Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat ,
Taufiq serta Hidayahnya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan pembuatan Profil
Bina Keluarga Balita ( BKB ) Aisyiyah Kelurahan Melak Ulu , Kecamatan Melak ,
Kabupaten Kutai Barat , Provinsi Kalimantan Timur
Bina Keluarga Balita adalah wacana yang baik untuk wadah kegiatan yang
mempunyai anak usia Balita , dalam menimba pengetahuan dan keterampilan para orang tua
dan anggota keluarga yang lain dalam pertemuan tumbuh kembang anak .Untuk
meningkatkan pengetahuan orang tua maka di adakan penyuluhan yang menekankan pada
pengasuhan anak balita agar orang tua dapat memahami pentingnya pengetahuan anak sejak
dini dari terbentuknya generasi yang unggul di masa mendatang
Para ahli menyatakan masa balita ini bisa di katakana masa emas ( Golden Age
period ) karena pada usia 0 – 2 Tahun ini perkembangan anak mencapai 80 % di masa ini
merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan aspek – aspek dalam diri
anak secara fisik , emosional social dan pengetahuan intelektualnya
Kadal hal ini kami masih sangat sederhana dalam menyusun program BKB ini
,insyaallah dengan berjalannya waktu kader kami akan terus belajar untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan
Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut berberan dalam
berkembangnya BKB Aisyiyah : PPdan KB , Dinas Pendidikan , Dinas Kesehatan , PKB
Kecamatan melak dan BKB Kelurahan Melak Ulu serta ibu – ibu Aisyiyah Cabang Melak
Semoga apa yang menjadi cita – cita kami dalam membantu program Pemerintah
Kabupaten Kutai Barat melalui BKB ini dapat meningkatkan kwalitas peran orang tua yang
menyayangi anak balita.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. IDENTITAS BKB
b. Alamat BKB : Jl. A Yani Km.28 Kuranji Komp Hasta Karya No.33
e. Sekretaris : Eni
f. Bendahara : Jamilah
g. Anggota : - Sulastri
- Yuni
Warga masyarakat RW 005 yang terdiri dari 8 RT sangat luas dan jaraknya cukup
jauh danjumlah penduduk yang cukup padat tapipelayanan kesehatan di wilayah tersebut
masih belum ada, sehingga masyarakat yang ingin mendapatkan layanan kesehatan,
menimbang anaknya, mengarahkan anaknya sesuai dengan potensinyadan lain lain, tu
masih sulit untuk dilakukan karena harus berjalan cukup jauh. Karena itu pada tahun
2008 kami memutuskan untuk membuka Posyandu di Kuranji yang sasarannya meliputi
RT 31, RT 32, RT 33 dan RT 34.
Bina Keluarga Balita ( BKB ) Handayani terbentuk sebagai salah satu
pengembangan program Posyandu Kuranji. Bina Keluarga Balita (BKB) yang
merupakan salah satu bentuk layanan diposyandu kuranji, dimana orang tua juga turut
memperhatikan tumbuh kembang si buah hatinya dengan adanya PAUD di posyandu
Kuranji kegiatan tersebut semakin mendapat dukungan. Selain itu ketrampilan orang tua
balita yang aktif ke posyandu ataupun masyarakat sekitar dibina untuk menambah
income keluarga. Diharapkan dengan smakin bertambahnya income keluarga , balita
akan mendapat makanan yang lebih bergizi sehingga menciptakan generasi
sehat,kuat,cerdas dan handal
Dengan Surat Keputusan Ketua Tim Penggerak PKK Kelurahan Guntung
Manggis Nomor : I Tahun 2008 Tentang Pembentukan Posyandu “Kuranji” tertanggal 27
Agustus 2008, maka berjalanlah kegiatan Posyandu yang bertempat di PKBM ( Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat ) Kuranji yang kebetulan pada saat itu sudah berdiri juga
PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) yang program pembelajarannya sama dengan
program BKB ( Bina Keluarga Balita ) yang ada di Posyandu yaitu sama-sama
mengasuh,mendidik dan mengarahkan anak menjadi generasi masa depan yang sehat,
cerdas, kreatif, mandiri dan berakhlak mulia melalui pola asuh yang sesuai dengan
perkembangan usianya.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud pembentukan BKB “ Handayani “
Maksud dari pembentukan Bina Keluarga Balita ( BKB ) Handayani adalah
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran ibu serta anggota
keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang balitanya melalui
rangsangan fisik, motorik, kecerdasan sosial, emosional sera moral yang
berlangsung dalam proses interaksi antara ibu/anggota keluarga dengan anak
balita.
Eva Febriany
Ketua
Bendahara Sekretaris
Jamilah Eni
- Pendataan
Dilakukan pendataan sasaran dan potensi wilayah antara lain PKK, tokoh
agama, tokoh masyarakat, guru, keluarga-keluarga yang mempunyai potensi
khusus dan kader yang mau dan mampu untuk memimpin Bina Keluarga
Balita.
- Penggalangan kesepakatan
Berdasarkan data tersebut petugas lapangan keluarga berencana bersama
dengan kelompok kerja teknis melakukan penggalangan kesepakatan dengan
cara:
a. Konsultasi dengan lurah bertujuan :
- Melaporkan hasil pendataan
- Rencana pembentukan kelompok BKB
- Mendapat dukungan dari lurah
b. Saresehan keluarga
Calon pengurus dan anggota perlu mendapat informasi yang lengkap
tentang program yang akan dilaksanakan dengan materi:
- Maksud dan tujuan pembentukan kelompok BKB
- Perlunya dibentuk kelompok BKB
- Penetapan kader
Kegiatan ini perlu dilakukan minimal 1 bulan 1 kali yang dihadiri oleh
keluarga anggota kelompok BKB.
Gerakan (motorik) kasar adalah semua gerakan yang dapat dilakukan oleh sebagian
besar anggota tubuh dan memerlukan tenaga yang besar.Gerakan tersebut misalnya
tengkurap, merangkak, berjalan, dan berlari.
Gerakan (motorik) halus adalah gerakan yang hanya dilakukan oleh bagian-bagian
tubuh tertentu dan memerlukan tenaga sedikit saja.Misalnya menggunting dan
menempel kertas, menggambar, menulis, gerakan mengambil benda menggunakan
jari tangan, dan memasukkan benda ke dalam botol.
3. Komunikasi Pasif
4. Komunikasi Aktif
Kemampuan berpikir anak berkembang melalui kelima indranya, yaitu mata, telinga,
lidah, kulit, dan hidung.Anak dapat melihat berbagai macam bentuk dan warna,
mendengarkan bunyi-bunyian, serta mengenal macam-macam rasa menggunakan
indranya.Daya pikirnya mengenai segala sesuatu yang ada di sekitarnya pada mulanya
masih terbatas pada hal-hal yang konkrit, yaitu yang dapat dilihat atau dapat
dipegang.Melalui kegiatan bermain, orang tua dapat mengajarkan berbagai konsep
secara bertahap. Misalnya mengenal konsep tentang benda (meja, kursi, piring, gelas,
sendok), konsep warna (merah,kuning, biru), dan konsep bentuk (bulat, kotak,
segitiga). Berdasarkan konsep-konsep baru yang dikenalnya memungkinkan anak
tersebut menggunakan pemikiran yang sifatnya abstrak.Misalnya konsep sama-
berbeda, bertambah-berkurang, dan sebab-akibat.
Pada awal kehidupannya, seorang bayi masih bergantung pada orang lain untuk
memenuhi semua kebutuhannya. Bayi harus digendong jika ibunya ingin
mengajaknya melihat pemandangan di luar rumah.Ibu harus memberi ASI atau
menyuapi bubur ketika lapar. Ketika usia anak semakin bertambah, kemampuan
melakukan gerakan juga semakin baik, misalnya kemampuan berdiri dan berjalan.
Setelah mempunyai kemampuan tersebut, sudah saatnya anak dilatih
kemandiriannya.Kebiasaan menggendong harus mulai dikurangi sehingga anak
semakin terampil berjalan.Dengan demikian, otot-otot kakinya juga semakin
kuat.Kemandirian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga perlu dilatih secara
bertahap.
7. Perkembangan Sosial
a. Kursus Menjahit
d. Kursus Komputer
5. Tanaman Obat Keluarga ( TOGA )
Berikut table bentuk kemitraan dengan Instansi Pemerintah dan Instansi Swasta
PENGHARGAAN
Penghargaan yang pernah diraih oleh Posyandu Kuranji dan BKB-HI diuraikan dalam table di bawah
ini :
Juara 1 Lomba Posyandu Tingkat Provinsi KalSel 2014 Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru
2.
Juara 1 Lomba BKB Tingkat Kota Banjarbaru 2014 BPMP-KB Kota Banjarbaru
4.
Juara 2 Lomba BKB Tingkat Provinsi KalSel 2014 BKKBN Provinsi KalSel
5.
Juara 1 Lomba Pengelola PKBM Tingkat Kota Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru
6. 2014
Banjarbaru