Anda di halaman 1dari 3

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT)

miliki empat strategi untuk pemulihan ekonomi pedesaan pasca Covid-19 yang telah mulai
disiapkan sejak awal.
Pertama, Ketahanan Pangan yang meliputi Intensifikasi, ekstensifikai dan Sindikasi. Badan
pangan dunia (FAO) telah peringatkan soal ancaman kekurangan pangan dunia. Faktornya,
katanya disamping kekeringan juga faktor bangkitnya nasionalisme baru, dari globalisasi ke de-
globalisasi. Hal imbas dari pandemi Covid-19, dimana setiap negara berpikir untuk negaranya
sendiri seperti mencukupi kebutuhan pangan sendiri sebelum ambil langkah ekspor.

Langkah kedua yang ditempuh Kemendes PDTT untuk tingkatkan revitalisasi Badan Usaha
Milik Desa (Bumdes). Langkah ini strategis karena saat ini sekitar 50 ribu desa telah miliki
Bumdes yang miliki core bisnis yaitu Desa Wisata dan Produk Unggulan.
Langkah ketiga, Kemendes PDTT terus berupaya bangun Digitalisasi Ekonomi Desa dengan
menggandeng e-commerce global seperti Tokopedia dan Shopee. Platform ini kemudian
berikan pelatihan-pelatihan agar produk unggulan desa bisa dipasarkan secara digital dan
semakin luas.
Keempat adalah Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi
untuk PKTD ini yaitu tenaga kerja harus berasalh kelompok miskin, pengangguran dan
kelompok marjinal lain.
PKTD ini pada hakikatnya adalah bentuk pekerjaan yang bersifat massal untuk tujuan
pembangunan tertentu, termasuk desa wisata. Olehnya, dia persilahkan pergunakan dana desa
untuk pemnbangunan kembali desa-desa wisata tapi gunakan skema PKTD untuk tingkatkan
daya beli masyarakat

Bagi kepala desa yang baru saja memenangi pertarungan, terpilih menjadi kepala desa berarti
harus menuju tantangan baru. Pertama, sebelum menginjak 3 bulan terpilih, Kepala Desa harus
sudah rampung menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa alias RPJMDes.
Hal ini termaktub dalam Pasal 79 UU No. 6 tentang Desa Tahun 2014.
RPJMDes adalah rencana pembangunan jangka 6 tahun, sesuai rentang kekuasaan seorang
klepala desa untuk sekali masa kekuasaan. Apa saja yang akan dicapai adalah bagaimana
mencapai adalah beberapa hal yang harus terjelaskan dalam RPJMDes. Jangan salah, selain
RPJMDes, pemerintahan desa juga harus menyusun Rencana Kerja Pembangunan Desa yang
berlaku untuk satu tahun. RKP ini tentu saja haruslah sesuai yang ada dalam RPJMDes. RKP
Desa disusun mulai bulan Juli dan ditetapkan maksimal September tahun berjalan.
RPJMDes memuat visi misi kepala desa dan apa yang akan dikerjakannya selama memimpin
desanya. Dalam RPJMDes terdapat arah kebijakan pembangunan desa, rencana kegiatan yang
meliputi penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan desa, pembinaan
kemasyarakatan desa dan apa saja kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bakal dilakukan
pemerintah desa. Bagaimana tahapan menyusun RPJMDes?
Setidaknya ada tujuh langkah yang harus dipenuhi dalam menyusun RPJMDes yakni:
1. Harus ditetapkan dalam Surat Keputusan Desa terdiri dari Pembina antara lain: kepala
desa, sekretaris desa, Ketua LPMD, anggotanya LPMD, KPMD, dan masyaraka
perwakilan kelompok masyarakat yang lain. Jumlah tim ini bakal sekitar 7 – 11 orang
dengan harus menyertakan perempuan di dalamnya.
2. Melakukan penyelarasan dengan arah kebijakan Kabvupaten/kota. Sebelum menyusun
isi RPJMDes, seluruh tim harus lebih dahulu memahami arah kebijakan pemerintah
kabupaten sehingga tidak terjadi tumpang-tindih dan ketidaksesuaian.
3. Kajian Kondisi Desa antara lain harus melakukan penyelarasan data desa, penggalian
aspirasi melalui musyawarah di tingkat dusun dan menyusun pelaporan atas proses
pembacaan kondisi ini.
4. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa. Musdes digelar
BPD dengan materi pembahasan antara lain:
5. Laporan hasil kajian kondisi desa
6. Prioritas rencana kegiatan desa dalam jangka waktu 6 tahun
7. Sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan desa
8. Rencana pelaksana kegiatan desa yang akan dilaksanakan oleh perangkat desa, unsur
masyarakatdesa, kerjasama antar desa dan atau kerjasama dengan poihak ketiga
9. Penyusunan RPJMDesa
10. Penyusunan rencana pembangunan desa melalui musyawarah perencanaan
pembangunan desa
11. Penyempurnaan dan penetapan rancangan RPJMDes.
Sementara itu RKP Desa disusun dengan tahapan seperti berikut ini:
1. Penyusunan perencanaan pembangunan desa melalui Musyawarah desa
2. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa
3. Pencermatan Pagu Indikatif Desa dan penyelarasan program /kegiatan masuk ke desa
4. Pencermatan ulang dokumen RPJMDes
5. Penyusunan Rancangan RKP Desa
6. Penyusunan RKP desa melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa
7. Penetapan RKP Desa
8. Perubahan RKP Desa
9. Pengajuan daftar usulan RKP Desa

Apa Tugas Tim Perumus/Tim Penyusun RPJMDes?

Tugas Utama Tim Penyusun RPJM Desa:


1. penyelarasan (sinkronisasi) arah kebijakan pembangunan Kabupaten;
2. pengkajian keadaan Desa;
3. penyusunan rancangan RPJMDesa; dan
4. penyempurnaan rancangan RPJM Desa.
Diperjelaskan lagi dalam Pasal 14 Permendes Nomor 17 Tahun 2019 tentang Pedoman Umum
Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Tim Penyusun RPJM Desa bertugas:

1. membantu Kepala Desa dalam penyusunan RPJM Desa;


2. memfasilitasi kegiatan Pengkajian Keadaan Desa;
3. menyusun laporan hasil Pengkajian Keadaan Desa;
4. menyiapkan rancangan RPJM Desa; dan
5. memfasilitasi Musrenbang Desa dalam rangka pembahasan rancangan RPJM Desa.

Anda mungkin juga menyukai