Status Perseroan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah
mendapat persetujuan dari Presiden di dalam surat keputusan No. 07/V/1990 tanggal
11 Mei 1990 yang diterbitkan oleh Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal. Status
Perusahaan selanjutnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing dan telah mendapat
persetujuan dengan Surat Pemberitahuan Tentang Keputusan Presiden RI No.
07/V/1990 tanggal 11 Mei 1990 dari Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal.
Sehubungan dengan perubahan status tersebut diatas, Anggaran Dasar Perusahaan telah
diubah dengan akta No. 113 tanggal 12 Mei 1990 dari Rachmat Santoso, SH., notaris di
Jakarta. Disamping itu, nilai nominal saham Perusahaan juga diubah dari Rp 500 ribu
per lembar menjadi Rp 1 ribu per lembar. Perubahan tersebut telah mendapat
persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No.
C2-2652.HT. 01.04.TH.90 tanggal 12 Mei 1990.
Berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa bahwa pada tanggal 27
Juni 2008 dan melalui akta No. 45 tanggal 14 Juli 2008 pada notaris Linda Herawati
SH., seluruh anggaran dasar telah mengalami perubahan guna menyesuaikan dengan
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Peraturan Nomor
IX.J.1 Lampiran Keputusan Bapepam LK dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-
179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008. Oleh karena itu, Perubahan tersebut kemudian
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan dalam surat keputusannya No. AHU- 50872.AH.01.02.Tahun
2009 tanggal 21 Oktober 2009. Pada tahun 2015, Perusahaan melakukan perubahan
Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Nomor 32/POJK.04/2014 pada tanggal 08 Desember 2014 serta peraturan terkait
lainnya dari instansi yang berwenang, sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Perubahan Anggaran Dasar No. 04 tanggal 18 Juni 2015 yang dibuat di hadapan
Gunawati, SH. Perubahan tersebut kemudian telah diterima dan dicatat oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Laporan
Penerimaan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. AHUAH.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
adalah mendirikan dan menjalankan industri bubur kertas (pulp) dan serat rayon
(viscose rayon), mendirikan, menjalankan, dan mengadakan pembangunan hutan
tanaman industri dan industri lainnya untuk mendukung bahan baku dari industri
tersebut, serta mendirikan dan memproduksi semua macam barang yang terbuat dari
bahan-bahan tersebut, serta memasarkan hasil-hasil industri tersebut. Perusahaan mulai
berproduksi secara komersial pada tanggal 1 April 1989. Saat ini Perusahaan hanya
memproduksi bubur kertas (pulp) dan hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam
dan di luar negeri.
Pada tahun 2016, jumlah karyawan tetap sebanyak 1022 orang yang berada dalam
divisi operasional pabrik dan divisi operasional perkebunan. Salah satu tujuan
perusahaan untuk meningkatkan tingkat profesionalisme karyawan adalah dengan
menaikkan tingkat pendidikan karyawan yang dilakukan melalui sistem seleksi yang
ketat dan program graduated trainee. Program graduated trainee diprogramkan untuk
mempersiapkan pimpinan dan manajer di masa depan sebagai bagian dari program
suksesi perusahaan.
III-4
Desa Sosor Ladang dipilih karena ketersediaan air yang cukup banyak karena
dekat sungai Asahan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan perusahaan
dan perumahan. Areal hutan toba (Toba Fiber) saat ini meliputi 11 Kabupaten
yaitu kabupaten simalungun, Dairi, Pakpak Barat, Asahan, Tapanuli Selatan,
Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Padang Lawas
III-5
Utara dan Toba Samosir serta satu Kota Madya yaitu Padang Sidempuan.
Berdasarkan pada tabel 3.1 tentang area usaha toba fiber di PT. Toba Pulp
Lestari,Tbk dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 3.1 Area Usaha Toba Fiber PT. Toba Pulp Lestari, Tbk
No Regency Sektor Area (Ha)
1 Simalungun Aek Nauli 18,275
2 Asahan Aek Nauli 2,153
3 Toba Samosir Habinsaran 12,067
Habinsaran 12,228
4 Tapanuli Utara
Aek Raja 31,783
Aek Raja 11,461
5 Humbang Hasundutan
Tele 41,818
6 Samosir Tele 20,452
7 Dairi Tele 3,811
8 Pakpak Barat Tele 2,258
9 Tapanuli Tengah Aek Raja 2,837
10 Tapanuli Selatan Padang Sidempuan 13,856
11 Padang Lawas Utara Padang Sidempuan 13,438
12 Padang Sidempuan Padang Sidempuan 1,609
TOTAL 188,055
Sumber: Toba Pulp Lestari, Tbk, 2018
1. Bagian Produksi
a. Wood preperation
b. Digester
d. Bleaching
e. Pulp Machine
2. Bagian Service
6. Chemical Plant
7. Control Room
8. Lime Kiln
9. Recausticizing Plant
10. Evaporator
11. Laboratorim
2. Security Post
3. Area Parkir
1. Tempat Ibadah
2. Kantin
4. Poliklinik
2.Generator
3.Power House
4.Water Treatment
5.Inceneration System
6.Landfill
Selain hal tersebut diatas, di lokasi pabrik terdapat fasilitas perusahaan yang
cukup lengkap, berupa mess yang penggunaannya sesuai dengan tingkat
kepangkatan karyawan. Perumahan yang diperuntukkan bagi karyawan yang telah
berkeluarga yang dan para staf ahli yang telah berpengalaman, Gedung Pertemuan
(Guest House) yang digunakan apabila ada tamu dari pemerintaha atau institusi
yang digunakan untuk acara resmi.
III-8
1. General Time
Pada jam kerja ini, karyawan diberlakukan jam kerja kantor. Dimulai pukul 08.00
WIB sampai 17.00 WIB dengan jam istirahat dari pukul 12.00 – 13.30 WIB.
Untuk hari Sabtu, jam kerja hanya setengah hari dan setiap dua minggu sekali
karyawan mendapat giliran libur yang disebut Day Off.
2. Shift Time
Perusahaan menjalankan kerja shift time untuk menjalankan produksi 24
jam yang dibagi menjadi 3 bagian jam kerja yaitu:
a) Shift 1: Pukul 08.00 – 16.00 WIB
b) Shift 2: Pukul 16.00 – 24.00 WIB
c) Shift 3: Pukul 24.00 – 08.00 WIB
Struktur organisasi PT. Toba Pulp Lestari, Tbk terbagi menjadi dua struktur
organisasi yaitu Fiber Management Organization structure dan Mill
Managemnet Organization structure. Fiber Management Process mengatur
proses pengadaan bagan baku yaitu kayu serta menjaga kesinambungan hutan
agar proses produksi tidak berhenti. sedangkan Mill Management Organization
structure mengatur proses produksi yang ada di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
Kedua organisasi ini dipimpin oleh seorang Managing Director.
Departemen ini membawahi lima departemen. Berikut ini adalah uraian dari
kelima departemen dan tugas serta tanggung jawabnya masing-masing.
a. Plantation Department
Bertugas melakukan penanaman hutan kembali untuk hutan tanaman industri
yang hasilnya telah dimanfaatkan sebelumnya oleh perusahaan.
c. Planning Department
Departemen ini bertugas membuat rencana kerja dan perbaikan material kayu
sebagai bahan baku. Dalam departemen inilah dipersiapkan, diatur, dan
direncanakan kegiatan-kegiatan dalam Forestry Department, membahas setiap
persoalan Departemen dan merencanakan penanganannya.
d. HTR Department
Bertugas mempersiapkan bahan baku kayu dan bekerja sama dengan masyarakat
dalam usaha pembibitan tanaman, pemberian pupuk, serta tenaga skill yang
dibutuhkan dan bertanggungjawab kepada General Forestry.
II-12
e. Sector Department
Bertugas melakukan koordinasi pada seluruh sektor tanaman industri, dan
bertugas mengetahui berapa area tanaman yang kosong dan juga berapa area yang
telah ditebang.
c. Technical Department
Bertugas untuk memeriksa dan menganalisa bahan baku yang masuk, mengawasi
dan mengkontrol proses pengolahan bahan baku dan membuat laporan mengenai
hasil Quality Control produk dan pengolahan limbah.
II-13
d. Material Department
Bertugas membantu kelancaran proses dalam pabrik yang dalam hal menyediakan
spare part dan material (logistik) serta bertanggung jawab terhadap General
Manager Mill.
8. Financial Director
a. Bertugas menyusun budget pendapatan dan belanja perusahaan sesuai dengan
hasil yang diharapkan;
b. Bertugas terhadap pengaturan, pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan;
c. Melaporkan segala jenis pengeluaran biaya-biaya perusahaan dalam prosesnya.