PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama
10
(sepuluh)
tahun
terakhir
sejak
desentralisasi
program
Contraceptive Prevalence Rate (CPR) hanya naik 0,5 persen dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir, yaitu dari 57,4 persen menjadi 57,9 persen,
sementara target pencapaiannya 61,5 persen. Demikian juga unmet-need
(kebutuhan ber-KB yang tidak terlayani) masih berada pada angka 11,5
persen dan harus diturunkan menjadi 6,5 persen pada akhir tahun 2014.
Penyuluh Keluarga Berencana atau PKB adalah Pegawai Negeri Sipil (PNSFungsional) yang diangkat oleh pejabat yang berwenang, yang ditugaskan
dan diberi tanggung jawab untuk melaksanakan/mengelola, menggerakkan,
memberdayakan, serta menggalang kemitraan dengan berbagai pihak di
tingkat lini lapangan dalam pelaksanaan program Kependudukan, Keluarga
Berencana dan Pembangunan Keluarga bersama Institusi Masyarakat
Pedesaan/Perkotaan
Berencana
atau
(IMP).
PLKB
Sedangkan
adalah
PNS
Petugas
Non
Lapangan
Struktural
Keluarga
atau
Non-
jumlah
PKB/PLKB
tersebut
tidak
diimbangi
dengan
Indonesia
yang
menyelenggarakan
pendidikan
melalui
sistem
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tersedianya Pedoman yang dipakai sebagai acuan dalam pelaksanaan
program beasiswa jangka panjang strata 1
2. Tujuan Khusus
a. Terwujudnya kesamaan pengertian dan persepsi dalam pelaksanaan
program beasiswa bagi Penyuluh KB.
b. Terwujudnya sinkronisasi dalam pelaksanaan program pemberian
beasiswa bagi Penyuluh KB.
c. Terwujudnya standar dalam pelaksanaan penyelenggaraan program
beasiswa bagi Penyuluh KB.
A. Sasaran Pengguna
1. BKKBN
2. Perwakilan BKKBN Provinsi
3. SKPD KB Kabupaten dan Kota
4. Penyuluh KB
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Pelaksanaan Program Beasiswa Jangka Panjang
Strata 1 bagi Penyuluh Keluarga Berencana di Universitas Terbuka meliputi:
perencanaan,
pelaksanaan,
pemantauan
dan
evaluasi,
pelaporan,
pembiayaan.
C. Batasan Pengertian
1. Program Beasiswa Jangka Panjang
Strata 1
Bagi
Penyuluh
BAB II
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Kebijakan
1. Pelaksanaan pemberian beasiswa bagi Penyuluh Keluarga Berencana
diarahkan untuk meningkatkan kompetensi yang berdampak pada
peningkatan profesionalisme, kesejahteraan, dan kuantitas sumber daya
manusia (SDM) di lini lapangan dalam mendukung pencapaian sasaran
program
Kependudukan,
Keluarga
Berencana,
dan
Pembangunan
Keluarga.
2. Peningkatan
kompetensi
SDM
di
lapangan
dilakukan
dengan
B. Strategi
1. Melakukan koordinasi di semua tingkatan dalam pelaksanaan pendidikan
melalui skema beasiswa bagi Penyuluh Keluarga Berencana dengan
Universitas Terbuka.
2. Membentuk tim pengelola pelaksanaan beasiswa dengan melibatkan
komponen terkait.
3. Mengoptimalisasi pemanfaatan database Penyuluh Keluarga Berencana
berbasis teknologi informasi.
4. Menetapkan
kriteria
penerima
beasiswa
bagi
Berencana.
5. Menyiapkan dukungan anggaran beasiswa.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala.
Penyuluh
Keluarga
BAB III
PROSEDUR PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA JANGKA
PANJANG STRATA 1 BAGI PENYULUH KB
DI UNIVERSITAS TERBUKA
A.
Perencanaan
1. Identifikasi Calon Penerima Beasiswa
a. Penjaringan para calon penerima beasiswa jangka panjang strata 1
Universitas Terbuka bersumber pada data basis PLKB online yang
dikembangkan oleh BKKBN dan dilakukan verifikasi dengan kriteria
sebagai berikut:
1) Penyuluh Keluarga Berencana Terampil;
2) Usia maksimum 50 tahun saat pengusulan calon mahasiswa baru
(per Juni 2014);
3) Pendidikan terakhir SLTA dan Diploma (dibuktikan dengan ijazah);
b. Bersurat ke Perwakilan BKKBN Provinsi agar berkoordinasi ke SKPDKB Kabupaten/Kota untuk mengusulkan calon peserta beasiswa yang
sesuai dengan persyaratan.
c. Menjaring peserta melalui Pengurus IPeKB Pusat dan Provinsi
Ilmu Pemerintahan
Ekonomi Pembangunan
b)
Manajemen
B. Pengorganisasian
Untuk memperlancar pengelolaan Program Beasiswa Jangka Panjang Strata
1 bagi PKB di UT, perlu dibentuk Kelompok Kerja (POKJA) secara berjenjang,
yaitu pusat, provinsi, kabupaten/kota dengan susunan organisasi sebagai
berikut:
1. Susunan Organisasi
a. Pusat
Pengarah
: Kepala BKKBN
Anggota
b. Provinsi
Penanggungjawab : Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi/BPMPKB
Provinsi DKI Jakarta
Pelaksana
Anggota
:1) Sekretaris
2) Kasubbag Kepegawaian dan Hukum
3) Kasubbag Perencanaan
4) Kasubbag Program dan Kerjasama
5) Kasubbid Hubungan Antar lembaga dan Lini
Lapangan
c. Kabupaten/Kota
Penanggungjawab : Kepala SKPD-KB Kabupaten dan Kota
Pelaksana
Anggota
calon
penerima
beasiswa
Universitas
dari
(dua)
maka
tidak
diperkenankan
untuk
melanjutkan lagi;
8) Melakukan
monitoring
dan
evaluasi
serta
memfasilitasi
c. Pusat
1) Menyeleksi nama-nama calon mahasiswa yang dikirim oleh
Provinsi;
2) Menetapkan nama-nama yang lulus seleksi administrasi sesuai
persyaratan dan minat program studi yang telah ditentukan;
3) Mengirimkan
nama-nama
calon
menerima
beasiswa
ke
Universitas Terbuka;
4) Menginformasikan kepada Provinsi, Kabupaten dan Kota namanama penyuluh KB yang lulus seleksi dan berhak mengikuti
perkuliahan;
10
C. Pelaksanaan
1. Seleksi
Seleksi calon penerima beasiswa studi jangka panjang Strata 1 bagi
Penyuluh KB dilakukan oleh Tim
penerima
diinformasikan
beasiswa
oleh
BKKBN
yang
dinyatakan
melalui
lulus
Perwakilan
seleksi
BKKBN
akan
Provinsi.
11
3. Perkuliahan
a. Perkuliahan berlangsung selama 5 (lima)
semester;
b. Mahasiswa yang melebihi dari jangka waktu yang ditetapkan akan
menanggung biaya perkuliahan pada semester berikutnya secara
mandiri
5. Pembiayaan
Seluruh pembiayaan yang berkaitan dengan pelaksanaan beasiswa bagi
Penyuluh KB dibebankan pada anggaran APBN BKKBN untuk 10
(sepuluh) semester meliputi:
a. Jenis pembiayaan:
1) Biaya perkuliahan/SPP
2) Jaket almamater
3) Bahan ajar
4) Transport tutorial (6 kali pertemuan) per semester
5) Biaya penyelesaian tugas akhir (penelitian/penyusunan karya
ilmiah)
b. Jangka waktu pembiayaan:
BKKBN memberikan dukungan pembiayaan selama batas waktu 5
(lima) tahun. Apabila penerima beasiswa di kemudian hari tidak
mampu menyelesaikan studi pada batas waktu yang ditentukan, maka
seluruh beban pembiayaan studi selanjutnya dibebankan pada yang
bersangkutan.
12
6. Pelaporan
Setiap penerima beasiswa (mahasiswa) membuat laporan tiap semester
dan diserahkan kepada BKKBN up. Direktorat Bina Lini Lapangan dan
Pusdiklat KKB melalui Perwakilan BKKBN Provinsi dalam rangka
pemantauan perkembangan mahasiswa tiap semesternya
7. Penyesuaian Ijazah
Apabila Penyuluh KB Terampil telah selesai menempuh pendidikan
Jangka Panjang Strata 1 sesuai dengan bidang studi yang ditetapkan dan
memperoleh ijazah, maka ijazah tersebut diperhitungkan dengan angka
kredit jabatan fungsional Penyuluh KB sesuai dengan ketentuan yang
berlaku
2) Terlaksananya
advokasi,
promosi
dan
sosialisasi
tentang
UT bagi Penyuluh KB
c. Indikator Output
1) Rata-rata hasil studi penerima beasiswa;
2) Jumlah dan persentasi kelulusan para penerima beasiswa
untuk
mengamati
perkembangan
penyelenggaraan
3. Penanganan Keluhan
Jika dalam pelaksanaan program beasiswa strata 1 UT bagi Penyuluh KB,
ditemui beberapa kendala maka BKKBN, Perwakilan BKKBN Provinsi,
dan SKPD KB Kabupaten dan Kota harus memberikan jawaban terhadap
keluhan tersebut, Untuk lebih memudahkan pengaduan tersebut, maka
perlu diatur tata mekanisme pengaduan sebagai berikut:
14
15
BAB IV
PENUTUP
Pelaksanaan program beasiswa bagi Penyuluh Keluarga Berencana diarahkan
untuk meningkatkan kompetensi. Dengan demikian, melalui program ini diharapkan
meningkatkan profesionalisme, kesejahteraan, dan kuantitas sumber daya manusia
di lini lapangan dalam mendukung pencapaian sasaran program Kependudukan,
Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga.
mendukung
pencapaian
sasaran
program
Kependudukan,
KB,
dan
tersusunnya
pedoman
ini
diharapkan
dapat
terjadi
keseragaman
16