PENDAHULUAN
Desa Teemoane adalah salah satu Desa yang ada dalam wilayah Kecamatan Tomia
Kabupaten Wakatobi yang memiliki berbagai macam potensi dan sumber daya baik darat
maupun laut. Namun potensi tersebut belum mampu terkelolah secara maksimal, sehingga
kondisi masyarakat belum banyak mengalami perubahan. Untuk mengatasi parmasalahan
tersebut, salah satu upaya dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah Desa Teemoane adalah
menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) yang kemudian di
jabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPD) setiap tahun sesuai dengan
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, dengan menggabungkan
dan melakukan perencanaan pembangunan Desa secara partisipasif dengan melibatkan semua
masyarakat. .
Hal ini dimaksudkan agar dalam proses penggalian informasi tentang permasalahan dan
potensi Desa, pengembangannya dapat diperoleh dari semua masyarakat sehingga semua
program yang di usulkan tidak hanya dalam bentuk fisik akan tetapi pembangunan non fisik
tidak terabaikan. Dengan demikian potensi lokal yang ada dapat dikembangkan dan bisa
memberi peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mampu mengelola potensi yang
dimiliki sehingga dapat memberi manfaat ekonomi demi kelangsungan hidup mereka dengan
tetap mempertahankan dan menjaga ekosistem alam yang ada. Hal yang sangat diperhatikan
dalam proses penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) Desa
Teemoane adalah proses penyusunannya memerlukan proses perencanaan yang matang
dengan mamperhatikan potensi-potensi yang dimiliki sehingga proses pembangunan yang di
lakukan memberi dapak positif bagi masyarakat Desa Teemoane.
Desa Teemoane dengan berbagai keterbatasan yang di miliki telah melakukan proses
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) secara partiaipasif.
Sehimgga diharapkan hasil perencanaan dalam bentuk dokumen ini dapat mengkomodir
kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam bentuk rencana pembangunan sesuai visi dan misi
pemerintah Desa Teemoane dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan
1
1.2 DASAR HUKUM
2
1.3 . PENGERTIAN
1. Pemerintah Desa adalah Pemerintahan Desa Teemoane Dan Badan Permusyawaratan Desa
(BPD) Teemoane
2. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.
3. Peraturan Desa adalah semua peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa dan BPD.
4. Keputusan Kepala Desa adalah semua keputusan yang bersifat mengatur dan merupakan
pelaksanaan dari Peraturan Desa dan Kebijakan Kepala Desa yang menyangkut
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan .
5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM-Desa adalah
dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahunan yang memuat arah kebijakan
pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, program- program
satuan kerja perangkat Desa (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan,
disertai dengan rencana kerja.
6. Rencana Kerja Pembangunan Desa yang selanjutnya disingkat RKP-Desa adalah dokumen
perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa
yang memuat rancangan kerangka ekonomi Desa, dengan mempertimbangkan kerangka
pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan Desa, rencana kerja dan
pendanaan serta prakiraan maju, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Desa
maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu
kepada rencana kerja pemerintah (RKP).
7. Lembaga Pembedayaan Masyarakat atau Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang
selanjutnya disingkat LPM/LKMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan
masyarakat.
8. Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disingkat KPM adalah anggota
masyarakat Desa yang memiliki pengetahuan , kemauan untuk mengerakan masyarakat
berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif .
9. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh tentang karakter desa yang meliputi data dasar
keluarga , Potensi Sumber Daya Alam , Sumber Daya Manusia , Kelembagaan , Prasarana
dan Sarana serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang di hadapi Desa.
3
BAB II PROFIL DESA
Desa Teemoane adalah sebuah kampung yang berada di perbatasan wilayah yakni Kecamatan
Tomia dan Kecamatan Tomia Timur. Desa Teemoane diapit oleh empat desa tiga desa
diantaranya Desa Lamanggau, Desa Waitii dan Desa Patua 2 yang masuk diwilayah
Kecamatan Tomia sedangkan satu desanya adalah desa / kelurahan Patipelong. Sebelum
mekar menjadi sebuah desa masih disebut kampung yang sangat tertinggal, memiliki
masyarakat yang berasal dari berbagai wilayah di pulau Tomia, diantaranaya ada yang
berasal dari wilayah Kahianga ( Barangka Nusolo), wilayah veva, wilayak Tolandono (noo)
dan dari Usuku sehiungga tidak heran masyarakat Teemoane memiliki ragam dialeg bahasa,
Adat dan kebiasaan yang mungkin kalau kita simak sejenak akan berbeda dengan desa-desa
lain.
Pada Pemerintahan distrik sekitar tahun 60an Tomia dibagi kedalam 3 wilayah Kawati. Kawati
Waha, Kawati Tongano, Kawati Timu . Desa Teemoane pada saat itu masih disebut kampung
Baru dan masuk dalama Kawati Tongano. Disebut kampong baru karena pada saat itu baru
berdiri beberapa Rumah atau di sebut dalam bahasa Tomia ( wale ) sebagai tempat tinggal
penduduk. Pada saat itu kampung Bontu-Bontu masih masuk diwilayah Kawati Tongano dan
menjadi dusun di Desa Tongano Barat. Sehingga tidak heran kalau dilihat dari ragam bahasa
dan adat istiadat lebih di dominasi oleh bahasa Tongano (Dialeg Tongano).
Setelah pulau Tomia berubah status pemerintahan yang dikenal dengan Sistem Pemerintahan
Distrik menjadi sebuah Kecamatan kampung Baru di tarik oleh Desa Waitii. Pada saat masuk
dalam wilayah Desa Waitii dirubah menjadi Dusun Bontu-Bontu.Setelah bebrapa pergantian
pemimpin (kepala Desa ) pada akhirya memisahkan diri menjadi sebuah desa sampai
sekarang.
Desa Teemoane merupakan Desa Pemekaran dari Desa Waitii Kecamatan Tomia. Usulan
pemekaran Desa Teemoane didasari oleh kemauan masyarakat Teemoane yang pada saat itu masih
berstatus Dusun. Pada masa itu sudah melalui pergantian beberapa kepala dusun antara lain :
(AImarhum) La Undu, kemudian (AImarhum) Bapak La Ode Madionde, dan terakhir Bapak La.
Hiri.
Pada tahun 2007 beberapa tokoh masyarakat Teemoane membentuk panitia pemekaran
kemudian mengusulkan ke Pemeritah Kabupaten Wakatobi untuk dijadikan sebagai salah satu
Desa Administratif dengan alasan untuk memudahkan pelayanan pemerintah. Pada tahun itu juga
(2007) Teemoane disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Wakatobi untuk menjadi sebuah Desa
Untuk kelancaran pelayanan masyarakat Pemerintah Daerah menunjuk kepala desa
pelaksana dari unsur pemerintah kecamatan yakni La Tamsul G dan menjalankan tugas selama 6
(Enam ) bulan dan berakhir pada tanggal 13 April Tahun 2008 yang saat itu juga serah terima
jabatan dengan kepala Desa terpiIih Bapak Aimuddin,A. S.Sos sampai sekarang dengan masa
periode (2008-2014).
Desa Teemoane dilihat dari adat istiadat masih masuk wilayah adat Tongano yang mana
pada saat itu menjadi salah satu dusun di Desa Tongano (sekarang Kelurahan Togano Barat Kec.
4
Tomia Timur ).hal ini dapat kita tinjau dari segi bahasa, adat istiadat, perkawinan, logat dan
prilaku sehari-hari,
2.1.2 DEMOGRAFI
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Desa Teemoane mempunyai Jumlah
penduduk sebayak 569 Jiwa yang terdiri dari laki-laki sebayak 269 Jiwa dan perempuan sebayak
300 Jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 173.
Desa Teemoane berada tepat di perbatasan Kecamatan Tomia dan Tomia Timur,
DesaTeemoane terdiri dari satu komunitas warga yang berkumpul dan berbentuk memanjang yang
terdiri dari dua Dusun yang saling berdekatan. Kedua dusun ini membangun dan menata
pemukuman diatas tanah berbatuan dengan ditumbuhi kelapa, mangga,nangka dan tumbuhan
palawija yang lainnya.
5
2.1.3 KEADAAN SOSIAL
Dilihat dari suku bangsa atau etnik penduduk Desa Teemoane 99% etnis Tomia asli.
Penduduk Dusun Lamolino sebagian besar pendatang dari warga Veva, soisi, tetembatu, pokukure
sedangkan Dusun Bontu-Bontu berasal dari Pulau Tolandono, Kahianga, Barangka Nusolo,
Usuku. Dapat ditemukan warga pendatang yang melakukan perkawinan dengan asal Kaledupa ,
Buton dan suku Bugis.
Dalam hubungan sosial aktifitas bersama seperti kerja bakti, perkawinan dan kematian
kegiatan gotong royong dan kehidupan sosial lainnya masih cukup menonjol baik dilakukan oleh
kelompok, maupun oleh pemerintah setempat.
Pendidikan bagi masyarakat Desa Teemoane sangat dipandang sebagai suatu yang bernilai
moral, sehingga pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan anak masa
depan.
Tabel 2. Komposisi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat
No Frekuvensi Prosentase (%)
Pendidikan
1 SD 45 42.4
2 SMP 28 26.4
3 SMU 25 23.6
4 Diploma 4 3.8
5 Sarjana 4 3.8
Total 106 100
Sumber Profil Desa Teemoane 2011
Masyarakat Desa Teemoane memiliki berbagai jenis pekerjaan antara lain nelayan
penangkap ikan kurapu, pengolah teripang, tukang mobiler, tukang mas, petani bawang merah,
petani rumput laut, pedagang enceran kebutuhan pokok rumah tangga, merantau bekerja sebagai
buruh di bangka dan batam atau di malesia, dan sebagian menjadi PNS sekitar 50% warga nelayan
bermata penceharian pada sektor perikanan dan kelautan juga memiliki kerja sampingan sebagai
petani :
6
Tabel 3. Komposisi Penduduk berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)
1 PNS 4 3.2
2 Nelayan 81 50
3 Tani 56 35
4 Pedagang 20 11.8
Desa Teemoane terdiri dari dua Dusun yaitu Dusun Lamolino dan Dusun Bontu-Bontu.
Jika dilihat dari batas-batas administrasi:
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Patua II
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Patipelong
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lamanggau
- Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Waitii
7
2.2.2 STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA
KEPALA DESA
ALIMUDDIN ABIBU,S.Sos
SEKRETARIS DESA
SURAHMAT
KAUR PEMERINTAHAN
LA HIRI
KAUR PEMBANGUNAN
LA ODE GANI
KAUR UMUM
HJ.WA ODE SARMA,A.Ma.Pd
KEPALA DUSUN
KEPALA DUSUN BONTU-BONTU
LAMOLINO LA TINA
LA HABU
Teemoane,…………………..2012
Menegetahui:
Kepala Desa Teemoane
8
2.2.3 Keadaan Tanah, Iklim Dan Topografi
Keadaan iklim di Desa Teemoane Kecamatan Tomia di tentukan dengan dua
musim yaitu musim kemarau atau musim timur dan musim penghujan atau
musim barat. Di perantaraan kedua musim ini di sebut dengan musim pancaroba
yaitu berjalan pada bulan pebruari sampai dengan bulan april. Musim timur
dimulai sekitar bulan Mei sampai bulan sampai Agustus sedangkan musim barat
dimulai pada bulan september sampai dengan bulan Januari. Pada misim barat
dan musim timur Curah hujan tidak satabil.
Keadaan topografi Desa Teemoane Kecamatan Tomia berada didaerah pesisir
pantai dengan kondisi tidak rata dan berhadapan dengan pulau Tolandono yang
dipisahkan oleh selat laut dengan jarak kurang lebih sekitar 300 meter.
Kedalaman air sekitar 2 sampai 5 meter dengan sistem pasang surut . pada saat
air surut kedalaman air hanya sekitar 0,5 meter sedangkan pada saat air pasang
kedalaman air sekitar 5 meter.dengan kondisi tersebuit daerah ini bisa dipastikan
untuk layak dipergunakan sebagai tempat budi daya rumput laut.
Kondisi tanah berbatu batu (tanah merah) yang gersang sehingga bisa
dikembangkan untuk tanaman palawija seperti jambu mete, bawang merah,
sayur sayuran dll.
Distribusi penggunaan tanah di Desa Teemane
No Tata guna tanah Luas (ha) Persentase (%)
1. Pemukiman 1, 50
2. Kas Desa 1
3. Lapangan 0,5
4. Perkantoran Pemerintah 2
5. Lahan Pertanian 100
104,55
Sumber:Monografi DesaTeemoane,2011
9
BAB III POTENSI DAN MASALAH
3.1 POTENSI
Desa Teemoane mempunyai berbagai macam potensi yang dimiliki dimana potensi tersebut
belum bisa dikelolah secara maksimal. Potensi yang dimaksud meliputi potensi di bidang
Pertanian, Potensi dibidang kelautan, potensi dibidang Perikanan dan potensi bidang Pariwisata.
Masyarakat Desa Teemoane bisa bertahan hidup dengan mengandalkan pengolahan lahan
pertanian secara tradisional di atas hamparan tanah yang berbatu-batu dengan dipenuhi tumbuhan
semak dan padang rumput yang sangat tandus. Akan tetapi dengan kondisi lahan demikian
masyarakat tetap bisa menghasilkan produk tanaman unggulan seperti Bawang Merah, Ubi Kayu,
Jagung dan Tanaman Holtikultura yang lainnya.
Di bidang kelautan masyarakat bisa memanfaatkan potensi hasil laut yang begitu
melimpah seperti Budi daya teripang, Budi Daya Rumput Laut dan tentu potensi ini masih
dikelolah secara tradisional menurut kearifan lokal masyarakat setempat yang turun temurun
dilakukan oleh nenek moyangnya.
Sama halnya dengan bidang perikanan, masyrakat Desa Teemoane dengan berbagai
kearifan tersendiri para pemanfaat perikanan masih menggunakan pancing tradisional membuat
tempat penampungan ikan hidup yang ramah lingkungan , menggunakan jaring insang tombak
dan bubu.
Sedangkan potensi Wisata yang dimiliki masyarakat adalah terdapat tebing yang
memanjang di bibir pantai dengan ketinggian kurang lebih lima meter yang di bawahnya terdapat
sembilan lubang mata air batu yang di gunakan sebagai alternatif air minum masyarakat dikala
musim kemarau dan terdapat berbagai keindahan panorama alam yang sangat indah , sedangkan
untuk wisata alam terdapat sembilan lubang mulut gua dengan kedalaman sekitar 10 sampai 11
meter kedalam tanah dan hal ini sangat potensial untuk dijadikan sebagai tempat tujuan wisata di
Desa Teemoane yang telah dijadikan sebagai Model Desa Konservasi (MDK) oleh Balai Taman
Nasional Wakatobi dengan mengembangkan Desa Ekowisata.
3.2 MASALAH
3.2.1 Bidang Pengembangan Wilayah
Deskripsi masalah :
Desa Temoane diapit oleh satu Desa yakni Desa Waitii dan satu Kelurahan yakni Kelurahan
Petipelong sehingga pengembangan wilayah terutama jalur jalan altrnatif dan jalan-jalan usaha
tani serta jalan nelayan merupakan hal utama yang harus di kembangkan untuk menunjang
kelancaran perputaran hasil-hasil pertanian, hasil tangkapan nelayan dan hasil rumput laut yang
telah di olah oleh masyarakat.hal ini dianggap sebagai suatu masalah yang sangat mendesak untuk
menunjang pendapatan ekonomi masyarakat.
10
Untuk sarana dan prasarana pemerintah Desa Teemoane yakni belum memiliki Kantor Desa yang
permanen disamping itu juga sarana dan prasarana lembaga-lembaga yang ada di Desa seperti
kantor BPD, lembaga PAUD yang kesemuaya untuk memudahkan pelayanan masyarakat.
Masalah yang ada:
o Di beberapa wilayah desa masih terdapat ruas jalan alternatif yang masih harus
dibuka sekitar 1000 meter jalan ini digunakan sebagai jalan alternatif ketika ada
kegiatan ditengah-tengah masyarakat seperti pesta atau acara adat yang
memghalangi arus kenderaan roda dua dan roda empat. Jalan tani yang perlu
dibuka untuk memudahkan akses petani ke lokasi garapannya. Juga jalan nelayan
dengan jarak 300 meter yang perlu di buka unutuk memudakhan nelayan . Di
samping itu untuk memudahkan hasil nelayan untuk di bongkar muat harus
disediakan jembatan atau dermaga.
o Pembagunan sarana air bersih desa yang tidak mncukupi kebutuhan sehari-hari
sehingga dibutuhkan bendungan mata air dengan perpipaan dan mesin pompanya
untuk di salurkan ke rumah-rumah penduduk
o Pelayanan Pemerintah Desa dan BPD terhadap masyarakat masih kurang efektif
karena masing-masing belum memiliki kantor yang memadai.
Pengelolaan sumber daya alam masih belum memadai karena tidak didukung sumber dana yang
memadai. Suber daya alam seperti biota laut basih banyak yang belum dimanfaatkan untuk
menunjang perekonomian rumah tangga.
Masaalah yang ada :
Kondisi lingkungan menjadi tidak sehat disebabkan banyaknya sampah plastik dan
kotoran yang tidak meiliki TPA (Tempat Pembuangan Ahir)
Tidak tersedianya MCK di setiap lingkungan rumah tangga sehingga masyarakat yang
tidak memiliki saluran pembuangan limbah masih menggunakan pembuangan tinja
alternatif yaiu di hutan atau semak-semak.
11
3.3 Bidang Ekonomi
3.3.1 Pertanian
Deskripsi masalah :
Pada sektor pertanian merupakan sektor andalan masyarakat Desa Teemoane walaupun masih
memilki sifat ketergantungan pada alam yaitu pada musim penghujan. Sedangkan pada musim
kemarau atau musim pancaroba banyak petani yang gagal panen.
Masalah yang ada:
Peralatan pertanian yang kurang memadai
Peyuluhan pertanian yang masih kurang sehingga petani lebih condong pada pengolahan
petanian secara tradisional.
Bibit tanaman yang tidak cukup sehingga membatasi petani untuk menambah bibit
tanamnnya.
Cara pengendalian hama dan penggunaaan pupuk yang belum profesional.
Sulitnya pemasaran hasil-hasil pertanian masyarakat.
3.3.2 Perikanan
Deskripsi Masalah:
Sektor perikanan sebagai sektor andalan yang kedua memiliki potensi atau hasil yang sangat
melimpah walaupun terkadang harus menempuh jarak tangkapan yang sangat jauh yakni di laut
Flores dan Laut Banda, dengan mengggunakan alat tangkap dan sarana transportasi yang tidak
memadai.
Masalah Yang Ada :
Alur masuk menghambat aktifitas nelayan dikala air surut sehingga bodi atau sampan
nelayan tidak bebas kelua masuk
Tidak memiliki tambatan perahu untuk mengamankan bodi atau sampan nelayan dikala
musim angin barat dan angin timur.
Saranana dan prasarana nelayan yang tidak memadai.
3.3.3 Peternakan
Deskripsi Masalah :
Ada beberapa musim yang juga sering dihadapai para peternak baik ternak ayam dan peternak
kambing. Musim yang dimaksud yakni pada musim pancaroba peternak sering gagal panen
karena terserang penyakit sehingga pempengaruhi pendapatan ekonomi para peternak.
Masalah Yang Ada :
Peternak kurang mendapat penyuluhan tentang pemeliharaan ternak dari instansi terkait.
Kurangnya persediaan bibit ternak sehingga seringnya peternak kewalahan unutuk
mencari bibit ternak untuk melanjutkan usahanya di bidang peternakan.
12
3.4 Bidang Sosial Budaya
3.4.1 Pendidikan
Deskripsi Masalah :
Anime masyarakat tentang arti pendidikan sangat tinggi sehingga pendidikan menurut mereka
yakni suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sehingga orang tua anak selalu
berupaya semaksimal mungkin untuk menyekolahkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi akan
tetapi sering terganjal oleh himpitan ekonomi yang hanya mengandalkan hasil pertanian dan hasil
tangkapan sebagai nelayan. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan dari tingkat Taman
Kanak-Kanak sampai pada tingkat SMP namun juga diperhadapkan pada kurangnya tenaga
pendidik yang profesional intuk mendidik generasi penerus bangsa.
Masalah Yang Ada :
Tidak adanya wadah Keuangan Desa yang bisa menunjang kebutuhan pendidikan
masyarakat yang kurang mampu.
Terbatasnya tenaga pendidik yang profesional.
Masih kurangnya sarana Perpustakaan Desa untuk menambah wawasan masyarakat
Belum adanya sarana Kantor dan Musollah baik TK, SD dan SMP yang ada di Desa
Teemoane
Tidak tersedianya pagar keliling SD sehingga dapat mempengaruhi proses belajar
mengajar dikelas.
3.4.2 Kesehatan
Deskripsi Maslah:
Kurangnya ketersediaan air bersih sebagai kebutuhan dasar masyarakat Desa Teemoane sangat
mempengaruhi tingkat kesehatan penduduk. Banyaknya masyarakat yang tidak memilki jamban
keluarga disebabkan karena tidak tersedianya air bersih yang hanya mengandalkan air bersih dari
mata air batu dengan jarak tempuh 300 meter dari rumah penduduk.kemudian cara mengkonsumsi
air yang tidak layak konsumsi sehingga mempengaruhi kesehatan masyarakat.
Masalah Yang Ada :
Kebutuhan Air Minum tidak cukup dan tidak layak konsumsi.
Kurangnya pemahaman tentang arti pentingnya jamban keluarga untuk menjaga kesehatan
Kurangnya sarana dan tenaga penyuluh kesehatan untuk di perbantukan di POSKESDES
yang yelah ada.
3.5 Bidang Pemerintahan
Deskripsi Masalah:
Pada tingkat Lembaga Pemerintahan Desa baik Pemerintah Desa maupun Lembaga-lembaga lain
seperti BPD, LPM belum memiliki sumber Daya yang maksimal sehingga pelayanan masyarakat
tidak dapat berjalan dengan baik hal ini juga sangat menentukan arah kemajuan Pembangunan
Desa.
Masalah Yanga Ada:
Kurangnya SDM yang dimiliki Aparat desa dan anggota BPD/LPM
Perlunya peningkatan Kapasitas aparat Pemerintah Desa dan Anggota BPD/LPM
13
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA
4.1.1 VISI
Batasan pengertian visi dalam dokumen ini adalah cita-cita yang akan diraih dalam kurun
waktu lima tahun (2012-2017) dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti potensi sumber
daya yang di miliki, kelemahan, peluang serta tantangan yang ada. Berdasarkan hasil musyawarah
masyarakat Desa Teemoane telah ditetapkan bahwa VISI Desa Teemoane tahun 2012-2017 yaitu :
”Terwujudnya Desa Teemoane sebagai Desa Teladan Tertib, Elok, Mandiri, Aman Dan
Sejahtera ”
Beberapa pengertian yang tertuang dalam pernyataan Visi tersebut di atas adalah
Desa Teemoane : artinya kumpulan masyarakat yang berada dalam satu kesatuan yang
utuh dan memiliki semangat untuk maju yang diikat dengan semangat
“ poasa-asa pohamba-hamba “ dan menjunjung nila-nilai
kekeluargaan.
Desa Teladan : Artinya sebagai Desa yang baru mekar akan selalu berupaya untuk
selalu yang terbaik yakni dalam bentuk pendekatan dengan
masyarakat ataupun kebijakan-kebijakan Desa yang pro rakyat
sehinggga dapat menjadi contoh bagi desa-desa yang lain
Desa yang Elok Artinya dijadikan sebagai desa yang elok yang indah sehingga menjadi
desa wisata yang bias dikunjungi oleh wisatawan local maupun
mancanegara.
Desa Yang mandiri Artinya dalam memajukan desa akan selalu berupaya mengembangkan
potensi-potensi yang telah di miliki dengan tidak selalu bergantung
pada orang lain.
Desa yang Tertib : Dalam menata Kelembagaan Desa akan selalu berupaya hidup tertib
yakni tertib administarasi.
Aman dan sejahtera : Desa yang aman sudah pasti sejahtera dalam melakukan berbagai
aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.
Selain visi tersebut di atas, Pemerintah Desa Teemoane juga menetapkan sebuah motto untuk
pengembangan desa yaitu “ Tidak Berubah Nasib Suatu Desa Kalau Bukan Desa Itu Yang
Akan Merubahnya ”
14
4.1.2 MISI
Misi adalah suatu kondisi atau keadaan yang harus diupayakan untuk di laksanakan
sehingga dapat mendukung pencapaian Visi .Untuk mencapai visi atau cita-cita masyarakat Desa
Teemoane, maka perlu menyusun misi yang di bagi dalam dalam beberapa bidang yaitu:
1. Misi Dimensi Ekonomi :
1. Meningkatkan Kapasitas masyarakat dalam pengelolaan lahan pertanian, peternakan dan
pengelolaan potensi wilayah laut yang ramah lingkungan.
2. Meningkatkan Produktifitas usaha masyarakat
3. Meningkatkan ketersediaan sumber-sumber permodalan di desa
4. Meningkatkan pemasaran hasil-hasil produksi masyarakat
5. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelabuhan
6. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pengembangan pariwisata
2. Misi Dimensi Pendidikan
1. Menyediakan Sarana dan Prasarana Kegiatan Pendidikan pada semua jenjang pendidikan
yang ada di Desa.
2. Melakukan berbagai bentuk pelatihan, kursus computer, dan bahasa asing dalam
menyambut pengembangan pariwisata.
3. Meningkatkan pemahaman anak orang tua murid tentang pentignya tujuan Pendidikan
3. Misi Dimensi Kesehatan
1. Menyadiakan sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Desa
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan
3. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hidup bersih dan sehat
4. Misi Dimensi Sosial Budaya
1. Meningkatkan pelayanan Pemerintah Desa
2. Meningkatkan peran dan fungsi Kelembagaan Desa
3. Meningkatkan tradisi lokal dalam tatanan kehidupan masyarakat
4. Peningkatan kapasitas dan Insentif pengurus Lembaga adat yang ada di Desa
5. Pembinaan Remaja Masjid untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa
5. Misi Dimensi Politik
1. Meningkatkan Pemahaman masyarakat tentang nilai-nilai demokrasi.
2. Mendorong nilai-nilai keterbukaan sistem pemerintahan Desa
15
4.2 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN
16
Bidang Poitik
1. Peningkatan pemahaman tentang niai-niai Demokrasi
2. Menjalin hubungan yang harmonis antara partai-partai poitik yang ada di desa
3. Peningkatan partisipasi daam bidang poitik
4.2.2 POTENSI DAN MASALAH
17
24 Pemerintah Desa belum memiliki - Lokasi
Kantor - Batu
- Pasir
25 Petani belum memiliki gedung - Swadaya
penyuluhan pertanian - Petani
- Lokasi
26 Pembuat Abon ikan belum memilki - Batu
keterampilan khusus - Pasir
27 SD Negeri Teemoane belum - Swadaya
memiliki Kantor dan Pagar Keliling - Batu
28 Poskesdes tidak memiliki Pagar - Pasir
Keliling - Swadaya
- Batu
- Pasir
- Swadaya
29 Badan Jalan Poros Teemoane-Waitii - Tenaga
Sebagian Belum Di Aspal - Lokasi
30 Banyak Sampah yang masih - Batu
berserakan - Pasir
31 Fasilitas Pendukung Wisata Desa - Swadaya
belum ada - Batu
- Pasir
32 Petani Rumput Laut kekurang bibit - Swadaya
33 Koperasi serba Usaha Mitra Molino - Batu
belum memilki modal untuk - Pasir
menjalankan usahanya - Swadaya
34 Perbengkelan Desa Belum memiliki - Batu
peralatan penunjang - Pasir
35 Jalan Setapak Desa belum - Swadaya
tersambung - Tenaga
36 Jalan Nelayan Rusak Bera - Lokasi
37 Mayoritas Petani Kesulitan untuk - Petani
menjangkau Lokasi Garapannya - Lokasi
- Badan Hukum
38 Pantai pesisir desa perlu jalan - Situ
penghubung - Siup
39 Alternatif kebutuhan air minum - NPWP
masyarakat tergantung daru pasang - Anggota
surut air laut - Tenaga
40 Lapangan Sepak Bola Desa Perlu Di - Lokasi
rehabilitasi - Batu
41 Pada Musim Angin Kencang - Pasir
Pendapatan Nelayan Berkurang - Lokasi
42 Pada Musim Hujan Banyak - Batu
Masyarakat terkena Penyakit - Pasir
Campak, Diare, Flu dan Demam - Lokasi
43 Peternak ayam gagal panen -
18
4.2.3 PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Program Pembangunan Desa Teemoane untuk jangka waktu lima (5) tahun (2012 – 2017)
adalah sebagai berikut :
Bidang Ekonomi :
NAMA PROGRAM BENTUK KEGIATAN/TINDAKAN
A Program peningkatan kapasitas Pelatihan Pengembangan Pengelolaan
bagi para petani, ternak dan 1
pertanian di lahan kritis
nelayan Pelatihan Pengelolaan Budi Daya
2
perikanan yang ramah lingkungan
Pelatihan pengelolaan hasil olahan
3. sehingga dapat berkualitas dan mempunyai
harga yang cukup maksimal
Menjalin kerja sama atau membangun
4 mitra usaha di pasaran lokal dan luar
daerah
Mendirikan koperasi sebagai wadah bagi
5
para petani dan nelayan.
Membangun kerja sama dengan
Pemerintah Daerah, Lsm dan lembaga-
6 lembaga lain dalam hal peningkatan
sumber daya manusia dan sumber daya
alam
Melakukan sosialisasi tentang pentingnya
7 pengelolaan sumber daya alam yang ramah
lingkungan
B Peningkatan Produktifitas usaha Penyediaan sarana dan prasarana Pertanian
masyarakat 1
yang mendukung usaha masyarakat
Penyadiaan sarana dan prasarana
2 Perikanan demi suksesnya usaha
masyarakat
3 Penyadiaan bibit tanaman yang berkualitas
Penyediaan pupuk untuk pengembangan
4
lahan-lahan yang sangat kritis.
C Meningkatkan sumber-sumber Mengadakan kerja sama dengan lembaga-
Permodalan di Desa 1 lembaga keuangan yang ada di Kab.
Waklatobi
2 Menjalin Kerja sama dengan Balai Taman
Nasional, Cormep, Puap dan PNPM-MP
serta lembaga-lembaga lain yang sah
menurut hukum yang berlaku.
19
D Meningkatkan Pemasaran Hasil- 1 Mengadakan kerja sama dengan lembaga-
hasil Produksi Masyarakat lembaga ekonomi yang bergerak di bidang
pemasaran
2 Menjalin Kerja sama di bidang pemasaran
dengan Balai Taman Nasional, Cormep,
Puap dan PNPM-MP serta lembaga-
lembaga lain yang sah menurut hukum
yang berlaku
E Meningkatkan Ketersediaan sarana 1 Pembuatan Dermaga untuk memudahkan
dan prasarana pelabuhan akses hubungan laut dan darat
20
Bidang Pendidikan :
Bidang Kesehatan :
21
Bidang Sosial dan Politik :
22
4.2.4 STRATEGI PENCAPAIAN
Untuk lebih mengaktualisasikan pembangunan di Desa Teemoane maka selanjutnya akan
di uraikan strategis pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam misi yang di emban. Strategi
kebijakan ini merupakan penjabaran dari misi yang telah ditetapkan agar lebih bersifat
operasional yaitu:
4.2.4.1. Strategi Dimensi Ekonomi :
1. Strategi meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan lahan pertanian dan
pegelolaan potensi wilayah laut yang ramah lingkungan.
a. Meningkatkan keterampilan masyarakat diversifikasi dan eksentifikasi pengelolaan
pertanian di lahan kering.
b. Meningkatkan akses dan keterampilan petani, peternak dan nelayan dalam
pemanfaatan teknologi tepat guna.
c. Meningkatkan keterampilan nelayan dalam pengelolaan perikanan budidaya dan
perikanan tangkap.
d. Mendorong pemerintah untuk mengadakan sarana dan prasarana nelayan yang
memadai.
e. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak menggunakan alat tangkap yang
merusak lingkungan.
f. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan penataan pada lokasi-lokasi
yang berpotesi untuk pembangunan parawisata
23
4. Strategi meningkatkan pemasaran hasil-hasil produksi mawsyarakat.
a. Menjalin kemitraan antara kelompok -kelompok usaha perikanan, pertanian dan
peternakan dengan pedagang pengumpul dalam desa, antar desa maupun dengan
pengupul dari daerah lain.
b. Membangun pasar lokal di desa maupun tingkat kecamatan yang dapat di akses
dengan mudah dan lancar oleh masyarakat dalam memperdagangkan hasil
produksinya.
4.2.4.2 Strategi Dimensi Pendidikan.
1. Strategi meningkatkan jumlah anak usia sekolah untuk bersekolah .
a. Meningkatkan motifasi anak usia wajip belajar 9 tahun untuk bersekolah.
b. Meningkatkan jumlah anak sekolah untuk melajutkan pendidikan kejejang yang lebih
tinggi .
c. Membangun sarana pendidikan prasekolah (TK) di desa.
d. Meningkatkan porsi pendapatan keluarga untuk biaya pendidikan.
2. Strategi meningkatkan pemahaman anak orang tua murid tentang pentingya tujuan
pendidikan.
a. Meningkatkan pemahaman orang tua murid terhadaptujuan pendidikan.
b. Meningkatkan dukungan orang tua terhadap anak untuk bersekolah.
c. Mengurangi pengaruh perantauan/pelayar bagi anak usia sekolah untuk mencari
nafkah.
d. Meningkatkan keterlibatan orang tua murid dalam kelembagaan komite sekolah
4.2.4.3 Strategi Dimesi Kesehatan.
1. Strategi meningkatkan kesehatan di desa
a. Membangun sarana kesehatan seperti PUSKESMAS / POLINDES / PUSTU di desa
b. Menepatkan tenaga medis yang memadai di desa
c. Menyediakan obat-obatan yang murah dan berkualitas di desa.
d. Meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin (ASKESKIN).
e. Meningkatkan pelayanan posyandu yang ada di desa.
f. Menciptakan ketersediaan air bersih untuk konsumsi dan untuk keperluan MCK di
desa.
2. Strategi Meningkatkan Pemahaman Masyarakat tentang hidup bersih dan sehat.
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang kotoran rumah tangga ditempat
pembuangan yang aman.
c. Meningkatkan sarana kebersihan lingkungan yang tersedia di desa
24
.
4.2.4.4.Strategis Dimensi Sosial Budaya
1. Strategis meningkatkan pelayanan pemerintah desa
a. Membangun sarana dan prasarana pelayanan pemerintah desa yang memadai.
b. Meningkatkan pengetahuan aparat pemerintah desa sesiaitugas pokok dan fungsinya.
2. Strategi meningkatkan peran dan fungsi kelembagaan desa
a. Meningkatkan peran berbagai kelembagaan desa dalam penampung aspirasi masarakat
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
b. Melibatkan kelembagaan desa dalam proses perumusan kebijakan pembangunan di
desa.
3. Strategi meningkatkan rasa kegotong-royongan dalam tatanan kehidupan masyarakat.
a. Mengangkat nilai-nilai budaya/tradisi masyarakat untuk dijadikan landasan dalam
menjalankan pembngunan desa.
b. Menumbuhkan kearifan local yang mengatur hubungan lokal kemasyarakat.
25
BAB V
PENUTUP
Teemoane ,…………….2012
Kepala Desa Teemoane
26
TIM PENYUSUN
1) MASLUDDIN
2) LA MANGU
3) WA MASA
4) LA TINA
5) LA HABU
6) HJ. WA ODE SARMA
7) LA ARTASI
8) SITTI SALWIA
9) LA HIRI
10) RAHMAN URI
11) HAYARI
27
BERITA ACARA
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (MUSRENBANGDES)
(RPJM-DESA dan RKP-DESA)
Materi atau topik yang dibahas dalam musyawarah ini serta yang bertindak selaku unsur pimpinan
musyawarah dan narasumber adalah:
Setelah dilakukan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau topik di atas selanjutnya seluruh peserta
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) menyetujui serta memutuskan beberapa
hal yang berketetapan menjadi keputusan akhir dan Musrenbangdes yaitu:
28
1. Sebagai skala prioritas usulan masyarakat ke tingkat pemerintah, maka usulan yang diajukan
adalah pengadaan sarana air bersih yang permanen
2. Apabila usulan masyarakat terpenuhi maka masyarakat harus diberdayakan dalam artian
pengelolaannya harus dilakukan secara transparan oleh masyarakat.
Proses pengambilan Keputusan terhadap beberapa poin di atas dilakukan secara musyawarah mufakat.
Demikian berita acara ini dibuat dan disahkan dengan penuh tanggung jawab agar diperhatikan dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
Kepala Desa Teemoane
ALIMUDDIN ABIBU,S.Sos
29
DAFTAR HADIR RAPAT
MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (MUSRENBANGDES)
(RPJM-DESA dan RKP-DESA)
Teemoane, …………………….2012
Kepala Desa Teemoane
30