Anda di halaman 1dari 10

PERATURAN BUPATI TAPANULI SELATAN

NOMOR 6 TAHUN 2015

TENTANG

PENETAPAN DAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA/KELURAHAN


KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN ANGGARAN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPANULI SELATAN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor


140/640/SJ tanggal 22 Maret 2005 perihal Pedoman Alokasi Dana
Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa.
b. bahwa untuk meningkatkan pelayanan dasar masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat maka Pemerintah Desa/Kelurahan
sebagai unit pemerintah terdepan perlu didukung dana dalam
melaksanakan tugas-tugasnya dibidang Pemerintahan,
Pembangunan dan Kemasyarakatan;
c. bahwa untuk Penetapan dan Pengelolaan Alokasi Dana
Desa/Kelurahan sebagaimana dimaksud pada huruf “a” dan “b” di
atas perlu ditetapkan dalam Peraturan Bupati.

Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang


Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 1092);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4400);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 130);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5234);
7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 Tentang Kelurahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 159,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4588);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomomr 82, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4737);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5539);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4737);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2007 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa;
14. Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyusunan Organisasi Pemerintahan Desa;
15. Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Keuangan Desa;
16. Peraturan Daerah Nomor 32 Tahun 2006 tentang Kelurahan;
17. Peraturan Daerah Nomor 33 Tahun 2006 tentang Badan
Permusyawaratan Desa;
18. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan (Lembaran
Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2008 Nomor 216);
19. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Tapanuli Selatan Tahun 2008 Nomor 218);
20. Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan pada Pemerintah Kabupaten
Tapanuli Selatan;
21. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan
Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Tahun 2014 Nomor 269);
22. Peraturan Bupati Nomor 24 Tahun 2014 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan Tahun Anggaran 2015 (Berita Daerah kabupaten Tapanuli
Selatan Tahun 2014 Nomor 541).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENETAPAN DAN PENGELOLAAN


ALOKASI DANA DESA/KELURAHAN KABUPATEN TAPANULI
SELATAN TAHUN ANGGARAN 2015.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur
Penyelenggara Pemerintah Daerah.
3. Kepala Daerah adalah Bupati Tapanuli Selatan.
4. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat yang dalam pelaksanaan tugasnya
memperoleh pelimpahan sebagian wewenang Bupati untuk menangani sebagian
urusan otonomi daerah.
5. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
tertentu yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat Tapanuli Selatan yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
6. Kelurahan adalah Wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten/Kota
dalam Wilayah kerja Kecamatan.
7. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
8. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa sebagai unsur
Penyelenggara Pemerintahan Desa.
9. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya
disingkat BPD, adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan
Desa.
10. Kampung adalah bagian wilayah dalam Desa yang merupakan lingkungan kerja
pelaksanaan Pemerintahan Desa.
11. Kepala Kampung adalah unsur pelaksana tugas Kepala Desa dengan wilayah kerja
tertentu.
12. Lingkungan adalah Bagian dari Wilayah dalam Kelurahan yang merupakan
lingkungan kerja Pelaksanaan Pemerintah Kelurahan.
13. Kepala Lingkungan adalah unsur pelaksana tugas Lurah dengan wilayah kerja
tertentu.
14. Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai
dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa/Lurah dalam
memberdayakan masyarakat.
15. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala
bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.
16. Keuangan Kelurahan adalah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten yang dialokasikan sebagaimana Perangkat Daerah lainnya.
17. Pengelolaan Keuangan Desa/Kelurahan adalah keseluruhan kegiatan yang
meliputi perencanaan, penyelenggaraan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan Desa/Kelurahan.
18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disingkat APB Desa adalah
Rencana Keuangan Tahunan Pemerintah Desa yang dibahas dan disetujui
bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan
dengan Peraturan Desa.
19. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM
Desa adalah Dokumen Perencanaan Desa untuk periode 5 (lima) tahun.
20. Pembangunan Jangka Pendek (Tahunan) yang selanjutnya disebut Rencana Kerja
Pembangunan Desa (RKP Desa) adalah hasil Musyawarah Masyarakat Desa
tentang program dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk periode 1 (satu)
tahun.

BAB II
SUMBER ALOKASI DANA DESA/KELURAHAN
Pasal 2

Alokasi Dana Desa/Kelurahan bersumber dari APBD Kabupaten Tapanuli Selatan


Tahun Anggaran 2015.

Bagian Pertama
Maksud dan Tujuan
Pasal 3

(1) Alokasi Dana Desa/Kelurahan dimaksudkan untuk membiayai Program


Pemerintah Desa/Kelurahan dalam melaksanakan kegiatan Pemerintahan,
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat.
(2) Tujuan Alokasi Dana Desa/Kelurahan adalah :
a. Menanggulangi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan;
b. Meningkatkan Pelaksanaan kegiatan Pemerintahan Kelurahan.
c. Meningkatkan perencanaan dan penganggaran pembangunan di Tingkat
Desa/Kelurahan dan pemberdayaan masyarakat;
d. Meningkatkan pembangunan infrastruktur perdesaan/Kelurahan;
e. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial budaya dalam rangka
mewujudkan peningkatan sosial;
f. Meningkatkan ketentraman dan ketertiban masyarakat;
g. Meningkatkan pelayanan pada masyarakat Desa/Kelurahan dalam rangka
pengembangan kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat;
h. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong-royong masyarakat;
i. Meningkatkan pendapatan Desa dan masyarakat Desa melalui Badan Usaha
Milik Desa (BUM Desa).

Bagian Kedua
Penentuan dan Penetapan Besaran Alokasi Dana Desa/Kelurahan
Pasal 4

(1) Rumus Penetapan Besaran Alokasi Dana Desa/Kelurahan adalah :


a. Azas Merata adalah besarnya bagian Alokasi Dana Desa/Kelurahan yang sama
untuk setiap Desa/Kelurahan yang selanjutnya disebut Alokasi Dana
Desa/Kelurahan Minimal (ADD/KM).
b. Azas Adil adalah besarnya bagian Alokasi Dana Desa berdasarkan Nilai Bobot
Desa/Kelurahan (BD/Kx) yang dihitung dengan rumus dan variabel :
- Kemiskinan, Jumlah KK Miskin di setiap Desa / Kelurahan;
- Keterjangkauan, Jarak dari Desa / Kelurahan ke Ibukota Kabupaten;
- Pendidikan Dasar, Jumlah Penduduk yang Tidak Tamat Pendidikan Dasar
di setiap Desa/Kelurahan;
- Kependudukan, Jumlah Penduduk yang bertempat tinggal di
Desa/Kelurahan;
- Wilayah, luas wilayah Desa/Kelurahan.
Selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa/Kelurahan Proporsional (ADD/KP)
(2) Besarnya persentase perbandingan antara Azas Merata dan Adil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatas, adalah besarnya ADD/K Minimal adalah 60%
(enam puluh persen) dari jumlah ADD/K, dan besarnya ADD/K Proporsional
adalah 40% (empat puluh persen) dari jumlah ADD/K.
(3) Besarnya Alokasi Dana Desa/Kelurahan untuk setiap Desa/Kelurahan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Bupati ini.

Bagian Ketiga
Mekanisme Penyaluran dan Pencairan Alokasi Dana Desa/Kelurahan
Pasal 5

(1) Alokasi Dana Desa/Kelurahan dalam APBD Kabupaten Tapanuli Selatan


dianggarkan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten
Tapanuli Selatan.
(2) Pemerintah Desa membuka rekening pada Kantor Pos yang ditunjuk berdasarkan
Keputusan Kepala Desa/Kelurahan.
(3) Kepala Desa/Lurah mengajukan permohonan penyaluran Alokasi Dana
Desa/Kelurahan kepada Bupati c/q. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tapanuli Selatan melalui Camat setelah
dilakukan verifikasi oleh Tim Pendamping Kecamatan.
(4) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Tapanuli
Selatan meneruskan berkas permohonan berikut lampirannya kepada Kepala
Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Tapanuli
Selatan.
(5) Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Tapanuli
Selatan menyalurkan Alokasi Dana Desa/Kelurahan langsung dari Kas Daerah ke
Rekening Desa/Kelurahan.
(6) Pencairan Alokasi Dana Desa/Kelurahan oleh Tim Pelaksana Alokasi Dana
Desa/Kelurahan Tingkat Desa/Kelurahan

Bagian Keempat
Pelaksanaan Kegiatan
Pasal 6

(1) Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari Alokasi


Dana Desa/Kelurahan dalam APB Desa/Kelurahan, sepenuhnya dilaksanakan
oleh Tim Pelaksana Desa/Kelurahan dengan mengacu pada Peraturan Bupati ini.
(2) Penggunaan Anggaran Alokasi Dana Desa/Kelurahan adalah sebesar 30% (tiga
puluh persen) untuk Belanja Aparatur dan Operasional Desa/Kelurahan, dan
sebesar 70% (tujuh puluh persen) untuk Biaya Pemberdayaan Masyarakat.
(3) Bagi Belanja Aparatur dan Operasional Desa / Kelurahan digunakan untuk ;
a. Peningkatan Sumber Daya Manusia, Kepala Desa/Lurah dan Perangkat
Desa/Kelurahan meliputi :
- Mengikuti Pelatihan Aparat Pemerintahan Desa/Kelurahan.
- Mengikuti Pelaksanaan Pembekalan Kepala Desa.
b. Biaya Operasional Tim Pelaksanaan Bidang Pemerintahan :
- Belanja/Honor Tim Pelaksana Bidang Pemerintahan
- Penyediaan Alat Tulis Kantor
- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
- Belanja Jasa Kantor
- Belanja Perawatan Kenderaan Dinas/ Operasional
- Penyediaan Makan/Minum Rapat
- Bantuan Perjalanan Dinas
c. Bantuan Biaya Operasional BPD
d. Biaya penyediaan Data dan Pembuatan Pelaporan dan Pertanggungjawaban,
meliputi :
- Pembuatan/Pendataan Profil Desa/Kelurahan
- Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
- Penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran Kelurahan
- Pembuatan Pelaporan dan Surat Pertanggung jawaban Penggunaan Alokasi
Dana Desa (ADD) /Alokasi Dana Kelurahan (ADK).
- Pembuatan Dokumentasi Kegiatan.
(4) Bagi Belanja Pemberdayaan Masyarakat digunakan untuk :
a. Biaya Pemberdayaan Manusia dan Institusi meliputi :
- Belanja/Honor Tim Pelaksana Bidang Pemberdayaan Masyarakat.
- Bantuan Biaya Pembinaan Kegiatan Keagamaan.
- Bantuan Biaya Menunjang Kegiatan Pelayanan Kesehatan terutama pada
Penanganan Gizi Balita melalui POSYANDU.
- Bantuan Biaya Menunjang Kegiatan PKK
- Bantuan Biaya Pengembangan Perpustakaan Desa/Kelurahan
- Bantuan Biaya Menunjang Kegiatan Anak dan Remaja
- Bantuan Biaya Pengembangan Teknologi Tepat Guna
- Bantuan kepada Lansia, Jompo dan Cacat
- Bantuan Biaya Operasional LPM Desa/Kelurahan
- Bantuan Biaya Operasional Tim Pelaksanaan Bidang Pemberdayan
Masyarakat
- Biaya Musrenbang dan serap inspirasi masyarakat.
b. Biaya Pemberdayaan Lingkungan, penggunaanya meliputi :
- Biaya Pembangunan/Rehabilitasi Sarana Publik dalam skala kecil seperti :
Pembuatan Jalan, Irigasi, Jembatan dan lain-lain
- Biaya untuk Penghijauan atau Tanaman Holtikultura seperti : Penyediaan
Bibit.
- Biaya untuk Sarana Penunjang Kesehatan Lingkungan seperti : SPAL,
Jamban Keluarga.
- Biaya untuk menunjang Kegiatan KelompokKeluarga Miskin sesuai potensi
Lokal.
c. Biaya Pemberdayaan Usaha/Ekonomi Penggunaannya meliputi :
- Bantuan Biaya untuk Pengembangan Lembaga Simpan Pinjam melalui
Modal Usaha dalam bentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDES).
- Bantuan Biaya untuk Pengembangan Usaha Mikro dan Usaha Kecil
Masyarakat antara lain melalui Penambahan Modal Usaha serta Budidaya
Pemasaran Produk.

Bagian Kelima
Pertanggungjawaban dan Pelaporan
Pasal 7

(1) Pertanggungjawaban Alokasi Dana Kelurahan terintegrasi dengan


Pertanggungjawaban sebagai Satuan Perangkat Daerah sehingga bentuk
pertanggungjawabannya adalah Pertanggungjawaban Perangkat Daerah;
(2) Pertanggungjawaban Alokasi Dana Desa terintegrasi dengan pertanggungjawaban
APB Desa, sehingga bentuk pertanggungjawabannya adalah Pertanggungjawaban
APB Desa.
(3) Bentuk pelaporan atas kegiatan-kegiatan dalam APB Desa yang dibiayai dari
Alokasi Dana Desa/Kelurahan, adalah sebagai berikut :
a. Laporan Berkala, yaitu laporan mengenai pelaksanaan penggunaan dana
Alokasi Dana Desa/Kelurahan dibuat secara rutin setiap bulannya. Adapun
yang dimuat dalam laporan ini adalah Realisasi Penerimaan dan Belanja
Alokasi Dana Desa/Kelurahan.
b. Laporan Akhir, yaitu laporan dari penggunaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan
mencakup perkembangan pelaksanaan dan penyerapan dana, masalah yang
dihadapi dan rekomendasi penyelesaian hasil akhir penggunaan Alokasi Dana
Desa/Kelurahan.
(4) Penyampaian Laporan sebagaimana dimaksud ayat (2) dilaksanakan melalui jalur
struktural yaitu dari Tim Pelaksana Tingkat Desa/Kelurahan dan diketahui
Kepala Desa/Lurah ke Tim Pendamping Kecamatan secara bertahap.
(5) Tim Pendamping Tingkat Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
membuat laporan/rekapan dari seluruh Laporan Tingkat Desa/Kelurahan di
wilayah secara bertahap melaporkan kepada Bupati c/q. Tim Fasilitasi Tingkat
Kabupaten Tapanuli Selatan.
(6) Pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas pendampingan, maka Tim
Pendamping sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatas, dibebankan pada APBD
Kabupaten Tapanuli Selatan di luar dana Alokasi Dana Desa/Kelurahan
(ADD/ADK).
BAB III
INSTITUSI PENGELOLA ALOKASI DANA DESA/KELURAHAN
Pasal 8

Institusi Pengelola Alokasi Dana Desa/Kelurahan adalah Tim yang dibentuk untuk
melakukan fasilitasi di Tingkat Kabupaten, pendampingan di Tingkat Kecamatan dan
pelaksana di Tingkat Desa/Kelurahan.

Bagian Pertama
Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten
Pasal 9

Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten Tapanuli Selatan ditetapkan dengan Keputusan


Bupati yang terdiri dari unsur Pemerintah dan unsur-unsur lain terkait yang
mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Melaksanakan diseminasi secara luas akan kebijakan data dan informasi tentang
Alokasi Dana Desa/Kelurahan.
b. Membantu Tim Pendamping Tingkat Kecamatan untuk memberikan
pelatihan/orientasi kepada Tim Pelaksana Alokasi Dana Desa/Kelurahan di
Tingkat Desa/Kelurahan
c. Menentukan besarnya Alokasi Dana Desa yang diterima berdasarkan rumusan
yang telah ditetapkan.
d. Melakukan kegiatan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Alokasi
Dana Desa/Kelurahan bersama dengan Tim Pendamping Tingkat Kecamatan
dalam setiap proses tahapan kegiatan.
e. Melakukan fasilitasi pemecahan masalah berdasarkan pengaduan masyarakat
serta perihal lainnya dan mengkoordinasikan pada Inspektorat.
f. Memberikan Laporan Kemajuan Desa/Kelurahan dalam mengelola Alokasi Dana
Desa/Kelurahan kepada Bupati.

Bagian Kedua
Tim Pendamping Tingkat Kecamatan
Pasal 10

Tim Pendamping Tingkat Kecamatan ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang


terdiri dari unsur Pemerintah Kecamatan yang mempunyai tugas sebagai berikut :
a. Bersama-sama dengan Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten memfasilitasi
pelaksanaan kegiatan Alokasi Dana Desa/Kelurahan yang dikelola oleh Tim
Pelaksana Tingkat Desa/Kelurahan.
b. Memberikan pelatihan/orientasi Alokasi Dana Desa/Kelurahan kepada Tim
Pelaksana Alokasi Dana Desa/Kelurahan di Tingkat Desa/Kelurahan.
c. Memverifikasi Permohonan Penyaluran Alokasi Dana Desa/Kelurahan yang
diajukan Tim Pelaksana Tingkat Desa/Kelurahan.
d. Melakukan kegiatan pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan Alokasi
Dana Desa/Kelurahan bersama Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten dalam setiap
proses tahapan kegiatan.
e. Membantu pemecahan masalahan berdasarkan pengaduan masyarakat serta
pihak lainnya dan mengkoordinasikan pada Inspektorat.
f. Membantu Tim Pelaksana Tingkat Desa/Kelurahan dalam pembuatan Laporan
dan Surat Pertanggungjawaban Pelaksanaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan.
g. Membuat laporan/rekapan dari seluruh laporan Tim Pelaksana Kegiatan Alokasi
Dana Desa/Kelurahan dan menyampaikannya kepada Bupati c/q. Tim Fasilitasi
Tingkat Kabupaten Tapanuli Selatan.

Bagian Ketiga
Tim Pelaksana Tingkat Desa/Kelurahan
Pasal 11

Susunan Tim Pelaksana Tingkat Desa ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang
terdiri dari unsur Pemeritahan Desa/Kelurahan, unsur Badan Permusyawaratan
Desa dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya, yang mempunyai tugas sebagai berikut :
Menghadiri Pelatihan/Orientasi Alokasi Dana Desa/Kelurahan yang dilaksanakan
Tim Pendamping Tingkat Kecamatan bersama Tim Fasilitasi Tingkat Kabupaten.
a. Memusyawarahkan Perencanaan Penggunaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan yang
mengacu pada Peraturan Bupati.
b. Membuka Rekening pada Kantor Pos.
c. Mengajukan Permohonan Penyaluran Alokasi Dana Desa/Kelurahan kepada
Bupati c/q. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah Kabupaten
Tapanuli Selatan.
d. Mencairkan, menggunakan, dan mempertanggungjawabkan Alokasi Dana
Desa/Kelurahan.
e. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang didanai dari Alokasi Dana Desa/Kelurahan
f. Membuat Laporan Penggunaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan mencakup
perkembangan pelaksanaan, dan penyerapan dana, serta masalah yang dihadapi.
g. Membantu pemecahan masalah yang timbul sebagai akibat diberikannya Alokasi
Dana Desa/Kelurahan dan mengkoordinasikannya pada Tim Pendamping Tingkat
Kecamatan.
h. Membuat Surat Pertanggungjawaban (SPJ) atas penggunaan dana Alokasi Dana
Desa/Kelurahan.

BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 12

(1) Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Camat wajib membina dan
mengawasi pelaksanaan pengelolaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan
(2) Memberikan pedoman dan bimbingan pelaksanaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan
(3) Pengawasan terhadap Alokasi Dana Desa/Kelurahan beserta kegiatan
pelaksanaannya dilakukan secara fungsional oleh Pejabat yang berwenang dan
oleh masyarakat sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
(4) Jika terjadi penyimpangan atau penyalahgunaan Alokasi Dana Desa/Kelurahan
maka penyelesaiannya secara berjenjang, mulai dari Tingkat Desa/Kelurahan
kemudian Kecamatan.

Anda mungkin juga menyukai