BAB I
PENDAHULUAN
1
6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di Instalasi Humas
dan Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
7. Sebagai penghubung / mediator antara manajemen , tenaga kesehatan
(Medis / para medis) dengan pasien / keluarga pasien terutama
berhubungan dengan penyelesaian masalah sengketa medis dan atau
pengaduan masyarakat
2
usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Hal ini membuktikan bahwa,
PKRS merupakan program yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari
sebuah pelayanan rumah sakit, untuk menunjang perkembangan dan kemajuan
rumah sakit karena dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta
membuat pasien, keluarga pasien dan para pengunjung merasa puas dan
nyaman terhadap pelayanan rumah sakit yang mereka pilih.
BAB II
LATAR BELAKANG
Humas atau dikenal juga sebagai Public Relation adalah orang yang
bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih
simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau
membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi. Humas RSUD A.
Wahab Sjahranie Samarinda dibawah koordinasi wakil direktur (Wadir) Umum
dan Keuangan yang memiliki fungsi sebagai mediator institusi rumah sakit ke
masyarakat luar dan masyarakat rumah sakit. Dalam menjalankan fungsinya
humas RSUD AWS juga bertanggung jawab terhadap kegiatan promosi Kesehatan
rumah sakit (PKRS).
Keberadaan humas dalam sebuah rumah sakit dapat menjadi jembatan
penghubung antara rumah sakit dengan masyarakat. Pada dasarnya tujuan
humas adalah untuk menciptakan, memelihara dan membina hubungan yang
3
harmonis antara kedua belah pihak yakni rumah sakit dengan masyarakat.
Humas berperan dalam penjelasan atau pembelaan terhadap pandangan yang
kurang baik dari masyarakat terhadap rumah sakit tersebut, dengan cara
menyajikan berbagai data, fakta dan informasi yang sebenarnya. Selain itu juga
petugas humas RSUD AWS juga menyediakan media informasi berupa,
leaflet,poster dan spanduk. Media ini untuk memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai jenis pelayanan, biaya pelayanan, jadwal dokter dan
peraturan – peraturan yang berlaku di RSUD AWS. Unit Humas itu sendiri di
RSUD AWS juga bertanggung jawab atas Pemasaran dan lebih diarahkan untuk
desain, implementasi dan kontrol program guna meningkatkan penerimaan ide
atau penyebab masalah pada sasaran masyarakat tertentu. Konsep yang
digunakan dimulai dari segi segmentasi pasar sasaran, riset pasar,
pengembangan konsep, komunikasi, fasilitas dan insentif.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan
bahwa setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab dan setiap orang berhak
memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan
pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan tingkat rujukan
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Pelayanan promotif dan preventif di Rumah Sakit dapat diwujudkan melalui
penyelenggaraan PKRS. Untuk itu Rumah Sakit berperan penting dalam
melakukan Promosi Kesehatan baik untuk Pasien, Keluarga Pasien, SDM Rumah
Sakit, Pengunjung Rumah Sakit, maupun Masyarakat Sekitar Rumah Sakit.
Penyelenggaraan PKRS telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 44 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan promosi kesehatan rumah sakit
(PKRS) dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 004 Tahun 2012 tentang
Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit. Namun seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan hukum serta kebutuhan
masyarakat dalam memperoleh PKRS yang efektif, efisen, dan berkualitas serta
yang berdampak pada terjadinya perilaku hidup sehat pada Pasien, Keluarga
Pasien, sumber daya manusia Rumah Sakit, Pengunjung Rumah Sakit, dan
Masyarakat Sekitar Rumah Sakit, maka perlu dilakukan revisi terhadap
Permenkes Nomor 004 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan
Rumah Sakit. Dari permenkes tersebut diuraikan secara jelas tentang pentingnya
pelaksanaan promosi kesehatan pada seluruh unit pelayanan rumah sakit serta
petugas kesehatan berperan sebagai penyuluh atau pemberi edukasi.
4
Berdasarkan kebijakan nasional Promosi Kesehatan yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan
Kesehatan dan Pencegahan Penyakit, Promosi Kesehatan dilaksanakan dalam
bentuk pengembangan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan,
penciptaan lingkungan yang kondusif, penguatan gerakan masyarakat,
pengembangan kemampuan individu, dan penataan kembali arah pelayanan
kesehatan. Promosi Kesehatan dilakukan dengan strategi pemberdayaan
masyarakat, advokasi, dan kemitraan serta didukung dengan metode dan media
yang tepat, data dan informasi yang valid/akurat, serta sumber daya yang
optimal, termasuk sumber daya manusia yang profesional.
Penyelenggaraan PKRS dilaksanakan pada 5 (lima) tingkat pencegahan
yang meliputi Promosi Kesehatan pada kelompok masyarakat yang sehat
sehingga mampu meningkatkan kesehatan, Promosi Kesehatan tingkat preventif
pada kelompok berisiko tinggi (high risk) untuk mencegah agar tidak jatuh sakit
(specific protection), Promosi Kesehatan tingkat kuratif agar Pasien cepat
sembuh atau tidak menjadi lebih parah (early diagnosis and prompt treatment.
Promosi Kesehatan pada tingkat rehabilitatif untuk membatasi atau mengurangi
kecacatan (disability limitation), dan Promosi Kesehatan pada Pasien baru
sembuh (recovery) dan pemulihan akibat penyakit (rehabilitation).
Dengan terselenggaranya Promosi Kesehatan di Rumah Sakit dapat
mewujudkan Rumah Sakit yang berkualitas yang memenuhi standar
akreditasi Rumah Sakit baik nasional maupun internasional. Integrasi Promosi
Kesehatan dalam asuhan Pasien melalui peningkatan komunikasi dan edukasi
yang efektif juga dapat mewujudkan peningkatan mutu dan keselamatan Pasien.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh lembaga akreditasi Rumah
Sakit, menunjukan bahwa sebagian besar kejadian sentinel disebabkan karena
ketidakefektifan dalam berkomunikasi, baik antar Profesional Pemberi Asuhan
(PPA), maupun antara PPA dengan Pasien. Selain itu, penyelenggaraan PKRS
yang baik dan berkesinambungan dapat menciptakan perubahan perilaku dan
lingkungan berdasarkan kebutuhan Pasien.
Berdasarkan hal tersebut diatas, untuk menjamin pemenuhan hak setiap
orang dalam memperoleh informasi dan edukasi tentang kesehatan dan untuk
menjamin terlaksananya pelayanan kesehatan yang paripurna di Rumah Sakit,
diperlukan adanya PKRS melalui pelaksanaan manajemen PKRS dan pemenuhan
standar PKRS sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini. Promosi
Kesehatan di Rumah Sakit (PKRS) berusaha mengembangkan pengertian pasien,
keluarga, dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya.
Selain itu, Promosi kesehatan di Rumah Sakit juga berusaha menggugah
5
kesadaran dan minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk
berperan secara positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit.
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisah
dari program pelayanan kesehatan di rumah sakit pasien, keluarga, dan
pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya. Selain itu,
Promosi kesehatan di Rumah Sakit juga berusaha menggugah kesadaran dan
minat pasien, keluarga, dan pengunjung rumah sakit untuk berperan secara
positif dalam usaha penyembuhan dan pencegahan penyakit. Oleh karena itu,
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisah dari
program pelayanan kesehatan di rumah sakit
6
BAB III
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
A. Tujuan umum
Tujuan dibuatnya program kerja Instalasi Humas dan PKRS RSUD Abdul
Wahab Sjahranie Samarinda Merupakan upaya untuk meningkatkan kelola mutu
dalam pelaksanaan tugas, memberikan arah dan pedoman bagi pelaksanaan
tugas dan fungsi instalasi Humas dan PKRS, rangkaian kegiatan atau aktivitas
yang akan dilakukan oleh Instalasi Humas dan Promosi Rumah Sakit Abdoel
Wahab Sjahranie di tahun 2020 yang berorientasi pada mutu dan keselamatan
pasien, Mempermudah proses monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan tugas
dan fungsi Instalasi Humas dan Promosi Rumah Sakit dan Memberikan informasi
bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan dalam menangani
complaint pasien, terciptanya masyarakat rumah sakit yang menerapkan Perilaku
Hidup Bersih dan sehat melalui perubahan pengetahuan, sikap dan perilaku
pasien/klien Rumah Sakit serta pemeliharaan lingkungan rumah sakit dan
termanfaatkannya dengan baik semua pelayanan yang disediakan Rumah Sakit.
B. Tujuan Khusus
1. Bagi Rumah Sakit
a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit
b. Meningkatkan Citra Rumah Sakit
c. Meningkatkan angka hunian Rumah Sakit
d. Merupakan upaya untuk meningkatkan kelola mutu dalam
pelaksanaan tugas
e. Mempermudah proses monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan
tugas dan fungsi
f. Memberikan arah dan pedoman bagi pelaksanaan tugas dan fungsi
Unit Humas.
2. Bagi Pasien
a. Meningkatkan perilaku hidup sehat
b. Memberikan informasi bagi manajemen dalam proses pengambilan
keputusan dalam menangani complaint pasien.
7
c. Memenuhi kepuasan pelanggan melalui pelayanan complaint
pasien.
d. Merupakan rangkaian kegiatan yang berorientasi pada mutu dan
keselamatan pasien
e. Mempercepat kesembuhan dan pemulihan pasien.
f. Mencegah terserangnya penyakit yang sama atau mencegah
kekambuhan penyakit
g. Mencegah terjadinya penularan penyakit kepada orang lain,
terutama keluarganya
h. Menyebarluaskan pengalamannya tentang proses penyembuhan
kepada orang lain, sehingga orang lain dapat belajar dari pasien
tersebut.
i. Mengembangkan perilaku pemanfaatan fasilitas kesehatan
j. Tidak mengalami sakit berulang karena perilaku yang sama
3. Bagi Keluarga
a. Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien.
b. Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit
c. Membantu agar tidak menularkan penyakitnya ke orang lain
d. Mencegah pasien tidak mengalami sakit berulang, menjaga, dan
meningkatkan kesehatannya
8
BAB IV
KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
(PERENCANAAN PROGRAM)
9
4. Bagi Rumah Sakit
a. Melakukan kegiatan pemasaran pelayanan rumah sakit
b. Melakukan dokumentasi kegiataan yang diikuti dan
diselenggarakan rumah sakit
c. Menyiapkan kebutuhan kunjungan tamu dan wartawan
10
e. Evaluasi tingkat kepatuhan petugas kesehatan dalam pengisian
formulir edukasi pasien dan keluarga terintegrasi setiap 3
bulan
f. Mengaktifkan mading di Blok B Poliklinik Spesialis
g. Pengadaan sarana informasi untuk pasien dan pengunjung
secara menyeluruh baik informasi pasien rawat jalan dan rawat
inap, administrasi biaya perawatan, serta layanan unggulan
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Ada hal-hal yang ditanyakan pengunjung atau pasien yg
informasi harus melalui system informasi .
h. Petunjuk arah unit di atur kembali
Berdasarkan laporan humas sub unit informasi banyak petunjuk
arah yg tidak dipahami oleh pasien maupun pengunjung.
i. Tampilan profile dan layanan unggulan RSUD Abdul Wahab
Sjahranie Samrinda dalam bentuk audio visual yang di
tampilkan di depan informasi.
Untuk edukasi pasien dan pengunjung
j. Pengadaan penitipan barang
Banyak pasien atau pengunjung yg menitipkan barang di unit
informasi dengan alasan pasien atau pengunjung dari luar
daerah.
k. Edukasi pelayanan unggulan rumah sakit melalui audio
Salah satu upaya humas sebagai media informasi pelayanan
rumah sakit.
11
c. Membudayakan aktivitas fisik setiap SDM rumah sakit dengan
melakukan senam secara rutin setiap hari tertentu dan
dilakukan pengukuran kebugaran
d. Edukasi terhadap resiko pekerjaan dan lingkungan terutama
sampah medis
e. Peningkatan keterampilan SDM rumah sakit dengan pelatihan,
sosialisasi dan sebagainya.
f. Pelatihan Komunikasi untuk untuk semua Profesional Pemberi
Asuhan (PPA)
3. Bagi Masyarakat dan Pengunjung Rumah Sakit
a. Penyuluhan terhadap penyakit yang beresiko tinggi dan
berbiaya mahal, dan terbanyak yang terjadi di rumah sakit
b. Penyuluhan massa, demonstrasi/kampanye kesehatan,
pemeriksaan kesehatan melalui kegiatan pameran, pembinaan
kelompok komunitas peduli kesehatan.
c. Penyuluhan kesehatan secara rutin ke komunitas.
d. Turut serta dalam pameran
e. Kampanye cuci tangan di tiap komunitas masyarakat
f. Kampanye kesehatan pada moment khusus
12
BAB V
CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN (IMPLEMENTASI)
13
efektif antar staf klinis, dan komunikasi efektif kepada
masyarakat/pengunjung rumah sakit.
3) Video ditampilkan di TV edukasi dan didistribusikan ke
seluruh PPA maupun non PPA di Rumah sakit
4) Evaluasi Komunikasi efektif di follow up oleh atasan
masing-masing
14
g) Poli Blok A1 : 2 TV
h) Poli Blok B : 3 TV
i) Poli Blok C : 2 TV
j) Poli Anak : 1 TV
f. Kerjasama dengan Instalasi K3 dalam membuat video tentang
kesehatan kerja
1) Koordinasi dengan instalasi K3
2) Materi disiapkan oleh tim k3
3) Video di siarkan melalui TV edukasi
15
3) Spanduk dipasang tepat di depan pagar depan RSUD A.
Wahab Sjahranie
4) Spanduk berukuran 5 x 1,5 M
16
f. Instalasi Humas PKRS mengucapkan Selamat Ulang Tahun, Duka
Cita, Pernikahan dan Prestasi yang dicapai para dokter, di
sampaikan melalui Media sosial (Instaqram dan Facebook RSUD
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Selain sebagai wujud
perhatian terhadap para dokter, ucapan tersebut secara tidak
langsung membangun hubungan kerja yang harmonis dan
dinamis.
17
2) Setelah data terkumpul, program kerja SDM rumah
sakit dibuat berdasarkan riwayat penyakit terbanyak.
18
mengundang pihak – pihak terkait untuk melakukan meting
complaint.
8) Meeting complaint dilakukan untuk mencari solusi atas
complaint yang terjadi. Melalui meeting complaint
diharapkan dapat menciptakan win win solution atau
kedua belah pihak sama - sama menang sehingga
permasalahan yang ada dapat ditangani dengan baik dan
tidak tersebar.
19
2) Jumlah Sampel minimal 63 rekam medik total sampling
di ruangan atau semua status pasien kurang dari 63
status
3) Koordinasi dengan Penanggung Jawab ruangan
4) Melakukan tindak lanjut hasil supervisi
e. Evaluasi kepuasan pasien terhadap pemberian informasi dan
edukasi, dilakukan setiap 6 bulan sekali
1) Jumlah sampel minimal 63 pasien, atau keseluruhan
jumlah pasien kurang dari 63 pasien
2) Koordinasi dengan Penanggung Jawab Edukasi
ruangan
3) Melakukan tindak lanjut hasil dari kuisioner kepuasan
pasien
f. Evaluasi tingkat kepatuhan petugas kesehatan dalam
pengisian formulir edukasi pasien dan keluarga terintegrasi
setiap 3 bulan
1) Jumlah sampel minimal 63 pasien, atau keseluruhan
jumlah pasien kurang dari 63
2) Koordinasi dengan Penanggung Jawab Edukasi ruangan
3) Melakukan tindak lanjut hasil dari kepatuhan petugas
20
3) Jenis kegiatan yang dapat diselenggarakan antara lain:
senam sehat, senam etika Batuk, senam lansia, senam
pernafasan, senam diabetes, dan lain sebagainya.
4) Melakukan evaluasi Jumlah peserta yang berpartisipasi
2) Pentingnya pengendalian IMT normal
Melakukan sosialisasi kepada SDM rumah sakit untuk
melakukan pengendalian IMT Normal agar dapat
meningkatkan kebugaran jasmani serta meningkatkan
produktivitas dalam bekerja
3) Peningkatan keterampilan SDM rumah sakit dengan
pelatihan, sosialisasi dan sebagainya.
a) Melakukan pelatihan komunikasi efektif kepada seluruh
SDM Rumah Sakit terutama PPA yang bersentuhan
langsung dengan pasien seperti dokter, perawat,
apoteker, rehab medik, Dietisien , Admision , Satuan
Pengaman
b) Pelatihan diselenggarakan setiap tahun sekali dan
dibatasi sebanyak 40 peserta.
c) Koordinasi dengan diklit
d) Melakukan tindak lanjut pelatihan
b. Bagi Masyarakat
1) Aktif dalam pameran dan bazar 2 – 3 kali setahun
a) Menyiapkan segala persiapan pameran dan bazar
b) memberikan informasi seputar pelayanan kesehatan
dan mempromosikan layanan unggulan yang ada di
rumah sakit, serta memberikan pelayanan dasar gratis
pada pengunjung pada acara tersebut.
2) Penyuluhan terhadap penyakit yang beresiko tinggi dan
berbiaya mahal, dan terbanyak yang terjadi di rumah sakit
a) Membuat absensi
b) Membuat jadwal kegiatan penyuluhan mulai dari waktu,
lokasi, dan TSO Kegiatan
3) Penyuluhan massa, demonstrasi/kampanye kesehatan,
pemeriksaan kesehatan, pembinaan pembentukan
kelompok peduli kesehatan, pembinaan lingkungan sekitar
Rumah sakit
21
4) Penyuluhan kesehatan secara rutin ke masyarakat sekitar
lingkungan Rumah sakit
a) Membuat jadwal penyuluhan
b) Membuat SAP
c) Melakukan tindak lanjut penyuluhan
5) Penyuluhan kesehatan untuk warga lansia di masyarakat
berbasis rumah sakit (Hospital Based Community Geriatric
Service) bersama tim geriatri terpadu dan penyuluhan
kesehatan untuk penderita ODHA bersama komunitas
mahakam plus dan Poli VCT RSUD AWS
a) Membuat jadwal penyuluhan
b) Membuat SAP
c) Melakukan tindak lanjut penyuluhan
6) Kampanye cuci tangan di tiap komunitas masyarakat
a) sosialisasi kepada pemangku kebijakan terkait (kepala
kecamatan, keluarahan, RT, RW, Toma dll)
b) membuat surat undangan
c) koordinasi dengan Komite PPI
7) Kampanye kesehatan pada moment khusus
a) Membuat schedule kampanye kesehatan pada moment
khusus setiap bulannya
b) Membuat undangan
c) Membuat surat
d) Koordinasi dengan instansi maupun tokoh masyarakat
terkait
22
BAB VI
SASARAN
23
keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki
efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran
primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).
24
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
25
Edukasi dan Hubungan
Masyarakat
26
l. Menyusun Jadwal kegiatan /
penyuluhan dengan
masyarakat sekitar Rumah
Sakit
aktivitas fisik SDM Rumah
Sakit
Melakukan pelatihan
komunikasi efektif untuk PPA
Penyuluhan kesehatan untuk
warga lansia
Kampanye kesehatan pada
moment khusus
27
Mengelola instagram serta
mengupdate instagram secara
berkala
Setiap Bulan
Pemasangan spanduk pada
saat hari-hari besar
28
BAB VIII
MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
29
BAB IX
PENCATATAN DAN PELAPORAN
30
BAB X
PEMBIAYAAN DAN PELAPORAN
TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA
PENDANAAN
2020
PROGRAM DAN
MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR TARGE
KEGIATAN PAGU
T (%) TW TW TW TW
INDIKATIF
/Satua I II III IV
(RP)
n
Jenis
Pelayanan
Program Peningkatan
sesuai Rp
Mutu Pelayanan
standar 255.229.299
Kesehatan BLUD
rumah sakit
kelas A
1 Mewujudka 1.1 Menyedi 1.1. Tersedianya Program % Tingkat
n pelayanan akan 1 Pelayanan Pengadaan, ketersediaan
paripurna, pelayana kesehatan Peningkatan sarana Rp
1.02.26
bermutu, n promotif, Sarana dan prasarana 144.389.999
mudah kesehata preventif, kuratif Prasarana dan
diakses, dan n yang dan rehabilitatif Rumah Sakit peralatan
berorientasi paripurn standar kelas A a. Pembangunan %
pada a dan sarana dan ketersediaan
budaya bermutu prasarana jumlah, jenis
keselamata yang rumah sakit dan kualitas
31
sarana dan
prasarana RS
sesuai
standar RS
n pasien berstand kelas A
ar
Ruangan Rp
internasi
Pengelola 43.699.999
onal
b. Jumlah
Pengadaan Peralatan
Peralatan dan dan
perlengkapan perlengkapan
gedung Kantor gedung
kantor
12 Rp
ATK Kantor
bulan 6.846.000
Rp
Lemari Arsip 1 unit
1.600.000
Rp
1 unit
Laptop 7.000.000
Printer Rp
1 unit
Scanner 2.600.000
Rp
PC 1 unit
6.500.000
Kamera 1 unit Rp
5.000.000
32
Rp
food model 1
640.000
fantom Rp
1
anatomi 650.000
Rp
fantom gigi 1
450.000
Rp
biblioterapi 1
10.000.000
Rp
fantom mata 1
400.000
fantom Rp
1
panggung 650.000
alat permainan Rp
1
edukasi 650.000
Rp
megaphone 1
150.000
20400 Rp
Brosur
lembar 51.000.000
1 Rp
Spanduk lembar 2.400.000
6 Rp
Roll Banner lembar 3.000.000
Rp
20 Unit
Tempat Brosur 1.000.000
Bingkai Poster Rp
15 Unit
Akrilik 4.500.000
33
% Sarana
Program
dan
Pemeliharaan
Prasarana RS Rp
1.02.27 Sarana dan
yang 2.950.000
Prasarana
berfungsi
Rumah Sakit
dengan baik
a. % Ketepatan
waktu
Pemeliharaan pemeliharaa
sarana dan n sarana dan
prasarana prasarana
rumah sakit sesuai jadwal
pemeliharaa
n
Pemeliharaan Rp
3x
AC 450.000
Pemeliharaan
12 Rp
Peralatan
Bulan 2.500.000
Komputer
1.02.56 Program % Tingkat Rp
Pengembanga pemenuhan 107.722.500
n dan pengembang
Pemberdayaa an dan
n SDM pemberdaya
34
Kesehatan an SDM
b. % Jumlah
karyawan
Peningkatan
yang
kompetensi &
mengikuti
keterampilan
pelatihan 20
SDM
jam per
tahun
Pelatihan TOT Rp
3 Orang
KIE 16.500.000
Pelatihan
2
Inhouse Rp
Angkat
Training bagi 20.622.500
an
PPA
Pelatihan
Rp
Manajemen 1 orang
5.500.000
PKRS
Pelatihan
Teknis
Pengembanga Rp
2 Orang
n Media 11.000.000
Promosi
Kesehatan
Pelatihan 1 orang Rp
Health 5.200.000
35
Coaching
% Indeks
Program kepuasan
1.02.10 Peningkatan masyarakat/ Rp
2 Pelayanan Tingkat 320.800
Publik kepuasan
pasien
a. Terlaksana
pengukuran
Peningkatan
kepuasan
kualitas
masyarakat/
pelayanan
pasien (1 kali
publik
dalam
setahun)
Fotocopy 704 Rp
Survey
Kuesioner lembar 140.800
Kepuasaan
Rp
Pasien Pulpen 5 pak
180.000
36
teknologi terintegr berdasarkan
terkini asi yang standar
mengede akreditasi
pankan
peningka
tan mutu
RS dan
keselama
tan
pasien
a. Pemenuhan %
Standar Pencapaian
Pelayanan standar
Kesehatan pelayanan
(input,
proses,
output dan
outcome)
Terpenuhinya
Standar
Pelayanan
60% 100%
Kesehatan
secara optimal
di unit PKRS
37
3 Terwujudny 3.1 Mewujud 3.1. terlaksananya %
Program
a Rumah kan tata 1 program Peningkatan
Kemitraan
Sakit kelola interprofesional kerjasama di
1.02.62 Peningkatan
Pendidikan organisas collaboration Instalasi
Pelayanan
yang i yang dalam pelayanan di pelayanan
Kesehatan
terintegrasi sesuai RS kesehatan
antara princip a. Kemitraan Jumlah
proses good Peningkatan organisasi
pendidikan coorpora Pelayanan yang
dan te Kesehatan bekerjasama
pelayanan governan dengan
ce rumah sakit
MoU dengan
Komunitas
Terealisasi 100%
Support
Kanker
MoU dengan
Terealisasi 100%
Mahakam Plus
Kerjasama
antar PPA
dalam 52% 100%
pemberian
edukasi
38
BAB XI
PENUTUP
Mengetahui,
Kepala Instalasi Humas dan PKRS
39