Anda di halaman 1dari 184

BAB I

KONDISI UMUM WILAYAH KKN

1.1.Geografis
Desa Rinbesi Hat merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Tasifeto Barat,
Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur Yang wilayahnya berbatasan langsung dengan dua
kabupaten yaitu kabupaten Malaka dan kabupaten Timur Tengah Utara.
Secara Geografis Desa Rinbesi Hat berbatasan dengan:
o Sebelah Utara dengan Desa Naitimu..
o Sebelah Selatan dengan Desa Leun Tolu.
o Sebelah Timur dengan Desa Naitimu.
o Sebelah Barat dengan Kabupaten TTU.

Desa Rinbesi Hat berada pada ketinggian 500 mdpl, dengan curah hujan rata-rata 800
mm/tahun. Dengan kategori lahan kering, topografi lahan datarkondisi tanah bertekstur sedang
dengan jenis tanah alluvial, dengan tebal solum tanah bervariasi 30 cm- 70 cm.

Desa Rinbesi Hat pada dasarnya tergantung pada curah air hujan yang turun pada musim
hujan yaitu bulan oktober-maret, selain itu juga terdapat dua sumber air yaitu sumur dan air
sungai. Air sumur digunakan sebagai kebutuhan pokok rumah tangga sedangkan air sungai
digunakan untuk mengairi lahan basah terutama di bidang pertanian.

1.2.Wilayah Administrasi
Dalam pembagian kewilayaan, desa Rinbesi Hat terbagi atas 7 (tujuh) Wilayah Dusun,
yaitu terdiri atas dusun Bekomean, dusun Maktaen, dusun Dinleo, dusun Seo’A, dusunSeo’B,
dusun Akadirusikun, dan dusun Looho. Setiap dusun memiliki 1 RW dan 14 RT.

Struktur Organisasi Pemerintah Desa


Berdasarkan pada UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan PERMENDAGRI No 83
Tahun 2015 Tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa serta SK Bupati Belu
No. 06 / HK /2017 maka Pemerintahan Desa Rinbesi Hat terdiri dari:

1
GAMBAR STRUKTUR ORGANISASI DESA RINBESI HAT

KEPALA DESA

GREGORIUS ULU

SEKRETARIS

SILVESTER LOROK

P. TANI P. ADAT P. TRANTIB

DARIUS NETA SIPRIANUS NAHAK VALENTINUS MANEK

KAUR KAUR KAUR


PEMERINTAHAN PEMBANGUNAN UMUM

WILVRIDA MONES FERDINANDUS Y. JULIANA SIBA


BERE

KADUS KADUS KADUS MAKTAEN KADUS DINLEO


AKADIRUSIKUN BEKOMEAN

KARLUS KENI LAMBERTUS ATOK MARSELINUS FAHIK MATHIAS EDUK

KADUS LOOHO KADUS SEO A KADUS SEO B

PETRUS DOU PETRUS MAU VINSENSIUS MANEK

2
1.3. Kependudukan
Perkembangan penduduk desa Rinbesi Hat mengalami peningkatan dari tahun ketahun
tanpa diimbangi dengan persedian sumber daya alam yang memadai, sehingga menjadi beban
bagi pembangunan. Sebaliknya bila percepatan pertambahan penduduk jauh lebih lamban dari
percepatan pertambahan sumber daya alam dan sumber dana yang ada, maka dengan kualitas
yang memadai akan menjadi modal pembangunan yang sangat berharga.
Jumlah penduduk Desa Rinbesi Hat Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu sampai
akhir Tahun 2017 hasil pendataan sebanyak 1891 Jiwa ( 520 KK) yang terdiri dari laki-laki 888
Jiwa dan Perempuan 1003 Jiwa.

1.4.Kondisi sosial
1.4.1. Pendidikan Penduduk

Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan di Desa Rinbesi Hat Merupakan satu ukuran
kualitas sumber daya manusia yang ditamatkan. Semakin baik kualitas sumber daya manusia
maka akan berpengaruh pada pembangunan yang ada di Desa Rinbesi Hat sebagaimana pada
tabel 1.1. berikut ini :
Tabel. 1.1. Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Desa Rinbesi Hat Tahun 2017
NO URAIAN L P TINGKAT PENDIDIKAN JUMLAH
SD SMP SMA D2-S2
1 Bekomean 14 16 15 10 5 - 30
2 Maktaen 17 18 13 12 8 2 35
3 Dinleo 17 25 20 10 6 6 42
4 Seo, A 20 30 25 10 10 5 50
5 Seo, B 40 35 25 15 20 15 75
6 Akdirun Sikun 10 12 10 5 7 - 22
7 Looho 18 19 12 10 9 6 37
Sumber Data Profil Desa Tahun 2017

1.4.2. Kesehatan Penduduk


 Rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga dan membersihkan lingkungan.
 Sarana / prasarana kesehatan belum memadai.
 Tidak adanya sarana air bersih untuk di konsumsi.
 Rata-rata masyarakat desa Rinbesi Hat belum memiliki jamban yang sehat.

3
 Masih terdapat sebagian Balita yang kurang Gizi.
 Masyarakat belum memahami pencapaian keluarga sadar Gizi.
 Angka kelahiran anak meningkat akibat rendahnya kesadaran masyarakat untuk
mengikuti program KB.
 Belum dilakukan pelayanan kesehatan bagi kesehatan lansia.
 Populasi nyamuk pada musim hujan meningkat menyebabkan sebagian warga khususnya
Anak usia 0-12 tahun terserang penyakit Malaria.

1.4.3. Pola Relasi Sosial

Masyarakat memiliki kepedulian Budaya Gotong-royong, denngan Adanya keyakinan


ditengah masyarakat bahwa seberat dan sesulit apapun suatu pekerjaan apabila dilakukan
bersama-sama, maka akan dirasakan mudah. Kebudayaan gotong-royong yang merupakan
warisan leluhur hingga saat ini masih sangat dirasakan dan terpelihara secara baik. Masyarakat
mampu untuk melaksanakan kegiatan atau program apa saja secara gotong-royong.

Selain itu Swadaya dalam menjalankan program atau kegiatan apa saja, masyarakat Desa
Rinbesi Hat mampu untuk menyediakan swadaya murni baik berupa uang maupun material
seperti makan dan bahan-bahan lokal (bambu, ijuk dll), serta peralatan kerja ringan (pacul,
parang, linggis, dll)

Ketersediaan lahan masyarakat mampu menyediakan dan merelakan lahan bila dibutuhkan
berkaitan dengan program pembangunan sarana dan prasarana umum

1.5.Kondisi Ekonomi
1.5.1. Mata Pencaharian Penduduk

Tingkat pengangguran masyarakat desa mencapai 20 % disebabkan karena ada penduduk


usia 18-56 tahun yang cacat dan tidak bekerja dan yang lainya bekerja tidak tetap. Kondisi sarana
jalan antar dusun / desa rusak akibat luapan air hujan ke badan jalan karena belum dibangun
saluran drainase permanen dan plat dulker.
Harga komoditi rendah akibat spekulasi harga oleh tengkulak, selain itu hasil komoditi
tidak berkualitas karena panen sebelum musimnya. Belum ada daya saing dalam menarik
investasi swasta. Pola hidup masyarakat yang komsumtif. Tidak adanya aksesbilitas terhadap
4
pemasaran hasil komoditi masyarakat. Belum ada sarana jalan tani sampai ke akses usaha
tanaman komoditi pertanaman pangan dan perkebunan milik masyarakat.
Menurut pendapatan perkapita dari sektor pertanian dan perkebunan untuk setiap rumah
tangga petani karena hasil gagal panen.Wilayah Desa Rinbesi Hat memiliki berbagai potensi
yang baik, potensi tersebut dapat meningkatkan taraf perekonomian dan pendapatan masyarakat.
Di samping itu, lokasi yang relative dekat dengan Ibu Kota Kabupaten dan pusat kegiatan
perekonomian, memberikan peluang kehidupan yang lebih maju dalam sektor formal maupun
non formal.Tabel 1.2 berikut menyajikan data keadaan ekonomi penduduk Desa Rinbesi Hat.
Tabel 1.2. Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Rinbesi Hat
No. Uraian Jumlah Satuan Keterangan
Mata Pencaharian
1. PNS 20 Jiwa
2 TNI/POLRI 11 Jiwa
3 Petani 1.167 Jiwa
4 Pensiunan 13 Jiwa
5. Pelajar 350 Jiwa

Sumber: Data Profil DesaTahun 2017

1.5.2 Potensi Ekonomi Unggulan

Potensi unggulan Desa Rinbesi hat adalah pertanian dan peternakan,


A. Potensi Pertanian, Perkebunan dan Persawahan
1. Potensi Tanaman Pangan
a. Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman pangan
Tabel 1.3. Ketersidian Lahan Masyarakat
 Jumlah Rumah Tangga memiliki Tanah Pertanian 490 RTP

 Tidak memiliki 16 RTP


 Memiliki kurang dari 0.50 Ha 67 RTP
 Memiliki Lebih dari 1.0 Ha 423 RTP
J u m l a h T o t a l 490 RTP
Sumber: Data Profil Desa Tahun 2016
b. Jenis Tanaman Pangan yang diusahakan oleh masyarakat : Jagung, Padi, Ubi Kayu,
Ubi Jalar, Talas, Sayur-sayuran dan Tomat.

5
c. Pemasaran hasil Tanaman Pangan sebagian besar tanaman pangan digunakan
untuk Konsumsi sedangkan sedikit dijual langsung ke konsumen/ke pasar
tradisional desa.
d. Jenis Alat Produksi Pertanian
Jenis alat produksi Pertanian yang dimiliki oleh masyarakat : Linggis, Pacul, Parang,
sabit, Hand traktor, MesinRontokPadi, dan MesinPompa Air.
Pemasaran Hasil Tanaman Perkebunan yaitu Untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat, masyarakat Desa Rinbesi Hat melakukan trasaksi jual komoditi melalui
Tengkulak / ke pasar Desa terdekat.
B. Potensi Peternakan
Masyarakat Desa Rinbesihat pada umumnya memiliki populasi ternak yang terdiri dari
sapi, kambing, kerbau, babi dan ayam, karena didukung dengan ketersediaan tanaman pakan
ternak yang ada seperti, pisang, lamtoro, gamal dll.
a. Jenis populasi ternak yang dipelihara oleh masyarakat : sapi, kerbau, kambing, babi
dan ayam.
b. Pemasaran Hasil Ternak
Hasil Ternak 15% dijual langsung ke konsumen, 15% untuk konsumsi
keluarga,10% untuk kepentingan upacara adat, 20% untuk belis dan 40 % untuk
kebutuhan lainnya.
c. Pemasaran Hasil Pertanian dan Perkebunan
Hasil pertanian dan perkebunan 50 % dijual langsung kekonsumen, dan 50 % untuk
konsumsi pribadi kurang lebih 95% masyarakat Desa Rinbesi Hat yang bermata
pencaharian pertanian dan perkebunan sedangkan 5 % masyarakat desa Rinbesi Hat
menjadi pedagang.

6
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN KKN

2.1 Pelaksanaan KegiatanTematik Monodisiplin

Laporan Rencana Kerja

Nama Mahasiswa : Yusuf Baidenggan


NIM : 1807010467
Fakultas/Jurusan : Fakultas Kesehatan Nasyarakat/Ilmu Kesehatan Masyarakat
Lokasi/Unit KKN : Desa Kuaklalo
Kecamatan/Kabupaten : Taebenu / Kupang
Tabel 2.1 . Rencana Kegiatan Tematik Monodisiplin

No Rencana Tujuan Masyarakat Metode Sumber Waktu


kegiatan Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pembiayaan Pelaksanaan
*) **) Tgl/Bln

1. Mencegah
terjhadi
Sosialisasi
anemia pada Ceramah
dan
Remaja Putri Remaja Percontoha Mahasiswa
Distribusi 24 Juli 2019
yang Putri n dan KKN
FE Remaja
berdampak Praktek
Putri
pada
Stunting
2. Meningkatka
n
pengetahuan
Sosialisasi masyarakat
penyakit tentang
Mahasiswa
dan Infeksi kesehatan Masyarakat Sosialisasi 02 Agustus 2019
KKN
menular reproduksi&
seksual penyakit dan
infeksi
menular
seksual

7
Kuaklalo, 03 Agustus 201 Mengetahui
Mahasiswa Kepala Desa Kuaklalo

YAIRUS MAU
YUSUF BAIDENGGAN
1807010467

8
Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

Nama Mahasiswa : Andreas F.Nggaja


NIM : 1506070067
Fakultas/Jurusan : Fakultas Sains dan Teknik / Kimia
Lokasi/Unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat / Belu

Tabel 2.2. Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

Kendala
Tujuan Masyarakat Metode Capaian
No Kegiatan Pelaksan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan
-aan
1. Meningkat 100% - Dapat
kan
ditindaklanjuti
pengetahu
an dan oleh Bidan desa
Sosialisasi
Mencegah
dan Ceramah dan Sekolah
terjhadi
Distribusi Remaja Percontoha
anemia
FE Putri n dan
pada
Remaja Praktek
Remaja
Putri
Putri yang
berdampak
pada
Stunting
2. Meningkat 100% - Diharapkan setia
kan kepada pasangan
pengetahu
dan tidak
Sosialisasi an
penyakit masyarakat melakukan seks
dan tentang bebas sehingga
Masyarakat Sosialisasi
Infeksi kesehatan dapat terhindar
menular reproduksi
dari Penyakit dan
seksual & penyakit
dan infeksi Infeksi menular
menular seksual
seksual

9
Kuaklalo, 31 Agusutus 2019 Mengetahui
Mahasiswa Kepala Desa Kuaklalo

YUSUF BAIDENGGAN
YAIRUS MAU
1807010467

A. Sosialisasi dan Distribusi Tablet Tambah Darah bagi remaja putri di SMP N
Oehani Kuaklalo

a.Latar Belakang
Anemia merupakan masalah medik yang paling sering dijumpai di dunia. Diperkirakan
lebih dari 30% penduduk dunia menderita anemia dan sebagian besar di daerah tropis. World
Health Organization (2011) menyatakan prevalensi kejadian anemia remaja putri di Asia
mencapai 191 juta orang dan Indonesia menempati urutan ke-8 dari 11 negara di Asia setelah Sri
Lanka dengan prevalensi anemia sebanyak 7,5 juta orang pada usia 10-19 tahun. Remaja putri
terkena anemia karena keadaan stres, haid, dan terlambat makan.

Berdasarkan data Depkes RI (2012) prevalensi anemia defisiensi besi di Indonesia


pada balita sebesar 40,5%, ibu hamil sebesar 50,5%, ibu nifas sebesar 45,1%, remaja putri usia
10-18 tahun sebesar 57,1%, dan pada Wanita Usia Subur (WUS) usia 19-45 tahun sebesar
39,5%. Berdasarkan kelompok usia tersebut yang memiliki risiko paling besar menderita anemia
adalah remaja putri usia 10-18 tahun.

Astiandani (2015) menyatakan bahwa anemia pada remaja putri juga dapat berdampak
pada prestasi belajar siswi karena anemia pada remaja putri dapat menurunkan konsentrasi siswi
dalam belajar. Remaja putri yang mengalami anemia berisiko 1,875 kali lipat memperoleh
prestasi belajar lebih rendah dibandingkan remaja putri yang tidak mengalami anemia.

Remaja putri diharuskan mengkonsumsi Tablet Tambah Darah karena mengalami


menstruasi setiap bulan. Tablet Tambah Darah berguna untuk mengganti zat besi yang hilang
karena menstruasi dan untuk memenuhi kebutuhan zat besi yang belum tercukupi dari makanan.
Zat besi pada remaja putri juga bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi belajar, menjaga
kebugaran dan mencegah terjadinya anemia pada calon ibu di masa mendatang (Dieny, 2014).

10
Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebiasaan konsumsi Tablet Tambah Darah
pada remaja putri adalah sikap dan dukungan lingkungan. Sikap berpengaruh pada kebiasaan
konsumsi Tablet Tambah Darah karena sikap yang baik terbukti menciptakan kepatuhan yang
baik dan kesadaran yang tinggi tentang konsumsi Tablet Tambah Darah. Sedangkan dukungan
lingkungan yang baik dari sekitar juga sangat mempengaruhi kebiasaan konsumsi Tablet
Tambah Darah (Rizva, 2015). Dukungan lingkungan untuk konsumsi Tablet Tambah Darah juga
didapat dari pemerintah. Kemenkes RI, mengeluarkan kebijakan dalam Program Pembangunan
Indonesia Sehat dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
yakni guna pembinaan perbaikan gizi masyarakat salah satunya adalah pemberian Tablet
Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri dengan target sebesar 30% pada tahun 2019.
Pelaksanaan pemberian TTD adalah 1 tablet per minggu (Kemenkes, 2016).

Menurut Kemenkes RI (2017) persentase remaja putri yang mendapatkan Tablet


Tambah Darah di Indonesia masih sangat rendah yakni sebesar 10,3%. Di Desa Kuaklalo remaja
putri belum mendapat Tablet Tambah Darah sehingga belum memenuhi target nasional yaitu
sebesar 30%. Tujuan dari pemberian Tablet Tambah Darah pada remaja putri adalah untuk
mengurangi anemia.

b.Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Program ini diawali dengan identifikasi masalah bersama kepala desa pada tanggal 13
juli 2019 dan pendekatan dengan bidan desa Kuaklalo secara terpisah pada tanggal 16 juli 2019
dilanjutkan dengan pengecekan lokasi dan bertemu dengan kepala SMP N Oehani Kuaklalo pada
tanggal 23 juli 2019. Kerjasama mahasiswa KKN, bidan desa dan puskesmas Baumata sehingga
puskesmas melalui bidan desa dapat membantu menyiapkan Tablet Tambah Darah dan snack
(Aqua gelas dan kue) disipkan oleh mahasiswa KKN setelah dipersiapkan maka mahasiswa
KKN mendapatkan kesempatan untuk melakukan kegiatan sosialisasi dan distribusi Tablet
Tambah Darah (TTD) bagi remaja putrid di SMP N Oehani Kuaklalo pada tanggal 24 juli 2019.
Dengan hasilnya Sosialisasi Tablet Tambah Darah (TTD) kepada seluruh anak SMP N Oehani
Kuaklalo dan selanjutnya di lanjutkan dengan distribusi Tablet Tambah Darah (TTD) kepada
seluruh remaja putri SMP.

C, Hasil Yang Dicapai

11
Hasil yang diperoleh dari program ini adalah 74 siswa/i mengikuti kegiatan Sosialisasi
dan semua renaja putri mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) serta semua siswa memahami
tentang keumtumgam dan kerugiaan Tablet Tambah Darah (TTD) khusunya bagi kesehatan
seorang remaja putrid, sebanyak 36 remaja putri mendapat/ meminum Tablet Tambah Darah
(TTD) disamping itu juga bidan desa dan guru-guru merasa terbantu dengan adanya mahasiswa
KKN dalam mendukung program sosialisasi dan distribusi Tablet Tambah Darah (TTD)
khususnya bagi remaja putrid di SMP N Oehani desa Kuaklalo.

d.Dokumentasi

12
A B

C D

Gambar 2.1. Sosialisasi dan distribusi Tablet Tambah darah SMP N Oehani desa Kuaklalo
(A), Sosialisasi Tablet Tambah Darah (TTD) (B), Peserta siswa/i SMP N Oehani
Kuaklalo antusias mengikuti materi sosialisasi (C), Peserta remaja putri meminum Tablet
Tambah darah (D). Pemberian doorprize kepada siswa siswi yang memiliki nilai paling tertinggi
di SMP N Oehani Kuaklalo.
B. Sosialisasi Penyakit dan Infeksi Menular Seksual

a. Latar Belakang

13
Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu Infeksi Saluran Reproduksi
(ISR) yang ditularkan melalui hubungan kelamin. Infeksi saluran reproduksi merupakan
infeksi yang disebabkan oleh masuk dan berkembangbiaknya kuman penyebab infeksi ke dalam
saluran reproduksi. Kuman penyebab infeksi tersebut dapat berupa jamur, virus, dan parasit.
Salah satu penyakit menular seksual yaitu Human Immuno deficiency Virus (HIV)/ Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS) (Ardhiyanti, 2015). Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia (2014), di seluruh dunia pada tahun 2013 ada 35 juta orang hidup dengan HIV yang
meliputi 16 juta perempuan dan 3,2 juta anak berusia <15 tahun. Jumlah infeksi baru HIV pada
tahun 2013 sebesar 2,1 juta yang terdiri dari 1,9 juta dewasa dan 240.000 anak berusia <15
tahun. Jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 1,5 juta yang terdiri 1,3 juta dewasa dan 190.000
anak berusia <15 tahun. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) (2015),
terdapat 36,9 juta orang yang terinfeksi HIV pada tahun 2014 yang meliputi 34,3 juta orang
dewasa, 17,4 juta perempuan dan 2,6 juta menginfeksi anak berusia <15 tahun. Jumlah infeksi
baru HIV pada tahun 2014 sebesar 2 juta yang terdiri dari 1,8 juta dewasa dan 220.000 anak
berusia <15 tahun. Jumlah kematian akibat AIDS sebanyak 1,2 juta yang terdiri 1 juta dewasa
dan 150.000 anak berusia <15 tahun. ……….

Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dimulai dengan pengecekan lokasi, selanjutnya melakukan pengijinan


dengan pihak sekolah dan orang tua, setelah pihak sekolah dan orang tua menyetujui kegiatan
ini mahasiswa mempersiapkan materi yang akan diberikan kepada siswa/i SMP N
Rinbesihat. Kegiatan ini dimulai dari tangg-al 31 Juli, 6, 7, 8, 9, 13, 14, 20, 22, 23, 2, 7, 28, 29,
30 Agustus dan 3 September 201

b. Hasil Yang Dicapai

Hasil yang diperoleh dari kegitan ini adalah peserta didik sangat mampu memahami
materi Kimia yang sebelumnya belum dimengeri di sekolah. Disamping itu juga siswa /i bisa
memperbiasakan diri belajar secara kelompok yang sebelumnya tidak pernah mereka lakukan.

c. Dokumentasi

14
A B

C D
Gambar 2.2.Memberikan bimbingan belajar Kimia untuk siswa/i SMP N Rinbesihat kelas IX.
Penjelasan materi tentang Atom, Ion dan Molekul (A), Melakukan latihan soal
tentang teori atom, ion dan molekul (B), Penjelasan materi tentang pH larutan (C),
Latihan soal mengenai materi pH larutan (D).
C. Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) serta Sosialisasi Tentang VCO (Virgin
Coconut Oil) di SMP N Rinbesihat
a. Latar Belakang
Virgin coconut oil (VCO) merupakan minyak kelapa murni yang dihasilkan dari buah
kelapa tua yang segar, bukan terbuat dari kopra seperti minyak kelapa yang banyak dikenal.
VCO yang beraroma gurih dan lembut memiliki nilai komersial lebih tinggi karena memiliki
banyak manfaat dan khasiat, yaitu selain digunakan untuk bahan baku industri pangan dan
kosmetik untuk perawatan tubuh (hand body lotion), juga dapat meningkatkan kemampuan
metabolisme tubuh dan dapat menanggulangi berbagai penyakit, karenanya dijadikan bahan
obat-obatan tradisional.
VCO mengandung medium chain trygliserida (MCT) yang dapat meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit dan mempercepat penyembuhan. Selain itu adanya MCT dalam
tubuh tidak mendorong terjadinya kegemukan atau obesitas. VCO juga mengandung asam laurat

15
yang sangat tinggi (40-45%), suatu asam lemak jenuh berantai sedang (C = 12) yang biasa
disebut dengan medium chain fatty acid (MCFA), yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh.

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka mahsiswa tertarik menjalankan program pengolahan
Minyak Kelapa Murni ( VCO)
Program ini dilakukan berdasarkan observasi lapangan menunjukan bahwa begitu
melimpah sumber kekayaan alam di Desa Ribesihat, khususnya kelapa. Masyarakat hanya
memanfaatkan kelapa untuk membuat minyak kelapa dan membuat kopra. Kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan kelapa bagi kehidupan sehingga kelapa kurang
digunakan dalam mensejahterakan kehidupan masyarakat.
Program ini dibuat dengan tujuan melatih keterampilan Siswa/i SMP N Rinbesihat untuk
melakukan usaha kecil dalam memberantas kesmiskinan. Minyak kelapa murni VCO
mempunyai manfaat yang paling banyak dalam kesehatan tubuh dan sebagai peluang bisnis yang
paling besar.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Program ini dilaksanakan di SMP N Rinbesihat.Kegiatan ini dimulai dengan,
penyiapan bahan, pembuatan minyak kelapa murni (VCO) dan melakukan sosialisasi.
Dalam pembuatan VCO, adapun langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut:
 Kelapa yang sudah diparut dicampur dengan air dengan perbandingan (1:1)
 Memisahkan antara santan dengan ampas menggunakan saringan
 Santan yang diperoleh disimpan kedalam wadah Plastik (600 ml)
 Didiamkan selama 30 menit sampai terbentuk 2 lapisan yaitu air dan santan
 Memisahakan antara santan dengan air, airnya dibuang sedangkan santannya disimpan
 Santan yang diperoleh dicampur dengan asam cuka sebanyak 3 sendok makan (600 ml : 3
sendok makan asam cuka)
 Dimasukan kembali kedalam wadah Plastik
 Didiamkan selama semalam (tergantung suhu dalam pembentukan VCO yang
dihasilkan).
Setelah proses pembuatan VCO selesai,dilanjutkan dengan penjelsan manfaat VCO bagi
tubuh. Minyak kelapa murni yaitu minyak yang mempunyai manfaat yang begitu banyak.
Manfaatnya pun dapat dirasakan oleh seluruh tubuh, mulai dari kulit, sistem pencernaan, mental,
hingga rambut, meredakan stres, menjaga bentuk tubuh, meningkatkan energi, membantu proses

16
penyembuhan, mengurangi dampak alergi maupun infeksi, super antibiotik dan masih banyak
manfaat lainnya.
c. Hasil Yang DiCapai
Hasil yang diperoleh dari kegiaan ini adalah menambah pengetahuan siswa/i mengenai
manfaat dari minyak kelapa murni dan menambah peluang bisnis untuk dapat mensejahterakan
kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaan program ini tidak ditemui kendala yang berarti.
d. Dokumentasi

A B

C D

Gambar 2.3 Pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) serta sosialisasi tentang VCO (Virgin
Coconut Oil) di SMP N Rinbesihat. Siswa Melakukan perasan santan(A),
Melakukan proses penyaringan (B), Melakukan pemisahan antara air dan santan
(C), Memisahkan air dari santan (D).

17
Tabel Pelaksanaan Kegiatan
Tabel 2.3.pelaksanaan jam kegiatan
Nama Waktu Kegiatan Peserta Dana
Program Kegiatan
Hari/Tgl Jam Kerja

13,16.23,24 Juli 2019 12 Jam Siswa/i Mahasiswa


Sosialisasi SMP N
dan Oehani
Distribusi Kuaklalo
Tablet
Tambah
Darah bagi
remaja putri
di SMP N
Oehani

18
Kuaklalo

Bimbingan 31 Juli,6,7,8,9,13,14,20,22,23,27,28,29,30 Agustus 31 Jam Siswa/i kelas Mahasiswa


Belajar dan 3 September 2018 IX SMP N
Rinbesihat
Kimia di
SMP N
Rinbesihat

Pembuatan 5,6,7,8,9,10 September 2018 12 Jam Siswa SMP Mahasiswa


VCO di N Rinbesihat

SMP N
Rinbesihat

Total Jam 91 Jam

Rencana Kerja Tematik Monodisiplin

Nama Mahasiswa : Efrem Maldino Nabon


NIM : 15060060054
Fakultas/Prodi : Fakultas Sains Dan Teknik/Fisika
Lokasi/Unit KKN : Desa Rinbesi Hat

19
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluster Ilmu : Sains

Tabel 2.4. Rencana Kegiatan.

No Rencana Tujuan Kegiatan Masyarakat Metode Sumber Waktu


Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pembiayaan Pelaksanaan

1 Memperkenalkan Memperkenalkan sSiswa Teori dan Mahasiswa 31 Agustus-3


Demo Sains beberapa demo sains SMP praktek September 2018
khususnya di yang akan menjadi Kelas VII
bidang fisika di pengantar untuk
SMPN Rinbesihat mengenal pelajaran
fisika kreatif melalui
bahan bahan sederhana
di sekitar
2 Bimbingan Membantu agar bisa Siswa Teori, Mahasiswa 9 Agusrtus-
belajar Fisika memahami pelajaran SMP Diskusi dan September 2018
untuk siswa/i di fisika dengan Kelas pengerjaan
SMPN bimbingan belajar VII,VIII,I soal-soal
Rinbesihat fisika X
3 Pengenalan dan Membantu Siswa Teori dan Mahasiswa 3 Agustus-5
Pelatih mengenalkan ilmu SMP Praktek September 2018
komputer bagian komputer untuk Kelas IX
Mircosotf Word meningkatkan
dan excel di wawasan siswa
SMPN
Rinbesihat.

Rinbesi Hat, 01 Agustus 2018 Menyetujui


Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

EFREM MALDINO NABON

20
NIM: 1506060054 GREGORIUS ULU

Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

Nama Mahasiswa : Efrem Maldino Nabon


NIM : 15060060054
Fakultas/Prodi : Fakultas Sains Dan Teknik/Fisika
Lokasi/Unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluster Ilmu : Sains

Tabel 2.5. Pelaksanaan Kegiatan

Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Tujuan Kegiatan Saran
Sasaran Pelaksanaan Pelaksanan Pelaksanaan

1. Memperken Memperkenalkan Siswa SMP Teori dan 100% Jadwal Selain belajar
alkan Demo teori sekolah
beberapa demo ( kelas VII ) praktek pelaksanaan
Sains
khususnya di sains yang akan kegiatan yang harus memberi
bidang fisika praktek demo
menjadi pengantar bertabrakan
sains.
untuk mengenal dengan jadwal
pelajaran fisika kegiatan
kreatif melalui kelompok
bahan bahan
sederhana di
sekitar.

21
2. Bimbingan Membantu agar Siswa SMP Teori, 100% Kurangnya Sekolah
belajar untuk partisipasi anak – harus
bisa memahami (Kelas VII, Diskusi dan
siswa/i di
SMPN pelajaran fisika dan VIII,IX ) Latihan anak untuk membuat
Rinbesi Hat mengikuti
mengurangi jam soal-soal. bimbingan
bimbingan belajar
bermain anak-anak belajar untuk
pada sore
dengan bimbingan mengurangi
hari.dikarenakan
belajar harus membantu jam bermain
orang tua anak-anak
meringankan pada sore
pekerjaan rumah hari.

3. Pengenalan Membantu Siswa SMP Teori dan 100% Banyak siswa Sekolah
dan Pelatih mengenalkan ilmu (Kelas IX) Praktek yang sangat harus
komputer komputer untuk kaku menyediakan
bagian meningkatkan memegang fasilitas
Mircosotf wawasan siswa mouse dan komputer
Word dan belum agar mereka
excel mengenal tools- lebih mudah
tools dalam belajar
computer fisika.

Rinbesi Hat, 12 September 2018 Menyetujui


Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

EFREM MALDINO NABON GREGORIUS ULU


NIM: 1506060054

A. Bimbingan Belajar Fisika untuk Siswa/i SMPN Rinbesihat


a. Latar Belakang.
Bimbingan merupakan suatu bentuk bantuan yang di berikan kepada orang lain yang
bermasalah dengan harapan orang tersebut dapat menerima keadaannya kemudian

22
mengarahkan dirinya dengan tujuan menjadi lebih baik dari kedaan sebelumnya Sedangkan
Bimbingan belajar merupakan salah satu langkah ekstrakurikuler belajar untuk membuat anak
lebih rajin belajar dengan tips dan trik yang membuat anak lebih paham dan mengerti
matapelajaran fisika. Kurangnya pemahaman tentang pelajaran fisika di kalangan siswa/i di SMP
Negeri Rinbesihat pada jam sekolah menyebabkan minat belajar dari anak- anak sangat rendah,
sehingga beranggapan bahwa matapelajaran fisika adalah mata pelajaran yang sangat sulit dan
membosankan. Selain itu anak-anak sekolah di desa Ribesihat lebih banyak menggunakan
waktunya untuk bermain pada sore hari ketimbang menggunakan waktunya untuk belajar,
padahal bimbingan belajar dapat memberikan keuntungan yang meliputi semakin pahamnya
siswa/i terhadap matapelajaran fisika yang selama ini di anggap sulit, meningkatkan prestasi atau
hasil belajar yang optimal dan mempermudah dalam pengerjaan tugas-tugas fisika dari sekolah.
Melihat permasalahan yang di hadapi siswa/i di SMP Negeri Rinbesihat maka dibuatlah
bimbingan belajar fisika pada sore hari dengan harapan adanya program bimbingan belajar fisika
dapat meningkatkan daya paham dan daya tangkap terhadap pelajaran fisika juga dapat
mengubah pola pikir mereka yang pada mulanya menganggap matapelajaran fisika adalah
matapelajaran sulit dan membosankan serta memanfaatkan waktu belajar dengan optimal dan
meningkatkan hasil belajar serta prestasi khususnya di bidang fisika.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan


Tahap pertama yang di lakukan yaitu mahasiswa melakukan observasi ke sekolah dimana
ditemukan fakta bahwa ternyata banyak siswa/i yang tidak dapat memanfaatkan waktu belajar
dengan baik yang ditandai dengan siswa/i tersebut banyak menggunakan waktunya untuk
bermain dan juga sesuai informasi yang di dapat dari guru bidang studi fisika bahwa kurangnya
minat siswa/i untuk belajar fisika. Selanjutnya mahasiswa melakukan pendataan nama-nama
yang akan di bimbing dalam kelompok belajar dan meminta izin kepala sekolah untuk
menggunakan ruangan kelas di sekolah agar mudah dijangkau anak-anak dari rumah ke sekolah
dan meminta persetujuan orang tua dari siswa-siswi tersebut untuk diadakan bimbingan belajar,
setelah permintaan izin ke kepala sekolah dan persetujuan dari orang tua mahasiswa mulai
menyiapkan materi dan seluruh perlengkapan yang akan digunakan dalam kegiatan bimbingan
belajar. Kegiatan ini menggunakan metode penyampaian materi, tanya jawab, diskusi dan
latihan soal-soal. dilaksanakan di ruangan kelas SMPN Rinbesihat dan halaman kantor desa
Rinbesihat. Pelaksanaan program ini berlangsung pada tanggal 09 Agustus-09 September 2018

23
sementara sasarannya adalah siswa/i kelas VII,VIII,IX SMPN Rinbesihat sedangkan sumber
pendanaan kegiatan ini dari mahasiswa sendiri.

c. Hasil yang dicapai


Setelah dilaksanakan kegiatan ini hasil yang dicapai adalah tingkat minat dan kemampuan
siswa/i dalam mempelajari fisika mengalami peningkatan dan mampu mengubah pola pikir dan
kebiasan dalam belajar fisika. Orang tua juga sangat antusias dengan terlaksananya kegiatan ini
dikarenakan dapat mengurangi kebiasaan anak-anak dimana mereka lebih banyak menggunakan
waktunya untuk bermain ketimbang menggunakan waktunya untuk belajar. Faktor pendukung
dari kegiatan ini mahasiswa mendapat dukungan dari kepala sekolah dan guru bidang studi fisika
dengan mengijinkan meminjam buku fisika di perpustakaan sekolah sehingga memudahkan
siswa/i dalam belajar, sementara hambatan selama pelaksaan kegiatan yaitu kurangnya
partisipasi anak – anak untuk mengikuti bimbingan belajar pada sore hari dikarenakan harus
membantu orang tua meringankan pekerjaan rumah.

d. Dokumentasi.

A B

D C

Gambar 2.4. Penyampaian materi di ruangan kelas pada sore hari (A), Latihan soal-soal Fisika
(B), Latihan soal-soal (C),Diskusi bersama (D).

24
B. Membimbing dan Melatih Mengoperasikan Komputer Bagi Siswa/i Kelas IX SMPN
Rinbesihat
a. Latar Belakang
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini berkembang sangat cepat maka harus
diikuti juga dengan penyesuaian dari siswa-siswi dalam menggunakan peralatan teknologi.
Peralatan tersebut salah satunya adalah komputer. Diera globalisasi ini banyak hal yang dapat
dilakukan seseorang dengan menggunakan komputer. Komputer adalah media atau alat bantu
untuk mempermudah pekerjaan seseorang baik dalam dunia pendidikan maupun maupun dunia
lainnya. Komputer sangat berperan aktif di dunia pendidikan sehingga Siswa/i dituntut untuk
memahami materi dan mempelajari software (Program) yang nantinya membantu mereka untuk
membuat karya ilmiah yang baik dan menarik serta kegiatan lainnya.

Kondisi di SMPN Rinbesihat terutama dalam pengenalan dan pembelajaran komputer


sangatlah prihatin disebabkan oleh banyak siswa/i yang belum bisa mengoperasikan komputer di
karenakan kurangnya tenaga ahli komputer dan juga kurangnya fasilitas komputer disekolah.
Faktanya adalah kondisi dikelas siswa/i mempelajari matapelajaran TIK tetapi dalam prakteknya
mereka belum pernah bersentuhan langsung dengan komputer sehingga pada saat diberi
kesempatan untuk mengoperasikan komputer mereka sangat kaku bahkan tidak memberanikan
diri untuk bersentuhan langsung dengan komputer, hal ini menyebabkan kemampuan belajar
dari siswa/i tidak mengalami meningkat. Proses belajar mengajar di sekolah rata-rata masih
menggunakan cara menual dan sangat lamban, yang sebenarnya dengan menggunakan komputer
mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran di kelas.

Melihat kondisi yang sangat prihatin ini maka dibuatlah bimbingan dan latihan/praktek
mengoperasikan komputer kepada siswa/i di SMPN Rinbesi Hat khususnya di kelas IX di
karenakan siswa/i ini akan akan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dengan
harapan bahwa mereka bisa mengoperasikan komputer sehingga mempermudahkan mereka
dalam menggunakan komputer. siswa/i ini juga diharapkan mampu mengenal beberapa model
pembelajaran dengan menggunakan komputer dan mampu mengembangkan pengetahuan dan
potensi dalam diri dan menuntun mereka untuk lebih kreatif .

25
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pertama yang dilakukan yaitu mahasiswa melakukan observasi ke sekolah di
mana ditemukan fakta bahwa ternyata banyak siswa-siswi yang mengaku tidak dapat
mengoperasikan komputer dan juga setelah diberi tahu oleh guru pembawa matapelajar TIK
bahwa selama pembelajaran di kelas belum pernah dibuat praktek mengoperasikan komputer,
kurangnya fasilitas computer adalah penyebab utama sehingga para pelajar tersebut tidak dapat
menggunakan komputer dengan baik. Selanjutnya dibuatlah jadwal pelaksanaan kegiatan
dengan guru bidang studi TIK. Mahasiswa juga melakukan persiapan materi, alat dan berapa
perangkat keras komputer untuk mendukung proses kegiatan ini berlangsung. Proses
pelaksanaan kegiatan ini selama 1 bulan dimana dalam kegiatan ini yaitu dilakukan pemamaran
materi dan praktikum pengenalan software serta aplikasi komputer dan tools-tools dengan
kegunaannya masing-masing. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu penyampaian
materi, tanya jawab, diskusi dan praktik. Sasaran dari program ini adalah seluruh siswa-siswi
kelas IX SMPN Rinbesihat sedangkan pelaksanaan kegiatan ini berlangsung di kelas pada saat
jam sekolah. Pelaksanaan kegiatan ini membutuhkan biaya sebesar Rp 10.000 dengan sumber
pembiayaan dari mahasiwa sendiri. Selama kegiatan ini dilakukankan ada beberapa hambatan
yang di alami diantaranya yaitu banyak siswa/i yang masih sangat kaku memegang mouse dan
belum mengenal tools-tools dalam komputer dengan baik, sehingga perlu adanya penekanan dan
bimbingan untuk dapat mengoperasikan komputer.
c. Hasil yang dicapai
Setelah dilaksanakan kegiatan ini hasil yang dicapai adalah siswa/i dapat mengoperasikan
komputer, mengenal software-software komputer dan tools-tools pada komputer serta fungsinya
masing-masing. Selain itu guru bidang studi TIK sangat antusias dan mengapresiasi hasil dari
pembelajaran komputer dari siswa/i yang pada mulanya tidak dapat mengoperasi komputer
hingga berakhirnya kegiatan ini mereka dapat mengoperasikan komputer serta dapat
menggunakan komputer dengan baik.

26
d. Dokumentasi

A B

C D

Gambar 2.5. Pemaparan materi(A), Praktik mengoperasikan komputer(B), Pengenalan


software serta aplikasi komputer dan tools-tools dengan kegunaannya masing-
masing (C), Praktik mengoperasikan komputer (D).
C. Memperkenalkan Demo Sains Untuk Siswa/i di SMPN Rinbesihat di Desa Rinbesi Hat
a. Latar Belakang.
Demonstrasi Sains merupakan salah satu program sains regular di pusat peragaan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan menyaksikan demonstrasi siswa akan berinteraksi dengan
sumber pembelajaran, mengagumi materi Fisika yang menarik,timbul rasa ingin tau dari
penjelasan dengan teori ,tumbuh pada siswa kebutuhan untuk belajar ,percaya diri, dan belajar
mandiri. Setelah pertunjukan cara kerja setiap eksperimen diakhiri dengan keterangan tentang
bahan-bahan yang digunakan dan latar belakang teori yang mendasari eksperimen Dengan
demikian bukan fakta saja yang diamati,tetapi teori sesuai dengan metode sains.

27
Di SMPN Rinbesihat belum pernah dibuat alat peraga sains sehingga siswa/i belum bisa
berkreatif membuat alat-alat peraga ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan informasi
tentang demonstrasi sains yang sebenarnya dengan dibuat alat-alat peraga sains terkhususnya di
bidang fisika. Dengan dibuatnya program ini diharapakan mampu meningkatkan daya tarik
siswa/i untuk mengagumi dan mempelajari fisika, meningkatkan rasa ingin tau yang tinggi
dengan penjelasan teori, meningkatkan rasa percaya diri serta dapat belajar secara mandiri.
Melihat kondisi ini maka dibuatlah demonstrasi sains terkhususnya dibidang fisika.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Tahap pertama yang dilakukan oleh mahasiswa adalah melakukan kunjungan ke sekolah yang
sudah ditentukan. Kemudian dilakukan pertemuan singkat dengan Kepala Sekolah dan guru-
guru untuk melakukan observasi pada sekolah tersebut,setelah itu dibuat jadwal untuk
pelaksanaan kegiatan.Mahasiswa juga mengunjungi laboratorium sekolah dimana tidak
menemukan alat-alat peragaan ilmu sains khususnya di bidang fisika.Kemudian Tahap
permintaan izin pelaksanaan kegiatan, Pada tahap ini mahasiswa kembali bertemu kepala
sekolah dan guru program studi Fisika untuk meminta persetujuan tentang program yang akan
dilaksanakan. Sebelum pelaksanaan kegiatan mahasiswa mempersiapkan semua alat dan bahan
yang akan digunakan untuk melakukan praktikum fisika.

Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah penyampaian materi , tanya jawab, diskusi
dan praktik sedangkan. Sasaran dari program ini adalah siswa/i kelas VII di SMPN Rinbesihat.
Proses pelaksanaan program yaitu adalah mahasiswa berkonsultasi dengan guru fisika dan
menyesuaikan materi kemudian mahasiswa masuk ke kelas, mahasiswa memperkenalkan diri,
mahasiswa membentukan kelompok praktikum, mahasiswa menyampaikan teori yang
berhubungan dengan praktikum, mahasiswa membagikan alat dan bahan praktikum kepada
masing-masing kelompok, mahasiswa menjelasan fungsi dan cara menggunakan alat-alat
praktikum, mahasiswa menyampaikan prosedur cara praktikum kemudian mahasiswa
membimbing siswa-siswi untuk praktikum serta siswa-siswi serta mahasiswa menjelaskan hasil
percobaan .Pelaksanaan kegiatan ini juga memerlukan biaya sebesar Rp.20.000. Dalam
pelaksanaan kegiatan ini hambatan yang di alami adalah jadwal pelaksanaan yang bertabrakan
dengan pelaksanaan program kelompok.
c. Hasil yang dicapai

28
Setelah dijalankan program ini hasil yang dicapai diantaranya adalah siswa mampu membuat
alat peraga sains terkhusus di bidang fisika dengan menggunakan prinsip fisika sederhana yang
sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,mampu berpikir kreatif dan meningkatnya daya
tarik untuk mempelajari fisika hal ini disebabkan karena dengan adanya praktik pembuatan alat-
alat pratikum ini mereka lebih cepat dan mudah untuk mempelajari dan memahami fisika.

d. Dokumentasi

A B

C D
C
Gambar 2.6. Pemaparan teori demo sains fisika(A),Pengenelan alat dan bahan yang akan
digunakan (B), Memperagakan
sains (D).
C Demo Sains Fisika (C), Mendemostrasikan demo

C
C

29
Tabel 2.6. Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Program Hari Jam Kerja Peserta Pembiayaan


Tanggal Kegiatan
1. Memperkenalkan Demo 31 30 Jam Siswa SMP Mahasiswa
Sains khususnya di bidang Agustus - ( kelas VII )
fisika 3
September
2018
2. Bimbingan belajar Fisika 9 31 Jam Siswa SMP Mahasiswa
untuk siswa/i di SMPN Agusrtus- (kelas,VII,
Rinbesi Hat September VIII,IX )
2018

3. Pengenalan dan Pelatih Siswa 30 Jam Siswa SMP Mahasiswa


komputer bagian Mircosotf SMP (kelas IX)
Word dan excel (Kelas IX)
Total Jam 91 Jam

30
Rencana Kerja Tematik Monodisiplin

Nama Mahasiswa : Djeanete Maria Bhoki


NIM : 1506050021
Fakultas/Prodi : Fakultas Sains Dan Teknik/Biologi
Lokasi/Unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluster Ilmu : Sains
Tabel 2.7. Rencana Kegiatan Tematik Monodisiplin
No Rencana kegiatan Tujuan Kegiatan Masyarakat Metode Sumber Waktu
Sasaran Pelaksanaan Pembiayaan Pelaksanaan
Tgl/Bln

1. Pembuatan Untuk Siswa Teori dan Mahasiswa 05 Agustus


herbarium di memberikan SMP praktek 2018-27
SMPN informasi dan (kelas Agustus
Rinbesihat teknik atau VIII) 2018
keterampilan
pembuatan
herbarium bagi
siswa dan untuk
meningkatkan
kreatifitas dan
pengetahuan siswa
seputar tumbuhan
2 Bimbingan Untuk mengasah Siswa Ceramah Mahasiswa 05 Agustus
belajar biologi sejauh mana SMP dan diskusi 2018- 10
pengetahuan siswa (Kelas September
mengenai ilmu VIII ) 2018
biologi yang
mereka dapatkan
di sekolah dan
untuk menambah
wawasan mereka

31
mengenai
pentingnya ilmu
biologi dalam
kehidupan sehari-
hari.
3 Sosialisasi Untuk menambah Siswa Ceramah Mahasiswa 21 Agustus
tentang kesehatan wawasan dan ilmu SMP dan diskusi 2018-22
reproduksi pengetahuan (Kelas Agustus
remaja mengenai VII) 2018
bagaimana cara
untuk menjaga
kesehatan
reproduksi remaja
Rinbesi Hat, 01 Agustus 2018 Mengetahui
Nama Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

DJEANETE M. BHOKI GREGORIUS ULU


NIM. 1506050021

32
Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

Nama Mahasiswa : Djeanete Maria Bhoki


NIM : 1506050021
Fakultas/Prodi : Fakultas Sains Dan Teknik/Biologi
Lokasi/Unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluster Ilmu : Sains
Tabel 2.8. Pelaksanaan kegiatan Tematik Monodisiplin

Rencana Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Saran
Kegiatan Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

1. Pembuatan Untuk Siswa Teori dan 100% - Harus lebih


herbarium di memberikan SMP praktek sering
SMPN informasi dan (kelas melakukan
Rinbesihat teknik atau VIII) praktek
ketrampilan tentang
pembuatan herbarium
herbarium bagi dengan jenis
siswa dan untuk tumbuhan
meningkatkan yang lebih
kreatifitas dan banyak lagi.
pengetahuan
siswa seputar
tumbuhan

33
2. Bimbingan Untuk mengasah Siswa Ceramah 100% Kurangnya Orang tua
belajar sejauh mana SMP dan kepercayaan harus
Biologi pengetahuan (Kelas diskusi diri dari meluangkan
siswa mengenai VIII ) siswa waktu untuk
ilmu biologi membimbing
yang mereka anak-anak
dapatkan di mereka untuk
sekolah dan belajar pada
untuk menambah saat diluar
wawasan mereka jam sekolah.
mengenai
pentingnya ilmu
biologi dalam
kehidupan
sehari-hari.
3. Sosialisasi Untuk Siswa Ceramah 100% - Kesadaran
tentang menambah SMP dan akan
kesehatan wawasan dan (Kelas diskusi kesehatan
reproduksi ilmu VII) reproduksi
remaja pengetahuan pada remaja
mengenai harus lebih
bagaimana cara ditingkatkan.
untuk menjaga
kesehatan
reproduksi
remaja

Rinbesi Hat, 12 September 2018 Mengetahui


Nama Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

DJEANETE M. BHOKI GREGORIUS ULU


NIM. 1506050021

34
A. Pembuatan Herbarium di SMPN Rinbesihat
a. Latar Belakang
Saat ini perkembangan zaman semakin tinggi, salah satunya dalam hal pendidikan dan
kreativitas siswa untuk menciptakan inovasi-inovasi baru. Namun untuk menciptakan sebuah
inovasi-inovasi baru biasanya membutuhkan biaya yang besar. Tetapi hal tersebut bisa dapat kita
ubah dengan daya kreatifitas. Salah satu kreatifitas yang bernilai pengetahuan untuk dapat
dipelajari adalah herbarium yang sangat cocok untuk bahan pembelajaran mengenai morfologi
tumbuhan dan juga bisa digunakan untuk hiasan di ruang kelas. Herbarium ini sangat tahan lama
dan cara pembuatanya sangat mudah.

Herbarium merupakan teknik pengawetan pada tumbuhan yang dibentuk sedemikian rupa
sehingga terlihat seperti gambar. Fungsi herbarium ada banyak salah satunya sebagai media
pembelajaran. Untuk membuat herbarium membutuhkan waktu yang lama minimal 2 minggu
untuk membuat tumbuhan tersebut kering dan cara pembuatannya tidak terlalu rumit namun
harus sesusai dengan prosedur agar tumbuhan yang diawetkan tersebut tidak berjamur. Teknik
pembuatan herbarium biasanya hanya diperkenalkan pada bangku perkuliahan bidang biologi.
Namun karena pembuatannya tidak terlalu rumit dan tidak berbahaya maka dari itu pembuatan
herbarium ini diperkenalkan pada siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama).

Dengan memberikan pengetahuan kepada siswa-siswi SMPN Rinbesihat mengenai


pembuatan herbarium ini yang menggunakan berbagai jenis tumbuhan yang nantinya akan
diawetkan sehingga bisa menjadi bahan atau media pembelajaran, hal tersebut akan mengubah
pola pikir mereka yang tadinya menganggap ilmu biologi itu sulit dipahami sehingga dapat
mudah dipahami dengan cara yang menyenangkan dan memacu siswa siswi SMPN Rinbesihat
lebih inovatif dan kreatif, karena kegiatan ini tidak terpaku dengan pembelajaran dalam ruangan
kelas sehingga anak-anak tidak merasa jenuh dan bosan.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi di desa Rinbesi Hat khususnya di
SMPN Rinbesihat dimana kurangnya media ajar khususnya dalam bidang ilmu biologi membuat
siswa-siswi sulit memahami materi yang diberikan. Kegiatan ini diawali dengan penyampaian
materi tentang herbarium kepada siswa-siswi kelas VIII SMPN Rinbesihat. Siswa-siswi yang
menjadi objek pengayaan pengetahuan mengenai teknik pembuatan herbarium ini sangat antusias

35
menyimak setiap penjelasan yang mahasiswa paparkan. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan
memulai pembuatan herbarium.

Pembuatan herbarium ini dilakukan pada sore hari dengan memanfaatkan tumbuhan yang
ada disekitar lingkungan sekolah. Kegiatan ini dilakukan selama dua minggu karena waktu yang
dibutuhkan tumbuhan untuk kering maksimal satu sampai dua minggu. Selama dua
minggu,mahasiswa rutin mengganti kertas koran yang dipakai untuk menyimpan sampel
tumbuhan. Setelah herbarium sudah jadi, mahasiswa menyerahkan herbarium tersebut kepada
pihak sekolah dimana nantinya akan dijadikan sebagai hiasan di kelas sekaligus menjadi media
pembelajaran mata pelajaran biologi.

c. Hasil Yang Dicapai


Setelah kegiatan ini dilaksanakan tampak rasa ingin tahu dan kemauan belajar siswa saat
di dalam maupun luar kelas meningkat hal ini ditunjukkan dengan seringnya siswa bertanya dan
membuktikan langsung pada saat pembuatan herbarium. Awalnya pembuatan herbarium
menggunakan 2 jenis tumbuhan, tetapi dalam proses pengawetannya satu jenis tumbuhan
mengalami kegagalan berupa membusuk dan dimakan oleh hewan pengerat sehingga bentuknya
tidak utuh. Tumbuhan lainnya masih memiliki bagian yang lengkap sehingga dapat di selesaikan.

Faktor pendukung dalam kegiatan ini yaitu adanya dukungan dari pihak sekolah
mengenai program yang akan dijalankan serta antusiasme siswa-siswi yang cuckup tinggi dalam
mengikuti kegiatan ini.

d. Dokumentasi Kegiatan

A B

36
C D

Gambar 2.7. Pembuatan herbarium di SMPN Rinbesihat. Memberikan penjelasan mengenai


tanaman yang akan diawetkan (A), Membersihkan sampel tumbuhan yang akan
diawetkan (B), Pemasangan herbarium di dinding kelas (C), Penyerahan
herbarium kepada siswa-siswi kelas VIII SMPN Rinbesihat (D).

B. Bimbingan Belajar Biologi


a. Latar Belakang
Bimbingan belajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas belajar
peserta didik. Melalui bimbingan belajar diharapkan peserta didik memperoleh pengajaran
tambahan dalam upaya meningkatkan hasil belajar.

Bimbingan belajar merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari seorang
pelajar bahkan masyarakat yang ingin memperdalam ilmu pengetahuan. Terlebih melihat
perkembangan zaman yang semakin menuntut anak-anak bangsa untuk terus berbenah diri
menjadi lebih baik dalam segala aspek. Dalam hal ini dibutuhkan belajar tambahan diluar
sekolah yang diharapkan dapat membantu proses belajar siswa diluar sekolah.

Melihat kondisi di SMPN Rinbesihat yang belum pernah disentuh dengan yang namanya
bimbingan belajar khususnya bidang IPA dan waktu belajar yang sangat minim maka kegiatan
bimbingan belajar ini sangat perlu dilakukan. Kegiatan bimbingan belajar ini dilakukan sesuai
dengan bidang ilmu pengetahuan alam yang spesifiknya berhubungan dengan ilmu biologi.

37
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi mahasiswa di desa Rinbesi Hat
yang mana waktu luang anak-anak SMP untuk mengasah kemampuan mereka dalam menguasai
mata pelajaran biologi. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2018 pemberitahuan
kepada anak-anak SMP bahwa ada kegiatan bimbingan belajar biologi untuk anak SMP di desa
Rinbesi Hat.

Metode yang digunakan yaitu ceramah dan diskusi dengan melalui media internet.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu persiapan materi yang akan diajarkan kemudian
melakukan bimbingan belajar. Setelah melakukan bimbingan belajar, dilanjutkan dengan latihan
soal mengenai materi yang telah diajarkan. Kegiatan ini dilakukan selama delapan belas
hari,dimana dalam satu minggu dilakukan empat kali pertemuan pada hari Senin, Selasa, Rabu
dan Kamis.

c. Hasil Yang Dicapai


Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu siswa-siswi mampu memperdalam lagi materi
yang mereka dapatkan di sekolah dan lebih memahami materi yang mereka dapatkan. Adapun
hambatan yang terjadi yaitu daya tangkap yang masih rendah, kurangnya kepercayaan diri dan
kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pada hari-hari terakhir bimbingan belajar.

d. Dokumentasi Kegiatan

A B

38
C D

Gambar 2.8. Bimbingan belajar Biologi. Bimbingan belajar mengenai Pertumbuhan dan
Perkembangan (A), Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa (B),
Bimbingan belajar mengenai fotosintesis (C), Tanya jawab mengenai fotosintesis
(D).

C. Sosialisasi Tentang Kesehatan Reproduksi Remaja


a. Latar Belakang
Masa remaja (usia 11 – 20 tahun) adalah masa yang khusus dan penting, karena
merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia. Masa remaja disebut juga masa
pubertas, merupakan masa transisi yang unik ditandai dengan berbagai perubahan fisik, emosi
dan psikis. Remaja berada dalam situasi yang sangat peka terhadap pengaruh nilai baru, terutama
bagi mereka yang tidak mempunyai daya tangkal. Mereka cenderung lebih mudah melakukan
penyesuaian dengan arus globalisasi dan arus informasi yang bebas yang dapat menyebabkan
terjadinya perubahan perilaku menyimpang karena adaptasi terhadap nilai-nilai yang datang dari
luar.

Masalah yang paling menonjol dilkalangan remaja saat ini, misalnya masalah seksualitas,
sehingga hamil di luar nikah dan melakukan aborsi. Kemudian rentan terinfeksi penyakit
menular seksual (IMS), HIV dan AIDS serta penyalahgunaan narkoba. Adanya motivasi dan
pengetahuan yang memadai untuk menjalani masa remaja secara sehat, diharapkan remaja
mampu untuk memelihara kesehatan dirinya sehingga mampu memasuki masa kehidupan
berkeluarga dengan reproduksi sehat.

39
Berdasarkan hasil observasi lapangan yang menunjukkan bahwa ternyata di desa Rinbesi
Hat khususnya di SMPN Rinbesihat pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi (KESPRO)
masih sangat minim. Sehingga siswa perlu mengetahui tentang bagaimana dan apa tujuan dari
pentingnya kesehatan reproduksi. Dalam dunia biologi, pembelajaran tentang materi ini ada
dalam materi sistem reproduksi. Dan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi masih
sangat minim. Hal ini dibuktikan dengan observasi yang dilakukan terhadap remaja oleh
mahasiswa dengan sengaja melemparkan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan mereka
sejauh mana pemahaman mereka tentang kesehatan reproduksi. Mahasiswa sepenuhnya
menyadari bahwa di usia demikian mereka sedang dalam taraf belajar tentang jati diri dengan
rasa ingin tahu yang begitu besar. Tetapi perlu diajarkan sekaligus ditanamkan sedari dini
tentang mana perilaku yang baik dan sebaliknya sehingga anak-anak ini tidak terjerumus dalam
pergaulan bebas yang jelas akan merusak masa depan mereka.

Berdasarkan realitas di atas maka mahasiswa tertarik untuk melalukan sosialisasi tentang
kesehatan reproduksi. Tujuan dari sosialisasi ini yakni untuk mengarahkan siswa-siswi SMPN
Rinbesihat untuk mampu memahami kesehatan reproduksi agar jauh dari pergaulan bebas. Serta
memberikan pengetahuan kepada mereka tentang menjaga kesehatan reproduksi.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan sosialisasi ini dilakukan sesuai jadwal yang ditentukan oleh kepala sekolah
SMPN Rinbesihat di kelas VII yang memasuki usia remaja dalam bentuk pengajaran langsung
dengan menggunakan media gambar sederhana yang disesuaikan dengan materi pembelajaran
yang telah direncanakan. Bantuan penjelasan serta gambar sederhana memberikan motivasi
belajar sehingga proses sosialisasi di kelas VII ini lebih aktif dan menyenangkan. Selain itu, pada
akhir sosialisasi mahasiswa memberikan kuis untuk menguji tingkat pemahaman materi yang
telah disosialisasikan.

Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 2018 dengan waktu yang
telah disesuaikan sesuai jadwal yang diberikan dari pihak sekolah. Faktor-faktor pendukung
kegiatan ini adalah antusiasme yang cukup tinggi dari siswa-siswi kelas VII dalam menjawab
pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa sehingga mereka cenderung aktif dan tidak bosan
dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini, selain itu kegiatan ini juga mendapat respon positif baik
dari pihak desa maupun pihak sekolah.

40
c. Hasil Yang Dicapai
Setelah kegiatan ini dilaksanakan,siswa siswi lebih bisa mengerti tentang kesehatan
reproduksi dan bagaimana cara untuk menjaga kesehatan alat reproduksi. Hal ini dibuktikan dari
pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa mampu dijawab oleh siswa/i dan dari antusias mereka
yang tinggi selama mengikuti sosialisasi ini.

d. Dokumentasi Kegiatan

A B

C D
Gambar 2.9. Sosialisasi tentang kesehatan reproduksi remaja. Memberikan penjelasan
mengenai apa itu kesehatan reproduksi remaja (A), Memberikan penjelasan
mengenai apa itu kesehatan reproduksi remaja (B), Memberikan pertanyaan
kepada siswa-siswi setelah melakukan sosialisasi (C), Salah seorang siswa
maju kedepan kelas untuk menjawab pertanyaan dari mahasiswa (D).

41
Tabel 2.9. Pelaksanaan Kegiatan

Nama Program Waktu Kegiatan Peserta Kegiatan Dana

Hari/Tgl Jam Kerja

Pembuatan 05 Agustus 2018- 40 Jam Siswa siswi Mahasiswa


herbarium di SMPN 27 Agustus 2018 kelas VIII
Rinbesihat SMPN
Rinbesihat

Bimbingan belajar 05 Agustus 2018- 41 Jam Siswa siswi Mahasiswa


Biologi 10 September kelas VIII
2018 SMPN
Rinbesihat

Sosialisasi tentang 21 Agustus 2018- 7 Jam Siswa siswi Mahasiswa


kesehatan 22 Agustus 2018 kelas VII SMPN
reproduksi remaja Rinbesihat

Total Jam 88 Jam

42
Rencana Kegiatan Tematik Monodisiplin

Nama : Saverius Rabu


Nim : 1502010094
Fakultas/prodi : Hukum/ Hukum Pidana
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluser Ilmu : Ilmu Hukum
Tabel 2.10. Rencana Kegiatan Tematik Monodisiplin

No Rencana kegiatan Tujuan Kegiatan Masyarakat Metode Sumber Waktu


Sasaran Pelaksanaan Pembiayaan** Pelaksanaan
*)
) Tgl/Bln

1 Penyuluhan Menyadarkan SMPN Rinbesi Sosialisasi Sekolah dan 06,07,09


hukum tentang anak remaja Hat dan anak Desa Agustus dan
Tindak Pidana tentang bahayanya remaja putus 08 September
Kenakalan dalam tindakan sekolah 2018
Remaja kenakalan remaja
2 Sosialisasi tentang Menyadarkan Masyarakat Ceramah Mahasiswa 06,09,20
UU KDRT dan masyarakat bahwa Desa,(Dusun dan Agustus 2018
Tindak Pidana adanya bahaya Maktaen, dan penyuluha
KDRT sanksi dalam Dinleo) n
KDRT
3 Membuat Untuk menegakan Pemerintahan Praktek Desa 29 Juli – 04
rancangan dan menjadikan Desa/ Aparat dan September
Peraturan Desa efek jera atas Desa membuat 2018 (kecuali
Rinbesi Hat pelanggaran yang rancangan tanggal
tentang Tertib dilakukan di Desa 10,17,18,
PemeliharaanTern Rinbesihat Agustus dan
ak tanggal
01,02,03
September
2018

43
Rinbesi Hat 01 Agustus 2018
Mahasiswa Menyetujui
Kepala Desa Rinbesi Hat

SAVERIUS RABU GREGORIUS ULU


NIM. 1502010094

. Pelaksanaan kegiatan Tematik Monodisiplin

Nama : Saverius Rabu


Nim : 1502010094
Fakultas/prodi : Hukum/ Hukum Pidana
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluser Ilmu : Ilmu Hukum
Tabel 2.11. Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

No Rencana Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala Saran


Kegiatan Kegiatan Sasaran Pelaksanaan pelaksanaan pelaksanaa
n

1 Penyuluhan Menyadarkan SMPN Sosialisasi Telah Tidak Para remaja


hukum anak remaja Rinbesihat dilaksanakan ada harus
tentang tentang dan anak penyuluhan menghindari
Tindak bahayanya remaja hukum pergaulan
Pidana dalam putus tentang bebas, dan
Kenakalan tindakan sekolah Tindak oran tua
Remaja kenakalan Pidana harus
remaja Kenakalan mengawasi
remaja perbuatan
anak,
2. Sosialisasi Menyadarkan Masyarakat Ceramah Telah Tidak Agar
tentang UU masyarakat Desa,( dan dilaksanakan ada keluarga

44
KDRT dan bahwa adanya Dusun penyuluhan sosialisasi harmonis dan
Tindak bahaya sanksi Maktaen tentang UU damai, harus
Pidana dalam KDRT dan KDRT dan hindari
KDRT Dinleo) Tindak KDRT
pidana karena
KDRT KDRT
mempunyai
UU yang
melindungi
korban
3 Membuat Untuk Pemerint Praktek Telah Tidak Aparat desa
rancangan menegakan dan ahan dan dibuatnya Ada harus tegas
Peraturan menjadikan Desa/ membuat rancangan dalam
Desa efek jera atas Aparat rancangan Peraturan memberikan
Rinbesihat pelanggaran Desa Desa sanksi
tentang yang Rinbesi Hat kepada
Tertib dilakukan di tentang pelanggar.
Pemeliharaan Desa Tertib
Ternak Rinbesihat Pemeliharaan
Ternak

Rinbesi Hat 12 September 2018


Mahasiswa Menyetujui
Kepala Desa Rinbesi Hat

SAVERIUS RABU GREGORIUS ULU


NIM. 1502010094

A. Tahap Pelaksanaan Penyuluhan Hukum Tentang Tindak Pidana Kenakalan Remaja


a. Latar Belakang

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak
lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa.

45
Pandangan bahwa keterlibatan remaja dalam tindakan kriminal kejahatan akan berkurang
seiring dengan pertambahan usia adalah salah satu pandangan yang sangat tepat sekaligus paling
diterima dalam kriminologi.

Kejahatan yang terjadi dikalangan remaja banyak jenisnya berasal dari pergaualan bebas
misalnya narkoba, minum-minuman keras, eksploitasi seksual, pencurian dan pembunuhan dan
lain sebagainya. Dapat diperkirakan setiap harinya lebih dari 2 juta remaja dinegara kita telah
mempergunakan narkoba dan rokok. Masalah ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang jelas
dan akurat dengan harapan supaya temaja dapat mengatasi dan terhindar dari akibat-akibat
negatif dari pergaulan seperti pergaulan bebas. Dan menghimbau kepada para remaja untuk tidak
salah langkas dalam mengambil keputusan.

Kenakalan remaja adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melewati batas-
batas norma yang ada. kenakalan remaja yang dilakukan oleh anak remaja yang mengakibatkan
akan merugikan diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. kenakan remaja meliputi,
penyalagunaan narkotika, seks bebas dan lain-lain. krisis identitas, kontrol diri yang lemah,
keadaan keluarga yang kurang baik, pengaruh negatif teman, dan pengaruh lingkungan yang
kurang baik menjadi faktor penyebab dari kenakalan remaja.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 06,07,09 Agustus dan 08 September 2018 yang
dilaksanakan di SMP Negeri Rinbesihat, dan juga di kantor desa bagi anak-anak yang putus
sekolah.Sosialisasi yang dilaksanakan di sekolah melibatkan siswa siswi kelas VIII b, IX a, dan
Ix b, dan sesuaikan dengan waktu kegiatan belajar mengajar di sekolah sedangkan sosialisasi
yang dilaksanankan di kantor desa yang melibatkan anak remaja putus sekolah dilaksanakan
sekaligus bertepatan kegiatan sosialisasi kenakalan remaja dari kapolsek tasifeto barat dan
koramil halilulik.

Kegitan ini mempunyai tujuan agar remaja dapat menghindari hal-hal yang merugikan
diri sendiri dan orang-orang disekitarnya, seperti menghindari penyalahgunaan narkoba, seks
bebas, tawuran dan lain-lain, berdasarkan hasil diskusi antara saya dengan para remaja di SMP
maupun remaja putus sekolah adalah cepatnya terpengaruh dalam hal-hal kenakalan remaja
karena di desa yang kami tempati hal-hal seperti mabuk-mabukan, perjudian sudah menjadi

46
tradisi. Dan saran saya kepada mereka bahwa bukannya menghilangkan tapi mengurangi, karena
apabila dilakukan berlebihan mengakibatkan kerugian yang besar bagi diri sendiri maupun orang
laen karena semua kenakalan remaja diatur dalam undang-undang seperti seks bebas diatur
dalam pasal 281-285 KUHP dan juga dalam UU NO. 23 tahun 2002. Dan tentang narkotika
diatur dalam UU nO.35 tahun 2009 tentang Narkotioka, UU NO. 7 tahun 1974 tentang
penertiban perjudian, dan pasal 170 dan pasal 358 KUHP yang mengatur tentang tawuran.

c. Hasil Yang Dicapai

Penyuluhan hukum yang dilakukan di SMPN Rinbesihat dan Kantor Desa Rinbesi Hat
ini membawa dampak positif bagi remaja SMP maupun remaja putus sekolah, karena telah
menyadarkan mereka bahwa adanya bahaya dalam melakukan tindakan kenakalan remaja,
karena bisa merugikan diri sendiri dan juga orang-orang disekitar mereka.

Hal-hal yang mendukung kegiatan ini adalah adanya antusias anak-anak remaja baik
disekolah maupun remaja putus sekolah yang mempunyai rasa ingin tahu tentang jenis-jenis
kenakalan remaja dan aturan hukum yang mengaturnya supaa mereka lebih berhati-hati dan lebih
memilih hal yang baik. Dan yang menjadi kendala dalam kegiatan ini adalah kebiasan dan
pengaruh lingkungan yang tidak terlepas dari judi dan mabuk-mabukan, jadi sangat sulit untuk
merubah kelakuan secara cepat.

d. Dokumentasi

A B

47
C D
Gambar 2.10. Penyuluhan Hukum Tentang Tindak Pidana Kenakalan Remaja. sosialisasi D
tentang Tindak Pidana Kenakalan Remaja di SMPN Rinbesihat Kelas VIII
B (A), Sosialisasi tentang Tindak Pidana Kenakalan Remaja di SMPN
Rinbesihat Kelas IX A (B), Sosialisasi Tentang Tindak Pidana Kenakalan
Remaja di SMPN Rinbesihat Kelas IX B (C), Sosialisasi tentang Tindak
Pidana Kenakalan Remaja kepada remaja putus sekolah bersama Kapolsek
dan Koramil (D).

B. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi tentang Tindak Pidana KDRT


a. Latar Belakang

Sosialisasi adalah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari
satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Materi sosialisasi
yang dibawakan saya adalah berkaitan dengan UU KDRT(Kekerasan Dalam Rumah Tangga)
dan Tindak Pidana KDRT.

Tindak pidana merupakan suatu perbuatan yang dilarang atau diwajibkan undang-undang
yang apabila dilakukan atau diabaikan, maka orang yang melakukan atau mengabaikan itu
diancam dengan pidana. Dalam Kitab undang-undang hukum pidana buku II mulai pasal 104-
488 mengatur tentang kejahatan, dan dalam bab XX tentang penganiayaan yaitu pasal 351-358,
tindakan penganiayaan terhadap perempuan banyak terjadi dewasa ini terutama kekerasan dalam
rumah tanggayang disingkat KDRT diatur dalam UU No.23 tahun 2004.

Kekerasan dalam rumah tangga biasa disebut Hidden Crime yang telah memakan cukup
banyak korban dari berbagai kalangan masyarakat. Kekerasan dalam rumah tangga terjadi dalam
lingkup rumah tangga seperti, suami,istri, dan anak-anak, selain itu sehingga bisa dikatakan
kekerasan dalam rumah tangga juga terjadi apabila dilakukan pada anak angkat, anak tiri,
pembantu rumah tangga dan juga orang-orang yang menetap didalam rumah.

48
Undang-undang tentang kekerasan dalam rumah tangga ini terkait dengan beberapa
peraturan perundang-undangan lain yang sudah berlaku sebelumnya antara lain, UU NO. 1 tahun
1946 tentang KUHP dan perubahannya, UU NO.8 tahun 1981 tentang KUHAP, UU NO. 1 tahun
1974 tentang Perkawinan, UU NO. 74 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita, dan UU NO. 39 tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia.

Undang-undang ini, selain mengatur pencegahan dan perlindungan serta pemulihan


terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga , juga mengatur secara spesifik kekerasan yang
terjadi dalam unsur rumah tangga. Selain itu Undang-undang ini juga mengatur kewajiban bagi
aparat penegak hukum, tenaga kesehatan, pekerja sosial, relawan pendamping atau pembimbing
rohani untuk melindungi korban. Maka dibentuknya Undang-undang tentang Penghapusan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang diatur secara komprehensif jelas dan tegas untuk
melindungi dan berpihak pada korban,serta sekaligus memberikan pendidikan dan penyadaran
kepada masyarakat dan aparat bahwa segala tindak kekerasan dalam rumah tangga merupakan
kejahatan terhadap martabat manusia.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan prioritas pemilihan kegiatan tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk
menyadarkan masyarakat bahwa adanya bahaya dalam melakukan tindak pidana kekerasan
dalam rumah tangga yang mana sudah diatur dalam UU No.23 tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan dalam rumah tangga.

Sosialisasi yang dilakukan pada tanggal 06,09,20 Agustus 2018 bertempat di 2 dusun yaitu
dusun Maktaen dan Dinleo desa Rinbesi Hat kecamatan Tasifeto Barat, sosialisasi tersebut
dilakukan dalam metode ceramah dan penyuluhan dengan memberikan pencerahan kepada
masyarakat desa untuk selalu menjaga hubungan yang harmonis dalam keluarga dan
menghindari segala bentuk kekerasan. Dari kegiatan ini tentunya memberikan manfaat penting
bagi masyarakat terutama mereka yang sudah berkeluarga, karena adanya penyuluhan hukum
bagi tentang bentuk-bentuk tindak pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan juga sanksi-
sanksi yang mengatur dalam Undang-undang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

49
Maka dari itu dengan adanya penyuluhan hukum dan ceramah bisa menjadi efek jera dan
menjadikan masyarakat takut dalam melakukan tindak pidana KDRT .

c. Hasil Yang Dicapai

Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di dua dusun yaitu dusun Maktaendan Dinleo, dimana
pelaksanaannya dilakukan pada malam hari karena disesuaikan dengan kesibukan masyarakat
desa. Faktor-faktor pendukung kegiatan ini adalah adanya respon dari kepala dusun untuk
mengahadirkan masyarakatnya mengikuti sosialisasi. Dengan adanya sosialisasi masyarakat desa
sudah agak memahami tentang Kekerasan dalam rumah tangga, dan dilihat dari hasil diskusi
yang didapatkan dengan masyarakat, masyarakat menilai bahwa mereka sangat senang dengan
adanya ceramah dan penyuluhan hukum, karena bisa mngubah pola pikir mereka untuk menjadi
lebih baik dalam menjkaga keluarga yang damai, tentram dan harmonis.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.11. Kegiatan Sosialisasi tentang Tindak Pidana KDRT. Sosialisasi Tindak
Dusun (A),(B),(C), Foto bersama masyarakat dusun dinleo stelah sosialisasi
tentang Tindak pidana KDRT (D).

50
C. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Membuat rancangan peraturan Desa Rinbesi Hat
a. Latar Belakang

Peraturan desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
bersama Badan Permusyawaratan Desa. Yang mana peraturan tersebut yang sudah ditetapkan
diberlakukan diwilayah desa tertentu. Peraturan Desa merupakan penjabaran lebih lanjut dari
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggidengan memperhatikan kondisi sosial budaya
masyarakat desa setempat.

Peraturan Desa yang dibuat di Desa Rinbesi Hat adalah Peraturan Desa yang berkaitan
Tertib Pemeliharaan Ternak,. Dibuatnya Peraturan Desa (PERDES) tersebut karena adanya
pengeluhan dari aparat desa bahwa ternak milik warga masih ada berkeliaran dengan kata lain
tdak diikat atau dikandangkan. Maka dari itu berdasarkan kesepakatan dengan Kepala Desa dan
Badan Permusyawaratan Desa maka diberikan kesempatan untuk membuat rancangan Peraturan
Desa Rinbesi Hat yang berkaitan dengan penertriban ternak guna menegaskan dan menjadikan
efek jera atas pelanggaran yang dilakukan masyarakat desa dalam hal penertiban ternak.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dibuat dalam bentuk rancangan peraturan desa rancangan Peraturan Desa
tentang Tertib Pemeliharaan Ternak. Kegiatan ini dibuat dari tanggal 29 Juli - 04 September
2018 (kecuali tanggal 10,17,18, Agustus dan tanggal 01,02,03 September 2018).

Kegiataan ini dimulai dengan tahap-tahap pembuatan sebagai berikut:

1. Diskusi dengan Aparat Desa.


2. Mengidentifikasi topik Peraturan Desa yang mana topiknya adalah tentang Tertib
PemeliharaanTernak.
3. Menyususn kerangka umum Peraturan Desa.
4. Memasukan kerangka global dengan kepentingan masyarakat Desa Rinbesi Hat
5. Membuat rancangan peraturan desa Tentang Tertib Pemeliharaan ternak dengan
memperhatikan masukan-masukan dan juga memperhatikan tinjauan yuridisnya.
6. Membuat inti peraturan desa yang mana yang tercantum dalam setiap bab, pasal dan
ayat, yaitu bab I tentang ketentuan umum, bab II tentang Penertiban ternak, bab III
tentang sanksi, bab IV ketentuan lain-lain dan bab V penutup.
7. Membahas bersama BPD dan Kepala Desa.
8. Revisi oleh Pemerintah Desa dan BPD.

Peraturan desa ini dibuat dengan menimbangan, memperhatikan dan mengingat aturan
perundang-undangan yang lebih tinggi sebagai landasan yuridis .PERDES ini juga dibuat dengan
V bab dan 11 pasal.

c. Hasil Yang Dicapai

51
Peraturan Desa Rinbesi Hat sudah dibuat dan penjadikan aturan dari pelanggaran yang dibuat
oleh masyarakat desa yaitu tidak mengikat atau mengkandangkan ternak milik mereka. Aturan
ini sangat bermaanfaat bagi ketertiban hewan ternak di Desa Rinbesi Hat.Peraturan Desa ini
sudah detetapkan oleh Badan Permusyawaratan Desa dan Aparat Desa.

Berdasarkan hasil diskusi, Peraturan Desa tentang Tertib Pemeliharaan ternak ini dinilai
bagus karena sangat berguna bagi ketertiban dan keamanan desa, karena menjadikan efek jera
karena mempunyai sanksi-sanksi yang membuat masyarakat takut untuk melanggar.

Faktor-faktor pendukung dalam kegiatan ini adalah adanya bantuan pemikiran dari bapak
DR. Yohanes Tubahelan, SH.Mhum. dan bantuan dari bapak desa dan masyarakat desa. Dan
yang menjadi kendala adalah belum ditetapkannya tanggal berlaku Peraturan Desa Tersebut.

d. Dokumentasi

A B

C D

52
E F
Gambar 2.12. Membuat rancangan peraturan Desa Rinbesi Hat. Membuat rancangan
peraturan Desa Rinbesi Hat . Diskusi bersama Aparat Desa berkaitan
perancangan Peraturan Desa Rinbesi Hat Tentang Tertib Pemeliharaan
Ternak (A), Pembuatan Rancangan Peraturan Desa Rinbesi Hat Tentang Tertib
Pemeliharaan Ternak(B), Landasan Yuridis Rancangan Perdes Rinbesi Hat
tentang Tertib Pemeliharaan Ternak (C), Hasil Perdes Rinbesi Hat tentang
tertib Pemeliharaan Ternak bab. I yang menyagkut Ketentuan umum (D),
Hasil Perdes Rinbesi Hat tentang tertib Pemeliharaan Ternak bab II yang
menyangkut penertiban ternak (E), Hasil Perdes Rinbesi Hat tentang Tertib
Pemeliharaan Ternak bab III yang berisi sanksi (F).

53
Tabel 2.12. PelaksanaanKegiatan

No Nama Kegiatan Waktu Kegiatan Peserta Dana


Hari/tgl Jam kerja kegiatan
1 Sosialisasi 06,07,09 6 jam Masyarakat Mahasiswa
tentang UU Agustus 2018 dusun Maktaen
KDRT dan dan Dinleo
Tindak Pidana
KDRT
2 Penyuluhan 06,07,09 9 jam SMPN Rinbesi Sekolah dan desa
hukum tentang Agustus dan Hat dan anak
tindak pidana 08 September remaja putus
kenakalan remaja 2018 sekolah
3 Membuat 29 Juli - 04 79 jam Pemerintahan Desa
rancangan September Desa/ Aparat
Peraturan Desa 2018 (kecuali Desa
Rinbesi Hat tanggal
tentang Tertib 10,17,18,
Pemeliharaan Agustus dan
Ternak tanggal
01,02,03
September
2018
TOTAL JAM 94 Jam
KERJA

54
Rencana Kerja Tematik Monodisiplin

Nama : Alfeus Matias Liufeto


NIM : 1510020030
Fakultas/prodi : FEB/Akuntansi
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluster Ilmu : Ekonomi
Tabel 2.13. Rencana Kegiatan Monodisiplin

No Rencana kegiatan Tujuan Masyarakat Metode Sumber Waktu


Kegiatan Sasaran Pelaksanaan*) Pembiayaan**) Pelaksanaan
Tgl/Bln

1 Membantu Badan Meningkatkan Bendahara Teori dan Mahasiswa 01,02,03,0


Usaha Milik Desa tata kelola BUMDes Praktek 5,06,08,10,
(BUMDes) dalam administrasi Sediman 12,& 13
menyusun administrasi keuangan pada Agustus
keuangan pada BUMDes 2108
BUMDes Sediman Sediman
desa Rinbesi Hat
2 Membantu bendahara Menghasilkan Bendahara Teori dan Mahasiswa 14,15,16,2
desa dalam menyusun administrasi desa Praktek 0,21,23,24,
administrasi keuangan keuangan desa Rinbesi Hat 25,29,dan
desa Rinbesi Hat yang baik 30 Agustus
2018
3 Sosialisasi dan Memudahkan Pemilik Teori dan Mahasiswa 31
pelatihan pentingnya pemilik usaha usaha kecil praktek Agustus –
pembukuan sederhana kecil (kios- (kios-kios) 09
pada Usaha Kecil kios) untuk di desa September
(kios-kios) di desa mengetahui Rinbesi Hat 2018
Rinbesi Hat keadaan
keuangan dari
usaha yang
dijalankan

55
Rinbesi Hat,01 Agustus 2018 Menyetujui
Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

ALFEUS MATIAS LIUFETO GREGORIUS ULU


NIM. 1510020030

Rencana Kerja Tematik Monodisiplin

Nama : Alfeus Matias Liufeto


NIM : 1510020030
Fakultas/prodi : FEB/Akuntansi
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluster Ilmu : Ekonomi

Tabel 2.14. Pelaksanaan Kegiatan Monodisiplin


N Rencana Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala Saran
o kegiatan Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

1 Membantu Meningkatkan Bendahara Teori dan 100% Tidak ada Agar


Badan Usaha tata kelola BUMDes Praktek kendala BUMDes
Milik Desa administrasi Sediman Sediman
(BUMDes) keuangan dapat
dalam pada menjalankan

menyusun BUMDes segala


administrasi Sediman kegiatan
keuangan pada usaha
BUMDes berdasarkan

Sediman desa sistem

Rinbesi Hat administrasi

56
yang telah di
buat

Membantu Menghasilkan Bendahara Teori dan 100% Tidak ada Bendahara


2 bendahara Desa administrasi desa Praktek kendala desa harus
dalam keuangan Rinbesi dapat
menyusun desa yang Hat membuat
administrasi baik laporan
keuangan desa pertanggungja
Rinbesi Hat waban yang
baik dan
benar
berdasarkan
peraturan
yang telah
dibuat
pemerintah
berkaitan
dengan
pengelolaan
keuangan
desa
3 Sosialisasi dan Memudahkan Pemilik Teori dan 100% Tidak ada Pemilik usaha
pelatihan pemilik usaha praktek kendala kecil (kios)
pentingnya usaha kecil kecil (kios- tidak saja
pembukuan (kios-kios) kios) di membuat
sederhana pada untuk desa usaha tetapi
Usaha Kecil mengetahui Rinbesi harus
(kios-kios) di keadaan Hat membuat
desa Rinbesi keuangan pembukuan
Hat dari usaha sehingga
yang dapat
dijalankan mengetahui
perkembangan
usaha

57
Rinbesi Hat, 12 September 2018 Menyetujui
Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

ALFEUS MATIAS LIUFETO GREGORIUS ULU


NIM. 1510020030

A. Membantu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sediman dalam Pembuatan Admistrasi
Keuangan Pada BUMDes Sediman Desa Rinbesi Hat

a. Latar Belakang

Badan Usaha Milik Desa (atau diakronimkan menjadi BUMDes) merupakan usaha desa
yang dikelola oleh Pemerintah desa, dan berbadan hukum. Pemerintah Desa dapat mendirikan
BUMDes sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa. Pembentukan BUMDes ditetapkan dengan
Peraturan Desa. Kepengurusan BUMDes terdiri dari Pemerintah Desa dan masyarakat desa
setempat.
Tentunya dalam menjalankan BUMDes tersebut perlu dibuat suatu sistem administrasi
khususnya administrasi keuangan. Admistrasi keuangan merupakan suatu pedoman atau aturan
bagi BUMDes sehingga dapat mengelola keuangannya dengan baik.
Berdasarkan hasil observasi mahasiswa KKN, diketahui bahwa di desa Ribesi Hat baru
dibentuk sebuah BUMDes yang dinamakan BUMDes Sediman yang bergerak di bidang usaha
jasa menyewakan/ meminjamkan peralatan pesta. Karena BUMDes tersebut baru dibentuk maka
segala administrasi khususnya yang berkaitan dengan keuangan belum diatur dengan baik.
Malihat hal itu maka saya membuat program untuk membantu BUMDes dalam penataan
administrasi keuangan sehingga pengelolaan keuangannya lebih baik.
Adapun tujuan dari program ini yaitu agar tata kelola administrasi keuangan pada
BUMDes lebih baik. Dari segi manfaat yaitu BUMDes telah memiliki tata kelola administrasi
keuangan yang cukup baik.

58
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Program ini dilaksanakan selama ± 9 (Sembilan) hari mulai dari tanggal 01Agustus-13
Agustus 2018. Program ini dilaksanakan setelah melakukan survey selama 1 (satu) minggu.
Program ini dilaksakan atas permintaan dari pengurus BUMDes (bendahara BUMDes) untuk
membantu membuat administrasi keuangan sehingga memudahkan BUMDes dalam
menjalankan usaha. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksakan yaitu membantu BUMDes
dalam pembuatan format pembukuan yang baik dan benar, membuat peraturan tentang
meminjamkan/meyewakan barang milik BUMDes ke masyarakat desa Rinbesi Hat, dan
pembuatan format untuk meminjamkan/menyewakan barang BUMDes. Setelah membuat
administrasi keuangan, maka saya akan melakukan konsultasi dengan bendahara BUMDes dan
apabila terdapat perubahan-perubahan maka diperbaki sesuai dengan petunjuk dari bendahara
BUMDes.

c. Hasil yang dicapai

Dengan adanya program ini, maka segala administrasi khusus yang berkaitan dengan
pengelolaan keuangan BUMDes telah dibuat dengan lebih baik. Hasil dari program ini yaitu
BUMDes telah memiliki administrasi yang lebih baik, berupa laporan keuangan BUMDes,
adanya peraturan dalam meminjamkan/meyewakan barang milik BUMDes dan adanya format
untuk meminjamkan/menyewakan barang milik BUMDes kepada masyarakat desa Rinbesi Hat.

d. Dokumentasi

A B

59
C D
Gambar 2.13 Membantu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sediman dalam Pembuatan Admistrasi
Keuangan BUMDes. Membantu BUMDes dalam mendata barang milik BUMDes
Sediman (A), Membantu BUMDes dalam membuat format untuk
meminjamkan/menyewakan barang milik BUMDes (B), Menberikan penjelasan ke
pengurus BUMDes tentang pembuatan laporan keuangan untuk BUMDes (C),
Melakukan konsultasi ke bendahara BUMDes berkaitan dengan peraturan
meminjamkan/menyewakan barang milik BUMDes yang telah dibuat (D).

B. Membantu Bendahara Desa dalam Pembuatan Administrasi Keuangan Desa Rinbesi


Hat

a. Latar Belakang

Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 maka desa yang tadinya
hanya memperoleh dana dari Daerah (APBD) dengan jumlah yang tidak terlalu besar sekarang
setiap desa memperoleh dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) yang nilainya cukup besar bahkan mencapai 1 (satu) milyar Rupiah.
Pengelolaan keuangan desa yang cukup besar tersebut berpedoman pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri (PERMENDAGRI) Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa Tantunya dalam pengelolaan dana yang didasarkan pada PERMENDAGRI
No.113 Tahun 2014 tersebut diperlukan sumber daya manusia yang cukup ahli dan professional
khususnya dalam membuat laporan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan desa sehingga
laporan pertanggungjawaban yang dibuat dapat disajikan berdasarkan peraturan yang ada.
Berdasarkan hasil observasi mahasiswa KKN, maka diketahui bahwa telah terjadi
pergantian bendahara desa serta terjadi perubahan peraturan tentang pengelolaan keuangan desa
dimana dana desa tahun sebelumnya pencairannya dilakukan sebanyak dua kali dalam 1 (satu)
tahun dengan persentase 50:50, namun pada tahun ini terjadi perubahan dimana pencairannya
dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali dengan persentase 40:40:20. Tentunya baik pergantian
bendahara desa serta peraturan yang telah berubah tersebut berdampak pada pembuatan laporan

60
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan desa. Maka dari itu saya membuat program yaitu
membantu bendahara desa dalam pembuatan administrasi keuangan desa.

Adapun tujuan dari program ini yaitu dapat menghasilkan laporan yang berkaitan dengan
administrasi keuangan desa berdasarkan PERMENDAGRI No 113 Tahun 2014. Sedangkan
manfaat dari program ini yaitu bendahara desa dapat memahami cara membuat laporan
administrasi keuangan desa yang lebih baik.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Program ini dilaksanakan selama ± 10 (sepuluh) hari dimulai dari tanggal 14 Agustus-30
Agustus 2018 .Kegiatan ini dilaksanakan di kantor desa Rinbesi Hat yang terletak di dusun
Dinleo. Adapun kegitan ini tidak dilaksakan setiap hari tapi berdasarkan kehadiran dari
bendahara desa di kantor desa. Kegiatan ini dilaksanakan pada malam hari 17.00-02.00 WITA.
Adapun kegiatan yang dilaksanakan yaitu pembuatan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tahap
1 tahun 2018, Laporan Rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap 2 tahun 2018 serta pembuatan
Kwitansi untuk pembayaran gaji aparat desa dan untuk pembiayaan kegiatan sosialisasi di desa
berkaitan dengan bidang pemberdayaan masyarakat desa.
Apabila suatu lapoaran telah selesai dibuat, maka bendahara desa akan melakuka
konsultasi dengan Dinas Keuangan Kabupaten Belu dan apabila masih terdapat kesalahan maka
bendahara desa akan kembali ke desa dan melakukan perbaikan, setelah itu melakukan
konsultasi lagi dengan dinas Keuangan. Biasanya konsultasi dilakukan hingga 3 kali sampai
laporan yang dibuat tersebut sudah benar dan dan sesuia dengan Peraturan tentang Pengelolaan
keuangan desa.

c. Hasil yang dicapai

Kegiatan ini mendapat respon yang sangat positif dari Kapala Desa dan Bendahara Desa Rinbesi
Hat. Hasil dari kegiatan ini yaitu bendahara desa dapat membuat laporan-laporan yang berkaitan
dengan keuangan desa yaitu LRA tahap 1 tahun 2018, membuat Laporan RPD tahap 2 tahun
2018 serta membuat kwitansi untuk pembayaran gaji dan tunjangan aparat desa selama 7 (tujuh)
bulan dari bulan Juni-Desember 2018 serta kwitansi pembiayaan kegiatan sosialisasi di desa..
Dalam kegiatan ini juga bendahara desa telah lebih memahami tentang bagaimana cara

61
pembuatan berbagai laporan yang berkaitan dengan administrasi keuangan desa sehingga
kedepannya dapat membuat laporan- laporan tersebut dengan berpedoman pada peraturan terbaru
yang dibuat pemerintah.
d. Dokumentasi

A B

C D

Gambar 2.14 Membantu Bendahara Desa dalam Pembuatan Administrasi Keuangan Desa Rinbesi Hat.
Membantu bendahara desa membuat LRA tahap 1 tahun 2018 untuk dana desa (A),
Membantu bendahara desa membuat LRA tahap 1 tahun 2018 untuk alokasi dana desa (B),
Membantu bendahara desa membuat RPD tahap 2 tahun 2018 (C), Membantu bendahara
desa membuat kwitansi pembayaran gaji dan tunjangan aparat desa (D).

C. Sosialisasi dan Pelatihan Tentang Pentingnya Pembukuan Sederhana Untuk Usaha


Kecil (Kios-Kios) di Desa Rinbesi Hat
a. Latar Belakang

Sosialisasi dan pelatihan merupakan proses mentransfer ilmu yang dilakukan oleh
seorang individu/kelompok kepada individu/kelompok lain sehingga individu/kelompok tersebut
dapat memperoleh ilmu yang baru dari individu/kelompok yang memberikan materi. Kegiatan
sosialisasi yang saya lakukan yaitu sosialisasi dan pelatihan tentang pentingnya pembukuan
sederhana untuk usaha kecil (kios-kios) di desa Rinbesi Hat.

62
Pembukuan adalah proses pencatatan transaksi keuangan. transaksi meliputi penjualan,
pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan
biasanya dilakukan oleh seorang yang ahli pembukuan. Pembukuan berbeda dengan akuntansi.
Proses akuntansi biasanya dilakukan oleh seorang akuntan. Akuntan membuat laporan dari
transaksi keuangan tercatat yang ditulis oleh ahli pembukuan. Terdapat beberapa metode umum
pembukuan, semisal sistem pembukuan masukan tunggal dan pembukuan berpasangan, kedua-
dua sistem ini dapat dilihat sebagai pembukuan “nyata”. Setiap proses yang melibatkan
pencatatan transaksi keuangan adalah proses pembukuan.
Pembukuan sederhana khusus untuk usaha, kecil, dan menengah (UKM) menggunakan7
jenis buku, yaitu buku kas, buku persediaan, buku pembelian, buku penjualan, buku utang, buku
piutang, serta buku biaya. Pembukuan sangat penting karena pemilik usaha dapat melihat
perkembangan usaha dari catatan yang telah dibuat.
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama satu (1) minggu, mahasiswa KKN melihat
bahwa cukup banyak masyarakat yang memiliki usaha khususnya usaha kecil (kios-kios) yang
terletak di pinggir jalan di sepanjang desa Rinbesi Hat. Tentunya usaha kecil tersebut harus
memiliki pembukuan yang baik sehingga pemilik usaha dapat mengetahui perkembangan dari
usaha tersebut. Namun setelah Mahasiswa KKN mencoba bertanya tentang pembukuan yang
digunakan oleh pemilik usaha, maka banyak dari mereka yang pembukuannya belum baik
bahkan ada yang sama sekali tidak membuat pembukuan. Maka dari itu saya tertarik untuk
melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada pemilik usaha tentang pentinggya pembukuan
sederhana serta memberikan pelatihan tentang contoh format pembukuan dan cara pengisian
format pembukuan tersebut.
Berdasarkan prioritas pemilihan masalah, maka tujuan dari kegitan ini yaitu
meningkatkan kesadaran bagi para pelaku usaha untuk belajar pembukuan sederhana bagi usaha
yang dijalankan. Dari segi manfaat, masyarakat khususnya pemilik usaha dapat mengetahui
perkembangan usaha khususnya keuntungan maupun kerugian yang dialami oleh usaha yang
dijalankan.

63
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan ± selama 9 (sembilan) hari mulai dari tanggal 1 September – 9
September 2018. Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi usaha kecil (kios-kios) yang berada di
desa Rinbesi Hat. Kegiatan sosialisai dan pelatihan tantang pentingnya pembukuan sederhana
kepada UKM dilaksanakan dengan metode door to door (dari kios ke kios). Kegiatan ini
dilaksanakan di 11 usaha kecil (kios) yang tersebar di 5 dusun yaitu dusun Dinleo sebanyak 6
kios, dusun Maktaen sebanyak 1 kios, dusun Bekumean sebanyak 1 kios, dusun Se’o A sebanyak
1 kios dan dusun Se’o B sebayak 2 kios.
Kegiatan ini dilaksakan dengan lebih dahulu melakukan sosialisasi tentang pentingnya
pembukuan bagi usaha kecil, setelah itu baru dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pembuatan
format untuk pembukuan sederhana. Format yang dibuat sangat sederhana sehingga tidak perlu
mamakai buku khusus tetapi bisa menggunakan buku tulis biasa.

c. Hasil Yang Dicapai

Pemilik usaha tampak antusias dan memberikan respon positif terhadap pentingnya
melakukan pembukuan sederhana. Pemilik usaha berpandangan bahwasannya pembukuan
merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui guna mengetahui perkembangan usaha.
Tingkat kesadaran pengusaha untuk belajar, khususnya belajar melakukan pembukuan
meningkat dimana pemilik usaha yang tadinya tidak membuat pembukuan akhirnya membuat
pembukuan karena bukan saja proses pembukuannya yang cukup sederhana namun juga dapat
membantu pemilik usaha untuk dapat mengembangkan usahanya.

d. Dokumentasi

A B

64
C D
Gambar 2.15 Sosialisasi dan Pelatihan Tentang Pentingnya Pembukuan Sederhana Untuk Usaha Kecil
(Kios-Kios) di Desa Rinbesi Hat. Memberikan pelatihan pembukuan sederhana pada usaha
kecil di dusun Dinleo (A), . Melakukan soialisasi tentang pembukuan sederhana pada usaha
kecil di dusun Dinleo (B), Memberikan pelatihan pembukuan sederhana pada usaha kecil di
dusun Maktaen (C), Melakukan sosialisasi tentang pembukuan sederhana pada usaha kecil
di dusun Se’o A (D).

Tabel 2.15. Pelaksanaan Kegiatan Monodisiplin

No Nama Kegiatan Waktu Kegiatan Peserta kegiatan Dana


Hari/tgl Jam kerja
1 Membantu Badan 01,02,03,05,06,08,10, 20 jam Bendahara Mahasiswa
Usaha Milik Desa 12,&13 Agustus 2108 BUMDes Sediman
(BUMDes) dalam
menyusun
administrasi
keuangan pada
BUMDes Sediman
desa Rinbesi Hat
2 Membantu 14,15,16,20,21,23,24, 50 jam Bendahara desa Mahasiswa
bendahara Desa 25,29 & 30 Agustus Rinbesi Hat
dalam menyusun 2018
administrasi
keuangan desa
Rinbesi Hat
3 Sosialisasi dan 31 Agustus – 09 22 jam Pemilik usaha kecil Mahasiswa
pelatihan September 2018 di desa Rinbesi Hat
pentingnya

65
pembukuan
sederhana pada
Usaha kecil (kios-
kios) di desa
Rinbesi Hat
TOTAL JAM 92 Jam
KERJA

66
Rencana Kerja Tematik Monodisiplin

Nama : Indah Rosalia Naskay


NIM : 1503050009
Fakultas/prodi : Ilmu Sosial dan ilmu Politik/Ilmu Komunikasi
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluser Ilmu : Sosial
Tabel 2.16. Rencana Kerja Tematik Monodisiplin

Metode Sumber Waktu


Rencana Masyarakat
No Tujuan Kegiatan Pelaksan Pembiayaan Pelaksanaan
Kegiatan Sasaran
aan **) Tgl/Bln
1. Pemasangan Untuk meningkatkan kualitas Siswa/I Dari Teori dan Mahasiswa 22 Agustus
Mading dan minat menulis anak, serta kelas 7 sampai praktek 2018 - 01
Kelas kreativitas anak-anak serta kelas 8 (kelas September
anak-anak dapat menghasilkan A&B). 2018
karya-karya tulis yang akan di
tempel pada mading
2. Pemberdaya Untuk meningkatkan cara Siswa/I SMPN Teori dan Mahasiswa 06 – 14
an anak berkomunikasi yang baik Rinbesi Hat Praktek Agustus 2018
dalam melalui proses belajar Kelas IX A dan
berkomunik (membaca,berbicara di depan IX B
asi kelas)
3. Bimbingan Menumbuhkan minat belajar Anak-anak di Teori dan Mahasiswa 06 Agustus
belajar Bahasa Inggris anak-anak usia Dusun Dinleo Praktek 2018 – 10
bahasa dini di desa Rinbesi Hat, September
Inggris Meningkatkan kemampuan 2018
untuk anak- anak-anak usia dini dalam
anak di berBahasa
lingkungan Inggris,Menumbuhkan
sekitar kesadaran anak usia dini akan
penginapan pentingnya Bahasa Inggris

67
Rinbesi Hat, 01 Agustus 2018 Mengetahui
Nama Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

INDAH ROSALIA NASKAY


GREGORIUS ULU
NIM. 1503050009

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Monodisiplin

Nama : Indah Rosalia Naskay


NIM : 1503050009
Fakultas/prodi : Ilmu Sosial dan ilmu Politik/Ilmu Komunikasi
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluser Ilmu : Sosial
Tabel 2.17. Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

1. Pemasangan Untuk Siswa/I Teori dan 100% Kurangnya Anak-anak


Mading Kelas meningkatkan Dari kelas praktek kreatifitas diharapkan
di kualitas dan 7 sampai anak dalam berlatih di
SMPNRinbesih minat menulis kelas 8 membuat rumah, dan
at anak, serta (kelas karya tulis. pemasangan
kreativitas A&B). mading tidak
anak-anak berhenti disitu
serta anak- saja.
anak dapat
menghasilkan
karya-karya

68
tulis yang akan
di tempel pada
madding

2. Pemberdayaan Untuk Siswa/I Teori dan 100% Sebagian Anak-anak tetap


anak dalam meningkatkan SMPN praktek besar anak berlatih
berkomunikasi cara Rinbesihat masih takut berbicara di
berkomunikasi Kelas IX A dan malu depan umum
yang baik dan IX B untuk dan selalu
melalui proses berbicara di berani untuk
belajar depan umum tampil.
(membaca,berbica
ra di depan kelas)
3. Bimbingan Menumbuhkan Anak-anak Teori dan 100% adik-adik
belajar bahasa minat belajar SD (kelas Praktek kurang aktif
Inggris untuk Bahasa Inggris 1-6) di dalam
anak-anak di anak-anak usia Dusun bimbingan
lingkungan dini di desa Dinleo belajar ini
sekitar Rinbesi Hat, sehingga
penginapan Meningkatkan saya
kemampuan kesulitan
anak-anak usia dalam
dini dalam menyampaikan

berbahasa materi, serta

Inggris, ada beberapa

Menumbuhkan adik-adik

kesadaran yang malu-

anak usia dini malu dalam

akan belajar

pentingnya bersama

Bahasa Inggris

69
Rinbesi Hat, 12 September 2018 Mengetahui
Nama Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

INDAH ROSALIA NASKAY


GREGORIUS ULU
NIM. 1503050009

A. Pemasangan Mading Kelas


a. Latar Belakang

Majalah dinding atau lebih dikenal dengan singkatannya “MADING” yaitu salah satu
jenis media atau sarana penyampaian informasi dan penyaluran minat dan bakat yang dikerjakan
dan dikelola oleh kelompok tertentu serta diperuntukkan untuk kalangan tertentu pula.Mading
sangat mungkin dijumpai di banyak tempat seperti mesjid, sekolah, perpustakaan umum, instansi
pemerintahan dan lain sebagainya. Hal ini karena mading bisa dikelola oleh siapa saja dan bisa
ditempatkan dimana saja.Mading sekolah adalah mading yang dikelola oleh suatu sekolah
tertentu baik siswa maupun guru dan biasanya disajikan agar dapat dibaca oleh warga sekolah
tersebut. Mading sekolah selain sebagai media untuk menyampaikan informasi (pengumuman
atau berita) juga dapat dijadikan atau sarana pengembangan minat dan bakat baik siswa maupun
guru dalam bidang tulis menulis.Mading juga sangat berperan dalam mengasah kemampuan
siswa untuk belajar berorganisasi secara baik, melatih kedisiplinan karena harus bekerja sesuai
jadwal, belajar untuk lebih kreatif dalam mencari ide-ide baru untuk tema dan tampilan mading,
dan melatih siswa untuk bisa lebih bertanggungjawab terhadap tugas yang harus dikerjakannya.
Mengingat keberadaan madding sekolah memiliki arti yang penting baik bagi siswa maupun
guru, maka hendak nya madding sekolah dikelola secara baik agar tetap eksis. Dengan
pengelolaan yang baik, diharapkan madding akan selalu dapat terbit pada waktunya dengan
tema-tema dan tampilan-tampilan yang menarik.Dari uraian latarbelakang tersebut maka saya
tertarik untuk membantu siswa-siswi SMP Ribensihat dalam pengadaan mading di sekolah
karena sesuai hasil observasi saya melihat tidak tersediannya madding disekolah tersebut.

70
Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi telah dilakukan.Observasi yang sudah
dilakukan diawali dengan mewawancaraikepalasekolah SMP Ribensihat tentang potensi apa
yang sudah dimilik ioleh SMP Ribensihat serta potensi apa yang belum dimiliki oleh SMP
Ribensihat. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, terlihat bahwa di SMP Ribensihat, desa
Rinbesi Hat Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Bellu. Belum memeiliki mading di sekolah
sehingga saya mengajukan program saya yang ketiga ini tentang pengadaan mading di SMP
Ribensihat melalui kepala sekolah dan usulan saya diterima dan didukung oleh guru-guru SMP
Ribensihat.Alasan pemilihan program tersebut adalah karena ketidaktersediannya mading di
SMP Ribensihat sehingga saya melakukan pengadaan madding.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil observasi mahasiswa di SMPN Rinbesihat. Dari
kelas 7 sampai kelas 8 (kelas A&B). Maksud dari kegiatan ini yaitu agar siswa-siswi SMP
Ribensihat mempunyai mading sekolah dan mendapat banyak informasi dari artikel-artikel yang
diterbitkan pada mading tersebut. Sehingga mereka rajin membaca dan mengembangkan bakat
mereka dibidang seni menulis. Hal pertama yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu membuat
materi mengenai bagaimana cara membuat dan menghasilkan karya-karya tulis dan juga
melakukan pengadaan alat peraga. Kemudian tahap selanjutnya ialah mahasiswa berlatih
bersama siswa/i kelas VIIIA dan VIIIB dalam membuat karya tulis yang kemudian hasil tersebut
di tempel di madding kelas. Tidak hanya pada kelas VIII tetapi juga pada kelas VII A dan VII B
yang juga hasil karya tersebut di tempel di mading kelas yang telah di sediakan sebelumnya.

c. Hasil Yang Di Capai

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu siswa-siswi tersebut dapat mencurahkan karya
mereka pada mading yang telah dibuat. SMPN Ribensihat kini telah mempunyai mading untuk
sarana bakat dan bacaan bagi siswa-siswinya. Tindak lanjut yang di lakukan adalah memilih
beberapa siswa untuk mengelola madding tersebut agar kedepannya dapat diperbaharui.
Memberikan masukan-masukan kepada mereka bagaimana cara-cara membuat mading yang
baik, sehingga orang yang melihatnya tidak bosan dan topik ataupun tema-tema yang dipilih.

71
Siswa-siswi memberikan respon yang positif, dimana sangat antusiasnya dalam bertanya dan
juga dalam membuat karya-karya tulis.

Faktor pendukung dalam kegiatan ini ialah kepala sekolah, wali kelas dan guru yang
bersedia memberikan informasi dan juga bersedia membantu mahasiswa dalam pelaksanaan
kegiatan ini. Faktor penghambat dalam kegiatan ini ialah yaitu membutuhkan waktu yang lama
dalam pengadaan perlengkapan dalam proses pelatihan seperti (kertas binder,double
tip,gunting,kertas buffalo,karton,dan pernak-pernik) Hal ini dikarenakan jarak yang cukup jauh
antara lokasi KKN dengan kota tempat tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.16. Pemasangan Mading Kelas. Berbincang bersama ttg membuat karya tulis
(A). membuat mading kelas (B). Berlatih bersama membuat karya tulis (C).
Menempelkan hasil karya (D.

B. Bimbingan Belajar Bahasa Inggris Untuk Anak-Anak Sekolah Dasar Di Lingkungan


Sekitar Penginapan
a. Latar Belakang

72
Dalam kehidupan manusia tidak akan terlepas dari ilmu pengetahuan, baik zaman dahulu
kala yang semuanya masih sangat tradisional hingga sekarang ini, dimana segala sesuatunya
dapat terpenuhi berkat penemu-penemu terdahulu yang sudah haus akan ilmu pengetahuan. Pada
era zaman modern saat ini persaingan sangat transparan, bisa di bilang sangat gencar-gencarnya
orang bersaing demi mendapat pengakuan lebih dari orang-orang sekitarnya dan melakukan
dengan segala cara, baik yang terpuji maupun yang tercela. Ilmu pengetahuan sangat penting
bagi kehidupan manusia, tanpa ilmu pengetahuan kita tidak dapat menjalani hidup dengan baik
dan benar. Ilmu pengetahuan banyak macamnya, salah satunya ilmu pengetahuan dalam
berbicara. Seperti kita ketahui, berbicara merupakan hal yang mudah dan bisa dibilang hal yang
sepele. Tapi jika kita tidak memiliki kemampuan atau skill maka itu pun bisa menjadi sulit.
Berbicara yang baik adalah dengan melihat dengan lawan bicara kita. Apakah lebih muda, tua,
ataupun sederajat. Karena ada tata bahasa yang harus di perhatikan saat kita berbicara kepada
lawan bicara kita. Dan bahasa yang di gunakan juga perlu di perhatikan. Karena di dunia ini ada
banyak sekali bahasa yang di gunakan, dan bahasa yang universal adalah bahasa Inggris. Sudah
sepatutnya kita menguasai bahasa Inggris saat ini. Karena di zaman modern ini segala aspek
kehidupan menggunakan bahasa Inggris untuk suatu aktivitas. Mungkin bagi kita, warga negara
Indonesia akan menemukan kesulitan dalam berbahasa asing yang diantaranya bahasa Inggris.
Namun, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak mempelajari bahasa asing. Karena dengan
mempelajarinya kita akan menemukan banyak manfaat yang di peroleh. Tapi, tidak berarti kita
meninggalkan bahasa asli kita yaitu bahasa Indonesia yang sangat kaya dengar keanekaragaman
bahasa dan budaya. Dalam rangka memajukan warga negara Indonesia ada sebaiknya kita
menyediakan fasilitas untuk mengasah bahasa asing yaitu bahasa Inggris dengan cara membuka
jasa kursus bahasa Inggris untuk semua kalangan (dari anak-anak hingga dewasa). Dengan
adanya kursus ini di harapakan dapat membantu masyarakat dalam berlatih bahasa Inggris
dengan benar dan mudah, untuk kepentingan bersama. Oleh karena itu, dengan penjelasan latar
belakang inilah saya mengambil judul “Bimbingan Belajar Bahasa Inggris Untuk Anak-anak
Sekolah Dasar Di Sekitar penginapan.” Sebagai salah satu program individu saya. Program
ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan dimana ketika setelah
beberapa hari berada di desa Rinbesi Hat dan sedikit berbincang-bincang dengan adik-adik maka
pada suatu ketika saya mencoba menyapa dengan berbahasa Inggris “how are you”? kepada
adik-adik yang pada waktu itu sedang duduk bermain di dekat tempat penginapan kami. Setelah

73
saya menyapa dengan kalimat bahasa Inggris tersebut saya melihat tidak ada respon baik dari
mereka, mereka hanya tersenyum dan malu-malu sehingga dari hal tersebut saya berinisiatif
untuk memberikan bimbingan belajar kepada adik-adik yang tinggal disekitar penginapan saya.
Pada program pertama saya kali ini bertujuan untuk memberikan bimbingan belajar Bahasa
Inggris untuk anak-anak usia dini (siswa-siswi SD Rinbesi Hat) desa Rinbesi Hat Kecamatan
Tasifeto Barat Kabupaten Belu.Sasaran bimbingan belajar pada program yang pertama ini ialah
anak-anak usia dini di Rinbesi Hat khususnya adik-adik yang tinggal dekat tempat penginapan
lokasi KKN. Sebelum melakukan bimbingan belajar pada program yang pertama ini maka
terlebih dahulu saya melakukan Persiapan yaitu melakukan survey pendahuluan untuk melihat
kondisi di lapangan.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil observasi mahasiswa kepada adik-adik yang
tinggal disekitar penginapan dimana anak-anak perlu diberikan bimbingan Bahasa Inggris sedini
mungkin untuk pembiasaan dan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi di kalangan anak.
saya berinisiatif untuk memberikan bimbingan belajar kepada adik-adik yang tinggal disekitar
penginapan saya. Maka hal pertama yang saya lakukan ialah membuat jadwal belajar kepada
anak-anak, kemudian mahasiswa juga melakukan pengadaan alat-alat peraga untuk menjadi
pelengkap dalam proses belajar, juga turut menyusun rencana pembelajaran yang setiap harinya
memiliki tema-tema yang berbeda. Dalam pelaksanaan kegiatan ini anak-anak tidak hanya di
bekali dengan ilmu saja, tetapi anak-anak juga di berikan test atau evaluasi sebagai bentuk
merespon atau merangsang daya ingat anak-anak tentang materi yang di berikan. Anak-anak juga
diberikan game-game yang menarik yang tidak hanya menghibur melainkan mendidik juga.

c. Hasil Yang Di Capai

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa ada perubahan kemampuan dari anak-anak usia dini
dimana mereka yang awalnya tidak bisa berBahasa Inggris karena kurang mendapatkan
pengajaran belajar Bahasa Inggris sebelumnya, menjadi bisa berBahasa Inggris meskipun masih
dalam tataran sederhana. Anak anak yang awalnya takut dan tidak suka terhadap pelajaran
Bahasa Inggris menjadi suka dengan Bahasa Inggris.

74
Faktor pendukung dalam kegiatan ini yaitu orangtua. Dimana orangtua turut andil dalam
membantu anak-anak untuk mengarahkan agar anak mengikuti bimbingan belajar sesuai dengan
jadwal yang telah di atur. Sedangkan yang menjadi kendala dalam kegiatan ini ialah adik-adik
kurang aktif dalam bimbingan belajar ini sehingga saya kesulitan dalam menyampaikan materi,
serta ada beberapa adik-adik yang malu-malu dalam belajar bersama.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.17. Bimbingan belajar bahasa Inggris untuk anak-anak di lingkungan sekitar
penginapan. Bimbingan belajar bersama tahap I (A). Bimbingan belajar
bersama tahap II (B). Anak maju kedepan untuk menulis (C). Anak tampil
untuk story telling tentang Classic Fairy Tales (D).

C. Pemberdayaan Anak Dalam Berkomunikasi


a. Latar Belakang

75
Dalam kehidupan bermasyarakat terdapat suatu system yang mengatur tentang tata cara
manusia bergaul. Tata cara pergaulan untuk saling menghormati biasa kita kenal dengan sebutan
sopan santun, tata karma, protokoler, dan lain-lain. Pentingnya etika dapat dilihat jika seseorang
berlomunikasi, kita tentu lebih menghargai orang yang berbicara dengan sopan ketimbang orang
yang berbicara dengan kata kasar. Seorang komunikan akan ragu untuk terbuka dengan orang
yang memiliki kredibilitas yang rendah, penyampaian pesan yang tidak valid juga akan
menyulitkan seorang komunikan dalam menangkap pesan maka dari itu kita perlu mengetahui
etika apa saja yang perllu kita penuhi sebelum berkomunikasi. Focus dalm berkomunikasi
merupakan kunci agar informasi yang disampaiakan komunikator kepada kita berjalan lebih
efektif, orang yang cenderung tidak memperhatikan lawan bicaranya biasanya kehilangan
beberapa potong informasi yang disampaikan dan terjadi kesenjangan antara kedua belah pihak.
Dalam beberapa kasus komunikasi beberapa individu melupakan pokok permasalahan yang ingin
dibicarakan. Hal ini terjadi karena informasi yang seharusnya di bicarakan terlalu melenceng
(basa basi), sehingga perlu adanya penyusunan konsep sebelum berbicara dengan orang lain.
Komunikan yang baik adalah komunikan yang mau mendengarkan dengan bijaksana perkataan
dari komunikator, menghargai apa yang dikatakannya dan tidak menimpali atau menyela
perkataan sebelum selesai. Biasanya dalam proses ini dua individu (komunikator dan
komunikan) perlu memahami satu sama lain. Meskipun kita berbeda pangkat, golongan, ataupun
profesi dengan orang lain yang lebih tinggi atau rendah dari kita maka kita harus tetap
menghargai, menyimak, dan mendengarkan apa yang disampaikan agar keharmonisan dalam
berkomunikasi tetap terjaga. Jika kita ingin dihargai dan diterima dengan baik maka ketika
berkomunikasi dengan orang lain meskipun beda umur ataupun lainnya maka kita perlu perlu
mengontrol emosi agar tidak terjadi hal yang diingankan seperti pertikaian. Berdasarkan
pemaparan latar belakang diatas Program individu ketiga dari saya yaitu melakukan
spemberdayaan tanak-anak dalam berkomunikasi dalam membangun relasi dengan sesama. Saya
memilih program ini karena setelah melakukan survei, ternyata ada beberapa anak dari usia 15
tahun dalam berkomunikasi sehari-hari mereka kalau bisa dibilang tidak menggunakan etika
berkomunikasi seperti yang telah saya pelajari sehingga pada kesempatan ini saya berupaya
untuk memberi pemahaman kepada adik-adik di SMPN Rinbesihat.

76
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, Setelah observasi lapangan dan kemudian perencanaan
program yang disetujui, maka saya perlu melakukan persiapan materi tentang pemberdayaan
anak dalam berkomunikai. Materi sosialisasi tentang komunikasi ini diambil dari apa yang sudah
saya pelajari di bangku perkuliahan. Agar materi sosialisasi mudah diterima dan dipahami oleh
siswa-siswi, saya membuat materi sosialisasi lebih sederhana dan ringkas. Setelah persiapan
materi sosialisasi selesai dilakukan, maka pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan. Setelah
melakukan pembuatan materi pembelajaran, maka dilakukanlah pengadaan alat peraga. Dalam
pelakasanaan kegiatan ini dilakukan proses pembelajaran di kelas IX A dan IX B dengan materi
yang telah di siapakan dengan tema yang berbeda-beda diantaranya Komunikasi Verbal dan Non
Verbal, Komunikasi Antar Pribadi dan Komunikasi Kelompok.

c. Hasil Yang Dicapai

Hasil kegiatan menunjukkan bahwa siswa/i di SMPN Rinbesihat sangat antusias dan
responsive, ketika proses pembelajaran terjadi banyak anak-anak yang bertanya dan tidak hanya
bertanya anak-anak juga sangat antusias untuk menjawab setiap pertanyaan yang saya ajukan.
Tidak hanya bertanya mereka juga turut mengerjakan setiap tugas-tugas yang saya berikan dan
mereka kerjakan di rumah. Anak-anak pun mulai mengetahui tentang bagaimana berkomunikasi
yang baik dan benar dengan sesama, kelompok maupun menggunakan bahasa non verbal
(ekspresi,gerakan tubuh dll). Kendala dalam kegiatan ini ialah Sebagian besar anak masih takut dan
malu untuk berbicara di depan umum.

d. Dokumentasi

A B

77
C D
Gambar 2.18. Pemberdayaan Anak dalam berkomunikasi.Proses pembelajaran tahap I
(A). Proses pembelajaran tahap II (B). Anak mulai berani maju ke depan
tahap I (C). Anak mulai berani maju ke depan tahap II (D).

Tabel 2.18 Pelaksanaan Kegiatan

Nama Program Waktu Kegiatan Peserta Kegiatan Dana

Hari/Tgl Jam Kerja

Pemberdayaan anak 06 – 14 Agustus 25 Jam Anak-anak SMP Mahasiswa


dalam berkomunikasi 2018 RINBESIHAT
kelas IX

Bimbingan belajar 06 Agustus 2018 – 33 Jam Anak-anak di Mahasiswa


bahasa Inggris untuk 10 September dusun Dinleo
anak-anak di lingkungan 2018
sekitar penginapan

Pemasangan Mading 22 Agustus 2018 - 29 Jam Siswa/I Dari kelas Mahasiswa


Kelas 01 September 7 sampai kelas 8
2018 (kelas A&B).

Total Jam 87 Jam

78
Rencana Kerja Kegiatan Monodisiplin

Nama : Maria Inggrid E.S Ataupah


NIM : 1503050049
Fakultas/prodi : Ilmu Sosial dan ilmu Politik/Ilmu Komunikasi
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluser Ilmu : Sosial
Tabel. 2.19. Rencana Kerja Tematik Monodisiplin

Sumber Waktu
Tujuan Masyarakat Metode
No Kegiatan Pembiayaan pelaksanaan
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan
**) Tgl/Bln
1. Sosialisasi dan Untuk Anak-anak Teori dan Mahasiswa 18-25
pelatihan memberikan SD kelas 3- praktek Agustus
Public informasi 6 di Dusun 2018
Speaking mengenai Dinleo
(berbicara di cara
depan umum) berbicara
di Dusun yang baik
Dinleo dan benar di
depan umum
dan melatih
kemampuan
berbicara di
depan umum.
2. Sosialisasi dan Untuk Siswa Teori dan Mahasiswa 06-15
pelatihan memberikan SMPRINBESI Praktek Agustus
penulisan informasi HAT (Kelas 2018
kreatif mengenai VIIIB)

di SMPN cara
RINBESIHAT membuat dan

79
menghasilkan
karya-karya
penulisan
kreatif seperti
(syair,pantun,
puisi,dll)
3. Mengajar di Untukmening Siswa Teori dan Mahasiswa 02 Agustus
PAUD katkan PAUD Praktek 2018-10
Saniotarin komunikasi Saniotarin September
sebagai antar pribadi 2018
bentuk antara siswa
komunikasi dan pengajar
antar pribadi
Rinbesi Hat, 1 Agustus 2018 Mengetahui
Nama Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

MARIA INGGRID E.S ATAUPAH GREGORIUS ULU


NIM. 1503050049

80
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Monodisiplin

Nama : Maria Inggrid E.S Ataupah


NIM : 1503050049
Fakultas/prodi : Ilmu Sosial dan ilmu Politik/Ilmu Komunikasi
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluser Ilmu : Sosial
Tabel 2.20. Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

Tujuan Masyarakat Capaian Kendala


Metode
No Kegiatan Pelaksanaa Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan
n

1. Sosialisasi Untuk Anak-anak Teori dan 100% anak-anak di Orangtua


dan pelatihan memberikan SD kelas 3- praktek dusun dinleo ada Lebih
Public informasi 6 di Dusun yang bersekolah memperhati
Speaking mengenai Dinleo siang dan pulang kan anak-
(berbicara di cara pada sore hari, anak dalam
depan umum) berbicara maka jadwal berlatih
di Dusun yang baik kegiatan yang mengasah
Dinleo dan benar di telah dibuat kemampuan
depan umum harus di atur berbicara di
dan melatih kembali lagi depan
kemampuan untuk umum.
berbicara di menyesuaikan
depan dengan jadwal
umum. sekolahnya
anak-anak.
2. Sosialisasi Untukmemb Siswa SMP Teori dan 100% siswa-siswi Anak-anak
dan pelatihan erikan Rinbesihat Praktek hanya mampu diharapkan
penulisan informasi (Kelas mengutip karya- untuk lebih
kreatif di mengenai VIIIB) karya yang banyak
SMPN cara sudah ada di berlatih di
RINBESIHA membuat buku atau di rumah

81
T dan internet dan tak maupun di
menghasilka mampu untuk sekolah
n karya- menghasilkan dalam hal
karya karya-karya membuat
penulisan sendiri. dan
kreatif menghasilka
seperti n karya-
(syair,pantun karya.
,puisi,dll)
3. Mengajar di Untuk Siswa Teori dan 100% Kurangnya Diharapkan
PAUD meningkatka PAUD Praktek tenaga pendidik guru lebih
Saniotarin n Saniotarin di Paud kreatif
sebagai komunikasi Saniotarin, dalam
bentuk antar pribadi sehingga proses membuat
komunikasi antara siswa pembelajaran media
antar pribadi dan pengajar tidak memadai pembelajara
dan juga n di sekolah.
kurangnya alat
peraga untuk
mengajar

Rinbesi Hat, 12 September 2018 Mengetahui


Nama Mahasiswa Kepala Desa Rinbesi Hat

MARIA INGGRID E.S ATAUPAH GREGORIUS ULU


NIM. 1503050049

82
A. Sosialisasi dan Pelatihan Public Speaking (Berbicara di depan umum) di dusun
Dinleo
a. Latar Belakang

Istilah Public speaking dulu dikenal dengan istilah Retorika.Retorika sendiri artinya
keahlian berbicara atau berpidato.Seiring berjalannya waktu istilah Retorika mulai digeser dan
dikenal dengan istilah Public speaking.Public speaking merupakan komunikasi yang dilakukan
secara lisan, yaitu tentang suatu hal atau topik yang disampaikan dihadapan banyak orang
dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada banyak orang.Public Speaking merupakan
suatu proses berbicara kepada sekelompok orang secara terstruktur dengan tujuan memberikan
informasi,mengajak,mempengaruhi maupun menghibur audiens atau pendengar. Beberapa
bentuk Public Speaking ialah Pidato atau Orasi,Khotbah,Presentasi dan Diskusi Public. Untuk
menjadi Public Speaker atau Pembicara yang baik maka di perlukan Keterampilan yang di
dasarkan pada pengalaman,latihan dan praktek berbicara di depan umum, agar pesan atau
informasi yang disampaikan dapat diterima oleh Pendengar.

Kemampuan Public Speaking dapat dilatih sejak usia dini. Pelatihan Public Speaking
dapat memberikan manfaat bagi tumbuh kembangnya anak diantaranya berani tampil di depan
umum, kecerdasan emosional menyumbang 80% kesuksesan hidup yang di terima, komunikasi
lisan juga termasuk ke dalam soft skill yang menyumbang 82% terhadap kesuksesan anak, serta
mendukung keterampilan leadership.

Kasus yang terjadi pada Anak-anak usia 6-12 tahun di Dusun Dinleo Desa Rinbesi Hat,
Kabupaten Belu-NTT, ketika anak-anak diminta oleh Guru untuk berbicara di depan kelas,
sayangnya anak-anak tidak berani melakukan dan ketakutan. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan
belajar yaitu dengan cara menumbuhkan kepercayaan diri. Kualitas masa awal anak merupakan
cermin kualitas bangsa yang akan datang. Dengan menggunakan Pelatihan Public
Speakingdiharapkan anak-anak di dusun Dinleo dapat meningkatkan kemampuan berbicara di
depan umum. Menyadari akan hal ini maka dilakukanlah Sosialisasi dan pelatihan Public
Speaking kepada anak-anak di dusun Dinleo. Oleh karena itu, public speaking sebaiknya
diperkenalkan kepada anak-anak dari usia dini agar mereka terbiasa dan terlatih untuk berbicara
di depan umum serta menjadi salah satu persiapan untuk menjadi public speaker yang baik.
Umumnya anak-anak masih memiliki kesulitan dalam hal berbicara di depan umum. Untuk itu,

83
dengan adanya kegiatan ini anak-anak dapat mempelajari dan mempraktikkan secara langsung
berbicara di depan umum.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan sosialiasasi dan pelatihan public speaking terdiri dari beberapa


pertemuan.Kegiatan diawali dengan perkenalan dan identifikasi jumlah anak-anak di dusun
Dinleo. Kemudian di pertemuan selanjutnya sosialisasi dilakukan pada tangga1 18 Agustus 2018
dan kemudian pelatihan dilaksanakan sebanyak 3 kali, pelatihan tahap I dilaksanakan pada
tanggal 19 Agustus 2018 dimana dalam pelatihan ini melakukan game-game dan lomba untuk
merangsang rasa keingintahuan anak dan berani maju di depan, kemudian tahap II pelatihan
public speaking yang dilakukan ialah membangun rasa percaya diri pada anak dimulai dari
kesadaran bahwa rasa percaya diri itu berasal dari diri masing-masing anak. Maka pada tahap ini
anak-anak dilatih untuk menanamkan keyakinan akan kemampuan diri mereka sendiri dengan
contohnya anak diberi tanggungjawab untuk berbicara memperkenalkan dirinya di depan satu
per satu. Tahap ke III pelatihan dimana anak-anak per kelompok di berikan tanggungjawab untuk
membuat dan menghasilkan karya berupa pidato dengan Tema “Hari Kemerdekaan” kemudian
membacakan di depan. Setiap anak-anak di berikan tanggungjawab untuk membacakan hasil
berupa pidato yang telah mereka buat dan dibacakan di depan.

c. Hasil Yang Dicapai

Setelah program ini dilaksanakan, anak-anak di dusun Dinleo sangat antusias dan
memberikan respon yang positif seperti banyak yang bertanya dimana dengan adanya sosialisasi
ini anak-anak di berikan pemahaman dan meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum
melalui pelatihan yang dilakukan. Anak-anak yang awalnya malu dan takut untuk maju dan
berbicara di depan ketika dilatih anak-anak pun tidak takut dan malu lagi untuk berbicara di
depan umum.

Faktor pendukung dalam kegiatan ini yaitu orangtua bersedia memberikan informasi
kepada mahasiswa sebanyak mungkin berkaitan dengan program ini dan juga senantiasa
mendukung dalam pelaksanaan program ini.Sedangkan kendala dalam kegiatan ini ialah anak-
anak di dusun Dinleo ada yang harus bersekolah siang dan pulang pada sore hari, maka jadwal

84
kegiatan yang telah dibuat harus di atur kembali lagi untuk menyesuaikan dengan jadwal
sekolahnya anak-anak.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.19. Sosialisasi dan Pelatihan Public Speaking. Sosialisasi public
speaking(A),membacakan hasil pidato di depan umum (B), Pelatihan Public
Speaking tahap I (C), Pelatihan Public Speaking(D)

B. Sosialisasi dan Pembuatan Karya-Karya Berupa Penulisan Kreatif di SMPN


Rinbesihat
a. Latar Belakang

Penulisan kreatif merupakan cara atau proses menyampaikan ide, gagasan atau pesan
yang mengandung nilai tambah, keunikan, belum pernah ada sebelumnya, dan merupakan karya
asli atau orisinil oleh penulis kepada pembaca dalam bentuk karya tulis seperti
berita,surat,laporan,puisi dan karya sastra lainnya, sesuai dengan suasana hati dan tujuan tertentu

85
secara jujur, jelas, dan langsung serta memenuhi langkah-langkah atau kaidah-kaidah yang telah
ditentukan.

Manfaat penulisan kreatif ialah sebagai wadah pengembangan kognitif dan kreatifitas,
sebagai wadah untuk mengungkapkan isi hati dan jati diri, sebagai wadah untuk mengelaborasi
ide-ide dan pendapat, sebagai wadah untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan
dalam menggunakan bahasa, sebagai wadah merangsang daya imajinasi dan keaktifan, serta
sebagai wadah untuk menyampaikan gagasan atas kejadian atau fenomena yang terjadi.

Berdasarkan kasus yang terjadi pada siswa-siswi kelas VIII di SMPN RINBESIHAT
dimana yang terjadi ialah siswa-siswi kurang mengetahui bagaimana cara membuat dan
menghasilkan karya-karya penulisan yang kreatif, siswa-siswi hanya mampu mengutip karya-karya yang
sudah ada di buku atau di internet dan tak mampu untuk menghasilkan karya-karya sendiri. Oleh karena
itu merasa penting maka di buatlah sosialisasi dan pelatihan bagaimana membuat dan menghasilkan
karya-karya seperti puisi,pantu, syair dan juga bagaimana memiliki daya kreatifitas yang tinggi untuk
meningkatkan ide-ide, gagasan.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil observasi mahasiswa di SMPN Rinbesihat khususnya di
kelas VIIIA dimana kurangnya kesadaran akan bagaimana cara membuat dan menghasilkan karya-karya
penulisan yang kreatif, siswa-siswi hanya mampu mengutip karya-karya yang sudah ada di buku atau di
internet dan tak mampu untuk menghasilkan karya-karya sendiri. Hal pertama yang dilakukan oleh
mahasiswa yaitu membuat materi sosialisasi mengenai bagaimana cara membuat dan menghasilkan
karya-karya penulisan kreatif. Tahap selanjutnya mahasiswa melakukan sosialisasi pada tanggal 06
Agustus 2018 mengenai bagaimana cara membuat dan menghasilkan karya-karya penulisan kreatif di
siswa/I kelas VIIIA. Tahap selanjutnya ialah melakukan pelatihan dari tanggal 07-14 Agustus 2018
dimana siswa/I di bagi dalam 5 kelompok, dimana siswa/I di beri bimbingan begaimana membuat
puisi,pantun dan syair yang tiap-tiap harinya siswa/I dan di beri kesempatan untuk membacakan hasil
karya di depan kelas, kemudian hasil karya yang dibuat di tempel di Mading (Majalah Dinding).

c. Hasil Yang Di Capai

Setelah program ini dilaksanakan, kepala sekolah, guru dan siswa-siswi sangat antusias dan
memberikan respon yang positif dimana dengan adanya sosialisasi ini siswa/I di berikan pemahaman dan
meningkatkan kesadaran dalam membuat dan menghasilkan karya-karya penulisan yang kreatif tanpa

86
harus mengutip karya-karya yang sudah ada di buku atau di internet. Siswa/I pun banyak yang bertanya
dan sangat antusias untuk menulis lagi dan menempelkan hasil karya diMading(majalah dinding).
Setelah program ini dijalankan kepala sekolah memberikan respon positif dengan merasa senang
dan bangga karna anak-anak mulai berani untuk membuat dan menghasilkan karya-karya dan
tidak malu untuk menempel di madding yang telah tersedia.

Faktor pendukung dalam kegiatan ini yaitu kepala sekolah dan guru-guru bersedia
memberikan informasi kepada mahasiswa sebanyak mungkin berkaitan dengan program ini dan
juga senantiasa mendukung dalam pelaksanaan program ini. Sedangkan faktor penghambat
dalam kegiatan ini yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam pengadaan perlengkapan dalam
proses pelatihan seperti (kertas binder,double tip,gunting,kertas buffalo,karton,dan pernak-
pernik) Hal ini dikarenakan jarak yang cukup jauh antara lokasi KKN dengan kota tempat
tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.20. Sosialisasi dan Pelatihan Penulisan Kreatif. Sosialisasi Penulisan Kreatif (A).
Pelatihan Penulisan Kreatif (B). menempelkan hasil karya-karya (C). hasil karya
penulisan kreatif (D)

87
C. Mengajar di Paud Saniotarin Sebagai Bentuk Komunikasi Antar Pribadi
a. Latar Belakang

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang
pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal,
dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan
pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan 6 (enam)
perkembangan: agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni,
sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia yang dilalui oleh
anak usia dini seperti yang tercantum dalam Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar
Nasional PAUD (menggantikan Permendiknas 58 tahun 2009).Ada dua tujuan
diselenggarakannya pendidikan anak usia dini, yaitu:Tujuan utama: untuk membentuk anak
Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat
perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan
dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.Tujuan penyerta: untuk membantu
menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah, sehingga dapat mengurangi
usia putus sekolah dan mampu bersaing secara sehat di jenjang pendidikan berikutnya.Rentangan
anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara
menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa negara, PAUD
dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun (masa emas).Ruang lingkup Pendidikan Anak Usia Dini, di
antaranya: bayi (0-1 tahun), balita (2-3 tahun), kelompok bermain (3-6 tahun), dan sekolah dasar
kelas awal (6-8 tahun).

Guru merupakan pendorong dan sebagai tenaga pendidik yang memberikan pendidikan
bagi siswa/i. Secara kuantitas jumlah guru yang berkecimpung dalam PAUD jauh lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah guru-guru yang berkecimpung pada strata pendidan yang lain ( SD.
SMP. SMA). Selain itu juga kualitasnya masih kurang dan jumlah tenaga kependidikan
pembinaan anak usia dini masih sangat kutang dibandingkan dengan jumlah anak usia dini saat
in. Kurang berminatnya masyarakat dan lulusan menjadi guru PAUD menjadi kendala

88
perkembangan PAUD di Indonesia ini. Hal ini disebabkan karena secara filosofi manusia
Indonesi kurang mengenal pendidikan anak usia dini, sehingga apa yang tercermin dari moralitas
manusia Indonesia saat ini pada umumnya adalah kurangnya rasa tanggung jawab, toleransi,
kejujuran dan kepekaan terhadap sesamanya.

Kurang berminatnya lulusan atau masyarakat menjadi guru PAUD juga karena profesi
guru, termasuk guru PAUD, masih identik dengan pendapatan yang sangat minim.Hanya guru di
kotalah yang mendapatkan kesempatan yang lebih baik dibanding dengan guru di desa. Karena
itu masyarakat yang berprofesi sebagai guru lebih terpusat di kota, sehingga guru daerah
mengalami kekurang guru. Hal ini juga berlaku bagi guru PAUD.Kurang berminatnya
masyarakat menjadi guru PAUD dengan sendirinya mengakibatkan kurang berminatnya pihak
swasta mendirikan Institusi kependidikan untuk mencetak guru-guru PAUD.

Berdasarkan kasus yang terjadi di Paud Saniotarin di Dusun Dinleo Desa Rinbesihat,
masih kurangnya tenaga Guru atau Pengajar di Paud Saniotarin. Tenaga pendidik yang tersedia
hanyalah 2 orang dengan jumlah anak sebanyak 30 orang, tenaga pendidik rata-rata lulusan
sarjana dan lulusan SMA.Oleh karena itu mahasiswa turut mengambil bagian dalam mengajar di
paud dan juga sebagai bentuk komunikasi antar pribadi antara guru dan murid.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil observasi mahasiswa di Paud Saniotarin di


Dusun Dinleo dimana dari hasil observasi mahasiswa mendapati bahwa masih kurangnya tenaga
pendidik di Paud Saniotarin, dimana tenaga pendidik yang tersedia hanya 2 orang dengan rata-
rata lulusan Sarjana dan Lulusan SMA.Oleh karena itu hal pertama yang dilakukan oleh
mahasiswa ialah melakukan komunikasi dengan guru Paud Saniotarin kemudian bersama
membuat jadwal mengajar dan kemudian menyusun Rancangan Pembelajaran (RPP) dengan
tema yang berbeda setiap harinya.

Dalam melakukan perencanaan program ini saya membahas bersama Guru-guru agar
diketahui bersama sehingga bisa mendapat dukungan dan persetujuan.Setelah persiapan materi
sudah cukup, proses belajar mengajar dilaksanakan sesuai waktu yang sudah ditentukan. Proses
mengajar ini dilakukan 1 bulan, dengan jadwal mengajar mulai dari hari senin hingga hari jumat.
Proses pembelajaran dilakukan dengan tema yang berbeda tiap harinya dimana anak-anak tidak

89
hanya di berikan pengetahuan saja tetapi juga di berikan aktivitas-aktivitas atau game untuk
merangsang kognitif dan daya ingat anak-anak tersebut. Proses pembelajaran yang dilakukan
setiap hari dengan tema dan metode yang berbeda seperti diskusi, story telling, praktek dan
ceramah.

c. Hasil Yang Dicapai

Setelah program ini dilaksanakan guru-guru dan anak-anak sangat antusias dan
memberikan respon yang positif dimana pada saat proses pembelajaran anak-anak sangat
responsif. Ketika diberikan pertanyaan anak-anak sangat antusias untuk bertanya dengan
banyaknya yang mengangkat tangan untuk bertanya seputar materi yang diberikan.Setelah
program ini dijalankan guru-guru memberikan respon positif dengan merasa senang dan bangga
karna anak-anak mulai berani untuk membuat dan menghasilkan karya-karya dan tidak malu
untuk menempel hasil karya di mading yang telah tersedia.

Faktor pendukung dari program ini ialah guru-guru yang senantiasa memberikan
informasi sebanyak mungkin bagi mahasiswa dan bersedia membantu dalam pelaksanaan
program ini. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat dalam kegiatan ini ialah pada saat
pengadaan media pembelajaran atau alat peraga, karena jarak yang cukup jauh antara lokasi
KKN dengan kota tempat tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan

d. Dokumentasi

A B

90
C D
Gambar 2.21. Mengajar di Paud Saniotarin Sebagai bentuk komunikasi Antar Pribadi. Belajar
tentang anggota tubuh (A), aplikasi pembelajaran mengenai hobby(B), Membuat
Alat peraga dari kertas (C), belajar tentang menghitung (D).

91
Tabel 2.21. Tabel Pelaksanaan Kegiatan

Nama Program Waktu Kegiatan Peserta Dana


Kegiatan
Hari/Tgl Jam Kerja

Sosialisasi dan 18 Agustus 22 Jam Anak-anak SD Mahasiswa


Pelatihan Public 2018-25 Agustus Kelas 3-6 di
Speaking (berbicara di 2018 dusun Dinleo
depan umum)

Sosialisasi dan 06 Agustus 26 Jam Siswa siswi Mahasiswa


pelatihan Penulisan 2018- 15 kelas VIIIA
Kreatif September 2018 SMPN
Rinbesihat

Mengajar di Paud 02 Agustus 46 Jam Murid di Paud Mahasiswa


Sebagai bentuk 2018-10 Saniotarin
komunikasi Antar September 2018
Pribadi

Total Jam 94 Jam

92
RENCANA KERJA TEMATIK MONODISIPLIN

Nama Mahasiswa : Juliana Fernandes Koa


NIM : 1510010015
Fakultas/Prodi : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis / Ekonomi Pembangunan
Lokasi/Unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat / Belu

Tabel 2.22. Rencana Kerja Tematik Monodisiplin

No Rencana Tujuan Kegiatan Masyarakat Metode Sumber Waktu


kegiatan Sasaran Pelaksanaan*) Pembiayaan**) Pelaksanaan
Tgl/Bln

1. Sosialisasi Untuk memotivasi Siswa siswi SMP teori dan Mahasiswa 03 Agustus
pentingnya anak dalam (kelas VII AB) ceramah 2018 -15
menabung menabung september 2018
sejak usia
dini
2. Penyuluhan Agar dapat Masyarakat yang Teori dan Mahaiswa 19 Agustus
tentang meningkatkan memiliki usaha pelatihan 2018 -25
pentingnya pengetahuan (kios kecil) September 2018
koperasi masyarakat tentang
kepada pentingnya
pengusaha koperasi sehingga
UKM suatu waktu
masyarakat
memiliki UKM
dapat membentuk
koperasi bersama
pengusaha lain
yang ada di desa
Rinbesi Hat

93
3. Sosialisasi Agar dapat siswa-siswi SMP Teori dan Mahasiswa 31 Agustus
pentingnya meningkatkan (kelas VIII AB) ceramah 2018 -09
berwirausa pengetahuan September 2018
ha di usia masyarakat tentang
dini pentingnya
koperasi sehingga
suatu waktu
masyarakat
memiliki UKM
dapat membentuk
koperasi bersama
pengusaha lain
yang ada di desa
Rinbesi Hat
Rinbesi Hat, 1 Agustus 2018 Mengetahui
Mahasiswa Kepala Desa Ribesi Hat

JULIANA F. KOA Gregorius Ulu


Nim: 1510001001

94
Tabel 2.23. Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala


No Kegiatan Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1. Sosialisasi Untuk Siswa SMP Teori dan 100% - orang tua harus
pentingnya memotivasi ( kelas VII ceramah lebih banyak
menabung anak dalam AB) mendukung anak
sejak usia menabung untuk menabung
dini atau belajar hidup
hemat
2. Penyuluha Agar dapat Masyarakat Teori dan 100% - lebih menyadarka
n tentang meningkatkan yang pelatihan n masyarakat
pentingnya pengetahuan memilik untuk bekerja
koperasi masyarakat usaha (kios sama
kepada tentang kecil) dengan koperasi
pengusaha pentingnya untuk
UKM koperasi membangun
sehingga suatu dan memperbaiki
waktu perekonomian ma
masyarakat syarakat menjadi l
memiliki ebih baik lagi
UKM dapat
membentuk
koperasi
bersama
pengusaha lain
yang ada di
desa Rinbesi
Hat

95
3. Sosialisasi Untuk melatih Siswa SMP Teori 100% - orang tua harus
pentingnya mental anak (Kelas VIII membimbing dan
berwirausa dan AB) mendukung anak
ha di usia memberikan dalam mengenal
dini kesempatan dunia wirausaha
pada anak di dan mendapatkan
usia dini untuk manfaat yang
tumbuh sebanyak-
menjadi banyakya untuk
pribadi yang tumbuh menjadi
kreatif. pribadi yang
kreatif di masa
depan.

Rinbesi Hat 12 September 2018 Mengetahui


Mahasiswa Kepala Desa Ribesi Hat

JULIANA F. KOA Gregorius Ulu


Nim: 1510001001

A. Sosialisasi pentingnya menabung sejak usia dini


a. Latar Belakang
Sosialisasi pentingnya menabung sejak dini adalah salah satu cara untuk menanamkan
rasa gemar menabung pada anak. Kurangnya kesadaran dalam menabung merupakan masalah
yang timbul oleh mental anak dan gemar melakukan kegiatan konsumsi. Bercermin pada kata-
kata bijak “rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya”, ungkapan kata-kata bijak ini mestinya
mulai kita tanamkan kepada anak sejak usia dini, kepada mereka kita ajarkan hidup hemat
dengan cara menabung agar pola konsumtif yang tidak bermanfaat dapat dikurangi dengan
tertanamnya budaya menabung kepada anak.

Manfaat yang dicapai dari kegiatan ini adalah dalam tujuan jangka pendek antara lain
yaitu mengenalkan kepada anak-anak mengenai manfaat dari menabung dan manfaat jangka

96
panjang yaitu melatih anak-anak untuk belajar mengatur keuangan mereka, sekaligus melatih
untuk hidup hemat.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan


Berdasarkan observasi Mahasiswa di SMP N Rinbesihat yang mana memiliki waktu
untuk anak-anak SMPN Rinbesihat dalam mengasah kemampuan mereka pada saat
mendengarkan materi tentang Pentingnya Menabung Di usia Dini. Kegiatan ini dilakanakan pada
tanggal 06 Agustus.

Metode yang digunakan yaitu teori dan ceramah. Dimana saya mengajarkan tentang
hidup hemat dengan cara menabung di usia dini untuk masa depan. Langkah pertama yang
dilakukan adalah persiapan materi yang akan diajarkan oleh adik-adik SMP N Rinbesihat.
Kegiatan ini dilakukan selama lima belas hari, dimana dalam satu minggu dilakukan empat kali
pertemuan pada hari senin, selasa, rabu dan jumat.

c. Hasil yang dicapai


Hasil yang diperoleh dari program ini adalah peserta didik semakin lebih cepat
memahami pentingnya menabung sejak usia dini, guna melatih mental anak agar mereka lebih
belajar berhemat, belajar mengatur keuangan dan dapat membelajakan uang saku yang didapat
dari orang tua dengan bijak.

d. Dokumentasi

A B

97
C
D

Gambar 2.22. Sosialisasi Pentingnya Menabung Diusia Dini. Meyampaikan


teori tentang “Pentingnya Menabung Diusia Dini” (A), Memberikan pertanyaan
kepada adik-adik SMPN Rinbesihat (B), Lagi mendengarkan pertanyaan diajukan
oleh siswa SMPN Rinbesihat (C), Hasil pembuatan celengan dari bambu dan
tempurung kelapa (D).

B. Penyuluhan tentang pentingnya koperasi kepada pengusaha UKM


a. Latar Belakang
Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat merupakan salah satu lembaga yang menjadi
pilar ekonomi dimana orang-orang yang memiliki kepentingan relatif homogen berhimpun untuk
meningkatkan kesejahteraannya. Koperasi sebagai badan usaha yang cukup strategis dalam
mencapai tujuan-tujuan ekonomis yang berdampak pada masyarakat secara luas. Koperasi bisa
mencakupi kehidupan ekonomi seluruh masyarakat meskipun mereka tidak memiliki modal yang
besar, namun koperasi memberikan wadah untuk bisa menunjang perkembangan ekonomi
masyarakat dalam mengembangkan usahanya. UKM dan Koperasi adalah dua hal yang saling
membutuhkan satu sama lainnya.

b. Jalannya pelaksanaan kegiatan


Program ini dilakukan pada masyarakat desa Rinbesi Hat agar dapat meningkatkan
pengetahuan masyarakat dalam menyadarkan untuk bekerja sama dengan koperasi sehingga
dapat membangun dan memperbaiki perekonomian masyarakat ke depan untuk jauh lebih baik
lagi. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Agutus, dimana saya dapat memberikan
solusi kepada masyarakat desa Rinbesi Hat yang memiliki usaha (kios) yang ingin usahanya
lebih besar tetapi modalnya masih minim bisa meminjam di koperasi tersebut. Masyarakat desa

98
Rinbesi Hat sangat antusias dalam kegiatan ini. Selain itu juga, kegiatan ini mendapat respon
positif baik dari masyarakat Desa.

c. Hasil Yang Dicapai

Program Sosialisasi Konsep Dasar Koperasi ini berupa penyuluhan kepada masyarakat
desa agar dapat mengetahui pentingnya koperasi terhadap UKM dan memotivasi masyarakat
desa untuk bisa menunjang perkembangan ekonomi masyarakat dalam mengembangkan
usahanya.

d. Dokumentasi

A B

C D

Gambar 2.23.Penyuluhan tentang Pentingnya “Koperasi Kepada Pengusaha UKM”.Menjelaskan


tentang pentingnya “koperasi terhadap UKM” bagi Ibu Ditha (A),Foto bersama
Ibu Ditha pemilik usaha kios (B),Menjelaskan tentang pentingnya “koperasi
terhadap UKM” bagi Ibu Vero (C),Foto bersama Ibu Ditha pemilik usaha kios
(D).

C. Sosialisasi tentang pentingnya berwirausaha di usia dini


a. Latar Belakang
Wirausaha bukan hanya dunianya orang dewasa, tapi juga bisa menjadi bagian dari
dunianya anak-anak. Bedanya, wirausaha pada anak-anak tak bisa dijalankan sendirian, namun
membutuhkan bimbingan dan dukungan dari orang dewasa, orangtua maupun guru. Anak-anak

99
yang mengenal dunia wirausaha sejak dini, akan mendapati manfaat untuk bekal masa depan
kelak. Pada tahapan usia yang terbilang belia, anak-anak yang belajar menumbuhkan jiwa
wirausaha, akan tumbuh menjadi pribadi yang kreatif. Kreativitas yang terlatih sejak dini,
termasuk melalui berbagai ajang dan kegiatan kewirausahaan, menjadi modal utama
produktivitas dan kemandirian anak kala ia dewasa.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan sosialisasi ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh
Kepala Sekolah SMPN Rinbesihat. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di kelas VIII AB yang
sudah memasuki usia yang memiliki mental dalam berwirausaha di usia dini.

Kegiatan sosialisasi ini laksanakan pada tanggal 31 Agustus 2018 dengan waktu yang
disesuaikan dengan jadwal yang diberikan oleh pihak sekolah. Dalam dunia berwirausaha di usia
dini ini perlu ada dukungan dari orang tua agar anak lebih percaya diri dalam berwirausaha.
Siswa-siswi kelihatannya sangat senang ketika mendengarkan teori tersebut dan siswa-siswi juga
tidak merasa bosan dalam mengikuti kegiatan sosialisasi ini.

c. Hasil Yang Dicapai


Hasil yang diperoleh dari program ini adalah peserta didik semakin lebih cepat
memahami dengan mengandalkan kreativitasnya dan memberikan kesempatan pada anak untuk
tumbuh menjadi pribadi yang kreatif. Pentingnya berwirausaha sejak usia dini ini, guna melatih
anak untuk mandiri.

d. Dokumentasi

A B

100
C D

Gambar 2.3. Sosialisasi Pentingnya Berwirausaha Sejak Usia Dini. Pemaparan teori tentang
“Pentingnya Berwirausaha Diusia Dini”(A), Memberikan pertanyaan kepada
siswa SMPN Rinbesihat (B), Lagi memeriksa pertanyaan yang akan diajukan
oleh siswa (C), Foto berama dengan siswa-siswa SMPN Rinbesihat setelah
selesai sosialisasi (D).

Tabel Pelaksanaan Kegiatan

Nama Program Waktu Kegiatan Peserta Dana


Kegiatan
Hari/Tgl Jam Kerja

Sosialisasi pentingnya 03 Agustus 30 Jam Siswa siswi Mahasiswa


menabung sejak usia 2018-15 kelas VII AB
Dini September 2018 SMPN
Rinbesihat

Penyuluhan tentang 19 Agustus 27 Jam Masyarakat yang Mahasiswa


pentingnya koperasi 2018-25 memilik usaha
kepada pengusaha UKM September 2018 (kios kecil)

Sosialisasi pentingnya 31 Agustus 31 Jam Siswa siswi Mahasiswa


berwirausaha di usia 2018-09 kelas VIII AB
dini September 2018 SMPN
Rinbesihat

Total Jam 88 Jam

101
Rencana Kerja Kegiatan Tematik Monodisiplin

Nama :Michael U. Orolaleng


NIM :1503030052
Fakultas/prodi : Ilmu Sosial dan Ilmu Pilotik/Sosiologi
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluser Ilmu :Sosial
Tabel 2.25.Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

Sumber Waktu
Rencana Masyarakat Metode
No Tujuan Kegiatan Pembiayaan Pelaksanaan
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan
**) Tgl/Bln
1. Sosialisasi Memberikan Pemerintah Ceramah, Mahasiswa 25 Agustus
tentang informasi mengenai Desa Rinbesi diskusi, 2018
Human mekanisme Hat dan menonton
Trafficking bermigrasi serta Seluruh video,
(implementasi mengetahui aturan Masyarakat tampilkan
sosiologi dan regulasi dalam Desa gambar/foto
Hukum) di bermigrasi dan
Dusun Dinleo TPPO (Tindak
Pidana
Perdagangan
Orang)
2. Pembuatan Membantu orang Pemuda desa Pembuatan Mahasiswa 14-15
Struktur muda untuk Rinbesi Hat struktur Agustus
karang taruna menegakkan bersama 2018
dan pelatihan kembali, pemuda desa,
Leadership di mempertahankan, ceramah, dan
Dusun Dinleo dan meningkatkan diskusi
motivasi mereka

102
3. Organisir Masyarakat adat Masyarakat Pembentukkan Mahasiswa 11-30
Masyarakat memahami hak-hak adat Fahik di organisasi dan Agustus
adat di Dusun dan eksistensi dusun pendidikan 2018
Maktaen keberadaan Maktaen
masyarakat hukum
adat

Rinbesi Hat, 12 September 2018 Mengetahui


Nama Mahasiswa
Kepala Desa Rinbesi Hat

MICHAEL U. OROLALENG GREGORIUS ULU


NIM. 1503030052

103
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Monodisiplin

Nama :Michael U. Orolaleng


NIM :1503030052
Fakultas/prodi : Ilmu Sosial dan Ilmu Pilotik/Sosiologi
Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluser Ilmu :Sosial

Tabel 2.26. Pelaksanaan Kegiatan Tematik Monodisiplin

Kendala
Masyarakat Metode Capaian
No Kegiatan Tujuan Kegiatan Pelaksana Saran
Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan
an
1. Sosialisasi Memberikan Pemerintah Ceramah, 90% Tidak Masyarakat
tentang informasi Desa diskusi, semua di harapkan
Human mengenai Rinbesi Hat menonton masyarakat untuk
Trafficking mekanisme dan Seluruh video, di dusun Berangkat
(implementa bermigrasi serta Masyarakat tampilkan hadir melalui jalur
si sosiologi mengetahui Desa gambar/foto dalam yang resmi.
Hukum) di aturan dan sosialisasi

Dusun regulasi dalam , kendala

Dinleo bermigrasi dan dalam

TPPO (Tindak berbahas

Pidana a.

Perdagangan
Orang)
2. Pembuatan Membantu Pemuda Pembuatan 90% Belum Pemerintah
Struktur orang muda desa Rinbesi struktur ada SK desa segera
karang untuk Hat bersama dari desa menerbitkan
taruna dan menegakkan pemuda desa, untuk Surat
pelatihan kembali, ceramah, dan pembentuk Keputusan
Leadership mempertahanka diskusi an karang tentang
(kepemimpi n, dan taruna, pembentukan

104
nan) di meningkatkan serta karang taruna
Dusun motivasi mereka keterlambat dan
Dinleo an dalam meningkatkan
pelatihan kemampuan
pemuda desa
melalui usaha
mikro ekonomi
(bengkel,sablon
,pangkas
rambut dll)
3. Organisir Masyarakat adat Masyarakat Pembentukkan 90% Waktu Mempertahankan

Masyarakat memahami hak- adat Fahik organisasi diskusi eksistensi


adat di hak dan di dusun dan dan keberadaan
Dusun eksistensi Maktaen pendidikan pendidik masyarakat
Maktaen keberadaan an yang hukum adat
masyarakat kurang melalui
hukum adat efektif. organisasi
masyarakat
adat.

Rinbesi Hat, 12 September 2018 Mengetahui


Nama Mahasiswa
Kepala Desa Rinbesi Hat

MICHAEL U. OROLALENG GREGORIUS ULU


NIM. 1503030052

105
A. Sosialisasi Tentang Human Trafficking (Implementasi Sosiologi Hukum)
a. Latar Belakang

Human Trafficking atau Perdagangan Manusia adalah segala transaksi jual beli terhadap
manusia.Aktivitas transaksi ini meliputi Perekrutan dan Pengiriman.Undang-undang untuk
penempatan tenaga kerja di luar negeri yaitu Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 dan
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang pencegahan tindak pidana perdagangan
manusia.NTT adalah suatu provinsi kepulauan yang meliputi pulau-pulau besar, yaitu Sumba,
Flores, Alor dan Timor, di samping pulau-pulau kecil.data menyangkut human trafficking di
Sumba, Timor dan Flores. Secara ekonomi provinsi ini termasuk sangat miskin.Pendapatan per
orang per minggu menurut data yang di peroleh antara 17 dolar sampai 25 dolar.Itu perhitungan
angka yang tercatat tapi dalam kenyataan ada yang tidak mencapai jumlah itu. Jadi perbedaan
kemiskinan dapat terlihat terutama di desa-desa dan sekarang juga di kota, seperti kota Kupang
yang menjadi daya tarik tersendiri karena banyak orang muda meninggalkan desa untuk mencari
pekerjaan di sana, dan di kota-kota kabupaten lainnya. Provinsi NTT sebenarnya kaya dengan
hasil-hasil hutan seperti jati, cendana, hasil-hasil tambang, hasil-hasil laut, tapi pengembangan
ekonominya belum bagus.Pemerintahan Jokowi memang memberikan perhatian khusus, seperti
yang kita lihat paling menonjol adalah hubungan komunikasi.Telkomsel hampir bisa
menjangkau semua desa di NTT.Jalan darat, (perhubungan) laut dan udara sekarang sudah lebih
bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.Tapi, masalah lain, yaitu kekeringan menjadi
bagian penyebab kemiskinan di NTT, dengan curah hujan yang sangat sedikit sehingga panen
selalu gagal.Maka setiap tahun di NTT ada kelaparan.Itulah latar belakang situasi di
NTT.Tentang human trafficking, NTT itu dikategorikan sebagai daerah yang rawan, darurat,
yang perlu penanganan segera. Presiden Jokowi sudah memerintahkan kepada Kapolri agar
segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah human trafficking di NTT Sebenarnya
human trafficking di NTT itu dikatakan sudah darurat karena banyak sekali warga NTT terutama
kaum wanita berumur 15 tahun ke atas yang dijadikan TKW ke luar negeri, khususnya ke
Malaysia, Singapura, Taiwan, dan negara-negara lain. Nah, data yang ada dari Januari sampai
Desember 2015 ada 941 orang yang dikirim yang bermasalah yang setelah diteliti ternyata
mereka menjadi korban dari tujuh jaringan pengiriman tenaga kerja. Jaringan itu adalah
perusahaan-perusahaan dan juga perorangan.Lalu, tahun 2016, dari Januari sampai Juli ada 726

106
TKW yang bermasalah.Dari data yang dihimpun, setelah diteliti, sebelum tahun 2015 ada 1,667
TKW korban human trafficking di NTT.

Kasus yang terjadi yaitu Ada dua korban yang Satu bernama Dolfina Abuk dari
Kabupaten TTU (kabupaten Timor Tengah Utara) dan yang paling akhir bernama Yufrida Selan
dari Kabupaten TTS (Timor Tengah Selatan), keduanya TKW di Malaysia.Mereka korban
pembunuhan di Malaysia dan mayat mereka dikembalikan ke Timor.(Sumber :
https://www.rappler.com)

Dua korban ini sangat mengejutkan karena setelah diperiksa oleh keluarga ternyata organ
tubuh mereka hilang, badan mereka penuh dengan jahitan.Keluarga lalu mengadukan itu ke
polisi dan pemerintah kabupaten TTU. Bupati segera bertindak membentuk satuan yang
menangani kasus ini, tapi kasus ini berjalan seperti siput di pantai, karena polisi selalu
mengatakan TKP-nya di Malaysia dan harus ada kerja sama, harus ditangani oleh Departemen
Luar Negeri. Bahkan, orang tua dari Yufrida Selan, petani dari kampung pedalaman, diambil dan
dibawa ke Kupang untuk memberikan keterangan.Selan dituduh seakan ikut memperdagangkan
anaknya.Sayang, ini seperti sudah jatuh ditimpa tangga.

Kita ketahui terjadi kasus-kasus perlakuan kasar terhadap buruh Indonesia, upah tidak
dibayarkan sesuai kontrak kerja, dan kebanyakan TKW yang kembali tidak punya masa depan.

Berdasarkan latarbelakang yang telah di jabarkan maka mahasiswa merasa perlu untuk
melakukan sosialisasi human Trafficking kepada seluruh masyarakat di desa Rinbesi Hat
Kabupaten Belu, agar masyarakat mendapatkan informasi dan juga mengetahui regulasi dalam
bermigrasi dan mengenai tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan persoalan tingginya kasus perdagangan orang


yang ada di NTT dan hasil observasi mahasiswa di desaRinbesihat.Lalu saya melakukan
perencanaan program yang dibahas bersama perangkat desa agar diketahui bersama sehingga
bisa mendapat dukungan dan persetujuan dari Desa Rinbesi Hat.Kemudian saya melakukan
persiapan materi sosialisasi.Setelah persiapan materi sudah cukup, sosialisasi ini dilaksanakan
sesuai waktu yang sudah ditentukan.Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan dari tanggal 06

107
Agustus 2018 - 25 Agustus 2018. Sosialisasi dilaksanakan di tiap-tiap dusun di desa Rinbesi Hat
, Sosialisasi dilaksanakan di dusun-dusun ditujukan bagi masyarakat. Dalam pelaksanaan
sosialisasi, tidak semua masyarakat hadir.Meskipun tidak banyak masyarakat desa yang hadir,
sosialisasi tetap dilaksanakan dan berjalan dengan lancar.Masyarakat mendengarkan materi
sosialisasi dengan seksama.Namun banyak tanggapan dari masyarakat. Dalam pelaksanaan
sosialisasi ini, saya memaparkan bahwa ada beberapa hal penting yaitu :

 Memberikan informasi mengenai mekanisme bermigrasi


 Memberikan informasi aga mengetahui aturan dan regulasi dalam bermigrasi
 TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang)
c. Hasil Yang di capai

Setelah program ini dilaksanakan, masyarakat di dusun-dusun sangat antusias dan


memberikan respon yang positif seperti banyak yang bertanya dimana dengan adanya sosialisasi
ini masyarakat di berikan pemahaman.Faktor pendukung dalam kegiatan ini yaitu perangkat desa
yang bersedia memberikan informasi kepada mahasiswa sebanyak mungkin berkaitan dengan
program ini dan juga senantiasa mendukung dalam pelaksanaan program ini.Dalam pelaksanaan
program individu ini, ditemukan hambatan antara lain saya kesulitan mengumpulkan warga
karena kebanyakan warga menghabisakn waktu sehari-hari di kebun. Selain itu juga ada
masyarakat yang hanya memahami bahasa daerah (Bahasa Tetun) dan tidak mengerti bahasa
Indonesia sehingga saya kesulitan dalam berkomunikasi dan membutuhkan penerjemah.

d. Dokumentasi

108
A B

C D

Gambar 2.25. Sosialisasi Human Trafficking. Sosialisasi Human Trafficking di kantor desa
Rinbesi Hat (A). Sosialisasi Human Trafficking di kantor desa
Rinbesi Hat (B). Sosialisasi Human Trafficking di dusun Dinleo (C).
Sosialisasi Human Trafficking di dusun Dinleo (D).

B. Pembuatan Struktur Karang Taruna dan Pelatihan Leadership (kepemimpinan)


a. Latar Belakang

Karang Taruna adalah organisasi sosial kemasyarakatan sebagai wadah dan sarana
pengembangan setiap anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran
dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah
desa/kelurahan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial. Anggota Karang Taruna

109
yang selanjutnya disebut Warga Karang Taruna adalah setiap anggota masyarakat yang berusia
13 (tiga belas) tahun sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun yang berada di desa/kelurahan.
Warga Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai hak dan kewajiban
yang sama tanpa membedakan asal keturunan, golongan, suku dan budaya, jenis kelamin,
kedudukan sosial, pendirian politik, dan agama. Karang Taruna bertujuan untuk mewujudkan :
Pertumbuhan dan perkembangan setiap anggota masyarakat yang berkualitas, terampil, cerdas,
inovatif, berkarakter serta memiliki kesadaran dan tanggung jawab sosial dalam mencegah,
menangkal, menanggulangi dan mengantisipasi berbagai masalah kesejahteraan sosial,
khususnya generasi muda; Kualitas kesejahteraan sosial setiap anggota masyarakat terutama
generasi muda di desa/kelurahan secara terpadu, terarah, menyeluruh serta berkelanjutan;
Pengembangan usaha menuju kemandirian setiap anggota masyarakat terutama generasi muda;
dan Pengembangan kemitraan yang menjamin peningkatan kemampuan dan potensi generasi
muda secara terarah dan berkesinambungan. Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan di
dalam wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pemuda sebagai karang taruna di
tiap desa maka di perlukanlah pelatihan kepemimpinan.Pelatihan kepemimpinan memperluas
kapasitas individu untuk menampilkan peran kepemimpinan dalam organisasi. Peran
kepemimpinan adalah mereka yang memfasilitasi eksekusi strategi perusahaan melalui
membangun keselarasan, memenangkan mindshare dan menumbuhkan kemampuan orang lain.
Peran kepemimpinan bisa dalam bentuk formal, sesuai dengan wewenang untuk membuat
keputusan dan mengambil tanggung jawab, atau mereka mungkin menjadi peran informal
dengan sedikit otoritas resmi (misalnya, anggota dari tim yang mempengaruhi keterlibatan tim,
tujuan dan arah; rekan sejawat yang harus mendengarkan dan bernegosiasi melalui pengaruh)

Berdasarkan pemaparan latar belakang tersebut maka mahasiswa perlu untuk melakukan
sosialisasi dan pelatihan kepemimpinan bagi karang taruna di desa Rinbesi Hat, serta bersama-
sama membuat struktur karang taruna.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa memulai dengan observasi di Desa


Rinbesihat.Setelah melakukan observasi, mahasiswa mengetahui bahwa di desa Rinbesihat
sendiri belum memiliki struktur karang taruna.Oleh karena itu tahap pertama yang dilakukan
oleh mahasiswa ialah membuat materi sosialisasi mengenai kepemimpinan, setelah itu mahasiwa

110
bersama pemuda desa rinbesihat melakukan diskusi bersama untuk membahas mengena struktur
karang taruna.Tidak hanya itu mahasiwa juga melakukan pertemuan dengan Kaur kepemudaan
untuk membicarakan situasi pemuda di desa Rinbesihat, dan tidak hanya bertemu dengan kaur
kepemudaan, mahasiswa juga bertemu dengan kepala desa untuk membicarakan tentang situasi
pemuda desa rinbesihat.tidak hanya sampai disitu mahasiswa bersama pemuda mengikuti
pelatihan kepemimpinan, setelah pelatihan selesai dilanjutkan dengan diskusi tentang manajemen
organisasi dan tahap yang terakhir ialah mahasiwa kembali melakukan pertemuan dengan kepala
desa untuk membicarakan mengenai SK pembentukkan karang taruna Desa.

c. Hasil yang dicapai

Setelah program ini dilaksanakan, pemuda desa rinbesihat sangat antusias, dimana
pemuda turut andil dalam pembuatan struktur karang taruna.Selama kegiatan pelatihan
kepemimpinan berlangsung, banyak sekali pemuda yang bertanya dan juga sangat antusias untuk
menjawab pertanyaan yang mahasiswa berikan dengan banyak yang mengangkat tangan. Selama
proses diskusi bersama juga, pemuda tidak hanya diam, tetapu juga memberikan kritik, usul dan
saran.

Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini ialah kepala desa dan kaur
kepemudaan, dimana banyak memberikan informasi dan juga membantu dalam pelaksanaan
kegiatan ini.Adapun kendala dalam kegiatan ini ialah belum adanya Surat Keputusan tentang
pembentukkan Karang Taruna Desa.

d. Dokumentasi

A B

111
C
D

Gambar 2.26. Pembuatan Struktur karang taruna dan pelatihan Leadership


(kepemimpinan).Diskusi bersama pemuda desa Rinbesi Hat (A).
Diskusi bersama pemuda desa Rinbesi Hat (B). Diskusi bersama pemuda
desa Rinbesi Hat (C). Diskusi bersama pemuda desa Rinbesi Hat (D).

C. Organisir Masyarakat Adat


a. Latar Belakang

Masyarakat adat sebagai komunitas yang memiliki asal-usul leluhur secara turun temurun
yang hidup di wilayah geografis tertentu, serta memiliki sistem nilai, ideologi ekonomi, politik,
budaya dan sosial yang khas”.Masyarakat ini masih memegang nilai-nilai tradisi dalam sistem
kehidupannya.Pandangan dasar dari kongres I Masyarakat Adat Nusantara tahun 1999
menyatakan bahwa “masyarakat adat adalah komunitas-komunitas yang hidup berdasarkan asal-
usul secara turun temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah dan
kekayaan alam, serta kehidupan sosial budaya yang diatur oleh hukum adat dan lembaga adat
yang mengelola keberlangsungan kehidupan masyarakat”. Secara sederhana dikatakan bahwa
masyarakat adat terikat oleh hukum adat, keturunan dan tempat tinggalnya. ILO (dalam Keraf,
2010:361) mengkategorikan masyarakat adat sebagai:Suku-suku asli yang mempunyai kondisi
sosial budaya dan ekonomi yang berbeda dari kelompok masyarakat lain di sebuah negara, dan
yang statusnya sebagian atau seluruhnya diatur oleh adat kebiasaan atau tradisi atau oleh hukum
atau aturan mereka sendiri yang khusus.Suku-suku yang menganggap dirinya atau dianggap oleh
orang lain sebagai suku asli karena mereka merupakan keturunan dari penduduk asli yang
mendiami negeri tersebut sejak dulu kala sebelum masuknya bangsa penjajah, atau sebelum
adanya pengaturan batas-batas wilayah administratif seperti yang berlaku sekarang, dan yang
mempertahankan atau berusaha mempertahankan–terlepas dari apapun status hukum mereka–
sebagian atau semua ciri dan lembaga sosial, ekonomi, budaya dan politik yang mereka miliki.

112
Dalam pengertian itu masyarakat adat juga dikenal sebagai memiliki bahasa, budaya,
agama, tanah dan teritoriyang terpisah dari kelompok masyarakat lain, dan hidup jauh sebelum
terbentuknya negara bangsa modern.Selanjutnya Keraf (2010:362) menyebutkan beberapa ciri
yang membedakan masyarakat adat dari kelompok masyarakat lain, yaitu:Mereka mendiami
tanah-tanah milik nenek moyangnya, baik seluruhnya atau sebagian, Mereka mempunyai garis
keturunan yang sama, yang berasal dari penduduk asli daerah tersebut, Mereka mempunyai
budaya yang khas, yang menyangkut agama, sistem suku, pakaian, tarian, cara hidup, peralatan
hidup sehari-hari, termasuk untuk mencari nafkah, Mereka mempunyai bahasa sendiri, Biasanya
hidup terpisah dari kelompok masyarakat lain dan menolak atau bersikap hati-hati terhadap hal-
hal baru yang berasal dari luar komunitasnya.

Klaim Masyarakat adat terhadap tanah yang telah dikuasai secara paksa oleh Pemerintah
di masa lalu. Keterkaitan adat tersebut muncul dengan adanya klaim bahwa tanah tersebut adalah
tanah ulayat. Tanah ulayat sendiri adalah suatu bidang tanah yang padanya melengket hak
ulayat dari suatu persekutuan hukum adat. Hak ulayat tersebut menurut Surojo Wignjodipuro
merupakan hak persekutuan atas tanah disebut juga hak pertuanan. Hak ini oleh Van
Vollenhoven disebut ‘beschikkingsrecht’.beschickkingsrecht’ itu sendiri menggambarkan
tentang hubungan antara persekutuan dan tanah itu sendiri. Kini lazimnya dipergunakan istilah
‘hak ulayat’ sebagai terjemahannya ‘beschikkingsrecht’.Istilah-istilah daerah yang berarti
lingkungan kekuasaan, wilayah kekuasaan ataupun tanah yang merupakan wilayah yang dikuasai
persekutuan. Sebagai hak dari suatu persekutuan, hak ulayat itu merupakan hak yang terletak di
lapangan hukum publik yang berisi kekuasaan persekutuan untuk mengurus dan mengatur
peruntukan, persediaan dan pencadangan semua bidang-bidang tanah dalam wilayah
persekutuan (kewenangan menetapkan masterplan), kekuasaan persekutuan untuk mengurus dan
menentukan hubungan hukum antara warga persekutuan dengan bidang tanah tertentu dalam
wilayah persekutuan (kewenangan pemberian izin / hak atas tanah) dan kekuasaan persekutuan
untuk mengurus dan mengatur hubungan hukum antar warga persekutuan atau antara warga
persekutuan dengan orang luar persekutuan berkenaan dengan bidang-bidang tanah dalam
wilayah persekutuan (izin-izin transaksi yang berhubungan dengan tanah)

113
Berdasarkan pemaparan latarbelakang diatas, maka mahasiswa merasa perlu untuk
memberikan pemahaman agar masyarakat memahamidan mempertahankan hak-hak dan eksistensi
keberadaan masyarakat hukum adatmelalui organisasi masyarakat adat.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa memulai dengan observasi di Desa Rinbesihat.


Setelah melakukan observasi dan melakukan pendekatan kepada masyarakat maka mahasiswa
melakukan pembuatan materi dan kemudian melakukan diskusi bersama masyarakat mengenai
hak-hak masyarakat. Diskusi di lakukan selama 3 kali dengan topik yang dibicarakan ialah
TORA, Resolusi Konflik dan bagaimana membuat strategi untuk penyelesaian konflik tanah
keluarga Fahik serta bagaimana menyusun Riwayat atau histori tanah Konflik keluarga Fahik di
dusun Maktaen Desa Rinbesi Hat. Dalam pelaksanaan kegiatan ini masyarakat juga turut andil
dalam membuat struktur masyarakat adat di desa Rinbesi Hat.

c. Hasil yang dicapai

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini ialah masyarakat di desa Rinbesi Hat sangat antusias
dengan diskusi yang dilakukan bersama. Masyarakat turut andil dalam membuat struktur
masyarakat adat. Selama pelaksanaan kegiatan ini berlangsung masyarakat terlibat aktif dalam
berdiskusi dan bertanya. Hal ini ditunjukkan dengan banyak yang mengangkat tangan dan juga
Selama proses diskusi bersama juga, masyarakat tidak hanya diam, tetapi juga memberikan
kritik, usul dan saran.

Faktor pendukung dalam pelaksanaan kegiatan ini ialah kepala desa dan keluarga Fahik,
dimana banyak memberikan informasi mengenai permasalahan tanah yang terjadi dan juga
membantu dalam pelaksanaan kegiatan ini.Adapun kendala dalam kegiatan ini ialahWaktu
diskusi dan pendidikan yang kurang efektif.

114
d. Dokumentasi

A B

C D

Gambar 2.27. Organisir Masyarakat Adat. Diskusi bersama Masyarakat adat di Dusun
Maktaen (A). Diskusi bersama Masyarakat adat di Dusun Maktaen (B).
Diskusi bersama Masyarakat adat di Dusun Se’o A (C). Diskusi bersama
Masyarakat adat di Dusun Dinleo (D).

115
Tabel 2.27. Pelaksanaan Kegiatan

Nama Program Waktu Kegiatan Peserta Dana


Kegiatan
Hari/Tgl Jam Kerja

Sosialisasi tentang 06 Agustus – 25 29 Jam Pemerintah Desa Mahasiswa


Human Trafficking Agustus 2018 Rinbesi Hat dan
(implementasi sosiologi Seluruh
Hukum) Masyarakat Desa

Pembuatan struktur 03 Agustus – 09 30 Jam Pemuda desa Mahasiswa


karang taruna dan September 2018 Rinbesi Hat
pelatihan Leadership
(Kepemimpinan)

Organisir Masyarakat 04 Agustus – 30 30 Jam Masyarakat desa Mahasiswa


Adat Agustus 2018 Rinbesi Hat

Total Jam 89Jam

116
Rencana Kerja Tematik Monodisiplin

Nama Mahasiswa : Orgelio De Carmo Sebastiao


NIM : 1406010015
Fakultas/Prodi : Fakultas Sains Dan Teknik/Teknik Sipil
Lokasi/Unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluster Ilmu : Teknik Sipil
Tabel 2.28. Rencana Kegiatan Monodisiplin
No Rencana Tujuan Kegiatan Masyarakat Metode Sumber Waktu
kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pembiayaan Pelaksanaan
Tgl/Bln

1. Membuat Site Untuk memberikan Masyarakat Survei dan Mahasiswa 30 Juli 2018-10
Plan Desa kemudahan bagi orang Desa praktek Agustus 2018
untuk mengetahui Rinbersi Hat
komoditas unggulan desa,
letak dan posisi sumber
daya.

2 Membantu Untuk membantu Masyarakat Praktek dan Mahasiswa 07 Agustus 2018-


dalam masyarakat dalam Desa Menggamba 30 Agustus 2018
merencanakan perencanaan gambar Rinbesi Hat r
IMB bangunan rumah agar bisa
mengurus IMB.
3 Membantu Untuk membantu Masyarakat Praktek Mahasiswa 31 Agustus 2018-
dalam masyarakat agar Desa 12 September 2018
perencanaan bangunan yang mereka Rinbesi Hat
untuk bangun tidak mengalami
perbaikan retak pada dinding.
tanah sebelum
membangun
bangunan

117
Rinbesi Hat, 01 Agustus 2018
Mahasiswa Menyetujui
Kepala Desa Rinbesi Hat

ORGELIO DE CARMO SEBASTIAO GREGORIUS ULU


Nim. 1406010015

Pelaksanaan Kegiatan Monodisiplin


Nama Mahasiswa : Orgelio De Carmo Sebastiao
NIM : 1406010015
Fakultas/Prodi : Fakultas Sains Dan Teknik/Teknik Sipil
Lokasi/Unit KKN : Desa Rinbesi Hat
Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu
Kluster Ilmu : Teknik Sipil
Tabel 2.29. Pelaksanaan Kegiatan
Capaian
Rencana Masyarakat Metode Kendala
No Tujuan Kegiatan Pelaksana Saran
Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan
an
1. Membuat Site Untuk memberikan Masyarakat Survei dan 100% Susah untuk Harus
Plan Desa kemudahan bagi Desa praktek mencari Adanya
orang untuk Rinbersi Hat tempat print Sosialisasi
mengetahui untuk untuk
komoditas unggulan ukuran memahami
desa, letak dan kertas A1 gambar
posisi sumber daya teknik.
alam.
2. Membantu Untuk membantu Masyarakat Praktek 100% Masyarakat
dalam masyarakat dalam Desa dan - harus segera
merencanakan perencanaan gambar Rinbesi Hat Menggambar mengurus
IMB bangunan rumah IMB di
agar bisa mengurus kantor
IMB. Dinas
Pekerjaan
Umum.
3. Membantu Untuk membantu Masyarakat Praktek 85% Kurangnya masyarakat
dalam masyarakat agar Desa waktu untuk harus
perencanaan bangunan yang Rinbesi Hat menyelesaik memperbai

118
untuk mereka bangun tidak an program ki tanah
perbaikan mengalami retak dengan
tanah sebelum pada dinding. meneburkan
membangun kapur atau
bangunan fly ash
sebelum
membangun
bangunan

Rinbesi Hat, 12 September 2018


Mahasiswa Menyetujui
Kepala Desa Rinbesi Hat

ORGELIO DE CARMO SEBASTIAO GREGORIUS ULU


Nim. 1406010015

A. Membuat Site Plan Desa


a. Latar Belakang
Site plan merupakan gambar suatu wilayah seperti hanya peta tapi site plan memuat data
yang lebih lengkap, site plan biasanya mengambil data online wilayah dari situs Indonesia
geospasial namun, karena datanya untuk tahun 2015 harus ada survei untuk pebaharuan data
sesuai tahun pembuatan site plan.
Suatu desa yang maju harus mempunyai site plan karena dapat membantu pengunjung agar
dapat lebih mengetahui suatu desa lebih baik sebelum meninjau lokasi secara langsung.
Desa Rinbesi Hat merupakan desa yang maju di Kabupaten Belu dalam hal peternakan dan
pertanian sebab dalam 2 bidang tersebut desa ini sudah tertata dengan rapi, Desa Rinbersi
Memasok sayur mayur untuk kabupaten yaitu Kabupaten Belu, Kabupaten Malaka dan
Kabupaten Timor Tengah Utara.
Prinsip membangun desa Rinbesi Hat sesuai dengan prinsip pembangunan desa maju karena
di desa ini sudah ada pembangian atau zona-zona khusus, seperti zona perumahan zona pertanian
dan zona peternakan. Oleh sebab itu site plan sangat diperlukan dan harus ada bagi desa Rinbesi
Hat sebab dengan adanya site plan hal-hal penting seperti komoditas unggulan, lokasi

119
perumahan, sawah dan peternakan dapat dilihat di sebuah kertas saja tanpa harus meninjau
langsung lokasi.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi di desa Rinbesi Hat khususnya di
dusun-dusun dimana untuk sebuah desa maju belum adanya site plan. Kegiatan ini diawali
dengan survei lokasi untuk memperbarui data yang sudah ada, untuk data baru harus di marking
mengunakan GPS, kegiatan survei seluruh wilayah desa dapat selesai setelah 1 minggu,
biasanya survei dan marking untuk suatu desa lamanya 3 minggu tapi karena desa Rinbesi Hat
luas daerahnya tidak terlalu luas maka di butuhkan waktu yang relatif cepat.
Setelah survei dan marking GPS, mahasiswa mulai menggambar dari data- data yang lama
dan data-data yang baru menggunakan program ARCHGIS, lamanya menggambar sampai site
plannya jadi, mahasiswa membutuhkan waktu sekitar 2 hari.
c. Hasil yang dicapai
Setelah kegiatan survei dan gambar mahasiswa menyerahkan kepada kepala desa namun
menurut site plan yang mahasiswa buat sudah baik dan memuat semuat item yang ada di desa
tapi kepala desa mengatakan harus ada sosialisasi agar bukan pengunjung saja yang mengerti
tetapi masyarakat juga harus mengerti, mahasiwa ingin melakukan sosisalisasi namun kepala
desa menolak karena tidak ada waktu dan dia mengatakan untuk hal semacam sosialisasi
masyarakat tidak akan datang.
d. Dokumentasi Kegiatan

A B

120
C D
Gambar 2.28 Membuat Site Plan Desa. (A) Mengunduh Data Peta Geospasial Indonesia. (B)
Hasil Perencanaan Site Plan. (C)Survei Pembaharuan Data. (D) Hasil Site Plan Di
Publikasikan.

B. Membantu dalam merencanakan IMB


a. Latar Belakang
IMB merupakan kepanjangan dari ijin membangun bangunan jadi sebelum membangun
sebuah bangunan pemilik bangunan harus terebih dahulu membuat IMB di Kantor Dinas
Pekerjaan Umum dengan membawa gambar rencana, gambar rencana tersebut memuat detail
potongan memanjang dan melintang, denah, detail pintu, jendela denah pondasi denah, tampak
bangunan, detail kuda-kuda, rencana atap, rencana plafond dan rencana keramik.
Kondisi masyarakat khususnya untuk desa Rinbesi Hat belum memahami IMB, disana asal
membangun saja, padahal dengan adanya IMB itu membuktikan kepemilikan bangunan secara
hukum, dengan kondisi seperti ini harus ada sosialisasi dan pelatihan atau hal yang membantu
dalam proses pengurusan IMB. Untuk pembuatan bistek pemilik bangunan harus membayar jasa
gambar dengan harga per meter persegi jadi untuk membayar jasa gambar saja mahal, hal ini
membuat masyarakat malas untuk mengurus IMB.
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi mahasiswa di desa Rinbesi Hat yang
mana mahasiswa melihat di beberapa dusun seperti dusun Dinleo, Seo A dan Seo B ada
masyarakat yang melakukan pembangunan rumah., jadi mahasiwa mendekati masyarakat

121
tersebut dan menawarkan jasa gambar. Setelah bincang-bincang tentang ukuran bangunan,
organisasi ruang yang di inginkan oleh pemilik bangunan ini adalah rancangan awal.
Hasil perencanan awal kemudian dituangkan kedalam gambar, menggambar menggunakan
AUTOCAD 2014, aplikasi yang sering digunakan dalam dunia teknik karena mudah di
operasikan dan lebih akurat. Dalam membuat bistek lama waktu yang diperlukan adalah 4
hari,setelah selesai digambar , hasil gambar kemudian di print pada kertas A4 dan kemudian di
serahkan kepada pemilik bangunan yang akan di bangun.
c. Hasil yang dicapai
Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu masyarakat bisa lebih mudah mengurus IMB
karena untuk biaya jasa gambar tidak ada . Adapun hambatan yang terjadi yaitu masyarakat tidak
mengerti apa yang mahasiswa gambar jadi mahasiswa harus menjelaskan satu per satu gambar
kepada masyarakat
d. Dokumentasi Kegiatan

A B

C D
Gambar 2.29. Membantu Dalam Merencanakan IMB . (A) Survei Lokasi Yang Akan Di
Bangun. (B) Masyarakat Membuat Sketsa Gambar Rencana. (C)Menggambar
Rancangan Rumah. (D) Penyerahan Hasil Gambar.

122
C. Membantu Dalam Perencanaan Untuk Perbaikan Tanah Sebelum Membangun
Bangunan
a. Latar Belakang
Tanah merupakan tumpuan dalam bangunan, beban dari bangunan di transferkan menuju
tanah, jadi tanah merupakan hal yang penting jika seseorang membangun bangunan.
Ada berbagai jenis tanah yaitu tanah lempung, tanah lanau dan tanah pasir. Desa Rinbersi
Hat merupakan desa yang jenis tanahnya adalah tanah lempung ekspansive yaitu tanah ini akan
mengembang jika daerah tersebut mengalami hujan dan akan pecah-pecah saat musim kemarau,
jadi untuk daerah yang jenis tanahnya lempung ekspansive bangunannya akan mengalami retak
pada dindingnya karena gerakan mengembang dan menyusut tanah.
Perbaikan sifat tanah sangat dibutukan sebelum membangun bangunan biasanya di negara-
negara maju menggunakan Fly Ash atau dengan semen, tapi kerena mahal maka di gunakan
tanah kapur, dan juga untuk tanah kapur mudah di temui dan harganya murah, oleh kerena itu
mahasiwa membuat program Membantu dalam perencanaan untuk perbaikan tanah sebelum
membangun bangunan .
b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini adalah kelanjutan dari kegiatan perencanaan IMB, kegiatan ini berlangsung
sampai tanggal 12 sepetember, namum tidak sempat selesai karena kekurangan waktu.
Kegiatan di awali dengan mengukur luasan yang akan ditaburi dengan tanah kapur , hal ini
dilakukan agar mahasiwa dapat menghitung volume tanah kapur yang di gunakan untuk luasan
tersebut, dan juga untuk menentukan harga untuk luasan tersebut.
Hasil perhitungan kemudian di serahkan ke pemilik bangunan agar pemilik bangun dapat
memesan berapa kubik tanah kapur. Fungsinya tanah kapur untuk menghambat tanah lempung
mengembang katika hujan dan pecah-pecah ketika musim kemarau.
c. Hasil yang dicapai
Setelah kegiatan ini dilaksanakan,mahasiswa mengharapkan tidak terjadi lagi retak pada
dinding rumah warga atau keruusakan lainnya yang di sebabkan oleh tanah lempung seperti
turunnya pondasi.

123
d. Dokumentasi Kegiatan

A B

C D
Gambar 2.30. Membantu Dalam Perencanaan Untuk Perbaikan Tanah Sebelum Membangun
Bangunan. (A) Survei Lokasi, (B) Mengukur Dimensi, (C) Mengecek
Kelempungan Tanah, (D) Menghitung Volume Tanah Kapur Yang Digunakan.

124
Tabel 2.30. Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Program Waktu Kegiatan Peserta Dana


Kegiatan
Hari/Tgl Jam Kerja

1 Membuat Site 30 Juli 2018-10 34 Jam Masyarakat Mahasiswa


Plan Desa Agustus 2018 Desa
Rinbersi Hat

2 Membantu 07 Agustus 40 Jam Masyarakat Mahasiswa


dalam 2018- 30 Desa Rinbesi
merencanakan Agustus 2018 Hat
IMB

3 Membantu 31 Agustus 22 Jam Masyarakat Mahasiswa


dalam 2018-12 Desa Rinbesi
perencanaan September 2018 Hat
untuk
perbaikan
tanah sebelum
membangun
bangunan

Total Jam 96 Jam

125
2.2 . Pelaksanaan Kegiatan Tematik Interdisiplin
Rencana Kerja Tematik Interdisisplin

Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat


Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu

Tabel 2.31. Rencana Kegiatan Interdisplin

No Rencana Tujuan Kegiatan Masyarakat Metode Sumber Waktu


kegiatan Sasaran Pelaksanaan*) Pembiayaa Pelaksanaan

n**) Tgl/Bln

1. Pembangunan Sebagai simbol Mahasiswa Praktek Mahasiswa 11,18


tugu selamat datang KKN Agustus -
pembatas dalam memasuki 01
desa wilayah desa september
Rinbesi Hat 2018
2 Pendataan Untuk mengetaui Mahasiswa Wawancara Mahasiswa Tanggal
dan siapa saja yang dan dan prakrek 09, 10
pemasangan pernah memimpin pemerintahan September
identitas desa dari awal desa 2018
kepala desa pemekaran Desa
dari awal
pemekaran
desa
3 Pembuatan Untuk menjaga Mahasiswa Praktek Mahsiswa Tanggal
tong sampah kebersihan desa, dan desa 27,28,29,
agar terhindar dari 30 Juli
sampah-sampah 2018,
yang tangal
menimbulkan 10,12,14,1
penyakit 6 Agustus
2018, dan
tanggal 4
September

126
2018

4 Sosialisasi Menjaga Anak sekolah Teori dan Mahasiswa Tanggal 31


dan aplikasi kebersihan bagi praktek Juli 2018,
tempat cuci anak-anak sekolah tanggal
tangan di 04,06,08,0
sekolah 9 Agustus
2018,
tanggal 09
September
2018
5 Pembuatan Sebagai identitas Mahasiswa Praktek Mahasiswa Tanggal
Papan Nama Desa dan desa 01,03,
Desa Agustus
2018
Rinbesi Hat, 01 Agustus 2018 Mengetahui
Komdes Kepala Desa Rinbesi Hat

SAVERIUS RABU GREGORIUS ULU


NIM. 1502010094

127
Pelaksanaan kegiatan Tematik Interdisiplin

Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat


Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu

Tabel 2.32. Pelaksanaan Kegiatan Tematik Interdisiplin

No Rencana Tujuan Masyarakat Metode Capaian Kendala Saran


kegiatan Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan

*)

1. Pembangunan Sebagai Mahasiswa Praktek Telah di dana Pemerintah desa


tugu simbol KKN bangun harus lebih
pembatas selamat tugu memperhatikan
desa datang perbatasan batas-batas
dalam yang wilayah desa agar
memasuki membatasi kedepannya tidak
wilayah Desa menimbulkan
desa Naitimu masalah
Rinbesi dengan berkaitan dengan
Hat Desa batas desa.
Rinbesi
Hat
2 Pendataan Untuk Mahasiswa Wawancara Telah - Identitas foto
dan mengetahui dan dan dibuatnya kepala desa dari
pemasangan pemerintah praktek identitas
siapa saja awal periode
identitas an desa kepala
yang harus dipasang
kepala pernah Desa berlanjutan
desa dari memimpin Rinbesi apabila nantinya
awal desa dari Hat yang dilakukan
pemekaran awal mana pergantian
desa pemekaran dengan kepemimpinan
Desa melakukan agar generasi
Pemasangan
berikutnya bias
Foto
mengetahui siapa
Kepala

128
Desa dari saja yang pernah
awal memimpin desa
periode Rinbesi Hat
3 Pembuatan Untuk Mahasiswa Praktek Sudah dana Demi menjaga
tong menjaga dibuatnya kebersihan
sampah kebersihan tempat lingkungan Desa
desa, agar sampah yang nyaman,
terhindar masyarakat harus
dari membuang
sampah- sampah pada
sampah tempat yang
yang sudah disediakan
menimbul
kan
penyakit
4 Sosialisasi Menjaga Anak Teori dan Telah - Dengan
dan kebersihan sekolah praktek dilaksanakan terlaksananya
sosialisasi
aplikasi bagi anak- kegiatan ini
cuci tangan
tempat anak harapan bahwa,
dan
cuci sekolah anak-anak harus
menyiapkan
tangan di menjaga
tempat cuci
sekolah kebersihan
tangan di
dengan cara
sekolah
mencuci tangan
PAUD, SD
sebelum makan,
Halibesin,
setelah buang air
dan SMPN
besar dan lain-
Rinbesihat
lain.
5 Pembuatan Sebagai Mahasiswa Praktek Telah -
Papan identitas dibuatnya
Nama Desa papan
Desa nama desa
Rinbesi
Hat

129
Rinbesi Hat, 12 September 2018 Mengetahui
Komdes Kepala Desa Rinbesi Hat

SAVERIUS RABU GREGORIUS ULU


NIM. 1502010094

A. Pembangunan Tugu Pembatas Desa


a. Latar belakang

Tugu merupakan sarana penting sebagai ciri khas untuk masuk kesuatu wilayah sebagai
petunjuk yang memudahkan warga lain mencari alamat serta menjadi bangunan estetika yang
mempunyai nilai dan fungsi tersendiri. Tugu juga dapat dijadikan sebagai symbol, dimana
symbol yang dimaksudkkan disini bisa juga diartikan sebagai sebuah ikon suatu wilayah atau
area. Secara hirarki sebuah tugu bisa disebut sebagai ikon karena tugu itu sendiri lebih sering
menjadi komponen pertama yang dilihat ketika kita memasuki suatu wilayah.

Tugu bukan semata-mata bangunan fisik yang diartikan sebagai pintu gerbang tanda
batas kota, kabupaten, desa dan kampung. Menurut tradisi tugu merupakan wujud ungkapan
selamat datang yang familiar , semanak, welcome.

Tugu atau tanda batas wilayah dirasa sangat berguna keberadaanya sebagai inventaris
khususnya diwilayah pedesaan, yang memiliki wilayah luas dan dikelilingi beberapa desa
lainnya. Keberadaan tugu atau tanda batas wilayah melengkapi komponen didalam pedesaan dan
untuk memperjelas batas wilayah dengan desa tetangga. Tanda batas wilayah sangat penting bagi
sebuah desa untuk hal tersebut salah satunya adalah pembangunan tugu perbatasan. Mahasiswa
KKN Universitas Nusa Cendana 2018 memberikan pikiran dan tenaga dalam pelaksanaan
program pembangunan tugu antara Desa Rinbesi Hat dan Desa Naitimu.

Kegiatan pembangunan tugu perbatasan desa ini adalah salah satu bentuk pengabdian
selama KKN kepada desa Rinbesi Hat. Melakukan kegiatan yang dapat bermanfaat bagi
masyarakat desa Rinbesi Hat menjadi tujuan utama dari setiap program yang kami jalankan.
130
b. Pelaksanaan Kegiatan

Program pembangunan tugu desa Rinbesi Hat ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus
-01 september 2018 di perbatasan antara desa Rinbesi Hat dengan desa Naitimu . Program ini
dilaksanakan selama 16 hari. Kegiatan ini diawali dengan diskusi bersama aparat desa setelah itu
dilakukan survei, yang dilanjutkan dengan mempersiapkan material (pasir, semen, batu dan lain-
lain). Setelah menyiapkan bahan dan alat dilanjutkan dengan mulai membangun tugu, dengan
memasan batu merah, memasang batu memerlukan waktu yang lama.

Setelah pemasangan batu dilanjutkan dengan plester kemudian melakukan acian atau
penghalusan menggunakan semen. Setelah semuanya sudah di aci, hal terakhir yang dilakukan
adalah pengecatan, pengecatan tersebut menggunakan cat yang berwarna biru muda.

c. Hasil Yang Dicapai

Tugu perbatasan yang dibangun oleh mahasiswa KKN semester ganjil Undana tahun
2018 berbentuk balok dengan ujung atasnya berbentuk limas, dengan tinggi dua meter,tugu
tersebut dicat dengan warna biru muda. Tugu yang dibangun di Akadirun Sikun ini yaitu tugu
yeng berfungsi menandakan identitas masuknya wilayah desa Rinbesi Hat.

Faktor yang mendukung dari kegiatan ini adalah adanya kerja sama dari bapak kepala
dusun Akadirun Sikun untuk memberikan alat-alat yang digunakan untuk proyek. Sedangkan
kendala dalam pembangunan tugu ini adalah kurangnya partisipasi masyarakat dalam
pembangunan tugu. Dan berdasarkan laporan dari warga sekitar adalah tugu tersebut hasilnya
memuaskann

d. Dokumentasi

A B

131
C D
Gambar 2.31. Pembangunan Tugu Pembatas Desa. pemasangan batu merah (A), (B),
pengecatan tugu (C), Tugu yang telah dibuat(D).

B. Pengerjaan Inventaris Desa (Pemasangan Foto Kepala Desa)


a. Latar Belakang

Pemerintah desa merupakan lembaga perpanjangan pemerintah pusat yang memiliki


peran strategi untuk mengatur masyarakat yang ada di perdesaan demi mewujudkan
pembangunan pemerintah. Pemerintah desa terdiri dari kepala desa dan perangkat desa, yang
meliputi sekretaris desa dan lainnya.

Kepala desa adalah pimpinan dari pemerintah desa yang mempunyai tugas dan kewajiban
untuk menyelenggarakan rumah tangga desanya dan melaksanakan tugas dari pemerintah dan
pemerintah daerah,serta dibantu oleh perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
desa (UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 3). Kepala desa bertugas menyelenggarakan
pemerintahan desa dan pemberdayaan desa (UU RI No 6 Tahun 2014 Pasal 26 Ayat 1).

Desa Rinbesi Hat terbentuk pada tahun 1997 dengan status sebagai desa persiapan.
Dengan perkembangan zaman, pada tahun 2000 desa Rinbesi Hat dinyatakan sebagai desa yang
sah. Sampai dengan saat ini desa Rinbesi Hat sudah melakukan pergantian struktur pemerintahan
desa sebanyak tiga kali. Dimana pada saat pembentukkan struktur pemerintahan desa yang
pertama dipimpin oleh Gregorius Yos Bria selama dua periode dari tahun 1997 yang mana
memimpin desa persiapan, kemudian terpilih kembali menjadi kepala desa pertama pada periode
2000-2005. Setelah itu,bapak Gregorius Yos Bria terpilih kembali menjadi kepala desa periode
kedua yaitu dari tahun 2006-2010. Setelah kepemimpinannya berakhir,desa Rinbesi Hat kembali
melakukan pergantian struktur pemerintahan desa yang dipimpin oleh bapak Gregorius Ulu dari
periode 2010-2016. Selama dibawah kepemimpinan dari bapak Gregorius Ulu, seluruh program
132
dan kebijakan terlaksana dengan baik. Sehingga masyarakat desa Rinbesi Hat kembali
mempercayai beliau untuk kembali menjabat sebagai kepala desa Rinbesi Hat sampai dengan
saat ini.

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di desa Rinbesi Hat, dari awal masa
kepemimpinan kepala desa pertama sampai masa kepemimpinan kepala desa yang sekarang
belum ada bukti sejarah berupa foto dari masing-masing kepala desa tersebut. Oleh karena itu,
mahasiswa melihat bahwa perlu dibuatnya bukti sejarah yang dimaksud dengan tujuan untuk
mengabadikan serta mengenalkan gambar kepala desa Rinbesi Hat dari yang pertama hingga
sekarang. Dengan harapan agar masyarakat desa Rinbesi Hat dapat mengetahui dan mengenang
sosok pemimpin desa Rinbesi Hat dari generasi ke generasi.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil observasi mahasiswa di desa Rinbesi Hat
dimana belum ada bukti sejarah berupa foto kepala desa Rinbesi Hat dari pertama hingga
sekarang. Hal pertama yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu mengumpulkan infomasi tentang
kepala desa Rinbesi Hat, kemudian mahasiswa menyampaikan maksud dan tujuan dari program
yang akan dibuat kepada mantan kepala desa dan yang sekarang menjabat sebagai kepala desa.
Tahap selanjutnya mahasiswa menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan
program ini.

Kegiatan ini dilaksanakan selama beberapa hari mulai dari tanggal 09 September 2018-10
September 2018 bertempat di kantor desa Rinbesi Hat.

c. Hasil Yang Dicapai

Setelah program ini dilaksanakan, kepala desa dan masyarakat sangat antusias dan
memberikan respon yang positif dimana dengan adanya bukti sejarah ini masyarakat desa
Rinbesi Hat dapat mengetahui dan mengenang sosok pemimpin desa Rinbesi Hat dari generasi
ke generasi.

Faktor pendukung dalam kegiatan ini yaitu kepala desa dan masyarakat bersedia
memberikan informasi kepada mahasiswa sebanyak mungkin berkaitan dengan program ini.
Sedangkan faktor penghambat dalam kegiatan ini yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam

133
pengadaan alat dan bahan. Hal ini dikarenakan jarak yang cukup jauh antara lokasi KKN dengan
kota tempat tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar. 2.32. Pengerjaan Inventaris Desa (Pemasangan Foto Kepala Desa). Pemasangan
Foto (A),(B) , Pemajangan Foto (C),(D).

C. Pembuatan Tempat Sampah


a. Latar Belakang

Tempat sampah (bahasa Inggris: waste container) adalah tempat untuk menampung
sampah secara sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik. Di dalam ruangan,
tempat sampah umumnya disimpan di dapur untuk membuang sisa keperluan dapur seperti kulit
buah atau botol. Tempat sampah merupakan wadah untuk awal yang bagus supaya sampah tidak
berserakan karena sudah ada tong sampah. Sasarannya kedepan dengan adanya tong sampah
maka akan timbul kesadaran masyarakat untuk mengumpulkan sampah dan membuang sampah
pada tempatnya sehingga lingkungan bersih dan terhindar dari penyakit. Tempat sampah adalah
salah satu lambang kebersihan yang memang tidak dapat kita abaikan akan keberadaannya, dari
sebuah tempat yang biasa menampung berbagai macam sampah tersebut terasa di mana letak

134
wadah sampah akan berguna untuk menjaga lingkungan agar orang tidak akan membuang
sampah secara sembarangan. Buanglah Sampah Pada Tempatnya merupakan seruan Walaupun
hal semacam ini terkesan sangat biasa namun jika kita flashback ke belakang akan berbagai
macam kejadian yang menimpa negeri kita akibat ulah tangan – tangan yang tidak bertanggung
jawab yang selalu membuang sampah seenaknya saja, kitapun sudah sangat mengetahui apa
yang akan terjadi selanjutnya. Entah itu banjir atau dari segi kesehatan kita akan terkontaminasi
berbagai jenis penyakit dari bakteri sampah yang di buang sembarangan. Oleh Karenanya
manfaat akan keberadaan tempat sampah di lingkungan tempat kita tinggal sangatlah banyak
sekali. Namun kitapun harus memberitahukan masyarakat agar membiasakan diri mereka untuk
membuang sampah ke tempatnya agar lingkungan di mana kita tinggal bisa terlihat bersih dan
segala musibah seperti banjir maupun penyakit akan dapat kita cegah akibat manfaat dari tong
sampah.

Berdasarkan pemaparan di atas maka mahasiswa merasa perlu untuk melakukan


pembuatan tempat sampah di Desa Rinbesihat. Kegiatan yang dilakukan ialah “Membuat tong
sampah dari drum oli bekas”. Kegiatan ini lakukan karena mahasiswa melihat banyak sampah
yang berserakan baik di jalan maupun di kantor desa dan juga belum adanya tempat sampah
umum untuk menampung sampah-sampah yang ada, sehingga mahasiswa mengambil keputusan
untuk membuat tong sampah dari drum oli bekas, tong sampah yang dibuat berjumlah 4 buah
yang kemudian di tempatkan di Dusun Dinleo dan Kantor Desa.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil observasi mahasiswa di Desa Rinbesi Hat
dimana mahasiswa melihat banyak sampah yang berserakan baik di jalan maupun di kantor desa
dan juga belum adanya tempat sampah umum untuk menampung sampah-sampah yang ada,
sehingga mahasiswa mengambil keputusan untuk membuat tong sampah dari drum oli bekas,
tong sampah yang dibuat berjumlah 4 buah yang kemudian di tempatkan di Dusun Dinleo dan
Kantor Desa.

Hal pertama yang dilakukan ialah mahasiswa melakukan pengadaan terhadap alat dan
bahan untuk pembuatan tempat sampah seperti mencari drum-drum bekas, membeli cat dan
bahan-bahan penunjang lainnya. Setelah terkumpul semua alat dan bahan kemudian mahasiswa

135
melakukan pemasangan tempat sampah yang pertama ialah di Dusun Dinleo tepatnya di
Posyandu, kemudian Pemasangan tempat sampah selanjutnya di Kantor desa. Tempat sampah
tersebut dari drum oli bekas yang kemudian di potong dan di cat sehingga menjadi tempat
sampah yang menarik dan indah untuk di lihat.

c. Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini yaitu masyarakat sangat senang dan antusias
membantu dengan adanya tempat sampah tersebut, dimana masyarakat juga turut membantu
dalam pengadaan alat dan bahan, tidak hanya masyarakat saja, Bapak kepala Desa pun juga turut
membantu dalam pengadaan Drum Bekas. Dengan adanya tempat sampah ini masyarakat pun
dapat membuang sampah di tempat yang telah tersedi. Faktor penghambat dalam kegiatan ini
ialah yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam pengadaan alat dan bahan. Hal ini
dikarenakan jarak yang cukup jauh antara lokasi KKN dengan kota tempat tersedianya alat dan
bahan yang dibutuhkan.

d. Dokumentasi

A B

136
C D
Gambar 2.33. Pembuatan Tempat Sampah. Pemotongan drum (A), Pembuatan tempat
sampah dusun. Dinleo (B), Pemajangan tempat sampah di kantor desa
(C),(D).

D. Sosialisasi Cara mencuci tangan yang baik dan benar serta Pemasangan Tempat
Cuci Tangan
a. Latar belakang
Kebersihan merupakan hal terpenting dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini
dikarenakan kebersihan memiliki hubungan yang erat dengan rutinitas manusia sehari-hari
dimana kebersihan merupakan penujang yang utama dalam kelancaran aktivitas manusia. Ketika
lingkungan bersih maka aktivitas dapat dijalani dengan nyaman begitu pula sebaliknya. Begitu
pentingnya menjaga kebersihan karena tidak hanya memiliki dampak pada manusia, namun juga
pada lingkungan maupun makhluk hidup lainnya.
Kebersihan lingkungan merupakan hal yang tidak dapat dijauhkan dari sebuah kehidupan
manusia dan merupakan unsur yang pasti atau tetap dalam ilmu kesehatan dan pencegahannya.
Yang dimaksud dengan kebersihan lingkungan itu sendiri adalah menciptakan sebuah
lingkungan yang sehat sehingga tidak gampang terserang atau terkena berbagai macam penyakit.
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi
kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian
dalam meningkatkan kesehatan yang optimal.
Di PAUD SANIOTARIN dan SMPN RINBESIHAT ada beberapa siswa yang masih
belum mengetahui dan memahami pentingnya kebersihan, misalnya ketika bel istirahat berbunyi
siswa langsung membeli makanan dan lupa mencuci tangannya terlebih dahulu atau setelah jam
selesai berolahraga siswa tidak mencuci tangannya langsung masuk kelas dan mengambil
makanan. Siswa juga kurang mengetahui bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar.

137
Bahkan, beberapa diantaranya melalaikan aktivitas terkecil dalam menjaga kesehatan ini. Hal ini
terlihat pada saat jam istirahat beberapa diantaranya hanya membasuh tangan bahkan ada yang
memilih untuk langsung makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Terlihat pula beberapa
siswa masih enggan untuk membuang sampah di tempatnya. Hal ini tentu akan mempengaruhi
proses belajar pada siswa itu sendiri. Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan oleh minimnya
kesadaran anak tentang pentingnya menjaga kebersihan diri.
Kurangnya motivasi dari sekolah juga menjadi salah satu alasan mengapa siswa belum
memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan diri. Atas dasar pemikiran tersebut,
maka perlu melaksanakan kegiatan sosialisasi cuci tangan yang baik dan benar serta pemasangan
tempat cuci tangan untuk meningkatkan minat dan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga
kebersihan.
Lokasi yang dipilih adalah PAUD SANIOTARIN dan SMPN Rinbesihat karena di
sekolah tersebut dijumpai siswa yang memelalaikan pentingnya menjaga kebersihan. Kebersihan
diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan diri yang meliputi kebersihan rambut,
gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit, dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan
kesehatan yang optimal.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dilakukan berdasarkan hasil observasi mahasiswa di Desa Rinbesi Hat
khususnya di PAUD dan di SMP dimana kurangnya kesadaran akan pentingnya menjaga
kebersihan diri dalam hal ini kebersihan dalam mencuci tangan ini terlihat pada saat jam istirahat
beberapa diantaranya hanya membasuh tangan bahkan ada yang memilih untuk langsung makan
tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Hal pertama yang dilakukan oleh mahasiswa yaitu
membuat materi sosialisasi mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar untuk di
sampaikan di PAUD dan di SMPN Rinbesihat. Tahap selanjutnya mahasiswa menyiapkan
perlengkapan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pemasangan tempat cuci tangan
disekolah.
Kegiatan sosialisasi dan pemasangan tempat cuci tangan di PAUD Saniotarin pada
tanggal 09 Agustus 2018 dan sosialisasi dan pemasangan tempat cuci tangan di SMPN
Rinbesihat pada tanggal 03 September 2018.

138
c. Hasil Yang Dicapai
Setelah program ini dilaksanakan, kepala sekolah, guru dan siswa-siswi sangat antusias
dan memberikan respon yang positif dimana dengan adanya sosialisasi ini siswa/I di berikan
pemahaman dan meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan diri atau dalam hal ini
kebersihan dalam mencuci tangan, kemudian dengan adanya bukti tempat cuci tangan dan
perlengkapan lainnya siswa/I dapat menggunakan sebagai wadah untuk mencuci tangan, agar
tidak perlu lagi ke kamar mandi.
Faktor pendukung dalam kegiatan ini yaitu kepala sekolah dan guru-guru bersedia
memberikan informasi kepada mahasiswa sebanyak mungkin berkaitan dengan program ini dan
juga senantiasa mendukung dalam pelaksanaan program ini. Sedangkan faktor penghambat
dalam kegiatan ini yaitu membutuhkan waktu yang lama dalam pengadaan perlengkapan untuk
pemasangan tempat cuci tangan. Hal ini dikarenakan jarak yang cukup jauh antara lokasi KKN
dengan kota tempat tersedianya alat dan bahan yang dibutuhkan.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.34. Sosialisasi Cara mencuci tangan yang baik dan benar serta Pemasangan Tempat
Cuci Tangan. Sosialisasi mengenai cara mencuci tangan di PAUD Saniotarin (A),
Pemasangan tempat cuci tangan di PAUD Saniotarin (B), pemasangan tempat cuci
tangan di SMPN Rinbesihat (C), Poster cara mencuci tangan di SMPN
Rinbesihat (D)
139
E. Pembuatan Papan Nama Desa
a. Latar Belakang.

Papan nama desa merupakan bentuk identitas suatu kawasan desa. Papan nama desa
biasa digunakan sebagai penunjuk suatu wilayah desa atau sebagai penunjuk bagi orang yang
mengunjungi atau melewati suatu desa. Pembuatan papan nama desa tentunya memiliki tujuan
diantaranya sebagai identitas suatu desa agar tidak mengalami kesulitan mencari identitas atau
keberadaannya.

Desa Rinbesi Hat merupakan salah satu desa pertama memasuki wilayah kabupaten Belu
atau desa yang berada dipinggiran kabupaten Belu tepatnya berada di bagian timur berbatasan
langsung dengan kabupaten Malaka, bagian Selatan berbatasan langsung dengan kabupaten
TTU. Letak dari desa Rinbesi Hat inilah yang membuat pentingnya dibuat papan nama desa.
Hasil survei didapat bahwa di desa ini belum terdapat papan nama desa semenjak desa ini
didirikan sampai dengan sekarang ini, selain itu juga belum adanya perhatian penuh pemerintah
setempat akan keberadaan desa Rinbesi Hat yang berbatasan langsung dengan kabupaten
Malaka dan kabupaten TTU, salah satu alasan mengapa pentingnya dibuat papan desa di desa
tersebut. Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa pemberian sebuah nama sangatlah penting untuk
menunjukan identitas suatu wilayah atau kawasan. Tanpa sebuah nama, akan sangat sulit
mencari identitas atau keberadaannya. Perhatian yang kurang dari pemerintah setempat inilah
membuat mahasiswa menginisiasikan sebuah program kerja yang berkaitan dengan hal tersebut,
yaitu pembuatan papan nama desa di desa Rinbesi Hat.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan.

Pelaksanaan Program ini berdasarkan hasil observasi di masyarakat desa Rinbesi Hat
bahwa belum terdapatnya papan nama desa sebagai identitas dari desa tersebut. Pembuatan
papan nama desa ini menghabiskan waktu kurang lebih seminggu. Sebelum dilaksanakannya
kegiatan ini tahap yang harus dilakukan adalah tahap persiapan alat dan bahan yang digunakan
untuk menunjang berjalannya kegiatan ini. Pelaksana kegiatan ini adalah seluruh anggota
kelompok KKN di desa Rinbesi Hat sedangkan sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh
masyarakat desa Rinbesi Hat dan warga luar desa yang akan berkunjung ke desa ini.

140
c. Hasil Yang Dicapai.

Hasil yang dicapai setelah terlaksananya kegiatan ini adalah masyarakat desa sangat
senang dan sangat mendukung karena dengan dipasangnya papan nama desa oleh mahasiswa di
depan kantor Desa Rinbesi Hat sebagai identitas dari desa ini agar memudahkan orang untuk
menemukan keberadaannya.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.35. Pembuatan Papan Nama Desa. Merancang dan mengukir huruf (A), Menggunting
huruf (B), Proses penempelan huruf dipapan nama (C), Papan nama desa yang
sudah selesai dikerjakan (D).

141
Tabel 2.33. Pelaksanaan Kegiatan

No Rencana kegiatan Waktu Kegiatan Peserta Dana

Hari/Tgl Jam Kerja Kegiatan

1. Pembangunan 11,18 Agustus -01 60 Jam Mahasiswa Mahasiswa


tugu pembatas september 2018 KKN
desa
2 Pendataan dan Tanggal 09 -10 8 Jam Mahasiswa dan Mahasiswa
pemasangan September 2018 pemerintahan
identitas kepala desa
desa dari awal
pemekaran desa
3 Pembuatan tong Tanggal 27,28,29, 30 45 Jam Mahasiswa Mahasiswa dan
sampah Juli 2018, tangal desa
10,12,14,16 Agustus
2018, dan tanggal 4
September 2018
4 Sosialisasi dan Tanggal 31 Juli 2018, 24 Jam Anak sekolah Mahasiswa
aplikasi tempat tanggal 04,06,08,09
cuci tangan di Agustus 2018,
sekolah tanggal 09 September
2018
5 Pembuatan Papan Tanggal 01,03, 18 Jam Mahasiswa Mahasiswa dan
Nama Desa Agustus , 05,06,07 desa
September 2018
TOTAL JAM KERJA 155 jam

142
2.3 Pelaksanaan Kegiatan Layanan Sosial

Lokasi/unit KKN : Desa Rinbesi Hat


Kecamatan/Kabupaten : Tasifeto Barat/Belu

Tabel 2.34. Rencana Kegiatan Layanan Sosial

No Rencana Tujuan Kegiatan Masyarakat Metode Sumber Waktu


Kegiatan Sasaran Pelaksanaan Pembiayaan Pelaksanaan
*)
**) Tgl/Bln

1. Bakti Sosal Memperoleh Masyarakat Praktik Dana Desa 05, 13


lingkungan yang desa Agustus 2018
bersih, sehat, dan
sejatra
2. Ikut partisipasi Memeriahkan HUT Masyarakat Praktik Dana Desa 07,08,09,10,1
dalam HUT RI ke RI yang ke 73 di desa dan 1, 12, 14,
73 Rinbesi Hat dan mahasiswa 15,17
Kecamatan Tasifeto Agustus 2018
Barat
3. Partisipasi dalam Membantu masyarakat Masyarakat Praktik Masyarakat 07 September
pembangungan dalam Pembangunan dan Desa 2018
Kapela Sediman Rumah Ibadat Mahasiswa
4. Partisipasi dalam Membantu Mahasiswa Praktik Masyarakat 09 September
turnamen Sepak menyukseskan untuk dan Remaja Dinleo 2018
Bola memenangkan Dinleo
turnament sepak bola
5. Melayani Untuk mengabdi dan Masyarakat Praktik Masyarakat 30 Juli,
masyarakat dalam partisipasi bersama dan Desa 02,22,
kegiatan yang masyarakat. mahasiswa Agustus,
bersifat sosial 02,08
seperti partisipasi September
dalam kedukaan, 2018
pesta pernikahan
dan lain-lain .

Rinbesi Hat 12 September 2018 Mengetahui


Komdes Kepala Desa Rinbesi Hat

SAVERIUS RABU GREGORIUS ULU

Nim. 1502010094

143
A. Kegiatan Kerja Bakti Sosial di Kantor desa Rinbesi Hat
a. Latar Belakang.

Dewasa ini lingkungan kurang tertata rapi karena banyak sampah dan kotoran lainya
yang terlihat berserahkan dimana-mana tanpa ada penanganan yang pasti. Bahkan sampah
menumpuk ditempat yang tidak seharusnya dijadikan tempat pembuangan sampah . maka dari
itu untuk mengatasinya diadakan kegiatan yang mana bertujuan untuk membersihkan lingkungan
yaitu bakti Sosial.

Bakti Sosial merupakan kegiatan warga yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat
itu sendiri. Biasanya kerja bakti dikerjakan pada hari minggu ataupun hari-hari lainnya seperti
yang sudah disepakati. Kerja bakti adalah kegiatan sosial yang berguna untuk membersihkan
lingkungan sekitar dari berbagai kotoran yang mengganggu. Misalnya membersihkan got agar
tidak mampet, menyiangi ilalang yang tumbuh di pinggir jalana agar jalan terlihat bersih dan lain
sebagainya.

Kerja bakti yang dilakukan mahasiswa KKN Undana 2018 yaitu membersihkan kintal
Kantor Desa Rinbesi Hat, yang mana mempunyai tujuan untuk menjaga kebersihan kintal kantor
desa. Kegiatan ini dilaksanakan bersama seluruh warga desa Rinbesi Hat.

b. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Desa Rinbesihat dan sekitarnya, yang mana kegiatan
ini dilaksanakan pada tanggal 05dan 13Agustus 2018, bakti sosial ini melibatkan seluruh warga
Desa Rinbesi Hat. Kegiatan ini merupakan suatu program dari pemerintahan Desa Rinbesi Hat,
adapun jenis-jenis bakti sosial yang dilakukan adalah membersihkan daerah sekitar Kantor Desa
Rinbesi Hat, dan juga pengecatan tiang bandera dan papan invetaris desa.

Factor pendukung kegiatan ini adalah adanya antusias dari sebagian masyrakat desa untuk
bersama-sama terlibat dalam kegiatan bakti sosial. Dan juga keterlibatan semua aparat desa
dalam memberikan perintah kepada masyarakat desa untuk menjaga kebersihan.

144
c. Hasil Yang Dicapai

Dengan adanya bakti sosial yang diselenggarakan oleh pemerintah desa mendapatkan
hasil yang memuaskan, karena lingkungan sekitar kantor desa menjadi bersih dan kelihatan
indah. Dengan bersihnya lingkungan maka masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman, karena
kebersihan sangat berguna bagi kehidupan manusia.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.36. Bakti Sosial Sekitar Kantor Desa Rinbesi Hat. Membersihkan Sampah
(A,D), Merapikan Pohon-pohon yang menutupi jalan masuk Kantor Desa
Rinbesi Hat (B,C)

B. Ikut Partisipasi dalam HUT RI Ke 73


a. Latar Belakang

17 Agustus adalah salah satu hari penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia.
Menjelang tanggal 17 Agustus, biasanya masyarakat Indonesia akan mulai disibukkan dengan
membuat acara-acara lomba. Tak hanya di lingkungan tempat tinggal, biasanya lomba-lomba
145
juga dilakukan di sekolah maupun tempat kerja. Selain menyiapkan lomba, ternyata ada
beberapa hal lain yang setiap tahunnya dilakukan oleh masyarakat Indonesia menjelang hari
kemerdekaan. Yaitu Mengibarkan bendera di depan rumah, kantor desa maupun instansi, Masuk
bulan Agustus biasanya jalan-jalan akan dipenuhi beragam ornamen berwarna merah putih,
mulai dari bendera, hingga hiasan lainnya. Di depan rumah-rumah biasanya juga akan dikibarkan
bendera merah putih. Momen ini bisa dikatakan sangat berharga karena hanya dilakukan setahun
sekali yaitu pada saat bulan Agustus saja. Kemudian Kerja bakti dan menghias lingkungan Hal
lain yang biasanya dilakukan saat akan mempersiapkan hari kemerdekaan ialah warga akan
bekerja sama untuk melakukan kerja bakti. Mereka akan membersihkan lingkungan hingga
menghiasnya agar terlihat lebih indah. Biasanya hiasan yang dipilih ialah lampu-lampu hias
berwarna-warni ataupun hiasan lain hasil kreasi sendiri. Momen ini tentunya juga digunakan
para warga untuk bisa mendekatkan diri. Selain itu yang dilakukan ialah Mengecat rumah dan
pagar Selain membersihkan lingkungan dengan kerja bakti, biasanya masyarakat juga akan
berlomba-lomba untuk mengecat rumah masing-masing. Tentu saja tak hanya rumah saja yang
dicat, pagar pun tak lupa untuk dipercantik lagi. Dengan lingkugan yang bersih dan indah
tentunya para warga akan lebih bersemangat untuk merayakan hari kemerdekaan kita. Usaha
warga untuk bersih-bersih dan menghias lingkungan merupakan bentuk penghargaan mereka
terhadap kemerdekaan yang telah kita dapatkan.

Hal itu juga yang kemudian dilakukan oleh Masyarakat di desa Rinbesi Hat,
Kecamatan Tasifeto Barat, Kabupaten Belu dalam menyongsong HUT RI Ke 73, seperti bekerja
sama dalam membersihkan lingkungan Kantor desa, memasang umbul-umbul & memasang
bendera. Maka mahasiswa merasa perlu untuk turut dalam berpartisipasi dalam menyongsong
HUT RI ke 73.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Dalam pelaksanaan kegiatan ini mahasiswa bersama masyarakat desa Rinbesi Hat
bekerja sama dalam membersihkan lingkungan Kantor desa, memasang umbul-umbul &
memasang bendera. Pembersihan lingkungan kantor desa dimulai dari jalan masuk ke kantor
desa hingga ke seluruh halaman kantor desa, masyarakat bersama mahasiswa melakukan
pembersihan seperti menyapu halaman, mencabut rumput, dan memilih dan membakar Sampah.
kemudian di lanjutkan dengan memasang umbul-umbul dari jalan masuk ke kantor desa hingga

146
di halaman kantor desa, kemudian dilanjutkan dengan memasang bendera di halaman kantor
desa.

c. Hasil Yang Di Capai

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini ialah kantor desa dan halaman pun menjadi
bersih, rapi dan sejuk. Sampah-sampah yang berserakan pun tidak ada lagi, masyarakat pun juga
lebih dekat satu sama lain dalam bekerja sama. Umbul-umbul yang telah dipasang memberikan
nilai seni tersendiri.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.37. Ikut Partisipasi dalan HUT RI Ke 73. Pemasangan umbul-umbul di kantor desa
(A). Mengikuti Upacara Bendera di Lapangan Kantor Camat Tasifeto Barat
(B). Pemasangan umbul-umbul di kantor desa (C). Pemasangan umbul-umbul
di kantor desa (D).

147
C. Partisipasi Dalam Pembangunan Kapela Sediman
a. Latar belakang

Rumah ibadat adalah sebuah tempat yang digunakan oleh umat beragama untuk
beribadah menurut ajaran agama mereka masing-masing. Gereja merupakan tempat ibadah yang
digunakan oleh umat Kristen. Selain gereja,ada juga tempat ibadah yang digunakan oleh umat
Kristen Katolik yang disebut Kapel atau Kapela. Kapela disebut juga dengan Gereja kecil.
Sebuah Kapela dibangun jika jarak Gereja pusat dengan masyarakat cukup jauh sehingga dapat
memudahkan para jemaat dalam menunaikan ibadahnya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan,mayoritas masyarakat Desa Rinbesi Hat


beragama Katolik. Namun, jarak Gereja pusat yang cukup jauh dari desa membuat masyarakat
Katolik Desa Rinbesi Hat membuang biaya yang cukup besar untuk sampai ke Gereja pusat.
Oleh karena itu,kepala Desa Rinbesi Hat bersama masyarakat sepakat untuk mendirikan sebuah
Kapela di wilayah Desa ini. Agar mereka dapat lebih mudah untuk mengikuti perayaaan misa
pada hari Minggu tanpa banyak mengeluarkan waktu,tenaga dan biaya untuk mencapai Gereja
pusat.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari/tanggal Jumat 7 September 2018. Kapela ini
dibangun tepat disamping SD Halibesin. Kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan bapak
Kepala Desa dan seluruh masyarakat desa Rinbesi Hat. Bentuk partisipasi yang dilakukan oleh
mahasiswa yaitu membantu memasak bersama ibu-ibu dan menggali tanah untuk pondasi
bangunan kapela. Hal pertama yang dilakukan sebelum peletakan batu pertama Kapela adalah
melakukan penyembelihan hewan sebagai bentuk persembahan kepada leluhur sesuai dengan
kebiasaan dan tradisi masyarakat Desa Rinbesi Hat. Setelah itu,dilakukan peletakan batu pertama
oleh kepala suku dan kepala Desa Rinbesi Hat disaksikan oleh seluruh masyarakat yang hadir
disitu. Kemudian para laki-laki mulai menggali tanah untuk pondasi dan para wanita mulai
memasak untuk acara makan bersama. Kegiatan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

c. Hasil Yang Dicapai

Setelah kegiatan ini dilaksanakan,masyarakat desa Rinbesi Hat sangat antusias dengan
dibangunnya Kapela ini. Hal ini dikarenakan jarak Gereja Katolik yang cukup jauh dari desa.
148
Sehingga mereka dapat lebih mudah untuk mengikuti perayaaan misa pada hari Minggu tanpa
banyak mengeluarkan waktu,tenaga dan biaya untuk mencapai Gereja pusat.

d. Dokumentasi

A B

C D

Gambar 2.38. Partisipasi dalam Pembangunan Kapela Sediman. Persiapan untuk acara adat (A),
Mahasiswa mengikuti acara adat sebelum peletakan batu pertama (B), Acara adat
dimulai dengan menggunakan bahasa setempat (C), Mahasiswa membantu ibu-
ibu memasak untuk makan siang bersama (D).

D. Partisipasi Dalam Turnamen Sepak Bola


a. Latar belakang

Turnamen dapat berarti satu kompetisi atau lebih yang diselenggarakan di satu tempat
dan terkonsentrasi dalam jarak waktu yang relatif pendek. Turnamen bisa pula berarti kompetisi
yang melibatkan sejumlah pertandingan, masing-masing melibatkan subkumpulan pesaing,

149
dengan keseluruhan pemenang turnamn yang berdasarkan pada hasil gabungan pertandingan
individu tadi.

Ada berbagai macam turnamen salah satunya yaitu turnamen sepak bola. Sepakbola
adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas
orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Sepakbola adalah permainan yang sangat
populer, karena permainan sepakbola sering dilakukan oleh anak-anak, orang dewasa maupun
orang tua. Tujuan dari permainan sepakbola adalah masing-masing regu atau kesebelasan yaitu
berusaha menguasai bola, memasukan bola ke dalam gawang lawan sebanyak mungkin, dan
berusaha mematahkan serangan lawan untuk melindungi atau menjaga gawangnya agar tidak
kemasukan bola. Permainan sepakbola merupakan permainan beregu yang memerlukan dasar
kerjasama antar sesama anggota regu, sebagai salah satu ciri khas dari permainan
sepakbola.Untuk bisa bermainan sepakbola dengan baik dan benar para pemain menguasai
teknik-teknik dasar sepakbola. Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik
dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat
bermain sepakbola dengan baik pula.

Di desa tempat KKN khususnya di dusun Dinleo telah dibentuk sebuah Klub sepak bola
yang dinamakan Gabungan Remaja Dinleo Football Club atau disingkat Garedi FC. Klub ini
dibentuk agar dapat mempersatukan anak-anak muda di dusun tersebut dan juga berlatih untuk
mengikuti berbagai turnamen. Dalam mengikuti turnamen tentunya dipilih pemain-pemain
terbaik sehingga dapat menampilkan permainan yang baik. Salah satu turnamen sepak bola yang
diikuti oleh Garedi FC yaitu turnamen Gaza Cup II. Turnamen ini dilaksanakan di Desa Hauteas,
Kabupaten Timor Tengah Utara. Karena Garedi FC belum memiliki persiapan yang matang
untuk mengikuti turnamen tersebut maka mereka meminta kepada kami Mahasiswa KKN untuk
ikut bermain sepak bola bersama mereka. Kerena diminta oleh mereka maka salah satu
Mahasiswa KKN yaitu Mikhael U. Orolaleng mengikuti turnamen tersebut kerena ia menguasai
dengan baik teknik-teknik dalam bermain sepak bola sedangkan Mahasiswa KKN yang lain
memberikan dukungan dari luar lapangan.

150
b. Jalannnya Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 09 September 2018. Tujuan dari kegiatan ini
yaitu membantu menyukseskan untuk memenangkan turnamen sepak bola tersebut. Turnamen
dilaksanakan di Desa Hauteas, Kabupaten Timor Tengah Utara. Dalam turnamen Gaza Cup II
diikuti oleh 16 klub yang dibagi dalam 4 grup dimana masing-masing grup terdiri dari 4 klub.
Turnamen tersebut dimulai dengan babak Pengisian. Dalam babak pengisian setiap klub
memiliki kesempatan bermain sebanyak 3 kali. Dalam turnamen tesebut ditetapkan aturan
khusus untuk babak pengisian, klub yang menang mendapat 3 poin, klub yang seri mendapat 1
poin dan klub yang kalah tidak mendapat poin. Garedi FC pada babak pengisian grup berhasil
menang sebanyak 2 kali dan seri sebanyak 1 kali sehingga memperoleh 7 poin. Dengan hasil
yang diperoleh maka Garedi FC berada di posisi kedua (runner up) grup dan berhak masuk ke
babak 8 besar. Di babak 8 besar, Garedi FC akan bertanding dengan klub tuan rumah yaitu Gaza
FC. Dalam pertandingan tersebut, Garedi FC akhirnya dikalahkan oleh Gaza FC dengan skor 2-
6. Meskipun langkah Garedi FC harus terhenti di babak 8 besar namun mereka telah
membuktikan bahwa mereka juga mampu bersaing dengan klub-klub lainnya yang memiliki
persiapan yang lebih baik.

c. Hasil yang dicapai

Hasil dari kegiatan tersebut yaitu Garedi FC berhasil masuk hingga babak 8 besar
turnamen sepak bola Gaza Cup II sekalipun pada awalnya hanya dipandang sebelah mata
oleh klub-klub lain dan juga makin meningkatkan keakraban antara mahasiswa KKN
baik yang ikut secara langsung dalam pertandingan maupun yang memberikan support
dari luar lapangan dengan masyarakat desa Rinbesi Hat terkhusus dusun Dinleo.

d. Dokumentasi

A B
151
C D
Gambar 2.39. Partisipasi Dalam Turnamen Sepak Bola. Foto bersama pemain sebelum ke
tempat pertandingan (A), sebelum masuk lapangan (B, (C), makan bersama
pemain sepak bola setelah pertandingan (D).
E. Melayani Masyarakat Dalam Kegiatan Yang Bersifat Sosial Seperti Partisipasi Dalam
Kedukaan, Pesta Pernikahan Dan Lain-Lain .
a. Latar Belakang
Kematian adalah fenomena yang universal, yang tidak bisa dihindari oleh semua orang
tetapi kematian bukanlah suatu cerita yang romantis dan topik yang menarik. Orang sering
mengabaikan atau menghindari pembicaraan tentang hal ini bahkan ada yang melihatnya sebagai
sesuatu yang tabu untuk dibicarakan.

Campak alias measles adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat ditularkan
melalui batuk dan bersin. Penyakit ini sangat mudah menular dan banyak menyerang anak-anak.
Gejala campak termasuk demam tinggi (suhunya dapat mencapai hingga 40⁰ C), bercak
kemerahan di kulit, konjungtivitis, batuk, dan hidung berair. Selain itu, anak yang menderita
campak menjadi lemas dan nafsu makannya menjadi menurun. Rubella atau yang sering disebut
juga campak jerman, adalah penyakit menular yang juga disebabkan oleh virus. Penularannya
terjadi melalui udara. Pada anak, gejala dari penyakit ini biasanya hanya demam ringan (dengan
suhu 37,2⁰ C) atau bahkan tanpa gejala sehingga sering tidak terdeteksi. Beberapa gejala lain
yang dapat ditemukan akibat infeksi rubella di antaranya sakit tenggorokan, bercak kemerahan di
kulit, sakit kepala, nyeri pada mata, konjungtivitis, dan pembesaran kelenjar limfe di belakang
telinga, leher belakang, serta sub occipital.

Pernikahan adalah sesuatu yang sakral yang dibangun dari sebuah ikatan yang suci,
bahkan pada beberapa agama terdapat kepercayaan bahwa pernikahan hanya terjadi untuk sekali
seumur hidup dan hanya maut yang dapat memisahkan mereka. Pernikahan tidak hanya sekedar

152
menyatukan sepasang kekasih, tetapi juga menyatukan dua keluarga yang berbeda budaya dan
latar belakang. Sekalipun pernikahan terdiri dari dua pribadi yang banyak memiliki perbedaan,
tetapi perbedaan yang ada akan menjadi bekal mereka dalam mengarungi bahtera rumah tangga
sebagai hal yang mampu melengkapi satu dengan lainnya. Perbedaan yang ada tidak menjadi
penghambat untuk melakukan sebuah pernikahan, sebaliknya perbedaan yang ada mampu
menjadi perekat bagi mereka untuk saling mengisi dan melengkapi satu sama lain.

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat


(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Upaya pengembangan kualitas
sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan
secara merata apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti posyandu
dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dan dapat menjangkau semua sasaran yang
membutuhkan pelayanan, salah satunya adalah layanan tumbuh kembang anak.

Dari latar belakang tersebut dipandang perlu untuk menjalankan program-program diatas
demi kelancaran kegiatan yang ada. Kami mahasiswa KKN juga turut mengambil bagian dalam
membantu masyarakat dalam kegiatan layanan sosial tersebut.

b. Jalannya Pelaksanaan Kegiatan

Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil observasi dimasyarakat desa Rinbesi Hat.
dikarenakan mahasiswa KKN tidak hanya menjalankan program individu maupun kelompok saja
tetapi mahasiswa KKN juga bisa berpartisipasi dalam kegiatan layanan sosial seperti kedukaan,
membantu pihak dinas kesehatan memberikan imunisasi campak dan rubella di SMPN
Rinbesihat, partisipasi pelayanan diposyandu dan juga berpartisipasi dalam acara pernikahan
didesa tersebut. Adapun uraiannya sebagai berikut : Sebelum mulai dengan kegiatan layanan
sosial, tentunya tim mahasiswa perlu dukungan dan bekerja sama dengan tim aparat desa dan
masyarakat setempat untuk memperlancar dalam kegiatan diatas.

153
c. . Hasil Yang Dicapai
Dengan adanya kegiatan layanan sosial ini dapat membantu mahasiswa KKN untuk
mendekatkan diri dan mengenal masyarakat jauh lebih akrab di desa Rinbesi Hat.

d. Dokumentasi

A B

C D
Gambar 2.40. Melayani masyarakat dalam kegiatan yang bersifat sosial. Partisipasi di acara
pernikahan di Dusun Dinleo (A), Membantu memasang tenda pernikahan di dusun
Maktaen (B), Membantu pihak Dinas Kesehatan memberikan imunisasi campak dan
rubela di SMPN Rinbesihat(C), Partisipasi pelayanan di posyandu Dinleo bersama ibu-
ibu Kader Posyandu Dinleo(D).

154
Tabel 2.35. Tabel Pelaksanaan Kegitan

No Nama Kegiatan Waktu Kegiatan Peserta kegiatan Dana


Hari/tgl Jam kerja
1 Bakti Sosial 05, 13 agustus 5 Masyarakat desa Dana Desa
2018
2 Ikut partisipasi dalam 07,08,09,10,11, 33 Masyarakat dan Dana Desa
HUT RI ke 73 mahasiswa
12, 14, 15,17
Agustus 2018
3 Partisipasi dalam 07 September 4 Masyarakat dan Masyarakat
Mahasiswa Desa
pembangungan Kapela 2018
Sediman
4 Partisipasi dalam 09 September 3 Mahasiswa dan Masyarakat
turnamen Sepak Bola Remaja Dinleo Dinleo
2018
5 Melayani masyarakat 30 Juli, 02,22, 15 Masyarakat dan Masyarakat
dalam kegiatan yang Agustus, 02,08 mahasiswa Desa
bersifat sosial seperti September 2018
partisipasi dalam
kedukaan, pesta
pernikahan dan lain-lain
.
TOTAL JAM KERJA 60 Jam

155
BAB III

PENGALAMAN-PENGALAMAN PRIBADI ATAU BERSAMA

1. Andreas F. Nggaja

Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) merupakan suatu program yang sering dilaksanakan oleh
kampus Universitas Nusa Cendana. Kegitan ini bertujuan untuk melakukan pengabdian terhadap
masyarakat terutama di wilayah pedesaan. Proses pertama yang kami lakukan adalah
mengadakan pembekalan yang berlangsung selama kurang lebih 3 hari di Aula BAAK
UNDANA. Pada proses ini kami dibekali ilmu pengetahuan yang akan kami terapkan di
masyarakat dimana kami kunjung.

Setelah melakukan proses pembekalan kami segera mempersiapkan diri untuk berangkat
kelokasi diamana kami ditempatkan. Lokasi KKN kami yaitu di Desa Rinbesi Hat Kecamatan
Tasifeto Barat Kabupaten Belu. Keberangkatan kami didampingi oleh Dosen Pembimbing
lapangan atau DPL, kami berangkat pada tanggal 26 Juli 2018 menggunakan transportasi Bis.
Dalam perjalan kami saling berkenalan dengan teman-tenman kami yang lain dan kebetulan
jurusannya berbeda satu dengan yang lain. Selama kurang lebih 8 jam kami dalam perjalanan
tibalah kami di kabupaten Belu tepatnya di Kantor Bupati Belu, Kami disambut dan diterima
baik oleh pemerintah setempat. Setelah melakukan proses penerimaan kami semua menuju ke
desa masing-masing. Hari sudah sore dan waktu menunjukan pukul 17:00 WITA kami pun tiba
di lokasi yaitu di desa Rinbesi Hat, desa paling pertama sebelum memasuki kota Atambua Desa
ini juga merupakan perbatasan antara kabupaten TTU dan Kabupaten Belu. Sesampainya di
lokasi KKN kami diterima oleh aparat desa Rinbesi Hat sekaligus melakukan survei lokasi di
kantor desa tersebut. Keesokan harinya kami melakukan proses perkenalan dengan warga desa,
di hari yang sama juaga kami diundang khusus untuk menghadiri pesta pernikahan disalah satu
dusun di desa tersebut. Dalam acara pesta tersebut kami diajarkan untuk makan sirih pinang dan
minum moke atau sering disebut minuman beralkohol. Suatu hal baru bagi kami namun kami
sangat senang karena sifat masyrakat didesa Rinbesi Hat sangatlah luar biasa baiknya. Hari
berganti hari, program kami pun sedikit demi sedikit mulai berjalan, ada yang mengajar, ada
yang melakukan bimbingan belajar, ada yang sosialisai dan lain sebagainya. Salah satu program
pertama saya yaitu mengajar di SMP N Rinbesihat, hal pertama yang saya lakukan adalah

156
melakukan survei di SMPN Rinbesihat sekaligus memperkenalkan diri pada pendidik dan murid-
murid di SMP N tersebut. Setelah melakukan survei saya pun diberikan tugas oleh kepala
sekolah dan guru wali kelas untuk mengajar mata pelajaran IPA di kelas VIII dan IX. Disini,
saya menemukan murid-murid saya yang sangat luar biasa karena kemampuan mereka yang
tinggi dalam menerapkan ilmu IPA. Saya merasa bangga karena telah mengenal murid-murid di
SMPN Rinbesihat serta semua guru yang sangat ramah dengan kami semua. Adapun hal lain
yang kami lakukan adalah melaksanakan program kelompok dimana kami semua bekerja
bersama-sama seperti membuat papan nama desa, tugu perbatasan desa dan tempat sampah di
kantor desa, program dijalani bersama dan puji Tuhan mendapatkan hasil yang cukup baik.
Dalam hal layanan sosial kamipun turut bergabung dalam berbagai kegiatan seperti
memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia, berpartisipasi dalam berbagai upacara adat
dan upacara pernikahan. Dalam memeriahkan hari kemerdekaan Republik Indonesia kami
terlibat dalam berbagai kegiatan seperi lomba gerak jalan, lomba permainan bola kaki dan bola
voly.

Adapun hal lain yang kami lakukan seperti bermain ‘’bingo’’bersama warga, disitulah
kami merasa akrab dengan warga didesa Rinbesi Hat.Terlepas dari itu semua kami juga sering
mengikuti acara pernikahan dan di momen inilah kami bisa mengenal ‘’Dansa Timor itu seperti
apa, ‘’Tebe itu seperti apa, namun seiring berjalannya waktu kami semua akhirnya mengenal
Dansa dan Tebe yang sebelumnya kami tidak tahu.

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tibalah saatnya kami akan berpisah antara kami
dan masyarakat ataupun sesama kami, momen inilah yang sangat sulit buat kami semua apalagi
harus meninggalkan desa Rinbesi Hat khususnya masyarakat di Desa Rinbesi Hat tersebut.
Kesedihan yang kami alami terus kami bawah sampai kami tiba di Kupang. Kami percaya bahwa
suatu saat nanti kami akan kembali untuk melihat desa Rinbesi Hat.

Terimakasih sudah menjadi 45 hari dalam 365 hariku..

157
2. Efrem Maldino Nabon

Selama mengikuti program Kuliah Kerja Nyata(KKN) banyak pengalaman yang saya
alami, banyak pelajaran dan ilmu yang tidak pernah saya dapat di masa perkuliahan di dunia
kampus. Cerita dimulai dari perjalan menuju lokasi KKN di desa Rinbesi Hat kecamatan
Tasifeto Barat kabupaten Belu, untuk sampai di lokasi KKN membutuhkan waktu kurang lebih
8 jam dengan menggunakan transportasi darat yaitu Bus.Saya dan teman –teman masuk dalam
rombongan kelompok KKN Reguler di mana segala sesuatu mulai dari transportasi sampai
dengan kebutuhan yang menunjang segala program yang akan di jalankan di lokasi KKN sumber
pembiayaannya dari mahasiswa sendiri. Ketika tiba di lokasi KKN yang menerima kami adalah
Bapak kepala desa dan beberapa aparat desa.Dihari pertama di desa Rinbesi Hat kami belum
memulai kegiatan kami, kami di beri kesempatan oleh Bapak desa untuk beristirahat sejenak
setelah melakukan perjalanan jauh dari Kupang. Sebelum mengidentifikasi masalah, kami juga
melakukan tatap muka serta perkenalan diri dengan Bapak kepala desa dan seluruh aparat desa
tujuannya adalah supaya aparat desa ini dapat mengenal saya dan teman-teman dan mengetahui
maksud tujuan kami ke desa Rinbesi Hat serta dapat memberitahu seluruh masyarakat desa
bahwa didesa mereka dikunjungi oleh mahasiswa KKN yang siap membantu dan memecahkan
persoalan yang mereka hadapi.

Setelah melakukan survei ke beberapa dusun didesa Rinbesi Hat Kami menilai bahwa
kurangnya partisipasi dari masyarakat. Kami mendapat informasi dari Ketua dusun ada beberapa
alasan mengapa kurangnya rasa antusias akan kehadiran kami didesa ini di karenakan Desa
Rinbesi Hat sudah sangat sering dikunjungi oleh Mahasiswa KKN baik yang dari NTT maupun
dari luar NTT jadi bagi mereka adalah kunjungan dari mahasiswa KKN adalah hal yang sudah
biasa saja bagi mereka. Menghadapi situasi seperti ini merupakan suatu tantangan tersendiri
bagi saya dan teman-teman dimana harus pandai mendekatkan diri dengan masyarakat desa agar
kami dapat saling mengenal lebih dekat lagi baik dengan orang tua,anak muda dan anak-anak.
Saya dan teman-teman melakukan pendekatan awal dengan melibatkan diri dengan berbagai
kegiatan sosial diantaranya adalah membantu dalam mempersiapkan segala sesuatu untuk acara
pesta pernikahan, pertandingan sepak bola,kematian dan lain-lain. Setelah melakukan identifikasi
masalah saya dan teman-teman mulai menyusun program kerja yang akan kami lakukan selama

158
melakukan KKN, dimana kami memilih perioritas masalah sebanyak Lima(5) untuk program
Kelompok dan Tiga (3) program Individu sesuai dengan basic studi kami masing masing.

Saya dan teman-teman menyiapkan segala sesuatu seperti alat , bahan, serta materi yang akan
kami jalankan di desa tersebut. Selama di lokasi kkn selain menjalankan program KKN
saya dan teman-teman juga berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan di masyarakat desa juga
mengabdikan diri setiap kegiatan itu. Kami berusaha bertanggung jawab dan memberikan yang
terbaik untuk setiap kegiatan -kegiatan yang di percaya oleh masyarakat . saya dan teman-teman
sudah sangat menyatu sekali dengan masyarakat sehingga setiap kegiatan-kegiatan kami
melakukanya bersama-sama dengan masyarakat desa. Selain memiliki banyak teman di lokasi
KKN saya juga memiliki keluarga asuh dan mereka sangat baik.

Tantangan terberat buat saya selama menjalankan program-program KKN didesa adalah
bagaimana cara saya menghadapi teman-teman kelompok yang memiliki ide dan gagasan yang
berbeda apalagi dari latar belakang dari fakultas dan jurusan yang berbeda yang notabene
memiliki pergaulan sosial,lingkungan, dan pertemanan yang berbeda juga. tentunya ini
merupakan faktor-faktor yang membuat cara pandang dan pemikiran kami berbeda. saya dan
teman-teman sering kali beradu argumen dalam hal ide, waktu pelaksanaan,Rancangan
kegiatan,Kerja sama tim dll. Seiring berjalannya waktu saya yang awalnya belum bisa
menyusaikan diri dengan teman-teman pada akhirnya bisa dan bahkan semakin hari semakin
dekat. Mulai dari bangun pagi sampai dengan makan malam kami selalu bersama-sama. Kami
sudah bisa menerima antar satu dan yang lain dengan kekurangan dan kelebihan masing-
masing. banyak moment duka yang kami lalui bersama mulai dari rasa lelah,lapar, haus,
kekurangan lauk pauk,kekurangan uang untuk menjalankan program dll. Selain itu ada momen
suka yang kami lalui bersama mulai dari bermaen game, berebutan kamar mandi,berebutan WC
saat sakit perut bersamaan dan masih banyak lagi. Saya dan teman-teman saling membantu
menjalankan program kkn terutama program individu sesuai dengan basic studi kami. Saling
memotivasi dan bekerja sama agar program-program KKN dapat berjalan dengan baik dan
sesesuai harapan. Perbedaan yang menyatukan kami dan banyak momen yang sulit terlupakan
saat kami di lokasi KKN . Tidak bisa dipungkiri saya sangat bangga berkenalan dan bekerja
sama dalam satu tim bersamateman-teman, banyak pelajaran berharga yang saya dapatkan.
Diakhir cerita saya mau bilang Terimakasih KKN sudah mengukir banyak cerita dengan

159
masyarakat desa Rinbesi Hat dan Terimakasih teman-teman kelompok yang sudah menjadikan
45 hari berharga dalam cerita perkuliahan saya dan Terimakasih Universitas Nusa Cendana
sudah menempatkan saya untuk melakukan KKN di Kabupaten yang dari dulu saya ingin
kunjungi di mana berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste.

160
3. Djeanete Maria Bhoki

Selama mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini ,banyak suka duka yang saya
alami. Dimulai dari hari keberangkatan menuju lokasi KKN yaitu di desa Rinbesi Hat Kabupaten
Belu. Kami berangkat menuju lokasi hari Kamis,26 Juli 2018 tepat pukul 08.00 WITA.
Kelompok desa Rinbesi Hat dan desa Naitimu berada dalam satu bis. Sepanjang perjalanan di
dalam bis,kami menghabiskan waktu dengan menyanyi,bersenda gurau dengan teman-teman
baru,tidur dan memakan snack yang sudah kami siapkan. Sesampainya di Niki-niki,bis kami
berhenti untuk makan di rumah makan Singgalang. Disini saya bertemu dengan teman kelas saya
yang mendapat lokasi KKN di Malaka yang juga berhenti makan disini. Setelah istirahat
makan,kami melanjutkan perjalanan dan tiba di Kantor Bupati Belu sekitar jam 15.00 WITA.
Sesampainya disana kami disambut oleh pegawai Kantor Bupati karena Bapak Bupati
berhalangan hadir. Disana juga sudah ada perwakilan dari desa lokasi KKN untuk menyambut
dan mengantar kami ke lokasi KKN.

Sesudah dari kantor Bupati,kami langsung diantar menuju desa. Kami mengantar teman-
teman dari desa Naitimu terlebih dahulu dan kami melanjutkan perjalanan menuju desa kami.
Kami disambut oleh bapak desa Rinbesi Hat dan kami ditempatkan dalam satu posko KKN yaitu
bertempat di balai desa. Di posko ini kami menghabiskan waktu selama 45 hari bersama-sama.
Setelah itu,bapak Desa langsung mengundang kami untuk mengikuti acara pernikahan keluarga
di dusun Seo A dan dusun Dinleo. Kami sangat senang karena melalui acara seperti ini kami bisa
lebih akrab dengan masyarakat desa Rinbesi Hat. Ternyata di tempat acara pernikahan di dusun
Dinleo kami bertemu dengan teman-teman dari desa Naitimu yang juga diundang. Keesokan
harinya kami mulai melakukan survey ke seluruh desa.

Setelah melakukan survey dan melihat permasalahan yang terjadi maka saya memilih tiga
prioritas masalah yang ada dan dari permasalahan tersebut saya membuat tiga program sesuai
dengan bidang ilmu saya yaitu Biologi yang akan saya laksanakan selama KKN ini. Selama
menjalankan program ini banyak yang saya alami dan itu membuat saya banyak belajar dari
pengalaman. Banyak hal yang saya hadapi dalam menjalankan program-program ini misalnya
jarak sekolah yang cukup jauh dari posko hingga kami semua harus berjalan kaki, herbarium

161
yang tidak jadi karena daunnya membusuk serta jarak kota Atambua yang jauh untuk membeli
alat dan bahan untuk program.

Selama 45 hari bersama-sama selalu ada suka,duka,masalah dan salah paham yang terjadi
antara kami. Kami diundang oleh teman-teman desa Naitimu untuk mengikuti acara pernikahan
di desa Naitimu. Dari sinilah saya dan teman-teman memiliki kesempatan untuk belajar dansa.
Karena tidak mau ketinggalan pada saat pesta seperti ini,saya dan teman-teman mulai belajar
goyang mulai dari goyang meti kei,tobelo,tebe,patola dan masih banyak lainnya. Dan hasilnya
kami menguasai semua jenis goyang diatas. Keseruan yang saya sangat rasakan yaitu pada saat
proses pengerjaan tugu,kami selalu menggunakan mobil pick up untuk menuju tugu dan kami
menikmati saat-saat diatas mobil pick up tersebut. Kebersamaan kami juga tidak lepas dari
masalah karena kami tidak ada yang mau mengalah dan masih mempertahankan ego masing-
masing. Masalah yang sering muncul adalah tidak adanya kesadaran dan sikap malas tau akan
tugas harian yang sudah dibagi.

Pada saat 17 Agustus,kami mahasiswa KKN dari empat desa mengikuti upacara bendera
di kecamatan. Setelah mengikuti upacara tersebut kami mahasiswa KKN berkumpul di
penginapan dari teman-teman Bakustulama. Disini kami makan bersama dan juga goyang
bersama.

Hubungan sosial antara kami dan masyarakat desa Rinbesi Hat terjalin dengan baik.
Tidak jarang kami diundang oleh warga untuk makan dirumah mereka atau hanya untuk sekedar
datang untuk bersilaturahmi. Pengalaman yang paling mengesankan adalah pada saat kami
membantu dalam pengerjaan kapela. Pada saat makan bersama,kami makan bersama ibu-ibu dan
mereka memberikan kami minuman keras. Dan itu merupakan pertama kali dalam seumur hidup
saya meminum minuman seperti itu.

Dua hari sebelum penarikan, kami jalan-jalan ke perbatasan Indonesia-Timor Leste di


Motaain bersama teman-teman. Sekali lagi kami pergi menggunakan pick up. Setelah itu kami
melanjutkan perjalanan menuju pantai Pasir Putih. Ada teman-teman yang berenang dan mandi
disana. Sepulang dari pantai,kami makan siang di Laka Fehan di rumahnya mama angkat dari
teman Orlando. Disini kami makan sampai sepuas-puasnya dan lagi-lagi kami disuguhi dengan
minuman keras.

162
Pada saat perpisahan, kami mahasiswa KKN tidak mampu membendung air mata karena
harus berpisah dengan mereka. Selama 45 hari di desa Rinbesi Hat terlalu banyak kenangan yang
saya dapatkan.

163
4. Saverius Rabu.

Kuliah Kerja Nyata Memberikan mengajarkan banyak pengelaman dan ilmu tentang
kehidupan masyarakat terutama kehidupan masyarakat pedesaan di Desa Rinbesihat.

Ketika menyelesaikan semester VI dan memasuki semester VII saya sangat bahagia
karena sebentar lagi akan mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). ketika pembagian
kelompok saya senang karena mendapatkan tempat KKN di Kabupaten Belu, tepatnya di Desa
Rinbesi Hat Kecamatan Tasifeto Barat. Saya sangat kaget ketika pertemuan dengan dosen
pembimbing lapangan saya ditunjuk menjadi ketua kelompok.

Kami berangkat pada tanggal 26 Juli 2018 pada pukul 08.00 dan tiba di belu sekitar pukul
16.00. Awal pertama kami tiba di tempat KKN , kami sangat bangga dengan keramahan bapak
Kepala Desa yang dengan senang hati menyambut kami, kami diminta untuk ditempati di posko
yang sudah disediakan yaitu balai desa, yang mana balai desa tersebut terletak di samping kantor
desa di Dusun Dinleo.

Pada hari pertama kami di tempat KKN kami di undang untuk membantu berpartisipasi
dalam memeriahkan acara pernikahan putri dari bapak Dusun Dinleo, siang harinya kami
membantu memasang tenda pernikahan dan malam kami menghadiri resepsi pernikahan.
Kemudian keesokan harinya kami membuat rencana untuk melakukan diskusi dan kami survey
dari Dusun ke dusun sebnyak tujuh dusun yang ada di Desa Rinbesi Hat yaitu Dusun Akadirun
Sikun, Bekomean, Maktaen, Dinleo, Lo’o Ho, Seo A, dan seo B dan kami mekakukan survei
selama seminggu serta berdiskusi dengan masyarakat desa apa saja masalah yang ada di Desa
Rinbesi Hat, yang kemudian kami masukan dalam rencana kegiatan kami. Saya sangat senang
karena diminta oleh bapak kepala desa untuk membuat sebuah perturan desa yaitu tentang tertib
Pemeliharaan Ternak.

Selama 45 hari di tempat KKN banyak sekali keseruan dari kebersamaan yang kami
dapatkan yaitu kami tudur bersama, makan bersama dan lain-lain. Hal seru lainnya adalah ketika
kami menuju ketempat pembangunan tugi perbatasan, karena tempatnya cukup jauh kami
memilih untuk numpang di pick up. Dalam perjalan kami saling cerita dan saling ganggu antara

164
kami. Selain keseruan yang kami dapat juga sangat banyak dinamika yang kami dapat yaitu
tidak saling suka satu sama lain, karena semua mempertahankan ego kami masing-masing, dan
saya sebagai ketua terkadang sakit hati dengan kelakuan kami semua yang seolah-olah tidak mau
mengalah dinamika itu kami dapatkan ketika kami melaksanakan kegiatan kami, puji Tuhan
kami bias mnyelesaian dinamika dan juga kegiatan kami semua bisa terlaksana dengan baik.

Kami dapat keseruan bukan saja dari teman-teman KKN tapi lebih banyak dari warga
sekitar desa, yang mana antara kami dengan warga desa saling berbagi cerita, dengan ditemani
Sopi Kepala (sejenis minuman keras) dan juga sirih pinang, kadang setiap malam apabila ada
waktu kosong kami selalu berkumpul dengan warga sekitar terutama anak-anak muda yang
seumuran dengan kami. Banyak hal-hal indah yang kami dapatkan yaitu bersama warga bermain
bola voley dan sepak bola dan keramahan setiap warga desa yang menerima kami apabila
bertamu kerumah mereka terutama Oma dan keluarganya yang sudah menganggap kami seperti
anaknya sendiri. Kami juga sering mnghadiri acara pernikahan di dusun Maktaen dan Seo, yang
mana kami di ajarkan untuk melatih dansa dan tebe. Selain acara pernikahan kami juga
partisipasi dalam kedukaan, kami bersama masyarakat mete malam bersama yang yang ditemani
judi yang mana di sana judi sudah menjadi tradisi, dan kami hanya menonon dan bercerita
dengan warga yang tidak ikut judi.

Hal yang paling menakutkan bagi saya adalah ketika hari dimana kami harus berpisah
dengan warga desa Rinbesi Hat yang selama ini telah membantu kami dan banyak memberikan
pengelaman indah bagi kami. Berat hati saya meninggalkan tempat itu, dan hanya air mata yang
menetes dari mata kami dan warga desa. Semoga apa yang kami berikan dapat berguna bagi
masyarakat desa Rinbesi Hat. Terimakasih KKN karena telah memberikan pengelaman baru bagi
saya di desa Rinbesi Hat selama 45 hari.

165
5. Alfeus Matias Liufeto

Saat melihat pengumuman lokasi KKN yaitu di Desa Rinbesi Hat Kecamatan Tasifeto
Barat Kabupaten Belu, saya langsung mencari tahu keadaan di desa tersebut baik melalui internet
maupun bertanya kepada keluarga yang perna bekerja di Belu. Dari apa yang saya dapat di
internet serta penjelasan dari keluarga, saya merasa yakin untuk tidak berpindah lokasi tetapi
tetap melakukan KKN di desa tersebut kerena lokasi yang cukup strategis yaitu di pinggir jalan
umum, akses air baik, jaringan telpon yang baik serta sudah ada listrik. Namun masih ada
pertanyaan di benak saya, bagaimana dengan tempat penginapan yang akan kami gunakan
selama melakukan KKN? Apakah tempat penginapan tersebut membuat kami nyaman atau
malah membuat kami tidak nyaman?.

Namun semua pertanyaan tersebut terjawab saat kami tiba di lokasi KKN, dimana kami
diterima dengan baik oleh Kepala desa dan aparat desa . Mereka menunjukkan kepada kami
posko penginapan yang terletak di samping kantor desa yang akan kami gunakan sebagai tempat
untuk menginap salama 45 hari melakukan KKN. Posko tersebut merupaka aula desa yang
biasanya digunakan oleh mahasiwa KKN sebelumnya untuk menginap. Setelah melihat keadaan
di sekitar posko, maka kami memasukkan seluruh barang yang di bawah. Ternyata cuaca di desa
Rinbesi Hat berbeda sekali dimana saat siang sangat panas tetapi malam sangat dingin.

Satu minggu pertama kami gunakan untuk beradaptasi dengan lingkungan serta
bersosialisasi dengan masyarakat desa dan aparat desa terkait masalah yang ada di desa. Setelah
mengetahui masalah di desa, kami berdiskusi dan menetapkan lima program kelompok dan tiga
program individu untuk masing-masing sesuai dengan bidang ilmu, dimana program-program
tersebut yang akan kami lakukan selama KKN. Karena saya jurusan akuntansi maka saya
membuat program berkaitan dengan adminitrasi keuangan desa, adminstrasi keuangan bumdes,
dan pembukuan sederhana untuk kios-kios. Selama menjalankan program individu, banyak hal
yang saya pelajari yang tidak saya dapatkan diperkuliahan. Dalam melaksanakan program
khususnya admnistrasi keuangan desa, saya semakin akrab dengan bendahara desa.

Saat KKN kami membuat jadwal kerja harian di penginapan untuk setiap harinya selama
satu minggu. Minggu–minggu awal kami melakukan tugas sesuai dengan jadwal yang ada

166
namun minggu-minggu berikutnya kami mulai egois dimana kami tidak melaksankan tugas
sesuai dengan jadwal yang ada. Terkadang kami saling marah, terkadang kami tidak saling
peduli namun ada saat dimana kami saling membantu untuk menyelesaikan tugas yang ada.
Kami tahu bahwa hal tersebut merupakan suatu seni dalam kehidupan berkelompok.

Kami melakukan setiap program berdasarkan waktu pelaksanaan program yang telah di
buat. Setelah melakukan suatu program dan ketika ada waktu luang khususnya di sore hari,
maka kami bergabung bersama pemuda-pemuda desa bermain bola volly maupun sepak bola
bersama. Ada moment yang cukup menjengkelkan dimana kami sudah berlatih bola volly untuk
pertandingan merayakan HUT RI, namun pada saat akan bertanding ternyata kami tidak
dimasukkan untuk ikut bertanding karena panitia menerapkan aturan hanya warga yang
berdomisili di desa tersebut yang dapat mengikuti pertandingan sehingga mereka meminta KTP
atau Kartu Keluarga untuk mengetahui domisili dari setiap pemain. Hal tersebut tentunya
mengecewakan kami namun kami mengambil sisi positifnya, dengan bergabung bersama
mereka, kami jadi semakin akrab. Mereka terkadang mengajak kami untuk datang ke rumah
mereka, terkadang mereka pun datang dan menemani kami di penginapan. Bahkan saya beberapa
kali menginap di rumah mereka. Keakraban kami seperti sahabat yang telah lama saling kenal
sehingga sulit dipisahkan.

Ternyata bukan saja pemuda-pemuda yang sangat baik kepada kami namun warga desa
pun sangat baik kepada kami. Mereka sangat perhatian kepada kami seperti kepada keluarga
mereka sendiri. Mereka sering mengundang kami untuk makan di rumah mereka ataupun
sekedar bersilaturami. Ketika tidak ada lauk di penginapan makan mereka akan memberikan lauk
kepada kami baik itu sayur-sayuran, daging dan sebagainya.

Ketika ada acara di desa maka kami diundang. Biasanya kami dijemput dengan pick up.
Kami tidak saja datang pada saat acara sebagai undangan tetapi kami juga membantu memasak,
membuat tenda serta menerima tamu. Dengan adanya acara-acara tesebut, maka kami belajar
banyak tarian seperti dansa, tobelo, metikei, tebe dan sebagainya. Saya yang dasarnya tidak tahu
menari akhinya bisa menari meskipun tidak sehebat teman-teman yang lain.

Ada satu hal yang sangat berkesan bagi saya ketika KKN dimana ada satu keluarga yang
sangat baik kepada saya dan teman-teman. Mereka sangat perhatian kepada kami bahkan mereka

167
mengangap kami seperti keluarga sendiri. Ketika kami datang ke rumah maka mereka akan
mengajak kami makan bersama atau ketika kami tidak sempat datang ke rumah selama satu atau
dua hari maka mereka akan menanyakan keberadaan kami. Saya merasa seperti di rumah sendiri
bersama dengan keluarga.

KKN tidak hanya kerja, kerja dan kerja. Sesekali kami memanfaatkan waktu untuk jalan-
jalan ke destinasi wisata di kabupaten Belu. Hal itu kami lakukan dua hari sebelum penarikan.
Kami memulai perjalanan dari desa Rinbesi Hat menuju perbatasan Indonesia-Timor Leste di
Motaain. Ini pertama kalinya saya pergi ke perbatasan. Di sana kami berfoto, ada yang foto
sendiri-sendiri dan ada juga foto kelompok. Setelah itu kami pergi ke Pantai pasir putih di
Atapupu yang jaraknya cukup jauh dari perbatasan Motaain. Saat tiba, ada teman-teman yang
berfoto, ada juga yang berenang. Saya sendiri hanya duduk di pantai dan menikmati
pemandangan serta menyaksikan teman-teman yang sedang berenang.

Waktu kami akan kembali, kami berpamitan dengan warga desa dan aparat desa. Kami
tidak dapat membendung air mata karena harus berpisah dengan mereka. Saya merasa sangat
sedih ketika harus berpisah dengan mereka.Namun itu jalan yang harus dilalui. Seperti pepatah
yang mengatakan “dimana ada pertemuan, pasti ada perpisahan”. Karena itu biarpun hanya
bertemu dalam waktu yang singkat namun KKN 45 hari di desa Rinbesi Hat telah mengajarkan
banyak hal yang akan saya kenang dan tidak akan dilupakan.

168
6. Indah Rosalia Naskay

Bagi saya dengan adanya kegiatan KKN memberikan pengalaman baru dan tidak akan
terlupakan. Tepat pada tanggal 26 Juli 2018, kami rombongan KKN menuju lokasi KKN dengan
menggunakan bis. Saya bersama-sama dengan teman yang lainnya berkumpul di seberang jalan
Gedung FKM, Universitas Nusa Cendana, pukul 08.00 WITA. Kami langsung berangkat menuju
lokasi KKN, yang bertempat di Kabupaten Belu, desa Rinbesi Hat. Perjalanan yang kami tempuh
kuranglebih selama 8 jam, dan saya sendiri sangat menikmati perjalanan selama di dalam bis.
Bagi saya proses perkenalan antara sesama mahasiswa KKN yang ada, terjadi selama kami
berada di dalam bis, karena kami mulai mengenal satu sama lain yaitu dengan mengetahui hal-
hal umum seperti nama, asal daerah, dan juga jurusan masing-masing. Kami menggunakan bis
yang sama dengan desa Naitimu, sehingga situasi kami di dalam bis tidak sepi. Saya bersama-
sama dengan teman yang lainnya menyanyikan beberapa lagu selama perjalanan, dan ada
beberapa teman lainnya menghibur selama perjalanan dengan melawak. Menurut saya, dengan
hal-hal seperti inilah yang membuat perjalanan kami terasa sangat menyenagkan. Kurang lebih
pukul 13.00 WITA kami makan siang di Niki-niki, setelah itu kami kembali melakukan
perjalanan menuju lokasi KKN. Pada pukul 15.00 WITA kami rombongan KKN tiba di Kantor
Bupati Belu, dan di sambut oleh aparat desa Rinbesi Hat yang sudah menunggu kedatangan
kami. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke lokasi KKN yaitu di desa Rinbesi Hat.
Sesampainya di kantor desa Rinbesi Hat kami di sambut oleh Kepala desa dan juga beberapa
aparat yang ada.

Selama di desa Rinbesi Hat banyak suka duka yang di alami, sehingga inilah yang
menjadi warna-warni cerita selama KKN. Pada hari ke dua kami di desa Rinbesi Hat, kami di
berikan undangan secara lisan dari bapa desa untuk menghadiri acara pernikahan. Dengan
mengikuti acara pernikahan hari itu, saya mulai mengenal beberapa orang yang akhirnya sampai
saat ini menjadi keluarga baru bagi saya. Mengikuti acara pernikahan selama di desa Rinbesi Hat
akhirnya menjadi kebiasaan yang kami senangi. Hal yang tidak akan saya lupakan adalah ketika
kami mulai belajar dansa, tebe dan juga goyang patola.Kurang lebih satu minggu kami belajar
dansa bersama, dan akhirnya kami mulai bergoyang di setiap acara-acara pernikahan. Awalnya
kami hanya dansa bersama dengan teman-teman KKN saja, namun semakin banyak mengikuti

169
pesta di desa Rinbesi Hat akhirnya kami mulai terbiasa menerima tawaran dansa dari teman-
teman di sana. Menurut saya dengan melibatkan diri dalam mengikuti kegiatan-kegiatan pesta
memberikan dampak positif juga, yaitu kami mahasiswa KKN mengenal masyarakat di sana dan
dapat lebih akrab.

Selama 45 hari di desa Rinbesi Hat, kami melaksanakan program kelompok maupun
program individu. Selama melaksanakan program-program ini kami terlibat langsung bersama
masyarakat, dan yang menjadi kenangan terbaik saya adalah ketika bersama-sama dengan adik-
adik di dusun Dinleo. Setiap hari belajar, bahkan hari-hari biasa mereka selalu meramaikan
posko kami yaitu di kantor desa. Saya sangat antusias dengan semangat mereka, dan saya sendiri
merasa sudah sangat dekat dengan adik-adik di sana. Sampai-sampai mereka sering datang ke
posko untuk bermain, beristirahat, dan juga makan bersama-sama dengan kami. Ada hal yang
selalu saya ingat juga yaitu, saat KKN adalah musim mangga, kami selalu mendapat mangga dari
adik-adik yang datang di posko kami. Jika diingat-ingat mereka sangat membuat saya terharu.
Saya benar-benar merasa disayangi layaknya seorang kakak. Begitupun ada beberapa rumah di
dusun Dinleo dan juga dusun Seo B yang menjadi tempat saya makan, bercerita, dan juga tempat
yang sering saya datangi. Saya merasa mereka adalah keluarga angkat saya yang benar-benar
memberikan kasih sayang dan perhatian kepada saya. Pengalaman ini yang membuat saya tidak
akan pernah melupakan keluarga yang ada di desa Rinbesi Hat.

Selama di tempat penginapan ada suka dan duka yang dilalui. Ada berbagai pengalaman
yang saya dapat dari teman-teman KKN. Selama 45 hari kami bersama, saya menemukan
kebersamaan, kekompakan dan juga kasih sayang layaknya saudara kandung. Mulai dari hal
sederhana yang membuat saya merasakan kebersamaan, yaitu saat melakukan pekerjaan sehari-
hari dengan saling tolong-menolong seperti mencuci piring, mengangkat air, mencuci pakaian,
maupun memasak. Saya juga sangat rindu dengan kebersamaan kami di kantor desa pada sore
maupun malam hari. Walupun terkadang ada perdebatan kecil yang diakibatkan karena
perbedaan cara pandang, pendapat sehingga menimbulkan konflik-konflik, namun itu juga
menjadi kenangan tersendiri yang saya punya. Dari konflik yang terjadi saya juga belajar untuk
menghargai pendapat yang diberikan. Kami selalu memiliki waktu bersama-sama untuk bercerita
sambil bercanda. Teman-teman juga selalu memberikan motivasi dan nasehat disaat saya
menceritakan beberapa masalah yang saya hadapi. Pada saat makan bersama saya selalu merasa

170
terharu, karena kekompakan kami juga disaat-saat seperti ini. Saya sangat bersyukur menemukan
teman-teman yang sangat peduli dan juga perhatian. Bagi saya, ini adalah pengalaman yang tidak
akan saya lupakan. Segala hal-hal yang negatif tidak saya ingat, namun saya akan lebih
menjadikan itu untuk pembelajaran. Sedangkan, hal-hal yang positif akan saya kenang dan
menjadi kenangan yang saya bawa sampai lanjut usia nanti, dan dapat saya ceritakan nantinya.
Karena bagi saya pelajaran yang paling berharga dalam kehidupan adalah pengalaman.

171
7. Maria Inggrid E.S Ataupah

KuliahKerjaNyata (KKN) memberikan banyak pengalaman berkesan dan pengalaman


baru bagi saya. Selama 45 hari di sana ada cerita suka duka, kisah-kisah yang mengundang tawa
hingga romansa cinta Lokasi. Dan ini adalah salah satu pengalaman berkesan yang saya dapat
saat KKN. Kegiatan KKN ini dimulai dari hari keberangkatan kami menuju lokasi KKN pada
hari Kamis, 26 Juli 2018 tepat pukul 08.00 WITA. Kami berangkat menggunakan Bis Paris
Indah, kami bersama – sama dengan teman-teman daridesa Naitimu. Di dalam bis kami
bernyanyi, saling berkenalan, tidur, memakan snack yang sudah kami siapkan dan juga kami
saling berselfi ria. Di dalam bis pun saya mengalami Mabuk dan teman-teman pun menolong
saya dengan memberikan minyak. Sesampainya di Niki-Niki, bis kami berhenti untuk makan di
rumah makan Singgalang. Setelah istirahat makan, kami melanjutkan perjalanan dan tiba di
Kantor Bupati Belu pukul 15.00 WITA. Sesampainya disana juga kami disambut oleh pegawai
Kantor Bupati karena Bupati berhalangan hadir. Sesudah dari Kantor Bupati kami langsung di
antar menuju desa. Kami mengantar teman-teman dari desa Naitimu terlebih dahulu baru kami
melanjutkan menuju desa kami. Sesampainya di desa, kami disambut oleh bapak kepala desa
Rinbesi Hat. Kami saling berkenalan dengan perangkat desa, kami diberikan tempat penginapan
atau posko yang bertempat di balaidesa. Selama di posko, kami membuat jadwal kerja, jadwal
masak dan bersih-bersih serta kami juga membuat aturan. 2 hari pertama kami langsung
dilibatkan dalam acara pernikahan. Kami sangat senang karena dengan cara begitu kami lebih
dekat dengan masyarakat. Keesokan harinya kami melakukan survey kedusun-dusun yang ada
di desa. Setelah melakukan survey dan melihat permasalahan yang ada maka saya memilih tiga
prioritas masalah yang ada dan dari permasalahan tersebut saya membuat 3 program berdasarkan
bidang ilmu saya yaitu ilmu komunikasi yaitu pelatihan berbicara di depan umum, pelatihan
penulisan kreatif serta saya juga membantu mengajar di PAUD Saniotarin di Dusun Dinleo.
Banyak pengalaman yang saya dapat ialah saya harus berjuang bersama teman-teman untuk
berjalan kaki dari posko ke sekolah tempat kami melaksanakan kegiatan, bahkan ada suatu
kejadian yang saya tidak akan pernah lupakan ialah saya harus mengalami kecelakaan dengan
teman saya Efrem ketika hendak ke sekolah untuk melatih dance anak-anak yang tampil pada
HUT RI ke 73 di kantorKecamatanTasifeto Barat, dimana saya dan teman saya harus dilarikan

172
ke RS akibat cedera yang cukup serius (kaki keseleo) saya sangat terharu ketika masyarakat
banyak yang menolong saya mulai dari mengantar bahkan menggendong saya yang pada saat itu
tidak bias berjalan. Selama 45 hari itu memberikan pengalaman baik suka maupun duka bagi
saya, banyak salah paham yang terjadi diantara kami. Banyak pengalaman baru yang saya
dapatkan, diantaranya ketika saya di sana untuk pertama kali saya mengenal dan belajar dansa,
Goyang Meti Kei, Patola, Tebe dan Merie-merie. Awalnya saya kaku dalam dansa, tetapi
perlahan demi perlahan mulai terbiasa dan tidak kaku lagi. Disana pun untuk pertama kalinya
saya meminum Sopi. Ketika pertama kali meminum sopi ada rasa takut dan rasa kuatir, kuatir
ketika orangtua mengetahui bias mengakibatkan kemarahan. KKN merupakan pengalaman yang
tidak akan pernah di lupakan, dan selalu terkenang di dalam memori ini, kami sangat menghargai
perbedaan di antara kami, setiap hari minggu teman-teman saya yang beragama khatolik
menemani kami yang beragama Kristen untuk pergi ke gereja. Saya sangat bersyukur memiliki
teman-teman yang baik, saling menghargai, walaupun kadang kami saling salah paham satu
sama lain, masih dengan ego masing-masing, tetapi itu semua tidak membuat hubungan kami
menjadi renggang. Ketika KKN tentu saja saya ingin jalan-jalan, tetapi kami terbatas dalam
kendaraan, saya sangat senang ketika kami di ajak untuk pergi jalan-jalan ke Perbatasan
Indonesia-Timor Leste di Motaain. Ketika sampai disana kami berfotoria, setelah selesai berfoto
kami pergi kerumah teman kami Orlando di Lakafehan, disana kami makan ikan bakar dan
minum sopi bersama. Pada saat penarikan saya pergi pamit ke Paud Saniotarin , saya tidak rela
untuk berpisah dengan guru-guru dan terlebih Murid-murid. Saya berterima kasih telah mejadi
bagian bersama-sama dengan mereka. Sepertinya setiap kata sudah tak mampu melukiskan setiap
rasa, karena setiap kisah yang telah terlukis kan adalah bagian dari perjalanan. Sepintas
perjumpaan tak sebanding dengan saratnya cerita yang terlukiskan. Terimakasih Undana untuk
kepercayaannya, Terima kasih Pemerintah KabupatenBelu, Terimakasih DesaRinbesi Hat,
Terima kasih Bapak desa dan seluruh Aparat desa yang selalu menyimpan rindu, Suatu saat akan
kuceritakan sebuah kisah tentang kita, tentang kebersamaan yang pernah kita lalui, tentang
keterbatasan yang kita miliki.. KKN itu memang proses untuk melatih emosi: kadang kita
cekcok,, kadang kita romantis, kadang kita harmonis, dan kadang kita merasa terharu. Maka
izinkan KKN kita ini sebagai pengalaman buat kita. Pengalaman yang nanti akan kita gunakan
untuk terjun di keluarga kita masing-masing. Pengalaman yang akan menjadi guru terbaik buat

173
kita semuanya. Demikian kisahku, mungkin tak seindah cerita yang lain, namun inilah sepenggal
kisah dari mahasiswa biasa untukcinta yang luarbiasa..

174
8. Juliana Fernandes Koa

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh
Mahasiswa di desa yang sudah ditentukan. Dimulai pada tanggal 26 Juli lalu, semester VI
Mahasiswa Universitas Nusa Cendana melaksanakan KKN di masing-masing desa dan saya
ditempatkan di wilayah desa yang ada di kecamatan Tasifeto Barat. Seluruh mahasiswa dibagi
dalam bentuk kelompok. Saya mendapat atau ditugaskan di desa Rinbesi Hat. Desa Rinbesi Hat
adalah salah satu desa terbaik sekecamatan Tasifeto Barat, dengan hasil pertanian yang
melimpah, desa ini menjadi desa yang banyak dikenal. Pengalaman saya mengikuti KKN di
Desa Rinbesi Hat sangat banyak sekali yang saya alami yaitu senang maupun sedih. yang
pertama setelah pembagian lokasi, saya dan teman-teman di bagi dalam satu kelompok yang
berjumlah 10 orang. Diantaranya perempuan dan laki-laki. Laki-laki berjumlah 6 orang dan
perempuan berjumlah 4 orang yang terdiri dari kakak Rius, Indah, Inggrid, jeny, Elly, Timo,
Efrem, Arifin, Orlando dan Julia. Kami dari berbagai macam fakultas Hukum, Fisip, Fst, dan
Feb. itu membuat kami yang awalnya jika bertemu saling acuh tak acuh, menjadi lebih akrab.
Kekeluargaan menjadi satu, yang terpenting dalam satu kelompok, menghilangkan
perbedaan memang sedikit sulit, tetapi saya tetap bersyukur dari awal sampai akhir kegiatan
kelompok. kami tetap kompak. Disitu membuat saya menjadi nyaman selama saya berada di
desa tersebut. Selama perjalanan kami dari Kota Kupang menuju Desa, Kami bersama-sama
dengan tetangga desa kami yaitu desa Naitimu menggunakan satu bus. Didalam bus kami
ditemani oleh Dosen Pembimbing Lapangan kami. Terlalu asyik didalam bus karena masing-
masing menceritakan. Dan ada yang bernyanyi didalam bus jadi itu yang membuat kami tidak
merasa bosan selama perjalanan yang begitu jauh. Sebelum ke desa, kami semua masih ke kantor
Bupati Belu tibanya sekitar jam 15.00 WITA. Perjalanan kami selama 9 jam. Setelah tiba di desa
tersebut, kami diterima oleh Kepala desa dan aparat desa. Desa tersebut sudah mempersiapkan
tempat yang layak untuk kami selama 45 hari. Kami semua sangat bersyukur ditempatkan di
desa ini karena semua fasilitas yang ada didesa, Bapak Kepala Desa menyerahkan kepada kami
mahasiswa KKN.

175
Malam pertama saya dan teman-teman semua menyimpan barang masing-masing setelah
itu kami bersama-sama memasak untuk makan malam dan kami selalu makan bersama. Selesai
makan kami adakan evaluasi. Malam pertama di desa saja saya sudah merasa akrab dengan
teman-teman kelompok. Esok paginya kami dijemput ke sebuah acara pernikahan di dusun Seo
A dan dusun Dinleo, awalnya kami masih menyesuaikan dengan masyarakat yang ada karena
kami mahasiswa KKN belum memperkenalkan diri kepada masyarakat yang ada di desa Rinbesi
Hat. Saya bersyukur memiliki teman yang baik dan selalu mengerti satu sama lain. Setelah 2 hari
saya berada didesa saya sakit dan teman-teman semua memperhatikan saya, tak lupa juga saya
berterima kasih kepada mereka. Kadang diantara kami ada yang saling marah tapi kami selalu
bersama-sama menyelesaikannya dengan baik. Karena dalam hidup berkelompok pasti ada hal
yang memang tidak direncanakan. Kami juga diundang oleh tetangga desa kami yaitu desa
Naitimu untuk mengikuti acara pernikahan. Dari sinilah saya dan teman-teman memiliki
kesempatan untuk belajar dansa atau goyang patola, meti key dan tebe. Dan akhirnya kami
semua menguasai gerakan yang ada. Keseruan kami pada saat mengerjakan tugu kami selalu
menggunakan pick up untuk menuju ke lokasi dan kami semua menikmati saat berada diatas pick
up tersebut. Didesa kami selalu dikunjungi oleh kakak-kakak pemuda mereka begitu baik dan
kami selalu bersama-sama bertukar pikiran dan mereka menceritakan bagaimana cara
mendekatkan diri dengan masyarakat setempat. Kegiatan di mingu pertama, kami bertemu
dengan Bapak desa, aparat desa dan masyarakat desa Rinbesi Hat sekaligus memperkenalkan
kepada masyarakat desa. Kami dibagi per minggu untuk mengunjungi dusun yang ada di desa
tersebut.

Di desa Rinbesi Hat ada 7 dusun yang kami kunjungi untuk lebih mendekat atau lebih
akrab dengan penduduk desa. Masyarakat yang ada di desa Rinbesi Hat ini sangat baik sekali dan
menerima kami apa adanya. Setelah melakukan survey dan melihat permasalahan yang terjadi di
desa tersebut maka saya memilih tiga prioritas masalah sesuai dengan bidang saya yaitu
Ekonomi Pembangunan yang akan saya laksanakan selama kegiatan KKN ini. Selama
menjalankan program ini saya lebih banyak belajar dan mendapatkan banyak pengelaman yang
ada di desa. Kegiatan kami di minggu pertama ini selain mengunjungi setiap dusun kami
mengadakan les sore untuk adik-adik yang SD dan Paud. Jujur ini adalah pengelaman pertama
yang kami lakukan di desa. Anak-anak sangat menggemaskan dan itu membuat suasana menjadi

176
lebih menyenangkan dan anak-anak desa rinbesi hat sangat baik,sopan dan ramah. Jika kami
pergi berbelanja dan bertemu dijalan, mereka tak akan segan menyapa atau menegur dan
mengucap salam. Ini bukan suatu hal spesial tapi rasanya membahagiakan dan merasa diterima
di desa ini. Kegiatan diminggu kedua kami berpartisipasi dalam mengadakan kerja bakti di desa
membersihkan lingkungan desa, memasang umbul-umbul didesa dan mengikuti perlombaan
antar desa dalam menyongsong kegiatan 17 Agustus.

Pada saat tanggal 17 Agustus, kami mahasiswa KKN dari empat desa mengikuti upacara
bendera dikecamatan. Setelah selesai upacara tersebut kami mahasiswa KKN berkumpul di desa
Bakustulama. Disini kami makan bersama dan juga goyang bersama. Kegiatan diminggu ketiga,
kami mulai masuk dan melakukan kegiatan di sekolah. Seperti di SMP. Minggu ke empat
kegiatan kami telah selesai. Dua hari sebelum penarikan, kami semua jalan-jalan ke perbatasan
Indonesia-Timor Leste di Motaain bersama-sama menggunakan pick up. Setelah itu kami
melanjutkan perjalanan ke pantai Pasir Putih. Ada teman-teman yang mandi disana,. Sepulang
dari pantai, kami makan siang di Lakafehan dirumahnya mama angkat kakak Orlando. Disitu
kami makan sepuas-puasnya dan hal yang paling konyol kami di suguhi dengan minuman keras.
Satu bulan sudah kami menjalankan kegiatan KKN, waktu yang ditetapkan sudah mulai habis,
sedih rasanya meninggalkan desa Rinbesi Hat yang sudah seperti rumah sendiri bagi kami, desa
Rinbesi Hat akan tetap menjadi kenangan terindah bagi kami. Suasana pagi, siang, dan malam
disana akan menjadi sesuatu yang sangat kami rindukan. Senyum manis anak-anak dan juga
canda tawa dari kami mahasiswa KKN akan tetap terkenang di dalam hati.Terimakasih desa
Rinbesihat, telah menerima kami dan memberi kami pelajaran berharga serta memberi kami
gambaran tentang bagaimana kehidupan yang sebenarnya di sebuah desa.

177
9. Michael U. Orolaleng

Di desa Rinbesi Hat Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu adalah tempat saya dan
kawan-kawan melaksanakan kegiatan KKN selama 45 hari. Untuk pertama kalinya kami datang
ke desa tersebut Puji Tuhan kami disambut dengan baik oleh Kepala Desa. Kesan pertama saat
datang pemandangannya indah di hamparan sawah-sawah mengering kekuningan dengan
beberapa ternak disekitaran pematang-pematang sawah. Masyarakat desa Rinbesi Hat sangat
ramah, sopan dan santun saat menyambut kehadiran kami. untuk hari pertama kita berkunjung ke
rumah-rumah sekitaran kantor desa untuk perkenalan diri dan selanjutnya membahas mengenai
program-program yang rutin dilaksanakan oleh pemerintah desa. Untuk hari berikutnya kita
berkunjung ke dusun-dusun , kami mendapat sambutan yang sangat hangat, disitu kami banyak
berbincang-bincang mengenai situasi warga dusun dan situasi umum desa Rinbesi Hat. Yang
paling berkesan ketika kami hendak pulang kami diberi oleh-oleh cukup banyak berupa sayur-
sayuran.

Sapaan hangat masyarakat setiap pagi selalu menjadi semangat tersendiri bagi saya dan
kawan-kawan. Lanjut pada hari-hari berikutnya kami berkunjung ke dusun lain ternyata tidak
berbeda jauh, masyarakatnya sangat ramah dan menerima kami dengan tangan terbuka yang
membuat kami juga merasa nyaman dan betah.

Pelaksanaan kegiatan KKN bukan hanya sekedar untuk mencari nilai dan menyelesaikan
tugas kampus saja tetapi kami juga terjun langsung kepada masyarakat, belajar, berbagi
pengalaman dengan masyarakat dan merealisasikan program kerja kelompok dan program kerja
individu yang telah dibuat. tidak hanya itu kami juga belajar mengamati bagaimana kebiasaan
ataupun kebudayaan masyarakat setempat.

Kegiatan setiap pagi selama KKN, kami menjalankan program sesuai agenda, baik
program kelompok maupun individu. Untuk malam harinya kita selalu mengadakan diskusi
untuk membahas kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan atau yang akan dilaksanakan
selanjutnya, selain itu juga setiap anggota melakukan sharing apa saja yang kurang dari masing-

178
masing pribadi. Banyak sekali kegiatan yang berkesan bagi saya, diantaranya yaitu saat
pertandingan sepak bola antar desa yang dilaksanakan di desa Lurasik dan saya bersama karang
taruna desa untuk memperkuat klub GAREDI FC. Saya senang sekali karena desa kita walaupun
tidak menjadi juara pertama tetapi masih bisa menempati posisi 8 besar. Kemudian saat
turnamen Voly antar desa yang diselenggarakan oleh kecamatan dalam memperingati hari
kemerdekaan RI. Saat pertandingan tersebut, begitu meriah sebagian warga desa Rinbesi Hat ikut
menjadi supporter. Ada masih banyak kegiatan seru lainya seperti lomba gerak jalan, panjat
pinang yang diselenggarakan begitu meriahnya. Kemudian saat lomba gerak jalan, semua
kalangan dari anak kecil, bapak-bapak, ibu-ibu sampai kakek dan nenek-nenekpun ikut turun
dalam acara tersebut dan itu membuat kami sangat terhibur sekali.

Kami sangat dekat dengan anak-anak sekolah di sekitaran penginapan, mereka selalu
bermain di Penginapan di samping Kantor Desa. kedekatan kami begitu erat tidak hanya dengan
anak-anak saja ibu-ibu maupun pemuda sangat dekat dengan kami itulah yang membuat kami
merasa nyaman. Saking nyamannya waktu pelaksanaan KKN 45 hari tidak terasa telah berakhir
begitu cepat. Hingga akhirnya waktu perpisahanpun tiba, hari dimana kami harus berpisah
dengan keluarga besar Desa Rinbesi Hat. Kepergian kamipun diiringi kata pamit dan lambaian
tangan dari cela-cela kaca bus. Sejujurnya sayapun sebetulnya berat meninggalkan desa yang
begitu asri dengan masyarakatnya yang ramah. Tetapi dimana ada pertemuan pasti disitu juga
ada perpisahan maka jangan sedih, suatu hari nanti kita pasti berjumpa lagi.

Selama 45 hari di desa Rinbesi Hat inilah saya dan kawan-kawan banyak belajar
bagaimana menghadapi setiap permasalahan, manis pahitnya keadaan dilingkungan masyarakat,
belajar mengenai kebiasaan dan kebudayaan masyarakat setempat. Tak henti-hentinya saya
ucapkan terima kasih kepada bapak Gregorius Ulu dan seluruh warga desa Rinbesi Hat yang
telah memberikan sambutan hangat selama kami berada disana dan kami sangat memohon maaf
jikalau selama disana kami melakukan kesalahan yang disengaja maupun tidak.

Tak lupa saya ucapkan terima kasih banyak untuk oma Sumba sekeluarga, oma angkat
kami tercinta yang selalu memberikan sayur-sayuran, lauk pauk dan informasi tentang adat
istiadat dan kebudayaan di desa Rinbesi Hat, juga pak Yanto pelatih bola saya yang selalu
membimbing kami, pak Melky, kakak Yanto, kakak Alan yang selalu siap sedia jika saya dan

179
kawan-kawan membutuhkan, pemuda desa khususnya klub GAREDI FC, juga adik-adik semua.
Salam hangat dan terima kasih.

10. Orgelio De C. Sebastiao

Desa Rinbesi Hat merupakan tempat KKN saya, letaknya di kabupaten Belu, kondisi

tempatnya menurut saya sudah maju, saat saya sampai di desa Rinbesi Hat tempat saya berbakti

pada masarakat, saya merasa di desa ini tidak terlalu membutuhkan tenaga teknisi seperti saya

yang ilmu eksaknya adalah teknik sipil, karena di desa ini merupakan desa unggulan dalam hal

pertanian dan peternakan oleh karena itu lebih membutuhkan tenaga guru, ahli pertanian dan ahli

perternakan.

Dalam minggu pertama saya memikirkan program apa yang bisa berguna bagi desa ini,

jadi saya dan teman-temann KKN Rinbesi Hat melakukan survei. Pada saat survei dusun pertama

yaitu Dusun Seo A, teman saya sudah mendapatkan program mereka, namun saya belum

mendapatkan satupun program, saya mulai bingung kenapa saya tidak ditempatkan pada desa

yang pembangunannya sedang gencar dilakukan, karena saya belum mendapatkan satupun

program, jadi saya mulai mendekai satu persatu masyarakat , saya bertanya “ bapak dan ibu

apakah akan membangun bangunan dalam 1 bulan kedepan, namun tidak ada satupun

masyarakat yang akan membangun, jadi sampai pada ketua Rt 02 Dusun Seo A saya bertanya

dan bapak tersebut menjawab “ saya berencana untuk membangun rumah tinggal adek akn

teknik sipil tolong nanti gambar untuk saya” , akhirnya saya sudah mendapatkan 1 program lalu

saya kembali menuju kantor desa , saya mengecek perlengkapan desa , ternyata peta desa

180
merupakan peta 2013, yang sudah sangat usang, jadi saya memikirakan saya harus membuat peta

baru namum bukan sekedar peta saja tetapi site plan yang akan mumuat kontur desa, letak

perumahan, letak sekolah, letak sungai, sawah , jalan, mana jalan utama, jalan setapak,dan jenis

lahan, itu merupakan program kdua saya, kemudian saat survei saya melihat banayk ruah yang

temboknya mengalami retak-retak, saya mengambil kesimpulan hal ini disebabkan oleh tanah

Lempung ekspansive yang jika saat hujan mengembang dan saat kering tanah mengalami

penyusutan hingga pecah tanahnya hal ini yang membuat tembok mengalami retak, jadi itu

merupakan program ketiga saya.

Dalam minggu kedua saya mulai menjalankan program pertama, kedua dan ketiga,

awalnya saya canggung bergaul dan bertanya namun setelah mencoba ternyata masyarakat

didesa ramah sekali, saya tidak susah dalam menjalankan program saya. Yang saya paling

senang saat berada di desa adalah saat malam saya, teman saya Rius , Timo dan Orlando

bersama-sama dengan pemuda desa , minum sopi, dengan sopi membuat kami lebih mudah

menjalin tali persahabatan dengan para pemuda desa.

Dalam minggu ketiga kami mulai kesusahan makan para teman-teman wanita mulai

malas memasak, untungnya karana saya ,Timo,Rius dan Orlando bergaulnya bagus jadi kami

tidak kesusahan jika tidak ada makanan di penginapan, kami berempat langsung menuju

perumahan warga untuk makan. Di desa hanya kami berempat saja yang tidak mengalami

kesusahan apalagi soal makanan, dan beruntungnya kami juga memiki orang tua angkat, yang

kami anggap sudah sebagai ibu kami sendiri, jika kami lapar kami langsung menuju rumah pasti

kami akan disuguhi makanan, walaupun sederhana tapi kami menikmatinya. Terimakasi untuk

oma yang selalu ada saat kami membutukan.

181
Pada saat minggu terakir saya tidak berada di tempat KKN karena saya harus konsul dan

harus print site plan saya karena prin A2 di kota Atambua tidak ada saya harus print di Kupang.

Saat saya kembali di desa hampir program kami sudah jalankan hanya yang tersisa adalah

membuat bingkai foto untuk kepala desa, jadi kami harus cepat selesaikannya karena tersisa 2

hari sebelum penarikan.

Setelah penarikan para masyarakat berencana akan mengadakan perpisahan degan kami,

jadi kami semua senang karena kami merasa di hargai sebab program kelompok dan program

individu kami jalankan semua, kami melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh, namun

ternyata kenyataan berkata lain ternyata tidak ada perpisahan kami kecewa setelah yang kami

lakukan, kami berbakti kepada masyarakat namun mereka tidak peduli, karena oma ( orangtua

angkat kami ) merasa iba oma mengajak kami untuk makan- makan di rumah sebelum esok

paginya kami pulang ke kupang, yah bisa di katakan perpisahannya dengan oma saja, malam itu

teman saya mabok karena sopi, para wanita juga mabok, kami melampiaskan banyak kata rancu

yang mereka keluarkan tepi kebanyakan mengenai kekecewaan kami dengan masyarakat. Sekian

dan terimakasih.

182
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dilihat dari hasil laporan pada bab-bab sebelumnya, dengan ini telah dilaksanakannya
berbagai kegiatan yang merupakan bagian dari program KKN Universitas Nusa Cendana 2018
yang mana sebagai kewajiban untuk memenuhi persyaratan akademik.

Kegiatan KKN yang dilaksanakan di desa Rinbesi Hat berdasarkan berbagai bidang atau
kluster ilmu yaitu sains,teknik,hukum,sosial dan ekonomi. Program-program tersebut dituangkan
dalam 5 program besar kelompok yaitu : 1. pembangunan tugu pembatas desa, 2. pendataan dan
pemasangan identitas kepala desa dari awal pemekaran desa, 3. pembuatan tempat sampah, 4.
sosialisasi dan aplikasi tempat cuci tangan di sekolah dan 5. pembuatan papan nama desa. Selain
5 program kelompok, ada juga program individu yang dilakukan oleh mahasiswa. Setiap
mahasiswa terdiri dari 3 program individu, yang setidaknya akan membawa perubahan yang
membangun masyarakat dan bukan untuk masyarakat saja tetapi juga dalam rangka menjalankan
Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diharapkan mampu dirasakan oleh mahasiswa KKN
Universitas Nusa Cendana.

Saran

1. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat agar masyarakat bisa mngetahui bahwa
peningkatan sumber daya manusia sangat pentng dalam pengelolaan sumber daya alam
yang sangat berlimpah di Desa Rinbesi Hat
2. Bagi Lembaga Pengabdia Masyarakat (LPM) harus lebih matang dalam
mempersiapkansegala rencana untuk turun melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN),
agar bisa lebih efektif lamanyamelaksanakan KKN.

183
DAFTAR PUSTAKA

Universitas Nusa Cendana.2018. “Buku Panduan Kuliah Kerja Nyata”. Lembaga Penelitian Dan
Pengadian Kepada Masyarakat UNC

Desa Rinbesi Hat. 2017. “Sejarah Desa Rinbesi Hat”. Kantor Desa Rinbesi Hat.

184

Anda mungkin juga menyukai