Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat yang diakui dan dihormati dalam Sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagai kesatuan masyarakat hukum, Desa perlu untuk selalu memikirkan bagaimana
kondisi Desanya dimasa yang akan datang, sehingga Desa tersebut bertambah maju. Untuk
mewujudkan harapan tersebut, berdasarkan sumberdaya yang dimiliki Desa saat ini maka
Desa perlu menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) atau
langkah langkah yang perlu dilakukan selama 6 (Enam) tahun.
Sebagai bagian dari kesatuan wilayah Kabupaten, maka Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Desa (RPJM-Des) merupakan salah satu Dokumen pembangunan yang
menjadi sasaran dari Pembangunan Kabupaten. Ini menjadi salah satu dasar dalam
mementukan arah kebijakan pembangunan di pemerintah kabupaten sebagai ujung tombak
utama pelayanan di masyarakat.
1.2. DASAR HUKUM
Penyusunan dokumen Perencanaan Pembangunan Desa Songing didasarkan pada
beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain:
a) UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
b) UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
c) UU No. 72 tahun 2005 tentang Desa
d) Permendagri No. 66 tahun 2007 tentang Perencanaan Pembangunan Desa
e) Perda No. 14 tahun 2007 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah
f) Perda No. 16 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kab.Sinjai
g) Perda No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
1.3. PENGERTIAN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa selanjutnya disingkat RPJM Des
adalah dokumen perencanaan jangka menengah (6 tahun) yang memuat arah
kebijakan pembangunan desa, arah keuangan desa, kebijakan umum dan program,
dan Program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Lintas SKPD dan program
prioritas kewilayahan disertai dengan renjana kerja. Maksud disusunnya Rencan
Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) adalah sebagai pedoman bagi
setiap Perangkat Desa dalam menyusun sasaran, program dan kegiatan
Pembangunan Desa.
Tujuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa adalah :
1. untuk meningkatkan pelaksanaan Pemerintahan dan Pembangunan serta
pelayanan kepada masyarakat yang lebih berdaya guna,
2. Untuk memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja Pemerintah Desa sebagai
wujud pertanggung jawaban dalam mencapai Visi, Misi dan tujuan Pemerintah
Desa

12
BAB II
2.1. KONDISI DESA
2.1.1. Sejarah Desa
Desa Songing pada awal mulanya disebut Katinroang. Disebut Katinroang
karena pada zaman dalu ada seorang pendatang yang singgah beristirahat bermalam di
Desa Songing akan tetapi pada esok harinya orang tersebut ditemukan meninggal dalam
tidurnya, oleh karena itu dikatakan katinroang. Setelah beberapa waktu Desa yang
sebelumnya di beri nama katinroang diganti dengan Desa songing dan songing diambil
nama buah dengan bahasa Bugis karena terdapat banyak buah-buahan Songing di Desa
tersebut dan pada tahun 1962 Katinroang menjadi Desa defenitif dan diberi nama Desa
Songing yang dipimpin oleh Muh. Yahya.
Adapun batas-batas administratif Desa Songing sebagai berikut :
- Sebelah utara : Desa Polewali
- Sebelah selatan : Desa Puncak
- Sebelah timur : Kelurahan Sangiasseri
- Sebelah barat : Desa Polewali
2.1.2. Demografis
1. Potensi Sumberdaya
Jumlah penduduk di Desa Songing adalah 2237 jiwa, tersebar di 4 Dusun,
dengandistribusi penduduk menurut jenis kelamin yakni laki-laki 1.079 orang dan
perempuan 1.158 orang dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 556 KK.
a. Pendidikan
Mengenai bidang pendidikan, sebagian besar masyarakat Desa Songing tamat
pada Sekolah Menengah Atas (SMA). Adapun sarana pendidikan yang tersedia di
Desa Songing hanya memiliki 2 Gedung Sekolah Dasar/ Sederajat dan 1 Sekolah
Menengah Pertama (SMP)/Sederajat dan 1 Sekolah Menengah Atas/Sederajat.
b. Mata Pencaharian Pokok
Dalam pemenuhan kebutuhan mata pencaharian, masyarakat Desa Songing, 70%
adalah sebagai Petani. Dimana, potensi dari Desa Songing cukup tinggi dalam hal
petanian dan perkebunan. Contohnya padi, cengkeh dan Hanya saja dalam proses
pemasarannya dan pengangkutan produksi sebagian masih sulit di jangkau oleh
alat transportasi mengakibatkan produksi di Desa ini menurun sehingga tingkat
kesejahteraan Desa ini kurang.
c. Agama Bidang kepercayaan, masyarakat Desa Songing memeluk agama Islam
100%. Sarana peribadatan yang tersedia adalah Tujuh bangunan mesjid.
Kehidupan beragama di Desa ini tergolong sangat kental yang ditandai dengan
keaktifan ibu-ibu peserta majelis taqlim, selain itu terdapat sekolah Agama Islam
yang sifatnya formal maupun non- formal.

12
2. Potensi Kelembagaan
a. Lembaga Pemerintahan Pemerintah Desa
Jumlah Aparat Desa : 9 Orang
b. Lembaga Pemasyarakatan
Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jumlah Anggota :
Seluruh IRT Desa Songing
c. Lembaga Pendidikan
 Sekolah Menengah Pertama(SMP) : 1 Unit
 SD dan sederajat : 2 Unit
 Sarana Ibadah : 7 Unit
 Lapangan takraw : 4 Unit.
 Lapangan Sepak Bola : 1 Unit.
 Lapangan Bola Foly : 2 Unit
 Lapangan Bulu Tangkis : 1 Unit

2.1.3. Kondisi Sosial

No. Uraian Jumlah Keterangan


1. Kependudukan
A. Jumlah Penduduk (Jiwa) 2237 Jiwa
B. Jumlah KK 556 KK
C. Jumlah laki-laki
a. 0 – 15 tahun Jiwa
b. 16 – 55 tahun Jiwa
c. Diatas 55 tahun Jiwa
D. Jumlah perempuan
a. 0 – 15 tahun
b. 16 – 55 tahun
c. Diatas 55 tahun
2. Kesejahteraan Sosial
A. Jumlah KK Sejahtera
B. Jumlah KK Prasejahtera
C. Jumlah KK Kaya
D. Jumlah KK Sedang
E. Jumlah KK Miskin
3. Tingkat Pendidikan
A. Tidak tamat SD
B. SD
C. SLTP
D. SLTA
E. Diploma/Sarjana
4. Mata Pencaharian
A. Buruh Tani
B. Petani
C. Peternak
12
D. Pedagang
E. Tukang Kayu
F. Tukang Batu
G. Penjahit
H. PNS 1 Jiwa
I. Pensiunan 1 Jiwa
J. TNI/Polri
K. Perangkat Desa
L. Pengrajin
M. Industri kecil
N. Buruh Industri
O. Lain-lain

Dari tabel tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa :


a. Kependudukan.
Jumlah usia produktif lebih banyak dibanding dengan usia anak-anak dan lansia.
Perbandingan usia anak-anak, produktif, dan lansia adalah sebagai berikut: 21% :
61% : 18%. Dari 2931 jumlah penduduk yang berada pada kategori usia produktif
laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama / seimbang.
b. Kesejahteraan
Jumlah KK Sedang mendominasi yaitu 29,2 % dari total KK, KK pra sejahtera 24 %,
KK sejahtera 17,9 % KK Kaya 16,3 %. dan KK Miskin 12,5 %. Dengan banyaknya
KK prasejahtera inilah maka Desa Songing termasuk dalam Desa tertinggal
c. Tingkat Pendidikan
Kesadaran tentang pentingnya pendidikan terutama pendidikan 9 tahun baru terjadi
beberapa tahun ini sehingga jumlah lulusan SD dan SLTP mendominasi peringkat
Pertama.
d. Mata Pencaharian
Mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani dan buruh tani. hal ini
disebabkan karena sudah turun temurun sejak dulu bahwa masyarakat adalah petani
dan juga minimnya tingkat pendidikan menyebabkan masyarakat tidak punya
keahlian lain dan akhirnya tidak punya pilihan lain selain menjadi buruh tani dan
buruh Pabrik.
e. Agama
Seluruh warga masyarakat Desa Songing adalah Muslim ( Islam )

2.1.4. Kondisi Ekonomi


Gambaran umum mengenai kondisi ekonomi masyarakat desa Songing dapat dilihat
dari potensi sumber daya yang ada seperti sumber daya alam, sumber daya manusia,
sumber daya kelembagaan dan sumber daya prasarana dan sarana.
Potensi sumber daya berupa pertanian, kehutanan, perkebunan dan idustri gula
merah adalah merupakan potensi sumber daya unggulan desa yang mendominasi
aktifitas masyarakat yakni hampir hampir 80 % masyarakat desa Songing adalah
petani dan peternak sapi, ekonomi masyarakat menjadi sangat baik dan berdampak
pada angka kemiskinan serta Upaya-Upaya yang dilakukan dalam rangka untuk

12
menumbuh kembangan perekonomian desa membantu masyarakat mengetasi
permasalahannya antara lain:
1. Melakukan pemberdayaan dan pembinaan berupa pendidikan dan keterampilan
penanaman Padi pada kelompok tani bekerjasama dengan dinas pertanian dan
pengurus kelomok tani desa.
2. Melakukan pemberdayaan dan pembinaan pada lembaga keuangan desa
(BUMDES) agar tetap dapat berfungsi sebagai Lembaga keuangan alternatif yang
bergerak dalam Perekonomian desa serta membantu masyarakat

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa


2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
Pembagian Wilayah Desa Songing Terdiri dari 4 dusun yaitu :
1. Dusun Tonasa
2. Dusun Balimengko
3. Dusum Bonto
4. Dusun Mattoanging

2.2.2. Struktur Organisasi Pemerintahan desa

KEPALA DESA
BPD Drs. H. AMBO SAKKA

SEKERTARIS
MARDIANSAH, A.Ma

KASI PEMERINTAHAN KASI KESRA KAUR TU/ UMUM KAUR PERENCANAAN


ARIS MUNANDAR JUMADIL AWAL, S.Sos ABRAR, S.Pd RINI HANDAYANI, A.Ma

KAUR KEUANGAN
KASI PELAYANAN RISKAWATI, SE
FITRIANI, S.Si

KADUS KADUS TONASA KADUS BONTO KADUS


BALIMENGKO MUH.AZIKIN, A.Ma ZAKARIAH, S.Pt MATTOANGING
BURHANUDDIN SSSS…………….. M. SAUDI ARSYAD

BAB III

12
POTENSI DAN MASALAH
3.1. POTENSI
Potensi merupakan suatu keadaan yang terdapat pada suatu daerah dimana keadaan
tersebut dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan
terhadap daerah itu sendiri. Desa Songing memiliki banyak potensi yang dapat
dikembangkan, baik potensi fisik maupun non fisik. Potensi-potensi tersebut dapat
dikembangkan dengan baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa
Songing. Potensi yang ada di Desa Songing antara lain berupa potensi alam, potensi
ekonomi, potensi sosial budaya, dan potensi kelembagaan.
1. Potensi Alam
Potensi alam merupakan suatu potensi fisik dasar yang dimiliki suatu wilayah atau
kawasan. Potensi-potensi alam yang dimiliki Desa Songing, antara lain:
a. Kondisi tanah yang subur
Kondisi tanah di Desa Songing termasuk tanah yang subur sehingga baik
digunakan untuk lahan pertanian. Sebagian besar tanah di Desa Songing
digunakan sebagai lahan pertanian, sehingga dapat meningkatkan produksi
pertanian yang ada. Tanaman-tanaman pertanian seperti padi, jagung, dan tebu
dapat berkembang dengan baik sehingga sebagian besar pendapatan masyarakat
desa diperoleh dari sektor pertanian. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi tanah
yang subur di Desa Songing dapat membuka peluang sebagai salah satu kawasan
sentra produksi pertanian.
b. Padi
Kekayaan alam yang dimiliki oleh Desa Songing sebagian besar adalah tanaman
padi. Sebanyak 80% luas wilayah Desa Songing terdiri dari lahan pertanian,
sehingga mayoritas lahan pertanian ditanami tanaman padi. Tanaman padi yang
ada di Desa Songing memiliki kualitas yang baik, namun beberapa hasil panen
terkahir mengalami penurunan karena tanaman terserang hama penyakit.
2. Potensi ekonomi
Potensi ekonomi merupakan potensi yang dimiliki penduduk desa dari hasil sektor
mata pencaharian. Potensi ekonomi yang terdapat di Desa Songing yaitu sebagai
berikut.
a. Komoditas pertanian
Sebagai desa yang memiliki kekayaan alam melimpah berupa hasil pertanian,
Desa Songing dapat meningkatkan perekonomian masyarakat serta mengurangi
pengangguran yang ada. Komoditas pertanian yang ada di Desa Songing meliputi
padi, cengkeh, coklat dan jagung. Komoditas-komoditas tersebut dipasarakan di
pasar-pasar terdekat sehingga untuk penyaluran hasil-hasil produksi pertanian
tidak membutuhkan biaya yang lebih untuk transportasi. Dari hasil penjualan
komoditas tersebut sebagian digunakan sebagai kebutuhan pangan rumah tangga
dan sebagian dikonsumsi sendiri oleh masyarakat.
3. Potensi Sosial Budaya
Potensi sosial budaya yang terdapat di Desa Songing yaitu sebagai berikut.
a. Peninggalan-peninggalan sejarah
Desa Songing memiliki beberapa situs peninggalan sejarah yang sangat berpotensi
untuk dikembangkan sebagai wisata budaya. Sebagian besar peninggalan sejarah

12
berasal dari Kerajaan Majapahit. Peninggalan-peninggalan tersebut berupa
ruamah tua peninggalan nenek moyang dan wisata berupa air terjun. Dengan
adanya peninggalan tersebut wilayah Desa Songing memiliki peluang untuk
dikembangkan sebagai wisata budaya, sehingga dapat meningkatkan pendapatan
Desa Songing dan masyarakat sekitar.
4. Potensi Kelembagaan
Potensi kelembagaan yang terdapat di Desa Songing yaitu sebagai berikut.
a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) merupakan salah satu lembaga di
Desa Songing yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat terutama yang
bermata pencaharian sebagai Petani. Selain membantu untuk memberdayakan
masyarakat, LPM juga berperan untuk membantu menjaga kelestarian kawasan
hutan terutama kawasan hutan lindung. Dengan adanya LPM membantu
meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga tetap melesatrikan kawasan
hutan lindung. Hal ini perlu dikembangkan agar lembaga tersebut menjadi lebih
baik dan semakin besar pengaruhnya terhadap perkembangan wilayah Desa
Songing.
b. Pemerintahan yang priodik
Sistem pemerintahan di Desa Songing merupakan sistem Kades (Kepala Desa)
dimana yang memimpin sistem pemerintahan desa ini adalah seorang kepala
Desa. Sistem pemerintahan yang sekarang telah menganut sistem priodik, dimana
setiap 1 kali Periode kepengurusan (6 Tahun) akan dipilih lagi kepala Desa baru.
Hal ini menimbulkan stabilitas politik di tatanan kelembagaan desa, sebab tidak
ada lagi kepala desa yang menjabat sampai jangka waktu tetentu yang tidak pasti
waktunya.
3.2. MASALAH
Masalah merupakan suatu hal yang menjadi hambatan bagi pembangunan dan
pengembangan suatu wilayah. Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari dalam
(faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) wilayah atau kawasan tertentu. Desa
Songing masih memiliki masalah-masalah yang mengahambat pembangunan dan
pengembangan wilayah desa. Desa Songing dapat dikategorikan sebagai salah satu Desa
Tertinggal, karena masin banyak permasalahan yang menyebabkan ketimpangan sosial
antar masyarakat di Desa Songing. Permasalahan-permasalahan yang ada di Desa
Songing meliputi masalah fisik seperti infrastruktur, masalah social dan ekonomi, dan
masalah kelembagaan.
1. Masalah Fisik
a. Prasarana jalan Yang belum Memadai
Desa Songing merupakan salah satu desa di kecamatan sinjai barat kabupaten
sinjai yang termasuk sebagai desa dengan kategori sangat terpencil. Jalan jalan di
Desa Songing Sebagian besar masih berupa jalan tanah, dan sebagian lagi sudah
diberi perkerasan. Hanya sekitar 5 % Jalan di Desa Songing sudah di cor, olehnya
hal tersebut sangat mengganggu khusunya bagi para petani dalam mengangkut
hasil panennya karena terkendala oleh jalan yang masih berupa jalan tanah.
b. Penerangan (PLN)

12
Sebanyak 70% warga desa Songing masih menggantungkan penerangan pada
Pembangkit listrik hasil swadaya masyarakat (PLTA Mini) yang terkadang setiap
saat menimbulkan masalah berupa masalah teknis karena tidak stabilnya tegangan
yang masuk kerumah-rumah warga. Sebagian lagi hanya menggunakan pelita atau
lilin sebagai penerangan dirumanya. Olehnay itu sangat diharapkan kedepan peran
serta pemerintah dalam menyiapkan penerangan yang berkualitas bagi warga desa
(PLN) sehingga tidak lagi menimbulkan masalah-masalah teknis khususnya dalam
penggunaan alat-alat elektronik.
c. Sanitasi
Permasalahan kesehatan merupakan salah satu masalah yang menjadi
perhatian dalam upaya pengembangan suatu wilayah desa. Sistem sanitasi
yang digunakan oleh masyarakat Desa Songing sebagian besar belum
memenuhi standar kelayakan dan kesehatan lingkungan. Kebanyakan
masyarakat belum memiliki fasilitas MCK (mandi cuci kakus) pribadi yang
baik. Mereka menggunakan fasilitas MCK umum untuk keperluan sehari-hari
seperti mandi, mencuci, dan lain-lain. Tetapi fasilitas MCK umum yang
digunakan pun belum layak dan tidak sesuai standar kesehatan lingkungan.
Sanitasi sangat erat kaitannya dengan kesehatan, apabila sanitasi yang baik
akan berdampak baik bagi kesehatan lingkungan serta masyarakat.
2. Masalah sosial ekonomi
a. Tingkat pendidikan masyarakat
Tingkat pendidikan secara umum dapat mencerminkan tingkat kecerdasan
seorang manusia. Permasalahan yang ada di Desa Songing adalah tingkat
pendidikan masyarakat yang sebagian besar masih rendah. Tingkat pendidikan
masyarakat yang rendah menyebabkan masyarakat kurang berinovasi dan
mencari solusi-solusi yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang ada. Tingkat pendidikan yang rendah juga menyebabkan pola
pikir dari masyarakat menjadi sempit, akhirnya mereka sulit untuk beradaptasi
terhadap kondisi yang baru atau kurang peka terhadap perubahan yang terjadi
secara cepat. Kualitas sumber daya masyarakat semakin berkurang akibat tingkat
pendidikan yang rendah.

BAB IV

12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1. VISI DAN MISI


4.1.1 VISI
“Mewujudkan masyarakat Desa Songing yang partisipatif, berdaya saing tinggi
melalui pemberdayaan masyarakat dan peningkatan pelayanan serta pemanfaatan
potensi sumber daya alam manusia yang dilandasi Iman dan Takwa kepada Allah
SWT
Untuk merealisasi Visi tersebut, maka ditetapkan Misi sebagai berikut :
1. Bidang Pemerintahan
a. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme menuju masyarakat madani yang Beriman dan Bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mendukung dan merespon program Pemerintah Kabupaten Sinjai Yakni “Sinjai
Bersatu, Unggul dalam Kualitas Hidup, Terdepan dalam Pelayanan Publik’
dengn memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang program tersebut,
serta menindak lanjuti di tingkat bawah baik melalui sosialisasi program kerja
maupun upaya fasilitasi.
c. Penataan kelembagaan Desa, yakni mendorong untuk menguatkan peran dan
fungsi lembaga yang telah ada seperti, LPM, BPD, PKK, Organisasi Pemuda,
Organisasi Keagamaan, Organisasi Wanita, serta tetap menjalin kerjasama
dengan lembaga-lembaga tersebut sebagai mitra pemerintah desa dalam
meningkatkan kesejahtraan masyarakat.
d. Senantiasa menerima sumbang saran dan pikiran dari masyarakat melalui
lembaga desa sebagai bhan dalam merumuskan dan merencanakan pembangunan
desa yang partisipatif dan berpihak kepada masyarakat.
e. Menjalin komunikasi dan kerjasama dengan instansi pemerintahan dan pihk-
pihak terkait demi terwujudnya peningkatan kesejahtraan masyarakat di berbagai
bidang dengn tetap mengedepankan prinsip perencanaan partisipatif.

2. Bidang Pelayanan Masyarakat dan Keagamaan.


a. Memberikan pelayanan yang maksimal dan prima kepada seluruh masyarakat
tanpa memandang strata sosialnya dengan mewujudkan pemerintahan desa yang
transparan akuntabilitas, dan bertanggung jawab.
b. Mengembangkan dan memgfasilitasi upaya perwujudan demokrasi masyarakat
desa, melalui pemenuhan hak dan kewajiban masyarakat secara berimbang,

12
mendengarkan dan menindak lanjuti aspirasi dan keluhan masyarakat serta
bersifat terbuka terhadap saran dan kritik keluarga.
c. Menumbuh kembangkan kehidupan Keagamaan dengan mengaktifkan
Pengajian-pengajian, melibatkan unsur Tokoh Agama, Majelis Ta’lim , dan
Remaja Mesjidsebagai dasar dalam memberikan pemahaman keagamaan dan
menciptakan kader muballiq yang mampu meneruskan citra Desa Songing.
d. Menggali potensi Putra-Putri Desa Songing dalam bidang Tilawah Qur’an,
melalui pengajian di tingkat TK – TPA dan pengajian tingkat lanjut sebagai
potensi yang diharapkan dapat menjadi pelanjut dari generasi yang sudah ada,
dan mampu memberikan nilai tambah bagi pengembangan minat baca Al-
Qur’an.
e. Peningkatan pemahaman masyarakat secara berkesinambungan betapa
pentingnya pendidikan usia dini (PAUD), TK, dan menyukseskan program
pemerintah wajib belajar 12 tahun menuju masyarakat yang cerdas dan
mencerdaskan.

3. Bidang Pembangunan Sosial Budaya, Keagamaan dan Ekonomi


a. Meningkatkan ketertiban masyarakat secara aktif kepada setiap pengelola
pembangunan desa, baik dalam kegiatan perumusan kebijakan pembangunan
desa maupun pada proses realisasinya.
b. Optimalisasi sumber-sumber pendapatan dan kekayaan desa. Melalui
pemanfaatan sumber daya alam sebagai sumber pendapatan asli desa serta
berupaya mendorong kesadaran masyarakat membayar Pajak Bumi dan
Bangunan untuk mendukung pelaksanaan Pembangunan Desa.
c. Mengupayakan peningkatan sarana produksi pertanian, perkebunan, peternakan
serta pemasaran hasil-hasilnya melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan petani serta membuka akses pasar, baik melalui kerja sama melalui
instansi pemerintah terkait maupun dengan pihak-pihak lain yang dapat
mendukung pelaksanaan tersebut.
d. Memfasilitasi, mendukung, dan mebina tumbuhnya kreatifitas generasi muda
melalui kegiatan keagamaan, olahraga dan seni secara teratur.
e. Perlu diadakan pembinaan secara optimal bagi pemuda pemudi di desa untuk
menguasai berbagai jenis keterampilan yang dapat menunjang pengembangan
pengelolaan sumber alam yang ada di desa.

12
f. Mengupayakan untuk senantiasa menciptakan rasa aman dan tentram di
masyarakat dengan tetap megedepankan prinsip persatuan dan kesatuan diantara
warga masyarakat serta menjalin kerjasama dengan desa-desa tetangga.
4.2. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
4.2.1. Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Secara administratif Desa Songing terbagi dalam 4 (Empat) Dusun.Pelaksanaan
Pembangunan antara delapan dusun tersebut harus seimbang agar tidak terjadi
kecemburuan yang mengakibatkan ketidak harmonisan dalam masyarakat. Demi
tercapainya azas "adil dan merata" tersebut Pembangunan dilaksanakan bertahap
dan bergantian antara ke delapan dusun tersebut, meskipun dan pelaksanaan
Pembangunan harus melibatkan warga masing-masing wilayah agar tercipta rasa
saling memiliki meskipun pembangunan tersebut berlokasi di wilayah Dusun
lain. Selain azas "adil dan merata" kami juga lebih mengutamakan hal-hal yang
bersifat darurat atau membutuhkan penanganan yang tidak bisa ditunda
4.2.2. Potensi Dan masalah
Potensi :
Potensi merupakan suatu keadaan yang terdapat pada suatu daerah dimana
keadaan tersebut dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat dan terhadap daerah itu sendiri. Desa Songing memiliki banyak
potensi yang dapat dikembangkan, baik potensi fisik maupun non fisik. Potensi-
potensi tersebut dapat dikembangkan dengan baik sehingga dapat memberikan
manfaat bagi masyarakat Desa Songing. Potensi yang ada di Desa Songing antara
lain berupa potensi alam, potensi ekonomi, potensi sosial budaya, dan potensi
kelembagaan.
1. Potensi Alam
Potensi alam merupakan suatu potensi fisik dasar yang dimiliki suatu wilayah
atau kawasan. Potensi-potensi alam yang dimiliki Desa Songing, antara lain:
a. Kondisi tanah yang subur
Kondisi tanah di Desa Songing termasuk tanah yang subur sehingga baik
digunakan untuk lahan pertanian. Sebagian besar tanah di Desa Songing
digunakan sebagai lahan pertanian, sehingga dapat meningkatkan produksi
pertanian yang ada. Tanamantanaman pertanian seperti padi, jagung, dan
tebu dapat berkembang dengan baik sehingga sebagian besar pendapatan
masyarakat desa diperoleh dari sektor pertanian. Hal ini menunjukkan
bahwa kondisi tanah yang subur di Desa Songing dapat membuka peluang
sebagai salah satu kawasan sentra produksi pertanian. Kekayaan alam yang
dimiliki oleh Desa Songing sebagian besar adalah tanaman padi. Sebanyak
80% luas wilayah Desa Songing terdiri dari lahan pertanian, sehingga
mayoritas lahan pertanian ditanami tanaman padi. Tanaman padi yang ada
di Desa Songing memiliki kualitas yang baik, namun beberapa hasil panen
terkahir mengalami penurunan karena tanaman terserang hama penyakit.
2. Potensi ekonomi
Potensi ekonomi merupakan potensi yang dimiliki penduduk desa dari hasil

12
sektor mata pencaharian. Potensi ekonomi yang terdapat di Desa Songing
yaitu
sebagai berikut.
a. Komoditas pertanian
Sebagai desa yang memiliki kekayaan alam melimpah berupa hasil
pertanian, Desa Songing dapat meningkatkan perekonomian masyarakat
serta mengurangi pengangguran yang ada. Komoditas pertanian yang ada di
Desa Songing meliputi padi, cengkeh, coklat dan jagung. Komoditas-
komoditas tersebut dipasarakan di pasar-pasar terdekat sehingga untuk
penyaluran hasil-hasil produksi pertanian tidak membutuhkan biaya yang
lebih untuk transportasi. Dari hasil penjualan komoditas tersebut sebagian
digunakan sebagai kebutuhan pangan rumah tangga dan sebagian
dikonsumsi sendiri oleh masyarakat.

3. Potensi Kelembagaan
Potensi kelembagaan yang terdapat di Desa Songing yaitu sebagai berikut.
a. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) merupakan salah satu lembaga
di Desa Songing yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat terutama
yang bermata pencaharian sebagai Petani. Selain membantu untuk
memberdayakan masyarakat, LPM juga berperan untuk membantu menjaga
kelestarian kawasan hutan terutama kawasan hutan lindung. Dengan adanya
LPM membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga tetap
melesatrikan kawasan hutan lindung. Hal ini perlu dikembangkan agar
lembaga tersebut menjadi lebih baik dan semakin besar pengaruhnya
terhadap perkembangan wilayah Desa Songing.
b. Pemerintahan yang priodik
Sistem pemerintahan di Desa Songing merupakan sistem Kades (Kepala
Desa) dimana yang memimpin sistem pemerintahan desa ini adalah seorang
kepala Desa. Sistem pemerintahan yang sekarang telah menganut sistem
priodik, dimana setiap 1 kali Periode kepengurusan (6 Tahun) akan dipilih
lagi kepala Desa baru. Hal ini menimbulkan stabilitas politik di tatanan
kelembagaan desa, sebab tidak ada lagi kepala desa yang menjabat sampai
jangka waktu tetentu yang tidak pasti waktunya.
Masalah :
Masalah merupakan suatu hal yang menjadi hambatan bagi pembangunan dan
pengembangan suatu wilayah. Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari
dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) wilayah atau kawasan
tertentu. Desa Songing masih memiliki masalah-masalah yang mengahambat
pembangunan dan pengembangan wilayah desa. Desa Songing dapat
dikategorikan sebagai salah satu Desa Tertinggal, karena masin banyak
permasalahan yang menyebabkan ketimpangan sosial antar masyarakat di Desa
Songing. Permasalahanpermasalahan yang ada di Desa Songing meliputi masalah

12
fisik seperti infrastruktur, masalah social dan ekonomi, dan masalah
kelembagaan.
1. Masalah Fisik
a. Prasarana jalan Yang belum Memadai Desa Songing merupakan salah satu
desa di kecamatan sinjai barat kabupaten sinjai yang termasuk sebagai
desa dengan kategori sangat terpencil. Jalan jalan di Desa Songing
Sebagian besar masih berupa jalan tanah, dan sebagian lagi sudah diberi
perkerasan. Hanya sekitar 5 % Jalan di Desa Songing sudah di cor,
olehnya hal tersebut sangat mengganggu khusunya bagi para petani dalam
mengangkut hasil panennya karena terkendala oleh jalan yang masih
berupa jalan tanah.
b. Penerangan (PLN)
Sebanyak 70% warga desa Songing masih menggantungkan penerangan
pada Pembangkit listrik hasil swadaya masyarakat (PLTA Mini) yang
terkadang setiap saat menimbulkan masalah berupa masalah teknis karena
tidak stabilnya tegangan yang masuk kerumah-rumah warga. Sebagian lagi
hanya menggunakan pelita atau lilin sebagai penerangan dirumanya.
Olehnay itu sangat diharapkan kedepan peran serta pemerintah dalam
menyiapkan penerangan yang berkualitas bagi warga desa (PLN) sehingga
tidak lagi menimbulkan masalah-masalah teknis khususnya dalam
penggunaan alat-alat elektronik.
c. Sanitasi
Permasalahan kesehatan merupakan salah satu masalah yang menjadi
perhatiandalam upaya pengembangan suatu wilayah desa. Sistem sanitasi
yang digunakan oleh masyarakat Desa Songing sebagian besar belum
memenuhi standar kelayakan dan kesehatan lingkungan. Kebanyakan
masyarakat belum memiliki fasilitas MCK (mandi cuci kakus) pribadi
yang baik. Mereka menggunakan fasilitas MCK umum untuk keperluan
sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan lain-lain. Tetapi fasilitas MCK
umum yang digunakan pun belum layak dan tidak sesuai standar kesehatan
lingkungan. Sanitasi sangat erat kaitannya dengan kesehatan, apabila
sanitasi yang baik akan berdampak baik bagi kesehatan lingkungan serta
masyarakat.
2. Masalah sosial ekonomi
a. Tingkat pendidikan masyarakat Tingkat pendidikan secara umum dapat
mencerminkan tingkat kecerdasan seorang manusia. Permasalahan yang
ada di Desa Songing adalah tingkat pendidikan masyarakat yang sebagian
besar masih rendah. Tingkat pendidikan masyarakat yang rendah
menyebabkan masyarakat kurang berinovasi dan mencari solusi-solusi
yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada.
Tingkat pendidikan yang rendah juga menyebabkan pola pikir dari
masyarakat menjadi sempit, akhirnya mereka sulit untuk beradaptasi
terhadap kondisi yang baru atau kurang peka terhadap perubahan yang
terjadi secara cepat. Kualitas sumber daya masyarakat semakin berkurang
akibat tingkat pendidikan yang rendah.

12
4.2.3. Program pembangunan Desa
Program pembangunan Desa Songing meliputi hal-hal berikut :
a. Bidang Prasarana
 Pelebaran Jalan Penghubung Antar Dusun (Jalan desa)
 Perkerasan Jalan penghubung antar Dusun
 Pengecoran Jalan Penghubung antar dusun
 Pengadaan Listrik (PLN)
 Pembangunan Jembatan Dibeberapa dusun
 Perbaikan Selokan Jalan
 Pembangunan Drainase Jalan Di Beberapa Titik Jalan
 Pembangunan Talud Jalan
 Pembuatan gorong gorong Jalan
 Pembangunan Saluran irigasi Sawah disetiap dusun
 Pelebaran dan Perkerasan Jalan Tani di setiap dusun
 Pengadaan air bersih di setiap dusun (Perpipaan)
 Pembangunan poskamling permanen disetiap dusun
 Pembangunan kantor dusun permanen disetiap dusun
 Pengadaan BUMDES
 Pembangunan poskamling permanen disetiap dusun
 Pengadaan Perangkat IT di Kantor Desa
 Biadang Agama
 Pembangunan dan Rehab Rumah Ibadah
b. Bidang Pendidikan
 Pembangunan Sekolah TK, SD, SMP, Dan SMA Reguler
 Pembangunan Pagar Sekolah disetiap sekolah
c. Bidang Pertanian
 Pengadaan bibit cengkeh, pala, kopi,
 Pengadaan mesin traktor, dan mesin perontok di setiap kelompok tani
d. Bidang Kesehatan Dan Sanitasi
 Pembangunan Posyandu Di Tiap Dusun
 Pembangunan MCK
e. Bidang Peternakan
 Bantuan ternak sapi, kuda, dan kambing
f. Bidang Wisata
 Penataan Rumah adat dan objek wisata
g. Bidang Sosial/Pertanahan
Bantuan Prona Sertifikat Tanah

4.2.4. Strategi pencapaian


Strategi untuk mencapai program pembangunan tersebut yaitu dengan cara
meningkatkan partisipasi masyarakat, berkoordinasi dengan SKPD Kabupaten,
PNPMn Mandiri Pedesaan, untuk melaksanakan rencana pembangunan Desa

12
Songing. Menghimpun dana swadaya dari masyarakat, pemberian bantuan modal
usaha serta bekerjasama dengan pihak pemerintah serta pihak swasta

PENUTUP

Semua program yang tercantumkan hanya kebutuhan utama yang dapat dilihat pada saat ini,
tidak menutup kemungkinan ada program tambahan yang sifatnya darurat dan tidak bisa
ditunda. Sebagai contoh adalah bencana yang mengakibatkan kerusakan rumah penduduk
mau tidak mau harus segera diperbaiki karena menyangkut kebutuhan utama dan penting
penduduk, karena tidak tercantum dalam rencana program maka swadaya masyarakat sangat
diperlukan berupa tenaga gotong royong maupun material yang bisa diambil dari lokal Desa.
RPJM Des ini disusun atas masukan, saran dan kesepakatan lembaga-lembaga yang ada di
desa, untuk menjalankannya sesuai dengan yang sudah disepakati dan dapat dijadikan
pedoman agar dapat menyesuaikan dengan rencana yang telah dibuat dan disepakati. RPJM
Des akan berubah sewaktu-waktu apabila terjadi hal-hal diluar kemampuan. Demikian
program-program yang kami rencanakan. Semoga Allah SWT memberikan Ridho, sehingga
semua program bisa terealisasi sesuai yang penyusunan dan perencanakan.

12
PETA DESA SONGING

DESA PUNCAK Jalan


Sungai

Mesjid

Sekolah
Kantor Desa
SANGI
ASSER

KEL.
I

MESJID
Pasar
DUSUN BALIMENGKO
Batas
JLN. POROS SUNGAI
Jembatan

DU
SU
N
TO
NA
SA

MESJID

PASAR

DESA PUNCAK

LAPANGAN DUSUN BONTO


S
D
SEPAK BOLA
MESJID

KANTOR DESA

MESJID

DUSUN MATTOANGING

JLN. SETAPAK

12 MESJID

DESA POLEWALI
12

Anda mungkin juga menyukai