlian dalam
Lomba Keterampilan Siswa (LKS) tingkat Kabupaten, maupun tingkat
yang lebih tinggi, sehingga memacu mereka mempelajari kompetensi dan
berusaha menjadi terbaik
6. Adanya dana dari pemerintah yang dapat memfasilitasi pemasangan
jaringan internet untuk tugas-tugas perkantoran di sekolah.
G. Alternatif Pengembangan
Sebagai bentuk dukungan program penyediaan mini office ini, penulis
melakukan beberapa alternatif pengembangan, sehingga upaya ini semakin
membuahkan hasil dan kinerja yang lebih baik, dengan cara :
1. Berkolaborasi dengan guru-guru MGMP untuk pemberdayaan dan
pembenahan ruang mini office, agar lebih memberi kenyamanan dan
11
kebetahan bagi siswa. Selanjutnya berkoordinasi tentang pemeliharaan
kebersihan dan perawatan barang-barang inventaris mini office.
2. Guru-guru yang memanfaatkan ruang mini office dianjurkan
mempersiapkan modul, job description dan worksheets. Dengan demikian,
guru memberikan materi diklat lebih terprogram, fokus pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Dan yang lebih penting adalah
penciptaan suasana dan lingkungan belajar yang menyenangkan.
3. Berkordinasi kepada kepala sekolah untuk pengadaan dan penambahan
bahan, perlengkapan dan peralatan praktik kantor.
4. Memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan ide kemajuan
dan peningkatan pemberdayaan ruang mini office. Selanjutnya
membimbing mereka dalam pemeliharaan dan perawatannya.
5. Untuk guru, perlu diberikan kesempatan melakukan kunjungan
perbandingan ke sekolah Bisnis Manajemen lain dalam mengembangkan
dan memberdayakan ruang mini office.
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan kegiatan yang dilakukan dalam karya tulis best practice
ini, penulis dapat memberi simpulan sebagai berikut :
1. Upaya peningkatan pemahaman belajar siswa perlu dikemas dalam ide
kreatif dan inovatif. Salah satu ide tersebut dengan pengadaan fasilitas
ruang praktik yang menuntun siswa pada pembelajaran dengan
pengalaman (learning experience), berupa ruang kantor sederhana (mini
office) namun dapat mengakomodasi kebutuhan dan suasana sebagaimana
kantor sebenarnya.
2. Hasil yang dicapai dalam melaksanakan best practice, yaitu :
a. Siswa lebih bersemangat mengikuti pelajaran praktik.
b. Kemampuan komunikasi siswa semakin lebih baik dengan
diterapkannya model pembelajaran role playing.
c. Nilai praktik administrasi siswa meningkat.
d. Keterampilan siswa dalam bekerja semakin terlihat dengan
adanya penetapan standar operasional prosedur (SOP) dalam
praktik.
a. Salah satu siswa bernama Dayningrum, kelas XII Administrasi
Perkantoran memperoleh Juara I Lomba Kompetensi Sekretaris
Tingkat Kabupaten Deli Serdang dan mendapat kesempatan mengikuti
Lomba di tingkat provinsi.
3. Penerapan metode Role Playing memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa. Kemampuan kognitif berupa
pengetahuan tentang jenis pekerjaan kantor dan kemampuan psikomotorik
berupa mempraktikkan pekerjaan kantor semakin baik dengan adanya
pembagian peran dengan deskripsi pekerjaan (job description) dan
lingkungan kerja yang dikondisikan seperti pengadaan mini office. Hal ini
dilaksanakan dengan pertimbangan materi diklat bermuatan praktik.
4. Nilai dan unjuk kerja pada Ujian Nasional bidang Uji Kompetensi
mendapat nilai yang sangat memuaskan dan dinilai kompeten.
13
B. Rekomendasi Operasional
Dengan melihat dan merasakan banyaknya manfaat best practice ini,
maka penulis memberikan rekomendasi agar di masa yang akan datang,
inovasi ini dapat lebih dikembangkan sehingga kualitas dan hasil
pembelajaran semakin meningkat. Berikut ini rekomendasi yang ditawarkan
penulis, yaitu :
1. Guru mata diklat produktif diharapkan lebih cerdas memahami dan
mengakomodasi tuntutan kompetensi dari materi yang diajarkan, dengan
mengembangkan model pembelajaran.
2. Ide kreatif dan konstruktif dari guru, sebaiknya cepat ditanggapi dan
didukung oleh kepala sekolah, atau pengurus yayasan bila perguruan
swasta. Kebutuhan akan sarana, media dan fasilitas praktik sebaiknya
mendapat perhatian penting dari stakeholder sekolah.
3. Kepala Sekolah selaku manajer di sekolah agar terus berupaya
meningkatkan profesionalitas guru dengan mengikutsertakan diri dalam
forum ilmiah atau mengikuti perlombaan antar guru sehingga dapat
mengasah kompetensi dan profesionalitasnya,
4. Direktorat PMPTK, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan agar
memprioritaskan kegiatan yang mengasa profesionalitas guru, dan
menyediakan peningkatan anggaran untuk peningkatan profesionalitas
guru.
14
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 1999. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung. Sinar Baru
Kunandar. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas. Malang. Depdikbud
Prasetyo. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung. Pustaka Setia.
Riyana, Cheppy, 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta. P3AI : UPI
Sardiman, Arif. S. Dkk. 2009. Media Pendidikan. Jakarta. Rajawali Pers.
Satri, Jaka, 2012. Pembuatan Alat Peraga Kimia Alternatif Sebagai Media
Pembelajaran Pada Pokok Bahasan Ikatan Kimia di SMK Negeri 1 Air
Napal Kabupaten Bengkulu Utara. Best Practice.
Setyowati. 2006. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
VII SMPN 13 Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung. Tarsito
Zaini, Hisyam, dkk, 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Pustaka Insan Madani,
Yogyakarta.
15
BIODATA PESERTA LOMBA
PRESTASI – PRESTASI
1. Terbaik Guru SMK Berprestasi Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012.
2. Juara II Guru Berprestasi Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013.
3. Juara I Guru SMK Berprestasi Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013
4. Finalis Guru SMK Berprestasi Tingkat Nasional 2013.
5. Penulis Buku :
a. Bangganya Jadi Guru, Penerbit Wal Asri Publishing, Medan, 2009.
b. Novel Sepotong Janji, Penerbit Indiva Media Kreasi Surakarta, 2010.
c. Novel Menara di Arasy Langit, Penerbit Menara Langit Publishing, 2011.
d. Jurus Jitu Guru Beken, Penerbit Menara Langit Publishing, 2012.
6. Penulis artikel pendidikan pada harian kota Medan “Waspada”.
16
17