Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejak tahun 1970 BKKBN sudah mulai dengan Keluarga Berencana (KB)
yang awalnya hanya menggunakan klinik dengan pendekatan kesehatan yang
ditangani para dokter. Namun klinik terbatas jumlahnya. Pada tahun 1973,
BKKBN mulai menjemput bola. Artinya, klinik itu tetap dianggap sebagai markas,
tapi petugas dan sukarelawan mulai dikerahkan dan menyebar ke desa-desa
yang dinamakan dengan KB Bersama Masyarakat. Sekitar tahun 1978, setelah
mulai banyak akseptor, BKKBN memperkenalkan slogan “Dua Anak Cukup”.
Dalam peninjauan bersama Direktur Jenderal, Gubernur, Bupati dan Menteri
Kesehatan, baru diketahui jika di desa, orang-orang yang ingin dua anak ternyata
status gizinya buruk. Pada tahun 1979, bersama Departemen Kesehatan
(Depkes), BKKBN memunculkan gerakan KB Gizi. Gerakan KB dengan Gizi ini
dikembangkan bersama para akseptor yang ada di desa-desa yang kemudian
membentuk Kelompok Akseptor yang pada tahun 1980 berubah nama menjadi
Kelompok Peserta KB yang mempunyai kegiatan baru berupa penimbangan
bayi.

Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dalam


pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak dilakukan melalui Program
Ketahanan Bina Keluarga Balita dan Anak, yang diwadahi dalam kelompok
kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).

Kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan


kesejahteraan keluarga dilaksanakan dengan cara peningkatan kualitas anak
dengan pemberian akses informasi, pendidikan, penyuluhan dan pelayanan
tentang perawatan, pengasuhan dan perkembangan anak.

1
B. TUJUAN BKB

1. Tujuan Umum
Terselenggaranya Program Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
melalui kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) sesuai dengan segmentasi
sasaran, dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan dan kemandirian
berKB bagi anggota kelompok.

2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku keluarga
dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita dan anak.
b. Terwujudnya peningkatan komitmen Stakeholder terhadap pembinaan
ketahanan BKB.
c. Terwujudnya peningkatan peran mitra kerja dalam pengelolaan program
pembinaan Ketahanan BKB.
d. Terwujudnya peningkatan kesertaan, pembinaan kemandirian ber-KB
bagi anggota kelompok BKB.

C. DASAR PELAKSANAAN

1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak


2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
3. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Satuan Perangkat
Daerah.
6. Peraturan Presiden Nomor 13 tahun 2013 tentang Perubahan Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK).

2
7. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Nomor 72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
8. Surat Keputusan Lurah Gunungsari Ilir Nomor 400/4/GsI tentang
Pembentukan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Jalakayana RT. 51
Kelurahan Gunungsari Ilir Kecamatan Balikpapan Tengah.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. KEADAAN GEOGRAFI DAN CUACA

Kelurahan Gunungsari Ilir terletak di pusat kota Balikpapan sebagai


pusat perdagangan, jasa, industri dan kesehatan karena strategis dari aspek lalu
lintas, fasilitas perekonomian, dan fasilitas kesehatan.

Topografi Kelurahan Gunungsari Ilir untuk daerah sepanjang jalur jalan


utama mempunyai karakteristik wilayah datar sedangkan yang lainnya
berbukit-bukit. Berdasarkan konfirmasi Stasiun BMG (Badan Metrologi dan
Geofisika) keadaan cuaca Kota Balikpapan termasuk Kelurahan Gunungsari Ilir
Kecamatan Balikpapan Tengah Tahun 2013, suhu tertinggi 27,9 °C dan suhu
terendah 26,8 °C. Kelembaban udara rata-rata 83 - 87 % dengan curah hujan
terendah 36,8 mm dan tertinggi 519,9 mm.

B. KEADAAN PENDUDUK

1. Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk di RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir tahun 2014


berdasarkan data dari pengurus RT. 51 adalah 372 jiwa dan menjadi 375 jiwa
pada September 2015.

Data perkembangan penduduk RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir adalah


sebagai berikut :

4
200
198 197
195
190
185
180
178
175 174
170
165 Penduduk Laki-laki
160 Penduduk Perempuan
2014 2015

Grafik 1. Perkembangan penduduk RT. 51 tahun 2014 – 2015

2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir memilki luas wilayah 23. 437 m2


dengan kepadatan penduduk 2014 adalah 0,06/km2 dengan persebaran yang
merata di seluruh RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir.

3. Sex Ratio Penduduk

Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat dari


perkembangan ratio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki
dengan penduduk perempuan.

Sex ratio penduduk RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir 2014 dan 20145
adalah sebagai berikut :

Tahun Jenis kelamin Sex Ratio

Laki laki Perempuan

2014 198 174 113,79

2015 197 178 110,67

Tabel 1. Jenis kelamin dan sex rasio di RT. 51 tahun 2014 - 2015

5
C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI

Warga di RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir terdiri dari anggota TNI Al dan
masyarakat sipil. Pada tahun 2014 dan 2015 penduduk miskin tercatat 13 jiwa,
atau 3,5% dari seluruh penduduk. Mata pencaharian terdiri dari PNS, TNI AL,
supir, tukang, ojek, swasta dan lain-lain.

D. SOSIAL BUDAYA

Penduduk RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir terdiri dari berbagai etnis dari
suku Jawa, Banjar, Bugis, Batak, Madura, Padang, Sunda, Manado, Buton dan
Tiongkok. Dengan beragamnya suku tersebut banyak memberikan kontribusi
positif bagi rasa tolerasansi dan kerukunan warga di RT. 51 Kelurahan
Gunungsari Ilir.

6
BAB III

PROGRAM KEGIATAN

DAN CAPAIAN HASIL KEGIATAN KELOMPOK BKB JALAKAYANA

A. IDENTITAS KADER BKB JALAKAYANA

1. Nama ketua Kelompok BKB : Umi Pertiwi


2. Jumlah kader dalam kelompok
a. Kader inti : 6 (enam)
b. Kader bantu : 6 (enam)
c. Kader piket : 6 (enam)
3. Nama kelompok BKB : Jalakayana
4. Alamat kelompok BKB
a. RT : 51
b. Kelurahan : Gunungsari Ilir
c. Kecamatan : Balikpapan Tengah
d. Kota : Balikpapan
e. Provinsi : Kalimantan Timur
5. Pendidikan terakhir : MA/SMA Sederajat
6. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
7. Jumlah anak kandung : 3 (tiga)
8. Status ber KB : Akseptor aktif
Alat kontrasepsi : AKDR (10 tahun)
9. Pelatihan yang pernah diikuti : - Pengisian KKA (Kartu Kembang Anak)
- Penyuluhan Kader BKB
10. Jabatan dalam BKB : Ketua BKB
11. Jabatan lain : Ketua Poktan I (PKK RT)
Koor Seksi Usaha (UPPKS Jalakayana)
Seksi Indikator 6 PHBS
Seksi Penanggulangan Diare (Posyandu
Jalakayana)

7
B. PEMBENTUKAN KELOMPOK BKB JALAKAYANA

1. Sejarah Pembentukan Kelompok BKB Jalakayana

Dalam sejarahnya, di RT. 51 sudah ada Posyandu sejak 1995 kemudian


setelah pergantian RT oleh Bapak Sugito tahun 1998 kegiatan posyandu
kembali berjalan hanya sebatas penimbangan. Bertempat di Balai RT komplek
AL Gunung Pasir posyandu yang saat itu bernama Bina Dwi Tunggal memiliki
kader 3 orang saja.

Hingga pada Februari 2014 berdasarkan kebutuhan warga Rt. 51 dan


didukung oleh KASAL dan Komandan LANAL Balikpapan beserta Ketua
Jalasenastri maka dibentuklah Pos KB Jalakayana dan Bina Keluarga Balita
(BKB) di RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir dengan tujuan meningkatkan
kegiatan posyandu.

Nomenklatur yang digunakan bukan Posyandu melainkan Pos KB


Terpadu, didasari oleh semangat dan sejarah masa lalu dalam keterlibatan TNI
menyukseskan program KB sehingga pesan Pos KB masih terasa, meskipun
pada hakikatnya secara pengorganisasian menggunakan konsep Posyandu
terbaru seperti yang diamanatkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19
Thaun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos
Pelayanan Terpadu.

Lahan dan tempat yang digunakan untuk bangunan Posyandu


sebelumnya adalah tempat untuk anggota TNI AL yang sedang menunggu
penempatan rumah dinas, yang kemudian direnovasi. Meskipun lahan dan
tempat yang digunakan adalah milik komplek TNI AL namun pemanfaatannya
ditujukan untuk seluruh warga RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir. Hal ini
dikarenakan komposisi warga RT. 51 terdiri dari 70% anggota TNI AL dan
30% sisanya adalah warga sipil yang berada di luar komplek.

8
Pada tahun 2014 atas inisiatif kader dan melihat potensi kelaurga yang
mempunyai balita maka dibentuklah kelompok Bina Keluarga balita (BKB)
Jalakayana dengan harapan bisa menjadi kelompok kegiatan yang bermanfaat
untuk keluarga balita khususnya dan untuk masyarakat umumnya .

2. Dukungan Kebijakan Kelompok BKB Jalakayana

Bina Keluarga Balita (BKB) bersumber daya masyarakat yang dalam


proses penyelenggaraannya pemerintah tetap ikut andil terutama dalam hal
penyediaan bantuan teknis dan kebijakan.

Kebijakan pembentukan BKB Jalayakana di RT. 51 dalam lingkup


kelurahan adalah melalui Surat Keputusan Lurah Gunungsari Ilir Nomor
400/4/GsI tanggal 14 Februari 2014 tentang Pembentukan Kelompok Bina
Keluarga Balita (BKB) Jalakayana RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir Kecamatan
Balikpapan Tengah.

BKB Jalakayana terletak di komplek Angkatan Laut maka secara


kebijakan pun diterbitkan oleh Jalasenastri Cabang V Korcab VI Daerah
Jalasenastri Armada Timur. Kebijakan ini berisi surat perintah untuk pengurus
Bina Keluarga Balita (BKB) Jalakayana.

Dukungan kebijakan BKB selain didukung dengan dikeluarkannya Surat


Keputusan juga didukung dengan APBD Kota Balikpapan melalui BPMPPKB
Kota Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Tengah dan Kelurahan Gunungsari
Ilir. Alokasi anggaran untuk pembinaan BKB Jalakayana di antaranya melalui
kegiatan pertemuan Institusi Masyarakat Perkotaan (IMP) di Kelurahan dan di
BPMPPKB serta pembiayaan kegiatan lainnya seperti lomba Bina Keluarga
Balita mulai dari tingkat kelurahan sampai tingkat kota.

9
Selain melalui kegiatan rutin berupa pembinaan posyandu, kebijakan
BKB dengan kegiatan promotif melalui media cetak seperti leaflet dan APE
dalam BKB Kit.

3. Visi dan Misi Kelompok BKB Jalakayana


a. Visi

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan


anggota kelaurga lainnya dalam membina tumbuh kembang balita melalui
rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, emosional dan sosial ekonomi
untuk mewujudkan manusia Indonesia berkualitas.

b. Misi
1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.
2) Meningkatkan peran serta keluarga dalam hidup sehat.
3) Meningkatkan peranan orang tua dan keluarga dalam mendidik dan
membantu tumbuh kembang anak.

C. KEGIATAN KADER KELOMPOK BKB JALAKAYANA

1. Cakupan dan Kehadiran Sasaran Kelompok BKB Jalakayana

BKB Jalakayana yang mulai aktif dan melakukan kegiatan sejak tahun
2014 meskipun pada saat itu pencatatan dan pelaporan belum lengkap. Pada
2014 kader masih dalam tahap perkenalan mengenai BKB baik secara
program kegiatan yang sifatnya internal maupun eksternal. Pada 2015 sudah
dilakukan nota kesefahaman antara BKB – Posyandu dan PAUD Hang Tuah
sebagai bentuk kegiatan BKB holistik integratif.

BKB Jalakayana mempunyai sasaran sebanyak 23 (dua puluh tiga)


keluarga dan total bayi balita 30 (tiga puluh) orang dan berkurang pada bulan
Juli 2015 karena mutasi ke luar daerah sehingga evaluasi pada akhir Desember

10
berjumlah 19 (sembilan) orang dengan jumlah bayi balita 25 (dua puluh lima)
orang.

Berikut grafik cakupan sasaran dan kehadiran sasaran anggota BKB


Jalakayana pada 2015.

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

98%
96%
96% 96% 96%
96%

94%

92% 91%

90% 89% 89%

88%

86%

84%
1

Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Rata-rata

Grafik 2. Persentase Kehadiran Pertemuan Anggota BKB Jalakayana 2015

Grafik di atas menunjukan bahwa rata-rata pertemuan diikuti oleh 20


(dua puluh) keluarga. Tingginya motivasi anggota per kelompok umur
didasari oleh kebutuhan dari setiap keluarga untuk mengetahi perkembangan
anaknya setiap bulan.

2. Program Kerja Kelompok BKB Jalakayana

Pada tahun 2015 aktifitas kelompok BKB Jalakayana semakin aktif dan
beragam. Program kerja menurut rutinitasnya terbagi dari 2 jenis yaitu
kegiatan rutin dan insidental yang kegiatannya sudah direncanakan dalam 1
(satu) tahun. Kegiatan rutin pertemuan per kelompok umur dilakukan satu
bulan sekali. Kegiatan lainnya yang diikuti yaitu pembinaan IMP di kelurahan
dan BPMPPKB serta kegiatan lomba kelompok BKB.

11
Berikut program kerja BKB Jalakayana tahun 2015.

P R O G R A M K E R J A
N0 JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Pendataan kader BKB ×

Pembenahan/melengkapi
2 × × × × × × × × × × × ×
administrasi BKB

3 Penyusunan program kerja ×

4 Pembinaan kader BKB × × × × × × × × × × × ×

5 Pendataan anggota BKB per × × × × × × × × × × × ×


kelompok umur 0-6 tahun

6 Pengadaan KKA × ×

7 Pengisian KKA × × × × × × × × × × × ×

8 Melakukan kegiatan BKB per


kelompok umur 0-6 tahun :

- Pendataan sasaran anggota × ×


BKB

- Pendataan PUS sasaran × ×


anggota BKB

- Pendataan KB sasaran × ×
anggota BKB

- Pertemuan BKB per × × × × × × × × × × × ×


kelompok umur

9 Pendataan inventaris BKB × ×

10 Kunjungan rumah × × × × × × × × × × × ×

11 Studi banding ×

12 Lomba Kelompok BKB × × × ×

13 Evaluasi kegiatan BKB × × × × × × × × × × × ×

14 Rujukan BKB × × × × × × × × × × × ×

12
15 Lomba Bayi Balita Sejahtera ×

16 Lomba Ibu Cerdas Ceria ×

17 Lomba Ayah Tangkas ×

Tabel 2. Program Kerja BKB Jalakayana tahun 2015

Program kerja yang ada di BKB Jalakayana dibuat oleh sekretariat


sebagai kendali atas kegiatan secara umum. Program kerja yang dibuat oleh
kader setiap kelompok umur disesuaikan dengan keperluan anggota
kelompok umur.

3. Kegiatan Penyuluhan Kelompok BKB Jalakayana

Proses kegiatan penyuluhan yang dilakukan kader inti dibantu oleh


kader bantu dan kader piket setiap bulannya menggunakan media penyuluhan
yang ada yaitu lembar balik dan kantong wasiat. APE dalam BKB kit sudah
dimiliki oleh BKB Jalakayana sejak awal pembentukan meskipun pada
awalnya belum bisa digunakan secara optimal.

Gambar 1. Pertemuan BKB dengan media kantong wasiat, lembar balik dan KKA

13
Seiring dengan meningkatnya kompetensi kader, penggunaan media
penyuluhan termasuk KKA sudah rutin dipergunakan sehingga anggota BKB
mendapatkan pengetahuan yang semakin meningkat setiap bulannya.

4. Kunjungan Rumah Kelompok BKB Jalakayana

Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan salah satunya untuk


mengevaluasi kehadiran anggota BKB. Hal ini dilakukan untuk
mempertahankan tingginya persentase kehadiran anggota BKB yang
merupakan salah satu indkator keberhasilan kegiatan kelompok BKB.

Gambar 2. Kunjungan rumah anggota BKB Jalakayana

Kunjungan rumah dilakukan sebagai tindak lanjut jika ada anggota tidak
hadir dengan tujuan pemantauan perkembangan bayi balita tetap berjalan.
Kunjungan rumah pun dapat dilakukan dengan tujuan memberikan apresiasi
kepada anggota BKB yang aktif hadir dan untuk memotivasi kehadiran
anggota lainnya.

14
5. Pembinaan dan Bimbingan Keluarga Sasaran BKB Jalakayana

Program kerja yang dibuat BKB Jalakayana selain mengacu pada


pedoman peningkatan ketahanan keluarga melalui BKB, program kerja juga
dibuat mengacu pada kebutuhan keluarga sasaran dan potensi yang ada.
Selain kegiatan rutin berupa pertemuan kelompok dengan mengacu pada
kantong wasiat dan lembar balik BKB per umur maka pembinaan juga
dikembangkan dengan kegiatan pengasuhan anak lainnya yang bekerja sama
dengan PAUD Hang Tuah dan kegiatan penyuluhan atau sosialisasi untuk
keluarga sasaran yang difasilitasi oleh Penyuluh KB kelurahan, tenaga
kesehatan puskesmas Gunungsari Ilir dan tenaga kesehatan dari Jalasenastri
atau Lanal Balikpapan.

Gambar 3. Pembinaan keluarga sasaran tentang kesehatan gigi dan mulut

Pembinaan yang diberikan kepada keluarga sasaran beragam materi di


antaranya tentang kesehatan gigi dan mulut, pemberian makan bayi dan anak,
pengasuhan dan lainnya.

15
6. Pelatihan/Orientasi Kader BKB Jalakayana

Pada kelompok BKB ada beberapa orang kader yang berperan dalam
memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada orangtua tentang bagaimana
cara merawat dan mengasuh anak dengan baik. Dalam satu kelompok BKB
dibagi menjadi beberapa kelompok umur. Idealnya setiap kelompok umur itu
mempunyai 2-3 orang kader.

Kader inti yaitu kader yang bertugas sebagai penyuluh untuk


menyampaikan materi kepada orang tua dan yang bertanggung jawab atas
jalannya penyuluhan. Kader piket bertugas mengasuh anak balita yang ikut
orangtuanya ke tempat penyuluhan, Kader bantu yang bertugas membantu
kader inti atau kader piket.

Gambar 4. Piagam Pelatihan Penyuluhan Kader BKB

Untuk menunjang kemampuan kader inti, bantu dan piket tentu saja
diperlukan pelatihan, pembinaan dan orientasi kader BKB. Pembinaan rutin
yang diperoleh kader BKB Jalakayana dilaksanakan rutin oleh Penyuluh KB di
tingkat kelurahan melalui pertemuan Rapat Koordinasi IMP se Kelurahan
Gunungsari Ilir dan pembinaan teknis seperti Pelatihan Penyuluhan Kader

16
BKB dan Pelatihan Pengisian KKA. Pembinaan rutin lainnya dilaksanaan oleh
BPMPPKB pada kegiatan pertemuan kader BKB se Kota Balikpapan.

7. Sistem Rujukan BKB Jalakayana

Sejak 2015 BKB Jalakayan sudah menerapkan konsep BKB Holistik


Integrtif yang dalam pelaksanaannya terintegrasi dengan Posyandu dan PAUD.
Pelayanan yang holistik dan integratif artinya setiap anak harus mendapatkan
pelayanan kesehatan, gizi, perawatan kesehatan, pendidikan dan pengasuhan
secara terpadu.

Gambar 5. Formulir rujukan BKB Jalakayana

Untuk memenuhi kebutuhan keluarga sasaran secara menyeluruh


diperlukan kerjasama dari berbagai lintas sektoral, di sinilah kemudian sistem

17
rujukan dapat dipergunakan. Rujukan diperlukan apabila keluarga sasaran
BKB membutuhkan pelayanan kesehatan, gizi, perawatan kesehatan,
pendidikan dan pengasuhan karena perujuk dalam hal ini Pengurus BKB tidak
dapat memberikan secara maksimal karena permasalahan yang ditemui lebik
rumit.

Berikut daftar fasilitas/tenaga profesional tujuan rujukan BKB


Jalakayana :
1. Tenaga kesehatan di Lanal Balikpapan;
2. Penyuluh KB Kelurahan Gunungsari Ilir;
3. Puskesmas Gunungsari Ilir;
4. Psikolog di PKBI Balikpapan;
5. Konselor Menyusui;
6. Konselor Pemberian Makan Bayi dan Anak;
7. Lainnya sesuai kebutuhan.

Puskesmas dan tenaga kesehatan LANAL sebagai mitra sebagai rujukan


dalam bidang kesehatan. Selain itu PKBI Balikpapan juga bisa dijadikan
rujukan jika ditemukan persalahan dalam perkembangan. Penyuluh KB
Kelurahan Gunungsari Ilir sekaligus Konselor Menyusui dan Konselor
Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) juga adalah rujukan yang tepat
untuk permasalahan dalam pertumbuhan terkait asupan gizi dan nutrisi.

D. PELAKSANAAN KEGIATAN BKB

1. Rutinitas Penyuluhan Kelompok BKB Jalakayana

Berdasasrkan program kerja yang telah disusun di setiap awal tahun


baik oleh secretariat maupun oleh kader setiap kelompok umur, yang
diantaranya adalah pertemuan setiap kelompok umur yang dalam
pelaksanaannya pertemuan tersebut dilaksanakan setiap 1 (satu) bulan sekali.

18
25 23 23 23 23 2323 2323
22 22 22
21
20,25
20 1919 1919 1919 19 19 1919
17 17

15

10

sasaran kehadiran

Grafik 3. Grafik perbandingan antara sasaran dan kehadiran anggota BKB


Jalakayan tahun 2015

Pertemuan per kelompok umur masih dilakukan berbarengan dengan


jadwal rutin kegiatan posyandu yakni tanggal 7 setiap bulannya, dipercepat
atau diperlambat jika tanggal tersebut adalah hari libur atau bertepatan
dengan akhir pekan. Hal ini mempunyai keuntungan dan keterbatasan dalam
hal kualitas dan kuantitas pertemuan. Keuntungannya adalah tingginya angka
kehadiran keluarga sasaran dan sekali hadir dalam satu waktu tapi bisa
mendapatkan manfaat yang beagam juga dirasakan praktis oleh keluarga
sasaran. Sperti yang tampak pada grafik di atas bahwa angka kehadiran rata-
rata setiap bulan adalah 96%. Keterbatasannya adalah kurang beragamnya
tambahan materi dan kegiatan yang bisa dilaksanakan sehingga menimbulkan
rasa bosan baik untuk kader kelompok BKB maupun keluarga sasaran.

2. Sarana dan Prasarana BKB Jalakayana

a. Materi dan Media Penyuluhan

Kelompok BKB Jalakayanan dalam melaksanakan kegiatan rutin


berupa pertemuan didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana. Hal

19
yang paling utama adalah tempat pertemuan. Bangunan posyandu
sekaligus BKB dan UPPKS di RT. 51 ini memiliki banyak ruanan yang
masing-masing ada peruntukannya. Ruang BKB letaknya bersebelahan
dengan runag UPPKS Jalakayana. Sedang untuk pertemuan per kelompok
umur setiap bulannya dibagi tempat berdasarkan kesepakatan.

Gambar 6. APE dan buku pedoman penggunaan APE BKB Jalakayana

Sarana lainnya yang harus ada dan sudah dimiliki adalah media
penyuluhan. Berkat dukungan dari Ketua Jalasenastri maka sejak awal
pembentukan BKB Jalakayana sudah memiliki BKB Kit yang isinya antara
lain Alat Permainan Edukatif, buku pedoman BKB, lembar balik. Kartu
Kembang Anak (KKA) dan lainnya. Dalam perjalanannya sampai akhir
tahun 2015 BKB Jalakayana mendapat bantuan baik berupa dana
pembinaan maupun fasilitas penyuluhan bersumber dari pengadaan
APBN dan APBD melalui BPMPPKB Kota Balikpapan.

20
Gambar 8. Media penyuluhan kelompok BKB Jalakayana

b. Media Penyuluhan Pengembangan

Bermain, dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan


menggunakan alat permainan yang mendidik serta alat yang bisa
merangsang perkembangan aspek kognitif, sosial, emosi, dan fisik yang
dimiliki anak. Alat permainan yang mendidik inilah yang kita sebut dengan
alat permainan edukatif (APE).

Gambar 9. APE pengembangan sebagai media edukasi dan penyuluhan

Alat Pendidikan Edukatif (APE) dengan cara membeli mungkin


dirasa lebih mudah dan ekonomis. Namun para kader BKB Jalakayana mau
21
berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan Alat Pendidikan Edukatif
dari barang-barang bekas yang tentu saja lebih ekonomis dari segi biaya.
APE ini juga digunakan sebagai media penyuluhan tergantung jenis dan
kegunaannya.

Gambar 10. APE pengembangan sekaligus media penyuluhan


pengembangan hasil kreasi kader kelompok BKB umur 3-4 tahun

c. Prestasi dan Penghargaan Kelompok BKB Jalakayana

Beberapa prestasi yang pernah didapat oleh BKB Jalakayana dan


oleh kader Pos KB Terpadu Jalakayana di antaranya:

- Juara I Lomba BKB Tingkat Kelurahan Gunungsari Ilir tahun 2014


- Juara I Lomba BKB Tingkat Kecamatan Balikpapan Tengah tahun
2014
- Juara I Lomba BKB tingkat Kelurahan tahun 2015
- Juara I Lomba BKB tingkat kecamatan Balikpapan Tengah tahun 2015
- Juara II Lomba BKB tingkat Kota Balikpapan tahun 2015
- Mewakili Lomba BKB tingkat Provinsi tahun 2016

22
Gambar 11. Piagam dan piala prestasi BKB Jalakayana

d. Sumber Pembiayaan

Pembiayaan kelompok BKB Jalakayana berasal dari berbagai


sumber, antara lain :

- Partisipasi Masyarakat
1) Iuran warga RT. 51 dalam bentuk dana sehat yang dipungut
dengan sistem jimpitan Rp. 10.000,- per Kepala Keluarga setiap
bulannya yang dipergunakan untuk santunan persalinan, orang
sakit, kegaitan posyandu - BKB, kegiatan perayaan 17 Agustus,
dan perbaikan fasilitas umum.
2) Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok
masyarakat.

- Pemerintah
Dukungan berupa dana didapat rutin dari LANAL Balikpapan,
dari Pemerintah Kota melalui Kelurahan, Kecamatan dan BPMPPKB
Kota Balikpapan melalui dana pembinaan lomba. Dana operasional

23
rutin berasal dari APBD Kota Balikpapan melalui BPMPPKB Kota
Balikpapan.

Gambar 12. Buku keuangan BKB Jalakayana sebagai bukti


penerimaan dana operasional

e. Pembinaan Kelompok BKB Jalakayana

BPMPKKB sebagai leading sector dalam bidang Ketahanan Keluarga


dan Penyuluh KB sebagai pembina wilayah yang melakukan kegiatan rutin
untuk memberikan pembinaan kepada kelompok BKB Jalakayana. Selama
tahun 2015 pembinaan rutin oleh BPMPPKB Kota Balikpapan dilakukan
setiap 2 bulan sekali dan pembinaan rutin di kelurahan setiap 1 bulan sekali
melalui rapat koordinasi IMP.

Pembinaan juga dilakukan melalui pelatihan atau bimbingan teknis


yang diselenggarakan di kelurahan, kecamatan dan di BPMPPKB Kota
Balikpapan.

24
f. Pencatatan dan Pelaporan BKB Jalakayana

Sistem pencatatan dan pelaporan yang baik merupakan sebuah


manifestasi bahwa sebuah kelompok kegiatan sudah berjalan dengan baik.
Jadi bisa dikatakan bahwa menjadi hal yang mutlak, sistem pencatatan dan
pelaporan harus ada dalam sebuah kegiatan. Disisi lain dengan sistem
pencatatan dan pelaporan maka perkembangan sebuah kegiatan dapat
diukur secara akurat. Begitu pula dengan kelompok kegiatan BKB
Jalakayana. Selain pencatan pelaporan baku yang ditentukan oleh BKKBN
seperti K/0, C/1 dan R/1, kelompok BKB Jalakayana mengembangkan
sistem pencatatan dan pelaporan untuk mempermudah
pengadministrasian.

Gambar 13. Buku-buku pencatan dan pelaporan kelompok BKB Jalakayana

3. Sumber Daya Manusia Kelompok BKB Jalakayana

Kader inti, kader bantu dan kader piket kelompok BKB Jalakayana
berjumlah 18 orang, sehingga total pengurus dengan ketua, sekretaris dan
bendahara berjumlah 21 orang. Pelatihan yang sudah diperoleh kader adalah
tentang Pengisian KKA dan Penyuluhan BKB.

25
Berikut daftar kader yang mengikuti pelatihan :
a. Pelatihan Penyuluhan BKB

No. Nama Tanggal Pelatihan Pelaksana

1 S. Cholifah
2 Mirsa R
3 Hadina
19 Maret 2015 Kelurahan
4 Umi Pertiwi
Gunungsari Ilir
5 Siti Piasah
6 Arie D
7 Eny S

b. Pelatihan KKA

No. Nama Tanggal Pelatihan Pelaksana

1 Hairani
2 Lenny P
3 Mirsa R
4 Sri Nur
5 Siti Piasah
6 Arie D
7 Eny S
8 Yuyun I
9 Lilien A 19 Maret 2015 Kelurahan

10 Dewi F Gunungsari Ilir

11 Rini W
12 Erni Y
13 Siti Piasah
14 Arie D
15 Hadina
16 S. Cholifah
17 Novieta R
18 Umi Pertiwi

26
19 Eny S
20 Amelia C
21 Intan K
22 Jannah
23 Soraya
24 Lucia T

4. Keterampilan Kader Kelompok BKB Jalakayana

Penyuluhan adalah pemberian penerangan kepada masyarakat


tentang suatu hal yang dianggap perlu baik bersifat informatif, persuasif,
rekreatif atau model gabungan. Keterampilan ini tentu saja sangat penting
dikuasai oleh kader kelompok BKB. Dalam kelompok BKB sasaran
penyuluhan adalah keluarga balita, dalam hal ini bisa ayah, ibu atau
pengasuh yang bersama balita.

Gambar 13. Pelatihan penyuluhan kader BKB Jalakayana

Kelompok BKB Jalakayana sudah pernah melaksanakan pelatihan


penyuluhan kader BKB. Materi dalam pelatihan penyuluhan tentang teknik

27
penyuluhan dan langsung dipraktekan. Kader diminta untuk menentukan
tema sendiri sesuai dengan apa yang dikuasai kemudian menyampaikan
kepada peserta lain yang berlaku sebagai keluarga balita. Waktu
penyuluhan dibatasi 10 menit, termasuk pembukaan, penyampaian isi
penyuluhan dan penutup. Kemudian setelah selesai praktik setiap peserta
pelatihan dievaluasi, yang sudah baik dilakukan dan hal yang harus
ditingkatkan di praktik peserta selanjutnya.

Gambar 14. Piagam penghargaan kader penyuluh BKB

Pengalaman pelatihan penyuluhan untuk beberapa kader ternyata


merupakan pengalaman baru yang menegangkan. Namun dengan praktik
langsung tersebut para kader BKB Jalakayana mendapat pengalaman
penyuluhan yang bisa dipraktekan langsung kepada keluarga sasaran.
Keberhasilan lain adalah kader BKB Jalakayana mengikuti lomba kader BKB
tingkat kota Balikpapan dan mendapat juara harapan III, hasil yang baik
untuk pengalaman pertama kader.

28
Gambar 15. APE pengembangan sebagai media interaksi
untuk keluarga Balita

Keterampilan lain yang harus ditingkatkan oleh kader kelompok


kegiatan BKB Jalakayana selain penyuluhan adalah cara komunikasi, baik
secara verbal maupun non verbal dengan menggunakan media interaksi,
APE pengembangan dan Kartu Kembang Anak (KKA).

29
BAB IV
PENUTUP

Bahwa pelaksanaan kegiatan BKB Jalakayana RT. 51 telah dilaksanakan dengan


upaya maksimal baik dari kader maupun instansi pembina. Diharapkan menjadi
kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh anggota kelompok seluruh kelompok
umur, sesuai tujuan awal yakni meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang
tua dan anggota kelaurga lainnya dalam membina tumbuh kembang balita melalui
rangsangan fisik, motorik, kecerdasan, emosional dan sosial ekonomi untuk
mewujudkan manusia Indonesia berkualitas.

Dengan disusunnya profil kegiatan kelompok BKB Jalakayana ini diharapkan


dapat menjadi gambaran dalam pelaksaan kegiatan. Segala kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak demi kemajuan kelompok kegiatan BKB Jalakayana
sangat dinanti, dan semoga profil ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

30

Anda mungkin juga menyukai