Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian Desa adat atau Kampung Adat

Desa adat adalah institusi dan entitas masyarakat hukum tertua yang bersifat asli. Keaslian
desa terletak pada kewenangan otonomi dan tata pemerintahannya, yang diatur dan dikelola
berdasarkan atas hak asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui sah oleh UUD Tahun
1945 berdasarkan Pasal 18B ayat (2), melakukan perubahan mendasar adalah diakui dan
dihormatinya kesatuankesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisonalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip-prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia pengertian kampung adalah desa, dusun atau kelompok
rumah-rumah yang merupakan bagian kota dan biasanya rumah-rumahnya kurang bagus.
Kampung dalam pengertian kampung adat, mengacu kepada kelompok tradisional dengan
dasar ikatan adat istiadat. Kampung Adat merupakan suatu komunitas tradisional dengan
fokus fungsi dalam bidang adat dan tradisi, dan merupakan satu kesatuan wilayah dimana
para anggotanya secara bersama-sama melaksanakan kegiatan sosial dan tradisi yang ditata
oleh suatu sistem budaya (Surpha dalam Pitana 1994: 139).

Selanjutnya, dengan mengacu kepada berbagai batasan yang diberikan terhadap Kampung
Adat, disimpulkan ciri-ciri desa adat sebagai berikut (Pitana, 1994:145) :

1. Mempunyai batas - batas tertentu yang jelas. Umumnya berupa batas alam seperti
sungai, hutan, jurang, bukit atau pantai.
2. Mempunyai anggota dengan persyaratan tertentu.
3. Mempunyai rumah adat yang mempunyai fungsi dan peranan.
4. Mempunyai otonomi, baik ke luar maupun ke dalam.
5. Mempunyai suatu pemerintahan adat, dengan kepengurusan (prajuru adat) sendiri.

2. Pengertian Pemangku Kepentingan (Stakeholder)


Menurut Hetifah dalam Reski dkk (2016:160) stakeholder dimaknai sebagai individu,
kelompok atau organisasi yang memiliki kepentingan, terlibat, atau dipengaruhi (Secara
positif maupun negatif) oleh kegiatan atau program pembangunan.
Menurut Freeman dalam Oktavia dan Saharuddin (2013:233) bahwa stakeholder merupakan
kelompok atau individu yang dapat mempengaruhi dan/atau dipengaruhi oleh pencapaian
tujuan dari sebuah program.
Gonslaves dalam Iqbal (2007:90) mendeskripsikan stakeholder atas siapa yang memberi
dampak dan/atau siapa yang terkena dampak kebijakan, program, dan aktivitas
pembangunan. Mereka bisa laki-laki atau perempuan, komunitas, kelompok sosial ekonomi,
atau lembaga dalam berbagai dimensi pada setiap tingkat golongan masyarakat. Setiap
kelompok ini memiliki sumber daya dan kebutuhan masing-masing yang harus terwakili
dalam proses pengambilan keputusan dalam kegiatan pembangunan.
Dalam konteks partisipasi publik, pemangku kepentingan (stakeholder) bisa didefinisikan
sebagai semua orang atau kelompok yang memiliki ketertarikan dalam proyek atau bisa
dipengaruhi oleh luaran (output) yang dilakukan oleh organisasi. Mereka adalah individu
atau organisasi yang bisa mempengaruhi dan dipengaruhi organisasi. Mengapa stakeholder
harus mendapatkan perhatian yang serius dari manajemen organisasi? Hal ini dikarenakan
pengaruh stakeholders pada nilai, kepercayaan, kebijakan, keputusan, dan manajemen
organisasi cenderung meningkat beberapa waktu terakhir.

Anda mungkin juga menyukai