Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama

10

(sepuluh)

tahun

terakhir

sejak

desentralisasi

program

Kependudukan dan Keluarga Berencana (KKB), Total Fertility Rate (TFR)


yang merupakan core bussiness BKKBN stagnan pada angka 2,6 anak per
wanita (SDKI 2007, SDKI 2012). Padahal, target Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) pada akhir tahun 2014 diharapkan
turun menjadi 2,36 anak per wanita.

Angka kesertaan ber-KB atau

Contraceptive Prevalence Rate (CPR) hanya naik 0,5 persen dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir, yaitu dari 57,4 persen menjadi 57,9 persen,
sementara target pencapaiannya 61,5 persen. Demikian juga unmet-need
(kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani) masih berada pada angka 11,5
persen dan harus diturunkan menjadi 6,5 persen pada akhir tahun 2014.

Sebenarnya pemerintah telah bekerja keras untuk mencapai target sasaran


pembangunan tersebut. Namun karena berbagai kendala, maka sasaran
tersebut tidak tercapai.

Salah satu faktor penyebab yang paling dominan

adalah jumlah Penyuluh Keluarga Berencana/Petugas Lapangan KB yang


memiliki peran sebagai tenaga penggerak program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga di tingkat lapangan terus berkurang.

Penyuluh Keluarga Berencana atau PKB adalah Pegawai Negeri Sipil (PNSFungsional) yang diangkat oleh pejabat yang berwenang, yang ditugaskan
dan diberi tanggung jawab untuk melaksanakan/mengelola, menggerakkan,
memberdayakan, serta menggalang kemitraan dengan berbagai pihak di
tingkat lini lapangan dalam pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga bersama Institusi Masyarakat
Pedesaan/Perkotaan
Berencana

atau

(IMP).

PLKB

Sedangkan

adalah

PNS

Petugas
Non

Lapangan

Struktural

Keluarga

atau

Non-

PNS/honorer/kontrak yang mempunyai tugas dan tanggung jawab sama


dengan PKB, yang diangkat karena terbatasnya formasi PNS untuk PKB.

Sejak digulirkannya otonomi daerah pada tahun 2003, jumlah PKB/PLKB


yang semula sekitar 40.000 orang mengalami penurunan secara drastis.
Sebagai gambaran, jumlah PKB/PLKB pada saat ini sebanyak 22.481 orang,
terdiri dari 13.790 orang PKB, 3.414 orang PLKB PNS, dan 5.277 orang
PLKB Non PNS ( sumber: Laporan Perwakilan BKKBN Provinsi, November
2013).

Berkurangnya jumlah PKB/PLKB tersebut disebabkan oleh beberapa hal yang


mendasar, antara lain karena memasuki usia pensiun, mutasi ke SKPD lain
di lingkungan Pemda, dan mendapat promosi jabatan tertentu. Sementara
berkurangnya

jumlah

PKB/PLKB

tersebut

tidak

diimbangi

dengan

penambahan atau rekrutmen PKB/PLKB baru yang memadai.

Untuk memberikan penghargaan kepada para penyuluh KB atas tugas dan


fungsinya sebagai tenaga penggerak pembangunan Kependudukan, KB dan
Pembangunan Keluarga di desa/kelurahan sekaligus untuk meningkatkan
kompetensi SDM lini lapangan, BKKBN bekerja sama dengan Universitas
Terbuka (UT) menyediakan bantuan biaya pendidikan bagi PKB Terampil
yang memenuhi persyaratan untuk melaksanakan Pendidikan Jangka
Panjang Strata 1.

Universitas Terbuka merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri (PTN)


di

Indonesia

yang

menyelenggarakan

pendidikan

melalui

sistem

pembelajaran terbuka dan jarak jauh (online). Melalui sistem pembelajaran


yang diselenggarakan di UT tersebut dimungkinkan para PKB yang tugasnya
di Desa/Kelurahan dapat mengikuti pembelajaran tanpa mengganggu
tugasnya sehari-hari di lapangan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya Pedoman yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan
program beasiswa jangka panjang strata 1

bagi PKB di Universitas

Terbuka untuk mendukung pencapaian sasaran program Kependudukan,


KB, dan Pembangunan Keluarga.

2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya kesamaan pengertian dan persepsi dalam pelaksanaan
program beasiswa bagi Penyuluh KB.
b. Terwujudnya sinkronisasi dalam pelaksanaan program pemberian
beasiswa bagi Penyuluh KB.
c. Terwujudnya standar dalam pelaksanaan penyelenggaraan program
beasiswa bagi Penyuluh KB.

A. Sasaran Pengguna
1. BKKBN
2. Perwakilan BKKBN Provinsi
3. SKPD KB Kabupaten dan Kota
4. Penyuluh KB

B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Pelaksanaan Program Beasiswa Jangka Panjang
Strata 1 bagi Penyuluh Keluarga Berencana di Universitas Terbuka meliputi:
perencanaan,

pelaksanaan,

pemantauan

dan

evaluasi,

pelaporan,

pembiayaan.

C. Batasan Pengertian
1. Program Beasiswa Jangka Panjang

Strata 1

Bagi

Penyuluh

Keluarga Berencana di Universitas Terbuka adalah program bantuan


biaya pendidikan yang diberikan kepada Penyuluh KB Terampil untuk
melaksanakan pendidikan jangka panjang Strata 1 di Universitas Terbuka

2. Penyuluh KB Terampil adalah Penyuluh KB yang berada pada posisi


jenjang jabatan fungsional terampil
3. Universitas Terbuka adalah perguruan tinggi negeri (PTN) yang
menyelenggarakan pendidikan melalui sistem terbuka dan jarak jauh
4. Jarak jauh dalam sistem pembelajaran UT mengandung pengertian
adanya jarak antara yang belajar dan yang mengajar. Jarak jauh ini
dijembatani dengan media yang khusus dikembangkan untuk sistem
belajar jarak jauh.
5. Tutorial online atau Tuton adalah sistem belajar yang disediakan oleh
UT dalam bentuk pertemuan tutorial jarak jauh dengan memanfaatkan
teknologi yang memungkinkan mahasiswa bertatap muka dengan
pengajar.

BAB II
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Kebijakan
1. Pelaksanaan pemberian beasiswa bagi Penyuluh Keluarga Berencana
diarahkan untuk meningkatkan kompetensi yang berdampak pada
peningkatan profesionalisme, kesejahteraan, dan kuantitas sumber daya
manusia (SDM) di lini lapangan dalam mendukung pencapaian sasaran
program

Kependudukan,

Keluarga

Berencana,

dan

Pembangunan

Keluarga.
2. Peningkatan

kompetensi

SDM

di

menggunakan sistem pembelajaran

lapangan

dilakukan

dengan

jauh bagi Penyuluh Keluarga

Berencana tanpa harus meninggalkan tugas dan fungsinya.

B. Strategi
1. Melakukan koordinasi di semua tingkatan dalam pelaksanaan pendidikan
melalui skema beasiswa bagi Penyuluh Keluarga Berencana dengan
Universitas Terbuka.
2. Membentuk tim pengelola pelaksanaan beasiswa dengan melibatkan
komponen terkait.
3. Mengoptimalisasi pemanfaatan database Penyuluh Keluarga Berencana
berbasis teknologi informasi.
4. Menetapkan

kriteria

penerima

beasiswa

bagi

Berencana.
5. Menyiapkan dukungan anggaran beasiswa.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.

Penyuluh

Keluarga

BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA JANGKA
PANJANG STRATA 1 BAGI PENYULUH KB
DI UNIVERSITAS TERBUKA
A.

Perencanaan
1. Identifikasi Calon Penerima Beasiswa
a. Penjaringan para calon penerima beasiswa jangka panjang strata 1
Universitas Terbuka bersumber pada data basis PLKB online yang
dikembangkan oleh BKKBN dan dilakukan verifikasi dengan kriteria
sebagai berikut:
1) Penyuluh Keluarga Berencana Terampil;
2) Usia maksimum 50 tahun saat pengusulan calon mahasiswa baru
(per Juni 2014);
3) Pendidikan terakhir SLTA dan Diploma (dibuktikan dengan ijazah);
b. Bersurat ke Perwakilan BKKBN Provinsi agar berkoordinasi ke SKPDKB Kabupaten/Kota untuk mengusulkan calon peserta beasiswa yang
sesuai dengan persyaratan.
c. Menjaring peserta melalui Pengurus IPeKB Pusat dan Provinsi

2. Persyaratan dan Kriteria Penerima Beasiswa


Setiap Penyuluh KB yang mendapatkan beasiswa Jangka Panjang
Strata 1 di Universitas Terbuka, harus memenuhi persyaratan dan
ketentuan sebagai berikut:
a. Berijazah SLTA/sederajat, dan/atau Diploma yang dibuktikan dengan
melampirkan foto kopi ijazah yang telah dilegalisir;
b. Membuat surat pernyataan sanggup menyelesaikan perkuliahan
selama 5 (lima) tahun atau 10 (sepuluh) semester dan tetap
menjalankan tugas sebagai Penyuluh Keluarga Berencana. Apabila
perkuliahan diselesaikan lebih dari 10 (sepuluh) semester maka tetap
akan menyelesaikan dengan biaya mandiri

c. Melampirkan surat pernyataan dari atasan langsung bahwa selama


mengikuti pendidikan, yang bersangkutan tidak dipindah tugaskan
sampai dengan minimal 5 (lima) tahun setelah selesai studi;
d. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
(berkelakuan baik);
e. Program studi yang dipilih sesuai dengan ketentuan BKKBN;
f. Mendapat izin secara tertulis dari Pejabat yang berwenang.
g. Menguasai teknologi informasi (TI) atau ketrampilan dasar TI;
h. Sanggup dan bersedia mentaati peraturan yang telah ditetapkan oleh
BKKBN dan Universitas Terbuka.

3. Fakultas, Jurusan, dan Program Studi


a. Kepada calon peserta beasiswa diberikan kebebasan untuk memilih
salah satu dari 5 (lima) fakultas dengan jurusan dan program studi
sebagai berikut:
1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)
a) Jurusan Komunikasi
- Program studi Ilmu Komunikasi (S-1)
b) Jurusan Sosiologi
c)

Program studi Sosiologi (S-1)

Jurusan Ilmu Pemerintahan


-

Ilmu Pemerintahan

2) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)


a) Jurusan Statistika
-

Program Studi Satistika

3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)


a)

Program S-1 PG Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

4) Fakultas Ekonomi (FEKOM)


a)

Ekonomi Pembangunan

b)

Manajemen

b. Program Studi UT yang dipilih oleh BKKBN bagi PKB peserta


beasiswa adalah Sistem Paket Semester Non Tutorial Tatap Muka
(SIPAS NON TTM).

B. Pengorganisasian
Untuk memperlancar pengelolaan Program Beasiswa Jangka Panjang Strata
1 bagi PKB di UT, perlu dibentuk Kelompok Kerja (POKJA) secara berjenjang,
yaitu pusat, provinsi, kabupaten/kota dengan susunan organisasi sebagai
berikut:
1. Susunan Organisasi
a. Pusat
Pengarah

: Kepala BKKBN

Penanggungjawab : 1) Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan


Pengembangan
2) Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan
Informasi
Pelaksana

: 1) Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan


Kependudukan dan Keluarga Berencana
2) Direktur Bina Lini Lapangan

Anggota

: 1) Kepala Biro Kepegawaian


2) Kepala Biro Hukum, Organisasi dan
Hubungan Masyarakat
3) Direktur Advokasi dan Komunikasi, Informasi,
dan Edukasi
4) Inspektorat Ketenagaan dan Administrasi
Umum
5) Inspektorat Keuangan dan Perbekalan
6) Kasubdit Tenaga Lini Lapangan
7) Kepala Bagian Pengembangan Pegawai
8) Kasubdit Pengembangan Advokasi KIE
9) Kasubdit Hubungan dengan lembaga
Pemerintah Pusat dan Provinsi
10) Kepala Bidang Program dan Kerjasama
Diklat

b. Provinsi
Penanggungjawab : Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi/BPMPKB
Provinsi DKI Jakarta
Pelaksana

: 1) Kepala Bidang Pelatihan, Penelitian, dan


Pengembangan
2) Kepala Bidang Advokasi, Penggerakan, dan
Informasi

Anggota

:1) Sekretaris
2) Kasubbag Kepegawaian dan Hukum
3) Kasubbag Perencanaan
4) Kasubbag Program dan Kerjasama
5) Kasubbid Hubungan Antar lembaga dan Lini
Lapangan

c. Kabupaten/Kota
Penanggungjawab : Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota
Pelaksana

: Eselon III yang membidangi urusan kepegawaian

Anggota

: Eselon III dan IV yang membidangi urusan


kepegawaian.

2. Tugas dan tanggung jawab kelompok kerja


a. Kabupaten dan Kota
1) Melakukan identifikasi data Penyuluh KB sebagai calon
penerima beasiswa sesuai dengan kriteria:
2) Mengeluarkan surat izin belajar bagi Penyuluh KB terampil;
3) Membuat surat pernyataan

bahwa selama Penyuluh KB

Terampil mengikuti pendidikan dan selama 2 (dua) tahun


setelah selesai studi tidak akan dipindah tugaskan;
4) Mengoordinasikan

calon

penerima

beasiswa

Universitas

Terbuka dengan Kepala Badan Kepegawaian Daerah;

5) Mengusulkan calon mahasiswa Universitas Terbuka yang


memenuhi persyaratan ke Perwakilan BKKBN Provinsi;
6) Memfasilitasi PKB peserta beasiswa dalam mengakses belajar
mengajar melalui online dan akses ke UPBJJ-UT;
7) Membina para PKB peserta beasisiwa agar dapat mengikuti
kuliah dengan baik dan dapat lulus tepat waktu. Karena bagi
PKB mahasisiwa yang pada semester II masih mendapatkan IP
kurang

dari

(dua)

maka

tidak

diperkenankan

untuk

melanjutkan lagi;
8) Melakukan

monitoring

dan

evaluasi

serta

memfasilitasi

Penyuluh KB Terampil yang mengikuti program studi jangka


panjang di Universitas Terbuka
b. Provinsi
1) Menerima dan mengumpulkan data calon mahasiswa yang
diusulkan oleh SKPD KB;
2) Melakukan verifikasi calon mahasiswa yang akan mendapatkan
beasiswa;
3) Mengusulkan calon mahasiswa Universitas Terbuka yang
memenuhi persyaratan ke BKKBN Pusat secara kolektif;
4) Melakukan monitoring, evaluasi dan memfasilitasi Penyuluh KB
Terampil yang mengikuti program studi jangka panjang di
Universitas Terbuka.

c. Pusat
1) Menyeleksi nama-nama calon mahasiswa yang dikirim oleh
Provinsi;
2) Menetapkan nama-nama yang lulus seleksi administrasi sesuai
persyaratan dan minat program studi yang telah ditentukan;
3) Mengirimkan

nama-nama

calon

menerima

beasiswa

ke

Universitas Terbuka;
4) Menginformasikan kepada Provinsi, Kabupaten dan Kota namanama penyuluh KB yang lulus seleksi dan berhak mengikuti
perkuliahan;
10

5) Memantau perkembangan calon peserta penerima beasiswa


tentang perkembangan selama mengikuti studi;
6) Melakukan sosialisasi kepada seluruh SKPD-KB Provinsi,
Kabupaten, dan Kota berdasarkan surat penerimaan calon
mahasiswa dari BKKBN Pusat;
7) Melakukan monitoring dan evaluasi serta memfasilitasi Penyuluh
KB Terampil yang mengikuti program studi jangka panjang di
Universitas Terbuka

C. Pelaksanaan
1. Seleksi
Seleksi calon penerima beasiswa studi jangka panjang Strata 1 bagi
Penyuluh KB dilakukan oleh Tim

atau Kelompok Kerja yang telah

dibentuk secara berjenjang. Seleksi dilakukan secara administrasi


berdasarkan kelengkapan yang diusulkan oleh tingkat Kabupaten dan
Kota.
Calon

penerima

diinformasikan

beasiswa

oleh

BKKBN

yang

dinyatakan

melalui

lulus

Perwakilan

seleksi

BKKBN

akan

Provinsi.

Selanjutnya akan dilakukan proses registrasi.


2. Registrasi
Regestrasi akan dilakukan secara kolektif oleh BKKBN pusat yang mulai
dibuka pada tanggal 2 Juni s/d 2 Juli 2014
a. Penyuluh KB yang telah dinyatakan lulus seleksi harap segera
melakukan pendaftaran/registrasi pada Universitas Terbuka secara
online melalui http://www.ut.ac.id atau menghubungi Unit Program
Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) terdekat (daftar
alamat telepon UPBJJ-UT terlampir)
b. Mencatat data pribadi (DP) beserta mata kuliah yang diambil pada
semester pertama;

11

c. Dalam menentukan mata kuliah, mahasiswa memilih mata kuliah


sesuai sistem yang telah ditentukan oleh BKKBN dan Universitas
Terbuka.

3. Perkuliahan
a. Perkuliahan berlangsung selama 5 (lima)

tahun atau 10 (sepuluh)

semester;
b. Mahasiswa yang melebihi dari jangka waktu yang ditetapkan akan
menanggung biaya perkuliahan pada semester berikutnya secara
mandiri

4. Tugas dan tanggung jawab penerima beasiswa


a. Mengikuti jadual perkuliahan sesuai kalender akademik;
b. Membuat laporan tiap semester utuk diserahkan kepada Direktorat
Bina Lini Lapangan dalam rangka pemantapan perkembangan
mahasiswa tiap semesternya.

5. Pembiayaan
Seluruh pembiayaan yang berkaitan dengan pelaksanaan beasiswa bagi
Penyuluh KB dibebankan pada anggaran APBN BKKBN untuk 10
(sepuluh) semester meliputi:
a. Jenis pembiayaan:
1) Biaya perkuliahan/SPP
2) Jaket almamater
3) Bahan ajar
4) Transport tutorial (6 kali pertemuan) per semester
5) Biaya penyelesaian tugas akhir (penelitian/penyusunan karya
ilmiah)
b. Jangka waktu pembiayaan:
BKKBN memberikan dukungan pembiayaan selama batas waktu 5
(lima) tahun. Apabila penerima beasiswa di kemudian hari tidak
mampu menyelesaikan studi pada batas waktu yang ditentukan, maka
seluruh beban pembiayaan studi selanjutnya dibebankan pada yang
bersangkutan.
12

6. Pelaporan
Setiap penerima beasiswa (mahasiswa) membuat laporan tiap semester
dan diserahkan kepada BKKBN up. Direktorat Bina Lini Lapangan dan
Pusdiklat KKB melalui Perwakilan BKKBN Provinsi dalam rangka
pemantauan perkembangan mahasiswa tiap semesternya

7. Penyesuaian Ijazah
Apabila Penyuluh KB Terampil telah selesai menempuh pendidikan
Jangka Panjang Strata 1 sesuai dengan bidang studi yang ditetapkan dan
memperoleh ijazah, maka ijazah tersebut diperhitungkan dengan angka
kredit jabatan fungsional Penyuluh KB sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

D. Pemantauan dan Evaluasi


1. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penyelenggaraan program Beasiswa Jangka
Panjang Strata 1 UT bagi Penyuluh KB di UT meliputi:
a. Indikator input
1) Tersedianya Pedoman Pelaksanaan Program Beasiswa Jangka
Panjang Strata 1 UT bagi Penyuluh KB di UT;
2) Tersedianya database PKB/PKB yang secara akurat dan up to
date;
3) Terbentuknya Kelompok Kerja Program Beasiswa Beasiswa
Jangka Panjang Strata 1 UT bagi Penyuluh KB di UT di tingkat
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten dan Kota;
4) Tersedianya sarana penunjang program beasiswa jangka panjang
strata 1 UT bagi Penyuluh KB di UT;
5) Tersedianya pendanaan program beasiswa jangka panjang strata
1 UT bagi Penyuluh KB di UT
b. Indikator proses
1) Terlaksananya pertemuan berkala sesuai dengan ketentuan UT
sebagai bagian dari proses belajar mengajar;
13

2) Terlaksananya

advokasi,

promosi

dan

sosialisasi

tentang

penyelenggaraan program beasiswa strata 1 UT bagi PKB;


3) Terdistribusinya sarana dan kelengkapan belajar kepada penerima
beasiswa;
4) Terselenggaranya pemantauan, bimbingan, fasilitasi dan evaluasi
program Beasiswa strata 1

UT bagi Penyuluh KB

c. Indikator Output
1) Rata-rata hasil studi penerima beasiswa;
2) Jumlah dan persentasi kelulusan para penerima beasiswa

2. Pemantauan dan evaluasi


a. Tujuan
1) Pemantauan program beasiswa strata 1 UT bagi Penyuluh KB
bertujuan

untuk

mengamati

perkembangan

penyelenggaraan

program beasiswa strata 1 UT bagi Penyuluh KB dan melihat


kesesuaian antara perencanaan program dan pelaksanaan di
lapangan;
2) Evaluasi program beasiswa strata 1 UT bagi Penyuluh KB
bertujuan untuk melihat pencapaian indikator keberhasilan sebagai
mana yang telah ditetapkan.
b. Mekanisme
Mekanisme pemantauan dan evaluasi dilakukan secara berkala dan
berjenjang oleh Kelompok Kerja Program Beasiswa Strata 1 UT bagi
Penyuluh KB melalui kegiatan:
1) Pertemuan koordinasi
2) Kunjungan lapangan/Supervisi fasilitatif
3) Survei.

3. Penanganan Keluhan
Jika dalam pelaksanaan program beasiswa strata 1 UT bagi Penyuluh KB,
ditemui beberapa kendala maka BKKBN, Perwakilan BKKBN Provinsi,
dan SKPD KB Kabupaten dan Kota harus memberikan jawaban terhadap
keluhan tersebut, Untuk lebih memudahkan pengaduan tersebut, maka
perlu diatur tata mekanisme pengaduan sebagai berikut:
14

a. Keluhan permasalahan akademis atau proses belajar mengajar


ditangani oleh pewakilan UT terdekat.
b. Keluhan non akademis atau permasalahan kepegawaian dan
dukungan administrasi ditangani oleh BKKBN, Perwakilan BKKBN
Provinsi, dan SKPD KB.

15

BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan program beasiswa bagi Penyuluh Keluarga Berencana diarahkan
untuk meningkatkan kompetensi. Dengan demikian, melalui program ini diharapkan
meningkatkan profesionalisme, kesejahteraan, dan kuantitas sumber daya manusia
di lini lapangan dalam mendukung pencapaian sasaran program Kependudukan,
Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga.

Karena Penyuluh KB merupakan profesi yang kehadirannya di masyarakat sangat


dibutuhkan, maka upaya peningkatan kompetensi Penyuluh KB dilakukan dengan
menggunakan sistem pembelajaran yang memungkinkan yang bersangkutan tidak
meninggalkan tugas dan fungsinya sebagai Penyuluh KB.

Pedoman Pelaksanaan Program Beasiswa bagi Penyuluh KB di Universitas Terbuka


ini dimaksudkan sebagai kerangka acuan bagi para pengelola program KKBPK
dalam memberikan bantuan beasiswa bagi Penyuluh KB di Universitas Terbuka
untuk

mendukung

pencapaian

sasaran

program

Kependudukan,

KB,

dan

Pembangunan Keluarga.Secara garis besar pedoman ini memuat prosedur


pelaksanaan program beasiswa bagi Penyuluh KB, yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pemantauan serta evaluasi.
Dengan

tersusunnya

pedoman

ini

diharapkan

dapat

terjadi

keseragaman

pemahaman bagi para pengelola tentang pelaksanaan program beasiswa starata 1


bagi Penyuluh KB di Universitas Terbuka.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal, 23 April 2014
KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN
KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

Prof. dr. H. Fasli Jalal, Ph.D, Sp.GK

16

Anda mungkin juga menyukai