Anda di halaman 1dari 16

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III

KENDARI

PANDUAN PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI


PASIEN DAN KELUARGA

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III KENDARI

2018

0
DAFTAR ISI

BAB I. DEFINISI…………………………………………………………… 1
BAB II. RUANG LINGKUP………………………………………………... 2
BAB III. KEBIJAKAN ……………………………………………………… 5
BAB III. TATA LAKSANA………………………………………………… 7
BAB IV. DOKUMENTASI…………………………………………………. 14

1
Lampiran : Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari
Nomor : KEP/46/VIII/HUK.4/2018
Tanggal : 02 Agustus 2018
Tentang : Panduan Pemberian Informasi dan Edukasi Pasien dan Keluarga

BAB I
DEFINISI

1. Pemberian informasi adalah kegiatan yang dilakukan dalam interaksi pasien


dengan tenaga kesehatan atau yang bukan tenaga kesehatan / non kesehatan
berupa penjelasan tentang rencana / asuhan medis, keperawatan, non medis,
yang akan dilakukan selama pasien dirumah sakit.
2. Edukasi pada pasien dan keluarga adalah usaha atau kegiatan untuk membantu
individu dan keluarga dalam meningkatkan kemampuan untuk mencapai
kesehatan secara optimal dan bersedia berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan dalam proses pelayanan.
3. Assesmen kebutuhan edukasi pada pasien dan keluarga adalah proses
menentukan kebutuhan pasien dan keluarga akan pembelajaran tentang kondisi
dan atau penyakit yang berhubungan dengan pasien serta bagaimana
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik.
4. Verifikasi pemahaman pasien dan keluarga terhadap pemberian edukasi adalah
suatu tindakan yang dilakukan untuk menilai ketercapaian pemberian informasi
edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga.
5. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung
maupun tidak langsung di rumah sakit.
6. Keluarga pasien adalah suami/ istri, orang tua yang sah atau anak kandung dan
saudara kandung.
7. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketrampilan dibidang kesehatan
yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan.

1
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 KEGIATAN
Pemberian informasi dan edukasi di Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Kendari
dilaksanakan di dalam gedung dan di luar gedung. Didalam gedung meliputi instalasi rawat
jalan dan rawat inap. Sedangkan diluar gedung meliputi pemberian informasi diarea parkir,
disudut – sudut lapangan parkir, dan lingkungan sekitar rumah sakit.

2.2 RINCIAN KEGIATAN


2.2.1 Kegiatan didalam gedung Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Kendari
Pemberian informasi edukasi dilakukan di rawat jalan dan rawat inap.
1. Bagi pasien rawat jalan :
a. Loket pendaftaran :
- Pemberian informasi tentang jadwal dokter praktek.
- Informasi tentang tarif konsultasi dan tindakan di poliklinik.
- Informasi tentang alur rawat jalan.
- Informasi tentang fasilitas rawat jalan.
b. Poliklinik :
- Dokter :
Edukasi tentang penyakit dan tatalaksana pengobatan.
- Perawat / bidan:
 Informasi tentang jadwal control.
 Informasi tentang alur rawat jalan.
 Khusus poliklinik kebidanan PMO memberikan edukasi seputar kehamilan.
c. Laboratorium :
- Informasi tentang prosedur pengambilan sampel dan perkiraan lamanya
pemeriksaan.
- Informasi tentang biaya pemeriksaan laboratorium.

d. Radiologi :
- Informasi tentang prosedur pemeriksaan dan perkiraan lamanya pemeriksaan.
- Informasi tentang biaya pemeriksaan radiologi.

2
e. Farmasi :
- Informasi tentang obat – obatan yang diberikan.
- Informasi tentang aturan pake dan cara penyimpanan.
f. Fisioterapi :
- Informasi tentang tindakan yang dilakukan.
- Informasi tentang jadwal control.
- Informasi tentang latihan yang bisa dilakukan dirumah.

2. Bagi pasien rawat inap


a. Central Opname:
- Informasi tentang hak pasien.
- Informasi tentang fasilitas dan tarif rumah sakit.
- Informasi tentang tata tertib rumah sakit.
- Informasi tentang pelayanan kerohanian .
- Informasi tentang kerahasiaan medis pasien.
b. UGD / VK / OK
Dokter :
- Edukasi tentang penyakit, tatalaksana pengobatan dan indikasi rawat.
- Informasi tentang kemungkinan adanya penyulit saat tindakan.
- Informasi tentang perkiraan lama rawat.
- Informasi tentang rencana perawatan.
Perawat / Bidan :
- Informasi tentang alur rawat inap.
- Informasi tentang perlindungan privacy dan nilai – nilai kepercayaaan.
- Informasi tentang adanya pelayanan kerohanian bagi pasien yang
membutuhkan.
c. Rawat Inap
Dokter :
- Edukasi tentang penyakit dan tatalaksana pengobatan.
- Informasi tentang lama perawatan
- Informasi tentang perkembangan penyakit
- Informasi tentang rencana pemulangan.
Perawat / bidan :
- Informasi tentang Perawat / bidan yang merawat pasien / PN

3
- Informasi tentang fasilitas ruangan, jam berkunjung.
- Informasi tentang hak pasien dan keluarga.
- Informasi perlindungan privacy dan nilai – nilai kepercayaan.
- Informasi tentang adanya pelayanan kerohanian bagi pasien yang
membutuhkan.
- Edukasi tentang tindakan keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien.
d. Laboratorium :
- Informasi tentang prosedur pengambilan sampel dan perkiraan lamanya
pemeriksaan.
- Informasi tentang biaya pemeriksaan laboratorium.
e. Radiologi :
- Informasi tentang prosedur pemeriksaan dan perkiraan lamanya pemeriksaan.
- Informasi tentang biaya pemeriksaan radiologi.
f. Farmasi :
- Informasi tentang obat – obatan yang diberikan.
- Informasi tentang aturan pake dan cara penyimpanan.
g. Fisioterapi dan KTK:
- Informasi tentang tindakan yang dilakukan.
- Informasi tentang jadwal control.
- Edukasi tentang latihan- latihan yang dapat dilakukan di rumah.
-
2.2.2 Kegiatan di luar gedung Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Kendari
1. Pemasangan spanduk di halaman depan rumah sakit.
2. Pemasangan billboard di jalan – jalan strategis sebagai petunjuk arah rumah
sakit.
3. Pemasangan banner di area – area umum : parkir, mushollah.
4. Penyuluhan di komunitas dan sekolah- sekolah sekitar rumah sakit.

4
BAB III
KEBIJAKAN

1. Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari menyediakan pemberian informasi


dan edukasi (pendidikan) bagi pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan
dan proses pelayanan pasien.
2. Perencanaan pendidikan pasien dan keluarga haruslah konsisten dengan misi, jenis
pelayanan dan populasi pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Kendari
yang dilakukan oleh Panitia Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
3. Ruang lingkup pemberian edukasi bagi pasien dan keluarga dilakukan di area:
pendaftaran, rawat jalan, unit gawat darurat, rawat inap, laboratorium, radiologi,
farmasi, pemulasaran jenazah, rehabilitasi medik, ruang prosedur/tindakan
(seperti:anestesi,endoscopy,dll), sampai pembayaran pasien pulang.
4. Edukasi diberikan sejak pasien masuk, selama perawatan sampai dengan pasien
pulang dari rumah sakit.
5. Pemberian penjelasan tentang edukasi pasien dan keluarga dilakukan oleh petugas
yang sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.
6. Yang wajib memberikan edukasi adalah semua yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien yaitu Dokter, Perawat, Bidan, Ahli gizi, apoteker, dan
Fisioterapis.
7. Kebutuhan edukasi pasien dan keluarga dikaji dan hasil pengkajian dicatat dalam
formulir edukasi yang bersifat kolaboratif untuk seluruh staf dan disimpan di rekam
medis pasien.
8. Saat informed consent, pasien dan keluarga belajar dan memahami mengenai
prosedur/tindakan yang akan dilakukan kepada pasien. Pasien dan keluarga belajar
tentang hak mereka untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait
pelayanannya, dan belajar mengenai kondisi kesehatannya serta diagnosis yang
dibuat oleh dokter.
9. Pasien dan keluarga belajar mengenai hak dan kewajiban mereka untuk turut
berpartisipasi dalam proses perawatan.
10. Petugas Rumah Sakit harus melakukan pengkajian terkait edukasi bagi pasien dan
keluarga, meliputi:
a. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga
b. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang digunakan
c. Motivasi dan hambatan emosional
d. Keterbatasan pengetahuan (kognitif) dan fisik
e. Kesediaan pasien untuk menerima informasi
Temuan dari pengkajian informasi tersebut digunakan untuk membuat rencana
pendidikan bagi pasien atau keluarga dan didokumentasikan dalam rekam
medis pasien.

5
11. Pasien dan keluarga mendapatkan pendidikan dan pelatihan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan berkelanjutan atau mencapai sasaran kesehatan pasien. Rumah
Sakit mengidentifikasi dan menjalin kerjasama dengan komunitas/lembaga
kemasyarakatan untuk mendukung kelanjutan promosi kesehatan dan edukasi
pencegahan penyakit. Bila kondisi pasien mengindikasikan, pasien dapat dirujuk ke
perawatan yang tersedia di komunitas/lembaga kemasyarakatan.
12. Terkait dengan pelayanan yang diberikan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III
Kendari, pasien dan keluarga dididik tentang hal dibawah ini:
a) Diagnosis penyakit dan perkembangan kesehatannya
b) Penggunaan obat-obatan yang didapat pasien secara efektif dan aman,
termasuk potensi efek samping obat
c) Penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman
d) Potensi interaksi antara obat yang diresepkan dengan obat lainnya serta
makanan
e) Diet dan nutrisi yang benar
f) Menejemen nyeri
g) Tehnik rehabilitasi
13. Setelah diberikan edukasi, pasien dan keluarga diverifikasi kembali bahwa telah
menerima dan memahami pendidikan dan informasi yang diberikan
14. Petugas rumah sakit yang memberikan edukasi dan informasi memberi kesempatan
kepada pasien dan keluarga untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat jika belum
memahami edukasi yang diberikan.
15. Informasi lisan yang diberikan perlu diperkuat dengan materi tertulis
(leaflet,brosur,dan lain-lain) yang terkait dengan kebutuhan pasien serta konsisten
dengan pilihan metode belajar pasien dan keluarga.
16. Metode pemberian edukasi kepada pasien dan keluarga dapat diberikan dengan
cara: ceramah, observasi, praktek langsung, simulasi, diskusi, demonstrasi
17. Untuk pasien berkebutuhan khusus seperti tuna rungu atau pasien yang
menggunakan bahasa asing atau daerah dapat dibantu dengan mencarikan
penerjemah yang ada di Rumah Sakit oleh Panitia PKRS
18. Bila ada indikasi, edukasi pasien dan keluarga diberikan secara kolaboratif sesuai
kebutuhan
19. Petugas Rumah Sakit yang memberikan edukasi haruslah:
a) Memiliki pengetahuan yang cukup tentang subjek yang diberikan kepada
pasien
b) Menyediakan waktu yang cukup dan sesuai untuk pemberian edukasi
c) Memiliki kemampuan komunikasi yang cukup untuk melakukan edukasi

6
BAB IV
TATA LAKSANA

Pengelolaan kegiatan pemberian informasi dan edukasi pasien dan keluarga di Rumah
Sakit Bhayangkara Tk. III Kendari dilaksanakan di dalam dan di luar gedung rumah sakit.
1.. DALAM GEDUNG
Informasi dan edukasi pada pasien dan keluarga dilakukan sejak pertama kali
pasien datang ke rumah sakit dan bertemu dengan petugas mulai dari petugas fronf
office , perawat, /bidan, dokter/ apoteker, analis, ahli gizi, radiographer dan terapis.
petugas .Ada tiga tahapan dalam memberikan informasi dan edukasi pada pasien
dan keluarga yaitu yang pertama melakukan asessmen/ identifikasi tentang
kebutuhan edukasi yang akan dilakukan, yang kedua pelaksanaan kegiatan
pemberian informasi dan edukasi dan yang ketiga adalah verifikasi pemahaman
pasien terhadap materi informasi dan edukasi yang diberikan.
1. Asessment/ identifikasi kebutuhan promosi kesehatan
- Semua pasien yang masuk ke rumah sakit dilakukan assesment/ identifikasi
tentang kebutuhan informasi dan edukasi yang dibutuhkan.
- Assesment/ identifikasi dilakukan pada saat pertamakali pasien datang ke
rumah sakit dan bertemu dengan petugas kesehatan baik di rawat jalan
maupun rawat inap.
- Pasien dilakukan assment tentang keyakinan dan nilai – nilai kepercayaan,
kemampuan membaca, tingkat pendidikan, bahasa yang digunakan,
hambatan emosional dan motivasi, keterbatasan fisik dan koognitif,
kesediaan untuk menerima informasi dan kebutuhan informasi/ edukasinya.
- Hasil assesment/ identifikasi tentang kebutuhan edukasi pasien dicatat
dalam berkas rekam medis (lembar identifikasi kebutuhan pendidikan
kesehatan), untuk hasil assessment tentang kebutuhan informasi tentang
pelayanan kesehatan tidak perlu dicatat.
2. Pelaksanaan
- Peralatan yang dibutuhkan: materi edukasi, formulir assessment, formulir
informasidan edukasi, alat tulis, leptop, LCD dan banner.

7
- Petugas pemberi informasi edukasi petugas front office, dokter spesialis,
dokter umum, perawat, bidan, therapis, apoteker, ahli gizi, radiographer dan
analis.
- Pemberian informasi/edukasi promosi sesuai dengan materi yang butuhkan
dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien.
- Informasi /edukasi yang diberikan mencakup: informasi/edukasi tentang
kondisi kesehatan dan diagnosa pasti, tentang pemenuhan kebutuhan
kesehatan berkelanjutan, penggunaan obat-obatan yang aman dan
pencegahan terhadap potensi interaksi obat, keamanan dan efektivitas
penggunaan alat medis, diet dan nutrisi, manajemen nyeri serta tehnik
rehabilitasi
- Bila ada materi edukasi berupa prosedur tindakan (seperti perawatan
payudara, perawatan luka sederhana, dll) pemberian edukasi dilakukan
dengan metode demonstrasi.
3. Verifikasi tentang pemahaman pasien terhadap materi informasi dan
edukasi yang diberikan
- Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa informasi atau edukasi yang
diberikan dimengerti oleh pasien dan keluarga
- Verifikasi dilakukan setelah pasien diberikan informasi atau edukasi, jika
saat dilakukan verifikasi pasien belum mengerti tentang informasi atau
edukasi yang diberikan maka berikan ulang informasi /edukasi tersebut
sampai pasien dan keluarga mengerti
- Setelah pasien/keluarga pasien mengerti tentang informasi/edukasi yang
diberikan dokumentasikan di dalam formulir informasi edukasi dan minta
pasien untuk menandatangani formulir tersebut
Pemberian informasi edukasi yang dilakukan didalam gedung rumah sakit
adalah sebagai berikut:
a. Pemberian informasi edukasi Bagi Pasien Rawat jalan
Pemberian informasi edukasi bagi pasien rawat jalan berpegang
kepada strategi dasar promosi kesehatan, yaitu pemberdayaan yang
didukung oleh bina suasana dan advokasi

8
1. Pemberdayaan
Pemberdayaan dilakukan terhadap seluruh pasien, yaitu di mana
setiap petugas rumah sakit yang melayani pasien meluangkan
waktunya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pasien
berkenaan dengan penyakitnya atau obat yang harus ditelannya,
maka dapat disediakan satu ruang khusus bagi para pasien rawat
jalan yang memerlukan konsultasi atau ingin mendapatkan
informasi.
2. Bina Suasana
Sebagaimana disebutkan di muka, pihak yang paling berpengaruh
terhadap pasien rawat jalan adalah orang yang mengantarkannya
ke rumah sakit. Mereka ini tidak dalam keadaan sakit, sehingga
memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari berbagai
media komunikasi yang tersedia dipoiklinik, khususnya diruang
tunggu, perlu dipasang poster-poster, disediakan
selebaran(leaflet), touch screen atau dipasang televise dan
VCD/DVD player yang dirancang untuk secara terus menerus
menayangkan informasi kesehatan/penyakit. Dengan
mendapatkan informasi yang benar mengenai penyakit yang
diderita pasien yang diantarannya, si pengantar diharapkan dapat
membantu rumah sakit memberikan juga penyuluhan kepada
pasien. Bahkan jika pasien yang bersangkutan juga dapat ikut
memperhatikan leaflet, poster atau tayangan yang disajikan, maka
seolah-olah ia berada dalam suatu lingkungan yang
mendorongnya untuk berprilaku sesuai yang dikehendaki agar
penyakit atau masalah kesehatan yang dideritanya dapat segera
diatasi.
3. Advokasi
Advokasi bagi kepentingan pasien rawat jalan umumnya
diperlukan juka pasien tersebut miskin. Biaya pengobatan dengan

9
rawat jalan bagi pasien miskin memang sudah dibayar melalui
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
b. Pemberian informasi edukasi Kesehatan Bagi Pasien Rawat
Inap
Dimulai saat pasien dinyatakan akan dirawat di UGD atau Medical
Center, dokter memberikan edukasi tentang penyakit dan indikasi
rawat, kemudian ke Front office untuk registrasi dan pasien / keluarga
pasien diberikan informasi mengenai fasilitas dan tarif rawat inap, tata
tertib dan penjelasan tentang hak pasien.
Pada saat pasien sudah memasuki masa penyembuhan, umumnya
pasein sangat ingin mengetahui seluk-beluk tentang
penyakitnya.Walaupun ada juga pasien yang acuh tak acuh.Terhadap
mereka yang antusias, pemberian informasi dapat segera
dilakukan.Tetapi bagi mereka yang acuh tak acuh, proses
pemberdayaan harus dimulai dari awal, yaitu dari fase meyakinkan
adanya masalah.Sementara itu, pasien yang dengan penyakit kronis
dapat menunjukan reaksi yang berbeda-beda, seperti misalnya apatis,
agresif, atau menarik diri. Hal ini dikarenakan penyakit kronis
umumnya memberikan pengaruh fisik dan kejiwaan serta dampak
social kepada penderitanya. Kepada pasien yang seperti ini kesabaran
dari petugas rumah sakit sungguh sangat diharapkan, khususnya dalam
pelaksanaan pemberdayaan.
1. Pemberdayaan
Sebagaimana disebutkan di atas, pemberdayaan dilakukan
terhadap pasien rawat inap pada saat mereka sudah dalam fase
penyembuhan dan terhadap pasien rawat inap penyakit
kronis(kanker, tuberkolusis, dan lain-lain). Terdapat beberapa
cara pemberdayaan atau konseling yang dapat dilakukan dalam
hal ini.

10
a. Konseling di Tempat Tidur
Konseling di tempat tidur(bedside conseling) dilakukan
terhadap pasien rawat inap yang belum dapat atau masih sulit
meninggalkan tempat tidurnya dan harus terus berbaring.
Dalam hal ini perawat mahir yang menjadi konselor harus
mendatangi pasien demi pasien, duduk di samping tempat
tidur pasien tersebut, melakukan pelayanan konseling.
b. Biblioterapi
Bibliografi adalah penggunaan bahan-bahan bacaan sebagai
sarana untuk membantu proses penyembuhan penyakit yang
diderita pasien rumah sakit.
c. Konseling berkelompok
Terhadap pasien yang dapat meninggalkan tempat tidurnya
barang sejenak, dapat dilakukan konseling secara
berkelompok(3-6orang). Untuk itu maka di bangsal
keperawatan yang bersangkutan harus disediakan suatu
tempat atau ruangan berkumpul.Konseling berkelompok ini
digunakan untuk meningkatan pengetahuan pasien, mengubah
sikap dan perilaku pasien serta merupakan sarana
bersosialisasi para pasien. Untuk konseling berkelompok
sebaiknya digunakan alat peraga atau media komunikasi
untuk kelompok.
2. Bina suasana
Lingkungan yang besar pengaruhnya terhadap pasien rawat inap
adalah para penjenguk(pembesuk). Biasanya para pembesuk ini
sudah berdatangan beberapa saat sebelum jam besuk di mulai.
a. Pemanfaatan Ruang Tunggu
Agar para penjenguk tertib saat menunggu jam bezuk,
sebaiknya rumah sakit menyediakan ruang tunggu bagi
mereka. Jika demikian, maka ruang tunggu ini dapat
digunakan sebagai sarana untuk bina suasana.Pada dinding

11
ruang tunggu dapat dipasang berbagai poster, juga dapat
disediakan selebaran/leaflet.
b. Pendekatan Keagamanaan
Suasana yang mendukung terciptanya perilaku untuk
mempercepat penyembuhan penyakit juga dapat dilakukan
dengan pendekatan keagamaan. Dalam hal ini para petugas
rumah sakit, baik dengan upaya sendiri atau pun dengan
dibantu pemuka agama, mengajak pasien untuk melakukan
pembacaan doa-doa yang disambung dengan tausiah/nasihat
tentang pentingnya melaksanakan perilaku tertentu.
1. Advokasi
Untuk promosi kesehatan pasien rawat inap advokasi juga
diperlukan, khususnya dalam rangka menciptakan
kebijakan atau peraturan perundang-undangan sebagai
rambu-rambu perilaku dan menghimpun dukungan sumber
daya, khususnya untuk membantu pasien miskin.
2. Promosi Kesehatan di Tempat Pembayaran
Sebelum pulang pasien rawat inap yang sudah sembuh
atau kerabatnya singgah dulu di tempat pembayaran. Di
ruang inipasien/keluarga tidak berada dalam waktu yang
lama namun hendaknya promosi kesehatan tetap harus
dilakukan seperti pemasangan poster-poster atau leaflet-
leaflet.

2. KEGIATAN DI LUAR GEDUNG


Sebelum dilaksanakan pemberian informasi dan edukasi diluar gedung rumah sakit
terlebih dahulu diidentifikasi akan kebutuhan informasi dan edukasi pasien/masyarakat
sesuai populasi pendukuk yang ada di wilayah Kendari. Setelah didapatkan data tentang
kebutuhan informasi dan edukasinya maka dilakukan pemberian informasi dan edukasi
sesuai kebutuhan.
Kegiatan pemberian informasi dan edukasi diluar gedung Rumah sakit adalah sebagai
berikut :

12
1. Pemberian informasi dan edukasi di tempat parkir dan dinding luar Rumah
Sakit.Pemanfaatan ruang yang ada, dengan melakukan pemasangan spanduk dan
billboard yang berisikan :
 Spanduk untuk menginformasikan pelayanan, fasilitas, dan edukasi serta cara
mengakses pelayanan
 Bilboard sebagai petunjuk arah dan menginformasikan lokasi rumah sakit.
2. Pemberian informasi dan edukasi di populasi/masyarakat
 Hospital visite/ hospital tour ke sekolah-sekolah oleh dokter umum/spesialis
 Bekerjasama dengan perusahaan untuk penyuluhan oleh dokter Umum/spesialis.
 Penyuluhan ke perumahan( misalnya ke ibu-ibu PKK, arisan) oleh dokter
umum/spesialis.
 Siaran Radio oleh dokter spesialis
 Siaran Televisi oleh dokter spesialis
 Pembahasan topik kesehatan dimedia cetak dengan dokter spesialis sebagai
narasumber.
 Website Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III Kendari: menginformasikan fasilitas
pelayanan, foto fasilitas rawat jalan, rawat inap, penunjang, nama dokter, keahlian
atau spesialisasi, jam praktek dokter, lokasi rumah sakit dan cara menghubungi
rumah sakit.

13
BAB V
DOKUMENTASI

Kegiatan pemberian informasi dan edukasi dilakukan pendokumentasian sebagai bahan


laporan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan dokumentasi yang dibuat
adalah:
1. Dokumentasi terhadap pelaksanaan assessment kebutuhan informasi dan edukasi
pasien yang dicatat dalam berkas rekam medis pasien
2. Dokumentasi terhadap pelaksanaan dan verifikasi terhadap pemberian informasi
dan edukasi pada pasien dan keluarga yang dicatat dalam berkas rekam medis
pasien
3. Dilakukan pencatatan dan pelaporan dari setiap kegiatan pemberian informasi atau
edukasi, baik kegiatan didalam gedung (didalam Rumah Sakit) maupun kegiatan
di luar gedung(diluar Rumah Sakit)
4. Setiap tiga bulan dibuat rekapitulasi terhadap keberhasilan pelaksanaan pemberian
informasi atau edukasi
5. Hasil rekapitulasi dilaporkan kepada Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tk. III
Kendari

KARUMKIT BHAYANGKARA TK. III KENDARI

dr. SUKARDI YUNUS, Sp.An.,M.Kes


KOMISARIS POLISI NRP. 77040990

14

Anda mungkin juga menyukai