1.
2.
3.
4.
NAMA JAGA
JUMLAH JIWA
KEPALA KELUARGA
TOTAL
Dusun/Lingk. 1
Dusun/Lingk. 2
Dusun/Lingk. 3
Dusun/Lingk. 4
81
100
60
69
101
95
65
55
182
195
125
124
38
39
27
27
Jumlah :
310
316
626
131
Tingkat Pendidikan.
TDK TAMAT SD
SD
SMP
SLTA
SARJANA
70
83
60
107
30
Mata Pencaharian.
PETANI
PEDAGANG
PNS
BURUH
68
16
30
19
: 196,5 Ha
: 175 Ha
: 33 Ha
: 85 Ha
: 0,5 Ha
: 70 Ha
Ayam/Itik
Sapi
Anjing
Kucing
Lain-lain
210
82
12
40
Kantor
Desa
Balai
Desa
Jalan
Kab
Jalan
Kec
Jalan
Desa
Mesji
d
Sek
o
Pos
yand
Kntr
PK
1 Bh
1 Bh
1 BH
43
Km
3 Km
8 Km
1 Bh
lah
1 Bh
1 Bh
1
Bh
kebutuhan desa PUTAT LOR, sebagaimana proses yang dilakukan, maka misi
desa .... adalah :
1. Pembangunan Infarstrukrur dibidang pertanian.
2.
Meningkatkan SDM petani dan aparat pemerintah desa
3.
Sistem manajemen pemerintahan terbuka dan bebas Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN)
4.
Merehabilitasi sarana fisik yang telah ditelantarkan
5.
Membuka sarana perekonomian desa lewat usaha kecil dan menengah
(UKM) dan lain-lain untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
6.
Mengangkat potensi budaya di desa
7.
Meningkatkan mutu pendidikan
8.
Tersedianya pusat kegiatan kreatifitas generasi muda yaitu olah raga dan
kesenian
9.
Mengakomodir potensi kaum perempuan dan semua aspek sebagai upaya
penyetaraan gender
STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
Program Desa diawali dari musyawarah Desa yang dihadiri oleh tokoh-tokoh
masyarakat, tokoh Agama, RT / RW, Pemerintah Desa beserta BPD dalam rangka
penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui
permasalahan yang ada di Desa dan kebutuhan apa yang diperlukan oleh
masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai wakil dari masyarakat BPD berperan aktif membantu pemerintah
Desa dalam menyusun program Pembangunan.Pemerintah Desa beserta BPD
merumuskan program Pembangunan Desa, dalam hal ini menyusun Pembangunan
apa yang sifatnya mendesak dan harus dilakukan dengan segera dalam arti
menyusun skala prioritas.
KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
a. Pendapatan Desa
Pendapatan Desa dimaksud meliputi semua pendapatan desa yang terdiri dari :
Pendapatan Asli Daerah ( PAD ), Bagi hasil pajak Kabupaten, Sebagai bagian dari
Retribusi Kabupaten, Alokassi Dana Desa ( ADD ), Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Perdesaan ( PNPM-MP ), Bantuan Keuangan Pemerintah
Provinsi Dan Kabupaten, Dana Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga dll.
b.
Belanja Desa
Belanja Desa sebagaimana dimaksud meliputi semua pengeluaran dari
Rekening Desa yang merupakan desa dalam 1 ( Satu ) tahun anggaran yang tidak
akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa, Belanja sesuai dengan
Permendagri Nomor 37/ 2007 terdiri dari belanja langsung dari Belanja tidak
langsung.
RUMUSAN PRIORITAS MASALAH
A.
Berdasarkan Evaluasi Pembangunan Tahun Sebelumnya
Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa
terhadap kesesuaian antara Program dan Kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa
dan APBD Desa Tahun 2008, Dengan Inplementasi pelaksanaan pembangunan
Tahun 2008.
Dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa catatan masaalah sebagai
berikut :
1.
Kegiatan yang dibiayai dari APBD Desa
a.
Keberhasilan
Pembangunan Posyandu
Tidak ada
B.
Berdasarkan RPJM Desa
Berdasarkan peraturan Desa PUTAT LOR Nomor 141/ 05/ DPS Tahun 2010
tentang RPJM Desa PUTAT LOR, pada tahun 2011 prioritas masalah yang harus
diselesaikan meliputi :
Masaalah Ekonomi
:
7 item
Pendidikan
1.
Pelatihan Wira usaha bagi pemuda
2.
Peningkatan SDM (PKK dan Kader Keuangan Desa)
3.
Gedung TK / PAUD
4.
Pelatihan Home Industry
5.
Pelatihan Perbengkelan
6.
Pelatihan Peternakan
7.
Pelatihan Pertanian
8.
Pelatihan Pembuatan pupuk organik
9.
Sarana TK
Kesehatan
1. Perbaikan saluran pembuangan
2. Pengadaan Sumur Gali dan MCK 15 unit
3. Pengembangan Pembangunan polindes
4. Sarana fogging
Agama
1.
Pembangunan Masjid
2.
Pembangunan / Rehab Mushola
PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di tingkat desa pada dasarrnya
ditentukan oleh sejauh mana Komitmen dan Konsistensi Pemerintah dan Masyarakat
desa saling bekerjasama bahu membahu membantu membangun desa.
Keberhasilan pembangunan yang dilakukan secara Partisipatif mulai dari
Perencanaan, Pelaksanaan sampai pada Monitoring dan Evaluasi akan lebih
menjamin keberlangsungan pembangunan di desa. Sebaiknya permasaalahan dan
ketidakpercayaan satu sama lain akan mudah muncul manakala seluruh komunikasi
dan ruang informasi bagi masyarakat tidak memadai.
Harapannya proses penyusunan RKP Desa yang benar-benar partisipatif dan
berorientasi pada kebutuhan riil masyarakat sehingga dapat mendorong percepatan
pembangunan skala desa menuju kemandirian desa.
Selain itu dengan akurasi kegiatan yang dengan mudah dapat diakses
masyarakat desa, maka diharapkan dalam proses penyusunan APBDesa dapat
teranggarkan secara Proporsional.