PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sejak tahun 1970 BKKBN sudah mulai dengan Keluarga Berencana (KB)
yang awalnya hanya menggunakan klinik dengan pendekatan kesehatan yang
ditangani para dokter. Namun klinik terbatas jumlahnya. Pada tahun 1973,
BKKBN mulai menjemput bola. Artinya, klinik itu tetap dianggap sebagai markas,
tapi petugas dan sukarelawan mulai dikerahkan dan menyebar ke desa-desa
yang dinamakan dengan KB Bersama Masyarakat. Sekitar tahun 1978, setelah
mulai banyak akseptor, BKKBN memperkenalkan slogan “Dua Anak Cukup”.
Dalam peninjauan bersama Direktur Jenderal, Gubernur, Bupati dan Menteri
Kesehatan, baru diketahui jika di desa, orang-orang yang ingin dua anak ternyata
status gizinya buruk. Pada tahun 1979, bersama Departemen Kesehatan
(Depkes), BKKBN memunculkan gerakan KB Gizi. Gerakan KB dengan Gizi ini
dikembangkan bersama para akseptor yang ada di desa-desa yang kemudian
membentuk Kelompok Akseptor yang pada tahun 1980 berubah nama menjadi
Kelompok Peserta KB yang mempunyai kegiatan baru berupa penimbangan
bayi.
1
B. TUJUAN BKB
1. Tujuan Umum
Terselenggaranya Program Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga
melalui kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) sesuai dengan segmentasi
sasaran, dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan dan kemandirian
berKB bagi anggota kelompok.
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku keluarga
dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang balita dan anak.
b. Terwujudnya peningkatan komitmen Stakeholder terhadap pembinaan
ketahanan BKB.
c. Terwujudnya peningkatan peran mitra kerja dalam pengelolaan program
pembinaan Ketahanan BKB.
d. Terwujudnya peningkatan kesertaan, pembinaan kemandirian ber-KB
bagi anggota kelompok BKB.
C. DASAR PELAKSANAAN
2
7. Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Nomor 72/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
8. Surat Keputusan Lurah Gunungsari Ilir Nomor 400/4/GsI tentang
Pembentukan Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Jalakayana RT. 51
Kelurahan Gunungsari Ilir Kecamatan Balikpapan Tengah.
3
BAB II
GAMBARAN UMUM
B. KEADAAN PENDUDUK
1. Pertumbuhan Penduduk
4
200
198 197
195
190
185
180
178
175 174
170
165 Penduduk Laki-laki
160 Penduduk Perempuan
2014 2015
Sex ratio penduduk RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir 2014 dan 20145
adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Jenis kelamin dan sex rasio di RT. 51 tahun 2014 - 2015
5
C. KEADAAN SOSIAL EKONOMI
Warga di RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir terdiri dari anggota TNI Al dan
masyarakat sipil. Pada tahun 2014 dan 2015 penduduk miskin tercatat 13 jiwa,
atau 3,5% dari seluruh penduduk. Mata pencaharian terdiri dari PNS, TNI AL,
supir, tukang, ojek, swasta dan lain-lain.
D. SOSIAL BUDAYA
Penduduk RT. 51 Kelurahan Gunungsari Ilir terdiri dari berbagai etnis dari
suku Jawa, Banjar, Bugis, Batak, Madura, Padang, Sunda, Manado, Buton dan
Tiongkok. Dengan beragamnya suku tersebut banyak memberikan kontribusi
positif bagi rasa tolerasansi dan kerukunan warga di RT. 51 Kelurahan
Gunungsari Ilir.
6
BAB III
PROGRAM KEGIATAN
7
B. PEMBENTUKAN KELOMPOK BKB JALAKAYANA
8
Pada tahun 2014 atas inisiatif kader dan melihat potensi kelaurga yang
mempunyai balita maka dibentuklah kelompok Bina Keluarga balita (BKB)
Jalakayana dengan harapan bisa menjadi kelompok kegiatan yang bermanfaat
untuk keluarga balita khususnya dan untuk masyarakat umumnya .
9
Selain melalui kegiatan rutin berupa pembinaan posyandu, kebijakan
BKB dengan kegiatan promotif melalui media cetak seperti leaflet dan APE
dalam BKB Kit.
b. Misi
1) Meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.
2) Meningkatkan peran serta keluarga dalam hidup sehat.
3) Meningkatkan peranan orang tua dan keluarga dalam mendidik dan
membantu tumbuh kembang anak.
BKB Jalakayana yang mulai aktif dan melakukan kegiatan sejak tahun
2014 meskipun pada saat itu pencatatan dan pelaporan belum lengkap. Pada
2014 kader masih dalam tahap perkenalan mengenai BKB baik secara
program kegiatan yang sifatnya internal maupun eksternal. Pada 2015 sudah
dilakukan nota kesefahaman antara BKB – Posyandu dan PAUD Hang Tuah
sebagai bentuk kegiatan BKB holistik integratif.
10
berjumlah 19 (sembilan) orang dengan jumlah bayi balita 25 (dua puluh lima)
orang.
98%
96%
96% 96% 96%
96%
94%
92% 91%
88%
86%
84%
1
Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Rata-rata
Pada tahun 2015 aktifitas kelompok BKB Jalakayana semakin aktif dan
beragam. Program kerja menurut rutinitasnya terbagi dari 2 jenis yaitu
kegiatan rutin dan insidental yang kegiatannya sudah direncanakan dalam 1
(satu) tahun. Kegiatan rutin pertemuan per kelompok umur dilakukan satu
bulan sekali. Kegiatan lainnya yang diikuti yaitu pembinaan IMP di kelurahan
dan BPMPPKB serta kegiatan lomba kelompok BKB.
11
Berikut program kerja BKB Jalakayana tahun 2015.
P R O G R A M K E R J A
N0 JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembenahan/melengkapi
2 × × × × × × × × × × × ×
administrasi BKB
6 Pengadaan KKA × ×
7 Pengisian KKA × × × × × × × × × × × ×
- Pendataan KB sasaran × ×
anggota BKB
10 Kunjungan rumah × × × × × × × × × × × ×
11 Studi banding ×
14 Rujukan BKB × × × × × × × × × × × ×
12
15 Lomba Bayi Balita Sejahtera ×
Gambar 1. Pertemuan BKB dengan media kantong wasiat, lembar balik dan KKA
13
Seiring dengan meningkatnya kompetensi kader, penggunaan media
penyuluhan termasuk KKA sudah rutin dipergunakan sehingga anggota BKB
mendapatkan pengetahuan yang semakin meningkat setiap bulannya.
Kunjungan rumah dilakukan sebagai tindak lanjut jika ada anggota tidak
hadir dengan tujuan pemantauan perkembangan bayi balita tetap berjalan.
Kunjungan rumah pun dapat dilakukan dengan tujuan memberikan apresiasi
kepada anggota BKB yang aktif hadir dan untuk memotivasi kehadiran
anggota lainnya.
14
5. Pembinaan dan Bimbingan Keluarga Sasaran BKB Jalakayana
15
6. Pelatihan/Orientasi Kader BKB Jalakayana
Pada kelompok BKB ada beberapa orang kader yang berperan dalam
memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada orangtua tentang bagaimana
cara merawat dan mengasuh anak dengan baik. Dalam satu kelompok BKB
dibagi menjadi beberapa kelompok umur. Idealnya setiap kelompok umur itu
mempunyai 2-3 orang kader.
Untuk menunjang kemampuan kader inti, bantu dan piket tentu saja
diperlukan pelatihan, pembinaan dan orientasi kader BKB. Pembinaan rutin
yang diperoleh kader BKB Jalakayana dilaksanakan rutin oleh Penyuluh KB di
tingkat kelurahan melalui pertemuan Rapat Koordinasi IMP se Kelurahan
Gunungsari Ilir dan pembinaan teknis seperti Pelatihan Penyuluhan Kader
16
BKB dan Pelatihan Pengisian KKA. Pembinaan rutin lainnya dilaksanaan oleh
BPMPPKB pada kegiatan pertemuan kader BKB se Kota Balikpapan.
17
rujukan dapat dipergunakan. Rujukan diperlukan apabila keluarga sasaran
BKB membutuhkan pelayanan kesehatan, gizi, perawatan kesehatan,
pendidikan dan pengasuhan karena perujuk dalam hal ini Pengurus BKB tidak
dapat memberikan secara maksimal karena permasalahan yang ditemui lebik
rumit.
18
25 23 23 23 23 2323 2323
22 22 22
21
20,25
20 1919 1919 1919 19 19 1919
17 17
15
10
sasaran kehadiran
19
yang paling utama adalah tempat pertemuan. Bangunan posyandu
sekaligus BKB dan UPPKS di RT. 51 ini memiliki banyak ruanan yang
masing-masing ada peruntukannya. Ruang BKB letaknya bersebelahan
dengan runag UPPKS Jalakayana. Sedang untuk pertemuan per kelompok
umur setiap bulannya dibagi tempat berdasarkan kesepakatan.
Sarana lainnya yang harus ada dan sudah dimiliki adalah media
penyuluhan. Berkat dukungan dari Ketua Jalasenastri maka sejak awal
pembentukan BKB Jalakayana sudah memiliki BKB Kit yang isinya antara
lain Alat Permainan Edukatif, buku pedoman BKB, lembar balik. Kartu
Kembang Anak (KKA) dan lainnya. Dalam perjalanannya sampai akhir
tahun 2015 BKB Jalakayana mendapat bantuan baik berupa dana
pembinaan maupun fasilitas penyuluhan bersumber dari pengadaan
APBN dan APBD melalui BPMPPKB Kota Balikpapan.
20
Gambar 8. Media penyuluhan kelompok BKB Jalakayana
22
Gambar 11. Piagam dan piala prestasi BKB Jalakayana
d. Sumber Pembiayaan
- Partisipasi Masyarakat
1) Iuran warga RT. 51 dalam bentuk dana sehat yang dipungut
dengan sistem jimpitan Rp. 10.000,- per Kepala Keluarga setiap
bulannya yang dipergunakan untuk santunan persalinan, orang
sakit, kegaitan posyandu - BKB, kegiatan perayaan 17 Agustus,
dan perbaikan fasilitas umum.
2) Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok
masyarakat.
- Pemerintah
Dukungan berupa dana didapat rutin dari LANAL Balikpapan,
dari Pemerintah Kota melalui Kelurahan, Kecamatan dan BPMPPKB
Kota Balikpapan melalui dana pembinaan lomba. Dana operasional
23
rutin berasal dari APBD Kota Balikpapan melalui BPMPPKB Kota
Balikpapan.
24
f. Pencatatan dan Pelaporan BKB Jalakayana
Kader inti, kader bantu dan kader piket kelompok BKB Jalakayana
berjumlah 18 orang, sehingga total pengurus dengan ketua, sekretaris dan
bendahara berjumlah 21 orang. Pelatihan yang sudah diperoleh kader adalah
tentang Pengisian KKA dan Penyuluhan BKB.
25
Berikut daftar kader yang mengikuti pelatihan :
a. Pelatihan Penyuluhan BKB
1 S. Cholifah
2 Mirsa R
3 Hadina
19 Maret 2015 Kelurahan
4 Umi Pertiwi
Gunungsari Ilir
5 Siti Piasah
6 Arie D
7 Eny S
b. Pelatihan KKA
1 Hairani
2 Lenny P
3 Mirsa R
4 Sri Nur
5 Siti Piasah
6 Arie D
7 Eny S
8 Yuyun I
9 Lilien A 19 Maret 2015 Kelurahan
11 Rini W
12 Erni Y
13 Siti Piasah
14 Arie D
15 Hadina
16 S. Cholifah
17 Novieta R
18 Umi Pertiwi
26
19 Eny S
20 Amelia C
21 Intan K
22 Jannah
23 Soraya
24 Lucia T
27
penyuluhan dan langsung dipraktekan. Kader diminta untuk menentukan
tema sendiri sesuai dengan apa yang dikuasai kemudian menyampaikan
kepada peserta lain yang berlaku sebagai keluarga balita. Waktu
penyuluhan dibatasi 10 menit, termasuk pembukaan, penyampaian isi
penyuluhan dan penutup. Kemudian setelah selesai praktik setiap peserta
pelatihan dievaluasi, yang sudah baik dilakukan dan hal yang harus
ditingkatkan di praktik peserta selanjutnya.
28
Gambar 15. APE pengembangan sebagai media interaksi
untuk keluarga Balita
29
BAB IV
PENUTUP
30