Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa pengembur merupakan salah satu dessa yang terletak di Kecamatan
Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa
tersebut terdiri dari 26 Dusun yang luasnya sekitar 14.372 Ha. Pada
umummnya masyarakatnya bekerja dalam bidang pertanian dan peternakan
dengan jumlah sebagai petani 33%, peternak 17%, pemerintahan 16%,
pedagang 7%, pembangunan 7% dan lain-lain 26%. Jumlah penduduk di Desa
Pengembur berjumlah 15.4360 orang dengan 6.057 Kepala Keluarga.
Sektor pertanian yang menjadi mayoritas mata pencaharian masyarakat
Desa Pengembur menghadapi beberapa kendala, salah satunya adalah
kekeringan lahan. Kekeringan lahan ditandai dengan kekurangan lengas tanah
(kandungan air dalam tanah) sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
tanaman. Sehingga untuk menjaga kualitas tanah, perlu dilakukan irigasi pada
lahan agar kandungan unsur hara didalamnya tetap terjaga.
Dari gambaran di atas tim KKN Tematik-Infrastruktur Universitas
Mataram memprioritaskan sesuai dengan tema yang diberikan pihak LPPM
Infrastruktur dengan sektor pertanian yaitu “Penerapan Sistem Irigasi Sprinkle
Sebagai Solusi Kekeringan Lahan Pertanian”. Namun tidak hanya itu, tim
KKN juga bergerak dalam bidang pengembangan ilmu dan peningkatan mutu
masyarakat Desa Pengembur dengan sembilan sasaran program KKN
Tematik, yaitu:
1. Adanya pengembangan ilmu dan wawasan teknologi dalam bidang
sektor pertanian.
2. Optimalisasi tingkat produktivitas pada sektor pertanian dan
peternakan.
3. Adanya peningkatan mutu dan integritas pemuda dalam
kepemimpinan.
4. Peningkatan kesadaran akan bahaya dan dampak Narkoba.
5. Menumbuhkan lingkungan hijau, sehat dan ceria.

1
6. Peningkatan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap
pentingnya pendidikan karakter, pengetahuan dan agama.
Untuk mencapai indikator di atas KKN Tematik-Infrastruktur Universitas
Mataram merealisasikan dengan beberapa program, diantaranya dua (2)
Program Utama yaitu Sistem Irigasi Sprinkle dan Workshop Hidroponik.
Selain itu, terdapat delapan (8) Program Tambahan yaitu, Seminar
Leadership, Sosialisasi Bahaya, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoda (P4GN, Penghijauan, Tembok
Edukasi, Pembuatan Plang Madrasah, Rumah Ceria, dan Adminduk.
1.2 Permasalahan Utama Desa Pengembur
Kondisi pertanian di Desa Pengembur menghadapi beberapa permasalahan
salah satunya yang paling konkret adalah kurangnya sumber daya air, karena
hanya mengandalkan air hujan dan air dalam tanahnya terbatas. Pemerintah
desa sudah memberikan bantuan sumur bor namun belum maksimal dalam
mengairi lahan. Sehingga tingkat produktivitas tidak meningkat. Selain itu,
masyarakat desa tersebut memiliki banyak pemuda dan anak-anak putus
sekolah bukan karena fasilitas melainkan karena beberapa faktor seperti:
males, apatis, cacat mental disebabkan pernikahan dini dan lain sebagainya.
Sehingga mengakibatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Masyarakat
masih jauh dari harapan.
1.3 Potensi Desa Pengembur
Potensi desa yang bisa dikembangkan menjadi modal bagi perkembangan
sebuah desa ada dua jenis, berupa potensi fisik fan ppotensi nono fisik, yaitu
1.3.1 Potensi Fisik
Potensi fisik yang dimiliki oleh desa Pengembur yaitu meliputi;
a. Tanah mencakup berbagai macam kandungan kekayaan yang
terdapat di dalamnya. Misalnya kesuburan tanah, bahan tambang,
dan mineral tanah ini dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan
gerabah.
b. Iklim sangat erat kaitannya dengan temperatur dan curah hujan yang
sangat mempengaruhi setiap daerah, sehingga curah iklim sangat
mempengaruhi masyarakat desa agraris.

2
c. Ternak berfungsi sebagai sumber gizi bagi masyarakat pedesaan
pada desa agraris, ternak juga dapat menjadi investasi dan sumber
pupuk.
d. Manusia merupakan sumber tenaga dalam proses pengolahan lahan
petani, sehingga manusia sebagai potensi yang sangat berharga bagi
suatu wilayah untuk mengelola sumber daya alam (SDA) yang ada.

1.3.2 Potensi NonFisik


Potensi nonfisik yang dimiliki oleh desa Pengembur yaitu meliputi;
Masyarakat Desa, lembaga-lembaga sosial desa, dan aparatur desa. Jika
potensi dimanfaatkan dengan baik, desa akan berkembang dan desa
akan memiliki fungsi, bagi daerah lain maupun bagi kota. Potensi non
fisik seperti:
a. Masyarakat desa cirinya memiliki semangat gotong-royong yang
tinggi dalam ikatan kekeluargaan yang erat (gemeinschaft)
merupakan landasan yang kokoh bagi kelangsungan program
pembangunan.
b. Lembaga-lembaga sosial, pendidikan serta organisasi sosial desa.
Lembaga-lembaga tersebut banyak memberikan pembinaan dan
arahan bagi perkembangan dan pelaksanaan pembangunan desa
dalam meningkatkan taraf hidup warganya. Lembaga-lembaga
sosial yang terdapat di desa, antara lain yaitu;
Lembaga sosial
 Forum Remaja Masjid
 Kelompok Tani
 Majelis Ta’lim As-Sunnah
Lembaga Pendidikan
 PAUD
 Madrasah Ibtidaiyah
 Madrasah Tsanawiyah
 Madrasah Aliyah
Lembaga Kesehatan : SKESDES dan Posyandu

3
Lembaga Ekonomi : BUMDES (Badan Usaha Milik Desa)
c. Aparatur dan pamong desa merupakan sarana pendukung
kelancaran dan ketertiban pemerintahan desa. Perannya sangat
penting bagi perubahan dan tingkat perkembangan desa.
Potensi fisik yang dimiliki Desa Pengembur berupa tanah
memiliki potensi yang cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari
tanaman yang tumbuh dan berkembang dengan baik di desa ini
seperti padi, kedelai, jagung, tembakau, kacang hijau, kelor dan
kacang panjang. Akan tetapi, air yang digunakan sangat terbatas.
Sumber air berasal dari sungai, sumur bor dan DAM (waduk).
Sehingga, kebanyakan masyarakat di Desa Pengembur ini
berprofesi sebagai petani. Kondisi iklim yang kadang berubah-ubah,
jarang hujan mengakibatkan ketersediaan terbatas. Artinya iklim
dan cuacanya cocok untuk melakukan berbagai macam kegiatan
yang dimanfaatkan warga sebagai mata pencaharian.
Di desa Pengembur, hubungan antara masyarakat dengan perangkat
desa juga dengan lembaga sosial maupun aparatur negara terjalin
dengan baik. Jika potensi suatu desa dimanfaatkan dengan baik
maka desa akan berkembang dan desa akan membawa pengaruh
besar terhadap daerah yang lain.
1.4 Program Untuk Memecahkan Masalah
Terdapat program yang gunanya untuk memecahkan masalah yang ada
di Desa Pengembur. Masalah keringnya lahan pertanian dengan ketersediaan
air yang terbatas. Solusinya yaitu menerapkan sistem irigasi sprinkle yang
dialirkan melalui pipa dari sumber air kemudian akan diatur oleh putaran
water jet sprinkle. Program ini diharapkan mampu menjadi solusi karena
dapat menghemat pemakaian air dan efisiensi waktu dan tenaga untuk
pengairan lahan pertanian. Sehingga mampu meningkatkan produktifitas
pertanian. Selanjutnya mengenai pemanfaatan pekarangan di rumah warga
khususnya Ibu Rumah Tangga agar dapat menghasilkan sayuran sehat bagi
keluarga melalui sosialisasi pemanfaatan lahan pekarangan bersama Dinas

4
Pertanian Lombok Tengah dan Workshop Hidroponik untuk menyongsong
kawasan hijau dan sehat.
Desa Pengembur juga memiliki tingkat SDM yang tinggi namun
bersifat apatis apalagi dengan banyaknya angka pernikahan usia dini, dan
putus sekolah. Hal ini membuat Tim KKN membuat program Rumah Ceria
dengan sasaran target adalah anak-anak yaitu menumbuhkan rasa ingin tahu
dengan belajar menyenangkan seperti menyanyi, praktik membuat bunga dan
bercerita, diharapkan mampu menumbuhkembangkan semangat belajar yang
tinggi sehingga angka tersebut dapat menurun. Selain itu, terdapat Seminar
Leadership untuk meningkatkan mutu pemuda berjiwa kepemimpinan yang
sehat dan cerdas. Karena desa Pengembur masih berada di zona kuning maka
kami juga mengadakan sosialisai (P4GN) untuk meminimalisir dan mencegah
keberlanjutan aksi pembodohan ini.
Selain itu, untuk mengatasi masalah yang lainnya Tim KKN Tematik
UNRAM 2019/2020 menambahkan program kerja tambahan berupa
Adminduk, Jumat Bersih, Pelatihan Pakan Ternak dan Tembok Edukasi. Hal
ini semata-mata untuk mengoptimalisasi produktivitas yang ada di Desa
Pengembur.

5
BAB II
TARGET DAN LUARAN

2.1. Target umum

Mengoptimalisasi dan meningkatkan produksi pertanian di Desa


Pengembur demi meningkatkan pendapatan dan membangkitkan kembali
sektor pertanian di Desa Pengembur, kec. Pujut , Kabupaten Lombok Tengah.

2.2. Target khusus

1. Meningkatkan pengetahuan tentang sistem irigasi sprinkle.


2. Mengetahui proses sistem irigasi sprinkle.
3. Meningkatkan sektor petanian dengan irigai yang tepat guna untuk lahan
kering.

2.3. Luaran yang diharapkan

Adapun luaran yang diharapkan dari kegiatan KKN Tematik Universitas


Mataram adalah sebagai berikut:

No Jenis luaran Indikator capaian

1 Meningkatkan produksi dan  Terjadinya peningkatan


produktivitas dalam bidang produksi sektor pertanian
pertanian  Petani dapat memanfaatkan
sumber air yang terbatas untuk
lahan pertanian
 Petani dapat meningkatkan
pemanfaatan lahan kering
 Petani dapat memahami sistem
irigasi sprinkle
2 Pemberian petunjuk lokasi  Menjadikan plang madrasah
suatu tempat sebagai penunjuk arah ke lokasi
madrasah

6
 Terbentuknya plang nama
madrasah
3 Membangun jiwa  Menciptakan lingkungan
kepemimpinan bagi pemuda pemuda yang memiiki jiwa
desa kepemimpinan jiwa yang baik
sehingga mampu menangani
problematika desa
4 Penyampaian pesan moral  Adanya peningkatan estetika
baik dalam bidang akademik dalam lingkungan pendidikan
maupun agama yang bernialai moral baik
5 Kesadaran akan pentingnya  Mampu meningkatkan
penghijauan bagi lingkungan lingkungan yang sehat
6 Meningkatkan kewaspadaan  Memberi wawasan tentang
akan bahayanya penggunaan bahaya penggunaan narkoba
narkoba
7 Membantu dalam hal  Mendapat wawasan kondisi desa
pendataan desa  Menanamkan rasa tanggung
jawab terhadap kepentingan
umum
8 Memenuhi kebutuhan  Dapat memanfaatkan
pangan dapur dengan pekarangan yang tidak terpakai
pemanfaatan pekarangan  Terpenuhinya kebutuhan
rumah tumbuhan pangan dapur
khususnya bagi ibu-ibu
 Mengurangi penggunaan air
9 Kesadaran anak-anak akan  Adanya proses belajar mengajar
pentingnya pendidikan bagi non formal setiap sore di
masa depan sekolah maupun di mushola

2.4. Indikator Pencapaian Luaran

2.4.1. Indikator Pencapaian Program Utama

Table 2.2. Indikator pencapaian program utama

7
Program Kerja Indikator Waktu Pelaksanaan (Minggu)
Pencapaian
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7
a. Irigasi sprinkle 80 %

b. Workshop 95 %
Hidroponik

2.4.2. program tambahan

Adapun indikator pencapaian program tambahan di Desa Pengembur


sebagai berikut:

Table 2.3. Indikator Pencapaian Program Tambahan

Program Kerja Indikator Waktu Pelaksanaan (Minggu)


Pencapaian
M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7
a. Penghijauan 90 %
b. Plang Madrasah 100 %
c. Tembok Edukasi 100%
d. Seminar Leadership
e. Sosialisasi Sosialisasi 90 %
Bahaya, Pencegahan dan
Pemberantasan
Penyalahgunaan
Peredaran Gelap Narkoda
(P4GN
f. Rumah Ceria 95 %
g. Adminduk 95 %

8
BAB III

PROFIL DESA

1.1 Sejarah Desa


Desa Pengembur merupakan salah satu desa dari 16 Desa yang ada di
Kecamatan Pujut,merupakan desa Paling Barat dengan Desa Kateng Kecamatan
Praya Barat. Desa Pengembur adalah salah satu Desa di Kecamatan Pujut dan

9
berdiri pada tahun 1964 dan merupakan Desa Pemekaran dari Desa Tanak Awu.
Kepala Desa yang pertama adalah LALU DIRAUH.
Mengingat Jumlah Penduduk yang cukup banyak dan wilayah begitu luas,
maka paada tahun 1994, Desa Pengembur dimekarkan menjadi Dua Desa yaitu:
Desa Pengembur dan Desa Tumpak. Kemudian pada tahun 2012 Desa Pengembur
diusukan Pemekaran nya kembali menjadi Dua Desa yaitu Desa Kerame Jati yang
saat ini masih dalam Proses. Di Desa Pengembur Juga Tersimpan Situs
Bersejerah, Adapun situs–situs tersebut adalah :
1. Buwun mas di dusun Bunmas
2. Makam Sile Dende Di Dusun Bunmas
3. Goa di Dusun Saung
4. Batu Rantok di Dusun Tawah
5. Sepulu
1.2 Potensi Desa
a. Keadaan Geografis Desa Pengembur
Kondisi Geografis Desa Pengembur tidaklah jauh berbeda dengan Desa
lain secara umum di Kabupaten Lombok Tengah yang menjadi Daerah
Tropis dengan rata – rata Suhu Udara 24’c – 30’c yang terdiri dari Dua
(2) Musim yaitu Musim Hujan dan Musim Kemarau.

Dan adapun batas – batas wilayah Desa Pengembur , antara lain :

Utara : Desa Tanak Awu Kecamatan Pujut


Timur : Desa Sengkol Kecamatan Pujut
Selatan : Desa Tumpak Kecamatan Pujut
Barat : Desa Kateng Kecamatan Praya Bara
b. Luas Wilayah
Luas wilayah menurut penggunaan Desa Pengembur sekitar 1.437 Ha
yang terbagi atas :

1)      Sawah Irigasi 578 Ha


2)      Sawah setengah Irigasi 298 Ha
3)      Sawah Tadah Hujan 178 Ha
4)      Wilayah Permukiman 152 Ha
5)      Wilayah Perkantoran 0.15 Ha

10
6)      Embung 160 Ha
7)      Lainnya 70.85 Ha

c. Topografi Desa
Desa Pengembur bila dilihat dari letak topografisnya memiliki potensi
alam yang cukup kaya,Adapun Potensi Sumber Daya Alam yang
dimaksud, antara lain :
1. Potensi Pertanian
Berdasarkan Luas Wilayah Desa dan sumber mata pencaharian
masyarakat Desa Pengembur yang sebagian besar petani, maka
pengembangan industry pertanian menuju Agrobisnis sangat prospek,
hal ini I animo dan dinamika yang begitu tinggi terlihat terhadap
potensi ini.
Selain cocok tanam berupa Padi masyarakat Desa Pengembur dalam
kurun waktu dari Tahun 1990 hingga saat ini telah mencoba untuk
mengembangkan lahan pertanian menjadi industri
pertanian/Agrobisnis seperti menanam Tembakau, jenis Palawija
lainnya.
2. Potensi Sumber Daya Air
Berdasarkan sejarah dan letak wilayah Desa Pengembur yang sangat
strategis yang dialiri oleh sumber daya air yang datang dari Desa
Pengembur, telah menyimpan banyak Potensi Sumber Daya Air,
antara lain :
1) Pembangunan Bendungan Sepit
2) Pembangunan Embung Saung
3) Penggalian Sumber Mata Air di Gubuk Perek
4) Penggalian Sumber Mata Air di Gubuk Dakang
5) Sumur Bor
d. Penduduk
1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan KK

11
JUMLAH
JUMLAH PEREM
NO NAMA DUSUN TOTAL LAKI
KK PUAN
L+P
1 KARANG DALAM 150 301 152 151
2 RAJAN 309 500 225 275
3 SAUNG 200 340 150 190
4 BATU BELIK 295 600 300 300
5 PENYAMPI 310 660 315 345
6 SINAH 466 920 425 495
7 BELANGE 217 475 249 238
8 TAWAH 280 520 245 275
9 SEPIT 290 650 325 325
10 RAP 180 360 180 180
11 PERIGI 375 750 367 383
12 KERAMAT 380 760 370 390
13 MENTULUK 115 350 170 180
14 GUBUK LAUK 201 450 220 230
15 GUBUK DAYE 163 350 171 179
16 SENANG 176 340 165 175
17 ASAK 270 400 189 211
18 PENGALUNG 175 350 168 182
19 SEANG 185 405 203 211
20 BUNUT 170 350 170 180
21 BUNMAS 175 300 145 155
22 MUNSUN 160 350 165 185
23 TAMPING 200 427 215 219
24 KENAUH 218 474 230 244
25 NETEM 198 340 167 173
26 PENGALANG 190 360 174 186
JUMLAH 6,057 12,082 5,855 6,257

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia


Tabel 3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia

Jumlah Penduduk
Golongan Umur Jumlah Keterangan
L P
0 Bln – 12 Bln 354 349 703

12
13 Bln – 4 Thn 425 450 875
5 Thn – 6 Thn 454 456 910
7 Thn – 12 Thn 453 564 1,017
13 Thn – 15 Thn 467 480 947
16 Thn – 18 Thn 478 480 958
19 Thn – 25 Thn 553 565 1,118
26 Thn – 35 Thn 654 580 1,234
36 Thn – 45 Thn 810 816 1,626
46 Thn – 50 Thn 459 521 980
51 Thn – 60 Thn 515 501 1,016
61 Tahun keatas 348 350 698
JUMLAH 5.970 6.112 12,082

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian.


Tabel 3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Mata
Pencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Keterangan


1 Petani 6,861 Orang
2 Buruh Tani 1,883 Orang
3 Pedagang 431 Orang
4 Tukang Kayu 475 Orang
5 Bengkel 10 Orang
6 PNS 25 Orang
7 TNI/POLRI 5 Orang
8 Pekebun 1,084 Orang
9 Pegawai Swasta 64 Orang
10 Pengrajin 100 Orang
11 Peternak 213 Orang
12 Sopir 20 Orang
13 Guru Honor 450 Orang

13
14 Tukang Bangunan 375 Orang
15 Penjahit 10 Orang
16 Jasa (dukun beranak) 26 Orang
17 Ojek 50 Orang
12,082 Orang
JUMLAH

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 3.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk Ket

1 Belum/Tidak/Sudah TidakSekolah 6778


2 SD 650
3 SLTP 170
4 SLTA / SMK 149
5 Perguruan Tinggi 80

e. Kelembagaan yang Ada di Desa Pengembur


Merupakan Lembaga yang ada di masyarakat yang mempunyai arti dan
fungsi yang sangat strategis dalam memberdayakan masyarakat sehingga
tercapai keseimbangan hidup yang menyelaraskan kepentingan antar
kelompok masyarakat. Lembaga Kemasyarakatan Desa dibentuk oleh
masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra pemerintah
dalam memberdayakan masyarakat.

14
Adapun potensi kelembagaan Desa Pengembur , antara lain :
1. Lembaga Pemerintahan Desa
a. Kepala Desa : 1 Orang
b. Sekretaris Desa : 1 Orang
c. Kepala Urusan : 3 Orang
d. Kepala Seksi : 3 Orang
e. Staf : 2 Orang
f. Kepala Dusun : 26 Orang
2. Lembaga Pemerintahan Desa Persiapan
a. Kepala Desa : 1 Orang
b. Sekretaris Desa Persiapan : 1 Orang
c. Kepala Seksi Persiapan : 2 Orang
d. Kepala Urusan Persiapan : 2 Orang
3. Badan Permusyawaratan Desa ( BPD )
a. Jumlah Anggota BPD : 9 Orang
b. Pendidikan Ketua : S1
c. Pendidikan Sekretaris : S1
d. Pendidikan Anggota : S1 & SLTA
4. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa ( LPMD )
a. Ketua : 1 Orang
b. Sekretaris : 1 Orang
c. Bendahara : 1 Orang
d. Seksi – Seksi : 10 Orang
5. Karang Taruna
a. Ketua : 1 Orang
b. Wakil Ketua : 1 Orang
c. Sekretaris : 1 Orang
d. Bendahara : 1 Orang
e. Anggota : 21 Orang
6. Lembaga Swadaya Masyarakat
a. Majlis Ta’lim/Ijtimaq
b. Majlis Taqlim/Zikir

15
c. Yayasan Al-Ma’arif NU Sinah
d. Yayasan Al-Maarif NU Keramat
e. Yayasan Nurul Iman NW Pengembur
f. Yayasan NW Remajun
g. Yayasan Al-Aarif Al-Ikhlas NU Rajan
h. Kelompok Tani/Ternak ( 10 Kelompok )
7. Lembaga Pendidikan
a. PAUD / Taman Kanak – Kanak : 17 Buah
b. Sekolah Dasar/MI : 25 Buah
c. SLTP/MTs : 20 Buah
d. SLTA Islam/MA : 10 Buah
e. TPA : 15 Buah
8. Sarana Kesehatan
a. Polindes :1 Buah
b. Pustu : 1 Buah
c. Poskesdes : 1 Buah
d. Posyandu : 12 Buah
9. Sarana Ibadah
a. Masjid : 25 Buah
b. Musholla : 10 Buah
10. Pasar : - Buah

f. Sumber Air untuk Minum,Mencuci dan Mandi


Sumber air minum, mencuci dan mandi di Desa Pengembur yang
digunakan berasal dari sumur bor yang difasilitasi oleh kepala desa di
masing-masing tempat yang sudah ditentukan.

16
1.3 PETA LOKASI
Gambar 3.1 Peta Lokasi Desa Pengembur dari Universitas Mataram

17
BAB IV

METODE PELAKSANAAN

4.1 PERSIAPAN PEMBEKALAN

1. Survey Lapangan

Persiapan yang kami lakukan dimulai dengan melakukan kegiatan


survey lapangan dan wawancara kepada penduduk setempat dan pejabat-
pejabat desa, sebelum menyusun program-program yang aka dilakukan.
Setelah mengetahui keadaan desa dan keadaan penduduknya, kemudian
kami merumuskan tema kegiatan KKN-Tematik. Tim KKn selanjutnya
menyusun program kerja dalam bentuk proposal sesuai dengan hasil
observasi lapangan dan saran dari Kepala Desa setempat yang dirasa
kurang kurang cocok dan relevan.

Berdasarkan latar belakan kondisi penduduk dan desa setempat,


kami menyusun program kerja yang terdiri dari program kerja utama dan
program kerja tambahan. Program kerja utama terdiri dari 2 program yang
merupakan kegitan utama. Sedangkan program kerja tambahan terdiri dari
8 program yang merupakan kegiatan tambahan diluar kegiatan utama.

Setelah penyusunan proposal, tim KKN akan mengikuti seminar dan


pembekalan KKN-Tematik yang disesuaikan dengan tema dan kebutuhan
materi kegiatan oleh DPL dan Reviewer. Kemudian berdasarkan
persetujuan dari LPPM, DPL dan Mitra/Desa,mahasisea akan ditempatkan
dilokasi KKN yaitu Desa Pengembur.

Pelaksanaan KKN-Tematik terdiri atas beberapa kegiatan yaitu


sosialisasi program yang telah direncakan sebelumnya, pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan perminggu yang telah dibuat dan
disepakati dimana mahasiswa KKN-Tematik dan sebagai pertanggung
jawaban program kerja yang telah dilakukan.

18
Tabel. Ringkasan Kegiatan

Tanggal Kegiatan

Pembekalan dan pengarahan dari LPPM


03 Desember 2019
Pengusulan proposal KKN-Tematik Ke LPPM
20 Desember 2019
Pelapasan oleh DPL dan Penerimaan oleh Desa
28 Desember 2019
Operasional KKN-Tematik
23 Desember 2019
Penyerahan Laporan Akhir
17 Februari 2020
Penilaian

4.2 PELAKSANAAN

a. Program Kerja Utama

1) Pembuatan Sistem Irigasi Sprinkle


Penanggung Jawab : Julian Prayuda
Deskripsi Kegiatan : Dalam sistem irigasi biasa, 50% air yang
digunakan untuk irigasi digunakan untuk tanaman, dan sisanya hanya
terbuang percuma. Dengan menggunakan sistem irigasi sprinkler dapat
menghemat 50% air dibandingkan dengan metode irigasi. Air
merupakan faktor kunci dalam meningkatkan kualitas dari tanaman.
Irigasi merupakan cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan
kualitas dari tanaman. Salah satu cara irigasi moderen adalah dengan
menggunakan sistem irigasi sprinkle. Cara ini sangat populer di seluruh
negara maju di dunia.
Sistem irigasi sprinkle ini pada dasarnya menggunakan air yang
bertekanan dan keluar melalui perangkat yang disebut sebagai penyiram
(sprinkler). Penyiram (sprinkler) biasanya terletak pada pipa yang
disebut lateral. Air disemprotkan ke udara dan kemudian jatuh masuk
ke dalam tanah, menyirami tanaman yang ada di sekitarnya.

19
Sistem irigasi sprinkle menggunakan sistem penyemprotan air
seperti curah hujan alami. Tekanan air disalurkan kemudian dikeluarkan
melalui nozzle yang kemudian memecahkan air sehingga keluar seperti
titik-titik air hujan. Tekanan air berasal dari pompa yang mendorong air
melalui pipa kemudian keluar melalui nozzle. Nozzle selain berfungsi
sebagai pemecah air, juga dapat digunakan untuk mengatur tekanan
jarak dan banyak sedikitnya air yang keluar.
Komponen dalam sistem irigasi sprinkle ini meliputi sumber air,
baik dari sumber air yang terbuka (misalnya, sungai, kolam, danau,
waduk, dll) maupun yang berasal dari tempat tampungan air (misalnya
tandon air, ground tank, sumur, dll). Unit untuk mendorong air
sehingga menghasilkan air yang bertekanan untuk kemudian disalurkan
melalui pipa dan keluar melalui nozzle (misalnya pompa). Terakhir
adalah sprinkle, yang merupakan komponen utama, meliputi pipa
lateral, pipa riser, dan penyiram (nozzle).
1) Unit pompa, digunakan untuk mengambil air dari sumber air irigasi
disamping menyediakan tekanan yang cukup untuk mengalirkan air
ke jaringan pipa.
2) Pipa utama (mainline) dan pipa sub-utama (submainline), pipa yang
berfungsi mengalirkan air dari pompa ke pipa lateral. Pada beberapa
contoh pipa ini ditempatkan secara permanen baik di permukaan
tanah maupun di bawah permukaan tanah, namun ada juga yang
dapat dipindahkan (portabel). Bahan pipa yang dapat digunakan besi,
galvanis, semen, PVC, maupun aluminium alloy.
3) Pipa lateral, mengalirkan air dari pipa utama atau sub-utama ke
sprinkler, penempatanya bisa permanen maupun portabel. Bahan
pipa yang dapat digunakan besi, galvanis, semen, PVC, maupun
aluminium alloy.
4) Sprinkler, alat untuk menyemprotkan air.
5) Komponen lainnya: saringan, katub pengontrol aliran, katub sadap,
katub pengaman, tangki injeksi.

20
Umumnya sistem irigasi sprinkle ini sering digunakan pada tanah
normal, maupun tanah dangkal. Cocok juga untuk medan yang berpasir,
medan yang bergeombang, hingga banyak diadopsi untuk pengairan di
daerah perbukitan. Untuk penanaman ladang cocok untuk semua jenis
ladang / kebun, namun tidak cocok digunakan untuk tanaman padi
(sawah) dan juga jerami. Untuk perkebunan seperti kebun tanaman
kering, sayuran, tanaman berbunga, kebun teh dan kopi, sangat cocok
dan dapat mengadopsi sistem irigasi sprinkle ini.
2) Workshop Hidroponik
Penanggung Jawab : Reta Rahman
Deskripsi Kegiatan : Kebutuhan pangan bagi manusia seperti sayuran
dan buah–buahan semakin meningkat dengan seiring perkembangan
jumlah penduduk. Namun hal tersebut tidak dibarengi dengan
pertumbuhan lahan pertanian yang justru semakin sempit. Pemanfaatan
Pekarangan adalah pekarangan yang dikelola melalui pendekatan
terpadu berbagai jenis tanaman, ternak dan ikan, sehingga akan
menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara terus
menerus, guna pemenuhan gizi keluarga.
Lahan pekarangan yang sempit sebenarnya masih dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya. Salah satu teknik budidaya
yang dapat diterapkan pada lahan yang sempit adalah Dengan Sistem
Hidroponik, sistem Hidroponik adalah lahan budidaya pertanian tanpa
menggunakan media tanah, sehingga hidroponik merupakan aktivitas
pertanian yang dijalankan dengan menggunakan air sebagai medium
untuk menggantikan tanah. Sehingga sistem bercocok tanam secara
hidroponik dapat memanfaatkan lahan yang sempit. sebagai salah satu
solusi yang patut dipertimbangkan untuk mengatasi masalah pangan.
Semua jenis tanaman bisa ditanam dengan sistem pertanian
hidroponik, namun biasanya masyarakat banyak yang menanam
tanaman semusim. Golongan tanaman hortikultura yang biasa ditanam
dengan media tersebut, meliputi: tanaman sayur, tanaman buah,
tanaman hias, dan tanaman obat–obatan. Sedangkan jenis tanaman

21
yang dapat ditanam dengan sistem hydroponic antara lain bung ( misal:
krisan, gerberra, anggrek, kaktus), sayur – sayuran ( misal: selada,
sawi, tomat, wortel,asparagus, brokoli, cabe, terong),buah – buahan
( misal: melon,tomat,mentimun,semangka, strawberi ) dan juga umbi
umbian.
Adapun prosedur kerjanya yaitu sebagai berikut :
1. Mengirim surat ke Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Lombok
Tengah untuk meminta rekomendasi pemateri dan juga instalasi
( alat ) Hidroponik
2. Setelah semua alat dan bahannya sudah ada kemudian alat dirakit/
dipasang agar menjadi instalasi utuh
3. Pembibitan.Pilihlah bibit yang berkualitas, supaya mutu buah
atau sayur yang dihasilkan cukup optimal
4. Penyemaian system hidroponik bisa menggunakan bak dari
kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang
sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk
kandang dengan perbandingan 1 : 1: 1 : 1. Semua bahan
tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak
dengan ketinggian sekitar 7 cm. Masukkan biji tanaman
dengan jarak 1 x 1,5 cm. Tutup dengan tisu/karung/kain
yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab.
Kemudian lakukan penyiraman hanya pada saat media
tanam mulai kelihatan kering. Setelah itu buka penutup
setelah biji berubah menjadi kecambah.Kemudian
pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada
bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
5. Persiapan Media Tanam.Syarat media tanam untuk hidroponik
adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah
busuk, tidak mempengaruhi pH
6. Tanaman ditancapkan pada lubang dalam Netpot dengan bantuan
busa atau media lain agar tanaman tetap tegak.

22
7. Bak penampung diisi dengan air biasanya mempunyai kedalaman
antara 10 – 20 cm
8. Kedalaman ditambahkan larutan nutrisi ABMIX dengan takaran A
2ml/L dan B 2 ml/L antara 6 – 10 cm agar oksigen dalam udara
masih terdapat di bawah permukaan netpot
9. Mesin yang terletak didalam ember kemudian dinyalakan untuk
mengairi air yang sudah terkandung nutrisi keseluruh bagian
instalasi hidroponik.
Setelah semua prosedur dilakukan sistem hidroponik dalam upaya
pemanfaatan pekarangan siap diletakkan (dimanfaatkan).
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan
vegan/vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global,
tentunya permintaan sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses
yang ramah lingkungan akan menjadi permintaan utama dalam daftar
konsumsi mereka.Karena terbatasnya persediaan lahan , dan makin
tingginya permintaan sayuran untuk dikonsumsi mengingat sayuran
merupakan salah satu lauk yang harus ada didalam setiap hidangan
maka sistem hidroponik ini sangat baik dipilih sebagai alternatif dalam
upaya memanfaatkan lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan
sayur sehat bagi keluarga.
melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau
bahan lainnya yang mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat
mineral, pasir, pecahan batubata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai
pengganti media tanah.Tanaman hidroponik bisa dilakukansecara kecil-
kecilan di rumah sebagai suatu hobi ataupun secara besar-besaran
dengan tujuan komersial. Beberapa kelebihan tanaman dengan sistim
hidroponik ini antara lain:
1. Ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat
hama yang dapat merusak tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari
tanaman biasa, danmengurangi CO2 karena tidak perlu
menggunakan kendaraan atau mesin.

23
2. Tanaman ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media
tanah danjuga tidak membutuhkan tempat yang luas.
3. Bisa memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan
pertumbuhannya
4. Pemakaian air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu
dilakukansetiap hari sebab media larutan mineral yang
dipergunakan selalu tertampung didalam wadah yang dipakai
5. Hasil tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar
karena terbebasdari kotoran dan hama
6. Lebih hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari,
tidakmembutuhkan lahan yang banyak, media tanaman bisa dibuat
secara bertingkat
7. Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat
terjaga
8. Bisa menghemat pemakaian pupuk tanaman
9. Tidak perlu banyak tenaga kerja
10. Lingkungan kerja lebih bersih
11. Tidak ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan
oleh bakteri, kulatdan cacing nematod yang banyak terdapat dalam
tanah.
12. Dapat tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu
13. Dapat ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim

Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah


sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam,
kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dll. Tanaman demikian
sering menjadi pilihan utama kaum vegan/vegetarian yang sangat
memperhatikan proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhan
makhluk hidup, tercampur unsur kimiawi, konservasi lingkungan dan
usaha penghijauan.

24
b. Program Kerja Tambahan
1) Seminar Leadership
Penanggung Jawab : Ziana Zaer
Deskripsi Kegiatan : Program kerja ini merupakan pengembangan
wawasan dan peningkatan mutu karakter dalam memahami makna
kepemimpinan, mengingat kepemimpinan bersifat regeneratif. Program
ini diharapkan mampu membangun jiwa kepemimpinan yang kritis,
inovatif dan sehat terhadap pemuda sebagai “agent of change”. Melihat
kondisi politik yang semakin deras mengharuskan adanya pemimpin
yang bertanggung jawab. Program ini dilaksanakan dengan
mendatangkan narasumber yang ahli, juga merupakan penggiat di
bidang kepemimpinan. Narasumber menyampaikan teori dengan
metode ceramah dan diskusi untuk bertukar fikiran dengan peserta.
Sehingga, nantinya dapat melahirkan pemuda yang memiliki jiwa
kepemimpinan yang sehat dan cerdas di desa Pengembur.
2) Sosialisasi Bahaya, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoda (P4GN)
Penanggung Jawab : Rizqi Yoga Febrian
Deskripsi Kegiatan : program ini merupakan rintisan yang dimana
program ini sudah lama tidak pernah dilakukan lagi di desa pengembur,
karena saat ini bahaya narkoba berada dizona kuning, dimana itu berarti
kondisi desa pengenbur saat ini sangat rawan sekali terhadap peredaran
narkoba, hal itu tentu dapat membahayakan para generasi muda yang
merupakan penerus nusa dan bangsa terutama untuk desa pengembur
itu sendiri, oleh sebab itu kami dari mahasiswa kkn unram berinisiatif
untuk mencegah penyalagunaan dan meminalisir bahkan meniadakan
peredaran narkoba didesa pengembur.
3) Penghijauan
Penanggung Jawab : Audit Tri Yuliani
Deskripsi Kegiatan : Program kerja penghijauan atau penanaman
bibit pohon ini merupakan bagian dari program kerja tambahan dalam

25
kegiatan KKN kami. Tujuan program kerja ini yaitu untuk menjadikan
Desa Pengembur terlihat lebih hujau dengan suasana desa yang asri
serta sejuk.
4) Tembok Edukasi
Penanggung Jawab : Pariati Aini Dan Siti Humairo’
Deskripsi Kegiatan : Tembok edukasi atau biasa di sebut mural
adalah cara menggambar atau melukis di media dinding, tembok, atau
permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. Berbeda halnya
dengan grafiti yang lebih terfokus pada isi tulisan, mural atau tembok
edukasi ini cakupannya lebih luas, salah satunya berupa lukisan-lukisan
yang bersifat edukatif. Lukisan atau gambar yang dituangkan pada
dinding tersebut mengandung arti atau makna.
Pembuatan tembok edukasi ini merupakan salah satu program
kerja tambahan yang kami programkan dalam kegiatan KKN ini.
Penentuan lokasi tembok edukasi ini ditentukan oleh mahasiswa KKN
dan diusulkan oleh Kepala Desa Pengembur Bapak Moh. Sultan. Lokasi
pembuatan tembok edukasi ini di Yayasan Pendidikan Al-Ma’arif Sinah
di Dusun Sinah dan Madrasah Ibtida’yah Nurul Yaqin Sepit Dusun
Sepit.
Tembok edukasi yang kami buat di Dusun Sinah memiliki konsep
untuk membiasakan membaca buku. Gambar yang kami lukis adalah
gambar pohon buku dan gambar balon yang kami beri tulisan-tulisan
tentang perilaku-perilaku baik dalam bahasa inggris. Sedangkan tembok
edukasi yang kami buat di Dusun Sepit memiliki konsep yang berbeda,
yaitu dengan menggambar sisik ikan atau seperempat lingkaran,
kemudian menulis asmaul husna di gambar tersebut. Selain itu, tembok
edukasi yang ada di Dusun Sepiit ini kami buatkan plang nama
madrasah beserta lambang NU. Hal ini atas permintaan dari kepala
madrasah MI Nurul Yaqin.
Target utama tempat pembuatan tembok edukasi ini adalah di
tempat yang dapat dilihat banyak orang. Selain itu, pertimbangan utama
kami dalam menjalankan program kerja ini salah satunya adalah

26
sebagai media edukasi bagi khalayak ramai, khususnya untuk anak-
anak di sekitar lingkungan pembuatan tembok edukasi. Tema khusus
yang kami gunakan adalah tema pendidikan karena lokasi pembuatan
tembok edukasi ini di sekolah dengan target utama para siswa.
5) Pembuatan Plang Madrasah
Penanggung Jawab : Siti Arfian Endang Ra’is
Deskripsi Kegiatan : Plangisasi merupakan sebuah program
tambahan pemasangan plang sebagai petunjuk arah suatu
daerah/tempat. Jenis plang yang dibuat yaitu plang yayasan pendidikan
AL-MA’ARIF NU SINAH yang bertemat di Dusun Sinah, Desa
Pengembur. Program ini dirasa sangat berguna bagi para pengujung
baru untuk mendapatkan informasi lokasi madrasah tersebut.
6) Rumah Ceria
Penanggung Jawab : Mawaddatun Warahmah
Deskripsi Kegiatan : Rumah ceria merupakan salah satu program
kerja tambahan dari kegiatan KKN yang dilakukan di desa pengembur
kecamatan pujut. Tujuan utama dari rumah ceria ini yaitu untuk
melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar para anak-anak di desa ini
semakin bersemanagt dan termotivasi untuk belajar lebih giat. Kegiatan
rumah ceria ini sangat disenangi oleh para anak-anak karena mereka
dapat belajar sambil bermain bersama-sama. Selain itu pula, kagiatan
ini tidak mengganggu aktifitas belajar siswa di sekolah karena
dilakukan pada waktu senggang seperti pada sore hari. Sasaran utama
dari rumah ceria ini yaitu di Dusun Sinah dan Montong Balas karena
dilihat dari jumlah peserta yang mengikutinya lamayan banyak. Jadwal
kegiatannya dibagi menjadi 2 yaitu hari selasa di Dusun Sinah
sedangkan hari kamis dan sabtu di Dusun Montong Balas.
7) Adminduk
Penanggung Jawab : Yayan Fernanda
Deskripsi Kegiatan : Program Kerja ini Merupakan Bagian dari
Program kerja tambahan yang bertujuan membantu meringankan

27
Kegiatan desa, sehingga dapat meringankan pekerjaan internal dikantor
Desa Pengembur.

INDIKATOR CAPAIAN KEGIATAN

NO PROGRAM INDIKATOR WAKTU TEMPAT


KETERANGAN
. KERJA CAPAIAN PELAKSANAAN PELAKSANAAN

Pembuatan 08 Januari 2020


1. Sistem Irigasi 80 % s.d 19 Januari Dusun Sinah Terlaksana
Sprinkle 2020

Workshop
2. 95 % 21 Januari 2020 Aula Kantor Desa Terlaksana
Hidroponik

Seminar
3.. 95 % 04 Januari 2020 Aula Kantor Desa Terlaksana
LeaderShip

Sosialisasi
Bahaya,
Pencegahan dan
Pemberantasan
Penyalahgunaan
4.. 90 % 18 Januari 2020 Aula Kantor Desa Terlaksana
Peredaran
Gelap Narkoda
(P4GN)

5. Penghijauan 90 % 09 Januari 2020 Desa Pengembur Terlaksana

26 Januari 2020
Dusun Sinah Dan
6. Tembok Edukasi 100 % s.d 02 Ferbruari Terlaksana
Dusun Sepit
2020

7. Pembuatan Plang 100 % 27 Januari 2020 Dusun Sinah Terlaksana

28
s.d 28 Januari
Madrasah
2020

31 Desember
Dusun Sinah dan
8. Rumah Ceria 95 % 2019 s.d 30 Terlaksana
Montong Balas
Januari 2020

20 Januari 2020
9. Adminduk 95 % s.d 31 Januari Kantor Desa Terlaksana
2020

No. Desa/Kelurahan Kecamatan Kabupaten

1. Pengembur Pujut Lombok Tengah

4.3 TEMPAT PELAKSANAAN

29
BAB V

PELAKSANAAN PROGRAM

5.1 Program Yang Telah Dilaksanakan

5.1.1 Program Kerja Utama


a) Pembuatan Sistem Irigasi Sprinkle
Pembuatan sistem irigasi sprinkle merupakan proker utama
yang dilaksanakan oleh mahasiswa kkn tematik universitas
mataram desa pengembur 2019/2020. Pembuatan sistem irigasi
sprinkle dilaksanakan pada siang sampai sore hari mulai tanggal 8
januari 2020 sampai 19 januari 2020 di lahan milik pak kades.
Tahap pembuatan sistem irigasi sprinkle mulai dari survei lahan,
persiapan alat dan bahan, perakitan sistem irigasi sprinkle dan yang
terakhir sosialisasi ke rumah-rumah warga.
Sistem irigasi sprinkle adalah sistem penyemprotan air seperti
curah hujan alami. Tekanan air disalurkan kemudian dikeluarkan
melalui nozzle yang kemudian memecahkan air sehingga keluar
seperti titik-titik air hujan. Tekanan air berasal dari pompa yang
mendorong air melalui pipa kemudian keluar melalui nozzle.
Nozzle selain berfungsi sebagai pemecah air, juga dapat digunakan
untuk mengatur tekanan jarak dan banyak sedikitnya air yang
keluar.
Kelebihan sistem irigasi sprinkle :
1. Dapat menyesuaikan pada berbagai bentuk topografi lahan,
maupun jenis tekstur tanah.
2. Dapat digunakan untuk mencegah pembekuan tanaman.
3. Jumlah tenaga kerja dalam sistem irigasi dapat dikurangi
4. Dapat digunakan untuk tujuan khusus seperti
kontrol/memodifikasi kondisi cuaca ekstrim.
5. Mempunyai efisiensi yang tinggi dalam penyimpanan air

30
6. Pemupukun, pemberantasan hama menggunakan pestisda dan
amandemen tanah dapat dilakukan bersamaan irigasi pada
sistem sprinkler sehingga lebih ekonomis dan efektif.
Komponen dalam sistem irigasi sprinkle ini meliputi sumber
air, baik dari sumber air yang terbuka (misalnya, sungai, kolam,
danau, waduk, dll) maupun yang berasal dari tempat tampungan air
(misalnya tandon air, ground tank, sumur, dll). Unit untuk
mendorong air sehingga menghasilkan air yang bertekanan untuk
kemudian disalurkan melalui pipa dan keluar melalui nozzle
(misalnya pompa). Terakhir adalah sprinkle, yang merupakan
komponen utama, meliputi pipa lateral, pipa riser, dan penyiram
(nozzle).
Pada uji coba sistem irigasi sprinkle kami mengalami kendala
dikarenakan debit air yang digunakan terlalu kecil sehingga nozzle
tidak beroperasi dengan baik, sehingga kami memutuskan untuk
mengunakan 3 nozzle dari yang semula 9 nozzle. Setelah selesai
pembuatan sistem irigasi sprinkle kami melakukan sosialisasi ke
rumah-rumah warga di dusun senang dan pengalang.
b) Workshop Hidroponik
Program Workshop Pemanfaatan Pekarangan dan Pelatihan
Hidroponik untuk Meningkatkan Ketersediaan sayuran Sehat bagi
Keluarga ini merupakan program yang dilaksanakan oleh
mahasiswa KKN TEMATIK Universitas Mataram Desa
Pengembur 2019 bekerjasama dengan dinas pertanian kabupaten
Lombok Tengah. Adapun bentuk kerjasama adalah penyampaian
materi tentang pemanfaatan pekarangan dan kemudian dilanjutkan
dengan pelatihan hidroponik.
Kegiatan workshop pemanfaatan pekarangan dan pelatihan
Hidroponik ini dilaksanakan di aula kantor desa pengembur pada
tanggal 21 januari 2020 pukul 08.30- 12.00 yang dihadiri oleh
sekretaris desa pengembur, ketua Badan Pemusyawaratan Desa,
ketua karang taruna desa, kepala dusun desa pengembur,anggota

31
karang taruna desa dan perwakilan 2 orang masing-masing dusun .
kegiatan ini dilakukan dengan harapan warga bisa memanfaatkan
lahan pekarangan disekitar rumah dan mengetahui manfaat sistem
hidroponik serta paham cara menggunakannya.
Lahan pekarangan yang sempit sebenarnya masih dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya. Salah satu teknik budidaya
yang dapat diterapkan pada lahan yang sempit adalah Dengan
Sistem Hidroponik, sistem Hidroponik adalah lahan budidaya
pertanian tanpa menggunakan media tanah, sehingga hidroponik
merupakan aktivitas pertanian yang dijalankan dengan
menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah.
Adapun prosedur kegiatannya adalah sebagai berikut :
1. Mengirim surat ke Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Lombok
Tengah untuk meminta rekomendasi pemateri dan juga instalasi
( alat ) Hidroponik
2. Setelah semua alat dan bahannya sudah ada kemudian alat dirakit/
dipasang agar menjadi instalasi utuh
3. Pembibitan.Pilihlah bibit yang berkualitas, supaya mutu buah
atau sayur yang dihasilkan cukup optimal.
4. Penyemaian system hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu
atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak
halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan
perbandingan 1 : 1: 1 : 1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan
dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7 cm.
Masukkan biji tanaman dengan jarak 1 x 1,5 cm. Tutup dengan
tisu/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap
lembab. Kemudian lakukan penyiraman hanya pada saat media
tanam mulai kelihatan kering. Setelah itu buka penutup setelah biji
berubah menjadi kecambah.Kemudian pindahkan ke tempat
penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2
lembar daun.

32
5. Persiapan Media Tanam.Syarat media tanam untuk hidroponik
adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah
busuk, tidak mempengaruhi pH
6. Tanaman ditancapkan pada lubang dalam Netpot dengan bantuan
busa atau media lain agar tanaman tetap tegak.
7. Bak penampung diisi dengan air biasanya mempunyai kedalaman
antara 10 – 20 cm
8. Kedalaman ditambahkan larutan nutrisi ABMIX dengan takaran A
2ml/L dan B 2 ml/L antara 6 – 10 cm agar oksigen dalam udara
masih terdapat di bawah permukaan netpot
9. Mesin yang terletak didalam ember kemudian dinyalakan untuk
mengairi air yang sudah terkandung nutrisi keseluruh bagian
instalasi.
5.1.2 Program Kerja Tambahan
a) Seminar Leadership
Berdasarkan survey yang telah dilakukan terdapat beberapa
permasalahan yang dikemukakan. Salah satunya yakni minimnya
pengetahuan dan wawasan kepemimpinan. Mengingat pentingnya
hal tersebut untuk menjaga eksistensi suatu daerah atau desa dilihat
dari keberhasilan pemimpin desa dalam mengelola daerahnya itu
sendiri. Maka, program ini dirasa sangat perlu untuk dilaksanakan
sebagai media perantara untuk mewadahi pemuda desa pengembur
sebagai program kerja tambahan.
Kepemimpinan dalam Bahasa Inggris disebut Leadership dan
dalam Bahasa Arab disebut Zi’amah atau Imamah, dalam
terminologi yang dikemukakan oleh Marifield dan Hamzah.
Kepemimpinan adalah menyangkut dalam menstimulasi,
memobilisasi, mengarahkan, mengkoordinasi motif-motif dan
kesetiaan orang-orang yang terlibat dalam usaha Bersama.
Kepemimpinan merupakan bagian dari fungsi-fungsi manajemen
yang menduduki posisi strategis dalam sistem dan hirarki kerja dan
tanggung jawab pada sebuah organisasi.

33
Seminar Leadership/Kepemimpinan dilaksanakan pada
Sabtu, 04 Januari 2020 dengan Tema “Membangun Jiwa
Kepemimpinan Menuju Desa Pengembur Yang Gemilang”.
Dihadiri oleh 26 Kepala Dusun Desa Pengembur, Ketua Karang
Taruna Desa Pengembur (KTD), Ketua Badan Permusyawaratan
Desa (BPD) dan beberapa pemuda. Semua peserta berjumlah 45
orang beserta Mahasiswa KKN Tematik-Infrastruktur 2019/2020.
Adapun rangkaian acaranya adalah pembukaan, penyampaian
materi kepemimpinan oleh Narasumber. Metode yang digunakan
adalah ceramah + diskusi sehingga peserta mampu merespon
kembali materi yang diberikan. Penyajian materi digunakan LCD
untuk memudahkan peserta memahami materi. Melihat dari
berjalannya acara tersebut, antusias peserta sangat tinggi.
Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan membentuk
kepanitiaan yang beranggotakan 10 orang, beserta mengundang
narasumber atas nama Kak Junardi, S.Pt., M.Sc yang merupakan
Alumni Universitas Mataram yang telah lulus S2 Awardee LPDP
di Universitas Gadjah Mada dengan prestasi dan pengalaman
kepemimpinan yang bagus. Selanjutnya mengundang kepala Dusun
dan perwakilan pemuda/i dari 26 Dusun Desa Pengembur. Dalam
penyampaiannya, kepemimpinan sangat bergantung pada
kepercayaan dan tanggung jawab. Sehingga, dapat membuka
wawasan pemuda dan menguatkan karakter serta pemahaman
tentang konsep kepemimpinan yang sehat dan cerdas.
Sesuai dengan tujuan yang sudah dipaparkan diatas, sasaran
dari seminar Leadership ini adalah pemuda/pemudi, Kepala Dusun,
dan Perangkat Desa sebagai pemimpin Desa Pengembur untuk
membentuk lingkaran pemerintahan berjiwa kepemimpinan yang
sehat dan cerdas.
b) Sosialisasi Bahaya, Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoda (P4GN)

34
Setelah melakukan observasi yang mendalam di Desa
Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah, kami
menemukan permasalahan yang sangat perlu diperhatikan tentang
bahaya penyalahgunaan narkoba dan upaya untuk mencegah dan
memberantas guna mengurangi bahkan meniadakan peredaran
narkoba yang dapat mengancam generasi muda dan warga yang
ada di Desa Pengembur.
Pada hari Sabtu, 18 Januari 2020, Mahasiswa KKN Desa
Pengembur bekerjasama dengan Pihak Badan Narkotika Nasional
(BNN) Kota Mataram melaksanakan salah satu Program Kerja
yaitu “Sosialisasi Bahaya, Pencegahan, Pemberantasan,
Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoda (P4GN)” yang
dilaksanakan di Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Kabupaten
Lombok Tengah. Program kerja ini diawali dengan pembuatan dan
pendistribusian surat kepada pihak-pihak yang terlibat, antara lain:
1. Narasumber dari Pihak BNN Kota Mataram
2. Kepala Desa Pengembur
3. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
4. Ketua Karang Taruna Desa Pengembur
5. 26 Kepala Dusun Desa Pengembur
Pada saat ini bahaya narkoba berada di zona kuning, dimana
itu berarti kondisi Desa Pengembur sangat ini sangat rawan sekali
terhadap peredaran narkoba. Hal ini tentu dapat membahayakan
para generasi muda yang merupakan penerus bagi Desa
Pengembur itu sendiri. Oleh sebab itu, Kami dari Mahasiswa KKN
Unram berinisiatif untuk melaksanakan sosialisasi mengenai
bahaya narkoba untuk mencegah penyalahgunaan dan
meminimalisir bahkan meniadakan peredaran narkoba di Desa
Pengembur.
Adapun Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan membentuk
kepanitiaan yang beranggotakan 10 orang beserta mengundang
narasumber dari Pihak BNN Provinsi NTB atas nama Ibu/Bapak

35
dan mengumpulkan Bapak/Ibu serta para pemuda di Desa
Pengembur untuk mendengarkan sosialisasi mengenai bahaya
narkoba untuk mencegah penyalahgunaan dan meminimalisir
bahkan meniadakan peredaran narkoba di Desa Pengembur.
Akhirnya dibuatlah suatu kegaiatan “Sosialisasi Bahaya,
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap
Narkoda (P4GN)” dengan Tema “Keluarga Sehat Bahagia Tanpa
Narkoba”. Kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu, 18 Januari
2020 di Aula Kantor Desa Pengembur dari pukul 08.30-12.00.
Tujuan dari sosialisasi ini adalah meningkatkan wawasan tentang
bahaya narkoba serta dampak buruk yang dapat ditimbulkan dan
menekan jumlah penyalahgunaan narkoba di dalam masyarakat,
menghimbau masyarakat khususnya orang tua untuk selalu
mengawasi perilaku anak-anaknya, serta meningkatkan kesadaran
para pemuda tentang peran pentingnya dalam menentukan masa
depan bangsa.
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika
dan bahan adiktif lainya. Narkoba adalah bahan/zat yang jika
dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum,
dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati
atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat
menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Di
Indonesia terdapat 2 UU yang mengatur tentang permasalahan
yang berkaitan dengan narkoba, yaitu UU No. 22 Tahun 1997
tentang Narkotika dan UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi para pemuda dan seluruh warga
Desa Pengembur utnuk memahami betapa berbahayanya narkoba
bagi fisik maupun psikologis, sehingga para pemuda dan seluruh
warga Desa Pengembur dapat terhindar dari obat-obatan terlarang
ini.
Sesuai dengan tujuan yang telah dijelaskan di atas, sasaran
dari sosialisasi ini adalah para pemuda dan Bapak/Ibu selaku orang

36
tua. Kegiatan ini dihadiri oleh kurang lebih 50 orang termasuk para
pemuda dan Bapak/Ibu yang ada di Desa Pengembur. Metode yang
digunakan adalah adalah sosialisasi dengan system ceramah dan
diskusi. Sedangakn peralatan yang dibutuhkan adalah Laptop,
LCD, Sound System, dll.
c) Penghijauan
Pada hari Minggu, 9 Januari 2020, bibit pohon tiba di
halaman rumah Bapak Kepala Desa Pengembur sebagai tempat
bibit diturunkan. Selang beberapa menit setelah menyebarkan
informasi melalui media sosial mengenai bibit yang telah tiba,
masyarakat mulai berdatangan untuk mengambil bibit dan di tanam
pada halaman ataupun kebun pribadi.
Program kerja ini dilakukan dengan menggunakan dua
metode. Metode pertama yaitu, warga Desa Pengembur yang
datang sendiri mengambil bibit di rumah Bapak Kepala Desa
sebagai tempat penurunan bibitnya. Bibit yang di ambil di pastikan
akan ditanam dan dirawat dengan baik oleh warga desa yang
mengambil. Metode kedua yaitu penanaman bibit yang dilakukan
di sekitar Desa Pengembur lebih tepatnya di Dusun Sinah bersama
para remaja desa dan anak-anak Desa Pengembur.
Adapun warga yang datang kebanyakan berasal dari dusun
Sinah, Montong balas dan dusun Sepit. Tujuan metode warga yang
mengambil bibit ini sendiri yaitu agar bibit dapat terawat dengan
baik karena adanya masyarakat yang mengurus secara langsung
hingga kelak akan tumbuh menjadi pohon yang subur hingga
menambah keasrian Desa Pengembur. Pelaksana dalam kegiatan
ini antara lain yaitu :
a) Kepala Desa Pengembur ;
b) Mahasiswa KKN ;
c) Masyarakat pada umumnya.
Setelah memasukkan surat pertama ke Dinas Kehutanan,
kelompok KKN kami mendapat kan 4 jenis bibit pohon,

37
diantaranya adalah bibit pohon gaharu, jati putih, beringin dan
sengon dengan total bibit pohon 3000 bibit dengan masing-masing
bibit berjumlah 750 bibit. Lalu setelah memasukkan surat kedua
kami juga mendapatkan 4 jenis bibit pohon buah, yaitu srikaya,
nangka, asam, dan jambu monyet dengan jumlah bibit 1000 bibit
dengan masing-masing bibit berjumlah 250 bibit. Bibit yang
didapatkan diperoleh dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Dodokan Moyosari Mataram (BPDAS Dodokan Moyosari
Mataram).
d) Tembok Edukasi
Tembok edukasi ini mulai dikerjakan pada tanggal 26
Januari sampai 2 Februari 2020. Persiapan alat dan bahan
dilakukan pada tanggal 22 dan 24 Januari 2020. Pembuatan tembok
edukasi ini dikerjakan di dua tempat, yaitu di yayasan pendidikan
Al-Ma’arif NU Sinah di dusun Sinah dan Madrasah Ibtida’yah
Nurul Yaqin di dusun Sepit.
Tembok edukasi yang dibuat di yayasan pendidikan Al-
Ma’arif NU Sinah merupakan lokasi pertama yang kami kerjakan.
Tembok edukasi ini dikerjakan selama empat hari setiap sore dan
pada malam hari selama dua kali pada tanggal 26-29 Januari.
Pembuatan tembok edukasi ini dimulai dengan terkebih dahulu
menyiapkan alat dan bahan seperti kuas, roll tembok, bak, ember,
gelas bekas air mineral dan cat tembok.
Langkah awal membuat tembok edukasi ini adalah dengan
memberi cat dasar yaitu warna putih. Pemberian warna dasar ini
dilakukan selama dua hari pada tanggal 26 dan 27 Januari 2020.
Pada tanggal 27-29 januari 2020 dilakukan pengecatan untuk
memberi warna pada sketsa yang telah dibuat.
Lokasi kedua pembuatan tembok edukasi adalah Dususn
Sepit di Madrasah Ibtida’yah Nuru Yaqin. Langkah pembuatan
tembok edukasi ini juga tidak berbeda dari lokasi sebelumnya.
Hanya saja kami tidak melakukan pengecatan dassar karena

38
tembok sudah berwarna putih. Pengerjaan dimulai pada tanggal 30
Januari dan selesai pada tanggal 02 Februari 2020.
e) Plang Madrasah
Plang merupakan tanda nama untuk mengatahui suatu tempat
atau lokasi tertentu sehingga mudah dikenali oleh orang yang
melihatnya. Jenis plang yang dibuat yaitu plang madrasah yayasan
AL-MA’ARIF NU SINAH hal ini disebakan karena lokasi sekolah
yang susah dijangkau, dan jauh dari jalan besar.
Program pembuatan plang madrasah ini mulai berjalan pada
minggu ke-5 KKN tepatnya pada tanggal 25 Desember 2019
adapun persiapan pembuatan plang antara lain:
1. Persiapan alat dan bahan
Pengumpulan alat dan bahan dilakukan pada tanggal 25
sampai 26 Desember 2019. Adapun alat-alat yang dibutuhkan
dalam pembuatan plang madrasah seperti: gergaji, paku,
meteran, linggis, palu. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu:
papan kayu yang didapat dari bangku sekolah yang sudah rusak,
hal ini termasuk pemanfaatan barang yang tidak terpakai. Bahan
selanjutnya yaitu cat hijau sejumlah satu buah dan pilox putih
satu buah, dan mal yang merupakan sketsa nama madrasah AL-
MA’ARIF NU SINAH.
2. Penentuan lokasi pemasangan plang
Penentuan lokasi pemasangan yang strategis sangatlah
penting agar lokasi tersebut mudah dijangkau oleh masyarakat.
Sebelum lokasinya ditentukan terlebih dahulu, dilakukan survei
di setiap jalan dan menententukan jalan mana yang dianggap
strategis untuk pemasangan plang tersebut. Dari hasil survei
yang telah dilakukan, maka ditetapkan pemasangan plang
madrasah di pertigaan jalan yang mana arah Barat menuju Desa
Kateng, arah Timur menuju pengembur dan terahir arah Selatan
menuju Dusun Sinah.

39
Pemasangan plang madrasah dipertigaan jalan dianggap
strategis karna letaknya yang berada di jalan besar yang sering
dilalui oleh masyarakat sekitar ataupun pendatang baru.
f) Rumah Ceria
Kegiatan rumah ceria ini dimulai pada minggu kedua sampai
minggu keenam tepatnya pada tanggal 31 desember 2019 sampai
dengan tanggal 30 januari 2020 yang dilakukan di dua dusun yakni
sinah dan montong balas setiap sore hari. Tujuan utama dari rumah
ceria ini yaitu untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar
para anak-anak di desa ini semakin bersemanagt dan termotivasi
untuk belajar lebih giat. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak-
anak di desa pengembur karena anak-anak dapat belajar lebih
mudah dan menyenangkan dengan beberapa metode pembelajaran
yang diberikan. Di Dusun Sinah kegiatan ini dilakukan pada hari
selasa sedangkan di montong balas dilakukan pada hari kamis dan
sabtu. Dalam pelaksanannya, kegiatan ini dibagi menjadi 2 tahap
yaitu, tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
Pada tahap persiapan, mahasiswa KKN merancang terlebih
dahulu kegiatan yang akan dilakukan kemudian melakukan
sosialisasi ke beberapa sekolah SD/MI yang ada di desa pegembur
untuk mengetahui berapa peserta yang ikut dalam kegiatan ini.
Setelah itu, dipersiapakan berbagai perlengkapan belajar yang akan
digunakan seperti papan tulis, spidol, tinta, pengahapus, buku,
pulpen dan absen. Para anak-anak diberikan buku dan pulpen
secara gratis oleh mahasiswa KKN. Hal ini dilakukan guna untuk
menarik minat para anak-anak mengikuti kegiatan rumah ceria.
Pada tahap pelaksanannya, program ini difokuskan pada dua dusun
yakni dusun sinah dan montong balas, hal ini didasarkan pada hasil
survei sekolah yang telah dilakukan. Kagiatan rumah ceria ini
dilakukan pada hari selasa sore di dusun sinah bertempat di musolla
samping posko. Kegiatan belajar yang dilakukan berbagai macam
seperti membaca, menulis, bergambar, membuat kreasi bunga dari

40
kertas krap dan membuat kreasi mainan dari kertas origami. Hal ini
bertujuan untuk mengasah kemampuan para anak-anak dalam
berbagai bidang.
Disela-sela kegiatan selalu diberikan hiburan seperti
bernyanyi dan bermain agar anak-anak tidak mudah bosan ketika
belajar. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini bisa dibilang banyak
dari berbagai jenjang yang berbeda-beda. Mereka semua sangat
antusias dalam mengikuti kegiatan ini dilihat dari daftar hadir
peserta mencapai 20 labih anak-anak. Mahaiswa yang mengajar
pada rumah ceria ini secara bergantian dan materi yang diberikan
oleh mahasiswa juga berbeda-beda. Setiap anak tidak
diperkenankan membawa pulang buku dan pulpen yang dibagikan,
hal ini bertujuan agar untuk mensiasati anak-anak untuk datnag
kembali belajar. Diakhir pertemuan kegiatan ini baru diberikan
buku dan pulpen yang telah dibagikan sebagai bentuk tanda
trimaksih dan apresiasi kepada anak-anak yang hadir dalam
kegiatan ini.
Kegiatan rumah ceria di montong balas dilakukan pada hari
kamis dan sabtu sore. Jadwal kegiatan ini lebih banyak dilakukan
di montong balas karena anak-anak yang hadir labih banyak
dibandingkan dengan di sinah. Dalam kegiatan ini, anak-anak
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yakni kelompok 1 kelas 1 dan
2, kelompok 2 kelas 3 dan 4, kelompok 3 kelas 5 dan 6. Setiap
kelompok dibimbing oleh beberapa kelompok mahasiswa pula.
Materi pelajaran yang diberikan sama dengan materi yang
diberikan di dusun sinah. Jumlah pseserta yang hadir dalam
kegiatan ini sangat banyak dilihat dari daftar hadir setiap kelas.
Pada kelompok pertama, pelajaran yang diberikan lebih banyak
membaca, berhitung, menggambar dan menulis sambil diselingi
dengan bermain dan bernyanyi. Pada kelompok 2, pelajaran yang
diberikan sedikit berbeda dari kelompok pertama karena jenjang
kelas kelompok 2 sedikit lebih tinggi, namun pelajarannya tidak

41
jauh berbeda dan kegiatannya dilakukan dengan cara bermain
sambil belajar seperti tebak kata, tebak gambar, dan sebagainya.
Pada kelompok 3 yakni jenjang kelas 5 dan 6 sedikit lebih
difokuskan pada pelajaran percakapan bahasa inggris, bergambar,
berhitung dan sebagainya yang tidak jauh berbeda dengan
kelompok lainnya. Disela-sela kegiatan belajar, para anak-anak
juga diberikan hiburan seperti barmain diluar kelas agar mereka
tidak terlalu pusing dengan pelajaran yang diberikan.
Masyarakat sangat mendukung dengan diadakannya kegiatan
rumah ceria, para orang tua yang ada di desa pengembur ini sangat
mendukung anak-anaknya dalam mengikuti kegiatan ini.
Dukungan orang tua sangat berperan penting dalam kesuksesan
kegiatan rumah ceria ini. Selain itu, anak-anak juga sangat antusias
mengikuti kegiatan belajar dalam rumah ceria ini. Menurut mereka
pengalaman belajar di rumah ceria tidak mereka dapatkan di
sekolah. Model dan metode pelajaran yang digunakan dalam
rumah ceria ini disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak pada
tahap usia perkembangan otak mereka.
g) Adminduk
Program Adminduk ini merupakan program tambahan yang
dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-Tematik Universitas Mataram
yang dilaksanakan tiga kali seminggu dari minggu Ke-4 sampai
minggu Ke-6 yang tepatnya dari tanggal 20 Januari 2020 sampai 31
Januari 2020 Di Kantor Desa Pengembur.
Kegiatan ini dilaksanakan dari pukul 09:00 sampai 12:00
WITA, dengan mengirimkan 2 anggota KKN-Tematik Desa
Pengembur untuk membantu administrasi Di Kantor Desa
Pengembur. Adapun Kegiatan yang dilakukan di Kantor Desa
Seperti : Pembuatan surat menyurat, membantu pengetikan,
Melengkapi data kependudukan, dan lain-lain.

5.2 Mitra Kerjasama Yang Terlibat

42
Pihak-pihak yang terlibat dalam program-program kerja yang telah
dilaksanakan oleh KKN Tematik Universitas Mataram Yakni Dinas
Pertanian Lombok Tengah, Badan Narkotika Nasional Provinsi NTB,
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Dodokan Moyosari Mataram,
Pejabat Desa dan Staf, Pemuda dan Pemudi, Karang Taruna, Ibu-Ibu
Kader, Badam Pengawas Desa, dan Masyarakat di Desa Pengembur.

5.3 Kendala Pelaksanaan

Program-progran kerja yang telah dilaksanakan oleh KKN Tematik


Universitas Mataram tidak lepas dari kendala-kendala yang dihadapi
selama proses pelaksanaanya yakni Kurangnya memanfaatkan lahan
pertanian secara efektif dikarenakan air yang ada tidaklah banyak,
kurangnya kesadaran masyarakat dalam kontribusi kegiatan KKN Tematik
dan wilayah desa yang sangat luas sehingga mahasiswa susah
melaksanakan serta mensosialsasikan program ke semua dusun secara
merata yang ada di Desa Pengembur.

43
BAB VI
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :

a. Potensi dan Permasalahan utama di Desa Pengembur yaitu lahan


pertanian yang cukup luas yang kurang dimanfaatkan secara maksimal
serta kondisi SDM yang masih kurang.
b. Desa Pengembur merupakan desa yang terdiri dai 26 (dua puluh
enam ) dusun, yaitu Wilayah Kekadusan Karang Dalem, Bun Mas,
Sepit, Perigi, Gubuk Daye, Sinah, Bunut, Pengalung, Gubuk Lauk,
Penyampi, Seang, Tamping, Rajan, Belange, Rap, Pengalang, Batu
Belek, Kenauh, Munsun, Mentuluk, Saung, Tawah, Asak, Netem,
Senang, dan Keramat.
c. Program Utama yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa KKN
Tematik 2019/2020, yaitu Pembuatan Sistem Irigasi Sprinkle dan
Workshop Hidroponik.
d. Program tambahan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tematik
2019/2020, yaitu Penuluhan Pakan Ternak, Seminar Leadership,
Sosialisasi Bahaya, Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan
Peredaran Gelap Narkoda (P4GN), Penghijauan, Tembok Edukasi,
Rumah Ceria, Pembuat Plang Madrasah, Rumah Ceria, Adminduk.
e. Kendala yang dialami selama kegiatan KKN yaitu Kurangnya
memanfaatkan lahan pertanian secara efektif dikarenakan air yang ada
tidaklah banyak, kurangnya kesadaran masyarakat dalam kontribusi
kegiatan KKN Tematik dan wilayah desa yang sangat luas sehingga
mahasiswa susah melaksanakan serta mensosialsasikan program ke
semua dusun secara merata yang ada di Desa Pengembur.

6.2 Rekomendasi

44
Rekomendasi untuk kegiatan KKN Tematik selanjutnya di Desa Pengembur
yaitu lebih berbaur, bersosialisasi lagi dengan masyarakat sekitar, serta
pihak kampus dapat menambah jumlah mahasiswa KKN yang di Desa
Pengembur agar bisa di cover secara merata.Kemudian menyusun program
kerja dan jadwal pelaksanaan dengan tepat dan jelas sehingga dalam
pelaksanaannya nanti dapat terlaksana dengan lancer dan sesuai rencana.

45
REFERENSI

Hamzah, Zakub. (2014). Menuju Keberhasilan, Manajemen dan Kepemimpinan.


Bandung.
https//www.jogloabang.com/pustaka/undang-undang-35-2009-narkotika.
http://greenartindonesia.co.id/content/blog/sistem_irigasi_sprinkle
Ida Syamsu Roidah.(2014) Jurnal Universitas Tulungagung BONOROWO
“PEMANFAATAN LAHAN DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM
HIDROPONIK” vol.1.No.2.
Ati Kusmiati, Ummi Solikhah(2015) Jurnal Inovasi Dan Kewirausahaan
“PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA MELALUI PEMANFAATAN
PEKARANGAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK
VERTIKULTURA” Volume 4 No.2.
KKN Desa Pengenbur 2019 “Optimalasi Tingkat Produktivitas SDA dan SDM di
Desa Pengembur,Kecamatan Pujut,Kabupaten Lombok Tengah”

46

Anda mungkin juga menyukai