Anda di halaman 1dari 48

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga mengamanatkan bahwa

salah satu pembangunan sumber daya manusia Indonesia adalah melalui pengendalian

jumlah penduduk (SP) , menurut Pendataan Keluarga tahun 2010 yang dilakukan oleh

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) ternyata jumlah

penduduk lansia di Indonesia berjumlah 15,5 juta jiwa .Jumlah ini dari tahun ke tahun

tahun akan semakin bertambah besar. Hal ini karena adanya pembangunan kesehatan

dan social ekonomi yang diselenggarakan di Indonesia.Jumlah penduduk lansia yang

besar ini membutuhkan penanganan yang serius, sebab mau tidak mau penduduk

lansia akan menjadi masalah, jika tidak diberdayakan dengan maksimal akan menjadi

beban pembangunan.Agar para lansia tidak menjadi beban maka perlu adanya gerakan

pemberdayaan bagi mereka . Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun

1998 tentang Kesejahtraan Lansia.

Maka kami masyarkat di lingkungan Kampung sukamaju timur Desa Kayu

Ambon Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat,yang

merupakan bagian yang tidak terpisahkan berisnisiatif mendidrikan BKL

Plamboyan,karena dengan mendirikan BKL lansia dan keluarga yang mempunyai

lansia kegiatannya dapat diwadahi terutama untuk meningkatkan kegiatan dan

ketrampilan keluarga dalam memberikan pelayanan, perawatan, dan pengakuan yang

layak sebagai orang tua bagi lansia tidak potensial dan meningkatkan kesejahteraan

keluarga lansia melalui kegiatan pemberdayaan ,pembinaan, serta pengembangan

potensi bagi lansia.

1
Disamping itu juga kita merujuk pada Tujuan Pembangunan Nasional adalah

untuk mencapai masyarakat adil,makmur dan sejahtera, salah satu cara untuk melihat

kesejahteraan rakyat adalah dengan indexs Pembangunan Nasional (IPM). Indikator

IPM ditentukan 3 hal, yaitu kesehatan, pendidikan dan ekonomi ( daya beli ).

Dibidang kesehatan IPM diukur melalui angka Usia Harapan Hidup ( UHH )

untuk mencapai UHH yang diharapkan masih banyak kendala yang dihadapi. Masalah

utama saat ini yaitu banyaknya penyakit yang marak pada saat ini disebabkan pola

hidup dan banyaknya makanan instan menjadi penyebabnya.

Disamping perubahan perilaku pada usia lanjut dilihat dari fisik,psikis dan sosial

masalah ini menjadi tanggung jawab kita bersama.

Salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih baik adalah

melalui Program Bina Keluaraga Lansia yaitu kegiatan pembinaan kepada keluarga

yang mempunyai lansia (sasaran langsung ) dan pelayanan kesehatannya melalui

program Posbindu Lansia (sasaran tidak langsung ) diselenggarakan dari, oleh dan

untuk masyarakat dalam pembangunan kesehatan, guna memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan sehingga bisa cepat dan

dekat.

A. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Undang - undang No. 13 Tahun 1998 tentang kesejahteraan Lanjut Usia.
2. Undang - Undang Nomor 52 tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan

dan Pembangunan Keluarga Sejahtera.


3. Undang – undang No.12 Tahun 2007, Tentang Pembentukan Kabupaten Bandung

Barat,
4. SK MENDAGRI Nomor 53 tahun 2000, Tentang Gerakan Pemberdayaan dan

Kesejahteraan Keluarga.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1.1 Tujuan
1..1. Tujuan Umum

2
Meningkatkan derajat kesehatan mansyarakat khususnya keluarga lansia

dan lansia untuk mewujudkan keluarga sejahtera


1.2. Tujuan Khusus
1. meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya

kesehatan terutama yang berkaitan dengan penurunan angka kematian

lansia;
2. Terlaksananya usaha perbaikan gizi keluarga lansia dan lansia;
3. Terlaksananya pelayanan keluarga berencana
4. Meningkatnya cakupan penyuluhan kepada masyarakat
5. Meningakatnya pengetahuan dan keterampilan kader masyarakat
6. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat.
7. Menjadikan BKL sebagai sebagai pusat pelaksanaan pengembangan

pemberdayaan masyarakat khususnya keluarga lansia dan lansia .


2. Sasaran Dan Jangkauan
2.1 Sasaran Langsung
Sasaran langsung dari kelompok kegiatan BKL adalah Keluarga lansia dan

lansia itu sendiri


2.2 Sasaran Tidak Langsung
1. Para Pengelola dan kader BKL di RW 03 kpcisalak Desa Tanjungwangi ,

Kecamatan cihampelas, Kabupaten Bandung Barat


Jangkauan kegiatan BKL Anggrek adalah Kampung Cisalak RW 03 Desa

Tanjungwangi Kecamatan Cihampelas Kabupaten Bandung

BAB II

GAMBARAN UMUM RW. 03, DESA ,TANJUNGWANGI KECAMATAN

CIHAMPELAS KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT

A. Letak Geografis

Lokasi RW.03 Berada di Lingkungan Desa Tanjungwangi Kecamtan

Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat .dengan luas Wilayah

sekitar 123,26 Hektar, terletak diketinggian antara 800 s/d 1.200 M diatas permukaan

Laut dengan suhu rata-rata berkisar antara 36o Cs/d 40oC.

Dengan batas-batas wilayah sbb :

3
Sebelah Utara Kp Cisalak RW 02

Sebelah Timur Kp peer RW 04

Sebelah Selatan Hutan

Sebelah Barat kp Cibinong RW01

B. Kondisi Demografis

1. Keberadaan RW.03 kp cisalak dimulai pada 2009

2. Mayoritas penduduk asli pribumi

3. Berdasarkan Data Desember 2015 Jumlah penduduk Rw 03 Sebanyak 803 Jiwa

Terdiri dari 424 Jiwa Laki-laki dan 379 Jiwa Perempuan, dengan Jumlah Kepala

Keluarga sebanyak 228 KK.

4. Adapun Jumlah KK berdasarkan tahapan Keluarga sejahtera :

- Pra KS : 2 KK

- KS 1 : 76 KK

- KS II : 79 KK

- KS III : 46 KK

- KS III + : 25 KK

C. Keadaan Organisasi

Semenjak pemekaran RW pada tahun 2009, RW 11 diketuai oleh Bapak Djudju

Nanang sampai dengan saat ini. Adapun Lembaga/organisasi kemasyarakatan yang

terdapat di RW 11 Yaitu :

4
- RT (Rukun Tetangga) : 3 RT

- DKM Mesjid : 2 Mesjid

- Kelompok pengajian Ibu-ibu : 2 Kelompok

- Kelompok pengajian Bapak-bapak : 2 Kelompok

- Kelompok pengajian remaja santri : 2 Kelompok

- Kelompok pengajian iqro : 1 Kelompok

- Kelompok seni nasyid : 2 Kelompok

- Kelompok PKK RW : 1 Kelompok

- Kelompok PKK RT : 3 Kelompok

- Kelopok Dasawisma : 13 Kelompok

- Posyandu : 1 Kelompok

- Posbindu : 1 Kelompok

- Bina Kelurga Balita ( BKB) : 1 Kelompok

- Bina Kelurga Remaja (BKR) : 1 Kelompok

- Bina Kelurga Lansia (BKL) : 1Kelompok

- Bina Lingkungan Kelurga : 1 Kelompok

- Pos PAUD : 1 Kelompok

- Kelompok ekonomi Posdaya : 1 Kelompok

5
- Kelompok ekonomi PNPM : 1 Kelompok

- Karang Taruna (Seksi Pemuda) : 1 Kelompok

- Bank Sampah : 1 kelompok

- Contoh kebun bergizi : 1 Kelompok

- Rumah Baca : 1 Kelompok

- Kelompok paduan suara : 1 Kelompok

- Seni reog : 1 Kelompok

- Seni pencak silat : 1 Kelompok

BAB III

KEADAAN UMUM BKL ANGGREK RW03

1. SEBELUM TERBENTUKNYA BKL ANGGREK

Dari jumlah penduduk rw03 sasaran lansia sejumlah 173 orang,pada

awalnya tidak ada aktifitas yang dilakukan oleh lansia, untuk itu kami

mengadakan musyawarah dengan para tokoh dan masyarakat, maka di sepakati

untuk pembentukan kelompok bina keluarga lansia, sehingga terbentuklah BKL

Anggrek yang disesuaikan dengan nama posyandu, Untuk pelayanan kesehatan

maka dibentuk posbindu lansia.

6
Untuk lebih mengembangkan kegiatannya melalui pelayanan kesehatan yang

dikelola dan diselenggarakan dari , oleh dan untuk masyarakat dalam memperoleh

pelayanan kesehatan yang lebih dekat.


Dengan peningkatan usia harapan hidup jumlah penduduk lanjut usia semakin

bertambah 2010 rata-rata usia harapan hidup 54 tahun dari 2013 s/d sekarang

wanita 68 tahun dan pria 70 tahun


Karena penduduk lanjut usia menghadapi berbagai perubahan dalam hidupnya

baik fisik, psikis, soial dan ekonomi dengan demikian di perlukan kesiapa
keluarga yang mempunyai lansia untuk membinanya melalui kelompok kegiatan

Bina Keluarga Lansia (BKL).

SESUDAH TERBENTUKNYA ANGGREK

Dengan terbentuknya Bina Keluarga Lansia (BKL Anggrek), maka Keluarga

yang mempunyai lansia yang berada di wilayah Kp.Cisalak RW 03 khususnya

umumnya desa ,Tanjungwangi merasa terbantu terutama dalam menyikapi pada

perubahan hidup fisik, psikis dan sosial terhadap lansia terutama dalam

kesehatannya sehingga dapat meningkatkan kesejateraan lansia yang sehat ,

bertaqwa kepada tuhan YME dan produktif, Lansia menjadi mandiri, produktif

dan sehat mengayomi keluarga dan menambah penghasilan keluarga,

Membudayakan tingkah laku anggota keluarga dalam pelayanan penghormatan

dan penghargaan kepada anggota keluarga lansia dan Meningkatkan kreatifitas

dalam pembangunan keluarga sejahtera untuk meningkatkan mutu kehidupan

berkeluarga dan bermasyarakat

7
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN BINA KELUARGA LANSIA (BKL)

A. RIWAYAT BINA KELUARGA LANSIA (BKL)

Pada tahun 2009 dengan terpilihnya ketua RW 11 Bapak Djudju Nanang mulai

merintis kegiatan BKL namun pada waktu itu belum di kukuhkan/di SK-kan, baru

pada pada tanggal 10 Januari 2010 dikukuhkan oleh kepala desa Kayu Ambon

menjadi kelompok BKL Plamboyan dengan Nomor SK. 147.14/SK-05-pem/2010

dengan Ketua Nani Yuningsih maka semenjak kepemimpinanya BKL Plamboyan

semakin hari semakin maju.

B. KELEMBAGAAN

Kepengurusan Kelompok BKL Plamboyan diperkuat dengan dikeluarkannya

Surat Keputusan Kepala Desa Kayu Ambon No 147.14/Sk-05-pem/2014 tetang

perubahan Kepengurusan Kelompok BKL Plamboyan RW 11 Desa Kayu Ambon

Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Barat Provinsi Jawa Barat dengan

8
jumlah kader sampai saat ini ada 10 orang kader, masing masing kader sudah terlatih

dan memegang tugas masing-masing , adapun susunan Pengurus BKL Plamboyan

sebagai berikut:

1. Ketua : Nani Yuningsih

2. Sekretaris : Chandra Wulan

3. Bendahara : Tita Juita

4. Bidang Pendidikan : Febiyanti

5. Bidang Kesehatan : Rustini.

6. Bidang Ekonomi : Rina Herlina

7. Bidang Lingkunngan : Nana Hendrayana

8. Bidang Keagamaan : Odang Rukma

9. Bidang Seni dan budaya : Ida Kusmiati

10. Bidang Sosial : Reni Ainasari

Adapun tenaga konseling/pendamping masing- masing sebagai berikut:

1.Bidang Kesehatan ditangani oleh tenaga kesehatan ( bidan desa Kayu

Ambon,upt KB Kecamatan Lembang,PLKB Desa Kayu Ambon )

2.Bidang Keagamaan ditangani oleh ustadz/ulama (ust.Aming,ust.Odang

setempat)

2. KEGIATAN

9
Tempat kegiatan Kelompok BKL Plamboyan dilaksanakan di balai musyawarah

RW. 11 Kp Sukamaju timur, Desa Kayu Ambon Kecamatan Lembang Kabupaten

Bandung Barat,Provinsi Jawa Barat.

10
Gb.1 Gedung Tempat Kegiatan BKL Plamboyan

Adapun kegiatan yang telah dan sedang dilakukan di kelompok BKL

Plamboyan sudah terintegrasi dengan Posbindu Lansia, posyandu, dan

kegiatan lain yang mendukung program BKL, adapun kegiatan rutin yang

dilakukan oleh BKL Plamboyan adalah sebagai berikut:

Bentuk kegiatan pada BKL terdiri atas kegiatan fisik dan non

fisik.

a.Mengelola Klp BKL.

b.Melakukan penyuluhan.

c.Melakukan kunjungan rumah.

d.Melakukan pembinaan.

e.Melakukan rujukan.

f.Melakukan pencatatan.

g. Melakukan pengembangan KS.

h.Melakukan konsultasi pd PLKB, TPD/TPK, tim pembina

11
I. Kegiatan Pokok di BKL Plamboyan

A. Bagian Inti

1.Penyuluhan rutin dilakukan dua kali tiap bulan

Materi Pertemuan Penyuluhan

Materi yang dibahas dalam pertemuan BKL Plamboyan penyuluhan

1. Kebijakan pembangunan keluarga (1x pertemuan)

2. Konsep dasar Lansia tangguh (1x pertemuan)

3. Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi spiritual (1x )

4. Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi intelektual (1x)

5. Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi fisik (3x )

6. Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi emosional (2x )

7.Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi social

kemasyarakatan (1x )

8. Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi propesional

vokasional (2x )

9.Pembangunan keluarga Lansia tangguh dimensi lingkungan (2x )

Pembangunan keluarga Lansia tangguh

12
di(1x)
Gb.penyuluhan oleh aparat desa agar masyarakat mengikuti kegiatan BKL

13
Gb.ketua BKL Plamboyan sedang memberikan penyuluhan 7 dimensi lansia tangguh

14
Gb.anggota kelompok kegiatan BKL Plamboyan antusias mengikuti penyuluhan

Yang sisampaikan kader BKL Plamboyan.

2.Kunjungan Rumah

Kunjungan rumah yang rutin dilakukan dibagi 2

a.mengunjungi anggota BKL apabila 2 kali berturut turut tidak menghadiri pertemuan

b.kunjungan rutin untuk bersilaturahmi lebih dekat dengan kelompok bkl,untuk

membahas permasalahan yang lebih khusus .

15
Kunjungan ke rumah ibu Ayi

Kunjungan ke rumah ibu Masna

3.Rujukan

Dilakukan oleh kader BKL Plamboyan untuk mengatasi masalah dlm pengelolaan kelompok BKL.

Rujukan petugas lapangan, tenaga ahli, atau ke fasilitas

pelayanan yg ada sesuai dgn permasalahan Belum

terpecahkan, membawa ke tingkat yg lebih tinggi

16
1. Toma/Toga/Todat Posyandu Lansia

2. PPKS, Puskesmas

3. Panti Wreda

4. Rumah Sakit

5. P2TP2A/Polres/Polsek

Merujuk bapak Amin untuk diperiksakan ke Puskesmas karena menderita penyakin susah makan dan

susah tidur

4.Pencatatan

17
Administrasi BKL Plamboyan

Suasana pencatatan yang dilakukan kader BKL Plamboyan dibantu petugas dari PLKB

C. Kegiatan Pengembangan

1.Kegiatan Rohani

Kegiatan rohani di BKL Plamboyan dilakukan melalui kegiatan pengajian,ibu-

ibu,dan pengajian bapak-bapak

18
Pengajian ibu-ibu yang dilakukan setiap hari jumat jam 16.00 wib – selesai

Pengajian Bapak-bapak yang dilakukan setiap kamis jam 19.30 wib –selesai

19
2.Kegiatan kesehatan fisik dilakukan melalui,kegiatan olah raga,penimbangan

badan,pengukuran tinggi badan, pemberian PMT, dan pemeriksaan kesehatan

dan pengobatan oleh petugas kesehatan.

a.Olah raga

Kegiatan olah raga diisi dengan kegiatan Senam Lansia yang dilakukan setiap

dua sekali dalam satu bulan yaitu pada hari rabu minggu pertama dan minggu

ketiga.

Gb.ibu-ibu semangat berolah raga tidak kalah dengan yang muda

b.Kegiatan penimbangan badan, pengukuran tinggi badan,PMT,dan layanan

kesehatan lansia diksanakan satu bulan sekali tiap hari rabu minggu pertama.

20
Kegiatan penimbangan lansia

Gb.kader BKL sedang mengukuran tinggi badan

21
Kegiatan pemberian PMT

Layanan kesehatan oleh petugas kesehatan dibantu kader BKL Plamboyan.

22
Gb.Petugas kesehatan sedang mengukur tensi darah lansia

3.Bina Peningkatan Pendapatan usaha ekonomi produktif melalui

Kegiatan ekonomi yang telah dilaksanakan oleh BKL Plamboyan adalah

Membantu permodalan kegiatan usaha yang pendanaannya bekerja sama

dengan BPR Syariah HIK Parahyangan,BANK BNI 46, Dana yang sudah

bergulir lebih dari Rp 570.000.000,- dengan 170 nasabah warung binaan,

dan home industry, gemar menabung dan simpan pinjam.

Gb suasana pencairan dana bagi anggota kelompok BKL Plamboyan dari

BANK HIK Parahyangan

23
Gb.penyerahan simbolik modal usaha dari manager BPR HIK kepada anggota binaan BKL

Plamboyan

Gb.poto bersama ketua BKL Plamboyan dengan manager Bank BNI 46 setelah MOU Antara

BKL Plamboyan dengan Bank BNI 46

24
a.warung binaan BKL Plamboyan

Warung jus Neni sudah mendapat bantuan perguliran dana Rp 3 juta, dua kali putaran

Warung ibu uyun usahanya membuat kupat tahu,gado gado,rujak sudah mendapat bantuan Rp 3 jt

.satu kali guliran

25
Warung ibu anih sudah mendapat Rp.5 Jt.

Warung sumpia ibu Enok mendapat kucuran dana Rp 5 Juta 3 kali putaran

26
b.Home Industri binaan BKL Plamboyan

Ibu Yuyun usaha dibidang kue basah dan sudah dibantu permodalannya sebesar Rp 5 Jt.

27
Gb.home industry milik bapak Acu mendapat bantuan sebesar Rp 3 Juta

Setoran tabungan anggota BKL Ke BPR HIK Parahyangan

28
Tabungan yang dilakukan setiap hari

Gb.kegiatan simpan pinjam (penyetoran) yanng dilakukan setiap hari minggu di minggu kedua

dan minggu keempat.

4.Bina sosial kemasyarakatan dilakukan melalui


1.Rekreasi;
2.Lelang kepedulian ( pembagian sembako kepada lansia yang
kurang mampu,gotong royong).
29
1.Rekreasi Lansia rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali

Gb. Suasana menuju ke objek wisata Cipanas Garut

Gotong yoyong memperbaiki mesji At-taqwa

30
Gb.Salah satu kegiatan pemberian dana sosial yang diberikan oleh Mr.Lim dari Malaisia

kepada lansia yang tidak mampu

Gb. Pemberian bingkisan oleh PROF.DR.H.HARYONO SUYONO salah seorang Pembina BKL Plamboyan

5.Bina lingkungan melalui kegiatan,jumsih,bank sampah,pemanpatan lahan pekarangan

1.Untuk menjaga lingkungan dari pencemaran maka BKL Plamboyan melakukan kegiatan

Setor sampah ke bank sampah BKL Plamboyan yang dilakukan setiap hari sabtu dan minggu.

31
32
Suasana kegiatan di bank sampah

Untuk memnfaatkan lahan pekarangan maka BKL Plamboyan mengadakan pemanfaatan

tanah pekarangan dan kebun bergizi yang dilakukan setiap hari sabtu.

33
34
35
36
Gb.para kader BKL Plamboyan antusias menanan tanaman bergizi di pekarangannya masing-

masing
6.Salah satu upaya untuk mempertahankan dan mengoptimalkan potensi fungsi

kecerdasan (dimensi intelektual ) maka BKL Plamboyan mengadakan kegiatan gemar


membaca dengan menyedikan rumah baca dilakukan setiap hari.

37
38
Gb.para anggota kelompok BKL Plamboyan sedang asyik membaca

6. Mewadahi lansia yang mempunyai keahlian khusus , maka BKL Plamboyan

memberikan ruang apresiasi mereka ( propesional vokasional ) berupa pelatihan-

pelatihan seperti tata boga tata busana, dan hasilnya banyak karya yang dihasilkan

oleh mereka :
1.pembuatan alat potong keripik yang sederhana praktis ,ekonomis,namun

memudahkan para pengrajin keripik.


2.Pemanpaatan limbah kaen percak dan toples-toples bekas

39
Gb.inovasi salah satu kader BKL Plamboyan alat potong keripik

40
Gb.pelatihan tata boga pembuatan kue,ketring

Gb.pelatihan tata

busana
.

41
Gb.pembuatan kain percak dan toples bekas menjadi toples cantik
7. Kegiatan seni Budaya sebagai bentuk upaya agar lansia tetap segar, bugar dan ceria

menjadi seorang lansia tangguh.

Gb.kegiatan pentas seni para kader BKL Plamboyan

42
Buku Materi / Pedoman Penyuluhan Kelompok
Buku Pegangang BKL Plamboyan menggunakan buku Program Bina
Keluarga Lansia / BKL 7 dimensi lansia tangguh

Adapun hasil Cakupan kegiatan untuk Th 2015 Sampai dengan bulan Maret

2016 adalah sebagai berikut :

1. Keadaan Saat ini

 Jumlah Keluarga sasaran : 44 keluarga

 Jumlah Keluarga yang menjadi anggota : 35 keluarga

 Jumlah anggota yang hadir : 37 orang

 Jumlah keluarga berstatus PUS : 6 keluarga

 Jumlah Keluarga KS I : 21 KK

 Jumlah Keluarga pus yang ikut KB : 6 orang

 Jumlah Pertemuan/Penyuluhan. : 13 kali/tahun

 Jumlah Kader : 10 orang

43
2. Cakupan Keluarga Berencana

Jumlah PUS (Pasangan Usia Subur) : 154 orang

Jumlah Peserta KB Aktif 126 orang atau 82% dari PUS dengan rincian metoda

kontrasepsi sebagai berikut :

 IUD : 20 orang

 Suntik : 65 orang

 MOP : 1 orang

 MOW : 6 orang

 Pil : 25 orang

 Implant : 3 orang

 Kondom : 6 orang

44
BAB V

HAMBATAN DAN SARAN

A. HAMBATAN

a. Keterbatasan Pengetahuan dan Keterampialan Kader BKL

b. Kurangnya Materi atau Buku Pedoman Pelaksanaan Kegiatan serta buku

pedoman bagi kelompok pengembangan kegiatan kelompok BKL seperti

buku-buku dan media lain.

c. Minimnya Kader yang mempunyai sertifikat pelatihan teknis.

B. SARAN

45
a. Kelompok BKL Plamboyan masih mengharapkan bantuan sarana dan

prasarana dari tingkat Desa, Kecamatan maupun Kabupaten

b. Kader BKL maupun kelompok-kelompok yang ada di Rw.11 sangat

membutuhkan pelatihan dan pembinaan secara rutin tentang pengelolaan

kegiatan BKL maupun pengelolaan kelompok

c. Dalam setiap pembinaan baik dari tingkat Desa, Kecamatan maupun

Kabupaten agar diberikan materi / buku pedoman.

d. Setiap Dinas Instansi maupun TP PKK Desa, Kecamatan maupun

Kabupaten yang menyelenggarakan pelatihan teknis disarankan agar

memberikan sertifikat atau piagam kepada kader.

BAB V

PENUTUP

46
 Demikian kami sampaikan semoga apa yang menjadi harapan senantiasa

terwujud demi menggapai tujuan luhur dan tidak lupa kami mohon maaf

atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan propil ini. Saran dan

keritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk kemajuan

Kelompok BKL Plamboyan agar lebih berkualitas dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat.

 Akhir kata kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang dengan

pengorbanan tanpa pamrih, keikhlasan tiada batas dan ketulusan dari

dasar sanubari memberikan perhatian dan kepedulian terhadap kendala

yang menerpa sesama yang mempunyai tujuan pasti semata mata hanya

demi keridhoan-Nya.

Jazakumullohu Khaeran Katsira,

Wassalamu’alaiku wr, wb

47
VISI DAN MISI BKL PLAMBOYAN

Visi

“Menjadikan lansia BKL Plamboyan 11 menjadi lansia yang tangguh, maju, mandiri dan

sejahtera.”

Misi

 Membangun keluarga lansia yang mandiri melalui bidang Agama, pendidikan,

kesehatan, ekonomi, Sosial dan seni budaya.

 Menjadikan keluarga lansia yang aktif, kreatif dan inovatif .

 Menanamkan kepedulian terhadap program dilingkungan sekitar.

48

Anda mungkin juga menyukai