Anda di halaman 1dari 27

PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”

Desa Entah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri


Perkotaaa ( PNPM - MPk ) telah memasuki tahun ke-4 di desa – desa Kabupaten
Entah, khususnya Kecamatan Entah. Sebanyak 15 ( Lima Belas ) desa yang terdapat
dalam wilayah ini menjadi lokasi pelaksanaan program yang berfokus pada
penanggulangan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat.
Dalam proses pelaksanaan program ini secara langsung dimasyarakat
banyak ditemui dinamika yang menggambarkan betapa beragamnya masyarakat
Indonesia, baik dari segi budaya, sosial, ekonomi, maupun idiologi. Hal ini menjadi
faktor yang diharapkan akan menjadi pendorong agar pelaksanaan program PNPM-
MPk semakin berkembang dan dinamis sehingga dapat menjadi salah satu aset
pembangunan yang teruji dan memberikan konstribusi yang besar bagi proses
pembangunan bangsa ini, terutama dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang
menjadi salah satu misi besar tiap bangsa didunia, seperti yang tertuang dalam
Milenium Development Goals ( MDGs ) yang merupakan kesepakatan bersama untuk
menciptakan masyarakat yang madani dalam tatanan kehidupan internasional.
Selama ini, pelaksanaan pembangunan seringkali tidak menempatkan
manusia sebagai fokus pembangunan, pembangunan sering di artikan sebagai upaya
untuk membangun fisik lingkungan saja, pembangunan terfokus pada bidang fisik
tanpa melihat esensi sebenarnya apa dan mengapa pembangunan itu sendiri
menyentuh akar sebenarnya. Paradigma seperti ini menjadikan manusia sebagai
subjek pembangunan, bukan menjadikannya objek, pembangunan manusia menjadi
sama sekali tidak diperhatikan. Padahal pembangunan sebenarnya bertujuan untuk
meningkatkan harkat hidup dan martabat manusia itu sendiri sehingga dapat
tercipta kedailan, kemakmuran, dan kesejahteraaan.
Untuk mewujudkan kehidupan yang adil makmur dan sejahtera para
pengambil kebijakan di tingkat tertinggi harus sesegera mungkin membuat suatu
perubahan didalam tatanan kehidupan baik pemerintah maupun di masyarakat.

1
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Pada tahun 2008 tepatnya di bulan November, Program Nasional


Pemberdayaan Masyarakat ( PNPM – MPk ) masuk ke Desa Kuteni Reje, yang
merupakan suatu program dari pemerintah yang membawa misi untuk membangun
masyarakat yang mandiri yang mampu menjalin kebersamaan dan sinergi dengan
pemerintah maupun kelompok peduli dalam menanggulangi kemiskinan. Untuk
menuju upaya tersebut perlunya strategi untuk dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, melalui tahapan-tahapan kegiatan yang telah disusun dari mulai
Refleksi Kemiskinan, Pemetaan Swadaya, Pembentukan LKM sampai pada
penyusunan PJM yang semuanya melibatkan seluruh masyarakat Desa Kuteni Reje.
Langkah dalam mengorganisasikan masyarakat Desa Entahyang merupakan proses
penyiapan masyarakat dengan maksud sebagai proses pembelajaran kritis nilai-
nilai universal kemanusiaan dan nilai-nilai universal kemasyarakatan yang selama
ini dirasakan sudah mulai luntur.
Atas dasar kesadaran kritis yang telah tumbuh melalui pembelajaraan siklus
/ tahapan tersebut di atas, masyarakat Desa Entahmampu mengorganisir diri dalam
suatu wadah/lembaga yang didirikan oleh masyarakat desa Entahmelalui
musyawarah dan mufakat warga desa yang melibatkan seluruh komponen
masyarakat dengan membentuk suatu Lembaga Keswadayaan Masyarakayt ( LKM )
yang di beri nama dengan LKM ” Serungke ”. Melalui lembaga inilah masyarakat
berusaha menanggulangi kemiskinan bersama-sama dengan memanfaatkan potensi
SDA, SDM dan Dana yang ada di Desa Entahmelalui Perencanaan Partisipatif ( PP )
yang disusun dalam Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan
Kemiskinan (PJM PRONANGKIS).
Terjadinya dinamika dalam masyarakat mau tidak mau pasti membawa
perubahan dalam segenap tatanan kehidupan masyarakat tersebut. Dinamika ini
juga ikut mempengaruhi kondisi masyarakat dalam hal upaya – upaya yang
direncanakan untuk menanggulangi kemiskinan dilingkungannya. Ada hal – hal
yang kemudian tidak sesuai lagi dengan kondisi masyarakat terkini, yang dirasa
perlu segera disikapi demi perbaikan rencana penanggulangan kemiskinan yang
dituangkan kedalam Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan
Kemiskinan (PJM PRONANGKIS). Untuk itulah disusun Perencanaan Jangka
Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM PRONANGKIS) yang

2
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

merupakan hasil evaluasi dari pelaksanaan PJM Pronangkis yang telah dilaksanakan,
serta perencanaan lanjutan yang sesuai dengan kondisi terkini masyarakat.

1.1.1 Kondisi Umum Desa Entah

1.1.1.1 Sejarah desa

Desa Entahsebelumnya adalah suatu kelurahan dengan nama Kelurahan


Kota. Perubahan dari kelurahan menjadi desa berlangsung setelah Desentralisasi
dicetuskan pada tahun 1999. Desa Entahterbagi menjadi 3 ( Tiga ) dusun yaitu
Dusun PMP, Bayangkara, Sepakat. Wilayah desa Entahberada di Pinggiran kota
Entah. Penduduk Desa Entahini terdiri dari beberapa Sepakat bangsa antara lain
Sepakat Gayo, Jawa, Batak, Minang dan lain – lain. Sedangkan mayoritas agama yang
dianut adalah Islam.

1.1.1.2 Kondisi geografis desa

Desa Entahmerupakan salah satu desa di wilayah kecamatan Entah


Kabupaten Entah dengan kondisi geografis daerah rata (datar) dengan luas wilayah
mencapai 1 Km2 terbagi kepada 3 (Tiga Desa) dusun yaitu Dusun PMP, Bayangkara,
Sepakat.
Wilayah Desa Entahberada di tengah Kota Entah dengan perbatasan
wilayahnya adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kec. Bebesen,
Sebelah Timur : berbatasan dengan Desa Mera Mersa,
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kec. Bebesen,
Sebelah Barat : berbatasan dengan Desa Takengon Barat.
Jarak desa ke ibu kota kabupaten/ kota adalah ±2 Km dan jarak desa ke ibu
kota kecamatan adalah 3 Km. Jenis transportasi yang digunakan adalah kendaraan
roda 2, 3 dan roda 4 dan dengan kondisi jalan jalan baik.

3
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

1.1.1.3 Kondisi demografis dan kependudukan

Jumlah penduduk desa Entahsebanyak 922 jiwa terdiri dari laki-laki dan
perempuan, laki-laki 460 jiwa dan perempuan 462 jiwa,dan jumlah KK sebanyak
229 KK. Jumlah penduduk miskin hasil pemetaan swadaya adalah 16 KK. Adapun
keadaan penduduk desa Entahmenurut jenjang pendidikan adalah tak tamat tidak
ada, dan jumlah penduduk desa Entahmayoritas adalah beragama Islam.
kelembangaan/organisasi/kelompok sosial masyarakat antara lain lembaga
formal adalah LMD ( Lembaga Masyarakat Desa) LKMD (Lembaga Ketahanan
masyarakat Desa) dan lembaga non formal remaja mesjid Desa Kuteni Reje, Karang
Taruna dan seterusnya organisasi politik profesi dan lembaga peduli yaitu pemuda
pancasila (parpol).
Dari uraian di atas secara langsung atau tidak langsung sangat
mempengaruh pada partisipasi masyarakat untuk kegiatan khususnya P2KP yang
dilaksanakan ditingkat desa. Karena program yang ditawarkan dan rencana yang
diajukan untuk kesejahteraan masyarakat miskin perkotaan dapat mensejajarkan
taraf hidup yang seimbang.

1.1.1.4 Kondisi sosial dan ekonomi

Masyarakat Desa Entahdilihat dari Kondisi sosial kemasyarakatan masih


memegang teguh nilai-nilai kemasyarakatannya, rasa kebersamaanya dan saling
ketergantungannya sesama warga masih ada, hal ini dapat kita lihat bila ada kenduri
atau musibah kematian, mereka saling bahu membahu untuk membantu. Selain itu,
masyarakat juga masih patuh apa yang dikatakan oleh seorang Imum Mesjid.

Dilihat dari segi ekonomi, masyarakat Desa Entahpekerjaannya heterogen


diantaranya : PNS, Guru, Pedagang, Petani, Swasta, TNI/Polri, Jasa, dll. Namun secara
umum, kondisi ekonomi masyarakat Desa Entahmasih memerlukan bantuan modal
terutama usaha kecil untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Kuteni Reje.
Inilah yang menjadi latar belakang akar permasalahan yang menjadi bumerang
terjadinya ketidaksetaraan pendapat perekonomian dan sosial yang berdampak
positif pada saat ini, karena kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

4
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

1.1.1.5 Kondisi prasarana dan sarana dasar

Data kondisi prasarana dan sarana dasar yang merupakan bagian aset
wilayah Desa Entahyang menjadi penunjang kebutuhan masyarakat adalah sebagai
berikut :
Berikut adalah kondisi Prasarana dan sarana Dasar yang ada :
Tabel 1.1
Fasilitas Sarana dan Prasarana

N JENIS SARANA DAN


LOKASI KONDISI SUMBER
O PRASARANA
1. Menasah Desa Entah Bagus Pemerintahan Daerah
2. Posyandu Desa Entah Bagus Pemerintahan Daerah
3. Polindes Desa Entah Bagus Pemerintahan Daerah
4. Sekolah Dasar ( SD ) Desa Kuteni Reje Bagus Pemerintahan Daerah

1.2 Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi masyarakat di Desa Entahapabila dilihat dari


segi lingkungan adalah masyarakat Desa Entahmembutuhkan Saluran / Drainase,
Pembangunan Jalan setapak, serta Tembok Penahan Tanah sebagai penunjang
meningkatnya kualitas hidup masyarakat miskin. Dari segi sosial ekonomi yaitu
masih banyaknya rumah tangga miskin dan pengangguran, orang cacat fisik / mental
yang perlu di bantu perekonomiannya baik bantuan modal usaha maupun pelatihan
- pelatihan.

1.3 Visi, Misi dan Prinsip PJM Pronangkis

Berikut ini adalah Visi, Misi dan Prinsip PJM Pronangkis dari Desa Asir-Asir :

5
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

a. Visi PJM ( Program Jangka Menengah )


Visi Program Jangka Menengah adalah Menuju masyarakat yang berdaya dan
mampu menjalin sinergi dengan pemda serta kelompok perduli setempat
dalam menanggulangi kemisikinan dengan cara efektif secara mandiri dan
berkelanjutan.

b. Misi PJM
Misi Program Jangka Menengah adalah Memberdayakan masyarakat miskin
dengan menjalin kerjasama sinergis dengan pemerintah daerah dan
kelompok perduli lokal dalam upaya penanggulangan kemiskinan, melalui
pengembangan kapasitas penyediaan sumber daya, melembagakan budaya
kemitraan antar pelaku pembangunan (stakeholder).

c. Prinsip PJM
Prinsip-prinsip dasar PJM adalah sebagai berikut :
1. penyusunan PJM merupakan Proses-proses kegiatan oleh masyarakat
berbasisi pembelajaran nilai-nilai utamanya berkaitan dengan prinsip-
prinsip demokrasi,transparansi, partisipasi serta nilai-nilai kerelawanan,
kejujuran, keadilan, kesetraan dan bekerjasama dalam kerelawanan.
2. PJM disusun oleh, dari dan untuk masyarakat berbasisi data/informasi
yang berhasil dihimpun oleh Tim PS melalui Pemetaan Swadaya.
3. Proses penyusunan PJM secara partisipasi dilandaskan pada komitmen
Kejujuran, Keterbukaan serta kedekatan pencapaian tujuan.

1.4 Tujuan PJM Pronangkis

Berikut ini adalah beberapa tujuan penyusunan PJM sebagai berikut :

6
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

a. Merencanakan pembangunan berkaitan dengan penanggulangan


dampak kemiskinan dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat
secara partisipasi.
b. Membangun komitmen bersama dalam upaya penanggulangan dampak
kemiskinan
c. Masyarakat dapat menyusun usulan kegiatan secara rasional sesuai
dengan masalah, potensi dan kebutuhan nyata mereka sendiri.
d. Proses penyusunan dan pengajuan usulan kegiatan dilakukan
berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai P2KP.
e. Sebagai media atau tolak ukur maupun acuan masyarakat untuk
membuat dan merencanakan sebuah program dan berupa sebuah
rangkaian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran di PNPM-
MPk.
f. Membudayakan gerakan kemitraan dan berbagai kepedulian antara
masyarakat dan pihak lain (Pemerintah, Perusahaan/Swasta, Kelompok
peduli kemiskinan dan sebagainya).

BAB II
RUMUSAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DAN SASARAN KEGIATAN

7
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

2.1 Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Desa Entah

Seperti kita maklumi bersama bahwa pengalaman Program Pemberdayaan


Masyarakat ( PNPM ) Mandiri Perkotaan dari tahun 2008 - 2011 memperlihatkan
berbagai kelebihan dan kekurangan, hal ini menarik untuk kita ambil pelajaran
diantaranya :
1. Memposisikan masyarakat sebagai objek / sasaran dari pada subjek (pelaku)
di dalam program.
2. Kurangnya partisipasi masyarakat dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan.
3. Ada kencenderungan menantikan ikatan sosial dan kepedulian yang ada
dimasyarakat
4. Rencananya tingkat keterbukaan dan tanggung jawab dari pelaksanaan
program, sehingga pada kenyataannya semua ini sudah banyak program
penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan tetapi angka kemiskinan
semakin meningkat di kalangan masyarakat.
Melihat gambaran di atas ternyata penyelesaian kemiskinan di negara kita
tidak semudah dan sederhana seperti yang kita bayangkan, karena sudah menjadi
lingkaran setara kemiskinan di desa-desa maupun setanah air. Apalagi ada anggapan
bahwa kemiskinan akan selesai hanya semata-mata materi/uang, ini merupakan
jawaban yang tidak semuanya benar. Sesuai dengan pernyataan (diskusi) yang
terungkap dari orang-orang yang mau dalam diskusi kemiskinan menurut
masyarakat adalah akar permasalahan yang utama. Sebagai kesimpulan dari hasil
diskusi (rembuk) ternyata penyebab kemiskinan bisa juga dari faktor luar seperti
kerasnya kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, kurangnya informasi,
bencana alam seperti banjir, gempa dan tsunami dan faktor malas, bosan kurang
perhitungan dan sebagainya. Apalagi lebih disederhanakan lagi bahwa penyebab
kemiskinan itu rendahnya kualitas diri dan telah mulai hilangnya nilai-nilai luhur
kemanusiaan (etika) kejujuran, keadilan, keikhlasan sesama, kepedulian sosial
masyarakat dan prinsip masyarakat seperti demokrasi, partisipasi, keterbukaan,
tanggung jawab di tengah-tengah masyarakat.

8
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Atas dasar pemikiran inilah maka semua strategi yang menjadi pedoman
dalam penanggulangan di Desa Entahadalah dengan cara :
a. Membangun lembaga / organisasi masyarakat yang di percaya dan
terkendali melalui PNPM-MPk.
Pengalaman masa lalu membuktikan bahwa masih lemahnya daya dorong
masyarakat sendiri bahkan mampu mengorganisasikan dirinya sangat tidak
dirasakan sebagai langkah awal semua strategi dalam penanggulangan kemiskinan
di desa Entahyang diperoleh dari rangkaian belajar sebelum PNPM-MPk, dan PNPM-
MPk adalah sebagai suatu wadah atau sarana yang membangun Organisasi
Masyarakat Warga (OMW) yaitu Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) sebagai
wadah atau tulang punggung masyarakat warga Desa Entahuntuk penggerak atau
teladan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan diperkotaan khususnya di
desa Entah.
b. Mengedepankan jiwa kerelawanan kebersamaan, kesetaraan, serta
bertumpu pada potensi dan kemampuan masyarakat yang dijadikan
landasan dalam penanggulangan kemiskinan perkotaan Desa Kuteni Reje.
Pengalaman dan mentalitas masyarakat di Desa Entahbahwa untuk
melaksanakan rencana kegiatan untuk umum sangat tergantung kepada pihak luar
artinya bantuan pemerintahan, padahal setelah melalui serangkaian rembuk warga
di tingkat Dusun dan Desa ternyata masyarakat sendiri memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan persoalan yang dihadapi terutama dalam PNPM-MPk dan BLM hanya
kami jadikan sebagai pelengkap atas saudara / kemampuan sendiri yang ada di
masyarakat. Selain dari itu dalam pelaksanaan kegiatan PNPM-MPk sangat
mengedepankan belajar untuk menumbuhkan ikatan kebersamaan yang sekarang
dirasakan sudah menjadi pudar.
c. Keberpihakan pada masyarakat miskin
Dalam setiap rencana kegiatan yang bertujuan untuk penanggulangan
kemiskinan maka salah satu yang harus menjadi ukuran adalah seberapa jauh dan
besar manfaat yang dicapai atau peroleh bagi KK miskin dari kegiatan tersebut.

d. Keberkelanjutan/kesinambungan

9
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Mengingat penyelesaian persoalan kemiskinan tidak mungkin diselesaikan


dalam waktu yang singkat, maka strategi penanggulangan kemiskinan di desa
Entahharus berkelanjutan dan terus menerus seperti PJM pronangkis yang disusun
dalam kurun waktu 3 tahun, dan akan terus berjalan seiring dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat.
e. Keterbukaan dan tanggung jawab
Disetiap pelaksanaan kegiatan terutama menyangkut penggunaan dana kami
masyarakat desa Entahmelalui LKM sangat memperhatikan keterbukaan dan
tanggung jawab terutama untuk kami sebagai pemimpin kolektif dan anggota LKM
yang dipercaya masyarakat banyak dan UP-UP serta panitia pembangunan di
masing-masing dusun. Cara ini kami lakukan mengembalikan lagi atas saling percaya
di tengah-tengah masyarakat, serta kegiatan PNPM-MPk menjadi program dan
wadah mengikut sertakan masyarakat untuk selalu berpartisipasi dan berkontribusi
dalam setiap tahap kegiatan.

2.2 Sasaran kegiatan

yang menjadi sasaran kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan di Desa


Entahadalah :
a. Kegiatan pemberdayaan sosial pengembangan SDM.
Kegiatan pemberdayaan sosial masyarakat di Desa Kuteni Reje, berupa
pelaksanaan yang mengarah pada peningkatan keterampilan teknis dan pengolahan
dalam upaya menunjang penciptaan usaha baru, pengembangan usaha, penciptaan
lapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Sedangkan bagi
lansia/jompo, janda dan anak yatim piatu yang tidak mampu di berikan pelatihan-
pelatihan untuk pengembangan diri melalui program pemberdayaan yang di galang
melalui PNPM-MPk melalui LKM di bidang sosial ini diharapkan dapat ikut
memberikan sumbangan bagi masyarakat miskin.
b. Kegiatan pemberdayaan lingkungan
Dengan terbentuknya LKM yang diluncurkan oleh PNPM-MPk melalui PJM
Pronangkis dalam hal kegiatan yang berbentuk pemeliharaan, perbaikan maupun
pembangunan baru sarana dan prasarana dasar lingkungan, perumahan seperti
contohnya perbaikan jalan, pembangunan MCK, pembuatan sarana air bersih,

10
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

pengadaan lampu jalan dan memberdayakan lingkungan kumuh. Diharapkan dengan


kegiatan pemberdayaan di bidang lingkungan ini dapat meningkatkan keswadayaan
masyarakat untuk mampu memberi sumbangan agar kegiatan yang dilaksanakan
lebih besar manfaatnya, sehingga terciptanya lingkungan yang bersih dan dan
mampu mendongkrak perekonomian masyarakat Desa.
c. Kegiatan pemberdayaan ekonomi
Berupaya dan berusaha melalui kegiatan usaha kecil yang dilakukan
masyarakat yang terhimpun dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan
tujuan untuk meningkatkan taraf hidup dengan pendapat masyarakat melalui
PNPM-MPk yang berpartisipasi terhadap kemiskinan. Dan LKM sebagai fasilitator
penggerak/penyalur dana, maka akan terisalir masyarakat miskin yang
mengharapkan uluran dan bantuan kemanusiaan yang mengangkat harkat dan
martabat hidup masyarakat miskin.

BAB III

11
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

ANALISIS MASALAH

3.1 Analisis Masalah, Kebutuhan dan Potensi Sumber Daya

Dari deskripsi permasalahan maka dapat kita analisa dengan dilandasi skala
prioritas dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Kemampuan masyarakat dalam menggerakkan /menggali sumber-sumber
potensi yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mandiri dan
berkelanjutan.
Melihat kemanfaatan derajat dalam penanganan dan masalah yang dihadapi
dengan melihat data hasil berdampak pemetaan swadaya.
Melihat tingkat kemendesakan dalam penangana masalah dan pemenuhan
kebutuhan riil sehingga berdampak lebih buruk.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, gambaran hasil analisa masalah di
Desa Asir – asir Kecamatan Entah dapat di lihat pada tabel berikut ini :

12
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Tabel 3.1
Desa Entah
3.1 Analisis Masalah Lingkungan

Hubungan Sebab Akibat Jenis Kegiatan untuk Besar Manfaat Bagi


No Masalah Utama Lokasi
Faktor-Faktor Penyebab Akibat yang ditimbulkan Menyelesaikan Masalah Orang Miskin
1 Tidak ada tempat 3 Dusun - Disetiap rumah tidak ada tong - Parit - Sampah dibakar
pembuangan sampah tersumbat - Dibuat tempat
sampah - Kesadaran masyarakat kurang - Bau yang sampah masing-masing
akan bahaya sampah tidak sedap rumah
- Tidak ada yang peduli akan - Menjadi - Bekerjka sama
92 KK
kesehatan sarang penyakit dengan dinas kebersihan
- Sampah untuk dicarikan tempat
banyak berserakan di pembuangan sampah
depan rumah /jalan-
jalan
2 Jalan Lorong 3 Dusun - Jalan belum diaspal - Transporta - Pembuatan jalan
- Belum ada gerakan swadaya si jalan terhambat mana Lorong dengan
membangun jalan kala musim hujan, tanah aspal/pengaspalan
- Jalan Belum Dirabat / Paving becek.
Blok. - Dengan
40 KK
tidak terbangunnya
akses jalan ke kebun
nilai harga jual hasil
petani dan pedagang
lebih sedikit.
3 Pembuangan air 3 Dusun - Sebagian Belum tersentuh / - Air - Dibuat tempat 60 KK
limbah Terbangun. tergenang untuk pembungan air limbah

13
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

- Sarang
penyakit
4 Susahnya Air Bersih 3 Dusun - Air dari PDAM sering Macet - Bau yang - Dibuat sumur bor,
- Jauhnya Mata Air tidak sedap dan bak-bak umum untuk
- Menjadi menyalurkanya.
229 KK
Sarang Penyakit
- Harus
membeli air bersih

Tabel 3.2
Desa Entah
3.2 Analisis Masalah Sosial

Hubungan Sebab Akibat Jenis Kegiatan untuk Besar Manfaat


No Masalah Utama Lokasi Faktor-faktor Penyebab Akibat yang ditimbulkan Menyelesaikan Masalah Bagi Orang
Miskin
1 Tingginya Tingkat 3 Dusun - Pendidikan - Tingkat - Pelatihan 90 KK
Pengangguran rata-rata rendah kejahatan tinggi keterampilan
- Tidak ada biaya untuk - Masyarakat - Diberi
melanjutkan sekolah resah dengan banyaknya bantuan modal usaha.
- Tidak adanya keahlian pencurian - Memberikan
individu (skiil) - Sulit Pelatihan Kewirausahaan.
- Susahnya mencari kerja menyekolahkan anak. - Dibukanya
lapangan kerja

14
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

2 Lunturnya 3 Dusun - Kurangnya pembinaan dan - Sulit diajak - Mengaktifka


kepedulian dan pengarahan mental dari gotong royong n lembaga lokal dan
rasa gotong royong lembaga dan aparat yang - Kurang aktif keragaman untuk
di masyarakat ada untuk berbuat bagi memberikan pembinaan
- Rendahnya tingkat kepentingan umum bagi masyarakat
pendidikan warga - Masa bodoh - Merencanak
90 KK
- Pengaruh budaya orang dan acuh tak acuh an kegiatan untuk
kota yang hidup individual memulihkan
- Tidak mau tahu urusan kebersamaan dan
orang lain kepedulian seperti
santunan dan perbaikan
rumah tidak layak dihuni
3 MCK Komunal 3 Dusun - Tidak adanya MCK di dalam - Hajat -
rumah. kesembarang tempat Dibangunanya MCK
50 KK
- Jauhnya jarak tempuh - Timbulnya komunal.
rumah dengan MCK Umum sarang penyakit
4 Tidak adanya 3 Dusun - Tidak adanya tempat - Tidak - Dibangunny
taman, tempat berkumpul dan adanya kepedulian bagi a taman, atau tempat-
berkumpul dan bersosialisasi bagi warga warga terhadap sesama tempat berkumpul warga 229 KK
bersosialisasi bagi warga, individualisme. masyarakat
warga
Tabel 3.3
Desa Entah
3.3 Analisis Masalah Ekonomi

No Masalah Utama Lokasi Hubungan Sebab Akibat

15
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Jenis Kegiatan untuk Besar Manfaat


Faktor-faktor Penyebab Akibat yang ditimbulkan Menyelesaikan Masalah Bagi Orang
Miskin
1 Tidak ada modal 3 Dusun - Tidak ada - Tidak bisa - Diberi
usaha pekerjaan membuka usaha jaminan untuk modal
- Tidak ada yang - Perekonomi usaha dengan jasa yang
mau menjamin modal . an makin terpuruk ringan
- Tidak adanya - Terjadinya - Dicarikan
50 KK
keterampilan individu dan tindak kriminalitas rekan untuk berbisnis
skill individu karena pengangguran - Membuka
Usaha Bersama.
- Memberikan
Pelatihan Kewirausahaan

16
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

3.2 Perumusan Prioritas Masalah

Berdasarkan analisis masalah, kebutuhan dan potensi sumber daya tersebut,


maka kita dapat menganalisa dengan dilandasi skala prioritas serta
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
Kemampuan masyarakat dalam menggerakkan atau menggali sumber-
sumber potensi yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi
secara mandiri dan berkelanjutan
Melihat derajat kemanfaatan dalam penanganan dan masalah yang dihadapi
dengan melihat data hasil pemetaan swadaya
Melihat tingkat kemendesakan dalam penanganan masalah dan pemenuhan
kebutuhan riil sehingga tidak berdampak lebih buruk.
Melihat tingkat kontribusi / kepedulian masyarakat dalam menggalang
kekuatan swadaya dengan menumbuhkan keyakinan akan kemampuan
potensi yang ada serta menumbuhkembangkan tingkat kepedulian
masyarakat dalam upaya penanganan masalah yang dihadapi secara mandiri.

Oleh karenanya, dengan mempertimbangkan dan melihat hal tersebut diatas,


maka dalam menangani dan menyelesaikan segala persoalan tidak menimbulkan
konflik dan rasa tidak puas, akan tetapi dilandasi pula dengan rasa kebersamaan,
persaudaraan, solidaritas dan senasib sepenanggungan, skala prioritas yang
digunakan secara umum dapat kita lihat pada table di bawah ini :

Table 3.4

16
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Perangkingan Prioritas Program 3 tahun


Desa Entah
Penilaian Masalah
Jumlah Rangkin
Kemendes Dampa Pencapaia
No Masalah Utama Nilai g
akan k n Tujuan
A B C D E
A Komponen Lingkungan
1. Tidak ada tempat sampah 1 1 1 3 1
2. Perbaikan/pemb jalan Lorong 1 2 1 4 2
3. Pembuangan air limbah 4 4 1 9 1
4. Tidak ada parit 1 2 1 4 1
B Komponen Sosial
1. Pengangguran usia produktif 1 1 1 3 1
2. Lunturnya kepedulian dan rasa gotong 3 2 2 7 2
royong di masyarakat
3. MCK Komunal 1 2 2 5 2
C Komponen Ekonomi
1. Permodalan usaha kurang 1 1 1 3 1

Keterangan Kolom Penilaian Masalah :


Kemendesakan : seberapa jauh kemendesakan untuk ditangani oleh warga berkaitan
dengan dampak yang akan diakibatkan bila tidak di tangani :
- Sangat mendesak/tidak bisa ditanggulangi lagi (nilai 1)
- Mendesak (nilai 2)
- Belum perlu penanganan (nilai 3)
- Masih bisa ditangguhkan (nilai 4)
Dampak : masalah/kebutuhan penanggulangan yang ada seberapa kuat dampak
masalahnya bila tidak segera mendapatkan solusi :
- Fatal, luas dampaknya (nilai 1)
- Fatal, tidak luas dampaknya (nilai 2)
- Wajar/cukup fatal (nilai 3)
- Tidak fatal (nilai 4)
Pencapaian tujuann : masalah yang ada, mana yang paling menunjang /
cepat/strategi untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan :
- Sangat menunjang (nilai 1)
- Menunjang (nilai 2)
- Cukup Menunjang (nilai 3)
- Kurang menunjang (nilai 4)

17
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

3.3 Perumusan Alternatif Kegiatan

Sehubungan dengan telah disusunnya perumusan masalah pada aspek sosial,


lingkungan dan ekonomi maka perlu kiranya dirumuskan alternatif kegiatan untuk
penetapan harapan dan hambatan pada pelaksanaanya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :

18
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Tabel 3.5
Daftar Harapan Tingkat Perbaikan
Desa Entah

DAFTAR ALOKASI SUMBER ALTERNATIF


NO LOKASI HARAPAN HAMBATAN
PRIORITAS DANA KEGIATAN

19
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Masyarakat
Tidak ada tempat Sampah tidak membuang Pengadaan bak
1 Semua Dusun Swadaya
sampah berserakan lagi sampah sampah
sembarangan
Pemasangan paving
Jalan Lorong
2 Semua Dusun Tidak becek dilalui Dana BLM,Swadaya,APBD blok dan
Rusak
pengaspalan
Limbah dapat
disalurkan ke
saluran induk dan
Agar dibuatkan
Pembuangan Air tidak
3 Semua Dusun Dana BLM,swadaya saluran air
Limbah menyebabkan
limbah
berkembangnya
jentik nyamuk
DBD

20
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Tingginya Dana dan


Diberikan pelatihan
Tingkat Sisiapkan lapangan kepedulian BLM dan
4 Semua dusun dan modal
Penganggur kerja masyarakat Pemerintah
usaha
an sekitarnya
Limbah Dapat
Agar dibuatkan
Disalurkan
5 MCK Komunal Semua Dusun Dana BLM,swadaya saluran air
Ketempat Yang
limbah
Diharapkan.

21
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

BAB IV
RENCANA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

Dalam rangka program penanggulangan kemiskinan di desa


EntahKecamatan Entah Kabupaten Entah, kami mencoba mensinergikan atau
membangkitkan potensi yang ada di pihak pemerintah, NGO/swasta/ pemerhati
atau kaum peduli dan donor, karena masyarakat sebagai pelaku pembangunan suatu
wilayah desa, upaya yang dilakukan ini semata-mata menunjukan persoalan yang
dialami atau terjadi dalam masyarakat, karena akar persoalannya bukan saja
tanggung jawab masyarakat setempat mengingat angka kemiskinan terus bertambah
sementara polusi tersebut dimiliki oleh pelaku pembangunan lainnya, sehinga
sebagaimana potensi digerakan karena tidak adanya arahan dan bimbingan. Maka
semuanya tidak mencapai sarana yang diharapkan, akan tetapi bukan berarti
masyarakat selalu berharap kepada pihak lain dalam mengatasi segala masalahnya
yang dihadapi tanpa ada usaha sendiri yang mandiri dengan menambah
kembangkan keswadayaan.

Dana yang dimiliki masyarakat sangat terbatas, bahkan banyak yang tidak
berdaya menghadapi persoalan yang timbul, sehingga perlu adanya permulaan yang
terpadu dengan melibatkan seluruh komponen yang ada agar kiranya permasalahan
yang dihadapi mampu dipecahkan secara bersama-sama. Adapun langkah-langkah
dan strategi melalui pembagunaan program PJM pronangkis dan pengalokasi dana
yang tersedia sebagai salah satu komponen / mitra dalam melestarikan program
untuk menunjukan tujuan yang diharapkan.
Rencana kegiatan yang dibiayai oleh swadaya

Salah satu kegiatan yang akan di danai oleh swadaya masyarakat


mengandung makna bahwa masyarakat sendiri mempuyai kewajiban dan tanggung
jawab serta upaya kemandirian dalam mengatasi permasyarakatan yang
dihadapinya dengan, harapan mampu mendorong untuk tumbuhnya tempat rasa
(kebersamaan,solidaritas, senasib sepenanggungan dan rasa kekeluargaan)
terhadap sesama warga dan lingkungannya dalam satu komunitas.

Rencana kegiatan yang dibiayai oleh dana BLM PNPM-MPk


Demikian juga dana BLM dari PNPM-MPk hanyalah bersifat stimulan saja
dan tidak mungkin mampu mendanai dan meyelesaikan semua permasalahan yang

21
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

ada, sehingga tetap diharapkan tambahannya kesewadayaan masyarakat dengan


terus menggali mengembangkan potensi yang dimiliki dengan arahan dan
bimbingan fasilitator PNPM-MPk.
Rencana kegiatan yang diajarkan untuk dibiayai oleh APBD / NGO / pihak
peduli

Sama halnya dengan dana BLM PNPM-MPk, bantuan dari APBD / NGO /
pihak pedulipun hanyalah stimulan saja, dan tidak mungkin mampu memberi dana
penyelesaikan semua permohonan yang ada, sehingga tetap diharapkan tumbuhnya
keswadayaan masyarakat dengan terus menggali dan mengembangkan potensi yang
dimilikinya.

Adapun mengenal usulan Program dan rencana pengalokasian Dana BLM


PNPM-MPk untuk PJM Pronangkis dan Rencana Tahunan Penanggulangan
Kemiskinan dapat dilihat dengan jelas pada format Program jangka menengah ( 3
tahun ) dan rencana tahunan di bawah ini :

22
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

BAB V
PENUTUP

Demikian dokumen Perencanaan Jangka Menengah (PJM) Pronangkis ini


kami buat sebagai dasar untuk perencanaan program partisipasi dan pengalokasian
dana dari lembaga donor maupun bantuan langsung dari PNPM-MPk untuk
mendorong keswadayaan dan membangun solidaritas (kepedulian) serta solidaritas
kebersamaan sesama warga dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
Tim Perencanaan Partisipatif Review PJM Pronangkis telah mencurahkan
segenap pemikiran dan kemampuan, serta telah meluangkan waktu agar
perencanaan program ini sesuai kebutuhan riil keadaan lapangan, dan menitik
beratkan pada skala prioritas dalam penanganan masalah / kebutuhan dengan
melihat tingkat kemendesakan, kemanfaatan dan keswadayaan masyarakat.
Diharapkan dalam program Review PJM Pronangkis yang kami buat ini dapat
memudahkan semua pihak yang ingin membantu warga Desa Entahyang tentunya
dalam pembuatan Review PJM Pronangkis ini masih banyak dan terdapat
kekurangan dan kelemahannya. Sehingga kami sangat terbuka dalam memberikan
saran dan kritik yang membangun dalam rangka kebaikan dan kepentingan
masyarakat bersama.
Review PJM Pronangkis yang dibuat ini menjadi program kepada pelaku-
pelaku di masyarakat terutama LKM Serungke dan pihak desa yang selalu bersinergi,
sehingga untuk menentukan kebijakan dalam perencanaan pedesaan tidak tumpang
tindih akan tetapi selalu mengisi. Harapan kami agar lembaga donor, pemerintah
maupun semua pihak peduli lainnya dapat merujuk kepada review PJM Pronangkis
dalam membantu masyarakat desa Entahsehingga memudahkan dan tidak terjadi
kesalahpahaman pembangunan di desa Kuteni Reje.
Atas nama masyarakat desa Kuteni Reje, kami mengucapkan terima kasih
atas perhatian pemerintah LSM, NGO dan semua pihak peduli lainnya yang terkait
terlebih lagi kepada Tim Fasilitator PNPM-MPk yang telah mengarahkan,
meluangkan waktu dan tenaga serta pikiran dalam mengadakan rembuk dan
pertemuan dalam menanggulangi kemiskinan di desa Kuteni Reje.

23
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

Akhirnya kami berdoa kepada semua pihak baik lembaga donor, PNPM-MPk,
Pemerintah dan semua pihak peduli lainnya di wilayah perkotaan Desa
Entahdiberikan kemudahan dan kesehatan serta keselamatan di dunia dan akhirat
dan ditempatkan ditempat yang layak oleh Allah SWT. “AMIN”

24
PJM Pronangkis LKM “SERUNGKE”
Desa Entah

25

Anda mungkin juga menyukai